A_~ALISJS
Hl"BU~GA~ DAN PENGARUH ANT ..<\RA KOJ\SUMSI EN ERG I DAN PERTUMBUHAN EKOJ\0,11 DI l~DONESIA
Tire A1111/y.1is of Tile Causality <1ntf Influence between EneTJ:)' Co11su111p1io11 u111/ Economic (,"mwth in Indonesia
Oll'h :
MOHA\1MAO ARIFl'.11 JOKO PRADIPTO
NPM. 120720070018 TE I
s••• ·~
!!""•
Oiajuk:on untuk mcmcnuhi sal•h •r•I mcmpcrolth Cdur Magbkr Ekunumi padu PIV)!raun Mai:istcr £konorni Tcrapan Pa...c:1sarjan• Fakuho< Ekoonmi Unhtnitas P11djadjamn Svc>iufo~>ifl'emin3tan
: t~ooomi Ptmbaniiun!ln dan l'crtncana:in
MAGISTER EKONOMI PEMBANGU A~ DAN PERENCA~AAN PASCJ\SAR.JA.\A fAKlJLTAS .EKON0~11 U~IVEl{SITAS PADJAU,JARAN BA DU:\G
2008
ANALISIS HUBUNGAN
DAN PENGARCH A~TARA KONSU-'ISI EN ERG I DAN PERTUl\'IBUllA~ EKO~O"II DJ INOO!\ESIJ\ The Analysi» of The Causality am/ Influence between Energy Consumption um/ Economic Gmu1h in Indonesia
Olen : MOHAM~'lAO ARifll\ JOKO PRADIPTO XP~I. 120720070018
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sahth ~atu &)a rat guna memperuleh Celar Ma~istrr Ekonon1i pada Prograru Magister Ekonomi Terupan Pascasarjana Fakutias Ekonomi Lniversuas Padj2djaran
Spesiatis•silPemioatan: £konomi Pembangunan dan Perencsnaan Tctah disctujui oleh Pembimbinj; pad a tan~al Seperti ~an:: tertera di ba,,ah ini
Desember 2008
Ketua
/~" 1••mb;mb;,,
~· Pembimbing
~:ri•f~~.
Dr':.:"l\=-.~K~e~n~rn~l,:F::.li::'.da~y-a-t.-S-E-.-f\'-!Sc-.---, !'flP 131410898
f.HP 131202545
Ketua Program
Prof. Or. Tati Subanati Joesron. SE: .. MS. ·1r. 130 437 osz
MS•
111
PERNYATAi\!'i
Dengan ini saya menyatakan · l.
Karya tulis saya, tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akadcmik (sarjana, magister, dau/ara« doktor), baik di Universitas Padjadjaran maupun di pcrguruan tinggi lain.
2.
Karya tulis ini adalah murni gagasan rumusan dan penelitian saya scndiri. tanpa bantuan pihak lain kccuali arahan Pcmbimbing.
3.
nalarn karya tulis iru tidak terdapat karya atau pendapat yang rclah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kccuali sccara icrtulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan naskah dengan drscbuikan nama pengarang dan dicantumkan dalam dafiar pustaka.
4.
Pcrnyataan ini sava buat dengan scsungguhnya dan apabila dikernudian hari rcrdapm pcnyimpangan dan kciidakbcnaran dalam pcrnyauan ini, maka saya hersedi» rnenerima sanksi akademik bcrupa pcncabutan gelar yang telah
dipcrolch karcna karya tulis ini, sorta lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguruan
tin.ggi ini.
11andung,
Desember 2008
Yang mcmbuat peruyaiaau.
Mohammad Arifin Joko Pradipto N PM. 1207200700 I 8
IV
A.BSTRAK ANALlSIS HUBUNGAN DAN PENGARt.:R ANTARA KO'<SUMSI £NERGI DA:'i P£RTUl'\cIBrHAN EKON0.\11 DI L'!DON"ESlA
Perturnbuhan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari kebuuihan encrginya. Hal ini lah yang mcndasari penelitian ini apakah konsumsi energi di Indonesia merniliki hubungan dan pengaruh tcrhadap pcrtumbuhan ekonomi Indonesia dari rahun 1965-2006, dan seberapa besar pengaruh tersebut tcrhadap pertumbuhan ekonominya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan analisis ekonometris dengan mcnggunakan data time series dari tahun 196:" - 2006. Hasil peneli:ian rnenunjukan bahwa dalam jangka panjang hanya pertumbuhan konsumsi gas bumi yang signifikan mempengaruhi penumbuhan ekonorni dan pertumbuhan produktiviras tenaga kerja. Perturnbuhan konsumsi minyak bumi hanya mcmpengaruhi penumbuhan ckonomi dalam jangka panjang, sedangkan perrumbuhan konsurnsi listrik hanya mernpeogarnhi pertumbuhan ekonorni dan produktivitas tenaga kerja pada jangka pendek.
Karn kunci:
Konsumsi Energi, Penumbuhan Ekonomi, Produktivitas, !:.CM (Error Correction Models)
Pertumbuhan
IV
ABSTRA(T THE AIVALISYSOF THE CAUSAIJT)' AND INFl.UENCEBETWEEN ENERGY CONSUMPTIONAND F.CONOllflC~GROIJ'TH IN
INDONE.WA
Economic growthcat11101 be releasedfromenergyconsumption. This is the base of this researchwhether e11erKY <:<J11.
Resutts of research showed tha: the 011~v long-term growth of gas consumption. which sigmficamlv affect eco110111ic wow/It and labor productivity growth. while growthin oil consumption in the long nm 011/y affea economic growth. The growth of electricityconsumptiononly offeus economic grow/It and labor producuvuy in the short nm. Keyword': £11ugy Co11s11mpl1011, J::co110111ic Growth, Labor Productivity Growth. FX'i\.1(l:.rrorCorrection Models)
VI
Seluruh pojian hak A'lah yang relah me-nberikan rambahan ilmu yang bcrmanfaat serta bcrhasil menyelesaikan penulisan tesis dengan judul Analisis Hubungan dan Pengaruh Amara Konsumsi Energi Dan Penumbuhan Ekonomi di I ndonesia. Pcnulis mcnyadari bahwa dalam pcnuhsan rcsis ini ridak rerlcpas dai i baruuan berbagai piha] .• olch karena itu dengan segala kerendahan hati, pcnulis
ingin
menyumpaikan
rasa terima kasib yang sebcsar-bcsamya kcpada yang
tcrhormat : I.
lbu Prof Or Hj Tari Suhartari Joesron, SE, \iS selaku Kenia Program Vlagis1cr Ekonomi Terapan Univcrsitas Padiaiaran, Oapak Dr Oudior.o, SC. M /\ sclaku Sekrctaris tiidang Akadcmil. dan Kcrja-.ama sena Bapak Bayu Kharisma, Sb, \1M. MF selaku . ekreiaris Bidang Adrnimsrrasi, Kcuangan dau Prasarana, tcrirnakasih atas semua arahan dan kerjasamanya
2.
Bapak Dr. A. Kemal 1 lidayat, <\F, \I. c, rlan Bapak Or Arief Anshory Yusuf, SE. MSc selaku pcmbimbing, napak Or Budiono, SE. M.A.. Bapak Aricf Ramayandi, SE,MEcOev.dan llapal. vtaman Sc11awan. <;r MT y~ng
-
-
Lelah denaan sabar dan 1di1i rnemberikan masukan-rnasukan berharua
sclama proses penyelesaian tests ini 3
llapak dan lbu para pengajar bescrta staf hagian Administrasi (Pak Deden
dan kawan-kawan) Program Magister Ekonomi Padjadjaran.
Terapan
Univcrsitas
VII
4.
Ayahanda Drs. Much. Burizic (Alm) dan Tbunda iercinta Siti Rochimah di Klaren. Jawa Tengah, yang senantiasa memberikan bantuan dan pcrhatian yang tidak pemah berhcrui dcngan doa-doanya.
5.
lstriku Maulida Aprilia scrta Ananda Naila Putri Pradipta dan Zhafira Aura Pradipta iercinta yang dikala pagi, siang, sore, dan malam selalu berdoa dan dengan sabar membantu serta senanriasa
memaharni
buat mereka selama kuliah hingga terselesaikannya 6.
keterbatasan waktu
pcnulisan resis ini
Rekan-rekan rnahasiswa Magister Ekonorni Tcrapan Spesialisasi F.konomi
Pembangunan dan Pcrencanaan Angkatan 2007. Penulis menyadan bahwa tesis ini rnasih jauh dari scmpurna, oleh karena itu
saran dan masukan sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT memberikan segala kebaikan rnereka dengan bcrlipat ganda .Amiin,
Bandung,
Desembcr 2008
Pcnu I is,
M. Arifin J. Pr~dipto
VIII
Ya Tuhan J,111111,;nnganlah Engkmt
IX
DAFTAR ISi
HAl.i\M;\N .IUOUL
.
LEMHi\R l'E.\JGcSAflAN.
. .
.
.
ii
PER. \JY i\ T AAN
.
111
AflSTllAK
.
iv
,
lHSTRACT ..
•1
·············•·········
KATi\ PENGi\NTAR
v
················-····················· .........
..
-·
''
,
~
..
VI
OAFTAR ISi
IX
DAfTAR TAflEL.
xn
OAFTAR GRAflK DAflAR GAIVIR1\R .
.. .
_
xiii xiv
..
BAB I. l'END;\l llJLU AN..
..
.
I. l Laiar Bclakang 1.2 Perurnusan Masalah . P cne1·uran . I J, ·1· usuan
9
.
10
..
8/\H 11. KAJl.A.N PUSTAJ
11
..
..
I1
2. I I Landasan T eori
.
11
2.1.1. I Fungsi Produksi
.
11
2. L 1.2 Variabel Energi
..
12
2. I Kajian Pustaka
2. I 1.3 GDP dan Teori Pertumbuhan
14
2.1.2 Hasil Pcnclitian Scoclumnya
20
....
2.1.3 Perbandingan dengan Studi Sebelurnnya . 2.2 Kerangka Pemik iran ..
.l I
2.3 Hiporcsis Penelitian
:u
.
BAR LU. METODOLOGI PE\IEUTIA~
]4
.
14
3.1 Obyek l'mclitia11 3.2 Meiode Pcnclirian
35
..
J 2 I Rancangan Penelitian
35
I 2 2 Operasionahsasr Vanabel
36
1 2 J vlodel Penel it ian 3 2 4 \1ctodc Analisis
l 2 I I Proscdur Pengujian Data Variabel rime Series
.
J 2 4 I l Karakteristik Data Ttme Series
'"'1~u··s · · ~ 11 , tasionentas
J .......
3 2 4 I 3 lJji Kv1111.:g1a'i l 2 a I 4 Uji Kausaluas 3 2 4 2 Estirna~i dengan I rror Correction 'vtodcls (13(' "1)
J '.l 4 '.l I lka-.11c11 l·rror I'orrection Model» (l\cCM).........
50
'<4
3 2 4 : 2 S111xl<' l·.'q11111w11 Frror ( '11rr.·t·t1t111Modt'ls (StECM)
So
J 2.5 vtorode Lvaluasi
so
3 2 ' I Kriteria Ekonomis
59
1 2 'i 2 Kriteria Fkonometrik
5'>
3.:?.5:? I ( ~i Mu.tikolinearitas
59
3 2.5 2.2 U11 Hctcroskcdastisuas
61
3 2 S 2 } ll1i gejala Autokorclasi
62
3.2 5 3 Kriteria lJmum Statistik 3.2 5.3 I Pcnaksiran Kocfisicn Determinasi (R1) J 2 5.3 2 Uji
..
62
64
I
3 2 5.3.3 Uji I· J3A[3 IV LIASIL PENELITIAN DA
62
65
PEMI3AI IASAN ... _ .....
4 I Analisis Deskriprif '1 I. I Variabel L>cpcnden
67
68 68
XI
4.1.2 Vanabel lndcpcdcn
4 1.2.1
70
.
Variabel Utama
70
.
78
~ I '.! 2 Vanabel Kontrol
4,2 Analisis Kualnauf dan Pemilihan Model Persamaan 4.2.1
Analisis Penumbuhan Ekonomi
4.2.2 Arrnlisis Peruunbuhan
81
82
.
Produktivitas
4.3 Analisis Fknnnmi 1hm Pembahasan
_ ..
89
.
96
4.J. I Analisis Pcrtumbuban Ekonomi
4 3.2 Analists
.
Pert11111buha11 Produk1ivi1as...... ..... . ......
102
BAB V KESIMPIJLAN DAN REKOMENDASI KEOIJAKAN S. I Kcsi mpulan . . .. .. ..... . . ...
5.2 Rckomcndasi Kcbijakan...... DAFT AR PL'STAKr\
l.AMPIRAN
..
..
. .
..
06
106
...
..
I 06
I 09 112
XI I
DAFTAR TABEI.
Tabel I. I
Produksi dan Konsumsi I .istrik PLN
Tah1111 1999-2006
.
Tahcl 2. I Hasil l'enclitian Sebelumnya
34
Tabel 3. l Ringkasa Operasionalisasi Vanabel
44
Tabcl 4 I Share Konsurnsi Energi Final Tahun 1907/1998
72
Tabel 4.2
Augmented Dickey Fuller (ADJ") Test, Test Stasionaritas Data pada Analisis Pertumbuhan Ekonomi . .......... . ... ..... . .... .
83
Tuhcl 4.3 Johansen Test. Test Kointegritas Data pada Analisis Pertumbuhan Ekonomi
..
84
label 4.4 Causality Granger Test, Test A rah Hubungan Vanabel pada Analsis Pcrtumhuhan F.konomi . Tnbcl 4.5
85
Hasil Regresi, lJji I tcrrokcdasitas dan Uji Autokorclasi
pada Analisis Pertumbuhan Ekono1111
87
Tabet 4.6 Augmented Dickey Fuller (AIJF) Test, Test Srasionaritas uata pada Analisls Pcrturnhuhan Produktivitas
91
Tabcl 4 7 Johansen Test, Test Kointegritas Dara pada Analisis Pertumbuhau
91
Pruduktivitas.
Tabel 4.8 Causality Granger Test, Test Arahu I lubungan Vanabel 91
pada Analsis Pertumbuhan Produktivitas
label 4 9 l lasil Rcgrcsi, Uji Hetrokedasuas dan Uji Auiokorelasi pada Analisis Penurnbuhan Produk.tivitas ........ .... . .. .. . .... .. Tabel 4, I 0 Oeteksi vlultikolinicritas
Mctode Klien......................
9,1
.
95
.
100
Tabcl 4.1 l Pcngaruh Vanabel Input Jangka Pa11ja11g (%) Terhadap Perturnbuhan Tabcl
Ekonomi
4. 12 Pengaruh Variabel Input Jangka Panjang (%)
Terhadap Pertumbuhan Produktiviras Tenaga Kerja
..
104
Xll 1
DAFTAR GRAFIK
Grafik I I
Perbandingan tmensuas Energi Indonesia tcrhadap
Beberapa Negara Grafik 1.2
..
Kondisi !'\et Export Minyuk Bumi Indonesia Tahun 1997 -2007 .
6
Grafik 1 3 Kondisi Net Export Gas !Jumi Indonesia Tahun 1997 -2007 . Graflk 4.1
4
-···
7
Penumbuhan Rata-rata GDP Indonesia per tahun Tahun 1965 - 2006
Grafik 4.2 GDP Indonesia 1965 - 2006(2()00=100)...........
69
.. ...
69
Grafik 4 3 Pcrumbuhan Konsumsi Minynk Sumi dan Konsurnsi Gas Bumi Indonesia Tahun 1965- 2006 .
71
Grafik 4 4 Perrumbuhan Total Konsumsi l.istrik Tahun 1965 - 2006 .... .
73
Grafik 4 5 Total Konsumsi Lisrrik Tahun 1965- 2006
74
Grafik 4.6 Pcuumbuhan Tenaga Kcrja Indonesia Tahun 1965-2006.........
75
Grafik 4. 7 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia Tatum I 965 -2006.................
76
Grafik 4 8 Pe1111111h11han CapitalSrock Indonesia Tahun 1965-2006
77
Grafik 4.9 Jumlah Akumulasi Modal Indonesia Tahun 1965 - 2006............
78
Grafik 4.10 Net Fkspor Indonesia Tahun 1.965 - 2006 ..
79
Grafik 4.11 Human Capital Indonesia Tahun l %5 - 2006
..
80
XIV
D/\FT t\R GAMl3A.R
Gamber 2 I Diagram Kerangka Pemikiran Penctiuan
, .
..
32
,,~ ,:,, ..,,,, .
"""'"'" ".;·
.;;,,,
llABl PENOAHULt;AN
1.1.
Latar Bclakang Energi merupakan salah
satu
indikator
penting
dalam rnelihat
perturnbuhan ekonomi. Pandangan bahwa cncrgi sebagai bagian pertumbuhan ckonomi, bukan hanya modal, tcnaga kerja, dan teknologi seperti apa yang tcori
Neoclassic berikan kepada ekonomi selama ini hams mcrupakan tcndcnsi (mainstream) pemikiran yang melihai bahwa pertumbuhan ckonorni ticlak dapat di lepaskan dari kebutuhan energinya (Shahid. 2006 ).
Pcngaruh kenaikan harga encrgi. pcnyusutan surnbcr daya alam. pencarian somber energi altematif dan usaha pernanfaatan teknologi konservasi energi telah menjadi fokus utama untuk mengctahui hubungan scbab akibat antara pcnggunaan
encrgi dan penurnbuhao ekonomi. Euergi diperkirakan akan meningkat lebih tinggi yang dapat berakibat meningkatkan penumbuhan ekonomi, atau iustru akan rnengakibatkan rcrjadinya kekurangan energi yang dapat menghambat proses pcrtumbuhan ekonomi.
Pengaruh energi tcrhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendapatan, Gross Domestic Product (GDP). suatu negara, Scmakin ringgi tingkat pendapatan suatu ncgara semakin tinggi pula jumlah cnergi yang dikonsumsi perkapitanya, Survey yang dilakukan oleh Word Bank pada tahun 2000 terhadap
2
bebcrapa negara baik negara maju maupun scdang bcrkcmbang mcmpcrlihatkan hal tcrsebut.' Data perkiraan konsumsi cncrgi dunia dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa dalarn kurun waktu 50 tahun yang akan datang konsumsi energi dunia mcningkat pcsat, Dalam kurun waktu tersebut
jumlah penduduk dunia akan mencapai 6 - 9 milyar jiwa, dan negara-negara berkcmbang akan mernbutuhkan energi yang lebih banyak untuk menopang pertumbuhan ekonominya. Konsumsi energi yang tinggi pada rnasa sekarang ini
diperlihatkan oleh dua negara yang scdang mcngalami tingkat perturnbuhan ekonomi yang tinggi antara 9% - 11 %. yaitu: India dau RRC.2 Pcngertian di atas
mcnuniukan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara memiliki kecenderungan mempengaruhi pcrnrmbuhan konsurnsi energinya, Di lain pihak, energi merupakan sumber pendapaian penting yang dapat rncningkatkan
anggarnn negara untuk rnernbiayai peningkatan sarana prasarana
publik, seperti: kesehatan. pendidikan. dan transportasi. Selain iur ringkat bcsarnya konsumsi energi memmjukkan juga Lingkat produktivitas ckonomi. Sebagai contoh, mcningkamya
akses
kelompok
mdustri
kecil
(small scale
industry) terhadap pclayanan listrik akan menyebabkan peningkatan jam kcrja per hari (produktiviias tenaga kerja) dan meningkamya efisiensi penggunaan sumber
1
Word Bank 12000). Word developmcnl Rcpon }(If)() -1001. mengenai Growth Rate of Energy Use Indicators, dari taporan tersebur menyatakan bahwa konsumsi energi pcrkapita lndunesia masih jauh dibadir.gkan konsumsi perka;>illl rara-rata dunia. Konsumsi energi perkapita lndonesia dari tahun 19~0 l 997 scbesar 555 juta TOli j•U!I berada di bawah negara dengan pendapaian rncnengah {middle incomecmmtl}') sebesar 1.197 TOE. (romre ail equivalent). ' Pidato Sambutan Mcnteri Energi Uan Sumber Daya Mineral. yang disampaikan dalam acara Penemuan untuk Pcningkaran Pemanfaatan Energi A:u:ma1if. Jakarta. 2 Juni 2008
3
daya. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya konsumsi encrgi cendcrung
mempeugaruhi perturnbuhan ckonomi.
Pengertian
iersebur menisyaraikan bahwa pengaruh bcsaran konsumsi
energi tcrhadap pertumbuhan ekonomi ridak memiliki hubungan dan pengaruh
yang pasti, tergantung karaktcristik lingkungan data time series yang membentuknya. Asafu Adjaye (2000) dalam studinya menemukan bukti bahwa hubungan antara konsumsi energi, harga energi dan perlumbuhan ekonomi di negara-negara yang sedang berkembang, seperti India. Indonesia, Philipina, dan Thai land. dalam jangka pendek, di India dan Indonesia konsumsi energi merupengaruhi permmbuhan ekonomi. Sedangkan di negara Philipina
dan
Thailand pertumbuhan ckonomi maupun konsumsi energi saling mempengaruhi.
Sedangkan studi yang diakukan oleh Jaruwan Chontanawat, Lester C. Hunt, clan Richard Pierse (2006) mengenai hubungan antara konsnmsi cnergi dan GDP terhadap 30 negara maju OECD dan 70 negara berkembang non-OECD
mcnyimpulkan bahwa walaupun secara keseluruhan terdapat hubungan antara konsumsi
encrgi dengan GDP namun kecenderungan hubungan saling
mernpengaruhi lebih banyak tcrjadi di ncgara maju dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang,
Semakin rnaju suatu negara memiliki kecendenmgan sernakin tinggi tingkat
efisiensi
penggunaan
energinya,
Besaran
untuk
mcngukur
tingkat
efisisensi energi adalah intensitas encrgi yang mcnunj ukan banyaknya cnergi
primer yang diproduksi atau cncrgi final yang dikonsumsi untuk rncnghasilkan
4
variabel ekonomi sepeni Gross Domestic Product. Semakin kecil nilai imcnsitas energi. semakin efisien pcnggunaan energinya dalam produkiivitas perekonornian. Sehingga dengan kata lain. peranannya rerhadap GDP semakin bcsar.
Perbandingan tingkat intcnsitas cncrgi antara Indonesia dan beberapa ncgara maju dan berkembang dapat dilihat dalam Grafik.1.1. Dari grafik tersebut menunjukan
hahwa Indonesia memiliki
inrensiras energi yang rela1if tinggi
dibandingkan dcngan beberapa negara maJu dan berkembang lainnya. kecuali India, Malaysia dan Thailand. Grafik I.I Pcrbandingan Intensitas E:ntrgi Indonesia terhadap Beberapa ~eii:ira '),0 ~--------------------------~
... ----
...... ---::__
"'--.,..---
'-....
...
.>.D
............................... IJ
...
•
·-·
. - ·- ..... -·-·
--- ..... - . - - .... __
·- - -·- ..... •·
_.._
-· .........•......
--·
..
-+-·-·· -·-..·-··-. -· •.•• - ..•• -.......'t- ·-.. ·-. -·•
'.. l '---------------------------Ml • ·.I 'i ..:·
!
5
Sedangkan intensitas energi yang dinyatakan dalam perbandingan antara pcrtumbuhan elasrisitas
konsumsi energi dcngan pcrtumbuhan ekonorni
cncrgi.
Scmakin
rendah
elastisitasnya
maka
pcnggunaan energinya. Dalam kurun 1985 - 2000 elastisitas berada pada tingkat
disebut sebagai semakin
efisien
energi Indonesia
1.04 - 1,35. Nilai yang cukup 1inggi jika dibandingkan
dcngan elastisitas energi ncgara-ncgara maju yang bersda pada kisaran 0,55 -0,65 pada kurun waktu yang sama.'
Besaran tingkat intcnsitas cnergi ini dipengaruhi
olch rcknologi dan budaya hemat energi suatu negara. Pernanfaatan teknologi
hemm cnergi dan kebiasaan mengkonsumsi cncrgi pada baras manfaat yang scmestinya, menjadi bagian pcnting yang mempcngaruhi pcnurunan tingkat
intensitas energi, Jumlah produksi dan ungkat konsurnsi energi di Indonesia. seperti minyak bumi. gas bumi dun listrik terus mengalami perkcmbangan. Pcningkatan produksi ini dibarengi dengan iingkat konsumsi ene~i di masing-masing sektor, Produksi minyak bumi di Indonesia terus mengalami penurunan relatifterhadup permintaan
2007J. Pada lahun 1973
produksi minyak bumi nasional berada pada angka 1.3 juta bard per hari dengan jumlah penduduk 120 juta jiwa dan harga minyak rata-raia sekhar US$ 8 per bard. Pada than 2004 Iudooesia hauya mampu meurproduksi
iniuyak burui
:; Ratna Ariati, Direkrur Energi tiaru Tcrbarukan dan Konscrvasi Energi. Diijen l..i~trik dan l'emanfaat:m Energi. DF.SDM; disampaikan dalam i'.CU3 Konservasi Energi Na,ional: Program
6
scbcsar 98.J ribu bare! per hari deugan jumlah penduduk 220 juia jiwa dan harga minyak rata-rara IJS$ 40 per barel
Gap antara kemampuan produksi dengan peningkatan permintaan minyak bumi di dalam negeri terns mengalami perubahan ke arah negarif
Puncaknya
rerjadi pada awal tahun 2004, walaupun I ndoncsia mcnjadi anggota Asosiasi t\cgara-negara Pcngckspor \.1inyak (OPEC), sebetulnya Indonesia sudah menjadi
net importer. Total produksi dikurangi dengan korsumsi dalam ncgcri rncncapai 111/1111s
49 ribu barel per hari dan pada rahun 2006 ecrus mcnurun mencapai level
minus 145 ribu barel per hari.
(;r:ifik 1.2 Kuudisi N~t t:Aporl l\liuyak Bumi Indeuesla Tahun 1997 -2007
l!(Xl
700
,,
(~Ml
"...
;m
Q
~ ~ ~
= 'O
"E F
~(Ml '!Ml 200
7.
100
0
-roo
19\17
1999
2001
200.l
-l\JO
Sumner: H-1 tErwr[!ylnormotio« Aclmini;trori<..,}.!(}(J/f
2005
2007
7
Pcrubahan dari eksportir murni inet-cxporter) menjadi importir murrn (net-importer; rnempengaruhi
11~1 aca
pembayar an Indonesia
pada tahun 2004
Setama kurun waktu itu sclisih antara biaya imper dan harga ekspor rninyak Indonesia berkisar 0,68 dollar AS sampai 1,23 dollar AS per barrel. Pa
per dollar AS.' Untuk mcngurangi jumlah subisdi pernerintah bakar minyak (BBM) sudah dilakukan
rerhadap bahun
secara benahap, tetap1 anggaran biaya
ncgara untuk subsidi di tahun 2005 masih sebesar kurang lebih Rp 53 trilyun. Poduksi
dan konsumsi
gas bumi nasional
mcnunjukan keccndcrungan
yang bcrbcdn dcngan ncraca ekspor-impor minyak bumi Indonesia Wulaupun
Grnlik 1.J Kondisi Net E~port Gas Bumi lmlouf~ill Tahun 1997 -2007
~O()O
.,,
2500 20011 ()
IL
u
~
l.')l)\)
Ill
l\10\) 51)()
()
;:rn 1 1997 "
1
1999
Production
e, '(
'
~
};
~
2001
-co11s11111ptio11
Pri Ag1111g. R;1kln11;·1nto, Pcncliri Ekono111i Poli1ik di LP3ES
2()0]
--Net
2005
Export
8
Demik inn juga dengan peta ketenagalistrikan
nasional, Supply dan demand
tenaga listrik
ketidakseimbangan
di tingkat penyediaan
tenaga listrik. Ketidakseimbangan antara penyediaan dan permintaan tenaga listrik dapat dilihat pada T abel I . I .
Tabel 1.1 Produksi dan Konsumsi Listrik .Pll'I Tahun 1999- 2006
Year
Type of business lt1stolled t:apac.'ty
Unit
MW
1999
20()0
20.;592
10,lGZ
2001
2003
2004
2005
2006
Zl,112
ZJ,442
21,470
22,S15
14/)36
84,520
87,089
90,441
100,097
107,032
112,601
101,654
JOB,360
90,046
93,JH
98,177
101,664
]11)
1,225
2,4JS
J,154
.3,105
2,B04
Jg,Ob7
20,549
23,978
26,088
18,639
lU,030
120,244
127,370
133,108
l.LOSS
GWh
1J,J32
19,165
- own Production
GWh
64,116
93.1325
- DieselRent
GWh
473
68.1
•PUr(hOSt
GWh
4,279
9,135
13,299
- Total Production
GWh
89,528
103,141
115,673
Sok•
2002
Production
108,360
Somber: Annnol Rep<11·1 PT Pi')y' (l'erii~ro). l999-1006
Dari
data
tersebut
rnemperlihatkan
bahwa
selarna
periode
tahun
1999 - 2006 total produksi listrik PL\/ mengalarni perrumbuhan rara-rata sebesar 5,67%, scdangkan
konsumsi
listrik, ditunjukan
dari jumlah
penjualan tenaga
listrik (sales), mcngalami pertumbuhan rata-rata sebesar 6.5 %. 5
' PT PL.N (Persero) sebagai penyedia utama dalam sektor ketenagalistrikan, harus marnpu meningkatkan kapasitas pembangkiran dalam rangka ruengantisipasi pcnumbuhan permintaan tenaga lisrrik tcrscbur,
9
Rcndahnya tarif listrik dan tingginya
biaya pokok pcnycdiaan tcnaga
lisirik memaksa pcmerintah untuk terus rnemberikan subsidi yang merupakan
behan pemerintah yang harus dipikul dengan biaya Al'HN. Dari data PLN tahun 2006 menunjukan bahwa subsidi pcmerintah di bidang ketenagalistrikan mencapai 34.78 trilyun rupiah atau kurang lebih sebesar 2% dari total GDP pada tahun
2006. Selain pertumbuhan ckunumi pcnggunaan cnergi dapat juga diukur dari produktivitas tcnga kcrjanya, dimana besaran konsumsi energi diukur berdasarkan pcngaruh penggunaan energi oleh seuap tcnaga kerja icrhadap output per tcnagn
kcrja yang dihasilkan dulam pcrekonomian. Untuk itu pcrsoalan kebutuhan energi merupakan persoalan penting. tidak saja untuk gcncrasi saat ini tetapi juga untuk kepentingan gcncrusi mendatang. I lul ini karena kebutuhan encrgi mcrupakan pcrsoalan supply clan demand yang menyangkut isu sustainable energy dan mcnjadi bagian tak tcrtcpaskan dalam
proses pcmbangunan di Indonesia. 1.2.
Purumusan Mas11lah
tscroasarkan pertanyaan
apakah
penjelasan
pada latar
besaran jumlah
belakang
konsumsi
di
atas. maka
energi mernpunyai
tirnbul
pengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia'? Jika ada, scbcrapa beser pcngaruh
konsumsi energi tersebut terhadap pcrtumbuhan ekonorni baik dalam jangka pcndek rnaupun dalam jangka panjang? Selain itu, apakah bcsaran encrgi yang
10
dlkonsumsi o \eh sedap tenaga lterjll bisa mempeugaruhi produktivitas tenaga kerja?
1.3.
TujuanPeoelitiau Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsumsi
encrgi, yang dibcdekan menurut jenis energinya, yaitu: minyak bumi, gas bumi dan tenaga listrlk tethadap penumbuban ekooomi clan produktivitas tenaga kerja di Indonesia bail dalam jangka peodck maupun dalam jangka panjang.
Hasil peneli tian ini dlharapkan dapat memberi saran implikasi kebijakan yang bcrguoa untuk. pcngcrnbangan eaergi dan ketenagalistrikan di Indonesia.
-
~ j
\
'
\
I·.-.
RARO
KAJIAN PUSTAKA, K£RANGKA PEMJKIRAN DAN lil.l'OTI:SIS
2.1.
Kajian Pustaka
2.1.1.
Landasan T eori
Dalam rangka mcmbangun pcrscpsi rcmang maksud dan tujuan penelitian ini, beberapa landasan reori yang digunakan sebagai dasar penclitian, antara lain berhubungan dengan fungsi produksi, variabel energi sebagai faktor produksi, GOP, dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa referensi yang digunakan sebagai acuan landasan teori penelitian ini berupa text book. journal, dan bcbcrapa
working paper yang diambil dari berbagai sumber. 2.1.1.1.
Fungs! Pruduksi
Dalam teori ekonomi menyebetkan
bahwa fungsi produksi yang
mengubah tenaga kerja dan modal menjadi GDP adalah Fungsi Produksi CobblJ011J!lc1S (Mankiw G. N, 2003 ), yang sccara maternal is dituliskan sebagai berikui.
Q = f(A, K, L) = AK"L:l
dimana:
I.
(2.1)
12
Q = total output yang dihasilkan
o. - konstanta antara nol dan satu yang mengukur bagian modal dan pendapatan. Yaitu, o rnenentukan berapa pcndapatan yzng masuk ke modal clan ~ mcnunjukan berapa yang masuk ke renags kerja.
~-
l·O.
/\ - parameter yang lebih besar dari nol yang mengukur produkiivitas rcknologi yang ada. K = input bcrupa modal (cap11al) L = input berupa tanaga kerja (lahour) tcorl produksi Cobb-Douglastersebut memperliharkan bahwa ienaga kerja dan modal merupakan faktor utama dalam produksi Teori ekonomi menyakini bahwa peningkatan tenaga kcrja dan modal akan bcrpcngaruh secara positif dan ~ig11i Iikan teihadap per tumbuhan ckocomi. 2.1. l.2.
Variabel Encrgi Selarna ini peru.mbuhan ekonorm menitikberatkan perhaiiannya pada
Iaktor pcncntu pertumbuhan yaitu modal, tcnaga kcrja dan icknologi, tapi scjak harga minyak
rerus meningkat sementara somber energi terus mengalami
penurunan. pengaruh pcnggunaan cncrgi tcrhadap pcnumbuhan ekonomi meojadi
13
bagian dari studi-studi yang dilakukan
oleh beberapa ekonorn, lihat
yang
dilakukan oleh Asato Adj aye (2000): dan Aqecl dan Butt (200 I) .
Studi
rnengenai
penggunaan
fungsi
produksi
t'obb-Douglas
untuk
.nerubah konsumsi cnergi menjadi hagian dari GDJ> dilakukan oleh Moroney ( 1992) & Stern and Cleveland (2003) (dalam Siddiqui, 2004). Model yang rnclibatkan energi dalam output produktivitas total rcrsebut dinyatakan kc dalam fungsi persarnaan dinamik sebagai herikut:
= AcKf'Hf
Q, -f(A,K,H,l,X,e;c)
1,fxte[ii
(22) 0 ~ u,
dirnuna:
Q1
=
A,
= produktivitas Leknologl pada saat 1
K1
=
total output yang di hasilkan (GOP) pad a saat t
modal (capit;1/stock)pada saat l
H, - indeks pernbangunan
manusla saat t
t., = jumlah angkatan kerja saat
X1
-
Ejt
=
l
exspor saat t
konsumsi encrgi kc j pada saat t
p, o, µ, YI<
1
14
2. L. t.s
GDP dan Pertumbuhan Ekonomi
Salab satu alat ukur yang penting unluk mengetahui pertumbuhan ekonomi adalah produk nasional atau pendaparan nasional yang digambarkan sebagai benruk angka-angka statistik dalam satuan mata uang. Angka statistik tersebut menunjukkan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan melalui berbagai kcgiaran ekonomi di suatu negara selama satu tahun. 'ilai dari produk nasional tersebut pada hakekatnya ekuivalen dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh
masyarakat alaupun dengan jumlah pengeluaran yang bersangkutan dengan itu (Mankiw, 2003 ).
Dalam menghitung pendapatan nasional, dapat digunakan tiga maca.m metode perhirungan, yaitu :
(a)
Metode Produksi iProductio«Approach)
Metode ini untuk menghitung nilai total produksi yang digunakan dalam proses produksi, dengan formulasi scbagai berikut: Q =
dimana,
tJ - output. I.
tenaga kerja,
f
(L,K)
(2.3)
15
barang modal,
K
(b)
Metode Pendapatan (Income Approadt)
Meiode ini untuk menghuung
total pcndapatan
dalarn pei ekonomian, yang dirumuskan
NT
= N(I -
nasional
yang dihasilkan
sebagai berikut.
N, ..............•...............................
(2.4)
diuiana:
Nr ; nilai iamhah,
(c)
N0
-
nilai produksi, dan
N1
-
nilai output aruara.
Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Mctodc ini unruk menghitung total pengeluaran
baning dan jasa dalam
pcrekonomian selarna periode tertenru, yang di modelkan sebagai persamaan indeutitas
sebagai bcr ikut.
GfJP - C
dimaaa:
('
= konsurnsi
rurnah tangga,
+
G +I+
(X-
M)
(2.5)
16
(j
= konsumsi pemerintah,
I
= pembentukan modal tetap domcstik bruto,
X = ekspor, dan M = rmpor.
Secara ieorit is, kctiga metode pcndekatan tersebut dalam perhitungan saling melengkapi. Sedangkan untuk pcrhitungannya dapaf digunakan dua macam konsep ·
l )_ Konsep kcwilayahan
yang menghasilkan Produk Domesrik Bruto (POA)
atau Gross Domesn« Product (GDP), yaitu nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh kegietan ekonomi di negara tertentu.
2).
Konscp kewarganegaraan,
(PNB)
atau
yang menghasilkan Produk Nasional Bruto
Gross Notionalt'roduct(GNP). yaitu semua penjumlahan dari
barang dan jasa akhir atau nilai tambab yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara ten:cntu selama satu tahun. Unsur pokok dari sistem produksi suaiu negara ada uga. yaitu : I).
Sumber daya alam yang tersedia, yang merupakan wadah paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat, dimana jumlab sumbci
daya
alam yang tcrsedia rnempunyai batasan maksimal bagi pertumbuhan suatu perekonomian.
Maksudnya
bila sumber dava ini belurn digunakan
17
sepenuhnya maka jumlah penduduk dan srok modal yang ada akan mcincgaug peranan dalarn pertumbuhan ekonorni
2).
Sumbcr daya insani
(jumlah penduduk),
merupakan
peran yang pasif
dalam proses penumbuhan output, maksudnya jumlah penduduk akan rnenyesua i ka n denga n kebutuban akan tenaga kerj a 3)
Stok modal merupakan unsur pioduksi yang sangai menentukan pcrtumbuhan
output
Sehingga dapat dikatakan bahwa penumbuhan uruuk menjelaskan
tingkat
faktor-faktor yang menentukan
ekonomi merupakan cara tingkat ekonorni sena
bagaimana ketcrkaitan antara faktor-fakior tersebut sehingga terjadi proses pcrtumbuhan. Terdapai banyak teori penumbuhan ckonomi, tciapi tidak saru tcori pun yang komprehensif dapat rnenjadi stander yang baku, karena masing-rnasiug
tenri rncmiliki kekhasan sendiri-sendin sesuai dengan latar belakang teori rcrscbut.
IJalam
tcori
pertumbuhan
model
Sollow (Sol/ow model growth:
mengasumsikan bahwa fungsi produksi rneruiliki
skala pengernbalian
konstan
(constaru returns to scale}, yang digarnbarkan dalam pcrsarnaan scbagai berikut:
zY = F(zK, 7.L)
(2.6)
JS
Jika persamaan tersebui dibagi dengan jumlah tenaga kerja (z = J l). di dapar pcrsarnaan;
f"'
F (~
.1)
(2.7)
Persamaan tcrsobut menunjukan bahwa jurnlah output perkapita adalah fungsi dari jumlah modal perkapira Arn11 cfapa1. ditulis sebagai ·
y
= f (k)
(2.8)
dirnana y - out put pcrkapila. dan k ; modal pcrkapita.
Model perturnbuhan Sollow ini dirancang
uruuk menunjukan
bagaimana
pcrturnbuhan pcrsodiaan modal, pertumbuhan renaga kerja dan kemajuan teknologi berimcraksi
dalam perekonomian,
serta pengaruhnya terhadap output
barang dun jasa secara kesehn uhau.
Teori pertumbuhan endogen (endogenous growth themy) menyatakan
bahwa selain modal dan tcnaga kcrja, modal pembangunan rnanusia ihnman
19
capital) mcrupakan faktor penentu pertumbuhan ckonomi. Tcori ini mcrupakan teori sederhana tcntang peran kemajuan teknologi dalam pertumbuhan ekonorni, yang menyatakan bahwa kernajuan teknologi lebih berasal dari fakror dalam (endogen). Pandangan ini berbeda dengan pandangan teori pertumbuhan Sollow yang berasurnsi bahwa peningkatan teknologi lebih berasal dari faktor luar (eksogen), Fungsi produksi yang digunakan dalam model penumbuhan cndogen ini
•
dapar diiulis sebagai berikut:
Y =AK
(2.9)
dimana Y- output, K = perscdiaan modal, dan A = konsranra yang mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal (totalfactor potductiviiy). Jika akumulasi modal dinyatakan sebagai:
llK =sY-oK
(2.10)
20
Dcngan rnenggabungkan persamaan (2.10) dengan fungsi persamaan produksi
(2.9) diatas, di dapat
s«
er
-y=/(
= sA-6
persarnaan rersebut mcnunjukan. selama sA
(2.11)
> o, maka pcrrumbuhan
w1111111 d:
akan setalu tumbuh, mcskipun tanpa asumsi bahwa kemajuan teknologi bcrasal dari fakrtor luar (eksogen).
2.1.2.
2.1.2.1.
Hasil Pr-nelitisn
Sebetumuya
Pcnelirian John Asafu-/\djayr (2000).
"Thv relattonshtp economic growth:
hit/II 1!1!11
energy
CU//.\11111pliOll, l'lli!fl{Y /)/'/Cl!S 01/c/
time series e1·1de11<:e from A.~1w1 de•,·t!lop111i/
Penelitian yang dilakukan oleh Asafu Adjaye ini adalah mengenai hubuugan kausalitas aruara konsumsi energi. harga cnergi dan perturnbuhan ckonoml di beberapa negara bcrkcmbang di Asia, yaitu Indonesia, India, Thailand dan Philipina, Studi tersebut rucnemukan bukti bahwa hubungan kausalitas antara
konsumsi cncrgi, harga energi dan pcrtumbuhan ekonomi di 4 ( empar) negara rerselxu
mcnunjukan
hubungan
1111Hi1rect1011al Granger di negara India dan
21
l ndonesia, dimana konsumsi cncrgi berpengaruh terhudap penurnbuhan ekonomi tetapi tidak sebaliknya.
Dalam jangka panjang, tingkat konsumsi dan harga energi lerhadap pertumbuhan ekonom. dr India dan Indonesia juga terjadi hubungan
11111-
directional Granger. Sedangkan di negara Philipina dan Thailand memi liki hubungan
ht-directional
Granger, dimana
konsumsi
encrgi
bcrpcngaruh
kausalitas posit if terhadap pcrtumbuhan ckonomi (11111mal{y 'w1saf). Hubungan antara konsumsi energi. harga energi dan perrumbuan ekonorni dirumuskan oleh Asafu Adj aye dalam persamaan
1111i1 mot
and cointegration tests,
sebagai berikut:
Dye - A21 (l)Dy,_1 + A22(l,)Den!-l
Den,= A11(l)ny,_1 Op, = A31(/.)Dy1
_1
dimana y
pendapatan rii l
e11
konsumsi energi,
P
= harga energi,
+ A12(1.)Den,
,
+ A23(l)Dp1_1 + AyECTi-t + u2, + Au(l.)Dp,
,
+ J..,,t:CT, , + u,,
+ A32(L)Den,_, + A32(l)Dp,_, + ?..pECT,_1 + u3,
22
D
= operasi diferensi (difference operawr).
Ay
- polinomial di dalam jumlah lag (opera/orlat:) l.; dan
l~TC = faktor korcksi lag. Test 1111il rooi-nya mcnggunakan test ADf dan PP test, dan uji kointegrasinya menggunakan
Johansen 's
multivariate
111axim11111
likelihood procedure.
Sedangkan uji kausalitasnya menggunakan Granger Causality Test.
Studi Anjum Aqeel, and Mohammad Sabihuddin Bull (2001)
2.1.2.2.
"The Relaliot1.\hipbetween EnergyCo11s11111ptio11 and Economic Growth i11
l'ak1S1a11"
Dalam studi Aqeel dan Bun mempelajari rnengenai
hubungan antara
konsumsi cnergi dan pertumhuhan ckonomi, dengan variabe! kontrol angkatan kerja di Pakistan.5 Dari hasil pengujian yang dilakukan menujukkan bukti bahwa hampir semua variabel terjadi hubungan searuh dan ti
granger. Pcrtumbuhan ekonomi mcmpengaruhi total konsumsi energi tetapi konsumsi cnergi total tidak mempcngaruhi penurnbuhan ekonomi. Secara parsial pertumbuhan ekonomi
mernpengaruhi konsumsi
minyak bumi, dan konsumsi
ienaga lisrrik mernpengaruhi perturnbuhan ekonomi terapi tidak sebaliknya, baik konsumsi
gas bumi dan
pcnurnbuhan
5 Tidak mcuycbulkau kurun \\'al...111 yaug digumkan
ekonomi tidak
dalam penclitian ini
merniliki
pcngamh
2}
hubungan.
Sedangkan
total konsumsi energi secara langsung mcmpengaruhi
jumlah tenaga kcrja
Dalam kesimpulan aplikasi uji tcrscbut dikatakan bahwa kebijakan pcngurangan konsumi energi minyak bumi (effisiensi) tidak akan mengurangi atau mernpengaruhi perrumbuhan ckonomi di Pakistan. Metodc yang digunakan oleh Aqeel dan Bun adalah metode Hasio's granger causality. Persarnaan regresinya dituliskan sebagai berikut:
.v
1'4
Y, = {!0
+I
X, =re+
Pk Y,_k
+I
k=l
t=l
M
IV
I
YkYt-k
k=l
+I
a,Y,_,
+
n,Y,_,
+ v,
U,
t=l
dimana
l', dan X, = variabcl yang diuji ~. I /1 dan V, - white noisse error, I= waktu,
k. dau I
I\
dan
= jurnlah lag yang digunakan,
X dan )' mewakili aiuara k..on~u1usi cncrgi d'tn pcnumbuhan ckonouu. scna aruara tenaga kcrja dun pertumbuhauckonomi
24
Hipoicsa
1111//
(fl.) nya adalah
a1
= 6.
=
Ov ,iika kocfisen
11; sccara
sratistix
signifikan retapi koefisien b; tidak, maka tolak H, dan berarti ada hubungan searah antara
Y, clan A~ jika jika koefisen
berarti terjadi hubungan dua arah sedangkan uji koimegrasiannya
(11111
a. ;Ian~
secara staristik signifikan
root test mcnggunakan .AJ>f test,
mcnggunkan standarts Granger test dan umuk
menguji hubungan kausalitasnya dalam penelitian ini digunkan Ilsiao 's version of
.vranzer . causalitv. rest. Studi Rehana Siddiqui (2004).
2. l.2.3.
"Energy and Growth 111 Pakistan"
Dalam studi yang dilakukan oleh Siddiqui. mengkririsi apa yang telah dilakukan oleh Adjaye (2000). dan melcngkapi apa yang dilakukan oleh Aqeel dan Butt (2001 ). dalam model persamaan ekonometrinya Siddiqui menggunakan variabel kontro! yaitu berupa pertumbuhan modal akumulasi (growth of capita! .1·wck), pertumbuhan modal pembangunan manusia (growth of human capiwl) dan penumbuhan ekspor (growth of exports), selain penumbuhan angkatan kcrja
(growth (if laborforce). Dan juga mencoba memasukkan faktor dummy (c111111111y variable) terhadap perubahan kebijakan minyak bumi di Pakistan pada rahun I 990,
J 994 dan 1997, scrta melakukan estimasi kebutuhan energi terhadap
pcrtumbuhan (ADL).
ckonominya dengan menggunkan Augmented Distribution l.ag
Pcrbcdaan lain tcntang model regresi yang digunakan dalam studi ir:i adalah bahwa Siddiqui ekonominyanya
menganalisa kausalitas antara energi dan pertumbuhan
menjadi dua bagia-i analisis yaiiu. hubungan energy 011fjJ111
analysis. dan productivity analysis, dimana difokuskan pada hubungan antara
konsurnsi energi per unit rcnaga kerja dan
0111put
per unit tenaga kerja.
Kesimpulan dari studi yang dilakukan olch Siddiqui ini, bcrdasar analisis growth mode! adalah
0111p111
pertumbuhan
bahwa
teriadi
hubungan
kausalitas
anrara
ekonomi dan akumulasi modal (capital s10ck). ekspor, konsumsi
I istrik dan konsumsi min yak burni. Sedangkan konsumsi gas bumi, tenaga kerja dan modal pembangunan manusia tidak tcrjadi korelasi kausalitas. Dalam analisis
productivity growth model nya semua variabel terjadi hubungan kausalitas kecuali modal pernbangunan manusia dan konsumsi gas bumi
Kesimpulan aplikasi berdasarsan basil analisisnya Siddiqui menyarankan bahwa pengurangan proporsi imper minyak bumi dan produk minyak bumi akan mcningkatkan
daya bcli rnasyarakat dan meningkatkan kemampuan
ekspor
Pakistan.
2.1.2.4.
Penelitian Jaruwan Chonranawat, Pierse (2006)
Lester C Hunt, and Richard
•'CmLwl1~1· between Energy Consumption and GDP: Evidence from 30 OJ..X'I) and 78 Non VF.Cl> Co11111nes"
Dalam studi ini dilakukan analisis hubungan kausalitas terhadap data 108 negara baik negara industri maupun non industri di seluruh dunia. Dalam modi
26
ierscbut dipcrolch statistik
hubungan kausulitas antara konsumsi energi dan
pertumbuhan energi. Hubungan kausaluas terjadi lebih bauyak di ncgara industri OF.DC, dari 30 negara OEDC sebesar 87% tcrjadi hubungan kausalitas dua arah sedangkan sebanyak 13% lainnya tidak tcrjadi hubungan kausalitas dua arah . . Untuk negara non industri 11011-0EDC
hubungan kausalitas terjadi sebesar 65 %
dan sisanya tidak terjadi hubungan kausalitas. Kesimpulan studi ini menyarakan bahwa perbedaan prosentase terscbut lcbih disebabkan oleh keinginan untuk mcngurangi konsurnsi cnergi di negara OEDC karena keinginannya
mengurangi
polusi lcbih besar dibandingkan di negara 11011-0EDC.
Metodc yang digunakan dalam pcnelitian ini adalah dengan meiode
Hsiao 's Granger causality.dengan persamaan yang digunakan adalah; 1n
Yt = a1 +
L
n
f/;Y1-1
+
L
J.'iet-i
+ o,
i=l
!=]
dan n
rn
e, - C(z +
LYie, f=l
dimana:
e,
i
+IDjYt-j + s, }=1
=In(/<:,)
y, =In()';) E, = konsumsi energy per kapita: dan Y, - real GDP per kapita
27
2. 1.2.5.
Penelitian Alam, M. Shahid (2006)
"Economic Growth with l~nergy"
Tulisan Shahid reiang penurnbuhan
ekonomi dengan energi rerscbut
mengkritisi mengcnai Tcori Ekonomi Neoclassical yang terfokus hanya kepada modal dan ienaga kerja (capital and labour'; Dalarn konsep fungsi produksi Neoclassical, secara uurtematis, (aktor produksinya berupa modal, dan tcnaga
kerja, yang merupakan Iaktor utama pcrtumbuhan ckonomi yang tergantuug kepada reknologi.
Sebagai hasilnya
Neoclassical rnengitung pcrtumbuhan dari
penurnbuhan modal, rcnaga kcrja dan reknologi
Tidak adanya faktor energi dalarn kerangka pikir ckonorui meuyebabkan sulit
untuk
rnenycbutkan
mendefinisikan
modal dan tenaga kcrja Ualam tulisan tersebut
bahwa energi seharusnya
dilihat scbagai bagian dari aktifitas
ckonomi ynng sccara bcrsama-sama rncmpcngaruhi penawaran dan perrnintaan baning
dalam pasar pcrckonomian,
Abscnnya
energi dari
fungsi produksi
Ncoclasstcal Lelah mendistorsi pengertian teori pcrtumbuhan ekonomi dan sumber perturnbuhan ckonomi.
Dalam
tutisannya
meuyebutkun bahwa pcrtumbuhan ekonomi
secara
sederhana diartikan sebagai peningkatan kccepatan akiititas, jika tenaga kcrja berakrifitas dcngan mcnggunakan
modal (rnesin produksi)
pcningkatan kcccpatan mcsin. Pcnambahau kcccpatan
berarti dipcrlukan
ini rnembutuhkan tambahan
28
energi Aninya peningkatan konsumsi energr rnerupakan sumber pertumbuhan ekonomi.
2.1.2.6.
Studi Lucas Bretschger (2006)
"Energv Prtces, Growth, and the ('/J{l1111els ill Be11ree11: Theory and
Evidence ..
Dalam studi Lucas mcngcnai harga energi, pertumbuhan dan pemikiran antara teori dan kenyataan, menyebutkan bahwa pada kenyataannya harga cncrgi tidak beipeugaruh terhadap agregat pembangunan ekonorni, bahkan dalam jangka panjang. Kenyataan ini dihitung berdasarkan pcrhitungan secara emprrik terhadap data dari 44 negara berkembang dalam periode tahun 1975 - 1999.
Persarnaan estimasi yang digunakan berdasarkan teori rnengenai
ag[!r<'gc1f<'
economy, balanced growth, dan impact of energy di tuliskan sebagai bcrikut:
Y• = µo.c:1111st + Il'li·S1+1'2·Yo i
dimana: l: - konsumsi cncrgi
PE.= harga energi.
+ µ3.l9 +
(s
29
i
= variabel kontrol (be: upa peudapaianperkapua).
·'· = modal akumulasi,
r,, - i111t1a! tncome. dan ?, ~ pertumbuhan
Lucas mernprediksikan bahwa parameter ,,, bcrnilai ncgatif, 01 akan negatil' dan perbedaan u, bemilai posnif, yang memperlihatkan pertumbuhan berakibat kepada akumulasi modal,
Kenyataan menunjukan bahwa harga energi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap konsumsi energi, sehingga :idak mempengaruhi akumulasi modal (dalam jangka pendek) dan akhirnya bahwa energi tidak mempengaruhi perrumbuhan ekonomi (dalam jangka panjang) Pengujian yang dilakukan dalam studi ini adalah dengan model estirnasi 3SLS
Tabcl 2.1 Rasil Penelitian Sebclumnyu
No
Nama
Tujuan
Jclur 1\ 5..1'.°U•
Mcmpcl(lJan
At~f:tye
bUhW'.~'1ll
keus:tli~~i.~t~!:e-a kc\fl.Slmt~i1·n1:rf'
twrpt er tT~t :1t.ct p..,:.w11lruhuu .
ckonoou di OC2lf3 hcri
I
Model
Masil
,\Ur clan ?r tc~r '~'lg d~U0koo GJ- =-li;-11!.~
I t.4:;(l).Ct111, I .~:_:~L}D-,s, I I yq.__l I
Ct:t.-A111Lj.Dy.1r-AcUlllnJ.
fiA ':-Ar:~JLJ,
J o.iJOOi hubungan u111r11n't"ll01tlll (itr.t1.-ger
1
-A.:_{l19t~
1·+.t-(llDi; 1 - •.(
,+J..,£~
;(!)D.:': : -+ .i,.i:Jr
11a
1-+111· 1-+
i!.>t
d! !!~!!f!! !:"S::~l~ dr!!'~ l:u!ooesi:i.
berpeogaruh terhecnp p¢[11JJLlbt:h::i11 ekononu h::l
sdxtl1knya
l'itilipma. C
.l\lljllDl
Aqocl,
und ~1orumuna
SabihudJin
ti.1anpdaJm ntc.·ngcnat
hubur:~: u .1111.u:,1 kensunrsi c.'111..~ro
._,-1.odcl P"--~ll:JLi&ll Ila.no S Crn,~f:'rcuusa.li~1·. .ung
digunalan.
Kcairnpuan apli~isi dari mood l-:r:
30
I !1111
r, -
ekonomi. dcngun variabel kontrol tcnaga kcrja ch
11v +
kotlsoJ11i 1.:11..:rgi rni11yak h1111ti
LP;; Yr. ~ + L ( ~ Y,.1 + u. "
v
l=I
t-=1
(eflisiensi) ijdak akan mengurnngi atau mcmpcngaruhi
P11k::~llHl
J>:fhunbuha1l
ckonomi(h Pakistan .1
Rehooa
Mt.:ngkriti~i apa
Siddiqui
y~ing dilakukan
Dalam (m.alisis
Medel yru1g d1gunuklln menusahkan c:r1<.. -rgi l.'li'nLl!'\.'1r'i:':ln jenis ent"'!reinyn
prt'ltlut:t1vi~v gt·owtlt 1t:t:xfcl·n)a scmuu \~II k1l~I ti.:ij(1t.li hubungan kuusahtas k~L'llfi11 rlll\llfll J>.:tnbc.ngur11u1 11u11111:iu1
olch A:;:~ul\1/\~ijil)'\!, d:HI
Q = {(A,K,L,'f.1_1t:j~
11K:11~..:k:n.11.kapi ~IXI l'nug dilnkul:nn olch Aoccldan
neu
4
Jaiuwnn Chontannwat,
:.-.:~t..:r C Hum, und Rkhard P11..~
Huhungan kausnli1ns l<:~jndi lebih 1-<my:ik di ncgara industri
Model v11~ di}!Ullttknn
M.:lak11l<1n Hnali~i'I hubungun kuo:1t1hla' '..:rli1lll11p data HK> 111.:~ura lxu~ 11cw1n1 jO(ht~tri rnnup.m
., y, ::: rt1
·I )• (11y1_,
f:t
non indusui di s..:lu1 ult d.uuiu
oux; m"' Jo
' · LA t·,. ,. 1
1
I
01
negare ()HJ~
:;el~-snr~"/'Y.1 lcr;int!i l111hungnn kausehtas ~'\l;u1.;."-tu1 <1t.:l).!1U)'ltk !>% lau~1'11 hd;1k
dan
lu1hun~an k:tu~1Uuw. U111uk l.1.!l)At.h
'"
e, - "',.Lr.<.·,
.,
I
(1
11-.:1511u1 u1>11 111d11.-.11 i ll\lll·(>i:l>t.
ht1btUl¥4.t:1 kuu:KshluS tcrjadi ~~'SarGS ••111 drui sis.'U:yolid.ti<
I'll
h.:~lt1di IH1hungo.11
k.1u:;;1b1u" 5
.~l11m,M.
Mcu~kn~;i
Sh'1h;d
cu..;n~\!f1.i1i 'leon l'.l. .v110111i
• Q = l(K, ~. c) \ bnwutu 1-. 1.:ni:rs1mcrupakan Oagion yang tnj, l crlcpaskandari oulp:JI suatu nc~ara,
Nc
l~IJour).
6
1...11:.:.u.'I
UJ'c(:)t;l1~t.!r
I :1h..Y9i ~.hnn1~ny:• dilih:11,;cl:><1goi bagian dari nktjfitrn"' ckonomi
y:tn~
Si.."Ulft\
bcrxunu-
sa1\la mempcngaruhi 1x:n:n,arall dnn 1~nu1ntnnu IXLrnc)B J,Jlt1111 f"'-'!'iC
pcrekononnan
I
Kcnyuniau
Mc.nci!li tcnumg liarga CHCl'~i.
nlcr'unjukn.n bahwn h.u~:1 ..:nc..·fgi tida~ bcrperaaruh .s~~ra
pert unbuhan
S~hu.th pemikiran 11n1an1 h .."<)TI den
~1g11ifika11 l~1 l1ulk1J) konsumsi encrgi,
k..:nyau1a:1
sehingga uduk H•
= r10 r:oust
·I
_Lµ
11 .....1
~
l'·c·)'o-1 11:;.Z0 -1 ~)'
I
I 'enr.u11ao )'!ll\l: ~liJn.kukan d.1la.n srudi uu adnlah \ !cn_l?an model estimasi ~SI .S.
mcmpengaruhi ukumrlasi 1ncJ~J ( dalam jw1~~0 p.:11\lcl;) dau nld1in1y;i lr.1Ji·,\~ CJk!Jll.i ti(L1k
1r...:.1111)1.;nl?aruh1 pertumbuhan cknnomi [dalam jangka l).'U)jUJ)g}
3l
2.1.3.
Perbandingan dengan Studi Sehelumnya
Bcrdasarkan hasil studi scbclurnnya, dapar ditarik kcsimpulan bahwa secara empiris terjadi hubungan dan pengaruh yang berbeda-beda antara konsumsi energi dan pertumbuhan ckonomi pada setiap negara. Perhedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa dalam penelirian ini tidak hanva menuikberatkan pada hubungan kausalitas antara konsurnsi energi terhadap pertumbuhan ekonominya, tetapi lebih kepada pendekatan analisis struktural pengaruh konsumsi energi terhadap pertumbuhan ekonorni di lndonesia dalam
Perbedaan lain dengan penetitian sebelurnnya adalah bahwa analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya peogaruh pertumbuhan konsumsi cncrgi terhadap pertumbuhan ekonomi serta untuk mendapatkan persamaan jangka
pendek dan jangka panjangnya dilakukan dengan mcnggunakan metode Error Correction Model (ECM),
dan bukan menggunakan
model Autoregressive
/.Jis!rib111ive J.ag (AOL), seperti yang telah dilakukan oleh Asafu Adjayc (2000) rnaupun Sidiqqui (2004).
Sedangkan beberapa persamaan dengan penclitian sebelumnya adalah uji srasionaruas data yang digunakan yatiu uji A11gme111ed Dickey-Fuller Unit Not Test (i\DF), dan uii koiniegritas data dengan uji Johansen. Setclah mengetahui stasionaritas dan kointegritas data dan terindentifikasi adanya hubungan jangka panjang, maka dilakukan uji hubungan kausalitas dengan Granger Causality Test.
32
2.2.
Kerangka Pcmikiran
Berdasrakan tujuan penclitian dan penimbangan data yang digunakan yaitu berupa data lime senes Indonesia dari tahun I 9t!5 sampai 2006 yang diambi I dari berbagai sumber umuk melakukan analisis pcngaruh konsurnsi energi terhadap penumbuhan ekonomi maupun produktiviras ienga kcrja di Indonesia, beberapa pcnguj ian terhadap data
111111?
series dalam penelitian ini mcnjadi bagian
pen ting agar tidak dipcroleh hasil regresi lancung ( ~p11rio11s).
Gamb1lr 2.1 Diagram Ktrangka Pemikiran Penelitian
UJI Doto T/mt S.1111
. -
I
Uji ~tt.siontri1:.s
Data ADf rnr
l I
_...-J
K11lmpu/on
Ano/Isis Doto
r ....
c-
=~.lJ .
tisb lqh
P«ndd<
onom
,
--
I
.
__
II __,
Anatb.b cf«npn
-
-~~-----
..
Uji Kausalitas
Vutfabel Gran(ltff' Cousolity fc$t
----
J I I
~
(CM
"""'""
PemmbuNoProduk~
) ( • l
•
:mpula• dan Nran Jt~omendast ...;
----
I
•
Analisislangl<• Pa~
I
!
Untuk itu berdasarkan penimbangan
kerangka pemikiran
di aras. dan
kondisi data variabel yang rerscdia dalam tesis ini, disampaikan diagram kerangka pernikiran penelitian sebagaimana dapat dilitat pada Gambar 2. L
2.3.
llipotesis Penelitian
Berdasarkan pada landasan tcori dan hasil pcneiiiian sebelurnnya.
penelitian ini akan meagambil beberapa hipotesa, yaiur 1. Terdapat hubungan antara pertumbuhan konsumsi mcnurut jcnis encrginya tcrhadap pertumbuhan ekonomi. 2. Pertumbuhan konsumsi minyak bumi berpengaruh posirif terhadap perturnbuhan ekonomi. J
Pcrtubuhan konsumsi gas bumi berpengaruh positif tcrhadap perrumbuhan
ekonomi. 4. Pertumbuhan konsumsi
tenaga listrik borpcngaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi
S. Penumbuhan modal pembangunan manusia (human capital) berpengaruh positif terhadap pertumbu han ekonorni. 6
Pertumbuhan akumulasi modal (modal stock) berpengaruh positif terhadap
pertumbu han ckonomi. 7
Pertumbuhan angkatan kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi
8
Pertumbuhan ckspor bcrpengaruh postif tcrhadap pertumbuhan ekonomi.
BAB Ill
~lliTOOOLOGI Pl~ELITL.\l~
3.1.
Obyek Penelitian
Obyek yang ingin diteliti sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini
adalah berupa konsumsi cncrgi sebagai indikator kcbutuhan cncrgr, GDP lndonesia
sebagai indikator penumbuhan
diindikasikan
sebagai
variabcl
komrol,
ekoncmi. yaitu:
dan obyek
pertumbuhan
lain yang ekspor
dan
pcrtumbuhan modal pcmbangunan manusia, Selain itu variabel yang diindikasikan sebagai variabel utama sclain variabel konsurnsi energi adalah variabel modal atau kapial (capita{) dan tenaga kerja (labor). Konsumsi energi yang dimaksud dalarn
peneluian ini akan dibagi menurut jenis energinya, yairu. konsumsi minyak bumi, gas bumi dan listrik. Sedangakan data yang digunakan berupa data time series Indonesia antara tahun 1965 - 2006.
Ruang lingkup penelitian scsuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini adalah mengenai analisis hubungan dan pcngaruh antara konsurnsi cncrgi tcrhadap pcmunbuhan ekonorni d; Indonesia. Selain itu dalam peucliiian ini juga akan dilakukan
analisis
hubungan amara pertumbuhan
konsumsi energi terhadap
produktifitas tenaga kerja di Indonesia, yang didefinisikan sebagai konsumsi yang digunakan oleh seriap tenaga kerja dalam pengaruhnya terhadap perrumbuhan output
per tenaga kerja.
35
3.2.
Melodc Pcnetitian
3.2. I.
Rancangan Penclilian
Berdasarkan kerangka pemikiran
ierhadap pcrmasalahan penelitian
yang diieliti,
dan hipotesa yang telah dirurnuskan
rnaka pendekaran yang digunakan dalam
ini adalah dengan meiode pendekaian deskriptif dan kuantiratif dcngan
iujuan untuk memberikan garnbaran, mcngkaji dan menguji keberadaan teori secara empirik dari variabcl-variabel
yang teiah diformulasikan
dalam hiporcsis
yang sclanjutnya akan dianalisis pengaruh arau hubungan antara beberapa variabel tcrscbut berdasarkan data crnpirik dcngan metode .:xplrmato1y research. Mctodc analisis
deskriprif aninya pcnclitian ini disusun bcrdasarkan data
yang bersumber pada data sekunder, jurnal, anikel srudi litcratur dan hasil-hasil penelitian
ierdahulu yang berhuhungan dengan pennasalahan.
Scdangkan metode
kuantitatif didasarkan pada perhitungan statistik.
Dalam
melakuknn
analisis
pcnulis
mcnggunakan
model
ekonometrik
dengan teknik rcgrcsi Ordtnary l.east Square (OLS). mclalui bcbcrapa uji anrarn lain: uji stasionaritas data variabcl (1111/1 mot lest) dengan Augmented Dickeyl·i1/ler (ADF} test, uji kointegrasian data variabel deugan uji Johansen, dan uji kausaliras
cstimusinya
variahel
menggunakan
menggunakan
Granger Causality lest Sedangkan metodc
model Error Correction Model (ECM)
mendapatkan pcrsamaan dalam jangka pcndck maupun jaugka panjangnnya.
untuk
36
3.2.2.
Operasoualisasi Vanabel
Untuk menghindari pcrscpsi dan pcmahaman yang kcliru tcrhadap variabcl-variabel yang diaman dalam analisa
1111,
maka perlu ditetapkan barasan
yang digunakan dalam dalam penelitian ini sebagai berikut · a. Pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan GDP). yang dimaksud dcngan GDP adalah jumlah seluruh nilai rambah yang ditirnbulkan oleh seluruh lapangan usaha/sekror yang rnelakukan kegiaian usahanya di suatu negara tanpa memperhatikan kepemilikan alas faktor produksi dalam jangka waktu tcrtcntu. Dalam penelitian ini, GDP yang digunakan adalah GDP nasional dari rahun 196) - 20C6 bcrdasarkan harga konstan tahun 2000 dalam milyar Rupiah. Dara diarnbil dari HistoricalNt11io11a/ Acco11111s Jaw for Indonesia, 1880-2007 (11pdm11d l ./1111e 1008).
b Perrumbuhan konsumsi energi yang dimaksud adalat jumlah energi final yang dikons.nnsi untuk keperluan rumah cangga, komersial, industri dan transportasi di calam negeri ridak termasuk untuk kcperluan ckspor yang diambil dari tahun 1965
2006 Konsumsi energi tersebut melipun:
konsumsi rninyak bumi, gas bumi dan listrik. Sernua data konsumsi energi PcrJ...it;ian ini didasarkan dua dari !11t!one.;1n~ .. new na11011a: accounts, lih:.H ~:ing dilakukan Picrre van dcr Eng {2005) (LI.Jam 'lr.tlcmeJ1a:\· nl:'lt' nauona! oecoums'. BuJ/e1i11 of Indonesian 1~{·01un11ic Studies. 41 (~OO;J ~o.2. pp.253~2 2t•>U-06. Uai3 baru ~ans icrkan dcngan di!t:i scoctumnva dari da1a rcsmi \as1onal tahun lil~J-21XM). Lmuk tahun l!W•-1"182, dan whu:i 1983-2006. kecuati unruk mdustJt manufaktur 1930·7.5. yctn!=! 1cr.nti<."in 1}re '/'uen:icrh ("e1tflff'.\'. (Chcltcnhm.t~ Edward El!}1r, 2002) pp.143-179. bdik.11or lndostn .\l<mufaktlir 19;0,7~ dari Pierre v,in dcr Fn!~ (1('()8) ri.:-1!a!n r;oi.-?m!!~l! !>r!Jrt!l!!!)!! o.f!.abof!r-!."!tf!n.'H~? J11du.~1rtal1sa1in11 in Indonesra, ICJ30-l97;' dan G. ,'\ustin dan SugiOOra K (eds.) dalam Labour i.r.f<'nslFi.< !111./i;s1m>l1sa:um 111 (i/ob(I{ l/wory cl..ondon. Rouikdgc, ramai). Modal sanam yang berasal dari
perkiraan Pierre 'an
dar Eng (2007) dalam Fonnasi \·1od.1I dan Penumbuhan Ekonomi di
I ndonesia, l 9.J0-2(~16' (•npub!i.,i1e:lpa:•"-'· diperbanu 20l!7)
37
diarnbil dari data yang dipublikasikan
oleh BP S101i11ical Review nf World
Frwrµy.lun« 200fi can data yang dipuhlikasikan oleh
Energy II/formation
Adinistrauon (r:JA) (IS Government SeptemberP). 2008. a) Konsumsi minyak bumi
Konsumsi minyak bumi diukur dalam sauian tonnes (metric) yang sctara dengan 7,33 barrels minyak bumi. b) Konsumsi gas bumi
Konsumsi gas bumi diukur dalam satuan tonnes oil equivalen (foe) yans setara dengan I m1111e., [metrtc} minyak bumi c) Konsu msi li~t 1 ii..
Konsumst hsmk diukur daiam megawau-hours yang setara dengan 0.8333 toe, Konsumsi listrik iersebut adalah konsumsi lisrrik total baik yang dibangkitkan oleh PLN maupun swasia yan!! bcrsurnber baik dari energi fosil maupun non fosil (icnaga air skala besar,
nuklir. panas burnt, surya, dan biomassa) Sclain kctiga jenis energi iersebn cncrgi lainnya seperti, antara lain baiubara (wed), biomassa, dan energi lain yang digunakan untuk keperluan
industri rnaupun rumah tangga serta pembangkitan sendiri icapttve power) selain pehangki; listri], PLN akan dimasukan kedalam pcrbitungan konsurnsi encrgi total., sebagai variable kontrol dalam jangka panjang c. Pertumauhan capital stock. yang dimaksud
adalah jumlah akumulasi
modal selama tahun 1965 - 2006 yang difokuskan scbagai faktor produksi, Cn1•i111! stock ridak dihitung
sebagai fungsi kckayaan (wealth} yang
38
melibarkan lm111a11 capital dan sumbcr energi, dan juga yang melibatkan {i na nsial.
seperti claim, bond dan perdagangan.
Metodologi yang
digunakan dalam menghitung capital stock di Indonesia adalah dengan Perpetual Inventory Method (PI), dimana dipresiasi yang digunakan adalah scbagai berikut: a) l.lntuk kontruksi dan bangunan sebesar 5 % b) Untuk mobil, pesawat, permesinan, peralatan komunikasi dan lainlain scbesar 15 % c) Untuk sepeda motor. dan alat transponasi lainnya sebesar .'O % d) Untuk peralatan rurnah tangga yang rnenggunakan listrik, kapal dan kcreta api sebesar I 0 % e) Untuk barang kapiral lainnya sebesai 20%. Data diam hi I dari Historical Nattonal Acco11111s data for Indonesia. 18802007 (updated i .J1111e 2008) yang diukur dalarn milyar Rupiah harga
konstan tahun 2000. d. Perturnbuhan angkatan kerja yang dirnaksud dihituug berdasarkau jumlah
tenaga kerja selarna rahun 1965 - 2000 yang dimambil dari Histortcal Notional Acco11111s datafor Indonesia. 1880-2007 f11pda1ed 7 June 2008),
dan Persons employed i11 India, Indonesia. and Japan. 1890-2000 background paper dari
H11111a11
capita! and economic growth in Asia
1890 2000: a time-series analysis. Jumlah tcnaga kcrja icrscbut dihitung dalarn satuan ribu orang per tahun.
39
e. Pertumbuhan modal pembangunan manusia yang dimaksud jumlah stock of human capital yang diukur dalam milyar USD dengan menggunakan
rahun dasar pada tahun 1990. Data ini diambil dari Srock of H11ma11 Capital i11 India. !1idu1resw. am! Japan. IN90-2002 m billion 1990 /111ema11011al USO dalam Hackgromu/ Paper of Human capnal and cconom« growth in A ,·in 11190 2000: a time-series analysis. f.
Pertumbuhan ekspor yang dimaksud adalah net t'k.171111· yang dihirung dan neraca perdagangan Indonesia dari tahun 1965 - 2006 iermasuk minyak bumi Data diambil dari Badan Pusat Stanstik (BP$) Neraca Perdagangan l.11c11· Negeri /11d1111esia berbagai iahun Net ekspor diukur dalarn satuan
juta USO
T•bel 3.1 Ringkasan Operasionalisasi Variabtl
I
Nania ~riabe_l_, Output ((i/)/')
Desf..ripsi Variabcl _ liUf
M..'llOnuldt.1
!a.Nin
Sirnbol '}
1%5 !(>I~ ll\.11.lt1:ii.11~n l1t•i<1 koo$:an taluu1 2000
Sumber l)aia J/1.~JOnC'olf \'n/JQJN,/ •..Jrrorcr1t' dr11;1/u1• brd.)111•,(1tJ. / 81\0... :(J(/7
(•P
K(>llMIJllSI Clk.Tgl
.•wnl.\h ener~• rlml ~oot? Jilc.~ wl\ul ~\.l'A."fluan CUM.i1 t.m~g.a.. komerssal, inJu.stn d3n lf3~'f.01"'...3."l l.i
If
J!/-1 S1oristfroj Rff'·ie"'
dalamncecn l dtl k..-m1oN.lk uixuk k..:pcrh.1.1~ cJ:<poc<W:i mhtm J9
'-----'----_J
40
Capno! .<Slocl
Jiintla:1
aktmulasi dan 1uod:1I y:.lng
di Iokcskan
I:
~oo~:~ [.tcior produksi dan
I
I
,'·/i.ftOJ'i(-·al 1\~1n·annJ
.'lcco;ut:~ tfa10 .fi..u·
tahun I ')65- 21:<).t;,
Indonesia, J~S0-JU<>7
(updtJl;!d 7 J:tnc 1()(>8)
t\ngk:11w1 k''.Jju
J1uJHah 1i:nag.1 J.e1:!a selarua !.'ituu t965 2!KX>
J.
Pvrsous '-''"P"-':'·'ed111 .'11dia, J11d1n1(s1a, an"/
Japan. ! 890-2()00 batkground paper dan Ilwnan capllola1u:I economicgJT>\i'lh 1n, f.\·fa /li90-20QIJ:" sime-scrie«
analvsis: Modal pcnnbanguiun
rnanusi:1 (IJD!l
Stcx:J-. <>f htman caprnl yang dild:ur d~1l.1n1 inilyar lJ:-)0 d..:ngtm rncnggunakan iahun dasar lmcmasionul pada taaun
H
Srock 1~(l11u,l(tn(•11pi111ft?J'
.'ud01re:s.ta. clan Hunttu1 ('!l/Jt'.1111 oud tCQuOtn!C
19'X)
gtou•fh tu A.wa J,~90
1000: Cl time-series iUtU~\',').i.\,
I
) Eksplll
N~l ekspor ynn~ dihilung Jmi ncuca
x
per!.) tcrrnasck 1111nyt1k bumr
3.2.3.
3;•1011 Pusat SWIJ
fDPS) Nc-raca ?1.·rLkigiu1ga11 Luar 'JGb~TL.ndoncsra l'\f'rlxigiJi t.ihun
I
Model Peuelitian
Model regresi yang digunakan dalarn penelirian melakukan
ini didapat dengan cara
operasi log persamaan (2.2) terhadap semua variabclnya,
sebagai
berikur
ln(Qt)
= ln(At) +a
ln(K1) +fl ln(L,)
+ c5 ln(H,) + 17 ln(X,) + L;yi ln(Ei,)
(3.1)
41
Dengan rnclakukan diferensi 1ingka1 saru, d(1J
y,
_1'1-1. pada kcdua sisinva,
persarnaan rli aias dapat diiulis dalam persamaan
dimana
j
jeuis energi 1.2.3, (minyak bumi ( ). gas bumi 12). listrik 1.i))
1-
I.
11
(uruuk kurun waktu 1965
( ;~ - /11 ((J,)
(11 ((},ii
20l
t'cnumbuhan ekoroun (GDP)
penumbuhan faktor produktifitas 101al
'i, = 111 (Ao
/11
(J.:, :J
pcnumbuhan modal
'i: ~ /11 (l.J
/11
(l, 1)
penumbuhan angkaian l.:i ja
( i.1 - /11 (II J
/11 (H: 1)
(cap1wl 1wck)
pertumbuhan modal pembangunan
manu sia (J111mw1 n1pi1al) G,. - /11 (XJ /11 (X,_1)
perrumbuhar; ekspor
( i. - /11 (J:,jJ -/11 (/·j, ,,
pcrturnbuhan konsumsi energi kt!j
42
Variabel kontrol yang dipilih pernbangunan
(HJ dan ckspor (XJ. Pernilihan
manusra
didasarkan pertimbangan gro11'1'1 theory), selain
dalam persarnaan iersebut adalah
modal
variabel iersebur
hahwa dalarn teori penumbuhan endogen (e11doge11011s modal dan tcnaga kerja, modal pernbangunan manusia
(human i.:apita/) merupakan faktor pcnting perturnbuhan ekonomi, Peningkaian pada faktor-faktor tersebui dapa: meningkatkan output produksi setidaknya dalaru jangka panjang,
Demikian juga dengan ekspor, yang merupakan bagian dari teori ekonomi
ierbuka. Dalam perekonomian terbuka net-export baning dan jasa menyebabkan neraca perdagangan surplus. Di dalam persamaan indentitas, hal itu rnerupakan sentimen posiiif pendapatan nasional. Artinya peningkaran jurnlah ekspor barang
dan jasa cenderung meningkatkan pcndapatan nasional.
3.2.4.
Metode Analisis
()alam menganalisis
model untuk mcngetahui
hubungan dan besamya
pengaruh konsumsi energi terhadap pertumbuhan ekonorni di lndonesia, dalam penelitian ini dibagi menjadi dua analisis: (1) Analisis hubungan energi - perrurnbuhan ekonomi (2) Analisis produktifitas, yaitu antara konsumsi cnergi per unit tenaga kerja
dan GDP per unit tenaga kcrja. Persarnaan analisinya pci samaan (3.2) yang dibagi dalam unit tenaga kcrjanya,
menggunakan
43
Sebelum melakukan estimasi dilakukan beberapa porsedur pengu)lan ierhadap data variabel agar scsuai dengan maksud dan ruiuan penelitian ini, adalah Pertamn, melakukan uji akar unit (1111it root ust) 11n111k mempernleh
iingkat stasionaritas data pada level yang sama terhadap semua varabel reramati Kedua, melakukan pcngujian hubungan koimegrnas data variabe' terhadap semua data pada 1ingka1 sraionerhas yang sama. Tujuan pengujian ini adalah untuk mclihat kcccndcrungan terjadinya hubungan variabel dalam jangka panjang Ketign. mclakukan uji kausalitas unruk mengctahui hubungan sernua variabcl input (variabel independen) terhadep vuiabel dependen peuumbuhau IJalam srudi ini arah hubungan akan dirhikbcratkan
ekonomi
dari variabcl
indepcndcn rcrhadap variabel dependennya (penumbahan ekonorni). sedangkan pengujinn dalam arah sebaliknya akan dijadikan pcnimbangan dalarn mcngambil
Hal ini dikart:uai..an bahwa peisarnaan yang digunakan dalam
kcsirnpulan, peneliuan
1111
lebih mcngacu kepada dasar reori. sehingga amara variabel
dependen dan indcpcndcnnya secara eksplisi! sudah ierdefimsi. Serelah melakukan scrnua prosedur pengujian di atas kernudian dilakukan estimasi persamaan dengan menggunakan model Error Corection Mode! (ECvt) untuk
mengerahui
pengaruh
masiug-masing
variabcl
pcnjelas
rcrhadap
pertumbuhan ekonorni dalam jangka pendek maupun jaugka panjaug. Sclaiu ilu
akan dilakukan analisis pcngaruh penurnbuhan masing masing enrgi per ienaga kerja terhadap penumbuhan produktitltas tenaga kerjannya, dalam jangka pendek dan jangka panjang.
44
3.2.4.1
Prosedur Peugujian 0:1t:1 Vanabel Time Series
3.2.4. l. l Karakteristik Oa1:1 Time series
Pada umumnya model yang menganalisis data deret waktu bersifat tidak stasioner karena rnelalui proses random-walk. Dalam mengembangkan model deret waktu rnaka perlu dibuktikan.
apakah stokastik yang menghasilkan
data
tersebui dapat diasumsikan ridak bervariasi karena wakru. Jika proses srokastik tetap dari waktu kc waktu, yang berani prosesnya siasioner, maka dapai disusun
suatu model persamaan yang rnenghasilkan koefisien tetap yang dapat diduga dari dara waktu yang lalu Suatu data
11111e series
dikatakan siasioner jika rnemenuhi tiga kriteria
yaitu. jika rata-rata dan variannya konstan sepanjang waktu dan kovarian anrara data runtut waktu hanya tcrgantung pada kelembanan
antara dua periode waktu
terscbut. Sccara statisuk dapat dinyatakan scbagai bcrikut: £(t~) = 11
(2.12)
yang merupakan rata-rata dari V konstan
Var(Yt)
= E(Y, -
yang merupakan varian dari l' konstan
µ)2
=o
2
(2.13)
45
Yk - cl(Yt - µ)(Y,+k - µ)j
Dari persarnaan (2.14)
(2.14)
tersebut dapat dikatakan bahwa kovariau pada
kelambanan (lag) k adalah kovarian antara nilai Y, dan
Yt+k.
Jika nilai k
0 maka
didapat y0yang rnerupakan varian dari Y Jika data Y, adalah data stasioner maka rata-rata varian dan kovarian pada sctiap lag adalah konstan pada setiap wakiu. Jika data tidak memenuhi kritcria tersebut maka data dikatakan tidak stasioner.
Regresi yang
menggunakan
data
time-series
yang tidak
stasioner
kemungkinan bcsar akan menghasilkan regresi lancung (spurious regressions. Regresi lancung terjadi jika kocfisen deterrninasi cukup iinggi tapi bubungan antara variabel dependen dan independen ridak memiliki makna. Hal ini reijadi karena hubungan antura variabel time series tersebut hanya menunjukan trend bukan hubungan aniar variabel.
J.2.4.1.2.
llji Stasionaruas
Uji yang digunakan untuk melakukan pengujian stasionaritas lest) adalah uji
Augmented
(rr11i1 roof
Dick.)- l-utter (ADJ'). Adapun formulasi
ADF,
dirumuskan sebagai herikut
LIY
=a
0 -
a:1T
+ yY,_, + Lf-zf11llYi-1+1
+ e,
{3.3)
46
dimana:
variabel yang diamari, dalarn penelitian ini berani 0111p111, cupttal stock,
}'
l111mu11 capital, angkatan kerja, ekspor, dan masing-masing jenis energi,
=
trend wakru. dan
\ Y - l' pada saat I dikurangi dengzn }' pada saat sebelumnya (- )', - l, '). Proscdur untuk menernukan apakah data tasioner atau ttdak dcngan cam
membandingkan antara nilai statistik ADF dengan nilai kriris distribusi siatistik Mw:ki11111111, l\ilai ~tatis1il. ADF ditunjukan olch nilai t staristik koefisien yYt
-r
l·
Jika nilai absolut s1a11s11k AUi' lcb1h bcsar dari nilai kritisnya. maka data yang diamati menunjukan stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut data statisitik 1\DF lcbih kecil dari nilai kritisnya maka data iidak stasioner, Panjang kelambanan ditentukan berdasarkan AIC dan SIC. Stasionaritas dapat terjadi pada tingkat level 1(0). ietapi jika belurn terjadi stasioner pada tingkat level rerseout, data dapai ditransformasikan mcnjadi stasioncr. Dalam uji ADF langkah untuk membuat data mcnjadi stasioncr adalah melalui di ferensi data, dengan formula sebagai berikur
p
ti2Y =
al
+ £l'1 T + yY,_, +
L i=2
{/;ll2Y,_1, 1 +
c1 .•..•........•
(3.1)
47
Jika nilai absolut dari nilai statisrik J\Df lebih bcsar dari nilai kritisya pada deferensi tingkar pertama maka data dikatakan stasioner pada derajat satu l(J ). Akan tetapi jika nilainya lebih kecil dari nilai kritisnya maka uji derajat imegrasi perlu dilanjutkan pada deferensi yang lebih tinggi sampai diperoleh data yang stasioner
Tapi kebanyakan data time series jika pada tingkai level 1(0) iidak
terjadi stasionaritas, maka stasionaritas sudah dapat dicapai pada tingkat diferensi pertama It I ). 3.2.4.J.3.
(Jji Keintegrasi
Setelah dilakukan uji terhadap stasionaritas data. dilakukan uji koinregrasi
data dengan mengguoakan Johansen test. Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui hubungan antar data variabel pada tingkat stasionariras yang sama, Pengujian Johansen ini menggunakan model vaktor autogresif (VAR) sampai order p yang dituliskan sebagai berikut. k
x1
= L n;X1
1
+<{JD,+£;
i=l
dimana xi = vektor variabel p pada saat r
u1 - metrik p x p koefisien variabel x, pada /~ ke-i k = panjang lag maksimum
(3.S)
48
Dcngan melakukan deferensi tingkat satu menggunakan
VECM,
diperoleh
persamaan sebaga' berikut:
,,
Sx, =
L
l't:.x, _,
+ tt,x, , + qiD, + e,
(3.6)
i-=l
dimana
lT
= -(l-111
irk), dan
-
r = -(1-rr, -
,
irk). untuk (i - I
k-1)
Hubungan jangka panjang (co-imegratiom dijelaskan dalam rnatrik dari jumlah p variabel. Ketika rank (r), IJ dari matrik
Q dan R dengan dimcnsi
r atau r <, (n:) atau r
p, maka n terdiri
p x r, sehingga rr =QR. dimana rnatrik H
terdiri dari r vektor kointegrasi yang berjumlah 0·~1"•'p, sedangkan marrik rnerupkan
vckror
parameter
error
correction.
Johansen
Q
mcnyarankan
menggunakan estimator maximum /ikelihoud terhadap matrik Q dan R clan uji statistiknya
untuk menentukan faktor koinregrasi r. Ada ridaknya koinregrasi
didasarkan alas uji hkehhood ratio (l.R). Jika nilai /.R-hitung lcbih besar dari nilai
/.R-kritis dari Osterwald-l.enun nya rnaka terjad: koinregrasi.
49
3.2.4.1.4.
Uj i Kausalitas
Serelah melakukan uji stasionaritas dan uji kointegrasi dilakukan
UJI
kausalitas dengan menggunakan Granger causalny test. Model persamaan kausalitas Grange) ditulis sebagai berikut:
Yr = Li=t a; Yc-i
Xj,
+ Li=t
=IC; +I Y,_,
i= 1
b;X;_1
(3.7)
d};Xft-i
(3.8)
i=l
dimana: Y, = output dan
Xj,- variabel penjelas texplotuuory vartablei ke:i yang terdiri dari: capital stock,
human capital. ekspor dan masing-rnasing jenis energi, miuyak burni, gas burni dan tenaga listrik.
Jika Eb; dan IC; tidak signifikan maka variabel peojelas ke:i terscbur tidak mernpcngaruhi output
dan perubahan 0111µ111 tidak mcmpengaruhi variabel
penjetas atau rerjadi hubungan kausalitas netrat dtrectional causality. Jika salah
saru dari keduanya signifikan rnakan rerjadi hubungan kausalitas uni-directional
50
causality dao jika signifikan kedua-duanya
rnaka terjadi hubungan hi-directional
causallty antara varibel penjelas ke-1 tersebut terhadap Signitikan
L bi
dan tidaknya
dan
L c,
0111µ111.
ditentukan
berdasarkan
alas
perbandingan antara rulai /•-h1tung dcngan /·-kritis pcrsamaan rcgresi iersebut. Jika Hipoiesa
11111/
persamaandinyatakan scbagai H,~·
L b1
0 dan H11: L cji- O.
dan jika nilai /·-hiu.ng lcbih besar dari nilai /·:kritis dari kedua 11,1 antara
011/p111
dan sernua variabel penjelas kc-) terscbut maxa teriadi hubungan kausaliias saling
rnernpengaruhi br-directional 1:m11g<'r, jika salah saru dari kedua hal rersehnt berarti rerjadi hubungan kausalitas scarah 1111i-1.hrec11011a/ gra11i;er, dan jika tidak kcduanya rnaka tidak terjadi hubungan kausalitas
3.2.4.2.
[~ti111asi
/I()
C(llL'•Cl/11)K!'Clltgl'r.
dcngnn Error Correction M1x/el.v(ECM)
Oalam menganalisis dua variabcl atau lcbih data rime series yung mcmungkinkan
pendek
terjadinya keseimbangan dalam jangka panjang, dalam jangka
kcmungkinan
dapai
terjadi
kcndakseimbangan
(diSl'ijlll/1hm1111).
Perbedaan terscbut diperlukan penyesuaian (aJ11w111mt). Model yang memasukan penyesuaian
untuk mclakukan koreksi bagi ketidakseimbangan
tcrsebut adalah
Error Correction Models (F.C:vl).
Dimisalkan,
persarnaan
rcgrcsi yang mempunyai
hubungan
jangka
panjang atau keseirnbungan aiuara dua variabel Y dan X adalah scbagai berikut:
Y,
=Po
I (J1X,
(2.l 5)
51
Jika Y berada pada titik keseimbangan rerhadap X maka keseimbangan aruara dua variabcl rcrseb;n tcrpenuhi Namun dalam sisrem ekonomi keseimbangan variabel
jarang ditemukan. kesei mbangannya
Bila Y, mcmpunyai
nilai
yang bcrbeda dengan
nilai
maka perbedaan antara sisi kir: dan sisi kanan persamaan
tersebut adaluh sebesar.
EC= l't
Nilai
pcrbedaan
EC
ini
disebut
-P0
-
f1iXt
sebagai
kesalahan
(2.16)
ketidakseimbangan
(diseq11Ilibri11111 error). Jika EC sarna dengan not herarti X dan Y berada dalam kesei mbangan (hu bungan dalam jangka pendek J
Karena
jarang
terjadi
keseimbangan
maka
observasi
Let hadap
ketidakseimbangan dalam jangka pendek terseout dilakukan dengan memasukan unsur kelambanan _\' dan
Y. schingga
Y,
dapar dituliskan sebagai herikut
=OCo +<X1
X, +<Xz X,
1
+
1 •••••.•.••••••••••
(2.17)
Jika tidak terjadi stasioneritas pada tingkat level maka persamaan (2 17) rersehur perlu dimanupulasi dcngan cara mengurangi ke dua sisi persamaan dengan Yr- 1• sehingga:
52
Y,, - Y,
1
=c
Dengan menambah dan mengurangi sisi kanan persaruaan dengau oc1 X,_1, maka persamaan tersebut dapa. diiuliskan sebagai berikur.
Y, - Y,_, =o<0+oc, X, -ex, Xe-• +ex, X,_,+oc1 X,
1 -
(l-
ip)Y,_1 +
e
sehingga.
.1Y,
=OC1
.1X, -A(Y,_, - Po - (11Xt-t) + e
(2.18)
dirnana.
Persarnaan (2.18) di atas menjclaskan bahwa pcrubahan Y masa sekarang dipengaruhi
olch perubahan
X dan kesalahan
kctidakseimbangan
periode
sebclumnya, yang tidak lain mcrupakan variabel gaoggua.n pericde sebelurnnya.
53
Persamaan (2.18) tcrsebut dinamakan model ECM. yang didalamnya terdapat dua per samaan yairu persamaan jangka pendek dan jangka panjang
Kclebihan estimasi dengzn ECM ini adalah:
I.
Dapat digu nakan untuk mengestimasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Mudah unruk mengetepresiasikan
2.
pengaruh jangka pendek dan jangka
panJangnya 3.
Model Error Correction dapat digunakan terhadap data variabel yang terintcgrasi l(d) maupun data srasioncr 1(0).
4.
Bisa diestimasi dcngan OLS
'
Risa digunakan untuk persarnaan yang berdasar teor: Model F.CM ini dikategorikan sebagai model variabel time series yang
secara langsung dapat mengesumasi seberapa besar kecapatan variabel depcnden rnencapai kesei mbangan terhadap perubahan variabel independennya.
Persarnaan dasar ECM clapat dituliskan sebagai bcikut:
dY,
=a+
f{dX<- • - J3EC,_1
+ i:t
(3.9)
dimana:
EC
=
Error Correction. yang mengukur kecepatan variabcl Y melakukan pcnyesuaian (koreksi) terhadap ketidakseimbangannya
54
Dalam Model ECM. dapat dipilih salah saru dari dua metode. yaitu Twostep Error Correcuon Models (If/:.CM} dan Sin:d.- Equation Error Correction ,'\I/odds (SI\"/~( 'M).
3.2.4.2. l.
Two-step E""' Correction Modet«(Ts£li'1)
Suatu data yang terintcgrasi pada level yang sama l(tlJ. dan kombinasi dari keduanya stasioner, maka kedua data time series tersebut tcrkoinrcgrasi. Data yang ierirucgrasi
dan terkointegrasi ini membagi komponen stokastik dan
merniliki hubungan jangka panjang. Dcviasi hubungan keseirnhangan jangka panjang yang dihasilkan
akibat gangguan dalam jangka pendek akan dikorcksi
scpaniang waktu Metode yang sering digunakan untuk rnengestirnasi persamaan daii darn yang terintegrasi dan t.:rjacli hubungan kointegrasi adalah model two-stq: ECM 111au discbut dengan model l:i1gle Grang<'r. Pcrsamaan l~ng!e Gro11R1'r dapat dituliskan {sebagai persarnaan dalam jangku pcndek) sebagai berikut
6Y,
= fJollXt-i
-
Pi Zt-1 .._ !:i.1
dimana
Schingga diperolch persarnaan jangka panjang sebagai herikut·
(3.10)
55
Y
a
{Jz . X +c
=p-+-/1 I
Enf!.l.11 dan Granger ( 1987)
(3.11)
1
menganjurkan rnclakukan langkah pengujian
terhadap model yang berdasar pada hubungan
dua arau lebih variabel yang
rerkoinregrasi, memerlukan 4 (cmpai) langkah
I) Mclakttkan uji satsionaritas
data lime senes sehingga sernua data
(Y,dan X,) tcrintegrasi pada level yang sama, 2) Melakukan uji kointegrasi schingga scmua data kombinasi (Y, dengan X,) menunjukan hubungan terkoimegrasi.
3) Melakukan
regresi persarnaan
variabcl dcpcndcn (Y,) tcrhadap
indcpcndennya (X,) dan mendapaikan rcsidualnya, Y,
=
a+
px, + z,
dimunu kointegrasi vcktor, 7., diukur dari hasil regresi persamaan Ye terhadap X, 4) Menernpatkan residual
z, dan
mclakukan laJ!. I sehiugga menjadi
z..
1.
seperti dapat dilihat pada persamaan (3. I 0) di atas.
kemudian
dilakukan rcgresi rerhadap langkah kc (4). jika nilai /?,negatir dan
signifikan maka dianggap bahwa persamaan rersehui valid dan dapat digunakan
untuk melakukan prediksi jangka panjang.
56
Model Two-step /~CM ini konsep mengenai error correction, cquilibrmm, dan pengaruh jangka panjang rergantung pada hubungan koinrcgritas data yang pada data yang tcrintcgrasi
berdasar
inregrasi
ltd]
Dalam µ1 uses eku110111i
hubungan
data adalah mcrupakan syarat yang sudah umurn, namun pada koimegritas data dari dua atau lebih data rerintegrasi
jika terlalu tergamung
l(d), hal ini akan menjadi persoalan, terutarna apabila menyangkur kcmungkinan adanya data lime series yang tidak benar-benar tcnkojlntcgrasl".
Durr (1992) mclibatkan
rncncgaskan bahwa datam proses uji koinrcgrasi yang
dua arau lebih varinhel inregrasi l(d), proses kointegrasi darn dapat
menghasilkan asosiasi yang spurlons. tennarna rcrhadap jurnlah sampel data yang
rerbatas (dalam ucst, 2008)
3,2.4,2.2, Single l::(ft111li1111 Error (..'orre,·1io111l'Jodef.y (SEE(;M)
.'ii11gi11 l\q11(1/11111 Error Correction Model ini digunukun untuk pcrsamaan yang ierkoiruegrusi Neilson
( 1997)
sebagai syarar cukup, Seperti apa yang ditcgaskan oleh
dalarn
analisisnya
mengenai
kointcgrasi
dan
trend
urnurn.
menggambarkan bahwa kebanyakan alat aualisis tidak bisa rucrubedakan aruara ym1g benar-benar stasioncr dan yang spnrtous. dan menyarakan untuk model
regresi dari data yang tidak stasioner sclama lerbukti merniliki
hubungan
kointegrasi maka data tcrsebut terjadi hubungan jangka panjang.
' Robin Best dalam A11 lmrduction 10 Error Correction Models. Integration issues p. I~>, Oxford School for Quantitative Mc1J1ods m Social Research. 2rn18
57
Hubungan
kesimbangan
jangka panjang
dalam
ckonomi hanya dapat
dijelaskan jika terjadi hubungan kointegrasi, jika ridak rnaka hubungan antara
variabel tersehut tidak dapat menjelaskan hubungan jangka panjangnya Namun demikian model SEECM ini mcmburuhkan weak cxogeneity variabcl. Dalam analisis time series weak <1XOKe11ei1y didifinisikan sebagai lcmahnya hubungan kausalitas
(Granger Non Causality) antara variabel independen rerhadap
dependcnnya.
Persarnaan dasar SEECM ini dapat dituliskan sebagaia berikut,
~Y, =a+ j30~X, -
/31(Y,_1
-
~2Xr-1)
+ E1
(3.12)
dirnana
{JQ = koefisien estimasi pengaruh X terhadap Y dalam jangka pendek
ff, -
koefisien estimasi keceparan variable Y mencapai keseimbangan terhadap
variableX
{12 = koefisien estimasi pengaruh x·1crh~dap Y dalam jangka panjang Sehingga dapat ditulis persamaan jangka panjangnya.adalah scbagai berikut:
Y
dimana
='
ko
+ k1X + E
(:l.13)
58
Cl
ko
= /11
Model SEECM ini jika dibandingxan model TsECM memiliki persamaan, yaitu menghasilkan informasi yang sama tentang koefisicn penyesuaian jangka panjangnya. Tctapi model SEECM ini menghasilkan informasi yang lebih rnudah dikctahui
rerhadap pengaruh jangka panjang dan standar
error
pada rnasing-
masing variabel independennya jika dibandingkan model T~[CM.
Berdasarkan pertimbangan
iersebut selanjutnya dalam penelitian ini akan
digunakan Smid<' Equation ECM sebagai estimator dalam melakukan analisis data maupun pernilihan model persarnaan.
3.2.5.
Motode Evaluasi
Dalarn estirnasi model regresi ndak tertepas dari kriteria urnum statika, kriteria ekonometrik. dan kritcria ekonomis, selam krueria-kritena
khusus yang
dipersyaratkan dalam pengujian pada sub bah di aras Krireria urnum statika yang dipersyaratkan adalah kocfisien determinasi (R'). uji
1
da"l uji F. scdangkan uji
kriteria ekonomcrrik terdiri dari: uji muhikolinicritas, uji heteroskedasitas, dan oji
59
autokorelasi serta kriteria ekononiis yang menirikbenukan pada persamaan hasi I
cstirnasi dengan hipotesa yang diarnbil dan alasan perbedaannya.
3.2.5.1.
Kriteria Ekonomis
Krueria ekononu merupakan kriteria mengenai arah hubungan (sign) dan
besaran (111ag11it11t<') Krircria ini diicntukan olch prinsip-prinsip reori ckonomi. Jika nilai maupun tanda penaksiran (cstimasi) tidak scsuai dengan kriteria maka iaksiran
ekonomi.
mcnyatakan schingga
terscbut
harus mcmiliki
alasan yang kuat untuk
bahwa dalam kasus-kasus tcncntu prinsip ckonomi tidak berlaku,
mcmbenarkan
dalam reori ekonoml,
iaksiren yang bcrbcda dcngan yang tclah digariskan aiau rncnerangkan gciala yang bcrbcda tcrscbut tcrhadap
pcristiwa yang secara ekonomi mernang bisa saja tcrjadi.
3.2.5.2.
Kriteria Ekononietrik
J.2.5.2.L
Uji .Vlultikoli1tt-:1rit:1s
Uji ini untuk rncngctahui variabel
indcpenden,
adanya hubungan linier yang sempurna aniar
Multikolineariras
udak akan terjadi pada pcrsamaan regresi
sederhana (yang terdiri atas satu variabcl dcpcndcn dun sutu variabcl independen), kai ma mclibatkan beberapa variabel indepeudcn
Menurut Agus
Widarjono (2005). ada beberapa metode yang digunakan
untuk mendetcksi masalah multikolinicritas dalarn suaru rcgrosi adalah sebagai berikur:
60
a. Salah saru ciri adanya gcjala rnuhikolinicritas adalah model mcmpunyai koefisien detcrminasi yang tinggi (R 2) ( diantara 0, 7 dan I) telapi hanya sedikit
indcpenden yang signifikan
variabel
dependen rnclalui
mempengaruhi
variabel
uji t, namun berdasarkan uji F sccara statistika
signifikan yang berani scmua variabcl indcpcndcn sccarn bcrsarnu-sama mempcngaruhi variabel dependen. b. Melakukan
penghitungan
kocfisien korclasi amar variabel independen,
apobila nilai kcrclasi cukup tinggi (misalnya
diatas 0,85),
maka diduga
Sebaliknya jika koefisicn korclasi rcndah (misalnyn
ada multikolinicritas.
kurang dari 0.5), maka diduga tidak mengandung unsur multikolinieritas. menggunakan
rnetodc
ini diperlukan
Octcksi
dcngan
kehati-hauau,
masalah
ini timbul terutama pada data series dimana korelasi
antar
vm label iudepcnden cukup ringg]. Korelasi yang tinggi ini tcrjadi karena kedua data mcrnpunyai trend yang sama, dirnana data akan naik dan turun
bersamaan. c. Mclakukan regresi tarnbahan talfxtliary), tujuannya untuk mengcrahui hubungan antara dua (atau lcbih) variabel independen bcrsarna-sarna indcpendcn
(rnisalnva
x2 dan
yang lain (misalnya
K.1) xr],
mernpengaruhi Seianjurnya
yang sccara saw
dilakukan
variabel bcberapa
regresi, masing-masing dengan mcmbcrlakukan saru variabel independcn (rnisalnya x.) sebagai vuriabel dependen dan variabel independen la11111ya
tetap
diperlakukan
scbagai
variabel
independen,
persamaan akan dihitung nilai f-nya dengan rumus :
Masing-rnasing
61
.......
adalah
11
(3.2 I)
banyaknya observasi, k adalah banyaknya variabc independen
(termasuk konstanta), dan I? udalah koefisien determinasi masing-masing model. Nilai kritis disiribusi
Jika nilai F111,,,,,~
;.,
F dihiiung dengan kebcbasan k-2 dan k+I.
Fh111111~ pada
o. dan derajat kebebasan
icrtcruu,
maka
model mengandung unsur mulrikulinier.
IJji Hetcroskedastisitas
3.2.!'i.2.2
Heteroskedastisitas penaksiran
pada
kocfisien-koetisien
suaru regrcsi
model
rcgrcsi
mcnjadi tidak
akan
efislen.
menyebabkau Hasil
taksiran
mcnjadi kurang dari scmcstinya sehingga tidak mcmenuhi unsur llLUE. Untuk menguji gejala hereroskedastisuas
Pengujian Meiotic
salah snrunya dengun Merode White Test.
gejala hsteroskcdastisitas
dalam hal ini dcngan menggunakau
White Test, adalah dcngan rnernbandingkau
pengujian dengan nilai Ch1-sq111.1re dari label
nilai obs=R-sqnaro duri
Jika nilai obs=R-square dari
pengujian > Chi-square dari tabel rnaka model dianggap rnempunyai
hetcroskedastitas,
masalah
begitu juga sebaliknya jika nilainya lebih kecil maka dianggap
lidak rcrjadi masalah hctcroskedastisitas
(Gujarati, I 978).
62
J.2.5.2.J.
llji ge,jala Autokorelasi
Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antar variabel gangguan (e) sehingga estimator yang dihasilkan
menjadi tidak efisien. l'engujian dilakukan
dengan rnetode Breusch-Godfrey (Langrange Multiplier). adalah "there is no serial
auro-corelauon"
probability value Obs"li-\(/11ored,
Pcnolakan
Ilipotesis nul uji .BG
HG diiakukan menurut
Pengujian dengan meiode ini dapat dilakukan
untuk beberapa rnacarn lag, dalam penelitian ini pemilihan lag ditentukan dengan
mempcrhatikan Akuik« l1!/i1 Criterion (ATC} . Jika terjadi rnasalah aurokorclasi maka diupavakan penyernbuhan dengan mcrodc Coltrane 011rc111
3.2.5.3.
Kriteria Umum Statistik
J.2.5.3.1.
Penaksiran Koeflsien Determinasi (R1)
Penaksiran koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mclihat besarnya kemarnpuan variabel indcpenden sebagai prediktoi
untuk menjelaskan variabcl
dependen Perhitungan nilai koefisien determinasi ini menurut Gujarati (2003;!14),
dirumuskan
sebagai bcrikut :
£SS
H2 - ----;:-;:-
rss
dimana .
(3.J fl)
63
R2
kocfisicn dcterminasi rnajemuk (muliipl<' ~'V<J.f/iCi<'/11 cf detennination';
=
yaitu prioritas variabel terikat yang dapat diielaskan oloh bariabel secara bersama-sama J·:SS
Explained sum
1!l squares, arau jumlah kuadrat yang dijelaskan arau
variasi nilai variabel tcrikat yang diiaksir sckitar rata-rata. '!SS
=
total sum 11f.1q11ar('S, atau total variasi nilai variabel terikai sebenarnva
di sekitar rata-rata. Tciapi penaksiran
dcngan
determinasi
koefisien
(R2)
ini mcmiliki
kclcmahan yaitu bahwa nilai N~ tidak akan akan pcrnah menurun terhadap jumlah varlabel iudcpcndennya, Artinya koefisiscn ditcnninasi
N2 ini akan semakin besar
jika variabel indcpcnden di dulam suatu model ecrus diiambah, walaupun variabel tersebut belum
tcntu merniliki
justifi~asi
(Ii
rlal11m ieori ekonomi atau logika
ekonomi
Untuk itu dalum membandingkan persamaan biasanya digunakan Adjml~d
t<1 [aiau iF). (3.18)
ffrmy Theil dalam mcngaiasi kclcmahan R1• mengubah pcrsamaan
di atas mcnjadi sebagai berikut:
/SSS
1--·ss
f(1t-k) _
r , /(n-1J
-1-
1-R Z) -11-1
(:
n.-k
(
c 3.19)
Persarnaan di aras dinamakan Adjusted R-sq11nrecl. Persarnaan tersebut
mengirueprcstasikan
bahwa semakin banyak variabel
indepcndcnnya
sernakin
64
kecil nilai adjusted R-squnmrl. tetapi akan bertambah besar jika nilai I absolut variabel yang ditarnbahkan lcbih besar dari I. Semakin besar nilai adjusted R-
squared semakin baik model yang digunakan. Uji c
3.2.5.3.2.
liji kocfisicn sccara parsial adalah untuk mengetahui pengaruh masingmasing
variabel
dependennya
indeperulen
sccara
parsial (sendiri)
Proses pengujian dengan menggunakan Uji
terhadap variabel t
(l-les!) dapat
digunakan rumus scbagai berikut : (Agus Widarjono, 2005)
t
{J;-
fJ1
Se({/1)"
.
......
(1.20)
dimana :
=
nilai hitung
Pi ~
parameter estimator
pI
nilai biporcsis nul
=
Se -
Standar error estimator
Selanjutnya untuk mengerahui apakah variabel independen (secara parsial)
mernpunyai
pcngaruh
secara nyata (signifikan)
terhadap variabel depcnden
65
dilakukan dengan rncmbandingkan
I
hitung dengan
1
tabcl pada tingkat signitikan
(a) dan derajat kebebasan (di) rertenni, dengan ketentuan scbagai berikut :
Jika nilai I hi11111g < mlai I tabel, bcrarti variabel independen tidak tidak berpcngaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, Jika nilai t hi11111g > nilai 1 tabel, berarti semua variabel indcpcnden
berpengaruh secara signi fikan te.hadap variabel dependen
3.2.5.3.3.
Uji F
Uji koefisien
regresi secara simuhan (l·~tes1) merupakan penaksiran
tentang baik tidaknya suatu model yang dihasilkan dari suatu persarnaan regresi.
Dalarn Uji Fini koefisien regresi semua variabel independen diuji secara sirnultan (serempak) sehingga bisa dikerabui apakah model rcgresi yang dihasilkan bisa digunakan
untuk mclakukan prediksi atau tidak. Proses penaksiran dilakukan
dengan rnembandingkan antara nilai l' table dcngan F hitung. Untuk rncncari F hitung, mcnurut (Agus Widarjono. 2005) formulasinya sebagai berikut ·
F
= (1-R•);(r.-k-11
dimana
F
-
1{1 -
Nilai kemaknaan seluruh variabel penjelas
Koefisien dcterminasi
.........
--------- .. --- ..
· (3
:!l)
66
k
Banyaknya variabcl bcbas
n
= Jumlah sarnpcl (observasi)
Nitai
F iabcl diperoleh dengan menggunakan
tingkat signifikan (u) dan derajai
kebcbasan (ell) tertentu Kepurusan pengujian sebagai berikut :
- Jika nilai F hit11117 < nilai F tabe], bcrarti scmua variabel independen yang digunakan sccara simultan (serempak) ridak berpengaruh (ridak
signifikan) ierhadap variabel dependennya. - Jika niloi F hi11111g yang drgunakan
?
nila! l: 111hd berani sernua variabel independen
secara simultan
(scrempak)
( signi ti kan) terhadap variabel dependennya.
berpengaruh secara nyata
8AHIV
1-IASIL PENEL1Tl~
DAN PF.MBA HASAN
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model fungsi produksi Cobb Dougta« y:ing melibatkan konsumsi energi, tcnaga kerja dan
modal, sebagai variabel uiama yang rnenielaskan variabel dependen periumbuhan ekonorni. Variable konsumsi energi tersebut dibagi menurut jenis energmya yaitu:
rninyak bumi, gas bumi, dan listrik. Selan itu variabel lain yang merupakan variabel koutrol adalah ekspor, dan
f111111ai1
capital.
data time series lndonesia
Berdasarkan
yang diambil
dari
tahun
L~65 - 2006, diharapkan peneluian ini dapat mengerahui ada ridaknya pengaruh serta scbcrapa besar pengaruh terscbur, renuarna rnengenai konsumsi cnergi
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun dalaru jangka panjang.
Dalnm peneliuan ini analisis dilakukan dalam dua bagian, pcrtama analisis hubungan konsumsi energi dengan pcrtumbuhan
ekonomi, dan kedua analisis
produkiivitas tenaga kerja, yaitu hubuugan aruara perrumbuhan ekcnorni per unit tenaga kerja dengan energi yang dikonsurnsi oleh setiap unir tenaga kerja. Dalam
masing-masing analisis iersebut akan dilakukan pengujian terhadap 3 (tiga) model pcrsamaan
yang
berbeda
untuk
selanjurnya
berdasarkan uji krueria ekonomerris dan statistika
dilakukan
pemilihan
model
68
4.1.
Analisis Oeskriptif
4.L.I.
Variabel Depcnden
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel perturnbuhan
ekoaomi dengan GDP sebagai proksinya, Perturnbuhan ekonomi di
Indonesia selama lebih dari 40 tahun terakhir meounjukan fluktuasi yang cukup besar Hal ini dapat dilihat dari dari naik turunnya periumbuban Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dari tahun 1965
2006. Pertumbuhan ekonorni terendah
terjadi pada tahun 1998 akibar krisis moneter Pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot menjadi -14,37% dari pertumbuhan
sebesar ..-4.4%
pada tahun 1997. Sedangkan penumbuban ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 1973 yaitu sebesai 14.88 %. namun mengalarni penuruoan drasns rnenjadi 0.26% pada tahun 197.+. Pertumbuhan rara-rata ckonomi Indonesia dalam kurun wakru antara tahun 1965 sarnpai tahun 2006 adalah sebesar S.28 %.
Akan tetapi jika dilihat sccara keseluruhan pertumbuhan
ekonorni
I ndcnesia
mengalami
dari tahun 1965 - 2006
trend yang tent'
Kencederungan ini dapar dilihat dari garis 1eJ1d linter pada Grafik 4.1
menurun. I lal ini
berbeda jika di Iihat dari nilai 1 iii GOP Indonesia. Berdasar harga konstan tahun 2000. nilai riil GDP Indonesia terns mengalami peningkatan sejak tahun 1965 hingga tahun 2006.
69
Gralik 4.1 Pertumbuhan Rata-rata GDP lndonesia per tahun 1965- 2006
0.20
(\.15
o
0.1 (l.li)
11,t)(l
-
IS
~l.2U l9X(I
1%0
l'N()
2(H)()
20l1)
Sumbcr: lit,\.'(,r1cttl,\'ouonnl I< ro11111s tinta /i;r lndot"'·"n, l Hi"fo: 2007 lup1/01erl 7 ./1111c1 200.~;. cL11n d1olnh.
Sedangkan nilai riil GIW lndoncis» dRf)nl rlilhat pad~ Graflk 4 2
Crnfik 4.2
(Mll~·:ir R11.) 2. CJO() (l()(l l &<)0,()()0
l.(~ll).1100
uoo, I }()0 l 200.000 I .(IOU.Cl()O 800.11(111 WO ()()(I
.j()(),0()(1 200.()(1(1 (I
196<1
Sumber: iiistoncal {\'tlli(IJt:,/
197(1
fr('c;u1il."<
I <JS(l
1990
2()(1(1
20Jll
skua tor huf,·>1h',\'tl'1.! tP)0-lflt17lll/'
70
Dari Grafik 4.2 tersebur dapat dilihat bahwa tcrjadi pcnuruuan nilai riil yang cukup signifikan pada tahun 1998, yaitu sebesar -204, I 5
GDP Indonesia 1rily1111
rupiah akibat
penumbuhan akan
krisis
moneier
pada tahun
I 111!7.
besarnya
penurunan
ckornomi dan nilai riil GDP lndonesia pada tahun 1998 tersehut
dijadikan
pcrtimbangan
dalarn
penelitian
ini.
cknnomi yang cukup signifikan rncrnpunyai
pertumbuhan
perilaku secara keseluruhan
variable input
apakah
penurunan
pengaruh lerhadap
yang mempengaruhi
pcrtumbuhan
eko rw 111 i .
.l.1.2
Varinbel lndepedeu
Varibcl indcpcnden sebagai variabcl pcnjclas ynng menernngkan variabcl dependcn, pcrrumbuhan ekonomi, dalarn pcnclitian ini dibagi menjadi dua yaitu:
vm iabel urarna dan variabel ko111 ml.
~.1.2. L. Variahel UIMll:\
Pcrtumbuhan
konsumsi
minyak
adalah bagian du1 i vai iabcl konsumsi mempengaruhi bumi ternyara
pertumbuhan ekonorni.
bumi dan komsurnsi gas bumi Indonesia
energi yang mcrupakan variabel uiama yang minyak bumi dun gas
Pola pertumbuhan
tidak jauh berbcda dengan pola penumbuhan
ckonomi
Indonesia.
1 lanya S<\j
Hal ini dapat dilihar mencapai
pertumbuhan
dari rentang perturnbuhan konsumsi gas burnt yang tcrtinggi
sebesar
76.21%
(I CJ77)
dan
moucapai
71
pertumbuhan bumi
tcrcndah scbesar -45.20% (1973 ). Sedangkan pcrtumbuhan min yak
rucucapai
pcrtumbuhan
sebcsar -5.fl% ( 1998).
scbcsar 18.09%
tertinggi
Pcrtumbuhan
( 1977) dan terendah
fluktuasi tcrutama
gas bumi mengalami
sekitar rahun I 970-an sedangkan pcrnnnbuhan minyak humi relatif lehih stabil sepaojang tahun 1965-2006
Grnfik 4.J Pcrlumbuhirn Konsumsi Miny11k Bumi d1111 k'.011su111si Gns Bumi Indonesia Tal11111 1965-2006
1.00 0,KO
-...
O.lio (),40
0.20 (),(J()
-0.21)
,,
•
~l,4(1 •(),(\1)
1%0
1970
19110 --
Pada tahun 1998 tcrlihat
0 OIL
I 0)0i0
l(>()CI
2t1JO
G_GAS
buhwa penurunan
pertumbuhan
konsumsi
gas
bumi lcbih besar dibaudingkan dengan penurunan pertumbuhan yang dialami olch
minvak bumi. Jika dilihat dari share konsuinsi ruinyak bumi dan gas bumi di Indonesia rnenunjukan bahwa penurunan konsumsi minyak bumi tcrsebur banyak
dipengaruhi
olch herkurangnya
pcnggunaan
BBM
d1
sektor
transportasi,
72
Tabel 4.1 Share Konsumsi fncrgi Final Ta 111111 1997 fl 998 Minyak Bumi Gas Bumi _____ .:..:.:..:::.c::.:.:..::.::..c..::..._~
Sektor lndustri Transportas Ru mah Tangga
25% 45%
25% 0%
18%
54%
2%
20%
9%
0%
Komersial
5ekror Lain.:..·o::la""in'-------Sumher: /)io/11/i tiar! //1110 iWSIJ\I, :;oor,
sedangkan penrunan pcnumbuhan
gas burui disebabkan berkurangnya konsumsi
I .t>(i di sekror rurnah rangga, dengan asurnsi bahwa proseruase penurunan masingmasi ng kon su msi
1 crschut
seband i ng dcnga n
proscntasc share
konsumsi
energinya.
Share konsumsi euergi di sekror indusrri baik minyak bumi dnn pads tahun 1997
!,;8S
1998 menurut data Oepanemen C:ncrgi dan Sumber Daya
vlineral 2006, scocrti dapat dilihat pada Tabet 4 t di atas, menempati kc
dL1<1
serelah rranspormsi
Hal tcrscbut mcnunjukan sebenarnya
lebih
bumi
1111t11k
uruian
minyak bumi dan rurnah tanggu untuk gas buim.
buhwa dampak krisis moneier ierhadap konsumsi cnergi
bcsar pengaruhnya
terhadap scktor konsumrif dibandingkan
dengan sektor produkti C Dura mempcrliharkan
pertumbuhan
konsumsi
listrik
dari
tahun
i965
2006
pola lluktuasi yang berbeda dengan pcrilaku konsurnsi minyak
bumi dan konsumsi gas burni, seperti dapat dilihat
pada Grafik 4,4
Dalarn kurun
waktu antara tahun 1965 - 2006 atau selama kurang lebih 40 (ernpat puluh] tahun
73
tcrsebut pertumbuhan total konsurnsi listrik
terus mengalami trend yang
mcningkat. Peningkatan ini scjalan dcngan pcrkcmbangan jurnlah penduduk dan
peningkatan taraf hidup masvarakat. Secara diskriptif seperti dapat dilihat dari Grafik 4.5, menunjukan bahwa
pola jumlah konsumsi lisink tidak memiliki pola yang sama dengan nilai riil GDP, vteruang tcrjadi penurunan konsumsi listrik pada tahun 1997, tapi menurut data dari Bl' Stanstical Review of World hal ini lebih disebabkan oleh mcnurunnya konsumsi tcnaga listrik yang bersumber dari pernbangkir tenaga air (hydropower plant) pada waktu bersamaan, dengan asumsi bahwa s11p11iy tcnaga listrik yang
bersumber dari tenaga air habis terkonsumsi setelah dikurangi rugi-rugi jaringan,
tosses dan untuk penggunaan sendiri.
Grafik 4.4 Pertumbuhan Total Konsumsi Listrik Tahun 1965-2006
0.8 0.6 0.4 IJ.2 ()
~J.2 -t~A .(),6 -0,8
.J · 1.2 0
10
20
JO
Su rnhcr: l!l' Stattstica!Review of World Enere:../uiw ](}116
74
Menurut data terseout total konsumsi listrik mcmiliki kecenderungan mcngikuti pola konsumsi listrik yang bersumber dari renaga air. Selisih jumlah
antara total konsurnsi listrik dan konsumsi yang bersurnber dart tenaga air, dikonsumsi dari pembangkit listrik yang bcrsumbcr dari geothermal, biomassa.
BBM, gas bumi dan batubara. Hal ini rncnunjukan bahwa tcnaga listrik yang bersumber 'dari energi tenaga air memainkan
peranan yang cukup pcntiug
ierhadap penyediaan tenaga lisuik di Indonesia, tennama pada tahun awal tahun 1970-an. Narnun mulai rahun 200 I konsumsi listrik yang bersumbcr dari tenaga
air terns rnengalami pcnurunan, semeniara total konsumsi listrik torus meningkat.
Grafik 4.S Total Konsumsi Listrik Tahun 1965 - 2006
(juta Kwh) 20.00 18.00 16.00
H.00 Totai l:J~clric.t1y
12.0() I 0 Cl\)
Juta.
ROI>
6.00 4.0(>
2.00 0.00
~r~-~~~~-~~~~-~~~~-~~
~~~~~~~~-~---OQO~~ggQ
------------------NNN ~m~~m~~~··~~~O~O~DCCO
Kwh)
75
Peningkatan
total konsumsi
listrik rcrsebut antara lain disuplai
dari
pcmbangkn listrik yang bcrsumber dari batubara (selain dari minyak bumi, gas bumi dan sebagian kecil dari energi terbarukan) dengan mempertimbangkan
teknologi. harga pokok pembangkitan dan kctersediaan sumber daya alamnya. Tidak dirnasukannya
konsurnsi
batubara sebagai variabel dalarn pcnclitian
ini
lcbih disebabkan karena konsurnsi batubarn dimasukan kedalam (i11cf11ding into) konsumsi energi total ya11g merupakan variabel jangka panjang.
Selain
vai iahel konsumsi
energi variabel
lain yang juga merupakan
variabel urama adalah modal (capi1al s/ock) dan tenaga kcrja (fabor). Dalam teori perrumbuhan
ekonomi,
variabel
modal dan tenaga
kcrja diyakini
pengaruh yang signifikan rerbadap pcrtumbuhan ekonomi,
Grnlik 4,6 Pertumbuhan Tenaga Kerja Indenesia Tahun 19
0,UX
;_9~11.fl (>12
"" ... ~~~...,...,.
O.tl4
~..,.;.~
0J)2
..,,
..
v~ OJ)(I -0.()2
-0.04 1%<1
197(1
I <J80
2(100
Sumher: I!istoricill }\'a11onnl Accountsc/ataJf.r Indonesia, diotah,
2010
memiliki
76
Data dalam bentuk grafik rnengenai pertumbuhan tcnga kerja (!ahor) dapat
dilihat pada Grafik 4.6. Dari grafik terscbut terlihat bahwa perturnbuhan tenaga kerja mengalami penurunan dari pertumbuhan 4.2% pada tahun 1994 meujadi pcrtumbuhan sebesar -2.3% pada tahun 199:> H.al ini memperlihatkan hahwa penurunan
pertumbuhan
ekonomi
pada
tahun
1998
telah
mempengaruhi
pertumbuhan tenaga kcrja Indonesia. Narnun jika dilihat dari besar jumlah tenaga kerja terlihat bahwa pcnurunan jumlah tenaga kerja justru tcrjadi pada tahun 1995
yaitu sebesar 80.1 juta tenaga kerja dari tahun sebelurnnya sebesar 82 juta tenaga kerja atau mengalami penurunan hampir 900 ribu tenaga kerja, seperti yang dapat dilihat pada Garfik 11.7.
Grafik 4.7 .fumlah Tenaga Kerja tndoncsia Tahun 1965-2006
Su mber: / tistonco! £Vo11on,7/ .1ct·oun1s dat« 1(u· Indonesia
77
Scdangkan pcrtumbuhan modal lcapital s10ck) mengalami pertumbuhan
seperti yang dapat dilihat pada Grafik 4.8 di bawab ini:
Grafik 4.8 Pertumbuhan Capital Stock Indonesia
Tahun 1965- 2006
0.12 1997, 10.6 %
0.10 0.08 0.(1(, ll.04
I
0.02 ().twl
-1).112 1960
1970
19lSO
l~Y:IO
2000
20!0
Dari grail k tersebut terlihat bahwa pertumbuhan modal mengalami penurunan perrumbuhan
hingga
mencapai
pertumbuhan
sebe'umnya sebesar 10.6%
3 7"/c pada
iahun
pada rahun 1997.
1998
dari
Hal ini secara
diskriptif mernperlihatkan bahwa pcnurunan pcr:umbuhan ekonorni pada tahun 1998 secara bersarnaan mengalamai pcnurunan bersarnaan dengan penuiuuan
pertumbuhan modal di Indonesia Sedangkan jika dilihat dari jumlah akumulasi model di Indonesia dari tahun 1965- 2006 terhhat bahwa di Indonesia mengalami peningkatan jumlah akumulasi modal hingga lebih dari 12 (dua betas kali) lipat, Dan mengalami perubahan pola garfik modal dari tahun [997 menjadi lebih landai
78
hingga tahun 2006. Dari grafik tersebut terlihat bahwa terjadi perbedaan tiga masa perubahan jumlah modal di lndoneisa, sedang (1%5-1976),
pesat (1977-1997),
dan melambai ( 1998-2006)
Grafik 4.9 Jumlah Akumulasi Modal Indonesia Tahun 1965- 2006
.i 500000.00 .iuooooo.oo -
2006:3193013~31}
35000(1(1. 00 3 (H)()OOOJ n
2500000.00 2000000.00
1500000.00 l0000(l0.(Xl 50()()()(i_(X)
''•ti I
ms . .c;l'J6('8 ro
O,\Xl
1960
4.1.2.2.
1970
1980
1990
2000
2010
Variabel Kontrol Selain variabel utama, dalam penelitian ini, rnenggunakan variabel lain
yaitu variabel ko.urol yang rerdiri dari medal pembangunan rnanusia (human
capitatv dan ekspor, Berdasarkan teori pertumbuhan endogen (emio}?e11011sgrowtt: theory), dan openness. diyakini bahwa variabel human capital dan ckspor
memiliki pengaruh terhadap pcrtumbuhan ekonomi suatu ncgara. Variabcl ckspor yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
11e1
ekspor yang merupakan sclisih
antara ekspor dan impor Indonesia dari tahun 1965 - 2006 terhadap sernua komponen termasuk minyak bumi.
Jika dlihat dari (irafik 4.10 renrang net ekspor Indonesia mcmperlitunkan bahwa penurunan terbesar justru tcrjadi pada rahun 200 I yaitu sebcsar 25857.75 juta USO dari tahun scbclumnya scbcsar 42059.18
USD arau mengalarni
penurunan lcbih dari seiengah kalinya. Penurunan ini meuyebabkan
kondisi net
ekspor Indonesia bcrusaha merangkak kcmbali sctelah iahun 2001. Baru scrclah 4 (empat) tabun yaitu padu tahun 20011 kondisi net ekspor Indonesia hampir sama
dengan kondisi pada tahuu 2000. Kondisi net ekspor Indonesia rcrus mernbuik hingga rahun 2006
Grafik
.u 0 Ntt
F:kspor Iudouesia Tahun 1965- 2006
Juh1 USU •100()1).00 ~()0111).(JI I 700110.(UI 6()()01).(Hl 50001). (I() 40000 (Ii)
soooo.o(I 21)000.00
2001, 25~!7,1~
HlOOil.110 (I.OU
1%1)
1970
19RC
19~0
2000
2010
80
Sumber: Badon p11s1J1
.\1111J.<11~
(/J!'SJ.berf.ngm tahun
Modal pernbangunan manusia (human capital) secara teori merupakan faktor penting dalam proses pertumbehan ekonomi jangka panjang. Namun secara cmpiris hal tersebut belum tentu menggamharkan ha! yang sesuai dengan teori", Perbedaan antara teori dan empiris rersebn disebabkan oleh pengukuran ya.ng salah dan kualitas data yang digunakan Dalam pcnclitian ini digunakan data rnengenai human capital stock yang diukur dalam milyar dollar AS dengan harga konstan pada tahun I 990 Data ini diambil dari background paper of Human capital and economic growth in Asia 1890-2000: a time-series analysis.
Grafik 4.11 Human Capital Indonesia Taboo 1965- 2006
Hill USU 7(11).0(i 600.()(t
500,00 ~Q0.00 300.00 200,0ll loo.oo
o no
1'ttl HiI11111111 twmrn
... Bas van Leeuwen, dan PCtcr l·Oldvan dalam Human ( 'apua!and ~noHu!: firu1·;fh in .-t.\l(J 1~90-)000: a
1.:111q..,-,'"'fJ'1e •..:
81
Dari tahun
1965 - 2006 stock of human capital
terns rnengalam i
peningkatan hingga hampir 4 (empat) kali lipat arau meningkat sebesar 447.47 milyar USD diukur dengan harga konstan intemasional tahun 1990. Dari surnber
data yang sama, peningkatan ini sama dengan tclah meningkatkan rata-rata lama orang Indonesia berumur I 5 tahun atau lcbih mcngcnyam pcndidikan dari 2,S tahun meajadi 9 tahun
Arnnya pada tahun 1965
2006 jika diambil rata-ratanya
dari populasi orang yang berusia 15 tahun arau lebih maka setiap orang pada tahun ]965 mengeyam pendidikan sctinggi-tingginya sampai kelas 1 SD rneningkat ruenjadi maksimal kelas 3 SMP pada tahun 2006 Arau jika dilihat dari jumlah orang yang bersekolah sampai tingkat SMP scbanyak 1. I 19,4R5 orang pada tahun 1965 menjadi 17, 175,615 orang pada tahun 2006.
4.2.
Analisis Kuatitarif dan Pemilihan .\
Dalam penelitian ini analisis kualitatif dan pemilihan model persamaan
akan ierbagi menjadi dua bagian bcrdasarkan analisis yang dilakukan, yaitu: Analisis
Pertumbuhan Ekonorni dan Analisis Perturnbuhan Produktiviias.
Pemilihau model didasarkan pertimbangan kriteria ckonomcrri yang rneliputi: uji rnulrikolinieriras,
uji heirokcdasitas, dan uji aurokorelasi. serta uji sratika yaitu uji
F dan penaksiran Adjusmcm ~
Pcmilihan model persarnaan dilakukan terhadap
nga model yang berbeda pada masing-masing analisis.
82
4.2.1.
Analisis Pcrtumbuhan Ekonoml,
Model persamaan regresi yang digunakan dalam Analisis Pertumbuhan Ekonomi diambil
berdasarkan persamaan (3 2) yang disubsitusikan ke dalam
model single equation EX' pada pcrsarnann (3.12),
dan didapatkan pcrsamaan
rcgrcsi scbagai bcrikut.
tl(ir.nP =cc+ PolllGm1. + tlGcAS + /J.{i1·:1.c + IJ.(in L\Grm·l -
p, [Gr;o1·(-l)
G.,(-'I)
+ {j,GL + /J.{,1< + /J.(,x +
- ~z(Co1L (-1) + C1;AS(- 'I)+ cliLl'(-1) + Gn(-1) +
+ r.,.(-1) + GK(-1) + Grm·(-1) + Crm·(-2) +r,ror(-::l))I + el
( 4.1)
Sebelum melakukan pemilihan model persamaan, dilakukan serangkaian
pengujian tcrhadap semua data rime sanes variabel rerumati, yaitu mclalui uji akar unit.
LJJL
kointegrasi data variabcl dan kausalitas variabel, Pengujian terhadap data
ume series dilakukan agar diperoleh persaman regrcsi yang tidak menghasilkan kesimpulan yang salah atau .iy111r/011s.
Uji akar unit (stasioneritas data) dilakukan dcngan menggunakan ADF test Uji srasioneruas dilakukan pada tingkat level 1(0), dcfercnsi tingkat pertama
83
1(1), panjang kelambanan ditentukan berdasarkan kriieria SIC, dcngan include in th« IC'' equation dipilih tntercept
Dari Tabel -1.2 tersebut dapat dilihat bahwa sernua data pada difcrcnsi
tingkat kedua rnemiliki nilai absolut statistik ADF lebih besar dari nilai kritisya (angka hold), maka dapat dikatakan bahwa scrnua data stasioner pada deferensi
Tnbcl -1.2 Augmented Dickey Fuller (ADF) Test Test St11sionnritas Onta 1\nnlisi.s Pertumbuhan Ekonomi
Augmented Dickey Fuller level
ht Oitrerenc"
Growth GOP Growth Oil
-4.903247
-7.837838
-4.599611
Growth Gas GrowU1 Electrrcit'I Growth Human Capital
"1.024404
·S.625955 ·11.323530 ·6.738271 -6.449415
Growth Growth Growth Growth
·7.382081 ·1.820943 -6.850679 ·6.036378 (·2.94115)
Labor
Capital Stock (xport FnNgyTotal Critical Value \at 5%)
ungkat
pertama
menghasilkan
I( I).
·7.953696 ·lA93177
·6.344080 ·4.894885 -7.492716 -7.314437 (·2.94115)
Hal iui berarti bahwa jika dilakukan
kesimpulan
yang salah atau sporius Stasionei
deferenst tingkat pcrtama I( I) artinya diperlukan difercnsi
regres1 tidak terjadi
pada
scbanyak satu kali
untuk mencapai 1ingkat stasioner pada level yang sama, Artinya data rncngalami
84
ketidakseimbangan pada jangka pendek untuk mencapai keseimbangannya dalam jangka pa njang.
Setelah dilakukan uji terhadap srasionaritas data. dilakukan uji koimegrasi data vanabet dengan menggunakan Johansen test. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengctahui hubungan antar data variabel pada ringkat srasionaritas yang sama. dalam hal ini I( I). Hasil Lji koiruegrasi tersebut dapat dilihat pada Tabel
4.3 di bawah ini Tabel 4.3 Johansen Test Test Kointegritas Darn Analisis Pertumbuhan Ekonomi
Hypothesized
Trace Statistic
0.05 Critical Value
Prob." "
179.5098 143.6691 111.7805 83.93712 60.06141 4C.17493 24.27596 1232090 4.129906
0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0005
Nu. of CE(s)
Eigenvalue
None•
0.997688 0.987370 0.890199 0.865090
748.2683 Sll.5537 341.0583
0.8019AA
176.7813 113.6236 64.93636 29.31086 12.29066
At 'l10St At most Al most At most At most At most At most
1' 2• 3• 4 • S•
6• 7•
At most 8 •
0.713034 0.598872 0.353651 0.270317
254.9041
Trace test lndlr~tPT;; q c:ointeg:ating eqr~siat the0.35 &e~ •denotes re.ectrcn of the hypoLlfes;s at trieO.OStevel ""'r.•1.va.1.Jes
Jika nilai /.R-hitung itrace statistic) lcbih bcsar dari nilai LR-kritis dari
Ostcrwald-Lenun ( 0. 05 critical valuej nya maka lerjadi koiruegrasi atau rnenolak hiporesa 11111f. Terjadinya koimegrasi ini juga dapat dilihat dari uilai probebiliras
85
Mac Kinnon - Haug
Michetis (19Y9). Hasil tersebut memperliharkan bahwa
berdasar atas trace res/ terjadi ') (sembilan) kointegrasi pada level 5% tcrhadap serial semua data pada la}! imerval digunakan
110
I
10
2, dengan nilai asumsi trend yang
deterministic trend Artinya semua data memiliki kecenderungan
icrjudi hubungan dalarn jangka panjang.
Scdangkan hasil uji kausaliias diperhhatkan pada Tabel 4.4, Dari basil uji kausalitas tersebut dapat diiihat bahwa harnpir scmua variabcl indepcndcn tidak memiliki hubungan pcngaruh terhadap GDP, kecuali variabel perrumbuhan tcnaga
kerja dan pertumbuhan energi total Pertumbuhan tenaga kerja dan perrumbuhan konsumsi energi total signifikan pada level I 0% yang berarti menolak H,, dan terjadi hubungan kausalitas terhadap perturnbuhan ekonomi,
Tabet 4.4 Causality Granger Test Test Arab Hubungan VJ1ria1Jcl Analisis Pertumbuhan Ekouomi
Null Hypothesis•>
F·Statistic
Probability
does not Cause GCil);:
0.59878
0.55517
Nut R~]ected
Ge.AS does not Couse G,,,,,
0.932.05
0.40357
Not R~jected
Gc!r
does »or Couse Gr..~'
0.94120
0.40009
Not Rejected
G,,
doe: riot Couse G..,,,
2.20384
0.12590
!\Int R~fecte.-J
G, G,
does not Couse G.oor
l.64570
O.l,0/87
does not Couse GanP
£.bl381
0.08792
Not Rejected R!fjecred
(j x
does no: Couse Gonp
0.44686
0.64334
Not Rejected
G1or does not Couse Ga<,,
143.862
0.06518
Rejected
(;OJ!
Decision
.... Uji dilaknkan dnri data varinbcl independcn tcrnadap GnP s~d;1ngk}ln arah scbaliknya tidak disajikan datam tabcl ini, Jika p value signifikan maka rncnolak ii,, yang. berarti :1d:1 huhungan pengarun.
87
Tabel 4.5 Hasit Regresi, Uji Hcrerokcdasitas dan Llji Autokorelasi An~lisis Pertumbuhnn F:lrnnomi
c l\G_Oll /lG _GAS llG -ElC llG _H llG _K
-
/\(; L
llG _K llG _TOT
Persamaan llt
Pers.maan (21
Persamaon (3)
0.02229 (-0.90458) 0.11093 (0.&621.21 ·0.08681 (-2.57071)'. 0.02519 ll.~~~14) 0.01602 f0.017R4) 2.06095 15.94238)'" 0.68796 (2.02301)' 0.05/U [5.97394)"' 0.18453
-0.00954 (·0.33721) 0.30035 (3.07:94)"' -0.06501 (·3.34471)' ..
0.00804 (0.60342) 0.30823 (3.34115)'"' -0.06757 (·3.67021)' ..
o n37n
0 03130
(2.00829)'
(2.0:098)'
0.11093 (0.12124) 2.06297 (5.5~746) ••• 0.67015
1.99S33 (6.30301)' •• 0.51925
(1.935551'
( l.9:055)'
0.05(>06 (5.67630)'*'
0.05383 (5.9835~)'"''
-0.77894
·0.79920 (·7.9'1280I'''' 0.29236 (l.72840)' 0.11996 (3.00112)"' 0.03059 (l.17479)
(0.93395) G_GOP (·11 G_Oll(·ll
·0.74271 1·7.21~26) ...
0.1143~
G_ELC(·l)
(0.527561 0.09864 (l.7Jl2Gt 0.()2030
G_H(-1)
(0.688~0) 0.51305
G_GAS(·l)
G_K(·I) G_l(·I) G_X(·I) G_TOT(·l) G_TOT(·2)
(l.072
0.00259 (0.0376&1
G_TOT(-3)
..
•••
(·7.10110)'" 0.30415 ( l.72273)
0.13115 (2.~5774)'" 0.03227 (1.1864:) 0.36273 (0.710?11 O.U4~.1.1 (0.23782) 1.789SS (2.4)'146~} .. ••
0.04975 (:~ 117487)·• ••
--0.62652 (·3.17449)"" 0.00021 (0.003021 ·O.OSM8 (·l.17014)
U.O
(·3.215!C)'" -0.01087 (-0.165461 -0.lOJSS (-1.50742)
signlflkan p;id:i l~P.t 1~ ~lg.nitik,11n pad;i levrl so;<.
Slgnlflk•n pada l""cl 10% 0.86796 16.20141
2.52630
Cl.ll~7R6 B.40S~S 2.~3•2?
"'
38
38
3R
LM test p volu~
o.tl8B832 0.653776
0.140334 C.381395
0.5~0168 0.230b'24
F-volue
0.87136 15.29940
n-sreesecs
Adju.~redR-squored
.~h~-~~~e-
2.261313
88
kccil dari model pcrsamann (I), tetapi rnemiliki nilai /;~statistik yang paling besar dan rerhmdar dari masalah autokorelasi
maupun beterokedasuas.
Uji koetisien
regresi secara simultan (/-~1es1) mcrupakan pcnaksiran tcruang baik tidaknya suaru model yang dihasilkan
dari suaru persarnaan
regresi.
Artinya bahwa secara
simultan, keseluruhan variabel independen di dalam model persamaan (3) akan lebih baik dalam rnelakukan penaksiran.
Sclanjutnya dilakukan uji mull ikolinieruas multikolinieruas
terhadap persamaan (3 ). Uji
variabel dilakukan dengan menggunakan u.ii koefisicn kcrclasi
dan menunjukan bahwa harnpir sernua variabel independen peuumbuhau ~ko110111i memiliki
koefisein
kcrelasi
rcndah
(dibnwah 0.5).
konsumsi cncrgi total mcmiliki nilai korelasi 0.71
kecuali
pertumbuahan
dun 0.72 terhadap konsumsi
minyak bumi dan gas bumi. Tetapi hal ini bukan mcrupakan hubungan korclasi yang ringgi karena masih dibawah nilai korclasi 0 85 (Gujarati, 2003).
Gujarati, 2003. mcnyatakan
bahwa rnultikolinieritas
(walaupun jarang terjadi dalarn ekonorni) mengakibatkan
ditentukan
dan
rnerniliki
varian
tak
terhingga.
yang sempurna
cstirnator tidak dapat Sedangkan
hubungan
mullikolinciritas yang tidak sempurna terapi tinggi, masin bisa ditcnrukan. Dalam hubungan
rnultikolinieruas
ringgi
walaupun estimator
masih BLUE narnun
rnemiliki varian dan kovarian yang tinggi, sehingga sulit mendapatkan cstimasi
yang tepal. Uji multikolinicriras
dcngan menggunakan uji koefisien kolerasi
89
terhadap
scmua
variabel
input pertumbuhan
Lampiran V Anahsis Pertumbuhan
ekonomi
dapat dilihat
dalarn
Ekonomi - Uji \1uttikolinieritas.
Pengujian dengan r111111my variabel tahun 1998 untuk mengetahni pengaruh krisis rnoneicr tahun
1997 terhadap struktur baik intersep
maupun slope pada
semua varibel indepcndcn (input) jangka panjangnya memperlihatkan bahwa semua variahel dummy tidak signifikan pada level yang diharapkan, yaitusebesai a = 5%. Hal ini mcnunjukan bahwa krisis moneter tahun 1997 dalam jangka
panjang tidak menycbabkan terjadinya perubahan srruktur model persamaan. Hasil rcgrcsi uji struktur dengan variabel dummy tahun 1998 dapat dilihat dalarn
l.ampuan V Analisis Pertumbuhan Ekouomi - Uji Struktur Variabel Dummy.
Berdasrakan uji rcrscbui di alas, model persamaan (3) selanjutnya
digunakan sebagai persamaan dalam Analsisis
Peuurubuhan
akan
Ekonomi untuk
melakukan analisis kriteria ekonominya
4.2.2.
Analisis Pertumbuhan Produktivitas,
Dalam
Analisis
Pertumbuhan
Produktivitas,
sernua variahel
ieramati
tcrbagi kedalam unit tcnaga kerja untuk mengukur seberapa besar produktivitas renaga kcrja dalam perekonomian, sebagai besarnya
output
yang
Produkiivitas
dihasilkan
tenaga kerja didefinisikan
olch setiap tenaga kerja dalam
pcrekonornian secara kcseluruhan terhadap input yang digunakan oleh setiap tenaga kcrja.
90
Perasamaan
regresi didapat dengan rnembagi persamaan
(4.1)
di atas
dcngan tcnaga kerja (L), sehingga persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
liGl'IWD
= a1 + ffor/J.CotL/L
+ /J.GcAS/L + liGF.Lc/L + !lGH/L + /J.G K/L
{31 [cPHOO ( 1) (,K/L(-l)
Pz ( Co1L/L ( -1) + CcAs!L(
-1)
+ llCx/L + !J.G.ru-Jid
-
+ GF.Lc;L( -1) + G111L (-1) +
+ Gx/L (-1) + Gror;i.(-1) + Gror/L(-2) + Gr1JT/l(-3))] + E1
, •••.••••••.•
Uji stasioncritas data dilakukan dcngan mcnggunakan
(4.2)
ADF lest. Uji
stasioneriias di lakukan pada ringkat level 1(0) dan deferensi tingkat perrama T( I), dengan pertirnbangan bahwa sudah terjadi stasioncr data pada dcferensi tingkat
pertarna 1(1). dengan 111c(11de in the test equation dipilih intercept. Hasil uji stasioneritas data dapat dilihat dalam Tabet 4.6. Tidak jauh bcrbeda dcngan basil pada Analisis Pertumbuhan Ekonorni, sernua data stasioner pada diferensi tingkat penama l( l ), yang berarti bahwa jika dilakukan
regresi terhadap data variaoel
da!arn model persamaan tidak menghasilkan kesimpulan yangsp1mo11s.
Selanjumya dilakukan
-
uji koiutceiasi
-
-
data deouau menuuuuakau
ujt
.
Johansen, dengan hasil seperti dapat dilihat pada Tabcl 4. 7. Dari hasil tcrsebut mcnunjukan bahwa berdasar trace /!!SI ieriadi 8 (delapan) kointegrasi pada
Q
= 5%
91
Tabet 4.6 Augmented Dickey Fuller (AOF) Test Test Stasionaritas
O:H:1 Analisis Pertumhnhan
Produktivitas
Augmented Dickey Fuller Level
1st Difference
Growth G DP/L
·5.119396
·8.983717
Growth Oil/L
-4.958882
-7.313430
Growth Gas/L
-4.030480
-11.32131
Growth Electricity/l
•7.977287
·6.773695
Growth Human Capitaljl
·1.302888
·8.425076
Growth Capital/L
·2.725961
-11.64131
Growth Export/L
-6.774595
-10.69279
Growth Enerev Total/L
-6.320105
-12.11193
(-2.9458421
( -2.945842)
Growth Critical vatue (at S%)
terhadap semua data variabel pada faR interval I to 2. dcngan pilihan asumsi trend yang digunakan
110
deterministic trend. Hal ini menujukan bahwa data
variabcl kecenerungan merni liki hubungan jangka panjang
Tabel 4.7 Johansen T~sl Test Koiotegritas Data Analisis Pertumbuhan Produrivitas Hypothesized No. of CE(s) None•
At most 1,., 1\t most 2 ... At most 3 • At most 4 ... 1\t most 5 * At most 6 • At most 7 ..
Eigenvalue 0.978228 0.932731 0.857668 0.811820 0.714635 0.650057 0.540262 0.334231
Trace Statistic
0.05 Crlvcal Value
531.7265 382.4687 277.2053 201.1713 136.0274 87.12196 45.17258 15.86570
Trace test indicates 8 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level • denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug·Michelis (1999) p-vstues
169.5991
134.6780 103.8~73 76.97277 54.07904 35.19275 20.20184 9.164546
Prob.** 0.0000 0.0000 J.OOJO J.0000
0.()000 0.0000
U.OO:JO 0.0024
92
Scdangkan un.uk ~ii kausalnas variabel dapat dilihat dalam Tabet 4.8 Dan tabcl tersebut menunjukan bahwa vanabel indcpcnden yang merniliki hubungan pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja adalah konsumsi minyak burni, h11mc111 camtal clan modal per renaga kerja. Scdangkan variabel lain tidak menunjukan adanya hubungan kuasalitas terhadap produktiviras renaga kerja. lJji kausalitas dilakukan pada lag2 sarnpai lug 13
Tabet 4.8 Causality Granger Test Test Arah Hubungan Variahel pada Analisis Penumbuhan Produktiviras
Null Hypothesis•l G _ oil/L does not cause productivity G_Gas/L does not cause productivity C:_Elc/L does not cause produ~tivity G_H/L does not cause productivity G_K/L docs not cause Prouctivity G_X/L does not cause productivity G_Tul/l does not cause productivity
f·Statistic
Probability
Decesion
82.6803
0.08589
Rejected
0.91000
0.41210
Not Rejected
0.85188
0.43552
Not Rejected
1.87853
0.()41)88
Rejected
2.61764
0.08763
Rejected
0.48823
0.61795
'Jot Rejected
0.28950
0.75346
)jot Rejected
•' Uji dilakukan dari dam variabel independcn terhadap G'.>P. scdangkan arah scbaliknya lidak disajikandalamtabcl ini. Jika p valuesignifikan maka mcnolak "• \'ang beraru 1<11 bubungan pcnprult
Bcrdasarkan uji data time series terhadap data variabel dalam persamaan (
93
yang menghasilkan pcrsamaan jangka panjang dan jangka pendck. sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.9. Dari tabel tersebut kemudian dilakukan pengujian berdasarkan krueria
ekonornerri dan statika. dan mcmperlihat bahwa sernua pcrsamaan tcrbebas dari masalah heierokedasitas dan aotokorelasi. Ada tidaknya masalah heterokcdasitas dan autokorelasi pada scmua model pcrsarnaan dapat dilihat pada probabilitas Chi square baik pada uji Whtie maupun uji !.M yang memiliki nilai iauh lebih bcsar dari 0.05 Hal ini menunjukan bahwa semua model persaman terhindar dari gangguan hetrokedasitas maupun autokerelasi,
Mclalui hasil uji /.'dan berdasar pada nilai AJj11s1edR Square, maka model persarnaan (3) memiliki nilai AdjusreJ Rssquared dan nilai Fsstatistic yang paling besar. Untuk itu sclanjutnya dilakukan uji multikolineritas pa
terhadap
kernungkinan
adanya
multikolineritas
anrar
variabel
indcpcndcnnya. Untnk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
rerhadap semua variabel
independen model pcrsamaan (3) digunakan uji kocfisicn korclasi. Dari uji tersebut meuunjukan bahwa hampir semua variabel independen pertumbuhan produktivuas
rncmiliki
pertumbuhan
energi
koefisein total
korelasi yang rendah (dibawah 0.5), kecuali
memiliki
nilai
korelasi
0.71
dan
o. 72
terhadap
pertumbuhan minyak humi dan gas liumi dalam jangka panjang, scrta hubungan dalam jangka pendek antara pertumbuhan
kapital dan modal pembangunan
94
Tabel 4.9 Hasil Regresi, Uji Hetcrokcdasitas dan Uji Autokoretasi Aualisis Pertumbuhan Produkivitas Persamaan (l)
0.02221
c AG_Oll/l AG_GAS/L A G_ELC/l 11 r, _H/L A G_K/l A G_X/L fJ G TOT/l
G_PROD(-1} G_OIL/L(·l) G_GAS/l{·l) G _ELC/l (·1) G _H/L (-1} G _K/L (-1) G _X/l(·1) G _TOT/L(·1) G _TOT/L{-2) G _TOT/l(-3)
*•• •• •
(l.77459)* 0.08055 (0.42885) -0.10522 (-2.96184) 0.01176 (0.54912) -1.47766 (-3.99723)'0
1.86782 (4.98480) 0.04846 (4.98246)'" 0.27352 (130165) -0.80639 (-7.20857)''' 0.06008 (024449) 0.05135 (0.85932) -0.00936 (-0.47460) -0.29455 (-0.92743) 0.11785 (0.63235) 0.04603 (3.19251)" -0.23065 (·0.'1512) -0.02055 (-0.274~~1 -0.10713 (·1.42561)
Persamaan (2)
Persamaan (3)
0.02788 (2.33844)' 0.28676
0.02685 (2.47318) .. 0.28605 (2.85193)*' -0.06875 (·3.56544) ... 0.02867 (1.67846)(.I -LS478S (-4.26028)' .. 1.90233 (5.11822)*" 0.05024 (5.35947)''.
(Z. 79586)" -0.06729 (-3.258301'"
o.oi19s (157750) -1.54989
H.172271'" 1.90058 (5.00170)' •• 0.04971 (5.05420) .. *
-0.81934
1-1.n41R1··· 0.26616 (1.39320) 0.10354 (2.29371)" -0.00506 (-0.25617) -0.34248 (-1.06815) 0.11483 (0.60625) 0.04581 (3.12612)' .. -0.55503 (-2.66730) .. -0.01803 (-0.23707) -0.12068 1-1.59538)
·0.81671 (-7.40688)' .. 0.25615 (140529) 0.10243 (2.33713)" 0.02456 (O.lfa4~9) -0.32678 (-1.06473) 0.110~05 (0.620841 0.04631 (3.25382) ... -0.55084 (-2. 71566) ..
-0.11894 (-1.61488)
signifikan pada level 1%
signitik~n pada level S\'E signifikan pada level 10%
N
0.84895 13.2327 1.79149 38
0-84~~b 13.5073 1.89807 38
0.85065 IS.04968 1.900(;8 38
lM test p value White test p value
0.5883l 0.3188g
0.33309 0.31434
0.32359 0.46114
Adjusted R-squored
F~value h-11totistics
95
rnanusia per tenaga kerja memiliki
nilai korelasi sebesar O.S. Hal ini menunjukan
huhungan yang cukup ringgi. terutama dalarn jangka pendek ( uji multikolinieruas
dapat dilihai pada Larnpiran Vl Analisis Produktivitas - Uji Mullikoliniritas)
Dengan denukian
perlu
dilakukan
menggunakan motede dctcksi Klien. membandiugkan
tf
pengujian
lebih
lanjut
dengan
Metodc dcteksi Klien dilakukan dengan
bebasnya Multikolinieritas
terjadi jika RJ rcgresi auxiliary
lebih bcsar R2 model persamaan awal (Gujarati, 2003). Hasil dereksi Klien dapa; dilihat pads Tabel 4 I 0. Dari rabel tersebut terlihat hahwa seluruh R1 model persarnaan (3) lebih besar dari R1 regresi
austliary. sehingga dapat disimpulkan
bahwa model persamaan (3) tidak mengalami masalah multikolinieritas.
Dari basil uji rersebut di alas selanjumya persamaan (:1) dipilih sebagai pcrsamaan dalam Analisis Pertumbuhan Produktivitas sebaga: persamaan dalarn perhitungan analisis ekonominya. Tahel 4.10 Deteksi Mullikolinierilas Metode Klien
Dependent
Independent
R'
0 PROO O_Oll/L O_GAS/L D_ELC/L
all all, but: d_o i/l
0 9111~9 0.€626~·· 0.€31345 0.72SOS8 0.772443
O_H/l D_K/L IJ_X/L
G Pf100i-l) G_OIL/L(-1) G_GAS/L{-1) G_ELC/L\-1) G_H/Lf ·1) G_K/L{·l) G_X/ll-1)
c;_·u1/•.(-1) G -or/.(·3)
all, but: d_gas/l all. but: d_elc/l all. but:
0.835106 0.706119 0.494067 0.837652 0.8:i2695 O./~il8/b
0.535225 0.46C2/l 0.755265 O.'SOS6:J7
_!).331239
Decision eo.uation ( 3) no multicollinearity
no multtccllineerltv no multicollinearitv no multicollinearity no multicollinearity
no multicollinearitV no multicollinearit•{ no multicollino.Jrity no 1nultic.ollinearity
no mu!ticollfncarit'{ no multicolline?arit'{ no multir.nlHnP.:irity no multi:collinearitv
no moltrcojtoeertrv no multicollin~arftv
96
4.3.
Analisis Ekonomi dau Pcmbahasan
Dalam analisis ekonomi ini akan dijelaskan arti dari parameter yang diperoleh dari basil regresi, yang terbagi kc dalam dua analisis yairu Analsis Pertumbuhan Lkonomi dan Analisis Penumbuhan Produktivitas. dalam jangka pendek dan jangka pajang
4.3.1.
Analisis Pertumbuhan f:knnnmi.
Bcrdasarkao pcnulihan model persamaan dalam Analisis Pcrtumbuhan Hkonomi dari Tabcl 4.5, maka diperolen persamaan regresi iangJ..a pendeknya
sebagai berikut.
flGcoP:::
0.00804
+
10.603421
0.30823 ilGm1 - 0.067571lGcas (3.34115)
+ l.995331lGK + (6.30301)
+
0.03166 flGElc
(·3.67021)
(2.01098]
0.61925 !lG1• + 0.05386 flGx (L9105S)
('1.3)
IS.98358)
Persamaan tersebut mcnunjukan bahwa dalam jangka pendek variabel
pcrtumbuhan konsumsi minyak bumi. gas bumi dan listrik, jika dilihal dari probabilitasnya, signifikan pada n hcmm11-111m1 sebesar I%, Pcrsamaun
(4.3) iersebut juga mernperlihatkan
bahwa
I% dan 10%.
semua variabcl input
pertumbuhan jangka pcndck signifikan terhadap perturnbuhan ekonomi.
97
Sedangkan pcrtumbuhan konsumsi gas bumi berpengaruh
signifikan
terapi memiliki pengaruh negatif tcrhadap pcrtumbuhan ekonorni, Aninya setiap kenaikan 1% penumbuahn konsumsi gas bumi dalam jangka pendek jusuu akan menurunkan
penumbuhan ekononu sebesar UJJ68~o. atau dengan kaia lain jika
pertumbuhan
konsumsi gas bumi diturunkan sebesar 1% dalam jangka pendek
justru akan meningkarkan pcnumbuhan ekonomi sebesar 0.068•/o
a mun jika dilihat dari komribusinya, konrribusi pcngaruh pertumbuhan
konsumsi rninyak bumi terhadap pertumbuhan ekooomi, dalam jangka pcndck pcngaruh hampir cmpai seiengah kaf lcbih besar rneningkaian
rnemiliki
penumbuhan ekonomi dibandingkan penurunannya oleh pengaruh pertumbuhan konsumsi gas bumi.
Hasil
rcgresi dalam Tabcl 4 S di aras juga mcmperlihatkan
bahwa
koefisien G (jf)f'(-1) signifikan pada level 1%. Dalam model SEECM koefisien terscbut menyatakan kccepatan
0111p111 mcnycsuaikan
terhadap keseimbangannya
(dalam jangka pendek). Besarnya koefisieu icrscbn diharapkan memiliki nilai anrara -I dan O serta signifikan pada level kepercayaar, yang diharapkan, nilai koefisicn G GDP(-/) signifikan clan bernilai necµ:if sebesar -0.74271.
Karena maka
persamaan regresi tersebut dapat digunakan sebagai alat prediksi jangka panjang.
Dengan mcmbagi
konstanra dan semua koetisien persamaan jangka
panjang dalam Tabet 45 dcngan minus kocfisien penyesuamnya. rnaka persarnaan regresi jangka panjang rersebut dapat ditulis sebagaimana pcrsamaan (4.4) di bawah ini:
98
+ 0.36581C(Oil)+0.15010 C(Cas) +
C(CDP) - 0.01006 (0.60342)
(1. 72840)
(3. 00412)
0.03828 G(F.lc) + 0.05336 G(K) + 2.10061 C(L) + 0.05956 G(X) (1.17479)
(0.25049)
(Z. 97741)
0.74801G(Tot) - 0.01360 G(tot),_1 (·3.21510)
(-0.16546)
Sernua variabel pertumbuhan
(3.6~864)
0.12957 G(tot)1_2
-
(44)
...
(-1.50742)
konsumsi encrgi dalarn jangka panJang
kecuali pertumbuban konsurnsi listrik. Pcrtumbuhao konsumsi minyak
signifikan,
bumi clan konsumsi gas bumi signifikan pada o. - 10% dan 1%. Sedangkan semua variabel input, selain variahel konsurnsi energi berpengaruh signifikan terhadap penumbuhan
pcrrurnbuhan ckonorni. kecuali pertumbuhan modal (capital).
Berbeda
dengan
hasil analisis
dalam
jangka pendek,
perrumbuhan
konsumsi listrik menjadi ticlak signifikan dalam jangka panjang. Kondisi tidak
signifikan merniliki
ini mengisyaratkan
bahwa selama ini konsumsi
listrik cenderung
pola konsumsi yang konsumrif dan inefftciem dibandingkan
dengan
konsurnsi minyak bumi dan gas bumi, sehingga pengaruh dalam jangka pendck konsumsi listrik tcrsebui tidak bisa mernberikan
peningkatan pertumbuhan diperjelas
dampak
signifikan
terhadap
ckonomi dalam jangka panjang. Hal ini semakin
oleh berpeugaruh penumbuhan konsumsi energi total yang memiliki
pengaruh negatifterhadap pcrtumbuhan ckonomi.
99
Selain pertumbuhan
itu
dari
persarnaan
konsumsi
jangka
gas burni
panjang
menjadi
di atas tcrlihat
berpcngaruh posistif
bahwa terhadap
perrumbuhan ckonorni dan rnerni liki nilai koefisien yang lebih besar Hal ini menunjukan bahwa sclama ini gas bumi lehih untuk konsumsi yang ridak secara langsung menghnsilkan
nilai ckonomi dalam jangka pcndck, tapi mcnghasilkan
nilai ekonomi yang lebih hesar dalam jangka panjang.
Hasil regresi jungka panjang mcnunjukan bahwa kocfisicn pcrtumbuhan
konsumsi min yak. bumi adalah sebesar OJ658 I. artinya bahwa se1 iap kenaikan
1% pcrrurnbuhan konsumsi
minyak
burni nknn menaikan
101al
penumhuhan
ckonomi scbcsar 0.36581 % dalam jangka panjang Total pertumbuhan periode waktu sampai
konsumsi
minyak
pcriodc dimana
bumi ini icrbagi dalam setiap
pcningkatan
pcrtumbuhan
konsumsi
minvak bumi tidak berpengaruh lagi terhadap penumbuhan ekonomi. Pengaruh tcrst~hill disehahkan oleh nilai kcccpatan koefisien
pcnycsuaian jangka panjang
untuk mencapai kcsci rnbangannya Peningkatan total pengaruh ku11~u111~i 111i11ya" liu111i
Lei
hadap pe1 uuubuhan
ekonomi tersebut 1rrbag.i ke dalam periode waktu per tahun sebagai berikur: besainya pcningkaran pengarub konsumsi rninyak bumi scbesar 0.36581
atau 0.29% pada tahun (t+l):
(t);
x 08
sebesar (0 36581-0.29) x 0.8 atau 0.06':r. pada tahun
sebcsar (0.36581-0.29-0.06)
x 0.72 arau O.Olo/c1
pada rahun (t+2), dan
setcrusnya sampai rahun cimana peningkaran pcnumbuhan konsumsi mmyaK
100
bumi tersebu; tidak berpengaruh lagi terhadap perturnbuhan ekonominya, Secara
keseluruhan besarnya peningkaian pengaruh variabel input jangka panjang (%) terhadap pertumbuhan ekonorni yang terbagi dalam saiu satuan periode waktu (tahun) dapar dilihat pada Tabel 4.11.
Tabe.14.11 Pengaruh Variabel Input Jangka Panjang (%) Terhadap Pertumbuhan
...
t+l
t+2
Ekonoml
t>l
t~4
HS
·~
Oli
0.3i>~81
0.29Hb
0.05870
(1.01179
o.oom
1).00048
l)OOJlO
0.00001
G•s
O.HOIO
0.11995
0.024()9
0.()0.1-8<1
o.ooosr
0.00020
0.00004
0.00001
;;.111Rn1
1.6Rt;;»1
0. ;3g39
0.06795
0.01J64
n.ooJ74
nocJO~~
0.00011
O.OS%6
Q.Qtl)(>O
(l.(1(>9!'16
(1.0019.)
0:()().')39
O.OOOCl8
0.0000?
0.00000
0.7480l
O,S9781
0.12004
C•m410
0.00.$<
1).00097
O.OC<no
0 0000.t
x ET
Dalam jangka panjang konsumsi
energi total memiliki
1>7
o.oorm
O(X)OJI
pengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Narnun jika konsumsi energi total tersebut ridak dimasukan
dalam
persamaan
jangka
panjangnya
maka
hampir
semua variabel konsumsi energi jangka panjang rnenjadi udak signifikan, Berbeda dcngan cstimasi
pada jangka pendek, jika variabel penumbuhan konsumsi energi
total dirnasukan ke dalam persamaan,
pertumbuhan konsumsi minyak bumi
mcnjadi ridak signifikan, Dari hasil redundant variable test, untuk menghilangkau
variabel yang tidak pcnting dalam persamaan, peughilangan variabel konsumsi
IOI
energi total dalarn jangka pendek dibenarkan,
sedangkan dalam jangka panjang
hal terscbui tidak dibenarkan.
Selain
dari Tabel 4.5 portumbuhan ckonomi.
konsumsi
variabcl
basil
rcgresi memperliharkun
kapiral
bahkan
energi, variabel pertumbuhan
menjadi
terjadi
modal dalam jangka
tidak signifikan
bahwa dalam jangka mcmpcngaruhi
pada scrnua model pcrsamaan.
Artinya
panjang tidnk dapa: mcmpcngaruhi
pcrturnbuhan ekcnomi dibandingkan
modal (cw1iia1~
paujang
perturnbuhan pertumbuhan
sccara signifkan
pengaruhnya dalarn jangka pendek
Dalam tori penumbuhan Solow. kapital atuu modal dalam jangka panjang mcrupakan
pengemba lian
yang
kian
mcnurun (dimi11isi1i11}( returns», yang
dipengaruhi olch nilai dcprcsiasi modal.
Modal
atau kapital
dihituug
sebagal pc1 uuubuhau
capisa!
stock,
didefinisikan scbagai jumlah akumulasi modal sclama tahun 1965 - 2006 yang difokuskan
scbagai
faktor produksi.
Data copua! stock yang diambil
dalam
penelitian ini dihitung dcngun metode Perpetual Inventory (Pl), yang dipengaruhi olch nilai dipresiasi
modal
Perbedaun ~ignilikansi pertumbuhan modal dalam
jangka panjang dan jangka pendek, kccendcrungannya
dipengaruhi oleh 1ingginya
kecepatan modal mengalami depresiasi dibandingkan dengan kecepatan modal mcnghasilkan nilai produksi dalam jangka panjang. Penggunaan modal produksi yang ridak optimum dan pengadaan modal produksi dengan kaulitas rendah dan
102
nilai depresiasi
awal tinggi (11seJ capi1al) bisa mempengaruhi
kecepatan
dcpresiaiasi dalam jangka panjang.
4.3.2
Aualists Ptrt11111bul1i111
Pei samaau jangka
Produktivitas
pcndck
pcrtumbuhan
produktivitas
tcnaga
kcrja
berdasarkan pemilihan model di atas dapat dituliskan scbagai bcrikut:
tJ.GPROll
=
0.026115
+
(2.47318)
0.28605 !J.(;lli.1/1. - 2.85193 IJ.Cr.11.,;1. (2.21746)
(-3.56544)
-1.54785 llG;ifl 11.90233ilCK/l (-4.26028)
+
(4.66628)
0.02867 IJ.Gn1r·/t. (1.67846)
·I 0.05024·llCx!(
(4.5)
(5.35947)
Semua variabel pcrrumbuhan konsumsi cnergi jangka pcndek bcrpcngaruh signifikan tcrbadap pcrtumbuhan produknvnas renaga kerja, yaitu penumbuhan minyak bumi, gas bumi dan listrik per tenaga kerja pada o. bertunu-tunu sebesar 5%. 5% dau I 0%. Dcruikian juga d1;11ga11 va1 iabcl lain sclain var iabcl kousuini
energi, seperti: pcrturnbuhan modal pembangunan rnanusia, modal dan ekspor per renaga
kerja siginifikan
mcmpengaruhi
pcrtumbuhan produktivitas
tcnaga
kcrja, masing-rnasing pada o. sebesar 1% dan 5%, Semua variabel input jangka pcndck
yang signifikan
produktivitas
tersebut,
berpengaruh
tcnaga kerja kecuali pertumbuhan
pembangunan manusia per tenaga kerja.
positif rerhadap perturnbuhan
konsurnsi gas burni dan modal
103
Koefisien penyesuaian jangka panjang dalam persamaan regresi Analisis Pcuumbuhan Produktivitas ((i IWOD(-1)) signifikan dan memiliki nilai antara -I dan O. yaitu sebesar -0 81671. Ila! ini bcrarri bahwa persamaan rersebut dapar digunakan sebagai alat unruk mcmprcdiksikan jangka panjang
Untuk rncndapatkan persamaan jangka panjangnya semua variabel input jangka panjang maupun konsianta dibagi dcngan minus koefisien penyesuainnya, 111a~a pcrsamaan jangka penjang tersebut dapat dituliskan sepeni pada persarnaan (4.6) sebagai bcrikut:
c,.R()D
= 0.33390 + (2.47318}
0.1!197'.-I Go.1,IL + 0.31554 Gca.>/L + 0.11673 Gmr/l. (1.40529}
(2.33713)
0.14375 Gun+ 0.08382 GK/L (·1.06473}
(0.8b4~9i
+
(0 62084)
0.44065 Gx/t, (3.26382)
0.36664 Groc/L - 0.21002 Grat/L ···· ...... (1.6) (·2.71566)
(-1.51~88)
Dalam jangka paniang pcrtumbuhan konsurnsi gas bumi merupakan saru satunnya variahel konsumsi energi yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap
perturnbuhan produktivitas tenaga kerja. Bcrbeda dengan analisis dalam jangka pendek, penumbuhan konsumsi gas bumi menjadi bcrpcngaruh positif Artinya setiap peningkatan pcrtumbuhan konsurnsi gas bumi oleh scriap tcnaga kerja akan menaikan total pertumbuban produktivitas sebesar sebesar 0 . .32%.
104
Peningkatan total pcrtumbuhan konsumsi gas bumi per renaga kerja ini akan terbagi dalam sctiap periode wuktu (tahun) sebagai h~1 ikut, besarnya pengaruh
konsumsi
listrik
oleh
senap tenaga
kerja akan mcningkatkan
produktiviras tenaga kcrja scbcsar 0.32 x 0.82 atau 0.26% pada
pcrtumbuhan
tanun (t); sebcsar (O.J2-U.26) x 0.82 atau 0.05% pada tahun (t+I.); scbcsar (0.320.26-0.05) x 0.82 aiau 0.009'Yo pada tahun (t+2), dan seierusnya sarnpai tahun dirnana
peningkatan pertumbuhan konsurnsi gas bumi per renaga kerja tersebui
ridak berpengaruh lagi terhadap pcrrumbuhan produktivitas tcnaga kerja.
Secara keseluruhan besarnya pcningkatan pcngaruh variabcl input jangka paojang (%) terhadap perturnbuhan produktivitas tcnaga kcrja yang tcrbag! dalam satu satuan periode waktu (rahun) dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4. 12 l'engi1ruh V11riabel ln1>11t Ji1ngka Panjang ( %1) Terhadap Perturnbuhan Produktivitas Tenaga Kcrja
t
(+1 t+2 t./3 t+4
(+.5
t+6 t+7 tr()I
GAS/L
X/l
fOT/L
0.31554 0.25770 0.04723 0.00866 0.00159 0.00029 0.00005 0.00001 0.63107
0.44065 0.35988 006596 0.01209 0.00222 0.00041 0.00007 0.00001 088149
-0.36664 ·0.29944 -0.05488 ·0.01006 ·0.00184 -0.00034 -0.00006 -0.00001 -0.73328
105
Tabel
tersebut
rnenunjukan
bahwa,
pada
Analisis
Pertumbuhan
Produkuviras, pengaruh pertumbuhan konsumsi gas bumi mcrniliki cfek jangka panjang yang hampir sama dibandingkan
efeknya dalarn Aualisis Pei turnbuhan
Ekonomi yaitu sampai rujuh tahun (dalam digit sebesar lima digit di belakang koma), walaupun memiliki
nilai koefisien dua kali lebih besar.
BABY
K.f.SI VIP ULA:' DAN RE:KOMf.Nl)ASI
5.1.
KF:Rl.IA KAN
Kesunpulnn
Berdasarkan
hasil
perhiumgan
analisis
hubungan
dan pengaruh
konsumsi energi ierhadap pcrtumbuhan ekonomi, scna pengaruhnya ierhadap
pcrtumbuhan produkiiviras tcnaga kcrja di Indonesia dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai beikut:
I.
Dalam Analisis Pe11u111buha11 Ekonomi, semua variabel input jangka pendck berpengaruh signiflkan. Semua variabcl input yang signi fikan tersebut berpengaruh posirif ierhadap penumbuhan ckonomi, kecuah konsumsi gas bumi. Scdangkan dalam jangka panjang semua variabel konsumsi
e11i.:1gi merniliki
pengaruh
>ig:iift"an terhadap pertumbuhau
ekononu kecuali pertumbuhan konsumsi listrik 2.
Dalarn Analisis Penumbuhan Ekonorm jangka panjang, pertumbuhan konsurnsi listrik menjadi tidak signifkan Hal ini mengisyaratkan bahwa konsumsi
lis1rik cenderung
mcmiliki
pola
konsumsi
energi y~ng
tneffictem. Schingga efek kunsumsi lisirik dalam jangka pcndek tidak dapat rncrnberikan pengaruh signifikan dalam jangka panjang ierhadap penumbuhan ekonomi
IC6
107
3.
Perbedaan signifikansi pertumbuhan modal atau kapital dari signifikan dalam jangka pcndek menjadi ridak signifikan dalnm jangka paniang, pada Analisis yang
Perrumbuhan Ekonomi, mcnuniukan digunakan
dalarn
proses
produktif
depresiasi yang lcbih ringgl dibandingkan
bahwa modal atau kapiial cenderung
mcmiliki
nilai
nilai produksi yang dihasilkan
dalam jangka panjang. 4
ualam Analisis Pcrtumbuhan Proouknvitas. sernua variabel input jangka pendek
mcmiliki
pengaruh
signifikan.
Se111ua
variabcl
input yang
signifikan tcrscbui berpengaruh positif kccuali pertumbuhan konsumsi ga~ bumi dan 111od~I pcmbangunan
manusia per tenaga kerja. Sedangkan
dalam jangka panjang dari scmua variabel konsumsi cncrgi hanya variabel pcnurubuhan
konsumsi gas bumi dan pcrtumbuhan kons11111s1 energi total
per tcnagn kcrja yang bcrpcngaruh
signifkan
rerhadap
pertumbuhan
produktivitas tenaga kerja. I lanya saja penumbuhann konsumsi total per renaga kcrja ini berpengaruh negaiif terhadap pcrtumbuhan
produktiviias
tcnaga kerjanya. /\ninya bahwa konsumsi cncrgi lain selain gas buml per rcnuga kerja dalam jangka
panjang setiap renaga
kerja
tidak duput
mcnghasilkan peniugkatan output perokonomian yang cukup signifikan, 5.
Pcrtumbuhan
modal per tenaga kcrja mcnjadi ridak signiflkan
terhadap
pertumbuhan produkuvrtas tenaga kerja dalarn jangka panjang. l lal ini tidak sesuai dcngan reori produktiviras yang menyarakan bahwa modal per
tcnaga
kerja
produktivitas
takior pcncntu
meningkatan
tcnaga kerja. Sclain alasan pada Analisis
Pcrtumbuhan
mcrupakan
salah
satu
108
Ekonomi di atas, pcrbedaan ini juga mengisyaratkan bahwa perumukan dari modal (capital) yang diukur sebagai kapital akumulauf'untuk kegiatan produktif lebih dititikberarkan
pada modal untuk peningkatan kernampuan
produksi misalnya mesin-rnesin dan lain-lain (modal langsung) dari pada modal
untuk peningkaian
kemampcan
Keudakseimbangan
langsungj,
rm
ienaga kerja (modal menyehabkan
ridak
menurunnya
prodckiivitas tcnaga kerja 6.
Sedangkan pengaruh negatif variabel pcmbangunan wanusia
terhadap
perturnbuhan produktiviras tenaga kcrja disebabkan karena dalarn jangka pcndck pcrnbangunan manusia merupakan biaya yang harus dikeluarkan (ms/), sedangkan dalam [angka panjang pengetuaran tersebut merupakan
oppom11111y cost bagi produktivras tensga kerJa Akan terapi dalam semua model pcrsamaan di dalam Anailsis Pertumbuhan
Produktivitas jangka
paniang, pengaruh penumbuhan p1:111\.la11gu11a11 manusia ini meojadi tidak Hal
signifikan
1111
mcnunjukan adanya perbedaan
dcngan reori penumbuhan pcngetahuan adalah pengerubalian
mcnurun
antar hasil rcgresl
cndogen. dengan al'ggapan bahwa ilmu
modal. dirnana pcramm pendidikan merupakan
modal yang konstan (be1 kesiuaiubungan)
dan bukan kian
Hasil terscout blsa saja terjadi iika cfek pcndidikan pada seuap
1cnaga kerja ridak rlapa1 meningkarkan produktivitas renaga kerja dalarn
mcnghasilkan output pcrckonomian dalam jangka panjang.
109
-1.2
Rekomendasi
Kebijakan
Berdasarkan kesirnpulan basil analisis di atas dapar disarnpaikan saran implcmcntasi (rckomendasi kebijakan) antara lain; I.
Dari pokok pcrsoalan energi tersebut masalah yang paling mendasar adalah mengenai cfisicnsi cncrgi (terutama penggunaan eoergi listrik I. Unruk nu program efisiens. energi menjadi bagian penting dalam meningkatkan bobot konsumsi energi sebagai bagian dari rm1p111
pcrekonomian yang dapar meningkatkan pertumbuhan ckonomi Program efisiensi energi ini re.ah dilakukan oleh Pemerintah dan diharapkan dapat terus ditiugkatkan, Program efisiensi energi rcrsebut dilakukan melalui: a
Program pemngkatan efisicnsi energi di sekior industri dan bangunan kornersial. melalui program kcrjasarna konservasi energi dengan industri dan pengelola gedung komersial terutama yang menggunakan
cncrgi besar, untuk ikut berpastisipasi mcningkatkan
baik sistem rnaupun
peralatan yang efisien sehingga dapat
bermanfaat baik bagi industrilgcdung komcrsial itu sendiri rnaupun
secara nasional. Dengan demikian dapat mcningkatkan bobot konsumsi energi menjadi bagian dari oilai output perekonornian yang pada akhimya dapat mcningkatkan oernrmbuhan ekonomi. b.
Sclain melalui kerjasarna konservasi energi, peningkaran efisiensi energi dapat urclalui program, amara lain. lomba hemat energ1,
110
labelisasi
peralatan
hemai
energi.
soisalisasi, dan program
perangsang lainnya sehingga dapat mcrangsang indusrri, pcngelola gedung maupun masyarakat untuk meningkaikan penggunaan energi dengan efisien baik peralatan maupun sistern pernanfaaran energi yang digunakannya, sena harapan pada akhirnya, dapat
merubah budaya bores menjadi budava hemat energi, Dalam hal ini pcran Pl.I\ scbagai pcnyelenggara dan penycdia tenaga listrik diharapakan mcnciptakan
dapat memberikan
andil yang lebih besar dalam
kebijakan perusahaan
yang
dapar
mendorong
peningxatan efisiensi (antara lain: reduced losses) dengan kualitas pelayanan yang ierus meningkat (retiobility dan quali~vj.
c. Peningkatan meningkatan
elisiensi di sarana
bidang
dan prasarana
transportasi dengan
cara
uanponasi umum
dan
pcmbatasan pcnggunaan kendaraan pribadi, tennama di koia besar, sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak umuk kendaraan pribadi dan menghindari kemaceian yang rnerupakan
pengguna encrgi yang konsumtif dan menghindari penggunaan cnergi yang udak efisien, 1
Program pergaarian penggunaan minyak tar.ah (minyak bumi) dcngan LPG (gas oumi) un:uk rumah tangga merupakan langkah yang telah sesuai untuk meningkaikan efisiensi pcnggunaan energi, bark bcrdasarkan
11 I
perhitungan jumlah kalori yang dihasilkan nya. Sehingga konsurnsi
maupun harga kcckonomian-
energi bisa memberikan efek jangka panjaug
icrhadap perturnbuhan ckonomi. Walaupun pcnggumian LPG untuk rumah
rangga lcbih banyak bersilat konsumtif
tempi pcrganiian ini setidaknya
tlapat membcrikan bobot variabcl konsumsi energi total mcnjadi lebih
efisicn,
sehingga
dapat
memberikan
pengaruh
positif
terhadap
pcrturnbuhan ekonomi. J
Pcuingkaren pemanfaatan
pernbangkit listrik yang bersurnber dari cncrgi
ierbarukan atau energi sctcmpat rtapa1 mengurangi penggunaan solar arau BBM y»ng tidak efisien, mcnyangkur cfisicnsi jenis pembangkit (genset) dan pengadaan
bakarnya.
Pcningkatan
rcrbarukan ini dapat meniugkatkan
clektrifikasi
elektrifikasi
hahan
bcrani dapat mcningkaikan
kegiatan
pemanfaatan
energi
nasional, Pcningkatan ekonomi masyarakat
terutama di daerah yang belum rcrllsrrlki atau daerah ya11g sulil dijangkau
lisuik
PLt\ iremote
fll'
yang pada gilirannya
dapal meningkarkan
pen umhu ha n ekonom 1 da n pcrtu 111 bu ha n produ ktivitas tenaga ker]a. 4.
Diperlukan program pelatihan dan pcndidikan yung repai dan kena sasaran
bagi tcnaga
kerja maupun karyawau, terutama uruuk level yang lebih
rendah, dalam meningkntkan teknologi.
paojang
kcrnnmpuunnya mengikuti perkembangao
scbagai aset pcningkatan
pendapatan negara dalam jangka
DAFTAR PUST AKA
Agus Widarjono
l2007). "Ekonometrika Teori dan Aplikasi umuk Ekonomi dan
Bisnis", fl;- UTI. Yogyakarta Akhmad rauzi
(2<>:l7). "Ekonomi Surnher Daya Alam dan Lingkungan (Teori
clan Aplikasi)". PT Gramcdia Pustaka Utama, Jakarta. Aqccl,
Anjum.,
and Mohammad S. Bun. (2001)
"The Rclanonship
between
Energy Consumption and Lconormc Growth in Pakistan." Asia-Pacific
I )e1~·/op111<•111.Jo11mal, Vol. 8. xo 2
Arief Sritua. ( 1993) ··\1ctodologi Penelitian Ekonomi'', Penerbii Univcrsitas lndoncsia-Ul Pr c~. Jakarta .
.Asafu-Adjaye,
John. (2000). "The Relationship between F:m:1gy Consumption,
nncrgy Prices and Economic Growth. rime
cries Evidence from Asian
Developing Counuies," /,1w1ro• J-.'co1101111c' !!, halaman 615-625. Uadan Pusat Statisiuk (BP ) "Pcrdagangan l.uar "lcgcri lndonesia", dari bt:r bagai tahun, Jakarta Oest. Robin. (2008) '·An Inuoduction to 1:-.mir Correction Models", Oxford University [Download from lnternet], Oktobcr RP Energy (2006). "FlP Staustical Review of World Energy". UpdateJune ](}IJ6. [Download from I nternet f. September
llretschger, Lucas, (20()6). "Energy Prices, Growth, and the Channels in Between: Theory and Evidence_ .. /'.co1101111cs WorkitJR Paper Series, working Paper
No 06147. Chontanawai.
J., L. C. Hunt. and R. Pierse (2006}. "Causality between Energy
Consumption and Ql)I'
Evidence from 30 OECD and 78 Non-OECD
Countries." Surrey l·:nl!rf!.}Economics /Jisc11ss1011paper Series (Sfel~l)Sj. SEEDS 113 ISSN 1749-8384
112
I 13
Oepartemen Energi dan Sumber Daya Mineral. (2007) "Handbook of Energy & J-:conomic Statistics of lndnncsia", Pusat Data c!an lnformasi, Jakarta Direktorat Jenderal l.isuik dao Pemanfaatan Energi, "Siatisitik Ketenagalistrikan dan Fnergi''. dari berbagai tahun, Jakarta.
Gujarati, Damodar,
(2003)
..Basic Econometrics".
McGraw-HilLlnc
Uook
Compauay. New York. :-1 Suparmoko. (2C-06) "Panduan dan Analisis Valuasi Ekonomi Surnberdaya Alam dan Lingkungan". Cetakan pertama. Penerbit: BPFE, Yogyakarta. Mankiw, Gregory, ~. (2003) "Economics".
s" Edition,
Wnrth Publisher. New
York.
Mudradjat Kuncoro. (2003). "Metodclogi Riser untuk Bisnis dan Ekonomi", FEUG'v1, Penerhit Erlangga. Jakarta
Neilson, Haino Bohn (2007). "Cointegration and Common Trends", Econometrics A Luc111r<'
NtJ/f!,
[Download from lntemet
J. November
Ratna Ariari (2004) --Konservasi Energi Nasional. Program dan lmplementasinya", Bahan Presemasi. Jakarta
Shahid, M. Alam., (2007). "Economic Growth with Energy", AIJ>RA Paper. No 1260.
Siddiqui,
Rehana, (2004)
"Energy and Economic Growth m Pakistan,"
The
Pakistan Development Review ./3: 2. halaman 175-200.
Singh.
Rup dan B Economics A
LDownload
l.l Rao (2008)
~~nglc Granger Two-Step Procedure"
l.acture Note, The University of South Pacific Suva (Fiji),
from Internet I, November
Stem I. David, and Curler J. Cleveland. (Z004) "Energy and Economic Growth" Rensselaer Working' l'apcrs
11J
Economics. 'lomor 64 tO
8 8
"'... ...'" N
.. "' "' 0
.; "'
M N
=
,"',',
-
'D
"'VJ
-"c.. =< w -!~
~
..J
w
...
!i01 0q ..,0 0... "' ... ...."' ~.... "'.... ...."' ;;;.. ;Ji
5l
.,; e-
m
") 0 N
"'
M
cO
"'cl il1..;
[!!
-
N
'° s
0
N
0
< < ~ 0
<.J
... -!
0
"! ec ....
0
0
0
0
0
0
. ..."' 0
"'. "' .,; "l "! .... ., 0\0....... co"' .... "' "' .... "" "' "' "' ..,... .... N
.. .. ..
0
N
N
-
;;, "l ..,; N m
" .,"'
s
~
8
~ ~
~ cO m "' ;j!;
·~
"i
") "l
00
0
"' .; ...: ..,;
"'
~ ~ 't.
0
~
"' :ii;
"' "'
.
00
:b Gi ;;i
d d se
"' "' "'
"'
... ..."' ..."' "'...."' m "'~
0
m
:Ji g l!1
\0
';!.
.... "' o
...
N N
........ l
,.
...
.... "' g e"'.,. ~.,. "'s m &l"' on "'&l "' "' '" '" '"
"' "'"'lti
~
")
N N
5l
m
N
m ee ....
"! N
m N
~ ~ 0
....
... .,
....
"'
"'
'-l l"j N
- - "' ...- - ...- a... - " "' "' "' "' "
N N
on .; .; ..,; ..,; ,..;
0
N
- -.. .
"' "' "'
~ .... .... o\ .... ,,;
.... .... ....
~
(lj
d
N N
"'
0
.... a Sl .. ... 5i . .. "' .. "' "' "'"" "'"' " " '" "'"' :I. ~ Iii ci 0
!Q
0
N
s "s "' 0
c o
N
1-W VJ
~
N
"' oq~... ..; ~,, s "'s ~ ~ "';;i;.... "'' "l ....
:g
0
0
...... N
~ .... r-; ,.; ,,;
0
0
...;
"' s $...
~
g
0
c
,_;
0
l!l "',_; "' N
N
....
0)
N
N
~ ,.;
")
0 "I
0
51 i
"\
~
0
.;
...... &.... l!l'° ii\' t1 "' "'"' q.......'. ......."' ...."' ...."' ........ " li!"' :il"' .... "' "' "' :2 ...."' "'... ...."' ,., ,"'. '° "'.. " .... "' - "' "' "' "' "' "'"' "'"' .. ... .."' "'"'"' "'"'"'"' "'"' "'"''" ... 0
N
co
~
N
N
N
c
~ ~
N M
rO
N
N
~ ...; N
0
0
-- -
:l1...; •· "1 ~ ,..;
N
~
0
0
....
d N
N 00
0
N
:8 .,; ~ N
<()
c
N
N
... " ., 0 .... ........ .... "' "' "' "'"' ......."' "' "' 0....... ........ ........ "'....... ....." "' ' ' "'... "' "' "' "' "' "' ."'. "'·' ..."' "'.... "' "'... "'~ "' 0\ 0\
N
-- -
0\
00
CX)
~~~~~
~~si~J
a....;-u=,...'-"¢ 31 ~ i:: 8l ~ u-\lli.. . : ....
~
-
0
.... ,... "' M"l ..; ,,; "' "' ~.... ........ •0 ~
0
'-!
N N
r-,
0
N
N
M
N
(1>
~
,_
f"4
\0
<X)
M
·..~
co "! "l "! N
CJ N
..
N
0
-
<X)
0
N
U> N
0
9)
0
U>
..- -
0
N
N
M
M
r-;
::1 :;; "
O>
M
<'\
O>
O> O>
00
O> M
0
N
N
0
.....
0
N
U>
00 ll)
<>O 0 .... Cl, "' "' ... cc "' cc ..,. "'m 62 ....0 00 "'00 "' "' "' en O> "' "' "' "' "' "' .... .... "'.... ...."' "'.... "'...."' "' "'.... "'.... "'.... ...."' .... ...."' .... ...."' ~· "
eo er cc
....
... "' ... en cc.... "'"1 "' ,., ... .... ~,..; "' "' co vi vi vi <6 o ,_ ii; .., "' "'"' ...."' .... " ... "' ea"' "' .o ."'',°, ,"'_ "' ~"' "'"'..."' "'~ "'"'"' "'"' ""' "' "' "'"' ,, ;r, ..."' "'.... .._,...n co., 2 "' ~ .... "' . ' ."' "'.. .... "'.... "' "'....
ft! "'..; "' ,..: co
n "' "' "'"' "' co "'~ "'"'.... s "' "' "' "' ..... ... .... "' "' "' "'
"'"'
'f"i .....
N
N
0
N
-
8 8"'~ "'..... 0
N
0
l.AMPIRAN
II
UJI UNIT ROOT TEST AO!' FISCH~~R Of\
(INDIVIDUAL
cnour
ONIT ROOT PROCESS)
Null HypoU·1esis: Unit root [individual unit root process) Date: 01/26/09
Time: 21 ·25
Sample: 1965 2006 Series: G_GDP. G_OIL. G_GAS. G_ELC, G_H, G_K.
G_l, G_X,
G_TOT Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic selection of lags based on SIC: 0 to 1 Total number of observations: 358 Cross sections in eluded: 9
Series
Prob.
G_GDP G_OIL
G_TOT
0.0003 0.0006 0.0033 0.0000 0.5268 0.3653 0.0000 0.0000 0.0000
Series
Prob.
D(G_GDP)
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0 0003 0.0000 0.0000 0.0000
G_GAS G_ELC G_H G_K G L G_X
D(G_OIL) D(G_GAS) D(G_ELC) D(G_H) D(G_K) D(G_L) D(G_X) D(G_TOT)
Lag
0 0
Max Lag
Obs
9
40 40
0 0 0
9 9 9 9 9 9
0
9 9
40 40 40 40 39 40
Max Lag
Obs
38 38
0
9 9 9
2
9
0
9 9 9 9 9
37 39 39 36 37 38
0
Lag 1
0 3
2
39
39
"Probabilities for Fisher tests are computed using an asvrnpotic Chi -squere distribution. All other tests assume asymptotic normality
Null Hypothesis: Unit root(individual Dale: 01/26/09 Time; 21 :36
unit root process)
Sample: 1965 2006 Series: G_GDP/l, G_OIL/L, G_GASIL, G_ELC/L, G_HIL G_KIL. G_X/L. G_TOT/L Exogenous variables: Individual effects ,O.utomatic selection of maximum lags Automatic selection of lags based 011 SIC:O to 3 Total number of observations: 313 Cross-sections included: 8
Series
Prob.
Lag
Max Lag
Obs
G_GDP/L
0.0001
9
40
G_OIUL G_GAS/l G_ELCIL
0.0002 0.0033
0 0
9
40
1
39
0.0000
0
G_HIL G_K/L
0.6183 0.0793
40 38
9
37
G_XIL
0.0000
2 3 I
9 9 9 9
39
G_TOT/L
0.0000
0
9
40
Series
Prob.
Max Lag
Obs
D(G_GDP)
0.0000
0
D(G_OIL) D(G_GAS)
0.0000 0.0000
39 38
0
9 9 9
D(G_ELC)
0.0000 0.0000
2
9
I
0.0000 0.0000
0
9 9 9
0.0000
0
D{G_H) D(G_K) D(G_)() D(G_TOT)
Lag
9
39 37 38 39 38
39
" Probabilities to· Fisher rests are computed using an asympotic Chi -square distrilJutiorl. AU other tests assume asymptotic normat;ty.
LAMPIR.\N Ill llJI KOINTFGRASI .IOHA ..'iSEi\\
Analisis Pertumbuhan Ekonomi
Sample (adjusted): 1968 2006 ln~luded observations: 39 after adjustments Trend assumption' No deterministic trP.nd Series: GDP OIL GAS ELC HK L X TOT Lags interval (in first differences): 1 to 2 UnrestrictedCointegration Rank Test (Trace)
Statistic
(i.05 Critical Value
Pr ob."'
748.2683 St 1.5537 341.0583 254.9041 176.7813 113.6236 64.93636 29.31086 12.29066
179.5098 143.6691 111.7805 83.93712 60.06141 40.17493 24 ..27596 12 32090 4.129906
0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0005
Trace
Hypomesized No. ofCE(s)
Eigenvalue
None· At most 1 • At mest2 • At most 3 · At most 4 • At most 5 • At most 6 • At most 7 • At most 8 •
0.997688 0.987370 0.890199 0.865090 0.801988 0.713034 0.598872 0.353651 0.270317
Trace test indicates 9 corntegrafing eqn(s) at the 0.05 level •denotes rejection ot the hypothesis at the 0.05 level "MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values
Analisis Pertumbuhan Produktivitas
Sample (adju•ted): 1968 2006 Included observations: 39 after aojusfments Trend assempnon
No determmsac trend (restricted constant)
Series: GDP/L OIUL GJ\S/L ELC/L H/L
Kil X/l TOT/L
Lags interval (in first differences): 1 to 2 Unrestricted Coin tegration Rank Test (Trace) Trace
0.05
No. of CE(s)
Eigenvalue
Statistic
Critical Value
Prob:'
None· At most 1 •
0.978228 0.932731
531.7265 382.4687
16.9.5991 134.6780
0.0000 0.0000
At most2 •
0.857668
277.2053
103.8473
0.0000
At mcst3 * Al most 4 • Al most 5 •
0.811820
201.1713
0.0000
0.714635 0.650057
136.0274 07.12196
76.97277 54.07904
At most 6 • Al most 7 •
0.540262
46 17258 15.86570
Hypothesized
0.334231
35.19275 20.26184
9.164546
Trace test indicates 8 cointegrating eqn(s) al the 0.05 level •denotes rejection of the hypotl'.esis at the 0.05 level "MacKinnon-Haug·Michelis (1999) p-values
0.0000 0.0000 0.0000 0.0024
LAMPIRA:\ IV l:JI KAUS"LITAS (GR.ANGER CAUSALITY)
Analisis Pertumbuhan
Ekonomi
Pairwise Granger Causality Tests Sample; 1965 2006 la~. 1 ·13 F·Statistic
Probability
0.59878
0.55517
Ga"' does not C011se Go.,.
0.937ffi
0.40357
G,..1!' does not Couse G~l)f'
0.'14170
0.4000Cl
G.,
doe« nnr ( ous» Gcoo
2.20384
0.12590
G,
does not Cauu GOD'
1.64570
0.20787
G,
does not ( evse Ge..,•• does not Cause G,..,.
2.6lJ81
0.08792
0.'4686
0.64334
G,n~ does noc Couse Geu
lll;IJSbL
0.01>!>18
Null Hypothesis•' Go11 does not ( OIJSf G~°"
G.
Anallsis Pertumbuhan
Produktivitas
P~1r"'l~P. GrnnoP.r Causality TeslS Sample: 1965 2006 Lag: 1-13 F·~tatistic
Null Mypothesis•1
Probability
G_oil/L does not cause productivhy
82.6803
0.08589
G_G•s/l does nol cause µruJu
0.91000
0.4J210
G_Ek/L does not ceuse productivity
0.65186
0~4)~!j.2
G_M/l docs not ccusc productiYilY
2.878!>3
0.()11088
G_Kjl does not cause prouctivitv
2.61764
0.08763
G_X/l does not cause productivity
0.48823
0.61795
0.28950
0.75046
G Tot/l does not
cause producliVlty
A"IALISIS PERTI~fBUHAN
f.KONOMI
Hasil Regresi Persamaan (1 l
Dependent Variable: D_GDP Method: Least Squares Sample (adjusted). 1968 2006 lnGluderl onservancns: 39 after adjustments Variable
C1>P.fficient
Std. Error
t-Statistic
c
-0.022291 0.110932 -0.086807 0.025192 0.016019 2.060S48 0.687963 0.057117 0.184528 -0.742714 0.'14394 0.09SE35
0.024642 0:67465 0.033768 0.019390 0.898164 0.346822 o.~0059 0.009561 0.197578 0 102965 0.216835 0.057639 0.029482 0.478569 0 165584 0.604077 0.011874 0299875 0.068837
-0.904583
D_OIL D_GAS D_ELC D_H
D_K D_L
o_x D_TOT G_GDP(-1) G_OIL(·lJ G_G.A.S(-1) G_ELC(-1) G_H(-1) G_K(-1) G_L(·1) G_X(-1) G_TOT(-1) G_TOT1:-2) R-squared Adjusted R-squarea S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
oeaczss 0.513('46 0.011905 1.795721 0.053726 -0.411963 0.002592 0.932293 0,671355 0 0:>1849 0.009540 106.8199 2.526297
0.662'19 -2.570709 1.299243 0.017836 ~.942378 2.023009 5.973936 0.933950 -7 213262 J.527564 1.711256 0.688401 1.072041 0.071896 2.972669 4.524524 -1.373768 o.0:;7659
Mr.an dependert var S.D. dependent var A.~aike 11fo criterion Schwarz cri.erion F-slatisnc Prob(f ·sl>lli>tic)
Prob. 0.3765 0.5153 0.0182 0.2086 0.9859 0.0000 0.0566 01)000 0.3615 0.0000 0.6036 0.1025 0.4991 02965 0.9434 0,0075 0.0002 0.1847 0.9703 0.001682 0.060893 -4.503586 -3.693133 15.29940 0.000000
Persamaan (2)
Oepenueut Variable: D_GDP Me111od: Leas! Squares Sample (adjusted): 1969 2006 Included observations: 38 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
I-Statistic
Prob.
c
-0.009539 0.300345 -0.065009 0.032718 0,110934 2062965 0.670152 0.056056 ·0.778940 0.304149 0.131146 0.032266 0.362726 0.043332 1.789553 0.049747 -0.626519 0.000212 .Q.087484
0,028289 0.097770 0.019436 0 016291 0.9'15031 0.349806 0.346234 0.009875 0 109693 0.176550 0.044340 0.027197 0.510329 0.182205 0.607723 0.014316 0.197361 0.070085 0.074764
-0.337209 3.071940 -3.344712 2.008285 0.121236 5.897455 1.935545 5.676297 -7.101095 1.722734 2.957737 1. 186405 0.710769 0.237823 2.944688 3 474874 ·3.174488 0.003021 ·1.170136
0.7397 0.0063 0.0034 0.0590 0.9048 0.0000 0.0679 0.0000 0.0000 0.1012 0.0081 0.2501 0.4859 0.8146 0.0063 0.0025 0.0050 0.9976 U.2564
D_OIL D_GAS D_ELC U_H D_K D_L
o_x G_GDP(-1) G_OIL(·l) G_GAS(·1) G_ELC(·I) G_H(-1) G_K(·1) G_L( 1) G_X(-1) G_TOT(-1) G_ TOT(·2) G_TOT(·3) R-11quared Ad1usted R-squared S.E. or regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.927009 0.857860 0.022093 0.009274 104 .1254 2.384272
Mean dependent var S.D. tJopeodent var Akaike info r,rile.rion
Schwarz criterion F-slalistic Prob(~-stal1stic)
·0.001375 0.058599 -4.480283 ·3.661490 13.40595 0.000000
Persamaan (3)
Dependent Variable: D_GDP MeUiod: Least Squares Date: 12108/08 Time:00:29 Sample (adjusted): 1969 2006 included observations: 38 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statisbc
c
0.008036 0.308228 -0.067569 0.031355 1.S95332 O.E19253 0.('!13864 0.799202 0292357 0.119963 0.030592 0.042642 1.685205 0.047604 -0.597813 -0.010873 -0.103554
0.013321 0.092252 0.018410 0.015592 0.316566 0.324122 0.009002 0.100620 0.169149 0.039933 0.026041 O.l70234 0.565996 0.013083 0.185939 0.065713 0.068696
0.603419 3.341151 -3.670210 2 010980 6.303006 1.910554 5.983576 -7.942i95 1.728404 3.004117 1.174787 0250469 2.977413 3.638641 -3215097 -0.165459 -1.507421
D_OIL D_GAS
o_ac D_K
D_L DX G_GDPH) G_OIL(· 1) G_GAS(-1) G_ELC(-1) G_K(-l) G_L(-1) G_X[-1) G_TOT(-1) G_TOT(-2) G_TOT(-3) R squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Dumin-Watson stat
0.925060 0.867962 0.021293 0.009521 103,5245 2261313
Mean dependent var S.D.depeodeotvar Akaike info eri!erion Schwarz crienon F-statistic Prob(F-stalistic)
Prob. 0.5527 0.0031 0.0014 0.0573 0.0000 0.0698 0.0000 0.0000 0.0986 0.0068 0.2532 0.8046
O.JC72 0.0015 0.0042 0.8702 0.1466 -0 001375 0.056599 -4.559185 -3.825580 16.20141 0.000000
Uji White dan Uji LM
Persamaan (1)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test F-statistic Obs·R-squared
1.275785 4.842026
Prob. F(2,18) Prob. Chi-Squaro(2)
0.303263 ~
Whil!l HeteroskedasticrtyTest: F-slalistic Obs·R-squared
0.259322 32 11 !102
Prob. F(36.2) Prob Chj..Square(36)
0.969622
o.ss3ns
Persamaan (2)
Breusch-Godfrey Serial Corretabon LM Test F-sllltistk: Obs ·R-squared
0.979774 3.927458
Prob. F(2,17) Prob. :hi Square(2)
0.395620 0.140334
Prob. F(36,1) Prob. Chi..Square(36)
0.202146 0.381395
Whil~ Heteroskedasticity Test.
F ·s tatis tic Obs 'R-squ"'P.rl
15.01983 37.92985
Persamaan (3)
Breusch-Godfley Senal Correlation LN' Test
F-statistic Obs·R-squared
0.328244 1269124
Prob. F(2.19) Prob. Chi-Square(2)
0.724191 0 530168
Prob. F(32.5) Prob Chi-Square(32)
0.005267 0.230624
White Heteroskedasticity Test F-stati•tc. Obs·R-squar...J
12.34686 37.52512
Uji
Struktur Vanabel Dummy
Dependent Vanabte: D_GDP Method: Least Sq1:ares Sample (adjusted): 1967 2006 Included observauor.s. 40 after adjustmenls Variable
Coerric;,,nt
Std. Error
I-Statistic
Prob.
c
0.002439
0.008099
0.301160
098
0 094922 0.283375
0.094452 o.-36687
1.004975 2.070138
0.7659 0.3249 O.J494
-0.070214 OJ142975 -0.130281 0.090997
0 022215 0.019186
-3.160649 2.239895
0.836218 0.344099
..0.155798
0.00%93 -0.393488 -0.378955
0.006502 0.630615 2.115971
D98'G_ELC(-1)
D.121070 0.109023
098'G_K(-1)
oss-o
D_Oll J_GAS 0 ELC
O_K D_L D_X DSS"G_GDP(-1) D9S'G_OIL(-1) 098'G_GAS(-1)
L(-1 > 098'G_X(-1) D98'G_TOT(-1)
0.0042
0.264450
0.0346 0.8775 0.7937
1.337023
0.1938
--0.623976 0.179092
0.5385
1 454188 0.296687
0.)83256
0.9343
0.367468
0.7165
-2.009576
1.160936
-1 730996
0.09631
-0.265531
3.259043 0.140052 Z.f54527
-0.081782 0.024769
0.9355 0.9804
-0.02<1800
0.9836
0.003~69 -0.057295
R-squared Adjusted R-squared
0.694918 0.504241
Mean dependent var SD.dependent var
S.E of regression Sum squared resid Log likefihood Durbin-Watson stat
0.042329 0.043002 79.95035 2.166744
Akaike ilfo criterion Schwarz criterion
F-statistic P1ob(F-stabstic)
0.859~
0.001502
0.060118 -3.197517 2.521965 3.644483 0.002384
~ , 9"' .,9 D
!;j
~ 2 <:i 0
-.,,•
0
.,0 q
M
0~-7
0 ~ ~ n ~
:i
9
0
N
:I
0
q
9
"
"
~.
Cl
0 0
9
s
l'l d
I'
g 8 )!. ~ ~ 'I0 c-
:::I
q
"'
~ 0
"'
,-
e'
.., :;~
..,
"I
"
:'I. <:i
... s..
-·c:"'"'
::;:
5'
0
0
M
0
!
9
e :s
~
0
"' "
"'
v
ol
!!:
N
0
0
m
0
0
0
;:)
"
~
0
scf
0
!! ~
s
"'"'
0
0
'
~I u
0
0
"
I
"
o'
x o'
0
l:j
~ "'
;')
9
"'
!
~ 7 sq
;;j
d
~
d :;
Cl
~
:::;
d
d
<:i
"~
;,\
8 r»
" I
5
9
0
M
g
M
0
ti
eN 0
~ ~
0
S( oJ
~
'I
..•
"!
0
0 Cl w
N
"
~ ~
'1 9
;j
6
s
0
0I ~
=::j
c>
80 !S0 "'~0
?
~
....
!!)
ti 9
-
tr
d
d
"j
~ q
:;-
0
9 ~ ~ "
~ ::i 1!i
9
.. "
N
M
d
d
.,
0
0
g
~
g 9-1 ~ IS !::
" " d M
0
~ ~
...~ J
s0
':i
N
~ 9
s "~ 9
g
"'0...
0
ft M
ad ::.0
96 ~ 8
8 d
-"s
~ ::; 0
"
~
~
g $
9
0
s 0
d
::;; 0 8 N... <:i 0 9
s0
e
....
-
,. "'
"
0
~ ':'.l ~ 0 It
e
§ "!e
0
g
0
d ~
'1
~ ~ ~ 0 d 0
e s.;
d
d
., s • Q
~
d
0
d
e
0
0
;; "'~
0
"
"
~ ~
~
M
"'9
;I
0 !t 0 ~ 9
::i &
~
0
M
:i
:i
"'
.. 0
9
3
0
N
I(
0
o'
s "'d"' a 'i'
•• 0
d
"' "'
;!;
~
0
"
g 8 .;
0
"'
s ;:
..
0
"
g 3 0
~
a0 ::::
e
0
9
:!!
a ii IS 9 9 'i'
s
0
:::0
d
g ~ N0 d 'I c> N M
"'
c:
d
d
g
"'d ·'6 "'d 0"'0
0
~ ill !!:
s
"'~ ~c "• o,
8
g ~
~ ~ "'
~~
sd
0
"":J
er
N
d
IS
"~ 8 it:
.., " d
·;::
0
"'
"'• J
M
~ e
:; ..; ~
w I 0
m
d
<:i
JI 0
0
0
"0 0
~
~
Q
.,
...~
~ <:i
-
~9
"0
d
0
0
.-
sq
:,'.)
~
::; ~ d 9
l5 ~ J
0
...
~ "' ;;, ~ ~ G9 !!Iq ~ 0
v111-
<:i
~
m m
y -;}-
"'
~
~
-;;:
"'"'• " "..· "'' "
I
.!.
0
..;
~ ~
"' v
"' ....,
"' ~ ~ 0 I-
~· ... " " "' I-
~
0
1-,
'
LAMPIRANVI
ANALJSIS P£RT\~1BUHAN PROOUKTIVITAS
Hasil Regresi
Pcrsarnaan (1)
Dependent Variable: D_PROD Method: Least Squares Sample (adjusted): 1969 2006 Included observations: 38 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
I-Statistic
Prob.
c
0.022208 0.080552 -0.105224 0.011761 -1.477657 1.867821 0.048457 0.273515 -0.806391 0.060083 0.051352 -0.009358 -0.294548 0.117854 0.046032 -0.2306~ -0.020546 -0.107128
0.012515 0.187833 0.035527 0.021418 0.369670 0.374704 0.009725 0.210130 0.111866 0.245752 0.059759 0.019718 0.317598 0.186374 0.014419 0.322525 0.074837 0.07514S
1.774586 0.428852 -2.961840 0.549123 -3.997234 4.984796 4.9.82462 1.301648 -7.208573 0.244486 0.859318 -0.474601 -0.927425 0.632350 3.192510 -0.715124 -0.274551 -1.425605
0.0912 0.6726 0.0077 0.5890 0.0007 0.0001 0.0001 0.2078 0.0000 0.8093 0.4003 0.6402 0.3648 0.5343 0.0046 0.4828 0.7865 0.1694
D_OIUL D_GAS/L G_ELCIL D_H/L D_K/L D X/l D_TOT/L G_PROD(-1) G_OIL/L(-1) G_GAS/L (·1) G_ELC/L (·I) G_H/l (-1) G_K/L (-1) IS_XIL (·1) G_TOT/L (-1) G_TOT/.L (-2) G TOT/L (-3) R-squared Adjusted R-squared S.E. ol regression Su m squared res id
Log llkel1hood Duroin-Watson stat
0.918353 0.848953 0.02362!> 0.011163 lOU.6021 1.791491
Mean dependent var S.O. dependent var Aka1ke info criterion scnwarz cfiterior. F-statistic Prob(F-stlttistic)
-0.001515 0.060788 ·4.347431 -3.571782 13-.23272 0.000000
Persarnaon (2)
DerendentVariable: D_PROD Method: Least squares Sample (adjusted): 1969 2006 Included observations: 38 after adjustments Variable
Coefficient
SttJ. Error
I-Statistic
Prob.
c
0.027882 0.286763 ·0.067291 0.027954 • 1.549887 1.900582 0.049713 ·0.619335 0.266160 0.103538 0.005062 -0.342478 0.114834 0.045810 -0.555033 -0.018026 -0.120676
0011923 0 10251>7 0.020552 0.017720 0.371474 0.379987 0.009836 0.113250 0.191042 0.045042 0.019759 0.320628 0.189416 0.014654 0 208088 0.076038 0.075641
2.338444 2 795860 -3 258298 1 577495 ·4.1722f:i~ 5 001701 5.054195 -7.234780 1.393204 2.298706 ·0.256168 -1.068147 0.606252 3.126117 ·2.667302 -0.237067 ·I .595380
0.0293
O_OILIL D_GASIL G_ELC1L D_H/L D_K/L D_X/L G_PROD( 1) G_OIL/L (·1) G GASIL(·l) G_ELCiL (·1) G_H/L(-1) G_K/L (·1) G_x/L (-1) G_TOT!L (·1) G_ TOTIL (·2) G IUTIL(·3) R-squared Adjusted R-Gquorod S.E. of regression Sum squared resid Log lil<.eli1ood Durbin-Watson stat
0.911436 0.8~3959 0.024013 0.012109 99.05712 1.896069
Mean dependent var S.O.dependenlvar Akaike info crllerlon Schw~rz crtterion F-statislic Prob(F-statistrc)
0 0101\ 0.0038 0.1296 0.0004 0.0001 0 0001 0.0000 0 17A1 0.0319 0.8003 0.29/6 0.5508 0.0051 0.0144 0.8149 0.1256 -0.001515 0.060788 -4,318796 -3.586191 13.50731 0.000000
Persarnaan (3)
Dependent Vanable: D_PROU Method: Least Squares Sample (adjusted): 1969 2006 lriclutled observations: 3C after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statisfic
Prob.
c
0.026847 0.286046 -0.068753 0.028671 -1.547849 1.902326 0.050240 -0.816714 0.256148 0., 02425 0.024562 --0.326775 0.115046 0.046308 -0,550836 -0.118943
0.010855 0.100299 0.019283 0.017082 0.363321 0.371677 0.009374 0.110264 0.182275 0.043825 0.028409 0.306908 0.185306 0.014188 0.202837 0.073654
2.473180 2.851927 -3.565436 1 .678461 -4.260280 5.118218 5.35946:> -7 406878 1.405285 2.337131 0.864587 ·1.064731 0.620844 3.263820 ·2.715655 -1.614881
0.0216 0.00!:1:.l 0.0017 0.1074 0.0003 0.0000 0.0000 0.0000 0.1739 0.0289 0.3966 0.2985 0.5411 0.0036 0.0126 0.1206
o_ OIL/L D_GASIL G_ELC.'L D_H/L D_K/L D_X/L G_PROD(-1) G_OIUL(-1) G_GASIL (·1) G_ELCIL (·1) G_Hll (-1) G_Kll (·1) G_X/l (·1) G_TOT/L(-1) G_TOT/L { -3) R-squared Adjusted R-squ a red S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durnin-Watson slot
0.911199 0.850653 0.023492 0.012141 99.00634 1.900677
Mean dependent var S.D.dependentvar Akaike info crtterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F.statisuc)
·0.001515 0.060788 ·4.366755 -3.679?45 15,04968 0.000000
Uji White dan Uji LM
Persamaan
(1)
Breusch-Godfrey Serial Correlabon LM Test:
F -statsnc Obs· R-squared
0.258500 1.060969
Prob. 1-(2.18) Prob. Chi Squara(2)
0.775027 0 588320
Prob F(34.3) Prob. Chi-Square(34)
0.108309 0.318893
White Heteroskedasticrty Test:
r-srausnc Obs'R-,:;quared
4.859653 37 32238
Persamaan (2)
Br•11~ch·Godfrey Serial Correlation LM Test: F·statistic Obs'R·squared
0.583423 2.198666
Prob. F(2.19) Prob Chi-8quare(2)
0.567673 0.333093
Prob. f(32.5) Prob. Chr-Square(3?)
0.215385 0 314338
White Hereroskedas1icity T"~L F-statistic ObG'R-squared
2.054791 35.31461
Persa maan (3)
Breusch-Godftey Serial Correlation IM Test. F-statistic Obs'R-squared
0.631325 2.256573
Prob. F(2.20) Prob. Chi-Square(2)
0.542158 O.l23567
Prob. F(30.7) Prob. Chi-Square(30)
0.627241 0.461142
WhHe Heteroskedaslicily Test. F-slatistic Obs"R-squared
0.867;;58 30.08822
Uji Struktur Variabel Dummy
Dependent Variable: O_PROD Method: Lcost Squares Dale: 12107/0S Time: 17:48 Sample (adjusted)· 19672006 Included observations: 40 after adJUslme~ts
Variable
Coefficient
Std. Error
I-Statistic
Prob.
c
0 025599 0.005969 0.256527 -O.O!l6293 0.031S42 --0.047954 0.393902 0.011369 -0.677976 -0.119$81 0.'49538 0.086912 -1213682 0.060049 -0.390675
0.005517 0.027134 0.091174 0 015:;57 0.013171 0.558092 0.53406.S 0.004396 0.124858 1.42786) 0.957118 0.177120 0.639194 0.062412 1 860286
3.700871 0219982 2.81360ll -3.665750 2.425239 -0.085924 0.737554 2.586224 -5.429990 -0.083958 0.156238 0.490695 -1.8987691 0.962149 -0210008
O.ll011 O.B277 O.D094 0.0012 0.0229 0.9322 0.4677 0.0159 0.0000 0.9338 0.8771 0.6279 0.0692! 0.3452 0.8354
098 D_OIUL D_GAS/L D_ELC/L D_H/L D_K/L D_Xll G_PROD(-1) D98"G_OIUL (-1) oss·G_GAS/L (-1) D98'G_ELCIL (-1) oss·G_KIL (-1 l os8·G_XIL (-1) 098'G_TOTIL (-1) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression
Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.862900 0.786125 0.028751 0.020665 94.60633 1.882838
Mean dependent va• S.D.dependentvar Akaike inlo crserion Schwall cri:erioo F-statistic Pro~(F-stabstic)
0.001312 0.062168 -3.980319 -3.346989 11.23923 0.000000
~
d
M
Q
Q
¢
~
9 q c c c q
d
N
0
d
0
q
~
0
9
0
N
0
c
0
c
d
N
d
0
...
d
N
0
d
"
d
0
0
es
6
Q
OOM0Cl""IO
0
t?OO.O
c-
0
0
Q
:->
6
,...
Q
e
c
0
d
n
c
,.,..
,..,
~
0
0
c;.09900
0
-
er
-t
0
" 0 0
N 0
0
d
0
0 0
N
9
0 0
-1..,_
~
.....
""!
n
o
oc.q·qqc:i N 0
M
d
N
d
0
~
d
,..,
Q
'"1
ci
9
,, 0
...
9
0
d
r
"'
0 0