DAIIAI{ III Rina Marlini: Sistem Pemilu di lndor lndonesia(7)
yuwanto:
Massa Mengambang dan pemllu di lndonesja(15)
A. Taufik lmron:
Shategi colkar dan PDI Menarik pemilih Muslim(23) Sun
arlo:
Debat Politik Alternatif Kampanye Dialogis(27)
Turnomo Rahardlo: -Bahasa Politik Birokrasi(34)
Joyo Nur Suryanto Gono:
Studi Kasus Berita.Kampanye pemilu j992.di yoqyakarta(39)
Merupakan kebiasaan verbal bagi masyarakat dan pengu-
Wacana Pers Orde Ba'rLr dan politik Makna(45)
asa untuk menyebut pemilihan
Lembaga Pengembangan pendidikan di perguruan Tinggi(51) -
krasi. Karena pada kenyataan-
Hedt pudio Santoso: yusmilarso:
Tri
yu
n in
ingsih:
Pengembangan Sumber Daya Aparatur pemerinrahl5T;
_
umum sebagai pesta demonya kita bisa nelihatpartisipasi
Ari
masyarakat luas pada ke-
Naili Farida:
giatan demokrasi yang paling
Subowo: Penduduk dan perencanaan pembangunan(62) Etika Bisnis dan peran Tanggung Jawab pimpinan perusahain"f 1j
menyentuh lapls an paling
Wawasan Nusantara,,suatu.Tinjauan Budaya(77)
itu, pemilu merupakan waktu
Turtiantoro:
Tri Cahvo Utoriro:
dimana kita bisa menguji
yuswo Supatmo:
segala aspek dari demokrasi yang selama ini kita bangun.
HAI\4, Menguak pandanga'n Unii,eisiiis dan Realls(87)
.:
..
Kecepatan dalam blah Raga(g3)
',' D+rulfu, Ari pradhanawati:
Perubahan Sosial di.Wilayah.lndustri Kodya Semarang(9g)
Hamid Widodo: Pembangunan politik lndonesiiji-liata
Triyono Lukmantoro:
Mahasiswa(1 05)
Menetanjangi Patnarki dengan ldeologi Laki_laki(112)
FORUII
EDISI 79
bawah ini. Namun disamping
Sudah dewasakah demokrasi kita, sudah dewasakah pelaku-pelaku demokrasi kita, dan
yang paling penting kekurangan apa yang seharusnya
kita perbaiki di masa lima tahun mendatang? Dan kekurangan itu bukan hanya untuk bahan senam mulut semata.
I
ANAtISA
"
Etika Bisnis dan Peran Ta4ggung Jawab Pimpinan Perusah"a"an
D
alam dunia bisnis, a .umuffiny pelaku bisnis sekaligus pimpinan perusahaan mimpunyai tujuan utami mencari _keuntung an. _N amun k a ilang_k a itang ti il ak menginilahkan etika bisnis. p ailahal keny ataanny a dengan melakukan etik_a pelaku bisnis trtip -bisnis dap at memp er oleh lab a y ang maksimal. Naili Farida
Naili Farida lahir di Kudus, 12 April 1962.
. _ Menyelesaikan pandidikan Sl di jurusan Administrasi ,
,
Niaga di Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Diponegoro dan 52 bidang bisnis di Universitas Aidangga tahun 1996. Mengajar beberapa mata kuiiah yang berhubungan dengan bisnis.
TOBIJIII
EDISI 79
ejalan,dengan perkembangan jaman kemajuan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, politik, sosial budaya dan ekonomi semakin marak. Terutama dalam era globalisasi dewasa ini, dunia bisnis mempunyai peran sentral yang sangat pentrnt guna menunjang roda pere_ Konomian suafu bangsa. Da.lam GBHN 1993 ditetapkan bahwa titik berat pembangunan jangka panjang kedua diletakkan paaa bidairg .i""ori yang merupakan penggerak utama pembangunan. Seiring dengan kualitas
sumber daya manusia dan didorong secara
saling memperkuat, saling terkiit dan terpadu dmgan pembangunan bidang-
Dloang latnnya yang dilaksanakan, seirama, selaras dan serasi dengan keberhasilan pembangunan ekonJmi dalam rangka mencapai tujuan dan
r
ANAtISA sasaran pembantunan dan kemajuan Pekrinomi, bahkan juga bidang-bidang lain. Pada situasi dan kondisi yang demikian komplek semakin menyadari pentingnya kegiatan bisnis bagi kemajuan dan perkepnbangan suatu bangsa. Umumnya orang melakukan kegiatan bisnis mempunyai tuiuan utama yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besamya. Tetapi
dalam mencapai tujuan tersebut kadang-kadang tidak mengindahkan etika. Oleh sebab itu untuk menghindari praktek
bisnis yang tidak wajar atau tidak etis d-iharapkan para pimpinan perusahaan atau pelaku bisnis dalam melakukan aktivitas bisnis tersebut mengindahkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat-
Pelaku bisnis sekaligus pimpinan peerusahaan dalam mengejar keuntung-
an atau laba maksimal tidak berdiri sendiri tetapi ada pihak-pihak lain yang
ikut serta menunjang tercapainya laba maksimal yaitu: hubungan dengan pemasok, penyedia input, produsen input yang menjadi mitra usaha, karyawan, sedang di luar perusahaan adalah pemerintah, media massa dan lingkungan. Seorang pimpinan perusahaan yang baik harus selalu tanggap dengan keadaan. Artinya tanggap akan banyaknya
:327) adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, pada umunnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
Pengertian Etika Etika merupakan cabang aksiologi yang pada pokoknya menjelaskan masalah predikat-predikat nilai beful (right) d.an salah (wrong), dalam arti "susila"
(moral) dan tidak susila (immoral). Mmurut Simorangkir ( 1986 : 5) secara definitif etika adalah suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan sosial sehingga dapat menetapkan afuran trntuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup. Sedangkan pengertian etika bisnis yang dikemukakan oleh Mulyana ( 1994 : 55 ), yaitt l) The science of moral oalues and duties; 2) Ntlai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa etika bisnis adalah nilai-nilai dan fugas-tugas moral yang seharusnya dianut oleh golongan yang berkecipung dalam dunia bisnis.
Prineip-Prinsip Etika Bisnis Prinsip Otonnmi. Sikap dan kemampuan manusia unfuk bertindak berdasarkan
persaingan yang terjadi maka untuk kesadarannya sendiri tentang apa yang memperoleh keuntungan cenderung diang-gapnya baik untuk dilakukan. mengabaikan etika bisnis. Prinsip Kejujuraz. Pelaku bisnis meDalam hrlisan ini permasalahan yang ngakui bahwa kejujuran merupakan dibahas adalah :"Bagaimanakah peran
dan tanggungiawab moral-eosial pimpinan perueahaan terhadap
pemaeok, karyawan, pemegang aaham, konsumen dan lingkungan',.
Etika Bagian dari fiIsafat nilai yang berkaitan dengar:. aksiologi menurut Kattsoff (1992
72
jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis yang baik. Prinsip tiilak befuuat jahat ilan prinsip berbuat baik. Prinsip bersikap baik menuntut agar setiap perbuatan pimpinan perusahaan secara aktif dan semaksimal mungkin berbuat baik ke. pada pemasok, karyawan, pemegang saham dan lingkungan ataupun orang
roBulll
EDtSt
79 r
ANALIIA lain dan tidak akan berbuat jahat Sedangkan kondisi saat ini dimana ataupun merugikan orang lain. Pada dasarnya pelaku bisnis dituntut untuk melakukan kegiatan yang menguntungkan bagi orang lain, dan mitra kerjanya serta masyarakat. Prinsip Keadilan Prinsip ini menyebutkan bahwa semua manusia pada hakekatnya mempunyai nilainilai dan martabat yang sama sehingga dalam situasi yang sama mereka pantas diperlakukan secara sama atau adil dalam mengambil keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis. e. Prinsip Hormat Kepada Diri Sendiri Prinsip ini tidak berarti egoistis melainkan menunjukkan bahwa tidak etis jika diri kita sendiri diperlakukan secara tidak adil, tidak jujur. Jadi kita wajib mempErtahankan kehormatan dan martabat diri kita sendiri. Dengan menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis keberhasilan pimpinan perusahaan akan lebih besar terjamin kelangsungan hidup petusahaan dalam memperoleh keuntungan rraksimal seperti yang diharapkan.
persaingan bisnis sangat kompetitif atau
ketat, apabila pimpinan perusahaan tanpa etika maka ia tidak akan berhasil. Mak-sudnya pimpinan perusahaan hanya mencari keuntungan tanpa qremperhatikan hubungan antar relasi atau mitra keja yakni karyawan, pemasok, pemegang saham, pedagang perantara, pengecer, konsumen dan lingkungan, menurut Davis yang dikutip oleh Keraf (L991 : 78) mengemukakan bahwa ada dua hubungan bisnis yaitu : Hubungan Primer, adalah
serr:.rua
hubungan lantflrng yang diperlukan suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi dan misinya yang utama yaitu memproduksi barang dan jasa untuk mas-
yarakat. Termasuk hubungan primer adalah pimpinan perusahaan dengan pemasok, konsumen, grosir, pentecer, karyawan, pemegang saham, kreditor dan perusahaan saingan. Hubungan Sekunder, adalah hubungan dengan kelompok masyarakat yang merupakan akibat dari pelaksanaan
fungsi dan misi utama perusahaan. Hubungan ini terjalin secara tidak. lang-
Peran Tanggungjawab Pimpinan Perueahaan Dalam manajemen kepemimpinan adalah faktor penting, sebab kepemimpinan merupakan penggerak bagi sumber daya alarr, alat-alat dan sumber daya manusia. Sedemikian besarnya
sung dan bukan merupdkan hubungan yang menentukan keberhasilan perusahaan. Hubungan sekunder pimpinan perusahaan dengan pemerintah, media massa, kelompok sosial, kelompok pendukung, komunitas lokal dan negara
peranan kepemimpinan dalam mencapai
asing.
tujuan organisasi sehingga berhasil
Dengan melaksanakan hubungan primer dan sekunder pimpinan perusahaan akan lebih mudah dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dibandingkan pimpinan perusahaan tanpa etika bisnis.
tidaknya suatu organisasi/perusahaan fitentukan oleh pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan dewasa ini berbeda dengan pimpinan perusahaan terdahulu. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dalam nilai-nilai atau norma-norma dan lingkungannya. Pimpinan perusahaan pada waktu dulu tidak mempunyai etika yaitu tanpa etika.
FOBI}I![
EDISI 79
Tanggungjawab Sosial Pimpinan Perusahaan Peran pimpinan perusahaan tidak hanya terkait dengan tanggungiawab di
73
ANALISA dalam perusahaan tetapi tanggungjawab sosial dengan masyarakat. Pentingnya tanggungjawab sosial perusahaan ada enam faktor yang diperhatikan yaitu :
gun$awab sosial mempunyai relevansi yang sangat besar dalam keterlibatan perusahaan menjaga dan melestarikan lingkungan hidup manusia pada um-
Kebutuhan dan harupan masyarukat yang semakin berubah. Kegiatan bisnis mempunyai tujuan mencari keuntungan. Tapi dalam masyarakat yang semakin berubah, khususnya dengan kebutuhan dan harapan yang berubah terus menerus sehingga sudah tidak memadai lagi jika perusahaan hanya memusatkan keun-
umnya. Lingkungan Soslal. Perusahaan dalam menjalankan operasinya berlangsung dalam lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan bisnis untuk masa yang akan datang. hal ini mempunyai implikasi yang etis bahwa bisnis mempu-
tungan saja. Jadi akan mustahil jika
bisnis modern akan berkembang tanpa menghiraukan demensi sosial kefudupan manusia. Oleh sebab itu bisnis dan perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial yang besar dan bukan hanya tanggungjawab secara ekonomis. Kewajiban Moral. Pimpinan perusahaan khususnya adalah manusia dan anggota masyarakat bisnis mempunyai kewajiban dan tanggungjawab moral kepada masyarakat. Dalam hubungannya dengan perusahaan karena perusahaan dijalankan oleh manusia dan semua keputusan menyakut hubungan perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan sosial masyarakat bisnis dapat memperoleh keuntungan yang dapat menunjang kegiatannya. _-Terbatasnya Sumber-Sumber Daya Kegiatan bisnis berlangsung dalam kondisi sumber daya yang terbatas dengan memanfaatkan secara efek-tif serta bertanggungjawab untuk memenuhi kehidupan manusia. Oleh karena itu bisnis tidak sekedar mengeksploitasi sumber daya untuk kepentingan jangka pendek masyarakat sekarang, tetapi lebih dari itu untuk kepentingan masyarakat generasi mendatang. Jadi tang-
nyai kewajiban dan tanggun!;'awab moral untuk memperbaiki lingkungan sosial kearah yang lebih baik. Semakin baik lingkungan sosialnya otomatis akan
meningkatkan iklim dan citra perusahaan dalam masyarakat dan mitra kerja usaha dan pemerintah. e. Bisnis Mempunyai Sumber-sumber Daya yang Berguna
Di dalam perusahaan selain hal-hal yang bersifat sosialjuga berkaitan dengan sumber daya manusia yakni perusahaan memiliki tenaga yang profesional, tenaga ahli yang trampil yang semuanya ber-
guna bagi kepentingan masyarakat.
Mereka dapat memberikan kontribusi ke-
pada perusahaan dan permasalahan sosial yang menyangkut pengtangguran/ kepadatan penduduk yang dihadapi masyarakat. Keuntungan langka Panjang. Dengan adanya tanggungiar^/ab sosial merupakan nilai lebih yang sangat positif bigi perkembangan perusahaan yang beisangkutan sehingga dalam jangka panjang hal ini dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Hubungan Etika Bisnis Dengan Tanggungjnoab Moral Pentsahaaz. peran dan tanggungjawab pimpinan perusaha-an saling berkaitan dengan pihak-pihak intern yang ada di perusahaan yaitu dengan pemasok, konsumen, pemegang saham dan lingkungan yang beretika
h
r
adalah sebagai berikut
:
Hubungan Perusahaan Dengan Pemasok
Fanasok adalah orang yang menye&rkan barang-barang atau bahan maupun bahan setengah jadi -rtahdibeli oleh pimpinan perusahaan. ;-rg hrpinan perusahaan akan memberikan Lerga yang wajar artinya harga yang okup menguntungkan baik bagi peru-
Dengan Konsumen Pimpinan perusaha,rn menghasilkan output dan untuk setiap output yang djsediakan dengan mutu yang ilihasilkan tanpa mengabaikan kepentingan jangka paniang. Pimpinan perusahaan akan me' nentukan harga yang waiar, selain itu perusahaan menyediakan barang yang bermutu tinggi. Output dari perusahaan sampai ke konsumen dilaksanakan melalui perantara yaitu gros /pedagang besar, pengecer. Penjualan produk dari perusahaan ke perantara dilakukan dengan hmga dan syarat yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pimpinan perusahaan tidak mempunyai kecenderungan akan manjual sendiri semua outpuhya unfuk menggantikan kedudukan grosir dan pengecer yang ada. Hal ini termasuk nilai-nilai manusiawi. oleh sebab itu dalam kegiatut bisnis perlu dilandasi oleh pertimbangan
juga pemasoknya. Setelah =haarurya dan pemasok mengirimkan barang pesanannya maka pimpinan perusahaan akan segera membayar barang tersebut. Dalam hal ini pimpinan perusahaan akan ' menghindari perbuatan-perbuatan atau tindakan yang tercela yang dapat merugikan pemasok. Bahkan perusahaan berusaha membantu pemasok dengan memberikan banfuan manajemen maupun keuangan yang dapat mendukung usaha pemasok tersebut. etika bisnis. b. Hubungan Pimpinan Perusahaan d. Hubungan Pimpinan Perusahaan Dengan Karyawan Dengan Lingkungan Pimpinan perusahaan akan sangat Peran pimpinan perusahaan sangatbesar memperhatikan kesejahteraan para tidak hanya dengan pihak intem saja , tetapi karyawan. Berarti pimpinan membe- juga dengan alam lingkungan disekitamya rikan upah yang memadai sejauh ke- dimana perusahaan tersebut berada. Peradaan perusahaan memadai. hal itu hatian pimpinan perusahaan terhadap dilaksanakan mengikuti peraturan yant lingkungan akan terefleksikan melalui sikap telah ditetapkan pemerintah yaitu UMR dan tindakan terhadap karyawan, mitra . yang layak bagi karyawannya. Di sam- kerja dan konsumennya. Kepedulian ping itu sarana dan prasarana untuk terhadap lingkungan alam sekitarny*r para karyawan baik di tempat kerja tampak dari tingkah laku perusahaan yang misalnya : alat-alat keamanan seperti dapat menimbulkan polusi dan limbah masker, transportasi, poliklinik untuk perusahaan di sembarang tempat. Hal kesehatan keluarga karyawan sehingga tersebut tidak diinginkan oleh semua karyawan dapat bekerja dengan baik. pihak karena mencemarkan lingkungan Sebaliknya perusahaan juga menuntut yang menimbulkan kerugian masyarakat disiplin kerja dan peningkatan efisiensi Pimpinan perusahaan yang beretika dalam perusahaan akan diusahakan dengan melaksanakan kegiatannya akan berusaha melalui peningkatan produktivitas dan menghindari perbuatan yang merusak tidak mengarah pada PHK serta pening- potensi sumber daya alam dan menjaga katan ketrampilan karyawan. kelestarian lingkungan. c. Hubungan Pimpinan Perusahaan
.
r'onfrD[
EDtst 79
ANAtISA KesimPulan Pimpinan perusahaan atau pelaku bisnis
jika ingin berhasil perlu beretika atau melakukan etika bisnis sebab mereka mempunyai peran sental dalam rwtcapai tujuan organisasi Dalam mencapai tujuan tersebutperusahaantidakhanyamelakukan hubungan dengan pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan yaitu : pemasok, pe' megang saharr, l@ryawan, dan konsumen tetapi juga dengan pihak yang ada di luar perusahaan meliputi lingkungary pe merintah dan media massa serta hubungan
primer dan sekunder . Hubungan yang harmonis antara pihak yang ada dapat menunjang kelancaran kegiatan perusahaan. Di samping itu tanggungjawab sosial pimpinan perusahaan terhadap
masyarakat diwujudkan
dengan memelihara lingkungan dengan cara mernbuang limbah pada tempat yang telah ditentukan sehingga tidak menimbulkan pencemaran atau polusi udara yang dapat masyarakat.
[f
DAFTAR PUSTAKA Keraf, A sonny,1991,Etika Bisnie, Cetakan Pertama, Penerbit Kanisius, Jakarta. Kattsoff OL, 799t2, Pengantar Fileafat, Cetakan Pertama, Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta. Mulyana TB, 1994, Etika Usaha, Manajemen Usahawan Indonesia, Edisi Juli da4 Agustus, Jakarta. Simorangkir OP, 198& Etika Bisnis, Penerbit Aksara Persada, Jakarta.