BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian penulis adalah sekolah SMA Negeri I Limboto Kabupaten Gorontalo. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 2 bulan. Yang rencananya akan dilaksanakan dari bulan Mei sampai bulan Juni 2013. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent variabel) adalah latihan shuttle run dengan simbol (X) dan variabel terikat (dependent variabel) adalah kemampuan menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki, simbol (Y). D. Definisi Operasional Variabel 1. Latihan shuttle run merupakan latihan dilakukan secepat mungkin sebanyak 3-8 kali dalam jarak 4-5 meter. Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, maka secepatnya berusaha mengubah arah menuju titik lainnya. 2. Menggiring bola dengang punggung kaki adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan punggung kaki dapat dilakukan dalam keadaan bola diam menggelinding. E. Rancangan Penelitian
Metode yang dalam penelitian ini adalah metode ekseprimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pre Test And Post Test Design” Tabel 1 Desain Penelitian Kelompok
Pree Test
Treatment
Post Test
R
X1
T
X2
Keterangan : R : Kelompok Eksperimen X1: Pree Test T : Treatment (Latihan Shuttle Run) X2 : Post Test F. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk dalam ekstrakurikuler SMA Negeri I Limboto Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 32 orang siswa. 2. Sampel
Selanjutnya Arikunto (2009:98) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian wakil populasi yang hendak di teliti”, sehingga dengan mempelajari sampel, maka kesimpulankesimpulan tentang sampel diharapkan menjadi kesimpulan-kesimpulan mengenai populasi. Penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. 3. Teknik Penarikan Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang siswa. Dimana penarikan sampel menggunakan teknik purposive sample atau pengambilan sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan di dasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Tekhnik ini biasanya di lakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto,2002:117). G. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang benar dan akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik tes awal dan tes akhir. Dimana pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah melakukan latihan shuttle run dengan menghitung waktu tempuh pada saat menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil tes diberikan perlakuan dan hasil tes sesudah diberi perlakuan selama 2 (dua) bulan. Untuk mendapatkan data yang benar dan akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik tes awal dan tes akhir. Penjaringan data dilakukan dengan metode survei tes dengan teknik tes dan pengukuran yaitu tes menggiring bola. Dimana pada awal persiapan penelitian, peneliti menyiapkan bola, sumpritan, stopwacth. Selanjutnya pada pelaksanaan penelitian peneliti menyiapkan siswa sebanyak 20 orang, mengadakan tes awal, pada perlakuan peneliti menggunakan latihan shutle run dan diakhiri dengan
tes akhir. Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan berdasarkan teori Nurhasan (dalam Sai 2012:27) dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Pada aba-aba “siap” testee berdiri dibelakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya. b) Pada aba-aba “ya” testee mulai menggiring bola lurus ke depan sampai melewati finish dan kembali ke tempat semula atau garis star. c) Bola digiring oleh punggung kaki kanan dan kaki kiri, atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh satu kali sentuhan.
Gambar 1. Diagram lapangan tes menggiring bola Nurhasan (dalam Sai 2012:27) H. Teknik Analisis Data Untuk menentukan apakah terdapat pengaruh latihan suttle run terhadap kemampuan menggiring bola maka uji statistik yang di gunakan yaitu uji t. syarat uji t yaitu data yang di peroleh
dari pre test dan post test harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Pengujian homogenitas menggunakan test barlet dan normalitas menggunakan uji liliepost.
X1 X 2 1 1 s n1 n2
Rumus
:
t
Keterangan
:
t
: t observasi
X1
: Jumlah pre-test
X2
: Jumlah post-test
n1
: Jumlah sampel pre-test
n2
: Jumlah
(Arikunto, 2009 : 306)
sampel post-test
I. Pengujian Hipotesis H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki pada permainan sepak bola. H1 : µ1 ≠ µ2 : Terdapat pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki pada permainan sepak bola.