PARIWARA IPB PARIWARA IPB/Oktober 2016/ Volume 329
IPB Raih Predikat WTP Delapan Tahun Berturut-turut Auditor Independen nomor 125/04/IS/I/15. Predikat WTP Laporan Keuangan ini untuk periode akuntansi Laporan Keuangan Tahun 2015. Predikat Opini Akuntan hanya berlaku untuk satu tahun, yaitu h a nya p a d a p e r i o d e L a p o ra n Keuangan. Predikat WTP diraih IPB sudah delapan tahun berturutturut, yaitu 2008-2015. Institut Pertanian Bogor (IPB) mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada bulan S e p t e m b e r 2 0 1 6 d a r i Ka n t o r Akuntan Publik KrestonHendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil. Kepala Bagian Pengendalian Anggaran dan Pelaporan Keuangan, Biro Keuangan IPB, Setiawan, SE menyampaikan pendapat opini WTP ini adalah hasil pemeriksaan akuntan eksternal terhadap entitas atas asersi manajemen laporan keuangan dalam suatu periode akuntansi yang disusun berdasarkan standard akuntansi yang diterima umum dan diaudit menggunakan norma pemeriksaan akuntan.
Ditambahkan Setiawan, Opini WTP artinya Laporan Keuangan (LK) adalah opini yang tertinggi. Untuk mendapatkan itu, LK harus disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan (neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan penjelasan laporan keuangan yang disajikan secara memadai, informatif dan tidak menimbulkan penafsiran yang menyesatkan. Upaya yang dilakukan Tim Keuangan IPB untuk meraih WTP adalah melakukan koordinasi dengan semua unit di lingkungan IPB sebagai entitas pelaporan keuangan. Selanjutnya peningkatan kualitas pengendalian intern dan melakukan pengujian bukti serta pelaksanaan prosedur untuk memperoleh keyakinan bahwa seluruh proses keuangan telah terekam sesuai standard akuntansi.
Standar opini akuntan tersebut antara lain adalah Unqualified opinion (wajar tanpa pengecualian atau WTP), Qualified opinion (wajar dengan pengecualian atau WDP), Disclaimer (laporan akuntan tanpa pendapat), Adverse opinion Terkait penilaian WTP ini, Setiawan (pendapat tidak setuju). berharap ke depan IPB dapat L e b i h l a n j u t S e t i a w a n mempertahankan dan menjaga menyampaikan, status laporan kualitas penyusunan LK, supaya keuangan IPB yang Wajar Tanpa mendapatkan opini yang sama Pengecualian berdasarkan Laporan dengan tahun ini.(dh)
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor
Penutupan Dies Natalis IPB ke-53
Rangkaian peringatan Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) ke53 ditutup secara resmi, Jumat (7/10), oleh Rektor IPB Prof.Dr. Herry Suhardiyanto, di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga Bogor. Rektor mengucapkan selamat dan m e n ya m p a i k a n t e r i m a k a s i h kepada segenap panitia Dies Natalis IPB ke-53 yang telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Dies Natalis dengan lancar dan baik. Dikatakannya, tema Dies Natalis IPB ke-53 adalah “Inovasi IPB untuk Kesejahteraan Bangsa”, hal ini sejalan dengan tahun 2016 sebagai tahun reputasi inovasi. “Teruslah berkarya dan berinovasi demi kemajuan bangsa dan negara,” tegasnya. Dalam kesempatan ini dilakukan pemberian hadiah untuk lomba permainan kejuaran bulu tangkis dan turnamen Oryza Baseball Softball Cup 2016. Pemenang kejuaran bulutangkis juara 1 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)-A; j u a ra 2 Fa k u l t a s Ke h u t a n a n ( Fa h u t a n ) ; J u a ra 3 Fa k u l t a s Kedokteran Hewan (FKH)-A; dan Juara 4 dari Sekolah Pascasarjana (SPs). Sedangkan kejuaraan Oryza Baseball Softball Cup 2016 dimenangkan oleh RedFox putra dan putri.(Awl)
Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Ahsan Saifurrohman Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Aris Solikhah, Reza Fahmi, Iman Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : A Saifurrohman Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email:
[email protected]
2
PARIWARA IPB
Guru Besar IPB Terpilih sebagai Ambassador Hokaido University
Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB), Prof. Dr. C. Hanny Wijaya terpilih sebagai Hokkaido University Ambassador periode 2016-2019. Terpilihnya Prof. Hanny merupakan bentuk kepercayaan Hokkaido University pada sivitas a k a d e m i k a I P B. P r o f. H a n ny memenuhi beberapa kriteria penilaian seperti prestasi nasional, internasional, networking dan rekomendasi. Hokkaido University merupakan salah satu universitas ternama di Jepang dan telah banyak melakukan kerjasama dengan
Institut Pertanian Bogor (IPB). Beberapa kegiatan kerjasama tersebut diantaranya: exchange student untuk mahasiswa S1, penelitian di bidang wetland (lahan gambut) dan yang paling terbaru Program PARE (Populations Activities Resources Environments). Program PARE adalah kegiatan pertukaran mahasiswa magister di bidang lingkungan yang bertujuan menyelaraskan aktivitas manusia dan kelangsungan lingkungan. Ketua Asosiasi Alumni Hokkaido University di Indonesia ini adalah wanita pertama yang menjadi Ambassador Hokkaido University. Hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri, terlebih tidak sembarang orang bisa menjadi Ambassador Hokkaido University. Sebagai Ambassador, Prof. Hanny harus dapat memberikan dampak positif bagi Hokkaido University. Dampak positif tersebut seperti mendukung Projek Nitobe yaitu program mahasiswa untuk lanjut kuliah ke luar Jepang, mempererat ikatan
alumni memperluas jejaring dalam memperkenalkan Hokkaido uUiversity. Terpilihnya Prof. Hanny sebagai Ambassador Hokkaido University juga memberikan dampak positif bagi IPB seperti mempermudah akses kegiatan internasional, meningkatkan kerjasama, turut memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia terutama IPB di kancah internasional. “Ada kebanggaan tersendiri, salah satu civitas akademika IPB terpilih sebagai Ambassador Hokkaido University. Saya menganggap ini merupakan salah satu pesawat untuk mengenalkan IPB sebagai World Class University di mata dunia dan meningkatkan kerjasama antara I P B d a n H o k k a i d o Universit y,”ungka p n y a . (reza)
Fema IPB Gelar Seminar Ketahanan Energi dan Perubahan Iklim
Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Yayasan Perspektif Baru (YPB) dan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) mengadakan acara Perspektif Baru Campus Roadshow Seminar dan Diskusi dengan tema "Menjawab Tantangan Ketahanan Energi dan P e r u b a h a n I k l i m ". Kegiatan digelar di Auditorium Sumardi Sastrakusumah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Kampus IPB Darmaga, Bogor (29/9). Dwipo Kuncoro selaku perwakilan dari Yayasan
Perspektif Baru mengungkapkan bahwa setiap tahunnya YPB selalu mengadakan acara Campus Roadshow dengan tema yang berbeda-beda di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dengan tema mengenai “Ketahanan Energi dan Perubahan I k l i m ”, d i h a r a p k a n mahasiswa selaku generasi muda dapat lebih paham dan peka dengan kondisi ketahanan negeri dan perubahan iklim di Indonesia khususnya dan dapat turut serta mengatasinya segala permasalahannya. Wa k i l D e k a n b i d a n g Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fema IPB, Prof. Dr. Ahmad Sulaeman mengatakan acara ini sangat tepat diadakan di IPB dan bekerjasama dengan Fema IPB. Menurutnya, Fema IPB sangat dekat dengan bahasan energi
dan iklim dilihat dari sudut pandang ekologi. “Permasalahan energi dan iklim selalu berhubungan dengan manusia yang merupakan salah satu bahasan di Fema IPB,” ujarnya. Diskusi kali ini m e n g h a d i r k a n narasumber kenamaan, y a i t u D r. S o e r y o Adiwibowo (Dosen Fema IPB), Wimar Witoelar (Yayasan Perspektif Baru) dan Nur Hidayati (Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), dengan moderator seorang ko n s u l t a n ko m u n i k a s i lingkungan, Melda W Sitompul. Dalam paparannya Nur H i d a ya t i m e n j e l a s k a n mengenai pemanasan global yang kian buruk akibat penggunaan energi fosil yang seharusnya dapat diminimalisir
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman: www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id
dengan kebijakan penggunaan energi baru terbarukan. Padahal menurutnya sebagai n e g a ra ya n g b e r i k l i m tropis, Indonesia memiliki banyak potensi sumber energi baru terbarukan yang belum dikelola dan dimanfaatkan. Sementara itu, Wimar Witoelar mengungkapkan p e r l u n y a p e r a n pemerintah dalam kemajuan energi baru terbarukan bagi industri sehingga lebih banyak p e n g g u n a a n n y a . D r. Soeryo Adiwibowo m e n a m b a h k a n b a h wa ke b i j a k a n p e m e r i n t a h harus memaksimalkan energi terbarukan dan m e m i n i m a l k a n penggunaan energi fosil sehingga potensi energi terbarukan di Indonesia dapat digunakan secara optimal.(RF)
3
PARIWARA IPB
Bahas Coklat dalam Agrifest IPB
Agribusiness Festival (Agrifest) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA). Pada tahun kelima Agrifest ini, coklat terpilih sebagai fokus komoditi yang diangkat. Rangkaian acara diawali dengan Seminar Nasional yang diberi nama AGRITALKSHOW 2016 dengan tema “Hilirisasi Kakao Nasional”, Minggu (25/9), di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Pada seminar ini menghadirkan narasumber Direktur Utama PT. Bumitangerang Mesindotama, Sindra Wijaya, SE; Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ir. Musdhalifah Machmud, MT; Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia Dr. Soetanto Abdoellah; dan Head of Intelligence Bukalapak.com, Rahmat Danu Andika. Rangkaian kegiatan dilakukan pada Minggu (2/10) di Lapangan Rektorat Kampus IPB Darmaga. Hadir dalam kesempatan ini diantaranya Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEM IPB, Dr. Lukman M. Baga; Ketua Departemen Agribisnis, Dr.Dwi Rachmina, dan Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor. ***
SBRCIPBGelarKonferensiInternasional Biommassa
Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) L e m b a g a Pe n e l i t i a n d a n Pe n g a b d i a n ke p a d a Masyarakat – Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) menggelar “International Conference on Biomass, Technology, Application and Sustainable Development; Sharing Knowledge and Experience on Biomass : Technology, Aplication and Sustainable Development”. Acara digelar di Salak Tower Hotel, Bogor (10-11/10). Ketua panitia penyelenggara, Prof. Dr. Erliza Hambali menyampaikan salah satu tantangan terbesar dalam pemanfaatan biomassa adalah komersialisasi produksi berkualitas tinggi produk-produk komersial yang hemat energi, sedikit limbah dan memproduksi secara berkelanjutan. Dikatakannya, setiap negara memiliki potensi biomassa yang berbeda, sebagai contoh oil palm biomass yang banyak terdapat di Indonesia dan Malaysia. Sementara, singkong dan tebu merupakan potensi biomassa di Thailand; beras menjadi potensi biomassa di Vietnam, tebu di Brazil, dan kayu di Kanada. “Potensi biomassa negara-negara tersebut melatarbelakangi konferensi internasional biomassa ini,” ujar Prof Erliza. Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto mengatakan penggunaan biomassa untuk energi terbarukan menjadi penting dalam merespon isu-isu yang terkait bahan bakar fosil dan pencemaran lingkungan. “Karena itu, saya sangat mendukung dan juga mengucapkan terima kasih kepada SBRC IPB yang berinisiatif menyelenggarakan konferensi internasional ini, b e ke r j a s a m a d e n g a n B a d a n Pe n g e l o l a D a n a Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP),” ujarnya. (dh)
Aksi Bersih Bara
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Indonesia Green Action Forum (IGAF) Local Committe (LC) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan aksi bersih-bersih lingkungan di Babakan Raya (Bara) Desa
Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/10). Kepala Divisi Corner IGAF LC IPB, Yuliana, mengatakan, kegiatan dengan tema “Bara Street in Harmony” ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat sekitar Bara untuk lebih memperhatikan lingkungan, terutama sampah. “Dengan aksi bersih-bersih ini diharapkan tercipta lingkungan yang sehat dan jajanan yang sehat,” ujarnya. Sekretaris Paguyuban Pedagang Kios Mitra IPB, Nurhadi, menyambut baik kegiatan bersihbersih yang dilakukan rutin oleh IPB, seperti Direktorat
Pengembangan Bisnis IPB dan mahasiswa. “Kegiatan bersihbersih lingkungan ini harus ada kesadaran dari semua pihak, seperti pemerintah desa, warga, pedagang, dan pihak IPB. Kalau semua ikut terlibat saya optimis lingkungan Bara akan lebih meningkat kebersihannya dan tercipta rasa aman dan nyaman tinggal di Bara. Aksi bersih-bersih ini didukung oleh Direktorat Pengembangan Bisnis IPB, Biro Umum IPB, dan Unit Keamanan Kampus (UKK) IPB, pedagang kios IPB, dan masyarakat.(Awl)
4
PARIWARA IPB
Himagizi IPB Gelar Nutrition Fair 2016
Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi ( H i m a g i z i ) Fa k u l t a s E k o l o g i Manusia Institut Pertanian Bogor (Fema IPB) bekerjasama dengan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia) menyelenggarakan Nutrition Fair 2016, dengan tema “Healthy Lifestyle For Indonesia Well-Being”, Minggu (9/10). Kegiatan yang digelar di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Darmaga Bogor ini dihadiri oleh sekira 2.500 orang dari berbagai stakeholder yang datang dari seluruh Indonesia. Ketua Pelaksana Nutrition Fair 2016, I Stefanus Aldo Sarwono menyampaikan, Nutrition Fair merupakan kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 sebagai wujud nyata para mahasiswa ilmu gizi untuk dapat memberikan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah kepada masyarakat umum, sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan gizi yang ada di Indonesia. Ia menambahkan, Nutrition Fair
2016 terbagi menjadi lima rangkaian acara yaitu, pemilihan Nutrition Ambassador yakni ajang pemilihan duta gizi di kalangan siswa SMA di Kota Bogor, Creative Original Public Poster (Copper), Creation of Special and Tasty Food (Crispy), Physical Fitness with Aerobic and Good Tasted-Culinaire Food Festival (Phytosterol) dan Nutrition Seminar and Charity for Children (Niacin). Sementara itu, Dekan Fema IPB, Dr. Arif Satria mengatakan gizi merupakan komponen penting di dalam keluarga dan sektor yang paling strategis karena berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. “Karena itu, ajak anak-anak kita untuk selalu sarapan pagi dengan menu yang bergizi, sehingga mereka dapat belajar dengan baik dan berprestasi,” ujarnya Acara dirangkai dengan seminar nasional yang menghadirkan pembicara Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan BAPPENAS, Dr. Subandi; Direktur Standardisasi Produk Pangan BPOM, Dra. Elin Herlina, Apt,MP; Wakil Ketua Danone Institute Indonesia, Dr. Fiastuti Witjaksono; Ketua Umum PERGIZI-PANGAN Indonesia sekaligus Guru Besar Fema IPB, Prof.Dr. Hardinsyah; dan Ketua Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebudayaan I n d o n e s i a , M u r y Kuswari,S.Pd,M.Si.(Awl)
PSM IPB Agria Swara Siapkan Tim Terbaik
Dalam rangka mempersiapkan tim festival luar negeri, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Pertanian Bogor (IPB) Agria Swara mengadakan The 7 th International Mission In Art and Culture (7th IMAC) “The PreCompetition Concert" bertempat di Usmar Ismail Hall, Kuningan Jakar ta (1/10). Konser ini bertujuan agar nantinya 41 orang tim PSM Agria Swara dapat memberikan penampilan
terbaiknya di United Kingdom sebagai perwakilan Indonesia dalam kompetisi The 4th Edition City of Derry International Choral Festival 2016, 19-23 Oktober mendatang, sekaligus persiapan untuk menampilkan keragaman budaya Indonesia dalam Cultural Concert of Indonesia di London. The 4th Edition City of Derry International Choral Festival 2016 merupakan festival yang didukung oleh Walled City Music yang memberikan kesempatan kepada paduan suara untuk berkompetisi pada 2016.Dengan conductor Arvin Zeinullah, PSM Agria Swara membawakan lagu daerah Indonesia dan lagu mancanegara. Beberapa lagu yang dibawakan pada “The Pre-Competition Concert" ini merupakan lagu yang akan dibawakan pada kompetisi nanti.(RF)
HimakuaIPBGelarAquafest 2016DihadiriPeserta dariSingapuradanFilipina
Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) mengadakan kegiatan Aquaculture Festival 2016 dengan tema “The Wonderful of Aquaculture” di Taman Koleksi Kampus IPB Baranangsiang, Bogor (8-9/10). Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Himakua untuk memperkenalkan keragaman aquaculture kepada masyarakat luas. Peresmian Aquaculture Festival 2016 secara simbolis dengan pelepasan ikan ke dalam akuarium oleh Dekan FPIK IPB Dr. Luky Adrianto. “Mari kita buktikan bahwa tiang perekonomian Indonesia dapat dibangun juga oleh sektor perikanan,” ujarnya. Aquaculture Festival 2016 terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya coaching clinic, bazar aquaculture, bazar buku dan kuliner, lomba mewarnai dan menggambar, games dan hiburan, beta kontes exhibition, dan quick setting aquascape contest. Quick setting aquascape contest merupakan lomba desain aquascape secara cepat dalam waktu tiga jam, ya n g u n t u k t a h u n i n i j u m l a h pesertanya 40 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk beta kontes exhibition merupakan kontes keindahan ikan cupang yang tahun ini diikuti oleh 800 peserta yang dibagi menjadi 55 kelas. Sedangkan untuk lomba mewarnai dan menggambar diikuti oleh siswa TK sampai dengan kelas 5 SD. Salah satu panitia pelaksana Aquafest 2016, Ibnu Fajar Sodiq, mengungkapkan yang membedakan Aquafest tahun ini adalah beta kontes exhibition yang baru pertama kali diadakan dan jumlah peserta dan pengunjung bazarnya lebih besar dari tahun lalu. Bahkan, terangnya, ada peserta beta kontes exhibition dari Singapura dan Filipina. (RF)
5
PARIWARA IPB
KMMIPBGelarWorkshopJaminanMutu Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof. Yonny Ko e s m a r y o n o m e n ya m p a i k a n pentingnya penguatan implementasi sistem penjaminan mutu internal. Ia mengajak seluruh komponen di departemen dan di fakultas dapat berperan melihat kembali apa yang telah menjadi tupoksi. Kantor Manajemen Mutu (KMM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar “Workshop Penguatan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana”, Kamis (13/10), di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga, Bogor. Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto ini, digelar dalam upaya mendorong terlaksananya proses jaminan mutu agar seluruh unit dan individu di IPB selalu mengutamakan mutu (quality).
“Berbagai hal yang harus dibenahi terkait akreditasi. Akreditasi penting dilakukan untuk keberlangsungan suatu program studi. Jika suatu program studi tidak mengurus akreditasi maka tidak menutup kemungkinan program studi tersebut akan ditutup,” ungkap Prof. Yonny. Oleh karena itu, Prof. Yonny mengajak sivitas IPB untuk kembali menguatkan implementasi SPMI, mengecek and re-cek apakah kita telah menjaga kepuasan stakeholders. “Jangan sampai ketika ada ketidakpuasan stakeholders, memberikan celah untuk dimanfaatkan oknum yang tidak
bertanggungjawab. Tidak jarang penipuan terjadi mengatasnamakan perguruan tinggi,” tuturnya. Sementara itu, Kepala KMM IPB, Dr. Fredinan Yulianda menyampaikan penjaminan mutu juga merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan mutu produk dan layanan secara berkelanjutan pada seluruh aspek penyelenggaraan perguruan tinggi di IPB. Sistem penjaminan mutu mencakup penjaminan mutu akademik (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dan non-akademik (administrasi dan manajemen perguruan tinggi). Dalam kesempatan ini dibahas berbagai hal terkait penjaminan mutu internal, antara lain manajemen sumberdaya manusia (SDM), manajemen sistem perencanaan dan manajemen tertib administrasi.(dh)
Teknik Bayi Tabung Bisa Selamatkan Ikan Punah pembangunan akuakultur baik nasional maupun internasional.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Anas Miftah Fauzi resmi membuka acara “International Conference o n A q u a c u l t u r e B i o t e c h n o l o g y ”, Rabu(12/10), di IPB International Convention Center (IICC), Bogor. Agenda yang rutin digelar setiap dua tahun sekali ini diselenggarakan oleh Depar temen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB. Kegiatan bertema "The Sinergy of Aquaculture Stakeholders to S t r e n g t h e n t h e I n d e p e n d e n c y, Sustainability and Environmentally Sound Fisheries and Marine Sectors" ini dihadiri oleh stakeholder seperti pengusaha, akademisi, peneliti, praktisi serta pengambil kebijakan
Konferensi yang mencakup status p e n e l i t i a n d a n pengembangan terkini di bidang bioteknologi a q u a k u l t u r i n i menghadirkan pembicara utama, peneliti dari Tokyo University of Marine Science and Technology, Jepang, Prof. Dr. Goro Yo s i z a k i . I a mempresentasikan riset terkini terkait teknik penyimpanan sel bakal sperma dan telur yang mampu mempertahankan kualitasnya sehingga m a m p u ditransplantasikan pada ikan resipien untuk dikembangbiakan lebih lanjut seperti proses bayi tabung. “Teknik ini sangat m e m b a n t u menyelamatkan ikan-ikan yang terancam punah,”
ujarnya. Selanjutnya Dr. Zhen Hu mengungkapkan bahwa akuaponik adalah tren terkini dari popularitas akuakultur sebagai kombinasi dari akuakultur dan hidroponik. Sebagaimana hasil risetnya d i Shand ong U n i v e r s i t y, C h i n a , pemanfaatan nitrogen dalam sistem akuaponik dipengaruhi oleh jenis tanaman, suhu, aerasi, p e n a m b a h a n microelement serta peran bakteri nitrifikasi. K o n f e r e n s i i n i memaparkan 90 judul presentasi dari delapan negara, yakni Indonesia, Malaysia, China, Jepang, Saudi Arabia, Singapura, Mesir dan Mali. Beberapa poster hasil penelitian pun t u r u t disajikan.***(Farliani)
6
PARIWARA IPB
Orasi Ilmiah Prof. Jimly Asshiddiqie di IPB memandang pentingnya pertanian.Untuk itu, Bung Karno memberikan jalan keluar yang visioner dengan mendirikan kampus IPB agar bangsa Indonesia menjadi bangsa mandiri akan pangan. Saat ini ketika tantangan semakin kuat, laju pertumbuhan penduduk semakin tinggi, sehingga volume kebutuhan pangan meningkat tajam, ditambah dengan laju konversi lahan pertanian semakin tinggi dan perubahan iklim, Dalam rangka Dies Natalis Institut menyebabkan masalah tersendiri, Pertanian Bogor (IPB) ke-53, IPB hingga impor berbagai pangan menggelar Sidang Terbuka yang semakin tinggi. menghadirkan pakar hukum dari Universitas Indonesia (UI) yang juga P r o f. D r. J i m l y A s s h i d d i q i e , Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim menyampaikan warga IPB harus Indonesia (ICMI) Prof. Dr. Jimly b a n g g a , m e n j a d i s a l a h s a t u Asshiddiqie, SH, di Graha Widya Perguruan Tinggi terbaik di dunia Wisuda, Kampus IPB Darmaga, bidang pertanian yang memiliki B o g o r, R a b u ( 5 / 1 0 ) . D a l a m inovasi terbanyak. Namun yang k e s e m p a t a n i n i , P r o f J i m l y lebih penting, ujarnya, riset harus menyampaikan orasi ilmiah berjudul d a p a t d i m a n f a a t k a n o l e h “Undang-undang Dasar Negara masyarakat. Republik Indonesia Tahun 1945, “ T h e C o n s t i t u t i o n o f L i b e r t y, Dikatakannya, semakin terbuka dan Konstitusi Pembebasan untuk bebas iklim yang terbentuk dalam K r e a t i v i t a s d a n I n o va s i b a g i kehidupan masyarakat, hasrat dan kemampuan untuk berinovasi juga Kemajuan Bangsa”. semakin berkembang. Bahkan dapat R e k t o r I P B , P r o f. D r. H e r r y dikatakan, inovasi itu sendiri S u h a r d i y a n t o m e n y a m p a i k a n membutuhkan kebebasan. Jika bahwa 53 tahun lalu, Presiden kebebasan tidak tumbuh dan Republik Indonesia, Bung Karno terbuka dalam kehidupan bersama,
banyak kendala yang akan m e n g h a m b a t b e r k e m b a n g n ya kreativitas dan inovasi. Dalam masyarakat yang warganya dikenal sangat agamis, dalam arti sangat akrab dengan tradisi agama yang diyakini masing-masing, sikap umum warga sangat dipengaruhi oleh ajaran agama dan corak pemahaman keagamaannya masing-masing tentang kehidupan. Jika pemahaman keagamaan yang dianut seseorang tidak menimbulkan dorongan etos kerja yang produktif untuk kepentingan masyarakat luas, atau malah menyebabkan seseorang bersikap eksklusif dan menutup diri dari kehidupan nyata, maka sudah dapat diperkirakan bahwa budaya inovasi t i d a k a k a n b e r ke m b a n g a t a u setidaknya akan lamban perkembangannya. Demikian pula jika tradisi budaya feodal dan paternalistik yang diwarisi dari generasi ke generasi tidak mengalami perubahan, tentu perkembangan budaya inovasi akan terhambat. Budaya feodal tidak memberi ruang yang terbuka bagi kompetisi yang sehat dan bermutu dalam segala aspek kehidupan, sehingga inovasi di segala bidang k e h i d u p a n j u g a a k a n terhambat.(dh)
Himaskap IPB Mengusung Kampung Muara Angke sebagai Studi Kasus ILASW 2016 Angke, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara.
Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Indonesia Landscape Architecture Student Workshop (ILASW) 2016 di Ruang Sidang Fakultas Per tanian IPB, SeninKamis (10-13/10). Acara yang rutin diadakan dua tahun sekali ini mengangkat tema “Perencanaan Lanskap Pesisir Pantai Berbasis Ekologi” dengan studi kasus di Kampung Muara
“Lokasi ini dipilih karena terdapat perumahan nelayan yang belum tertata dengan baik dan terlihat kumuh. Tempat yang berada di Ibu Kota ini juga sedang dicanangkan sebagai gerbang utama menuju Pulau Seribu, s e h i n g g a p e r l u direncanakan dengan baik,” ujar Ketua Panitia, Sri Sukma Aulia. Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr. Agus Purwito mengatakan topik yang diangkat dalam workshop ini sangat tepat, karena Indonesia memiliki pantai yang luas dan indah dengan kekayaan flora d a n f a u n a n ya . “ S a ya berharap melalui acara ini
akan dihasilkan desain atau perencanaan lanskap yang bisa disampaikan kepada pemerintah dan dapat diimplementasikan. Apalagi saat ini pemerintah sedang menggalakkan coastal area sebagai kawasan wisata,” pungkasnya. K e g i a t a n y a n g berlangsung empat hari ini d i i k u t i 3 4 m a h a s i s wa Arsitektur Lanskap dan bidang ilmu terkait lainnya dari Indonesia, Jepang, dan Filipina, yaitu IPB, U n i v e r s i t a s Tr i s a k t i , Institut Sains dan Te k n o l o g i N a s i o n a l , U n i v e r s i t a s U d a ya n a , Universitas Bandung Raya, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Chiba University, dan University of Philliphines.
Tampak hadir juga Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB, Dr. Bambang Sulistyantara dan Ketua Umum Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI), Dr. Siti Nurisjah. Dalam workshop tersebut hadir empat narasumber yakni Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin (Guru Besar Bidang Manajemen dan Ekologi Lanskap di Arsitektur Lanskap IPB) dan Nappy Lacorte Navarra, D.Engg., (Profesor di University of Philippines) mewakili Academician (A); Dinas Tata Ruang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewakili Government (G); dan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mewakili Community (C).
7
PARIWARA IPB
FPIKIPBJalinKerjasamadengan VUWSelandiaBaru
JumlingIPB diDesaCihideungIlir
Engineering), Prof Simon Davy (Head of School of Biological Sciences), Mrs Shona de Sain (Associate Dean of Students), Mr Ian McIntosh (Associate Director Research Development), Mr Matthew Eglinton (Associate Director International Programmes), dan Prof James Bell (Program coordinator for Marine Biology & Marine Conservation).
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Luky Adrianto bersama Wakil Direktur Pelatihan dan Pendidikan pada Center of Excellence EMBRIO Enhancing Marine Biodiversity Research in Indonesia IPB, Dr Hawis Madduppa melakukan kunjungan ke Victoria University o f We l l i n g t o n ( V U W ) N e w Zealand, (15-18/10). Dalam kunjungan ini bertemu dengan Prof Michael J Wilson (Pro ViceChancellor Faculty of Science, Achitecture & Design, &
"Kunjungan ini bertujuan untuk memantapkan kerjasama pendidikan dan penelitian antara kedua institusi," ucap Dr Luky. Dr Hawis menambahkan, "Kita merancang program internasional setingkat master, co-supervision mahasiswa S3, melanjutkan kesuksesan program EMBRIO Field Course, dan program mobilitas mahasiswa sarjana". Selama berada di Wellington, perwakilan IPB ini mengunjungi berbagai fasilitas yang dimiliki oleh VUW seperti Coastal Ecology Lab, yang serupa dengan yang sudah dimiliki oleh IPB di Ancol dan Palabuhanratu.***
Kepedulian IPB terhadap Mutu Obat Herbal
Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar “Workshop Aplikasi Kemometrik dalam Kendali Mutu Obat Herbal”. Acara digelar di Ruang Mawar Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Rabu-Kamis (19-20/10). Pa n i t i a p e nye l e n g g a ra , S i t i Sa'diah, menyampaikan workshop ini digelar untuk kedua kalinya. “Trop BRC IPB memang concern mengerjakan workshop terkait pengendalian mutu obat herbal dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Dalam workshop, narasumber d a r i Tr o p B R C I P B , R u d y Heryanto, M.Si menjelaskan peran kemometrika dalam analisis bahan dan produk jamu, terutama pengembangan riset produk jamu. Dikatakannya, aplikasi kemometrik untuk mengembangkan produk jamu, utamanya menggali informasi multi komponen atau multi ingredient. Kemometrika merupakan disiplin kimia yang menggunakan matematika, statistika dan logika formal untuk mendesain atau menyeleksi prosedur sebuah percobaan. Para peser ta berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan Balai Besar Litbang Tanaman Obat Tawang Mangu. Asep, seorang dosen dari Sekolah Tinggi Farmasi Bandung mengatakan, dengan mengikuti workshop ini ia ingin mengembangkan dan memperkenalkan aplikasi ini di perguruan tinggi tempatnya bekerja.(dh)
Tim Jumat Keliling (Jumling) Institut Pertanian Bogor (IPB) tiba di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (14/10). “Minat warga Desa Cihideung Ilir agar anakanak bisa belajar dan kuliah di IPB sangat tinggi. Ini kesempatan yang harus segera diwujudkan karena kita merupakan mitra IPB. Jadi selayaknya anak-anak kita dapat menimba ilmu pertanian di kampus rakyat, kampus yang merupakan dambaan semua orang untuk bisa belajar,” tutur Rizki Ruslan, perwakilan Pemerintah Desa Cihideung I l i r. D a l a m k e s e m p a t a n i n i , i a menyampaikan terima kasih kepada IPB yang dinilainya telah mendampingi dan membina warga Cihideung Ilir dalam bidang pertanian dan peternakan. Ketua rombongan Jumling IPB, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB Dr. Naresworo Nugroho mengatakan, Desa Cihedung Ilir merupakan desa yang sangat dekat dengan Kampus IPB. “Bagaimana caranya agar remaja dan anak-anak bisa mengenal lebih dekat dengan IPB. Salah satu program yang ada di kampus IPB adalah agroedutourisme, wisata tentang pertanian di kampus IPB. Kegiatan ini sangat baik untuk memotivasi anakanak SMA untuk bisa belajar di IPB. Maka d a r i i t u , a n a k-a n a k h a r u s d a p a t berprestasi di sekolahnya. Tunjukan prestasi di sekolah, sehingga nanti bisa datang ke IPB sebagai mahasiswa IPB dengan penuh kebanggaan,” katanya. Jumling IPB dirangkai dengan pelayanan kesehatan cuma-cuma oleh tim Dompet Dhuafa, sosialisasi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Agrianita IPB, pemberian santunan kepada 20 anak yatim, pemberian benih padi IPB 3S untuk kelompok tani, pemberian peralatan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pemberian peralatan k e s e h a t a n u n t u k Po s ya n d u , d a n pemberian al-Quran untuk Majlis Taklim setempat.(Awl)
PARIWARA IPB
8
ORASI ILMIAH GURU BESAR Pada 8 Oktober 2016, IPB menggelar Orasi Ilmiah tiga Guru Besar. Kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Administrasi Pendidikan ini bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion.
Prof.Dr. Ir. Elias Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan Judul Orasi: “Penerapan Reduced Impact Logging dalam Rangka Reformasi Eksploitasi Hutan dan Korupsi dalam Pengelolaan Hutan Alam Tropika Indonesia”
Prof.Dr. Ir. M. Romli, Msc. St. Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian Judul Orasi: “Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Prinsip-prinsip Etika dan Moral Islam”
Prof.Dr.Ir. Alex Hartana, M.Sc. Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Judul Orasi: “Genetika”
DPKHA IPB Gelar Pembekalan Pra Wisuda Sementara, Dr Ibnul Qayim berharap agar lulusan IPB dapat memberikan yang terbaik, karena tidak saja mengemban nama pribadi namun mengemban nama baik IPB. Oleh karena itu, melalui acara ini ia berharap lulusan IPB dapat meningkatkan kualitasnya terutama di bidang pertanian
Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Studium General Pembekalan Karir Pra Wisuda Program Sarjana di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Senin (17/10). Pada kesempatan ini hadir diantaranya Sekretaris Institut (SI) IPB, Dr. Ibnul Qayim dan Direktur PKHA IPB, Dr. Syarifah Iis Aisyah. Dr. Syarifah menyampaikan bahwa saat ini tercatat 65 persen lulusan IPB bergelut di bidang pertanian. Ia berharap persentase ini terus bertambah karena sebagai alumni kampus pertanian perlu berkontribusi dalam meningkatkan pertanian Indonesia.
Studium general menghadirkan pembicara Rektor Tanri Abeng U n i v e r s i t y ( TA U ) y a n g j u g a Komisaris Utama Pertamina Dr. Tanri Abeng, MBA dan Presiden Direktur PT. Pachira Distrinusa, Mukhlis Bahrainy. Dr. Tanry Abeng menganjurkan agar lulusan IPB mampu memaksimalkan apa yang telah diperoleh selama empat tahun di bangku kuliah dan berfikir mengenai konsep pembangunan dalam menghadapi permasalahan di Indonesia. Dalam kesempatan ini, ia memaparkan buah pemikirannya yaitu konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) yang merupakan korporisasi atau penggabungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Pengembangan BUMR ini
dilatarbelakangi banyaknya jumlah UMKM dan Koperasi di Indonesia, namun belum mampu bersaing dengan perusahaan besar serta melihat permasalahan kesenjangan ekonomi di masyarakat. BUMR ini nantinya dapat meningkatkan daya saing dan keuntungan dari UMKM dan koperasi, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan memajukan Indonesia. Sementara itu, Mukhlis Bahrainy yang juga alumni Fakultas Teknologi Pe r t a n i a n ( Fa t e t a ) I P B l e b i h menekankan dalam sikap dan sofskill yang harus dimiliki oleh lulusan IPB. Sikap yang harus dimiliki lulusan diantaranya bekerja secara sungguh-sungguh dengan memanfaatkan pengetahuan selama kuliah, fokus, jujur, loyal dan jangan terjebak dalam budaya instan. Selain itu, ia menambahkan agar mahasiswa IPB tidak hanya menjadi pegawai dan birokrat saja, namun harus mampu menciptakan lapangan kerja dan menemukan peluang berwirausaha.(RF)