,4r
/-rJ;
Lampiran
7
LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH Judul Jurnal Ilmiah (Artikel)
Perencanaan Strategik Penjaminan Mutu Universitas Negeri Jakarta
Penulis Jurnal Ilmiah
Dr. C. Rudy Prihantoro
Identitas Jurnal Ilmiah
Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah (beri /padakategori yang tepat)
Hasil Penilaian Peer Review
a. Nama Jurnal
Econosains
b. NomorAy'olume
c. Edisi (bulan/tahun) d. Penerbit
Nomor l/Volume VI Maret 2008 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri J akarta
e. Jumlah halaman
l-85
tr T A
Jurnal Ilmiah Internasional lurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi
:
Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah Komponen Yang Dinilai
i. j.
Kelengkapan unsur isi buku /1r0%\ Ruang lingkup dan kedalaman
Nasional
Nasional
Internasional
Terakreditasi
Tidak Terakreditasi
tr
tr
a 1
J
pembahasan (30%)
NilaiAkhir Yang Diperoleh
/ -t
k. Kecukupan
a
J
L
t
a J
I
dan kemutahiran datalinformasi dan metodologi 00%\ Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit
(30%)
Total = (100%)
l0
(.. Reviewer
/o s kans(
>t-
L7
Jurnal Iimiah
Deuran Penasehat Nurahma Hajat, Imam Chourmain, Djaali, Sukma Sjam, Thamrin Abdullah
Pemlmpin Redaksi Mardi
Wakil Penrimpln Redaksi SiU Nurjanah
Dewan Redaksi Agung Waspodo, Ari Saptono, Dian Citra Aruna, Dicky Imnto, M. Edo Suryawan, M. Yasser Arafa Rida Prihatni, Setyo Ferry Wbowo, Tri Hesti Utaminingtyas, Widya Parimila
Mitla Bestari Agus Sartono (Universitas Gajah Mada, Yogyakarta), Bambang latmiko (Politeknik Pos Indonesii Bandung), Brady Rikumahu (STM Telkom, Bandung), Darminto (Universitas Indonesia, Depok), David Kaluge (Universitas Brawijaya, Malang), Gimin (Universitas Riau), Hari Wahyono (Unversitas Negeri Malang), Harlo Kuncoro (YAI, Jalerta), M. Shauqi Azar (LPEM UI, Jakarta), Mutamimah (Universitas Sultan Agung, Semanng), Na4anto (Universitas Negeri Malang), Riant Nugroho (Universitas Panmadina, Jakarta), Sri-Edi Swasono (Universitas Indonesia, Depok),
Setting dan layout RoniFaslah
Staf Redaksi Andre, Hafiz, Asyu, lsmi
Sirhulasi Inu, Eko
6noSoirs
adalah Jumal Iknii*r sebagal wdrana kqrunka;i ihniah bidang ilrnu, ekonoml, dan pendidlon beupa trasl peneftUan, kajia usHA pemlkl"n, rariew Eori/konsep/metoOOogt res€risl buku dan hfornasl )rang berkqnaan dengat pengprnbangan ilrnr pengetahuan dan
6nisoins
Hlt
berkala dtn kdl setdxm pada bula Maret dan Agusus yang dkelola olefi Ekmornl thlverslE NegEd Jdcrta, Gedung N LL 1, Kqrrplek Ulll. Jl. Rawanangun Muka Jakrta Tlmrr 13220 TeD/Fa (OZt) 472L?27. erna!:
[email protected]
Fdcrf
f,
s
c,
Rudy Prl\onloro: Perenconoon stroteglk penlomlnon Mulu unlversltos Negerl Jokorto
,{,
PERENCANAAN STRATEGIK PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA') C. Rudy
Prihantoro")
PENDAHULUAN
Rencana strategls
Universitas
Negeri Jakarta (UNJ) dijabarkan dalam
waku pengembangan yang masing-masing tahapan diberikan koridor lndikator yang secitra sbategik sebagai sasaran yang akan dicapai. Tujuan dari pentahapan ini adalah sebagai upaya dalam merealisasikan visi dan misi kelembagaan yang telah ditetapkan agar pada implementasinya dapat dilakukan peninjauan-peninjauan tangkah operasional sehingga memungkinkan adanya penyesuaian atau percepatan pencapaian sasran dalam mewujudkan tahapan
Prinsip Strategis pengembangan
Universitas Negeri
Jakarta
keunggulan kompetitif nasional dan internasional.'*
Implementasi Renstra UNJ telah ditetapkan arah pengembangan UN, menjadi tiga tahap pelaksanaan. Ketiga tahapan tersebut yaitu (1) Tahap Reposisi dan Konsolidasi (periode 2@t2010), tahapan ini dilaksanakan dengan jalan menginteryensi perubahan empat fokus pengembangan yaitu tata kelola, sumberdaya manusia, penirgkatan kualitas dan pencitraan publik. C2) Tahap Pemantapan dan Mandiri (periode 2Ol1-
2Ol1), tahapan ini dimaksudkan agar proses perubahan berlangsurp terus menerus tidak berhenti hanya pada hhapan reposisi dan konsolidasi. Tahap
Setiap slvitas akademika harus mau, mampu dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam
pengembangan universitas sehingga tidak ada pekerjaan yang dilakulon
setengah-setengah.
Untuk menjadi yang terbaik di bidangnya, dikembangkan iklim
akademik
' -
Neged
Jakarta
@noSoinS - Volume W, Nomor l, rtAoret
dan etos kerja yang
berorientasi pada mutu dan perbaikan berkesinambungan. (b) Kebersamaan. Universitas Negeri Jakafta tidak dapat
Suplemen Jumal Ekonosains Vloume VI, Nomor 1, Maret 2008.
C. nuOi prihantoro. Dosen UnvenJtas
Sebaliknya,
lembaga harus mampu menciptakan kondisi kerja lang menyenangkan dan menggairahkan sehingga penyeleaian tugas setiap individu sesuai dengan standar keunggulan yang diharapkan.
2@g
L7
Negerl Jokorto C. Rudy Pilhontoro: Perenconocn Strolegik Peniornlnon Mufu Unlversitos
: dibangun
-
dan akademisi dengan mengembangkan
tanpa kultur kebersamaan.
seluruh potensi yang dimilikinya. (h)
Gd
Governance
dan
akuntabilitas.
Semua yang dilakukan dengan
dipeftangg unggugatkan.
kepemi mencip
Isu-Isu Strategis Unj Bermutu
warga untuk
tah berperan prognm mulai dari
setiap
tata kelola
dilaksanakan Yang baik dan
Seperti yang telah dicantumkan di
dalam Renstra UNJ, maka
gan lembaga keberlanjutan
tahaP tidak
s.
MenYadari
keterbatasan sumberdaya yang tersedia,
maka pengembangan lembaga harus berdasarkan pada skala prioritas.
Pada
kesempatan ini perlu diingatkan kembali isu-isu strategis yang dapat mendorong percepatan tercapainya UNJ bermutu seperti yang kita harapkan bersama. Isu strategis tersebut adalah sebagai berikut
(1)
Pengembangan kurikulum, Yang
mencakup (a)
Pengembangan
kompetensi umum Yang
menjadi
karakter lulusan, (b) Pengembangan budaya akademik, (c) PenetaPan
standar-standar, (d) Pemanfaatan ICT, (e) Perluasan pendidikan kecakapan hidup (liteskil\. (2) Peningkabn dan pengembangan sumberdaYa manusia,
(a) Standard mutu dan akeditasi, (b) Pengembangan guru sebagai profesi, (c) Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga mencakup
potensl. Pertimbangan utama dalam merEtn@ng dan melaksanakan tridarma adalah menciptakan lingkungan yang
dapat merangsang Perkembangan mihasis,wa untuk menjadi profesional
18
kependidikan, (d) Peningkatan jumhh dan mutu publikasi ilmiah dan HAKI, (e) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan akses PT. (3) Pencitraan publik, mencakuP (a) Penciptaan peluang, (b) Mendukung " perluasan akses bagi pendidikan yang bermutu, (c) BudaYa Organisasi, (d) Pengawasan dan Penjaminan mutu. (4) Reformasi birokrasi, mencakuP (a) Penatakelolaan organisasi, (b) Peningkatan akuntabilitas, (c) Penataan kelembagaan dan regulasi pengelolaan pendidikan, (d) Peningkatan kapa?itas dan kompetensi pengelola pendidikan,
@noSOin5 -
Volume
W, Nomor 1, Moret 20O8
C. gudy pdhqntolo: PererEonoon Strote€ik
(e)
pertorrtno
Peningkatan kapasitas
Mulu t
dan
Strategi_ UNJ Dalam Mengembang_ kan Sistem Jaminan Mutu Pendidikan
kompetensi apamt dalam perencanaan dan anggaran, (f) Peningkatan kapasitas
manajerial aparat,
(S)
Penjaminan mutu merupakan pros6 penetapan standar, pemenuhan
Percepatan pemberantasan KKN di perguruan tinggi,
(h) Pengembangan aplikasi SIM terintegrasi, (D Akselerasi jumlah program studi vokasi dan profesi, (!) Mendorong jumlah jurusan/program studi masuk 100 besar Asia, (k) Peningkatan sarana dan prasarana perguruan tinggi.
Sesuai dengan isu-isu strategis maka pengembangan difokuskan pada skala prioritas yang diperlukan untuk penguatan dan pengembangan akademik
dalam peningkatan mutu. Oleh karena itu fokus pengembangan diprioritaskan urrtuk (1) Keunggulan, mencakup (a) Meningkatkan mutu lulusan (kurikulum, kompetensi umum, budaya akademik,
infrastruktur),
(b)
meningkatkan variabilitas mengembangkan model
kuantitas, kualitas penelitian,
(c)
dan
rlve$tt6 Negsl Jokqto
standar dan pengendalian standar mutu pendidikan sec;lrz! konsisten dan
be*elanjutan sehingga
pelanggan
memperoleh kepuasan. proses tersebut digunakan untuk menjamin agar kualitas lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditehpkan.
Sebagai Lembaga
pendidikan
Tinggi, Universitas Negeri Jakarta harus menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menjadi pembelajar seumur hidup, sebagal upaya mencapai
motto ^
Universitas Negeri
Jakarta
Building Futurc Leaded'.
Tantangan
manajemen
berhubungan dengan jawaban pertanyaan sampai seberapa jauh sumberdara yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk keberhasilan misi lembaga; bntangan tentang pembiayaan
pengaMian pada masyarakat. (d) Meningkatkan keahlian Dosen dan tenaga kependidikan, (e) Meningkatkan
dan sumberdaya berhubungan dengan
keterampilan tenaga adririnistrasi, dan (f) Meningkatkan kualitas Mahasiswa dan pencitraan peran serta alumni.
pernblayaan
(2)
publik, mencakup (a) Memperluas Jejaring kemitraan dan komitrnen pelaksanaannya, (b) Perluasan akses bagi pendidikan yang bermutu, (c) Perluasan dan peningkaEn kualitas
publikasi, dan (e) Meningkatkan pelayanan prima. (3) Tatakelola, mencakup (a) Reformasi birokrasi
(c) (SI) uan
GnoSOinS - Volune W,
Nomor l, Morer 2008
respon pe4luruan Unggi untuk menjawab
bagaimana mendapatkan
sumber
prograrm-programnya,
rnengingEt kenyaEan di satu pihak operasl perguruan tinggi makin mahal, tetapl di plhak lain perguruan tinggi mengalami penurunan sumber biaya dari pemerintah.
Masalah kompetisi berhubungan dengan Jawaban tentang bagaimana rnenemukan berbagai upaya untuk bersaing mendapatkan pendanaan dari sumber yang memungkinkan untuk
pengembangan universitas
dan
mendayagunakan sumber yang terbatas itu dalam rangka mencapai cita-cita untuk menjadi unh€rsitas terbaik.
19
Negeri Jokorto C. Rudy Prihonloro: Pererconoon Stroteglk Penpminon Mulu Universllos
Karena berbagai
Pengembangan Standar Mutu
Perubahan
Akademik
Pengembangan Penjaminan mutu UNI secara sistematik harus direncanakan
secara terPadu. Penjabaran
Organintbn) sehlngga mampu beikompetisi pada tataran nasional, regionat,
dan
intemasional. Sebagai
organisasi pembelajar, manajelnen keiembagaan dengan meneraPkan manajemen perguruan tinggi modern yang bercirikan profesional, berorientasi pada kepuasan pelanggan, right man in
the right Place,
akuntabilitas, dan
berpikir global tanpa meninggalkan nilai-
nilai lokal
sehingga
mendorong
terciptanya kultur akademik yang baik. Berbagai Permasalahan berkaitan dengan manajemen kelembagaan yang muncul selama ini diantaranya meliputi
rendahnya
tingkat kesejahteraan,
produKivitas karyawan, kualitas layanan terhadap pelanggan, terbatasnya samna dan prasarana pembelajaran, kurangnya
pemahaman sivifas akademika UNJ terhadap visi dan mlsi, tersendatnya
kebijakan desentralisasi
kegiatan
akademik dan administtatif, lambatnya perubahan budaYa organisasi dan sebagainya.
Sesuai dengan kegiatan jaminan
i
UNJ,
$ffix akademik di Ungkat universitas. Kebijakan mutu akademik dijabarkan
dalam bentuk standar
akademik,
peraturan akademilg manual
akademik dan manual Prosedur.
mutu
dari
Kebijakan Akademik menjadi Standar Mutu turunannya, seperti antara lain Peraturan Akademik, Manual Prosedur, seyogyanya di susun dalam mekanisme yang jelas baik secara struktural maupun
operasional Pelaksanaan.
Dengan
demikian diharapkan tidak ada tumpang
tindih kebijakan dan peraturan yang diberlakukan dari tingkat universitas, fakultas hingga jurusan/program studi. Dengan dimilikinYa standar mutu
akademik maka dengan demikian telah
memiliki indikator Yang
akan
dipeftanggung jawabkan ke Publik. Keterlibatan sivitas akademika dalam
mengimplementasikan standar mutu akademik dengan tingkat kepatuhan yang tinggi akan dapat meningkatkan image UNJ terhadap konsistensi yang ditawarkan kepada masYarakat. Hasil yang ingin diPeroleh adalah adanya dokumen mutu akademik Yang
jelas dan daPat dikontrol, sehingga
fungsi keorganisasian penjaminan mutu dapat berlangsung sesuai dengan yang dideskripsikan. Dengan demikian maka
Lembaga Penjaminan MuhJ harus mampu menjadi institusi yang dapat mengendatikan niuh.r akademik UNI dan
mengubah image masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat luas termasuk didalamnya stekeholder.
Ketercapaian tujuan dan indikator
seperti yang digambarkan Peraturan Akademik mauPun
dalam
Manual
Prosedur daPat diPantau melalui intrumen monitoring dan evaluasi
20
@noSoin5 - Volume VI, Nomor l, Moret 2oo8
C. Rudy Pdhqnforo: Pererconoon Stroteglk Penlorr{non Mutu Ur*versllos Negerl Jokorto
(monev) yang dikembangkan sehingga akan dapat dilihat ketercapai tujuan dan
indikator dari setiap jurusan/program studi. Ketercapaian tujuan dan indikator inl sangat penting untuk keberhasilan pelakanaan program-program se@ra
keseluruhan, sehingga
sasaran
pengembangan jurusan/program studi dapat terus ditingkatkan dan dilanjutkan dengan kemampuan dlrlnya dari hasil kinerJa,
Dokumen mutu maslh merupakan masalah yang dihadapi oleh banyak jurusan/program studi. Menanggapl hal ini, maka pada program fungsionalisasi penjaminan mutu diperlukan adanya program penyusunan dokumen mutu dalam bentuk seminar dan lokakarya (semlok). Salah satu bentuk semlok adalah semlok gnd pratries. Semlok ini dapat berupa hasil kerja tim (Gugus Penjamianan Mutu di tingkat Fakultas ataupun Satuan Akademik di tingkat
Jurusan/Program
Studi)
dalam
mendorong jurusan/program studi untuk
menemukan menjadi jurusan/program
studi unggulan.
Keunggulan dan keberhasilan jurusan/program studi
evaluasi
terhadap
tetapl mendorongnya untuk berkemampuan meningkatkan kapaslstasnya sehingga memlllkl bnchnark yang dapat menJadl
keunggulan fakultas, Jurusan, dan
program studi secara bertanggung jawab
melalui program-program penjaminan mutu yang dapat diterima oleh semua pihak.
Organisasi penjaminan mutu di tingkat Fakultas, Jurusan maupun di Program Studi dijabarkan sebagai berikut ini.
Pada tingkat Fakultas, terdapat Senat Fakultas (SF) yang merupakan badan normaUf tertinggi di fakultas yang
memiliki kewenangan
untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan
Kelembagaan Penjaminan Mutu Melalui fungsionalisasi jaminan
pembentukan kelembagaan penJaminan mutu ditingkat
fakultasnya.
ditularkan
kepada jurusan/program studi lain yang belum menemukan keunggulannya, sehingga menyiapkan
tergerak untuk
jurusan/program studinya untuk mengembangkannya berdasarkan konsep-konsep keunggulan.
Fungsionalisasi
mutu ini diharapkan
Fakultas, Jurusan dan Program Studi
dapat dipercepat, sehingga
fungsi
',,i @71g$gins - Volume Vr, Nomor t, Moret 2008 ;i
dan
kelembagaan penjaminan mutu Oi fakultas, Jurusan dan progrcm studi
universitas untuk hkultas. Senat Fakultas terdiri atas Guru Besar, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan/Program Sh.rdi dan para wakil Dosen. Tugas SF yaitu (a) Merumuskan rencirna kebijakan akademik 'fakultas, (b) Merumuskan n6rma dan tolok ukur pelaksanaan penyelenggaraan fakultas dan menilai tugas pimpinan fakultas, (c) Memberi pendapat dan saftrn untuk kelancaran pengelolaan fakultas, (d) Melakukan penilaian etika,
dapat
,a
monltoring
pam
dan
kinerja
dan
Integritas dosen
di
Badan Akademik Fakultas (BAF)
merupakan badan
pelaksana
7L
C. Rudy Prihonloro: Perenconoon Skoleg
k
Penlominon N'lulu UnlveBilos Neged Jokorto
penJamlnan mutu di fakultas, Yang diplmpin oleh Pembantu Dekan I dan beranggotakan Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, Tugas BAF Yaitu (a)
Mehksanakan kegiatan Penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas, (b) Berkoordinasi dengan TPjM dan SAJ tiap di tiaP Program Membahas dan
junisan, serta SAPS
Studl, (c)
menindaklanjuti laporan dari TPjM, (d) Membuat evaluasi diri jurusan/program studi, (e) Memperbaiki proses belajar mengajar, (f) Mengirim hasil evaluasi diri Jurusan/programs studi ke LPjM. Gugus Penjaminan Mutu (GPjM) dibentuk untuk membantu Pembantu Dekan I unfuk mengembangankan dan
menglmplementasikan
sistem
penjamlnan rhutu akademik di fakultas.
Tugas GPjM yaitu (a) melaksanakan soslalisasi sistem penjaminan mutu kepada slvitas akademik di fakultas, (b) menyusun berbagai standar dan butir mutu dl Ungkat fakultas, (c) menyusun instrumen monltoring dan waluasi yang berslfat khusus di tingkat fakultas, (d) melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penjamlnan
mutu
pada
program studi, (e) mengkoordinasi perslapan dan pelaksanaan akreditasi dan legalltas program studi, (f) melaksanakan koordinasi siklus mutu dan pedngkatan sbndar mutu tingkqt program studl, (9) Mengkoordinasikan data base program studi di tlngkat fakunas, (h) Mencari solusi untuk keunggulan akademilg (i) menyusun laporan dan rekomendasi secar:t periodlk kepada dekan, dan (,)
berkoordinasi
dan
melaksanakan konsultasl dengan BAF, Pada Ungl(at Jurusan dan Program Studi terdapat Tim Penjamlnan Mutu
22
(TPjM). Tugas TPjM meliputi (a) menyusun berbagai prosedur dan spesifikasi program studi, (b) menyusun instrumen monitoring dan evaluasi yang
beBifat khusus program studi, (c) memberi masukan dalam menyusun standar mutu program studi. (d) menyiapkan data base di tingkat
program studi,
(e)
menyiapkan
akreditasi dan legalitas program studi, (f) melaksanakan penjaminan mutu akademik sesuai prosedur, standar dan kebijakan akademik yang berlaku, (9) mengembangkan standar mutu program studi berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, dan (h) menyusun lapomn dan rekomendasi secara periodik kepada Penanggung jawab GfiM. Satuan Akademik Jurusan (SAJ)
dibentuk pada tingkat jurusan yang beranggotakan ketua program studi, seketaris jurusan dan para ketua
Tugasnya mencakup
(a)
SAPS.
menyusun
laporan hasil evaluasi
proses
pembelajaran, (b) melakukan evaluasi proses pembelajaran semester, (c) mengadakan rapat minimal sekali dalam satu semester, (d) melanjutkan laporan evaluasi kepada Dekan melalui Ketua Jurusan untuk dibahas dalam BAF. Satuan Akademik Program Studi (SAPS) dibentuk pada tingkat program studi yang merupakan kelompok kerja dosen. Pengelompokan dosen ke dalam
beberapa SAPS dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan keilmuan program studi, misalkan b€rdasa*an konsentrasi keilmuan yang dikembangkan dalam kurikulum. Tugasnya meliputi (a) membantu
pengurus program
studi
dalam kelancaran kegiatan akademik semester,
(b) membahas proses belajar mengajar
@noSoinS - Volume W, Nomor l, i/taret
2OO8
c. Rudy Prlhonloro: Perenconoon slrolegik Penlorrlnon Mulu unlvesltos Negerl Jokorto
yang sdang berlangsung, (c) membuat laporan tentang penilian program studi dan kegiatan program studi untuk
disampaikan kepada
SAJ,
(d)
mengadakan rapat minimal sekali dalam 2 bulan. Kelengkapan kelembagaan di tingkat Fakultas, Jurusan dan Program Studi memerlukan komitmen bersama semua unsur yang ada di dalamnya. Hal ini terkait dengan berbagai konsekuensi yang menyeftainya, diantaranya adalah sumber daya manusia, sumber dana, samna pmsarana, kebijakan dan yang utama adalah komitmen untuk bermutu.
Kelemahan di SDM ini mempengaruhi qgla. . program kegiatan yang ?apat
dikelola.
Secara konsep penjaminan mutu, UNI masih memiliki banyak ketemahan, walaupun dari bebempa hat sudah
mengarah pada
implementasi
penjaminan mutu. Standar mutu yang
berkaitan dengan pendidikan masih harus dirumuskan agar sesuai dengan
kondisi dan situasi UNJ.
Sistem
itu mengoptimalisasikan
adalah
tingkat universitas, fakultas
hingga
penjaminan mutu perguruan tinggi yang masih belum dapat dilaksanakan secata menyeluruh oleh UNJ harus diupayakan dalam target pimpinan UNJ, di samping juga termasuk yang menjadi
PENUTUP
tantangan bagi UN,
Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan dlrlnya dan meningkatkan kapasistasnya
fungsi kelembagaan penjaminan mutu baik di
Universitas Negeri
menjadi salah satu perguruan dengan keunggulan yang
program studi, yang hingga kini masih belum berjalan dengan baik. Dengan mengembangkan program penjaminan muU yang meliputi 3 (tiga) pilar utama yaitu (1) Pemerataan dan perluasan alcses; (2) Peninglotan Mutu, Relerransi dan Daya Saing; (3) Penguahn Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan
tinggi dapat
dipertanggung jawabkan kepada publik. Jaminan untuk menggapai hal ltu adalah pengelolaan yang baik, sehat dan transparan. Peran manajemen terhadap menjaga dan menjamin keunggulan pe4luruan tinggi yang memiliki daya saing yang tinggisangat penting. Kendala jaminan mutu Udak dapat terlepas dari berbagai ketersedlaan sumber daya manusia (SDM) yang siap
Publik; diharapkan UN,
mengelola lembaga jamlnan mutu.
@no5oinS - Volume W, Mmor l, Aioret
akan
berkemampuan mengembangkan dirinya mermpai Visi dan menjalankan Misinya dengan tingkat kepercayaan publik (frkeholde) yang tinggi karena telah bermutunya UNJ.
20o8
23
Endong Sri Rohoyu: Pembeloioron Kooperolif Podo Moto Kulioh MonoJernen Koperosi di Juruson Ekonornl Fokultos Ekorroml UNJ'
PEMBEIAIARAN KOOPERATIF PADA MATA KUUAH MANA'EMEN KOPERASI DI JURUSAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Endang Sri Rahayu*)
ABSTRACT
of this action research to apply a cooperative learning mdel in @pentive management couse in order to psitive interadbn. This research is performd at Economia Departement in Economic Faculty of State University of Jakarta. The Methd use in this research is classroom action research by applying mdel the aopentive learning. Activity etcrcuted in classroom actbn research through seveml phases that are planning (plan) study applicatbn in class (acQ, obseruation phse The purposes
(obseruation) and reflecting phase. Keywords
: coopera tive
lea rn ing, Coopen tive managemen
serta mampu mencapai
PENDAHULUAN
Tugas Pendidikan tidak
menuangkan
atau
hanya
menyampaikan
berbagai informasi dan pengetahuan
kepada peserta didilq
agar
tetapi
mengarahkan penting dan sangat berguna dapat konsep-konsep
tertanam pada benak peserta didik serta dapat mengaplikasikan sesuai dengan hduan pembelajaran dan dapat berguna bagi lingkungan maupun masyarakat luas. Sistem pembelajaran yang berpusat
pada dosen mengandung
berbagai Keberhasilan proses belajar mengajar sangat tergantung kbpada kemampuan dosen, (2) interpretasi dosen pada silabus yang telah ada bisa bervariasi, (3) pengajaran
kelemahan antara lain
t, classroom actb n
(1)
leblh menekankan kepada materi sebanyak mungkin kepada mahasiswa. Sedangkan sistem pengajaran yang baik seharusnya dapat membanH mahasiswa mengembangkan diri secara optimal
tujuan belajarnya, akan tetapi tetapi kenyataan di lapangan terkadang tidak sepefti-yang kita harapkan.
dari
Berkaca fenomenafenomena tersebut maka tidak salah bila disebutkan tugas pengajar adalah berupaya mengembangkan sebuah sistem atau metode pembelajarcn )rang dapat memaksimalkan seluruh potensi mahasiswa, hingga bila saatnya mereka lulus, mereka telah memiliki bekal yang lebih dari sekedar memadai unhlk berkiprah di masyarakat. Mata kuliah Manajemen Koperasi adalah mata kuliah wajib, yang harus ditempuh mahasisura Program Studi Pendidikan Koperasi. Memperhatikan tujuan pembelajaran
Manajemen Koperasi,
sebaiknya penyelenggara pembelajaran Manajemen Koperasi mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan peserta rnenguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan
didik yang
'Endang Sri Rahayu. Dosen Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Jakarta.
24
€hnoSainS -
Volume Vr, Nomor
l, Moret
20O8
Endong sd Rohoyu: Perrtrelolcron Kooperotif Podo Molo Kulloh Monolernen Koperctsi Fokuitos Ekonorr{ UNJ.
dasar yang diperlukan bagl kehidupan di masyarakat. Untuk menunjang tercapainya tujuan Manajemen Koperasi, harus didukung oleh iklim pembelajaran yang konduslf. Ikllm pembelajaran yang dlkembangkan oleh dosen mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap
keberhasilan dan kegairahan belajar mahaslswa. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dlpengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru/dosen
dalam memilih dan
menggunakan
metode pembelajaran. Mahasls:wa yang
telah mengikuti mata kuliah
ini
diharapkan mempunyai kemampuan untuk menganalisis masalah-masalah yang terjadi di perkoperaslan saat ini yang dapat dilakukan melalui penugasan
individu/kebmpolq
diskusi
kelas,
penyampaian laporan sehingga dapat menjadi belol pada saat menghadapi PKL (PnlGek Kerja Lapangan) dan pada saat memasukl dunia kerja. Ternyata Udak sedikit mahasiswa kesulitan dalam mengikuU mata kuliah, dikarenakan metode pengajaran yang dipilih dan dpunakan oleh dosen dirasakan kurang tepat. Dengan demikian tujuan pembelaJaran yang hendak dicapai tidak terpenuhi.
Berdasarkan kenyataan
di
lapangan, analisis hasil diskusi selama
perkuliahan
hasil yang
diperoleh mahasiswa cenderung Udak seperU yang Ciharapkan sehingga perlu adanya suatu
peneliUan tindakan (action ruarch)
pada pola pembelajaran yang digunakan
dengan menggunakan
pembelaJaran
kooperatif. Masalah dalam peneliUan ini
adalah bagaimana
pelaksanaan Pembelajaran koopentif pada Mata Kullah ManaJemen Koperast, pada
@noSoinS - Voluma W, Mmor l, iAorer 2008
cn
Junson Ekonornl
Program Studi pendidikan Koperasi
Ekonomi
I(AIIAN TEORETIK Pembelajaran KooperaUf (Coopentive Learnlng) Pada
kooperatif mengandung
sikap dan
.
bekerJa atau membantu diantara
sesma dalam sbuKur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdirl dari dua orang atau lebih, dimana keberhasilan
kerja sangat
dipengaruhi
oleh
keterlibatan dalam setiap anggota kelompok itu sendiri. Menurut Hamid Hasan,(1996: 35) belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan
mahasiswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok lainnya.
Capentive Larning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena belajar dalam model ini harus ada sbukhrr dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadlnya interaksi dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif
diantara anggota kelompok (Slavin, 1983: '85). Aplikasinya da dalam pembelajaran di kelas, model ini mengetengahkan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami
dalam keseharian mahasis,wa dalam bentuk yang disederhanakan, yaitu dalam diskusi kelas. Senada dengan hal
tersebut, Thelan mengatakan bahwa kelas seharusnya merupakan cermin masyarakat yang lebih besar dan
25
(opelosld Jutuson Ekonornl Endong s,l Rohoyu: Pembelojaron Kooperotlf Podo Llolo Kulioh Mqnolerr€n Fokullos Ekonorri UNJ.
berfungsi sebagai laboratorium (Herbert Thelan, 1954, 1959) Yang diperkenalkan
dalam metode pembelajaran ini bukan sekedar kerja kelompoknya, melainkan pada penstrukturannya' Jadi sistem pengajaran cooperatt've leaming bisa didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar
kelompok
yang terstruktur. Yang
termasuk di dalam struktur ini ada lima
unsur pokok yaitu:
saling
ketergantungan positif, tanggung jawab
individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama dan proses kelomPok (Johnson & lohnson .1993).
Model pembelajaran kooPeratif dikembangkan berdasarkna teori belajar konstruktif (Piaget) dan teori belajar sosial. Salah satu prinsip paling penting
dari
psikologi pendidikan adalah dosen/guru tidak hanya semata-mata memberikan pengefahuan kepada siswa
afau mahasiswa, tetapi siswa harus dapat membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Pembelajaran Kooperatit atl,u Cooperative Learning mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Banyak terdapat pendekatan kooperatif yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat sis,wa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Manajemen Koperasi Mata kuliah Manajemen Koperasi merupakan salah satu mata kuliah wajib
yang harus dikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi, setelah lulus beberapa mata
kuliah yang dianggap
sebagai persyaratan. Materi meliputi tentang hal-
26
hal yang berhubungan dengan konsep, fungsi. serta ruang lingkup Manajemen. Koperasi yang diberikan secara teori dan
praktek, sehingga mahasiswa mempunyai kemampuan dalam hal: pemahaman konsep tentang Manajemen Koperasi, mampu mengidentifikasi kasus-
kasus dalam Manajemen Koperasi, mampu menganalisis dan menerapkan
teori/praktek pada
kasus-kasus
Manajemen Koperasi.
Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu: Memahami tentang fungsi koperasi Memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan rapat anggota Memahami tugas dan fungsi masingperangkat organisasi koperasi Memiliki kemampuan dalam mengelola koperasi secara baik
a. b.
c.
masing
d.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan ini dilakukan pada mahasiswa
Sl
Mahasiswa dalam
Reguler sebanyak 20
satu kelas,
pada
Program Studi Ekonomi Koperasi lurusan Ekonomi dan Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama satu semester, yaitu semester ganjil tahun ajaran 2002/2003.
Prosedur Dasar Pengembangan Tindakan l-angkahlangkah penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku, yakni menggunakan prinsip daur ulang. Secara umum tahapan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu (1) hhap perencanaan tindakan,
(2) tahap pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan ada
@nosoinS - Volume Vr,
Nomor 1, Moret 20o8
Edong
Sd
Rohoyu: Pembeloloron Kooperotlf Podo Moto Kulioh Mornlernen Koperosi di Juruson Ekonomi Fokultos Ekonornl UNJ.
seiumlah kegiatan yang dilakukan secara daur ulang, mulai dari tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan revisi (Mc Niff;
c.
Pelakanaan Tindakan Setelah rencana awal disusun dan ditetapkan secara kolaboratif antara team peneliti, maka dilakukan praktek
1993). Secara operasional, prosedur dasar pengembangan tindakan Yang
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model yang telah disepakati sebelumnya. Rancangan
akan dilakukan dapat dijabarkan sebagai
ren@na pengembangan model tersebut
!992, Kemmis; 1982 dan
berikut
a.
HoPkins;
:
Orbntasi
Sebelum penyusunan
rencana
tindakan, untuk mendapat gambaran dan
mengindentifikasi permasalahan yang ada di lapangan. Hal ini dilakukan oleh team peneliti secara kolaboratif terhadap pelaksanaan pembelajaran, untuk mendapatkan sejumlah informasi secara
aktual berkaitan dengan tujuan dan karakeristik permasalahan penelitian, yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan rencana tindakan. Temuan orientasi ini ditelaah menurut kajian-kajian teoritik yang dipandang relevan dalam rangka mengembangkan rencana dasar tindakan yang representatif.
b.
tidak bersifat absolut artinya
akan
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam
pengaplikasiannya di kelas. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan sesuai dengan model.
d. di
Obseruasi Pada saat pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model langkah-langkah telah mulai
yang dan disepakati; peneliti
mendokumentasikan proses, keadaan, dan faktor-faktor lain yang timbul dan
berkembang
selama
pelakanaan
tindakan. Hasil dari obseruasi tersebut
dijadikan sebagai dasar
melakukan
refleksi dan revisi terhadap rencana dan Perencanaan
Berdasarkan temuan awal melalui tahap orientasi dilanjutkan dengan melakukan revisi terhadap rencana awal penelitian, maka akan dilakukan penyusunan rencana tindakan yang akan dikembangkan sesuai dengan
pembelanjaran Manajemen Koperasi, dengan mempertlmbangkan fleksibilitas dan prospeKivitas dari renctna yang disusun. Hal ini dilakukan mengingat karaKeristik situasi sosial kelas itu sendiri Udak dapat diprediksi secara pasti
(unprdituble).
@nOSoinS -
Volume Vr,
Mmor l,ItAoret 2008
tindakan yang telah dilakukan, dan
d'tjadikan sebagai dasar dalam meran@ng dan merumuskan rencana tindakan selanjutnya.
e.
Reflelcsi Pada tahap inl tim peneliti secara
kolaboratif merenungkan kembali tentang rencana dan pelakanaan
tindakan yang telah
dilakukan hasil analisis terhadap data, berdasarkan proses, dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Refleki dalam penelitian ini dilakukan pada orientasi, proses, dan akhir program tindakan yaitu:(1) refleksi awal, yaitu dilakukan
27
Endong Srl Rohoyu: Pembelojoron Kooperotif Podo [Ioto Kullch Monoiernen Kopelosi di Juruson Ekonomi Fokullos Ekorlomi UNJ
pada saat masa orientasi
terhadap
permasalahan-permasalahan dan faktorfakor pendukung dan penghambat rencana pengembangan model dalam
pembelajaran Manajemen Koperasi; (2)
refleksi proses, yaitu refleki yang dilakukan pada saat pelaksanaan program tindakan yang dimaksudkan untuk mengkaji proses, hasil serta implikasi dari program tindakan yang dilakukan terhadap perolehan hasil belajar mahasiswa, unjuk keda mahasiswa, serta implikasi lain yang berkembang selama pelaksanaan
tindakan. Hal ini juga dimaksudkan untuk
melakukan revisi terhadap rencana program tindakan selanjutnya dalam pengembangan model cooperative learning; (3) refleki hasil, yaitu refleksi yang dilakukan pada akhir pelaksanaan
program tindakan sesuai
dengan
rancangan program tindakan yang telah ditetapkan dan fokus permasalahan serta tujuan pelaksanaan program tindakan.
penelitian (mahasiswa) dan rekan-rekan
dosen, baik dosen yang
menjadi observer maupun dosen pengampu mata kuliah yang sama, Proses triangulasi bertujuan untuk memperkuat dugaan
dan atau memberikan koreksi pada hasil refleksi yang dilakukan tim peneliti.
g.
Revisi
Berdasarkan hasil pengkajian dan refleksi, serta triangulasi terhadap pelakanaan program tindakan sesuai dengan rancangan rencana program tindakan yang telah ditetapkan, tim peneliti secara kolaborasi dan partisipatif melakukan revisi terhadap rencana program tindakan yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya. Hal ini dimakudkan untuk melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelakanaan program tindakan yang telah dilakukan
dan sebagai dasar
penyusunan
ranctngan rencana program tindakan
sela njutnya.
Artinya bahwa program
pelaksanaan telah dipandang berhasil dan mendukung program ketercapaian tuiuan
dari
tindakan yaitu setelah terjadinya peningkatan perolehan hasil belajar mahasis,wa, baik dilihat dari penguasaan
materi sikap, ketrampilan-ketrampilan sosial, unjuk kerja dosen. Peningkatan hasil belajar mahasiswa. Refleki hasil ini pada dasarnya dimaksudkan untuk
Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan temuan dan refleki pada saat orientai awal terhadap pelaksanaan pembelajaran Manajemen Koperasi pada Program Studi Ekonomi Koperasi yang dijadikan sebagai lokasi penelitian, maka pelaksanaan program tindakan dalam pengembangan model
belajar c@perative leaming
yang
melakukan rekonstruki dan revisi terhadap model belajar @operative leaming yang dikembangkan dalam program tindakan inl sesuai dengan
dilakukan dalam penelitian ini berangkat
tujuan pokok dari pelaksanaan tindakan.
dalam pengembangan model cooperative
f.
Tiangulasi
Hasil refleksi tim
peneliti
kemudian diverifikasi kepada subyek
28
dari kondisi alamiah yang
berhasil
dijaring pada studi pendahuluan.
Pelakanaan program tindakan
leaming, akan dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan
situasi sosial dengan mempertimbangkan perkembangan situasi sosial kelas. Hal ini
@onoSainS - Volume Vr, Nomor l, Morei 2008
Endong Srl
Rohoyu: Pembeloloron Koopelotif Podo Moto
Kulkrh Monolernen Koperosl
Fokuttos Ekonorrl t NJ.
sesuai dengan karaKeristik penelitian tindakan, bahwa rencana program Undakan berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan situasi lapangan (Mc Nifft; 1992, Hopkins; 1993). Hal ini berarti bahwa progmm tindakan dalam menganut prinsip penelitian fleKibilitas dan prospektifitas dalam keseluruhan program tindakannya
ini
sampai akhirnya ditemukan hasii akhir
menurut tuntutan karaKeristik fokus permasalahan dan tujuan penelitian yang ditetapkan. Berdasarkan peftimbangan di maka dalam setiap langkah atas, pelaksanaan program tindakan dalam penelitian ini akan dilakukan perubahanperubahan berdasarkan hasil kajian dan refleksi terhadap proses dan hasilnya fokus berdasarkan
4
ini
(Hopkins; 1993, Suwarsih
Dalam penelitian
ini mengenai pelaksanaan dan hasil program tindakan akan dilakukan :
1.
belajar mahasiswa selama tindakan
dalam pembelajaran Manajemen Koperasi dengan menggunakan
model cooperative leaming, Data yang ingin dijaring melalui panduan iembar obseryasi ini adalah data yang berupa perkataan aktivitas yaitu komunikasi interaktif antara
dosen dengan
mahasiswa dengan dosen sectra langsung pada saat pembelajaran
Capntive Laming dilakukan dalam 4 siklus karena diasumsikan dalam 4 siklus peningkatan peninlkatan hasil belajar mahasisrva dapat terwuJud. Pada satu putaran
Manajemen Koperasi
pelaksanaan model
Untuk lebih jelasnya rancangan
@onoSoinS - Volume vr, Nomor t, lAoret 20oB
mahasis,wa,
mahasiswa dengan mahasiswa, dan
(rasional)
pelakanaan siklus 1(satu) sampai siklus
Lembar observasi, instrumen ini dirancang sendiri oleh tim peneliti dengan meminta pertimbangan
kepada ahli. Lembar panduan ovseruasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai unjuk kerja dosen dan aKivitas
; 199).
tujuan utama.
refleksi
pengumpulan data
absolut
waku belaJar sebanyak 2 Jam mulai dari pukul 08.0G10.00 WIB, dalam satu kali pertemuan 2 sks. Namun apabila asumsi ini kurang tepat, maka putaran/siklus dapat ditambah atau dikurangl, sesuai
observasi (obserue)
Teknik Pengumpulan Data
dilaksanakan
Adapun alasan
berikut,
Uens).
melainkan berkembang sejalan dengan pe*embangan situasi sosial di lapangan
dimana program
(empat) adalah sebagai
(ad)
permasalahan dan tujuan progmm tindakan dalam penelitian. Konsepsi ini rnengacu pada konsep bahwa dalam penelitian tindakan, ren@na yang telah
tidak bersifat
Juruson Ekonorrl
masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan (plan) tindakan
tunhrtan
ditetapkan
d
dengan
menggunakan model oopentive
learning, dan saat
diskusi
kolaboratif dengan dosen setelah pembelajaran. Lembar obseruasl
dosen. 2,
Pedoman
obseruasi
Interaksi Belajar mahasiswa dengan Pedoman wawancara
Instrumen ini juga dirancang oleh
tim peneliti dengan meminta masukan dari ahli. Pedoman wawancara digunakan
untuk menyaring data berkaitan dengan
29
!d Bohow:
i:m"Jffi:lnffi-l
Podo Moto
pelakanaan tindakan, Pandangan, pendaPat dosen dan mahasiswa,
terhadap model
cooPeratt've
teaming, baik sebelum dan sesudah
3,
dilakukan Program Kuesioner
Digunakan untuk menjaring data
mengenai Pendapat dosen dan mahasiswa mengenai PenemPan model coo7erative learning dalam pembelajaran Manajemen Koperasi dan kemungkinan PeneraPan model tersebut Pada Pembelajaran lain selain Manajemen Koperasi, Yang
dilakukan setelah
4.
berakhirnYa keseluruhan Pelaksanaan Program tindakan. Tes Hasil belajar (Tes dan Non Tes) Digunakan untuk menjaring data
mengenai peningkatan hasil belajar
mahasiswa. Tes hasil belajar ini tidak diuji cobaan, tetaPi disusun secara bersama-sama tim Peneliti dan dosen, dan dimintakan
5.
pertimbangan kepada ahli Fietd Note (Catatan Lapangan)
Digunakan untuk menjaring data berkembang selama pelaksanaan tindakan, dan sebagai bahan perbandingan untuk validasi data
yang
.
Anaiisis Data Pada dasarnya, dalam Penelitian
tindakan proses analisis data sudah dilakukan sebelum program tindakan tersebut dilaksanakan, sehingga analisis data berlangsung dari awal sampai akhir darl pelaksanaan program tindakan (Suwarsih; f994, McNifft; f992)' Berkaitan dengan konsepsi tersebut, data dalam penelitian ini juga dianalisis dengan mengikuti pola analisis penelitian
30
(dloh Mcr]qerren Koperosl di rurlaon Ekononl
sejenis, yaitu mulai dari tahap orientasi
sampai tahaP berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karaKeristik fokus permasalahan dan tujuan Penelitian (Hopkins; 1993,
Kemmis; 1983). Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif '
Analisis kualitatif digunakan menganalisis data Yang
untuk
menunjukkan dinamika proses dengan
memberikan pemaknaan secara kontektual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang unjuk kerja dosen, aktivitas belajar mahasiswa, pola interaksi belajar-
mengajar, pendapat mahasiswa dan dosen tentang penggunaan model @opemtive learning, sefta kemungkinan penerapan model ini bagi pembelajaran
materi atau mata kuliah lainnya pada jenjang perguruan tinggi. Sedangkan analisis kuantitatif
digunakan
untuk
mendeskripsikan
berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar mahasiswa dalam hubungan konsep/materi
dengan penguasaan
pokok bahasan yang diajarkan dosen.
Sehubungan dengan
hal
tersebut, maka untuk mendeskipsikan peningkatan hasil belajar mahasisiwa akan dianalisis dengan teknik statistik sederhana, yaitu dengan menggunakan analisis statistik deskripsi. Secara rinci prosedur dan pengolahan data dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut
1.
:
Pengumpulan, kodiflkasi ketegorisasi data
Pada tahap
ini, tim
dan
Peneliti
mengumpulkan seluruh data yang telah
diperoleh berdasarkan
instrumen
penelitian, kemudian data-data tersebut
GEonoSoinS - Volume Vr, Nomor l, Morel 2008
Endong srr Rohoyu: PerrberoJc[on K@perorif podo tl,roto Fokullos Ekonorrl UNJ,
diberikan kode-kode tertentu b€rdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya tim peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data
untuk memudahkan dalam penyusun kategorisasi data dan perumusan mengenai hasil dan rencana program Undakan sesuai dengan tujuan penelitian. 2. validasi Data
Hasil interpretasi
dan kategorisasi data sehubungan dengan hasil pelakanaan program tindakan png telah dirumuskan divalidasi dengan
menggunakan bebempa teknik valtdasi data (Miles dan Huberman; 1992) untuk
mendapatkan data yang benar-benar
mendukung
dan sesuai
dengan
karakteristik fokus permasalahan dan tujuan penelitian. Teknik validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3. Triangulasi Data
Yaitu mengecek keabsahan
(validitas) data
dengan mengkonfirmasikan data yang telah ada dengan data,sumber data, dan ahli untuk
memastikan keabsahan data yang ada (Miles dan Huberman; 1992). Dari dosen, dilakukan pada saat pelaksanaan diskusi
balikan setelah pelaksanaan tindakan dengan data yang dijaring melalui
xdrdr MonolerrEn Koperog di Juruson Ekonorr,
keabsahannya dengan mengkonfirmasF kan kepada sumber data pertama (dosen dan mahasisrwa). selain itu tim peneliti mengkonfirmasikan dan mendiskusikan temuan penelitian tersebut dengan teman sejawat yang dipandang mempunyai wawasan yang memadai tentang masalah dan pelakanaan pembelajaran di perguruan
jusa
tinggi. 5. Member-Check
Yaitu melakukan pengecekan terhadap keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data tersebut kepada
sumber (Miles dan Huberman; 1992), yaitu dosen dan mahasiswa. proses ini dilakukan oleh peneliti pada waktu
berakhimya keseluruhan program tindakan yang direncanakan sesuai dengan tujuan penelitian.
6. Interpretasi
Pada tahap
ini, tim
peneliti
melakukan interpretasi terhadap keseluruhan temuan penelitian berdasarkan kerangka teoritik dan
norma-norma ilmiah yang telah disepakati mengenai proses pembelajaran sesuai dengan karakeristik fokus permasalahan dan tujuan penelitian, sampai diperoleh suatu kerangka konseptual yang
lembar observasi yang dilakukan dosen sendiri.Sedangkan dari mahasiswa, dilakukan -dengan wawancara dengan
memungkinkan bagi pengembangan mod,el c@pemtrve learning dalam pembelajardn Manajemen Koperasi di
setelah ahli dilakukan pada saat bimbingan mengenai temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan.
perguruan tin99i.
beberapa mahasiswa, pelaksanaan pembelajardn.
Dari
angka rata-rata terendah
4, Audit Tra
Yaitu pengecekan
keabsahan
temuan penelitian, beserta prosedur
Peneliuan
yang telah
@noSOinS - Volume VI,
HASIL PENELTTIAN TINDAKAN Berdasarkan hasil rata-rata kelompo( dapat digambarkan bahwa
diperiksa
Nomor l, ,Jtore? 2oo8
adalah
76,8Qsebelum ada tindakan rata-rata terendah adalah 45. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yang
31
(operosl dl Juruson Ekonorrl Endong Sd Rohoyu: Penbelolqon Koop€rotlt Podo Moto Kulloh lronolernen Foh-iios Ekonorri UNJ.
sangat positif pada kelompok belajar tersebut.
Selanjutnya skor tertinggi pada awal adalah 55,25 dan setelah tindakan rata-rata kelompok dengan nilai tertinggi adalah 82,02. Hal ini juga menunjukkan bahwa model coopeatt've learning mampu menggali potensi yang ada pada
Kemampuan menjawab ini diPeroleh berkat referensi yang mereka miliki. 3. Hasil Belajar
Dari hasil tes kognitif, terlihat adanya peningkafan baik secara individual mapun secara keolompok. Hal
mahasiswa. Indikator terakhir yang
lain yang tidak kalah penting adalah terlihat bahwa kelas menjadi aktif,
pengukur keberhasilan adalah hasil ujian akhir mahasisrwa pada mata kuliah Manajemen koperasi. Nilai ujian akhir mahasiswa berkisar antara 50-86 dengan rata-rata
suasana ramai, teteapi tetaP terjaga. Mereka datang tepat waktu dan jumlah peserta berbmbah. Akan tetapi hanya yang memenuhi persyaratan saja yang dapat menjadi subyek penelitian.
digunakan sebagai
76.54
4. Sesudah penelitian berakhir Setelah ketiga siklus selesai dan
Pembahasan
yaitu menjaring partisipasi
Sesuai dengan tuuan penelitian, mahasiswa, kemampuan menganalisis serta
diangap telah tercapai, kelas sudah merasakan model ini dan merasa
peningkatan hasil belajar, maka secara garis besar dapat dilaporkan bahwa:
dilaksanakan dengan model/pola yang hampir sama dengan sedikit perubahan,
1, Partisipasi Mahasiswa
Kelompok yang telah terbentuk telap ada, dan setiap kelompok mendapatkan satu judul yang berisi materi perkuliahan yang harus dipresentasikan ke depan dengan jadwal yang ditentukan. Pada kesempatan mempresentasikan. masing-masing kelompok sudah bergabung dengan anggotanya dan pada waktu salah satu kelompok mendapat giliran mempresentasikan, kelompok lain menanggapi dengan suasana yang aktif. Pada kesempatan lain di riuna dosen terlambat hadir, mahasiswa mengambil
Pada
kegiatan kelompolg mahasiswa terlihat semua berpartisipasi menyelesaikan tugas kelompoknya. Mereka terlihat berusaha mencari referensy'bahan rujukan yang
dalam
sesuai dengan materi dan telah dipersiapkan dari rumah. Ini adalah
suatu keadaan yang
sangat
menggembirakan dan pada wakhl presesntasi kebmpok, anggota kelompok
berpartisipasi
dalam
memberikan
kontribusi jawaban terhadap pertanyaan yang masuk. 2. Kemampuan Menganalisis
Kemampuan lni terlihat pada waku mereka menyampaikan pendapat kelompoknya serta waktu menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
32
senang. Akhirnya mata
kuliah
inisiatif untuk memulai
perkuliahan, mempresentasikan hasil kelompok dan mendapatkan tangapan yang sangat baik.
@noSoinS - Volume W, Nomor
1,
Moret 20oB
I tI
Endong Sri Rohqyu: Pernbelqrcron Koopelotif Podo Moto Kulloh Monclernen Koperosl cl JunJson Ekonornl Fokultos Ekonornl UNJ,
I
t I
belajar mahasiswa. Skor
Opini Mahasiswa mengenai pembelajara n Cooperauve Learning Sebagai salah satu sumber informasi bagi tim peneliti, maka diakhir penelitian Um membagikan kuesioner
kelompo( berarti model ini
2.
yang beftujuan menggali mahasiswa
tentang
opini kegiatan
metode pembelajaran dengan cooperative leaning yang selama ini dilakukan. Tabulasi jawaban mahasiswa dapat dilihat pada lampiran. Jawaban yang diberikan mahasiswa menunjukkan :
mempresentasikan tugas.
3. Model coopntive
leamng (pembelajaran kooperatif) terbukti
dapat menjaring kemampuan mahasiswa meliputi seluruh aspek, yaitu: kognitif, afeKif, dan
banyak manfaat. yang sangat dirasakan oleh Manfaat
mahasiswa adalah:
3.
mudah
4.
dipahami Menjadikan mahasiswa lebih mandiri Memberikan kesempatan yang lebih banyak untuk berdiskusi.
4. Mengembangkan sikap
Dengan model ini, tergali potensi yang dimiliki mahasiswa, terbukti pertanyaan, maupun keterampilan dan sikap sosial yang dapat diamati oleh dosen pada waktu mahasiswa mengerjakan tugas kelompok dan
dianggap memberikan
Z.
dapat
meningkatkan prestasi belajar secara individu dan kelompok.
dengan munculnya diskusi, jawaban
Secara umum mahasiswa sangat menyukai pola pembelajaran dengan metode cooperative learning karena
1. Materi menjadi lebih
yang
diperoleh meliputi hasil individu dan
psikomotorik
Dengan menggunakan model ini, mahasiswa lebih mandiri dalam belajar dan interaksi terjadi multi
arah (dosen mahasiswa, mahasiswa - mahasiswa, mahasiswa - dosen). Rasa kebersamaan lebih
gotong
royong/saling membantu/kerja sama keterampilan menyampaikan gagasan secara lisan (komunikasi lisan)
5. Mengembangkan
terasa. Demikian pula tanggung jawab tidak hanya oleh ketua kelompok,
tetapi oleh
semua
anggota kelompok. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang diperoleh pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
selama pelaksanaan
Cohen, E.G. L994 Designing Groupwork:
1, Model copentive
Gardner, H. 1991 The Unschoold Mind: How Children Think and How khool
model coopentive learning (pembelajaran kooperatif) pada mata kuliah Manajemen Koperasi, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Strategiufor the Heterqteneus Classroom. New York: Teaching
College Press,
larning
Should Teach. New York:
(pembelajaran kooperatif) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Pada akhir penelitian terdapat peningkatan relatif yang berarti dibandingkan dengan hasil
Hamid Hasan, S. 1996. Pendidikan llmuBandung: Ilmu Sosr'al (&uku Jurusan Sejarah FPIPS IKIP
I).
belajar awal sebelum penelitian. hasil
@onoSoinS - Volume VI, Nomor
1,
Moret
Basic
Books,
Bandung,
2OoB
33
Endot9sd
Rohovu:
i:ffi?iffi,ffirolif
Pqdo Moto Kulloh Monolemen KoperoslcJiJuruson Ekonon{
Pendekatan Konstruktivrls dalam 1995. Pengajann. Universitas Negeri Pusat Studi Matematika Surabaya: Laming. Tharicat eipiricat and Sekolah, IPA dan Educational Psychologist, Prawat, RS, 1992. Teacher Beliefs about Kozulin, A. dan Presseisen, BZ., 1995. Teaching and Learning: A and Experience Mdbted Learning psychotogist tools. Educational Costructives Percpective. American Journal of Educations, Psychologist, t992. Eupanding @pentive Sharan,Y., Krajcik, JS., et all, 1994. A Collabontive Trough Group Learning Gmde Model for Helping Middle New York: Teacher Investigation. Scbnce Teachers Learn Projet Press, College based Instruction. The Elementary Slavin, Robeft E. 1983 Cnopentive SchoolJournal, Learning in Social Studis: Hand Lie, Anita. 2002. Caperative Leaming: B@k for Teaches. USA: Kane Mempraktikan Coopentive Learning Pubhlishing Service, [nc., di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Stern, LP., dan Gale, J., 1996. Adive Gramedia Widiasarana Indonesia, Learning in Studenb and Teachers. Newmann, FM., dan Wehlage, GG. 1993. Paris: Organizatioan for Economic Five standard of Authenilc Cooperation and Development, Instruction. EducationaL Leadership, Karpov, Y.V., dan Brandsford, J.D.,
Vygotsky and the Doctine of
Nur, Muhammad, 2000. Pengaiamn Berpusat kepada Siswa dan
34
€hnoSainS - volutne W, Nomor
1,
Moret 2oo8