t
(i?!,I{
)~y') ") \) \Ojll\ STUDI KEAI\,EKARAGAMAN JENIS SATWALIAR PADA AREAL BEKAS KEBAKARAN TAMAl'l NASIONAL WAY KAMBAS PROPINSI LMdPUNG
OLEH DORKAS SOLI DIMA E 31.0317
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDA YA HUTAN lNSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999
Siapa numfjabaikan dt·ddwn 'lang m.,uulatau[jkan
hi/wud m"u'L[jabaJtan JirilUja :JBIl.Jiri, lelapi :Jiapa Inl!nC£ulfjnr lefjuran mempero£t.
ahat t"di Ja/",/ ahan Juhan adata/' j,'dihan ~an9 mendatangkan hikma! dan
hereltdahan ltaii m.endahufui
(..All'"
f 5 :32 - 33)
I ./
J(ar'Ja keel ini kuperjembaUan kepada :
'Tufian 'Yesus 1(ristus, Papa, 'Mama, Otta, :Nona,
RINGKASAN Dorkas Soli Dima (NRP E 31.0317). Studi Keanekaragaman Jenis Satwaliar Pada Areal Bekas Kebakaran Taman Nasional Way Kambas Propinsi Lampung (Dibaw.h bimbingan Ir. Nyoto Santoso, MS dan II'. Harnios Arief, MSc.F)
Taman NasionaI Way Kambas merupakan taman nasional yang terletak di propinsi Lampung yang memiliki keanekaragaman hayati yang khas dengan adanya satwaliar gajah sumatra, harimau sumatra, dan jenis mamalia lainnya (50 jenis mamalia), jenis burung (406 jenis),jenis repti! (22 jenis). Pennasalahan yang dihadapi adalah adanya kebakaran hutan yang terjadi pad a tahun 1997, dimana
dengan adanya kebakaran hutan akan memberikan dampak bagi satwaliar, baik yang bersifat negatif
maupun positif. Sebagai taman nasional yang salah satu fungsi adalah melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai sumber plasma nutfah, maka taman nasional tersebut harus
menyediakan data yang diperlukan yang menunjang keberadaan taman nasional tersebut, yang antara lain data mengenai keanekaragaman jenis satwa liar. Untuk itu perlu untuk dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman jenis satwa lair pad a areal bekas kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang keanekaragaman jenis satwa liar (mamalia dan burung), kelimpahan populasi dan kondisi habitatnya. Manfaat dari penelitian ini adalah diketahuinya keanekaragaman jenis satwa liar, pada areal bekas kebakaran dalam upaya pelestarian
satwaliar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur berpetak untuk anal isis vegetasi, metode IPA untuk pengamatan burung dan metode titik pengamatan untuk pengamatan mamalia. Dari hasil pengamatan terhadap struktur dan komposisi vegetasi dapat dilihat bahwa pada hutan tidak terbakar pada tingkat semai didominasi oleh Sempu air (Dillenia exce/sa (Jack) Gilg) dengan
kerapatan total 35333 pohon/ha. Pada tingkat pancang didominasi oteh Plangas CAporasa aquila Miq) dengan kerapatan total 7480 pohon Iha. Pada tingkat tiang didominasi oleh Brasan (Baccauera lanceo/ala) dengan kerapatan total 458 pohon/ha. Pada tingkat pohon didominasi oleh Parutan (Quercus sp) dengan
kerapatan total 110 pohon! ha. Tingkat keanekaragaman jenis tumbuhannya, berturut-turut dari tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon adalah 3.1659, 2.5919, 2.5482, 2.9671. Pada hutan bekas kebakaran, pada tingkat semai didominasi oleh Waru (Hibiscus Iiliaceus) dengan kerapatan total 21308 pohoniha. Pada tingkat pancang didominasi oleh Sempu air (Dillenia exce/sa (Jack) Gilg) dengan kerapatan total 829 pohoniha. Pada tingkat tiang didominasi oleh Sempu air (Dillenia exce/sa (Jack) Gilg) dengan kerapatan total 369 pohon/ha.
Pada tingkat pohon, didominasi oleh Sempu air
(Dillenia exce/sa (Jack) Gilg) dengan kerapatan total 109 pohon/ha.
Tingkat keanekaragaman jenis
tumbuhan berturut-turut pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon adalah 2.5470, 1.6470, 1.6090, 1.9789.
Pengaruh kebakaran terhadap struktur dan komposisi vegetasi adalah berubahnya struktur dan komposisi vegetasi (strata tajuk berkurang), berkurangnya kerapatan tumbuhan pada tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon, berkurangnya tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan .
Dari hasil pengamatan terhadap satwaliar, terdapat 50 jenis burung (31 jenis burung pada hutan bekas kebakaran, dan 42 jenis burung pada hutan tidak terbakar). lenis burung yang mendominasi hutan tidak terbakar adalah jenis yang memiliki kategori diet trugivora (pemakan buah), dan pada hutan bekas
kebakaran didominasi oleh jenis burung yang memiliki kategori diet insectivora. Tingkat keanearagaman jenis burung pada hutan tidak terbakar (H=3.5565) lebih tinggi dari tingkat keanekaragaman jenis burung pada hutan bekas kebakaran (H=3.1273).
Untuk jenis mamalia, terdapat 16 jenis mamalia yang dijumpai pada areal pengamatan (11 jenis pada hutan bekas kebakaran, dan 10 jenis pada hutan tidak terbakar). lenis mamalia yang mendominasi hutan tidak terbakar adalah ordo Primata. lenis mamalia yang mendominasi hutan bekas kebakaran adalah dari ordo Artiodactyla. Keanekaragaman jenis mamalia pada hutan tidak terbakar (H=2.0276) lebih tinggi dari tingkat keanekaragamanjenis mamalia pada hutan bekas kebakaran (H=1.8883). Pengaruh kebakaran terhadap kelimpahan jenis burung adalah terjadinya pergeseran kelimpahan
jenis burung dari dominasi yang memiliki kategari diet frugivora ke jenis burung yang memiliki kategori diet insectivora. Hal ini disebabkan oleh karena pada hutan yang tidak terbakar penyediaan sumber pakan satwa yaitu Kiara (Ficus sp.)dan Parutan (Quercus sp.)yang akan berbuah dan berbunga secara bergantian
sepanjang tahun (Parutan merupakan jenis turnbuhan yang daminan pada tingkat pohon). Kelimpahan jenis burung yang bersifat dominan, sub dominan dan non dorninan, selisih jurnlahnya lebih besar pada hutan tidak terbakar, hal ini disebabkan oleh karen a pada hutan tidak terbakar masih terdiri dari beberapa lapisan
tajuk, dan juga tingkat keanekaragaman jenis tumbuhannya lebih tinggi sehingga pemanfaatan ruang oleh berbagai jenis burung makin tinggi sedangkan jenis individu burung yang sarna yang memanfaatkan ruang yang sarna makin sedikit. Pada hutan bekas kebakaran struktur dan komposisi vegetasinya telah berubah
(makin banyak ruang yang terbuka) sehingga ruang yang dimanfaatkan oleh burung rnakin sedikit sedangkan jenis burung yang memanfaatkan ruang yang sarna makin banyak. Pengaruh kebakaran terhadap keanekaragarnan jenis burung adalah berkurangnya tingkat keanekaragaman jensi burung. Hal ini disebabkan aleh karena pada hutan tidak terbakar keanekaragaman jenis vegetasinya lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat keanekaragaman jenis vegetasi pada hutan bekaas kebakaran.
Pengaruh kebakaran terhadap keanekaragarnan jenis mamalia adalah berkurangnya tingkat keanekaragaman jenis, terjadi pergeseran kelirnpahan dari orda primata ke ordo artiodactyla.
Hal ini
disebabkan oleh karena pada areal hutan tidak terbakar masih terdapat beberapa lapisan tajuk yang
digunakan oleh satwa ini yang bersifat arboreal, sedangkan pada hutan bekas kebakaran terdapat rumput yang masih muda yang rnerupakan pakan satwa. Tingkat keanekaragaman jenis mamalia yang merniliki kategori diet herbivora lebih tinggi pada hutan bekas kebakaran, hal ini disebabkan oleh karen a pada hutan tidak terbakar tersedia pakan satwa berupa rumput yang masih muda yang disukai oleh satwa.
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS SATWALlAR P ADA AREAL BEKAS KEBAKARAN TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS PROPINSI LAMPUNG
.J£niah Sebagai Sala!' Sal« Syaral Udal, mempero!./, (letar SARIAYlA J<.AJJU~Anj}r; Yarlja
OLEH DORKAS SOLI DIMA
E 31.0317
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
: STUD! KEANEKARAGAMAN JENIS SATWALIAR PADA AREAL BEKAS KEBAKARAN TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS PROI'INSI LAMPUNG : DORKAS SOLI D!MA
NRP
: E.31.0317
JURUSAN FAKULTAS
: KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN : KEHUTANAN
JUDUL
DISETUJUIOLEH
PEMB~
6;ZOI(~'os II'. NYOT
II'. HARNIOS ARIEF. MSc.F
Tgl:
TgJ:
Tanggallulus : 2 Agustus 1999
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat (NIT) pada tanggal 8 April 1976 sebagai anak ke-3 dari 5 bersaudara dari pasangan B. B. Dukapare, BA dan D. L. Kaka. Penulis memulai pendidikan ditingkat sekolah dasar
pada tahun 1982 pada SD Masehi
Waikabubak I dan tamat pada tahun 1988. Kemudian penulis melanjutkan pedidikan ke SMPN 2 Waikabubak dan tamat pada tahun 1991. Pada tahun yang sarna penulis melanjutkan studi ke SMA Kristen Waikabubak dan tamat pada tahun 1994. Pada tahun 1994, penulis diterima di Institut Pertanian Bogar melalui Jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada Tingkat Persiapan Bersama. Pada tahun 1995, penu1is memi1ih Fakultas Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Hutan sebagai jurusan pilihan. untuk
menyelesaikan
pendidikan
di
IPB,
penulis
menulis
skripsi
Sebagai salah satu syarat dengan
judul
"Studi
Keanekaragaman Jenis Satwaliar pada Areal Bekas Kebakaran Taman Nasional Way Kambas Propinsi Lampung", dibawah bimbingan If. Nyoto Santoso, MS dan If. Hamios Arief, MSc.F.
KA TA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjalkan kepada Tuhan Yesus alas berkal dan karunia-Nya sehingga penulis d.1pat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi yang berjudul "Studi Keanekaragaman Jenis Satwaliar pada Areal Bckas Kcbakaran Taman Nasional Wa:y Kambas Propinsi Lampung", ditulis berdasarkan hasil
penelilian yang dilakukan di Taman Nasional Way Kambas. Sehubungan dengan penulisan skripsi ini,
penulis mengncapkan terima kasih kcpada : I.
Bapa, Mama, Otta, Nona, Diu, Ida, Maeei, dan semua saudara di Sumba alas jerih payah, kasill
sayang. doa dan dukungannya sclama ini. 2.
Bapak Ir. Nyolo Santoso, MS dan Bapak Ir. Arid Hamios, MSe.F selaku pembimbing pertama
dan pembimbing kedua alas kesabanumya dalam membcrikan pcngamhan dan bimbingan dari awal hingga akhirnya skripsi ini. 3.
Bapak DRlr l. G. K. Tapa Danna, MSe dan Bapak Ir. Sueahyo S.,MS selaku dosen penguji.
4.
Bapak Ir. Sullerti Reddy beserla keluarga yang lelah memberikan perhatiannya selama penelilian.
5.
Staff Taman Nasional Way Kambas, Pak Lisin beserla keluarga. Pak B. L Tobing beserta keluarga, leman-Ieman di Way Kanan, dan STP alas banluannya selama di lapangan.
6.
Ibu Ing sekcluarga atas perhatian dan bantuannya selama ini.
7.
Ibnu alas kesediaalmya menjadi telnan ngobrol pada saal penulis lagi "suntnk".
8.
K'Marlha, K'friska (thanks alas bantuannya), Jerri, Yolan (alas perhaliannya), Lisbelh, Hendri dan
tcman-tcmanku semua atas dukungan dan kebersamaannya sclama inL Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapal memberikan manfaal yang sebesarbesamya bagi pengguna yang memerlukan.
Bogar, Aguslus 1999
Penulis
DAFTAR lSI
DAFTAR lSI ......................................................................... . DAF1~AR
TABEL , ......................... _......................................... .........................
iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
IV
DAFTAR LAMPIRAN... ..............................................................................
V
BAB I. PENDAHULUAN ........................................... . A. Latar Belakang ......................................................................... . B. Tujuan .............................................. . C. Manfaat .......................................... . BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... .
2
A.
Kebakaran Hutan ............................................................................................ .
2
B.
Taman Nasional ...................................................................... .
2
C.
Keanekaragaman Jenis Satwaliar ..... .
3
D. Tingkat Tropik Satwaliar ......... .
4
E.
4
Dampak Kebakaran terhadap Satwaliar .. .
BAB III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ....................................................... .
5
A. Sejarah Taman Nasional Way Kambas .......................... .
5
B. Kondisi Fisik Lapangan ........ .
5
C. Kondisi Biologi Lapangan ..... .
5
1. Vegetasi .......... .
5
2. Margasatwa .... . "
6
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ............................ .
7
A. Pendekatan Masalah ....................................... .
7//
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................... .
7
C. Bahan dan Alat .................................... .
7
D. Metodc Penelitian ........................................................................ .
7
1. Orientasi Japang ......................... ,_ ........... _.............................. .
7
2. Analisis vegetasi ..................................... _. _._ ............... _... _...... .
7
3. Pengamatan satwaliar ...... .. ' ....... " ................. ' ........... ' ......... .... .
10
a. Burung .................................................................... .
10
b. Mamalia .................................................................. .
10
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. .
12
A. Vegetasi ........................................................................................................... .,..........
12
1. Struktur dan Komposisi Vegetasi ................................................. .,.
12
1.1 Hutan Tidak Terbakar .............. .....................................................
12
II
1.2 Hulan Bekas Kebakaran .................................................. .
13
2. Kcanekaragaman Vegetasi ...................................... .......................................
15
B. Kcanekaragaman Jenis Sa twa liar ...... ... .
. .. '" .................. ., ..... ................... 15
I. Burung ............................................................................................ .
15
2. M::unalia ..................... _, .. _........................................ .
18
C. Pengaruh Kebakaran tcrhadap Keanekaragaman Jenis Satwaliar
19
1. Kclimpahan Jerus Bunmg .................................................. .
19
2. Keanekaragaman Jenis Burung o.
21
3. Kelimpalmll Jcnis Malllalia ..... _.. .
22
4. Keanekaragaman Jenis Mmnalia .. .
... .... 2-1
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN..................... .. ... ...... A. Kesimpulan ...... ...... ... . B. Saran _._ .................... .
DAFTARPUSTAKA ......................... . LAMPlRAN
......... ......... ....
. .......................... 26
... ... ... ... ... ... ... .... ...............................
26
. ...................... 26 . ........................... 27