Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya Amalia Rozaiza Ightikhoma
[email protected] Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK Salah satu keunikan individu terdapat pada pola sidik, baik pada telapak tangan (palmar) maupun sidik jari (phalanx distal). Sidik palmar dan phalanx distal pada penelitian sebelumnya dapat mengidentifikasi adanya penyakit tertentu, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti variasi pola palmar dan phalanx distal pada penderita kanker payudara. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana variasi pola palmar dan phalanx distal yang sering muncul pada penderita kanker payudara. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi dan cetakkan sidik palmar dan phalanx distal terhadap 10 penderita dan 20 non penderita kanker payudara. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil cetakan sidik palmar dan phalanx distal penderita dan non penderita kanker payudara. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak ada kecenderungan pola berbeda antara pola palmar pada penderita dan non penderita kanker payudara. Sedangkan pada sidik phalanx distal memiliki kecenderungan pola whorl pada penderita kanker payudara. Kata kunci: pola palmar, pola pahalanx distal, sidik jari. ABSTRACT One of the unique point of a person is their fingerprint patterns, either in their palms (palmar) and fingerprints (distal phalanx). Palmar and distal phalanx pattern on previous studies can identify the presence of certain diseases, and therefore researchers are searching for variations of palmar and distal phalanx pattern in patients with breast cancer. This study aims to see how the various patterns of palmar and distal phalanx that often arises in patients with breast cancer. The methods used in data collection are observation and palmar and distal phalanx prints of 10 patients and 20 non breast cancer patients. Analyses were performed using quantitative descriptive analysis by comparing the printings of palmar and distal phalanx of breast cancer patients and non-patients. The results of the analysis shows that there is no tendency of different patterns between the palmar patterns in patients and non-patients with breast cancer. While the distal phalanx print whorl patterns have a tendency to breast cancer patients. Keywords: palmar pattern, the pattern of the distal phalanx, fingerprints.
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 84
berbagai hal diantaranya digunakan
Pendahuluan Sidik jari adalah pola guratan yang ada di bagian telapak tangan maupun
telapak
kaki.
Guratan-
guratan lapisan pada kulit ini disebut dermatoglifi. Sidik jari merupakan lekukan yang timbul dan membentuk pola
baik pada palmar ataupun
phalanx
distal.
Pola
tersebut
terbentuk sejak dalam kandungan pada minggu ke 14. Sidik jari tidak akan pernah berubah kecuali adanya trauma berat(Triwani, 2003, p. 5). Sidik
jari
digunakan mengetahui
pada
manusia
sebagai
melakukan
pengaman
pada
seperti
daftar
hadir,
alat
elektronik
Handphone,
bahkan
digunakan untuk pengganti kunci rumah, dan kabar terbaru bahwa sidik
jari
saat
ini
kembangkan menjadi
akan
di
alat untuk
sarana pembayaran. Tanpa disadari sidik jari dapat digunakan untuk mempermudah kebutuhan manusia dengan fasilitasi teknologi yang terus berkembang dan semakin maju.
dapat
Saat
untuk
digunakan
seseorang
seseorang,
alat
identitas
untuk
ini
sidik
jari
sebagai maka
dapat
identifikasi
tidak
menutup
karena tidak ada satu individupun
kemungkinan sidik jari dapat pula
yang memiliki sidik jari yang sama
digunakan
baik pada kembar identik sekalipun
penyakit yang diderita seseorang
(Triwani, 2003, p. 1).
melalui variasi pola sidik baik pada
Pada penelitian sebelumnya sidik jari diyakini sebagai alat identifikasi paling mutakhir. Sidik jari pada manusia dapat digunakan sebagai alat
untuk
mengetahui
identitas
seseorang karena tidak ada satu individupun yang memiliki sidik jari yang sama baik pada kembar identik (Triwani, 2003, p. 1). Sidik jari pada saat ini juga dapat digunakan untuk
phalanx
untuk
distal
mengetahui
maupun
palmar.
Dermatoglifi diyakini dapat menjadi patokan penyakit turunan (Chastanti, 2009, p. 21). Pada penderita sindrom down
memiliki
terbanyak
sinus
pola
sidik
ulnaris
jari
dimana
frekuensinya tinggi di banding orang normal,
memiliki
pola
triradius
interdigital, 58% tidak memiliki pola tenar.
Memiliki
pola
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 85
hipotenardengan persentasi 77,08%,
2013, p. 4). Pada penderita autisme
memiliki
pola
dan down syndrom tidak di temukan
memiliki
garis simians(Rosida &
loop
interdigital,
Panghiyangani, 2006, p. 77).
distal
dari
sulur
telapak
tangan
area
interdigital I, II, III, dan thenar
Pola sidik jari pada bagian phalanx
pola
kasus-kasus
sebelumnya diketahui terdapat pola
(Rosida & Panghiyangani, 2006, p. 77). Kanker
Payudara
merupakan
yang sering muncul pada penderita
salah satu panyakit yang dapat
penyakit tertentu. Pada penderita
diderita
Thalasemia
pola-pola
hidup. Meski demikian penyakit
tertentu yang tidak ditemukan pada
kanker dapat pula diturunkan karena
orang normal, dalam kasus ini
resiko yang tinggi terjadi apabila
ditemukan
salah
ditemukan
pola
Arch3,8
%,
seseorang
satu
karena
anggota
keluarga
Whorl4,6%, ulnar loop 89,1%, radial
mengidap
loop 2,9%(Triwani, 2010, p. 2864).
sama maka anggota keluarga yang
Pada penderita skizofrenia frekuensi
lain memiliki resiko tinggi mengidap
pola ulnar loop adalah pola dengan
penyakit yang sama (Saragih, 2010,
frekuensi paling tinggi yaitu 61,1%,
p. 2)
whorl 24,6%, radial loop 8%, dan Archus 6,3%(Sintaningtyas, 2010, p. 58).
Pada
penderita
obesitas
memiliki pola dengan frekuensi loop 54,4%,
3,8%
whorl,
1,6
Arch(Chastanti, 2009, p. 31). Pada penderita thalasemia hanya
penyakit
gaya
kanker
yang
Dari beberapa kanker yang ada, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kemungkinan terbesar pada wanita. Laki- laki hampir tidak pernah
terkena
penyakit
kanker
payudara atau persentasenya sangat
ditemukan pola hipotenar (Triwani,
minim.
Kemungkinan
laki-
laki
2010, p. 2865). Pada penderita
terkena kanker hanya sebatas 1: 200.
hemofilia pola sulur hanya terdapat
Kanker payudara merupakan salah
pada bagian hipotenar, interdigital
satu kanker yang memiliki tingkat
III, dan interdigital IV(Masni &Wati,
pertama penyakit kanker yang ada di AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 86
Indonesia kemudian di ikuti dengan
riwayat keluarga yang mengidap
kanker rahim(Laksono, 2011, p.
penyakit kanker pada laki-laki dalam
270).
keluarga inti (Rasjidi, 2009, p. 55).
Kanker payudara atau di sebut
Metode penelitian
dengan neoplasia ganas payudara adalah
penyakit
yang
terjadi
berdasarkan beberapa faktor dimana 90 persen hingga 95 persen di akibatkan oleh faktor lingkungan, sedangkan 10 hingga
5 persen
diakibatkan oleh kelainan genetik. Kanker
payudara
terjadi
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sidik jari pada penderita kanker Payudara dan non penderita kanker payudara, baik pada pola bagian palmar ataupun pola bagian phalanx distal di Surabaya. Pengambilan sampling dilakukan
karena
faktor genetik, dimana terjadi mutasi
dengan
kormosom 13 ataupun kromosom
nonprobabilitaspurposive sampling,
17(Laksono, 2011, p. 270).
dikarenakan
Riwayat kanker payudara pada anggota keluarga menjadi patokan
yang
sama.
Seperti
mewaspadai ketika terdapat tiga atau lebih keluarga dari saduara ibu mengidap penyakit kanker payudara maupun kanker ovarium. Keluarga yang terkena penyakit kanker di bawah 40 tahun. Memiliki keluarga kandung yang mengidap penyakit kanker payudara maupun ovarium. Terdapat riwayat penyakit kanker yang diderita keluarga baik keluarga ayah ataupun keluarga ibu. Terdapat
peneliti
teknik
tidak
memerlukan kriteria yang spesifik selain kriteria perempuan.
untuk mewaspadai resiko terkena penyakit
menggunakan
Metode
yang
digunakan
dalam pengumpulan data adalah metode observasi dan cetak sidik jari palmar dan phalanx distal pada penderita kanker payudara dan non penderita kanker payudara. Analisis kemudian dilakukan pada hasil cetak sidik palmar dan phalanx distal pada penderita kanker payudara dan non
penderita
kanker
menggunakan
analisis
kuantitatif
yaitu
payudara deskriptif dengan
membandingkan hasil cetak sidik AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 87
palmar dan phalanx distal pada masing- masing sampel penelitian, lalu
dideskripsikan
mempermudah
untuk
pembacaan
data.
Pada penelitian ini perlu adanya pembanding
non penderita kanker
payudara, yaitu untuk mengetahui variasi pola tertentu pada penderita kanker payudara. Peneliti mengambil sampel
Kode pola palmar7.5.10.9
sebanyak 10 responden penderita kanker payudara pada wanita, dan 20 sampel
non
penderita
kanker
payudara dan tidak memiliki riwayat kanker
payudara.
Sampel
pada
Gambar 1Kode pola palmar 7.5.10.9 pada penderita kanker payudara Sumber : Data Pribadi peneliti
penderita diambil di Yayasan Kanker
Pola sidik pada phalanx distal
Indonesia Cabang Jawa Timur dan
di klasifikasikan menjadi 9 pola,
untuk non penderita sampel diambil
yaitu Arch, Tentarch, Left loop, Right
di Universitas Airlangga.
loop, Double loop, Right pocket loop,
Cetakan yang diambil yaitu
Left pocket loop, Whorl, Mixed
cetakan tangan kanan dan kiri pada
figure. Seperti yang dapat di lihat di
tiap- tiap palmar dan phalanx distal,
Gambar 1 bahwa terdapat bentuk
baik pada penderita maupun non
yang berbeda pada setiap pola. Pola
penderita. Pola palmardan phalanx
tersebut dapat dilihat berdasarkan
distal akan diberi kode tertentu untuk
arah alur (ridge), titik pusat (core) ,
memudahkan peneliti
dan pertigaan (delta)(Suwarno &
data.
mengelolah
Hartati, 2010, p. A–114). Pada palmartelapak tangan juga
terdapat
dermatoglifi
atau
guratan. Palmar terbagi menjadi 13 AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 88
area. Terlihat pada gambar bahwa
kuisioner yang telah di siapkan
nomer 1- 13 merupakan area palmar
peneliti, yaitu berupa pertanyaan
dimana Field 1 berada di area thenar.
yang
Field 2 berada di triradius utama.
kanker
Field 3,4, dan 5 berada di area
diderita atau pada responden normal
hypothenar.
merupakan
perlu disertakan riwayat penyakit
perpanjangan dari triradius utama.
kanker pada anggota keluarga bila
Field 5 berada di fingger crease.
ada.
Field
3
Field 5’’ terletak di distal, pada titik inilah penentuan pola palmar di mulai. Field 5’ berada di proximal
berkaitan
dengan
payudara
penyakit
yang
pernah
Hasil dan Pembahasan Analisa
mengenai
pola
merupakan
palmar telapak tangan kiri pada
perpanjangan five finger crease.
penderita dan non penderita kanker
Field 6,8, 10, dan 12 terletak di
payudara diketahui pola 7.5.10.9
bagian pangkal jari. Field 7,9,11
menduduki persentase paling tinggi.
terletak di bagian interdigitum IV,
Analisa
III, dan II. Field 13 terletak di alur
telapak tangan kiri pada penderita
akhir pada ibu jari (distal dari thenar
dan non penderita kanker payudara
crease)(Knusman, 1988, p. 518).
yang sering muncul yaitu pola
field
5.
Field
4
Proses pertama yang dilakukan yaitu tangan responden dioles tinta
mengenai
pola
palmar
7.5.10.9 Diketahui bahwa
variasi
menggunakan spons yang telah di
kode palmar dengan awalan 7.x.x.x
sediakan peneliti. Kemudian tangan
adalah variasi yang sering muncul.
responden yang telah di oles tinta
Variasi kode palmar terbanyak pada
ditempelkan pada kertas A4 yang
penderita kanker payudara
telah disiapkan peneliti. Cetakan
7.5.10.9,
diambil beberapa kali hingga cetakan
berlaku pada kode palmar telapak
terlihat
ketentuan
tangan kanan dan telapak tangan
peneliti. Cetakan yang telah di buat
kiri.Persentase kode palmar telapak
diberi identitas responden besertakan
tangan kiri sebanyak 60% dimana
jelas
dengan
kode
palmar
yaitu
tersebut
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 89
kode
palmar
tersebut
dapat
ditemukan pada 6 orang sampel peneliti.
Kode
palmar
SM, ER, EN, AS. Sedangkan pada telapak tangan kanan sebanyak 30%, kode palmar tersebut dimiliki oleh SM, ER, AS. Variasi kode palmar telapak tangan kanan dan kiri pada payudara
yang
sering muncul yaitu kode palmar 7.5.10.9.
Analisis distalkiri
pada
pola
phalanx
penderita
kanker
payudara dan non penderita kanker payudara.Pada ibu jari kiri penderita kanker atau non penderita kanker sama sama memiliki frekuensi yang tinggi pada left loop. Pada telunjuk kiri penderita dan non penderita kanker payudara memiliki perbedaan pola sidik phalanx distal. Frekuensi
Pada sampel non penderita kanker
non penderita kanker payudara.
tersebut
dimiliki oleh kode sampel SH, SP,
penderita kanker
payudara maupun sidik palmar pada
payudara,
variasi
pada penderita menujukkan pola
kode
whorl lebih tinggi, sedangkan pada
palmar yang sering muncul pada
non penderita pola left loop memiliki
telapak tangan kiri adalah pola
frekuensi paling tinggi. Pada jari
palmar 7.5.10.9 dengan persentase
tengah
sebanyak 50% . Pola palmar tersebut
penderita kanker payudara memiliki
dimiliki oleh ZK, PH,VI, NIA, DI,
frekuensi tertinggi masing-masing
NA, AS, FA, AN.
Pada telapak
pada pola left loop. Pada jari manis
tangan kiri pola palmar yang sering
pola yang sering muncul di sidik jari
muncul
penderita kanker payudara dan non
sebanyak
7.5.10.9. pola
25%
yaitu
palmar tersebut
dimiliki oleh ZK, NO, SI, FA, AN. Analisis dari pola palmar pada penderita kanker payudara dan non penderita kanker payudara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
pada
penderita
kanker
penderita
dan
penderita kanker payudara
non
yaitu
berada di pola left loop. Pada jari kelingking kiri penderita dan non penderita kanker payudara masingmasing memiliki frekuensi tertinggi pada pola left loop.
tidak ada perbedaan antara sidik palmar
kiri
Analisis pola phalanx distal kanan
pada
penderita
kanker
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 90
payudara dan non penderita kanker
penelitian
payudara. Pada ibu jari kanan pola
Nagaruju, Ravindranath, & Gaikwad,
dengan frekuensi terbanyak pada
2012, p. 5) menyatakan bahwa
penderita dan non penderita kanker
terdapat uliran pada kedua ibu jari,
payudara berada di pola right loop.
hal tersebut secara statistik signifikan
Jari telunjuk kanan penderita dan non
dan dapat digunakan sebagai salah
penderita
satu kriteria diagnostik untuk asma
memiliki
kesamaan
(Sreenvasulu,
frekuensi terbesar pada right loop.
bronkial.
Jari tengah kanan penderita dan non
Panghiyangani, 2006, p. 76). Pada
penderita kanker payudara masing-
penderita
masing memiliki pola sering muncul
Banjarmasin dan Martapura tipe pola
yang sama yaitu right loop. Jari
sidik jari yang terbanyak yaitu pola
manis penderita kanker payudara dan
sinus ulnaris dimana frekuensi pola
non penderita kanker payudara pola
tersebut lebih tinggi dari pada orang
right
tingkat
normal. Pada phalanx distal pola
tertinggi yaitu pola right loop.Right
right loop banyak ditemui di jari
loop adalah frekuensi terbanyak pada
tangan kanan dan pola left loop
sidik jari kelingking penderita kanker
banyak ditemui di jari tangan kiri.
loop
menduduki
payudara dan non penderita kanker payudara. Pola phalanx distal pada
Penelitian
Kumah,
down
Pola Palmar
penderita kanker payudara dan non
1
7.5.9.5'
penderita
payudara
2
7.5.9-12.5'
menunjukkan bahwa, pola whorl
3
7.5.10.4
4
7.5.10.9
5
7.5.10.9-8
adalah pola ketiga yang sering muncul
pada
penderita
kanker
syndrom
&
di
Tabel1 Distribusi Variasi Pola Palmar No
kanker
(Rosida
6
7.5.10.5'
payudara. Namun pada non penderita
7
7.5''.10.5'
kanker payudara pola yang sering
8
7.8.5.12
muncul adalah pola left loop dan
9
7.8.9.5
right loop, hal tersebut sesuai dengan
10
7.8-9.5.12
11
7.10.8.9
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 91
12
7.10.12.5
kode pola palmar 7.5.10.9. Selain
13
8.5.11.5'
pola 7.5.10.9 terdapat variasi lain
Lanjutan Tabel 1 No
Pola Palmar
14
9.5.11.4
15
yaitu 7.5.9.5', 7.5.9-12.5', 7.5.10.4, 7.5.10.9-8,
7.5.10.5',
7.5''.10.5',
9.5''.10.5
7.8.5.12,
7.8.9.5,
7.8-9.5.12,
16
9.5.11.5'
7.10.8.9,
7.10.12.5,
8.5.11.5',
17
9.7.5.12
9.5.11.4,
9.5''.10.5,
9.5.11.5',
18
9.7-5.10.5'
9.7.5.12,
9.7-5.10.5',
9.7-6.11.5,
19
9.7-6.11.5
20
9.7.8.5
21
9.7.9.5
22
9.8.5.11
11.5.12.10-7,
23
9.8.5.12
11.7.9.7, 11.7.9.8.
24
9.8.7.5''
25
9.8-7.5.12
26
9.8-9.5'
27
11.5.12.10-7
28
11.7.8.9
29
9.7.8.5, 9.7.9.5, 9.8.5.11, 9.8.5.12, 9.8.7.5'',
9.8-7.5.12,
9.8-9.5',
11.7.8.9,
11.7.9.5,
Simpulan Hasil penelitian berikut dapat disimpulkan
bahwa,
11.7.9.5
palmar
tidak
30
11.7.9.7
kecenderungan kode pola palmar
31
11.7.9.8
tertentu
Sumber : Data Pribadi peneliti
ambil dari 30 sampel. Berdasarkan tabel diatas terdapat 31 variasi pola palmar yang ditemui pada penderita payudara
maupun
sidik
ditemukan
penderita
kanker
payudara. Pola umum yang sering
Pada Tabel 1 pola palmar di
kanker
pada
pada
non
ditemui pada penderita maupun non penderita yaitu pola 7.5.10.9. Pada phalanx
distal
payudara
penderita
ditemui
kanker
kecenderungan
khusus pola whorl sebagai pola ketiga. yang sering muncul, selain
penderita kanker payudara.
pola left loop dan right loop. Pada pola palmar penderita kanker payudara dan non penderita kanker
payudara
memiliki
Sedangkan
pada
non
penderita
kanker payudara diketahui pola left
pola
umum yang sering muncul yaitu AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 92
loop dan pola right loop adalah pola
(Pertama). Jakarta: Sagung
yang sering muncul.
Seto.
Daftar Pustaka Chastanti, I. K. A. (2009). Pola multifaktor sidik jari pada penderita obesitas di daerah medan dan sekitarnya. Skripsi, Universitas Sumatera Utara. Knusman, R. (1988). Methoden zur Auswertung von Hautleisten und- furchen. In Anthropologie (p. 518). New York. Laksono. (2011). Persentase
Rosida, L., & Panghiyangani, R. (2006). Gambaran Dermatoglifi pada Penderita Sindrom Down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan. Jurnal Anatomi Indonesia, 1, 76. Saragih, R. (2010). Peranan dukungan keluarga dan koping pasien dengan penyakit kanker terhadap pengobatan kemoterapi di rb 1 rumah sakit umum pusat haji adam malik Medan tahun
Distribusi Penyakit Genetik dan
2010. Medan. Retrieved from
Penyakit Yang Dapat
http://uda.ac.id/jurnal/files/Rosit
Disebabkan Oleh Faktor
a Saragih2.pdf
Genetik Di RSUD Serang. Majalah Kesehatan Pharma Medika. Retrieved from http://indonesia.digitaljournals.o rg/index.php/kespha/index Masni, R. T. M., & Wati, M. (2013). Dermatoglifi Ujung Jari dan Telapak Tangan Penderita Hemofilia di Sumatera Barat. Rasjidi, I. (2009). Deteksi Dini dan
Sintaningtyas, L. J. (2010). Pola Dermatoglifi Tangan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Surakarta. http://doi.org/10.1007/s13398014-0173-7.2 Sreenvasulu, K., Kumah, P. anil, Nagaruju, G. C., Ravindranath, G., & Gaikwad, M. R. (2012). A
Pencegahan Kanker pada
study of palmar
Wanita. (I. Rasjidi, Ed.)
dermatoglyphics of bronchial AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 93
asthma patients and their Ƥ rst degree relatives in kurnool district, 26(87). http://doi.org/10.4103/09726691.104435 Suwarno, S., & Hartati, S. (2010). Deteksi kemiringan alur pola sidik jari dengan hamming net sebagai dasar klasifikasi, 2010(semnasIF). Triwani. (2003). Pemeriksaan Dermatoglifi sebagai Alat Identifikasi dan Diagnostik. Triwani. (2010). Pola Darmatoglifi pada Penderita Thalasemia di Kotamadya Palembang. Kedokteran Dan Kesehatan. Retrieved from a) http://eprints.unsri.ac.id/3057 /1/dr._Triwani__Pemeriksaan_ Dermatoglifi_Sebagai_Alat_Ide ntifikasi_dan_Diagnostik.pdf
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 94