@ BANK INDONESIA No.121 $38 IDPNPIIDPnP
Jakarta,
9
Juli 201 0
Lamp.: 2 (dua) berkas Kepada Direktur Utama Seluruh Bank Umum Di lndonesia Perihal : Hasil Pemantauan dan Klarifikasi terkait Pengisian Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) 2008
Sehubungan dengan pemantauan Bank lndonesia terhadap kualitas LBU 2008 yang disampaikan bank sejak data lanuari 2010 serta pemberlakuan secara penuh sanksi kewajiban membayar terhadap LBU 2008, terhitung sejak data bulan Juli 2010 sebagaimana diatur dalam PBI No.10/40/PBIR008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Laporan Bulanan Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 12RIPBIR010, dapat kami sampaikan hal-ha1 sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pemantauan Bank Indonesia, masih terdapat kesalahan pengisian yang dilakukan oleh bank pada beberapa field LBU 2008. Kesalahan dimaksud selain berdampak pada penurunan kualitas data pendukung untuk kepentingan analisa dan kebijakan moneter, juga berdampak pada ketidaktepatan hasil analisa kinerja bank secara individual yang dilakukan oleh Bank lndonesia dan bank Saudara. 2. Menindaklanjuti hasil pemantauan dimaksud, kami minta Saudara untuk memastikan kualitas dan akurasi data LBU 2008 yang disampaikan kepada Bank Indonesia, termasuk kesiapan bank Saudara dalam rnenghadapi percepatan penyampaian LBU 2008 pada tanggal 5 setelah bulan laporan terhitung sejak pelaporan data bulan Januari 201 1. 3. Adapun beberapa field yang banyak ditemukan kesalahan pelaporan dan klarifikasi
..
kami terhadap pelaporan field dimaksud adalah sebagaimana Lamwiran 1. Selain itu,
terlampir pedoman perhitungan modal berdasarkan sandi LBU 2008 untuk perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana telah kami sampaikan pada sosialisasi di Bank lndonesia tanggal 11 Mei 2010 (Lampiran 2).
eanutna
&r
I
@ BANK INDONESIA Selanjutnya, karni harap Saudara mengkornunikasikan seluruh klarifikasi dan penjelasan dalam surat ini kepada seluruh pejabat dan petugas terkait di bank Saudara untuk mencegah terjadinya kesalahan pelaporan LBU 2008. Demikian agar Saudara rnaklurn. DAN PENGATURAN -m DIREKTORAT PENELlTlAN PERBANKAN
-Wiinboh Santasg Direktur
cc:
-
Dewan Kornisaris
Luopinrn2. Swat No.lU%% mPNP/IDPnP tanggal 9 luli ZOlO pnthalHssil Prmanfauvldm K*rifJasi W
t Pcngisian b r a n Bulaoan Bank Urmrm
m u )Zoo8
PEDOMAN PERHITUNCAN MODAL BANK UMUM ')
pvhpsbnpajak bngguhrn tahunbcrjalan (sandi 4940). maLa diisi drngan angka 0.
I f
mtuk a u n t berbm), don sandi 1930 srau
(ubkh d i tysngdhilun)
-
Lab* hhuo bcjdaoyangdapatdipuhihmgkan (50%) 1f.i (Oi+ T.ll1+I" t f.")l x sox i Labs tahu. bmmalan sndsb dipwhita@rn L l h i p a j . l r
4950
1 iv Pcningkabo abu pmlauun nihiwajuatas kcwsjiban keuanmn
g Sslisih lcbih kmnapwjabann lapom h D m retoran modal i W m yanp dikrbitkan (50%)
[TOTALMODAL 0 + 11-1.
+ rn
-w. ~ I i i p e diiri h .1 P e & i . . p ~ ~ ~ - dip-
p A k e t r ~ h l a n - b c r W r u ~ kcxsjibpn pmpdbm modal rmnimuol bankmum
Lamp- 2. Swat No.lZ/ Bank Umum WU)2008
/DPNPilDPnP tanggal
Juli 2010 perihal Hssil Pemnntaupo darn K l a r i f b i terkait Pengisian Laparan Bulanan
PEDOMAN PERElTUNCAN MODAL BANKASING
Lampim 2. Surat No.l2/ Bank Umum (LBU) 2008
iDPNPmlFnP tanggal
Juli 2010 penhal Hasil P e w -
dao K l a r i h i terkart Pcngislan LsporanBulanan
2820 diguoS&n bib mjsdi w a j u w bwqibm
I
Mu. apgkmasvk h h d 1830 stsn 1870 (Wnvst bcrlmm). dan
d 1930 .bu 1970 (unhk lordit .
5 Labs tahun brjalsn yaog dapsdiperhimgkan (SO%)[S.L-(52+ S3+5,4+5.S)lxSOK 5 1 Lab* tahun bcrjalsnscMnhdipuhibm&a~Paj&
D
dd
+/+ bba
W mn.la ke KP @arm Labs i 4850)
4950
mei
sndi 2820 di@&m bila tujadi pmin&mniY w$rIta(kruBj&a L s s Wf l L m r ~ w w a n ~ d a h
lqporan yR).dm d i 2075 ipunalan bib tdsdipeounnas oihi vrjwaos kcwqiibm (As* Nrmr paamb.b dalal,, l.apom UR).
,
u
(scba@ faklor-u
-
.
lapmI/R) . h s d i 2 W J di-h bb tajadi prmmnvl nilsi vajw . o r kcwajbsn (scbapi hMor p-b.h L r m UR).
L a m ~ ~ r a1 n Surat No.1.Y W8
/DPNP/IDPnP tanaclal
9 Juli 2010 oerlhal Hasil Pemantauan dan Klarifikasi terkait Penqisian La~oranBulanan Bank
Umurn (LEU) 2008
KESALAHAN PELAPORAN D A N KLARlFlKASl PENGISIAN LAPORAN BULANAN BANK U M U M (LBU) ZOO8
No 1.
1
Kesalahan Pelaporan Pelaporan Modal Disetor (Form 38) a. Pelaporan rincian modal disetor
b. Pelaporan pemegang saham untuk bank yang telah terdaftar di bursa (go public).
2.
Klarifikasi Pelaporan rincian modal disetor 1. Pelaporan modal disetor dalam Form 38 harus dirinci berdasarkan karakteristik dari modal disetar tersebut, antara lain saham biasa dan saham preferen. Beberapa bank melaporkan data saham biasa (common stock) dengan sandi "saharn preferen" rnaupun "lainnya" pada Form 38. 2 . Kesalahan bank dalam melaporkan rincian modal disetor tersebut akan berdarnpak pada kesalahan perhitungan komponen modal dan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Pelaporan pemegang saham untuk bank yang telah terdaftar d i bursa (gopublic). Bagi bank yang telah terdaftar di bursa @o pubbc) pelaporan data pernegang saham dapat digabungkan sepanjang (1) terdapat kesarnaan data golongan pemegang saham, hubungan dengan bank, status pernegang saham, dan negara pemegang saharn, serta (2) prosentasi kepem~l~kan rnas~ng-rnasingpemegang saham dirnaksud kurang dari 5% (lima per seratus).
Pelaporan Data Agunan Pelaporan agunan yang merupakan pengurang dalam perhitungan PPA. a. Pelaporan agunan yang rnerupakan 1. Untuk penyediaan dana dengan kualitas dalarn perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet, pengurang dalam perhitungan Penyis~han jenis-jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA adalah jenis Penghapusan Aset (PPA). agunan sebagaimana diatur dalarn PBI No.7RIPBVZ005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagairnana telah diubah terakhir dengan PBI No.l1RIPBI/2009 (PBI Kualitas Aktiva). 2. Terhadap jenis agunan sebagaimana angka 1 di atas, peiaporan detail agunan adaiah sebagai berikut: a. kolom "Nilai agunan yang dapat diperhitungkan" wajib diisi sebesar nilai terendah antara nilai pengikatan agunan dengan niiai agunan setelah dikurangi haircut berdasarkan jenis agunan dan jangka waktu penilaian terakhir yang dilakukan, sebagaimana diatur dabm PBI Kualitas Aktiva. Halarnan 1 dari 5
No
Kesalahan Pelaporan
3.
Klarifikasl b. Dalam ha1 bank secara internal t~dakmernperhitungkan agunan sebaga~pengurang dalam perhitungan PPA (rneskipun agunan tersebut mernenuhi krlteria sebagai pengurang pditungan PPA sesuai PBi Kualitas Aktiva), bank tetap wajib melaporkan nlla~agunan sesuai h u ~af diatas pada kolom "Nilai agunan yang dapat diperhitungkan". Untuk penyediaan dana dengan kualitas lancar, kolom "Nilal agunan yang dapat diperhitungkan" hanya diisi apabila agunan merupakan agunan tunai sesuai def~nisiagunan tunai dalam PBI Kualitas Aktwa.
b. Pelaporan
agunan yang merupakan Pelaporan agunan yang mempakan pengurang dalam perhitungan ATMR. pengurang dalam perhitungan Aset 1. Jenis-jenis agunan danlatau jarninan yang dapat dipergunakan xbagai pengurang perhitungan ATMR Tertimbang Menurut R~siko(ATMR). adalah jenis agunan danlatau jaminan sebagarmana diatur dalam SE No.26/1/BPPP tanggal 29 Mei 1993 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Jenis agunan dartlatau jaminan dimaksud mencakup: a. kas; b. emas dan rnata uang ernas; c. surat berharga atau jarninan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat RI, Bank Indonesia, bank sentral negara lain, pernerintah pusat negara lain; d. giro, deposrto dan tabungan yang diterbitkan oleh bank pelapor; e. surat berharga atau jaminan yang dierb~tkanoleh bank dl dalam negeri, pemerintah daerah di Indonesia, lembaga non departemen di Indonesia, bank pembangunan multilateral dan bankbank utama @rime-bank)di luar negeri. surat berharga atau jarnlnan yang diterbitkan oleh BUMN dan perusahaan milik pernerintah pusat f. negara lain. 2 . Terhadap jenis agunan dartlatau jaminan sebagaimana angka 1 di atas, pelaporan detail agunan adalah sebagai berlkut: a. Kolom "sifat agunan/jaminan0 d~isidengan sandi sifat "eligible". b. Kolorn "penerbit agunan/jaminanJ' diisi dengan sandi penerbit agunanljaminan. Contoh: - agunan berupa Surat Uttng Negara (SUN) rnaka sandi penerbii diisi dengan Departemen
1
I
Halaman 2 dari 5
I
No
/
Kesalahan Peiaporan
Klarifikasi
-
Keuangan Republik Indonesia, agunan berupa Sertifikat Bank Indonesia rnaka sandi penerbit diisidengan Bank Indonesia .
c.
Kolorn "nilai agunanljarninan" disi dengan nilai terendah antara nilai wajar agunan dengan nilai pengikatan agunanljarninan. Untuk jenis agunanljarninan selain dalarn angka 1 di atas, rnaka pengisian data agunan adalah sebagai berikut: a. kolorn "sifat agunanfiarninan" diisi dengan sandi sifat "non-eligible". b. kolorn "penerbit agunanflarninan" diisi dengan sandi "tidak ada penerbit agunanljarninan". Pelaporan kelonggaran tarik pada LBU 2008 dibedakan rnenjadi kelonggaran tarik yang bersifat "dengan kornitrnen (committed)" dan kelonggaran tarik yang bersifat "tanpa kornitrnen (uncommitted)". Kelonggaran tarik dengan sifat "uncommitted" adalah kelonggaran tarik yang rnernenuhi persyaratan dalarn PBI Kualitas Aktiva. Dalarn Pasal 32 PBI Kualitas Aktiva, suatu fasilitas dapat digolongkan sebagai "uncommitted apabila fasilitas dirnaksud (1) dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa syarat (unconditionalycancelled at any time) oleh bank, atau ( 2 ) dibatalkan secara otornatis oleh bank apabila kondisi debitur rnenurun menjadi kurang lancar, diragukan, atau rnacet. Kedua klausula tersebut harus tercanturn dalarn perjanjian kredit antara bank dan debitur. Makna kata "atau" dalarn klausula tersebut rnenunjukkan bahwa apabila salah satu kondisi "uncommitted" tersebut terpenuhi rnaka kelonggaran tarik tersebut wajib dibatalkan oleh bank. Klausula pertarna rnemiliki arti bahwa rneskipun fasilitas belurn rnenjadi kurang lancar, diragukan, atau macet, bank tetap dapat rnernbatalkan fasilitas tersebut sewaktu-waktu tanpa syarat apapun. Sedangkan klausula kedua rnemiliki arti bahwa apabila kualitas debitur rnenurun rnenjadi kurang lancar, diragukan, atau rnacet rnaka secara otornatis fasilitas harus dibatalkan, tanpa ada pilihan bagi bank untuk rneneruskan fasilitas dirnaksud. Apabila dalarn perjanjian kredit terdapat klausula yang rnenyatakan bahwa " ... bank berhak rnembatalkan kelonggaran tarik apabila kondisi debitur rnenurun rnenjadi kurang lancar, diragukan, atau rnacet..." rnaka perjanjian kredit tersebut tergolong sebagai "committed" karena bank rnasih dapat rnencairkan kelonggaran tarik tersebut (tidak otornatis dibatalkan).
Halaman 3 dari 5
Kesalahan Pelaporan
'elaporan data Dana Pihak i<er;ga (DPK)
Klarifikasi
1.
Apabila bank melaporkan suatu kelonggaran tarik sebagai "uncommitted narnun dalam prakteknya kelonggaran tarik tersebut bersifat "commftted" (misalnya bank rnasih rnencairkan kelonggaran tarik meskipun kualitas debitur telah menurun rnenjadi kurang lancar, diragukan, atau macet) maka Bank Indonesia akan rnenggolongkan kelonggaran tarik tersebut dan seluruh kelonggaran tarik dengan klausula perjanjian kredit yang serupa sebagai "cornmitted"dan bank akan dikenakan tindakan dalarn rangka pembinaan dan pengawasan bank.
I.
Ditemukan kesalahan pelaporan "jangka waku rnulai" dan "jangka waktu jatuh tempo" dari deposito yang diperpanjang. Pelaporan kolom "jangka waktu mulai" dan kolom "jangka waktu jatuh tempo" untuk deposito yang diperpanjang, diisi dengan tanggal, bulan dan tahun pwpanjangan kembali deposito dirnaksud. Contoh: deposito 3 bulan yang dibuka pada tanggal 1/1ROlO dan jatuh tempo pada tanggal 114R010 diperpanjang menjadi hingga tanggal 1/7/2010, maka pelaporan jangka waktu untuk deposito tersebut pada posisi akhir April 2010 adalah sebagai berikut: a. Jangka waktu rnulai diisi dengan tanggai 1/4/2010; dan b. Jangka waktu jatuh tempo diisi dengan tanggal 1/7/2010.
,
Pelaporan data UMKM
I.
Masih terdapat bank yang rnelaporkan kredit dengan kategori debitur U.saha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) narnun debitur tidak mernenuhi kriteria debitur UMKM sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. 2. Definisi UMKM yang digunakan pada LBU 2008 rnengacu kepada Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UU UMKM). Dalam UU dirnaksud, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM mencakup antara lain (1) kegiatan usaha tergolong sebagai usaha ekonorni produktif, dan (2) batasan tertentu dalam jurnlah kekayaan bersih atau hasil penjuaian tahunan. 3. Sehubungan dengan itu, pelaporan kredit dengan kategori debitur "debitur usaha rnikro, kecil dan menengah (UMKM)" dilakukan apabila debitur memenuhi kriteria dalarn UU UMKM (tidak hanya berdasarkan jumlah plafon kredit yang diberikan) dan kredit diberikan untuk menunjang kegiatan usaha UMKM tersebut. Halarnan 4 dari 5
No 6.
Kesalahan Pelaporan Penyajlan pendapatan dan beban
Klarifikasi 1. Diternukan variasi penyajlan pendapatan dan beban pada LEU 2008 diantara bank peiapor, dirnana sebagian bank rnenyajikan secara netto dan sebagian bank lain rnenyajikan secara bruto. 2. Penyajian pos pendapatan dan beban dilakukan secara bruto (gross), kecuali untuk rekening antar kantar yang disajikan secara netto (net) dalarn LBU 2008 Gabungan untuk pihak lawan (counterparty) yang sarna.
7.
Taksiran Pajak Penghasilan
1. Beberapa bank tidak melaporkan perhitungan taksiran pajak penghastlan untuk perlode berjalan. 2. Sesuai kewaj~banyang ditetapkan dalarn UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagairnana telah diubah terakhir dengan UU No.36 tahun 2008, bank wajib rnengisi taksiran pajak penghasilan tersebut dalarn LEU 2008.
Halarnan 5 dari 5
9T