BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menurut Maholtra (2009.88) desain penelitian adalah kerangka kerja atau blueprint untuk melaksanakan riset pemasaran dimana dalam penelitian ini ditentukan rincian prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menyusun atau memecahkan masalah riset pemasaran. Maholtra membagi desain penelitian menjadi desain penelitian eksploratif dan konklusif. Penelitian eksploratori adalah desain penelitian yang mempunyai ciri pendekatan yang fleksibel dan berkembang untuk memahami fenomena pemasaran yang pada dasarnya sulit untuk diukur. Penelitian konlusif Desain penelitian ini disebut eksploratori kuantitatif karena data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan) yang akan dianalisa menggunakan statistik Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berdasarkan pada hasil kuesioner yang disebar pada responden . Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:23). Metode kuantitatif terdiri atas metode !!" "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
!#"
survey dan eksperimen. Metode penelitian survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada saat lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat dan karakteristik, perilaku dan hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesa tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasi.
4.2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajar dari ditarik kesimpulannya. Variabel bebas ((independent variable) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi (dependent akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Menurut Fredy Rangkuti (2015:70) Variabel yang akan dipakai dalam penelitian ini merupakan pedoman atau petunjuk untuk mencari data maupun informasi di lapangan, baik dengan menggunakan data sekunder, observasi maupun pengumpulan data primer dengan menggunakan metode survey. Didalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent variable), dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini yaitu ; tanda sni, harga dan informasi nilai gizi. "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
!$"
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan pembelian konsumen
4.3
Definsi Operasional dan Pengukuran Variabel Berdasarkan hasil identifikasi pada butir 4.2 Variabel bebas (independent
variable) dalam penelitian ini yaitu harga, tanda sni, dan informasi nilai gizi, sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan konsumen. Adapun definisi dari beberapa konsep variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tanda SNI (X1) didefinisikan sebagai tanda produk mie instan telah diproduksi sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2) Harga (X2) didefinisikan sebagai strategi penetapan harga terhadap produk mie instan PT. Indofood CBP 3) Informasi Nilai Gizi (X3) didefinisikan sebagai tanda bahwa mie instan memiliki kandungan gizi seperti yang dinyatakan pada informasi nilai gizi. 4) Keputusan pembelian oleh Konsumen (Y) merupakan keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli produk mie instan . Berdasarkan kajian teoritis yang telah dipelajari maka komponen penelitian yang terdiri dari variabel, dimensi
dan indikator serta skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 4.1 dibawah ini.
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
!%"
Tabel 4.1 Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Penelitian No 1.
Variabel Tanda SNI
Dimensi A. Keadaan a. Bau
Indikator
b. Rasa c. Warna a. Tekstur B. Benda Asing C. Keutuhan D. Kadar Air 2.
Harga
a. hubungan kualitas - harga, b. sensitivitas prestise, c. kesadaran harga,
d. Kesadaran Nilai
e. mavenisme harga
3.
Informasi Nilai Gizi
f. Kecenderungan Potongan Harga Posisi dan Ukuran Huruf
Format
skala Likert
a. Produk berbau normal selayaknya mie instan b. Produk rasanya normal selayaknya mie instan c. Produk berwarna normal selayaknya mie instan d. Produk teksturnya normal selayaknya mie instan Tidak ada benda asing dalam kemasan produk Produk dalam kemasan utuh/ tidak hancur saat diterima Produk dalam keadaan kering saat diterima b. Biaya yang dikeluarkan Likert konsumen sesuai dengan pelayanan yang diberikan c. Melihat harga berdasarkan kebanggan d. Harga merupakan pertimbangan penting dalam pembelian e. Nilai merupakan pertimbangan penting dalam pembelian f. Melihat harga Mie Instan lain g. Potongan harga merupakan pertimbangan dalam pembelian Informasi Nilai Gizi harus Likert dicantumkan dengan huruf yang jelas, mudah dibaca, dengan ukuran huruf sekurang-kurangnya 1 mm, dan proporsional dengan luas permukaan label Informasi nilai gizi disajikan dengan format yang sesuai dengan peraturan BPOM
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#&"
No
Variabel
Dimensi Angka Kecukupan Giz Takaran saji
4.
Keputusan Pembelian Konsumen
Produk yang akan dibeli adalah produk yang memiliki tanda SNI, Harga dan informasi nilai gizi
Indikator skala Terdapat keterangan tentang angka kecukupan gizi pada kemasan produk Terdapat keterangan tentang takaran saji pada kemasan produk Kesesuaian dengan Likert spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber
4.4. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/scoring (Sugiyono 2013:23). Data kuantitatif dibedakan menjadi data diangkakan/scoring diskrit dan kontinum Dalam penelitian ini, data yang akan digunakan adalah data kontinum dengan interval. Cooper & Schlinder menyebutkan bahwa skala pengukuran sikap (sangat baik, baik kurang baik, tidak baik) dengan skor 4,3,2,1 merupakan data interval karena jaraknya sama (Sugiyono 2013:29). Data primer yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari pengisian kuesioner responden yang dikumpulkan secara khusus dan memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti. Uma sekaran dalam buku Research Methods for Business dan Parasuraman dalam buku Delivering Quality Service menyatakan bahwa skala
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#'"
sikap (Likert, Semantic Differential, Thurstone) merupakan skala interval. Sumber data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diisi oleh responden. 4.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran dan pengisian kuesioner. Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab responden (Malhotra dan Birks, 2009:326). Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2009:199). Dalam penelitian ini, kuesioner akan disampaikan kepada responden secara langsung kepada konsumen mini market atau toko kelontong dan meminta mereka untuk mengisi kuesioner tersebut. Dalam penyusunan kuesioner, penulis akan menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran. Contoh skala likert dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Contoh skala likert Skala Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Nilai 4 3 2 1
Keterangan Atribut dianggap sangat diperlukan Atribut dianggap diperlukan Atribut dianggap tidak diperlukan Atribut dianggap sangat tidak diperlukan
Skala Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Nilai 4 3 2 1
Keterangan Atribut dianggap lebih dari harapan Atribut dianggap sesuai harapan Atribut dianggap tidak sesuai harapan Atribut dianggap sangat tidak sesuai harapan "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#("
4.6. Populasi dan Sampel 4.6.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah penduduk kecamatan pagedangan – Kabupaten Tangerang. Kecamatan Pagedangan memiliki luas
5.311, 295 km2 dengan penduduk 80.726 jiwa
(42.817 laki-laki dan 37.909 perempuan). Dalam penelitian ini, penduduk kecamatan Pagedangan dianggap pernah berbelanja mie instan di toko/warung kelontong dan atau minimarket setempat sehingga dapat dikatakan jumlah pelanggan mie instan di kecamatan pagedangan adalah seluruh penduduk kecamatan Pagedangan. Tabel 4.3. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Jumlah Penduduk Desa Total No Pria Wanita 3,064 3,000 6,064 1 Cijantra 5,124 2,543 7,667 2 Cihuni 2,988 2,705 5,693 3 Cicalengka Karang Tengah 2,424 3,021 5,445 4 3,511 3,343 6,854 5 Kadusirung 2,999 2,956 5,955 6 Lengkong Kulon 2,678 2,587 5,265 7 Malangnengah Medang (Kelurahan) 11,500 6,474 17,974 8 3,329 3,315 6,644 9 Jatake 4,266 4,417 8,683 10 Pagedangan 3,477 3,548 7,025 11 Situgadung Jumlah 45,360 37,909 83,269 sumber : website Pemerintah Kabupaten Tangerang
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
4.6.2
#)"
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah konsumen mini market atau toko kelontong yang ada di kecamatan Pagedangan. 4.6.3
Teknik Sampling Untuk menggeneralisasi hasil penelitian sampel, maka sampel yang
digunakan harus mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang dapat mewakili populasi adalah teknik Cluster random sampling. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik simple random sampling.Teknik dilakukan dengan cara pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Hal ini dilakukan karena populasi dianggap homogen. 4.6.4
Menentukan Ukuran Sampel Jumlah sampel sering juga dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah
sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi, sehingga tidak terjadi kesalahan generalisasi. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya. Ukuran sampel ditentukan juga oleh tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki (sampling error). Penghitungan jumlah sampel yang akan diambil, penulis akan menggunakan data dari tabel dari Isaac dan Micahel (lihat lampiran 1). Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah penduduk kecamatan Pagedangan tercatat 83.269 jiwa, jika melihat tabel Isaac dan Micahel, maka "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#*"
jumlah sampel yang dibutuhkan adalah : 271 orang dengan tingkat kesalahan (significance error) 10%. Detail jumlah sampel yang akan diambil dimasingmasing desa adalah : Tabel 4.4 Ukuran sampel
No
Desa
Prosentase penduduk desa terhadap penduduk kecamatan
Total
Jumlah Sampel diambil / desa
1 2 3 4 5 6
Cijantra Cihuni Cicalengka Karang Tengah Kadusirung Lengkong Kulon
6064 7667 5693 5445 6854 5955
7.28 9.21 6.84 6.54 8.23 7.15
20 25 19 18 22 19
7
Malangnengah
5265
6.32
17
21.59
58
7.98 10.43 8.44 100.00
22 28 23 271
8
Medang 17974 (Kelurahan) 9 Jatake 6644 10 Pagedangan 8683 11 Situgadung 7025 Jumlah 83,269 sumber : website Pemerintah Kabupaten Tangerang 4.7
Metode Analisa
4.7.1. Uji Validitas Data Menurut Suliyanto (2005:40), validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Sugiyono (2009:178), Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya diatas dari 0,3 maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, dan
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#+"
apabila korelasi dibawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. "
4.7.2
Uji Reliabilitas Data Menurut Suliyanto (2005:42), reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang manghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Menurut Umar (2005), suatu pertanyaan dikatakan reliable jika memiliki nilai alpha cronbach > 0,60.Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Production and Service Solution) versi terbaru
4.7.3 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1.7.3.1 Uji Multikolinearitas Menurut Maholtra dan Birks (2009:538), multikolinearitas adalah suatu kondisi interkorelasi yang tinggi diantara variabel independen. Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Nilai R2 yang dhasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#!"
3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ! 0,10 atau sama dengan nilai VIF " 10
4.7.3.2 Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas: a.
Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan
heteroskedastisitas. b.
Uji Park
c.
Uji Glejser
d.
Uji White
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
telah
terjadi
"
##"
4.7.3.3 Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asusmsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1.
Analisis grafik Metode terbaik yang dapat digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2.
Analisis statistik Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung dengan rumus: Zskewness = Skewness # 6/N Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus: "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#$"
Zkurtosis
= Kurtosis # 6/N
Dimana N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi tidak normal.
4.7.4 Uji Hipotesis 4.7.4.1 Regresi Linier Berganda Dalam
penelitian
variabel dependen
(Y)
ini
variabel
adalah
yang
mempengaruhi
keputusan pembelian,
terdiri
sedangkan
dari yang
merupakan variabel independen adalah tanda SNI (Xl), Harga (X2), dan Informasi Nilai Gizi(X3) sehingga model persamaan regresi berganda yang menggunakan satu variabel dependen (Y) dan tiga variabel independen (X1), (X2), dan (X3) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + blXl + b2X2 + b3X3 + bnXn + e Dimana Y
: Keputusan Pembelian
a
: Konstanta
b1, b2 : Koefisien Regresi X1
: Tanda SNI
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
#%"
X2
: Harga
X3
: Informasi Nilai Gizi
e
: Residu
1.7.4.2 Uji Determinasi Menurut Ghozali (2013), Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. 1.7.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas bersama-sama yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamaterhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur pengaruh persepsi harga, citra merek, lokasi secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu keputusan pembelian. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: H0 : $1 = $2 = $3 = 0, variabel-variabel bebas (Tanda SNI, Harga, Informasi Nilai Gizi) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian). H1 : $1 = $2 = $3 % 0, variabel-variabel bebas (Tanda SNI, Harga, Informasi Nilai Gizi) mempunyai pengaruh yang signifikan "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
$&"
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian).
1.7.4.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Uji t yang dilakukan bertujuan untuk mengaji pengaruh variabel bebas (Tanda SNI, Harga, Informasi Nilai Gizi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
4.7.5 Analisis Korelasi Dimensi Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lain. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan variabel lain, baik dengan arah yang sama maupun dengan arah yang berlawanan (Suliyanto, 2005:52). Matriks korelasi antar dimensi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
$'"
Tabel 4.5 Matriks Korelasi Antar Dimensi (lanjutan) Variabel
X1 Harga
X1 Tanda SNI
X3 Informasi Nilai Gizi
X1 (hubungan kualitas - harga,) X2 (sensitivitas prestise) X3 (kesadaran harga,) X4 (Kesadaran Nilai X5 (mavenisme harga ) X6 (Kecenderungan Potongan harga) X7. (Keadaan mie instan) X8 (keberadaan benda asing dalam kemasan mie instan) X9 (Keutuhan mie instan) X10 (Kadar air mie instan) X11 (Posisi dan ukuran huruf) X12 (Format) X13 (Angka Kecukupan Gizi) X14 (Takaran Saji)
Y1 (Keputusan Pembelian) Rx1y1 Rx2y1 Rx3y1 Rx4y1 Rx5y1 Rx6y1 Rx7y1 Rx8y1 Rx9y1 Rx10y1 Rx11y1 Rx12y1 Rx13y1 Rx14y1
4.7.6 Alat Analisis Untuk mengolah data-data yang diperoleh penyebaran kuesioner akan menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Solutions). SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
$("
windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang). Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistical Product and Service Solutions. SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus. Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat mmperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti berikut ini: •
Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.
•
Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan,
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
$)"
menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain. •
Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.
•
High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 33-D graphics, dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.
•
Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.
•
Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.
•
Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
$*"
melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet. •
Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.
•
Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis filefile-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat temporary filenya.
•
Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database relasional.
•
Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.
•
Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada waktu yang bersamaan.
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
"
•
$+"
Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/