IDENTIFIKASI PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PEMELIHARAAN, DAN JUMLAH KELUARGA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (STUDI KASUS DESA KEPENUHAN RAYA) Hamdi Sari Maryoni *) *) Program Studi Manajemen, Universitas Pasir Pengaraian *)
[email protected] Alamat Kampus : Jl. Tuanku Tambusai, Kumu Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Fax: 076291663 Kode Pos 28557
ABSTRACT The purpose of this study was to identify the Influence of Land Area, Maintenance Costs, Revenues and Number of Families Against Rural Farmers Fullness Kingdom. Research methods through direct observation and interviews with the instrument a questionnaire containing open questions to the respondents in the study area with multiple linear regression analysis. The result, it was concluded that the higher the land area, cost of care, and the number of families of respondents, the higher the income earned. Variable maintenance costs and land area significantly affect the income of farmers with significant value (0.00), but the number of families do not significantly affect the income of farmers with a significance value (0.051). Keywords: Land Area, Maintenance Costs, Number of Family, Income Farmers menjanjika dan bernilai strategis dalam
PENDAHULUAN Peningkatan sektor pertanian di
peningkatan pendapatan para petani
Indonesia sangat dirasakan manfaatnya
bahkan
menjadi
lewat hasil-hasil pembangunanya yang
pendapatan
telah dicapai selama ini. Mengingat
(Sairdama, 2013).
ujung
devisa
tombak
bagi
negara
bahwa Negara Indonesia adalah negara
Kabupaten Rokan Hulu adalah
Agraris yang memiliki modal sumber
merupakan bagian dari Provinsi Riau
daya alam yang sangat melimpah,
dengan
sehingga memberikan peluang bagi
Pengaraian. Secara geografis Kabupaten
perkembangan
Rokan
untuk
usaha-usaha
tumbuh
diantaranya
berkembang
berbatasan
Pasir
langsung
sebelah utara dengan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Labuhan
sawit.Tanaman kelapa sawit merupakan
Batu, sebelah selatan berbatasan dengan
salah satu komoditi unggulan yang
Kabupaten
ditanam di daerah sumatra khusunya di
berbatasan dengan Kabupaten Pasaman
Kabupaten
dan Kabupaten Pasaman Barat, dan
Rokan
tanaman
Hulu
Kabupaten
kelapa
dikarenakan
adalah
dan
agraris
Ibukota
Hulu.
tanaman
Hal
kelapa
ini sawit
memiliki nilai ekonomis yang sangat
sebelah
Kampar,
timur
sebelah
berbatasan
barat
dengan
Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten
34
Jurnal Sungkai Vol. 3 No. 2, Edisi Agustus 2015 Hal : 34-42
Rokan Hilir. Mata pencarian rata-rata
pengendali
penduduk Kabupaten Rokan hulu adalah
organik, mitigasi suhu udara, relatif
pertanian 80%, 15% perdagangan, dan
lebih sulit dihitung sehingga diberikan
5% perkantoran (Rokan Hulu dalam
secara gratis oleh para pemilik lahan
Angka, 2013).
kepada masyarakat luas (Agus dan
Keberadaan sumber daya alam
erosi,
penyerap
sampah
Irawan, 2006:90).
Rokan Hulu yang masih terbentang luas
Manfaat besar dari pemanfaatan
dan belum seluruhnya dimanfaatkan
lahan tersebut, tidak didukung dengan
atau
perhatian
digunakan
pendapatan
bagi
pendukung
bahwa
menghasilkan daerah
pemerintah
dengan
faktor
melindungi keberdaan lahan agar tetap
pertanian
dimanfaatkan pada sektor pertanian. Hal
masih cukup baik untuk dikembangkan.
ini dibuktikan dengan keberadaan lahan
Komoditas
pertanian yang semakin memperhatikan.
sektor
unggulan
yang
biasa
diusahakan atau ditanam dan menjadi
Data
ujung tombak pendapatan masyarakat
bahwa
adalah komoditas tanaman sawit. Secara
perkebunan yang terus berkurang.
geografis bahwa tanaman sawit sangat
Tabel
cocok tumbuh dan perawatan tanamanya tidak
begitu
sulit
untuk
dikelola
(Sugiartinigsih, 2012) Artinya bahwa luas areal Lahan pertanian dan perkebunan yang dimiliki Kabupaten Rokan Hulu tahun 2013
yang
diperoleh
areal
lahan
membuktikan pertanian
dan
1. Luas Areal Lahan dan Perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013-2014 Tahun Luas 2013
266.597
2014
263.723
Sumber: Rokan Hulu dalam Angka 2014 Penyebabnya
adalah
seluas 266.597 Ha mampu menyerap
pertambahan
tenaga kerja sebanyak 80% dari total
sehingga
penduduk di Rokan Hulu. Fungsi lain
pembangunan wilayah. Selain jumlah
dari lahan pertanian dan perkebunan
penduduk yang bertambah, percepatan
berupa manfaat ekologi (lingkungan
alih fungsi lahan pertaniaan dipicu oleh
hidup) dan sosial, yang dikenal sebagai
relatif rendahnya nilai produk sektor
multifungsi
manfaat
pertanian dibanding nilai produk sektor
langsung lahan pertanian lebih mudah
industri. Penghasilan yang diperoleh
dikuantifikasi
nilai
tidak sebanding dengan pengorbanan
lingkungan hidup seperti fungsi mitigasi
yang diberikan, maka petani akan
banjir/penyedia
berfikir untuk berusaha disektor lainya
lahan.
Nilai
sementara
air
permukaan,
jumlah
menuntut
penduduk disesuaikannya
35
Identifikasi Pengaruh Luas Lahan ……
yang lebih menarik. Akhirnya, alih
membentuk
fungsi lahan dilakukan untuk investasi
Kelompok tani ini nantinya akan
di
lebih
menjamin kualitas dari para petani
menguntungkan.Akibat jangka panjang
sehingga harga hasil pertanian tetap
akan menurunkan pendapatan negara
stabil dipasaran.
sektor
lain
yang
dari sektor agraris. Data
2.
tersebut
kelompok
Pemerintah
yang
tani.
terkait,
dari
menunjukkan
tingkat Kabupaten hingga Desa
bahwa potensi pertanian yang dimiliki
mendata para petani yang terkena
oleh Rokan Hulu sangatlah potensial,
lilitan lintah darat, setelah didata
sehingga
para petani akan yang terkena
peran
pemerintah
sangat
diperlukan untuk melindungi lahan dan
jeratan
meningkatkan
dan
diberikan bantuan melalui dana
pendapatan petani. Tujuannya agar para
pinjaman lunas dari UED-SP dan
petani tetap mempertahankan lahanya
BUMDes.
hasil
pertanian
untuk tetap berusaha dalam usaha
3.
lintah
darat
tersebut
Untuk memperbaiki kualitas yang
pertanian. Kebijakan pemerintah perlu
berada di Kabupaten Rokan Hulu
ditempuh
secara
sebagai
fungsi
ganda
menyeluruh,
pemerintah
mengendalikan lahan dari alih fungsi
daerah akan menerjunkan penyuluh
juga meningkatkan perekonomian petani
lapangan
khususnya
yang
penyuluhan lapangan demi menjaga
mayoritas penduduk Kabupaten Rokan
hasil pertanian yang berkualitas.
Hulu
Sementara
tanaman
sawit
tanam.Pemerintah
Rokan
Hulu
memberikan
petugas
penyuluhan
mengeluarkan
yang diterjunkan akan disesuaikan
kebijakan untuk mengendalikan harga
dengan daerah produksi pertaniaan
sawit atau normalisai harga sawit petani.
masing-masing.
Sebenarnya
telah
Kabupaten
untuk
pemerintah
Rokan
4. Pemerintah
daerah
akan
tata
niaga
Hulu telah mengeluarkan kebijakan
memperbaiki
pemerintah daerah itu diambil, supaya
perdagangan hasil petanian dengan
harga jual sawit tersebut tidak turun
mengeluarkan
drastis. Kebijakan yang diambil oleh
mengatur,
pemerintah Rokan Hulu adalahsebagai
petanian.
berikut: 1.
Demi
perbub
tentang
sistem
yang hasil
5. Seluruh petani harus menerapkan menjamin
kualitas
hasil
penyeragaman dalam penglolaan
pertanian para petani diminta untuk
lahan demi mencegah rendahnya
36
Jurnal Sungkai Vol. 3 No. 2, Edisi Agustus 2015 Hal : 34-42
mutu
pertanian
langsung oleh Pangan
dan
dan
diawasi
Harga sawit perkilogram pada
Badan Ketahanan
tahun 2014 yang mengalami penurunan
Penyuluhan
untuk
tersebut, perlu dilakukan pengkajian
pengawasan.
Agar
ulang mengenai penetapan Kawasan
menjaga kesinambungan program
Sentra Pertanian Produktif pada lahan
pelestarian
hasil
membantu
petani
melakukan
pertanian
dan
pertanian.
Tujuannya
untuk
keluar
dari
meningkatkan perekonomian para petani
kesulitan yang dihadapi saat ini
khususnya
dengan pemberian subsidi mulai
unggulan daerah terutama di Kabupaten
dari pupuk hingga pengadaan bibit
Rokan Hulu.
unggul.
komoditas-komoditas
Berdasar
6. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
permasalahan
uraian penelitian
di ini
atas adalah
ditugaskan untuk segera melakukan
Mengidentifikasi Pengaruh Luas Lahan,
maping pemetaan terhadap lahan
Biaya
petanian (Rokan Hulu dalam Angka
Keluarga Terhadap Pendapatan Petani.
2015).
KAJIAN LITERATUR
Kebijakan tersebut, belum dapat
Pemeliharaan,
Kabupaten
Dan
Rokan
Jumlah
Hulu
dirasakan manfaatnya mengingat,
merupakan salah satu wilayah dengan
kebijakan
baru
luas 7.449.85 km² merupakan bagian
dikeluarkan. Hal ini didasakan pada
dari Provinsi Riau, merupakan daerah
data harga sawit yang diperoleh
yang akan berkembang. Luas tersebut
adalah sebagai berikut:
hampir 80%
tersebut,
Tabel 2. Perbandingan Harga Sawit Tahun 2014 Harga Sawit Tahun (Rp/kg) Januari 1968,80 Febuari 2005,25 Maret 2131,13 April 1947,12 Mei 1919,12 Juni 1884,52 Juli 1915,37 Agustus 1771,23 September 1654 Oktober 1340 November 1302 Desember 1274 Sumber: Desa Kepenuhan Raya 2014
adalah areal pertanian
produktif. Secara umum kemampuan dan potensi Rokan Hulu dalam produksi pertanian
dapat
dilihat
pada
tabel
berikut: Tabel 3. Luas Lahan Pertanian dan Hasil Produksi Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012-2013 Uraian Luas Pertanian (Ha) Produksi (ton)
Tahun 2012 2013 256.698 266.597 432.348 535.696
Sumber: Rokan Hulu dalam Angka 2014 Dengan gambaran ini maka dapat dilihat secara jelas bahwa potensi
37
Identifikasi Pengaruh Luas Lahan ……
yang dimiliki oleh Kabupaten Rokan
seperti
hulu sebagai pengahasil penghasil sawit
Manfaat kedua adalah manfaat bawaan,
yang menjadi ujung tombak penghasil
manfaat ini timbul dengan sendirinya
utama wilayah ini.
seiring aktifitas usahatani, kemungkinan
A. Manfaat lahan pertanian
manfaat ini baru dapat dirasakan di masa
Lahan
pertanian
merupakan
bagaian
kehidupan
manusia,
penopang
kehidupan
output
yang
merupakan
terpenting sebab
bagi
sebagai
manusia
dihasilkan
baik
maupun
fungsi
datang
ketahanan
bukan
saat
pangan.
ini,
seperti
keanekaragaman hayati (biodiversity). Lahan
pertanian
membawa
manfaat
tidak
langsung
dengan
aspek
lingkungan
berkaitan hidup.
keberadaan sebagai penyeimbang alam.
Manfaat ini terdiri atas: mencegah
Walau tidak dipungkiri permasalahan
terjadinya banjir (flood mitigation);
yang berkembang di seputar lahan
pengendali keseimbangan tata air (water
pertanian lebih sering berpusat pada
resource conservation); pengurai limbah
aspek ekonomi.
organik
Menurut Irawan (2005:2) dalam
(organic
waste
disposal);
mencegah erosi (erosion reduction);
Nougroho (2010:12) areal pertanian
mencegah
khususnya lahan pertanian secara garis
(heat mitigation) dan tentu saja suasana
besar mendatangkan dua jenis manfaat
lingkungan
yaitu:
atas
amenity). Manfaat lahan pertanian yang
penggunaan yang ada (uses values),
berkaitan dengan aspek lingkungan
manfaat ini dihasilkan dari eksploitasi
hidup ini selanjutnya dikenal sebagai
atau
multifungsi lahan.
pertama,
kegiatan
manfaat
usahatani
di
lahan
pertanian. Uses Values terdiri dari dua jenis
yaitu, manfaat langsung dan
manfaat
tidak
langsung.
pencemaran/panas
khas
Mengingat
perdesaan
lahan
udara
(rural
pertanian
memiliki manfaat multi dimensi, baik
Manfaat
ekonomi, sosial dan lingkungan hidup
langsung ditandai oleh produk yang
setiap praktik alih fungsi lahan pertanian
terukur
secara
dan
dapat
dengan sendirinya juga akan berdampak
bentuk
harga
pada tiga dimensi tersebut. Sekali lahan
berfungsi
pertanian terkonversi, akan sangat sulit
sebagai sumber pendapatan masyarakat,
sekali untuk kembali ke bentuk semula
dan manfaat yang tidak terukur dengan
(irreversible), sehingga dapat dipastikan
uang (unpriced benefit) namun secara
praktik
langsung dapat dirasakan masyarakat
menyebabkan kerugian senilai manfaat
ditransaksikan (marketable
riil
dalam output)
serta
alih
fungsi
lahan
akan
38
Jurnal Sungkai Vol. 3 No. 2, Edisi Agustus 2015 Hal : 34-42
multifungsi lahan disamping kerugian
pemulihan lahan yang beralih fungsi dan
investasi
untuk
infrastruktur
pertanian
di
menjaga
ketersediaan
hasil
daerah yang terkonversi. Pembukaan
pertanian. Dalam kasus alih fungsi lahan
kawasan pertanian baru di kawasan lain
di
yang
akan
Kabupaten Rokan Hulu saat ini, boleh
memakan waktu yang panjang sampai
jadi rasionya berbeda, namun jika dilihat
manfaatnya dapat dinikmati, itupun
dari rata-rata luas lahan produktif yang
sebatas pada manfaat langsung seperti
beralih fungsi di daerah sumatra sebesar
produksi beras dan tidak akan sanggup
250 hektar selama kurun waktu lima
mengganti
manfaat
tahun terakhir atau rata-rata 50 hektar
hilang
per tahun, kiranya alasan ekspektasi
masih
memungkinkan
hilangnya
multifungsi
yang
telah
Propinsi
Riau
khususnya
di
(Nougroho,2010).
pendapatan yang lebih tinggi merupakan
B. Konversi lahan pertanian
hipotesis yang wajar bagi penjelasan
Peningkatan
jumlah
penduduk
perilaku
pemilik
lahan
melakukan
yang tidak terkendali penyebaranya
praktik alih fungsi lahan, yang terjadi di
mengakibatkan secara ekonomi adalah
wilayah Indonesia (Ko Darwanto, 2005).
dua faktor kunci semakin meningkatnya permintaan
terhadap
alasan
ekspektasi
guna
manfaat yang tinggi dari alih fungsi
berbagai macam pemanfaatan. Jenis
lahan, faktor lain yang sering digunakan
peruntukan lahan yang menonjol seiring
sebagai penjelasan adalah harga produk
pertumbuhan penduduk dan ekonomi
pertanian yang rendah, ketersediaan dan
adalah
dan
kualitas Saprodi kurang memadai, harga
demikian,
Saprodi yang mahal, jaminan status
infrastruktur,
residensial. Pada dipastikan
lahan
Disamping
komersial
kondisi
permintaan
lahan
untuk
penguasaan lahan serta rendahnya harga
peruntukan dan pemanfaatan bukan
jual komoditas pertanian, merupakan
pertanian juga akan meningkat.
masalah yang klasik dan kronis hingga
Data Secara nasional praktik alih fungsi
lahan
terhitung
sangat
saat ini (Agus dan Irawan, 2006:90). C. Volatilitas Harga Komoditas
memprihatinkan, dalam setahun rata-rata
Harga yang terbentuk untuk suatu
terjadi 50,000 hektar lahan pertanian
komoditas merupakan hasil interaksi
beralih fungsi padahal seiring laju
antara penjual dan pembeli. Harga yang
pertumbuhan
terjadi sangat dipengaruhi oleh kuantitas
seperti
saat
membutuhkan
penduduk ini 60,000
Indonesia
paling hektar
tidak
barang yang ditransaksikan. Dari sisi
untuk
pembeli (demand, D) semakin banyak
39
Identifikasi Pengaruh Luas Lahan ……
barang
yang
ingin
dibeli
akan
Y = a + bx1 + bx2 + bx3 + e
meningkatkan harga, sementara dari sisi
Y = Pendapatan
penjual (supply, S) semakin banyak
X1 = Luas Lahan
barang
X2 = Biaya Pemeliharaan
yang
akan
dijual
akan
menurunkan harga. Banyak faktor yang
X3 = Jumlah Keluarga
dapat
a, b = Konstanta
mempengaruhi
perilaku
permintaan maupun penawaran dalam interaksi
pembentukan
Komoditas
harga.
pangan/pertanian,
e
= eror
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik Responden
pembentukan harga tersebut disinyalir
Penelitian ini kelasifikasi identitas
lebih dipengaruhi oleh sisi penawaran
responden menurut karateristik dapat
(supply shock) karena sisi permintaan
dijelaskan pada tabel berikut:
cenderung
Tabel 4. Data Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Jumlah Prosentase Kelamin Responden (%) 1 Laki-laki 39 91 2 Perempuan 4 9 Jumlah 43 100 Sumber: Olahan data 2015
stabil
mengikuti
perkembangan trennya (Prastowo, dkk, 2008). METODE PENELITIAN Pengumpulan melalui
data
observasi
dan
dilakukan wawancara
langsung dengan instrument kuesioner
Menurut data tabel 4 karateristik
yang berisi pertanyaan terbuka kepada
responden menurut jenis kelamin dari 43
para
responden dalam penelitian ini, yang
responden di daerah penelitian,
ditunjang dengan data-data sekunder
berjenis
terbitan
umum
sebanyak 39 orang responden atau
terdapat dua macam data, pertama: data
sebesar 91%, dan perempuan sebanyak 4
yang
harga
orang atau sebesar 9 %.
biaya
Tabel 5. Data Responden Menurut Usia Jumlah Prosentase No Usia Responden (%) 1 20-35 tahun 13 30 2 36-45 tahun 12 28 3 > 45 tahun 18 42 Jumlah 43 100 Sumber: Olahan data 2015
pemerintah.
digunakan
komoditas
Secara
luas
lahan,
pertanian,
pemeliharaan, jumlah anggota keluarga, dan jumlah produktivitas pertanian. Berdasarkan data responden yang telah diperoleh, maka guna menjelaskan pengaruh
luas
lahan,
biaya
pemeliharaan, dan jumlah keluarga, terhadap pengaruh pendapatan maka di gunakan persamaan sebagai berikut:
kelamin
laki-laki
adalah
Berdasarkan tabel 5 menjelaskan data responden menurut usia dari 43 orang responden, yang berumur 20
40
Jurnal Sungkai Vol. 3 No. 2, Edisi Agustus 2015 Hal : 34-42
tahun s.d 35 tahun berjumlah 13 orang responden atau sebesar 30%, yang berumur
36
tahun
s.d
45
Tabel 7. Model Summary Model Summary
tahun
berjumlah 12 orang responden atau sebesar 28%, dan yang berumur diatas
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0,69
5,23E+05
Model R 1
dim ens ion0
R Square ,844a
0,712
a. Predictors: (Constant), Jml.Kelg, LuasLahan, B.perawatan
Sumber: data olahan
45 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar
Tabel 7 menggambarkan bahwa
42%.
model korelasi antar variabelnya adalah
Tabel 6. Data Responden Menurut
kuat dengan nilai R
Pendidikan
Model ini hanya mampu menjelaskan
N o 1 2 3 4
Pendidikan
Jumlah Responden 17 11 8 7
SD SMP SMU Tdk Sekolah Jumlah 43 Sumber: Olahan data 2015
Prosentase (%) 40 26 19 15
adalah 0,844.
variasi pendapatan dapat diterangkan sebesar 71,2% dari variabel luas lahan, Biaya keluarga
pemeliharaan,
dan
jumlah
sedangkan
sisanya
18,8%
diterangkan oleh variabel lain yang tidak 100
Menurut tabel 6 karakteristik data
diteliti pada penelitian ini. Tabel 8.Uji Linier Regresi Berganda
responden menurut status pendidikan dari
sampel
43
orang
responden,
didominasi oleh berpendidikan Sekolah Dasar sebanyak 17 atau 40 %. b. Analisis Regresi Linier sederhana Hasil sebagai berikut: Artinya
Sumber: data olahan
bahwa semakin tinggi luas lahan, biaya perawatan, dan jumlah keluarga
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari
responden maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperolehnya. Variabel biaya pemeliharaan dan luas lahan berpengaruh secara signifikan
dari tabel 8 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y
=
990487+193907,69X1+5,611X2 +175450,02
terhadap pendapatan petani, namun jumlah
keluarga
tidak
berpengaruh
secara signifikan terhadap pendapatan petani. Hal ini terlihat pada tabel 7.
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi luas lahan, biaya perawatan, dan jumlah keluarga dari responden maka semakin tinggi pula pendapatan yang
41
Identifikasi Pengaruh Luas Lahan ……
diperolehnya.
Variabel
pemeliharaan
dan
luas
biaya lahan
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
petani
signifikansi
(0,00),
keluarga
tidak
dengan namun
berpengaruh
nilai jumlah secara
signifikan terhadap pendapatan petani dengan nilai signifikansi (0,051). Selanjutnya, dari hasil regresi linier tersebut diharapkan para pemilik lahan tidak hanya mengendalkan luas lahan yang
dimiliki
optimalisasi
tetapi strategi
lebih
pada
peningkatan
intensitas tanaman. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi luas lahan, biaya perawatan, dan jumlah keluarga dari responden maka semakin tinggi
pula
diperolehnya. pemeliharaan
pendapatan
yang
Variabel
biaya
dan
luas
lahan
A Thread to Food Scirity and Environmental Quality”. Jurnal Litbang Pertanian 25 (3). Indonesian Soil Research Institut, hal: 312-313 BPS. Rokan Hulu dalam Angka 20122013-2014&2015 Darwanto, Dwidjono H. 2005. “Ketahanan pangan berbasis produksi dan Kesejahteraan petani”, Jurnal Ilmu Pertanian, 12 (2): 152 164 Hasan, Fuad. 2010. “ Peran Luas Panen dan Produktivitas Terhadap Pertumbuhan Produksi Tanaman Pangan di Jawa Timur”. Jurnal Embriyo Vol. 7 (1). hal 15-20 Nougroho, Dwi. 2010. “Analisis Kesediaan Menilai Hak Pengembangan Lahan Sebagai Dasar Nilai Program Konservasi Lahan Persawahan di Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman”. Tesis S2 UGM. Prastowo, Nugroho Joko., Yanuarti, Tri., Depari,Yoni. 2008. “Pengaruh Distribusi Dalam Pembentukan Harga Komoditas dan Implikasinya Terhadap Inflasi”. Working Paper Bank Indonesia
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
petani
signifikansi
(0,00),
keluarga
tidak
dengan namun
berpengaruh
nilai jumlah secara
signifikan terhadap pendapatan petani dengan nilai signifikansi (0,051).
DAFTAR PUSTAKA Agus, Fahmudin dan Irawan. 2006, “Agricultural Land Conservation As
Sairdama , Syusantie S. 2013. “Analisis Pendapatan Petani Kopi Arabika (Coffea Arabica) Dan Margin Pemasaran Di Distrik Kamu Kabupaten Dogiyai”. Jurnal Agribisnis Kepulauan. 2 (2): 44-108 Sugiartiningsih. 2012.”Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Jagung di Indonesia Periode 1990-2006”. Jurnal Ekono Insentif Kopwil 4. 6(1): 45-48
42