PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN TERHADAP PROSES PELAYANAN KEPEGAWAIAN KENAIKAN PANGKAT DI BKPP PEMKAB. PULANG PISAU Yuke Julianti1)
[email protected] PNS Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau Kalteng M.Ma’ruf Abdullah2) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin Deli Anhar3) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
ABSTRACT Communication within an organization is an activity that is always present (never absent), the conditio Sinne quanon, because communication is the means used by employees, either formally or informally, to discuss, exchange ideas, make a report to superiors, to provide direction to subordinates and etc. In the submitted proposal for a promotion and regular salary it is still done using the district government Home Knives SAPK application program to assist in overcoming delays. But the facts that occurred after the use of SAPK on staffing service process takes a long time because the process is long.This research is a quantitative research that emphasizes the analysis of numerical data (numbers) are processed with statistical methods. The method used in this study is a survey method. Results of the study are partial effect on the communication strategy undertaken in the use SAPK to the process of staffing services in BKPP Pemkab promotion. Home Knives simultaneous influences of the communication strategy undertaken in the use SAPK to the process of staffing services in BKPP Pemkab promotion. Home Knives it can be seen from the results obtained from the ANOVA table that F count = 19,192 with sig = 0,000. The communication strategy of the most dominant group in affecting the increase in staffing services.
Key words: Communication Strategies, Employee Application System, Promotion
PENDAHULUAN
Pegawai Negeri Sipil Kab. Pulang Pisau
Kabupaten Pulang Pisau merupakan
sebanyak 3.838 orang yang tersebar di 8
bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan
(delapan) kecamatan.
Tengah. Kabupaten Pulang Pisau adalah
Badan
Kepegawaian,
Pendidikan
kabupaten pemekaran yang berpisah dari
dan Pelatihan (BKPP) Kab. Pulang Pisau
kabupaten
Kabupaten
adalah salah satu dari lembaga Teknis
Kapuas pada tahun 2002. Berdasarkan
Daerah yang dibentuk dengan Peraturan
rekapitulasi per 31 Desember 2013, total
Daerah Nomor 09 Tahun 2008. BKPP
induknya
yaitu
55
Pemkab. Pulang Pisau adalah unit kerja
bawahan
yang
merupakan suatu faktor yang utama dalam
berkedudukan
penunjang
sebagai
Pemerintah
unsur
Daerah
dan
sebagainya.
yang
organisasi.
Hampir
tidak
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
organisasi
yang
tidak
di bawah dan bertanggung jawab kepada
komunikasi.
Bupati melalui Sekretariat Daerah. BKPP
Adapun
tujuan
Komunikasi ada
aspek
melibatkan
dari
program
Pemkab. Pulang Pisau sebagai salah satu
aplikasi SAPK untuk membantu dalam
dari
dalam
mengatasi keterlambatan dalam pengajuan
melaksanakan kegiatannya berhubungan
kenaikan gaji berkala dan pengusulan
dengan kelembagaan, tupoksi, sumber daya
kenaikan pangkat serta pembuatan SKKPT
manusia,
dan SKKGB, dan pencarian data bisa
Lembaga
Teknis
Daerah
ketatalaksanaan,
sarana
dan
prasarana.
langsung dilakukan dengan memasukan
Pengembangan
SAPK
dapat
nama dan password kemudian komputer
dilakukan oleh masing masing instansi
akan
sesuai
dibutuhkan
dengan
kebutuhan
layanan
memberikan karena
informasi
yang
komputer
telah
kepegawaian, seperti penyusunan DUK,
terhubung ke server, sehingga pencarian
DP3,
data dengan menggunakan arsip tidak
fungsi
presensi,
penggajian,
dan
sejenisnya. Jika dilihat dari tujuan SAPK
diperlukan
tersebut,
dirancang lebih efektif dan akurat.
sistem
ini
nantinya
dapat
lagi,
karena
sistem
yang
bermanfaat banyak, baik dalam pengelolaan
Namun fakta yang terjadi setelah
data maupun penyajian informasi yang
penggunakan SAPK pada proses pelayanan
lebih cepat dan akurat.
kepegawaian kenaikan pangkat periode
Sebagaimana
diketahui
teknologi
April
2014
adalah
realisasi
kenaikan
informasi memiliki peran penting dalam
pangkat diterima dibulan Agustus 2014
menentukan keberhasilan suatu organisasi,
padahal seharusnya diterima tepat waktu
baik di lingkungan swasta maupun lembaga
yaitu sebelum atau tepat dibulan April 2014.
pemerintah, besarnya sumber daya yang
Maka tidak sedikit pegawai negeri sipil
dimiliki oleh suatu organisasi tanpa di
yang enggan mengurusnya. Belum lagi
dukung
menunggu hasilnya yang memakan waktu
oleh
komunikasi
dalam
mensosialisikan yang baik dapat diduga akan menghambat informasi dalam suatu organisasi tersebut.
cukup lama karena prosesnya yang lama. Selain itu juga di temukan pada saat pengimputan
data
biasanya
terjadi
Komunikasi dalam suatu organisasi
kegagalan jaringan dan itu membuat proses
merupakan aktivitas yang selalu hadir
pengimputan data ke BKN jadi terhambat
(tidak pernah absen), conditio sinne quanon,
dan jika sudah terjadi kegagalan jaringan
karena komunikasi adalah sarana yang
tersebut maka proses pengimputan data
digunakan para pegawai, baik secara formal
dilakukan secara manual dengan membawa
maupun
langsung berkas ke kantor BKN Regional.
informal,
untuk
berdiskusi,
bertukar pikiran, membuat laporan kepada atasan,
memberikan
arahan
kepada
56
TINJAUAN PUSTAKA
ditempat
a. Teori Komunikasi
jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat
Kata
komunikasi
yang
relatif
jauh
ataupun
atau
kabar, majalah, radio, televisi, film, dan
Inggris
banyak lagi adalah media kedua yang
berasal dari kat Latin communis yang
sering digunakan dalam komunkasi. Pada
berarti “sama,” communico, communication
umumnya kalau kita berbicara dikalangan
atau communicare yang berarti “membuat
masyarakat,
sama”
komunikasi
communication
(to
dalam
bahasa
common).
Istilah
pertama
(communis) paling sering disebut sebagai
yang itu
dinamakan
adalah
media
media kedua
sebagaimana diterangakan diatas.
asal kata komunikasi, yang merupakan
Jarang sekali orang menganngap
akar dari kata-kata Latin lainnya yang
bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini
mirip. Komunikasi menyarankan bahwa
disebabkan oleh bahasa sebagai sebagai
suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
lambing (symbol) seserta isi (content) –
pesan dianut secara sama. Akan tetapi
yakni pikiran dan atau perasaan – yang
definisi-definis kontemporer menyarankan
dibawanya
bahwa komunikasi merujuk pada cara
(message),
berbagai hal-hal tersebut, seperti dalam
dipisahkan. Tidak seperti media dalam
kalimat
“Kita
bentuk
“Kita
lainlainnya.
“Kita
berbagi
mendiskusikan
pikiran”
makna,”
dan
mengirimkan pesan”. Dalam
Buku
menjadi yang
surat,
Pengantar
Ilmu
tampak
tak
telepon,
Yang
dipergunakan.
totalitas
radio,
jelas
tidak
Tampaknya
pesan dapat dan selalu
seolah-olah
orang tak mungkin berkomunikasi tanpa
Komunikasi (Cangara, 2006 :119), media
bahasa,
adalah alat atau sarana yang digunakan
berkomunikasi tanpa surat, atau telepon,
untuk
dari
atau televisi, dan sebagainya. (Effendy,
Ada
2003 : 11-17).
menyampaikan
komunikator
kepada
pesan khalayak.
tetapi
orang
mungkin
dapat
beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia,
b. Strategi Komunikasi
maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi
adalah
pancaindera
manusia seperti mata dan telinga. Pesan–
pesan
yang
Strategi pada hakekatnya adalah rencana cermat tentang suatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran.
diterima
Sasaran atau target tidak akan mudah
selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya
dicapai
diproses oleh pikiran manusia untuk
dasarnya segala tindakan atau perbuatan
mengontrol
sikapnya
itu tidak terlepas dari strategi, terlebih
terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan
dalam target komunikasi. (Rafi’udin dan
dalam tindakan.
Maman Abdul Djaliel, 1997: 77)
dan
menentikan
Seorang menggunakan
komunikator kedua
strategi,
karena
pada
Namun untuk mencapai sasaran
dalam
atau
karena
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
komunikan sebagai sasarannya berada
menunjukkan arah saja, tetapi hanya
melancarkan
media
tanpa
komunikasinya
target
tersebut,
strategi
tidak
57
menunjukkan
bagaimana
taktik
khalayak secara tepat dan seksama yang
operasionalnya. Secara etimologi, kata
meliputi :
komunikasi berasal dari bahasa Latin
1. Strategi komunikasi yang dilakukan
communication, dari kata communis yang
dalam penggunaan SAPK terhadap
berarti sama, yaitu sama makna mengenai
proses
suatu hal.(Effendy, 1993: 4-5)
kenaikan pangkat di BKPP. Pulang
Gerald
A.
Miller
dan
Stainer
pelayanan
kepegawaian
Pisau antara lain : Strategi komunikasi
menjelaskan bahwa komunikasi adalah
personal,
proses dan yang disampaikan bukan
kelompok,
hanya sekedar informasi, tetapi juga
organisasi dan strategi komunikasi
gagasan, emosi dan ketrampilan. Dalam
massa.
karyanya,
berjudul
Communication
:
“On
Stab”,
Secara
komunikasi
strategi
komunikasi
konstektual,
komunikasi
yang
interpersonal digambarkan sebagai suatu
dimuat dalam Journal of Communication
komunikasi antara dua individu atau
menyatakan bahwa: “Pada pokoknya,
sedikit
komunikasi
berinteraksi,
mengandung
keperilakuan dimana
Another
Defining
strategi
sebagai
seseorang
menyampaikan
suatu
situasi
individu,yang
mana
saling
saling
memberikan
minat
sentral,
umpanbalik satu sama lain. Namun,
sebagai
sumber
memberikan definisi konstektual saja
kepada
tidak
kesan
cukup
untuk
menggambarkan
seseorang atau sejumlah penerima yang
komunikasi interpersonal karena setiap
secara sadar bertujuan mempengaruhi
interaksi antara satu individu dengan
perilakunya.” Dalam definisinya itu Miller
individu
memperluas
Muhammad(2005:159)
pengertian
komunikasi
lain
berbeda-beda.
Arni
menyatakan
dengan tujuan perubahan perilaku. Ini
bahwa“komunikasi interpersonal adalah
berarti komunikasi menurut Miller bukan
proses pertukaran informasi diantara
sekedar upaya memberi tahu, tetapi juga
seseorang dengan paling kurang seorang
upaya mempengaruhi, agar seseorang
lainnya atau biasanya diantara dua orang
atau sejumlah orang melakukan kegiatan
yang
atau tindakan tertentu.
balikannya”.
Strategi komunikasi harus mampu
dapat
komunikasi
secara
pendekatan
diketahui
Strategi komunikasi kelompok, yaitu
menunjukkan bagaimana operasionalnya praktis,
langsung
kelompok
kecil
dan
maksudnya
berbagai
komunikasi kelompok besar. Strategi
(approach)bisa
berbeda
komunikasi
kelompok
strategi
dan kondisi. (Effendy, 2004: 32)
berlangsung antara tiga orang atau lebih
kepentingan
menciptakan para
persamaan
pegawai,
maka
anggotanya sama
pengalaman
kelompok
kerangka
referensi
yang
secara tatap muka dimana anggota-
komunikator harus mengerti kerangka dan
komunikasi
adalah
sewaktu-waktu bergantung pada situasi Untuk
proses
kecil
saling
lain. kecil
berinteraksi
Strategi dengan
satu
komunikasi sendirinya
58
melibatkan pula strategi komunikasi
berurusan tidak mengetahui tentang
antar pribadi.
penggunaan SAPK namun hasilnya
Strategi komunikasi organisasi terjadi
up to date sebagai database .
dalam suatu organisasi, bersifat formal
3. Strategi Komunikasi yang paling
dan informal, dan berlangsung dalam
dominan
mempengaruhi
jaringan komunikasi yang lebih besar
pelayanan
kepegawaian
dari
kelompok..
pangkat menggunakan SAPK yaitu
diadik,
strategi komunikasi personal. Hal ini
strategi
komunikasi
Melibatkan
komunikasi
komunikasi
antar
komunikasi
publik.
formal
adalah
organisasi
pribadi
dan
dikarenakan
Komunikasi
menurut
yaitu
strategi
struktur
komunikasi
maupun
dengan dinilai
horizontal. Komuniksi informal tidak
dalam
proses
tergantung
kepegawaian.
struktur organisasi
komunikasi
dengan
rekan
Secara komunikasi
massa
pegawai
yang
paling
efektif
pelayanan
c. Bentuk-Bentuk Strategi Komunikasi
sejawat. Strategi
komunikasi
SAPK BKPP Pemkab Pulang Pisau berurusan
seperti
kenaikan
tatap muka antara sesama Petugas
kebawah dan ke atas serta komunikasi pada
proses
garis
besar
strategi
adalah
komunikasi dibagi menjadi empat bentuk,
strategi komunikasi yang menggunakan
yaitu strategi komunikasi personal, strategi
media massa, baik cetak (surat kabar,
komunikasi kelompok, strategi komunikasi
majalah) atau elektronik (radio, televisi),
organisasi dan strategi komunikasi massa.
yang dikelola oleh suatu yang
ditujukan
besar
orang
banyak
kepada
yang
lembaga sejumlah
tersebar
tempat,anonim
heterogen.
BKN
di dan
Strategi komunikasi personal dibagi menjadi dua bentuk, yaitu strategi komunikasi dengan diri sendiri dan antar
pribadi.
Strategi
komunikasi
menggunakan
dengan diri sendiri adalah proses
media website untuk SAPK karena
komunikasi yang terjadi dalam diri
website mempunyai kelebihan
individu (dengan diri sendiri). Strategi
2. Strategi
komunikasi
komunikasi
pelayanan
dengan
diri
sendiri
kepegawaian kenaikan pangkat pada
merupakan landasan untuk melakukan
BKPP Pemkab. Pulang Pisau sebelum
strategi
diterapkan
SAPK
Keberhasilan komunikasi kita dengan
terhitung lebih cepat penyelesaian
orang lain bergantung pada keefektifan
prosesnya
komunikasi kita dengan diri sendiri.
penggunakan karena
tidak
ada
komunikasi
penggunaan SAPK yang mempunyai
Strategi
komunikasi
banyak
proses
tahapan
antar
antar
pribadi
dalam
proses
adalah
sedangkan
setelah
berlangsung antara dua orang atau
diterapkan SAPK penyelesaiannya
lebih secara tatap muka. Bentuk khusus
lebih lambat yang dikarenakan juga
dari komunikasi ini adalah komunikasi
masih
diadik yaitu dengan karakteristik :
pengerjaannya
banyak
pegawai
yang
komunikasi
pribadi.
yang
59
proses
komunikasi
yang
horizontal. Komuniksi informal tidak
antara
orang
tergantung
berlangsung
dua
dalam situasi tatap muka, dibagi atas
seperti
percakapan,
sejawat.
dialog,
wawancara.
Komunikasi diadik memiliki ciri : pihak-pihak
yang
berkomunikasi
Strategi
pada
struktur organisasi
komunikasi
dengan
rekan
komunikasi
massa
adalah
strategi
komunikasi
yang
berada dalam jarak dekat dan pihak-
menggunakan media massa, baik cetak
pihak
dan
(surat kabar, majalah) atau elektronik
menerima pesan secara spontan dan
(radio, televisi), yang dikelola oleh
simultan.Komunikasi
suatu
yang
mengirimkan
antar pribadi
lembaga
yang
ditujukan
sangat potensial untuk mempengaruhi
kepada sejumlah besar orang yang
atau membujuk orang lain.
tersebar di banyak tempat,anonim
Strategi
komunikasi
Komunikasi menjadi komunikasi
kelompok.
kelompok
dua
bentuk,
kelompok
komunikasi
dibagi yaitu
kecil
kelompok
dan besar.
dan heterogen. Proses komunikasi yang
berlangsung
dimana
pesannya dikirim dari sumber yang melembaga
kepada
khalayak
yang
sifatnya massal melalui alat-alat yang
Komunikasi kelompok kecil adalah
bersifat
proses komunikasi yang berlangsung
televisi,
antara tiga orang atau lebih secara tatap
Pesan-pesan
bersifat
umum,
muka
disampaikan
secara
cepat,
dimana
anggota-anggotanya
mekanik surat
seperti;
kabar
radio,
dan
film.
saling berinteraksi satu sama lain.
serentak dan selintas (khususnya
Tidak ada jumlah batasan anggota
media elektronik).
yang pasti, dua sampai tiga orang atau duapuluh sampai tiga puluh
d. Pengertian Efektivitas Komunikasi
orang tetapi tidak lebih dari lima puluh
Efektivitas dapat diartikan sangat
orang. Strategi komunikasi kelompok
beragam terkait dengan bidang keahlian
kecil dengan sendirinya melibatkan
dan tergantung pada konteks apa efektivitas
pula strategi komunikasi antar pribadi.
tesebut
Strategi komunikasi organisasi terjadi
(1978:44) efektivitas adalah suatu tingkatan
dalam suatu organisasi, bersifat formal
yang sesuai antara keluaran secara empiris
dan informal, dan berlangsung dalam
dalam suatu sistem dengan keluaran yang
jaringan komunikasi yang lebih besar
diharapkan.
dari strategi komunikasi kelompok..
dengan
Melibatkan
komunikasi
dengan benar demi tercapainya hasil yang
komunikasi
antar
komunikasi
publik.
diadik,
pribadi
digunakan.
Menurut
Efektivitas
suatu
kegiatan
Drucker
berkaitan untuk
erat
bekerja
dan
lebih baik sesuai dangan tujuan semula.
Komunikasi
Sementara itu menurut Bernard (dalam
formal adalah menurut struktur
Gybson
organisasi
pencapaian sasaran dari upaya bersama,
yaitu
komunikasi
1997:
56),
efektivitas
adalah
kebawah dan ke atas serta komunikasi
60
dimana derajat pencapaian menunjukkan
derajat efektivitas.
Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.
Efektif memiliki arti berhasil atau
Menggunakan struktur data dan tabel
tepat guna. Efektif merupakan kata dasar,
referensi yang sama sesuai standar
sementara kata sifat dari efektif adalah
baku yang disusun oleh BKN pusat.
efektivitas. Makna lain dari efektivitas yakni daya
pesan
untuk
mempengaruhi
komunikan, karena itu diperlukann syarat –
Sistem
yang
dibangun
dikembangkan
dapat
sesuai
dengan
kebutuhan instansi pengguna
syarat agar komunikasi yang dilakukan
Jaringan
yang
dibutuhkan,
efektif. Efektivitas menurutt Onong Uchjana
Implementasi SAPK memerlukan jaringan
Effendy, adalah :
komunikasi
Menurut Wilbur Schramm dalam
data
antara
BKN
dengan
Kantor Regional, BKN dengan Instansi
Effendy menyatakan faktor komunikasi
Pusat,
efektif adalah:
Instansi Daerah. Instansi pengguna SAPK
1. Pesan
harus
dirancang
dan
perlu
Kantor
Regional
menyiapkan
BKN
dengan
jaringan
dengan
disampaikan sedemikian rupa sehingga
bandwith minimal 2X64 kbps, network
menarik perhatian komunikan.
switch dengan spesifikasi standar.
2. Pesan harus menggunakan lambanglambang tertuju kepada pengalaman
f. Pelayanan
sehingga
sama-sama
mengerti. 3. Pesan
Secara umum pelayanan dapat diartikan dengan melakukan perbuatan yang
harus
membangkitkan
hasilnya
ditujukan
maupun
kelompok
menyarankan
beberapa
Menurut
Keputusan
memperoleh
kebutuhan
untuk
tersebut.
(Effendy, 2004: 32).
untuk
kepentingan orang lain, baik perorangan,
kebutuhan pribadi komunikan dan cara
Kenaikan
Pangkat
yang sama antara komunikan dan komunikator
Kepegawaian
atau
masyarakat.
Menteri
Negara
Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 disebutkan
bahwa:
"Pelayanan
adalah
Segala bentuk kegiatan pelayanan yang e. Sistem
Aplikasi
Pelayanan
Kepegawaian (SAPK)
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan badan
Adalah sistem informasi berbasis
usaha milik negara/daerah dalam bentuk
komputer yang disusun sedemikian rupa
barang atau jasa dalam rangka pemenuhan
untuk
kebutuhan masyarakat maupun dalam
pelayanan
kepegawaian.
SAPK
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
Sistem yang terkoneksi secara on-line
perundang-undangan".
antara BKN Pusat, Kantor Regional
Menurut
BKN
dan
menggunakan data.
instansi jaringan
Gronroos
(dalam
dengan
Ratminto, 2005:2): "Pelayanan adalah suatu
komunikasi
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
61
interaksi
antar
karyawan
atau
disediakan
oleh
pelayanan
yang
memecahkan
konsumen hal-hal
dengan
lain
organisasi
dibuat
berdasarkan
pelayanan
yang
sesungguhnya dilapangan. Alur kerja
pemberi
adalah cetak biru pelayanan, sehingga
dimaksudnya untuk
yang
untuk
memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan". Menurut penjelasan umum dalam
semua
pihak
yang
terkait
dapat
mempunyai pandangan seragam secara visual tentang :
Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun
Kegiatan (Jenis, uraian, urutan dan banyaknya)
dimaksud
Para pelaku/profil setiap kegiatan
dengan Kepegawaian adalah segala hal-hal
Dimensi waktu (waktu rata-rata yang
1974
disebut
bahwa
yang
mengenai kedudukan, kewajiban, hak, dan
dibutuhkan setiap kegiatan, waktu
pembinaan
mulai setiap layanan, tenggat waktu,
pegawai
negeri".
Jadi
pelayanan kepegawaian adalah melakukan perbuatan
yang
hasilnya
ditujukan
mengenai hal – hal kepegawaian.
periode)
Data,
informasi,
laporan,
semua
dokumentasi yang diperlukan dan dihasilkan.
g. Pengertian Kenaikan Pangkat 1. Pangkat adalah Kedudukan yang menunjukan
tingkat
seseoran
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya susunan
dalam
rangkaian
kepegawaian
METODE PENELITIAN a) Metoda Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
dan
penelitian kuantitatif yang menekankan
digunakan sebagai dasar penggajian;
analisisnya pada data-data numerikal
2. Kenaikan
Pangkat
adalah
(angka) yang diolah dengan metoda
Penghargaan yang diberikan atas
statistika.
prestasi
kerja
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pegawai
Negeri
dan
pengabdian
Sipil
terhadap
negeri;
metode
Metode survai.
penelitian (Effendi,
yang 1989:3)
Penelitian ini mengkaji lima variabel,
3. Kenaikan Pangkat Reguler adalah
yakni variabel bebas berupa Strategi
Penghargaan yang diberikan kepada
komunikasi
Negawai Negeri Sipil yang telah
komunikasi kelompok (X2), Strategi
memenuhi syarat yang ditentukan
komunikasi
tanpa terikat pada jabatan;
variabel Strategi komunikasi massa
4. Kenaikan Pangkat Pilihan adalah Kepercayan dan penghargaan yang
personal organisasi
(X1),
Strategi
(X3),
serta
(X4) sebagai varibel bebas dan Kualitas Pelayanan (Y) sebagai varibel terikat.
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi. Alur
b) Populasi dan Sampel 1. Populasi
kerja
adalah
pemetaan
Terkait dengan penelitian ini,
serangkai kegiatan (input-proses-output)
populasi yang dimaksud adalah
62
seluruh
pegawai
Pemkab
Pulau
Jika probabilitas < 0,05 atau nilai
Pisau, golongan III sebanyak 350
rhitung > rtabel maka butir pertanyaan
orang
valid.
2. Sampel
Jika probabilitas > 0,05 atau nilai
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan probability sampling,
rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tidak valid b. Uji Reliabilitas
Teknik sampling yang digunakan
Reliabilitas digunakan untuk mengukur
adalah proportionate stratified random
suatu kuesioner dikatakan reliable atau
sampling. (Sugiyono, 2003:75)
handal jika jawaban seseorang terhadap
Cara
menentukan
ukuran
sampel menggunakan rumus Slovin. Untuk menentukan ukuran
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik
uji
dengan
sampel dari populasi yang diketahui
koefisien Cronbach Alpha, dengan taraf
jumlahnya. Rumusnya adalah:
signifikan 0,05 (α = 5%).
N
3. Analisis statistik deskriptif
n=
Analisis 2
1 + Ne
statistik
mendeskripsikan
Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10% (0,10), maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar : 78 PNS.
digunakan
atau
menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa
bermaksud
membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009:147). 4. Analisis Regresi Dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh X terhadap Y. Model regresi linier sederhana dalam
c) Metode Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
penelitian ini sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 +e Dimana :
a. Uji Validitas Untuk mengetahui validitas dari butir-butir pertanyaan yang dinyatakan kuesioner,
deskriptif
untuk menganalisis data dengan cara
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian
dalam
menggunakan
digunakan
teknik
statistik korelasi product moment uji satu pihak (one tail) dari Karl Pearson Pengujian dilakukan pada taraf α = 0,05 dengan kriteria pengujian :
Y = variabel terikat X1 = variabel bebas X2 = variabel bebas a = nilai intercept (konstanta) b1 = koefisien arah regresi b2 = koefisien arah regresi 5. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis t (Uji Parsial)
63
Pengujian hipotesis yang bersifat terpisah
digunakan untuk mengukur apa yang
atau secara parsial ini menggunakan uji t,
seharusnya diukur, Sugiyono (2003:109).
yaitu untuk menguji signifikansi secara
Untuk mengetahui validitas dari
parsial hubungan variabel bebas terhadap
butir-butir pertanyaan yang dinyatakan
variabel terikat. Taraf signifikan yang
dalam
digunakan adalah 5%,
statistik korelasi product moment uji
kuesioner,
digunakan
teknik
satu pihak (one tail) dari Karl Pearson b. Uji Hipotesis F (Uji Simultan) Uji
simultan
dengan
untuk semua item pertanyaan adalah
menggunakan Uji F yang bertujuan untuk
valid karena rhitung > rtabel sehingga
menguji signifikansi hubungan variabel
dapat digunakan sebagai instrument
bebas
penelitian.
secara
dilakukan
Dari tabel di atas hasil uji validitas
simultan/keseluruhan
terhadap variabel terikat. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
2. Uji Reliabilitas
Melakukan pengujian signifikansi dengan
Teknik uji dengan menggunakan
menggunakan program SPSS, dengan
koefisien Cronbach Alpha, dengan taraf
kesimpulan bahwa:
signifikan 0,05 (α = 5%). Dengan criteria
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil
jika koefisien korelasi lebih besar dari
atau sama dengan nilai probabilitas Sig
nilai kritis atau apabila nilai alpha
atau *0,05 ≤ Sig+, maka Ho diterima dan
cronbach > 0,60 maka item tersebut
Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
dinyatakan
reliabel
(Suharsimi
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar
Arikunto, 2002:171). hasil uji reliabilitas
atau sama dengan nilai probabilitas Sig
adalah reliabel karena Nilai Koefisien.
atau *0,05 ≤ Sig+, maka Ho ditolak dan
Hasil
Ha diterima, artinya signifikan.
instrument
ini
menerangkan penelitian
bahwa memiliki
kehandalan yang bisa diterima. d) Tempat Dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian dilakukan
3. Analisis Regresi
pada BKPP Pemkab. Pulang Pisau, yang
Dari hasil regresi diperoleh R =
berlokasi di Jl. W.A.D. Duha Mantaren I
0,716, dan nilai R Square = 0,486 atau
Pulang Pisau sejak bulan Januari sampai
48,6%. Artinya 48,6%.
dengan Agustus 2014.
Kualitas Pelayanan (Y) sebagai varibel
Model regresi
terikat dipengaruhi oleh variabel bebas HASIL DAN PEMBAHASAN
dan sisanya 51,4% dipengaruhi oleh
1. Uji Validitas
faktor lain yang tidak dprediksikan
Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang
digunakan
dalam penelitian ini dan dapat diterima.
untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
4. Uji Hipotesis t (Uji Parsial)
Berdasarkan nilai yang diperoleh nilai thitung sebesar 1.214. Karena
64
nilai thitung (1.214) lebih kecil dari
kenaikan pangkat di BKPP Pemkab.
ttabel
(4.303) maka pada tingkat
Pulang Pisau diketahui dari a). karena
kekeliruan 5% diputuskan untuk
nilai t hitung dari variabel strategi
menolak Ha dan menerima Ho.
komunikasi personal (x1) 1.214 lebih
Berdasarkan nilai yang diperoleh
besar t tabel b) karena nilai t hitung
nilai thitung sebesar 1.051. Karena
dari
nilai thitung (1.051) lebih kecil dari
kelompok (x2) 1.051 lebih besar t tabel
ttabel
(4.303) maka pada tingkat
c). karena nilai t hitung dari variabel
kekeliruan 5% diputuskan untuk
strategi komunikasi organisasi (x3)
menolak Ha dan menerima Ho.
1.024 lebih besar t tabel d) karena nilai
Berdasarkan nilai yang diperoleh
t
nilai thitung sebesar 1.024. Karena
komunikasi massa (x4) 1.014 lebih
nilai thitung (1.024) lebih kecil dari
besar t tabel.
ttabel
(4.303) maka pada tingkat
variabel
hitung
strategi
dari
komunikasi
variabel
strategi
2. Terdapat pengaruh secara simultan
kekeliruan 5% diputuskan untuk
pada
menolak Ha dan menerima Ho.
dilakukan dalam penggunaan SAPK
Berdasarkan nilai yang diperoleh
terhadap
nilai thitung sebesar 1.054. Karena
kepegawaian kenaikan pangkat di
nilai thitung (1.054) lebih kecil dari
BKPP Pemkab. Pulang Pisau hal ini
ttabel
dapat
(4.303) maka pada tingkat
strategi
komunikasi
proses
diketahui
yang
pelayanan
dari
Dari
tabel
kekeliruan 5% diputuskan untuk
ANOVA diperoleh hasil bahwa F
menolak Ha dan menerima Ho.
hitung =19,192 dengan sig = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
5. Uji Hipotesis F (Uji Simultan)
Ha, diterima artinya ada pengaruh
Dari tabel ANOVA diperoleh hasil bahwa F hitung =19,192 dengan sig =
positif 3. Strategi komunikasi kelompok paling
0,000. Dapat disimpulkan bahwa Ho
dominan
ditolak
proses
Ha,
diterima
artinya
ada
dalam
mempengaruhi
pelayanan
kepegawaian
pangkat
menggunakan
pengaruh positif strategi komunikasi
kenaikan
yang
SAPK karena ditemukan bahwa nilai
dilakukan
SAPK
terhadap
dalam
penggunaan
proses
pelayanan
signifikansi
variabel
strategi
kepegawaian kenaikan pangkat di BKPP
komunikasi
kelompok
diantara
Pemkab. Pulang Pisau.
variabel strategi yang lain.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran-saran
Kesimpulan 1. Terdapat
Berdasarkan pengaruh
parsial
pada
strategi komunikasi yang dilakukan dalam penggunaan SAPK terhadap proses
pelayanan
kepegawaian
hasil
penelitian,
beberapa saran dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Kepada BKPP Pemkab. Pulang Pisau diharapkan dapat mempertahankan
65
dan meningkatkan hubungan yang akrab dan harmonis pada semua pegawai Pemkab Pulang Pisau, baik di dalam maupun di luar tempat kerja serta menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan memberikan motivasi kepada
pegawai
lainnya
guna
menumbuhkan semangat dan gairah kerja
serta
meningkatkan
kinerja
pegawai. 2. Kepada para pegawai, diharapkan agar
dapat
meningkatkan team,
selalu
yang
baik
menjaga
dan
kekompakan menjalin
dengan
kerja
komunikasi
rekan
sekerja
maupun atasannya langsung untuk memotivasi memperoleh
dirinya
sendiri
kepuasan
kerja
agar dan
suasana kerja yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA Arief Furchan. 1982. Pengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya :Usaha Nasional Canggara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Devito,Joseph.,1996.Komunikasi Antar Manusia, Edisi 5 (alih bahasa Maulana A).Harper Collin Publisher,New York Drucker, peter, F.1978. Manajemen: Tugas dan Tanggung jawab Praktek. Jakarta: Penerbit Gramedia. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Solatun, Dr, M.Si, 2008, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Djarwanto. 1984. Capital Yogyakarta: BPFE
budgeting.
Effendi, O.U.,2004.Dinamika Komunikasi.Remaja Rosdakarya,Bandung. Effendi, O.U.,1993. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya,Bandung Mardalis. 1990. Metode penelitian : suatu pendekatan proposal. Jakarta : Bumi Aksara Moleong, Lexi J, Dr.MA, 2007, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung. Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel. 1997, Prinsip dan Strategi Dakwah, CV. Pustaka Setia, Bandung. Rachmat Kriyantono, S.Aod., M.Si, 2010, Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Sudjana, Nana, 1990, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Edisi ke-2). Bandung, Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Alfa Beta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek, Jakarta : Rineka Cipta Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode penelitian survai, Jakarta: LP3ES, 1982 Umar, Husein., 2003, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Cetakan kelima Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, 2012, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, PT.Remaja Rosdakarya Bandung.
66