PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON INVESTMENT, NET PROFIT MARGIN DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013.
YOLA ANGGITA SARI 110462201139 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), return on investment (ROI), net profit margin (NPM), dan total asset turn over (TATO) terhadap dividen payout ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek indonesia pada tahun pengamatan 2010-2013. Dalam penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari 137 perusahaan, didapatkan 28 perusahaan yang memenuhu kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS versi 21.0. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Investment secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio dan Net Profit Margin secara parsial berpengaruh negative terhadap Dividen Payout Ratio . Sedangkan Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Current Ratio, Debt To Equity Ratio,, Return On Investment,, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Kata Kunci : Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over.
PENDAHULUAN Tujuan investor melakukan investasi saham adalah memperoleh keuntungan dari selisih pergerakan harga saham pada saat membeli dan saat menjual dan juga keuntungan yang diperoleh investor dari pembagian dividen. Investor yang mengharapkan memperoleh capital gain akan lebih menyukai angka ratio ini yang rendah. Sebaliknya, investor yang menyukai dividen, ingin angka ratio ini yang tinggi.
Peneliti memilih untuk meneliti perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena melalui Bursa Efek Indonesia, peneliti dapat memperoleh laporan keuangan dan data perusahaan manufaktur yang diperlukan dalam penelitian, khususnya yang menjadi objek penelitian secara lengkap, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ‘’ Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin, Total Asset Turnover Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013’’ Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai beerikut : 1. Apakah Current Ratio, mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap dividen payout ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? 2. Apakah Debt To Equity Ratio, mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap dividen payout ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? 3. Apakah Return On Investment, mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap dividen payout ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2013? 4. Apakah Net Profit Margin, mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap dividen payout ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? 5. Apakah Total Asset Turnover, mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap dividen payout ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? LANDASAN TEORI 1. Dividen Payout Ratio Seorang investor akan mempertahankan kepemilikan atas saham suatu perusahaan. Apabila mereka mengantisipasi bahwa saham tersebut mampu memberikan kembalian (return) yang lebih baik dibanding saham perusahaan lain. Return yang akan mereka terima tidak hanya berupa dividen, melainkan dapat berbentuk capital gain. Banyak investor lebih suka tidak menerima dividen melainkan berharap perusahaan menahan laba yang diperolehnya dan menginvestasikan kembali untuk memperoleh return yang lebih besar dalam bentuk capital gain, sebaliknya ada investor yang lebih menyukai dan tidak suka spekulasi harga saham di masa datang (Prastowo dan Juliaty, 2005:104).Menurut Kamus Besar Akuntansi (2006:338), Dividen Payout Ratio adalah persentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai atau perbandingan antara laba yang dibayar dalam bentuk dividen dengan jumlah laba per saham (earning per share ) yang tersedia bagi pemegang saham. Adapun rumus Dividen Payout Ratio menurut Kieso Donald D,Weygandt Jerry J, Warfield Terry D (2008) adalah :
2. Current Ratio Current ratio (rasio lancar) merupakan ukuran umum yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan utang jangka pendek ketika jatuh tempo (Fahmi, 2012:121). Adapun rumus current ratio menurut Kamus Besar Akuntansi (2006:282) adalah :
3. Debt To Equity Ratio Menurut Siegel dan Shim dalam Fahmi (2012:128), debt to equity ratio merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Dalam persoalan debt to equity ratio ini, tidak ada batasan berapa debt to equity ratio yang aman bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif biasanya debt to equity ratio yang lewat 66% atau 2/3 sudah dianggap beresiko. Adapun rumus debt to equity ratio menurut Prastowo dan Juliaty (2005:89) adalah :
4. Return On Investment Menurut Prastowo dan Juliaty (2005:90), Return on investment mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik (modal). Adapun rumus return on investment menurut Fahmi (2012:137) adalah :
5. Net Profit Margin Net profit margin mengukur persentase setiap nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangkan dengan seluruh pengeluaran, termasuk pajak. Semakin tinggi marjin laba bersih, semakin baik bagi perusahaan. Dengan ukuran ini bisa diketahui keberhasilan suatu perusahaan dalam kaitannya dengan pendapatan atau keuntungan penjualan. Adapun rumus net profit margin menurut Kamus Besar Akuntansi (2006:625) adalah :
6. Total Asset Turn Over Total asset turn over merupakan suatu ukuran yang menyeluruh tentang hubungan antara aktiva-aktiva berwujud perusahaan dengan penjualan yang dihasilkan dari aktiva-aktiva tersebut. ukuran ini mengindikasikan efisiensi, dimana perusahaan menggunakan semua aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Secara umum, semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan semakin efisien perusahaan tersebut menggunakan aktiva-aktivanya. Ukuran ini menjadi perhatian manajemen karena mengindikasikan apakah operasi-operasi perusahaan efisien secara finansial. Adapun rumus total asset turn over menurut Kamus Besar Akuntansi (2006:931) adalah :
1. Pengaruh antara current ratio terhadap dividen payout ratio Rasio likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga (di luar prediksi perusahaan). Pada penelitian ini, pengukuran tingkat likuiditas diproksikan dengan current ratio, yaitu dengan membandingkan aset lancar dan hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Kriteria perusahaan yang mempunyai posisi kuat adalah mampu memenuhi kewajiban keuangan kepada pihak luar secara tepat waktu, mampu menjaga kondisi modal kerja yang cukup, mampu membayar bunga, dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan dan menjaga posisi kredit utang yang aman. Semakin tinggi angka rasio likuiditas akan semakin baik bagi investor, perusahan yang diminati investor adalah perusahaan yang mempunyai resiko likuiditas cukup tinggi, Rahardjo (2006) dalam Titi Deitiana, (2013:85). Hasil penelitian Nor Apandi (2013) membuktikan bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap dividen payout ratio. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H1 : Current Ratio Berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2013. 2. Pengaruh antara debt to equity ratio terhadap dividen payout ratio Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang (Fahmi, 2012:127). Dalam penelitian ini, leverage diukur dengan rasio total hutang terhadap total ekuitas (total debt to equity ratio). Semakin besar DER semakin kecil pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, hal ini disebabkan hutang yang cenderung tinggi menyebabkan tingginya beban bunga yang harus ditanggung perusahaan sehingga mengurangi
kemampuan memperoleh laba bersih yang maksimal sehingga berdampak kepada pembayaran dividen yang lebih kecil kepada investor. biasanya para investor menghindari perusahaan yang memiliki DER yang tinggi. semakin kecil DER maka akan semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Jika perusahaan masih membutuhkan modal pinjaman, dapat dipastikan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan akan difokuskan untuk mengembalikan pinjaman modal, dan akibatnya para investor akan cenderung menghindari saham-saham yang memiliki DER tinggi, semakin besar DER mencerminkan resiko perusahaan yang relative tinggi karena hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut masih membutuhkan modal pinjaman untuk membiayai operasional perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Septiana dan Mukodim (2000-2011) menunjukkan bahwa DER berpengaruh secara parsial terhadap DPR. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H2 : Debt To Equity Ratio Berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013. 3. Pengaruh antara return on investment terhadap dividen payout ratio Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu. Laba atau kekurangannnya, mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan utang dan ekuitas. Profitabilitas sering kali digunakan sebagai uji utama atas keefektivitasan operasi manajemen (Weygandt, Kieso dan Kimmel 2008:401). Pada penelitian ini, pengukuran tingkat profitabilitas diproksikan dengan return on investment membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat kembali investasi (return) semakin didalam perusahaan tersebut. Hasil penelitian Pasaribu, Kowanda dan Nawawi (2014) menunjukkan return on investment berpengaruh positif terhadap dividen payout ratio. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H3 : Return On Investment Berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2013. 4. Pengaruh antara net profit margin terhadap dividen payout ratio Profitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya (Muhammad, 2009). Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan (Fahmi, 2012;135). Pada penelitian ini, pengukuran tingkat profitabilitas diproksikan dengan net profit margin dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih. Net profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Net profit margin yang rendah menandakan penjualan yang
terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinsasi dari kedua hal tersebut. semakin tinggi nila NPM mengindikasi semakin baik perusahaan menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi pula deviden yang dapat dibayarkan oleh perusahaan. Dengan kata lain ada hubungan positif antara NPM terhadap DPR. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H4 : Net Profit Margin Berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013. 5. Pengaruh antara total asset turn over terhadap dividen payout ratio Rasio Aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal (Fahmi, 2012;132). Pada penelitian ini, pengukuran tingkat aktivitas diproksikan dengan total asset turn over dengan membagi penjualan bersih dengan total asset perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak perputaran aktiva yang terjadi, apabila semakin besarnya aktivitas perusahaan maka kentungan yang didapatkan akan bertambah, sehingga dividen yang didapatkan oleh para investor juga lebih tinggi (Nor Apandi 2013). Semakin tinggi nilai TATO maka semakin efektif perusahaan dalam memperdayakan seluruh aktiva yang dimilkinya. Meningkatnya nilai TATO dipengaruhi oleh meningkatnya aktiva yang digunakan dalam memproduksi barang. Sebaliknya jika semakin rendah nilai TATO menandakan ketidakefektivitas perusahaan dalam memberdayakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. menurunnya nilai TATO dipengaruhi oleh menurunnya aktiva yang digunakan dalam memproduksi barang. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H5 : Total Asset Turn Over Berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2013. 6. Pengaruh antara current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, return on investment, net profit margin terhadap dividen payout ratio Penelitian ini tidak hanya menguji pengaruh current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, return on investment, dan net profit margin secara parsial (individual), tetapi juga menguji pengaruh secara simultan (bersama-sama) dalam mempengaruhi dividen payout ratio yang akan dibagikan perusahaan kepada para investor. Oleh karena itu, diharapkan penelitian ini juga memberikan pengaruh secara simultan terhadap dividen payout ratio seperti penelitian terdahulu. Penelitian Pasaribu, Kowanda dan Nawawi (2014) menyatakan bahwa secara keseluruhan variabel current ratio, return on invesment, total asset turn over dan debt to equity ratio mampu mempengaruhi dividen payout ratio. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H6 : Current Ratio, Debt To Equity Ratio, , Return On Investment, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over Berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013.
METODE PENELITIAN 1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah serangkaian observasi (pengukuran) yang dinyatakan dalam angka-angka sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari Bursa Efek Indonesia 2. Populasi Menurut Sugiyono (2008:115), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan-perusahaan barang konsumsi yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010, 2011, 2012, dan 2013. Perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian ini berjumlah 137 perusahaan. Tabel 3.2.1 Daftar Populasi Keterangan Jumlah Perusahaan Jumlah Populasi 137 Kriteria Pemilihan Sampel: 1. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan (annual report) selama periode 2010-2013 2. Perusahaan tersebut tidak membagikan dividen secara berturut-turut setiap periode 2010-2013
(11)
3. Laporan keuangan yang tidak dinyatakan dalam mata uang rupiah selama periode 20102013
(15)
Total Pemilihan Sampel 3. Sampel
(84)
27
Menurut Sugiyono (2008:116), Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini ditentukan secara purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu dengan tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun kriteria yang digunakan pada penentuan sampel untuk penelitian ini adalah : 1. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian yaitu pada tahun 2010-2013. 2. Perusahaan yang memperoleh laba bersih secara berturut-turut setiap periode penelitian 2010-2013. 3. Laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang rupiah selama periode penelitian 2010-2013. 4. Perusahaan tersebut telah membagikan deviden secara berturut-turut setiap periode penelitian 2010-2013. 4. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal yaitu berupa data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan tersebut dikumpulkan dengan cara mendownload melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan. 5. Metode Analisis 5.1 Uji Normalitas Menurut Priyatno (2011:277), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. 5.2 Uji Heteroskedastitas Uji heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, 2011:296). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Apabila nilai sig > 0,05, maka data tersebut bebas dari heterokedastisitas. 5.3 Uji Autokorelasi Menurut Priyatno (2011:292), uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah autokorelasi.
5.4 Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali (2006 : 91), uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. 6.Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh Current ratio, Debt to Equity Ratio, Total asset turn over, Return On Investment dan Net Profit Margin terhadap dividen payout ratio. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno, 2011:238). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah: Y= a + b1 X1+ b2 X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + e Yaitu: Y = Dividen Payout Ratio a = konstanta b1/b2/b3/b4 = Koefisien Regresi X1 = Current Ratio X2 = Debt to Equity Ratio X3 = Return On Investment X4 = Net Profit Margin X5 = Total Asset Turn Over e = Variabel Penganggu PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Uji Statistik t (Uji Parsial) Menurut Priyatno (2011:235), uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 2. Uji Statistik F (Uji Simultan) Menurut Priyatno (2011:258), uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 3. Koefisien Determinasi (Adjusted 𝐑𝟐) Menurut Priyatno (2011:251), koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat, tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIVE
N DPR CR DER ROI NPM TATO Valid N (listwise)
Descriptive Statistics Minimu Maximu m m
108 108 108 108 108 108 108
.01 .58 .06 .01 .01 .62
2.07 11.74 2.75 .66 .33 2.74
Mean
Std. Deviation
.4849 3.2095 .7277 .1713 .1211 1.4265
.37769 2.22491 .59281 .11037 .06261 .50905
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0 UJI ASUMSI KLASIK HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
100 .0000000 .27574016 .108 .108 -.044 1.077 .196
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel uji normalitas Kolmogorov smirnov di atas dapat dilihat bahwa nilai sig 0,196 lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Berdasarkan grafik P-P Plot pada gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal. UJI HETEROSKEDASTISITAS Correlations Unstandar dized Residual Correlation Unstandardized Coefficient Residual Sig. (2-tailed) N
CR
Spearma n's rho
DER
ROI
NPM
Correlation Coefficient
CR
DER
ROI
NPM
TATO
1.000
-.113
-.044
.010
.069
-.099
.
.262
.667
.922
.492
.328
100
100
100
-.113
1.000 -.832
100
100
100
**
.187
*
.062
.222
Sig. (2-tailed)
.262
.
.000
.062
.027
.543
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
100
100
100
100
**
1.000
-.236
*
**
.008
.000
.
.018
.000
.939
-.044 -.832 .667
-.372
N
100
100
100
100
100
100
Correlation Coefficient
.010
.187
-.236*
1.000
.834**
.218*
Sig. (2-tailed)
.922
.062
.018
.
.000
.030
N
100
100
100
100
100
100
.069
*
**
**
1.000
-.081
Correlation Coefficient
.222
-.372
.834
Sig. (2-tailed)
.492
.027
.000
.000
.
.421
N
100
100
100
100
100
100
*
-.081
1.000
Correlation Coefficient
TATO
-.099
.062
.008
.218
Sig. (2-tailed)
.328
.543
.939
.030
.421
.
N
100
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI AUTOKORELASI Model Summaryb Model
1
R
R Square
.500a
.250
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.210
.28298
Durbin-Watson
2.271
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, NPM, CR, ROI b. Dependent Variable: DPR
Dengan melihat table Durbin Watson dengan n = 100 dan k = 5 (k adalah jumlah variabel independen) maka diperoleh dl = 1.571 dan du = 1.780, maka 4-du = 2.220, jadi du < dw < 4-du = 1.787 < 2.271 < 2.220 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi penelitian ini.
UJI MULTIKOLONIERITAS Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B .521
.152
CR
-.020
.022
DER
-.083
ROI
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Toleran ce
VIF
3.436
.001
-.114
-.899
.371
.493
2.027
.072
-.141
-1.165
.247
.544
1.837
2.208
.501
.699
4.408
.000
.317
3.156
NPM
-2.452
.886
-.450
-2.767
.007
.302
3.313
TATO
-.017
.069
-.027
-.246
.806
.668
1.497
(Constant)
1
Std. Error
Standardized Coefficients
a. Dependent Variable: DPR
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Untuk variabel Current Ratio nilai VIF 2.027 < 10 dan nilai Tolerance 0.493 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Current Ratio dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. 2. Untuk variabel Debt to Equity Ratio nilai VIF 1.837 < 10 dan nilai Tolerance 0.544 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Debt to Equity Ratio dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. 3. Untuk variabel Return On Investment nilai VIF 3.156 < 10 dan nilai Tolerance 0.317 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Return On Investment dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. 4. Untuk variabel Net Profit Margin nilai VIF 3.313 < 10 dan nilai Tolerance 0.302 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Net Profit Margin dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. 5. Untuk variabel Total Asset Turn Over nilai VIF 1.497 < 10 dan nilai Tolerance 0.668 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Total Asset Turn Over dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
Standardized Coefficients
Sig.
Beta
.521
.152
CR
-.020
.022
DER
-.083
.072
ROI
2.208
.501
NPM
-2.452
.886
TATO
-.017
.069
-.027
a. Dependent Variable: DPR
t
3.436
.001
-.114
-.899
.371
-.141
-1.165
.247
.699
4.408
.000
-.450
-2.767
.007
-.246
.806
Berdasarkan tabel di atas, adapun persamaan regresi berganda dari data di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 0.521 - 0.020X1 - 0.083X2 + 2.208X3 – 2.452X4 - 0.017X5 + e
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dari persamaan regresi linier berganda di atas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Konstanta (a) Nilai konstanta (a) sebesar 0.521 artinya apabila variabel Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Return On Investment (X3), Net Profit Margin(X4) dan Total Asset Turn Over (X5) konstan bernilai 0, maka Dividen Payout Ratio (Y) adalah 0.521. Nilai koefisien regresi variabel Current Ratio (X1) sebesar -0.020. Nilai X1 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel Dividen Payout Ratio dengan Current Ratio, yang artinya jika Current Ratio mengalami peningkatan sebesar 1 maka terjadi penurunan Dividen Payout Ratio sebesar 0.020 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel Debt to Equity Ratio (X2) sebesar -0.083. Nilai X2 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel Dividen Payout Ratio dengan Debt to Equity Ratio, yang artinya jika Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan sebesar 1 maka terjadi penurunan Dividen Payout Ratio sebesar 0.083 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel Return On Investment (X3) sebesar 2.208. Nilai X3 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Dividen Payout Ratio dengan Return On Asset, yang artinya jika Return On Investment mengalami peningkatan sebesar 1 maka terjadi peningkatan Dividen Payout Ratio sebesar 2..208 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel Net Profit Margin (X4) sebesar -2.452. Nilai X4 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel Dividen Payout Ratio dengan Net Profit Margin, yang artinya jika Net Profit Margin mengalami peningkatan sebesar 1 maka terjadi penurunan Dividen Payout Ratio sebesar 2.452 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan Nilai koefisien regresi variabel Total Asset Turn Over (X5) sebesar -0.017. Nilai X5 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel Dividen Payout Ratio dengan Total Asset Turn Over, yang artinya jika Total Asset Turn Over mengalami peningkatan sebesar 1 maka terjadi penurunan Dividen Payout Ratio sebesar 0.017 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan.
UJI T ( UJI PARSIAL ) Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Beta
.521
.152
CR
-.020
.022
DER
-.083
.072
ROI
2.208
.501
NPM
-2.452
.886
TATO
-.017
.069
-.027
(Constant)
1
Std. Error
3.436
.001
-.114
-.899
.371
-.141
-1.165
.247
.699
4.408
.000
-.450
-2.767
.007
-.246
.806
a. Dependent Variable: DPR
1.
2.
3.
4.
5.
Dari data tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Pengaruh Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio Variabel Current Ratio memiliki nilai thitung = -0.899 < ttabel 1.985 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100– 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.371 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Current Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividen Payout Ratio Variabel Debt to Equity Ratio memiliki nilai thitung = -1.165 < ttabel 1.985 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.247 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Pengaruh Return On Investment terhadap Dividen Payout Ratio Variabel Return On Investment memiliki nilai thitung = 4.408 > ttabel 1.985 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari α = 0.05 maka Hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Return On Investment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Dividen Payout Ratio Variabel Net Profit Margin memiliki nilai thitung = -2.757 > ttabel 1.985 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.007 yang lebih kecil dari α = 0.05 maka Hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Net Profit Margin memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Dividen Payout Ratio Variabel Total Asset Turn Over memiliki nilai thitung = -0.246 < ttabel 1.985 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.806 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Total Asset Turn Over tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
UJI F ( UJI SIMULTAN )
ANOVAa Sum of Squares Df
Model 1
Mean Square
Regression
2.512
5
.502
Residual
7.527
94
.080
10.039
99
Total
F 6.273
Sig. .000b
a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: (Constant), TATO, DER, NPM, CR, ROI
Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen di dalam penelitian ini. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100– 5 – 1 = 94 dengan α = 0.05 dimana 0.000 < 0.05 dan Fhitung adalah sebesar 6.273, sedangkan Ftabel adalah 2.31 maka Fhitung > Ftabel (6.237 > 2.31), maka demikian secara bersama-sama Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio pada seluruh perusahaan manufaktur. KOOFISIEN DETERMINASI (ADJUST R SQUARE)
Model 1
R .500a
Model Summaryb R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate .250
.210
.28298
2.271
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, NPM, CR, ROI b. Dependent Variable: DPR
Dari table di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square ) dalam penelitian ini 0.210 atau sebesar 21%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over terhadap variabel dependen Dividen Payout Ratio sebesar 21%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 21% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 79% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Variabel Return On Investment berpengaruh signifikan terhadap Dividen payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Variabel Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Variabel Total Asset turn Over tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Current Ratio, Debt to Equtiy Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio dalam penelitian ini hanya terdiri dari lima variabel, yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi Dividen Payout ratio. 2. Sampel dalam penelitian ini dilakukan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel hanya pada empat periode penelitian, yaitu periode 2010-2013. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sedikit, yaitu hanya lima variabel, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan Dividen Payout Ratio. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio selain Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Net Profit Margin dan Total Asset Turn Over. 2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperpanjang periode penelitian untuk memprediksi besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham untuk tahun mendatang. 3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan lain sebagai objek penelitian. DAFTAR PUSTAKA Antung Noor Asiah (2015). Analisis Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio dan Return On Equity Terhadap Deviden Payout Ratio (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol.7 No.1 Februari 2015. Ardiyos, (2006). Kamus Besar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima. Bambang, Riyanto (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Baridwan, Z , (2010). Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.
Damayanti, Susana dan Achyani, Fatchan (2006). Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Deviden Payout Ratio (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 5, No.1, Hal:51-62. Darmadji, Tjipto dan Hendi M Fakhruddin,(2006).”Pasar modal di Indonesia; Pendekatan Tanya Jawab”. Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Darsono dan Ashari, (2005), Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta. Deitiana, T (2013). Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, dan Total Asset Turn Over Terhadap Deviden Payout Ratio dan Implikasi pada Harga Saham Perusahaan LQ45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi ISSN:1410-9875, Vol 15 No.1, Juni 2013; 82-88. Fahmi, Irham (2012). Analisis laporan keuangan. Bandung: Alfabeta. Gitman, Lawrence J. 2003. Fundamental of Investing International. 10th ed., International Editions Financial Series. Boston: Addison-Wesley. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali Imam (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21 Edisi 7. Penerbit : Universitas Ponegoro ISBN 979.704.015.1. Hadiwidjaja, Rini D dan Triani, Lely F. (2009). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Organisasi dan Manajemen; Vol 5 No 2 ;49-54. Halim, (2008). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Halsey Robert F, Subramanyam, K.R, Wild, John J. (2005). Analisis Laporan Keuangan Edisi ke 8 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Home, James C. Van dan John Wachowics, Jr, (2005). Prinsip-prinsip manajemen keuangan. Buku Satu, Edisi Kedua Belas, alih bahasa oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat. Home, James C. Van dan John Wachowics, Jr, (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Hardinugroho, Agung. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi DPR Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011. Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara Junaidi, Nasir dan Wiguna (2014). Pengaruh Return On Equity, Cash Ratio, Debt To Equity Ratio dan Earning Per Share Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Jakarta Islamic Index yang di Listing di BEI Periode 2008-2012. JOM FEKON; Vol 1 No.2. Kieso Donald D, Weygandt Jerry J, Warfield Terry D. (2007). Akuntansi Intermediate Edisi Kedua Belas Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kowanda, D dan Nawawi, K. (2014). Determinan Deviden Payout Ratio Pada Emiten LQ-45 Di BEI. Jurnal Ekonomi Bisnis ISSN; Vol 8 No.1; 1-12.
Lisa M dan Clara D, (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, Ratiodan Return on Asset Terhadap Deviden Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol.2,No,1, Januari 2009; 1-6. Muhammad, Asril Arilaha, (2009). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 13, No 1 Januari 2009;78-87. Mukodim Didin, Septiana Elin (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruhb Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi di BEI. Bibliography (2000-2011). Nafi’ Inayati Zahro (2009). Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Deviden dan Leverage Perusahaan. Jurnal Sosial dan Budaya, Vol 2, No.2 Juni 2009. Nor Apandi, (2013). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Return On Investment Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2011. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji. Noviana (2013). Pengaruh EPS, CFOPS, CR, dan GROWTH Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2008-2011. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji. Parica, Roni dkk. (2013). Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Automotive and Allied Product yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Riau Vol 2 No.1. Prastowo Dwi. Akuntan dan Juliaty Rifka,(2005). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi Edisi Kedua. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Prawira Ismawan Y, Dzulkirom Moh.AR dan Wi Endang (2014). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 15 No 1 Oktober 2014. Priyatno, Dwi. 2011. SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Mediakom Rahayuningtyas S dan Handayani, Ragil S. (2014). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan yang di Listing di BEI 2009-2011. Jurnal Administrasi Bisnis; Vol 7. Sartono, R A (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Sitanggang J.P, (2013). Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Penerbit Mitra Wacana Media. Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sugiyono, (2009). Metode penelitian bisnis. (pendekatan kualitatif, kuantitatif dan R&D). Alfabeta : Bandung. Sujoko dan Subiantoro Ugy. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi Manajemen- Universitas Kristen Putra. Suwetja Gede, I. Pengaruh Cash Ratio, Return On Investment, Return On Equity Terhadap Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Indonesia Periode 20072010. Stice, Earl K, Stice, James D dan Skousen K Fred (2009). Intermediate Accounting Akuntansi Keuangan. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Van Horned and Wachowics, JR (2010). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Warsono, (2003). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Satu. Malang:Bayumedia. Wild, Jhon, dan Subramanyam (2004). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Weygandt Jerry J, Kieso Donald E, dan Kimmel Paul D (2008). Pengantar Akuntansi Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Weston,Fred and Eugene F Brigham. (2004). Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.