! Term of Reference ARCHITECTURAL DESIGN STUDIO 7 !
Document ID Doc Name Doc. Status
Doc Version
Team
Version: 1
1. Ilya Fajar Maharika (koord) 2. Fajriyanto 3. Arif Wismadi 4. Sugini 5. HastuD Saptorini 6. Suparwoko 7. Ahmad Safuddin M 8. Wiryono Raharjo 9. Handoyotomo 10.Yulianto P Prihatmaji
7 Sep. 2015 Dra% Revision:
!
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 1 OF 11
AuthorizaAon
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Kelompok Mata Kuliah Tipe Mata Kuliah Bobot Kredit Semester Prasyarat Co-requisite Fakultas/Program studi
2.
: Studio Perancangan Arsitektur 7 (Architecture Design Studio 7) : 51213703 : Integrated Design (lihat Kerangka Kurikulum 2013) : Wajib : 8 SKS :7 : Studio Perancangan Arsitektur 6 : Tidak ada : FTSP / Arsitektur
Pengantar
Sesuai Kurikulum 2013 Program Studi Arsitektur FTSP UII, Studio Perancangan Arsitektur 7 (atau Stupa 7) menjadi mata kuliah yang sangat penting untuk menyiapkan Projek Akhir Sarjana (PAS). Stupa 7 dan PAS diharapkan menjadi kesatuan substansi yang menerus sekaligus saling mengisi hingga akhirnya didapatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan yang diharapkan. Dengan metode ini maka mahasiswa (dan pembimbing) akan memiliki waktu yang lebih panjang untuk melakukan eksplorasi isu peran arsitektur dalam konteks spasial maupun sosial hingga pengambilan keputusan perencanaan dan perancangan mulai dari kajian makro (strategi), mezo (rancangan kawasan ) hingga mikro (rancangan bangunan). Stupa 7 dan PAS di tahun ke-4 merupakan studio tahap akhir untuk tingkat Sarjana Arsitektur yang diharapkan menunjukkan tingkatan komprehensif (Comprehensive Thematic Studios). Tingkat ini merupakan akumulasi dari perjalanan merancang dari studio dasar (Architectural Expression Studios) yang mempelajari dasar-dasar perancangan (Stupa 1 dan 2), studio konteks (Architectural Context Studios) yang mempelajari arsitektur pada konteks alami dan buatan (Stupa 3 dan 4), studio mode produksi arsitektur (Architectural Production Studios) (Stupa 5 dan 6) yang mempelajari mode produksi berbasis tradisi dan industri. Bagi para mahasiswa yang meneruskan tahap hingga pendidikan profesi maka akan dilanjutkan dengan studio profesi untuk memperdalam tingkat pengetahuan dalam manajemen proyek dan relasinya dengan peran arsitek secara keseluruhan (Professional Architectural Studios).
3.
Deskripsi Mata Kuliah
Stupa 7 adalah mata kuliah berbobot 8 SKS, ditawarkan setiap tahun akademik pada semester ganjil. Untuk dapat diikuti, syaratnya adalah harus lulus mata kuliah Stupa 6 dengan nilai minimal C dan menjadi prasyarat bagi Projek Akhir Sarjana (PAS). Berdasarkan Kurikulum 2013, Stupa 7 membahas teori dan praktek perancangan lingkungan binaan pada konteks kawasan, terutama kawasan urban secara komprehensif. Kuliah ini juga memiliki target menjadikan mahasiswa mampu menghasilkan suatu rancangan lingkungan binaan (masterplan) sesuai dengan tema yang ditetapkan pada semester tersebut untuk kemudian agar dapat diteruskan di PAS di lingkup bangunannya. Secara lebih detil substansi pokoknya adalah pemahaman mengenai (a) kompleksitas lingkungan binaan dalam konteks urban/kawasan, termasuk di dalamnya adalah kemampuan mengenali elemen kota dan kawasan secara mendalam, (b) aspek sosial, budaya, ekonomi, politik serta teknologi yang mempengaruhi strategi, metode dan pengambilan keputusan perencanaan dan perancangan serta (c) mampu mengimplementasikan proses, strategi dan teknik perencanaan dan perancangan di lingkup kawasan.
4. Peta Konsep (Concept Map) Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2, mata kuliah Stupa 7 ini membahas tentang teori dan praktek perancangan lingkungan binaan pada tingkat ‘makro’ (lingkungan perkotaan), yang menjadikan mahasiswa mampu menyusun peta persoalan yang ada pada lingkungan binaan (built environment) pada suatu kawasan kota sesuai dengan tema perancangan yang ditetapkan pada semester tersebut. Untuk itu mahasiswa akan didampingi pembimbing dalam meraih pemahaman sesuai dengan substansi seperti pada butir 3 diatas. Diharapkan dengan pengetahuan tentang teori dan UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 2 OF 11
praktik perencanaan, kemampuan memetakan kompleksitas konteks baik fisik maupun non-fisik, serta kemampuan meramunya menjadi proses perancangan kreatif mahasiswa siap menghadapi projek mandiri dalam Projek Akhir Sarjana (PAS).
! ! !teori dan praktik perencanaan !dan perancangan kawasan !terutama kawasan urban ! ! ! !kompleksitas sosiologis, !budaya, ekonomi, teknologi & !politik kawasan ! ! ! ! !tipomorfologi kawasan !terutama kawasan urban ! !
Peta Persoalan & Strategi
Kajian Eksplorasi Tematis
Proses Perencanaan dan Perancangan Kawasan
Kajian Analitik Konteks Kawasan
!
Kajian + Rencana Kawasan
Perancangan Kreatif
Gambar 1. Peta Konsep pembelajaran Stupa 7
5.
Standar Kompetensi / Student Performance Criteria
Standar kompetensi ditetapkan berdasarkan SPC (Students Performance Criteria) dari KAAB sebagai berikut: 2 Various means of Ability to express architectural ideas appropriately by means of various media such as expression sketch, model, drawing, writing, and digital drawing. 8 Sustainable City and Understanding of the sustainability of city and architecture. Architecture 10 Analysis and Programing Ability to collect various information and precedents related to architectural design problem and to write a program based on the result of the analysis. 11 Historical and Cultural Ability to extract a design concept based on the understanding of the various historical Context of a Site and cultural context of a site; analyze and evaluate them systemically; and apply them concretely in their project. 16 Design of Addition/ Ability to assess and make changes or maintain the form or functions of existing Alternation, Repair, and buildings to renovate, rebuild, remodel and/or repair. Maintenance 17 Design of Architecture and Understanding of the basic principles of the housing design, urban planning, and City urban design; and ability to critically assess city and urban planning and to utilize the outcomes in the design process. 28 Project Carry out and Role Understanding of the role of architects, such as leadership, collaboration and of Architects coordination that are required in all the stages of design process. 29 Building Code and Understanding of construction laws and regulations related to public safety and Regulation welfare, property rights, building codes and regulations, design, construction and practice, and the legal responsibility and liability of architects.
6. Kompetensi Dasar Setelah menempuh mata kuliah Stupa 7 ini mahasiswa mempunyai kompetensi dasar sebagai berikut: UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 3 OF 11
• Dapat menyusun peta proses perancangan (design process) berdasar tema tertentu yang menggambarkan hubungan antara isu non arsitektural maupun arsitektural, persoalan perencanaan dan perancangan, pendekatan dan metode perancangan, serta indikasi solusi rancangan konseptual (SPC 2). • Dapat menyusun kajian kritis tematis dari referensi dan preseden (thematic exploratory research) yang menggambarkan prinsip - prinsip dasar perencanaan dan perancangan kawasan (skala meso) yang relevan dengan tema tertentu yang relevan dengan proses perancangannya (SPC 2). • Dapat menyusun analisis kawasan (confirmatory research) melalui peta-peta tematis dan diagram analisisnya yang menunjukkan: sejarah tapak (history of site) dan tipomorfologi fabric kawasan yang menjadi objek kajian / rancangan (SPC 11), isu kelestarian kawasan yang menonjol (SPC 8), keterkaitan para aktor dan peran masing-masing dalam perencanaan dan implementasi kebijakan keruangan di kawasan (actor network) serta peran perencana / perancang dalam jejaring aktor tersebut (SPC 28) dan analisis terhadap kondisi bangun-bangunan (SPC 16) serta dokumen / instrumen perencananan dan perancangan yang telah ada sebelumnya dalam kawasan tersebut (SPC 17). • Dapat menyusun dokumen perencanaan dan perancangan kawasan (creative design) yang garis besarnya meliputi (a) peta persoalan dan strategi perencanaan dan perancangan kawasan, termasuk di dalamnya kawasan permukiman (SPC 17), (b) program/pedoman/kriteria/standar perancangan dan pedoman peraturan bangunan relevan untuk kawasan tertentu sebagai respon kontekstual (SPC 10) dan (c) rancangan skematik 3 dimensional untuk skala kawasan (meso) sebagai respon strategis dan indikasi bangun-bangunan di tingkat mikro (terpilih/prioritas) (SPC 17).
7.
Tema Dan Kelas
Stupa 7 ini dikembangkan sebagai studio tematis. Biasanya, tema dikerangkakan secara tipologis (misalnya merancang hotel atau fasilitas pendidikan), atau lokasi dan persoalan konteksnya misalnya merancang di waterfront, atau pun tema pada aspek masalah desain (design problems) yang bersifat style (misalnya Arsitektur Nusantara). Namun demikian, tema semacam itu ada di ranah yang kurang dapat mendukung peran Stupa 7 di UII yaitu sebagai persiapan untuk kemandirian dan kematangan dalam menyusun proposal PAS. Oleh karenanya dalam Stupa 7 tahun 2015 ini, tema dikerangkakan pada aspek “design approach” (pendekatan desain). Kerangka ini didasarkan beberapa alasan, yaitu: A. Design approach akan memberi keleluasaan kepada mahasiswa mengeksplorasi konteks lokasi, masalah desainnya ataupun solusi tipologisnya yang kemudian dapat dikembangkan di PAS. Design approach akan membingkai sebuah usaha mandiri yang dilakukan mahasiswa untuk menangkap esensi proses perancangan yang dianggap sesuai dengan keinginan mahasiswa sendiri dan sekaligus mendapat pemahaman dari mahasiswa lain yang memakai pendekatan yang berbeda. Hal ini merupakan sebuah upaya pembelajaran partisipatif yaitu mahasiswa belajar dari mahasiswa lainnya melalui interaksi yang dirancang. B. Design approach akan memperkaya mahasiswa pada aspek teknik merancang. Arsitektur UII mengembangkan kemampuan teknik merancang dengan tahapan: fundamental internalisasi & eksternalisasi perancangan (Stupa 1 dan 2), membaca konteks dalam merancang (Stupa 3 - konteks natural dan Stupa 4 konteks buatan), dan merancang berbasis proses produksi (Stupa 5 dengan proses tradisi dan Stupa 6 secara industrial). Stupa 7 dan PAS adalah sebuah akumulasi “design techniques” dengan proses yang secara mandiri diramu sendiri oleh mahasiswa. Tahapan ini akan dikembangkan lagi menjadi manajemen perancangan secara komprehensif di Studio Profesional yang berada di Pendidikan Profesi. C. Design approach juga memberikan peluang munculnya wacana desain yang lebih kiwari (kontemporer) namun tidak terjebak pada wacana yang jargonistik atau pun bentuk yang sekedar meniru-niru. Ikatan yang diberikan hanyalah pada aspek pendekatan agar mahasiswa bertambah kompetensi how-to-design dan buka sekedar solusi-solusi akhir yang hanya menjawab ‘what-design’ saja. Tema yang ditawarkan di Stupa 7 dirancang agar dapat dipilih oleh mahasiswa. Tema dipilih yang relatif ‘state of the art’ agar dapat dikembangkan Dosen lebih berperan sebagai pendamping untuk melakukan eksplorasi baik di bidang wacana teoritiknya maupun praktik perancangan yang terkait. Pilihan tema akan menentukan pilihan kelas Stupa 7.
!
Tema 1: Performance Based Design (PDB) (Kelas Dr. Ir. Sugini, MT. IAI. dan Ir. Saifudin Mutaqi, MT. IAI) PBD merupakan suatu pendekatan perancangan pada bangunan yang baik yang sederhana ataupun kompleks yang mengupayakan tercapainya suatu persyaratan kinerja (performance requirements) misalnya dalam aspek efisiensi energi, respon terhadap gempa dan bencana, optimasi ventilasi, soundscape, lightscape ataupun hal yang lebih bersifat behavioral/ perilaku namun tanpa merujuk pada suatu metode atau standar tertentu untuk mencapainya. Hal ini untuk membedakan perencanaan yang berbasis standar yang mana ketentuan standar tersebut telah ditetapkan sejak awal. Persyaratan “green UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 4 OF 11
building” (misalnya GBCI ataupun LEED) adalah bentuk/contoh aplikasi PBD di level bangunan. PBD dapat dilakukan di level perencanaan dan perancangan kawasan dengan menyusun persyaratan yang dapat dipakai menjadi urban design guideline.
!
Contoh referensi awal: • Wanki Chow, Experience on Implementing Performance-based Design in Hong Kong, Procedia Engineering, Volume 62, 2013, Pages 28-35, ISSN 1877-7058, http://dx.doi.org/10.1016/j.proeng.2013.08.041
!
Tema 2. Evidence-Based Design (EBD) (Kelas Ir. Suparwoko, MURP. PhD. dan Ir. Handoyotomo, MTA. IAI) EBD merupakan suatu pendekatan perancangan yang diperkenalkan utamanya untuk perancangan rumah sakit. Prinsip utama dari pendekatan ini adalah merancang yang berbasis pada upaya menemukan adanya bukti kredibel yang mempengaruhi rancangan pada bangunan secara signifikan. Karya arsitektur yang dianggap menjadi tonggak EBD adalah rumah sakit karya Aalvar Alto yang mengubah pandangan rumah sakit tradisional bahwa penderita tuberkulosis akan lebih baik ditangani dengan memaparkan mereka pada matahari, angin dan keadaan alami. Pendekatan berbasis pengetahuan yang kredibel ini mengutamakan lingkungan binaan yang ‘user-focused’ yang benar-benar dapat memperbaiki kondisi penghuni baik dari sisi kesehatan, keamanan, kesejahteraan ataupun produktivitas. Saat ini EBD tidak hanya dipakai untuk perencanaan fasilitas kesehatan tetapi juga pada fasilitas komersial dan lain-lain. EBD juga mempunyai potensi untuk diterapkan di level makro kawasan dengan mencari temuan-temuan bukti yang lantas dapat dikembangkan menjadi urban design guideline.
!
Contoh referensi awal: • Stephen Verderber, Shan Jiang, George Hughes, Yanwen Xiao, The evolving role of evidence-based research in healthcare facility design competitions, Frontiers of Architectural Research, Volume 3, Issue 3, September 2014, Pages 238-249, ISSN 2095-2635, http://dx.doi.org/10.1016/j.foar.2013.12.001. • Kirk, Hamilton D., "Four Levels of Evidence-Based Practice", AIA Journal of Architecture, November 2006. • Ray Pawson (2006), Evidence-based Policy: A Realistic Perspective. Sage.
!
Tema 3. Para/bio-metric Design (Kelas YP. Prihatmaji, ST. MSc. PhD. dan Ir. Arif Wismadi, MSc.) Perancangan parametrik adalah proses merancang yang berbasis pemikiran algoritma yang memungkinkan adanya ekspresi dari parameter atau batasan (contraint) tertentu. Dengan prinsip itu hubungan antar elemen dipakai untuk memanipulasi bentuk agar dapat dipakai untuk mengembangkan geometri dan struktur yang komplek. Perancangan parametrik memang sering dianggap sama dengan computer aided design (CAD) karena dianggap proses pencarian bentuk dengan parameter tersebut sering dilakukan dengan komputer. Namun demikian eksplorasi fundamental bahwa parameter / batasan tertentu dapat menghasilkan pola justru dimulai dari pemikiran dan bukan sebuah hasil ‘random’ perlu dijadikan titik awal. Contoh referensi awal: • J. Monederor (2000) “Parametric design: a review and some experiences” Automation in Construction 9 (2000) 369–377. • William Mitchell (1987) “The Art of Computer Graphics Programming. A structured introduction for Architects and Designers. Van Nostrand Reinhold.
!
Tema 4. Open Design (Kelas Dr.Ing. Ilya Maharika, IAI dan Ir. Hastuti Saptorini, MA.) Prinsip OD terletak pada pemahaman bahwa lingkungan binaan tersusun oleh berbagai level “struktur” yang terjalin dalam jejaring yang kompleks. Masing-masing kadang mempunyai organisasi dan aktor yang bertanggung jawab (otoritas) dan sering saling terkait. Upaya memahami struktur ini penting sebagai langkah awal perancangan lingkungan binaan untuk memberikan ruang pada perubahan sehingga menjadi jalinan struktur dan aktor yang cerdas. Level struktur ini juga akan berbeda-beda umur kerjanya serta pembangunannya. Open Design sebenarnya telah dimulai dari prinsip yang dikembangkan oleh Habraken dengan konsep open building yang memilah-milah sebuah permukiman mulai dari struktur jalan dan lansekap, struktur rumah, pengisi, dan furnitur yang masing-masing mempunyai umur dan otoritas. Ekplorasi desain terkait dengan strategi ini yang sangat dikenal di Indonesia dilakukan oleh Prof. Johan Silas untuk rumah-rumah susun di Surabaya. Namun akhir-akhir ini Open Design juga berkembang menjadi mirip prinsip open source di teknologi informasi dimana desain dibangun berdasar informasi yang sifatnya terbuka namun diimplementasikan untuk rancangan fisik. Eksplorasi ke UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 5 OF 11
arah ini sangat memungkinkan membuka wacana baru tentang arsitektur dan perancangan kawasan yang merespon perubahan dan dinamika masyarakat secara lebih ‘real time’.
!
Contoh referensi awal: • Nikos A. Salingaros (2000). The structure of pattern languages. Architectural Research Quarterly, 4, pp 149-162 doi: 10.1017/S1359135500002591. • http://www.habraken.com/html/open_building.htm • https://en.wikipedia.org/wiki/Open-source_architecture • Graham Towers (1995) Building democracy, Community Architecture in the Inner Cities. UCL Press. • Christopher Day & Rosie Parnell (2003) Consensus Design, Socially Inclusive Process. Architectural Press.
!
Tema 5. Co-Design (Ir. Wiryono Raharjo, MArch. PhD. dan Ir. Fajriyanto, MTP. IAP.) Co-design merupakan sebuah evolusi panjang dari user centred design, hingga participative design, dan sejenisnya. Codesign mendorong munculnya area peran kelabu antara pengguna dan perencana dengan fokus pada proses untuk mencapai tujuan perancangan. Dalam pendekatan ini perancang berusaha untuk mendorong agar proses dan produk perancangan benar-benar berpusat pada klien dan pengguna (client/user centred design). Dalam co-design perlu dibangun dalam upaya mengkreasi konsep maupun rancangan melalui shared vision, pembelajaran sosial, dan kesepahaman semua aktor. Dalam co-design juga diharapkan adanya upaya negosiasi perbedaan perspektif dan harapan dalam proses perancangannya untuk menghasilkan nilai yang unik dalam perancangannya. Co-design sering dipakai untuk intervensi arsitektural di permukiman, ruang publik di kota dan mencari solusi di daerah konflik.
!
Contoh referensi awal: • Albinsson, L., M. Lind, et al. (2007). Co-Design: An approach to border crossing, Network Innovation. eChallenges 2007, The Hague, The Netherlands. http://echallenges.org/e2010/outbox/eChallenges_e2007_ref_195_doc_3562.pdf. • http://www.govint.org/english/main-menu/co-design.html • Graham Towers (1995) Building democracy, Community Architecture in the Inner Cities. UCL Press. • Christopher Day & Rosie Parnell (2003) Consensus Design, Socially Inclusive Process. Architectural Press.
6.
Metode Pembelajaran
Kuliah dilaksanakan selama 16 (empat belas) minggu; tiap minggu terdiri tiga kali pertemuan, termasuk di dalamnya adalah minggu evaluasi. Pertemuan pertama dan kedua merupakan kegiatan studio tatap muka dengan dosen pembimbing (studio tutorial). Dalam dua pertemuan terjadwal tersebut diharapkan terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa secara aktif. Pertemuan ketiga adalah ‘extra studio’ dimana mahasiswa memanfaatkan waktu tersebut untuk pendalaman materi dan observasi kasus. Dalam ekstra studio ini akan dilakukan pengayaan berupa kuliah umum dari para pakar dan presentasi dari kelas terpilih sebagai bentuk interaksi. Kuliah umum dapat dilaksanakan secara terbatas (hanya mahasiswa Stupa 7 saja pesertanya) atau dalam format KuE! Ekstra studio dapat pula berupa pendalaman secara mandiri yang terkontrol oleh dosen pembimbing.
!
Tahapan pembelajaran akan mengikuti prosedur yang relatif cair tetapi secara substantif akan terdiri dari 4 tahap utama sebagai berikut: A. Design Process Phase. Dalam fase ini diharapkan mahasiswa mampu mengungkap “rencana” proses perancangan berbasis satu tema pendekatan yang telah ditentukan secara komprehensif. Dalam fase penyusunan proses perancangan ini mahasiswa diharapkan mengeksplorasi proses-proses desain yang mutakhir yang menggambarkan hubungan antara isu non arsitektural maupun arsitektural, persoalan perancangan, metode perancangan, dan solusi rancangan konseptual. Fase awal ini membutuhkan waktu 2 minggu. Produk akhir yang diharapkan adalah draft peta proses perancangan dan elaborasinya secara naratif dan diagramatis. Fase ini kemudian akan diulang kembali pada fase Creative Design berupa finalisasi design process yang runtut sebagai bagian dari laporan akhir. B. Exploratory Research Phase. Dalam fase ini diharapkan mahasiswa mampu menyusun kajian kritis berupa narasi, diagram dan peta yang menggambarkan peta relasi antara tema dengan problematika secara komprehensif. Fase ini membutuhkan waktu 3 minggu. Produk yang diharapkan adalah kajian kritis tematis dari referensi dan preseden (thematic exploratory research). UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 6 OF 11
C.
D.
Confirmatory Research Phase. Dalam fase ini diharapkan mahasiswa mampu menyusun kajian pendekatan perancangan dengan kajian konteks serta preseden untuk mendukung perancangan kawasan. Fase ini membutuhkan waktu 3 minggu. Produk yang diharapkan adalah kajian analisis kawasan (context confirmatory research). Antara tahap Exploratory Research Phase dan Confirmatory Research Phase pada praktiknya dapat disusun paralel, tumpang tindih, ataupun bolak-balik disesuaikan dengan dinamika kelas. Creative Design Phase. Dalam fase ini diharapkan mahasiswa mampu menyusun program, pedoman perancangan dan rancangan skematik skala kawasan secara komprehesif. Fase ini membutuhkan waktu 8 minggu termasuk evaluasi berupa seminar Design Critique.
7. A. B. C. D. E. F.
!
Referensi Utama Brian Lawson (2007) Cara Berpikir Desainer (terj. How Designers Think). Jalasutra. Christopher Alexander (2002) The Phenomenon of Life: The Nature of Order, Book 1. Berkeley, California: Center for Environmental Structure. Groat L. & D. Wang (2002) Architectural Research Methods, New York: John Wiley & Sons. Habraken (2000) The Structure of the Ordinary: Form and Control in the Built Environment, MIT Press. Nikos Salingaros (2006) A Theory of Architecture. Umbau-Verlag, Solingen. Tridib Banerjee and Anastasia Loukaitou-Sideris (eds.) (2011) Companion to Urban Design. Routledge
8.
Rencana Perkuliahan
Minggu Tanggal 1
Selasa, 08 Sep. 2015
Kamis, 10 Sep. 2015
Jum'at, 11 Sep. 2015
2
Selasa, 15 Sep. 2015
Kamis, 17 Sep. 2015
Topik Bahasan
Materi Pertemuan / Sesi Terjadwal
Tempat
Visioning Kontrak belajar Information Literacy penelusuran informasi dan penggunaan reference manager Design Process menyusun narasi kritis, diagram dan peta yang menggambarkan peta relasi antara tema dengan isu secara komprehensif Design Process (lanjutan) menyusun narasi kritis, diagram dan peta yang menggambarkan peta relasi antara tema dengan isu secara komprehensif
• Pengarahan umum tujuan pembelajaran, materi, rencana perkuliahan, dan produk yang diharapkan oleh Koordinator Stupa 7 dan Dosen Pengampu. • Pelatihan penelusuran literatur (Science Direct, Proquest) dan penggunaan reference manager. • Curah pendapat • Pemaparan hasil penelusuran literatur tentang tema dan variasi proses perancangan • Diskusi terbimbing pengembangan tema & variasi proses perancangan • KuE Programme #1 • “Re-framing Design Approach” oleh Prof. Yandi Andri Atmo, PhD, IAI (Arsitektur UI, IAI). Waktu lihat pengumuman. • Curah pendapat • Pemaparan hasil penelusuran variasi proses perancangan (narasi & diagram proses) & diskusi terbimbing pendalaman topik • Curah pendapat • Pemaparan hasil penelusuran literatur tema & variasi proses perancangan (narasi & diagram proses) & diskusi terbimbing pendalaman topik • KuE Programme #2 • “Parametric Design” oleh Aswin Indraprastha, ST. MT. M.Eng. PhD. (Arsitektur ITB). Sesi pagi 09.00-11.00 • “Co/Open Design” oleh ARKOM (Tentatif, lihat pengumuman) • Pemaparan hasil penelusuran literatur oleh perwakilan kolompok kelas yang relevan (usulan Dosen Pembimbing) • Pengumpulan I: Design Process Exploration (Draft)
Auditorium & Studio
Jum'at, 18 Sep. 2015
Evaluasi I
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 7 OF 11
Studio
Auditorium
Studio
Studio
Auditorium
Lab. PA
Minggu Tanggal
Topik Bahasan
Materi Pertemuan / Sesi Terjadwal
• Libur Idul Adha, kegiatan mandiri menyusun produk yang ditargetkan • Libur Idul Adha, kegiatan mandiri menyusun produk yang ditargetkan Auditorium • KuE Programme #3 “Evidence Based Design” oleh Ir. Adi Utomo • Hatmoko, M.Arch. IAI (Arsitektur UGM, Arsitek Praktisi). Sesi pagi 09.00 - 11.00. • Paparan hasil penelusuran literatur oleh perwakilan kelas yang relevan (usulan Dosen Pembimbing) • “Performance Based Design” oleh Prof. Prasasto Sadwiko, PhD, IAI (Arsitektur Atmajaya). Sesi siang 13.00-15.00 (tentatif, lihat pengumuman) • Paparan hasil penelusuran literatur oleh perwakilan kelas yang relevan (usulan Dosen Pembimbing) • Paparan tematis dikaitkan dengan proses perancangan Studio untuk memahami variabel perancangan • Diskusi terbimbing pendalaman tema
3
Selasa, 22 Sep. 2015 Kamis, 24 Sep. 2015 Jum'at, 25 Sep. 2015
Exploratory Research Phase menyusun kajian kritis tematis dari referensi dan preseden yang terkait dengan tema yang diambil dan relevansinya dengan prinsip dasar perencanaan dan perancangan kawasan (skala meso)
4
Selasa, 29 Sep. 2015
lanjutan
5
Kamis, 01 Okt. 2015 Jum'at, 02 Okt. 2015 Selasa, 06 Okt. 2015
Evaluasi II
Kamis, 08 Okt. 2015
6
7
8
Jum'at, 09 Okt. 2015 Selasa, 13 Okt. 2015 Kamis, 15 Okt. 2015 Jum'at, 16 Okt. 2015
Selasa, 20 Okt. 2015 Kamis, 22 Okt. 2015 Jum'at, 23 Okt. 2015 Selasa, 27 Okt. 2015 Kamis, 29 Okt. 2015
Confirmatory Research Phase menyusun kajian pendekatan perancangan dengan kajian konteks serta preseden untuk mendukung perancangan kawasan lanjutan
Tempat
• Lanjutan berupa diskusi terbimbing pendalaman
Studio
• KuE Programme #4 (tentatif, lihat pengumuman) • kegiatan mandiri menyusun produk yang ditargetkan • Paparan tematis dikaitkan dengan proses perancangan untuk memahami variabel perancangan • Diskusi terbimbing pendalaman tema Pengumpulan II: Thematic Review (Draft) • Seminar Thematic Review (karya terpilih di masingmasing kelas) • Pameran Thematic Review (semua karya dipamerkan) • Kuliah Bersama PPAr. (dijadwalkan oleh PPAr)
Auditorium
• kegiatan mandiri menyusun produk yang ditargetkan
Studio
• Diskusi penentuan kawasan yang dipilih / diusulkan oleh mahasiswa sebagai kasus • Diskusi persoalan arsitektural kawasan dan penelusuran preseden perancangan yang relevan
Studio/ lapangan Studio/ lapangan Studio/ lapangan
• kegiatan mandiri survei kawasan dan memproduksi laporan analisis terhadap kawasan
Lab. PA Auditorium IRC
• Diskusi persoalan arsitektural kawasan, laporan analisis studio kawasan dan hasil penelusuran preseden perancangan yang relevan • Diskusi penyusunan indikasi program yang relevan
studio
studio • Kuliah Pakar “Sistem Informasi Geografis - SIG” oleh Ir. Arif Wismadi, MSc. (jadwal tentatif) studio lanjutan dan • Diskusi penyusunan kajian konteks dikaitkan dengan pengumpulan produk tema yang relevan • Diskusi pembahasan Context Review (Draft) dan Design studio Precedent Review (Draft)
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 8 OF 11
Minggu Tanggal
9
Jum'at, 30 Okt. 2015 Selasa, 3 Nov. 2015
Topik Bahasan
Evaluasi III
Kamis, 5 Nov. 2015 Jumat, 6 Nov. 2015
10
11
12
13
Selasa, 10 Nov. 2015 Kamis, 12 Nov. 2015 Jum'at, 13 Nov. 2015 Selasa, 17 Nov. 2015 Kamis, 19 Nov. 2015 Jum'at, 20 Nov. 2015 Selasa, 24 Nov. 2015 Kamis, 26 Nov. 2015 Jum'at, 27 Nov. 2015 Selasa, 1 Des. 2015
Creative Design Phase
14
15
Jum'at 18 Des. 2015 Tambah Selasa 22 Des. 2015 Kamis 24 Des. 2015
Tempat
Lab PA Pengumpulan III • Context & Design Precedent Review (Draft) IRC • Pameran Context & Precedent Review (semua Auditorium karya) • Seminar Context & Precedent Review (karya terpilih di masing-masing kelas) • Penilaian dosen partner
• lanjutan & pembahasan
IRC
• kegiatan mandiri mengkaji ulang (review) terhadap design process dikaitkan dengan kajian tematik, kajian konteks kawasan, kajian preseden untuk menulis kembali proposal perancangan kawasan • Paparan Urban Design Proposal oleh masing-masing individu • Paparan Urban Design Proposal oleh masing-masing individu (lanjutan)
studio IRC
• kegiatan mandiri untuk eksplorasi rancangan
studio studio studio
Lanjutan - penyusunan • Elaborasi Design Proposal oleh masing-masing individu proposal perancangan & pembahasan oleh kelas dan Dosen studio • Elaborasi Design Proposal oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) studio • kegiatan mandiri untuk eksplorasi rancangan Lanjutan - eksplorasi rancangan kawasan
Evaluasi IV
• Paparan Urban Design Report (Draft) dan pembahasan • Paparan Urban Design Report (Draft) dan pembahasan oleh Dosen Partner • kegiatan mandiri untuk finalisasi rancangan
Lanjutan - elaborasi rancangan
Lanjutan - finalisiasi rancangan
• Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen • Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) • Libur, kegiatan mandiri menyusun produk yang ditargetkan • Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) • Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) • Kegiatan mandiri menyusun produk yang ditargetkan
Pengganti libur Idul Adha Pengganti libur Idul Adha
studio
• Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen studio • Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) studio • kegiatan mandiri untuk eksplorasi rancangan
Kamis, 3 Des. 2015 Jum'at, 4 Des. 2015 Selasa, 8 Des. 2015 Kamis, 10 Des. 2015 Jum'at 11 Des. 2015 Selasa, 15 Des. 2015 Kamis, 17 Des. 2015
Materi Pertemuan / Sesi Terjadwal
studio studio studio studio studio studio studio studio studio studio
• Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) studio • Elaborasi dan eksplorasi rancangan oleh masing-masing individu & pembahasan oleh kelas dan Dosen (lanjutan) studio
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 9 OF 11
Minggu Tanggal
Topik Bahasan
Materi Pertemuan / Sesi Terjadwal
Tempat
EVALUASI AKHIR SEMESTER - sesuai jadwal yang ditentukan Program Studi - 4 s.d. 16 Januari • Pengumpulan seluruh karya yang ditargetkan: 16 disesuaikan Evaluasi V jadwal • Buku Thematic Review (Kajian Tematis, dikumpulkan Prodi menjadi satu jilid dalam satu kelas dan diedit bersama agar menjadi karya kelas) • Buku Creative Urban Design (Rancangan kawasan, karya individu) • Poster/ Architectural Presentation Board (karya individu) Lab PA • Maket rancangan • Pameran Karya Studio Perancangan Arsitektur 7 Ditentukanke mudian • Penilaian eksternal (Catatan: Jadwal dan tempat KuE mungkin masih dapat berubah, lihat pengumuman Program Studi Arsitektur)
7. Luaran Yang Ditargetkan Dalam Studio Perancangan Arsitektur 7 ini luaran yang ditargetkan berupa 3 bentuk luaran utama yaitu: Buku Kajian Tematis (dikumpulkan menjadi satu jilid dalam satu kelas dan diedit bersama agar menjadi karya kelas), Buku Rancangan Kawasan (karya individu) dan poster/ Architectural Presentation Board (karya aindividu). Namun demikian untuk memperoleh hasil optimal maka karya final ini akan diminta untuk menyusun secara bertahap sesuai dengan tahapan evaluasi.
!
Secara rinci luaran per tahapan evaluasi adalah sebagai berikut: A. Luaran Evaluasi I berupa “Design Process Exploration” yang berisi “rencana” proses perancangan berbasis satu tema pendekatan yang telah ditentukan secara komprehensif dan diharapkan mengeksplorasi proses-proses desain yang mutakhir yang menggambarkan hubungan antara isu non arsitektural maupun arsitektural, persoalan perancangan, metode perancangan, dan solusi rancangan konseptual. Format luaran adalah buku A4 terjilid dalam satu kelas. B. Luaran Evaluasi II berupa “Thematic Review” yang berisi kajian pendalaman dan kritis terhadap tema pendekatan perancangan yang dipilih berupa narasi, diagram dan peta relasi antara tema dengan problematika secara komprehensif. Dalam kajian ini juga dielaborasi preseden rancangan / kasus-kasus yang relevan. Format luaran adalah buku A4 terjilid dalam satu kelas. C. Luaran Evaluasi III berupa “Context & Precedent Review” yang berisi kajian konteks dan lokasi. Dalam kajian ini dilaporkan karakteristik kawasan secara rinci dengan narasi dan peta-peta tematik yang relevan, peta persoalan dan indikasi strategi perancangan yang relevan dikaitkan dengan tema yang telah dikaji terdahulu. Format luaran adalah buku A3 terjilid dan bersifat karya individu. D. Luaran Evaluasi IV berupa Creative Urban Design Report. Karya ini berupa sebuah proposal perencanaan dan perancangan kawasan, yang berisi paparan visi dan strategi, laporan hasil observasi lapangan (data dan fakta kawasan seperti aktor sosial, ekonomi, lingkungan dan kebijakan tataruang) dalam berbagai bentuk (foto, video, narasi, skema, peta dan kebijakan kota dan kawasan) beserta analisisnya, serta rekomendasi-rekomendasi perencanaan kawasan (guideline). Format luaran adalah buku A3 terjilid dan bersifat karya individu dan maket rancangan. E. Luaran Evaluasi V. Materi akhir Stupa 7 adalah berupa pengumpulan kembali seluruh karya yang sebelumnya telah diproduksi yang kemudian disusun kembali sebagai berikut: • Buku “Thematic Review” (Kajian Tematis yang dikumpulkan menjadi satu jilid dalam satu kelas dan diedit bersama agar menjadi karya kelas, format A4) • Buku “Creative Urban Design” (Rancangan kawasan yang merupakan karya individu, judul ditentukan sendiri sesuai substansi, format A3 lansekap). • Poster/ Architectural Presentation Board (karya aindividu), format A1 berjumlah 4 lembar. • Maket rancangan. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 10 OF 11
Doc. Status
Doc Version
Team
! 8.
Rubrik Penilaian
Untuk dapat lulus mata kuliah ini, mahasiswa minimal mencapai standar nilai C melalui luaran yang dihasilkan. Berdasarkan luaran tersebut secara substansial, mahasiswa akan dinilai kemampuannya sebagai berikut. Kriteria
SPC
A Design Process Exploration (peta proses perancangan) 10%
2
B Thematic Review (kajian kritis tematis dari referensi dan preseden) 10%
10
C Context & Precedent Review (analisis kawasan) 20%
8
10
11 16
17
28
D Creative Urban Design (dokumen perencanaan dan perancangan kawasan) 50%
10
17
17
E Attitude (Sikap dan Keaktivan) 10%
UII
Standar mengandung tema yang menggambarkan hubungan antara isu non arsitektural maupun arsitektural, persoalan perencanaan dan perancangan, pendekatan dan metode perancangan, serta indikasi solusi rancangan konseptual mengandung pembahasan terhadap referensi dan preseden yang sesuai tema menggambarkan prinsip - prinsip dasar perencanaan dan perancangan kawasan (skala meso)
Nilai C ada dan sistematis
Nilai B sistematis dan menunjukkan kajian yang mendalam
mendalam serta menunjukkan kebaruan dan inovasi
ada sesuai tema bahasan komprehensif mendalam ada sesuai skala sistematis inovatif, rujukan kawasan berbasis rujukan yang luas tertentu
mengandung analisis dan sintesis isu kelestarian kawasan yang menonjol mengandung analisis sejarah tapak (history of site) dan tipomorfologi fabric kawasan mengandung analisis terhadap kondisi bangunbangunan
ada sesuai tema sistematis, mendalam ada dan sistematis, sistematis mendalam ada dan sistematis, sistematis mendalam, lengkap mengandung analisis dokumen /instrumen ada dan sistematis, perencananan dan perancangan yang telah ada sistematis mendalam, sebelumnya dalam kawasan tersebut lengkap mengandung analisis jaringan aktor (actor network) ada dan sistematis, serta peran perencana / perancang dalam jejaring sistematis mendalam, aktor tersebut lengkap mengandung program/pedoman/kriteria/standar ada dan sistematis, perancangan dan pedoman peraturan bangunan sistematis mendalam, relevan untuk kawasan tertentu sebagai respon lengkap kontekstual mengandung peta persoalan, strategi perencanaan ada dan komprehensif dan perancangan kawasan, termasuk di dalamnya sistematis dan lengkap kawasan permukiman dan solusi desainnya rancangan skematik untuk skala kawasan (meso) ada, sistematis komprehensif sebagai respon strategis dan sesuai tema dan lengkap
Aktif mengikuti perkuliahan sesuai persyaratan
Nilai A
sesuai syarat
aktif
!
PENGESAHAN Mengetahui,
Disahkan,
Dibuat,
Dr.Ing. Widodo Brontowijono
Noor Cholis Idham, PhD. IAI
Dr. Ing. Ilya F. Maharika, IAI
Dekan FTSP
Ketua Program Studi
Koordinator STUPA 7
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | DEPARTMENT OF ARCHITECTURE | STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 | ToR 2015 | PAGE 11 OF 11
inovatif, rujukan yang luas inovatif, rujukan yang luas inovatif, rujukan yang luas inovatif, rujukan yang luas inovatif, rujukan yang luas inovatif, rujukan yang luas
inovatif, solusi komprehensif inovatif, solusi menunjukkan kematangan rancangan aktif dan kontribusi signifikan