YESUS versus MAMON Sebagai anak Tuhan tentu kita merasa bahwa kita adalah pengikut Kristus, sehingga dihati paling dalam kita tentu hanya ada Tuhan Yesus. Namun benarkah demikian ? Benarkah hanya Tuhan Yesus yang bertahta di hati kita ? Mari kita uji diri kita bersama sama. Mari kita baca 2 perikop yang terdapat di Yohanes 4:7‐42 dan Markus 5:1‐20 : Yoh 4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." 8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." 11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" 13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." 15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." 16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." 17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, 18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." 19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." 21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." 25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." 26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." 27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" 30 Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. 31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." 32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal." 33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" 34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. 36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. 38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka." 39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." 40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Mrk 5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babibabi itu, biarkanlah kami memasukinya!" 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" 20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Dari kedua perikop tersebut kita membaca bahwa kedua kelompok masyarakat tersebut memberikan tanggapan yang berbeda terhadap kehadiran Tuhan Yesus : Kelompok pertama yang di Samaria meminta agar Tuhan Yesus tinggal bersama dengan mereka “Yoh 4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya.” Sedangkan kelompok yang kedua yang di Gerasa meminta agar Tuhan Yesus meninggalkan mereka, bahkan bukan hanya meminta tapi mendesak“Mrk 5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.” Mengapa orang‐orang Samaria dan Gerasa dalam perikop diatas bisa memberikan respon yang berbeda bahkan bertolak belakang terhadap kehadiran Tuhan Yesus ? Mari kita pelajari bersama : Orang‐orang Samaria :
•
•
•
Tuhan Yesus membuat mujizat dengan menyatakan kepada perempuan Samaria mengenai suaminya : Yoh 4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." 17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, 18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." 19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Wanita Samaria itu pergi ke kota untuk memberitakan kedatangan Tuhan Yesus dan mujizat yang dibuat oleh‐Nya : Yoh 4:28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" Orang‐orang Samaria meminta agar Tuhan Yesus tinggal bersama mereka : “Yoh 4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya.”
Orang‐orang Gadara : •
Tuhan Yesus membuat mujizat dengan mengusir 1 legion (4000‐6000) setan dari seorang yang kerasukan dan membuat orang tersebut menjadi waras kembali : Mrk 5: 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
•
Penjaga babi pergi ke kota untuk memberitakan kedatangan Tuhan Yesus dan mujizat yang dilakukan‐Nya : Mrk 5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
•
Orang‐orang kota yang datang dapat melihat hasil mujizat Tuhan Yesus yaitu orang kerasukan yang sudah berpakaian dan sudah waras.
Mrk 5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. •
Orang‐orang yang menyaksikan mujizat menguatkan apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus : Mrk 5:16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
•
Orang‐orang Gadara mendesak Tuhan Yesus untuk pergi meninggalkan mereka : Mrk 5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Dari penjelasan di atas maka kita dapat melihat bahwa hal‐hal yang terjadi di kedua daerah tersebut sama dan secara kasat mata kita melihat bahwa mujizat yang Tuhan Yesus lakukan di Gadara jauh lebih dahsyat dari pada yang dilakukan di Samaria. Demikian juga orang‐ orang Gadara dapat melihat hasil mujizat tersebut dan kebenarannya dikuatkan oleh orang‐ orang yang melihat langsung terjadinya mujizat tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa justru orang‐orang di Gadara yang mendesak Tuhan Yesus agar meninggalkan daerah mereka ? Jawabnya ada di ayat 16 “Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.” Orang‐orang di Gadara melihat kuasa Tuhan Yesus, mereka juga meyakini bahwa Tuhan Yesus pastilah bukan orang sembarangan, tapi mereka mendesak agar Tuhan Yesus meninggalkan mereka karena mereka merasa bahwa kedatangan Tuhan Yesus ternyata membawa kerugian secara material bagi mereka, yaitu kematian babi‐babi mereka. Saat ini kita hidup di dunia dimana tawaran akan segala barang dan jasa sangat banyak dan sangat gencar, sangat berbeda dengan zaman ketika Abraham hidup misalnya. Pada zaman Abraham hidup, makanan yang dianggap paling mewah adalah anak sapi tambun. Pakaian yang paling mewah adalah kain ungu dan perhiasan yang paling mewah adalah emas. Sehingga ketika orang‐orang pada zaman Abraham telah memperoleh ketiga hal tersebut, maka mereka merasa puas karena hanya itu kemewahan maksimal yang bisa mereka perolah. Demikian juga karena pada zaman itu belum ditemukan listrik, maka aktifitas manusia pada zaman tersebut juga relatif lebih pendek dan hampir‐hampir tidak ada kehidupan malam. Berbeda dengan zaman ini. Saat ini ada makananmulai dari Rp.10.000,‐ sampai Rp.50.000.000,‐ untuk satu kali makan siang atau makan malam.
Sebuah kaos pria tersedia dari yang berharga Rp.20.000,‐ sampai Rp. 20.000.000,‐ . Sebuah gaun wanita dari yang berharga Rp.200.000,‐ sampai Rp.200.000.000,‐ atau bahkan lebih. Sebuah jam tangan dari yang berharga Rp.100.000,‐ sampai puluhan miliar rupiah. Akibatnya, kita tidak pernah merasa memiliki uang yang cukup. Karena ketika kita mampu membeli barang seharga X, ternyata barang seharga X+Y yang lebih baik sudah di depan mata kita. Demikian juga ketika kita mampu membeli barang seharga X+Y tersebut, ternyata ada barang yang lebih baik lagi seharga X+Y+Y dan seterusnya. Ketika baru memiliki sepeda motor kita berpikir bahwa andaikan saja kita bisamemiliki sebuah mobil maka kita akan sangat bahagia dan puas karena kita tidak akan kehujanan dan lebih nyaman. Ketika kita mampu membeli sebuah Daihatsu Xenia kita sangat senang...... Apakah kita puas ? Mungkin untuk sesaat, namun selanjutnya kita akan merasa tidak puas ketika kita melihat orang‐orang sekeliling kita dan melihat keunggulan mobil‐mobil lainnya. Kita berpikir andaikan saja mobil kita lebih besar sedikit, tentu lebih baik. Kemudian kita mendapat Toyota Kijang. Apakah puas? Belum. Kita ingin memiliki mobil yang suspensinya lebih empuk. Kita ganti mobil kita dengan Toyota Camry. Puas ? Belum, karena kita ingin mobil yang lebih prestise, kita ingin Mercedes. Kita beli Mercedes C class, ganti lagi ke E Class, Ganti lagi Ke S Class. Sudah Puas ? Belum, karena kita ingin mobil merek lain yang lebih prestisius lagi. Demikian juga dengan rumah, tas, pakaian, wisata dan yang lainnya. Akibatnya kita tidak pernah merasa memiliki uang yang cukup, selalu merasa berkekurangan uang karena masih sangat banyak keinginan kita yang belum terpenuhi. Akibatnya kita menjadi orang yang pelit ! Kita tidak membayar persepuluhan karena merasa bahwa saat ini uang kita masih belum cukup, masih banyak keinginan kitayang belum terpenuhi. Kita juga menjadi orang yang pelit untuk membantu saudara dan sesama karena kita merasa bahwa apa yang sudah kita miliki saat ini masih masih kurang, kita masih membutuhkan sangat banyak uang untuk memenuhi hasrat kita. Itu sebabnya khotbah mengenai uang menjadi isu yang sangat sensitif dan kalau bisa dihindari oleh beberapa Hamba Tuhan. Seorang Pendeta yang sangat senior pernah bercerita pada saya bahwa beliau sangat hati‐ hati ketika menyinggung soal uang dalam khotbah‐khotbahnya, karena setiap kali masalah uang diangkat selalu saja ada yang protes dan tersinggung. Mengapa jemaat Om tadi tersinggung ? Karena sebenarnya walaupun jemaat tersebut merasa sebagai anak Tuhan, di hati paling dalamnya Mamonlah yang menjadi pujaannya. Karena itu ketika Mamon
tersentuh, maka hal itu dirasakan jemaat tersebut sebagai suatu pukulan bagi pujaan hatinya, sang Mamon. Saat ini masyarakat begitu mendewakan Mamon. Nilai seseorang seolah‐olah bergantung pada harta yang dimilikinya, oleh karena itu orang lebih menghormati mereka yang lebih kaya. Orang yang lebih kaya omongannya lebih didengarkan, pendapatnya lebih dihormati. Mereka diberikan status dan fasilitas yang lebih baik, mereka juga diberi posisi yang lebih baik. Teman saya mengatakan bahwa bahkan di rumah sekalipun sebagian orang tua lebih menghargai anak mereka yang lebih kaya dari pada anak mereka tingkah lakunya lebih baik namun lebih miskin. Saat ini hormat pada orang tua seolah dinilai dari seberapa besar angpao (uang) yang diberikan pada orang tua, teman saya menambahkan. Semua diukur oleh uang. Kebaikan, sopan santun apalagi keimanan dan ketaatan pada Tuhan seolah sudah tidak ada nilainya. Begitu juga dalam keluarga, beberapa istri kurang menghormati suaminya hanya karena suaminya tidak mampu menghasilkan uang yang banyak. Bahkan beberapa istri berani melecehkan suaminya hanya karena penghasilan sang istri lebih besar dari sang suami. Sebagai anak Tuhan sang istri tahu bahwa ia harus tunduk pada suaminya, namun karena ia mampu menghasilkan uang lebih banyak, maka ia merasa bahwa ia berada diposisi lebih tinggi suaminya. Beberapa gereja pun tidak terlepas dari materialisme dan perasaan tidak cukup. Itu sebabnya beberapa gereja terus menerus memperbaiki dan memperbesar gedung dan segala fasilitasnya namun kurang mendukung pelayanan dan para Hamba Tuhan di daerah‐ daerah. Bagaimana ciri pengikut Kristus yang berkaitan dengan uang ? Mari kita baca Luk 19:8 :8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Ketika Zakheus menjadi pengikut Kristus, maka ada 2 hal yang Zakheus lakukan berkaitan dengan uang : 1. Uang bukan yang utama “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin " Mengapa Zakheus bisa memberikan setengah dari miliknya ? Karena ia menganggap bahwa harta bukanlah yang utama. Mengapa bisa demikian ? Karena Zakheus telah menemukan yang jauh lebih berharga yaitu Tuhan Yesus. 2. Mencari uang dengan cara yang benar
“sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Ketika Zakheus menempatkan Tuhan Yesus sebagai yang paling utama dalam hatinya, maka ia tidak ingin lagi mencari uang dengan cara yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Sebagai anak Tuhan yang hidup di jaman yang mendewakan harta seperti saat ini, sangat perlu bagi kita untuk benar‐benar mengecek apakah benar kita adalah pengikut Tuhan Yesus. Apakah benar bahwa yang bertahta di hati kita adalah Kristus Yesus, Tuhan kita. Jangan‐jangan menjadi pengikut Kristus hanya merupakan ucapan bibir semata karena sesungguhnya Mamonlah yang bertahta di hati kita, Mamonlah yang utama dalam hidup kita, sehingga pola pikir dan tingkah laku kita semua dipenuhi dengan konsep materi. Sebagai anak Tuhan, sangatlah berbahaya bagi kita bilamana Mamon yang menjadi utama dalam hidup kita karena kita akan mengusir Tuhan Yesus ketika suatu kali kita merasa bahwa kita mengalami kerugian sebagai pengikut Kristus. Kita merasa jabatan kita terhambat, kita merasa tidak bisa memegang jabatan tertentu, kita merasa tidak bisa mendapatkan proyek tertentu, kita tidak bisa menikah dengan orang tertentu dan sebagainya. Pada saat itu kita akan menjadi seperti orang‐orang di Gadara, kita akan mendesak Tuhan Yesus untuk pergi dari hati kita. Selanjutnya seperti telah dijelaskan dalam buku “Benarkah Chip Sebagai Penggenapan 666” dimana di akhir zaman, kita nanti akan diperhadapkan untuk memilih apakah akan tetap menjadi pengikut Tuhan Yesus dengan resiko kehilangan seluruh harta kita atau tinggalkan Tuhan Yesus dan pindah agama dan menerima tanda 666.Jika di hati kita Mamon yang bertahta, maka kita pasti akan memilih untuk murtad meninggalkan Tuhan Yesus daripada kehilangan harta kita. Ibrani 6:4‐6 dengan jelas mengatakan bahwa anak Tuhan yang murtad tidak bisa kembali menjadi anak Tuhan, oleh karena itu kita tidak boleh main‐main dengan iman kita : 4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. Di waktu yang masih tersisa ini, mari kita sama‐sama belajar untuk menjadi pengikut Kristus yang benar. Mari kita membayar persepuluhan kita : Mal 3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! 10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. 11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. 12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam. Mari kita membantu saudara‐saudara kita : 1Tim 5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman. 1Yoh 3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya 1Yoh 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 1Yoh 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Mari kita mencari uang dengan cara yang benar. Ef 4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Mat 22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."