~
' " -___ I
I
PS Farmasi - FMIPA UNPAK
_
116 - 159
ISSN: 2087-9164
Fitofarmaka, Vol. 2. No .2. Deirmber 2 12 ISSN : 2087-9164
~DLrillm~ JurnaI Il miah F armasi
Susunan Red aksi
Pelindung
: Dekan 'akulta . Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam
Pirnpinan Redaksi
: Ke LU a Program SLUill Farmasi FMIPA UNl'AK
Redaksi Pelaksana
. Dra. Bina LolIita Sad . MPd . Apt !lira 1irctIl ti. TP, J\.f.Si. Dr. S.Y. SrieHahayu , IvLSi.
Devvan Redaksi
: Dr. 1ri Par~ji drh .Min Ra chmini\,vati, PhD . Dr. drh.Hera . 1aheshwarL tvLSc. Siti Sa'diah, NISi Apt.
Alamat Redaksi
. Program Studi Farmasi HPA.. Universitas Pakuan Jin. Pakuan PO Box 4 2 Bogar Telp : (02 51) 83493 24 Fa\: : (025 1) 83"75.47 Email: farmajAlloo.com
NPAK
Fitofarmaka, VoL 2, No.2. D.;':;e.mber 20J2 ISS!,! : 2087-9164
UCAPAN TERIMA KASIH Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya Jurnal Fitofarmaka Vol. 2 No 2 De::;ember 2012 Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol. 2 No 2 Desember 2012
Dr. A.A. Harmita, Apt. (Universitas Indonesia) Dr. BernJ E IIYJ, M i. A pt. (U ni\"er~ita :) 1 ndonesia )
Dr. Nisa Rachmania Mubarik, M.Si (Istitut Pertanian Bogar)
Filofarmak a, Vol. 2, No 2, De:oembtr 2012 IS
, 208 7-9 164
PENGANTAR REDAKSI Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya, Jurnal ini rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu Farmasi. Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan
Desember oleh Pl'Ogram Studt Farmasi, Fakuhas Matematika dan Hmu Pengetal'lUan Alam,Universitas Pakuan, Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi
perkembangan hasanah ilmu
pengetahuan ,
Bogar, Desem ber 2012
Redaksi
Fitofarmaka,
01 2, No .2. D-::it- mbe-r 20 12 ISSN : 2087-9164
[?mm[DJillillffi
Jurnalllmiah Farmasi
DAFTARISI SusunanRedaksi ....... ........ ... ......... ..... ...... ... ...... .. ..... .. ....... ... .............. ... .......... ... .... . Ucapan Terima Kasih.................................................................................................... Pengantar Redaksi ............ ...... ......................... .................. ............ .... ..... .... .............. .... Daftar lsi .... ............. .. ................................ ......... ...................... ......... ... ... ........ ...............
1 KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val.) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ
11 III
iv
] 16- 125
Herson Cahaya Himawan , Vinsens iusSwjana, Laura Prawira
2 PENGARUH PENAMBAHAN EK ST RAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L). Kuntze Var. Assam ica)SEBAGAI ANT IOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo, Dwi Indriati, Astri Rustianti
126-136
3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT A khmad Endang Zainal Hasan, 1 Made Arlika, Henry Adiprabo'wo
137-145
4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans
146- 152
Darn Kamala, Ike Yulia, Rita Pehrianti
5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos /ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc i nia m angos tana L.) Akhmad Endang Zainol Hasan, Husain Nashrianfo, Rani Novia Juhaeni
153-159
Fitofarmaka, Vol. 2, No.2, Desember 20]2 ISSN : 2087-9164
OPTlMASI KONDISI UNTUK RENDEMEN HASIL EKSTRAKSI KULIT
MANGGIS (Garcinia mangost{lIla L.)
Optimization of Conditions for Yield Extraction of
Mangosteen Pericarp (Garcinia mangostana L.)
Akhmad Endang Zainal Hasan 1,2', Husain Nashriallto 1, Rani Novia JUhaenf lDepartemen Farmasi, Universitas Pakuan. Jalan Raya Pakuan, Bogor. JaHla Barat lDeparlemen Biokimia.lnslilul Pertanian Bogor. Kampus IPB Darmaga. Bogor, Jawa Barat ABSTRACT The aim of this study is to determine the levels of yield extract of mangosteen pericarp extracted using Response Surface Methodology (RSM) Central Composite Design (CCD) with various concentrations of ethanol (in the range of 45 to 96 %) and duration of microwave heating (in the range 5.8 to 34.1°C) or Microwal1e Assisted Extraction (MAE). The yield extract was calculated as percentage to the weight of origin. The results showed that optimum extraction conditions for yield extract were at ethanol concentration of 70% and heating time of 31.5 minutes which resulted in yield extract of 19.45%. More over, under these conditious resulted yield of 19.83%. The yield extract equatiQl) of mangosteen pericarp is Y -73,7ggJ + 0,5293 Xl + 2,4230 Xz O,0084X/ - 0,00173 X/ , where XI is heating time and Xz is eth~nol concentration in water as solvent. Key
word~
: Optimization, Mangosfeen, R'\M CCD. MAE, yield
PENDAHULUAN Upaya untuk meneari kondiSi optimum dari suatu penelitian menggunakan RSM pertama kah dikemukakan oleh Box dan Wilson pada Oalam tahun 195] (Hanley 2000). raneangan ini digunakan sistem peubah seeara beragam. Peubah dan taraf yang digunakan dalam RSM mempakan komponen yang efektif dalam menentukan kondisi optimum tersebut. Oalam prose<;nya RSM inl akan menghasilkan model matematika akurat menggambarkan proses secara keseluruhan (Harvey 2000). Menumt Lee (2002) metode ini telah berhasil digunakan dalam rangka mengoptimalkan stand:-t[ fODnuiasi yang akan digunakan dan sistem operasi yang akan dilakukan. RSM menawarkan keuntungan yang lebih baik dan memberikan pengurangan yang nyata perlakllan, sehingga da1am jumlah menghemat waktu dan bahan yang digunakan. Oleh karena itu ]angkah awal
] 53
dalarn penerapan RSM adalah menemukan pendekatan yang coeok nlltuk hubungan fungsional yang bellar antara respon dan peubah secara tunggal. Pada sebuah model regresi biasanya digunakan lmtnk melihat respoll sebagai persamaan matematika dad peubah terus menerus dan estimasi parameter model terbaik yang disampaikan (Montgomery, 1997). RSM CCO adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk membangtm model orde kedua respon, karena kemampuan RSM CCO yang dapat dijalankan seeara berurutan. Pada bagian pertama memperkirakan pengaruh linear dan interaksi dua peubah, sedallgkan bagian kedua memperkirakan pengaruh ke!eng.J.umgan. Jika data dan bagian pertama menunjukkan tidak adanya pengaruh kelengklmgan yang nyata maka bagiall . kedua tidak diperlukan Jagi (Montgomery, 1997). MAE adalah metode ekstraksi yang Metode ekstraksi Ill! relatif barn. menggunakan energi gelombang mikro
Fitafarmaka, Vo\. 2, No.2, De",em\;)~ 1()\'l·. \'53-\'59
untuk memanaskan suatu pelarut yang kontak dengan ekstrak. Pemanasan cepat dan seragam terhadap ekstrak dan pe1arut menjadikan teknik ekstraksi inj secara nyata Iebm efisien dibandingkan metode tradisional dan akan mengurangi biaya operasional (Hemwimon et aJ. 2007, Thostenson dan Chou 1999, Trusheva et al. 2009). Pada metode 1m terdapat pengaturan temperatur yang akurat, sehingga dapat mempertahankan suhu yang ditentukan (111Ostenson dan Chou, 1999). Menurut Amstrong (1999), ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro merupakan proses ekstraksi yang memanfaatkan energi yang ditimbulkan oleh gelombang mikro dengan frekuensi 2450 MHz. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman tropis yang dapat dimanfaatkan untuk tuj uan pengobatan, sebingga dapat dikembangkan sebagai kandidat obat. Menurut Hyene (1987), kulit man ggI s dapat dimanfaatkan sebagai pelumh haid, obat sariawan, penunm panas, pengeiat t astringen) dan obat disentri. Menumt Geissman (1962), senyawa flavonoid memperlihatkan aktivitas sebagai anti fungi, diuretik, antihistamin, antihipertensi, insektisida, bakterisida dan antivirus. Menumt Suksamram et al. (2003), manfaat kulit manggis tersebut disebabkan oleh kandUfigan flavonoid epikatekin, antosianin serta senyawa turunan xanton, diantaranya yaitu a-mangostin, ~-mangostin, y mangostin, mangostanol dan gartanill. Umurnnya flavonoid tiJak dapat lamt dalam air, sehingga diperlukan pelamt organik lain yang dapat melarutka.ll flavonoid dalam proses ekstraksi. Menurut Xu et at. (2005), untuk mencari kondisi optimum dalam eki.>traksi flavonoid suatu bahan dapat menggtmakan empat peubah, yaitu konsentrasi peJamt, tempertur, nisbah bahan baku-pelarut dan waktu ekstraksi. Penggunaan pelarut organik menjadi salah
satu pilihan yang dapat dipertirnbangkan dalam upaya mengurangi besamya biaya ekstraksi. Tujuan peneJitian ml adalah menentukan kondisi optimum dari konsentrasi etanol dan waktu pemanasan gelombang mikro untuk rendemen hasil ekstraksi kulit manggis. BAHAN DAN METODE
AJat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain microwave (frekuensi 24S0 KHz dengan daya 800 Watt), rotary evaporator, dan shaker orbital. Bahan yang digtmakan antara lain: kulit manggis asai Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, etanol dalam air sebagai pelarut.
Metode Pembuatan Manggis
Scrbuk
Simplisia
Kulit
K.ulit manggis tlibi:;-sihkan, kemudian dicllCi dan ditiriskan, lallt dirajang dengan ukuran O,S em lalu dikerillgkan. Setelah itt! dibersihkan kembah dari kotoran. diserbukkan dan diayak dengan 40 mesh. Serbuk simplisia kulit buah manggls disimpan dalam wadah lerlutup.
Penctapan Kadar Air Pemeriksaan kadar air simplisia dilakukan dengan menggunakan MOisture Balance dengan dua kali ulangan. Setiap 1 g sam pel dimasukkan ke dalarn alat yang telah disiapkan, pada suhu lOSoC selama 10 memt. Kemudian dicatat kadar yang tertera pada Moisture No!once. Kadar air simplisia tidak boleh Icbih dari S% (OepKes RI, 1994).
Penetapan Kadar Abu Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 2 g lalu dimasllkkan ke dalam "krus pJatini" yang telall dipijarkan dan ditera, ratakan, lalu dipljarkan kembaIi
154
Fitofarmaka, VoL 2, No.2, Desember 2012 ISSN : 2087-9164
b.ingga menjadi arang dan habis. kemudian didinginkan dan dilakukan penimbangan kms (BSN, 2005).
Ekstraksi Kulit Manggis Ekstraksi dilakukal1 menggunakan metode lang e/ af. (2009) yang dimodifikasi. Serbuk simplisia sebanyak 30 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 600 mLl etanol dengan konsentrasi sesuai perlakuan. Kemudian diekstraksi dengan cara maserasi dan pengadukan. Setelah 18 jam. serbuk simplisia dipanaskan dengan menggunakan bantuan gelombang mikro (KRIS
MICROWAVE OVEN) sesuai waktu perlakuan. Setelah itu ekstrak disaring dan filtratnya dikeringkan hingga membentuk: serbuk. Rendemen diperoleh dengan menghitung persen bobot ekstrak terhadap bobot simplisia.
Rancangan percobaan Penentuan optimasi dilakukan dengan metode Response Surface pada dua peubah (Tabel 1). Peubah perlakuan adalah waktu pemanasan dengan gelombang mikro dan konsentrasi pelamt etanol. Parameter uji untuk optimasi ekstraksi kulit manggis adalah rendemen hasil ekstraksi.
Tabell. Pola rancangan dalam batasan dan taraf dari dua peubah Peubah (X) Waktu pemanasan gelombang mikro, memt Konsentrasi pelardt etanol, %
-a 5.8
-1
45
52
Penentuan -a dani-a dihitung berdasarkan nunus -a
-
dan +a = -
.
dengan a variabel waktu sebagai level pusat, b variabel waktu sebagai level rata-rata dan c = vruia-bel range waktu, sehingga diperoleh nilai tersebut dalam Tabel L Model matematika yang digunakan adaJah : Y =~o+
k
Ii:
L!3 iXt+ L !3
1<)
respon rendemen hasil, ~o : tetapan, !3i, !3ii, !3ii : koefisien dari peubah bebas (X), X adalah peubah bebas dengan tanpa sandi (waktu XI taraf 10,20 dan 30 meDit; pelarut etano1 X2 taraf52. 70 dan 88 %), dan E adalah galat
HASIL DAN PEMBAHASAN Simplisia kulit manggis yang digunakan dalam penelitian im mempakan hasil pengecilan ukuran kulit manggis yang 155
fa 34,1
10
70
88
96
berasal dari Leuwiliang, Bogor, .Tawa Barat. Sesuai dengan ketentuan OepKes RI (1994), kadar air suatu ballan hams ditentukan untuk memberikan batasan maksimal tentang besamya kandungan air didalam bahan. Hasil penetapan kadar air serbuk simplisia diperoleh rata-rata sebesar J ,53 %. sedangkan kadar air ekstrak kuiit manggis rata-rata sebesar 10,18 %. Basil pengukuran terse but teJah memenuhi standar OepKes RI (1994) yaitu bahwa kadar air serbuk simplisia tidak lebih dan 5% dan standar kadar air ekstrak kental berkisar antara 10% - 15%. Kadar abu Hasi1 simplisia rata-rata sebesar 2,3%. pengukuran kadar abu tersebut kurang dan 4 ~'O, makasimplisia tersebut telah memenuhi standar kadar abu sesuai dalam SNI 01-7084-2005 (BSN, 2005). Hasi1 penetap'aIl kadar air dan kadar abu mellunjukkan nilai yang diperbolebkan dalam ketentuan yang ditetapkan dalam aturan yang ada, sehingga daya tahan penyimpanan simplisia relatif aman.
Fitofarmaka, Vol. 2, No.2, Desember 2012 ISSN : 153-159
Hasil ekstraksi kulit manggis dengan peubah waktu pemanasan gelombang mikro dan konsentrasi pelarut etanol disajikan pada Tabel 2. Hasil pellgolahan sidik ragam dan analisls RSM dapat dilihat pada Tabel3 dan Gambar L Hasil analisis data reudemeu hasj) ekstraksi pengarull waktu pemanasan gelombang mikro dan konsentrasi pelarut etanol menggunakan RSMCCD, diperoleh persanlaan sebagai berikut: Y = -73,7883 + 0,5293 XI + 2,4230 X 2 0,0084 XI] 0,00173 Persamaan tersebut memmjukkan bahwa waktu pemanasan (Xl) dan konsentrasi pelarut etanol (X2) berpengaruh secara nyata terhadap rendemen. Hal ini terlihat dari nilai koefisien nilai Xl dan X2 Jebih besar dari nilai koefisien lainnya.
xl.
HasH sidik ragam yang diperoleh dari P value pada Xl (waktu pemanasan) menghasilkan (0,0024) < P value (0,05), dengan demikian waktu pemanasan sangat berpengaruh pada hasil rendemen. Pada P value pada X2 (konsentrasi pelarut) menghasilkan (0,000) < P value (0,05), dengan demikian bahwa konsentrasi pelarut sangat berpengaruh pada hasil rendemen. Hasil pengujian l.mtuk ketidak cocokan model dapat dilihat pada nilal P lack-offit > 0,05, yang berarti value kecocokkan model respon diterima. HasH penelitian ini diperoleb yaitu P value (0,286) > P value (0,05). AI1:inya bahwa analisis RSMCCD tersebllt adalah valid, artinya mampll memprediksikan respon dari data.
Tabel 2.
Hasil rendemen ekstrak kulit manggis pengaruh waktu pemanasan mikro dan konsentrasi pelamt etanol - - - -.. gelombang ...- . _ .. __ ._ Rendemen (% No. Lam~~Il!~na~=!!I_(m~nit) . Konsentrasi etano), % . _ _ ..._ _ . _ . _ . _\1 _ 10 88 10,48
2 13,29
30 88 3 10,00
10 52 11,94
4 30 52 5,8 13,38
5 70 6 34,1 70 20,93
7 45 20 854
8 6,71
20 % 9 20 70 17,21
10 20 19,82
70 11 70 18,42
20 12 17,56
20 70 13 70 18,72
20 - - - _ . _ ...._ - _... _ ... _ . _ - - _ . _ - ..- - - -... ~--
--~------
.'
-~.~------
TabeJ 3. l!asil Sumber
si~~ ragam rendemeJ1 hasH ekstraksi kulit manggis
Derajat bebas 4 2
Estimasi
~--~---------~---~~~~~
Regresi *Linier
249,279 29,811
Standar Error 249.279 217,328
Kuadrat T engah 62,320 lO8,664
Nilai F
Nilai P
------~
41,66 72,65
..
--~
0,000 0,000
156
Fitofarmaka, Vol. 2, No.2, Desember 2012 ISSN : 2087-9164
*Kuadratik Sisa Kesalahan
2 8 4
*Kesalahan mumi Total R2=954 , %
4
*Lack-of-Jit
12
219,468 11,966 7,740 4,226 261,246
219,468 11,966 7,740 4,226
109,734 1,496 1,935 1,057
73,36
0,000
1,83
0,286
V\Iald:u Penlanasan
GambaI' 1. Respon pennukaan rendemen hasil ekstraksi kulit manggis akibat peogaruh waktu pemanasan gelom bang mikro dan konsentrasi pelarut etanol Hasil perhitnngan statistik menunjukkful bahwa R2 = 93,1 %, nilai ini men~jukkan bahwa besamya pengaruh faklOr lamanya Waknl pemanasan dan konsentrasi etanol sedangkan 6,9% merupakan pengarub dari faktor-faktor di luar perlakuan yang diamatI dalam penelitian ini. Analisis RSM ini sesuai dengan yang dijelaskan oieh Box dan Wilson (1951), RSM merupakan cara yang efektif untukrnencari kondisi optimum dengan melihat sistem respon ketika taraf dari faktor-faktor yang terlibat berobah (Harvey, 2000). Selain itu, RSM akan menghasilkan model matematika yang akurat dalam menggambarkan proses secara keseJ urohan. Berdasarkan Gambar tersebut, bahwa makin tinggikonsentrasi dan makin lama waktu ekstraksi akan makin tinggi hasl1 rendemen. Namun pada konsentrasi 88%-96% mengalami 157
penumnan disebabkan perbedaan kepoiaran dalam menarik snatu senyawa glikosida flavonoid yang bersifat polar dan berakibat penurunan pada hasil rendemen. Hal ini seperti prinsip like dissolves like bahwa senyawa yang bersifat polar akan mudah tarot da/am pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar akan mudah larut dalam pclarut nonpolar. Perbedaan rendemen ini disebabkan antara lain karena perbedaan kemampuan masing-masing cairan penyan dalam proses ektraksi yaitu konsentrasi etanol disertai dengan lamanya waktu ekstraksi nntuk mempervleh zat aktif yang terkandung dalam simplisia tersebut dan kelarotan zat aktif dalam cairan penyari yang berbeda. Dalam . Gambar tersebut ditunjukkan bahwa persamaan RSM ini mempunyai nilai maksimum pada waktu pemanasan ± 30 menit dengan konsentrasi etanol 70%. Terlihat bahwa nilai rendemen ekstraksi
Fitofannaka, VoL 2, No.2, Desember 2012: 153-l59
menunjukkan teIjadi penurunan pada konsentrasi etanol lebih besar dari 70%. D-optimally Dengan menggunakan (Saputera 2008) diperoleh hasil optimasi rendemen sebesar 19,45% pada waktu 31,5 menit dengan konsentrasi etanol 70%. Dengan eumol 70% ternyata sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif dengan skala kecil pengotor yang turut ke dalam cairan ekstrak (Harborne 1987). Pada proses pembuatan ekstrak optimum dilakukan seperti pembuatan HasH yang ekstrak: sebellmmya. diperoleh adalah rendemen ekstrak sebesar 19,83%. Nilai bias antara hasil verifikasi sebesar 1,9 % atau rendemen yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan hasil proyeksi dari model persamaan. Pada kondisi optimum ini kadar total flavonoid sebesar 11,42% (Hasan el al. 20! 3) KESIMPULAN Rendemen optimum hasil ekstraksi kulit manggis ctiproyeksikan sebesar ] 9,45% dicapai pada konsentrasi pelarut etanol 70% dengan waktu pemanascUl gelombang mikro 31,5 menit pada model persamaan Y -73,7883 + 0,5293 XI + 2,4230 X 2 0,0084X]2 0,00173 X/ . Hasil verifikasi kondisi optimum diperoleh rendemen sebesar 19,83%.
DAFfAR PUSTAKA Amstrong, AD. ) 999. MicrowaveAsslsled J:\lroction for The fsolatwn oj" Trace Systemic Fungicides From Woody Plant Material. [Doctor dissertation]. Virginia Pol\technic Institute and state University. Box GEP, Wilson KB. 1951. "On the Attainment of Expenmenta I
Optimum Conditions." J Royal Stat Soc B, 13:1-45. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-7084-2005. Jakarta DepKes Rl. 1994. Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. 6611lMENKES/S K/VIl/ 1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional. Jakarta Geissman, T. A 1962. The Chemistry of Flavonoid Compounds. Pergamon Press, Inc: New York. 541 him. Hasan AEZ, H Nashrianto, RN Juhaeni. 2013. Optimization of Extraction of F1avonoids from the Mangosteen (Garcinia mangosfana L.). EfFA. Akan Terbit. Harborne, 1.8. 1987. Me/ode Fitokimia: PenenlUan Cara .Modem Mcnganalists Tumcuhan (Padmawinata K penerjemah). ITS: Bandung:84-94. Harvey D. 2000. A10dern Ana{vtical Chemistry. New York: McGraw Hill. Hemwimon S. P Pavasant, Shotipmk A 2007. Microwave yang dibantu ekstraksi anthraquinones antisoksidan dari akar 1'vfiranda citrifo1ia. Peml.)Qhan Technol Pemumian, 54:44-50. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid 3. Departemen Kehutanan: Jakarta. Jang MJ, SR Sheu, CC Wang, YL Yeh, KH Sung. 2009 Optim;zatron aJla~vs;s afthe experimental parameters on the extraction process ofpropolis. Proceedings of the International Multi Conference of Engineers and
158
Fitofarmaka, VoL 2, No.2, Desember 2012 ISSN : 2087-9164
Lee,
Computer Scientists. II, IMECS. H. J. 2002. Designing of an electrolysis desalination plant. Desalination. 142:267-286.
Hongkong. 1295-1299.
Approaches to Process Optimization. In: Design and ana~vs;s ofexperiments. 4th ed. Jolm
Montgomery, D. C. 1997. Response and Other Surface Method.. Wiley & Sons, New York, USA:427-51O. Saputera. 2008. Karakterisasi Biji Kamandrah (Croton tiglium L.) dan Pengembangan Teknologi Proses Ekstrak T erstandar sebagai Bahan Laksatif. [disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
S uksamram. 2003. Antimycrobacterial activity of prenylated xanthones from the fruits of Garcinia mangostana. Chern Pharm Bull. 51 (7):857 -859. Wijayakusuma H., S. Dalimartha., dan A. S. Wirian., 1992. Tanaman Be rkhasia 1 Obat di Indonesia. Pustaka Kartini, Jakarta. Him 112 113.
Suksamram, S., N.Suwannapoch, P. RatananukuI, N. Aroonlerk, and A. propolis: a preliminary Chem Center, 1(13): 1-4.
study.
Thostenson E. T dan T. W. Chou. 1999. Microwave pengolahaan: J fundamental dan aplikasi KornposN: Bagian A. 30: 1055-1071. Trusheva B, D Tnmkova, V Bankova. 2006. Preliminary communication, Different extraction methods of biologically active components from
159
Xu Y, Zhang R, Fu H. 2005. Studies on the optimal process to extract flavol1oids from red-raspberry fruits. J Nat Sci 3:43~46. Yoshihiro. 1997. Pregnan g!ycoside.~· from SUlIsevieria Trifasciata. l)hyl;)chemislry 44:107~1l1.