Warta Jemaat, 24 Mei 2015 INFORMASI IBADAH, PELAYANAN dan KEGIATAN 1. Format isian Data Dasar keluarga sudah dijalankan, diharapkan kerjasama dengan jemaat sekalian untuk dapat mengisinya dengan benar agar informasi yang didapat bisa dipakai untuk mengetahui jumlah jiwa, KK jemaat dan lain-lain. Dan yang baru memasukan Format tersebut adalah kolom 25 . 2. Ibadah Pertukaran antar Pelayan Khusus dilaksanakan pada Hari Selasa, 26 Mei 2015 (Jadwal menyusul). 3. INFO KOMISI WKI Yang membawa bunga meja (bunga hidup) dalam ibadah Minggu, 31 Mei 2015 adalah W/KI kolom 12 4. INFO KOMISI REMAJA Ibadah Fellowship Remaja GMIM Solafide Perkamil dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2015 pkl. 19.00 bertempat di Gedung Gereja. Diharapkan kehadiran Remaja kolom 1-35, Koordinatorkoordinator Rayon serta Pembina Remaja dalam ibadah ini 5. INFO KOMISI PELAYANAN ANAK – Penataran Dasar bagi Guru Sekolah Minggu Pemula akan dilaksanakan pada tanggal 28 s/d 31 Mei 2015. dimohon bagi yang akan mengikuti kegiatan ini dapat menginformasikan kepada Pelayan Khusus di kolom masing-masing serta disesuaikan dengan jadwal lainnya. Juga dimohon informasi jadwal (nama adik dan nama keluarga) yang akan menjadi tempat praktek bagi peserta. – Dalam pembukaan Penataran Dasar bagi Guru Sekolah Minggu Pemula pada hari Kamis, 28 Mei 2015 pkl. 11.00, kita akan menjamu tamu dengan pengaturan sebagai berikut: Jenis Makanan : Nasi dan Minuman: KPAJ Ikan Bakar: Kolom 2,12,22 & 30 Cakalang Goreng Saos: Kolom 4,10,18&26
Tulang Kuah Asam :Kolom 5,16,24 & 35 Sayur Santan :Kolom 1 & 21 Sayur Tumis :Kolom 3 & 15 Buah :Kolom 8 & 25 – Dalam penutupan Penataran Dasar bagi Guru Sekolah Minggu Pemula pada hari Minggu, 31 Mei 2015 pkl. 11.00, kita akan menjamu tamu dengan pengaturan sebagai berikut: Nasi dan Minuman : KPAJ Ikan Bakar:Kolom 6,17,26 & 30 Cakalang Goreng Saos: Kolom 7,14,23 & 31 Tulang Kuah Asam : Kolom 11,20 & 29 Sayur Santan:Kolom 13 & 27 Sayur Tumis:Kolom 9 & 34 Buah:Kolom 19 & 32 – Dalam rangka peralihan ASM kelas 6 SD ke Remaja, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Juni 2015 di Tasik Ria Resort, dimohon setiap kolom dapat mendaftarkan ASM Kelas 6 kepada Encik. Wanda Worotikan-Kereyzen (klm 6) HP. 085395996748, selambat-lambatnya Sabtu, 6 Juni 2015. Pendaftaran Rp. 25.000,-/ anak (ASM Kelas 6) dan Rp. 50.000,-/ orang (Orang Tua/ GSM/ ASM bukan kelas 6) 6. Badan Pekerja Majelis Jemaat atas nama Majelis Jemaat GMIM Saptamarga Solafide Perkamil menyatakan turut berduka kepada : Kel. Wenas-Liuw (Kolom 17), atas meninggalnya Mama, Oma terkasih Irene Wenas-Manembu pada hari Selasa, 19 Mei 2015 dalam usia 76 tahun. Tuhan Yesus kiranya memberi penghiburan kepada keluarga yang berduka. 8. Info Panitia Pembangunan : – “PEMBANGUNAN BAIT SUCI MENDATANGKAN BERKAT” (HAGAI 2 : 16 – 20). Panitia Pembangunan Gedung Gereja mengucapkan terima kasih kepada : Jemaat Kolom 1- 35 yang sudah berpartisipasi
lewat Kotak, Sampul Pembangunan Dan Partisipasi (Target) dari kolom-kolom. Tuhan Yesus Kepala Gereja memberkati kehidupan anggota Jemaat. – Pelaksanaan pekerjaan Kap Baja dan penutup atap gedung gereja segera dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp. 340.000.000,-. Mohon topangan doa dan dana dari jemaat Selengkapnya Warta Jemaat dapat di Download disini
Warta Jemaat Minggu, 17 Mei 2015 INFORMASI IBADAH, PELAYANAN dan KEGIATAN
1. Rapat Badan Pekerja Majelis Jemaat dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Mei 2015 bertempat di Gereja Solafide. Diharapkan kehadiran BPMJ dalam Rapat ini 2. Sidang Majelis Jemaat dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Mei 2015. diharapkan kehadiran Majelis Jemaat Saptamarga Solafide Perkamil serta yang diundang dalam acara ini 3. INFO KOMISI WKI Yang membawa bunga meja (bunga hidup) dalam ibadah Minggu, 24 Mei 2015 adalah W/KI kolom 11 4. INFO KOMISI PEMUDA Ibadah Pemuda Wilayah Manado Timur V dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2015 pkl. 20.00 bertempat di Jemaat Solafide Perkamil (gedung gereja). Sebagai Khadim adalah Pnt. Billy Rawis, S.Si (Ketua Pemuda Wilayah Manado Sentrum). Diharapkan
kehadiran Pemuda kolom 1-35 dalam ibadah ini 5. INFO KOMISI PELAYANAN ANAK – Komisi Pelayanan Anak Wilayah Manado Timur V akan mengadakan Penataran Dasar bagi Guru Sekolah Minggu pada Kamis-Minggu, 28-31 Mei 2015. Bertempat di GMIM Saptamarga Solafide Perkamil. Biaya Pengganti Materi Rp.125.000,-/Orang. Contact Person Ncik Debby Tinangon-Wagiu, klm.19 (HP. 0821 9400 2646) dan Ncik Meis Solang-Wungow, klm.29 (HP. 0813 5663 3861) 6. Badan Pekerja Majelis Jemaat atas nama Majelis Jemaat GMIM Saptamarga Solafide Perkamil menyatakan turut berduka kepada : Kel. Oley-Mumu (Kolom 16), atas meninggalnya Isteri, Mama terkasih Ibu. Jeanne Petronella Mumu pada hari Jumat, 15 Mei 2015 dalam usia 64 tahun 1 bulan 12 hari. Tuhan Yesus kiranya memberi penghiburan kepada keluarga-keluarga yang berduka. 7. Sumbangan dari Prof.DR.Ronald Mawuntu,SH.MH. Klm 15 (D/O 20 sak semen untuk pembangunan gereja Solafide). Tuhan Yesus Kepala Gereja memberkati kehidupan keluarga. 8. Info Panitia Pembangunan : “PEMBANGUNAN BAIT SUCI MENDATANGKAN BERKAT” (HAGAI 2 : 16 – 20). Panitia Pembangunan Gedung Gereja mengucapkan terima kasih kepada : Jemaat Kolom 1- 35 yang sudah berpartisipasi lewat Kotak, Sampul Pembangunan Dan Partisipasi (Target) dari kolom-kolom. Tuhan Yesus Kepala Gereja memberkati kehidupan anggota Jemaat. Selengkapnya Warta Jemaat dapat di download di link ini
Apakah Mati?
Yesus
Benar-benar
Pengantar Gagasan bahwa Yesus tidak pernah benar-benar mati muncul pada tulisan di abad ketujuh. Di situ dikatakan bahwa Yesus melarikan diri ke India. Bahkan sampai saat ini terdapat sebuah makam keramat yang dianggap makam Yesus di Srinagar, Kashmir. Pada permulaan abad ke-19, Karl Bahrdt, Karl Venturini, dan yang lain-lainnya mencoba menjelaskan Kebangkitan dengan mengemukakan
gagasan
bahwa
Yesus
hanya
pingsan
karena
kepayahan di atas kayu salib, atau Ia telah diberi obat yang membuatnya kelihatan mati, dan bahwa selanjutnya Ia dihidupkan kembali oleh udara kubur yang sejuk dan lembab. Mereka menjelaskan bahwa Yesus telah diberi suatu cairan di suatu bunga karang ketika tergantung di atas salib (Markus 15:36) dan bahwa Pilatus kelihatan terkejut akan betapa cepatnya Yesus mati (Markus 15:44). Konsekuensinya, kata mereka, pemunculan Yesus kembali bukanlah suatu kebangkitan mukjizat, tetapi sekedar suatu kesadaran kembali yang kebetulan, dan kubur-Nya kosong karena Ia masih terus hidup. Apa yang sebenarnya terjadi saat Penyaliban? Apa penyebab kematian Yesus? Adakah cara yang mungkin bagi-Nya untuk bertahan hidup dari siksaan ini? Ini adalah pertanyaanpertanyaan yang dapat dibantu diselesaikan dengan bukti medis. Wawancara dengan Alexander Metherell, M.D., PH.D. Metherell adalah seseorang dengan gelar medis dari University of Miami di Florida dan gelar doktor dalam bidang teknik dari University of Bristol di Inggris. Ia memperoleh sertifikat dalam diagnosis dari The American Board of Radiology dan menjadi konsultan bagi The National Heart, Lung, and Blood Institute of the National Institutes of Health of Bethesda,
Maryland. Metherell adalah mantan ilmuwan riset yang mengajar di The University of California, dan editor lima buku ilmiah dan telah membuat tulisan-tulisan yang diterbitkan mulai dari Aerospace Medicine sampai Scientific American. Analisis cerdasnya atas konstraksi muskular telah diterbitkan dalam The Physiologist dan Biophysics Journal. Ia berpenampilan sesuai dengan perannya sebagai seorang otoritas medis terkemuka. Penyiksaan Sebelum Penyaliban Dapatkah Anda melukiskan suatu gambaran tentang apa yang terjadi pada Yesus? Itu dimulai setelah Perjamuan Terakhir. Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke Taman Getsemani. Di sana Ia berdoa semalammalaman. Nah, selama proses itu Ia mengantisipasi datangnya peristiwa-peristiwa pada hari berikutnya. Karena Ia mengetahui beratnya penderitaan yang akan Ia pikul, sungguh wajar jika Ia mengalami tekanan psikologis yang sangat besar. Dalam Lukas 22:44 menceritakan bahwa Ia mulai meneteskan keringat darah pada keadaan ini. Bukankah ini hanyalah imajinasi yang terlalu fiktif? Tidak sama sekali. Ini adalah suatu kondisi medis yang dikenal dengan hematidrosis. Ini terjadi karena tekanan psikologis yang sangat tinggi. Kegelisahan yang hebat menyebabkan terlepasnya zat-zat kimia yang memecahkan kapiler-kapiler dalam kelenjar-kelenjar keringat. Akibatnya terjadi pendarahan dalam kelenjar-kelenjar ini, dan keringat yang keluar disertai dengan darah. Hal ini menyebabkan kulit menjadi amat sangat rapuh ketika Yesus dicambuk oleh serdadu Roma keesokan harinya, kulit-Nya menjadi amat sangat sensitif. Pencambukan Roma dikenal sangat brutal, biasanya terdiri dari 39 cambukan, tetapi seringkali lebih banyak daripada itu, tergantung pada suasana hati Si Serdadu yang melaksanakan pukulan. Si Serdadu akan menggunakan cemeti dari kepangan tali kulit dengan bola-bola logam yang dijalin ke dalamnya. Ketika
cemeti itu menghantam daging, bola-bola ini akan menyebabkan memar atau lebam yang dalam, yang akan pecah terbuka akibat pukulan selanjutnya. Dan cemeti itu juga memiliki potonganpotongan duri tajam, yang akan mengiris daging dengan hebat. Punggung yang dipukul itu akan menjadi tercabik-cabik, sehingga sebagian dari tulang belakang kadangkala terlihat akibat irisan yang dalam, sangat dalam. Pencemetian itu akan ditimpakan ke segala arah: dari bahu turun ke punggung, pantat, dan bagian belakang kaki. Itu akan sangat mengerikan. Selagi pencambukan berlanjut, luka koyakan akan tercabik sampai ke otot-otot kerangka di bawahnya dan menghasilkan goresan-goresan daging berdarah yang gemetar. Seorang sejarawan abad ketiga bernama Eusebius menggambarkan pencambukan dengan mengatakan, “Pembuluh-pembuluh si penderita terbuka telanjang, dan otot-otot, urat-urat, dan isi perut si korban terlihat”. Banyak orang akan mati dari pemukulan semacam ini, bahkan sebelum mereka disalibkan. Setidaknya, Si Korban akan mengalami kesakitan hebat dan keguncangan karena efek-efek kehilangan sejumlah besar darah (hipovolemik). Ini mengakibatkan 4 hal: Jantung berdetak cepat untuk mencoba memompa darah yang tidak ada di sana. Tekanan darah turun, menyebabkan pingsan. Ginjal berhenti menghasilkan urin untuk mempertahankan volume darah yang masih tinggal. Orang itu menjadi sangat haus sewaktu tubuhnya sangat membutuhkan cairan untuk menggantikan volume darah yang hilang. Apakah Anda melihat bukti ini dari catatan-catatan Injil? Ya, sangat pasti. Yesus berada dalam keguncangan karena kehilangan sejumlah besar darah ketika Ia berjalan terhuyunghuyung ke lokasi hukuman mati di Kalvari, memikul batang kayu salib yang horizontal. Akhirnya Yesus tak sadarkan diri, dan
serdadu Roma memerintahkan Simon untuk memikul salib-Nya. Selanjutnya kita membaca bahwa Yesus berkata, ‘Aku haus’, pada saat ketika sedikit cuka diberikan kepada-Nya.Karena efek-efek mengerikan dari pemukulan ini, sudah pasti Yesus berada dalam kondisi kritis, bahkan sebelum paku-paku ditancapkan menembus kedua tangan dan kaki-Nya. Penderitaan Salib Apa yang terjadi ketika Ia tiba di lokasi Penyaliban? Ia akan dibaringkan, kedua tangan-Nya akan dipakukan dalam posisi terentang ke batang kayu horizontal. Orang-orang Roma biasanya menggunakan paku besar yang panjangnya 5 sampai 7 inci dan meruncing ke suatu ujung yang tajam. Paku ini ditancapkan menembus pergelangan tangan. Ini adalah posisi kokoh yang akan mengunci posisi tangan. Dan penting untuk dipahami bahwa paku itu akan menembus ke tempat di mana urat syaraf tengah berada. Ini adalah urat syaraf terbesar yang menuju ke tangan, dan itu akan diremukkan oleh paku yang diketokkan ke dalamnya. Kesakitan apa yang akan ditimbulkannya? Apakah Anda pernah merasakan rasa sakit ketika Anda membenturkan siku Anda dan memukul tulang ujung siku Anda? Itu sebenarnya urat syaraf lain, disebut urat syaraf ulna. Akan sangat menyakitkan bila tanpa sengaja Anda memukulnya. Yah, bayangkan mengambil sebuah tang dan memeras dan meremukkan urat syaraf itu. Efek itu akan mirip dengan apa yang Yesus alami. Kesakitannya sama sekali tak tertahankan, secara harafiah itu di luar kata-kata untuk menjelaskannya. Pada keadaan seperti ini Yesus dinaikkan, selagi balok salib dipasangkan ke tiang vertikal, dan kemudian paku-paku ditancapkan menembus kedua kaki Yesus. Sekali lagi, urat syaraf di kedua kaki-Nya akan remuk, dan di sana akan terasa jenis kesakitan yang sama. Penyebab Kematian
Penyaliban pada intinya adalah kematian perlahan yang diakibatkan oleh asfiksiasi (sesak nafas karena kekurangan oksigen dalam darah). Alasannya adalah bahwa tekanan-tekanan pada otot-otot dan diafragma membuat dada berada pada posisi menarik nafas, agar dapat menghembuskan nafas, orang itu harus mendorong kedua kakinya agar tekanan pada otot-otot dapat dihilangkan untuk sesaat. Ketika melakukan itu, paku akan merobek kaki, lalu akhirnya mengunci posisi terhadap tulangtulang tumit kaki. Setelah dapat menarik nafas, orang itu kemudian akan dapat relaks dan menarik nafas lagi. ekali lagi ia harus mendorong tubuhnya naik untuk menghembuskan nafas, menggesekkan punggungnya yang berdarah ke kayu salib yang kasar. Ini akan berlangsung terus dan terus sampai kepayahan, dan orang itu tidak akan mampu mengangkat diri dan bernafas lagi. Ketika nafas orang itu semakin perlahan, ia mengalami apa yang disebut asidosis pernafasan, karbondioksida dalam darah larut sebagai asam karbonik, menyebabkan keasaman darah meningkat. Ini akhirnya mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur. Dengan jantung-Nya yang berdetak tak menentu, Yesus berada dalam saat-saat kematian-Nya, yakni ketika Ia berkata, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”. Kemudian Ia mati akibat berhentinya detak jantung. Bahkan sebelum Ia mati, keguncangan karena kehilangan sejumlah besar darah akan menyebabkan jantung berdebar kencang terusmenerus, yang akan menyebabkan: kegagalan jantung serta terkumpulnya cairan dalam membran-membran di sekitar jantung dan juga sekitar paru-paru. Mengapa hai ini penting? Karena ketika serdadu Roma datang, dan hampir yakin bahwa Yesus telah mati, mereka menegaskannya dengan menusukkan sebuah tombak ke pinggang kanan-Nya. Tombak itu menembus paruparu kanan dan ke jantung, jadi ketika tombak itu ditarik
keluar, sejumlah cairan dalam membran-membran sekitar jantung dan juga sekitar paru-paru keluar. Ini akan terlihat sebagai cairan jernih, seperti air, diikuti dengan banyak darah, seperti yang dijelaskan saksi mata Yohanes dalam Injilnya (Yohanes 19:34). Tulang-tulang-Nya Tidak Dipatahkan Injil-injil berkata bahwa para serdadu mematahkan kaki kedua penjahat yang disalibkan Yesus. Mengapa mereka melakukan itu? Mereka ingin mempercepat kematian, dan dengan datangnya hari Sabat dan Paskah, para pemimpin Yahudi tentunya ingin segera mengakhiri ini sebelum matahari tenggelam. Serdadu-serdadu Roma akan menggunakan gagang baja dari tombak Roma untuk menghancurkan tulang-tulang kaki bagian bawah Si Korban. Ini akan mencegahnya dari mengangkat diri dengan kakinya, sehingga dapat bernafas, dan kematian akibat sesak nafas kekurangan oksigen dalam darah akan terjadi dalam beberapa menit. Perjanjian Baru menjelaskan kepada kita bahwa kaki-kaki Yesus tidak dipatahkah karena para serdadu telah menyatakan bahwa Ia telah mati, dan mereka hanya menggunakan tombak untuk memastikannya. Ini menggenapi Perjanjian Lama tentang Mesias, yaitu bahwa tulang-tulang-Nya tidak akan dipatahkan (Mazmur 34:21). Para serdadu Roma adalah orang yang tidak ahli dalam hal pengobatan/medis, apakah pernyataan mereka tentang kematian Yesus dapat dipercaya? Para serdadu Roma memang tidak pergi ke sekolah medis/pengobatan. Tetapi ingat, mereka adalah ahli dalam membunuh orang karena itu adalah tugas mereka, dan mereka melakukannya dengan baik. Mereka tahu tanpa keraguan sedikitpun kapan seseorang mati, dan itu tidak sulit untuk mengetahuinya. Disamping itu, jika seorang tahanan berhasil melarikan diri, serdadu-serdadu yang bertanggung jawab itu sendiri akan dibunuh, jadi mereka memiliki dorongan besar untuk memastikan
bahwa setiap korban telah mati ketika ia diturunkan dari salib. Argumen Terakhir Adakah cara apapun yang memungkinkan Yesus bisa bertahan hidup dari penderitaan salib ini? Sama sekali tidak ada. Ingatlah bahwa Ia sudah berada dalam keguncangan akibat kehilangan banyak darah, bahkan sebelum penyaliban dimulai. Ia tidak mungkin mempura-purakan kematianNya, karena Anda tidak mungkin mempura-purakan ketidakmampuan bernafas untuk waktu yang lama. Disamping itu, tombak yang dihunjamkan ke jantungnya akan menetapkan kematian-Nya. Dan serdadu-serdadu Roma tidak akan mengambil resiko kematian sendiri dengan membiarkan-Nya pergi dalam keadaan hidup. Jadi bila seseorang mengajukan gagasan kepada Anda bahwa Yesus sekedar pingsan di atas kayu salib, akan saya beritahu bahwa itu tidak mungkin. Itu adalah khayalan tanpa dasar. Pertanyaan Bagi Hati Yesus dengan sengaja melangkah ke dalam tangan-tangan lawanNya. Ia tidak menolak penangkapan. Ia tidak mempertahankan diri-Nya saat persidangan. Jelas bahwa Ia bersedia mengajukan diri-Nya untuk mengalami penyaliban, suatu bentuk penyiksaaan yang memalukan dan memilukan. Apa yang mungkin memotivasi
seseorang
untuk
bersedia
menanggung penghukuman semacam ini? Yesus tahu apa yang akan terjadi, dan Ia bersedia melewati semuanya itu, karena itu merupakan satu-satunya cara Ia dapat menebus kita, dengan menjadi pengganti kita dan menanggung hukuman maut yang layak kita terima karena pemberontakan kita terhadap Tuhan. Itu merupakan misi-Nya yang sepenuhnya ketika Ia datang ke bumi. Jadi bila Anda bertanya apa yang memotivasi Dia, jawabannya dapat diringkas dalam satu kata, yaitu KASIH. Kesimpulan Yesus tidak mungkin bertahan hidup dari siksaan salib, suatu bentuk kekejian yang begitu keji, sehingga orang-orang Roma
membebaskan warga negara mereka sendiri dari itu, kecuali untuk kasus-kasus pengkhianatan besar. Kesimpulan-kesimpulan Metherell konsisten dengan penemuan dokter-dokter lain yang dengan teliti mempelajari hal ini. Di antara mereka adalah Dr. William D. Edwards, yang artikelnya pada tahun 1986, dalam The Journal of the America Medical Association menyimpulkan, “Jelas, bobot bukti historis dan medis menunjukkan Yesus telah mati sebelum pinggangnya dilukai…. Sesuai dengan itu, penafsiran-penafsiran yang didasarkan pada asumsi bahwa Yesus tidak mati di atas salib bertentangan dengan pengetahuan medis modern”. Untuk direnungkan Di hadapan Tuhan, Saudara adalah orang yang berdosa yang harus menghadap pengadilan Allah dan harus menerima hukuman kekal karena dosa-dosa yang Saudara lakukan. Saudara tidak bisa menyelamatkan diri Saudara sendiri. Yesus telah menanggung hukuman dosa yang seharusnya Saudara terima. Ia telah menerima hukuman yang seharusnya Saudara tanggung. Jika Saudara menerima penggantian hukuman ini, Saudara bisa selamat dari hukuman Tuhan. Maukah Saudara menerima penggantian hukuman ini? Maukah Saudara menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan? Sumber : Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Penerbit Gospel Press, PO BOX 238, Batam Center, 29432. F: 021-74709281 Diposkan oleh Blog Kristen Emas Murni di 00.41 Tidak ada komentar:
Lagu Gereja Untuk Siapa ? Sering kali kita menyanyikan lagu-lagu gereja baik di gereja maupun di rumah ataupun di mobil. Sering kali juga lagu-lagu tersebut menjadi perdebatan antar sesama aliran gereja. Ada yang tidak suka dengan lagu gereja yang saat ini banyak beredar di kalangan kaum muda gereja, ada pula yang mendukung perkembangan lagu-lagu gereja saat ini, bahkan saat ini ada yang menciptakan lagu gereja dengan nada house music atau rock. Beberapa lagi menganggap lagu hymne adalah lagu pujian yang benar dan banyak lagi perdebatan tentang lagu di gereja, tepatnya perdebatan tentang nada lagu gereja.Jika kita berfikir lebih jernih, dan merenung lebih dalam, bukankah pujian dan penyembahan yang kita lantunkan dalam lagu tersebut adalah untuk Allah bukan untuk para pendengar atau pencinta musik gereja? Berapa banyak diantara umat kristiani yang menikmati lagu gereja sebagai sebuah lagu hiburan. Mereka menilai sebuah lagu apakah nikmat untuk didengar atau tidak, menilainya apakah enak untuk dinyanyikan atau tidak? Memberikan komentar “enak” pada lagu baru yang didengar seakan lagu itu diciptakan untuk mereka. Dari sinilah mulainya lahir perdebatan tentang nada lagu tersebut. Dari selera masingmasing manusialah perdebatan tentang lagu hymne, pop, keroncong, klasik, jezz, dangdut, rock bahkan house music didalam gereja diperbebatkan. Jika kita merenung kembali, sebenarnya apakah Allah menikmati nada lagu yang kita lantunkan atau tidak? Apakah Allah menikmati seperti kita nikmati? Punyakah Allah selera musik seperti kita, yang seorang menyukai jezz, yang lain menyukai keroncong? Nada lagu yang mana yang Allah suka? Allah bukan manusia. Nada lagu adalah untuk manusia berekspresi, mengungkapkan isi hatinya, karena itu didalam Alkitab kita tidak menemukan not-not atau nada lagu, hanya ada syair lagu. Tiap orang dapat mengekspresikan hatinya lewat nada, bahkan anak balitapun saat bergembira mereka menggumumkan suatu nada lagu. Manakah yang berkenan dihati Allah, nada lagu yang digumumkan oleh seorang balita dengan
tidak jelas tetapi hatinya penuh sukacita kepada Allah ataukah nada lagu gereja yang dinyanyikan dengan sempurna oleh seorang penyanyi kenamaan pemenang Grammy Award? Allah sebenarnya melihat hati, bukan melihat nada lagu yang kita lantunkan. Lebih penting dari nada lagu adalah kata-kata atau syair dalam lagu tersebut. Syair lagu adalah sebuah katakata iman, kata-kata marifat, kata-kata nubuat yang diucapkan dalam bentuk nyanyian. Karena itu jika kita menyanyikan lagu gereja, perhatikanlah syairnya, karena kata-kata yang kita nyanyikan itu seperti Firman Iman.Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan. (Roma 10:8) Karena itu jika ada lagu gereja yang syairnya tidak sesuai kebenaran Firman Tuhan, bagaimana bisa disebut lagu pujian dan penyembahan kepada Allah? Juga jika kita menyanyi tanpa mengerti arti syairnya, tanpa paham maksudnya dan menyanyi tanpa hati yang penuh syukur dan pujian kepada Allah, walau nada lagu yang kita nyanyikan begitu merdu, syaduh, indah dan menghanyutkan, dihadapan Allah itu sama sekali tidak berarti, beda dengan manusia, manusia tidak dapat melihat sampai dalam hati, ia hanya menikmati merdunya lagu tersebut dan memberi nilai baik pada lagu tersebut sesuai selera pendengaranya (1 Samuel 16:7). Allah melihat nyanyian yang kita nyanyikan sampai kedalam hati kita. Jika lagu yang dinyanyikan tidak keluar dari dalam hati kita, percuma kita menyanyikan lagu gereja, lagu pujian dan penyembahan kepada Allah. Maka jadilah lagu gereja itu lagu hiburan, masuk telinga kita untuk dinikmati. Tetapi, walaupun Allah tidak memperhatikan macam nada lagu yang kita nyanyikan, kita wajib memberikan yang berbaik yang dapat kita berikan kepada Allah, termasuk dalam hal memuji dan menyembah Allah. Jika seseorang menyukai nada lagu pop, biarlah berikan lagu popnya yang terbaik bagi Allah, jika seseorang menyukai nada lagu keroncong, baiklah nyanyikan lagu
pujian kepada Allah didalam nada keroncong yang terbaiknya. Jika ada yang menyukai nada musik dangdut, mari berikan yang terbaik kepada Allah, tanpa harus memaksakan selera kita satu sama lain. Bagimana seseorang dapat menyanyi dari dalam hatinya jika ia yang menyukai nada lagu jezz harus menyanyi dalam nada lagu klasik? Raja Daud selalu mengekspresikan hatinya kepada Allah dalam menyanyi dengan nada lagu kesukaannya, bahkan didalam tari-tarian. Tetapi semua itu bukan dipaksakan, meniru-niru atau dibuat seperti itu. Ekspresikan lagu dari hati anda dalam nyanyian kepada Allah sesuai dengan selera nada anda sendiri. Berikan yang terbiak yang dapat kita berikan. Allah melihat nyanyian hati kita, bukan merdunya nada lagu yang kita nyanyikan lewat pita suara manusia. Suara pecah dan hancurpun indah dihadapan Allah. Amin Sumber: http://kotbahku.blogspot.com
APA ITU SCIENTOLOGI? Scientology adalah sekumpulan ajaran dan teknik terkait yang dikembangkan oleh pengarang Amerika, L. Ron Hubbard selama sekitar 30 tahun, dimulai pada 1952 sebagai suatu filosofi pertolongan diri sendiri, perkembangan dari sistem pertolongan diri-sendirinya yang lebih awal, Dianetika. Ajaran ini mengklaim menawarkan suatu metodologi yang pasti untuk menolong manusia mencapai kesadaran keberadaan rohaninya melintasi beberapa masa hidupnya. Pada saat yang bersamaan, juga untuk menjadi lebih efektif di dunia fisik. Nama “Scientology” juga digunakan untuk merujuk kepada Gereja Scientology yang kontroversial, organisasi terbesar yang
mempromosikan praktik Scientology. Gereja ini sendiri adalah bagian dari jaringan korporasi terkait yang mengklaim pemilikan dan wewenang tunggal untuk menyebarkan Dianetika dan Scientology. Scientology menyatakan bahwa tujuannya “merehabilitasi” thetan (kira-kira setara dengan jiwa) untuk memperoleh kembali keadaannya semula berupa “kebebasan total”. Para juru bicara gereja ini dan praktisinya memberikan kesaksian bahwa ajaranajaran Hubbard (yang disebut “Teknologi” atau “Tek” dalam terminologi Scientology) telah menyelamatkan mereka dari begitu banyak masalah dan memampukan mereka untuk lebih menyadari potensi tertinggi mereka dalam bisnis maupun kehidupan pribadi mereka. Namun, para pengamat termasuk wartawan, anggota parlemen, dan lembaga-lembaga pemerintahan nasional dari sejumlah negara telah mencapai kesimpulan tentang Scientology yang sangat bertentangan dengan penggambaran diri gereja ini. Di antaranya termasuk tuduhantuduhan bahwa gereja ini adalah sebuah usaya komersial tidak jujur yang mengganggu para kritikusnya, dan secara brutal mengeksploitasi anggota-anggotanya. Meskipun beberapa pakar dan banyak pemerintahan dunia menerima Scientology sebagai sebuah agama yang bonafid, Scientology juga telah digambarkan sebagai pseudo agama, sebuah ajaran sesat atau sebuah perusahaan transnasional.
10 Kepribadian yang disukai Beberapa kepribadian yang disukai baik pria ataupun wanita: 1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang
selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri. 2. Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat. 4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb. 5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain. 6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya. 7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik. 8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan. 9. Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya. 10. Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.