USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TRON (TEKNOLOGI REAKTOR ORGANIK) PENGOLAH SAMPAH ORGANIK DAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI PENGHASIL MAKROORGANISME KAYA PROTEIN BAGI ITIK MANILA BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Nur Azizah 11/320210/PT/06204 Zein Ahmad Baihaqi 11/313629/PT/06008 Janu Herjanto 12/331833/PT/06287
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
DAFTAR ISI Kulit Muka ....................................................................................................... i Halaman Pengesahan........................................................................................ ii Daftar Isi ........................................................................................................... iii Daftar Tabel...................................................................................................... iv RINGKASAN .................................................................................................. 1 BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 2 A. JUDUL PROGRAM .......................................................................... 2 B. LATAR BELAKANG........................................................................ 2 C. PERUMUSAN MASALAH .............................................................. 3 D. TUJUAN ............................................................................................ 4 E. LUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................... 4 F. KEGUNAAN ...................................................................................... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5 BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 8 BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12 LAMPIRAN ..................................................................................................... 13
iii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kebutuhan nutrisi itik berdasarkan fase umurnya ...................................07 Tabel 2. Kandungan Nutrien Bahan Pakan ...........................................................07 Tabel 4. Susunan proporsi dan kandungan nutrien ransum ..................................08 Tabel 5. Anggaran Biaya Penelitian ......................................................................11 Tabel 6. Jadwal Kegiatan Program .......................................................................11
iv
RINGKASAN Sampah maupun limbah tentunya dapat menjadi suatu masalah dan juga dapat bermanfaat dalam memperkuat perekonomian masyarakat. Berbagai jenis sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga serta limbah yang dihasilkan oleh ternak apabila tidak dikelola secara baik dan benar, dapat berpotensi buruk pada ekonomi masyarakat karena akan menyerap dana yang cukup besar untuk penanganannya baik dari segi kebersihan, kesehatan maupun lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meghasilkan pakan alternatif kaya protein yang bersumber dari makroorganisme tanah yang diperoleh melalui pengolahan hasil sisa sampah organik rumah tangga seperti daun-daun kering, sisa makanan dan sayuran sisa serta ditambah dengan kotoran ternak sebagai sumber mikrobia pengurai (starter) menggunakan suatu teknologi yang kami sebut dengan “Reaktor Pakan”. Target dari penelitian ini yaitu makroorganisme yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik dan kotoran ternak dapat dijadikan sebagai pakan sumber protein sebagai alternatif pengganti pakan konsentrat bagi ternak unggas terutama “entog” atau itik manila. Metode yang digunakan yaitu sampah organik dan kotoran ternak yang dicampur dengan tanah kemudian dimasukkan kedalam “Reaktor Pakan”. Selama kurang lebih satu bulan, reaktor tersebut akan menghasilkan berbagai macam makroorganisme yang dapat dikonsumsi oleh ternak itik. Makroorganisme seperti cacing tanah jenis Lumbricus, Pheretina dan perionyx diberikan sebagai pengganti pakan konsentrat terutama dalam mencukupi kebutuhan protein pada ternak itik. Sebanyak 100 ekor itik manila akan diteliti yang dibagi menjadi 4 perlakuan, dengan variabel data yang akan diambil yaitu performans ternak tersebut.
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
JUDUL PROGRAM Program kreativitas mahasiswa bidang penelitian ini berjudul TRON (Teknologi Reaktor Organik) Pengolah Sampah Organik Dan Kotoran Ternak Sebagai Penghasil Makroorganisme Kaya Protein Bagi Itik Manila.
B.
LATAR BELAKANG Ledakan penduduk yang pesat memberikan kontribusi perluasan lahan hunian. Semakin luas suatu daerah pemukiman, semakin besar pula masalah yang ditimbulkan, diantaranya adalah masalah sampah. Sampah berdampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan dan sosial ekonomi. Salah satu sampah yang banyak terdapat disekitar kota yaitu sampah pasar serta sampah rumah tangga. Sampah pasar diantaranya sisa sayuran, buah-buahan yang terbuang, makanan, dan daun-daun pembungkus makanan serta sampah rumah tangga seperti sisa makanan sehari-hari dan daun-daun kering. Sampah yang tidak dikelola dengan baik tentunya akan kian menumpuk, sehingga mencemari lingkungan dan sebagai sumber penyakit yang pada gilirannya akan menghambat laju gerak ekonomi masyarakat. Tidak hanya sampah yang dapat menjadi masalah apabila tidak diolah dengan baik, limbah terutama dari ternak seperti kotoran ternak maupun sisa pakan juga bisa menjadi masalah pencemaran lingkungan. Disisi lain, sampah maupun limbah dapat juga menjadi salah satu sumberdaya penting dalam mengangkat perekonomian masyarakat. Kondisi ini akan terjadi apabila sampah dan limbah tersebut dapat dikelola secara profesional, yaitu dengan memilah sumber bahan organik yang ada kemudian diolah menjadi bahan bakar/sumber energi maupun menjadi pakan ternak. Pakan merupakan biaya variabel terbesar dalam suatu usaha peternakan yang dapat mencapai 70% dari total biaya variabel. Komponen utama yang dibutuhkan dalam pakan adalah sebagai sumber energi, sumber protein, dan sumber vitamin dan mineral. Industri perunggasan merupakan penyedia protein hewani utama di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik, tahun 2012 terdapat 44.356.543 ekor itik dengan rata-rata pertumbuhan antara tahun 2012 sampai dengan 2013 sebesar 4.41%. Konsumsi daging itik maupun unggas selain ayam pada tahun 2011 sebesar 2
0.05 kg/kapita/tahun. Daging itik saat ini mulai banyak peminatnya, hal ini bisa dilihat dengan banyaknya rumah makan yang menyediakan menu daging itik. Sumber daging itik bisa berasal dari itik betina afkir atau itik jantan yang sengaja dibesarkan untuk pedaging. Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging itik adalah tidak efisiennya dalam memanfaatkan pakan (Sinurat et al.,1993), sehingga biaya produksi menjadi tinggi. Biaya produksi kira-kira 50% lebih tinggi dibanding dengan ayam potong, yang disebabkan rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong (Yeong, 1994). Berdasarkan hal diatas diperlukan adanya suatu pakan alternatif penyedia sumber protein yang dapat diberikan pada ternak itik guna menekan biaya produksi pada pakan. Pakan alternatif tersebut dapat dihasilkan melalui suatu pengolahan menggunakan TRON (Teknologi Reaktor Organik) dimana didalamnya diisi dengan berbagai macam sampah organik berasal dari pasar maupun rumah tangga dan kotoran ternak yang kemudian dicampur dengan tanah. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, pengolahan menggunakan TRON kemudian menghasilkan berbagai
macam
makroorganisme seperti cacing tanah yang dapat diberikan sebagai pakan sumber protein pada ternak itik. Diharapkan TRON (Teknologi Reaktor Organik) dapat menjadi suatu gambaran teknologi sederhana bagi masyarakat dan peternak pun dapat lebih mandiri dan sejahtera dengan memanfaatkan potensi dari sampah maupun limbah organik secara optimal dan menghasilkan pakan dengan biaya produksi yang lebih murah. C. PERUMUSAN MASALAH Selama ini pengolahan sampah organik hanya menitikberatkan pada pengolahannya menjadi pupuk kompos, padahal sampah maupun limbah dapat dikelola menjadi bahan bakar/sumber energi dan pakan ternak yang baik. Hal ini akan lebih bernilai ekonomis dan lebih menguntungkan. Melalui TRON (Teknologi Reaktor Organik) sampah dan limbah yang telah dipilah kedalam bagian bahan organik kemudian diolah untuk menghasilkan berbagai macam makroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sumber protein alternatif guna menekan biaya produksi pakan.
3
D
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan makroorganisme hasil pengolahan TRON (Teknologi Reaktor Organik) terhadap performan itik manila dan potensi pengembangan produk dilihat dari biaya produksinya serta potensi pengolahan sampah dan limbah organik.
E
LUARAN YANG DIHARAPKAN Ledakan populasi penduduk yang berdampak pada tingginya tingkat pencemaran lingkungan melalui sampah dan limbah menuntut adanya suatu teknologi pengolahan yang ramah lingkungan serta rendah biaya produksi. Biaya variabel terbesar pada suatu usaha peternakan terdapat pada biaya pakan. Pembuatan TRON diharapkan dapat menekan biaya produksi pada pakan karena melalui pengolahan bahan organik dari sampah dan limbah juga dapat menghasilkan suatu pakan sumber protein tinggi bagi ternak, tanpa perlu membeli bahan pakan sumber protein dari pabrik (pakan komersial).
F
KEGUNAAN 1. Sebagai pakan sumber protein alternatif pada itik manila. 2. Meningkatkan kemandirian akan bahan pakan. 3. Mengajak masyarakat untuk dapat mengolah sampah dan limbah bahan organik menjadi hal yang lebih menguntungkan. 4. Menekan biaya produksi sehingga menjadi lebih murah.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Itik Manila Itik merupakan salah satu jenis unggas yang mempunyai peranan strategis untuk menyediakan daging dan telur disamping ayam. Dibanding dengan bangsa itik lainnya, itik manila mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah itik manila lebih mudah beradaptasi terhadap lingkungan, tahan terhadap penyakit, mampu mengeram dan mengasuh anaknya secara baik, mempunyai kualitas daging yang baik dan mempunyai otot dada yang relatif besar (Srigandono, 1997). Itik Manila mempunyai daya guna makanan yang cukup tinggi dalam merubah makanan yang berkualitas rendah menjadi daging dan juga dapat memenfaatkan bahan makanan yang berserat kasar tinggi (Hutabarat, 1982). Selain itu, bulu itik Manila khususnya bulu sayap primer dan sekunder merupakan bahan baku yang dibutuhkan untuk industri shuttle cock (Antawidjaja et al., 1995). Sampah organik Sampah menurut Ecolink (1996) adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan atas dasar sifat biologis kimianya, sampah menurut Slamet (2000) dapat dibedakan antara lain sampah yang dapat membusuk seperti sisa makanan, daun, sampah sisa sayuran di pasar, sampah kebun, pertanian atau lebih dikenal dengan istilah sampah organik, sampah yang tidak membusuk seperti kertas, plastik, karet, gelas, logam yang lebih dikenal dengan istilah sampah anorganik. Limbah kotoran ternak Limbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah tersebut dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, energi dan media pelbagai tujuan (Sihombing, 2002). Penggunaan feses sapi untuk media hidupnya cacing tanah, telah diteliti menghasilkan biomassa tertinggi dibandingkan campuran feces yang ditambah bahan organik lain, seperti feses 50% + jerami padi 50%, feses 50% + limbah organik pasar 5
50%, maupun feses 50% + isi rumen 50% (Farida, 2000). Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah tersebut. Pengolahan sampah dan limbah organik Selama ini pengolahan sampah organik hanya menitikberatkan pada pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, padahal sampah dapat dikelola menjadi bahan bakar/sumber energi dan pakan ternak yang baik. Hal ini akan lebih bernilai ekonomis dan lebih menguntungkan. Bila sampah organik langsung dikomposkan maka produk yang diperoleh hanya pupuk organik. Namun bila diolah menjadi pakan, sampah tersebut dapat menghasilkan daging pada ternak dan pupuk organik dari kotoran ternak. Dengan demikian nilai tambah yang diperoleh akan lebih tinggi sekaligus dapat memecahkan pencemaran lingkungan dan mengatasi kekurangan pakan ternak (Bestari et al., 2011). Caranya yaitu, bahan organik (limbah organik), seperti sisa sayur-sayuran, dedaunan ditambahkan dengan kotoran hewan. Proses pengolahan ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik dan menghasilkan cacing yang menjadi sumber protein hewani bila digunakan sebagai pakan ternak. Bahan organik ini tidak dapat langsung digunakan atau diberikan kepada cacing, tetapi harus dikomposkan atau difermentasikan. Caranya adalah dengan membiarkannnya sekitar satu minggu. Kerja sama antara cacing tanah dengan mikroorganisme didalam tanah memberi fakta bahwa proses penguraian bahan organik bisa berjalan dengan baik. Walaupun sebagian besar proses penguraian dilakukan oleh mikroorganisme tetapi kehadiran cacing tanah dapat membantu proses tersebut karena bahan-bahan yang akan diurai oleh mikroorganisme telah diurai lebih dahulu oleh cacing. Dengan demikian, kerja mikroorganisme menjadi lebih efektif dan lebih cepat (Indriyani, 2011) Cacing tanah hidup dengan menguraikan bahan organik. Bahan organik ini menjadi bahan makanan bagi cacing tanah. Untuk memberikan kelembapan pada media bahan organik perlu ditambahkan kotoran ternak atau pupuk kandang. Selain memberi kelembapan, pupuk kandang juga menambah karbohidrat terutama selulosa
6
dan merangsang kehadiran mikroba yang menjadi makanan cacing tanah (Indriyani, 2011). Kebutuhan nutrien Itik Kebutuhan nutrisi itik adalah jumlah zat makanan yang diperlukan tubuh itik untuk melakukan aktivitas hidupnya. Besarnya jumlah pakan yang dikeluarkan atau diserap itik untuk mencukupi kebutuhan hidupnya tergantung dari faktor-faktor yaitu kesehatan itik, jenis dan kualitas bahan pakan dan waktu yang digunakan untuk menyerap nutrisi. Tabel 1. Kebutuhan nutrisi itik berdasarkan fase umurnya Unsur Nutrisi Protein (%) Energi Metabolisme (kkal) Serat Kasar (%) Lemak (%) Mineral: Kalsium (%) Fosfor (%) Asam amino: Lisin (%) Metionin (%) Triptophan (%)
Bahan baku Jagung Onggok Menir kedelai Kleci Lamtoro Daun singkong enceng gondok cacing tanah
starter 20-22 3000 4-7 4-7
grower 14-15 2800 6-9 3-6
layer 17-18 2900 6-9 4-7
0.90 0.70
0.80 0.70
2.80 0.50
0.40 1.10 0.24
0.35 0.25 0.20
0.30 0.70 0.20 (Supriyadi, 2010)
Tabel 2. Kandungan Nutrien Bahan Pakan ME PK(%) SK Ca(%) (Kcal/kg) 3350 8.9 3.78 0.02 3200 2.5 28.33 0.32 2216 32.4 10.67 0.03
P (%)
harga
0.23 0.03 0.4
4200 1400 4500
1790 0 0
10 23.4 20
20.54 21.3 21.2
0.03 1.4 0.99
0.2 0.21 0.56
3300 1000 2500
0
13.25
24.99
3.53
0.3
4000
0
68
1.2
0.55
1
0
(Hartadi et al., 2005)
7
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Klakah Kidul, Sendang Tirto, Berbah Sleman selama 5 bulan. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Hijauan Makanan Ternak dan Pastura Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta 1. Pembuatan TRON Bambu dipotong-potong dengan panjang 2 meter dengan lebar 5 cm. setelah dipotong, sebanyak 20 bambu direkatkan secara melingkar membentuk tabung dengan alas dan tutupnya terbuka. 2. Pengolahan sampah organik dan kotoran ternak Sampah organik seperti daun-daun kering, sampah sisa sayuran, sisa makanan dicampur dengan tanah yang kemudian ditambahkan dengan kotoran ternak (feses sapi dan ekskreta unggas) dimasukkan kedalam TRON yang kemudian didiamkan selama satu minggu. 3. Analisis Proksimat Bahan Pakan Analisis proksimat bahan pakan yang akan digunakan yaitu pakan legum seperti daun singkong, lamtoro dan enceng gondok meliputi serat kasar (SK), lemak kasar (LK), protein kasar (PK), bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) (AOAC, 2005). 4. Formulasi Ransum Disiapkan bahan-bahan pakan yang akan digunakan dalam pembuatan ransum. Dibuat 5 jenis ransum dengan formulasi yang berbeda pada sumber proteinnya. Pakan A yaitu dengan pemberian konsentrat campuran sedangkan pakan B yaitu dengan pemberian makroorganisme tanah. Tabel 3. Persentase perbandingan kandungan bahan pakan Ransum 1 2 3
Pakan A (%) 0 50 100
Pakan B (%) 100 50 0
Tabel 4. Susunan proporsi dan kandungan nutrien ransum PAKAN A Bahan baku Jagung Onggok
0:100% proporsi 47 11
ME (Kcal/kg) 1574.5 352
PK(%) 4.183 0.275
SK 1.7766 3.1163
Ca(%) 0.0094 0.0352
P (%) 0.1081 0.0033
harga 1974 154
8
Menir kedelai Kleci Lamtoro Daun singkong enceng gondok PAKAN B Bahan baku
21 14 3
465.36 250.6 0
6.804 1.4 0.702
2.2407 2.8756 0.639
0.0063 0.0042 0.042
0.084 0.028 0.0063
945 462 30
2
0
0.4
0.424
0.0198
0.0112
50
2
0
0.265
0.4998
0.0706
0.006
80
ME (Kcal/kg)
PK(%)
SK
Ca(%)
P (%) 0.0701 5 0.0013 5
harga
202.5 231
50%:50% proporsi
1281
Jagung
30.5
1021.75
2.7145
1.1529
0.0061
Onggok
4.5
144
0.1125
1.27485
Menir kedelai Kleci
4.5 7
99.72 125.3
1.458 0.7
0.48015 1.4378
0.0144 0.0013 5 0.0021
Lamtoro Daun singkong enceng gondok cacing tanah
1.5
0
0.351
0.3195
0.021
0.018 0.014 0.0031 5
1
0
0.2
0.212
0.0099
0.0056
25
1 50
0 0
0.1325 34
0.2499 0.6
0.0353 0.275
0.003 0.5
40 0
ME (Kcal/kg) 0
PK(%) 1.17
SK 1.065
Ca(%) 0.07
P (%) 0.0105
harga 50
5
0
1
1.06
0.0495
0.028
125
5 85
0 0
0.6625 57.8
1.2495 1.02
0.1765 0.4675
0.015 0.85
200 0
PAKAN C Bahan baku Lamtoro Daun singkong enceng gondok cacing tanah
63
15
100%:0% proporsi 5
5. Analisis Proksimat Analisis proksimat dilakukan kembali pada produk jadi dengan 5 komposisi yang berbeda tersebut.Meliputi serat kasar (SK), lemak kasar (LK), protein kasar (PK), bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) (AOAC, 2005). 6. Pemeliharaan Itik Itik yang digunakan dalam pemeliharaan yaitu Itik Manila atau yang terkenal dengan sebutan “entog” dengan menggunakan kandang starter (itik umur 1-4 minggu) dan kandang sederhana bagi itik umur 5-10 minggu. Tiap petak kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Digunakan 105 ekor entog 9
dengan 3 perlakuan (ransum pakan yang berbeda) sehingga setiap kandang terdiri atas 35 ekor entog dengan 5 replikasi dimana tiap replikasi berisi 7 ekor entog. 7. Analisis Data Data pertumbuhan masing-masing entog (ADG, FCR, dan FI) yang diperoleh dianalisis variansi pola searah, kemudian bila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT)
10
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 ANGGARAN BIAYA Tabel 5. Anggaran Biaya Penelitian Jenis Pengeluaran Sewa Laboratorium (@1orang=Rp 75.000) Analisis Proksimat 8 sampel (@1 sampel 400.000) Masker dan sarung tangan medis Pembuatan Kandang Sederhana Peralatan Kandang Sewa Lahan 5 bulan Pembelian DOD 105 ekor (@7500) Biaya obat dan vitamin Biaya Pakan Fase Starter (1-2 minggu) Biaya pakan fase grower-finisher biaya pakan legum Listrik 3 bulan Logbook dan alat tulis Biaya Operasional Biaya perjalanan ke lokasi penelitian dan toko pakan -Lain lain Analisis hasil dan pembuatan laporan Dokumentasi dan poster Total biaya anggaran
Biaya Rp 300.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 100.000,00 Rp 800.000,00 Rp 500.000,00 Rp 1.000.000, 00 Rp 787.500,00 Rp 100.000,00 Rp 350.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 150.000,00 Rp 50.000,00 Rp 212.500,00 Rp 500.000,00 Rp 150.000,00 Rp 300.000,00 Rp 12.500.000,00
4.2 JADWAL KEGIATAN Tabel 6. Jadwal Kegiatan Program Tahapan Kegiatan 1
Bulan Ke2 3 4
5
Persiapan
Persiapan laboratorium, kandang dan perlengkapannya Persiapan TRON Persiapan alat dan bahan penelitian Pemesanan bahan pakan dan DOD Pelaksanaan Analisis Proksimat Pemeliharaan Itik Pemanenan Itik Penyelesaian Data hasil penelitian Analisis data Penarikan kesimpulan Pembuatan laporan Penyerahan laporan
X X X X
X X
X X
X
X X X X X X X
11
DAFTAR PUSTAKA Antawidjaja, T., B. Wibowo, S. Iskandar, E. Juarini dan E. Masbulan. 1995. Pengaruh pencabutan bulu sayap terhadap produktivitas entok (Cairina moschata) di pedesaan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Balai Penelitian Ternak. Bogor. 386-388. AOAC. 2005. Official Method of Analysis of the Association of Official Analitycal th
Chemists. 18 ed. Maryland: AOAC International. United States of America: William Harwitz (ed). Bestari, J, Thalib, A. & Hamid, H. 2011. Pengaruh kombinasi pemberian pakan silase jerami padi cairan rumen kerbau dan molase terhadap pertambahan bobot badan sapi peranakan ongole. Seminar nasional Peternakan dan Veteriner, hal. 242-250. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor. Ecolink. 1996. Penanganan dan Pengelolaan Sampah. Gramedia. Jakarta. Farida E. 2000. Pengaruh Penggunaan Feses Sapi dan Campuran Limbah Organik Lain Sebagai Pakan atau Media Produksi Kokon dan Biomassa Cacing Tanah Eisenia foetida savigry. Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. IPB, Bogor. Hartadi, Hari, Soedomo Reksohadiprojo, dan Allen D Tillman. 2005. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hutabarat, P.H. 1982. Genotype x Nutrition Interactions in Growth and Laying Performance of Duck. Ph.D. Thesis. University of Philippines at Los Banos. Indriyani,Y.H. 2011. Membuat Kompos Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta Sihombing D T H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor. Sinurat, A.P., Miftah dan T. Pasaribu. 1993. Pengaruh sumber dan tingkat energi ransum terhadap penampilan itik jantan lokal. Proc. Seminar Penelitian dan Pengembangan Ternak. Balitnak, Ciawi, Bogor. Slamet. 2000. Klasifikasi dan Penggolongan Jenis Sampah. Gramedia. Jakarta. Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Yeong, S.W. 1994. Promoting growth efficiency in ducks. Poult. Int.(July). 12
LAMPIRAN Lampiran I Biodata A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Nur Azizah
2 Jenis Kelamin
P
3 Program Studi
Ilmu dan Industri Peternakan
4 NIM
11/320210/PT/06204
5 Tempat dan Tanggal Lahir
Jombang, 14 Januari 1993
6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP
[email protected] 085732367707
B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi
SDN KEBONTEMU I
Jurusan Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
SMP Mts AT-TAUFIQ
SMA MA AL-BAIRUNY
2005-2008
2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah No 1 2 3
/ Seminar
Waktu dan Judul Artikel Ilmiah
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. 1 2 3
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 20 Oktober 2013 Nur Azizah
1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Zein Ahmad Baihaqi L Ilmu dan Industri Peternakan 11/312629/PT/06008 Kediri, 14 Juni 1993
[email protected] 085743594514
B. Riwayat Pendidikan SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN Blabak 4
MTsN Kediri 2
MAN Kota Kediri 3
Jurusan
-
-
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah No 1 2 3
/ Seminar
Waktu dan Judul Artikel Ilmiah
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. 1 2 3
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 20 Oktober 2013 Zein Ahmad Baihaqi
14
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Janu Herjanto
2 3 4 5 6 7
L Ilmu dan Industri Peternakan 12/331833/PT/06287 Metro, 07 januari 1994
[email protected] 08976811149
Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SMP SD Pertiwi Teladan SMP N 1 Metro
SMA SMA N 1 Metro IPA
2000-2006
2009-2012
2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah No 1 2 3
/ Seminar
Waktu dan Judul Artikel Ilmiah
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. 1 2 3
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 20 Oktober 2013 Janu Herjanto
15
Lampiran II Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang
Material Bambu, Kayu, tali
Masker dan sarung tangan tempat pakan
tempat minum
timbangan pakan
selang air
sewa lahan
sewa laboratorium analisis proksimat sampel bahan pakan logbook dan alat tulis
listrik
Justifikasi Pemakaian Kuantitas pembuatan 1000 patok kandang
Analisis laboratorium
2 pak
peralatan 20 teknis kandang peralatan 40 teknis kandang menimbang 1 buah jumlah pakan instalasi air 1 gulung minum pemeliharaan ternak
2
20m
analisis 4 orang daging analisis 8 sampel sampel bahan pakan pencatatan 1 pak jadwal, teknis serta data penelitian pemanas 3 bulan kandang SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan (Rp) 800
Keterangan 3 kandang perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 5 replikasi berisi 7 ekor itik
50000 5000
5000
150000
50000
10000
75000 400000
50000
50000 Rp 6.100.000,00
16
2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Pemakaian Ternak pembelian DOD penelitian obat dan usaha kesehatan vitamin ternak pakan fase pakan starter pabrikan/pakan adaptasi awal pakan fase pakan growerpemeliharaan finisher pakan pakan tambahan legum
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
105 ekor 1 pak
7500 100000
1 sak
350000
10 sak
350000
50 kg
10000
SUB TOTAL (Rp)
Keterangan
pakan legum:lamtoro, daun singkong dan enceng gondok Rp 5.237.500,00
3. Perjalanan Material Perjalanan ke desa Klakah Kidul, Sendang Tirto, Berbah perjalanan ke toko pakan ternak
Justifikasi Perjalanan lokasi pemeliharaan ternak pembelian pakan fase starter-finisher
Kuantitas 4 orang
Harga Satuan (Rp) 100000
4 orang
25000
SUB TOTAL (Rp)
Keterangan
500000
4. Lain-lain
Material Operasional kandang (sekam)
Justifikasi peralatan penunjang pemeliharaan ternak
Kuantitas 10 kg
Harga Satuan (Rp) 21250
Keterangan
17
analisis hasil dan pembuatan laporan Dokumentasi dan poster
pelaporan hasil penelitian
150000
dokumentasi dan publikasi penelitian
300000
SUB TOTAL (Rp)
Rp 662.500,00
Total (Keseluruhan)
Rp 12.500.000,00
Lampiran III Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Alokasi Waktu Bidang (jam/minggu) No Nama / NIM Program Studi Ilmu Uraian Tugas 1. Nur Azizah Ilmu dan Nutrisi 360jam/20 Pembuatan kandang, Industri Makanan minggu pemberian pakan dan Peternakan Ternak minum, pencampuran pakan, penimbangan ternak, uji daging, sanitasi kandang, pembuatan brooder, pembelian pakan konsentrat, pembelian timbangan dan selang air, pembelian vitamin dan obat. Zein Ahmad Ilmu dan Ilmu dan 360jam/20 Pembuatan kandang, Baihaqi Industri Industri minggu pemberian pakan dan Peternakan Peternakan minum, pencampuran pakan, penimbangan ternak, uji daging, sanitasi kandang, 3 pembuatan brooder, pembelian pakan legum, pembuatan TRON, pembelian DOD
19
Janu Herjanto Ilmu dan Industri Peternakan
4
Ilmu dan 360jam/20 Industri minggu Peternakan
Pembuatan kandang, pemberian pakan dan minum, pencampuran pakan, penimbangan ternak, uji daging, sanitasi kandang, pembuatan brooder, pembelian pakan fase starter, penyediaan sampah organik dan limbah organik, dokumentasi dan poster.
20
Lampiran IV Surat pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
22