14 November 2008 WAHAI PERAWAT… BAGUSKAN AKHLAKMU
Image perawat itu judes, cuek alias kurang care, kasar dan sebutan-sebutan miring lainnya sudah lama kita dengar. Bahkan mungkin sebelum kita menyadari ternyata sebutan ‘perawat’ itu sudah menjadi bagian dari diri kita dan mau tidak mau image seperti itu secara umum akan mengenai diri kita. Pertanyaannya., apakah kita akan diam saja dicap seperti itu ataukah kita memang sudah seperti itu. Tentunya tidak, sebagai muslim kita senantiasa harus berbuat kebaikan bahkan hari demi harinya akan diisi dengan amal kebaikan. Bukankah orang bijak mengatakan bahwa perbuatan baik itu adalah cerminan hati yang bersih. Sebagai seorang perawat yang notabene muslim, dia harus berusaha dan menjunjung tinggi akhlaknya sebagaimana Islam telah mengajarkannya melalui pribadi Rasululloh sebagai tauladan. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa,“Sesungguhnya Rasul diutus untuk menyempurnakan akhlak”. Di samping itu pula, perawat harus mengetahui dan memahami perannya sehingga dia dapat mengaplikasikannya tanpa harus malu dan segan. Kita tahu bahwa pengetahuan itu secara umum terbagi dalam tingkatan-tingkatan, dasarnya adalah tahu lalu memahami kemudian mengaplikasikan serta tidak lupa melakukan evaluasi dari apa yang kita lakukan. Adapun peran utama perawat adalah pertama sebagai pelaksana pelayanan keperawatan dimana dia yang memberi pelayanan perawatan dari yang sederhana sampai yang paling kompleks kepada individu, keluarga dan masyarakat. Kedua sebagai pengelola pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan keperawatan. Ketiga sebagai pendidik dalam ilmu keperawatan dimana bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran bagi tenaga perawat dan tenaga kesehatan lain. Keempat sebagai peneliti dan pengembang ilmu keperawatan dimana berperan dalam kegiatan penelitian khususnya dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan secara terus menerus. Dengan keempat peran perawat di atas, maka diharapkan akan lahir : 1. Perawat-perawat yang mampu merawat manusia sebagai makhluk yang unik dan utuh dengan melakukan pendekatan secara komprehansif dan merencanakan perawatan yang bersifat individual berdasarkan kebutuhan Bio Psiko Sosio Spiritual klien sesuai tingkat tumbuh kembangnya. 1
2. Perawat-perawat yang dapat menghargai dan menerima martabat manusia tanpa diskriminasi jenis kelamin, usia, warna kulit, bangsa, agama dan kepercayaan serta sosial budaya termasuk ekonomi. 3. Perawat-perawat yang senantiasa menggunakan semua kesempatan untuk menciptakan kesadaran diri, menolong dirinya merumuskan tujuan yang tepat, serta membawa perubahan tingkah laku yang positif melalui hubungan interpersonal yang efektif. 4. Perawat-perawat yang dapat menolong individu-individu, mengatasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, mempertahankan keseimbangan asuhan terhadap diri sendiri dengan menggunakan berbagai sumber dan memperbesar potensinya.
Oleh karena itu, tuntutan perawatan dan pelayanan yang bermutu dari klien sangat dibutuhkan dan menjadi pijakan sebagai usaha meningkatkan status kesehatan. Semua itu tak lepas dari hubungan sosial kita dengan dunia luar karena kita adalah makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dan butuh akan pertolongan; bantuan satu sama lainnya. Bagaimana kita berhubungan dan cara yang akan ditempuh tentunya berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi. Tetapi dalam Islam ada perilaku-perilaku yang mau tidak mau pasti ada dalam diri setiap manusia. Inilah yang disebut akhlak. Menurut Alquran, seorang manusia baru dapat dinamakan mempunyai akhlak yang baik, kalau dia menyadari sepenuhnya pekerjaan dan tingkah lakunya. Dalam hal ini Islam mengajarkan kepada pemeluk-pemeluknya agar mereka memiliki akhlak yang tinggi dalam kehidupannya. Jadi suatu kelakuan baru dapat diberi nilai moral atau berakhlak tinggi jika pekerjaan itu dilakukan secara obyektif, artinya dalam masa dan keadaan dengan tidak membeda-bedakan bangsa, ikatan keluarga, agama, kedudukan dll. Orang yang sungguh-sungguh berakhlak tinggi atau bermutu, moral yang sempurna, senantiasa berkata benar dan cinta kebenaran, adil dan jujur pada setiap manusia. Oleh karena itu, Alquran mengajarkan agar setiap orang Islam membiasakan dirinya kepada sifat-sifatnya, baik menahan maupun memelihara setiap masa sifat-sifat itu. Berdusta atau menipu tidak saja dianggap buruk terhadap teman dan handai tolan, tetapi juga terhadap musuh dan lawan. Seperti dikatakan oleh Prof. Dr. Kyzer dalam “Inleiding tot de Quran” bahwa pendidikan budi pekerti dalam Quran sebenarnya merupakan bagian yang terbesar ddaripada kitab suci ini. Di antara kejahatan-kejahatan yang dianggap menentang Tuhan ialah sifat-sifat tidak adil, membalas dendam, sombong, bohong, munafik, melewati batas, mengumpat, menista orang, menghina orang kafir, 2
boros, bermewah-mewah dan bersikap curiga. Sebaliknya yang dianggap kebajikan ialah sifat-sifat yang diridhoi Tuhan seperti kedermawanan, sayang terhadap sesama, hidup sederhanan, jujur, berlapang dada, sabar, adil, ikhlas, teguh pendirian, suka damai, suka kebenaran dan terutama mempunyai keyakinan yang kuat dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan”. Betapa indahnya apabila kita memiliki akhlak islami seperti yang dimiliki oleh Rasulullah. Aisyah ra pernah berkata bahwa “Akhlak Rasulullah adalah Alquran”. Sehingga Rasul itu ibarat Alquran berjalan. Oleh karena itu, cukuplah bagi kita untuk meneladaninya guna mencapai akhlak yang islami itu. Adapun beberapa contoh akhlak yang terdapat dalam Alquran antara lain : 1. Berkelakuan baik Terdapat dalam QS. An-Nisaa (4) : 86, QS. Al-Israa (17) : 53, QS. Al-Furqaan (25) : 63 2. Membalas kejahatan dengan kebaikan Terdapat dalam QS. Al-Mu’minun (23) : 96 dan QS. Al-Qashash (28) : 53 3. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan Terdapat dalam QS. Al-Baqarah (2) : 148 dan QS. Al-Maaidah (5) : 48 4. Bijaksana Terdapat dalam QS. An-Nisaa (4) : 113 dan Az-Zukhruf (43) : 63 5. Jujur Terdapat dalam QS. Al-Ahzab (33) : 23-24 6. Muka berseri-seri Terdapat dalam QS. Al-Ahzab (33) : 48 7. Hati yang bersih Terdapat dalam QS. Al-An’aam (6) : 125 dan QS. Az-Zumar (39) : 23 8. Pemaaf Terdapat dalam QS. Al-Baqarah (2) : 263 dan QS. An-Nisaa (4) : 149 9. Kasih sayang Terdapat dalam QS. Al-Fath (48) : 29 dan QS. Al-Balad (90) : 17 10. Mengutamakan yang lain Terdapat dalam QS. Al-Hasyr (59) : 9 11. Menjaga kehormatan Terdapat dalam QS. Al-Baqarah (2) : 273
3
12. Menundukan pandangan dan menjaga kemaluannya Terdapat dalam QS. An-Nuur (24) : 30 13. Berpaling dari perbuatan sia-sia Terdapat dalam QS. Al-Mu’minun (23) : 3 14. Tidak congkak dan merendah suara Terdapat dalam QS. Luqman (31) : 19 15. Ketenangan Terdapat dalam QS. Ar-Ra’du (13) : 28 16. Mensyukuri nikmat Terdapat dalam QS. Faathir (35) : 3 dan Adh-Dhuha (93) : 11 17. Sabar Terdapat dalam QS. Al-Baqarah (2) : 45, QS. Ali Imran (3) : 200, QS. Huud (11) : 11 dan QS. ArRa’du (13) 22 18. Menahan amarah Terdapat dalam QS. Ali Imran (3) : 134 dan QS. Asy-Syuura (42) : 37 19. Berlaku adil Terdapat dalam QS. Al-A’raaf (7) : 29, QS. Al-Mumtahanah (60) : 8 dan QS. Al-Maaidah (5) : 8 20. Menepati janji Terdapat dalam QS. Al-Baqarah (2) : 177, QS. Ar-Ra’du (13) : 20 dan QS. Al-Mu’minun (23) : 8 21. Kebersihan Terdapat dalam QS. Al-Hajj (22) : 29 dan QS. Al-Muddatsir (74) : 4
Itulah beberapa akhlak islami yang terdapat dalam Alquran, semoga perawat-perawat yang berada dalam perannya masing-masing dapat memberikan contoh budi pekerti yang baik kepada klien. Sehingga dengan demikian image perawat yang umumnya ‘miring’ dapat berubah sedikit demi sedikit. Bukankah dengan senyum saja kita sudah bersedekah. Katakanlah dengan bunga dan penuh cinta, begitulah perumpamaannya. Bolehlah kita ambil salah satu contoh perawat islam yang pertama dialah yang bernama Rufaidah Al-Anshoriyah dimana semasa hidupnya bersama Rasulullah dia yang selalu mendarmabaktikan dirinya kepada umat islam yang membutuhkan perawatan dalam masa perang. Dia juga sebagai penggerak bagi kaum-kaum ibu untuk membentuk tim kesehatan guna membantu kebutuhan kaum muslimin serta memberikan perawatan. Dia adalah perawat islam yang selalu 4
dekat dengan pasiennya dan selalu merawat sejak datangnya sampai pulangnya, mengurusi makanan dan keperluan-keperluannya. Sebagai penutup, semoga kiranya ayat dan hadits di bawah ini dapat dijadikan renungan bagi kita semua untuk senantiasa berakhlak islami dalam setiap berhubungan dengan orang lain. “ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan dan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az-Zalzalah (99) : 7 – 8)
“ Sesungguhnya Alloh itu menyukai lemah lembut dalam semua perkara.” (HR. Bukhari)
Do’a Nabi Ayyub Inni massaniyadhdhururru wa anta arhamurraahimiin “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang.” (QS. al-Anbiya, 21 : 83)
Do’a Meminta Kesembuhan/ Kesehatan Diri Allaahumma ‘aafinii fii badanii. Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii. Allaahumma ‘aafinii fii basharii. Allaahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqri. Allaahumma inni a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri laa ilaaha illaa anta. ”Ya Allah, sembuhkanlah/ sehatkanlah badanku. Ya Allah, sembuhkanlah/ sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah sembuhkanlah/ sehatkanlah penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran/ kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan selain-Mu.” (HR. Abu Daud)
Do’a Menjenguk Orang Sakit/ Kecelakaan Allaahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa, asyfi antasysyaafii laa syifaa’a illaa syifaa’uka syifaa’an laa yughaadiru saqamaa, imsahil ba’sa rabbannaasi biyadikasysyifaa’u, laa kaasyifa lahu illaa anta, as’alullaahal’azhiim, rabbal ’arsyil ’azhiim ayyasyfiyaka.
5
”Ya Allah Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran/ penyakit itu dan sembuhkanlah ia, Engkaulah yang menyembuhkan, tak ada obat selain obat-Mu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi. Hilangkanlah penyakit itu, wahai Tuhan pengurus manusia. Hanya pada-Mulah obat itu. Tak ada yang dapat menghilangkan penyakit selain Engkau, aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhannya ’arasy yang agung, semoga Dia menyembuhkan anda.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Do’a Mengobati Orang Sakit Bismillaahirrahmaanirrahiim. A’uudzu bi’izzatillaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru. ”Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang kuperoleh dan yang kutakuti.” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai)
Do’a Menghadapi Musibah Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Allaahumma ajirnii fii mushiibatii wakhluf lii khairamminhaa. ”Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah kami pahala dalam musibahku ini dan berilah pengganti yang lebih baik.” (HR. Muslim) Do’a Membimbing Orang Yang Hampir Wafat Astaghfirullaahal ‘azhiim … Laa ilaaha illallaahu muhammadurrasuulullaah … “Aku mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung. Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.” (HR. Muslim, Abu Daud dan Hakim) Dibaca terus menerus pada telinga orang yang hampir wafat itu.
Do’a Di sisi Orang yang telah Wafat Allaahummaaghfirlii wa lahu wa a’qibnii minhu ’uqbaa hasanah. “Ya Allah, ampunilah aku dan orang ini dan berilah aku ganti yang baik daripadanya.” (HR. Muslim)
6
”Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas pula. Sedangkan di antaranya ada perkara yang samar-samar yang kebanyakan manusia tidak mengetahui (hukum)nya. Barangsiapa yang menghindari perkara samar-samar, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang jatuh ke dalam perkara yang samar-samar maka ia telah jatuh ke dalam perkara yang haram. Seperti penggembala yang berada di dekat pagar larangan (milik orang) dan dikhawatirkan ia akan masuk ke dalamnya.
Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan (undang-undang), ingatlah larangan Allah adalah apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam jasad manusia ada segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
”Apa yang kularang untuk kalian, maka tinggalkanlah dan apa yang kuperintahkan kepada kalian, maka laksanakan sesuai dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orangorang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan perselisihan terhadap para Nabi mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim) ”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim) ”Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada. Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.” (HR. Tirmidzi) Rasulullah bersabda: ’Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu untuk kalian yang bisa kalian shadaqahkan?. Sesungguhnya setiap tasbih (Subhanallah) adalah shadaqah, setiap takbir (Allahu Akbar) adalah shadaqah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah shadaqah, setiap tahlil (Laa ilaa ha illallah) adalah shadaqah, menyeru kepada kebaikan adalah shadaqah, dan mencegah dari yang munkar adalah shadaqah.’ (HR. Muslim) 7
Ibnu Umar ra. Berkata, Rasulullah saw memegang pundakku lalu bersabda, ” Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyeberangi jalan. Bila engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu datangnya pagi, dan bila engkau di pagi hari, maka jangan menunggu datangnya sore. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari) ”Barangsiapa tidak mengasihi dan menyayangi manusia maka dia tidak dikasihi dan disayangi Allah.” (HR. Bukhari) ”Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta.” (HR. Abu Na’im)
”Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik.” (HR. Abu Yu’la dan Al Baihaqi)
”Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan dengan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati.” (HR. Adailami) ”Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) ”Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampaipun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari) ”Jika jatuh seekor lalat dalam minumanmu maka tenggelamkanlah kemudian angkatlah. Maka sesungguhnya pada sebuah sayapnya menimbulkan penyakit dan pada sayapnya yang lain terdapat zat penyembuhan.” (HR. Bukhari)
8
”Jauhilah kamu makan dan minum dengan berlebih-lebihan, karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh, menimbulkan penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan bersholat. Dan hendaklah bagimu bersikap sedang (cukupan) karena yang demikian akan membawa kebaikan pada tubuh dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan.” (HR. Bukhari) ”Sesungguhnya Allah SWT itulah yang mengambil dan yang memberi, dan segala sesuatu itu ada pada sisi-Nya dengan ketetapan (ajal) yang ditentukan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
”Kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua adalah bertanggung jawab dengan pimpinannya. Kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan ditanyakan tentang perhatiannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) ”Tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berkata lalu ia berdusta, jika berjanji ia menyeleweng, dan jika dipercaya lalu berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
”Barangsiapa yang menginginkan untuk dipermudah urusan rejekinya dan diperpanjang umurnya (oleh Allah) maka hubungilah saudaranya (bersilaturrahmi).” (HR. Bukhari dan Muslim) ”Barangsiapa yang tidak bersikap penyayang maka ia tidak akan disayangi oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim) ”Kalau sesuatu urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran.” (HR. Bukhari No. 1746)
”Mudahkanlah terhadap orang lain dan janganlah kamu mempersulit mereka, dan berilah mereka kegembiraan dan janganlah mereka diusahakan untuk lari (terkejut).” (HR. Bukhari) ”Barangsiapa yang menunjukkan atas kebaikan, maka baginya akan mendapatkan ganjaran kebaikan semisal ganjaran yang diterima pelakunya.” (HR. Muslim)
9
Dari Umar bin Khaththab ra, katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: ”Tiap-tiap amal harus disertai niat. Balasan bagi setiap amal manusia ialah pahala bagi apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari)
”Kami (para wanita yang ikut ke medan perang) merawat dan mengobati orang-orang sakit dan lukaluka.” (HR. Bukhari No. 522) Dari Abu Hurairah ra., Nabi saw bersabda: ”Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah, ada obatnya yang juga diturunkan-Nya.” (HR. Bukhari No. 1662) Dari Ibnu ’Abbas ra., dari Nabi saw: ”Kesembuhan dari penyakit itu adalah dengan melakukan tiga hal: berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku membakar dengan besi panas itu.” (HR. Bukhari No. 1663) Dari Jabir ra. Katanya dia mendengar Rasulullah saw. Bersabda: ”Tutuplah bejana, tutup tempayan, karena pada suatu malam dalam setahun penyakit menular berjangkit. Setiap bejana atau tempayan yang dilewatinya tidak tertutup, niscaya bibit penyakit itu akan hinggap ke dalam bejana itu.” (HR. Muslim No. 1935) Rasulullah saw bersabda: ”Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A’uudzubillaahi wa qudratihi min syarrimaa ajidu wa uhaadziru (Aku berlindung dengan Allah dan dengan kudrat-Nya dari penyakit yang kuderita dan kucemaskan).” (HR Muslim No. 2065)
Dari Jabir ra. dari Rasulullah saw, sabdanya: ”Setiap penyakit ada obatnya. Apabila tepat obat suatu penyakit, tentu penyakit itu sembuh dengan izin Allah ’Azza wa Jalla.” (HR. Muslim No. 2067)
Dari Tsauban ra maula Rasulullah saw, katanya beliau bersabda: ”Siapa mengunjungi orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam taman surga penuh dengan buah-buahan yang dapat dipetik sampai dia pulang kembali.” (HR.Muslim No. 2199) ”Tidak ada seorang muslim yang ditimpa cobaan berupa sakit dan sebagainya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta’ala dosa-dosanya seperti pohon kayu menggugurkan daunnya.” (HR. Muslim No. 2202)
10
”Amalan ibadah yang paling dicintai Allah ialah amalan yang paling kontinyu walaupun sedikit.” (Muttafaq ’Alaih dari Aisyah) ”Melindungi keluarga dan masyarakat dari berbagai unsur yang membahayakan dalam segala bentuknya bernilai ibadah yang tinggi dan dikategorikan Nabi sebagai shadaqah. ” (HR. Ahmad) Peringatan Rasulullah saw: ”Tidak ada bejana yang lebih buruk yang diisi oleh seorang anak Adam daripada perutnya. Cukuplah bagi seorang anak manusia itu memakan makanan sekedar dapat meluruskan tulang sulbinya, atau jika tidak, sepertiga itu untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk napas.” (HR. Turmidzi)
Wasiat Luqman kepada puteranya: ”Hai anakku, ketahuilah jika perut diisi penuh maka akan tidurlah akal pikiran, akan kelulah lidah dari perkataan hikmah dan akan malaslah anggota badan dari ibadah.” Nabi saw bersabda: ”Orang yang terbuka bergaul dan menjalin hubungan dengan orang lain dengan bersabar atas perlakuan mereka akan lebih baik daripada yang tertutup dan menyendiri.” (HR. Muslim) Daftar Pustaka 1. Al-Qur’an dan terjemah 2. Daud, M. (1993). Terjemah Hadits Shahih Muslim. Jakarta: Penerbit Widjaya. 3. Hamidy, Z, dkk. (1992). Terjemah Hadits Shahih Bukhari. Jakarta: Penerbit Widjaya. 4. Faridl, M. (2002). Do’a. Bandung: Penerbit Pustaka. 5. Nawawi, I. (2001). Terjemah Hadits Arba’in. Jakarta: Penerbit Al-I’tishom. 6. Almath, MF. (1991). 1100 Hadits Terpilih. Jakarta: Penerbit Gema Insani Press 7. Bahreisj, H. ______. Hadits Shahih Bukhari-Muslim. Surabaya: Penerbit CV. Karya Utama. 8. Budiutomo, S. (2001). Manajemen Ibadah. Jakarta: Majalah Ummi. 9. Bidang Kaderisasi, YPM Salman – ITB, Studi Islam Intensif 10. Majalah Ummi dan Makalah-makalah Keperawatan
11