VIDEO TRAILER KAMPUNG SENI LAPORAN Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II
Disusun oleh : Sartika Devi Putri Endra Ayu Astuti Angga Setyo Apriyono
NIM. 14148115 NIM. 14148139
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2015
BAB I KONSEP VIDEO TRAILER KAMPUNG SENI
1.1 DESKRIPSI BACKSONG Pada Video traler kampung seni ini menggunakan backsong jinggle kampung seni dari isi radio yang berdurasi 00:44.
1.2 KONSEP VIDEO Video trailer kampung seni ini kami buat dengan menggabungkan beberapa potongan video yang berisi moment-moment menarik selama acara kampung seni.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT PRODUKSI Hari/tanggal
: Sabtu, 7 November 2015 dan minggu, 8 November 2015
Lokasi
: Kampus 2 Institut Seni Indonesia Surakarta
2
BAB II KONSEP PRODUKSI
2.1 PERALATAN PRODUKSI No. Nama
Spesifikasi
Jumlah
Keterangan
1.
Kamera Poket
1
Mandiri
Canon 700D
1
Pinjam
V-Gen 8 GB
1
Mandiri
1
Mandiri
Kamera DSLR
Samsung
2.
Memory Card
Class 10 5.
Laptop
2.3 JOB DESCRIPTION Tim kerja produksi kelompok Video Trailer Kampung Seni dari : 1. Produser
: Sartika Devi Putri E.A.A
2. Sutradara
: Sartika Devi Putri E.A.A
3. Camera
: Sartika Devi Putri E.A.A Angga Setyo A
4. Editor
: Angga Setyo A dan Sartika Devi Putri E.A.A
2.5 JADWAL PRODUKSI No.
Hari/Tanggal
Kegiatan PRA PRODUKSI
1.
1 November 2015
Pembuatan konsep awal Presentasi konsep
2.
5 November 2015
Pematangan konsep, persiapan alat, pembuatan jadwal. PRODUKSI
4.
7 - 8 November 2015
Proses shooting 3
PASCA PRODUKSI 5.
12 November 2015
Priview hasil shooting dan offline editing
6.
16 November 2015
Penyusunan laporan
7.
19 November 2015
Finishing, dan presentasi hasil
4
BAB III KONSEP DAN TEKNIK PENYUNTINGAN
3.1 Teknik Editing Teknik editing yang digunakan pada video trailer kampung seni adalah teknik editing Non Linier. Ini karena teknik editing non linier mudah dalam penggunaannya dan cocok untuk editing video dengan durasi sangat pendek. Teknik editing non linier menggunakan software editing. Teknik ini memungkinkan editor untuk mengedit video secara acak dan tidak harus berurutan seperti editing linier. Jadi, apabila terjadi kesalah dalam salah satu gambar yang diedit tidak harus mengulang dari awal.
3.2 Aspek Rasio 16:9 Frame Width : 1280 Frame Hight : 720 Frame Rate : 25 f/s Kualitas
: HD
Aspek rasio yang kami gunakan mengikuti format video yang ada dalam mode kamera poket yaitu 16:9. Dengan ukuran 1280 x 720 (HD).
3.3 Format Video : Mp4 Format Mp4 merupakan format yang umum digunakan untuk video. Ini karena format mp4 memiliki ukuran yang tidak terlalu besar namun, kualitas gambar yang dihasilkan masih tetap baik. Selain itu juga bisa diputar disemua video player.
3.4 Durasi Durasi video trailer kampung seni yang kami buat adalah 46 detik. 5
3.5 Software Editing
Gambar 1. Software editing Adobe Premiere CC (Sumber : Printscreen Kelompok sartika dan angga )
Software yang kami gunakan untuk mengedit video musik terlena adalah Adobe Premiere CC. Adobe Premiere merupakan software editing standart broadcast di Indonesia. Pengoperasian Adobe Premiere cukup mudah, banyak pilihan tools serta efek yang memudahkan kami dalam mengedit video. Adobe Premiere CC tergolong software editing video yang memiliki spesifikasi tinggi. Sehingga hasil editing yang dihasilkan setelah di render memiliki kualitas yang sangat baik. Adobe Premiere menjadi software editing utama di ISI Surakarta, sehingga mahasiswa dan mahasiswi dituntut untuk dapat menguasai software tersebut.
3.6 Caption Tittle Video trailer Kampung Seni menggunakan font Adobe Arabic. Tittle tersebut digunakan untuk menuliskan nama pembuat video trailer.
6
Gambar 2. Caption Tittle yang digunakan dalam Video Trailer Kampung Seni (Sumber : Video trailer kampung seni karya Sartika dan Angga)
3.7 Transisi dan Cutting Video
ini
menggunakan
teknik
editing
kompilasi
dengan
menggabungkan potongan potongan video secara acak dengan tidak terikat pada kesinabungan adegan. Teknik ini cocok digunakan untuk video dengan durasi pendek namun memiliki isi atau variasi shot yang banyak seperti trailer, teaser video clip dan lain-lain. Pada video trailer kampung seni ini menggunakan beberapa Transisi dan cutting sebagai berikut : 3.7.1
Straigt Cut
Gambar 3. Straight cut dalam Video trailer kampung seni (Sumber : Video trailer kampung seni karya Sartika dan Angga)
Straigt cut pada video ini banyak digunakan dan bersifat dominan. Straigt cut digunakan karena memiliki kesan cepat dan bertempo tinggi sesuai dengan backsong yang digunakan yang 7
memiliki tempo yang cukup tinggi. Selain itu dengan sifat video trailer yang membutuhkan banyak variasi gambar dengan durasi yang pendek-pendek maka straigt cut akan lebih lebih cocok dan memudahkan untuk memasukan lebih banyak variasi shot dan gamabar
3.7.2
Wipe
Gambar 4. Efek transisi wipe yang digunakan dalam video trailer kampung seni (Sumber : Video trailer kampung seni karya Sartika dan Angga)
Transisi wipe digunakan pada awal video ini sebagai pembukaan yang berisikan identitas/petunjuk dari keseluruhan video. Transisi ini dipakai untuk menambahkan variasi transisi serta memberikan kesan ceria pada video trailer kampung seni ini.
3.7.3
Fade Transisi Fade pada video ini digunakan pada akhir video sebagai pengantar menuju kredit title dan tanda video telah berakhir.
Gambar 5. . Efek transisi Fade yang digunakan dalam video trailer kampung seni (Sumber : Video trailer kampung seni karya Sartika dan Angga)
8
3.8 Efek Khusus 3.8.1
Slow Motion
Gambar 6. Slor Motion yang digunakan dalam video trailer Kampung Seni (Sumber : Video trailer kampung seni karya Sartika dan Angga)
Video ini juga menggunakan effect slow motion pada beberapa potongan video. Hal tersebut bertujuan untuk membuat efek dramatis pada video dan juga untuk menstabilkan beberapa video yang terlalu tidak stabil dan membuat kurang nyaman untuk dilihat.
3.8.2
Coloring
Gambar 7. Coloring yang digunakan dalam video trailer Kampung Seni (Sumber : Video trailer kampung seni karya Sartika dan Angga)
Coloring juga digunakan hanya sebagai langkah untuk menyamakan/ menstabilkan warna antar video sehingga hubungan antar video dalam hal wana tidak terlalu terlihat.
9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kendala Kendala yang dialami selama proses produksi video teriler kampung seni adalah kendala cuaca. Karena cuaca yang tidak menentuk. Apalagi sekarang sudah mulai memasuki musim hujan. Shooting harus dihentikan ketika terjadi hujan. Selain itu suasana kampung seni yang kurang ramai, mungkin ini terjadi karena tiga acara di ISI Surakarta berlangsung bersamaan. Kemudian kendala terjadi pada peralatan editing, kami harus mengedit di kampus yang hanya beberapa jam, karena tidak memiliki peralatan editing yang memadai.
4.2 Solusi Solusi untuk mengatasi kendala di atas adalah jadwal kampung seni hendaknya tidak bersamaan dengan acara lain dalam satu Institut dan dijadwalkan lebih awal sebelum memasuki musim hujan agar dikunjungi banyak pengunjung. Kemudian disediakan jadwal tersendiri untuk mengedit agar tidak “keteteran”.
10