ISSN 2302-0164 pp. 11- 21
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
VISION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE AT UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Aulia Kesuma1, Hasan Basri2, Heru Fahlevi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2.) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 1)
Abstract: This study aimed to examine the influence of budget participation, goal clarity and budget revision toward managerial performance simultaneously and partiallyat UIN Ar-Raniry Banda Aceh. This study is hypothesis testing research by testing using multiple linear regression of the data collected through questionnaires. The study population uses 59 employees who responsible for planning and budgeting at UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Data analysis was performed using SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20. The results showed that budget participation, goal clarity and budget revision, either simultaneously or partially influence managerial performance at UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Keywords: Budget Participation, Goal Clarity, Budget Revision, and Managerial Performance. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran secara bersama-sama maupun parsial terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis dengan pengujian menggunakan regresi linier berganda dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi penelitian menggunakan 59 pejabat penanggungjawab perencanaan dan penganggaran pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anggaraan, kejelasan sasaran dan revisi anggaran, baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran, Revisi Anggaran, Kinerja Manajerial.
PENDAHULUAN
lagi bagi aparatur yang menduduki posisi manajer
Kualitas pelayanan pemerintah, akhir-akhir
tentunya lebih dituntut untuk menghasilkan
ini telah menjadi isu penting dan mendapat
kinerja manajerial yang lebih baik agar pelayanan
sorotan masyarakat. Pemerintah dituntut untuk
yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih
dapat meningkatkan kinerja pelayanan yang
tinggi. Namun, bila kinerja manajerial seorang
diberikan kepada masyarakat. Untuk itu setiap
manajer rendah, maka akan berimplikasi pada
organisasi satuan kerja (satker) pemerintah harus
kinerja organisasi yang rendah yang berarti rendah
mampu memberikan pelayanan prima kepada
juga tingkat pelayanan kepada publik. Kinerja
masyarakat dan memiliki profesionalisme yang
manajerial
tinggi, produktif, transparan, serta bebas dari
kemampuan manajer dalam melaksanalan fungsi-
korupsi, kolusi dan nepotisme. Kinerja satker
fungsi manajemen.
didefinisikan
sebagai
tingkat
pemerintah sebagian besar dipengaruhi oleh
Transformasi kelembagaan UIN Ar-Raniry
kinerja aparat atau manajerial. Dengan demikian
Banda Aceh dari yang sebelumnya bernama
semua aparatur pemerintah harus memiliki kinerja
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry
yang tinggi dalam melayani masyarakat. Terlebih
Darussalam Banda Aceh membawa konsekuensi
11 -
Volume 5, No. 4, November 2016
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bertambah luasnya bidang layanan publik yang
anggaran sebesar Rp. 258.565.963.000,-, pada
diberikan sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 64
tahun 2013 sebesar 62,16% dari anggaran
Tahun 2013. Sebagai satker pemerintah yang
sejumlah Rp. 219.381.541.000 ,- dan pada tahun
memberikan layanan berupa jasa pendidikan
2014 realisasi sebesar 84,9 % dari jumlah
kepada masyarakat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh
anggaran
yang telah ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah
sedangkan pada tahun 2015 terjadi kenaikan
yang menerapkan pengelolaan Pola Keuangan
realisasi anggaran menjadi sebesar 91,48% dari
Badan
dengan
anggaran
Nomor
Fenomena
Layanan
Keputusan
Umum
Menteri
(PK-BLU) Keuangan
sebesar
Rp.
sejumlah
229.722.059.000
Rp.
realisasi
,-
176.301.733.000,-. anggaran
diatas
293/KMK.05/2011 mempunyai implikasi terhadap
menggambarkan ketidaksesuaian antara target
penyelenggaran pelayanan pendidikan yang harus
yang telah direncanakan dan realisasi dalam
berorientasi
pelaksanaan.
pada
peningkatan
layanan
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta penerapan praktek bisnis yang sehat.
Selain itu, fenomena lain yang terjadi di UIN Ar-Raniry selama 5 (lima) tahun terakhir
Permasalahan yang kerap terjadi dalam
adalah banyaknya terjadi revisi anggaran. Pada
pengelolaan dana publik oleh UIN Ar-Raniry
tahun 2011 terjadi 7 kali revisi, tahun 2012 10 kali
Banda Aceh adalah rendahnya tingkat penyerapan
revisi, 2013 8 kali revisi, 2015 7 kali revisi dan
atau realisasi anggaran. Rendahnya realisasi
tahun 2015 terjadi 6 kali revisi. Asumsi yang
anggaran
kinerja
terbangun di kalangan internal UIN Ar-Raniry
manajerial yang berakibat hilangnya manfaat
salah satu penyebab rendahnya realisasi anggaran
belanja. Dana yang telah dialokasikan dalam
adalah karena banyaknya terjadi revisi yang
belanja negara ternyata tidak semuanya dapat
menyebabkan pelaksanaan anggaran khususnya
dimanfaatkan, ini berarti terjadi iddle money. Bisa
yang bersumber dari Rupiah Murni tertunda
dibayangkan seandainya uang yang tersimpan
hingga terjadi pengesahan revisi.
mencerminkan
rendahnya
tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
Berdasarkan
penelitian
yang lebih besar. Tentu pencapaian tujuan instansi
ditemukan
akan lebih mudah untuk dilakukan. Realisasi
mempengaruhi kinerja manajerial. Syafrial (2008)
anggaran belanja yang rendah dikhawatirkan akan
menemukan bahwa skedul penyusunan anggaran,
menunda pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
kejelasan
Realisasi anggaran pada BLU UIN Ar-
beberapa
sasaran
faktor
sebelumnya,
anggaran
yang
dan
dapat
partisipasi
penyusunan
anggaran
mempengaruhi
kinerja
Raniry Banda Aceh yang digambarkan dalam
manajerial.
Demikian
juga
(2008)
Laporan Realisasi Anggaran menunjukkan tahun
menemukan partisipasi penyusunan anggaran,
2011 yang terealisasi hanya sebesar 60,40% dari
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap
yang direncanakan sebesar Rp. 330.981.496.000,-,
kinerja manajerial. Serta penelitian Putra (2013)
tahun 2012 realisasi sebesar Rp. 63,90% dari
yang
menyimpulkan
Samuel
akuntabilitas
Volume 5, No. 4, November 2016
publik, - 12
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kejelasan sasaran anggaran mempengaruhi kinerja
KAJIAN KEPUSTAKAAN
manajerial.
Kinerja Mmanajerial
Selanjutnya, penelitiannya
Yeyen
menemukan
(2013)
dalam
pengaruh
revisi
Kinerja merupakan prestasi atau tingkat keberhasailan
yang
dicapai
individu
atau
anggaran, proses penyusunan anggaran, kejelasan
organisasi dalam melaksanakan tugasnya pada
sasaran dan tingkat pencapaian angggaran yang
suatu
efektif. Demikian juga dengan penelitian Nursito
(performance) merupakan kuantitas dan kualitas
dan Kosasih (2008) yang menemukan pengaruh
pekerjaan
partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian
kelompok atau organisasi (Stoner, 2000). Pada
strategi,
sektor pemerintahan kinerja dapat diartikan
revisi
anggaran
terhadap
kinerja
manajerial.
masa
yang
periode
tertentu.
diselesaikan
Kinerja
oleh
individu,
sebagai prestasi yang dicapai oleh pegawai
Adapun perbedaan dan persamaan antara
pemerintah
atau
instansi
pemerintah
dalam
penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
menjalankan pelayanan kepada masyarakat dalam
penelitian ini dilakukan di UIN Ar-Raniry Banda
suatu periode.
Aceh, merupakan penelitian kuantitatif, analisis
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
data menggunakan pengujian analisis regresi
2006 mendefinisikan kinerja sebagai keluaran
linier berganda yang digunakan untuk menguji
atau hasil dari kegiatan/program yang hendak atau
pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk
telah dicapai sehubungan dengan penggunaan
melihat pengaruh secara parsial dan simultan
anggaran dngan kuantitas dan kualitas terukur.
dengan
fokus
melihat
pengaruh
Dalam PP tersebut juga dijelaskan pengukuran
anggaran,
kejelasan
kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauhmana
sasaran dan revisi anggaran terhadap kinerja
organisasi menjalankan fungsinya dan sebuah
manajerial.
program/
partisipasi
penelitian
penyusunan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh
partisipasi
pelayanan
dijalankan
serta
untuk
menilai prestasi organisasi ataupun pelaksanaan
penyusunan
program/pelayanan. Dalam konsep pengunaan
anggaran, kejelasan sasaran, dan revisi anggaran
anggaran pemerintah, pengukuran kinerja juga
baik secara bersama-sama maupun secara parsial
merupakan salah satu cara untuk mewujudkan
terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry
akuntabilitas. Akuntabilitas tidak hanya berkaitan
Banda
diawali dengan
dengan pembelanjaan uang publik melainkan juga
memberikan gambaran umum mengenai kinerja
apakah uang publik tersebut telah digunakan
manajerial,
secara ekonomis, efektif dan efisien.
Aceh. Makalah ini
menguraikan
teori-teori
yang
berkenaan dengan topik penelitian, selanjutnya
Cakupan
kinerja
manajerial
seperti
menjelaskan metode penelitian, hasil penelitian,
disampaikan Mahoney (1963) meliputi kinerja
dan akhirnya dirumuskan dalam kesimpulan untuk
para individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial,
dapat menyimpulkan hasil penelitian.
seperti:
13 -
Volume 5, No. 4, November 2016
perencanaan,
investigasi,
koordinasi,
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi
partisipasi dengan kepuasan kerja dan kinerja
dan perwakilan. Penilaian kinerja manajerial
manajerial. Menurut mereka, ada tiga tujuan
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
utama yang dimungkinkan dapat dicapat melaui
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
anggaran partisipatif, yakni (1) untuk memperoleh
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
akseptasi anggota terhadap rencana kegiatan, (2)
jawab masing-masing dalam upaya mencapai
untuk meningkatkan semangat kerja, dan (3)
tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal,
meningkatkan produktivitas.
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Prawirasentono (1999: 186).
Sedangkan, Argrys (1952) dalam Kenis (1979) mengatakan kunci dari kinerja yang efektif
Mardiasmo (2004: 121) mengatakan, "Salah
adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan
satu fungsi anggaran sektor publik sebagai salah
partisipasi dari bawahan memegang peranan
satu
(Performance
penting dalam pencapaian tujuan tersebut. Kenis
Meansurment Tool)". Pengukuran dapat dilakukan
(1979) mengatakan anggaran tidak hanya sebagai
dengan cara membandingkan antara anggaran
alat perencanaan dan pengendalian biaya dan
yang telah ditetapkan dengan realisasi anggaran
pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban
(pelaksanaan sesungguhnya).
dalam suatu organisasi. Pada sisi lain, anggaran
alat
penilaian
kinerja
juga merupakan alat bagi manajer tingkat atas Partisipasi Penyusunan Anggaran Partisipasi
penyusunan
untuk memotivasi bawahannya. anggaran
merupakan keterlibatan kerja manajer-manajer pusat
pertanggungjawaban
dalam
menyusun
anggaran (Rahman, 2002). Partisipasi penyusunan anggaran adalah tingkat partisipasi manajer dalam mempersiapkan anggaran dan berpengaruh dalam menetukan pencapaian tujuan anggaran di pusatpusat
pertanggungjawabannya.
Kejelasan Sasaran
Partisipasi
penyusunan anggaran juga merupakan suatu pernyataan formula yang dibuat oleh manajemen tentang rencana-rencana yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam suatu periode tertentu, yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selama periode tersebut. Cherrington dan Cherrington (1973), menemukan adanya pengaruh yang positif antara
Kenis
(1979)
menyatakan
terdapat
karakteristik sistem penganggaran. Salah satu karakteristik anggaran adalah kejelasan sasaran anggaran. Pada konteks UIN Ar-Raniry Banda Aceh kejelasan sasaran anggaran tertuang dalam dokumen Rencana Strategis (renstra) dan Rencana Strategis anggaran
Bisnis
(RSB).
Kejelasan
sasaran
mencakup luasnya tujuan anggaran
yang dinyatakan secara spesifik dan jelas sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai instansi pemerintah serta mudah dipahami oleh siapa saja yang
bertanggungjawab.
Adanya
sasaran
anggaran yang jelas akan memudahkan individu untuk
menyusun
target-target
anggarannya.
Selanjutnya, target-target anggaran yang disusun Volume 5, No. 4, November 2016
- 14
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala akan sesuai dengan anggaran yang ingin dicapai organisasi. Sasaran menurut Locke dan Lathan (1984) dalam Samuel (2008) adalah
apa yang
hendak dicapai oleh karyawan. Kenis (1979) dalam Syafrial (2009) tujuan kejelasan sasaran disengaja untuk mengatur perilaku karyawan. Kejelasan sasaran anggaran akan mendorong manajer lebih efektif. Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran
2. Dalam periode pelaksanaan anggaran sangat dimungkinkan terjadi perubahan keadaan atau perubahan prioritas yang tidak diantisipasi pada saat proses perencanaan; 3. Adanya perubahan metodologi pelaksanaan kegiatan, contoh: semula direncanakan secara swakelola menjadi kontraktual, dari single year menjadi multi years; 4. Adanya perubahan atau penetapan kebijakan pemerintah dalam tahun anggaran berjalan, contoh: penghematan anggaran, penerapan reward and punishment, atau APBN Perubahan.
menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas
(Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran, 2014, halaman 2)
dalam bekerja. Hal ini meyebabkan pelaksana
Ruang lingkup revisi anggaran meliputi
anggaran tidak termotivasi dalam bekerja.
perubahan rincian anggaran yang terdiri atas:
Steers dan Porter (1976) dalam Samuel (2008) mengatakan bahwa dalam menentukan sasaran anggaran mempunyai karakteristik utama, yaitu: (1) Sasaran harus spesifik bukan samarsamar; (2) Sasaran harus menantang namun dapat
1. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran termasuk pergeseran rincian anggarannya; 2. Perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/ atau 3. Ralat karena kesalahan administrasi/ revisi administrasi.
dicapai.
(PMK Nomor 15/PMK.02/2016)
Revisi Anggaran
Oleh karena itu, bila dibutuhkan dan
Revisi Anggaran sesuai dengan Peraturan
memenuhi syarat, anggaran yang telah disusun
Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor
memungkinkan direvisi kembali supaya tujuan
15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang telah
Tahun Anggaran 2016 adalah perubahan rincian
direncanakan sehingga tercipta kinerja yang baik.
anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN Tahun Anggaran 2016 dan disahkan dalam Daftar Isian
digambarkan seperti skema berikut:
Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016.
Beberapa
pertimbangan
Model kerangka pemikiran dalam dapat
perlunya
dilakukan revisi anggaran antara lain: 1. Tenggat waktu antara proses perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran cukup lama sehingga sangat dimungkinkan perencanaan yang disusun belum mencakup seluruh kebutuhan yang direncanakan;
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
KINERJA MANAJERIAL
REVISI ANGGARAN
Gambar 1 Kerangka Pemikiran 15 -
Volume 5, No. 4, November 2016
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dua atau lebih variabel dan untuk melihat
METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk uji hipotesis karena peneliti
ingin
melihat
bagaimana
pengaruh secara parsian dan simultan. Persamaan
pengaruh
model empiris yang digunakan dalam meneliti
partisipasi penyusunan anggaran (X1), kejelasan
pengaruh variabel independen terhaadap variabel
sasaran (X2) dan revisi anggaran (X3) terhada
dependen, yaitu:
kinerja manajerial (Y) pada UIN Ar-Raniry Banda
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Aceh. Jenis investigasi dalam penelitian ini adalah
Dimana Y adalah kinerja manajerial, α
studi kausalitas (causal relationship’s study). Unit
adalah konstanta, β1β2β3 adalah koefisien regresi
analisis adalah individu yaitu para pejabat
X1,X2 dan X3. X1 adalah partisipasi penyusunan
penanggungjawab perencanaan dan penganggaran
anggaran, X2 adalah kejelasan sasaran, X3 adalah
pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh sedangkan
revisi anggaran, dan ε adalah error.
horizon waktu yang digunakan adalah crosssectional studies.
Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran dan
Populasi dalam penelitian ini yaitu para pejabat
Variabel Independen terdiri dari Partisipasi
penanggungjawab
perencanaan
dan
Revisi Anggaran. Variabel dependen adalah Kinerja
Manajerial.
Untuk
lebih
jelasnya
pengaanggaran pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh
operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel
yang berjumlah 59 orang. Maka penelitian ini
1.
menggunakan metode sensus. Sumber data yang Tabel 1 Operasionalisasi Variabel
digunakan adalah primer dan sekunder, peneliti menggabungkan informasi yang diperoleh dari
No
Variabel
buku dan institusi terkait dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis
data
pada
penelitian
ini
1
menggunakan SPSS (Statistical Package for
Kinerja Manajeria l (Y)
Social Science). Data yang diperoleh dari responden terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas
dan
reliabilitas.
Teknik
Definisi Variabel Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 mendefinisikan kinerja sebagai keluaran atau hasil dari kegiatan/ program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. periode".
pengujian
Moment dari Pearson, sedangkan pengujian 2
masing instrumen.
Partisipasi Penyusun an Anggaran (X1)
Teknik analisis data pada pengujian
Rahman (2002): "Mendefinisikan partisipasi anggaran sebagai keterlibatan kerja manajer-manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran".
-Tercapainya keluaran (output) -Tercapainya hasil (outcome)
-Kontribusi penetapan sasaran anggaran -Menimbulkan kepuasan kerja Meningkatkan kinerja manajerial -Menimbulkan motivasi bawahan
hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linear berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara
-Tercapainya target
-Keterlibatan bawahan
validitas menggunakan teknik korelasi Product
reliabilitas menggunakan Cronbach alpha masing-
Indikator
3
Kejelasan Sasaran (X2)
Locke dan Latham (1984): "agar pengukuran sasaran efektif terdapat 7 indikator yang diperlukan: 1.
- Jobdesc mudah dipahami
Volume 5, No. 4, November 2016
- 16
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Revisi Anggaran (X3)
4
Tujuan, membuat secara terperinci tujuan umum tugas-tugas yang harus dikerjakan; 2. Kinerja, menetapkan kinerja dalam bentuk pertanyaan yang diukur; 3. Standar, menetapkan standar atau target yang ingin dicapai; 4. Jangka waktu, menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan; 5. Sasaran prioritas, menetapkan sasaran yang prioritas; 6. Tingkat kesulitan, menetapkan sasaran berdasarkan tingkat kesulitan dan pentingnya; 7. Koordinasi, menetapkan kebutuhan koordinasi.
- Sasaran jelas
Tabel 2
- Batas waktu
Hasil Uji Regresi Koefisien Regresi () 0,513
PMK No. 15/PMK.02/ 2016 (2016:2) "Revisi Anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN Tahun Anggaran 2016 dan disahkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016"
- Frekuensi revisi
- Pemahaman terhadap sasaran prioritas - Objektifitas sasaran
Variabel
Konstanta Partisipasi Penyusunan Angaran Kejelasan Sasaran Revisi Anggaran
0,278
R
R²
0,4 65
0,2 16
0,425 0,118
Sumber: Data primer hasil olahan program SPSS
Berdasarkan Tabel 3 persamaan regresi linera berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y= 0,513 + 0,278 X1 + 0,425 X2 + 0,118 X3 + ε Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa
- Substansi revisi
-masing
- Hasil revisi - Waktu revisi
variabel independen tidak sama dengan nol, yaitu
- Penyebab revisi
koefisien regresi partisipasi penyusunan anggaran (β1) sebesar 0,278, koefisien regresi kejelasan sasaran (β2) sebesar 0,425 dan koefisien regresi revisi anggaran (β3) sebesar 0,118. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis 0 : H0 diterima dan jika
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
≠ 0 : H0 ditolak,
Data penelitian yang digunakan yaitu data primer
yang
diperoleh
melalui
penyebaran
kuesioner kepada responden. Adapun jumlah kuesioner yang diedarkan berjulah 59 orang dengan tingkat pengembalian 100%. Kuesioner
dimana variabel kejelasan sasaran (X2) mempunyai pengaruh dominan
terhadap
peningkatan
kinerja
manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dengan persentase
koefisien
regresi
42,5%,
selanjutnya
variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1) 27,8%
yang dikembalikan tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian menunjukkan
dan variabel revisi anggaran (X3) sebesar 11,8%. Konstanta sebesar 0,513 menunjukkan apabila variabel
semua item variabel yang digunakan telah valid
partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan
dan reliabel.
revisi anggaran dianggap konstan , maka besarnya nilai kinerja pengelolaan keuangan daerah adalah 0,513
Hasil Uji Regresi Hasil uji regresi dengan menggunakan bantuan software SPSS adalah seperti pada Tabel 3.
17 -
Volume 5, No. 4, November 2016
pada satuan skala Likert. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha).
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pembahasan Hasil Penelitian
manajerial akan semakin baik. Koefisien regresi
Pembahasan
partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,278
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran dan Revisi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
(β1 ≠ 0), artinya setiap satu poin peningkatan partisipasi penyusunan anggaran maka secara relatif akan meningkatkan kinerja manajerial
Hasil
penelitian
menunjukkan
nilai
≠ 0, artinya dapat dinyatakan
bahwa
partisipasi
penyusunan
anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran berpengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,465 menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 46,5%. Artinya partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran mempunyai hubungan terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebesar 46,5 %.
sebesar 0,278 poin. Hal
ini
sejalan
Cherrington
dan
menemukan
pengaruh
dengan
Cherrington yang
0,216, artinya bahwa kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry
Banda
Aceh
partisipasi
penyusunan
dipengaruhi anggaran,
oleh
kejelasan
sasaran dan revisi anggaran 21,6 %. Selebihnya sebesar 78,4% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini,
(1973) positif
yang antara
partisipasi dengan kepuasan kerja dan kinerja manajerial. Pernyataan diatas sesuai dengan pernyataan
kuesioner
nomor
4
mengenai
partispasi penyusunan anggaran bahwa, sebagian besar responden menjawab sangat setuju terhadap pernyataan
partisipasi
penyusunan
anggaran
meningkatkan kinerja. Hasil
penelitian
ini
sejalan
dengan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Syafrial (2008), Suhartono
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
kesimpulan
dan Halim (2005),
Andrias (2009), Samuel (2008), dan Putra (2013) menunjukkan
bahwa
partisipasi
penyusunan
anggaran berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajerial. Dengan demikian semakin baik partisipasi penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
seperti motivasi, beban kerja, transparansi, faktor kepemimpinan, kesulitan sasaran anggaran, dan skedul penyusunan anggaran. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Pengaruh Kejelasan Sasaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ≠ 0 dan menerima hipotesis alternatif.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
Hal ini menunjukkan bahwa semakin jelas sasaran
≠ 0 dan menerima hipotesis alternatif.
yang ditetapkan maka kinerja manajerial akan
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi patisipasi penyusunan anggaran maka kinerja
semakin
baik.
Koefisien
regresi
partisipasi
penyusunan anggaran sebesar 0,278 (β1 ≠ 0), Volume 5, No. 4, November 2016
- 18
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala artinya setiap satu poin peningkatan partisipasi
Hal ini menunjukkan bahwa semakin jelas
penyusunan anggaran maka secara relatif akan
baiknya proses revisi anggaran maka kinerja
meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0,278
manajerial akan semakin baik. Koefisien regresi
poin. Semakin jelas sasaran yang ditetapkan
revisi anggaran sebesar 0,118 (β3 ≠ 0), artinya
organisasi maka semakin mudah dimengerti oleh
setiap satu poin peningkatan revisi anggaran maka
para
secara
manajer
yang
bertanggungjawab
pada
pencapaian sasaran tersebut. Ketidak jelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana
relatif
akan
meningkatkan
kinerja
manajerial sebesar 0,118 poin. Revisi
anggaran
dilakukan
untuk
anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak
mengakomodir situasi dan kondisi tertentu yang
puas
mengakibatkan
mengharuskan
kinerja
anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
dalam
demotivasi
bekerja dalam
yang
mencapai
yang
ditetapkan.
adanya
penyesuaian
kembali
Adanya revisi anggaran diharapkan meningkatkan
Kenis
(1979)
dalam
Syafrial
(2009)
kinerja
manajerial
dalam
mencapai
tujuan
mengatakan tujuan sasaran disengaja untuk
organisasi. Revisi anggaran kerap kali diikuti
mengatur perilaku karyawan. Artinya, karyawan
penyesuain kembali target-target organasi sesuai
memahami benar apa yang harus dilakukan,
kondisi riil saat ini.
prioritas, maupun batas waktu dalam mencapai
Hal ini sesuai dengan jawaban pernyataan
sasaran yang ditetapkan. Dari jawaban responden
pada kuesioner poin 3 terkait revisi anggaran,
terhadap indikator kejelasan sasaran, dirasakan
mayoritas responden (64,4 %) menyatakan sangat
sudah baik pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh
setuju terhadap pernyataan revisi anggaran dapat
dimana nilai rata-rata sebesar 4,35.
meningkatkan
kinerja.
Hasil
penelitian
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian
sebelumnya juga menunjukkan hasil yang sama,
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa revisi anggaran berpengaruh positif dan
Syafrial (2008), Suhartono
signifikan
terhadap
kinerja
Andrias (2009), Samuel (2008), dan Putra (2013)
Diantaranya
penelitian
Yeyen
yang menyimpulkan bahwa kejelasan sasaran
menyimpulkan revisi anggaran merupakan salah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
satu faktor yang berpengaruh secara signifikan
kinerja manajerial. Yang berarti semakin jelas
terhadap pencapaian anggaran yang efektif pada
sasaran
SKPD Kota Payakumbuh, Sumatera Barat serta
maka
akan
dan Halim (2005),
meningkatkan
kinerja
manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
manajerial. (2013)
yang
penelitian Nursito dan Kosasih (2008) yang menemukan hubungan yang signifikan antara
Pengaruh Revisi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
revisi anggaran dan faktor-faktor lainnya terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ≠ 0 dan menerima hipotesis alternatif. 19 -
Volume 5, No. 4, November 2016
manajerial di UIN Ar-Raniry Banda Aceh juga sangat ditentukan dengan baik tidaknya proses
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala revisi anggaran.
transparansi, kesulitan sasaran anggaran, skedul penyusunan anggaran, dan lain-lain.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan
hasil
pembahasan
yang
disimpulkan
bahwa
penelitian
diperoleh,
dan
maka
partisipasi
dapat
penyusunan
Cherrington, David J., Cherrington, J., dan Owen. (1973). Appropriate Reinforcemenet Contigencies in The Budgeting Process, Journal of Accounting Research.
anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran baik
secara
bersama-sama
maupun
parsial
berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
Kenis, I. (1979). The Effect Of Budgetary Goal Characteristic On Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review, 54 (4), 707-721. Mahoney, Thomas A., Thomas, H., Jerdee, dan Stephan J. (1963). Development of Managerial Performance a Research Approact. Southwestern Publishing.
adalah variabel prediktor (independen) yang digunakan hanya terdiri dari 3 (tiga) variabel saja
Mardiasmo. ( 2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran serta populasi hanya pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada UIN Ar-Raniry
Banda
Aceh
dan
tidak
Nursito dan Kosasih (2008). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Ketidak pastian Strategi, Revisi Anggaran terhadap Kinerja UPT Kesmas di Wilayah Jawa Barat. Jurnal Manajemen Vol 7, Nomor 1.
bisa
digeneralisasi untuk satker pemerintah lainnya.
Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE .
Selanjutnya instrumen yang digunakan hanya berupa
instrumen
wawancara
kuesioner
sehingga
tidak
peneliti
disertai
tidak
dapat
mengeksplorasi jawaban secara rinci. Saran Saran-saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk menambah teknik pengumpulan data melalui
wawancara,
agar
dapat
menggali
informasi yang lebih detail, memperluas objek penelitian, dan menambahkan variabel-variabel
Putra, D. (2013). Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja pengaruh Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat daerah Kota Padang. Skripsi Sarjana Tidak Dipublikasikan. Padang: Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Padang. Rahman, dan Firdaus A. ( 2002). Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi 5, IAI. 5-6 September 2002.
lain yang mempengaruhi kinerja manajerial seperti budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, motivasi, beban kerja,
Republik Indonesia (2016). Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016. Volume 5, No. 4, November 2016
- 20
Jurnal Akuntasi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ______________(2013). Peraturan Presiden Nomor 64 tahun 2013 Tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh menjadi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. ______________(2013). Keputusan Menteri Keuangan Nomor 293/KMK.05/2011 Tentang Penetapan Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh pada Kementerian Agama sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Samuel. (2008). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Tesis Magister Tidak Dipublikasikan. Medan: Universitas Sumatera Utara. Syafrial. (2008). Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah. Tesis Magister Tidak Dipublikasikan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Stoner, J., Edwar F. (2000). Manajemen Jilid 2. Terjemahan Alaxendar Sindom. Jakarta: Prehallindo. Yeyen, A.Z. (2013). Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat Kesulitan, serta Evaluasi dan Umpan Balik Terhadap Pencapaian Anggaran yang Efektif (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh. Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang. http://ejournal.unp.ac.id
21 -
Volume 5, No. 4, November 2016