Aplikasi J salop don Radiasi. 1996
V ARIASI SOMAKLONAL: SELEKSI UMUR GENJAH DARI GALUR MUTAN PADI (Oryza sativa L) VARIETAS SENTANI Ita Dwimahyani dan Ishak Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BAT AN
ABSTRAK VARIASI SOMAKLONAL: SELEKSI UMUR GENJAH DARI GALUR MUTAN PADI(Oryza saLiva 1..) V ARIETAS SENTANI. Variasi somaklonal untuk umur genjahdari galur mutan diperoleh pada generasiRI tanaman yang berasaJdari kultur jaringan. Umur genjahtanamanpadi dari klon DomerR 1-8,R 1-9, daDR I-II adalah sekitar 104 han. sedangkan Domerklon yang lain adalah sekitar 114 hari. Pengamatanumur genjahpada generasiR2 dari klon DomerR2-8b, R2-9a, daDR2-lla adalah sekitar 93 hari, sedangkanklon Domeryang lain berumur 104 ban. Perbedaanumur genjah yang diperoleh antara generasiRI daDR2 kemungkinan disebabkanoleh musim tanam yang berbeda. Hasil rata-rata anakan produktif dari klon DomerR2-9a daDR2-lla diperoleh 7,33 daD 6,48, basil ini tidakjauh berbedadari induknya gator mutan Sentani. Jumlahgabahpermalaidari DomerkJonR2-9a daDklon R2-lla berturut-turutadalah163,07 daD 184,59butir. Hasil ini menunjukkan bahwajumlah gabah permalai lebih baik dari induknya (145,10 butir permalai)
ABSTRACT SOMACLONAL VARIATION: SELECTION OF EARLY MATURITY OF RICE MUTANT LINES (Oryza sativa 1...).VAR. SENTANI. Somaclonalvariation for early maturity of rice mutant lines were obtained on RI generation derived from ill.Yi!!.Q.culture. Observationshowed that maturities for clone no.RI-8, RI-9, and RI-II was around 104 days, while anotherclones was around 114 days. Observationof R2 generationshowedthat maturities for clone no. R2-8b, R2-9a, and R2-11a was around 93 days, while another clones from R2 generationwas 104days. Differentiation of maturity between RI and R2 generationwas great possibility that rice mutan lines were cultivated in differenceseasons.Average of tiller numbers were observedfor selectedclone such as clone no. R2-9a and R2-lla was 7.33 and 6.18 respectively,those result was not much difference comparedwith their parentvarietasSentani.Number seedspertiller was 163.07 and 184.59 for clonesno. R2-9a and R2-lla respectively. Results indicated that number of seedsof selectedcloneswere much more than their parent (145.1 seedspertiller).
PENDABULUAN Variasi somaklonal merupakan mutasi spontan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan variasi genetik selama kultur i!! .Y!!r.Qpada tanaman. Variasi genetik yang terjadi pada level set, mungkin di akibatkan pengamh honnon pertumbuhan. Variasi somaklonal pertama kali diperkenalkan oleh LARKIN daD SCOW CROFT (I). Pernbahan genetik yang terjadi selama kultur i!! .Y!!r.Qbisa meliputi; aneuploidi, aberasi khromosom, translokasi, inversi, dan deletion. DAVIES dkk. (2), melaporkan adanya mutasi spontan dari tanaman gandum yang dihasilkan daTi kultur ill YilIQ. Mutasi tersebut melibatkan euploidi daD mernbah zymogram daTi Adbl (alcboldebvdrogenase) daTi tanaman gandum. RYAN daD SCOWCROFT (3), mendapatkan muffin B amilase basil seleksi daTi Rlantlet tanaman gandum dari kultur i!! .Y!!r.Q.Hasil variasi somaklonal daTi tanaman sorghum didapatkan tanaman yang mempunyai jumiah malai yang meningkat dibandingkan tetuanya (4). Variasi somaklonal dapat memberikan sumbangan bagi pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas barn seperti bernmur genjah, toleran terbadap penyakit, dan cekaman lingkungan (5). HEATH-PAGLIUSO dkk. (6), mendapatkan tanaman seledri yang toleran
terhadap penyakit Fusarium oxysporum. Aplikasi kultur jaringan tanaman selain untuk perbanyakan secara ill .Y!t!:.Q, juga memberikan sumbangan untuk perbaikan kualitas tanaman dengan adanya proses mutasi spontan pada set atau jaringan. Pada umumnya frekuensi somaklonal variasi pada kultur jaringan tanaman sangat rendah. Variasi somaklonal ini tidak akan mempengaruhi persedian bibit tanaman dari basil perbanyakan dengan kultur jaringan. Tujuan penelitian adalah untuk seleksi umur genjab melalui variasi somaklonal dari gator mutan tanaman padi yang dihasilkan melalui kultur jaringan.
BAHAN DAN METODE Persiapan Material Eksplan. Biji padi Galur muffin G493 yang berasal daTi Varietas Sentani daTi subspesiesindica digunakan sebagaibahan penelitian. Biji padi dikupas gabahnya kemudian disterilkan dengan HgCI2 (0.05%) selama 15 meRit daD dibilas sebanyak tiga kali dengan air suling steril. Embrio dipisahkan daTi endosperm, setelah itu ditanam pada media kalus. Media Induksi Kalus, Kalus diinduksi pada media kalus terdiri daTi; makro daD mikro nutrisi daTi MS(7) daD ditambahkan 0,5 mg/l nicotinic acid, 0,5 mg/l
Aplikasi I sotop don Radiasi. J 996
pyridoxin. HCI, 1,0mg/i thiamin.HCI,1 g/i caseinhydrolysat, 25"mg/i tryptophan, 35 gr/l sukrosa,100 mg/i inositol, 2 mg/i 2,4-D, 0,5 mg/i BAP dan pH medium diatur 5,8 sebelumdiautoklaf. Sekitar 7 embrio ditanam pada mediakaIus di daIam petridish dengandiameter9 cm. Media Regenerasi.Kalus embriogenikyang terbentuk sekitar 15 hari setelahditanam, diamati di bawah mikroskopstereokemudiankoleoptildan koleorizadibuang dari gumpalan kalus yang terbentuk.KaIus embriogenik tersebutdipindahkanke media regenerasidengankomposisi sarnasepertimediakaIUSkecualihormon2,4-D diganti dengan0,5 mg/i IAA dan ditambahkan2 mg/i BAP. Media Pembentukan Akar dari Plantlet. Pucuk yangsudahterbentukdari kaIus embriogeniktanamanpadi kemudiandipindahkanke media MS(7) bebasbormondi daIam botol atau erlenmeyerberukuran 500 ml selama1 bulan sehingga memperolehplantlet dengan sistemperakaran yang memadai. Pemindaban Plantlet ke Kompos dalam Pot Plastik di Rumab Kaca. Plantlet daTidaIam botol dipindahkan ke kompos di daIam pot plastik di rumah kaca. Tanamantersebutkemudian ditutup dengangelas plastik yang tembuscahayaselama2 hari untuk menjagakelembapan. Setelah tanaman cukup kuat dipindahkan ke lapangan untuk mendapatkantanamanRo. PengamatanGenerasi Rl daD R2 di Lapangan. Untuk pengamatanvariasi somaklonaIditanam biji daTi tanamanRo untuk mendapatkantanamanRI dan biji daTi tanaman Rl untuk mendapatkan tanamanR2. PengamatangenerasiRI dan R2 meliputi; tinggi tanaman,jumlab anakan produktif, panjang daun bendera,panjang maIai,jumlah gabahper maIai,persentase kehampaan,dan umur tanaman.
HASH. DAN PEMBAHASAN RegenerasiTanaman. Kalus embriogenikdipindahkan ke media regenerasiuntuk regenerasitanaman. Hasil pengamatanmenunjukkanbahwa hampir 36,26% dari kalus embriogenikyang dipilih mengalamipembentukan spothijau. Perkembanganpucuktanamandari kalus embriogenikpada subspesiesindica di media regenerasi merupakankelanjutandari perkembanganspothijau yang diperolehselamakultur!!! Y!!!Q(8, 9, 10). NAKANO dan MAEDA (11), mengatakanbahwapembentukanspotsampai menjadi pucuk membutuhkanwaktu sekitar 14 hari. Hasil pengamatanyang dilakukan terhadappembentukan pucuk dari galur mutan G493 terjadi selama 9 hari. Hal ini lebih cepathila dibandingkandaTi basil pengamatan NAKANO daD MAEDA (11). Semua kalus yang telah berdiferensiasimenjadi pucuk dipindahkanke media MS bebas hormon. Pada media MS bebas hormon, pucukpucuk tanaman tersebut berkembang menjadi plantlet. Sebagianbesardari spot-spothijau yang dihasilkan selarna kultur !!! Y!!!Qtidak terjadi diferensisasiuntuk pucuk. ROSANA dkk (12) dan MASHYUDI dkk (13) melaporkan bahwa spot-spothijau yang terbentukpadakalus daTi VarietasIR 64 tidak berkembangmenjadi pucukdi media regene-rasi.Spot-spothijau daTikalus VarietasIR 64 ini
mempunyaikarakteristikyang hampir sarnadengangaIur Mutan G 493,di manasebagianbesarspot-spothijau dari kaJusembriogeniktidak berkembangmembentukpucuk. Sturn lanjutan mengenaidiferensiasitanamandari kaIus embriogeniktanamanpadi varietasindica sangatmenarik untuk dikerjakan. Oleh karena pengamatan di bawah mikroskopmemperlihatkanbahwasemuaspot hijau yang terbentukberasaI dari kalus embriogenik yang mempunyaikarakteristikglobular,permukaankalusyang licin dan kompak sekali. Tetapi spot hijau yang dihasilkan tidak semuanyamampuberkembangmenjadi pucuk. Beberapa gumpaIankaIus yang menghasilkan pucukdipindahkan ke media MS bebas barman untuk pembentukan akar tanaman.Tanamanberkembangdenganbaik padamedia MS bebashormonsampaiberumur20-25 hari. Tanaman yang mempunyaiakar yang cukup bagusdipindahkanke pot plastik berisi tanah dengangenanganair. Setiappot plastikhanyaditanam dengansatutanaman,dan tanaman ini disebutdengan generasiRo. Sekitartiga bulan umur tanaman di pot plastik, maka tanaman tersebut sudah menghasilkanbiji. Variasi Somaklonal untuk Umur Genjab. Benihyang berasaldaTigenerasiRo ditanampermaIaiuntuk mengamativariasi somaklonaIterutama untuk umur genjah. Beberapaparameteryang berhubungandengan gnat-gnatagronomisseperti;jumlah anakanproduktif, panjang maIai, berat seribubutir, panjangdaun bendera,dan umur tanamandiamatipada generasiRI. Basil pengamatan daTi klon tanaman DomerRI-8, RI-9, daD RI-II beberaparumpun mempunyai umur yang agak genjah, yaitu 104hari dibandingkan denganklon tanamanlainnya,yaitu sekitar114hari. Tanamanberumurgenjahtersebut diberi Domerklon tanamanbarn untuk pengamatan pada generasiR2. Benih-benihyang berumurgenjahbesertaklon lainnya dilanjutkan penanamanpada generasi R2. Basil pengamatanmenunjukkanbahwa umur genjah tesebutditurunkanpadagenerasiR2. Nomerklon tanaman R2-8b,R2-9a,daDR2-lla mempunyaiumur sekitar93 hari dibandingkandenganklon tanamanlainnyayangberumur 104 hari. Penanaman pada musim kemarau sangat mempengaruhibeberapaparameteryang diamati seperti; tinggi tanaman,panjangdaun bendera,jumlah gabahper maIai dan umur tanamansecarakeseluruhan(Tabel 2.). Tanaman generasiRl yang ditanam pada musim hujan sekitarbulan Januari 1994mempunyaipanjangdaunbendera yang agak pendekdan jurnlah gabahpermalai yang sedikit bila dibandingkan dengan tanaman generasiR2 yang ditanam pada musim kemaraubulan Mei--SeptembeT1995. Klon lanaman Domer R2-8b, R2-9a, dan R2lla telah terjadi mutasispontanyang mengakibatkanadanya variasi somaklonal. Pengamatansitogenetik akan dapatmemberikangambaranyang pastiapakahtelah terjadi perubahan pada level khromosom selama kultur jaringan. LAZAR dkk. (14) melaporkanadanyavariasi somaklonalyang mengarahpada sifat toleran suhu dingin dari tanamangandumyang berasaldari kultur jaringan. Basisdari variasi somaklonalini adalah aberasikhromosom (15). Variasi somaklonaltelah dideteksipada level molekular dari tanamankentangoleh LANDSMANN dan
Aplikasi I salop don Radiasi. J 996
UHRIG (16). Variasi somaklonaltanamanpadi yang bersifat jantan mandul dari subspesiesindica (IR 24 daDm 54) telah dilaporkan oleh LING dkk (17). Pengamatan generasi R2 menunjukkan bahwa sifat jantan mandul dikontrol oleh dua gen yang bebaspadainti. Pengamatansifat-sifat agronomisyang lain dari klon-klon terpilih (R2-8b, R2-9a, dan R2-11a) mempunyai beratgabahyang lebih baik pada generasiRl, tetapi bukan yang terbaik dari klon tanaman-tanamanlainnya. Jumlah gabah permalai terbanyak ditemukan pada kIon tanamanDomerR2-4, sedangkanpada generasiRI klon tanaman tersebutjuga mempunyai gabah permalai terbanyak.Tiga Domerklon tanamanyang berumurgenjah dapatdijadikan stok plasmanutfah untuk digunakandalam persilangandenganjenisvarietaslainnya.KHUSH dan KlNOSffiTA (18) menyebutkanbahwa genEf-l (Earliness1) bertanggungjawab untuk umur tanamanpadi daDterkait padakhromosom10.
KESIMPULAN Hasil penelitian kultur jaringan daD variasi SOmaklonal untuk tanaman berumur genjah dapat diambil beberapakesimpuIan; I. DiperolehtanamandaTinomor klon R2-8a,R2-9a,dan R2-lla berumurgenjah sekitar 93-104 hari. Penelitian ini perlu dilanjutkan untuk menganalisisstruktur khromosom daD segregasi tanaman yang berumur genjah untuk melihat kemungkinan adanya mutasi spontan. 2. Musim tanamsangatmempengaruhipenampilansifatsifat agronornistanamanseperti; tinggi tanaman,panjang daunbendera,danjurnlah gabahper malai, serta
4. BHASKARAN, S., SMITH, RH., PALIWAL, S., and SCHERTZ, K.F., Somaclonal variation from Sorghum bic%r (L.) Moench cell culture, Plant Cell Tissue and Organ Culture 2 (1987) 189.
5. EVANS, D.A., and SHARP,W.R., Applicationsof somaclonalvariation,Biotechnology! (1986) 528. 6. PAGLIUSO, S.H., PULLMAN, J., and RAPPAPORT, L., Somaclonal variation in celery: Screening for resistance to Fusarium oxysporum f.sp.apii, Theoretical And Applied Genetics n (1988) 446.
7. MURASillGE, T., and SKOOG, F., A revisedmedium for rapid growthand bioassaywith tobaccotissue cultures",Physiol. Plant ~ (1962) 473. 8. ABE, T., and FUTSUHARA, Y., Efficient plant regenerationby somaticembryogenesis from root callus tissuesof rice (Oryza sativa L.), J. Plant Physiol. ill (1985) Ill. 9. ABE, T., and FUTSUHARA, Y., Genotypicvariability for callusand plant regeneration,Thor. Appl. Genet. II (1986) 3. 10. ISHAK, and SOERANTO,"Pembentukankalus dan regenerasitanamanmutan padi (Oryza sativa L.) varietas Atomita-l dan 2", Aplikasi Isotop dan Radiasi(RisalahPertemuanIlmiah Jakarta,1993), BATAN, Jakarta (1994) 187. 11. NAKANO, H., and MAEDA, E., Shootdifferentiation in callus of Oryzasativa L "., Z. Pflanzenphysol.2(1979)449. 12. ROSANA, S, ISHAK, daDDWIMAHY ANI, I., "Pengamh sorbitol terhadappembentukankalus embriogenik daDregenerasipada tanaman padi (Oryza sativa.L)", Seminar Biologi XIV daD Konggres NasionalBiologi XI, Jakarta(1995).
umur tanaman.
UCAPANTERIMA KASm
13. MASYHUDI, F., Pengamhgenotiptanarnanterhadap pembentukankalus daD regenerasitanarnanpadi subspesiesindica, japonica dan javanica, Abstrak Hasil PenelitianPertanianIndonesia.II (1994)2.
Penulis mengucapkanrasa terima kasih kepada Yulidar yang telah membantupenelitian kultur jaringan padi ini, sertaPak Darmo Saputroyang telah membantu penelitian di lapangan.
14. LAZAR, MD., CHEN, T.H.H., GUSTA, L. V., and KARTHA, K.K., Somaclonalvariation for free7ing tolerancein a populationderivedfrom norstarwinter wheat, Theoretical and Applied Genetics ~
DAFTAR PUSTAKA
15. LEE, M., and PHILLIPS, R.L., The chromosomal basis of somacional variation plant physiology, Plant Molecular Biology 12 (1988) 413.
1. LARKIN, P.I., and SCOWCROFf, W.R., Somaklonal variation -a novel source of variability from cell cultures for plant improvement, Theoretical And Applied Genetics, QQ (1981) 197.
2. DAVIES, P.A., PALLOTA, M.A., RYAN, S.A., SCOWCROFf, W.R., and LARKIN, P.I., Somaclonal variation in wheat: geneticand cytogenetic charachterisationof alcohol dehydrogenase1 mutants, Theoreticaland Applied GeneticsII (1986) 644. 3. RYAN, S.A. and SCOWCROFT,W.R., A Somaclonal variant of wheat with additional b-amylase isozymes,Theoretical and Applied Genetics.1.1 (1987) 459.
(1988) 480.
16. LANDSMANN, J., and UHRIG, H., Somaclonalvariation in solanumtuberosumdetectedat the moleculerlevel, TheoreticalApplied Genetics11 (1985) 500. 17. LING, D., MA, Z., CHEN, W., and CHEN, M., Variation of somaclonal male sterile lines of Indica Rice by cell culture, Acta Genet. Sin. li (1988) 9.
18. KHUSH, G.S., and KINOSHITA, T., "Rice karyotipe markergenes,and linkage groups",Rice Biotechnology,Biotechnologyin Agriculture 6 (1991)83.
----
Aplika.fi I.fotop don Radiasi, J 996
Tabel
Pengamatan agronomis daTi klon-klon tanaman padi hasil daTi kultur jaringan pada generasi R 1 -
Klon
Tinggi tanaman
tanaman
--
-
RI-l RI-2 RI-3 Rl-4 Rl-5 RI-6 Rl-7 RI-S" RI-9" RI-IO Ri-ll" Rl-12 RI-13 Rl-14
84,15:1::6,74 88,70%4,37 86,67%6,30 91,12%5,83 89,62%4,67 91,27%8,03 80,10%3,82 78,41%5,84 81,22%4,50 83,38:1::6,30 88,15%7,10 93,00%5,75 88,85%5,15 83,94:1::6,11
Panjang malai
Panjang daun bendera
Anakan produktif
Persentase kehampaan
Jumlah gabah per malai
28,65:1:4,70 29,80:1:4,88 29,28:1:5,43 28,28:1:3,67 28,11:1:5,27 28,24:1:5,33 26,81:1:3,54 26,79:1:4,73 27,50:1:4,06 27,96:1:4,98 20,88%8,43 28,13%7,16 28.16%3,79 27,88:1:4,37
6,25:t:2,30
29,55:t:17,OO 99,20:1:20,70
7,54:t:3,24
25,27:t:13,70 106,20:t:24,46 17,74:tl,80
7,33:t:2,46 8,24:t:3,% 7,85:t:2,96 8,O4:t:2,30
28,63:t:18,96 23,17:t:7,72 23,46:t:19,38 25,08:t:ll,44
6,57:t:2,29
24,33:t:15,28 94,67:t:14,60
7,65:t:l,90 8,73:t:2,63 9,42:t:4,93 9,81:t:3,79 8,63:t:3,02 7,74:t:3,16 7,52:t:2,62
14,29:t:7,41 22,08:t:13,45 32,44:t:24,03 23,62:t:13,65 19,54:t:12,95 18,98:t:8,86 18,24:t:8,16
111,67:t:21,26 122,08:t:30,43 I 13,OO:t:22,21 113,96:t: 18,59 95,47:t:23,90 95,92:t:14,52 110,72:1:22,78 108,65:t:18,96 121,79:t:24,35 120;26:t:15,52 107,24:t:20,OO
Berat 1000 butir 17,40:t4,30 18,70:t1,60 f9,19:t1,46 18,OO:t2,O3 19,21:1:0,97 18,O8:t3,70 18,59:tl,13 18,45:t1,95 17,24:t2,97 18,43:t3,22 18,43:tI,O6 18,92:tl,57 19,35:1:0,90
Tabel 2. Pengamatan agronomis dari klon-klon tanaman padi hasil kultur jaringan dari generasi R2
--No. Klon
Tinggi
tanaman
tanaman
R-la R2-1b R2-2a R2-2b
94,30:1:9,90 96,60:1:7,63 88,90:1:7,06 92,50:1:7,09 92,90:1:3,60 97,00:1:4,11 89,00:1:4,29 88,82:1:3,71 86,55:1:5,39 82,70:1:6,88 79,22:1:3,94 76,59:1:4,81 85,20:1:4,68 90,30:1:3,81 94,70:1:5,35 94,00:1:5,98 %,48:1:3,13 95,80:1:1,81 97 ,20:1:4,54
R2-3
R2-4 R2-5a R2-5b R2-6
R2-7 R2-8a R2-8b** R2-9a** R2-9b R2-10a R2-10b R2-11a** R2-11b R2-12a R2-12b R2-13a R2-13b R2-14a R2-14b Kontrol
95,20:1:4,54 95,10:1:3,87 95,10:1:2,23 92,10:1:3,07 85,60:1:3,89 94,30:1:5,06
Panjang malai
Panjang daun bendera ---
25,80:1:0,79 26,60:1:1,26 26,20:1:1,23 23.40:1:2,17 24,10:1:2,85 25,10:1:1,79 24,35:1:1.,11 23,55:1:0,82 22,67:1:1,58 21,80:1:6,83 23,73:1:1,68 23,93:1:4,81 24,53:1:1,85 24,67:1:1,41 25,40:1:1,58 25,60:1:1,43 24,74:1:0,90 24,50:1:1,65 24,30:1:1,16 24,30:1:1,42 24,00:1:1,05 24,60:1:0,70 24,80:1:0,79 24,60:1:1,84 24,90:1:0,75
33,01:1:3,18 36,70:1:3,89 35,40:1:4,50 32,70:1:4,45 34,70:1:6,73 36,60:1:4,55 33,50:1:4,88 32,82:1:3,52 28,67:1:6,36 34,30:1:6,99 34,27:1:5,55 32,19:1:5,10 32,47:1:5,38 33,40:1:6,73 34,40:1:6,08 33,20:1:4,89 36,56:1:2,84 37,00:1:2,16 37,80:1:2,39 37,50:1:1,65 36,70:1:6,78 36,00:1:2,21 36,00:1:2,83 34,00:1:3,02 29,00:1:4,27
Anakan produktif
Persentase kehampaan
Jumlah gabah per malai
Berat 1000 butir
7,40:1:3,18 6,80:1:1,81 7,90:1:1,13 5,10:1:1,52 6,20:i:l,40 6,50:1:0,71 6,90:1:0,88 7,27:i:l,01 5,44:i:l,33 5,50:1:1,08 5,27:i:0,79 4,70:1:1,23 7,33:i:l,88 5,II:i:l,05 5,10:1:1,52 6,70:1:1,25 6,48:1:1,44 6,80:1:2,30 5,80:i:l,62 5,60:i:l,26 6,30:1:1,42 5,30:i:0,48 6,30:i:l,16 6,00:1:0,67 7,20:1:0,79
21,18:i:5,36 18,70:i:8,42 13,99:i:6,73 22,80:i:3,78 15,55:i:4,48 20,97:i:4,73 16,72:i:8,03 21,96:i:l0,86 19,39:i:7,74 21,00:i:6,08 11,50:i:4,74 17,05:1:6,71 17,29:1:6,09 15,71:i:3,O4 16,10:i:3,55 14,33:1:2,40 17,71:i:6,55 18,91:i:4,92 11,66:i:4,75 12,20:i:4,10 16,50:i:2,46 16,23:i:2,55 26,51:*-3,19 17,63:1:9,72 12,59:1:0,42
152,20:i:38,88 189,10:i:21,68 165,00:i:29,84 142,50:i:26,17 185,75:i:32,40 205,30:1:27,49 162,40:i:27,22 147,27:i:32,32 156,22:i:25,91 138,60:i:23,49 132,78:i:21,79 148,13:i:31,11 163,07:1:29,25 140,70:1:29,93 189,56:i:36,44 202,00:1:46,83 184,59:i:45,61 177,30:i:41,64 175,50:i:31,17 171,60:i:20,98 183,90:1:65,07 185,50:i:36,38 178,33:i:49,58 200,4:1:48,00 145,10:1:18,50
19,70:1:1,24
-
.Didapatkan tanamanberumurgenjah (104 bari) pada generasiRl ..Umur tanamansudah homogen(93 hari) pada generasiR2
19,45:1:0,60 19,62::i:O,47 20,09::i:O,53
20,24:1:0,23 20,08:1:5,62 20,77:1:1,10 19,23::i:O,65 20,02::i:O,61 19,77:i:l,14 20,61:1:3,33 19,36::i:O,91 19,63::i:O,75 18,87::i:O,93 19,28:1:0,72
19,32*0,28 19,49::i:O,61 19,69::i:O,71 19,42::i:O,57 18,60::i:O,53 19,80::i:O,70 19,73::i:O,78 18,70::i:O,48 19,52::i:O,73
--
20,85*1,36
Aplikasi Isotop dol! Radiasi. 1996
DISKUSI
YEN! MELDIA
KUSNO MARTOYO
1. Apakah semuakalus bisa membentukpucuk? 2. Bagaimanaciri-ciri kalus yangbisa membentukpucuk? 3. Media apa kalus yang digunakan untuk regenerasi?
Apakah sudahdilakukan penelitian urnur padi pada berbagaijenis tanah, mengingatsetiap tanah mempunyai sifat-sifatyang berbeda? ITADWIMAHYANI
ITA DWIMAHY ANI 1. Pada penelitian ini menggunakangalur muffin G493, blus yang terbentuk36,26%,akan tetapi yang mampu membentukpucuk hanya sekitar 30%. 2. Ciri-ciri khusus yang bisa membentukpucuk adalah kalus yang mempunyai karakteristik globular, permuban kalus licin, daDkompak. 3. Media MS. (Murashigedan Skorg),akan tetapi hormon 2,4 D diganti dengan IAA yang dikombinasikan denganBAP.
SHOLEH A VIVI 1. Apakah sudahpemah ditemukanorang gen untuk sifat genjah?(genyang mencirikan sifat genjah). 2. Apakah penelitian ini akan dilanjutkan pada penelitian R8, R9, R II. Apakah memangpunya gen yang mencirikan sifat genjahtanaman?
IT A D WIMAHY ANI 1. Gen yang mencirikan umur tanaman telah dikemukakan oleh KUSH dan KINOSHITA yang menyebutkan bahwa gen Ef -1 (Earliness-I) bertanggungjawab untuk umur tanaman daft terkait pada kromosom 10.
2. Va, penelitian ini akan dilanjutkan secarasitogenetik untuk mendapatkaninformasi yang mantap terhadap sifat umur genjah.
Dalam penelitian ini pengujian umur padi pada berbagaijenis taoah belum dilakukan. Pada tahap yang lebih lanjut, setelah sifat umur tanaman homogendaD mantapakandilakukan pengujianterhadapberbagailokasi, yang lebih dikenal denganpengujianmulti lokasi.
MARnNUS MARDJO I. Apa ada ketentuanumur berapasuatutanamandisebut genjah? 2. Lebihgenjahnyatanamandalampenelitianini apa betul karenafaktor genetikataukarenafaktor-faktorlain yang menyangkutlingkungan sepertikelembapantaoah daD kesuburantaoah?
ITA DWIMAHYANI 1. Tidak ada ketentuan yang pasti (standar), karena genjab itu sifatnya relatif. Dalam penelitian ini, untuk menentukan umur genjah tanaman dengan menggunakan pembanding induknya (tetuanya) selama umurnya lebih pendek dari tetua kita anggap genjah. 2. Umur genjah tanarnan dalam penelitian ini dianggap betul, karena faktor genetik. Dibuktikan dengan penanaman dua generasi berturut-turut pada musim yang berbeda, ternyata sifat umur genjah tersebut tidak berubah
Ke Daftar Isi