RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Jumat, 15 Juli 2011
- Cadangan devisa RI tembus USD 120 M. - BDMN akan right issue. - Market share UNTR meningkat hingga 51%. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW Perdagangan saham kemarin berlangsung dalam rentang konsolidasi. IHSG ditutup menguat 16,79 poin di posisi 3997,63. Penguatan lebih dipicu aksi beli atas saham ASII, BMRI, dan beberapa saham lapis dua di sektor properti dan aneka industri. Secara keseluruhan pasar masih bergerak dalam volume yang relatif tipis dengan nilai transaksi hanya Rp.3,19 triliun, turun dari hari sebelumnya sebesar Rp.3,3 triliun. Pelaku pasar lebih banyak wait and see menanti perkembangan yang lebih baik dari pasar global. Hal ini juga ditopang sejumlah harga saham sektoral yang relatif sudah tinggi, karena secara teknis berada pada area overbought. Hari ini perdagangan saham diperkirakan masih akan bergerak dalam tren konsolidasi dengan rentang yang relatif sempit. Perkembangan dari pasar global yang masih menghadapi sejumlah tantangan, terkait dengan persoalan utang di sejumlah negara Uni Eropa, maupun potensi gagal bayar utang AS, membuat resiko pasar kembali meningkat. Ini kemudian membuat pelaku pasar cenderung sangat selektif dan terbatas dalam melakukan pembelian. Tadi malam komentar Ben Bernanke, Gubernur The Fed, yang mengindikasikan belum akan mengeluarkan paket stimulus tambahan dalam waktu dekat, seperti yang diharapkan pelaku pasar, kembali menekan perdagangan saham di Wall Street. Indeks Dow Jones melemah 0,44%. Padahal sebelumnya pasar bergerak positif merespon beberapa rilis laporan keuangan emiten yang keluar disana, yang menunjukkan pertumbuhan di atas ekspektasi sebelumnya. Angka jobless claims di AS pekan lalu juga turun 22000 menjadi 405.000. Berbeda dengan perkembangan pasar global yang kurang menggembirakan, dari faktor domestik, indikator makro maupun kinerja emiten masih menunjukkan tren positif. Cadangan devisa Indonesia hingga pertengahan Juli telah mencapai USD120 miliar. Ini mengindikasikan Indonesia tetap menarik sebagai tempat berinvestasi bagi dana-dana global. Asing kemarin masih mencatatkan nilai pembelian bersih sebesar Rp.39,79 miliar di tengah tipisnya nilai transaksi. Dengan berbagai faktor tersebut, perdagangan saham hari ini diperkirakan masih akan bergerak bervariasi. Aksi beli selektif akan berpeluang melanda sahamsaham yang diperkirakan akan membukukan pertumbuhan laba di atas rata-rata. Ini terutama bisa dilihat pada sektor otomotif, penjualan alat berat, aneka industri, dan perbankan. Di sisi lain investor juga perlu memperhatikan saham-saham sektor infrastruktur, kontraktor karya dan yang terkait dengannya seperti industri semen. Diperkirakan IHSG akan berpeluang menembus level 4000 dengan kisaran resisten ada di 40104025. Sedangkan level support ada di 3925-3955. IHSG 3955-4010
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Semester I, China Berhasil Mencatatkan Surplus Hingga 1,25 Triliun Yuan. China berhasil mencatat surplus fiskal sebesar 1,25 triliun yuan atau setara US$ 193,3 miliar pada semester pertama 2011. Departemen Keuangan China mengklaim, surplus disumbang oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kenaikan harga yang berhasil mengangkat pendapatan pemerintah. Surplus, tersebut setara dengan sekitar 6,1% produk domestik bruto (PDB) China dari Januari hingga Juni. Pencapaian tersebut juga di atas target Beijing yang mengejar target defisit anggaran 2% dari GDP selama 2011. Pendapatan fiskal nasional Juni naik 28% dari tahun lalu menjadi 1,01 triliun yuan atau lebih tinggi 34% dari surplus yang direkam pada Mei dari bulan sebelumnya. Pengeluaran fiskal nasional Juni naik 33% dari tahun sebelumnya menjadi 1,08 triliun yuan. Pencapaian pertumbuhan pendapatan ini diperkirakan bisa meringankan perlambatan perekonomian China di semester II. (Kontan Online) Cadangan Devisa Mencapai US$ 120 Miliar Per 14 Juli 2011 . Bank Indonesia (BI) menyatakan penanaman modal asing berupa investasi, khususnya proyek-proyek infrastruktur yang sudah mulai shifting membuat cadangan devisa meningkat menjadi US$ 120 miliar pada 14 Juli tahun 2011 atau naik US$ 1 miliar dibandingkan pada awal bulan ini sebesar US$ 119 miliar. Proyek-proyek infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah seperti program Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3I) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanah air. BI optimistis pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan bank sentral dapat tumbuh hingga 6,3%6,8% bakal tercapai sampai akhir tahun kelinci ini. Aliran modal masuk (capital inflow) masih menjadi sumber pemasukan cadangan devisa selama ini. (Kontan Online) Tingkatkan Modal, Danamon Lakukan Right Issue. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengatakan akan melakukan penawaran umum terbatas (right issue) kepada pemegang saham guna menambah permodalannya. Pada 31 Maret 2011, permodalan Danamon berada pada posisi yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) terkonsolidasi dan stand alone masing-masing sebesar 14,7 persen dan 12,1 persen, Dalam pelaksanaan rencana penawaran umum terbatas ini Danamon telah menunjuk Citi dan Deutsche Bank sebagai pembeli siaga (Standby Purchasers) dan PT Danareksa Sekuritas sebagai Penyelenggara (Arranger). (Okezone)
Market Share Alat Berat UNTR Di Semester Pertama 2011 Meningkat Jadi 51%. Hingga semester pertama 2011 market share alat berat yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) mencapai 51% dari total pasar nasional. Pencapaian ini meningkat dibandingkan periode serupa tahun lalu, yakni 46%. Peningkatan tersebut ditunjang prospek alat berat yang bagus seiring pertumbuhan sektor pertambangan, agro dan konstruksi. Hingga akhir tahun UNTR menargetkan penjualan produk alat berat Komatsu bisa mencapai 7.000 unit. (Kontan Online) Juni, WIKA Raih 4 Proyek Rp1,486 T. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat setidaknya ada empat proyek yang dikerjakan selama Juni 2011 dengan nilai sekira Rp1,486 triliun.Proyek-proyek yang diperoleh WIKA pada Juni 2011, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang 2x10 mw dengan nilai Rp210 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Borang Rp815 miliar, Bandara Sepinggan Rp335 miliar, serta jembatan dan jalan tol Solo-Kertosono Rp126 miliar. Sehingga, dari total proyek pada Juni tersebut, realisasi kontrak yang diperoleh WIKA selama semester I-2011 adalah sebesar Rp5,8 triliun. Sebagai informasi, sepanjang 2011 ini, perusahaan menargetkan perolehan total kontrak mencapai Rp25,68 triliun. Target tersebut meningkat sebanyak 23,34 persen dari target perolehan total kontrak tahun sebelumnya. (Okezone) Semester I, Adhi Karya Raih Kontrak Rp4,1 T. PT.Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan kontrak sebesar Rp4,1 triliun pada semester I-2011. Pencapaian ADHI pada semester I-2011 terbilang sukses dengan total perolehan kontrak sebesar Rp4,1 triliun sesuai dengan rencana semester I terhadap total target kontrak baru di tahun 2011 sebesar Rp12,5 triliun. Pencapaian kontrak baru yang telah diperoleh berasal dari beberapa proyek EPC Power Plant, EPC Oil and Gas, gedung, dan infrastruktur lainnya. (Okezone) Bapepam Restui Tender Offer ANTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) memberikan pernyataan efektif terhadap rencana tender offer sukarela saham PT Anta Express Tour & Travel Services Tbk (ANTA) oleh PT Trans Lifestyle. Penawaran ini dilakukan dalam rangka delisting alias go private. Trans Lifestyle, berniat menggelar penawaran tender saham ANTA terhadap saham publik di harga Rp 300 per lembar. Jumlah saham publik yang diincar sebanyak 123,5 juta lembar. Dengan demikian, jumlah dana yang harus disiapkan oleh pemegang saham pengendali ANTA itu sekitar Rp 37,05 miliar.(Detikcom)
SAHAM PILIHAN HRUM 9900-10700. Harga saham HRUM sebulan terakhir bergerak dalam pola uptrend channel hingga mencapai harga tertingginya di Rp.10400 sejak listing Oktober tahun lalu. Bila dibandingkan dengan harga perdananya di Rp.5200, maka harga HRUM telah menguat 100% dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir. Volume transaksi sahamnya kemarin meningkat mencapai 7,67 juta saham dibandingkan volume transaksi hariannya dalam sebulan terakhir sebanyak 5,69 juta saham. Penguatan harga sahamnya tersebut sejalan ekspektasi pelaku pasar atas kinerja usahanya yang tumbuh positif tahun ini. Hal ini tercermin dari laba bersih sepanjang kuartal pertama 2011 (1Q11) yang naik 142% mencapai Rp.377 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.156 miliar. Pertumbuhan laba perseroan tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 69% mencapai Rp.1,51 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.894,66 miliar. Pertumbuhan pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan volume produksi sebesar 17,65% dan harga jual rata-rata batubara perseroan sebesar 35,79% mencapai USD88,4/ton dari periode yang sama 2010 sebesar USD65,1/ton. Sesuai dengan perkiraan sebelumnya, ruang penguatan harganya masih terbuka lebar mengingat pada harga Rp.10250, sahamnya ditransaksikan pada PE 15,7x, dengan asumsi laba proyeksi 2011 sebesar Rp.652/saham. Berdasarkan rasio PE tersebut, saham HRUM relatif murah ketimbang saham batubara seperti ADRO yang ditransaksikan dengan PE 16,2x. Pada rata-rata PE 16x, harga saham HRUM berpotensi mencapai Rp.10700 dalam waktu dekat. Trading Buy. CTRA 450-510. Harga saham CTRA kemarin menguat signifikan 5% lebih mencapai Rp.490. Volume transaksi sahamnya meningkat mencapai 24,70 juta saham dibandingkan volume transaksi hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 11,46 juta saham. Pada harga Rp.490, CTRA ditransaksikan dengan PBV 1,02x dan PE 25x proyeksi laba tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp.289 miliar. Kemarin harga sahamnya, secara technical, berhasil menembus level resistennya di Rp.465-Rp.475. Ini mengindikasikan peluang penguatan harga sahamnya akan berlanjut. Dari sisi kinerjanya hingga kuartal pertama 2011 (1Q11), CTRA membukukan laba Rp.31,79 miliar turun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.33,78 miliar. Pendapatannya naik 7% mencapai Rp.377,73 miliar. Secara valuasi, PE rasio perseroan sebesar 25x, relatif tinggi ketimbang rata-rata sektornya yang hanya sebesar 22x. Sedangkan berdasarkan nilai buku (BV), saham CTRA hanya ditransaksikan dengan PBV 1x, padahal rata-rata saham sektor properti ditransaksikan dengan PBV 1,7x. Target harga CTRA jangka pendek menuju Rp.510. Investor yang sudah masuk bisa taking profit di level tersebut. Untuk jangka panjang peluang penguatan masih terbuka mengingat rasio PBV yang relatif rendah dibandingkan sektornya. Bila melihat harga historisnya yang pernah ditransaksikan dengan PBV 1,4x, saham CTRA berpeluang mencapai Rp.680. Maintain Buy.
SAHAM PILIHAN ADMG 650–1000. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) menganggarkan belanja modal sebesar USD20-USD30 juta tahun ini. Belanja modal tersebut sebagian akan digunakan untuk membangun dua pabrik yaitu pabrik etoxilate di Merak Banten dengan nilai investasi USD17 juta. Dengan tambahan pabrik ini maka produksi etoxilate perseroan bisa meningkat dua kali lipat menjadi 90 ribu ton per tahun. Terkait dengan perkembangan kinerjanya, perseroan yang bergerak di bisnis bahan kimia dan produk turunannya ini sepanjang tahun ini diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan positif. Hal ini terlihat dari sepanjang kuartal pertama tahun ini, laba bersih telah mencapai Rp.190 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 yang masih menderita rugi bersih Rp.2,54 miliar. Penjualan perseroan dalam periode tersebut naik 41% mencapai Rp.1,31 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.933 miliar. Hingga paruh pertama tahun ini, laba bersih diperkirakan mencapai Rp.250-Rp.300 miliar. Target laba tahun ini Rp.500 miliar. Pencapaian laba bersih tersbeut mecerminkan kenaikan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp.37,58 miliar. Pencapaian laba tersebut ditopang pertumbuhan penjualan yang mencapai Rp.3 triliun melampaui penjualan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp.2,7 triliun. Target penjualan tahun ini mencapai Rp.5,7 triliun naik 58% dari tahun 2010 sebesar Rp.3,63 triliun. Pertumbuhan pendapatan yang hampir dua kali lipat tersebut terutama ditopang oleh kenaikan harga jual hingga 50%. Penjualan chemical menyumbangkan 70% terhadap total penjualan, sedangkan sisanya berasal dari polyester dan tire cord product. Seiring dengan pertumbuhan kinerjanya yang luar biasa tahun ini, harga saham perseroan sejak awal Mei lalu telah mengalami kenaikan hingga 225% dari harga Rp.255 (2/5) naik hingga Rp.830 pada penutupan kemarin. Laba tahun ini ditargetkan sebesar Rp.500 miliar, atau EPS mencapai Rp.128,56. Pada harga Rp.830, saham ADMG ditransaksikan dengan PE hanya 6,4x. Harga tersebut masih lebih murah ketimbang saham sektor kimia lainnya seperti TPIA yang saat ini ditransaksikan pada PE 11x. Dengan asumsi PE 11x, saham ADMG berpeluang mencapai Rp.1400. Maintain Buy.
Perhatikan : UNTR 24350-26000 Buy ELTY 145-160 Buy KIJA 150-170 Buy CTRP 420-455 Trading Buy GJTL 3100-3400 Buy BMRI 7500-8000 Buy TLKM 6950-7250 Buy
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.