i
ii
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (TQS AsSaff [61]: 4)
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (TQS Muhammad [47]: 7)
iii
Mukadimah Assalaamu’alaykum wr.wb Alhamdulillah, puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugrah rahman dan rahimnNya sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam dakwah kemuslimahan FULDFK ini. Salawat beriring salam, senantiasa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua menuju islam. Alhamdulilla atas ijin Allah SWT Grand Design Kamuslimahan tahun 2013/2014 yang berjudul “Muslimah Tangguh Siap Warnai Dunia” dapat terselesaikan. Grand Design Kamuslimahan ini dibuat dengan tujuan membantu dakwah para muslimah di lembaga dakwah fakultas kedokteran seluruh Indonesia. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak atas kontribusi pembuatan Grand Design Kamuslimahan ini. Grand Design Kamuslimahan masih jauh dari sempurna dan masih perlu masukan kritik dan saran. Semoga memberikan manfaat dalam dakwah dan selalu dalam ridho Allah SWT. Agustus 2014 Editor Wassalamu’alaikum
iv
Tim Penyusun
Seluruh Staff Departeman Kemuslimahan FULDFK DEP Seluruh Staff Departeman Kemuslimahan FULDFK DEW 1 Seluruh Staff Departeman Kemuslimahan FULDFK DEW 2 Seluruh Staff Departeman Kemuslimahan FULDFK DEW 3 Seluruh Staff Departeman Kemuslimahan FULDFK DEW 4
v
Daftar Isi Mukadimah
iii
Daftar Isi
v
Bab I Dakwah Muslimah
1
#Urgensi Tarbiyah Bagi Akhwat Muslimah
2
#Tujuan Tarbiyah Bagi Akhwat Muslimah
7
#Urgensi Dakwah Muslimah
12
Bab II Profil Kemuslimahan FULDFK Indonesia
17
#Pendahuluan
18
#Visi dan Misi Kemuslimahan FULDFK Indonesia
20
#Struktur Kemuslimahan FULDFK Indonesia
21
#Program Kerja
22
#Arahan Kerja untuk Kemuslimahan DEW tahun 2013/2014 26 #Konsensus Besar Akhwat FULDFK 2014 Bab III Kisah Muslimah
28 30
#Khadijah binti Khuwailid
31
#Aisyah R.A. binti Abu Bakar
32
#Halimah As-Sadiyah R.A
34
#Fatimah R.A
36
#Ummu Fadhl Radhiyallahu anha
38
vi
#Ummu Ruman
42
#Rufaidah al Ansyariah
44
Bab IV Profil Kemuslimahan LDFK
47
#Dewan Eksekutif Wilayah 1
48
#Dewan Eksekutif Wilayah 2
57
#Dewan Eksekutif Wilayah 3
62
#Dewan Eksekutif Wilayah 4
69
#Referensi#
74
0
1
Bab I Dakwah Muslimah
2
#Urgensi Tarbiyah Bagi Akhwat Muslimah#
Penanaman dan pemeliharaan iman menghajatkan kerja yang serius Amal islami menuntut kerja sama antar personil da’iyah Penyiapan akhwat muslimah adalah darurat Beberapa
dan bagian dari tuntutan zaman
Aksioma
Tarbiyah Integral
Mempersiapkan generasi mendatang yang saleh mengharuskan penyiapan para ibu yang salehah Akhwat muslimah adalah unsur pokok bagi pembangunan masyarakat yang sehat Fitrah perempuan harus diberdayakan untuk menjadi salah satu pondasi kehidupan
A. Penanaman Dan Penjagaan Iman Menghajatkan Kerja Yang Serius
Dalam kehidupan keseharian kita saat ini, terlalu banyak faktor yangg bisa menggerogoti keimanan. Orientasi hidup serba materi yang ditonjolkan lewat media iklan, pada akhirnya telah menggiring manusia kepada sifat keinginan pemenuhan kebutuhan secara instan, tanpa mempertimbangkan moralitas. Derasnya arus informasi yang mengalir bak air bah, setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik, mampu menyeret masyarakat mengikuti pola
3
hidup tertentu yang jauh dari nilai keimanan. Keimanan akhirnya dipertaruhkan di ujung tanduk. Penanaman nilai – nilai keimanan yang dilakukan dengan cara – cara konvensional selama ini bisa terkalahkan pengaruhnya oleh derasnya arus informasi yang secara konsisten menyapa mereka. Berbagai kegiatan yang ditawarkan untuk penjagaan keimanan selama ini masih diwarnai oleh sejumlah kelemahan dalam unsur taujih (pengarahan). Kegiatan untuk sentuhan awal dengan Islam yang penuh nuansa entertainment tersebut bisa tetap dilangsungkan, akan tetapi segera ditindaklanjuti dengan penawaran kegiatan tarbiyah, yang akan membawa masyarakat menuju kepada penananaman dan penjagaan nilai keimanan secara terprogram dan berkelanjutan. Tarbiyah menawarkan silabus yang membuat peserta didik berada dalam suasanan kesungguhan, bukan semata hiburan. Tarbiyah membawa masyarakat berada dalam suasanan kedisiplinan dalam melakukan penjagaan diri, bukan semata – mata sebuah bentuk ‘’mengisi waktu luang’’. Dengan proses tarbiyah itu, sentuhan pembinaan keislaman akan bersifat sangat personal, ada perhatian, ada pengarahan, ada optimalisasi potensi diri, ada evaluasi atas proses dan hasil. Keseluruhan perangkat dalam tarbiyah akan mengantarkan seseorang berada dalam suasanan keterjagaan, saling memberikan pengaruh positif dan menguatkan dalam berbagai potensi kebaikan.
B. Amal Islami Menuntut Kerja Sama Antar Personil Da’iyah
Kewajiban individual saja menjadi lebih kondusif apabila disertai dengan kebersamaan, apalagi kewajiban dalam amal Islami yang jelas – jelas berbentuk kolektif. Kewajiban dakwah bisa dilakukan oleh orang per orang, akan tetapi single fighter dalam medan dakwah tidak akan mampu banyak melakukan perubahan. Sebaik apapun seorang muslim, tatkala mengelola dakwah sendirian akan cepat mengalami kelelahan dan kejenuhan. Belum lagi berbicara tentang hasil dan cakupan atau ruang lingkup kegiatan, apakah yang bisa dilakukan oleh satu orang
4
dibandingkan dengan luasnya permasalahan dakwah itu sendiri ? Betapa banyak dan luasnya medan kemungkaran tidak mungkin dicegah dan diselesaikan secara individual. Al – Mawardi dalam Al – Ahkam As – Suthaniyah membagi kelompok pelaku kemungkaran menjadi dua golongan. Pertama, pelaku individual, dimana mereka tidak memiliki kekuasaan untuk memaksa orang lain mengikuti dirinya. Mereka ini adalah rakyat biasa, orang lemah dari segi kekuasaan. Para ulama bersepakat wajibnya melakukan amar makruf dan nahi munkar kepada golongan pertama ini, bagi orang yang mampu melaksanakan, menyaksikan, dan mendengar ucapannya. Golongan kedua, pelaku kemungkaran yang berkelompok dan memiliki kekuasaan untuk mengajak orang lain. Dengan kata lain, Mawardi ingin mengungkapkan perlunya ada sebuah jama’ah atau kelompok yang melakukan pencegahan kemungkaran mereka secara sistemik. Amal Islami memerlukan ta’awun atau tolong menolong dalam aplikasinya. Untuk bisa membentuk kebersamaan yang memungkinkan adanya proses ta’awun adalam kebaikan, diperlukan tarbiyah. Di zaman kenabian, hasil tarbiyah Rasul kepada para sahabat
C. Penyiapan Akhwat Muslimah Adalah Darurat Dan Bagian Dari Tuntutan Zaman Maraknya arus sekularisasi dalam berbagai bidang kehidupan saat ini, menerulan antisipasi dari semua pihak. Lihat saja beatap kehidupan para perempuan Islam yang diarahkan untuk semakin menjauh dari Islam. Atas nama kebebasan berekspresi dan berpendapat, munculah aneka rupa pemikiran bebas dan liberal, sebagaimana muncul pada pornografi dan pornoaksi atas nama seni. Disinilah pentingnya para akhwat muslimah melakukan pembelaan terhadap kemurnian ajaran syariat Islam. Para akhwat harus disiapkan dengan kegiatan tarbiyah yang pterprogram, untuk menjadikan mereka pelaku dakwah, pelaku pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Para akhwat Muslimah dicetak menjadi anasir gerakan pembharuan moralitas bangsa, yang dengan
5
kesadaran aktif melakukan tindakan perbaikan di tengah masyarakat. Disinlah pentingnya tarbiyah bagi upaya penyiapan akhwat sebagai pelaku islah (reformasi).
D. Mempersiapkan Generasi Masa Mendatang Yang Saleh dan Mengharuskan Para Ibu Yang Salehah Proses pewarisan nilai kepada generasi baru senantiasa memerlukan keshalehan pelakunya. Artinya untuk melahirkan sebuah generasi yang unggul dan berkualitas, memerlukan sosok Ibu yang berkualitas pula. Para Ibu inilah yang akan sanggup melakukan pewarisan nilai – nilai (taurits al - qiyam) kebaikan secara generatif kepada anak – anaknya. Para Ibu tidak akan menjadi shalehah secara tiba – tiba, kendati fitrah manusia lebih mengarahkan kepada kebaikan. Penggerusan nilai – nilai kebaikan bisa terjadi setiap waktu lewat berbagai media informasi. Untuk itulah diperlukan sebuah tarbiyah yang menghantarkan para Ibu siap melahirkan dan mendidik generasi dengan baik, sehingga terbentuklah generasi masa depan yang diharapkan Islam. Ibu yang mengandung dan melahirkan, adalah pihak yang amat dekat secara emosional dengan anak – anak. Apabila kesadaran pewarisan nilai dimiliki oleh para Ibu shalehah, Ia akan memantau perkembangan anak sehingga mampu mendeteksi kesecenderungan yang terjadi pada anak – anaknya. Kehangatan kasih sayang di dalam rumah tangga, tidak akan melahirkan pemberontakkan yang diekspresikan lewat berbagai penyimpangan. Anak – anak cenderung memiliki sikap yang hangat dan bersahabat pula dengan keluarga. Peran tarbiyah menjadi sangat berarti dalam masalah ini, untuk mempersiapkan para Ibu memahami kewajiban dan tanggungjawabnya terhadap masa depan bangsa, lewat pendidikan generasi. Tarbiyah menyiapkan kaum muslimah bersiap senantiasa menjadi Ibu yang penuh kehangatan dan kasih sayang terhadap anak – anak yang dilahirkannya. Mereka tidak cukup menjadi Ibu yang baik hanya dari segi pengalaman belaka. Diperlukan sejumlah ilmu dan keterampilan untuk bisa menjadi pendidik generasi yang berkualitas.
6
E. Akhwat Muslimah Adalah Unsur Pokok Bagi Pembangunan Masyarakat Yang Sehat Artinya, tidak cukup mentarbiyah kaum laki – laki untuk melakukan perbaikan masyarakat. Kaum Muslimah harus dipersiapkan menjadi pelaku perbaikan masyarakat dengan proses tarbiyah Islamiyah. Jika kaum laki – laki disiapkan menjadi manusia yang saleh, maka ketimpangan yang akan muncul. Demikian pula berlaku sebaliknya. Perbaikan masyarakat tidak mungkin dilakukan separohnya saja, dengan meninggalkan separoh yang lain. Para perempuan muslimah bukan suplemen atau pelengkap dalam perbaikan masyarakat. Mereka adalah pelaku aktif sebagaimana kaum laki – laki bertindak sebagai subyek pembangunan. Justru karena keduanya merupakan unsur asasi dalam perbaikan, tarbiyah Islamiyah yang menghantarkan kepada kebaikan kepribadian juga harus dilakukan kepada keduanya. Tidak mungkin melakukan perbaikan masyarakat dengan pelaku yang penuh cacat dan kejelekkan. `
Perempuan dari zaman ke zaman dihadapkan pada sejarah yang buram,
sampai Islam datang dan nasib mereka tercerahkan seiring dengan kejayaan Islam. jika para perempuan muslimah tidak dipersiapkan melalui kegiatan tarbiyah, akan menyebabakan mereka senantiasa menjadi korban kemajuan zaman. Islam menyediakan proses tarbiyah yang membuat mereka menjadi dimuliakan dengan peran yang signifikan untuk melakukan perbaikan.
F. Fitrah Perempuan Harus Diberdayakan Untuk Menjadi Salah Satu Pondasi Kehidupan Atas bentukkan sosial, banyak perempuan yang merasa lebih rendah dibandingkan kaum laki – laki. Ada unsur pemalu, perasa, ditambah dengan sejumlah patokan nilai dan persepsi kultural masyarakat yang tidak menghendaki perempuan menjadi pelaku aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, yang membuat para akhwat muslimah lebih cenderung mengalah. Sifatnya yang cenderung pemalu membuat banyak akhwat diam dan tidak mengekspresikan kehendak dan pendapatnya tatkala menghadapi perbedaan. Ada
7
sesuatu yang menghambat dirinya untuk melakukan peran yang lebih signifikan dalam kehidupan. Dengan memahami beberapa bentuk perbedaan yang biasa muncul pada diri laki – laki dan perempuan, tarbiyah bagi perempuan muslimah perlu mendapatkan perhatian yang spesifik, sebagaimana pentarbiyahan bagi kaum laki – laki. Demikianlah urgensi tarbiyah bagi perempuan muslimah. Tarbiyah telah mengangkat derajat perempuan muslimah dalam kapasitas sebagai subyek yang mandiri, memiliki kesadaran aktif dan potensi yang penuh untuk melakuakn perbaikan diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Sangat berbeda dengan persepsi berbagai ajaran agama dan ideologi yang meletakkan perempuan pada posisi yang sangat tidak manusiawi.
#Tujuan Tarbiyah Bagi Akhwat Muslimah# Tujuan tertinggi dari proses tarbiyah, menurut Muhammad Quthb adalah membentuk manusia yang baik, sebagaimana ungkapan Al Qur'an: "Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling bertaqwa" (Al Hujurat: 13). Bagi kalangan wanita muslimah, tujuan tarbiyah Islamiyah apabila dijabarkan ada beberapa bagian penting sebagai berikut : 1.
Tujuan Tarbiyah bagi Pribadi Wanita Muslimah
a.
Membentuk Syakhshiyah Muslimah Mutakamilah
Sebagai seorang muslimah ada baiknya mentarbiyah pribadinya terlebih dahulu, berakhalkul karimah dan menjadi pribadi muslimah yang mempesona berdasarkan syariat islamiyah agar dapat menjadi contoh bagi muslimah lainnya. b.
Membentuk Syakhshiyah Da’iyah
8
Muslimah yang berhasil mesholehahkan dirinya memiliki kewajiban untuk menyebarkan ilmunya pada khalayak sosial.agar tidak hanya memiliki dan mengkonsumsi ilmu Ddin sendiri tanpa mensharingkannya pada masyarakat. Dan itulah yang dimaksud dengan muslimah yang da’iyah. “Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (At Taubah 9 : 71). c.
Memberikan pelatihan amal dan pengalaman
Sebuah tarbiyah bagi muslimah mencakup juga dalam mendapatkan pelatihan amal dan pengalaman.Bukan hanya menuntut ilmu dalam majelis ilmu namun juga mempraktekkannya dalam lapangan.Misalnya mentarbiyah akhwat muslimah lainnya.Untuk mendapatkan sebuah pengalaman ada baiknya melibatkan diri untuk berkonstribusi dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat maupun organisasi yang basisnya keislaman. d.
Memberikan ketrampilan praktis
Seorang muslimah juga membutuhkan keterampilan-keterampilan praktis dalam menjalani kehidupan.Misalkan dalam berumah tangga dibutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik, berkomunikasi yang baik juga dibutuhkan untuk berdakwah agar yang didakwahi dapat termotivasi karena kebaikan berkomunikasi seorang akhwat muslimah.Keterampilan dalam berumah tangga lainnya adalah seperti pertolongan pertama pada kecelakaan dalam rumah tangga, baiknya seorang akhwat musimahmemiliki keterampilan-keterampilan praktis untuk hal – hal yang seperti itu. 2.
Tujuan Tarbiyah bagi Keluarga
9
Selain tarbiyah bagi diri sendiri , tarbiyah juga penting dalam anggota keluarga a. Mendapatkan suami yang mengaplikasikan syar’iyah dan mendukung dakwah Dengan mendapatkan seorang suami yang sholeh yang mengaplikasikan ilmu syari’ah, selain sebagai pengingat kepada sang Rabbi ia akan dapat juga mendukung di jalan dakwah. Mempunya satu tujuan yaitu mengharapkan keridhoan dari Allah SWT. b. Terciptanya keluarga yang dipenuhi oleh pengarahan Islam Allah telah berfirman : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa cinta kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (Ar Rum: 21). Keluarga yang samara (sakinah, mawadah dan warahmah) dapat tercipta dari keluarga yang selalu mengharapkan ridha nya Allah SWT.Selalu berjalan daam arahan syariat Islam. 3.
Tujuan Tarbiyah bagi Masyarakat
Sebagai seorang muslimah yang menjalankan syariat Islamiyah, selain mentarbiyah diri dan keluarganya juga mentarbiyahkan mayarakat. Di antara tujuan tarbiyah wanita muslimah dalam kaitannya dengan masyarakat adalah: a. Menumbuhkan kepekaan dan jiwa sosial muslimah
10
Akhwat muslimah yang memiliki kepekaan dan jiwa social yang tinggi akan tanggap terhadap permasalah yang ada di masyarakat. Melalui forum diskusi seputar permasalahan sosial diharapkan dapat berkonstribusi untuk menemukan titik pemecahannya.Lantas akhwat muslimah bukan hanya berdiam diri dengan kesucian yang terkungkung pada masalah pribadi namun juga permasalahan-permasalahan yang berada di masyarakat. b.
Mempersiapkan akhwat untuk peran-peran peradaban
Muslimah sholehah adalah perubah peradaban. Dari rahimnyalah seseorang akan lahir kedunia, ia yang mendidiknya, memberikan tarbiyah bagi penerus peradaban dunia. Oleh karenanya diperlukan persiapan yang baik bagi akhwat muslimah yang berperan dalam perubahan peradaban Islami. c. Mempersiapkan akhwat untuk peran kepemimpinan Ibnu Hazm seorang ulama madzhab Hanbali dalam kitab Al Muhalla berpendapat bahwa jabatan yang tidak boleh diserahkan kepada perempuan hanyalah ri’asah ad daulah atau pemimpin negara. Kepemimpinan dalam wilayah umum seperti itu dimana padanya bermuara seluruh urusan kaum muslimin, tidak diberikan kepada perempuan.Tetapi para ualama berbeda pendapat tentang pengangkatan perempuan di luar khalifah atau pemimpin tertinggi dalam suatu negara, dengan demikian, menurut Qardhawi, dalam hal ini terbuka pintu ijtihad. Para akhwat tetap harus dibekali dengan jiwa kepemimpinan untuk mengemban amanah yang terkait dengan kepemimpinan khususnya yang menyangkut kaum wanita. 4.
Tujuan Tarbiyah bagi Dakwah
Tarbiyah Islamiyah bukan hanya untuk mentarbiyah pribadi, keluarga dan masyarakat namun juga diharapkan bermanfaat untuk dakwah.
11
a. Terpenuhinya kualifikasi Sumber Daya Muslimah yang berpotensi di berbagai bidang Untuk berdakwah tidak hanya dibutuhkan ustadz atau ustadzah yang memiliki ilmu syari’at yang mendalam yang menjelaskan Islam secara kaffah dan dalam. Namun semua muslimah dari berbagai civitaspun memiliki kewajiban untuk berdakwah. Mereka harus memilki kapasitas keislaman yang dalam yang didapatkan dari proses tarbiyah. b. Terwujudnya perluasan wilayah kerja dakwah Wilayah kerja dakwah selayaknya harus meluas. Terkadang ditemui fenomena aktivis dakwah muslimah hanya terpusat di perkotaan sedangkan sangat terbatas pada wilayah pedesaan.Oeh karenanya sangat dibutuhkan muslimah-muslimah yang mau memberikan konstribusi tarbiyahnya di pedesaan maupun diwilayah yang masih belum terjamah oleh dakwah. c.
Termotivasinya akhwat muslimah untuk menjalin kerjasama dakwah dengan
oganisasi wanita Islam pada khususnya dan berbagai lapisan masyarakat pada umumnya. Dakwah tidak bisa mencapai tujuan jika dilakukan sendirian saja.Maka dari itu tujuan secara maksimal dapat di terima jika semua komponen masyarakat mau bekerjasama atau mensinergiskan antara satu kelompok dakwah dengan kelompok lainnya sehingga memiliki potensi yang menguatkan.Selain itu juga sebagai pemersatu dan dapat menumbuhkan kekuatan silaturrahmi dari berbagai komponen masyarakat itu.
12
#Urgensi Dakwah Muslimah# Urgensi dari dakwah muslimah sangat diyakini menjadi salah satu bagian penting dalam dakwah, bahkan seorang bijak mengatakan pembagian porsi dakwah muslimah dengan dakwah keseluruhan, adalah jika dakwah itu adalah lingkaran, maka dakwah muslimah sebesar setengah lingkaran. Pergerakan dakwah muslimah seperti yang kita ketahui telah bergulir sejak zaman Nabi Muhammad, dimana Nabi menempatkan Istrinya sebagai pemimpin para muslimah Dakwah terhadap perempuan adalah keharusan, bahkan perempuan sendiri juga memiliki kewajiban berdakwah. Karena pada dasarnya berdakwah adalah kewajiban bagi seluruh Muslim. Terlebih dari kaum perempuan sendiri cenderung, ‘meninggalkan’ dan menjauhi aktivitas dakwah itu sendiri. Beberapa permasalahan dan hambatan kurangnya tenaga dakwah dari kaum perempuan, antara lain: Kurangnya kemampuan Dakwah oleh perempuan. Terbatasnya sumber daya serta kurangnya inisiatif pribadi pada pihak
perempuan. Adanya pengabaian atau kelalaian terhadapi su-isu perempuan dalam
perencanaan Dakwah Islam. Tidak adanya tarbiyah yang kuat dan kurangnya pengetahuan Islam di bidang
Dakwah. Kebanyakan wanita tidak memiliki pemahaman yang tepat terkait peran
Dakwah, karena itu, mereka tidak dapat memahami pentingnya waktu yang diberikan untuk proyek-proyek dakwah di luar rumah, sehingga seringkali menimbulkan permasalahan dalam rumah tangga dikarenakan ‘suami yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk urusan dakwah. Program dakwah oleh lembaga terhadap wanita belum terorganisasi dengan
baik.
13
Berikut adalah beberapa alasan betapa pentingnya partisipasi perempuan dalam bidang Dakwah (terhadap Muslimah yang lain): Wanita lebih mampu dari pada laki-laki yang dalam berkomunikasi dengan
perempuan lain. Wanita biasanya lebih dipengaruhi oleh kata, perbuatan, dan perilaku perempuan lain. Wanita lebih mampu mengenali kekhasan dan masalah yang terkait dengan pendidikan perempuan dan tarbiyah. Wanita dapat memahami dengan lebih baik ke arah mana dakwah terhadap
perempuan harus diarahkan. Mereka yang terbaik dapat melihat urutan prioritas, karena mereka lebih akrab dengan bidang ini. Wanita lebih bebas dari pada pria dalam berkomunikasi dengan perempuan
lain, baik secara individual untuk kegiatan Dakwah, atau dalam kegiatan belajar, forum lain dan tempat-tempat pertemuan. Banyak wanita Muslim yang membutuhkan bimbingan, pendidikan, namun
kurangnya kehadiran lembaga yang dapat menyediakan layanan ini, karena itu sangat masuk akal bahwa perempuan yang berkualitas di masyarakat harus ‘menawarkan’ diri sebagai pembimbing bagi saudari seimannya. Permasalahan
terkait pendidikan dan kebutuhan tarbiyah perempuan yang
lebih besar dari laki-laki. Merekahamil, melahirkan, dan merawat anak-anak. Anak-anak lebih terikat dengan ibu mereka dari pada mereka kepada ayah mereka. Perempuan memiliki efek besar pada suami mereka. Jika mereka memiliki Iman
yang kuat dan karakter, mereka memiliki kesempatan yang sangat baik untuk membantu suami mereka menjadi kuat juga. Wanita memiliki banyak karakteristik yang menekankan pentingnya peran
Dakwah mereka. Mereka juga harus diperhitungkan setiap kali ada pekerjaan Dakwah direncanakan.
14
Pekerjaan para wanita Muslim di bidang Dakwah pada dasarnya memperkuat kerja dakwah pria. Dengan sifatnya sebagai selimut spiritual dan psikologis manusia, wanita dapat memainkan peran penting dalam Dakwah. Khadijah (radiyhuanha) memberikan kenyamanan, bantuan, dan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadikan bukti terbesar dari sangat pentingnya peran ini.Para Sahabat Nabi yang memilih meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke tempat yang ribuan mil jauhnya demi Islam pada awal-awal penyebaran Islam di Mekkah, juga amemiliki dukungan dari istrimereka. Peran perempuan tidak berakhir di depan pintu. Dia dapat sangat efektif dengan menjadi contoh yang baik kepada orang lain, dengan menjadi baik hati, ramah berbicara, dan perilaku ramah. Dia bisa menawarkan bantuan, dan keprihatinan berbagi serta suka cita. Dia juga dapat menggunakan semua kesempatan yang tepat untuk mendidik, membimbing orang lain. Wanita, yang memahami peran mereka akan dakwah dan kebangkitan Islam, akan mulai mendidik diri mereka sendiri dan mencapai hak-hak mereka atas pendidikan dantarbiyah. Hadist riwayat Abu sa’ibahwa Para sahabiyah pernah mengadu kepada Rasul saw karena merasa tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan para sahabat dalam mendapatkan penjelasan agama. Sebab Rasul saw ketika menyampaikan ajaran Islam dalam majlis, hanya dihadiri oleh kaum laki-laki. Maka Para wanita itu meminta kepada Rasul saw agar menyediakan satu hari khusus untuk memberi pelajaran kepada kaum wanita tanpa kehadiran laki-laki. Ummu Sulaim mengajar anaknya Anas bin Malik tentang Islam, meskipun suaminya menolak Islam. Ketika Abu Thalhah melamarnya (sebelum menerima Islam) dia mengatakan bahwa maskawinnya adalah Islam, Abu Thalhah pada gilirannya memeluk Islam dan menikahi Ummu Sulaim. Fakta bahwa menekankan pentingnya peran perempuan dalam Dakwah Islam tidak seharusnya menjauhkan kita dari fitrah penciptaan perempuan terhadap dakwah. Biasanya, peran utama wanita dan pekerjaan di rumah. Ini jelas dinyatakan dalam Al Quran dan Hadis. Allah berfirman,
15
” Menetaplah di rumah kalian ( parawanita )...” *Ahzab: 33] Tentu saja perempuan dapat pergi keluar untuk salat di masjid, berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mungkin diperlukan dan untuk melakukan Dakwah. Namun, tidak satu pun dari kegiatani ni harus bertentangan dengan kewajiban penting di rumah sebagai istri dan ibu. Dalam banyak kasus, inilah keseimbangan antara tugas-tugas penting wanita itu dan persyaratan kerja Dakwah, yang telah menyebabkan masalah dan kesalahpahaman dalam keluarga dan masyarakat. Ada banyak hal yang juga harus diperhatikan terkait kegiatan dakwah wanita.Tidak adanya pencampuran pria dan wanita, yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan Dakwah dan dalam keadaan apapun.Cara berpakaian bagi wanita yang harus sesuai syar’i. Seperti Nabi (damai dan berkah besertanya) melihat kebutuhan untuk menyisihkan waktu khusus untuk menangani kebutuhan perempuan dalamkomunitasnya. Untuk mewujudkan dakwah muslimah yang baik dan tepat sasaran diperlukan langkah yang bisa ditempuh dalam dakwah muslimah ini sendiri. Bidang muslimah disebuah lembaga dakwah dapat melakukan tiga hal utama sebagai langkah awal. Langkah awal ini diharapkan dapat dijalankan untuk menetralisir segala paradigma tentang muslimah yang salah. a. Meluruskan paradigma muslimah agar sesuai dengan fitrahnya. Saat ini banyak pandangan yang salah tentang sebenarnya bagaimana seorang muslimah itu. Atau bahkan paradigma tentang perempuan itu sendiri. Ada sebuah pandangan emansipasi wanita secara berlebihan yang membuat peran sebagai penopan rumah tangga menjadi lemah. Ada pandangan feminisme yang perlu diluruskan dengan koridor Islam. Perlu dijelaskan pula kepada objek dakwah, bahwa Islam tidak memandang perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi ada peran perempuan yang sangat besar. b. Membudayakan gaya hidup islami kepada para muslimah, gaya hidup atau lifestyle dari seorang muslimah yang baik. Gaya hidup ini bisa dalam dua pendekatan, yakni simbolik dan kebiasaan. Secara simbolik yakni dengan membudayakan penggunan
16
jilbab, dan terkait kebiasaan seperti tutur kata, cara tertawa, atau kebiasaan pulang tidak larut malam. c. Membentuk karakter muslimah yang tawazun, menyeimbangkan secara individu yakni keseimbangan antara fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah. Serta keseimbangan perannya sebagai ibu, istri dan anak. Sehingga terbentuk sosok muslimah yang memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap perannya.
17
Bab II Profil Kemuslimahan FULDFK Indonesia
18
#Pendahuluan# Segala Puji bagi Alloh SWT yang telah menciptakan manusia berqabilah, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Adalah suatu fakta yang tak terbantahkan bahwa manusia itu adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan dan berhimpun menurut kebutuhan dan karakternya untuk saling membantu, bekerjasama dalam menjalani kehidupannya. Proses bekerjasama, saling membantu dan berhimpun itu membutuhkan aturan main sehingga kepentingan setiap individu yang ada di dalam kelompoknya dapat terakomodir dan terjamin. Aturan yang ada di dalam kelompok jama’ah tentunya harus sesuai dengan prinsip dan tujuan Islam dan yang dibutuhkan oleh anggotanya.
Seiring perkembangan, gerak dakwah harus mampu responsif dan bisa mengadaptasikan dirinya terhadap berbagai perubahan yang selalu diiringi dengan berbagai tantangan baru. Keinginan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bukan berarti membuat dakwah kehilangan orisinalitasnya. Sesuatu yang tsawabit dalam konteks manhaj dakwah tentunya tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena itu adalah contoh yang ditunjukkan Rasulullah SAW dan para sahabat RA yang telah terbukti mencapai keberhasilan gemilang dalam dakwah mereka. Namun tetap ada hal-hal yang sesungguhnya harus disesuaikan dengan konteks zaman dan kondisi ummat khususnya terkait dengan manajemen dakwah itu sendiri. Pengembangan dakwah seperti halnya pengembangan sebuah organisasi harus terus kita lakukan untuk mendukung capaian-capaian dakwah yang telah kita cita-citakan. Meskipun kita harus berhati-hati agar tidak terjebak pada proses perubahan yang tanpa ruh dan makna, sekedar mengikuti keinginan untuk selalu berbeda dengan masa sebelumnya. Oleh karena itulah berbagai proses perubahan yang akan kita lakukan harus didasari oleh sebuah analisa ilmiah yang matang.
Sudah tak diragukan lagi. Kampus telah menjadi persemaian unggul dari anak bangsa.
Padanya
tersimpan
wilayah-wilayah
strategis.
Tempat
tumbuh
berkembangnya segala macam komunitas dengan varietas ideologinya. Begitu pula
19
dengan keberadaan muslimah dalam aktivitas dakwah kampus. Potensi muslimah baik dari segi kualitas dan terlebih lagi kuantitas yang begitu besar sudah seyogyanya dipikirkan arahan pengelolaan dan pembinaan. Karena tak dapat dipungkiri bahwa di tangan wanita-lah sesungguhnya masa depan sebuah negara berada & di bawah asuhannya-lah kelak generasi penerus akan ditempa. Demikian pula bahwa muslimah tetaplah berbeda dengan muslimin secara fitrah sehingga aturan mainnya pun tidak dapat disamakan begitu saja dengan ar rijal. DASAR PEMIKIRAN Al Qur’an : 1. tentang dakwah sebagai jalan hidup Rosululloh & para pengikutnya : “ Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (Q.S. Yusuf (12):108) 2. tentang kewajiban ber –amar ma’ruf nahi munkar “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S. Ali Imron (3):104) “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (Q.S. Ali Imron (3):110) As Sunnah : “Barang siapa yang Allah kehendaki mendapat kebaikan maka difaqihkan dalam agama, sesungguhnya aku hanyalah pembagi sedangkan Allahlah yang 19ember.
20
Senantiasa umat ini tegak di atas perintah Allah tidak merugikan mereka orang yang menyelisihinya sampai datang hari kiamat.”(Muttafaq ‘alaih) “ Bersungguh-sungguhlah dalam perkara yang bermanfaat bagimu & mintalah pertolongan kepada Alloh & janganlah merasa lemah. (H.R. Muslim) “Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman.” (Riwayat Muslim) “Sesungguhnya tidak ada seorang Nabi sebelumku kecuali wajib baginya menunjuki umatnya kepada kebaikan yang ia ketahui dan memperingatkan kejelekan yang ia ketahui.” (HR. Muslim no. 1844) Departemen kemuslimahan FULDFK Indonesia adalah departemen khusus yang bertujuan untuk menfasilitasi penyelesaian masalah khusus muslimah, pengkaderan muslimah, mengoptimalkan peran muslimah dalam dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia. #Visi dan Misi Kemuslimahan FULDFK Indonesia# 1. Visi : Dokter Muslimah Warnai Dunia 2. Misi 1) Membangun Ukhuwah Islamiyah antar Muslimah LDFK di FULDFK 2) Mengoptimalkan Peran serta Muslimah di FULDFK 3) Mempersiapkan pribadi Muslimah sebagai dokter muslimah di masyarakat, dan sebagai ummahat masa depan untuk membangun generasi Robbani.
21
#Struktur Kemuslimahan FULDFK Indonesia# KEMUSLIMAHAN KEMUSLIMAHAN Dewan Eksekutif Pusat (DEP)
KEMUSLIMAHAN Dewan Eksekutif Wilayah (DEW) 1
KEMUSLIMAHAN Dewan Eksekutif Wilayah (DEW) 2
KEMUSLIMAHAN Dewan Eksekutif Wilayah (DEW) 3
KEMUSLIMAHAN Dewan Eksekutif Wilayah (DEW) 4
LDFK wilayah 1
LDFK wilayah 2
LDFK wilayah 3
LDFK wilayah 4
22
#Program Kerja# Fokus kerja departemen Kemuslimahan FULDFK Indonesia sebagai berikut :
NO
1
NAMA PROKER
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
Penyusunan
Sebuah panduan yang berisi
Grand Design
TUJUAN
Memperjelas fungsi
Pengurus
landasan tentang dakwah
dakwah muslimah.
Kemuslimahan
Kemuslimahan
muslimah beserta metode
2. Menjadikan kinerja
FULDFK
dan strategi untuk
departemen kemuslimahan
umumnya, dan
melaksanakan
LDFK lebih
pengurus
kegiatan muslimah dalam
sinergis.
dakwah kampus yang diharapkan dapat digunakan
1.
SASARAN
3.
Mendukung syiar dakwah muslimah yang dilakukan
secara berkelanjutan dalam
oleh tiap LDFK di Indonesia
setiap kepengurusan
agar dapat
kemuslimahan FULDFK.
berjalan dengan lebih aktif, efektif, integratif, kreatif, kontributif, variatif, dan tepat sasaran. 4. Memberi gambaran kepada pengurus, terutama anggota departemen kemuslimahan tentang metode-metode dan strategi dalam syiar dakwah muslimah. .
FULDFK pada
kemuslimahan LDFK pada khususnya.
23
2
Database
Mengumpulkan profil
Adanya database tiap-tiap
Kemuslimaha
kemuslimahan
kemuslimahan paling update
kemuslimahan yang up to date
n LDFK
dari seluruh LDFK di DEW, profil tsb meliputi: nama dan alamat LDFK, nama dan CP kadept, kondisi keputrian, proker, jumlah anggota, levelisasi kemuslimahan, SWOT, dilarang atau tidak menggunakan jilbab di ruang OK
3
Pendampingan
Forum silaturrahim dan
Koordinasi, sinergisasi kinerja
Pengurus
Kemuslimahan
diskusi keputrian/
departemen kemuslimahan
kemuslimahan
LDFK
kemuslimahan via NM,
DEW beserta
bekerjasama dengan
pengurus dan
kemuslimahan DEW
ketua keputrian LDFK
4
Syamil (Syiar
Optimalisasi penggunaan
Media)Kemusli
website, FB dan twitter
mahan)
untuk menginisiasi syiar
- untuk inisiasi syiar kemuslimahan - Adanya referensi bacaan
kemuslimahan dengan cara
khusus untuk muslimah di
:
website FULDFK dan menjadi
mengisi kolom khusus kemuslimahan di website FULDFK dengan topik-
inisiasi untuk menerbitkan majalah kemuslimahan FULDFK
Muslimah FULDFK dan LDFK
24
topik khusus tentang kemuslimahan, seperti fiqih wanita, siroh shahabiyah, kisah istri-istri Rasulullah, hadits tentang wanita, cerpen, dll. Pembuatan buletin kemuslimahan Tanggap isu kemuslimahan 5
Muslimah Peduli Jilbab
Advokasi Isu Larangan Berjilbab di OK
Advokasi isu larangan berjilbab di ruang OK :
yang bisa dilaksanakan bertepatan dengan peringatan International Hijab Solidarity Day
Tujuan: Tidak ada lagi rumah
melarang untuk memakai jilbab di OK
LDFK dan
mempropaganda
muslimah Sosialisasi jilbab syar’I :
pada umumnya
dengan DEW, bisa dalam bentuk :
Tujuan: Mensoalisasikan
- Pembuatan poster
bagaimana jilbab yang sesuai
- Dimasukkan dalam
sosialisasi
Kemuslimahan
jumat dengan cara
atau video
Sasaran
jilbab syar’i :
dilaksanakan setiap hari
(Jco day). Bekerjasama
pendidikan
sakit pendidikan yang
(Oktober) atau
muslimah untuk berjilbab
advokasi : Rumah sakit
bekerjasama dengan KKIA sosialisasi jilbab syar’i
Sasaran
dengan syari’at Islam, sehingga banyak muslimah-
materi Forum Annisa
muslimah yang tergerak
masing-masing LDFK
hatinya untuk menggunakan
25
- Sosialisasi ditempat umum juga dengan
jilbab yang sesuai dengan syari’at.
pembagian jilbab gratis - Dapat bekerja sama dengan peduli jilbab, melangit, syisya, ratu bilqis, dll. - Memberi hadiah jilbab bagi muslimah yang baru berjilbab (masuk kurikulum), yang memberikan hadiah adalah departemen kemuslimahan di tiaptiap LDFK 6
7
M2 (Muslimah
SMS Tausyiah untuk
Sebagai sarana untuk saling
Seluruh
Message)
Muslimah disebarkan ke
ingat-mengingatkan antar
pengurus
seluruh pengurus akhwat
muslimah agar tetap istiqomah
akhwat DEP,
DEP, DEW dan LDFK
dan dapat mengambil hikmah
DEW dan
dari SMS tausyiah yang dikirim
LDFK
Pendampingan
Bekerjasama dengan
Mendampingi pengonsepan dan
Kemuslimahan
semuswil
Kadept. Kemuslimahan
pelaksanaan semuswil
DEW dan LDFK
DEW 1-4 sebagai SC DEP
pelaksana
untuk mendampingi
semuswil
pengonsepan & pelaksanaan Semuswil 8
Diamond
Seminar kemuslimahan
Menambah tsaqofah, potensi
Seluruh
(de miracle of
dalam bentuk online
muslimah dan meningkatkan
Pengurus
woman)
(webinar) sehingga bisa
kualitas ruhiyah muslimah
akhwat DEP,
26
diakses oleh seluruh
DEW, LDFK
muslimah di indonesia
dan muslimah umumnya
9
Foreshared
Membentuk Forum Khusus
Sebagai sarana komunikasi dan
Seluruh
(Forum
di salah satu Social Media (
berbagi ilmu antar
pengurus
Silaturrahim
bisa via wa/line/ NM via
Kemuslimahan dep dengan dew
akhwat fuldfk
Kemuslimahan)
Skype) dalam rangka
serta pengurus akhwat dep
bersilaturrahim atau membahas isu- isu tentang kemuslimahan. Dilaksanakannya nm antar : 1.
kemuslimahan dep dengan dew
2. Kemuslimahan dep dengan pengurus akhwat dep 10
Syuting
Syuro internal pengurus
Sebagai sarana komunikasi,
Pengurus
(syuro
kemuslimahan dep berupa
silaturrahim, dan koordinasi
Kemuslimahan
kemuslimahan
NM
antar pengurus kemuslimahn
DEP
penting)
dep
#Arahan Kerja untuk Kemuslimahan DEW tahun 2013/2014# 1. Database Kemuslimahan Menyebarkan format database yang sudah dibuat oleh kemuslimahan DEP ke LDFK di wilayahnya masing- masing, lalu mengumpulkan databse tersebut kepada kemuslimahan DEP 2. Pendampingan Kemuslimahan LDFK
27
Membuat Forum Netmeet dan mengatur jadwal Netmeet dengan ketua keputrian LDFK. Satu forum bisa berisi maksimal *5 LDFK, pengurus DEW, dan Pengurus DEP. Pihak DEW menghubungi pihak DEP, jika sudah fix jadwal dan akan diadakannya NM. Konten NM dapat berupa : Taaruf (perkenalan individu dan ldfk), Kondisi departemen kemuslimahan LDFK, proker LDFK, dan segala sesuatu yang tercantum dalam format database kemuslimahan LDFK, sharing dan diskusi. NB : * sesuaikan dengan jumlah LDFK di masing- masing wilayah. 3. Syamil (Syiar Media Kemuslimahan) Kemuslimahan DEW ikut serta berperan aktif dalam syiar media kemuslimahan. Ikut mempublikasikan poster, video, artikel, hasil kajian DEP kepada LDFK. Selain itu membuat 1 artikel ke kemuslimahan DEP yang akan dipublish di medicalzone.org dan akan dibuat buletin. 4. Muslimah Peduli Jilbab Ikut serta dalam mensosialisasikan jilbab syar’i di wilayahnya masing- masing, bisa berupa : pembagian jilbab gratis, membuat seminar atau kajian tentang jilbab, propaganda LDFK untuk ikut serta peduli jilbab 5. M2 (Muslimah Message) Kemuslimahan DEW diharapkan juga membuat tausyiah yang dapat dikirimkan via sms atau lainnya kepada pengurus kemuslimahan DEW, pengurus akhwat DEW, dan juga ketua kemuslimahan LDFK beserta pengurus. 6. Pendampingan Semuswil (Seminar Muslimah Wilayah) Bagi kemuslimahan DEW yang akan mengadakan program kerja semuswil, harap menghubungi pihak DEP dan melakukan Netmeet perihal rencana semuswil. Pihak DEP akan melakukan pendampingan pengonsepan dan pelaksanaan semuswil. 7. Diamond (de Miracle of Woman) Pihak DEW ikut serta berperan aktif dalam seminar kemuslimahan online ini, berupa : mengikuti seminar online dan meneruskan info Diamond kepada pengurus akhwat DEW dan LDFK.
28
8. Forshared (Forum Silaturrahim Kemuslimahan) Sasarannya adalah ketua departemen kemuslimahan DEW, diharapkan kadept dapat mengikuti forum akhwat ini.
#Konsensus Besar Akhwat FULDFK 2014# Bismillaah... Berdasarkan syuro pengurus akhwat FULDFK 2014, kami memberikan himbauan atau arahan untuk teman- teman akhwat pengurus fuldfk (dew dan dep) terkait sop NM dan interaksi ikhwan akhwat :
A) Peraturan NetMeet (NM) & Koordinasi untuk akhwat (terutama untuk pengurus akhwat di departemen yang terdapat ikhwan) :
1. NM DEP maksimal jam 22.00 WIB, NM DEW jam 22.00 sesuai wilayah masing-masing 2. Koordinasi dan jarkom antar ikhwan- akhwat maksimal jam 22.00 WIB, dan dapat dilanjutkan kembali pukul 05.00 WIB 3. Meminimalkan penggunaan emotion dan bersendau gurau yang berlebihan di dalam NM ·
B) Himbauan untuk akhwat FULDFK 1.
Jam malam akhwat baik di dunia nyata maupun di dunia maya maksimal 22.00 wilayah masing-masing (tidak berinteraksi dengan lawan jenis)
2.
Diharapkan para akhwat tidak memasang foto pribadi(sendirian) di medsos.
3.
Diharapkan untuk penulisan status dan komentar di medsos mengikuti jam malam akhwat dan isi status dan komentar sesuai syariah Islam dan menggunakan secara maksimal untuk berdakwah.
29
Landasan:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Dan mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (At taubah: 71).
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan
memelihara
kemaluan-nya,
dan
janganlah
mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (An-Nur: 31)
“…, Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka , maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti Rasulullah dan tidak mengawini isteri-isterinya selamalamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar di sisi Allah.” (Al Ahzab :53)
30
Bab III Kisah Muslimah
31
#Khadijah binti Khuwailid# Khadijah binti Khuwalid, dia adalah ath-thahirah (perempuan suci), pemuka Quraisy, dan kaum perempuan dunia di masanya. Dia mendampingi Rasulullah saw. dalam suka dan duka. Dia rela berkorban dengan segenap harta dan jiwanya demi menegakan agama besar ini. Dia begitu sabar bersama Rasulullah saw, saat kaum Quraisy mengumumkan bahwa mereka akan memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya. Rasulullah saw. bersabda : “Allah tidak akan mengganti untukku perempuan yang lebih baik darinya. Dia beriman kepaku saat semua orang mengingkariku. Dia pula mempercayaiku saat semua orang mendustakanku. Dia yang menyokongku dengan hartanya saat semua orang menahan hartanya dariku. Dia pula yang memberiku keturunan saat istri-istriku yang lain tidak memberikannya. (H.R. Ahmad) Dalam suatu riwayat dari Aisyah r.a juga, ia berkata, “Aku tidak pernah cemburu terhadap seorang wanita melebihi kecemburuanku terhadap Khadijah r.a. Ia meninggal sebelum Rasulullah saw. menikahiku. Aku cemburu karena sering mendengar namanya disebut beliau. Allah juga menyuruh beliau untuk memberinya berita gembira akan dibangunkan rumah di surga dari tongkat beruntai mutiara. Jika beliau menyembelih seekor kambing, maka beliau akan menyisihkan dagingnya untuk temanteman dan kerabat Khadijah.” (H.R. Bukhari-Muslim) Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Jibril mendatangi Nabi saw. seraya berkata kepada beliau, “Wahai Muhammad! Ini Khadijah telah datang kepadamu. Sampaikan kepadanya salam dari Tuhannya dan dariku, berilah kabar gembira kepadanya, yaitu sebuah rumah dari tongkat beruntai mutiara yang tiada keramaian dan keletihan dalamnya.” (H.R. Bukhari) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. membuat empat buah garis di atas tanah. Kemudian beliau bersabda kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian apa ini?” Para sahabat menjawab, “ Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik perempuan ahli surga adalah Khadijah binti Khuwalid, Fatimah binti
32
Muhammad, istri Firaun (Asiah binti Mazahim), dan Maryam binti Imran. Semoga Allah SWT meridai mereka semua.” (H.R. Ahmad) Khadijah r.a. meninggal dunia sepuluh tahun setelah Nabi saw. diutus, yaitu di bulan Ramadhan, tiga tahun sebelum hijrah, dalam usia 65 tahun. Ia berumah tangga bersama Nabi saw. selama 25 tahun. Semoga Allah meridai ummul mukminin, Khadijah r.a. mengganti kesabaran dan pengorbanannya dengan kebaikan di surga yang penuh kenikmatan.
#Aisyah R.A. binti Abu Bakar# Aisyah lahir delapan tahun sebellum Hijrah. Aisyah ra.a dikenal sebagai sosok yang penyabar. Sering dalam waktu yang lama, api tidak menyala di dapur Nabi saw, selama itu Aisyah r.a. bertahan hidup dengan Rasulullah hanya dengan air dan kurma. Aisyah r.a. dikenal juga sebagai sosok yang mulia dan zuhud. Suatu hari Jibril turun dan memberi tahu Rasulullah agar menyampaikan salamnya untuk Aisyah. Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aisyah, JIbril datang, dan ia member salam kepadamu.” Maka aku menjawab, “Wa’alaihissalam warahmatullah wa barakatuhu.” (H.R, Bukhari dan Muslim) Aisyah r.a. adalah salah satu dari Ummul Mukmini (ibunda kaum mukminin) dan istri yang paling cintai Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda, “Banyak lelaki yang sempurna, dan tidak ada perempuan yang sempurna kecuali Maryam binti Imran dan Asiah istri Firaun. Keutamaan Aisyah r.a. atas seluruh perempuan lain adalah seperti keutamaan bubur atas makanan lainnya.” (HR Bukhari) Rasulullah saw, menikahi Aisyah pada saat berumur 6 tahun dan mulai tinggal serumah saat umur 9 tahun. Nabi saw. adalah sosok suami yang terbaik di dunia ini. Beliau memperlakukan Aisyah r.a. yang ketika itu masih kecil seperti beliau memperlakukan anakanak pada umumnya, bukan sebagai istri-istri yang sudah dewasa. Beliau sering mengajaknya bermain, berlomba, bercanda, dan memanjakannya.
33
Aisyah r.a.adalah perempuan yang paling berilmu. Ia bahkan guru kaum lelaki, Para pembesar sahabat banyak yang menjadikannya sebagai rujukan dalam berfatwa. Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari bapaknya, ia berkata, “Aku telah menemani Aisyah. Aku tidak pernah mengeal seseorang yang lebih tahu tentang suatu ayat yang turun, tentang yang wajib dan sunnah, atau tentang syair dan periwayatannya, juga tentang sejarah Arab, sejarah nasab, dan lainnya, tidak pula tentang peradilan dan kedokteran, yang lebih pandai dari Aisyah.” Ibnu Taimiyah berkata,”Letak kelebihan dan keutamaan antara Khadijah r.a. dan Aisyah r.a. berbeda-beda. Khadijag r.a. lebih dahulu masuk Islam, dan perannya begitu besar dalam menyokong penegakan agama Islam. Di sini Aisyah r.a. dan istri-istri Nabi saw. yang lain tidak bisa menandinginya. Sementara Aisyah r.a. memiliki peran besar di masa akhirakhir Islam dan dalam penyebarannya ke seluruh bangsa. Ia juga berperan mencerdaskan umat dan mengajak mereka menuntut ilmu. Dalam hal ini, Khadijah r.a. dan istri-istri Nabi saw. yang lain tidak bisa menandinginya.” Aisyah r.a. adalah sosok yang sangat kuat dan teguh agamanya. Ia selalu memerintahkan yang makruf dan mecegah yang mungkar. Jika marah ia marah karena Allah SWT. Aisyah r.a. berkata, “Aku diberi Sembilan perkara yang tidak diberikan kepada perempuan lain setelah Maryam binti Imran : 1. Jibril turun membawa bayanganku dalam tidur Rasulullah saw. hingga JIbril menyuruh Rasulullah untuk menikahiku. Rasulullah bersabda kepadaku, “Aku melihat malaikat membawamu dengan selimut sehelai sutra. Dia berkata kepadaku, “Ini adalah istrimu, ketika aku membuka wajah, ternyata itu kamu. Aku berkata,”Jika ini dari Allah SWT, maka Dia akan memastikannya.” (HR Bukhari Muslim) 2. Rasulullah saw menikahiku dalam keadaan perawan dan beliau tidak menikahi perawan selain diriku. 3. Rasulullah saw wafat dan kepala beliau di pangkuanku.
34
4. Rasulullah saw dikuburkan dalam kamarku 5. Para malaikat mengelilingi rumahku. 6. Aku adalah putri khalifahnya dan orang pertama yang membenarkan kerasulan beliau. 7. Alasan pembebasanku dari tuduhan keji turun langsung dari langit. 8. Aku diciptakan dalam keadaan tayyibah (baik) dari seorang yang tayyib. 9. Aku dijanjikan ampunan dan rezeki yang mulia.
Saat sakit menjelang wafat, Rasulullah bertanya, “Besok aku dimana? Besok aku dimana?” Maksudnya, beliau menanyakan jatah giliran siapa esok hari. Beliau ingin yang mendapat jatah giliran itu adalah Aisyah. Maka para istri beliau pun mengizinkannya untuk memilih siapa di antara mereka yang beliau inginkan. Beliau lalu memilih untuk menetap di rumah Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah saw, meninggal di hari jatah giliranku dan di rumahku. Allah mengambilnya saat beliau berada di pangkuanku.” Aisyah r.a. juga berkata, “Beliau juga dikuburkan dalam rumahku.” (H.R. Bukhari) Ketika Rasulullah saw. wafat, usia Aisyah r.a. masih sekitar 18 tahun. Sepeninggal beliau, Aisyah masih hidup hingga berusia kurang lebih 50 tahun. Orang-orang banyak yang mendapat ilmu dan hadist darinya. “Tidaklah sebuah hadist mengandung kesulitan bagi kami para sahabat Rasulullah, lalu kami tanyakan kepada Aisyah r.a. kecuali ia memiliki pemecahan dan ilmunya.” (HR. Tirmizi) Aisyah r.a. wafat di masa kepemimpinan Muawiyah pada malam Selasa, tanggal 17 Ramadhan, tahun 58 H, dalam usia 66 tahun. Semoga Allah meridai Aisyah dan bapaknya serta memuliakannya di surga.
#Halimah As-Sadiyah R.A# Ia adalah salah satu perempuan yang pernah menyusui Nabi saw di masa kecilnya. Halimah asy Sa’diyah adalah perempuan penyusu yang paling terkenal di zamannya karena telah menyusui Nabi saw.
35
Kisah Persusuan Nabi saw. Halimah pergi bersama suaminya ke Mekah untuk mencari bayi yang mau disusui. Muhammad keci ketika itu sebenarnya telah disodorkan kepada semua wanita yang berprofesi sebagai penyusu, tetapi mereka semua menolaknya karena mereka tahu bahwa Muhammad kecil adalah anak yatim. Prinsip wanita penyusu saat itu adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan uang dari para orang tua yang ingin menyusukan bayinya. Saat itu, tinggal Halimah sendiri yang belum mendapatkan bayi susuan. Karena tidak ada menemukan bayi lain untuk disusui, ia pun bersedia pergi ke tempat Muhammad dan membawanya untuk disusui. Saat menyusui Muhammad, Halimah memiliki air susu yang cukup untuk membuatnya kenyang. Selain itu, unta yang ia miliki juga penuh berisi susu, hingga ia dan suaminya bisa meminum air susu tersebut hingga kenyang. Suami Halimah berkata, “Engkau tahu wahai Halimah, demi Allah, engkau telah mengambil jiwa yang diberikahi.” Halimah menjawab, “Demi Allah, aku pun berharap demikian.” Ketika kembali ke rumahnya, Halimah melihat tanah tempat tinggalnya menjadi subur. Kambing-kambingnya menjadi kenyang dan penuh berisi susu. Padahal saat itu kambing-kambing lain tetap kelaparan dan tidak ada yang penuh berisi susu. Selama dua tahun, keluarga Halimah mendapatkan anugerah dari Allah hingga masa itu lewat dan ia mulai menyapih Muhammad kecil. Muhammad tumbuh menjadi anak yang sehat dan tidak sama dengan anak-anak lainnya. Di usianya yang belum genap dua tahun, ia telah menajdi seorang anak yang kuat dan tegap. Halimah as-Sa’diyah wafat di Madinah pada tahun 8 H dan ia dikuburkan di Baqi’. Semoga Allah meridainya.
36
#Fatimah R.A# Ia bernama Fatimah binti Rasulullah saw. Fatimah di beri gelar az-zahra karena wajahnya sangat cerah dan bersinar-sinar. Ia adalah putri terkecil Rasulullah saw. dan paling dicintai beliau. (HR. Bukhari-Muslim) Fatimah dilahirkan di Mekah, lima tahun sebelum Muhammad diangkat menjadi nabi, ketika berusia 35 tahun. Pada saat Rasulullah hijrah ke Madinah, Fatimah juga berangkat bersama kakaknya, Ummu Kultsum. Ketika Fatimah berusia 15 tahun, ia menikah dengan sepupunya, Ali bin Abi Thalib, yaitu pada tahun 2 H. Bersama Ali, Fatimah turut bersabar dalam menghadapi kemiskinan, kelaparan, dan keletihan. Ketika Nabi saw. menikahkan Ali dengan Fatimah, di antara yang dipersiapkan beliau untuk Fatimah adalah tempat tidur yang sudah robek, bantal dari kulit yang diisi serat, bejana air dari kulit untuk minum dan botol. Nabi saw. selalu menyuruh mereka untuk bersabar. Maka keduanya pun bersabar. Beliau mengajari kedudanya berbagai hal sehingga mereka pun mendapatkan didirkan dan ajaran beliau langsung. Rasulullah saw. sangat mencintai Fatimah dan memuliakannya. Apa yang menyakiti Fatimah, turut menyakiti beliau. Diriwayatkan dari Zubair ra. Bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Fatimah adalah bagian diriku, apa yang menyakitinya maka ia juga menyakitiku, apa yang melelahkannya maka ia juga melelahkanku.” Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya ini adalah malaikat yang tidak pernah turun ke bumi kecuali malam hari ini. Ia meminta izin kepada Tuhannya untuk menyampaikan salam kepadaku dan memberiku berita gembira bahwa Fatimah adalah pemuka perempuan ahli surga, Hasan dan Husain adalah pemuka pemuda ahli surga.” (HR Tirmizi) Para sahabat sudah mengetahui tentang keutamaan Fatimah ini. Aisyah r.a. berkata, “ Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling jujur ucapannya dari Fatimah, kecuali orang yang telah melahirkannya.“
37
Fatimah.adalah orang yang benar-benar sering hidup dan bertahan dalam kemiskinan. Ia banyak menghadapi kesulitan hidup, letih, dan payah dalam menjalani kehidupan ini. Suatu ketika, Fatimah pernah mengeluhkan pecah-pecah akibat terkena alat penumbuk gandum. Kebetulan Nabi saw. mendapatkan seorang budak perempaun. Fatimah menyampaikan keinginannya kepada Rasulullah untuk mendapatkan seorang pembantu. Rasulullah bersabda, “Maukah kalian kuberi sesuatu yang lebih baik dar yang kalian minta? Bila kalian hendak naik ke pembaringan kalian, maka bertakbirlah kepada Allah 34 kali, bertasbihlah 33 kali, dan bertahmidlah 33 kali. Semuanya itu lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu.” (HR Muslim) Fatimah adalah orang yang pertama kali menyusul Rasulullah setelah beliau wafat dan menjadi pemuka perempuan muslimah. “Rasulullah memberitahuku bahwa Jibril selalu mendatangi beliau untuk memeriksa Al-Quran setahun sekali. Tetapi tahun itu, beliau didatangi Jibril dua kali. Beliau merasa bahwa ajalnya telah tiba. Dan kata beliau, aku (Fatimah) adalah orang yang pertama kali menyusul beliau dan sebaik-baik salaf (pendahulu) untukmu adalah aku (Rasulullah). Karena itulah aku menangis. Kemudian beliau memberitahuku berita gembira dengan berkata, “Tak maukah kau untuk menjadi pemuka perempuan muslimah atau pemuka perempuan umat ini?” Maka aku pun tertawa mendengarnya.” (HR Bukhari) Diriwayatkan dari Anas r.a. ia berkata, “Ketika sakit Nabi saw. semakin parah, beliau mengeluarkan banyak keringat. Fatimah berkata, “Bapakku sangat menderita.” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Setelah hari ini, bapakmu tidak lagi akan mengalami penderitaan” Ketika Rasulullah saw. meninggal dunia, Fatimah berkata : Bapakku, dia telah menyambut panggilan Tuhannya. Bapakku, surge Firdaus adalah tempat bernaungnya. Bapakku, kepada Jibril kami titipkan ia. Fatimah wafat enam bulan setelah Rasulullah saw. wafat, tepatnya di pagi hari Senin, tanggal 2 Ramadhan tahun 11 H. Menurut pendapat yang paling shahih, usianya ketika itu
38
adalah 24 tahun. Sebelum meninggal, Fatimah masih sempat memeluk semua keluarganya. Ia lalu memanggil Ummu Rafi’, bekas budak bapaknya. Fatimah berkata kepadanya dengan suara lirih, “Wahai Ibu, mandikanlah aku!”. Fatimah pun mandi dengan baik tidak seperti biasanya. Kemudian, ia mengenakan pakaian baru. Setelah itu ia berkata kepada Ummu Rafi’, “Letakan kasurku di tengah rumah.” Setelah kasurnya ditaruh, Fatimah pun merebahkan dirinya di atas kasur itu. Ia menghadap kiblat untuk bersiap menghadap Tuhannya dan bertemu dengan bapaknya. Kemudian ia menutup matanya dan tidur untuk selamanya. Ali bangkit lalu menggendong jenazahnya sambil menangis. Ia menguburnya dengan penuh kasih sayang.
#Ummu Fadhl Radhiyallahu anha# Beliau adalah Lubabah binti al-Haris bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Beliau adalah Lubabah al-Kubra, dikenal dengan kuniyahnya yakni Ummu Fadhl. Ummu Fadhl adalah salah satu dari empat wanita yang dinyatakan keimanannya oleh Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam. Keempat wanita tersebut adalah Maimunah, Ummu Fadhl, Asma’ dan Salma. Adapun Maimunah adalah Ummul Mukminin Rodhiallahu ‘anha saudara kandung dari Ummu Fadhl. Sedangkan Asma’ dan Salma adalah kedua saudari dari jalan ayahnya sebab keduanya adalah putri dari ‘Umais. Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha adalah istri dari Abbas, paman Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, dan ibu dari enam orang yang mulia, pandai dan belum ada seorang wanita pun yang melahirkan laki-laki semisal mereka. Mereka adalah Fadhl, Abdullah alFaqih, Ubaidullah al-Faqih, Ma’bad, Qatsam dan Abdurrahman. Tentang
Ummu
Fadhl
ini
Abdullah
bin
Yazid
berkata,
Tiada seorangpun yang melahirkan orang-orang yang terkemuka yang aku lihat sebagaimana enam putra Ummu Fadh Putra dari dua orang tua yang mulia Pamannya Nabiyul Musthafa yang mulia Penutup para Rasul dan sebaik-baik rasul
39
Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha masuk Islam sebelum hijrah, beliau adalah wanita pertama yang masuk Islam setelah Khadijah (Ummul Mukminin Rodhiallahu ‘anha) sebagaimana yang dituturkan oleh putra beliau Abdullah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu, “Aku dan Ibuku adalah termasuk orang-orang yang tertindas dari wanita dan anak-anak. “ Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha termasuk wanita yang berkedudukan tinggi dan mulia di kalangan para wanita. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam terkadang mengunjungi beliau dan terkadang tidur siang di rumahnya. Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha adalah seorang wanita yang pemberani dan beriman, yang memerangi Abu Lahab si musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan membunuhnya. Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Ikrimah berkata, “Abu Rafi’ budak Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Aku pernah menjadi budak Abbas, ketika Islam datang maka Abbas masuk Islam disusul oleh Ummu Fadhl, namun Abbas masih disegani terhadap kaumnya.” Abu Lahab tidak dapat menyertai perang Badar dan mewakilkannya kepada Ash bin Hisyam bin Mughirah, begitulah kebiasaan mereka manakala tidak mengikuti suatu peperangan maka ia mewakilkan kepada orang lain. Tatkala datang kabar tentang musibah yang menimpa orang-orang Quraisy pada perang Badar yang mana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menghinakan dan merendahkan Abu Lahab, maka sebaliknya kami merasakan adanya kekuatan dan ‘izzah pada diri kami. Aku adalah seorang laki-laki yang lemah, aku bekerja membuat gelas yang aku pahat di bebatuan sekitar zam-zam, demi Allah suatu ketika aku duduk sedangkan di dekatku ada Ummu Fadhl yang sedang duduk, sebelumnya kami berjalan, namun tidak ada kebaikan yang sampai kepada kami, tiba-tiba datanglah Abu Lahab dengan berlari kemudian duduk, tatkala dia duduk tiba-tiba orang-orang berkata, “Ini dia Abu Sufyan bin Harits telah datang dari Badar. Abu Lahab berkata, “Datanglah kemari sungguh aku menanti beritamu. Kemudian duduklah Abu Jahal dan orang-orang berdiri mengerumuni sekitarnya. Berkatalah Abu Lahab, “Wahai putra saudaraku beritakanlah bagaimana keadaan manusia (dalam perang Badar)?” Abu Sufyan berkata, “Demi Allah tatkala kami menjumpai mereka, tiba-tiba mereka tidak henti-hentinya menyerang pasukan kami, mereka memerangi kami sesuka mereka dan mereka menawan kami sesuka hati mereka. Demi Allah sekalipun
40
demikian tatkala aku menghimpun pasukan, kami melihat ada sekelompok laki-laki yang berkuda hitam putih berada di tengah-tengah manusia, demi Allah mereka tidak menginjakkan kakinya di tanah.” Abu Rafi’ berkata, “Aku mengangkat batu yang berada di tanganku, kemudian berkata, ‘Demi Allah itu adalah malaikat. Tiba-tiba Abu Lahab mengepalkan tangannya dan memukul aku dengan pukulan yang keras, maka aku telah membuatnya marah, kemudian dia menarikku dan membantingku ke tanah, selanjutnya dia dudukkan aku dan memukuliku sedangkan aku adalah laki-laki yang lemah. Tiba-tiba berdirilah Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha mengambil sebuah tiang dari batu kemudian beliau pukulkan dengan keras mengenai kepala Abu Lahab sehingga melukainya dengan parah. Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, ‘Saya telah melemahkannya sehingga jatuhlah kredibilitasnya.’ Kemudian bangunlah Abu Lahab dalam keadaan terhina, Demi Allah ia tidak hidup setelah itu melainkan hanya tujuh malam hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpakan kepadanya penyakit bisul yang menyebabkan kematiannya.” Begitulah perlakuan seorang wanita mukminah yang pemberani terhadap musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga menjadi gugurlah kesombongannya dan merosotlah kehormatannya karena ternoda. Alangkah bangganya sejarah Islam yang telah mencatat Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha sebagai teladan bagi para wanita yang dibina oleh Islam. Ibnu Sa’d menyebutkan di dalam ath-Thabaqat al-Kubra bahwa Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha suatu hari bermimpi dengan suatu mimpi yang menakjubkan, sehingga ia bersegera untuk mengadukannya kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah saya bermimpi seolah-olah sebagian dari anggota tubuhmu berada di rumahku.” Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mimpimu bagus, kelak Fatimah melahirkan seorang anak laki-laki yang nanti akan engkau susui dengan susu yang engkau berikan buat anakmu (Qatsam).” Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha keluar dengan membawa kegembiraan karena berita tersebut, dan tidak berselang lama Fatimah Rodhiallahu ‘anha melahirkan Hasan bin Ali Rodhiallahu ‘anhu yang kemudian diasuh oleh Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha. Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, “Suata ketika aku mendatangi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, dengan membawa bayi tersebut maka Rasulullah Sholallahu
41
‘alaihi wasallam segera menggendong dan mencium bayi tersebut, namun tiba-tiba bayi tersebut mengencingi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda, “Wahai Ummu Fadhl peganglah anak ini karena dia telah mengencingiku.” Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha berkata, “Maka aku ambil bayi tersebut dan aku cubit sehingga dia menangis, aku berkata, “Engkau telah menyusahkan Rasulullah karena engkau telah mengencinginya.” Tatkala melihat bayi tersebut menangis Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Ummu Fadhl justru engkau yang menyusahkanku karena telah membuat anakku menangis.” Kemudian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam meminta air lalu beliau percikkan ke tempat yang terkena air kencing kemudian
bersabda,
“Jika bayi laki-laki maka percikilah dengan air, akan tetapi apabila bayi wanita maka cucilah.” Di antara peristiwa yang mengesankan Lubabah binti al-Haris Rodhiallahu ‘anha adalah tatkala banyak orang bertanya kepada beliau ketika hari Arafah apakah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam shaum ataukah tidak? Maka dengan kebijakannya, beliau menghilangkan problem yang menimpa kaum muslimin dengan cara beliau memanggil salah seorang anaknya kemudian menyuruhnya untuk mengirimkan segelas susu kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau berada di Arafah, kemudian tatkala dia menemukan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dengan dilihat oleh semua orang beliau menerima segelas susu tersebut kemudian meminumnya. Di sisi yang lain Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha mempelajari Hadits asy-Syarif dari Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dan beliau meriwayatkan sebanyak tiga puluh hadits. Adapun yang meriwayatkan dari beliau adalah sang putra beliau Abdulllah bin Abbas Rodhiallahu
‘anhu,
Tamam
yakni
budaknya,
Anas
bin
Malik,
dan
lainnya.
Kemudian wafatlah Ummu Fadhl Rodhiallahu ‘anha pada masa khalifah Ustman bin Affan Rodhiallahu ‘anhu setelah meninggalkan kepada kita contoh yang baik yang patut ditiru sebagai ibu yang shalihah yang melahirkan tokoh semisal Abdullah bin Abbas Rodhiallahu ‘anhu; kyai umat ini dan Turjumanul Qur’an (yang ahli dalam hal tafsir al-Qur’an), Begitu pula telah memberikan contoh terbaik bagi kita dalam hal kepahlawanan yang memancar dari akidah yang benar yang muncul darinya keberanian yang mampu menjatuhkan musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling keras permusuhannya.
42
#Ummu Ruman# Dia beriman, berbaiat dan berhijrah. Dia berikan kebaikan untuk Allah dan Rasul-Nya dalam keislamannya, hingga dia beroleh janji, “Barangsiapa yang ingin melihat seorang bidadari, maka lihatlah wanita ini.” Ummu Ruman bintu ‘Amir bin ‘Uwaimir bin Abdi Syams bin ‘Itab bin Udzainah bin Sabi’ bin Duhman bin Al-Harits bin Ghanm bin Malik bin Kinanah Al-Kinaniyah radhiyallahu ‘anha *~Nasab Ummu Ruman dari ayahnya hingga Kinanah banyak diperselisihkan oleh para ahli tarikh, namun mereka bersepakat bahwa dia dari Bani Ghanm bin Malik bin Kinanah~] adalah istri orang terbaik umat ini setelah Nabinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Sebelum datang masa Islam, Ummu Ruman adalah istri ‘Abdullah bin Al-Harits bin Sakhbarah bin Jurtsumatil Khair bin ‘Adiyah bin Murrah Al-Azdi. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniakan pada mereka seorang anak bernama Ath-Thufail. Mereka tinggal di AsSurah. Selang beberapa waktu, Abdullah membawa istrinya ke Makkah untuk tinggal di sana. Sebagaimana kebiasaan kala itu, para pendatang bersekutu dengan para pembesar Makkah yang dapat melindunginya. Begitu pun ‘Abdullah bin Al-Harits. Dia bersekutu dengan Abu Bakr Ash-Shiddiq. Namun Ummu Ruman harus bertemu dengan kenyataan, Abdullah meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Sepeninggal Abdullah bin Al-Harits, Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu datang meminangnya dan membawa Ummu Ruman dalam kehidupan rumah tangganya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahi pasangan ini Abdurrahman dan ‘Aisyah. Hari terus bergulir, hingga cahaya Islam merekah di kota Makkah. Abu Bakr AshShiddiq radhiyallahu ‘anhu adalah orang pertama yang membenarkan risalah. Tak ketinggalan Ummu Ruman menyatakan keimanannya dan turut berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keluarga yang sarat barakah. Ketika putri mereka, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berumur enam tahun, datang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminang
43
‘Aisyah. Jadilah putri Ummu Ruman ini seorang wanita yang penuh kemuliaan sebagai Ummul Mukminin. Namun saat itu, ‘Aisyah masih tetap berada dalam asuhan ayah ibunya, dalam keluarga yang penuh kebaikan, hingga saatnya turun perintah hijrah. Ketika itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu lebih dulu berangkat hijrah, sementara Ummu Ruman beserta keluarga Abu Bakr masih tinggal di Makkah. Barulah setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menetap beberapa saat di Madinah, beliau mengutus Zaid bin Haritsah dan Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhuma untuk menjemput keluarga beliau, berbekal 500 dirham dan dua ekor unta. Abu Bakr juga mengutus Abdullah bin ‘Uraiqith dengan membawa dua atau tiga ekor unta, dan menulis surat kepada putranya, Abdullah bin Abi Bakr, untuk membawa Ummu Ruman beserta ‘Aisyah dan Asma`. Mereka pun bertolak menuju Madinah bersama-sama. Saat itu, Zaid dan Abu Rafi’ membawa Fathimah, Ummu Kultsum, dan Saudah bintu Zam’ah. Zaid juga menjemput istri dan anaknya, Ummu Aiman dan Usamah bin Zaid. Setiba di Madinah, keluarga Abu Bakr tinggal beberapa lama di kampung Bani AlHarits bin Al-Khazraj. Suatu hari, ‘Aisyah yang kala itu berusia sembilan tahun tengah menikmati permainan bersama teman-teman sepermainannya. Tiba-tiba Ummu Ruman datang memanggilnya. ‘Aisyah segera datang tanpa mengetahui apa maksud ibunya memanggilnya. Ummu Ruman menggamit tangan ‘Aisyah yang masih terengah-engah itu ke depan pintu rumah. Diambilnya sedikit air, diusapnya wajah dan kepala putrinya, lalu diajaknya ‘Aisyah masuk. Ternyata di sana telah berkumpul para wanita Anshar. Mereka menyambut ‘Aisyah dengan doa keberkahan. Ummu Ruman menyerahkan ‘Aisyah pada mereka yang dengan segera mendandani ‘Aisyah. Ternyata hari itu adalah hari istimewa, saat bertemunya putri Ummu Ruman dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, suaminya. Ummu Ruman tetap mengiringi kehidupan putrinya. Bahkan juga ketika tersebar berita dusta tentang ‘Aisyah yang mengguncang rumah tangga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sepulang beliau dari peperangan Bani Al-Mushthaliq. ‘Aisyah yang turut dalam perjalanan itu, semenjak kepulangannya jatuh sakit sampai sebulan lamanya hingga tak mengetahui isu yang beredar menyangkut dirinya. Dia hanya merasa janggal dengan sikap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang begitu dingin. Dia tak merasakan sentuhan
44
kelembutan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang biasa beliau lakukan bila ‘Aisyah sedang sakit. Namun akhirnya, sampai pulalah kabar itu ke telinga ‘Aisyah dari Ummu Mishthah. Bertambah parahlah sakit ‘Aisyah. Saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuinya, ‘Aisyah pun meminta izin untuk tinggal sementara waktu bersama orang tuanya. Dia ingin mencari kepastian tentang berita yang tersebar itu dari mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkannya. Di hadapan ibunya, ‘Aisyah bertanya, “Wahai ibu, apa sebenarnya yang sedang dibicarakan orang-orang?” Dengan hati yang tak kalah sedihnya, Ummu Ruman menenangkan ‘Aisyah, “Tenanglah, duhai putriku. Demi Allah, teramat jarang seorang wanita yang cantik di sisi seorang suami yang begitu mencintainya, sementara dia memiliki madu, melainkan dia akan diperbincangkan.” “Subhanallah!” sahut ‘Aisyah, “Berarti benar orang-orang membicarakan hal itu?” Pecahlah tangis ‘Aisyah malam itu tanpa henti hingga pagi menjelang. Air matanya tak berhenti mengalir. ‘Aisyah masih terus menangis. Sampai pada akhirnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan dari atas langit pernyataan tentang kesucian dirinya dari tuduhan dusta yang dihembuskan oleh kaum munafikin dalam ayat 11 sampai 19 Surah An-Nuur. Ummu Ruman, istri Ash-Shiddiq, ibunda Ash-Shiddiqah ini kembali ke hadapan Rabbnya pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan meninggalkan banyak kebaikan. Ketika jasadnya telah diturunkan ke dalam kubur, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin melihat seorang bidadari surga, maka lihatlah Ummu Ruman.”
#Rufaidah al Ansyariah# Ingatkah kita nama Rufaidah?. Ya, Rufaidah salah satu perawat pertama dalam Islam. Dialah orang yang pertama kali melakukan pengobatan alternatif kepada para sahabat yang terluka di medan laga. Dia pula yang perempuan pertama yang meminta kepada rasul untuk ikut serta dalam peperangan untuk sekedar membantu para sabahat yang terluka, berkat
45
tangan emasnya banyak sahabat rasul yang sembuh dalam tempo yang tidak terlau lama. Untuk lebih jelasnya, berikut kisahnya yang diambil dari buku “Rufaidah Awwalu Mumarridah fi al Islam” karya Ahmad Syauqi al- Fanjari. Nama lengkap perawat pertama Islam itu adalah Rufaidah binti Sa’ad al Aslamiyah. Berasal dari salah dusun Aslam, salah satu dusun suku Khazraj di Madinah. Lahir di Yasrib (al Madinal al Munawwarah–sekarang). Dia-lah perempuan pertama yang berkonsentrasi terhadap pekerjaan Paramedik yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Rufaidah bekerja di samping masjid Nabawi dengan mendirikan puskesmas (sejenis tenda pengobatan). Skill yang dimilikinya benar-benar ditujukkan untuk perkembangan dakwah Islam. Obsesinya untuk berjihad semakin kuat, tentu berjihad dengan keterampilannya dalam bidang keperawatan dan pembuatan ramuan yang diracik oleh tangannya sendiri. Ketika masa perang datang, namanya semakin tersebar karena mampu menghimpun dan mengornisir perempuan untuk menjadi pelayan pengobatan disaat perang. Rufaidah bersama perempuan saat itu memohon kepada Rasulullah “Wahai Rasullulloh, kami ingin pergi bersamamu dalam pertempuan, jika kami diizinkan maka kami akan mengobati korban yang terluka dan kami menolong kamu muslim sekuat kami”. Rasulullah Saw. menyambut dengan dengan berkata “Semoga kalin diberkari oleh Allah Swt.”. Adapun beberapa perang yang sempat diikutinya seperti: di perang Badar, Khaibar, Khandak dan beberapa perang lainnya (lih–Ahmad Syauqi al-Fanjari, 2010: ii; ket. lanjut, lihat Sirah Ibn Hisyam). Dia-lah yang pertama mendirikan rumah sakit medan Perang, ya, sejenis tenda palang merah di medan lagi, dimana tenda berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Seperti nomandik, maka rumah sakit seperti itu pasti ditangani oleh orang yang terlatih dan terbiasa melakukannya. Rufaidah adalah seorang pimpinan paramedik pada saat itu. Totalitas yang ditunjukkan untuk Islam benar terpatri dalam aksi-aksinya. Tidak heran jika Rasulullah saw pernah bersand kepada para sabahat rasul yang terluka~ “pindahkan dian ke tenda Rufaidah sampai dia disembuhkan oleh wanita itu dan aku akan selalu menjenguknya” (lih–Ahmad Syauqi al- Fanjari, 2010: iii). Tak heran pula sebutan itu terkenal luas pada pasukan kaum muslimin, menjadi tenda pertolongan pasa masa perang dengan nama “Khaimah Rufaidah” (Tenda Rufaidah).
46
Ada anggapan sebagian kelangan bahwa pengobatan di masa Arab jahiliyah adalah pengobatan yang dipandang primitif karena disesuaikan dengan kondisi tahapan sejarah pada saat itu. Tentu ini tidak bisa disalahkan semuanya dan tidak pula dibenarkan secara keseluruhan. yang memandang demikian tentu, lebih dilihat dari keyakinan dan akidah kepercayaan orang–orang Arab jahiliyah pada masa itu dan Islam belum datang. Sedangkan yang berkaitan dengan kedokteran dan paramedik sedikit yang memerhatikan. Aktivias pengobatan dan keparawatan pada masa itu tidaklah kecil, karena banyak diantara mereka yang mengunjungi wilayah persia, Romawi, Siria dan India. Dari kegiatan tersebut, mereka kemudian mentransfer kepada ilmu kedokteran. Rufaidah adalah sejarah terbaik dan teladan bagi para profesi perawat dan dokter. Sekalipun Rufaidah bisa membuat obat-obatan untuk pengobatan, namun oleh para sejarawan Rufaidah tidak disebut sebagai tabib (dokter–saat ini), tetapi dikenal sebagai perawat. Bahkan para penulis sejarah Islam menyebut Rufaidah sebagai Mumarridah alIslam al- Ula (perawat pertama wanita dalam sejarah Islam). Selain aktivitasnya sebagai perawat, Rufaidah juga memiliki banyak aktivitas yang luas. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh sejarawan handal Ibn Kasir mengungkapkan tentang aktivitas Rufaidah “Ia (Rufaidah) mencurahkan seluruh jiwanya untuk memberikan pelayanan kepada orang yang kehilangan, yakni setiap orang membutuhkan pertolongan dan bantuan, seperti: fakir miskin, anak yatim, serta orang-orang yang tidak mampu”. Aktivitas sosialnya tampak pada proses pendidikan yang dilakukan untuk anak-anak yatim, memberikan pelajaran agama, dan mengasuh mereka. Pada zaman Rasulullah, para wanita melakukan sambutan terhadap sambutan Rasulullah saw. “Barang siapa memlihara seseorang atau dua orang-anak yatim, kemudian ia bersabar dengan anak yatimnya, maka diriku dan dia seperti ini (sambil merapatkan dua jari tangannya)” (H.R. Muslim). Di samping kegiatan tersebut, Rufaidah melakukan semua tugas paramedik seperti: merawat dan melayani pasien, memberikan obat dan meminumkan dengan tangannya sendiri. Selain tugas tersebut, yang berkaitan dengan persalinan pun tidak luput ditanganinya; dari yang berat hingga ringan, memberikan bantuan pada medan perang, mengangkut para korban yang terluka serta memakamkan yang syahid. Padanyalah mutiara kebaikan dan pelajaran tersampaikan.
47
Bab IV Profil Kemuslimahan LDFK
48
#Dewan Eksekutif Wilayah 1# Assalaamu’alaykum wr.wb Alhamdulillah, puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam hingga kita dapat berkumpul bersama dalam dakwah kemuslimahan FULDFK ini. Salawat beriring salam, senantiasa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah menjadi suri teladan yang baik bagi kita dan telah membawa kita ke alam yang lebih baik seperti saat ini. Kemuslimahan DEW 1 merupakan bagian dari kemuslimahan DEP FULDFK yang berkontribusi khususnya di pulau Sumatera. Saat ini, keanggotaan Kemuslimahan DEW1 berjumlah 23 orang . Alhamdulillah tersebar di banyak Fakultas Kedokteran di Sumatera. Untuk mencapai tujuan dakwah ,maka Kemuslimahan DEW1 memiliki 9 proker yang banyak bekerja sama dengan Keputrian LDFK Sumatera. Adapun 9 proker tersebut adalah Rubrik mini muslimah, Social Unit Care. iMuslimah, Akhwat Canteen, Muslimah tweet, Semuswil dan Hari Hijab Internasional, Hijarah moment, Muslimah corner dan Diamond. Saat ini, beberapa proker telah terlaksana dan Alhamdulillah, mendapat respon yang cukup baik dari Keputrian LDFK . Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala yakni belum terjalin
kuat
ukhuwah
antara
staff
kemuslimahan
DEW
1
dengan
anggota
kemuslimahan/keputrian LDFK sehingga beberapa Ketua keputrian LDFK sulit dihubungi dan dan belum menjalankan proker. Akan tetapi, in syaa Allah kendala ini tidak menyurutkan semangat staff kemuslimahan DEW1 untuk terus berdakwah dan menjalin ukhuwah dengan akhwat LDFK Sumatera , khususnya Keputrian LDFK Sumatera, in syaa Allah. Diharapakn dalam 2 bulan ini, terjadi peningkatan progres kerja Kemsulimahan DEW1 untuk menjadikan DEW1 lebih baik, solid, mengakar, dan menyejarah. Saran dari ikhwafillah, selalu kami nanti untuk perbaikan Kemuslimahan DEW1 menjadi lebih baik . Aamiin ya Rabb
Salam Ukhuwah Kemuslimahan DEW1 Wassalaamu’alaykum wr.wb
49
Pengurus Dept. Kemuslimahan FULDFK DEW 1 Periode 2013-2014 No
Nama
Asal Universitas
1
Fitri Heriyati Pratiwi
Unsri
2
Mary Gisca Theresia
Unsri
3
Lismya Wahyu Ningrum
Unsri
4
Tiara Putri Ramadhani
Unsri
5
Octavia Ukhti Prakarsi
Unsri
6
Muthi’ah Ramadhani Agus
Unib
7
Nisa Kurniawati
Unib
8
Ivo Amrina Rasyada
Unja
9
Hanifah Rahmania
Unila
10
Sartika Safitri
Unila
11
Ade Marantika
Unila
12
Nindriya Kurniandari
Unila
13
Kurnia Afniati
Unbrah
14
Afriyuni
Unbrah
15
Rafida Adelina Siregar
Usu
16
Renno Junia Hawan
Usu
17
Laila Purnama Pasaribu
Usu
18
Septami Putri Hajati
Usu
19
Siti Mariam
Uisu
20
Yeti Maslianda
Abulyatama
21
Yulizania
Univ. Malikusaleh
22
Loli Rasita Ginting
Univ. Malikusaleh
50 PROGRAM KERJA DEW 1 2013/2014 No
Nama Proker
Gambaran Umum Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Parameter keberhasilan
Waktu Pelaksanaan
1.
Rubrik mini Muslimah
Memasang dakwah melalui
Mendakwahkan islam
gambar/kata2/tulisan mengenai
kepada seluruh
kemuslimahan di musholla masing-
muslimah FK di DEW1
masing FK terutama di tempat yang sering di singgahi akhwat seperti tempat mukena atau cermin musholla Tema dan bahan yang ditempel disepakati bersama dalam syuro / ditentukan PJ
seluruh muslimah FK di DEW1
90%terlaksana , 1x/bulan sekali mengganti rubrik muslimah
1x/bulan
51
2.
Social Care Unit
Kunjungan dan baksos ke panti asuhan.
Meningkatkan kualitas
Seluruh
Baksosnya berupa kegiatan
keimanan dan ketakwaan
pengurus dan
menyumbangkan buku-buku dan barang
masing-masing muslimah
anggota akhwat
bermanaat lainnya, penyuluhan PHBS. atau Kunjungan dan baksos ke panti jompo. Baksos berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat, diagnosis, dan tatalaksana (komunikasi, informasi, dan
Menanamkan sifat kasih sayang kepada anak yatim dan/atau piatu Menanamkan sifat menghormati orang tua Mempererat ukhuwah
tiap LDFK Bekerja sama dengan
80% sasaran kegiatan hadir Semua kegiatan
1x/tahun Waktu menyesuiakan
terlaksana tepat
dengan LDFK
waktu
masing-masing
Semua muslimah
kemuslimahan/k
yang hadir
eputrian LDFK
memahami dan mau
masing-masing
menerapkan tujuan masing-masing
antar muslimah
edukasi yang baik diutamakan)
kegiatan
Acara diadakan di LDFK masing-masing Diusahakan mendatangkan dokter dan ustadz/ustadzah 3.
iMuslimah
SMS
(jarkom
Alur jarkom:
kemuslimahan)
PJ pada minggu bersangkutan Semua Staf Kemuslimahan Semua pgurus Muslimah DEW 1
Meningkatkan kualitas
Seluruh anggota
keimanan dan ketakwaan
akhwat LDFK
masing-masing
DEW 1
Mengikat tali silaturrahim antar muslimah Mengembangkan sifat
100% sasaran kegiatan berperan Semua muslimah yang berperan, memahami tujuan kegiatan
1x/minggu
52
da’I pada diri masingPj pd minggu bsangkutan Ketua Keputrian/kemuslimahan msg2 ldfk DEW 1 aggta muslimah LDFK bsgkutan
masing muslimah Saling mengingatkan tentang kebenaran melalui media yang biasa digunakan untuk
PJ sms digilirkan tiap minggu
mengobrol dalam bentuk tulisan tentang hal-hal yang kurang bermanfaat Menambah pengetahuan agama terutama yang berkaitan dengan muslimah Mengembangkan sifat amanah dalam diri tiap muslimah Mengembangkan sifat tolong-menolong dalam kebaikan sesama muslimah
53
4.
Akhwat’s
Tausiyah singkat oleh salah satu
Meningkatkan kualitas
Seluruh
Canteen (kajian
muslimah diawali dengan tilawah (Kajian
keimanan dan ketakwaan
mahasiswi
rutin
akhwat )
masing-masing muslimah
akhwat kampus
kemuslimahan)
Acara inti bisa berupa pemberian materi
Mengembangkan
Fakultas
kemuslimahan oleh 1 tutor, atau
karakter muslimah yang
kedokteran
pelatihan keterampilan tertentu, atau
cinta al qur’an
DEW1
mother class (materi bagaimana menjadi seorang ibu ). Tema ddivariasikan. Tanya jawab dan/atau sharing Sholat dzuhur berjama’ah
Mengembangkan sifat
Bekerja sama
80% dari anggota LDFK kegiatan hadir 10 mahasiswa non anggota LDFK hadir Semua kegiatan terlaksana tepat waktu Semua muslimah
da’I pada diri masing-
dengan
masing muslimah
keputrian/kemusl
yang hadir
imahan LDFK
memahami dan mau
masing-masing
menerapkan tujuan
Menambah pengetahuan
Acara diadakan di LDFK masing-masing
agama terutama yang
Menetapkan Kurikulum tertentu terkait
berkaitan dengan
masing-masing
muslimah
kegiatan
kemuslimahan
Menambah keterampilan tertentu pada muslimah menanamkan sifat gemar membaca Mengikat tali silaturrahim antar muslimah Menanamkan sifat gemar
Setiap hari jumat (jeda sholat jum’at ikhwan) 4x/bulan
54
sholat berjama’ah 5.
Muslimah tweet
Tausiyah melalui jejaring sosial twitter PJ tweet digilir tiap 2 minggu sekali
Meningkatkan kualitas
Seluruh akhwat
keimanan dan ketakwaan
pengguna media
masing-masing
online
Mengikat tali silaturrahim antar muslimah Mengembangkan sifat da’I pada diri masingmasing muslimah Saling mengingatkan tentang kebenaran melalui media yang biasa digunakan untuk mengobrol dalam bentuk tulisan tentang hal-hal yang kurang bermanfaat Menambah pengetahuan agama terutama yang berkaitan dengan muslimah
Terlaskana 80 %
Minimal posting 3hari/minggu
55
Mengembangkan sifat amanah dalam diri tiap muslimah Mengembangkan sifat tolong-menolong dalam kebaikan sesama muslimah 6.
Hari Jilbab
Penggunaan pin kemuslimahan DEW1
Meningkatkan kualitas
Seluruh
Internasional +
dan warna hijab sama untuk semua
keimanan dan ketakwaan
muslimah
Semuswil
akhwat LDFK dan FULDF DEW1
masing-masing muslimah
masing-masing
(tender)
Seminar dan talkshow terkait jilbab
Mengajak muslimah yang
lomba-lomba terkait jilbab
belum berjilbab untuk
bagi-bagi leaflet tentang jilbab
segera berjilbab.
ajakan memakai jilbab bagi muslimah pada hari jum’at, hari jilbab, dan
FK di DEW 1
Dilaksanakan oleh 75 % LDFK DEW 1
1 tahun sekali Semuswil
Diikuti oleh 60 % sasaran kegiatan.
menyesuaikan 4 September 2014 untuk IHSD
Mempererat ukhuwah antar muslimah
Ramadhan Acara tender 7
Hijrah Moment
memberi hadiah jilbab dan atau surat
Menambah keyakinan ,
Seluruh
cinta muslimah muslimah bagi yang baru
istiqomah dan
muslimah
berhijab
memberikan apresiasi
masing-masing
Dilaksanakan 100%
56
Penyematan pin bagi yg baru berhijab
kepada muslimah yang
FK di DEW 1
baru berhijab 8
Muslimah Corner
Bekerjasama dengan Humas IT untuk
Memperbarui dan
Seluruh pembaca
Terlaksana 90 %
1x/bulan Untuk foto
menulis bebagai artikel, isu, tips, serta
membagi ilmu kepada
medicalzone.org ,
dokumentasi kemuslimahan di situs
semua muslimah melalui
twitter maupun
proker, bersifatt
FULDFK DEW1
media internet
facebook
accidental,
Meningkatan ukhuwah
setiap kegiatan
islamiyah antar pengurus
diusahakan
FULDFK DEW1
untuk didokumentasik an
9
Diamond (the miracle of woman)
Seminar kemuslimahan online dan fokus utama di daerah sumatera dew1
Meningkatkan ukhuwah
Seluruh
islamiyah sesama
muslimah
muslimah
sumatera
Menambah ilmu dan pengetahuan bagi muslimah Menjadi ajang diskusi dan sharing antar muslimah
Terlaksana 90 %
1 kali kepengurusan
57 #Dewan Eksekutif Wilayah 2# Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, segala puji hanya Allah, kepada Allah kita memohon pertolongan atas segala urusan dunia dan akhirat. Sholawat serta salam tak lupa pula kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sang revolusioner sejati, perubah peradaban manusia, perubah akhlak manusia, penerang jalan-jalan sesat manusia. Beserta sahabat, keluarga, serta para tabi’in- tabi’in yang senantiasa selalu mendampingi dakwah Rasulullah hingga beliau wafat. Semoga kita semua senantiasa termasuk dalam pengikut Rasulullah, aamiin.
Akhwat adalah makhluk istimewa ciptaan Allah yang keberadaan dan peranannya begitu dibutuhkan oleh suatu lingkungan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam lingkup dakwah. Akhwat menjadi penopang dalam tiap lingkaran fungsional masyarakat oleh sebab itu diharapkan seorang akhwat tercetak sebagai seorang yang tangguh, berkarakter, dan berakhlak mulia. Sehingga perlu treatment khusus yang lebih istimewa dalam membentuk kepribadian seorang akhwat. Semoga kita semua senantiasa diberi keteguhan hati dalam menjalankan amanah sebagai pengurus departemen kemuslimahan untuk mahasiswi kedokteran muslim pada khususnya dan untuk umat Islam pada umumnya.
58
Pengurus Dept. Kemuslimahan FULDFK DEW 2 Periode 2013-2014 No
Nama
Asal Universitas
1
Raudia Faridah Humaidy
UA
2
Alfia Nur I
UMM
3
Adwina Islami Y
Untad
4
Azkiyyatul M
Unisma
5
Ima Maili
Unisma
6
Mira J Fitri
Unizar
7
Novita Elmy
Unram
8
Siti Ulfatun Najiyyah
Unram
59 PROGRAM KERJA DEW 2 2013/2014 NO
NAMA PROKER
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
WAKTU PELAKSANAAN
1 NM dengan kadep kemuslimahan
Forum silaturrahim dan diskusi
Koordinasi, sinergisasi kinerja
Pengurus
Dilaksanakannya forum
Dilaksanakan 2
keputrian/ kemuslimahan via
departemen kemuslimahan
kemuslimahan DEW
NM
kali dalam
NM, bekerjasama dengan
beserta pengurus
kemuslimahan DEW
dan ketua keputrian LDFK
LDFK
2
kepengurusan
Database
Mengumpulkan profil
Adanya database tiap-tiap
Kemuslimahan
Terkumpulnya database
Target April
kemuslimahan
kemuslimahan paling update dari
kemuslimahan yang up to date
LDFK
kemuslimahan
sudah
seluruh LDFK di DEW
terkumpul
60
3
4
Seminar
Seminar dengan topik
Meningkatkan ilmu agama dan
Mahasiswi muslim
Berjalannya semuswil dengan
Muslimah
mengenai muslimah oleh LDFK
ukhuwah
di LDFK DEW 2
baik dan lancar
Wilayah
yang mendapat tender di DEW
(Semuswil)
2
Training
Training pembangunan
Membangun moral dan karakter
Mahasiswi muslim
Terlaksananya training
Motivation
moraldan karakter religius
religius
terutama maba di
motivation di tiap LDFK
LDFK DEW 2
Oktober
Mei
61
5
Kajian Rutin
Kajian dengan topik
Mengondisikan mahasiswi pada
Mahasiswi muslim
Terlaksananya kajian dengan
kemuslimahan
kondisi islami dan menambah
di LDFK DEW 2
rutin di tiap LDFK
wawasan agama
Mei- Oktober
62 #Dewan Eksekutif Wilayah 3# Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillahi, nahmaduhu, wanasta’iinuhu, wanastaghfiruhu, wanatuubuilaihi, wana’uudzubillahi
min
syuruurianfusinaa,
wasayyiaatia’maalinaa,
mayyahdillahufalaamudhillalahu,
wamayyudhlilfalaahaadiyalahu,
waasyhaduanlaailahaillallah,
waasyhaduannamuhammadan
wahdahulaasyariikalahu,
‘abduhuwarasuuluhu. Ammaaba’du. Ihsan adalah anggapan bahwa Allah selalu melihat dan menyertainya. Ihsan merupakan tameng yang dapat menjaga keimanan dan akhlak, mendorong perbuatan baik dan rela berkorban, membangkitkan rasa cinta rasa cinta pada nilai – nilai kebaikan dan kebenaran. Ihsan akan selalu mengingatkan kala ia berada ditengah ancaman dosa dan selalu mendorongnya untuk menghindari dorongan pelanggaran. Muslimah salehah harus memiliki ketahanan yang kuat dengan selalu memelihara perasaan ihsan. Muslimah salehah mengidamkan kperibadian islami, itu berarti muslimah harus menyadari betapa pentingnya menguasai pengetahuan dan wawasan Islam secara memadai dalam kehidupan sehari – hari. Dari sini, jati diri sebagai muslimah akan dapat terbentuk dan kepribadian islami akan dapat dimiliki. Departemen Kemuslimahan fuldfk dew 3 adalah departemen yang bergerak dalam bidang kemuslimahan. Kami menyusun delapan program kerja yang bertujuan untuk mewujudkan visi kami yaitu “Menjadi muslimah salehah yang memiliki kepribadian islami dalam upaya membangun peradaban . harapan kami semoga program kerja yang telah kami susun dapat terlaksana dengan baik dan dapat memberi manfaat bagi muslimah khususnya di dew3.
63
Pengurus Dept. Kemuslimahan FULDFK DEW 3 Periode 2013-2014 No
Nama
TTL
1.
Azisah Soraya A
Ujung Pandang, 23 April 1992
2.
Annisa Chaerani B
Makassar,15 Mei 1991
3.
Halimatusakdiah
Tanjungpinang,02 Januari 1995
4.
Hasanah
Kuala Kapuas,16 April 1992
5.
Nadhiela Adani
Jakarta,22 Desember 1991
6.
Ratna Chairunnisa
Denpasar, 04 Agustus 1992
7.
Ratna SetiaWati
Sragen, 10 Desember 1993
8.
Ridha Rahmatania
Bone, 13 Januari 1995
9.
Rianti Adyati
Ciamis, 16 Agustus 1993
10. Hasanah Awaliyah
Sijunjung, 14 Mei 1994
11. Irfa Irawati
Pangkalan Bun, 20 Juni 1993
64 PROGRAM KERJA DEW 3 2013/2014 NO
1.
NAMA PROKER
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
Forum Silaturahim
Membentuk Forum Khusus di salahsatu
KAPUT di wilayah
Social Media
DEW3 (FORSIL)
danNetmeetingantarKepalaKeputrian LDFK DEW3
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan : Sebagaisaranakomunikasi dan berbagi ilmu
PARAMETER
WAKTU
KEBERHASILAN
PELAKSANAAN
Terciptanya Silaturahmi yang
Minggu ke 3 Pada
kontinu antara Kemuslimahan
bulan :
FULDFK DEW 3 dengan
antarKemuslimahan DEW3 denganKeputrian
Keputrian LDFK yang ada di
LDFK DEW 3
DEW3
Sasaran :
-
Maret
-
Mei
-
September
-
November
KepalaKeputrian di LDFK DEW3
2.
Muslimah Message
SMS Tausyiahuntuk para Muslimahkhususnya di wilayah DEW3
Tujuan : Sebagaisaranauntukberdakwah , salingingatmengingatkanantarmuslimahdandapatmengam bilhikmahdari SMS tausyiah yang dikirim Sasaran : PengurusAkhwat DEW3danKa.Keputrian
Sasaranmendapat SMS
SMS
tausyiah
tausyiahtiapbulanny a Sepanjangkepenguru san
65
3
SEMUSWIL
Teknisacaraakanditenderkankesalahsatuun Tujuan : iversitas (akandibicarakanpadarakerwil) Seminar / talk show
Terlaksananya program
Menciptakanperanseorangdoktermuslimahterh
Bertambahnya pengetahuan
adapdakwah
keislaman muslimah
Meningkatkan pengetahuan keislaman
Terjalinnya ukhuwah antar
muslimah. Mempererat ukhuwah antar muslimah di Wilayah 3.
Dilaksanakan 1 kali pada bulan : disesuaikan
muslimah wilayah 3 Berkembangnya sumber daya manusia muslimah yang terampil
Mengembangkan sumber daya manusia muslimah yang terampil Sasaran : Seluruh LDFK yang berada di DEW
4
Muslimahd’explorer
Berintegritasdengan IHSD (4 September)
Tujuan :
Terlaksananya program
September 2014
66
: Lomba tutorial hijab syar’I Propaganda IHSD (video+pamflet) TebarJilbab
5
J-Co Day
berupaajakanuntukmenggunakanjilbab/ koko di tiapmasingmasingkampusdengan video/ pamphlet Membuat 10 pamfletdan 10 video berbeda yang berisipropogandamemakaijilbabdankoko di harijum’at Dibuatsebelumharijum’at
Memotivasi serta memberikan pemahaman kepada muslimah untuk berjilbab syar’i Sasaran : SeluruhMuslimah LDFK yang berada di DEW 3
Tujuan : untukmengingatkan agar memakaijilbabdankoko di harijum’at ,sertamembaca Al-Kahfidanbersedekah Sasaran : Seluruh LDFK yang berada di DEW 3
Terlaksananya program
Satu bulan satu kali selama kepengurusan
67
6.
Database
Pengumpulan data
Kemuslimahan
ketuadanpenguruskeputrian DiLDFK DEW3
Tujuan : UntukMempermudahKomunikasidankoordina
Terkumpulnya database
Selama
yang update
kepengurusan
siantarkemuslimahan DEW3
(secepatrnya)
dengapengurusKeputrian LDFK DEW3 Sasaran : PengurusKeputrian LDFK DEW3 7
Catatan Muslimah
(Grup FB/ Twitter/Blog)
Tujuan :
Media sosialBerupaGrup FB, twitter , dan
SebagaiwadahKomunikasidansalingberbagiil
blog
muantarkemuslimahan DEW3 denganMuslimahlainnya Sebagai wadah untuk mengembangkan potensi staff kemuslimahan dalam menulis Sasaran : Muslimah di DEW3 dan Indonesia
Bertambahnya Ilmu
Selama
pengetahuan tentang
kepengurusan
muslimah Tersalurkannya potensi staff kemuslimahan dalam menulis
68
8
Nobar (Nongkrong
Syuro internal penguruskemuslimahan
Bareng)
dew berupa NM melalui medsos
Tujuan : Sebagaisaranakomunikasi, silaturrahim, dankoordinasiantarpenguruskemuslimahn dew Sasaran : Staff Kemuslimahan dew3
Adanyasyurodanmutabaahs
Minggu 1 setiap
yuro
bulannya
69 #Dewan Eksekutif Wilayah 4# Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillahi, nahmaduhu, wa nasta’iinuhu, wa nastaghfiruhu, wa natuubuilaihi, wa na’uudzubillahi min syuruuri anfusinaa, wa sayyiaati a’maalinaa, mayyahdillahu falaa mudhillalahu, wamayyudhlil falaa haadiyalahu, wa asyhadu anlaa ilaha illallah, wahdahu laa syariikalahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Ammaa ba’du. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita sebagai muslimah yang kebebasannya diperjuangkan oleh Nabi Muhammad saw melalui firman Allah swt dalamQS An-Nahl [16]: 58-59. Tiada lagi orangtua yang malu memiliki anak perempuan sehingga menguburnya hidup-hidup, jika mereka beriman kepada Allah swt. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka..” (QS Al-Baqarah [2]: 120) Saksikanlah bahwa Al-Quran telah memperingatkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan berhenti berusaha hingga umat Islam keluar dari agamanya. Bukan melalui perang fisik, namun melalui perang pemikiran. Kawula muda, terutama perempuan, merupakan sasaran empuk karena masih labilnya emosi. Jika wanitanya buruk, maka buruk pula suatu negeri. Jika wanitanya baik, maka baik pula suatu negeri.Karena itu kita harus bertindak, mengingatkan kebaikan di tengah-tengah keburukan yang merajalela.Berkatalah Ali bin Abi Thalib ra, “Kejahatan yang terorganisasi akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisasi.” Kita harus bertindak bersama-sama, dan Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (FULDFK) hadir untuk menyatukan gerakan Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (LDFK) di Indonesia. Sebagai departemen yang bergerak di bidang kemuslimahan, Departemen Kemuslimahan FULDFK Dewan Eksekutif Wilayah 4 (DEW 4) berfokus untuk mendaya-gunakan kaum wanita. Kami menyusun tujuh program kerja yang kesemuanya bertujuan untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknyabagi muslimah. Sasaran kami mulai dari
70
muslimah secara umum, Kepala Departemen Kemuslimahan LDFK DEW 4, muslimah di LDFK DEW 4, hingga pengurus Departemen Kemuslimahan FULDFK DEW 4. Harapan kami semoga apa yang kami lakukan dapat memberikan manfaat bagi muslimah khususnya di DEW 4.Semoga Allah berikan kemudahan bagi siapa saja yang berusaha untuk menolong agama Allah.
71
Anggota Dept. Kemuslimahan FULDFK DEW 4 Periode 2013-2014 No
LDFK
Asal Daerah
Kadept Kemuslimahan
1
SKI FK UNS
Surakarta
Fika Indah
2
SKI AL JUNDI FK UMY
Yogyakarta
Mia*
3
BAI FK UNISSULA
Semarang
Ainun Nafis Dwi Ramadani
4
HMMK FK UNSOED
Purwokerto
Ummu Nur Fatonah
5
CMIA FK UII
Yogyakarta
Anna Raudhatul Fadhillah
6
KaLAM FK UGM
Yogyakarta
Amirul Khoiriyah Tejawati
7
ROHIS KU FK UNDIP
Semarang
Prima Khaerunnisa
8
KMM As Syifaa’ FK UNMUL
Samarinda
Zuniva Andan
9
FSIKI FK UMS
Surakarta
Latty Indria Kartasasmitha
10
MADANI FK UNIMUS
Semarang
Rowiyatun
11
KSI Asy-Syifa FK UNLAM
Banjarbaru
Renny Ismaya
12
FK UKDW
Yogyakarta
*Kadept Kemuslimahan Demisioner
Pengurus Dept. Kemuslimahan FULDFK DEW 4 Periode 2013-2014 No
Nama
Asal Universitas
1
Mutia Amalina
UII
2
AinunNafis Dwi Ramadani
UNISSULA
3
Anggraini Lalang Buana
UNS
4
Annisa Nailis Fathia
UNDIP
5
Nisa Karima
UGM
6
Rahmawati
UMY
7
Silvia Khasnah Widhiastuti
UNS
72 PROGRAM KERJA DEW 4 2013/2014 No
Nama Proker
Tujuan
Bentuk
Sasaran
Waktu
Tempat
Indikator Keberhasilan
1
Seminar
Menambah wawasan tentang
Kemuslimahan
kewanitaan, keislaman,dan
Seminar atau talkshow
Muslimah secara
Deadline:
umum
November
Coming soon
Terlaksana sekali
kesehatan. 2
Peduli Muslimah
Mewarnai hari besar perempuan
Lomba menulis cerpen dan
Muslimah secara
IHSD 4
dengan kegiatan positif dan
membuat poster dengan tema
umum
September
Islami
“Mencintai Saudari dengan
-
Terlaksana sekali
2014
Berbagi Motivasi Berjilbab Syar’i” 3
Muslimah
Saling menasihati untuk
Tulisan berupa kutipan Al-
Muslimah LDFK
Selama
SMS dan
Terlaksana
Generation
kebenaran dan kesabaran
Quran, Al- Hadits, maupun
DEW 4
kepengurusan
media sosial
setiap minggu
(facebook dan
pertama dan
twitter)
ketiga setiap
Message (MGM)
perkataan ulama
bulan 4
Database
Mengumpulkan profil
Pengumpulan profil
Kepala
Informasi
Departemen Kemuslimahan LDFK
Departemen Kemuslimahan
Departemen
data dari 75%
Kemuslimahan
DEW 4 untuk mempermudah
LDFK DEW 4 meliputi: nama dan
Kemuslimahan
Departemen
alamat LDFK, nama dan CP
Februari
-
Terkumpulnya
Kemuslimahan
73
(DATIN)
komunikasi dan koordinasi
kadept, kondisi keputrian,
LDFK DEW 4
LDFK DEW 4
program kerja, jumlah anggota, levelisasi kemuslimahan, SWOT, dilarang atau tidak menggunakan jilbab di ruang OK 5
Sharing Ceria
Menjalin ukhuwah dengan dan
Sharing departemen via
Kepala
Selama
Media
Terlaksana
(SHAR’E)
antar Departemen
chatting
Departemen
kepengurusan
chatting
tiga kali
Terlaksana
Kemuslimahan LDFK DEW 4
Kemuslimahan LDFK DEW 4
6
Kolom
Mengasah kreativitas pengurus
Tulisan, gambar, video, atau
Pengurus
Selama
Kolom
Kemuslimahan
Departemen Kemuslimahan
sebagainya.
Departemen
kepengurusan
kemuslimahan tujuh kali
FULDFK DEW 4 dan meramaikan
Kemuslimahan
website
website FULDFK DEW 4 dengan
FULDFK DEW 4
FULDFK DEW
artikel kemuslimahan 7
Cek Amalan
Mengajak pengurus Departemen
Sehari-Hari (CERI)
4 Kontrol amalan sehari-hari
Pengurus
Selama
Kemuslimahan FULDFK DEW 4
departemen
kepengurusan
untuk berlomba-lomba dalam
Kemuslimahan
kebaikan
FULDFK DEW 4
-
Terkontrol dua bulan sekali
74
Referensi
75
#Referensi# 1. Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani. Al-Ishabah: 206-209 2. Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr. Al-Isti’ab: 1935-1937 3. Al-Imam Muhammad bin Yusuf Ash-Shalihi Ad-Dimasyqi. Kitab Azwajin Nabi :8384, 111-117. 4. Al-Imam Ibnu Sa’d. Ath-Thabaqatul Kubra:276 5. Al-Imam Al-Mizzi. Tahdzibul Kamal: 358-361 6. Al- Fanjari, Ahmad Syauqi. 2010. Rufaidah awwalu mumarridah fi al Islam (terjemahan): Yogyakarta: Navila. 7. Mahmud Mahdi al-Istanbuly, Mengenal Shahabiah Nabi karya 8. Majid bin Khanjar al Bankani. 2013. Perempuan-perempuan Shalihah. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 9. Sarwat, Ahmat. 2011. Seri Fikhul Hayat: Kedokeran. Yogyakarta: DU Publising. 10. Takariawan Cahyadi, Sunono Abdullah, Ahmadi Wahid, Nur Laila Ida. Keakhwatan 1, Bersama Tarbiyah Ukhti Muslimah Tunaikan Amanah. Eraintermedia : Jakarta 11. http://coretanpenahenipermatasari.blogspot.com/2013/01/tujuan-tarbiyahislamiyah-bagi-akhwat.html [Diunduh pada tanggal 2 Maret 2014 pukul 08.51]