~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~
TEKNOLOGI TELEKONFERENSI Suatu teknologi yang secara live menghubungkan
media elektronik di antara dua atau lebih partisipan manusia atau mesin yang dihubungkan dengan suatu sistem telekomunikasi (internet, telepon) Bentuk Telekonferensi: konferensi audio: seseorang hanya dapat melakukan
percakapan interaktif konferensi video: dapat saling melihat gambar (video) dan saling mendengar, melalui kamera, monitor, atau speaker.
KELEBIHAN TELEKONFERENSI Biaya lebih murah Waktu lebih efektif
BROADCAST Suatu proses ketika data dikirimkan ke semua receiver
dalam sebuah jaringan.
Kendala & solusi penyiaran video Kendala penyiaran video ke user: ukuran video yang besar kapasitas bandwidth yang terbatas trafik yang ada pada jaringan
Solusi : teknologi video streaming: teknologi yang dapat mentransmisikan video dari server ke
client melalui jaringan, teknologi yang digunakan untuk mengirimkan data secara langsung tanpa harus melakukan download terhadap data yang akan dijalankan
Format file video (stream) Windows Media Adobe Flash Quicktime Real Media
MPEG
Metode pembuatan video streaming Streaming server HTTP streaming (Hyper Text Transfer Protocol) Lebih Murah Lebih Mudah
Kekurangan HTTP Streaming: HTTP streaming baik digunakan untuk situs-situs
dengan trafic yang sederhana, (< 20 orang yang melihat pada saat bersamaan). Tidak bisa melihat streaming video langsung, karena metode HTTP hanya bekerja dengan lengkap file yang tersimpan di server. Tidak dapat otomatis mendeteksi pengguna akhir dari kecepatan koneksi menggunakan HTTP. HTTP streaming tidak efisien dilihat dari sisi server karena beban server berat.
Cara Membuat HTTP streaming video Membuat file video dengan format media umum streaming 2. Upload file ke server Web 3. Membuat hyperlink ke file video atau menggunakan tag HTML khusus untuk link video di halaman web. 1.
Jenis streaming protocol RSVP – Resource Reservation Protocol SMRP – Simple Multicast Routing Protocol RTSP – Real-Time Streaming Protocol (RFC 2326) RTP – Real Time Transport Protocol (RFC 1889) RTCP – Real-Time Control Protocol
Streaming Protocol RSVP – Resource Reservation Protocol Untuk mereserve bandwith sehingga data tiba ditujuan dengan cepat dan
tepat. SMRP – Simple Multicast Routing Protocol Protocol yang mendukung ‘conferencing’ dengan mengganda-kan
(multiplying) data pada sekelompok user penerima RTSP – Real-Time Streaming Protocol (RFC 2326) Untuk mengatur pengiriman data secara real-time, tidak bergantung pada
protokol Transport. Metode yang ada : PLAY, SETUP, RECORD, PAUSE
Streaming Protocol RTP – Real Time Transport Protocol (RFC 1889) standard untuk mengirimkan data multimedia secara real-
time, bergantung pada protokol Transport Berjalan diatas UDP tapi bisa juga diatas protokol lain
RTCP – Real-Time Control Protocol Protocol QoS (Quality of Service) untuk menjamin kualitas
streaming. Merupakan bagian pengkontrolan paket data pada RTP
STRUKTUR VIDEO Proses video coding akan menghasilkan beberapa macam tipe gambar
dalam sebuah video digital. Sebuah video digital : sekumpulan group of pictures (GOP). Group of pictures : kumpulan dari beberapa picture/frame. Picture : sekumpulan macroblock yang disebut slice. Slice dapat memiliki ukuran yang berbeda-beda dalam sebuah picture. Satu slice terbagi atas beberapa macroblock yang berukuran 16 x 16 pixel. Macroblock dibagi menjadi block-block berukuran 8x 8 pixel.
STRUKTUR VIDEO
Standar Video Coding Dikembangkan International Telecommunication Union (ITU-T) 1)
H.261 Standar video coding ini diresmikan pada tahun 1990. Pada awalnya didesain untuk transmisi di atas ISDN. Algoritma video coding ini didesain untuk dapat beroperasi
pada bitrate antara 40 kbit/s sampai 2 Mbit/s. Standar ini mendukung dua ukuran video frame:
CIF (352 x 288 luma dengan 176 x 144 chroma) QCIF (176 x 144 luma dengan 88 x 72 chroma).
2) H.262 Standar video coding H.262 serupa dengan standar video ISO/IEC MPEG-2. Standar ini dikembangkan secara bersamaan oleh ITU-T (International Telecommunication Union) dan ISO/IEC.
3) H.263 H.263 merupakan standar yang didesain ITU-T pada tahun
1995/1996 sebagai format kompresi dengan bitrate rendah
untuk video conference. H.263 dikembangkan sebagai hasil perkembangan evolusi
dari H.261, MPEG-1 dan MPEG-2. Versi pertama standar ini diselesaikan pada tahun 1995 dan
merupakan pengganti yang cocok untuk H.261. Kemudian dikembangkan lagi pada proyek yang dikenal
dengan nama H.263v2 (H.263+ atau H.263 1998) dan H.263v3 (H.263++ atau H.263 2000).
4) H.264 H.264 menyediakan perkembangan yang signifikan
melebihi H.263. Sebagian besar produk video conferencing sekarang
mengikutsertakan standar video H.264, H.263 dan H.261.
H.264 dikenal juga sebagai MPEG-4 Part 10 atau MPEG4 AVC (Advanced Video Coding).
Video Coding Dikembangkan Motion Picture Experts Group (MPEG) 1) MPEG-1 MPEG-1 merupakan standar untuk audio dan video
coding dengan tipe kompresi lossy. Standar ini didesain untuk kompresi video dengan
kualitas VHS dan CD audio. MPEG-1 telah menjadi standar lossy audio/video coding
paling kompatibel di dunia dan banyak digunakan dalam produk dan teknologi yang ada.
2) MPEG-2 MPEG-2 digunakan secara luas sebagai format TV digital.
Standar video coding ini juga digunakan sebagai format film atau program lain yang didistribusikan melalui DVD.
3) MPEG-4 MPEG-4 : kumpulan metode-metode yang mendefinisikan
kompresi data audio dan visual (AV) digital. Penggunaan standar MPEG-4 ini termasuk kompresi data AV
untuk web dan distribusi CD, suara (telephone, videophone) dan aplikasi TV broadcast
4) MPEG-7 MPEG-7 : standar deskripsi content multimedia. Deskripsi ini
akan diasosiasikan dengan content-nya untuk membuat
pencarian menjadi cepat dan efisien. MPEG-7
disebut juga Multimedia Content Description
Interface. Standar ini tidak berurusan dengan encoding dari gambar
bergerak dan audio seperti MPEG-1, MPEG-2 dan MPEG-4.
ENKRIPSI VIDEO 1)
Complete encryption algorithm Konsep complete encryption algorithm sangat berfokus pada
peningkatan faktor confidentiality dari video dan kurang berfokus pada faktor efisiensi proses komputasi. Algoritma enkripsi ini akan mengenkripsi keseluruhan frame
dari awal hingga akhir video, sehingga menghasilkan tingkat confidentiality paling tinggi. Namun proses enkripsi yang dilakukan memakan waktu paling lama bila dibandingkan dengan dua konsep algoritma enkripsi video yang lain.
2) Compression encryption combined algorithm Proses enkripsi yang dilakukan dikombinasikan dengan
proses kompresi video. Tingkat confidentiality yang dihasilkan bergantung
pada struktur pohon Huffman atau algoritma kompresi yang digunakan. proses komputasi yang dilakukan lebih sedikit, namun
membutuhkan tabel tambahan untuk menyimpan hasil Huffman coding yang tentunya memakan tempat lebih
banyak.
3) Selective encryption algorithm Konsep selective encryption algorithm meningkatkan faktor
confidentiality dari video namun lebih berfokus pada efisiensi proses komputasi. Algoritma yang menerapkan konsep selective encryption
algorithm akan melakukan enkripsi video hanya pada frameframe tertentu saja, sehingga dapat meminimalisasi proses komputasi. Hal tersebut meningkatkan efisiensi dari proses enkripsi yang
dilakukan, namun tingkat confidentiality yang dihasilkan lebih
rendah
algorithm.
bila
dibandingkan
complete
encryption
Aspek Utama Security Privacy / confidentiality (Kerahasiaan) Integrity (Integritas) Authentication (Keaslian) Availability (Ketersediaan)
Access control
Privacy / Confidentiality Proteksi data pribadi Ex: Nama, tempat tanggal lahir, agama, hobby, penyakit yang pernah diderita,status perkawinan Data pelanggan Serangan : Sniffer (penyadap data)
Integrity Informasi tidak berubah tanpa ijin (updated, altered,
modified) Serangan: virus yang merusak data, trojan horse
Authentication Meyakinkan keaslian data, sumber data, orang yang
mengakses data, server yang digunakan penggunaan digital signature message authentication code
Serangan: password palsu, Situs web palsu
Availability Informasi harus dapat tersedia ketika dibutuhkan Server dibuat hang, down, crash Layanan lambat Bila terjadi bencana Serangan : Adanya virus dan spam yang menghabiskan
bandwidth
Access control Mekanisme untuk mengatur siapa boleh melakukan
apa saja Ex:
menggunakan password terenkripsi adanya kelas / klasifikasi
Evolusi Pengamanan Data Steganography Menyamarkan data sehingga seolah-olah tidak ada Cryptography Mengacak data;
Mengubah susunan huruf (transposition) Menggantikan huruf dengan huruf atau kode lainnya (substitution)
Steganography Digital watermarking Menandai kepemilikan gambar digital dengan menyisipkan pesan dalam bit terendah
Komponen Cryptography Plain text Sumber berita/pesan/teks asli Cipher text Teks yang sudah diproses (diacak, digantikan) Algoritma & kunci Misal: subsitusi (algoritma) & number of shift (kunci) Pemisahan algoritma & kunci ditemukan oleh Auguste Kerckhoffs von Niewenhof (1883)
Private-key Cryptosystem
enkripsi
Plaintext Password : R12345
dekripsi Chipertext Yhujh kdsjidj
Plaintext Password: R12345
SPAM VS MAILBOMB SPAM : email yang tidak diminta yang dikirim ke
banyak orang Isi SPAM : Iklan Tawaran untuk bergabung ke MLM Undian Informasi palsu, phishing Penipuan
MAILBOMB : banyak email ke satu orang
Akibat adanya SPAM Menghabiskan Disk (email storage) Menghabiskan Jaringan Membuang waktu dan produktivitas kerja pengguna Pengguna tertipu
- END -