PLTPUK
ORGAMK MENINGKATKAN KUALITAS TANAH DAN RAMBUTAN
Tujiyanta Yulie Eko Susilowati Fakultas Pertanian Universitas Tidar Magelang Ahnro.t Rntnbutan is one of the t!-pcs if|rui! hecal$e of is ifs delicious and fresh taste aw societies dre.fand ofit. Rd hu!. plantvill grore we ifwe pldnt it in fe ile soil Orgdnic fertili.et is oft ofthe +pes
.fetiti:er that can inprcuu thc soil qualiry. Good soil qualir* fi detemine the lcvel of linilit! of the soil. Ihe soil fe tlity is detetnined by phlsical thedical and biolosical qwtry* of he soil. Organic .fetlili.et that is gien to * ru bfidn plaht can increase he n nber ofthe hmett even vil incrcase lhe qtuli^ of ranbutan-
Ke! t'otds : OryanicJertilizer, soil, rambutans
A.
PENDAIII]I,I]AN
Tanaman mmbutan di p€desaan umumn),a di tanam di Iahan tegalan maupun di pekarangan rumah dengan system tanatn campuran dan diusahakan sebagai tanaman produksi. Tanaman rambutan yang ditanam di perkataan biasanya ditanafi di pekarangan atau di halaman yang berfungsi sebagai tanaman bias. tanaman pel;ndung maupun tanaman produksi.Tanaman rambutan. mempun)€i banyak manfaat. Da.i segi ekonomi rambutanl lnampu memberikan tambahan pendapatan p€tani.. Tanah kosong berupa tegalan maupun pekarangan yarg kurang atau tidak produktif bisa membedkan prodirksi )ang lebih tinggi biia diusahakan untuk budidaya rambuian. ' Dalam pembaagunan pertanian budidaya tanaman rambutan belum
mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah Padahal buah rambutan merupakan salah"satu komodilas ekspor yang mem punyai prospek cerah sebagai penghasil devisa negara. Budidaya 106
,bl 36No 2 ls-lanuari2t)12:106 ttl
di Indonesia umumnya dilakukan secara tradisionalPemeliharaan tanaman oleh petani masih sangat kurang, bahkan banyak
tanaman tambutan
pefani setelah monanam ralBbutan, membiarkan tanamannya tidak dipelihara sampai tanarnan berbuah.. Bodidaya tanaman rambulan yang umumn)" diusahakan di lahan tegalan dan pekarangan yang tidak memiliki sistefl pengaimn teknis tetapi hanya p€ngaimn tadah hujan, sering dilanda kekeringan yang betpetgaruh pada pembungaan dan pembuahan raributan- Kekeringan menyebabkan tanaman kesxlitan dalam penyerapan nutrisi- Cara
bldidaya tanpa pedeliharaan alau dengan sedikit
pemeliharaan
menyebabkaa p.oduksi mrnbutan menjadi rendah. Bunga dan buah
rambutan lanyak yang iontok. Namun demikian tanaman rambutan walaupun tanpa pemeliharaan dan perawatan masih dapat berbuah walanpur sangat sedikit.. Terbat€slya basil penelitian budida]a rambutan menyebabkan sedikitnya itformasi ilmiah yang dapat digunakan dalam pengembangan budidaya rainbutan. Pemakaian pupuk organik oleh beberapa petani rambutan perlu tems dikemtrangkan. Pupuk orgenik dalam jangka panjang alian memberikan efek positif terhadap sifat tanah. Pupuk organik tidak saja mei5rumbang perbaikan silit fisik tanah, tetapi juga memp€rbaiki s;fat kimia dan biologi tanah. B. TINJAUAN
l.
PUSTA(A
R^mbvt^D (Nepheliufi lappocet rn L) Rambutan merupakad satah satu jenis tanajnan buah yang mempunyai akar tunggang yarlg tumbuh kuat dan menembus lapisan tanah cukup dalarn. Akat tunggang id dapat membentuk cabang akar yang tunbuh kesegala arah. Tanaman rambutan dapat tumbuh dan medghasilkan s,alaupun dibiarkan tanpa pemelihaman. Namun demikian, apabila .menginginkan hasil yang optimum, tanaman rambutan memerlukan pe$elihaiaan dan perawatan. Dilihat darj penlebarannya hnaman $mbutan umururya tumbuh dan berbuah di daramn rendah yaog bertipe iklim basah sampai pada -dengan ketinggian 600 meter d1l. curah hujar 1500-3000 mm per 107
htpul Oryahik \lennlgldtini
KualirasTunoh da, ... (Iltjitanta.
)dia
Eka
SdilaNuti)
tahun dan merata sepanjang tahun. Di daerah yang keadaan iklimnya agak kering. tanarnan rambutan masih mampu tumbuh dan berbuah asalkan keadaan lingkungan permukaan air tanainya tidak lebih dari 200 cm di bawah permukaan tanah.(Soemadi. 1997: Mahisrvoro dkk. 2002: Sunarjono- 2005)Hasil penelitian Hadiati dkk- (1997) menunjuklGn bahwa adanya curah hujan yang rendah kemudian diikuti dengan curah hujan yang tingSi akan memacu inis;asi pembungaan. Menurut Shaari e/ al (1982) dan Kalie (199.4) iklim kering paling sedikit satu bulan penuh akan memacu pembentukan tunas-tunas buflga rambutan. Bulan kering adalai bLrlan dengan curah hujan bulanan dibawah 60 mm. Bulan lembab adalah bulan dengan curah hujan bulanan antara 60-100 ' mm. Saat berbunga bervariasai antar varitas. ini menunjukkan baiwa
tanggapan setiap varitas terhadap lingkungan bcrbeda-beda. Tingginya curah hujan men-vebabkan rendahnya persentase tunas bunga (Hadiad dkk. 1997). Perbedaan jumlah tunas vegetatif dan tunas bunga antara tanaman dalam satu varitas dapat disebabkan oleh
pe.bedaan iklim mikro. kandungan nutrisi pada tanah (kiususnya kadar N) dan gangguan serangga sehingga mempengaruhi ritrne indogen tanaman tersebut (Menzel dan Simpson. t992). Pada waktu musim berbunga- tanaman rambutan membutuhkan tiga bulan kering (kemarau). Musim kering yang melebihi empat bulan akan mengakibatkan bunga yang baru terbentuk guglr dan
'
apabila menjadi buah akan tumbuh tidak sempurma (kempes). Sebaliklya apabila pada waktu musim berbuah terjadi hujan terusmenerus akan menyebabkan kegagalan berbuah (Mahisworo dkl. 2002). tjntuk perturnbuhan dan basil rambutan yang baik dip€rlukan tanah yang subur. Tarah 1'ang subur diindikasikan sebagai tanah yang mempunyai sifat fisik, kimia'dan biologi yang baik. Pupuk organik mampu rnemperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga bisa memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman yang tumbuh di
atasnya. Demitian pula tanaman rambutan yang dipupuk dengan bahan organik akan tumbuh lebih baik dan berbuah lebih banyak. I08
Iol ln\o:, li taha&!:ttl2
lt)6
llJ
2. Pemupukan Selain faktoi iklim dan air, fakor tanah mempun)€i arti yang sangat penting bagi usaha pertanian karena peflumbuhan dan pe*ernbangan tanamao sangat bergantung pada faktor tercebut. Nofisi yarg terkandung pada tanah pertanian akan dis€rap oleh tanaman yang tumbuh di alasnya. Nutrisi yang diserap iru terdiri dari unsur hara mako N. P. K, Ca, Mg. S dan unsur hara miho Fe" Mn, Bo, Mo, Cu. Zn, Cl dan Co dalam bentuk anion dan kation (Winamo, 2005).
Lahan tanaman mmbutan semakin lama semakin menurun tingkat kcs biLannya. Haltersebut dikarenakan unsur hara diangkut terus-menerus oleh tanaman rambutan untuk penumbuhan diur berproduksi. Unfuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah perlu dilakukan pemberian pupuk secara berkala (Mahisworo
dkk. 2002). Pemupukan diperiukan untuk menambah keharaan tanah )Eng keadaannya semakin lama semakin menipis karcna digunakan secara malar (kontin)u) oleh tanaman (Rinserna. 1986). Berkurangnya nutdsi dari dalam tanah tidak saja karena diangkut tanaman pada saat panen tefapi juga karena difiksasi di daiam tanah dalam bentuk persenyawaan yang sukar larut atau sukar diserap oleh akar lanaman, terjadinF penghanyutan atau terangkut air terutama saat hujan lebat pada ianah miring dan pelindian atau pelunfuran terbawa air bersama-sama dengan menyempnya air ke
horizon B -da. C (Sutedjo dan Kartasaputr4 1989). Sehubungan dengan hal tersebut maka pemeliharaan kesubumn tanah baik secara fisik, kimia dan biologi periu merdlpat perhatian. pemeliharaan kesubumr bnah dapat mencakup usaha agar tanah tetap subur. cukup kandungan nut isinya, cukup bahan organjk. cukup kadar airny4 mengusahakan agar lengas tabah tidak mudah atau tidak cepat hilang karena penguapan. meojaga top sail tidak t€rerosi, menjaga tanah cukup mengandung air atau tengas tanah serta dapat membuang- kelebihan kandungan aim),a dan menjaga tanah tidak mengandung zat )ang dapat merrlcuni tanaman (Sutedjo dan Kartasapuh4 1989; Winamo. 2005). 109
latpuA Orgdnik lleni'tgkdtkth Kuditds Tdndh da, ... (T14itdrta. ) tltu f,^a Susilddti)
Pcmberian pupuk pada lahan tanaman rambutan dapat dilakukan dengan merrberikan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik dengan takaran pemupukan saat tanam 20-25 ku/pohon (tak:imn petani). dan 20-50 kg/pohon (Anoniln. 1994: Mahisrvoro dkk. 2002) dan diulang setiap enam bulan sekali.
C. PEMBAIIASAN Tanaman ranbutan untuk dapat tumbuh dan berbuah dengan baik diperlukan pemeliharaan dan peaawatan yang memadai- Pemeliharaan tanaman rambitan bisa dilatukan dengan pemupukan. pengairan, pengendalian hama dan peyakjt. sedangkan perawalan bisa dilakukan dengan cara pemangkasan, penggunaan ZPT, pendangiran atau penggemburan tanah- Pemupukan bisa menggunakan pupuk anorganik tetapi lebih utama menggunakan pupuk organik yang mempunyai nranlaat lebih lama dan tidak merusak tanah. Pupuk organik sangat baik untuk memperbaiki sifat tanah yaitu meningkatkan kadar lengas tanah. kegemburun tanah. kapasiias pertukaran kalion (KPK) tanah. ketersediaan unsur hara fanall kehidupan mikrobia tanah dan meningkatkan peftumbuhan, hasil dan kualitas rarnbutan.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh posilif pupuk organ;k terhadap sifat lanah dan perftrmblhan serta basil ra'nbutan. Pemupukan tanaman rambutah menggsnakan pupuk organik menyebabkan kadar
'lengas tanah meningkat dari 17.41o/o meqadi 21,81 % bila dipupuk bahan .organik sebanyak l7;5 kg/pohon. Apabila ranaman rambutan dipupuk menggunbkan puprk organik sebanyak 35 kg/pohon bisa menyebabkan keoaikan kadar lengas sebesar sekitar I I % dan pemberian bahan organik yang sbmakin meningkat hingga 52 kg/pohon menyebabkan kenaikan kadar Iengas hingga sekitar 18 %. Hal tersebut menuniukkan bahwa bahan organik mampu men]'impan air lebih lama dan hal ini sangat menguntungkan bagi pertumbuhan dan kualitas ranrbutan te{rtama pada musini kemarau kiususnya lagi musim kemamu lang panjang. Pemupukan menggunakan pupuk organik juga -l l0
t
al 16 \o :. It JanM
:Al2
106-ll1
msnberi penga.uh positif terhadap kapasitas pertukaran kation (KPK) lanah. Hasil analisis sualu peneiitian menunjukkan bah*a penggunaaan pupuk organik b;sa meningkalkan kapasitas pertul€ran kat;or (KPK) tanah dari sekita. 14 e/100g tanah menjadi sekitar 18 me/100g tanah. Hal tersebul menunjukkan bahwa bahan organik m€mpunyai tingkat disosiasi yang tinggi seh;ngga menyebabkan tingkat tukar kation rnenjadi lebih tinggi. Kapasitas pertukaran kalion (KPK) yarg lebib tinggi menyebabkan tingkat kesuburan tanah secara kimiawi meningkat.
Hal
tersebut dikarenakan _hara ),ang terje.ap misel tadah bisa
mengadakan pertukaran dengan unsur ),ang larut dalam tanah yang
kumng penling bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk organik juga meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Peningkatan kapasitas pertukaran kation di dalam tanah meyebabkan ketersediaan hara tanama meningk"t. Hai tersebut ditunjukkan dari basil penelitian yang dilakukan pada tanah latosol yang diberi pupuk organik temyata unsur hara kalium neningkat ketersediaannF deogan adanya pembe an pupk organik. Tanah latosol sebelum dipupuk bahan organik kandungan kaliurnnya sebesar 139 ppm dan setelah dipupuk bahan oqanik setelah
tiga bulan keramudian meningkat menjadi sekitar 170 ppm
pada
pemupukan 17.5 kg pupuk organik per pohon. Pemberian pupuk organik meningkatkan lautitas hasil rambutal. Pupuk organik yang dibeirikan pada tanah lahai rambutan menyebabkan peningkatan kadar le[gas lanah. Hal ini sangat menguntungkan tanaman rambutan khususnla pada musim kemarau karena rambutar berbunga awal musim kemarau- terlebih lagi musim kemarau yang panjang.
Tanadan rambutan urtuk dapat tumbuh dan berbuah d€ngan baik diperlukan kelembaban tanah yang memadai. Peningkatan kadar lengas tanai sebagai akibat prpuk organik yang diberikan kedalam tanah sangat menguntungkan tanaman mmbutan, karena disamping petryempan hara tanaman iebih lancar, kebutuhan air oleh tanaman guna transpirasi dan kebutuhan fisiologi dapat te.lenuhi sehingga dapat mendukung perturnbuhan dan berprodukinya tanaman. Pertumbuhan tanaman rambutan lebih baik pada tanaman yang diberi pupuk organik. Hal te$ebut disebabkan karena tingkat ketenediaan unur hara khususnya
l
Ltpuk Orydnik +lennlgkdtktn Kualnd\
td uhdan
.
t
ttiitLlnl..
\
li.r tko Susilo\tdti)
kaLium meningkat. Peningkatan ketersediaan kalium menyebabkan rambutan lebih tercukupi akan unsur bara kalium yang dibutuhkan sehingga dapat menekan terjadinla nekrosis daun- Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan basit dhn kualitas buah rambutan- Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman rambutan yang diberi pupuk organik sebanyak 17.5 kg/pohon hasilnya meningkat dibanding yang lidak diberi pupuk organik- Tana,nan rambutan yang tidak diberi pupuk organik menghasilkan rambutan sebanyak 29 dompol per pohon, dan tanaman rambul.an yang dibe.i pupuk organik sebanyak 17.5 kg per pohon menghasilkan rambutan scbanyak
rambutan
ll
dompol per pohon. Tanaman
yan! diberi pupuk organik 35 kg pe. pohon
dapat
menghasilkan 33 dompol per pohon. I'lasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman rambutan yang diberi pupuk organik sebanyak 17,5 kg akan meningkatkan be.at per buah dari 37 g menjadi 43 g. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik 17,5 k! per pohon mampu meningkatkan kualitas berat per buah sebesar 6 gram. Peningkatan berat per buah menunjukkan adanya peningkatan kualitas buah rambutan. Selain meningkatkan berat per buah,. pemberian pupuk organik juga meningkatkan kualitas kadar gula rambutan, rambutan rasanya lebih manis dan lebjh banyak mengandung air. Tanaman yang tidak diberi pupuk organik menghasilkan buah dengan kadar gula sebesar '14.75 yo dan tanaman rambutan yang diberi pupuk organik 35 kg per pohon menghasilkan buah dengan kadar gula sebesar 15,5%. Hal tersebtut membuktikan bahwa pemberian pupuk organik pada tanaman rambutan bisa meningkatkan kualitas hasil rambutan-
D. KdSITPULAN Pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah baik sifat fisilq kimia maupun biologi. Sifat fisili tanah berupa peningkatan kadar lengas tanah, daya ikat tanah terhadap air dan kegembura tanah. sedangkan sifat kimia tanah berupa peningl€lan kapasitas tukar kation tanah. dan peningkalan keteAediaan unsur hara tanah. Sifat biologi tanah berkaitan
dengan meningkatnya aktifitas inikoorganisme dalam tanah yang rnenyebabkan peningftatan kelersediaan unsur hala di dalam tanah. l12
rol- 36 No.2, li.Iakaoti
l0I2:
l0G11I
Pemberian pupuk organik bisa meningkatkan kualitas rambutan. Peningkatan terjadi pada peningkatan berat rambutan per buahj kadar gula dan kadar air aambuan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1994. Budidala hortikuhura rambutarl. Kerjasama FP'UCM dan P3TP. TK. I Bengkulu Carer, M.R.2002: Soil quality for sustainable land managementOrgank matter and agregation interaction that maintain soil function. Agon J. Gardner, F., R.B, Pearoe. R-L, Mitchel. 1991. Fisiologi tanaman budida),a. Terjemahan Herawati Susilo. UI Press. Jakarta.
Hadiati. S.. D. Sudario. Prasetio. B.w- Mafiinas. 1997. Ritme pembungaan mmbutan. Jurnal hortikultura. Vol 6. No 5. BPPP.Jakarta.
Kalie. 1994- BLdid;ya .ambutan varitas unggul- Kanisius. Yogyakata. Kedonegoro, BJ., B. Radjaglkguh M. Nitisapto. 1984. Efisiensi penyerapan unslr hara NPK oleh tanaman jagung dan kedelai pada kondisi lengas kritis. Lemlit UGM-
Mahisworo"K., Usanto, A. Anung.2002. Bertanam rambutan. Penebar Swadaya. Jakarta. Mazurak, A.P.L., Che$in, Thiieel- 1997. E{l'ect ofbeefcastle manurc on wat$ stabili Ty qf soil aggregates- Sos. Am, J.
Rinz€m4 W.T. 1986. fupuk-datr cara pemupukan. Bharata karya aksara- JakertaI
t:l
//
P puk Oryatik tleningkatkaa Kudlit8Tanah
d
...
(t
iitada. htia
Eko Susilolnti)
Soemadi, W.. 1997. Ho.rikultuE. Aneka Solo.
Suna{ono. 2005. Beilcbun 2l ienis tanaman buah. Penebar swadaya. Jakarfa.
Sutqio, M.M-, Kadasapoetr4 A.G. 1989. Fisiologi tanaman. Melton Putra. Jakarta.
1r4