VITAMIN E (α - TOKOFEROL)
Dr. Inge Permadhi MS
Sifat Kimia
Tahan terhadap proses pemanasan dan asam Tidak tahan terhadap alkali, uv dan oksigen Rusak bila lemak menjadi tengik Rusak bila terdapat mineral plumbum dan besi
STRUKTUR KIMIA
Cincin chromanol
Rantai isoprenoid
16C dg ikatan jenuh
V i t a m e r
Rantai isoprenoid
16 C dg 3 ikatan tidak jenuh
Biokimia
Vitamin E dapat disintesis dari tumbuhan berklorofil dan beberapa jenis mamalia Terdiri dari 2 jenis isomer (yang berbeda pada rantai isoprenoid)
TOKOFEROL 16-karbon dengan isoprenoid jenuh TOKOTRIENOL 16-karbon dengan 3 isoprenoid tidak jenuh
Masing-masing isomer mempunyai 4 bentuk vitamer yaitu :α, β, γ, δ yang dibedakan menurut letak konfigurasi R pada cincin kromanol hal ini berkaitan dengan aktivitas biologi dan antioksidannya
Biokimia
Vitamin E yang paling aktif adalah α - tokoferol, selanjutnya adalah β, γ, δ sesuai urutan Vitamin E yang aktif pada kelompok tokotrienol adalah : α tokotrienol (tetapi lebih rendah aktivitasnya dibandingkan βtokoferol) Vitamin E yang biasa digunakan untuk fortifikasi adalah all-racemicα tocopherol acetate
Vitamin E Digesti, absorpsi dan transportasi
Dalam bahan makanan Tokoferol terdapat dalam bentuk bebas (paling banyak) Tokotrienol terdapat dalam bentuk ester, yang harus dihidrolisis dulu oleh enzim esterase dari pankreas atau mukosa duodenum sebelum diabsorpsi Daya absorpsi berkisar antara 20-50% sampai 80%. Absorpsi dipengaruhi oleh dietary lipid
Absorpsi ditingkatkan oleh monogliserida dan MCT Absorpsi dihambat oleh PUFA karena dalam lumen usus, vitamin E + PUFA merupakan antioksidan
Digesti, absorpsi dan transport
Absorpsi vitamin E dimulai dari jejunum secara pasif menembus sel enterosit dalam bentuk intact micells. Vitamin E akan dibawa oleh kilomikron ke sistem limfatik sirkulasi darah Dalam plasma darah, vitamin E sebagian besar terdapat dalam bentuk α - tokoferol yang terikat lipoprotein Distribusi ke jaringan terutama dilakukan oleh LDL
Digesti, absorpsi dan transport
Mekanisme cellular uptake vitamin E belum diketahui secara pasti. (1) melalui LDL reseptor (2) setelah lipolisis kilomikron dan VLDL oleh enzim lipoprotein lipase maka α - tokoferol akan diikat oleh lipid binding protein untuk ditransfer ke dalam sel
Distribusi vitamin E dalam sel dilakukan oleh tocopherol binding protein (TBP) yang terdapat dalam hepatosit dan tocopherol transfer protein (TTP) yang terdapat dalam hepar, jantung, eritrosit dan endotel pembuluh darah Kedua protein spesifik ini menyebabkan turn over vitamin E di dalam sel sangat cepat, sehingga jarang terjadi akumulasi vitamin E yang berlebihan dalam tubuh kita.
Penyimpanan
2 bentuk penyimpanan dalam tubuh : labil pool merupakan cadangan siap pakai plasma dan hepar (2) fixed pool yang lamban pelepasannya jaringan adiposa (1)
Bila asupan vitamin E sangat sedikit, maka akan terjadi pelepasan tokoferol dari jaringan adiposa sedangkan pelepasan yang cepat akan terjadi pada hati dan plasma Kadar vitamin E pada jaringan adiposa meningkat sesuai dengan peningkatan asupan vitamin E, sedangkan pada jaringan lain kadarnya relatif konstan atau meningkat dengan lambat
Ekskresi
Terutama melalui feses yang berasal dari :
Vitamin E yang tidak diabsorpsi Sekresi vitamin yang dilepaskan oleh enterosit ke dalam lumen intestin Deskuamasi epitelial sel intestine Tokoferol dalam peranannya sebagai antioksidan akan dioksidasi menjadi bentuk inaktif tocopheryl quinone kemudian direduksi menjadi tocopheril hidroquinon selanjutnya berkonyugasi dengan asam glukoronat dan disekresikan melalui garam empedu feses
Kira-kira 1% vitamin E yang akan diekskresikan melalui urin dalam bentuk tocopheronic acid dan tocopheronolactone Kulit
Kebutuhan
Kebutuhan vitamin E tergantung usia, jenis kelamin dan asupan PUFA Peningkatan 1 gram PUFA memerlukan tambahan asupan α tokoferol 0,4 –0,6 mg TE RDA vitamin E dewasa : pria : 10 mg α-TE; wanita : 8 mg α-TE ini dibutuhkan untuk pencegahan defisiensi, sedangkan untuk mengurangi risiko penyakit degeneratif (PJK, Kanker) dibutuhkan 400 – 800 α-TE / hari Pada keadaan criticall ill kebutuhan vitamin E 400 – 1000 IU
1 mg α - tokoferol (α TE) = 1,5 IU
Bahan makanan sumber
Tumbuhan berklorofil dan benih (germ) banyak mengandung α tokoferol dan sebagian kecil α - tokotrienol Bagian tanaman yang berwana hijau (kloroplas) kaya α - tokoferol Tokotrienol terutama ditemukan pada bagian yang tidak berkloroplas Tokotrienol banyak ditemukan pada kulit ari (brand) Minyak nabati seperti wheat germ oil (minyak tepung gandum), minyak bunga matahari, minyak biji kapas, minyak safflower dll banyak mengandung tokoferol Lemak hewani, daging, ikan termasuk minyak ikan hanya sedikit mengandung vitamin E Dalam bahan makanan, konsentrasi vitamin E memiliki korelasi yang paling baik dengan konsentrasi PUFA
Reaksi Radikal Bebas
INISIASI : pembentukan radikal bebas
LH + O2 L* + H* LOOH LO* + *OH
(LH = Atom H dari CH3 rantai PUFA)
Atom H dari gugus metil (CH3) rantai PUFA (L-H) akan bergabung dengan radikal hidroksil (OH*) membentuk radikal Lipid C-centered (L*). Selanjutnya akan bersenyawa dengan molekul O2 dan membentuk radikal peroksil (L - O2* = LOO*)
PROPAGASI : reaksi rantai radikal
L* + O2 LOO* LOO* + LH LOOH + L*
TERMINASI : reaksi dengan radikal lain atau dengan scavenger radikal yang mempunyai potensi rendah untuk propagasi selanjutnya
L* + L* L-L L* + LOO* LOOL LOO* + LOO* LOOL + O2
Radikal Bebas
Selanjutnya radikal peroksil akan menyerang PUFA berikutnya
LH + OH* L + H2O L* + O2 L – O2* L – O2* + L – H L – O2H + L*
Fungsi dan mekanisme kerja
Sebagai antioksidan alamiah terkuat menjaga integritas membran sel dari peroksidasi lipid
Membran sel dan subseluler terdiri dari fosfolipid yang mengandung PUFA
Rentan terhadap radikal hidroksil (OH*) Mempunyai afinitas terhadap α - tokoferol
Aktivitas antioksidan vitamin E disebabkan adanya gugus hidroksil (OH) pada atom C6 cincin kromanolnya α - tokoferol memotong rangkaian reaksi peroksidasi lipid melalui kemampuannya memberikan hidrogen fenol untuk mereduksi radikal peroksil lipid (LO2*). Satu molekul tokoferol dapat mengakhiri kerja 2 rantai peroksida. LO2* + α-Toc OH LO2H + α-Toc* LO2* + α-Toc O* α- TocOOL2 (produk non radikal)
Fungsi dan mekanisme kerja Dapat merangsang sel endotel pembuluh darah untuk memproduksi nitric oxide (NO) dan prostasikilin yang bersifat vasodilator, mencegah agregasi trombosit, menghambat proliferasi sel otot polos dalam tunika media pembuluh darah pada proses aterogenesis
Defisiensi
Jarang terjadi, karena vitamin E banyak tersebar luas dalam banyak bahan makanan Bila terjadi umumnya disebabkan karena malabsorpsi lemak atau gangguan transport lipid seperti abetalipoproteinemia Gejala yang umumnya timbul pada defisiensi adalah degenerasi retinal, anemia hemolitik, kelemahan otot, neuropati perifer, serebelar ataksia dll
Toksisitas
Penggunaaan dalam dosis tinggi, jarang menimbulkan efek toksik Hati-hati untuk penggunaan megadosis dalam jangka waktu yang lama Dosis > 800 mg – 3,2g kelemahan otot, gangguan GIT