Wireless N
Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)
Training Outline o o o o o o
09-2
MIMO 802.11n Data Rates Channel bonding Frame Aggregation Wireless card configuration TX-power for N cards
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
802.11n Features o Penggunaan standard Wireless N ini meningkatkan efisiensi penggunaan frequency sehingga mampu meningkatkan kecepatan data ratenya hingga 300Mbps (teoritis) 200Mbps (real). o Mampu menggunakan double channel (channel bonding) yang secara standar menggunakan lebar band 20Mhz menjadi 2x20Mhz. o Standard N bisa berfungsi normal dan optimal di kedua frequency 2.4Ghz dan juga 5Ghz. o Menggunakan beberapa antenna untuk mengoperasikan trafik Transmit (Tx) dan juga Recieve (Rx) secara simultan. o Adanya frame agregation untuk menurunkan beban header dari frame data yang akan meningkatkan efisiensi pengiriman frame tersebut. 09-3
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
MIMO o MIMO – Multiple Input and Multiple Output o Adalah sebuah teknologi wireless yang menggunakan beberapa transmiter dan beberapa reciever untuk melakukan transfer data pada saat yang bersamaan. o Teknologi MIMO ini memanfaatkan fenomena gelombang radio yang disebut “multipath”. o Diman sebuah informasi atau sebuah data yang dikirimkan akan memantul karena terkena dinding, atap dan object yang lain sehingga akan sampai di alat penerima beberapa kali dengan sudut yang berbeda dan dengan waktu yang hampir bersamaan.
09-4
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
MIMO (2)
o MIMO memanfaatkan fenomena multipath ini dengan menggunakan beberapa pemancar dan penerima cerdas dengan menambahkan dimensi "spasial" untuk meningkatkan kinerja dan jangkauan. o MIMO memungkinkan beberapa antena untuk mengirim dan menerima beberapa gelombang spasial pada waktu yang sama. Hal ini memungkinkan antena untuk mengirim dan menerima secara bersamaan. 09-5
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
MIMO (3) o MIMO menjadikan antenna bekerja lebih pintar dengan menggabungkan aliran data yang datang walaupun dari arah yang beragam dan waktu yang berbeda. Antenna cerdas menggunakan teknologi Spatial Diversity dimana ketika ada kelebihan antenna, contoh jika ada sebuah konfigurasi antenna 2x3 (2 transmit, 3 recieve) maka antenna ketiga akan menambah keragaman dan juga menambah range. o Untuk mengimplementasikan MIMO, kedua node AP dan client harus sama-sama mensupport MIMO. Untuk standard wireless yang lama tidak dapat memnfaatkan fenomena Multipath ini karena masih menggunakan teknologi single input, single output (SISO) yang hanya mampu menerima satu stream data dalam waktu yang sama. 09-6
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
SDM o SDM – Spatial Division Multiplexing Multiple spatial streams across multiple antennas o Multiple Antenna configurations for receive and transmit:
1x1, 1x2, 1x3 2x2, 2x3 3x3
09-7
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
802.11n DATA RATES Dengan memanfaatkan beberapa fungsi yang sudah disebutkan sebelumnya seperti, channel bonding dan frame agregation. Maka dengan modulasi yang tepat wireles N bisa mencapai kecepatan maksimal. 09-8
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Data Rates Config o Ketika menggunakan wireless N, data rate bisa dikonfigurasi secara manual di menu HT-MCS dan akan muncul jika parameter data-rate diubah menjadi “configured” MCS – Modulation and Coding Scheme 09-9
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Channel Bonding – 2x20Mhz o Channel bonding adalah salah satu fungsi di wireless N yang memungkinkan untuk menggunakan tambahan lebar frequency sebesar 20Mhz pada channel yang sudah ada. o Channel tambahan bisa diletakkan di atas atau dibawah channel utama. o Walaupun sudah menggunakan channel tambahan, perangkat AP masih bisa menerima koneksi dari client yang menggunakan chnnel standard. o Pada saat kondisi ini terjadi maka channel yang digunakan adalah channel utama. o Dengan menggunakan lebar frequency 2x20Mhz memungkinkan untuk menggunakan data-rate tinggi. 09-10
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Frame Aggregation o Dengan menggabungkan beberapa frame data menjadi satu frame akan mengurangi beban dari header. Parameter yang digunakan untuk melakukan agregasi frame adalah : o Aggregation of MAC Service Data Units (AMSDU) o Aggregation of MAC Protocol Data Units (AMPDU) o adalah mekanisme melakukan agregasi dengan melakukan negosisasi terlebih dahulu menggunakan blok acknowledgement. Dengan adanya agregasi ini akan meningkatkan troughput secara signifikan tetapi akan mengalami beban latency yang tinggi. o Metode ini tidak bagus untuk real traffic tetapi bagus untuk traffic berpaket kecil. o Selama melakukan pertukaran informasi AMSDUs yang sering terjadi maka akan berpengaruh juga pada load processor.
09-11
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Wireless N Config
o ht-rxchains/ht-txchains – adalah opsi untuk menentukan antenna mana saja yang akan digunakan untuk fungsi transmit dan recieve. o Parameter antenna-mode di interface akan diabaikan di card wireless yang sudah menggunakan standard N.
o ht-amsdu-limit – besar maksimal gabungan frame yang boleh disiapkan oleh interface. o ht-amsdu-threshold – besar maksimal frame yang akan dikirimkan dan sudah termasuk AMSDU. 09-12
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Wireless N Config • ht-guard-interval – adalah opsi untuk menggunakan guard interval “short” atau “long” • ht-extension-channel – opsi untuk menentukan channel tambahan sebesar 20Mhz diletakkan di atas atau di bawah main channel.
• ht-ampdu-priorities – pemilihan prioritas frame berdasarkan blok negosiasi AMPDU. 09-13
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Wireless N – TX Power o Ketika menggunakan dua chain bersamaan maka total power akan meningkat 3db (total-txpower). o Ketika menggunakan 3 chain secara bersamaan maka power akan bertambah 5db. o Tergantung dari type card N yang digunakan.
09-14
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
[LAB-1] Wireless N Setup AP-Bridge
Wireless N
Station
WLAN1 10.10.10.2/24
WLAN1 10.10.10.1/24
Ether notebook 192.168.x.0/24
09-15
Ether notebook 192.168.x.0/24
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Wireless Card Configuration
09-16
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Performance Test o Koneksikan wireless N router Anda dengan wireless N router rekan Anda. o Test performance-nya menggunakan tool Bandwith Test. o Lakukan test jika menggunakan satu chain dan jika menggunakan dua chain.
09-17
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010
Outdoor setup o Test terlebih dahulu tiap chain satu-persatu secara terpisah pada link wireless N, sebelum menggunakan kedua chain secara bersamaan. o Ketika mengaktifkan dual chain maka direkomendasikan untuk menggunakan antena yang berbeda polarisasi. o Ketika menggunakan antenna dualpolarisasi maka direkomendasikan juga untuk mengisolasi antar antenna minimal 25db. 09-18
Mikrotik Indonesia http://www.mikrotik.co.id
Sep 2, 2010