PROSIDING SEMINAR NASIONAI
PENGELOLAAN ORGANTSME PENGGANGGU TUMBUHAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM MENOUKUNG PROVINSI SUMATERA SELATAN SEBAGAI LUMBUNG PANGAN NASIONAL
CHANDRA IRSAN
YUEA ruIIASTUTI
PAI-EMBANG,3 JUNI 2006
DAT'TAR ISI
f.tff]utu*
Inuo arth'opoda pada budidaya tanaman lada di Bangka, Lampung
.1nung Riyanta
Hal.
dan
Sumatem
............
I
Pemberdalaan masyarakat melalui usaha agribisnisjamur merang diKabupaten Ogan Komering L-lu Timur dan
;l.niono
Pldiyakl
i3
Sreiies.lalat buah dan parasitoidnya pada tanmnan Solanaceae dan Cucurbitaceae ,-.nluki saFran dataran rcndah Sumat€m Selatan
fiia
He
Pujiastuti,J He ina
inda.......................
di
sentm
Noyiydnli, Sunar Samad dan
S,r,
Pengelolaan dan pemanfaatan eceng gorrdok (Eichhomia craj ,?er (Mart.) Solms.)
Selaun
2t
di Sumatera
Samo...-...........--...........
35
,{naiisa jenis dan jumlah parasit pada ikan cupang (Betta sptendens Reg;an) di kolam budidaya Dade Jubaedah Adeng Sldmet dan
Deti Evnka
14
Balterial metabolites as potential biocontrol of.tc, izophyllum commrne FR. ,1.Dikin, Kdttaruzattan Sijam da Jugah Kadir............................_
52
Releransi besaran rente ekonomi dalam perhitungan biaya dan marfaat unit usaia hutan rakyat tlqr ryono _, _--_ _..,,.......,,,
D^a]€ tetas
kerusakan
61
telw Aspidohorph., nilliari; dan Aqi.lomorph!, tonla?ctults
eoptera:(^dan hrysomel idae) pada tanaDan /po noea . omo? S),afr ina Inmin.... -........ i
(
o
I
69
Karakteristik wanita petani tomat dan persepsinya terhadap pengendalian penyakit tomat di Sumatera Selatan
Abdullah Salim,
Teti
HerLinla....................,...........
uji
patogenisitas jamur
Doni Setiaw.ot .............
Tutisna,
yulia Pujiastuti, Rosdah Thalib dan
Siti
Beaweria batsi,,navuill. Terhadap larva c/oc idoromia binotaris zerler 85
terhadapleflyakit Bugu t dalm Corypspora pada pembibitan karet. l;"isfluh,euluk,\.alir13l \1 lJrus Aminuddin. Nurhoyori. aan Nona bEat,io f.rbu;"r.:........:.....:- ..-._.._.. Temuan lalat b\ah Bactroceru (Bactrocera) mekgtomatos Drew and Hancock S€latan
T,istu):ai. Laila Ka ini. Heri)enti dan Ri\na M.Si.ofiri
di
96
Sumatem 103
,j
,/"
'
Solarra@ae & C!,eubitaceae
\-o. 5 q)i
?l LyiQ - r" I t"*.
Yulia Pujiartudi,
3+
44
I,AI-AT BUAIi DAN PARASITOIDNYA PADA TANAMAN SOLANACEAE DAN CUCI]RBITACTAE DI SENTRA PRODTIKSI SA}'URAN DATARAN RENDAE, SUMATERA SE,L"{TAN
SPf,SIES
Fruit Flies and its Parasitoid at plants of Solanacese {r|d Cucurbilaceae in Vegetabl$ Productiol Centrat of Lowlatrd, Sumatera SelataL Species of
Yulia Pujiastuti, Eerlitra Noviaati, Sunar Samad dan Siti Eerlinda
Ju.usan Hana dim Penyakit Trn]tbuhst Fakultas pertanim Universitas Sriwijaya
Jalar Raya Palembarg-Prat lEntrlilf Krn.32 Indsralaya. Ogan Ilir 30662 Phone (62) 071t-580663, Fax (62) 0711-580276
ABSTR{CT The research was to know the species of liuit flies and its parasitoi{i at plants of Solanaceae and Cucurbitaceae in vegetables production cen&al oflowland- Sumatera Selatan. The research was execuled in touJ subdistrict tlBl is lndralaya- fanjung Raja, Sukarame and Talang Kelapa, from March until May 2M6. The rcsearch was used survey method by taking over Solanaceae and Cucurbitac€ae in vegetables which.was infected by fruit fly intenlionaly. Research result was arranged in tabulation. Paramster of observation including qtecies and quantity of riuit fly and its parasitoid, parasitisation lwel of parasitoid. The result showed that devided into two species of fiuit fly, they arc Bactocera dorsalis (Hendel) dan Bactrocera cncarhitae (Coquillett). To parasitoid which found devided into one species, Pslntulia lijietutts a\d some species which has noi Lreen identified.
Kelrword: fruit flies, Solanaceae, Cucurbilaceae.
ABSTLAK Penelitan ini dilahrlan rmtuk mengetaiui jenis lalat buah dan parasitoidnfa pada tanarnan Solanaceae dan Cucurbitaceae di sentra produksi salru-malr dataran rendah Sumatera Selatar Penelifian dilalokan di empat kecarnatan yaitu Indralay4 Tanjung Pemimpiq Sukarame dan Talang Kelapa, dad Maret sampei Mei 2006. Penelitian ini menggunakan metode survei. Survei dilakukan untuk buah-buahan dari Solanaceae dan Cucurbilaceae yang terinfeksi lalat buah. Dara penelitian disusrm dalam bentuk tabol arau bbutasi. Parameter pengamatan mencakup jumlah dan spesies lalat buah, spesies parasitoid dan tingkat parasitasi parasitoiarya. Has;l penelitial menunjuklan bahwa ada dua spesies lalat buah, yaitu Baazoc era iorsalis Slendel) da;r Bactrocetut cucurbitae (Coqtillett). Parasitoid yang ditemukan ada dua spesies yaitu Psyttdlia fiier8i\ dar salu spesies lagi belum dapot ditentulcn sposie$ya yang tergolong dalam famili Calcididae.
Kata kunci: lalat buah, Solanaceae, Cucurtritaceae.
Semiaar ifasionat "Pengelolaah OPT yang Eemawasan Ltag/(mgan", patemba/a 3 Juni
2006 al
Lalat buah
&n
Fmsitoidnya pda Solanaceaa & Caarbitaceae
Yufa
Puiastudi,4d
Pf,NDAIIUL1IAN Budidaya lanamar saywan di dataran rendah maupuD di dataran tinggi selalu
menglradapi berbagai rnasalall diantaranya kerusakan tanaman akibat gangguan hama
(AAK, 1998). Menurul We€ms dan Heppner (2002) salah satu hama utama
yang menyerang lebih dari l50jenis buah dan sayunn adalah lalat brah(Bacffocera
spp-)- l.l,lat buah merupakan salah salu hama yang sangat penting Inda tanaman hortil:ultura di Indonesia karena secam ekonomii sangat merugikan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantilatif (Ka.dinan, 1999).
Sifat khas lalat buah addah meletakkan telurnya di dalam buah- Tempat peletakkan telur dirandai dengan adanya aoda arau titik kecil hitam yang tidak terlalu
jelas. Noda-noda kecil bekas tusukan ovipositor ini merupakan gejala awal serangan lalat buah. Sel&njutnya titik atau noda terseb.d berkembang meljadi be.cak coklal, sebagai akibat gangguan larva yang telah menetas dan berada atau hidup di dalam
buah. Larva kemudian memakar daging buah, selanjutrya buah menjadi busuk dan gugur sebelum matang (Dirchorat Perlindungan Tanaruan, 2000). Serangan lalat buah pada kondisi
ymg sangat beral akan menurunkan poduksi buah 50-80%. Pada
pertranaman buah-buahan yang lalat buahnya dikendalikan masih dapat menyebabkan
kenrgian sampai 500/o (Kalie, 1992).
Hasil monitoring lalal buah yalrg dilakukan ol€h Pusat Kamntina Pertanian
tahun 1979/1980 menunjukkan bahwa lalat buah ditemukan hampir
di
semua
wilayah di Indonesia" saat ini terdapat 66 spesies lalat buah, tetapi baru beberapa spesies yang sudah diketahui tanaman innngnya dianlaranya ialah Bactrocera drr^salis Hend. Lalat buah tersebut menyerang lebih dari 20 jenis buah dan sa}1lran,
arta.a lain cabai, tomat ranti, t€rung, belimbing mangga, jeruk, jambu. Dan Baclr.)cera cucurbitae Coq., menyerang timuq melon, pare, kisik dan tanaman
farnili Cucurbilaceae (Direktorat perlindungan Hortikuitura, 2001). Pengendalian secan biologis (pemanfaatan musuh alami atau agens hayati)
menggrmakan parasitoid maupun predator, untuk mengendalikan atau menekan populasi lalat buah sudah banyak dilakukan. Ada beberapa musuh alami yang telah
diketahui memiliki potensi cukup baik untuk menekan grpulasi lalat buall Parasitoid dari famili Braconidae yang terbanyak dan te.penting dalam p€ngendalian
Semioa. Nasionat'Pengetolaan OPT yaag
f',twawaan Litpkungan', Palemhatr,, 3 Juni 20OO
22
Lajat bt]ah dao Fnsitoidnya
p&
Solanac€ae & Cucutbitacf:ae
Yulia Puiiasfi)sli,
4Ol
lalar buah secara hayati, Parasitoid yang memarasit B. cucwbitae yait\t P\ntulia
lletcheri, P. Fr7renl., sedangkan parasiloid yang memarasit
A
dorsalis adalah
Psyttalia Jletcheri, P- fiiensis, Psyttalia concolor, Psyttalia makii, Psyttalia walkeri dan
Psyttalia incisi (Wharton & Gilstrap,l997).
Tujuan Penelitian
ini
ialah untuk mengetahui sp€sies lalat buah
parasitoidnya pada tanaman sayunn Solanaceae dan Cucurbilac€ae produksi sayuran dalaran rendatr. Sumatera
di
dan
sentra
Seldn
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada empet kecamata, yaitu Kecamatan Indralaya, Kecamatan Tanjung Raj4 Kecamatan Sukarame dan Kecamatan Talang Kelapa. Penelitian dilaksaMkan mulai bulan Maret sampai Mei 2006.
Penelitiar ini ditakukan dengan menga{Bti langsung buah-buah yang tenerang lalal buah pada tanaman salruran Solanactae dan Cucurbitaceae dengan menentukan luas lahan
minilllal 400 m2 setiap lokasi. Pengambilan buah contoh dilakulan secara
sengaja (purposive sampling) dan dilakukan sekali setiap minggu selama 4 minggu di
setiap pertanaman inang
di setiap lokasi. Banyalnya buah lang diambil untuk
masing-masingjenis buah ialah 50 buah untuk tanaman timun, kisik, pare, terung dan 100 buah
uduk cabai dan tomat rarti.
Buah yang diambil dimasutkan ke dalam kantong plastik ul:uran 5 L dan diberi
label sesuai dengan jenis tananan inang, lokasi pergambilar buah dan
wai,1u
pengambilan buah. Di laboratorium buah dimasukkan kedalam stoples berdiameter
20 cm dan tinggi 30 cm. Dalam stoples diisi tanah sleril setinggi 10 cm, Ialat buah
yang muncul diambil dengan menggunakan tabung reaksi. Dicatat tanggal dan
jumlah imago yang muncul. talat buah yang didapat dib€ri madu dan dipeliham selama 7 hari supaya terbeotuk perkembangan organ tubuhnya dengan sempuma
kemudian imago lalat buah tersebut dimatikan dengar
KCN.
lmago tadi lalu
dikeringkan dengan oven dan dimasulkan ke dalan botol vial yang telah berisi silica gel, kapas dan lissue di bagian dasamya sebagai bahan koleksi. Untuk parasitoidnya
langsung dimatikan dan dibuat awetan kering dengan ditempelkan pada secarik kertas karton yang telah ditusukkar pada jarum pentol. llasil penelitian disajikan dalam bentuk tabulasi serta dianalisis secara deskriptif
&m],l,ar Nasional "Pengetdaan
OPT
latp &rwawas:an
Lingkungan", Palembang,3 Juni
2006
23
Lad buah dan Farasiloidnya pada Soh,naccaa
& OEurt
ila.*ae
Yutia Pujiastusti, s! ?l
Parameter pengamatar
Jumlah lalat buah daD psrasitoiil yang muncrl. Imago lalat buah dan parasitoid yang muncul setiap harinya dicatat dan dibuot awetan kering.
Identilikasi lalat buah dao parasitoidnya. Irnago lalat buah dan parasitoidnya yang didapat diidentifikasi di Laboratorium Entomologi Jurusan
HPT. Identifikasi
lalat buah dsngan bantuan tuku Fnrit Flies of The Wodd (Carrol e, ar., 2002). Parasitoid lald buah diidentifikasi menggunakan kunci identihkasi meowut Wharton dan Gilstrap (1983).
Ting}at parasitisasi parasitoid lalrt
b[a],
Tingkat parasitasi para-siioid Ialat buah
dapat diketahui dengan menggunakan rurnus:
t
t Irlat Ketemngan: P
:
Parasitoid buab + t Parasitoid
x
100Y"
Tingkat parasitasi parasitoid lalat buah
Analisi dala. Data yang diperoleh disusun berdasa*an tanggal pengumpulan, jenis tanaman dan lokasi pengambilan contoh. Data hasil pengamatan lalat buah dan
poEsitoidrya dipisatl Data yang didapal dianalisis secara deskiptif dan ditampilkan dalam trenhrk tabel
EASIL DAN PEMBAEASAN Hasil
l.
Spesies
lalat buah dan parasitoidnya
t{asil id€ntif,kasi menunjukkan bahwa truah lanaman sa}.uran Solanaceae diserang oleh lalat buah yaitu spesies Bacrrocera dorwlis (Herdel} Buah tanaman sa).tuan Cucurbitaceae diserang oleh lalat buah yaitu spesies B.lctrocerc!
(Coquillett). Dad hasil pengamatan ditemukan lalat buah yaitu Ptyttalia
fiie
cuarbitae
spesies parasitoid yang memarasirt
sis, selain itu ditemutan juga beberapa parasitoid,
tetapi belum dagat diidentifikasi spesiesnya.
Imago lalat buah B, dor.ralrs mernpunlai ciri-ciri sebagai berikut pada caput terdapat dua bercak hitam, mesotonun berwama hitam dan ledapat dua garis
kunirg.
Scutum hampir dominan hitam dsngan pita lateml krming memanjang
Semrinar Na&bral 'Peage lotaan OPT yang Beuawasan Lingkaagan', Patembang, 3 Juni
2006
24
LAlal buah dan parasiloiclnya pada Solanaceae & Cucu,bitaceae
Sayap transparan, vena melintang pada sayap tidak
aMomer terdapat pita hitam menyerupai huruf Imago lalat buah betina berukuran
ldih
te
"T".
Yutia Pqiastusli,
4d
utup noda-noda. pada bagian
Lalat jantan mempunyai pekten
besar daripada imago lalat buah jantan dan
pada ruas abdomen terakhir imago baina terdapat ovipositor (Gambar I.).
Gambar
L
Morfologi lalal buah Boctrocera dorsalrs (a), thorak (b) dan sayap (c).
Imago lalat
l!r.],ah
B. cucutbitae berwarna coklat omflye dengan ukunn 8-10
mm termasuk ovipositor. Panjang sayap 12-15 mm dengan pita coklat gelap pada gads costa menuju ujung saFA pita crklat gelap juga terdapat pada garis anal (cubitus) dan pembuluh sayap melidarg dm-cu. Skutum pada thorak berwama
coklat kemerahan, dengan tiga garis lateral berwama kuning seda mempunyai rambut supra
alar.
Pada abdomen ruas ketiga terdapat pita hitam melintang yang
dasar Medial Iongitudinal menyempit berwama gelap sampai hitarn di bagian dasar tergit III-V. Tergit I dan U abdomen benvama kuning keputihaq sedangkan &rgit tlI-V berwama coklat kemerahan. Pada jenis jantan menyempit
Fda
bagian
tergit ketiga pada kedua sisinya terdapat pekten (Gambar 2.).
Gambar
2. Morfologi lalalbuah Bactrocera cacwhita4a),thoruk (b)
Imago pansitoid yang memarasit lalat buah yaitu P.
ciri
dan Sayap(c).
rjienris mempunyai ciri-
sebagai berikut, tubuh berwarna kuning oranye, abdomen dengan garis hitam
tidak seluruhnya penuh (Gambar 3.).
sefiinar l\lasiolEt 'Pengetolaan OPT yang
EJeNra, asan LnEkungan", Palehbang, 3 Juni
2006
25
Lalat boah c,an FEsitoidDya pada Sotaaaceae & Cucutbitacaae
Yutta Puiastudi,
4al
Cambar 3. Morfologi Wasitoid plyttalia rtjier,.rr:r yang memarasit lalat buah
2. ftmlah lalai buah drn parasitoidtya Ilasil pengamatan di Kecalnatan Indralaya diiemukan lalat buah dengan jumlah tertinggi mencapoi 465 ekor terdapat pada buah timun dan sedangkan jumlah yang tersdah sebanyak l0 ekor terdapst pada buah terung. Total parasitoid yang muncul ada 14 ekor (Tabel
l.
Tabel
a.
l).
Jenis, jumlah talat buah dan parasitoidnya pada pengamatan pertama sampai keempat di Kecamatan Indralaya
lalat Buah .lenis Lalal
Btrah
Buah B. dorsalis B. dorsalis B. dorsall\ B. cucurbitae B- cucurbilae
Cabai
Teruag ToYrat Rzoti
P&B
Kisik Timm
Lalat bBah vaa! muncut
ffi
2
3
2 2
I 3
4
t2
t4
68 80
72
22 82 139
Total eko.
3 3
96
t4 t0 t3
6
4 4 25 86
73
308 46s
t50
b- Parasiloid
Prasiloid yang mtulcul Min u IT Min UIII
Boah
P.f
br
Min
P.f
UIV
br
Total
Gkor)
Cabai T€'rtllrg Tomat ra[ti Pare
2
i
Kisik Timun
2
Keterangafl:
*ninar
"
P.l = Psr
alta fiiictltk b t = belum teridentifi kasi
,,lasional
'fttvdolaan OPf
yang
b*awasan Lingk&gan . pabirbarrg,
3 Juni
2{n6
26
Yulra
ArFsnrsf, qlel
Hasil pengamatan di Kerarnatan Tanjung Raja ditemukan lalat buah dengan junlah tertinggi meDcapai 306 ekor terdapat pada buah kisik dan jr-rnlah yang tercndah sebanyak 7 ekor terdapal pada buah terung. Total parasitoid yang muncul ada l0 ekor (Tabel 2).
2.
Tabel
Jenis, jurnlah lalat buah dan parasitoidnya pada pengamatan Dertama sampai keempar di Kecamatan Tanjung Raja.
a l,alat buah Jmis Lalat
Burh
Btrah
llorsalit
Cabai
B.
Ttrung Toanat m.tfi
B. dortolit B. dorsalis B, arcarbitae B. cucarbitue B. cucarbitae
Pare
Kisik Timm
Minggu 2
Lalat bual yang muncu.l
I
Minggu
I
II
Mineeu 4
I
2 4
12
15
36
58 43
62
5I
I
ffl
l\4inasu 6
Total (ekor
,7
,7
6
t4
84
40 102
60
74
t03 306 224
b. Pamsitoid
Paasitoid lalat buah vms mnrcul
Burh
bt Cabai
P.f
Total (ekor)
bt
-l
Tenmg
Tomd ratrti P8e Kisik Timun KeteIangan
I
I
I
;
1,.
f
=
Ps?ttaliahie
!i!
bi=belurnleride ifika{i Hasil p€ngamatan di Kecamatan Talang Buruk diternukaa lalat bual dcngan jumlah tertinggi mencapai 163 ekor terdapel pada buah kisik rian jumlah terendai sebanyak
4 eko. terdap&t
pada buah
terung. Total parasitoid muncul 3
ekor
(Tabel3). Tabel
a.
3.
Jenis, jumlah lalat buah dan parasitoidrrya pada p€ngamatan p€rtama sempai keempat d Kecamatan Talang Buluk
Lalat buah
Jais Lalat
Buah
Buah
Cabai
Termg ToDat RaDti
*rtnar
Mingeu
I
Laiat bual yang muncul
Minggu
lI
tnlinggu
ttt
Toai t,tincc,r tV
B. dorsalis B. dorsahs B. dorsalis
Nasional "Pengelokan OpT yang Eerwawasan Lingkuogan", patembang, 3 Juni 2006
ekor 9 4 5
27
Lalat
b,]"ah
tan pansitoidnB pada SoraMceae & Cucud{aceae
Pale Kisik
Mentimun
b
B. cucltbitae B. cucurbitoe B. cucurbitae
Ylia Pujiastusti,4al
$
I3
15
20
56
35
37
40
5l
163
27
30
35
50
t42
IV br
(ekor)
Parasitoid Parasitoid lalat buah yang muncul
Bil,h
Mi0ssu
P,I
I
MinAsu
P.f
BI
Il bt
Minssu
P.f
III
MinEcu
P.f
br
Tot6l
Cabai
Telulg Tonrat relti
Pse Kisik Timxn
1-
I
2
Ketetallgar: P.I
= Pstttulia
fiieNii
b t = belum teridentifi kasi
Hasil pergamat&n pada Kecamatan Talang Kelapa ditemulan lalat buah dergan jurnlah tertinggi mencapai 121 ekor lerdapat pada buah
hsik
dan junlah
yang terendal sebanyak 10 ekor terdapot pada buah rerung. Total parasitoid yang muncul ada 3 ekor (Tabel 4)-
Tabel
a
4.
.lenis, junlah lalat buah daD parasitoidnya pada pergamatan pertrama sampai keempat di Kecamatan Talang Kelapa
lalat huah
Jenislalat Buah Mirssu I
Br'rh
I
Teflmg Tomat Rarti
B. dorsalis B. dorsdlis B. .lorsalis
Pare
B. cuc tbitae
Cabai
2 I
Lalat buah yang mrmcui Mrrqeu lI Minscu IIJ Mineeu 2 4 5 I 3 5
tt l3
Kisik Mentimun
14
3
2
5
13
t?
l5 l8
36 25
20 57
IV
Total (ekor)
t2
l0
ll
6l
t2t
la
45
b. Parasitoid Palasitoid Ialat buah yang muocul
Burh
MingBu
I
P.f Bt
Minggu
P.f
Il
bt
Mrnggu
P.f
II1
hi
Minssu lV
P.f
br
Total (eko$
Cabai
l
Tenmg Tornat ranti
Pr€ Kisik Titrun Kei.e'Eng;an:
I P.f
=
-1
;
Pqtbliafiienlit
br = belun terideflifihsi
Semill€t ,,lasional "*ryelolaan OPT yang
k*attasan
Lingkngan", Palernbary, 3 Juni 2006
28
Latal
Y A |tujiatn$i,
bwh chn parasitoidnya Fada Solanaceae & Cufinbl/3'ceae
44
3. TingLat parasitisasi p$asitoid
Tingkat parasitasi parasitoid lalat buah yang paling tirygi ditemukan pada buah cabai
di Kecamatan In&alaya dan buah terung di Kecamatan Tanjung
Raja
yaitu 12,5%, sedangkan paling rendah pada buah kisik di Keqamatan Talang Buruk yaitu 0,6 I % (Tabel 5). Tabel 5. Jenis bua\ tingkat p&rasitisasi paBsitoid lalat buah di seluruh Kecamatan Kecamatan Indralaya
Jenis buah
Cabai Tomat Ranti
Kisik Tanjung Raja
Terung Tomat ranti
Par,Nitisasi (%) 12,5 0/o 7,14 yo 3,45 0/o 12,5 0/. 6,66 yo 2,54 yo
Talang Buruk
Kisik Kisik
1,39
0/o
Talang kelapa
Timun Cabai
7,69
o/o
Kisik
L,62 yo
o,6t%
Pe',babasaD
1.
Spesies
lalat buah dar parasitoidDya
Hasil identifikasi menmjukkan bahwa pada buah tanaman Solanaceae diserang oleh satu spesies lalat buah yaitu
B
sayuran
do,,sd/is. Hal itu
menunjukkan bahwa buah-buahan yang tergolong dalarn famili yang sama akan
disenng oleh jenis lalat buah yang sama- S€p€(i yang dikemukatan oleh Weems dan Heppner (2002), tanaman inang dari lalat buah
B
do^a/r.s tercatat lebih dari | 50
jenis buah dan sayur, termasuk jeruk, jambu biji, mangga, pepay4 atpukat, pisang
cabai,lerung tomat ranti, tomat, apel dan pepala. Spesies lalat
Lruah
menyeraDg tanarnan cucubitac,e seperti mentimun dan labu lRonald
teEebut tidak
& lalma 2005).
Hasit identifikasi lalat buah pada buah tananan Cucurtritaceae ditemukan satu spesies yaitu
B
cacurbitae. Hai itu disebabkan karsna buah-buah dari tanaman
sayuran Cucurbitaceae seperti pare, kisik, timun mgrupakan tanaman inang dari lalat
buah B- cucurbitae, hal ini juga didukung oleh hasil monitoring lalat buai yang
dilatukan oleh Pusat Karantina Pertanian (1979/1980) yang menunjukkan bahua tanamatr itrang dari lalat buah B. cucurbitae meliputi timun, melon serta tanaman Cucurbitaceae laiDnya.
*minat
Nasional'FY/ryetotaah oPT yang Bewawasan Ltngkuhgan", Palenbang, 3 Juni
2A06
29
Lakt
buah dan parasitoidnya
Rda
Sotanaceae & Cucubitac*ae
Spesies parasitoid yang ditemukan dan sudah
Yulia Pujiash$6,
44
diidentifikasi ad^lah t,syitatia
rtjien^rir. Patrasitold, didapat dari buah yarg diserang oleh B. t*trwlis tlon B. Cuct bitae. fful itu didukung oleh pendapat (Wlanon & Gilstrap, 1997) yang meryatakan bahwa P..r/)arntr merupakan parasitoid yang memarasi t B. .lt)rsalis d.m B. ctrcxrbitae .
-
2. Jllmhh lalat buah d{n p$rasitoidoya Dari hasil pengamatan ;rrtama sampai keempaf pada tanaman salruran Cucurbitaceae di Kecamal,an Indralaya temyata jumlah lalat buah yang paling banyak muncul rerdapat pada buah timtm, sedangkan paling rendah tedapat pada buah parc. Diduga bahwa ukuran buahldiameter buah b€rpengaruh terhadap jumtah
larva, karena keteffediaan makanan cukup banyak pada buah timun maka jumlah lalat buah pada timun lebih banyak dibanding buah pare. Semakin tresar ukuran buah semakin banyak larva di dalamnya Selain pe.mukaan kulit tuahnys halus/tunak (buah yang masak), kandungan gizi pada buah timur juga lebih tinggi daripada buah pare. Dergan kandungar potein 2,9 g kalori 35 kal setlangkao pare
kadar protein
t,lo g dan kalori 29 kal (Di.ektorar cizi
Depkes
RI, l98t),
menyebabkar aroma buah pada tirnun letih harum dan rasa daging buahnnya lebih manis, sehingga timun lebih disukai oleh lalat buatr Hal iai didukung oleh pendapat
Nurstain (1970), apabila kandungan senyawa kimia yang ada dalam buah seperti karbohidra! kalori dan protein tinggi maka akan menghasilkan aroma yang cukup f,-uat sehingga akan lebih merlarift
lalat truah untuk datang dan befielur.
Wama hijau pada buah timun juga lebih muda atau sedikit keputih_purihan dibardingkan dengan wama buah pada parc, sehingga lalat buah lebih memilih
timu[
Menurut Maulana (1996), *arna hijau tua kurang oenarik bagi lalat buah.
Hasil Fngamatan pertama sampai keempat pada taoaman sa)ruran Cucurbitaceae
di
Kecamatan Tanjung Raja, Talang Buruk dan Talang Kelapa terDyata lalat buah yang paliag banyak muncul terdaFt pada buah kisik, sedangkan yang pating rendah terdapat pada buah pare. Di sini terlihat bahwa meskipun wama
kuljt buah kisik lebih tua dari pare dan permukaan kulit buahnya lebih kasar tetapi dengan kandungan kalori, karbohidrat dan prolein yang lebih tinggi daripada pare, menjadikan aroma buah kjsik lebih hannn dan rasanya lebih manis dibandingkan
Sehinar llasional ?e,Eetotaah OPT yang Ber*awaan Lhgkungan-, palembang, 3 Juni 20A6
Lalat bmh dan Frasitoidnya
dengan
pre.
Fda
Sotanaceae & Cacwbihceae
Menurut Painler
serangga sebagai inangnya
(lg5l)
Yutia Pujiast6ti,
e!4
suatu tanaman disukai atau tidak disukai oleh
dipngaruhi oleh sifat-sifat tanaman itu sendiri, misalnya
wama dan tekstu kulit.
Hasil p€ngamata, pertama sampai keempat poda tanaman Solanaceae di seluruh kecamatan temyata lalal buah tertinggi
pada buah daripada
terung Hal ini
mucul
pada buah cabai dan terendah
dikarenakan kandungan gizi pada cabai lebih tinggi
l€rung. Pada cabai f,arbohidrat 7,3 & piotein 1,5 g- sedangtan pada terung
l,l g Hasil pengamatan di
karbohidmt 5,J g, tenmg
Kecamatan Talang
(Minggu I) dan tomat Ia ti (Minggu I
&
If
Buu(
pada tanaman terung
tidak terdapat lalat buah yang muncul.
Dduga hal itu disebabkan qleh buah yarg dipelihara sudah tidak mengandung larv4 larva sudah keluar dari buah dan membentuk pupa di tanah. Sebab sebagian besar buah yang diambil untuk pemeliharaan ialah buah yang telah jatuh ke tanah (Tabel 3).
Total keseluruhan junrlah imago yang muncul pada ranaman
Solanaceae
relatif sedikit jika dibandingkan dengan birah-buah lain yang diamad sepeti belimbing mencapai 27-47 ekor per buah (Siagian, 2005). Hal itu mungkin disebabkan oleh karera cabai, terung dan tomat rarlti bukan merupakan inang utama
bagi lalat buah B. dorrdlir
*Wrti
yang ditemukakan oleh Kalie (1992) bahwa A.
dol.\z/is merupakan harna utama da.i buah belimbing. Parasitoid yang memarasit lalat buah B. dorsalis ialah p. frjiearlr sebaryak 3 ekor dan 3 ekor belunr teridentifikasi. Sedangkan parasitoid yang memarasit B.
ca.vrhitde ialah
Jljieruis sebanyak 15 ekor dan 9 ekor b€lum teddeDtifikasi. Total ratrasitoid P. rtjiensis paling banyak ditemukan memalasit B Cucurbitae. Fral itu, disebabkan oleh karena jumlah paEsiloid dipengaruhi oleh jumlah lalat buah yang P.
muncul dari famili Cucurbitaceae- Ini didukung oleh price (1996) jika serangga inang populasinya tinggi maka populasi parasitoid j uga akan tinggi. Jika dilihat dari jrlnlah lalat buah yang mrmcul pada seluruh lokasi, jumlah lalat buah yang muncul pada pengamataD pertama relatif sediht dibanding pengamatan keempat. Diduga
hal itu dipengaruhi oleh kondisi buah memasuki
ponen terakhir. Pada saal itu petani biamnya mengurangi frekuensi penyemprotan insektisida dan akibatnya serangan lalat buah semakin meningkat.
*mina,
Nagonal "Pengelotraan OPT yang Be/wawaran Ltngkungan", patembang,3
Juni2A06
31
L,alat buah
cbn ntasitoidnya
R.b
Sotanaceae 1, O-tdrbitaceae
Yulia Pujiastusti,
9!4
Pada beberapa buah tidak ditemukan parasitoidnya, valaupun pada buah
ilu
ditemukan lalat buah yang populasinya cukup tinggi, seperti pada buah timun di Kecamatan Indralaya. Hal itu belum dapat dijelaska[ dengan pasti penyebabnya_
3. Tilgkat
Parasitisasi Psrasitoid Lalat BEah
Tingkat parasilisasi lerendah poda Kecamatan Talang Buruk dari buah kisik yaitu sebesar 0,6I%, sedangkan tertinggi pada Kecamatan Indralaya dari buah cabai daa Kecamatan Tanjung Raja dari truah terung yaitu seb€sar 12,5%. Semakin tinggi
tingkat parasitisasi maka semakin eGktifmengendalikan lalat buah.
SIMPULAN DAN SARAN
Simp[lan Berdasarkan hasil penetitian, maka dapat ditarik simputan sebagai berikut:
L
Jenis lalat buah yang ditemukan dan menyerang lanaman sa,,ura[ Solanaceae adalah B. dorsalis, sedangkan pada tanaman saluran Cucurbitaceae adalah ts
ctcurbitac-
2.
Jenis parasitoid lalat buah yang ditemukar dan teridetifikasi dari B. dor.salit dan
B.
cucurbitde pada tanaman saluran Solanaceae dan Cucurbitaceae ialah P.l|;ezsis dan beberapa pansiloid masih belum teridentifikasi.
3.
Tingkat parasitasi mempengaruhi efektifitas mengendalikan lalat buah.
Saran
Disa.ankan
mtuk penelitian lanjutan tentarg faktor-l'altor
yamg
mempengaruhi parasitoid dalaD mengendalikan lalat buah.
DAfTAR PUSTAKA
AAK. 1998.
Petunjuk Praktis Be.tanam Sayuran. Kanisius. Yo$/akarta. 176 hal.
Balai Karantina Pertanian. 1979. Pehmjuk Teknis Survei lnlat
Buah.
Sumatera Selatan.
Carrol AL, Nonbom, Dalhiitz MJ and Tlompson FC. 2004. pest Fruit Flies of the World-Lawae-Bacln)Lv tau (Walker). htlp://*.wlM.exlento.ttraw"aii.edu/ kbase/qop/Type/bactro d, htm(diakses l0 Desemb€r 2005).
)
Se,,irr,r Nasioral "Pengetotaan OPT yang Beuawasan Ltngkungan", Patenbang, 3 Juni
2006
32
L&
b@h dan ptasitoidnya
Rda
Sotana.eae & Cucurbib@ae
Yufa Pujiashdi,
4Al
Drcktoral Gizi Depkes R.I. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Bhrafa Karya Al(sar4 Jakarta. Drektorat Perlindungan Hortikultura. 200 l. Panduan Lalat Buah. Jakarta Selatan. /www dentan so id ditlinh.lrfi i.htrn diakses 2 her
Direktoat Perlindungan Tanaman. 2000. pedoman penerapan pengendalian Hama Teryadu Hortikultura. Direktorat .lenderal produksi Hortikultura Aneka TanarDan.
MB.
Kalie
1992. Mengalasi Buah-Buah yang Rontok, Busuk dan Penebarswadaya" Jakarta.
IGrdr'llan
A,
Berulat
p.l-.
1999. Prospek Minyak lta.un Melaleuca bructe4la Sebagai pengendali.
Maulana TEF. 1996. Pengujian Be6agai Macam Wama Tempat Umpan Beracun Terhadap Serangga Hama Lalat Buah (Diptera:T€phritidae) pada Tanaman Jambu Air (Eugeoia aguea Burm.). Fakultas pertanian UpN '.Veteran,. Jawa Timur (skripsi). Nursiain
IIE.
1970. Volatile Compeunosi The Aroma of Fruit di dalam A.C. Hulme
(Blitor). Food Science and Tecinology Vol L Academic hess. New yo*. Painter, R.H. I 95 1 . Insect Resistance In Crop plants. Macmillan and Co. New Populasi hama lalat Bnah (Bactrocera dorsalis) di Indonesia.
Price
yo*,
PW
1992. Plant Reseouces as the Mechanistic Basic for Insect Herbivor Population DFamics. In effect of Reseources Distribution on Animal-plant Interactions, ed. HuDler, M.D. e/. al Acad. press, Chapter 6: 139-197.
Siagian
F. 2005. Jenis, Populasi dan Tingkat Serangan Lalat Bnah (hactocera ip) Dengan Pemgkap Metil Eugenol Pada Tanaman Belimbing. (Skripsi). Juusan Hama dan penyakit Tumbuhan Fakultas pertanian Univeriitas Sriwijaya lndralaya,
Wharton dan Gilstrap. 1984. Psyttatia (Walke4. Departement of Entomolory, Texas http://hymenoptera.tamued/parofft/? Taxcpl=1ax g taxcpl_id=7462. (diakses 12 desember 2005). http;//www.exrtento.Harvaii.edu&base/crop/ Type/bactro d, htm (diakses l0 Desember 2005).
HV dan Hepper JB. 2A02. I)aats dorsalis. Florida
Weem
Departement of Agriculture and Consumeo Services. Diyision ofplant Industri, University of Florida-
*rirar
l,lasiortsl
"turyddaan OPf yang
Berg/iawasan Lj,ryklngah",
paffiang,
3
Juri 2006
Lalat b@h chn patasiloidnta pad€ Solanaceae & Cucurbitaceae
TA
Yutia Purlia{trsli,
g4
YA JAWAB SEMINAR
Tatrya! Mujianto Lalat buah s€lalu ada datl menyerang banyak buah-buaha4 bahkan menjadi hama utam& pada sayuran buah. Apa cam yang efellif dalam mengendalikan lalat buah?
Ja$ab: Eerlina
Metil eugenol dapat digolonglan efektif
Penggunaa.n parasitoid juga teryolong efektif, tetapi hasiinya tidak dapat langsung terlihat dalam waktu tedadi serangan bemt namun itu dapat berperan dan mengumngi populasi pada musim berikutnya.
Saran/Komeltarr Mujiarto Lalat buah juga tertarik dengan daun kemangi, jadi daun kem&ngi tersebut dapat dimanfaatkan ujlnrk meoggantikan meEl eugenol.
*rinat,\hsional'Pengelolaah OPT yang Bewawaan Lingkungan", Palembaw,
3 Juni
2NG
Ka/a/iiendft waNta pgtani
Tolat tefiadf,p Elr(,etrrltan pnyah
Tonral
r "..aEIF@,mEi'_;_t 1"" r'"dBI -:.
I
j:'
'.',u
ls.l -t":"_-
Adurah Salin,
os
I
g!
4
XARAXTNRTSTIK WANITA PETANI TOMAT DAN PERSEPSINYA TERTTADAp pENGENDALIAN ptr{yAr
I
oman Farmers Characteri3tic and Her perception Toward ToDato Diserse Cotrtrol Itr Soutb SuDatera
Abdullah Salim, Teti Turisna, yulia pujiastuti, Rosdah Thalib dar Siti Eerlinda
Jurusao Hama daa penyakit Tumbul.rall fakultas pertadan Uni\,ersilas Sriwijaya patembang-prabumutih
Jt. Raya
Km. 32 tnderatav"
O"*lfjrToiir'*
phone (62)07t I _58066, Fax (62)07 I l:5802-76
ABSTRACT
A
farmer suryey was io detqrmine woman farmers characteristic and her perceplioo tow&rd tomato disease control. The survey *"ri" ceoter,_ pagar AIam, South Sr.ut"ru.' ri" "rra*,"a r.ln'ir f_q:i!1"" ll,tr:,i"" time f betow 5 years) in growing romalo. fhey had small t,., l1l: ar^eat ot tarm onlJ l"lg l_2 ha. Respodenrs owaed low k nowleJge about nrefateJ control Mosr of respondenrs appriea .yntrr.iiJpe*.ia.r',? ,n" :ll1T.1]" AccoroJng io respondents us€irscs. "lrr., and diseases damaged tomalo on ils vegetahve generatrve phase were wlt sprout. wilq virus. leaf rot, and leafdec", frf"".ii"..*, "'""' (>80%) rcported thar tomaro diseases caus"a ro-zoi" yraJi"rl"rl'
ia^"*
T::*"
r
llr: :
'
K€y r?ords: Woman famrer survey, tomalo, disease control
ABSTRAK
Stfvei dilat-utan urtuk mmenftrlan karalrteristik wanita petani dan persepsrnya dalam mengendatikan penyakit buah tomal Survei drlakukan di ,r"li o.oOuf.ri salrran, Pagar AIam, Sumatera Selatan. pelani p.r"rpran U.f',r_- rlrnl',i""_u, "'fra*"fu tanaman tomat (pengalaman menanam padi i*ung au.i S-afr*. mempunyai areal tebrm sekitar l_2 ha. paru,"rpo,f.rirn.rlfiti y".g lerbatas mengenai pengendalian penyakit knaman lomat. aan responden menggunakan pestisida sinlelik untut m.rgenoofirJ p.nfu' iii,?nurrn responden, penyakit yang menyerang tanaman lonal .^M:nuut tomat pada lase vegetatif dan generatif ialah rebah kecambah, lryu Jr_' kering. Kebanyakan petani atau lebih dari to,z" ."raporra"-#iwuiJ.rlln
;r;;;
k"UL*L-
,;r"r,;;;
:erangan penyakir buah tomat berkisar antara l0-200o
j#U".*
"*,0",
Xata kuDci: Survei lvanita petani, tomaq pengendalian penyakit
scninar Nasiond .petgetolaan OpT yang Beruawasan Lingkungan,, patembang,3 ,luni
2ola
76
Kata/liarisiik wanita
pbrt
Tonrl
&.,/,adE,p pngendatian
Fnyakit Tomat
Abddlah Salim,
4d
PENDAEI'I,IIAN
Di
Sumatera Selatan, khususnya
di pagar Alarq
serangan penyakit tomat
sangat tinggi- Kematian tomat akibat penyakit tayr fusarium dapat mencapai lebih
dari 50% (Suwandi, 2003). Serangan penyakit yang tinggi ini menyebabkan produktivitas tomat di Pagar Alam hanya mencapai 4,1 ton per ha (Dinas pe anian Kecamatan Dempo Utaru" 2003).
Dalarn mengatasi serangan penyakit tomat ini sangat diperlukan pemahamalr p€tani tentang teknik pengendalian yang benar. Di pagar Alam, sekitar 40% petani
tomat ialah wanita (Diras Pertanian Kecanratan Dempo Utara, 2003). pa.tisipasi
wa{ita lani dalam bidang pertaniar metiputi penananu4 pemeliharaarL parcB hingga pengolahan
hasil.
Keberhasilan dalam proses ploduksi perlanial tersebut
tidak lepas dari andil vranita taDi (Aggarwal, 1998). Dengan demikia4 setayaknya wanita tani memiliki pemahaman tentang pengendaliar penyakit yang merupakan komponen yang menentukan keberhasilan Foses produlcsi.
Keberhasilan pengendalian hama dan penyatit terpadu (pHT) memerlul
(OPT) tersebut. Selain
itq
diperlukan juga pemahamar petani tentang cara
OPI, sikap dan pengetahuanny4 serta tindakan pergendalian yang dilalekaD petani (Rau{ 1999)_ Infomasi tersebut b€rmanfaat sebagai landasall mernpersepsi
dalam pengambilan keputusan pengendalian oleh petani (Mumford & NortorL 1984). Selama
id, kajian tentang
pemahaman petani teotang pelrgendalian p€ryakit
lebih tertuju kepada pak tani (Heong & Escalada, 1997), sedangkan pemahaman oleh
wanita tani umumnya tidak diperhitungkan (J&y et o1.,1995). Melalui penelitian
ini tetah dihimpun inforinasi tenlang karakteritlik w"nita lani dan
persepsinya
tentang perlyakit tomat.
BAEAN DAN METODE Survei dilakukan
di
Pagar Alam, Sumatera Selatan
di empat kecamatan.
Kscamayan yang dijadikan lokasi suwei" yaitu Kecamatan Dempo Utara. pagar
Serrirarlvasiora/ "PerBerola an OPT yang Betwawasan LJngku&an
,
par.;mbang, S ,luni
ZWa
17
Ka,Elrjen$tk wanita
pbni fond
bfiddap prcedJatian
Fryahl
Tomat
Abddhh
Satim. et al
Alam SelalarL Dempo Selatan dan Tanjung Sakti. Dari setiap kecamatan dipilih tiga desa contob yang paliDg banyak peftanarnan tomatnya.
Wanite tani yang diwawancarai dipilih secara acak sebanyak lima orang
untuk setiap desa contoh. Survei dilakukao dengan mewawancarai wanita tani menggunakan kuesioner te.struktur dengan perta[yaan bersifat terbuka. Selaln itu,
infomasi tentang pengetahuan, sikap dan tindakar wanita tani dikumpulkan mejalui pengamatan langstmg
di
lapangan daa wawancara informal dengan psm petugas
lapangan-
Untuk mengetahui karakteristik wanita tani didapat melalui pengumpulan data yang meliputi percebaran usia respondsrl latar belakang pendidikannya dan pengalaman responden dalam berianam
tomat. Untuk
mengetahui karakleristik
usahatani, maka dikumpulkan data tentang status kepemilikar lahan dan luas pertanaman tomat-
Pe6epsi wanita tani tentang pengerdalian p€nyakit didapatkar da.i data tentang persepsi responden tersebut mengenai gejala dan serangan penyakit, kerugian tomat yang diakibatkan oleh peryakit, kelebihan dan kelemahan pHT. Sikap dan tindakan wanila lani dalam pengendalian penyakit tomat diketahui melalui data tentang sumber informasi yang digunakan responden dalam menentukan teknik
pongendalian yang telah diterapkan dan tehik-teknik pengendalian yang dipilih rcsponder ultuk diterapkatr.
Data yang diperoleh disusun dalam bentuk tabel atau ditabulasi kemudian dianalisis berda-sarkcn frekuensi jawaban pelani.
EASIL DAN PDMBAEASAN Karakteristik Wadta Tatri dan UsabataDi Wadta tani yang merjadi responden umumnya berusia 20-40 tahun, sangat sedikit yang berusia di atas 40 tahun (Tabel 1). Di Pagar Alam Selatan ada 33oZ rcsponden berusia
di atas 40 tahun. Di Dempo Selatan dan Pagar Alam Utara
hampir lebih dari 80oZ semua responden berusia 20-40 tahun.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa lebih dari 60% wanita tani tidak tamat SD dan lulusan SD (Tabel
2). Di
Dempo Selalan dan Pagar Alam Setataq
sefir,nar Nasiond "ftr,gelolaan oPT yang ff,,lY/awasan
Ligku$an-, padmbang, s,luni
zooa
7a
f\ablderidik wanita ptani Tonat tedadap r,ngendaliah P.inyatat Tofiat
A&u ah
Satim.a et
ada 40% *anita tani yang tidak tamal SD_ Respoaden lulusaa SLTA hanya ditemukal di Dempo Utara dan pagar Alam Selatan. Di Dempo Selatan ada sebagian kecil wanita tani yang pernah belajar di perguruan tinggi. Sebagian besar atau lebih d^i g}yo wanita taoi respoDden belum ]ama mengusahakan tomat, yaitu kurang dari 5 tahun (Tabel 3). Sangat Jarang ditemukan responden memiliki pengalaman bertani tomat di atas 5 tahun. Har ini selaras dengan usia wanila tani yang umumqya t erkisar antara 20-40
bhun selingga pengalana, mereka dalam bercocok tanam tomat masih sedikit. umumnya di sentra sa)'uran yang disurvei mengusahakan Fetani
sawi atau kembang
kor.
mengusahakan tomat.
Tabel
l.
tanaman kubis,
Hanya petani berusia muda yang memberanikan diri
Persebaran usia rcsponden
lokssi Dempo Utara
:29
?
l-30
I
tao
a
tjo
5
t-60
6,67 40,00 16,67 6,6? 0 l"t"S j3.j3 53,13 66.1 .t 6,6j I"ct1l'"'Yg," t'ag:r,tam Setarar t:.:: Zs.ou Zi,oi -li.jj i :erry
,60 0 n O
Tabel 2. Iatar belakang pendidikan responden Lokasi Dempo Utara Dempo Selatall Pagar Alarn ULTa
p"*an"
26,67 40,00 33,33
40,00 26,61 33,33 13,33 53,33 13,33
6,67
0 6,67
0
0 6,67
s"r"- io,ii ji,ij il.li oiz B l
Tabel 3. Pengalaman responden daiam berusaha 1ani tomal
tokasi
UtarB
Dempo DeDpo Selam
t#;;"ffi." li:id il,ll ,3,3J u,l, B sa"t* +o,oo
j
o: !1
p.e- aa"
I 3
Umumnya wanila tani responden t erstatus sebagai pemilik_penggarap dan sisanya adalah penyewa atau penggarap lahan saja (Tabel 4). Bahkan di pagar Alam Selatan, semua responden berstatus sebagai pemilik-penggarap.
*mina.
I,lasionat .peryetotaah OpT yarp &.rwawa;an Lingkungan", pabhbang, 3
Juni 2006
Karaldeidik wanik ptani TonElt tethadE,p pngendatian pnyakit Tofirtt
Abdufidh S.atirn,
d
d
Tabel4. Shtus kepemilikan lahan Persentase
ikarl
"13,33
Denrpo Selaan
93,33
Pagar Alam Uta.a
20,00 6,67
46,67
13,33
Pagr elan
Setatar
IOO,OO
latar 6.67 0
0
ir
O
Sebagian besar atau lebih dari 50% Iuas lahan tomat yang diusahakan wanita tani responden kurang dari I ha (Tabet 5). Di Dempo Selatan dan pagar Alam Utara, respoaden memiliki lahao l-2 ha. Luas lahan di dua lokasi tersebut, Iebih luas dibandingkan dua lokasi lainnya. Di pagar Alan Selata, semua rcsponden merniliki lahan kurang dari I ha.
Tabel5. Luas pengusahaan iomat Persetrtase
Demf,o Utala Dernpo Selatal Pagar AJam
Utaa
80,00 53,33
20,00 46,67
60,00
4q00
luas
laian
0
0
0 0
0
0 0 0 o
0 Setdan too,oo 6 0 i Pels€pii, Sikap, d TirdaLar lerhadrp pengeDdalian p€oyakit PagarAtam
Dari jawaban yang diberikan responden diketahui bahwa serangan penyakir lomat umumnya tedadi pada saat yang hampir sama
Persentaseji@
Persernaian
Dcrnpo Utara
46,67
Dempo Selatan
13,33
Seftl?a./Vasronal .per,geroraan OpT
yaq
I3,33
13,33 20
6,67
20
33,33
20
ffJrwawasan lingkungan", pat nbang, 3 Juni
2A06
80
Katu*tei*tk wanita rEFrni Tomat
Alaln Utar! Alarn Seldal ist = iari setetahlili Pagar
t
,ladap l>.}ryendatian pnra!
20
33,33 0
Abdu ah
Safrrl,,
glel
20 5.61
Tabel ?. Jenis penyakit yang ditemukan di persemaian Lokasi Dempo Utara Dempo Selatan Pagar Alam Utara
PerseDfase
i
Rebah kecambah 40 20
Embrur
bulu 6,67 0 0 0
26,67
Alam Selatan
67
ir di
Vinrs
Birtil
Tidak
akar
tahu
0 0 0
0 0
0
0
80 73,33
0
Tabel 8. Jeds penyakit yarg ditemukan pada fase vegetatiftomar Lokasi
Dempo Selata! Pagar AIam Utara Al&n Selatan
Perseriase
i
fas€
Layu
o 46,67
40 13,33
6.67
60
040 0 33,.]3 0 26,67 0 13,33 9,67 6,67 020
26,67
0
Tabel 9. Jenis penyakit yang ditemul(an pada fase genentiftomat Lokasl
Dempo Urara Dempo Selatan Pagar Alam Utara Alarll Selatar
PeBentase
i
Busut daun 53,33 86,67 86,67 86,67
Kehilangan hasil at
*"o'u'o
dapat berkisar 20-30%. Kehiransan
ir fase
Busuk 40 13,33 6,67 6
*n'uo"
Tidak tahu 6,67 0 6,67 67
cukup tinggi (Tabel
;:,tHf;,H:
l0)
Di
T::trffiHJ
karena penyakit biasanya langsung mematikan tanarran. penyakit yang dapat menurunkan p.oduksi tomat ialah rebah kecambah, busuk daun, busuk kering layu batteri/jamur dan virus (Setiawali e t dl_,2OOl).
Penyakit rebah kecambah menyebabkan batang berair dan tantrman akhimya mati terkurai- penyakit busuk daur menyebabkan bercak basah
berwama abu-abu dan tampak hifa_hifa jamur pada pingiran bercak. penyakit busut kering yang disebutkal petani responden merupakan penyakit bercak
Semrrra.rGsiona, .per8{etolaa
n OpT yang
&*aw-asan Liogkut$an", patembang,
S
,.luni
ZOO|
B!
Karaldeddik wa,,i?a ptani Tornat Ehadap
pnge,&tiafi pn ?kit Torfiat
AHUlbh
Sarim, 9!
d
kering alternaria dan pelyakit tersebut dapat memalikan tanaman muda dan pada tanaman tua menyebabkan buah pecah-pecah.
Penyakit layu karena bakteri maupun jamur paling sering menyerang tanaman tomat di Pagar AIam. penyakit virus menurut petani responden dicirikan dengan pertumbuhan tanaman tomat yarg kerdil.
Wanita tani responden umumnya paling khawatir terhadap serangan petrpkit tap bakteri rnaupun jamur_ Mereka berpendapai peuyakit layu mematikan tanaman dan dapat meoular ke individu tanaman lainnya. Biasanya tomst yang mati karcna penyakit layu, langsung mereka cabut, namun untuk tomat yang terserang yirus mereta elggan meroatikan tanaman sakit tersobut
karera mereka menganggap tanamal masih bisa disembuhkan dan penyakil teruebut tidak menular. Mereka umumnya tidak 1ahu kalau penyakit virus juga dapat dilularkar oleh kuludaun yang ada pada tanaman tomat.
Tabel 10. Persepsi respotden tentang kehilangan hasil karena penyakjt Kerilarlgan hasil Persentas€ i parcn {"/ol Defipo Utara <10 60 10-20 20
20-30 30-40 40-50 50-60 60 -70 >70
kehi hasil kaftoa Alarn Uttra Almselafdr
Selatan
53,33 46,67
20
0
0 0 0 0 0
0 0
66,67
40 6,61 0 0 0 0 0
0
0 0
20 13,33
0 0
0 0 0
Umumnya lebih dari 90% wanita tani responden tidak tahu tenlarg pHT dan mereka tidak tahu kelebihan maupun kelemahan ptfi (Tabel ll dan l2)Peagetahuan mereka unurnnya haDya terbatas pada penggunaan pestisida
sirtetik.
Responden lebih tertarik menggunakan p€stisida sintetik diban
t
tasi
Dqnpo Utra
Persentasejae.abr
r
responden teotang kelebihan
Pornatel Arnan
Dernpo Selafaa
0 0
Paga, Alarn Utara
0
0 0 0
l{rrah--6,67 6"6'1
0
pI{T
Tidrk
llh"
93,33 93,33 100
Se.,,ioar I,tasional "Pangetotaan OpT yang Berwawasan Lingkungan,, patembang,
j,luoi ZOOS
A2
Ka|aKerislik wanita petani Tonat te,,adap p,:EendF}Ean pnyat
Pagar
Alen
S€l.tal
0
0
Tonat
0
Ak,uttat Satim,4d
lO0
Tabel 12. Persepsi respondcn tentang kelemahan PIIT Pers€ntase iawaban
Mahal Larnbat
kelenahan PHT Tidak pmti Tidak
Sulit
Dempo Utara D€rnpo S€latan Pagar Alam Utara
ragaratamSetatanOOOOiil
keberiasil 6,67 0 0
0 6,67 0
tahu 93,33 93,33
t00
Dari wauancan terungkap bahwa dalam upaya mengnangi semngan harna dan penyalit tomat dilakukan oieh sebagian responden dergan menggunalaD penutup tanah dan sebagian b€sar tidak menggunakan penutup tanah (Tabel l3). Penutup tanah yang mereka gunakan ialah jerami padi dan mulsa
plastik yang mereka gunakan berwama pengetahua, yang cukup tentang mulsa
merguangi serangan penyakit
penk.
iri.
plastik Mulsa
Tampaknya mereka memiliki
Menuut mereka pemakaian mulsa
dan pro
Tabel 13. Penutup tanah yang gunakan responden di pertanamar tomat
D€mpo
Selatan
Iylllyy: --*- AlamSelalan Paear
.
,,06040 0 0
o n
"
tj-13 6.07 4ao.o/ 67 46
do.u,
;;:;j
,(
a?
SIMPIiI,AN DAN SARAN
SiDpulan. Wanita tani di serlt a ploduksi sayurar di Sumateia Selatar, khususnya Pagar Alam memiliki karakterislik berusia muCa dengan tingkat pendidikan rendah dan b€lum lama mengusahakan tanaman toma1 peflgetahuan mereka tentang pengendarian penyakit tomat sangat terbatas, seperti pHT, nzunun pengetahuan mereka cukup baik terhadap pestisida. penyakit ,?ng menyenng tomat fase vegetatif dan generatif menurut responden ialah penyakit rebah kecambatq laytl virus, busuk daun dan busuk kering.
Saran. Rendahnya lrrnaharran warita tani di Sumatera Selatar tentang pHT tomat, merupakan landasan dasar pemerintah setempat dalam pengembangan SDM
Seri,rE,r Nasionat .pengetotaan
Apf yang
E*}rwawasFin Urykungan", palen$ang, S ,Juni
2(ne
83
KaakensTik )^anita Ftani TonFlt
Pengembangan SDM
tefi*p
,FJryedatian pnyakit TofiEt
Abdtlah Satin, glAl
ini dapat dilakukaa dengan melitra*an mereka sebagai peserta
SLPTIT yang sebelumnya banyak didominasi t apak-bapak tani.
TICAPAN TERIMA
KASIII
Ucapn terima kasih disampaikan kepada Chandra Hardinata dar Bapak
h
Djumaldi (Kepala Cabang DirEs pertanian Dempo Utara) yang banyak hembantu selama survei. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Kajian WaDita yarg
be{udul "Persepsi, Sikap, dan Tindakan Wanita petani Tomat terhadap Pergendalian Hama dan penyakit di Sentra Sayu.an di SumateIa Selatan,, Tahun Anggaran 2006, DP2t4 Dildi, Depdiknas.
DA}'IAR P1ISTAKA Aggarwal B. 1998. Rural Womerl poyelty and Natural Resources: Sustenancesustainability and struggle for change. Economic and polilical Weekly. 2a._46-6s
Dinas Pertadan Kecanatan DeDpo Utara" 2003. Kecarnatan Dempo Utara dalam Angka. Dinas Pertanian Kecamatan Dempo Utala. Heong KL dan Escalada M. 1997. percoftion Change ia Rice pest Management a case study of farme$ evaluation of conflict informat on. app.Comm 81:3-17
l.
Mumford DJ dan Norto, Maoagement.
Rauf
rrra
GA. 1984. Economics of Decision
Rev.
Making in pest
Entomol. 29157-U4-
A.
1999. Pe$epsi dan Tindakan petaoi Kentang Teftadap Ialat pengorok Da\\ Litiomtru hudobrems (Blaachard) (Diptera: Agromyzida.). Btuletin HPT. 11:1-13.
Setiawati W, Sulastrini I dan Gunaeni N. 2001. penerapan Toknotogi ptIT pada Tanaman Tomat Balai Penelitian Sayuran, Lembang MonografiNo.23.
Suwandi. 2003. Suppression of Fusarium Wilt on Tomato by Soil Amendments With Skimp Shell Powder, Majalah Sriwijaya. 36:100-107. Udry C, Hoddimont J, Aldermaa H dan ftaddad L. 1995. Cender Differentials in Fann Productivity: implications for household efficiency and ag.icultural Wlicy. Food Policy 20:407423.
sflninat Nasional "Pengetolaan
OPT yarq Ef.,natawasan Ljngkungan", patefifrang,
Z,lun; ZOOi
84