PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM PENYTJSUNAN PEMTURAN PEMERINTAH
TAHUN 2017 DENGAT{ RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBUK INDONESIA,
Menimbang
: bahwa untuk
melaksanakan ketentuan pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Penbentukan Peraturan Perundang-undangan dan pasal 29 ayat (3) Peraturan Pnesiden Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
L2
Tahun 2011 tentang Rmbentukan Feraturan Ferundangundangan, perlu menetapkan Keputusan presiden tentang hogram Penyusunan Peraturan Pemerintah Tatrun 2017; Mengingat
: l.
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor t2 Tatrun 2OLL tentang Pembentukan Feraturan perundang-undangan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan kmbaran Negara Republik
Indoneeia Nomor 5234);
3.
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelalsanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Fembentukan
peraturan Perundang-undangan (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O14 Nomor 199); MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KEPUruSAN PRESIDEN TENTANG
PROGRAM PENYUSUNAI{ PERATURAN PEMERINTAH TAHUN 2017.
KESATU.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2Menetapkan Rancangan peraturan
KESATU
pemerintah sebagaimana tercantum dalam Iampiran yang merupakan bryian ti.l,L tcrpisahtan dari Kdputusan -mesiOen ini sebagai Program Penyusunan Feraturan pemerintah Tahun 2017.
KEDUA
|oAran Penyusunan Perafuran pemerintatr se@gaimana dimoksud dalam Diktum IGSATU ditetapkan untuf jangta waktu t (satu) tahun.
KETIGA
Pemral<arsa melaporkan perkembangan realisasi penJrusunan Rancangan peraturan pemerintah
rlirnaksud dalorn Diktum KESATU setiap triwufan kepa.da Menteri Hukum dan Hak Asasi lvtanusia. KEEMPAT
Menteri Hukum dan Hd< Asasi Manusia melekukan
verifkasi dan evaluasi atas Laporan perkembangan realisasi
penlrusunan Rancangan Pereturan pemerintah sebagaimana dimaksud ddam Diktum KETIGA untuk eelanjutnya dilaporkan lrepada presiden.
KEUMA
Keputusan Pnesiden ditetapkan.
ini mulai bcrlaku
pada
tanggal
Ditetaplon diJakarta pada tanggal 10
Juli 2017
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.
JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA I,AMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM PENYUSUNAN PERATURAN PEMERINTAH TAHUN 2OI7
NO
l.
RPP tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang l(awasan Industri 2.
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
RPP tentang Kewenangan
Pengaturan Bidang
Industri Tertentu
1. Pengembangan wilayah pu6at
2. 3. 4.
industri.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
pertumbuhan
Undang-Undang Nomor
Tatrun
Pengembangan kawasan peruntukan industri. Perindustrian Pembangunan kawasan industri. (Pasaf la) Pengembangan sentra industri kecil dan industri menengah.
2Ol4
PEMRAKARSA 3
tentang
l. Kewenangan Menteri Perindustrian dalam Undang-Undang Nomor 3 melakukan pengaturan, pembinaan dan Tahun 2Ol4 tentang pengembangan industri serta kewenangan Perindustrian 2. 3.
pengaturan yang bersifat teknis oleh menteri Pasar 6 ayat terkait. Lingkup pengaturan industri tertentu. Penetapan jenis industri tertentu yang memerlukan
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian
(2))
pengaturan teknis,
4. Koordinasi . .
.
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-2NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
4. Koordinasi pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri. 5. Kriteria pengaturan yang bersifat teknis untuk industri tertentu. 6. Penetapan kewenangan pengaturan bidang industri tertentu.
3.
RPP tentang Penetapan
Besarnya Bagian Negara, Rrngutan Negara, Bonus dan Tata Cara Penyetorannya
1.
Besaran penerimaan negara bukan pajak dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2OO1 tentang Minyak dan a. lagran negara; Gas Bumi kegiatan usaha hulu migas:
pungutan negara; (Pasal 3l ayat c. bonus; dan d. pendapatan lainnya. 2. Tata cara pembayaran dan penyetoran penerimaan negara bukan pqiak dari kegiatan usaha hulu b.
Kementerian Keuangan
(5))
migas.
3 4
Jatuh tempo pembayaran. Denda dan/atau sanksi.
4. RPP
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3NO
4.
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL RPP tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
1.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Komponen laporan keuangan yang wajib disusun Undang-Undang Nomor I dan disampaikan oleh setiap tingkatan pengguna Tahun 2OO4 tentang
anggaran, pengelola perbendatraraan serta pemerintah pusat/ daerah.
2. Hierarki kegiatan akuntansi mulai dari tingkat satuan kerja pelaksana sampai tersusunnya laporan keuangan pemerintah pusat/daeratr
Kementerian Keuangan
Perbendaharaan Negara (Pasal 55 ayat (5))
dengan ketentuan jadwal yang diatur dalam pp.
5.
RPP tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum (BLU)
Jenis layanan umum. 2. Peran dan fungsi dewan pengawas. 3. Konversi BLU. Pegawai BLU. Akuntansi berbasis aktuat. 6 Kontrak kinerja BLU. 7 Status BLU. Satuan Pengawas Internal (SPf). 9. Persyaratan menjadi BLU dan pencabutan BLU. 10. fim Penilai Tarif dan Remunerasi. 11. Pemanfaatan aset.
Undang-Undang Nomor
Tahun 2OO4 Perbendaharaan Negara (Pasal 69 ayat (7))
1
tentang
Kementerian Keuangan
12. Kerjasama
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
12. Kerjasama sumber daya manusia. 13. Investasi, utang, dan piutang. RPP tentang Perubahan
atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2Ol3 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RPP tentang Badan
Hukum Usaha Bersama Perasuransian
1. Penyempurnaan pengaturan terka@ belanja bantuan sosiat.
2. Penyempurnaan pengaturan terkait pelaksanaan belanja hibah. 3. Ketentuan perlakuan terhadap sisa pekedaan dari
Undang-Undang Nomor
Tahun
2OO4
1
tentang
Kementerian Keuangan
Perbendaharaan Negara (Pasal 2)
kontrak tertentu yang tidak terselesaikan sampai
dengan akhir tahun anggaran.
1. Tata Kelola Badan Hukum Perasuransian.
ffi
2. Demutualisasi Badan Hukum Usaha Bersama Perasuransian. 3. Likuidasi Badan Hukum Usaha Bersama
Undang-Undang Nomor 40
Tahun
2OL4
Perasuransian (Pasal 6 ayat (3)).
tentang
Kementerian Keuangan
Perasuransian.
RPP tentang Kepemilikan
Asing pada Usaha Perasuransian
1. Ifuiteria badan hukum asing aan warga negara Undang-Undang Nomor
2.
asing.
Tatrun
2OL4
Kepemilikan badan hukum asing dan warga negara Perasuransian
40 tentang
Kementeriarr Keuangan
9. RPP. .
.
PRES lDEN
REPUBLIK ]NDONESIA
-5-
9.
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
NO RPP
tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2OO8 tentang Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa Denda di Bidang
1.
11.
tentang Besaran Bagian Premi untuk Pendanaan Program Restrukturisasi Perbankan RPP
tentang Penghapusbukuan dan Penghapustagihan RPP
PEMRAKARSA
Perubahan besaran sanksi administrasi berupa Undang-Undang Nomor 10 denda (persentase tertentu minimum sampai Tahun 1995 tentang Kepabeanan dengan maksirnum dari kekurangan pembayaran sebagaimana tel,ah diubah bea masuk atau bea keluar). dengan Undang-Undang Penetapan secara berjenjang berdasarkan Nomor 17 Talrun 2006 perbandingan antara kekurangan pembayaran bea (Pasal 1la) masuk atau bea keluar dengan bea keluar yang
Kementerian Keuangan
1. Besaran dan target akumulasi bagian premi untuk Undang-Undang Nomor 9 pendanaan program restrukturisasi perbankan. Tahun 2016 tentang Pencegahan 2. Pengelolaan dan penggunaan baglan premi untuk Dan Penanganan Krisis Sistem
Kementerian Keuangan
2.
Kepabeanan 10.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
telah dibayar.
3.
pendanaan restrukturisasi perbankan. Pengecualian.
Keuangan. (Pasat 39 avat
(41)
1. Kriteria hapus buku dan hapus tagih aset tagihan Undang-Undang Nomor 9 yang masih tersisa dari program restrukturisasi Tahun 2OL6 tentang Pencegahan perbankan.
2. Kewenangan hapus buku dan hapus 'egrh aset tagihan yang masih tersiBa dari pnogram restrukturisasi perbankan.
dan
Penanganan Krisis Sistem
Kementerian Keuangan
Keuangan. (Pasal 46 ayat (7ll
3. Mekanisme
.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
3. Mekanisme hapus buku dan hapus tash aset t^grhan yang masih tersisa dari program 12. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tatrun 2Ol4 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)
RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan 14. RPP tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal
13.
t. 2. 3. 4. 5. 1. 2.
restrukturisasi perbankan.
Pendelegasian kewenangan Presiden
daLam
Undang-Undang Nomor I tentang
Kementerian Keuangan
Undang-Undang Nomor 2l Tahun 20ll tentang Otoritas
Kementerian Keuangan
pemindatrtanganan Barang Milik Negara kepada Tahun 2OO4 Menteri Keuangan. Perbendaharaan Negara Bangun guna seratr/bangun slerah guna. (Pasal a9 (ayat 6)) Jangtra waktu pinjam pakai BMN/BMD. Pengelolaan BMN/BMD pada Badan layanan Umum/Badan layanan Umum Daerah. Penyesuaian pengaturan BMD.
Ketentuan mengenai waktu (tahun anggaran)
penggunaan pungUtan. Besaran dan basis pungutan.
Jasa Keuangan (Pasal 37 ayat (6))
1.
Ketentuan mengenai Pemeriksa
2.
modal. Tata cara pemeriksaan di bidang pasar modal.
di
bidang pasar
1. Undang-Undang
Nomor 8
Tahun 1995 tentang
Pasar
Kementerian Keuangarr
Modal
Pasal 100 avat
(31)
2. Undang-Undang
.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 NO
-
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
2. Undang-Undang Nomor 2l
15.
RPP tentang
Standar
Pelaporan Keuangan Pemerintah Desa
RPP tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintatr Nomor I Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintatr 77. RPP tentang Pengalihan Pembinaan dan Pengawasan PT Geo Dipa Energl (Persero) kepada Kementerian Badan Usatra Milik Negara 16.
1. \iuan
2. 3. 4. 5.
laporan keuangan desa. Tanggung jawab pelaporan keuangan desa. Komponen laporan keuangan desa. Struktur dan isi. Periode laporan keuangan.
Tahun 21 Tahun 20ll tentang Otoritas Jasa Keuancan Undang-Undang Nomor Tahun 2Ol4 tentang Desa
Kementerian Keuangan
(Pasal 113)
1. Ruang lingkup inveetasi pemerintah. Undang-Undang Nomor 1 2. Pengaturan mengenai pelaksanaan kedasama Tatrun 2Ol4 tentang investasi Public Private Partnerchip dan IVon public Perbendaharaan Negara Priuate Paftnerchip melalui mekanisme pemberian (Pasal al ayat (3))
pinjaman dan penyertaan modal. Pengalihan kewenangan pembinaan dan pengawasan 1. Undang-Undang Nomor 19 PT Geo Dipa Energr (Persero) kepada Menteri Badan Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Usaha Milik Negara (Pasal a ayat (a))
Kementeriarr Keuangan
Kementerian Keuangan
2.Undang-Undang...
r. PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
2. Undang-Undang Nomor
PEMRAKARSA 18
Tahun 2Ot6 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
18.
RPP tentang Jenis
dan
Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak pada lGmenterian/Iembasa 19. RPP tentang Penyertaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum l.ainnya yang Dimiliki
1.
Pengaturan jenis PNBP pada instansi. Pengaturan jenis tarif pada instansi.
Negoro
Tahrrn
Ana-o-o-
ol11a,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Pasal 3 ayal (2)) l Penetapan Penambatran penyertaan ModATegara- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2 Besaran nilai penambahan penyertaan Modal 2016 tentang Anggaran Negara. Pendapatan dan Belanja Negara 3. Sumber penambahan Penyertaan Modal Negara. Tahun Anggaran 2Ol7 2.
Kementerian Keuangan Kementeriarr Keuangan
Negara
20. RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 8 Tahun 20 16 tentang Penyandang Disabilitas
4.
Perencanaan, penyelenggaraan,
darrffi
8 5. Akomodasi yang Layak untuk penyandang Tahun 2016 Tentang Nomor Penyandang disabilitas. Disabilitas 6. Mekanisme pemberian sanksi administratif. (Pasal 27 ayat (3), Pasal 36
Undang-Undang
ayat
(21, Pasal
42
ayat
Kementerian Sosial
(81.
7. Bentuk .
.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
7. Bentuk dan
tarta cara pemberian insentif dan Pasal 43 ayat (2) dan ayat (41, konsesi. Pasal 54 ayat (2!,, Pasal 55 8. Unit layanan disabilitas. ayat (4l-, Pasal 86 ayat (2l,, 9. Rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan Pasal 96, Pasal 1O4 ayat (41, sosial, dan perlindungan sosial. Pasal 108, Pasal 109 ayat (4l1, 1O. Permukiman dan pelayanan publik yang mudah Pasal 113, Pasal lL4 ayat (21, diakses oleh penyandang disabilitas. Pasal 116 ayat (2ll 1
1.
Penanganan penyandang disabilitas
partisipasi penyandang disabilitas. 12. I,ayanan habilitasi dan rehabilitasi. 21. RPP tentang Syarat dan Tata Cara Penunjukan Wali
1. Persyaratan wali. 2. Tata cara penunjukan wali.
3.
Kewqiiban wali.
serta
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2Ol5 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tatrun
2OO2
Kementerian Sosial
tentang
Perlindungan Anak (Pasal 33 ayat (5)
22. RPP
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
22. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2Ol4 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
23. RPP tentang Penyelenggaraan Desa
24. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2OO4 tentang Perencanaan Hutan
I 2
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Kriteria dan penetapan daerah tertinggal.Undang-Undang Nomor lT Perencanaan percepatan pembangunan daerah Tahun 2OOT tentang Rencana
tertinggal.
3 4 5
1.
Pembangunan Jangka panjang Pelaksanaan percepatan pembangunan daerah Nasional Tahun 2OO5-2O25 tertinggal. (Pasal 2 ayat (2ll
Pengawasan, pemantauan, dan evaluasi. Pendanaan. Struktur perangkat desa. Persyaratan menjadi perangkat desa. F'ungsi dan tugas perangkat desa. Prosedur pemilihan perangkat desa. f;elaksanaan musyawarah desa. Ruang lingkup penencanaan hutan
2. 3. 4. 5. 1. 2. Inventarisasi hutan. 3. Penyusunan rencana kehutanan. 4. Pengelolaan data dan informasi. 5. Partisipasi dan peran serta masyarakat penanganan konflik perencanaan kehutanan.
Undang-Undang Nomor
6
47 ayat (6), Pasal
SO
Tahun 2OL4 tentang Desa
(Pasal
ayat (2))
Undang-Undang Nomor 4l
Tahun 1999 tentang Kehutanan
gelegaimana telah
serta
dengan Nomor 19
diubah Undang-Undang Tahun 2OO4
Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Pasal 13 ayat (5), Pasal t6 ayat (3), Pasal 19 ayat (3), Pasal 2O avat (3)l
25. RPP. .
.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 1l NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
25. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2OO2 tentang Dana Reboisasi 26. RPP tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintalr Nomor 6 Tahun 2OOT tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan
Hutan
1. Pengertian Dana Reboisasi beserta
2. 3. 4.
umum lainnya. Tata cara pembayaran.
2.
sosial" sesuai RPJM
20 15-
Pembangunan perhutanan sosial seluas l2.Z
hektar.
Pemindahtanganan Izin Usaha pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA/HT) dilakukan setelah mendapat persetqiuan tertulis dari pemberi izin. 4. Areal IUPHHK tidak dapat digadikan agunan ke pihak lain. 5. Kewenangan Gubernur untuk mengeluarkan izin sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tatrun 2O I 4 tentaqg Pemerintahan Daeratr. 3.
Nomor 4l sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tatrun 2OO4
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Undang-Undang Nomor 4L
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Talrun t999 tentang Kehutanan
Mengubah istilah "pemberdayaan masyarakaf operhutanan 2019
PEMRAKARSA
ketentuan Undang-Undang
Pengelolaan. Penggunaan.
menjadi
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
(Pqsal 35 ayat (4))
Tahun 1999 tentang Kehutanan sebrgaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 (Pasal 22, Pa J 39, Pasal 66, Pasal 80)
Pelaksanaan Putusan MA Nomor l6.P/ HUM/2OI I
27. RPP. .
.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-12NO
JUDUL
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
27. RPP tentang Pengelolaan Sampah Spesifik
r. Irengelohan sampah yang mengandung bahan Undang-Undang Nomor 18 berbahaya dan beracun. Tahun 2OO8 tentang Pengelolaan 2. Pengelolaan sampah yang mengandung limbah Sampah bahan berbahaya dan beracun. (Pasal 23) 3. Pengelolaan sampah yang timbul akibat bencana. 4. Pengelolaan puing bongkaran bangunan. q. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolatr 6. Sampatr yang timbul secara tidak periodik.
28. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tatrun 2OO8 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
1. Pola umum, kriteria, dan s reklamasi hutan. 2. Rehabilitasi hutan. 3. Reklamasi hutan. 4. Peran serta masyarakat. 5. Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan.
29. RPP tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Pengelolaan bahan berUatray Undang-Undang Nomor 32 2. Penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan Tahun 2OO9 tentang hidup, pemulihan dan fungsi lingkungan Perlindungan dan Pengelolaan lfgkungan hidup akibat batran berbahaya dan beiacun. Lingkungan Hidun
Undang-Undang Nomor 4l
Tatrun 1999 tentang Kehutanan (Pasal a2)
PEMRAKARSA
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementeriarr Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3.Sistem...
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-13_ NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
3. Sistem tanggap darurat dalam pengelolaan bahan (Pasal 58) berbahaya dan beracun pengawasan dan pembinaan dalam pengelolaan bahan berbahaya dan beracun. 4. Sistem informasi pengelolaan bahan berbahaya dan beracun. 5. Sanksi administratif. 30. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 tentang Perum Perhutani 31. RPP tentang Pengenaan
Sanksi Administratif bagi Pemilik Gudang yang fidak Melakukarr Pendaftaran Gudang
1. Pendirian perusahaan.
Undang-Undang Nomor 19 2. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Umum Tatrun 2OO3 tentang Badan Perhutani. Usaha Milik Negara 3. Pemberdayaan dan peran serta masyarakat. (Pasal al ayat (2ll
1.
2.
Pendirian perusatraan; Anggaran dasar, antara lain: a. Modal; b.
Pengangkatan direksi;
dan
pemberhentian anggota
Undang-Undang Nomor
7
Tahun 2Ol4 tentang Perdagangan (Pasal 15 ayat (5))
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Perdagangan
c. T\rgas dan kewenangan anggota direksi.
32. RPP .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-14NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
32. RPP tentang Penyediaan Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Perdagangan Jasa 33. RPP tentang findakan Pengamanan Perdagangan,
Antidumping, dan Imbalan 34. RPP tentang Sistem Informasi Perdagangan
1.
2. 3.
4.
Kewat'iban penyedia jasa memiliki tenaga teknis Undang-Undang Nomor 7 yang kompeten. Tahun 2Ol4 tentang Perdagangan Tenaga teknis asing. (Pasal 2O ayat (3)) Pembinaan dan pengawasan. Sanksi.
1. findakan pengamanan,
2. 3.
antidumping dan imbalan.
Undang-Undang Nomor
PEMRAKARSA
Kementerian Perdagangan
Kementerian
7 Tahun 2Ol4 tentang Perdagangan (Pasal 72)
Perdagangan
Penyelenggaraan sistem informasi perdagangan. Undang-Undang Nomor 7 Data dan informasi perdagangan. Tahun 2Ol4 tentang Perdagangan Pengumpulan, pengolatran, penyampaian, (Pasal 92)
Kementerian Perdagangan
2. Otoritas penyelidikan. 3. Penyelesaian sengketa. 1.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
pengelolaan, dan penyebarluasan data dan/atau informasi perdagangan. Keamanan data, informasi, dan sistem informasi
4. perdagangan. 5. Pengawasan. 6. Sanksi.
35. RPP
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 15NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
35. RPP tentang Usaha Perkebunan
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
1. Batasan luas
2.
maksimum Undang-Undang Nomor 39 penggunaan lahan untuk usaha perkebunan. Tatrun 2Ol4 tentang Perkebunan Jenis, besaran denda, dan tata cara pengenaan (Pasal 14 ayat (3), pasal 18 sanksi administratif. ayat (3), Pasal 24 ayat (41,
3. Standar mutu atau persyaratan teknis minimal benih dari luar negeri. 4. Tata cara pencarian, pengumpulan, dan pelestarian sumber daya genetik. 5. Introduksi dari luar negeri. 6. Syarat dan tata cara pemberian izin. 7. Kemitraan usaha perkebunan. 8. Kawasan pengembangan perkebunan. 9. Pengembangan perkebunan berkelanjutan.
PEMRAKARSA
Kementerian Pertanian
27 ayat (5), pasal 28 ayat (3), Pasal 32, pasal 49, Pasal 57 ayat (3), pasal 61 ayat (4l, Pasal 62 ayat (3), Pasal 66, Pasal 69 ayat (3), Pasal 73 ayat (3), pasal T4 ayat (2l-, Pasal 93 ayat (S), Pasal
Pasal 97 ayat (3))
10. Pelindungan
wilayah geografis yang memproduksi hasil perkebunan yang bersifiat spesifik. I 1. Sarana dan prasarana di dalam kawasan perkebunan. 12. Pembinaan teknis, penilaian usaha perkebunan 13. Penghimpunan dana dari pelaku usaha perkebunan.
36. RPP
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-16, NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
36. RPP tentang Perbenihan Tanaman Perkebunan
1.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Pemenuhan kebutuhan benih unggul secara Undang-Undang
memadai.
Nomor 39 Tahun 2Ol4 tentang Perkebunan
2. Perlindungan kelestarian sumber daya genetik. (Pasal 24 ayat (4l,, Pasal 2T 3. Pemanfaatan sumber daya genetik dalam ayat (5), Pasal 28 ayat (3)) menghasilkan varietas unggul. 37. RPP tentang Redistribusi Tanah dan Ganti Kerugian 38. RPP tentang Korps Pegawai Aparatur Sipil Negara
39. RPP tentang Fasilitasi Akses terhadap Ciptaan bagi Penyandang Ttrna Netra, Kerusakan
1.
2. 1. 2 3 4
Mekanisme pembagian tanah Undang-Undang Nomor 56 Prp Kementerian Mekanisme penggantian kerugian disesuaikan Tahun 1960 tentang Penetapan Agraria dan Tata
dengan peraturan pengadaan tanah.
Luas Tanah Pertanian
Asas, prinsip, nilai dasar, serta kode etik, dan kode
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur
perilahu. Organisasi, maksud, tujuan, dan fungsi. Pembinaan. Kode etik.
1. Jenis fasilitas yang diberikan bagi penyandang
2.
Kementerian Pertanian
disabilitas. Mekanisme pemberian fasilitas.
Sipil Negara
(Pasal 126 ayat Pasal 129)
Undang-Undang
Ruang
l2l dan
(41,
Nomor
28
Tahun 2Ol4 tentang Hak Cipta (Pasal aa ayat l+ll
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Kementeriarr Hukum dan Hak Asasi Manusia
Penglihatan
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-17NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL Penglihatan, Keterbatasan dalam Membaca dan Menggunakan Huruf Braille, Buku Audio atau Sarana lainnya
40. RPP tentang Perubahan atas Peraturen Pemerintah Nomor 38 Tahun 2013 tentang Penghasilan, Fasilitas, Penghargaan, dan HakHak L,ain bagi Kepala dan Waldl Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
3.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Peran dari masing-masing fungsi tang terkait dengan f;asilitasi negara bag penyandang
disabilitas.
1. Besarnya gaji pokok XCpat PPATK.
2.
Undang-Undang Nomor
8
Kementerian
Tahun 2010 tentang Pencegahan Hukum dan Hak Gaji pokok bagi Kepala dan Wakil yang berasal dari dan Pemberantasan Tindak Asasi Manusia pegawai negeri sipil atau anggota Tentara Nasional Pidana Pencucian Uang Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pasal 58 ayat (2))
dibayarkan sebesar selisih penerimaan gaji pokok. Pembayaran gaji pokok dan tur{angan. Kepala dan Wakil diberikan fasilitas setiap bulan berupa fasilitas rumah dinas. Pembayaran fasilitas rumah dinas. 6. Besaran penghasilan, flasilitas, dan penghargaan dikenakan pajak penghasilan. 3. 4.
41. RPP
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_18_
NO
JUDUL
4L. RPP tentang Pengendalian Gratifikasi
42. RPP tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintalr Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN Aspek hukum gratifikasi. Penegasan subyek hukum gratifikasi.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH 1.
Undang-Undang Nomor 20
Tahun
I tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 2OO
Bentuk gratifikasi yang wajib atau tidak wqiib dilaporkan. 4. Mekanisme pelaporan gratifikasi. 1999 tentang Pemberantasan 5. Implementasi program pengendalian gratilikasi di Tindak Pidana Korupsi instansi-instansi. (Pasal 128) Batasan nilai wajar untuk gratifikasi datam 2. Undang-Undang Nomor 30 konteks dan momen tertentu. Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (Pasal 16, Pasal 17) 1. Pembentukan Rumah Rampasan Baranf Sita,an Undang-undang Nomor 8 (Rupbasan) di setiap kabupaten/kota. Tahun 1981 tentang Hukum 2. Pengelolaan benda sitaan. Acara Pidana 3. Kewenangan pelelangan terhadap benda sitaan yang mudah rusak, membahayakan dan berbiaya
PEMRAKARSA
Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
tinggi sehingga tidak dimungkinkan untuk
disimpan dalam Rupbasan.
43. RPP
.
{D PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-19_ NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
43. RPP tentang Pelayanan Tahanan 44. RPP
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
1 Wewenang, tugas, dan tanggung jawab. 2 Hak dan kewajiban tahanan. 3 Mekanisme peLayanan tahanan.
Undang-Undang Nomor 8 Tatrun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
tentang Penyidikan 1. Koordinasi antarpenyidik.
Tindak Pidana Perusakan 2. Batasan kewenangan penyidik. Hutarr 3. Tata cara penyidikan dan tindakan penyidikan. 4. Gelar perkara. 5. Penyerahan berkas perkara. 6. Tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti. 7. Penghentian penyidikan. 8. Pengawasan dan pelaporan. 45. RPP tentang Pendaftaran Merek Internasional
1.
Tata cara/prosedur
internasional. 2. Pendokumentasian. 3. Kerja sama internasional. 4. Perlindungan
pendaftaran
PEMRAKARSA
-
merek
Undang-Undang
Nomor
18
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kementerian
Tahun 2015 tentang Pencegahan Hukum dan Hak dan Pemberantasan Perusakan Asasi Manusia Hutan (Pasal 39 huruf b)
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (Pasal 52 ayat (a))
Kementeriarr
Hukum dan Hak Asasi Manusia
46. RPP. .
.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-20NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
46. RPP tentang Perubatran Perubahan mengenai: atas Peraturan Pemerintatr 1. Uang penghasilan. Nomor 45 Tahun 2010 2. Uang kehormatan. tentang Uang Penghasilan, 3. Hat< lain ketua, wakil ketua dan anggota Uang Kehormatan, dan Ombudsman Republik Indonesia. Hak l,ain Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Ombudsman Republik Indonesia 47. RPP tentang laporan 1. Kewqiiban penyelenggara negara menyampaikan Harta dan Kekayaan LHKPN dan melaksanakan pengumuman. Penyelenggara Negara 2. Pemeriksaan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) oleh komisi. 3. Ke{a sama antara komisi dengan lembaga/instansi
lain.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Undang-Undang Nomor
PEMRAKARSA 3T
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
2g tentang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor
Tatrun
1999 yang Bersih dan Bebas dari Penyelenggara Negara
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
4. Peran serta masyarakat. 48. RPP tentang Gaji, Dalam rangla memberikan gqii, tunjangan dan fasilitas UU Nomor 2 Tahun 2OO2 tentang Kementerian Tunjangan, dan Fasilitas yang adil dan layak untuk menjamin kesejahteraan Kepolisian Negara Republik Hukum dan Hak Anggota Kepolisian Negara dan kelancaran tugas anggota Kepolisian Negara Indonesia Asasi Manusia Republik Indonesia Republik In4onesia. Pasal 26 avat (21 49. RPP
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2t NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
49. RPP tentang Administrasi Keanggotaan Kepolisian Negara Republik Indonesia
-
1.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Berisi ketentuan dalam pembinaan sumber daya UU Nomor 2 Tahun 2OO2 tentang Kementerian manusia di lingkungtrn Kepolisian Negara Republik Kepolisian Negara Republik Hukum dan Hak
Indonesia, meliputi kegiatan penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan, dan pengakhiran dinas anggota Kepolisian Negara
Indonesia Pasal 21 ayat
Asasi Manusia (21
Republik Indonesia.
2.
Dalam rangka mengatur pembinaan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia secara
keseluruhan dan
dilaksanakan
secara
berkesinambungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan, peningkatan kemampuan, pembinaan karir, peningkatan kesejahteraan, hak dan kewajiban, serta batasan waktu pengabdian personel 50. RPP tentang Pelaksanaan
Urusan Pernerintahan Konkuren
1. Urusan Pemerintahan Konkuren yang kewenangan daerah provinsi dan
2.
menjadi daeratr
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintatran Daerah sebagaimana telah diubah
kabupaten/kota. Penugasan oleh daerah provinsi kepada daerah kabupaten/kota berdasarkan asas tugas dengan Undang-Undang Nomor 9 Tatrun 2015
Kementerian Dalam Negeri
3.Penugasan...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-22NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGAruRAN
JUDUL
3. 51. RPP tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas, Wewenang dan Hak Kepala Daeratr serta Wakil Kepala Daerah
52. RPP tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
1.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Penugasan oleh daerah kabupaten/kota kepada (Pasal 2 r)
desa.
Pelaksanaan tugas dan wewenang kepala daerah Undang-Undang Nomor 23 oleh wakil kepala daerah dan pelaksanaan tugas Tahun 2Ol4 tentang sehari-hari kepala daerah oleh sekretaris daerah.
Pemerintahan sebagaimana telah
Kementeria.n Dalam Negeri
Daerah
diubah 2. Pelaksanaan tugas dan wewenang Gubernur dengan Undang-Undang Nomor 9 wakil pemerintah pusat. Tahun 2015 (Pasal 65 (Tl, ayat 3. ""6ogai Pertanggungiawaban. Pasal 91 ayat (8), Pasal 93 4. Pembinaan dan Pengawasan. ayat (s))
1.
2. 3.
Tata cara pengangkatan Kepala Daerah aan Wat
Nomor 23 Kepala Daerah. Tahun 2Ol4 tentang Tata cara pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Pemerintatran Daerah Kepala Daerah. sebagaimana teLah diubah Persyaratan dan masa jabatan per{abat Kepala dengan Undang-Undang Nomor 9 Daerah. Tatrun 2Ol5 (Pasal
80 ayat
Kementerian Dalam Negeri
(4l1, Pasal 81
ayat (5), Pasal 82 ayat
(B),
Pasal 86 ayat (6))
53. RPP
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-23NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
53. RPP tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggu ngiawaban d an Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, serta Tata Cara Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintatran Daerah
54. RPP tentang Kewenangan Daerah pada Wilayah Laut, Kepulauan, Kawasan Khusus, dan Daerah Perbatasan
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
1. Muatan laporan penyelenggaraan daerah dan laporan
pemerintah Undang-Undang keterangan Tahun 2Ol4 ringkasan laporan Pemerintahan
Nomor
PEMRAKARSA
23 tentang Daerah
Kementerian Ddam Negeri
1. Jenis dan kriteria daerah kepulauan, kawasan Undang-Undang Nomor 23 khusus, dan daeratr perbatasan. Tahun 2Ol4 tentang Kewenangan pemerintah daerah pada daeratr Pemerintahan Daerah kepulauan, kawasan khusus, dan daerah sebagaimana telah diubah
Dalam Negeri
2.
pertanggungiawaban serta penyelenggaraan pemerintahan daerah. sebagaimana telah diubah Tata cara penyampaian laporan penyelenggaraan dengan Undang-Undang Nomor 9
3.
pertanggungiawaban serta ringkasan laporan (Pasal 7a) penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tata cara evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
pemerintatr daerah
dan laporan
keterangan Tahun 2015
daeratr.
3.
Kementerian
trrerbatasan. dengan Undang-Undang Nomor 9 Pedoman pengelolaan daerah kepulauan, kawasan Tahun 2Ol5 khusus dan daerah perbatasan. (Pasal 3O, Pasal 360 ayat (4l1, Pasal 96 U
4.PelaksanAAla...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-24NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
4.
55. RPP tentang Satuan Polisi Pamong Praja
kepulauan, kawasan khusus dan
di dalamnya
operator pengelola kawasan khusus. Pengawasan dan evaluasi.
daerah mengatur
1. Pembentukan, kedudukan, tugas, dan fungsi. 2. Wewenang, hak, dan kewqiiban. 3. Organisasi, tata kerja dan jabatan. 4. Pendidikan dan pelatihan. 5. Ke{a srama dan koordinasi.
6. Penegakan perda dan perkada. 7. Pendanaan pembinaan umum dan teknis. 8. Jabatan fungsional. 9. Satuan pelindung masyaraka.t. 56. RPP tentang Perkotaan
1.
2. 3. 4.
PEMRAKARSA
Pelaksanaan pembangunan pada daerah berciri
perbatasan termasuk
5.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Pedoman dan standar pelayanan perkotaan. Perencanaan pengelolaan perkotaan. Pelaksanaan pengelolaan perkotaan. Pengendalian pengelolaan Derkotaan.
Undang-Undang Nomor
Tahun 2Ol4 Pemerintahan sebagaimana telah
23
tentang Daerah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2OLs (Pasal 256 ayat (7))
Undang-Undang Nomor Zg Tatrun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daeralr sebagaimana telah diubah
Kementerian Dalam Negeri
Kementeria.n Dalam Negeri
dengan
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_25_ NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
57. RPP tentang Partisipasi Masyarakat dan Pemberian Insentif bagr Masyarakat
1. Cakupan, bentuk dan tata cara masyarakat.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
8 9
AMANAT UNDANG,UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
partisipasi
dengan Undang-Undang Nomoi 9 Tahun 2Ol5 tPasal 357 avat fSl- Pnsal 3-5c)l Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2Ol4 Pemerintahan sebagaimana telah
tentang Daerah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Tahun 2015 daerah. (Pasal 354 ayat (5), ayat (7)) Dukungan penguatan kapasitas terhadap kelompok dan organisasi kemasyarakatan. Pendanaan. pembinaan dan pengawasan. Prinsip, bentuk dan kriteria pemberian insentif. Pemberian dan pengaturan insentif dan kemudahan investasi terhadap masyarakat dan sektor swasta. Pelaporan dan evaluasi. Pembinaan dan pengawasan.
Akses masyarakat terhadap informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kelembagaan dan mekanisme partisipasi
PEMRAKARSA
Kementerian Dalam Negeri
58. RPP. .
.
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-26NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
s8. RPP tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD Provinsi, I(abupaten dan Kota
l.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Hedoman tata tertib DPRD Provinsi.
Undang-Undang Nomor 23 penggantian Tahun 2OL4 tentang antanvaktu, verifikasi terhadap persyaratan calon Pemerintahan Daerah pengganti antarwaktu, dan peresmian calon sebagaimana telah diubah pengganti antarwalrtu anggota DPRD provinsi. dengan Undang-Undang Nomor 9 Pedoman Tata tertib DPRD kabupaten/kota. Tahun 2015 Ketentuan tata cara pengajuan penggantian (Pasal 145, Pasat 199) antarruaktu, verifikasi terhadap persyaratan calon pengganti antanvaktu, dan peresmian calon
2. Ketentuan tata cara pengqiuan 3. 4.
pengganti antarwaktu anggota
kabupaten/kota.
59. RPP tentang Pinjaman Daerah
1. Persyaratan bagr daerah dalam
PEMRAKARSA
Kementerian Dalam Negeri
DPRD
metakut
Undang-Undang
Nomor
23
pinjaman. Tahun 2Ol4 tentang 2. Penganggaran kewajiban pinjaman daerah yang Pemerintahan Daerah jatuh tempo dalam APBD. sebagaimana telah diubah 3. Pengenaan sanksi dalam hat daerah tidak dengan Undang-Undang Nomor 9 memenuhi kewqiiban membayar pinjaman. Tahun 2015 (Pasal 3O2l 4. Tata cara pelaporan posisi kumulatif pinjaman dan kewajiban pinjaman setiap semegter dalam tahunanggaran berialan.
Kementerian Dalam Negeri
5. Persyaratan .
.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-27 NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
c. 6.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
persyaratan penerbitan obligasi daerah serta
pembayaran bunga dan pokok obligasi.
Pengelolaan obligasi daerah yang mencakup pengendalian risiko, per{ualan dan pembelian obligasi serta pelunasan dan penganggaran dalam
APBD.
60. RPP tentang Sanksi
Administrasi Perfilman
1. Pengenaan dan tata cEa pengenaan sarksi Undang-Undang Nomor administratif kepada pelaku kegiatan perfilman. Tahun 2OO9 tentang Perlilman 2. Tata cara penanganan pelanggaran. (Pasal 79 ayat (2ll
3. 61. RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 11
Tahun 2Ol4 tentang Keinsinyuran 62. RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 33
33
Pendelegasian pengenaan sanksi administratif.
1. Registrasi insinyur dan tata cara pengenaan aanksi Undang-Undang Nomor l1 administratif. Program profesi insinyur.
2. 3. Insinyur asing dan tata cara pengenaan sanksi administratif. 4. Pembinaan keinsinyuran. 1. Jenis produk yang bersertifikat halal
2.
bertahap.
lokasi, tempat, dan alat proses produk halal.
secara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Pasal 5 ayat (3), Pasal 8 ayat (3), Pasal 17, Pasal 22, Pasctl491
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggr
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2Ol4 tentang Jaminan
Kementerian Agama
Tahun
Keinsinyuran
Produk Halal
2Ol4
tentang
Tahun
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-28NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL Tahun 2Ol+ tentang Jaminan Produk Halal
3. I.embaga pemeriksa halal. 4. Keda sama kelembagaan. 5. Registrasi Sertifikat Halal Luar Negeri. 6. Pembinaan dan pengawasan. 7. Sanksi administratif.
63. RPP tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan
Haji
4. 64. RPP tentang label dan Iklan Pangan
Ruang lingkup pengelolaan keuangan haji. Perencanaan pengelolaan keuangan haji. Pelaksanaan, meliputi: a. keuangan haji; b. pengeluaran keuangan hqii; dan c. kekayaan. Pelaporan dan pertanggungiawaban.
1. Pengaturan
2. 3. 4.
mengenai label pangan. Pengaturan mengenai iklan pangan. Pengawasan Sanksi
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
ll, Pasal 16, pasal 2l ayat (3), Pasal 44 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), pasal 4Z (Pasal
ayat (4), Pasal 52, pasal
6T
Undang-Undang Nomor
g4
ayat (3))
Tahun
2Ol4 tentang Penyelenggaraan Keuangan Haji (Pasal 19, Pasal 48 ayat (3),
Kementerian Agama
Pasal 51)
Undang-Undang
Nomor
18
Tahun 2OL2 tentang Pangan (Pasal LO2 ayat l4l, pasal t0g, Pasal 106 ayat (7!1, pasal lOT, Pasal 112)
Badan Pengawasan Obat dan
Makanan
65. RPP .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-29NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGAruRAN
JUDUL
65. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
66. RPP tentang Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan
I. Penggolongan sediaan liarmasi dan aLat kesehatan. 2. Standar dan persyaratan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
3. Pembuatan,
penandaan informasi, izitn edar dan
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Undang-Undang Nomor
Tahun
2OO9 (Pasal 107)
PEMRAKARSA SO
tentang Kesehatan
peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan. 4. Pengujian laboratorium, evaluasi kembali, penarikan kembali dari peredaran, ganti rugi, dan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan. 5. Pengadaan dan pemerataan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Praktik kefarmasian, dan penggunaan obat dan alat kesehatan. 7. Obat tradisional, obat esensial nasional, obat generik, dan harga obat. Pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sediaan farmasi dan alat kesehatan. 1. Standar teknologi dan produk teknologi kesehatan Undang-Undang ttomor 36 2. Pelaksanaan uji coba terhadap manusia. Tahun 2OO9 tentang Kesehatan 3. Pengembangan teknologi. (Pasal 42 ayat (3), pasat 4g 4-._ tyarat dan tata cara:
Badan Pengawasan Obat dan
Makanan
Kementerian Kesehatan
a. penyelenggaraa.n
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_30_
NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
a. penyelenggaraan transplantasi organ dan/atau
jaringan tubuh. b. penyelenggaraan pemasangan dan/atau alat kesehatan. c. bedah plastik dan rekonstruksi. 5. Reproduksi dengan bantuan. 6.
irnplan
Pasal aS ayat
PEMRAKARSA
(2ll
obat
Tata cara dan jenis pelayanan
kesehatan tradisional. 7. Persyaratan kehamilan di luar cara atamiah. 8. Iembaga yang bertugas dan berwenang melakukan penapisan, pengaturan, pemanfaatan, serta pengawasan terhadap penggunaan teknologi dan produk teknologi. 67. RPP tentang Kesehatan Kery'a
1. Ttrgas dan tanggung jawib pemerintah
2. 3.
aan Undang-Undang Nomor 36 pemerintah daeratr. Tahun 2OO9 tentang Kesehatan Upaya kesehatan kerja. (Pasal 16a ayat (5)) Pelayanan dan promosi kesehatan kerja di tempat kerja.
Kementerian Kesehatan
5.Rehabilitasi...
:/
(
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-31 NO
-
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
5.
Rehabilitasi medis
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
dan rehabilitasi kerja bagr
pekerja. Gizi pekeda. 7. Kesehatan reproduksi di tempat kerja. 8. Kesehatan jiwa pekerja. 9.
Pendidikan dan pelatihan kesehatan kerja bagr
pekerja.
Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan kerja bagi pekerja. 1 1. Penelitian dan pengembangan kesehatan kerja. 12. Penyelenggaraan dan informasi kesehatan kerja. 13. Pencatatan dan pelaporan. 1O.
14. Pembiayaan. 15. Pembinaan dan pengawasan.
68. RPP tentang Pembiayaan Kesehatan
1. Sumber pembiayaan.
2. Tata cara alokasi pembiayaan kesehatan. 3. Pemanfaatan pembiayaan kesehatan.
Undang-Undang Nomor
Tatrun
tentang Kesehatan (Pasal L72 ayat (2ll 2OO9
36
Kementerian Kesehatan
69. RPP
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-32NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
69. RPP tentang Energi Baru dan Energi Terbarukan
1.
2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
70. RPP tentang Panas Bumi
untuk Pemanfiaatan Langsung
1.
Penguasaan dan pengaturan sumber energi dan sumber daya energi baru dan/atau terbartrkan. Penyediaan, pemanfaatan, dan kegiatan usaha energi baru dan/atau energi terbamkan. Kemudahan dan insentif. Harga energi. Keteknikan di bidang energi baru dan/atau energi terbarukan. Penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi. Pengembangan sumber daya manusia. Pembinaan dan pengawasan. Penyelenggaraan panas bumi langsung. Izin pemanfaatan langsung.
Undang-Undang
PEMRAKARSA
Nomor 30 tentang Energi (Pasal 22, Pasal 23 ayat (6), Pasal 24 ayat (2l1, Pasal 30 ayat (4))
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 2l
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Tahun
2OO7
untuk pemanfaatan Undang-Undang
2. 3. Hak dan kewajiban pemegang izin pemanfaatan langsung.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Tahun 2Ol4 tentang Panas Bumi (Pasal 15)
71. RPP
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESTA
-33NO
7t.
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
1. Peningkatan peran seta daerah dan nasional rnelalui kepemilikan participating interest 10 o/o dalam kontrak kerja sarna. 2. Pengaturan kontrak bagi hasil sebagai suatu bentuk kontrak keg'a sama dalam kegiatan usaha hulu
Tahun 2OOl tentang Minyak dan Gas Bumi (Pasal 8, Pasal 18, pasal 19
JUDUL RPP tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi 72. RPP tentang Keselamatan dalam Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
73. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006 tentang Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia
migas.
1. Keselamatan pekerja. 2. Keselamatan instalasi. 3. Keselamatan lingkungan. 4. Keselamatan umum.
Undang-Undang Nomor
(2l-, Pasal 20 ayat (6), lIat Pasal 2l (3), pasal
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
ayat
22 ayat (21, Pasal 31 ayat (S), pasal 37 dan Pasat 43) Undang-Undang Nomor 22 Tatrun 2OlL tentang Minyak dan Gas Bumi (Pasal 4O ayat (6), Pasal 43)
l. Penugasa, khusus dari Non delegasi Perusatraan untuk mencetak dokumen sekuriti yaitu
dokumen keimigrasian, pita cukai, materai, sertifikat tanah, dan buku tanah. 2. Sifat usaha, maksud dan tqiuan, serta kegiatan usaha perusahaan, baik kegiatan usaha utama maupun optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki perysahaan.
22
PEMRAKARSA
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Badan Usaha Milik Negara
74. RPP .
.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-34-
74.
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
NO
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Kegiatan penjaminan resi gudang sebagai kegiatan Peraturan Pemerintah Nomor 1 atas Peraturan Pemerintah usaha perusahaan Tahun 2016 tentang kmbaga Nomor 41 Tahun 2008 Pelahsana Penjaminan Sistem RPP tentang Perubahan
tentang Perusahaan Umum Jaminan Iftedit Indonesia 75. RPP tentang Perubahan atae Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2Ol2 tentang Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia 76. RPP tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan
Rakyat
Resi Gudang
Penugasan
dari
Pemerintatr kepada perusahaan Non delegasi
PEMRAKARSA
Kementerian Badan Usatra Milik Negara
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
dengan menambahkan kewajiban
memberikan penugasan kepada perusahaan untuk mencetak dan/atau menyebarluaskan dokumen resmi lainnya.
1. Kepesertaan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Undang-Undang Nomor 4 Kementerian 2. Besaran simpanan Tapera. Tahun 2016 tentang Tabungan Peke{aan Umum 3. Mekanisme dan tingkat hasil pemupukan dana Perumahan Ralgrat dan Perumahan Tapera. (Pasal 16, Pasal 17 ayat (2t, Rakyat 4. Modal awal dan sumber biaya operasional badan Pasal 2l ayat (5), Pasal 35
5.
6.
pelaksana Tapera. Sanksi administratif. $umber dan penggunaan aset.
ayat (3), Pasal 62 Pasal 72 ayat
(2ll
ayat
(3),
77. RPP. .
.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-35NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
77. RPP tentang Penunjukan Lembaga atau Badan
Pelaksana y{tg Menangani Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
78. RPP tentang Perizinan Pertambangan Bahan Galian Nuklir dan Pengelolaan Mineral Radioaktif
1. T\rgas dan wewenang badan pelaksani.
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
t.
Undang-Undang Nomor
PEMRAKARSA
Kementerian tentang Pekerjaan Umum pelaksana. Perumatran dan permukiman dan Perumahan (Pasal 55 ayat (S)) Rakyat 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun zOlL tentang Rumah Susun (Pasal Z3l 1. Syarat dan tata cara perizinan pertambangan Undang-Undang Nomor 10 Badan Pengawas bahan galian nuklir dan mineral radio aktif ikutan Tahun 1997 tentang Tennga Nuklir dari peftambangan mineral dan batubara umum. Ketenaganukliran 2. Syarat dan tata cara persetqiuan pengangkutan (Pasal 17 ayat (3)) bahan galian nuklir dan mineral radio aktif. 3. Penutupan kegiatan pertambangan batran galian
2. Tata cara penunjukan lembaga
atau
badan
Tahun 20ll
1
nuklir.
4.
nilai tambah, pemurnian dan pengolahan bahan galian nuklir dan mineral radio aktif. Inspeksi keselamatan radiasi dan penghentian sementara kegiatan. Peningkatan
79. RPP. .
.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-36_ NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
AMANAT UNDANG.UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
1. Kriteria pendirian dan/atau penempatan bangunan
Undang-Undang Nomor n Tahun 2Ol4 tentang Kelautan
JUDUL
79. RPP tentang Bangunan
dan Instalasi di Laut
di laut.
2.
Persyaratan pendirian dan/atau
penempatan
bangunan di laut.
(Pasal 32 ayat (5))
80. RPP tentanglzin Lokasi di
3. Mekanisme pendirian dan/atau penempatan bangunan di laut. l. lzin lokasi di laut yang berada di wilayah perairan Undang-Undang Nomor dan wilayah yurisdiksi. Tahun 2Ol4 tentang Kelautan 2. Sanksi administratif. (Pasal a7 ayat gll 3. Tata cara pengenaan sanksi administratif.
81. RPP tentang Tata Ruang Laut Nasional
Rencana tata ruang laut wilayah perairan. 2. Rencana tata ruang laut di wilayatr yurisdiksi.
82. RPP tentang Tata Cara Pengawasan Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak
1. Tata cara pemantauan, pelaporan dan evaluEsi 2. Kewenangan pengawasan.
laut
Garam.
1.
3. Partisipasi masyarakat.
PEMRAKARSA
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Undang-Undang Nomoi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2Ol4 tentang Kelautan (Pasal a3 ayat (5))
Undang-Undang womor
Tahun
Z
2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Nelayan (Pasal 7O ayat (5))
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
83. RPP .
.
PRES lDEN REPUBLIK INDONESIA
-37 NO
-
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN
JUDUL
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
83. RPP tentang Penyesuaian Status Pensiunan Pegawai Pos yang Diangkat pada Masa Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi, dan Perusahaan Negara Pos dan Giro Sebagai Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Kementeriarr Komunikasi dan Informatika
Penetapan status pensiunan pegawai pos yang Undang-Undang Nomor diangkat pada masa jawatan telegrap dan telepon, Tahun 2OO9 tentang Pos perusahaan negara pos dan telekomunikasi, dan (Pasal 51) perusatraan negara pos dan giro sebagai pensiunan pegawai negeri sipil pada Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2. Pendanaan pensiun bag pensiunan pegawai pos. 3. Pembayaran pensiun bag pensiunan pegawai pos. 4. Penugasan kepada Badan Kepegawaian Negara, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Keuangan dan Direksi PT Pos Indonesia untuk melaksanakan penyesuaian pensiun.
38
Kementerian Komunikasi dan Informatika
84. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintatr Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Pos
1. Layanan transaksi keuangan. 2. Prosedur layanan transaksi keuangan. 3. Layanan tabungan pos dapat memberikan
38
Kementerian Komunikasi dan Informatika
1.
Undang-Undang
Nomor
Tahun 2OO9 tentang Pos layanan (Pasal 5 ayat (2), Pasal 7 ayat (21, keuangan dengan memberikan bunga atau imbal Pasal 8 ayat (2), Pasal 10 ayat (2), jasa lainnya. Pasal 14 ayat (5), Pasal 15
ayat (61, Pasal 19 avat el.
4. Penunjukan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-38_ POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN 4. 5.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PEMRAKARSA
Penunjukan PT Pos sebagai desigtloteit operator Pasal 25 ayat (3), pasai 36 untuk menyelenggarakan program tabungan pos. ayat (6), Pasal 39 ayat (3), dan Tata kelola penyelenggaraan program tabungan Pasal 41) pos.
85. RPP tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tatrun 2Ol2 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik
Mekanisme penghapusan informasi -tektronit< Undang-Undang Nomor tg Kementerian dan/atau dokumen elektronik yang tidak relevan Tahun 2016 tentang perubahan Komunikasi dan permintaan orang yang bersangkutan atas Undang-Undang Nomor l l ltas Informatika berdasarkan penetapan pengadilan. Tahun 2008 tentang Informasi Perlindungan kepentingan umum dari segala jenis dan Transaksi Elektronik gangguan sebagai akibat penyalahgunaan (lasal 26 ayat (3) dan ayat (4), informasi elektronik dan transaksi elektronik-. Pasal 40 ayat (l), ayat (21, Pe-ncegahan penyebarluasan dan penggunaan ayat (2a1, ayat (2b!1, ayat (3))
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
yang dilarang.
Pemutusan akses terhadap informasi elektronik memiliki muatan yang melanggar hukum. Penetapan instansi atau institusi yang memiliki data elektronik stratesis vans waiib dilinrlrrnrri
dan/atau dokumen elektronik yang
86. RPP. .
.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-39_ POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGATURAN RPP tentang
Penyelenggaraan Koordinasi Perlindungan
Perlindungan khusus bagi anak. Penyelenggaraan perlindungan anak lintas sektor.
Anak
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Undang-Undang Nomor
2OO2
Perlindungan Anak (Pasal 73A ayat (3)) 1. Rancang bangun peBawat udara negara. 2. Produksi pesawat udara negara. 3. Kelaikudaraan pesawat udara negara. 4. Pengoperasian pesawat udara negara.
RPP tentang Penggunaan
1. Penetapan bandar udara
Bersama Bandar Udara dan Pangkalan Udara
udara.
aEn@
2. Mekanisme penyelenggaraan bandar udara dan/atau pangkalan udara.
35
Tahun 2Ol4 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun
RPP tentang Pesawat Udara Negara
PEMRAI(ARSA
tentang
Undang-Undang unoang-undang Nomoi Nomor I
Tahun
2OO9 (Pasal 7O)
tentang penerbangan
Undang-Undang unoang-undang Nomor Nornor
Tahun
2OO9
(Pasal 258)
1
tentang penerbangan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kementerian Pertahanan
Kementerian Pertahanan
3. Pemanfaatan bersama ruang udara. 4. Pendayagunaan bandar udara untuk kepentingan pertatranan negara.
89. RPP
.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_40NO
POKOK MATERI MUATAN/ ARAH PENGAruRAN
JUDUL
89. RPP tentang Tata Cara Perlindungan dalam Penguasaan darr Pengembangan Teknologi
Keantariksaan
renguasaan dan pengembangan teknologi: roket (termasuk didalamnya teknologr sensitif); 3. b. satelit; c. aeronautika; dan d. penialaran teknologi.
AMANAT UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
Undang-Undang womor
Tatrun
2OlS
Keantariksaan (Pasal 27,
Pa*l 57, pasal
PEMRAI(ARSA Z
t
tentang 92)
kmbaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd. Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Asisten Deputi Bidang Perekonomian,
u
gkum dan Perundang-undangan,
Silvanna Djaman
JOKO WIDODO