1
ZONASI KARAKTERISTIK POLA KONSUMSI DAN AKTIVITAS MAHASISWA GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Yuni Purwanti1, Djoko Soelistijo2, Yuswanti Ariani W2 Abstract: This study was aimed to describe the socio-economic conditions of parents, student allowences, consumption patterns, activity patterns, and health level Geography students. Descriptive comparatif research design with the questionnaire method was used in this study. Socio-economic conditions of the parents of students from North Zone better than the Central Zone. North Zone student allowance less than the Central Zone. Students allocated allowance for non-food consumption. Male and female student activity patterns are sport, window shoping, writing, and reading. Students from North Zone mostly not followed the organitations, while students from the Central Zone were followed more on campus organitation. Students often suffer from diarrhea, heartburn, fever, and influenza with disease duration 1-6 days. Keywords: consumption, activity, zoning, geography students Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi orang tua, uang saku, pola konsumsi, aktivitas, dan tingkat kesehatan mahasiswa Geografi. Rancangan penelitian deskriptif komperatif dengan metode kuesioner. Kondisi sosial ekonomi orang tua mahasiswa Zona Utara lebih baik daripada Zona Tengah. Uang saku mahasiswa Zona Utara lebih sedikit dari pada Zona Tengah. Mahasiswa mengalokasikan uang saku untuk konsumsi non makanan. Pola aktivitas mahasiswa laki – laki dan wanita adalah olah raga dan jalan – jalan, menulis, membaca. Mahasiswa Zona Utara tidak mengikuti kegiatan organisasi, dan Zona Tengah mengikuti kegiatan organisasi. Mahasiswa sering menderita diare, maag, demam, dan influensa dengan lama sakit 1 - 6 hari. Kata Kunci: konsumsi, aktivitas, zonasi, mahasiswa geografi
Pola konsumsi suatu masyarakat atau individu termasuk mahasiswa berbeda-beda satu sama lain. Mahasiswa pada satu angkatan yang berasal dari daerah yang berbeda, pola konsumsi, aktivitas, dan tingkat kesehatannya tidak sama, begitu pula mahasiswa dari angkatan dan daerah asal yang berbeda. Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang yang masing aktif mengikuti perkuliahan merupakan mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012, yang berasal dari berbagai daerah atau wilayah di Jawa dan luar Jawa. Mahasiswa Geografi yang berasal dari Jawa Timur dapat dikelompokkan menjadi tiga zona berdasarkan kondisi morfologi dan geologinya, yaitu Zona Utara, Zona Tengah, dan Zona Selatan. Dari ketiga zona ini, antara Zona Utara dan Zona Selatan memiliki karakteristik morfologi yang hampir sama, sehingga dalam penelitian ini
1 2
Mahasiswa Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Dosen Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
2
hanya diambil dua zona yang memiliki karakteristik yang berbeda yaitu Zona Utara dan Zona Tengah. Zona Utara dan Zona Tengah mempunyai kondisi fisiografis yang berbeda. Perbedaan karakteristik antara Zona Utara dan Zona Tengah mempengaruhi jenis pekerjaan orang tua. Jenis pekerjaan orang tua akan mempengaruhi jumlah pendapatan orang tua dan uang saku atau uang bulanan yang akan diterima mahasiswa. Peningkatan pendapatan suatu komunitas selalu diikuti dengan bertambahnya tingkat konsumsi. Semakin tinggi pendapatan masyarakat secara keseluruhan maka semakin tinggi pula tingkat konsumsinya. Perbedaan akan prioritas dalam pemenuhan kebutuhan memunculkan pola konsumsi yang berbeda antara individu satu dengan inividu lainnya. Teori Eangel’s menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga semakin rendah presentase pengeluaran untuk konsumsi makanan (Agung, 2012.) Pola konsumsi adalah jumlah persentase dari distribusi pendapatan terhadap masing-masing pengeluaran pangan, sandang, jasa-jasa serta rekreasi dan hiburan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kategori kosumsi adalah pengeluaran makanan, perumahan, pakaian, barang, jasa, dan pengeluaran non konsumsi seperti untuk usaha dan pembayaran lain-lain. Secara terperinci pengeluaran konsumsi adalah semua pengeluaran untuk makanan, minuman, pakaian, pesta atau upacara, barang-barang lama, dan lain-lain yang dilakukan oleh setiap anggota rumah tangga baik itu di dalam maupun di luar rumah, baik keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga (BPS, 2011). Penelitian tentang pola konsumsi pernah dilakukan oleh Andi Agung Perkasa tahun 2012 yang berjudul "Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pola Konsumsi Mahasiswa Universitas Hasanuddin" menemukan bahwa: uang saku berpengaruh positif dan signifikan, IPK berpengaruh negatif dan tidak signifikan, lama kuliah berpengaruh negatif dan signifikan, beasiswa berpengaruh negatif dan signifikan, tempat tinggal berpengaruh positif dan signifikan, dan jenis kelamin berpengaruh positif dan tidak signifikan. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Agung dengan penelitian ini adalah sama–sama meneliti tentang pola konsumsi mahasiswa. Perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Agung
3
tidak memperhatikan tentang daerah asal mahasiswa, sedangkan dalam penelitian ini daerah asal mahasiswa menjadi salah satu variabel yang ikut diteliti. Selain pola konsumsi, perbedaan yang terjadi antar mahasiswa adalah perbedaan aktivitas. Perbedaan aktivitas ini dapat disebabkan karena perbedaan jenis kelamin dan uang saku. Menurut Universitas Kristen Petra dalam Anonim (2009) terdapat dua hal yang dapat membentuk keputusan seseorang untuk berpartisipasi dalam aktivitas tertentu yaitu faktor personal dan lingkungan sosial. Aktivitas personal merupakan aktivitas yang berhubungan dengan diri mahasiswa, yaitu hobi. Aktivitas dengan lingkungan sosial, yaitu aktivitas mahasiswa dengan lingkungan sosialnya, yaitu organisasi. Perubahan dan perbedaan pola konsumsi dan aktivitas mahasiswa akan memengaruhi tingkat kesehatannya. Daya tahan tubuh seseorang akan memengaruhi kemudahan terkena penyakit. Adanya perbedaan pola konsumsi dan pola aktivitas mahasiswa, maka secara tidak langsung akan menimbulkan perbedaan tingkat kesehatan. Tingkat kesehatan seseorang juga di pengaruhi oleh lingkungannya. Sebelumnya mahasiswa tinggal di Zona Utara dan Zona Tengah, kemudian kuliah di Universitas Negeri Malang dan tinggal di Malang dengan kondisi fisiografis dan lingkungan yang berbeda dari tempat tinggal mereka sebelumnya, hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Tingkat kesehatan mahasiswa dapat diukur dari pernah tidaknya sakit, jenis penyakit yang diderita, dan lamanya sakit.
METODE Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif, karena bertujuan untuk mengekspos dan membandingkan pola konsumsi, aktivitas, dan tingkat kesehatan mahasiswa Geografi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Geografi FIS UM angkatan 2010–2012 yang masih aktif mengikuti perkuliahan. Sampel diambil 100 mahasiswa dengan teknik propotional struktural random sampling. Jenis data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah tabulasi tunggal.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geologi dan Geomorfologi Wilayah Penelitian Zona Utara di Jawa Timur merupakan zona yang paling lebar, yaitu 87 km2 yang terdiri atas dua pegunungan lipatan, yaitu Igir Kendeng dan Bukit Rembang. Secara Geologis Igir Kendeng merupakan pusat geosinklin Neogen Muda (Pliosen) yang terlipat kuat (Compressive Setling) dan up turned pada Orogen Pleistosen Tengah. Sedangkan Bukit Rembang merupakan peralihan ke tanah depan di Laut Jawa sehingga mempunyai lapisan sedimen tipis dan lipatan lemah. Igir kendeng mempunyai morfologi nyaris datar sehingga dijuluki skyline, menurut Rutten dalam Sudarno hal ini disebabkan oleh pengikisan peneplain terhadap Igir. Topografi karakteristik Bukit Rembang berupa permukaan gampingan (limestone carapace), yang berbatuan lebih resisten berupa table mountain. Bentuk lahan Zona Utara sebagaian besar yaitu permukaan/punggung plateau karst. Wilayah penelitian pada Zona Utara yang merupakan wilayah asal mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang meliputi wilayah Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo. Zona tengah yang membujur arah Barat-Timur merupakan daerah cekungan atau ledok (depresi) yang telah banyak terisi oleh material endapan gunung berapi. Daerah ini disebut Zona Sentral atau Zona Tengah, karena sebagian gunung berapi baik yang masih aktif ataupun sudah tidak aktif berada di zona ini. Tanah di zona ini merupakan endapan vulkanis muda dan sebagian lagi merupakan endapan alluvial yang relatif subur. Dilihat dari segi pertanian, daerah yang masuk dalam zona ini merupakan daerah yang subur untuk lahan pertanian. Wilayah penelitian pada Zona Tengah yang merupakan wilayah asal mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang meliputi wilayah Nganjuk, Kediri, Jombang, dan Mojokerto. Kondisi Geomorfologi wilayah penelitian pada masing-masing zona dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Gambar 1 Peta Morfologi Wilayah Penelitian
Zonasi Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Mahasiswa Geografi UM Kondisi sosial ekonomi orang tua dalam penelitian ini meliputi lama pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, dan jumlah beban tanggungan orang tua. Apabila dilihat dari lama pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, dan jumlah beban tanggungan yang dimiliki oleh orang tua pada masing–masing angkatan dan zona kemudian dibandingkan, maka kondisi sosial ekonomi orang tua mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara lebih baik dari pada mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Tengah. Hal ini karena sebagian besar jenis pekerjaan orang tua mahasiswa yang berada di Zona Utara bekerja disektor swasta, selain itu kedua orang tuanya (ayah dan ibu) sama–sama bekerja. Berbeda dengan orang tua mahasiswa yang berada di Zona Tengah, sebagian besar dari mereka bekerja di sektor pertanian, dan hanya kepala keluarga yang bekerja. Zonasi Uang Saku Mahasiswa Geografi UM Uang saku dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang diterima oleh mahasiswa Geografi UM dari kedua orang tua dalam satu bulan untuk memenuhi kebutuhannya selama tinggal di Malang. Berdasarkan paparan data diatas, maka
6
dapat dijelaskan bahwa jumlah uang saku yang dimiliki oleh masing–masing mahasiswa Geografi UM berdasarkan angkatan dan zonanya berbeda. Mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara memiliki jumlah uang saku yang lebih kecil dari pada jumlah uang saku mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Tengah. Uang saku yang mereka dapatkan dari orang tua merupakan uang saku yang dipergunakan untuk memenuhi segala kebutuhan makanan maupun kebutuhan non makanan selama mereka kuliah di Malang. Zonasi Karakteristik Pola Konsumsi Mahasiswa Geografi UM Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang jelas antara alokasi uang saku mahasiswa untuk konsumsi makanan dan non makanan pada mahasiswa Geografi UM, baik berdasarkan zonanya yaitu Zona Utara dan Zona Tengah, maupun berdasarkan angkatannya yaitu angkatan 2010, 2011, dan 2012 yang ada pada masing-masing zona. Mahasiswa Geografi UM lebih banyak mengalokasikan uang sakunya untuk konsumsi non makanan dibandingkan dengan konsumsi makanan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Agung Perkasa yang berjudul faktor yang mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa Universitas Hasanudin. Agung menyimpulkan bahwa alokasi uang saku mahasiswa lebih banyak digunakan untuk konsumsi non makanan dari pada konsumsi makanan. Penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Michael Hamohangan (2006) yang berjudul analisis alokasi pengeluaran dana konsumsi mahasiswa Universitas Kristen Petra untuk education. Hasil penelitian Michael sama dengan hasil penelitian Agung. Michael menyimpulkan bahwa alokasi uang saku mahasiswa lebih banyak digunakan untuk konsumsi non makanan dari pada konsumsi makanan. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agung dan Michael dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Agung dan Michael tidak memperhatikan daerah asal mahasiswa yang menjadi sampel penelitian, sedangkan dalam penelitian ini daerah asal mahasiswa merupakan salah satu variabel yang juga ikut diteliti dalam pola konsumsi mahasiswa. Berdasarkan penelitian dapat dikatakan bahwa mahasiswa Geografi UM angkatan 2010–2012 tergolong sejahtera mengingat pola konsumsi sebagai salah
7
satu indikator untuk melihat tingkat kesejahtraan masyarakat yang didasari pada teori Engel’s. Teori Engel’s menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga semakin rendah presentasi pengeluaran untuk konsumsi makanan. Berdasarkan teori klasik ini, maka keluarga ataupun mahasiswa bisa dikatakan lebih sejahtera bila presentasi pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil dari presentasi pengeluaran untuk non makanan. Tingkat proporsi alokasi pengeluaran untuk makanan akan semakin kecil dengan bertambahnya pendapatan mahasiswa, karena sebagian besar dari pendapatan tersebut dialokasikan pada kebutuhan non makanan. Zonasi Karakteristik Pola Aktivitas Mahasiswa Geografi UM Aktivitas personal yang sering dilakukan oleh mahasiswa laki-laki angkatan 2010, 2011, dan 2012 yang berasal dari Zona Utara dan Zona Tengah yaitu aktivitas yang berhubungan dengan olah raga berbeda dengan mahasiswa wanita dari Zona Utara dan Zona Tengah, mereka lebih sering jalan-jalan, menulis, dan membaca untuk mengisi waktu luangnya. Pada penelitian ini dapat dilihat adanya perbedaan aktivitas personal yang dilakukan oleh mahasiswa laki– laki dan mahasiswa wanita yang disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin. Hasil penelitian ini dapat diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Wilis Srisayekti yang berjudul bagaimana mahasiswa menggunakan waktu luangnya?. Wilis menyimpulkan bahwa ada perbedaan penggunaan waktu luang antara mahasiswa dan mahasiswi, perbedaan individual dalam penggunaan waktu dapat dipengaruhi baik oleh faktor individual maupun oleh faktor masyarakat. Hasil penelitian ini juga dapat memperkuat pernyataan menurut Univeritas Kristen Petra dalam Anonim (2009), yaitu ada beberapa faktor personal yang menjadikan keputusan berpartisipasi masing-masing orang pada aktivitas tertentu juga akan berbeda, salah satunya yaitu jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin sangat mungkin menyebabkan terjadinya perbedaan pada pemilihan aktivitas. Aktivitas personal lebih di pengaruhi oleh jenis kelamin, berbeda dengan aktivitas dengan lingkungan sosial. Menurut Univeritas Kristen Petra dalam Anonim (2009), yang termasuk dalam faktor lingkungan sosial ada beberapa macam, salah satunya adalah tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan tentu saja menjadi salah satu hal yang sangat mungkin membentuk aktivitas seseorang,
8
banyak kegiatan-kegiatan luang yang terbentuk dari pendapatan seseorang. Ketika seseorang mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi, dimana tingkat dispossable income-nya (sisa pendapatan yang dimiliki setelah dikurangi dengan pengeluaran untuk kebutuhan hidup) juga tinggi, maka range (jenis) kegiatan luang yang dapat diikutinya juga akan semakin banyak. Pernyataan diatas dapat memperkuat hasil penelitian bahwa uang saku mahasiswa berpengaruh terhadap aktivitas dengan lingkungan sosialnya, bila hanya dilihat dari daerah asal mahasiswa, yaitu Zona Utara dan Zona Tengah, karena ada perbedaan uang saku antara kedua zona. Jumlah uang saku mahasiswa yang berasal dari Zona Utara lebih sedikit dari pada mahaiswa yang berasal dari Zona Tengah. Hal ini menyebabkan sebagian besar mahasiswa yang berasal dari Zona Utara memilih untuk tidak mengikuti kegiatan organisasi yang ada didalam maupun diluar kampus, berbeda dengan mahasiswa yang berasal dari Zona Tengah mereka lebih suka mengikuti kegiatan organisasi yang ada didalam kampus. Pernyataan diatas akan berbanding terbalik dengan hasil penelitian bila dilihat dari masing-masing angkatan dari kedua zona. Mahasiswa Geografi UM angakat 2010 yang berasal dari Zona Utara (dengan uang saku Rp 400.000– Rp 620.000 per bulan) dan Zona Tengah (dengan uang saku Rp 620.001– Rp 840.000 per bulan) lebih memilih untuk tidak mengikuti kegiatan organisasi yang ada didalam maupun diluar kampus. Berbeda dengan mahasiswa angkatan 2011 dan 2012 dari kedua zona, sebagian besar dari mereka memilih untuk mengikuti kegiatan organisasi intra yang ada didalam kampus. Dapat disimpulkan bahwa, uang saku mahasiswa akan berpengaruh terhadap pemilihan aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan sosial apabila hanya dilihat dari daerah asal mahasiswa karena uang saku mahasiswa dari kedua zona berbeda. Uang saku mahasiswa dari Zona Utara lebih sedikit dari pada uang saku mahasiswa dari Zona Tengah. Uang saku mahasiswa tidak akan berpengaruh dalam pemilihan aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan sosial apabila dilihat dari masing-masing angkatan yang ada pada kedua zona, karena masingmasing angkatan dalam satu zona memiliki uang saku yang sama. Hal ini dapat disebabkan karena mahasiswa angkatan 2010 saat dilaksanakannya penelitian,
9
waktu untuk mengikuti aktivitas organisasi intra sudah habis. Waktu bagi mahsiswa untuk mengikuti aktivitas organisasi intra yaitu 2 tahun, berbeda dengan mahasiswa angkatan 2011 dan 2012 mereka masih memiliki waktu yang panjang uantuk mengikuti aktivitas organisasi intra yang ada di kampus. Zonasi Tingkat Kesehatan Mahasiswa Geografi UM Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis penyakit yang sering diderita mahasiswa Geografi UM baik berdasarkan zonanya yaitu Zona Utara dan Zona Tengah, maupun berdasarkan angkatannya yaitu angkatan 2010– 2012 yang ada pada masing-masing zona yaitu diare, maag, demam, dan influensa, dengan lama sakit antara 1-6 hari. Jenis penyakit yang sering di derita mahasiswa Geografi UM merupakan jenis penyakit yang kebanyakan disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, virus atau lingkungan yang kurang sehat. Hal ini seperti yang dielaskan oleh Subandriyo & Hartanti dalam Sari (2011) lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia dan dapat mempengaruhi kehidupannya. Angka kesakitan (morbiditas) lebih mencerminkan keadaan kesehatan sesungguhnya, sebab kejadian kesakitan mempunyai hubungan yang erat dengan berbagai faktor lingkungan, seperti perumahan, air minum dan kebersihan serta faktor kemiskinan, kekurangan gizi serta pelayanan kesehatan di daerah tersebut. Angka kematian lebih banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi kedokteran sehingga kurang mencerminkan keadaan kesehatan yang sesungguhnya. Mahasiswa Geografi UM angkatan 2010, 2011, dan 2012 Universitas Negeri Malang yang berasal dari Zona Utara dan Zona Tengah merupakan mahasiswa indekost. Sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa makanan yang mereka makanan saat kuliah merupakan makanan yang jauh dari kata bergizi. Makanan yang mereka makan setiap hari tidak lepas dari lalapan, nasi, dan mie goreng. Kondisi kost - kostan yang berada dipemukiman padat penduduk menyebabkan mereka jarang mendapatkan air bersih. Selain itu, pola makan yang tidak teratur menyebabkan mahasiswa Geografi UM sering menderita sakti yang berhubungan dengan pencernaan. Sakit yang sering diderit mahasiswa Geografi UM disebabkan karena aktivitas mahasiswa yang padat sehingga menyebabkan pola makan mahasiswa
10
yang tidak teratur. Hasil penelian ini dapat diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni Fitri, dkk. yang berjudul ketepatan waktu makan, asupan kafein, protein dan tingkat stress terhadap kejadian gastritis pada mahasiswa strata 1 FKM Universitas Hasanuddin. Wahyuni menyimpulkan bahwa mahasiswa mempunyai waktu atau pola makan yang tidak tepat dan tidak teratur sehingga menyebabkan kejadian gejala gastritis lebih besar. Selain pola makan yang tidak teratur, dan lingkungan yang kurang sehat, mahalnya pelayanan kesehatan mengakibatkan mereka mengobati sakitnya dengan cara membeli obat bebas di apotek.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai karakteristik pola konsumsi dan aktivitas serta zonasi mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang dapat disimpulkan sebagai berikut. Kondisi sosial ekonomi orang tua mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara lebih baik dari pada Zona Tengah apabila dilihat dari jumlah pendapatan dan jumlah beban tanggungan. Jumlah uang saku mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara lebih sedikit dari pada mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Tengah. Mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara dan Zona Tengah cenderung memiliki pola konsumsi non makanan. Mereka lebih banyak mengalokasikan uang sakunya untuk konsumsi non makanan dibandingkan dengan konsumsi makanan. Pola aktivitas personal yang banyak dilakukan oleh mahasiswa laki–laki Geografi UM yang berasal dari Zona Utara dan Zona Tengah adalah olah raga, untuk mahasiswa perempuan lebih sering melakukan aktivitas personal jalan– jalan, membaca, dan menulis. Pola aktivitas dengan lingkungan sosial yang diikuti oleh mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Tengah adalah organisasi intra dan mahasiswa yang berasal dari Zona Utara lebih memilih untuk tidak mengikuti kegiatan organisasi. Tingkat kesehatan mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara dan Zona Tengah cukup baik karena jenis sakit yang diderita merupakan jenis sakit ringan dan lama sakit yang pendek. Jenis sakit yang
11
sering diderita mahasiswa Geografi UM adalah diare, maag, demam, dan influensa dengan lama sakit antara 1-6 hari. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. Peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan dua zona yaitu Zona Utara dan Tengah saja, tetapi Zona Selatan dan mahasiswa yang berasal dari wilayah luar Jawa juga dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Selain itu, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan kota yang berbeda dari masing–masing zona. Mahasiswa Geografi UM yang berasal dari Zona Utara dan Zona Tengah sebaiknya lebih mengalokasikan uang sakunya untuk konsumsi makanan dari pada non makanan, apabila ada uang tersendiri untuk konsumsi non makanan. Mahasiswa Geografi UM sebaiknya mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan bersifat akademik, yaitu menulis, membaca, dan mengikuti kegiatan organisasi yang ada di kampus.
DAFTAR RUJUKAN Agung Perkasa, Andi. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Mahasiswa Universitas Hasanuddin. (Online),(http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1744), diakses 01 Januari 2013. Anonim. 2009. Pengaruh Kenaikan dan Penurunan Harga BBM Terhadap Tingkat Konsumsi dan Volume Tabungan Mahasiswa Manajemen-A Stambuk 2006 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. (Online), (http://openhiey.wordpress.com/2009/08/09/mini-skripsi-metopel/), diakses 27 April 2012. Badan Pusat Statistik. 2011. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2012. (Online), (http://jatim.bps.go.id/e-pub/susenas2011pub/), diakses 2 Januari 2013. Fitri, Wahyuni. Tanpa Tahun. Ketepatan Waktu Makan, Asupan Kafein, dan tingkat Stres terhadap Kejadian Gastritis pada Mahasiswa Strata 1 Universitas Hasanudin. (Online), (http://www.google.com/url?q=http://repository.unhas.ac.docx) , diakses 3 April 2013. Hamohangan, Michael. 2006. Analisis Alokasi Pengeluaran Dana Konsumsi Mahasiswa Universitas Kristen Petra untuk Education. (Online), (http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_9634.html), diakses 03 April 2013.
12
Haryono, Agung. 2008. Pengaruh Sistem Pembelajaran dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Ekonomic Literacy Siswa SMA di Kota Malang: Disertasi. Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Herlambang, Sudarno. Tanpa Tahun. Dasar- Dasar Geomorfologi Indonesia. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang Maryamah, Ela. 2006. Analisis Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Perubahan Pengeluaran Konsumsi Masyarakat (Studi Kasus Di Kecamatan Cileungi Sebagai Salah Satu Daerah Bercorak Urban Kab. Bandung. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jakarta: UPI Purwati, Ana. 2010. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Persepsi Siswa atas lingkungannya terhadap Perilaku Konsumsi yang diintermedisi Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Sekota Malang. Tesis. Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Rahma, Aulia. 2011. Studi Perbandingan Pola Konsumsi Pangan dan Non Pangan Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Makassar. (Online), (http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/404), diakses tanggal 27 April 2012. Sari, Desri Maulina. 2011. Gaya Hidup, Intake Gizi, Dan Morbiditas Orang Dewasa Yang Berstatus Gizi Obes Dan Normal. (Online), (http://www.google.com/url?url=http://repository.ipb.ac.id/bitstream/han dle/123456789/54381/BAB%2520II%2520Tinjauan%2520Pustaka.pdf), diakses 01 November 2012. Setiawan, Nur Aziz. 2011. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Modernitas Siswa Terhadap Pola Konsumsi Kelas VII SMP Negeri 2 Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Srisayekti, Wilis. Tanpa Tahun. Bagaimana Mahasiswa Menggunakan Waktunya. (Online), (http://pustaka.unpad.ac.id/archives/81761/), diakses 03 April 2013. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
13
Tabel Hasil Penelitian Variabel
Sub variabel
Konsumsi
Makanan Non makanan Uang saku Personal Laki – laki Wanita
(Rp/bulan dalam ribuan)
Aktivitas
Kondisi sosial
Angkatan 2010 Utara Tengah > 240 - ≤ 380 ≤ 240 > 240 - ≤ 380 > 240 - ≤ 380 ≤ 620 > 620 - ≤ 840
Angkatan 2011 Utara Tengah > 380 - ≤ 520 ≤ 240 > 380 - ≤ 520 > 240 - ≤ 380 ≤ 620 > 620 - ≤ 840
Angkatan 2012 Utara Tengah ≤ 240 ≤ 240 > 240 - ≤ 380 > 240 - ≤ 380 ≤ 620 > 620 - ≤ 840
Olah raga Jalan – jalan Tidak mengikuti organisasi
Olah raga Menulis Mengikuti organisasi intra
Olah raga Membaca Tidak mengikuti organisasi
Olah raga Menulih Tidak mengikuti organisasi
Olah raga Jaln - jalan Mengikuti organisasi intra
Olah raga Membaca Mengikuti organisasi intra
Jenis sakit
Maag
Diare
Demam
Influensa
Demam
Diare
Maag
Maag
Lama sakit (hari) Lama pendidikan
4–6
1–3
1–3
1–3
4–6
1–3
4–6
4–5
13 – 16 10 – 12
10 – 12 10 – 12
10 – 12 10 – 12
10 – 12 1–6
10 – 12 10 – 12
10 – 12 10 – 12
10 – 12 10 – 12
10 – 12 10 – 12
2
2
2
4
2
2
2
2
Ayah Ibu Pendapatan
Swasta IRT
Petani IRT
Swasta IRT
Petani IRT
PNS IRT
Petani IRT
Swasta IRT
Swasta IRT
(dalam ratus ribuan)
20 < x ≤ 35
5 < x ≤ 20
20 < x ≤ 35
5 < x ≤ 20
5 < x ≤ 20
5 < x ≤ 20
20 < x ≤ 35
5 < x ≤ 20
Lingkungan Sosial Tingkat Kesehatan
Zona Utara Tengah > 240 - ≤ 380 ≤ 240 > 380 - ≤ 520 > 240 - ≤ 380 ≤ 620 > 620 - ≤ 840
Musik Jalan - jalan Mengikuti organisasi intra
Menulis Menulis Mengikuti organisasi intra
(dalam tahun)
Ayah Ibu Beban tanggungan (dalam orang)
Kondisi ekonomi
Jenis pekerjaan