( MEMBUAT SEKOLAH UNGGUL)
N
U R D I N, M.PD
Dari efek sekolah menuju sekolah efektif Langkah atau mekanisme dari Coleman kepada Edmonds 2. The Rutter Study 3. Ukuran Keefektifan 4. Pemeliharaan Sekolah 5. Kebudayaan Bangsa 6. Arah Keunggulan Organisasi 1.
Sejak 1975 telah dikemukakan cara dalam manajemen sekolah. Semenjak teori pergerakan dilakukan sebuah stimulus untuk ruang lingkup administrasi pendidikan, menerangkan bagaimana pergerakan itu di mulai. Kemudian sebuah survey di negara bagian dalam seni administrasi pendidikan muncul pada pertengahan tahun 1970-an.
Pengharapan terhadap persekolahan
memperbanyak kegiatan untuk aktifitas ektrakulikuler memperluas pemanfaatan kurikulum formal Lebih banyak persetujuan yang aktif dalam memberantas kelakuan buruk Stabilitas tinggi dalam penyusunan pegawai Ketetapan psikologikal dan structural pendukung social Ketaatan dalam kepercayaan beragama dan tekanan atas moral standars
Penguasaan belajar Sekolah sehari penuh/ seminggu Waktu tenaga kerja guru yang fleksibel Dukungan komunitas pendidikan Kesanggupan total akan pengembangan pendidikan anak
Tugas pokok sekolah dalam tahap mengajar dan belajar Sembilan prinsip sebagai berikut (sizer, 1986:41) sekolah punya fokus berkenaan dengan akal budi tujuan sekolah sederhana tujuan sekolah berlaku bagi semua memerintahkan kepada siswa dengan kiasan pelajar sebagai pekerja pameran pelajar sangat dibutuhkan sikap menjadi unsure yang penting staf generalist menjadi yang pertama dan ahli yang kedua pendidikan dibuat berdasarkan selera belajar anggaran belanja menjadi prioritas dalam pendemontrasian
Definisi Pemimpin dan Kepemimpinan Point yang pertama adalah untuk menjelaskan konsep dari “kepemimpinan dan Pemimpin”. Dubbin (1968:385) mengatakan kepemimpinan sebagai “menjalankan wewenang dan mengambil keputusan” sementara Fledler (1967:8) menganggap pemimpin “seseorang dalam kelompok memberikan tugas secara langsung dan koordinasi tugas-relevan aktivitas kelompok. Berdasarkan definisi tersebut, pada prinsipnya, kepala sekolah dan staff-staf enior yang mempunyai wewenang resmi dan kebajikan dari janji mereka adalah pemimpin dan boleh menjalankan kepemimpinan.
Karakteristik atau Ciri Pemimpin Sebuah analisis dari sekian banyak studi yang dilakukan Stogdill (1948) ditemukan sedikit ketetapan di kesimpulan mereka. Analisa penelitian selanjutnya ini oleh Stogdill (1981) Mengungkapkan sejumlah ciri yang terus-menerus mencirikan pemimpin yang lebih efektif. Yaitu: • Perasaan tanggung jawab • Fokus untuk penyelesaian tugas • Kekuatan • Ketetapan • Risk-taking • Keaslian • Percaya diri • Kemampuan untuk mengendalikan stress • Kemampuan untuk mempengaruhi • Kemampuan untuk mengkoordinasikan upaya orang lain dalam peningkatan dari tujuan.
Kepemimpinan Aspek-aspek kepemimpinan sebagaimana yang dijelaskan di bab 5: 1. Tujuan 2. Nilai 3. Manajemen letak sekolah dan pembuatan keputusan secara kolaboratif 4. Bobot kepemimpinan 5. Visi lembaga
bab VII Fokus pada pembelajaran dan pengajaran Keunggulan dalam mengajar
Pengembangan kemampuan di tingkat sekolah :
1. Pendekatan untuk belajar mengajar 2. Merancang dan mengirimkan kurikulum 3. Evaluasi 4. Supervisi dan kepemimpinan 5. Pembuatan kebijakan dan perencanaan
Dasar Kebudayaan : Philosophy Kinerja Motivasi
Kebudayaan : Kebudayaan Dalam Dari
memiliki dua unsur yang berbeda, yakni unsur seni dan unsur manusia.
buku di sebutkan bahwa kebudayaan adalah seni yang paling berharga.
sisi manusia itu sendiri kebudayaan terdiri dari kepercayaan, bahasa, dan ilmu
pengetahuan. Dimana
setiap sekolah harus memiliki kebudayaan tersebut dan harus dibina agar
kebudayaan tersebut tidak hilang begitu saja.
Nilai Kebudayaan Nilai dan phylosopi sangat berkaitan karena nilai itu didasari oleh kode etik dan moral. Nilai itu sendiri dimiliki oleh tiap individu masing- masing. Sehingga tiap individu harus membina hubungan baik antar individu lainnya agar kebudayaan itu tetap ada.
Melalui Pembuktian a.
b.
c. d. e.
Lisan atau konseptual - objek dan tujuan -kurikulum -bahasa Pengelihatan -fasilitas : bagunan -perlengkapan : peralatan -ciri khas sekolah Pakaian Upacara Upacara agama
Terdapat 5 tujuan yang sering digunakan dibelakang evaluasi guru, dan kita tidak dapat menduga bahwa evaluasi untuk tujuan akan menghasilkan suatu hasil yang dapat digunakan untuk tujuan lainnya. 5 penilaian tujuan adalah:
penilaian guru untuk pengembangan profesional penilaian untuk menentukan kesehatan guru untuk promosi penilaian guru dalam susunan peningkatan sekolah penilaian yang berhubungan dengan akuntabilitas penilaian dari performa guru dalam susunan untuk peningkatan hasil pembelajaran;
pola proses output sekunder struktur organisai input dan sumber daya
Memproyeksikan sesuatu hal yang positif, tampilan konstruktif sekolah dapat dimulai dengan menanyakan pertanyaan, karakteristik apa yang akan sekolah ini buat untuk membuat perbedaan dengan sekolah lain? Dan karakteristik apa yang akan mengenal dalam sekolan tersebut, rupanya hal ini tidak terjadi terhadap banyak pengajar tidak hanya apa yang sepatutnya mereka miliki untuk menjadi khas dan berbeda, tapi salahsatunya dan sewaktu-waktu dalam cara tersebut tidak terdapat sesuatu melainkan sanjungan. Ialah dengan sebuah pertanyaan untuk bertanya seberapa istimewa sebuah citra sekolah sudah dibina untuk sebuah citra yang dibanguan dengan banyak cara, cara yang kebetulan. Beberapa karakteristik sekolah yang dapat menciptakan suatu dampak negatif, yang sangat kurang perhatian, diubah menjadi sebuah keuntungan atau dibuat kembali.
Penguasaan belajar adalah sebuah pendekatan untuk pendidikan formal dengan mengijinkan setiap siswa untuk meningkatkan nilai dan mencapai penguasaan tentang isi kulikuler. Kurikulum vertikal adalah mekanisme dimana progres individualisasi ini dibuat mungkin. Siswa tidak lagi dikelompokan tetapi mungkin diperluas atau mencegah progres mereka di subyek yang mana pun dalam batas kewajaran berdasarkan kebutuhan mereka atau kemampuan mereka. Guru menginstruksikan siswa di lebih banyak hal yang membedakan dengan yang lain dan memantau kemajuan mereka dalm pilihan studi yang berimbang. Sehari sekolah yang lebih fleksibel dan sekolah mingguan meningkatkan kesempatan untuk variasi dalam kurikulum umum, juga selagi mengetahui keunikan kebutuhan dari setiap pribadi sekolah dan komunitas sekolah.
Untuk membuat suatu model sekolah unggul, langkah-langkahnya adalah:
Identifikasi model Penggunaan model Membuat kebijakan Perencanaan Anggaran Implementasi perencanaan Evaluasi Jenis pelaksanaan