USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SIPADAT-LBS (SISTEM PENGENDALIAN DAN OTOMASI – LOAD BREAK SWITCH) SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK INDONESIA
BIDANG KEGIATAN: PKM-KC
Diusulkan oleh:
Wisnu Indrajit
0806315944 Angkatan 2008
Haris Kasminto Aji 0806330945 Angkatan 2008 Imam Askolani
0806455282 Angkatan 2008
Samudera Al Hakam 1006758911 Angkatan 2010 Lauren
1006772216 Angkatan 2010
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SIPADAT-LBS (SISTEM PENGENDALIAN DAN OTOMASI – LOAD BREAK SWITCH) SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK INDONESIA
BIDANG KEGIATAN: PKM-KC
Diusulkan oleh:
Wisnu Indrajit
0806315944 Angkatan 2008
Haris Kasminto Aji 0806330945 Angkatan 2008 Imam Askolani
0806455282 Angkatan 2008
Samudera Al Hakam 1006758911 Angkatan 2010 Lauren
1006772216 Angkatan 2010
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011
i
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan
2. 3. 4.
5. 6.
7.
: SIPADAT-LBS (Sistem Pengendalian dan Otomasi – Load Break Switch) sebagai Solusi Peningkatan Efisiensi Sistem Distribusi Listrik Indonesia Bidang Kegiatan : Program Kreativitas Mahasiswa Karsacipta Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Wisnu Indrajit b. NIM : 0806315944 c. Jurusan : Teknik Elektro d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indonesia e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Nilam III no. 1 RT015/002 Sumur Batu, Kemayoran Jakarta Pusat HP 085692601233 f. Alamat email :
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Wahidin Wahab M.Sc., Ph.D. b. NIP : 1953.1125.1979.0210.01 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Purbaya no. 20 Jakarta Pusat HP 0811977779 Biaya Kegiatan Total : Rp 3.065.000,00 a. Dikti : Rp 3.065.000,00 b. Sumber lain : Rp c. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan Depok, 13 Oktober 2011
Menyetujui Ketua Departemen Teknik Elektro FTUI
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dr. Ir. Muhamad Asvial M.Eng.) NIP. 1968.0406.1994.0310.01
(Wisnu Indrajit) NIM. 0706269975
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pembimbing
(Dr. Kamaruddin, SIP, M.Si) NIP. 1970.1025.1998.0210.01
(Ir. Wahidin Wahab M.Sc., Ph.D.) NIP. 1953.1125.1979.0210.01 ii
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii DAFTAR TABEL...............................................................................................................iv A.
JUDUL PROGRAM ................................................................................................... 1
B.
LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................ 1
C.
PERUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 2
D.
TUJUAN ..................................................................................................................... 3
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................................................ 3
F.
KEGUNAAN .............................................................................................................. 4
G.
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 5
H.
METODE PELAKSANAAN ..................................................................................... 8
I.
JADWAL KEGIATAN............................................................................................... 9
K.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
L.
LAMPIRAN .............................................................................................................. 12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema kerja SIPADAT-LBS ................................................................ 3 Gambar 2. Blok diagram SIPADAT-LBS master dan slave................................... 4 Gambar 3. Load Break Switch (LBS) ..................................................................... 5 Gambar 4. Panel LBS .............................................................................................. 5 Gambar 6. Skema alur pengiriman SMS................................................................. 7 Gambar 5. Modem Wavecom Fasttrack M1306B .................................................. 6 Gambar 7. Mikrokontroller ATMEGA 16 .............................................................. 8
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Bar Chart Penelitian .................................................................................. 9 Tabel 2. Total biaya penelitian .............................................................................. 10 Tabel 3. Pengeluaran bahan habis pakai ............................................................... 10 Tabel 4. Pengeluaran peralatan penunjang............................................................ 11 Tabel 5. Pengeluaran untuk kebutuhan pendukung .............................................. 11 Tabel 6. Pengeluaran untuk transportasi ............................................................... 11
iv
1
A.
JUDUL PROGRAM SIPADAT-LBS (Sistem Pengendalian dan Otomasi – Load Break Switch)
sebagai Solusi Peningkatan Efisiensi Distribusi Listrik Indonesia. B.
LATAR BELAKANG MASALAH Sistem distribusi merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga
listrik. Sistem distribusi berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Fungsi distribusi tenaga listrik adalah pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), serta merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Dalam sistem distribusi diperlukan suatu sistem pengendalian dan monitoring tentang keadaan yang terjadi pada sistem. Salah satu komponen yang perlu dikendalikan dan dimonitoring keadaannya adalah Load Break Switch (LBS). Load Break Switch (LBS) merupakan suatu alat pemutus atau penyambung sirkuit pada sistem distribusi listrik dalam keadaaan berbeban. LBS mirip dengan alat pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) dan biasanya dipasang dalam saluran distribusi listrik. (Suswanto, 2009) LBS digunakan untuk pemutusan lokal apabila terjadi gangguan atau ingin dilakukan perawatan jaringan distribusi pada daerah tertentu sehingga tidak menggagu daerah lain yang listriknya masih beroperasi. Pada saat terjadi bencana atau gangguan listrik, seperti gempa, angin ribut, pohon tumbang, dan lain-lain sering terjadi gangguan pada jaringan distribusi seperti kabel tumbang. Pada kasus seperti itu diperlukan tindakan yang cepat dalam memutuskan saluran listrik untuk menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan. Saat ini pengoperasian LBS di kebanyakan wilayah di Indonesia masih dilakukan secara manual. Artinya, untuk menutup dan membuka sirkuit, seseorang perlu datang dari kantor PLN kemudian mengoperasikan motor penggerak yang ada pada LBS dengan menggunakan bantuan alat pemutar secara manual. Meskipun beberapa daerah di Indonesia telah memanfaatkan sistem
2
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) untuk mengendalikan LBS., tetapi pengendalian yang ada cenderung mahal, karena modul pengontrol berupa RTU (Remote Terminal Unit) yang dipasang pada panel LBS dan ruang kontrol PLN memiliki harga yang relatif
mahal (Clarke dan Rynders, 2004). Basis
komunikasi antara RTU pada panel LBS dan ruang control PLN secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu GPRS dan radio. Secara umum komunikasi GPRS di Indonesia masih belum baik, terutama di daerah-daerah terpencil, sedangkan untuk komunikasi berbasis radio cukup mahal karena perlu dilakukan penyewaan frekuensi. Berdasarkan kekurangan tersebut, diperlukan suatu alat pengendali LBS yang murah, dapat dikontrol setiap saat, poratbel, dan terakuisisi. Sehingga dirancanglah sebuah Intelligent Electronic Device (IED) untuk mengendalikan LBS berbasis SMS sebagai pengganti RTU yang diberi nama SIPADAT – LBS (Sistem Pengendalian dan Otomasi - LBS). Alasan penggunaan metode komunikasi SMS GSM bertujuan untuk memenuhi persyaratan pengendalian yaitu dapat berkomunikasi dua arah, reliabel, selalu online, waktu transfer cukup cepat, dan murah, serta belum cukup baiknya jaringan komunikasi GPRS yang tersedia pada sebagian besar wilayah Indonesia. Perlu diketahui bahwa satu unit SIPADAT-LBS sangat efektif dan memiliki harga seperenam dari satu unit RTU. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka peneliti tergerak untuk melakukan penelitian dengan judul “SIPADAT-LBS (SISTEM PENGENDALI DAN OTOMASI – LOAD BREAK SWITCH) SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN EFISIENSI DISTRIBUSI LISTRIK DI INDONESIA” dengan harapan mampu terciptanya sebuah alat pengendali yang murah, portabel, dan reliabel untuk diaplikasikan di seluruh wilayah Indonesia.
C.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan beberapa
masalah yang akan diatasi melalui program ini, yaitu: 1. Bagaimana langkah teknis untuk menciptakan SIPADAT-LBS sebagai pengendali dan alat monitoring pada sistem distribusi listrik di Indonesia?
3
2. Bagaimana SIPADAT-LBS bekerja dalam meningkatkan efisiensi sistem distribusi listrik Indonesia? 3. Bagaimana reliabilitas kerja dan analisis kelayakan SIPADAT-LBS untuk diterapkan dalam sistem distribusi listrik Indonesia? D.
TUJUAN Pengembangan alat SIPADAT-LBS memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Terciptanya sebuah sistem pengendalian dan pengontrolan LBS yang murah, mudah digunakan, mudah dirawat, serta mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi. 2. Meningkatnya efisiensi dalam penyediaan jasa distribusi listrik di seluruh Indonesia khususnya dalam pengendalian LBS dengan penggunaan SIPADAT-LBS. 3. Terlaksananya tri dharma perguruan tinggi, yakni terpenuhinya peranan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari penelitian kami melalui Program Kreatifitas
Mahasiswa Karsacipta (PKM-KC) ini adalah terciptanya sebuah IED (Intelligent Electronic Device) yang dapat digunakan untuk mengendalikan LBS sebagai komponen penting dalam sistem distribusi listrik.
Gambar 1. Skema kerja SIPADAT-LBS Dalam alat ini, yaitu SIPADAT-LBS terdiri dari dua bagian, yaitu SIPADAT-LBS master dan SIPADAT-LBS slave. Bagian master terdiri dari
4
sebuah mikrokontrol, Real Time Clock DS1307, dan Modem GSM. Master berfungsi sebagai pengontrol utama yang diletakkan pada ruang kontrol PLN. Bagian ini berfungsi untuk memerintahkan rangkaian-rangkaian slave pada LBS untuk membuka atau menutup, serta sebagai instrument akuisisi data dari status keadaan LBS. Bagian slave yang diletakkan pada setiap panel LBS berfungsi untuk memberikan perintah kepada panel LBS untuk menutup atau membuka jalur distribusi listrik. Slave juga berfungsi untuk membaca status dari LBS dan keadaan lingkungan LBS seperti LBS Open/ Closed, remote/local, door open, low gas pressure, dan battery drop kemudian mengirimkannya kepada master. Bagian slave terdiri dari mikrokontroler, modem GSM, rangkaian kontrol, dan rangkaian status.
Gambar 2. Blok diagram SIPADAT-LBS master dan slave Untuk Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsacipta ini diharapkan tercipta satu unit SIPADAT-LBS master dan tiga unit SIPADAT-LBS slave yang dapat memodelkan dan memperlihatkan aktivitas pengendalian dan monitoring pada LBS. F.
KEGUNAAN Sasaran utama dari penelitian yang dilakukan adalah PLN (Perusahaan
Listrik Negara) sebagai penyedia jasa distribusi listrik di seluruh Indonesia. Kegunaan SIPADAT-LBS untuk PLN yaitu:
5
1. Meningkatkan efisiensi kerja PLN sebagai penyedia jasa distribusi listrik untuk konsumen dengan melakukan otomasi pada pengendalian dan monitoring LBS. 2. Mempercepat respon penanganan terhadap gangguan pada sistem distribusi listrik sehingga secara tidak langsung akan mengurangi rugi-rugi daya. 3. Mempermudah perawatan dan penanganan gangguan sistem distribusi listrik di wilayah Indonesia. G.
TINJAUAN PUSTAKA
Load Break Switch Load Break Switch (LBS) adalah suatu peralatan switching yang berfungsi untuk memutuskan atau menyambungkan power line listrik dalam keadaan berbeban. Sistem ini terdiri dari komponen aktuator berupa switch blade, mekanisme pemadaman percikan listrik, serta sistem pengendali mekanisme LBS.(Suswanto, 2009)
Gambar 3. 2. Load Break Switch (LBS)
Gambar 4. Panel LBS
Blade dari switch pemutus arus dapat dilengkapi dengan kemampuan pembebanan tertentu. Biasanya blade memiliki komponen aktuator yang bervariasi baik dari mekanisme maupun bentuk aktuator. Sebagian besar LBS dilengkapi dengan mekanisme pemadam percikan api akibat lonjakan arus (arcing), yang disebut interrupter. Biasanya LBS yang dilengkapi dengan mekanisme ini adalam LBS yang memiliki kapabilitas tegangan sedang hingga tinggi. Mekanisme ini biasanya menggunakan prinsip ruang vakum atau melibatkan senyawa kimia seperti SF6. (Gupta et al., 2005)
6
Secara umum kontrol LBS dibagi menjadi dua keadaan, yaitu LBS Open dan LBS Closed. Pada LBS juga terdapat beberapa status keadaan penting yang dapat dipantau, yaitu LBS Open/Closed, Remote/Lokal, Low Gass Pressure, Door Open, dan Battery Drop. Beberapa merk LBS juga memiliki fungsi pengukuran (metering) terhadap pemantauan tegangan line dan netral.Pada beberapa jenis LBS, digunakan SCADA sebagai sistem kendali. Modem GSM Wavecom Fastrack M1306B Wavecom Fastrack M1306B adalah modem berbasis GSM yang didisain khusus untuk keperluan GSM control misalnya SMS server. Modem ini mendukung fitur Open AT-Command dengan komunikasi serial RS-232 pada baud rate 300 hingga 115200 bps (baud/s). Dalam hal pengiriman SMS, modem
ini
mendukung
mode
text
sehingga
sangat mudah
untuk
diintegrasikan ke sistem mikrokontroler.
Gambar 5. Modem Wavecom Fasttrack M1306B SMS sendiri
merupakan
salah
satu
layanan
pesan
teks
yang
dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European
Telecomunication
Standards
Institute)
sebagai
bagian
dari
pengembangan GSM Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti ponsel) untuk dapat mengirim dan menerima pesan teks melalui jaringan GSM. (ETSI, 1996) Alur pengiriman SMS dapat dijelaskan dalam diagram alur berikut :
7
Gambar 6. Skema alur pengiriman SMS Keterangan : BTS – Base Transceiver Station BSC – Base Station Controller MSC – Mobile Switching center SMSC – Short Message Service Center Layanan SMS sangat populer dan sering dipakai oleh pengguna handphone. SMS menyediakan pengiriman pesan teks secara cepat, mudah dan murah.
Mikrokontroler ATMEGA 16 ATMEGA 16 merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel,berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan modus compare, interupsi internal dan eksternal, serial USART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal.AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan antarmuka serial SPI. ATMega16 didesain mempunyai
throughput
efektif
mendekati
1
MIPS
per
MHz
untuk
mengoptimalkan rasio konsumsi daya dan kecepatan. Terdiri dari 40 pin dan memiliki empat buah PORT yang masing-masing portnya dapat berfungsi sebagai input/output port. (Atmel, 2006)
8
Gambar 7. Mikrokontroller ATMEGA 16
H.
METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada. Permasalahan yang telah diidentifikasi sampai saat ini dapat dilihat pada bagian perumusan masalah. 2. Pengumpulan Data dan Literatur Pengumpulan literatur yang mendukung penelitian dilakukan pada tahap ini. Literatur-literatur diambil dari buku-buku maupun dari internet serta sumber-sumber lainnya. Literatur yang digunakan berupa datasheet-datasheet dari setiap komponen elektronik yang digunakan serta manual ATCOMMAND modem GSM. Selain itu, pengumpulan data dilakukan dengan mencari informasi ke PLN daerah setempat, konsultasi dengan dosen pembimbing,
dan
memahami
lebih
dalam
tentang
LBS
serta
pengendaliannya. 3. Perancangan Sistem atau Prototipe Dalam tahap ini dilakukan perancangan prototipe secara teoritis dan perincian material. Tahap perancangan prototipe ini dibagi menjadi: a. pembuatan desain perangkat lunak, yaitu protokol komunikasi antara SIPADAT-LBS master dan slave serta software akuisisi data untuk menghubungkan master ke komputer b. pembuatan desain perangkat keras, yaitu desain skematik elektrik dan mekanik c. pembuatan daftar material
9
4. Produksi Alat Dalam tahap ini dilakukan pembuatan prototipe untuk kemudian diuji coba. Tahap ini terdiri dari tiga bagian yaitu: a. pembelian komponen dan peralatan b. produksi perangkat keras (master dan slave SIPADAT-LBS) c. instalasi perangkat lunak pada komputer 5. Uji Coba dan analisis Di tahap ini akan dilakukan pengujian prototipe yang telah dibuat untuk dianalisis guna memperbaiki kekurangan yang ada dan melakukan optimasi perangkat. Analisis meliputi pengujian reliabilitas, durabilitas, dan performa alat. Dalam tahap ini juga akan dilakukan evaluasi pada desain perangkat keras dan perangkat lunak untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang mungkin terjadi saat uji coba 6. Finalisasi dan Penyempurnaan Sistem Pada tahap ini dilkukan perbaikan dan penyempurnaan desain dan kinerja prototipe sesuai dengan hasil analisis yang bertujuan untuk menjadikan SIPADAT-LBS siap untuk diaplikasikan untuk seluruh Indonesia.
I.
JADWAL KEGIATAN Jadwal kegiatan PKM-KC meliputi tahap persiapan, pengerjaan dan
penyusunan laporan kegiatan yang dipaparkan dalam bar-chart berikut: Tabel 1. Bar Chart Penelitian No
Kegiatan
1 Identifikasi Masalah Pengumpulan Data 2 dan Literatur 3 Perancangan Sistem 4 Produksi Alat 5 Uji Coba dan Analisis Finalisasi dan 6 Penyempurnaan Sistem
Bulan ke1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10
J.
RANCANGAN BIAYA Tabel 2. Total biaya penelitian Pengeluaran
Biaya
Bahan Habis Pakai
Rp 2.580.000,00
Peralatan Penunjang
Rp
225.000,00
Kebutuhan Pendukung
Rp
60.000,00
Transportasi
Rp
200.000,00
Total Biaya
Rp 3.065.000,00
Tabel 3. Pengeluaran bahan habis pakai Pengeluaran Bahan Habis Pakai
Kebutuhan
Biaya
Modem Wafecom Fastrack M1306B
4 unit
Rp
1.400.000
ATMEGA 16
4 unit
Rp
200.000
LCD 16x2
1 unit
Rp
50.000
1 lembar
Rp
90.000
Push Button
10 unit
Rp
100.000
LM 2576T
4 unit
Rp
40.000
Control Board
3 unit
Rp
120.000
Status Board
3 unit
Rp
105.000
Terminal Block
20 unit
Rp
40.000
Kabel AWG 22
5 meter
Rp
10.000
Lem Alteko
2 unit
Rp
5.000
AVR USB Downloader
1 unit
Rp
150.000
Sensor Suhu DS 1621
3 unit
Rp
195.000
Real Time Clock DS 1307
1 unit
Rp
20.000
Timah
1 unit
Rp
55.000
Rp
2.580.000
Akrilik 45x90 cm
Sub Total
11
Tabel 4. Pengeluaran peralatan penunjang Pengeluaran Peralatan Penunjang
Kebutuhan
Biaya
Solder
1 unit
35000
Multimeter
1 unit
90000
Crimper
1 unit
40000
Obeng
1 unit
10000
Tang Jepit
1 unit
25000
Tang Potong
1 unit
25000
Sub Total
Rp
225.000
Tabel 5. Pengeluaran untuk kebutuhan pendukung Pengeluaran untuk Kebutuhan Pendukung
Kebutuhan
Biaya
Tinta Printer
1 unit
25000
Kertas HVS A4 80 Gram Sub Total
1 rim
35000 60.000
Rp
Tabel 6. Pengeluaran untuk transportasi Pengeluaran untuk Transportasi Pra Kegiatan
100000
Pelaksanaan Kegiatan
100000
Sub Total
K.
Biaya
Rp
200.000
DAFTAR PUSTAKA
Atmel. 2003. ATmega16/16L Datasheet. Atmel Corporation, Ltd. (diunduh dari www.atmel.com/atmel/acrobat/doc2466.pdf , diakses tanggal 10 September 2011) Atmel. 2006. Application Note AVR323: Interfacing GSM modems. Atmel Corporation, Ltd. (diunduh dari www.atmel.com/literature, diakses tanggal 30 Agustus 2011) Clarke, Gordon dan Rynders, Deon. 2004. Practical Modern SCADA Protocols: DNP3, 60870.5 and Related Systems. Burlington: IDC Technologies. ETSI. 1996. GSM Technical Specification : Digital cellular telecommunications system (Phase 2+) Technical realization of the Short Message Service (SMS). Valbonne : European Telecommunications Standards Institute Gupta, R.L. et al., 2005. Remotely Operable Load Break Switch for Distribution Network. IEEE Journal 2005.
12
Nurhidayat, Arif. 2010. Pengembangan dan Evaluasi Sistem Peringatan Dini Kebocoran LPG Rumah Tangga. Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia. Suswanto, Daman. 2009. Sistem Distribusi Tenaga Listrik (Edisi Pertama). Padang: Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang. Wavecom. 2006. Plug and Play Wireless CPU® : FASTRACK M1306B User Guide. Wavecom, S.A. (diunduh dari http://www.omniinstruments.co.uk/ radiotel/P_Fastrack_Modem_M1306B_User_Guide.pdf , diakses tanggal 22 Agustus 2011) Wavecom. 2005. AT Command Interface Guide. Wavecom, S.A. (diunduh dari http://www.wavecom.com/OpenAT, diakses tanggal 22 Agustus 2011)
L.
LAMPIRAN
Nama dan Biodata Pelaksana Kegiatan 1.
Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Wisnu Indrajit
b. NIM
: 0806315944
c. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
d. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Elektro e. Perguruan Tinggi
: Universitas Indonesia
f. Alamat
: Jalan Nilam III no.1 RT 015/002, Sumur Batu,
Kemayoran, Jakarta Pusat, 10640 g. Riwayat Pendidikan 2008 – .....
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2005 – 2008
SMA Negeri 68 Jakarta
2002 – 2005
SMP Negeri 10 Jakarta
1996 – 2002
SDN Sumur Batu 14 Pagi
2. Anggota Pelaksana 1 a. Nama Lengkap
: Imam Askolani
b. NIM
: 0806455282
c. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
d. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Elektro e. Perguruan Tinggi
: Universitas Indonesia
13
f. Alamat
: Griya Asri Blok B23 No.1 RT 35/07, BSD,
Tangerang Selatan 15323 g. Riwayat Pendidikan 2008 – .....
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2005 – 2008
SMA Negeri 1 Serpong
2002 – 2005
SMP Negeri 1 Serpong
1996 – 2002
SDN Priyang 1 Pondok Jagung Serpong
3. Anggota Pelaksana 2 a. Nama Lengkap
: Samudera Al Hakam Ralial
b. NIM
: 1006758911
c. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
d. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Elektro e. Perguruan Tinggi
: Universitas Indonesia
f. Alamat
: Jalan Juragan Sinda II No.24 Kukusan, Depok
g. Riwayat Pendidikan 2010 – .....
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2007 – 2010
SMA Negeri 1 Jember
2004 – 2007
SMP Negeri 1 Jember
1998 – 2004
SD Muhammadiyah 1 Jember
4. Anggota Pelaksana 3 a. Nama Lengkap
: Lauren
b. NIM
: 1006772216
c. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
d. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Elektro e. Perguruan Tinggi
: Universitas Indonesia
f. Alamat
: Jalan Waringin Kurung A2 No.4 Kramatwatu,
Serang-Banten g. Riwayat Pendidikan 2010 – .....
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
14
2007 – 2010
SMA Negeri 1 Kota Serang
2004 – 2007
SMP Negeri 1 Kota Serang
1998 – 2004
SDK Penabur Serang
5.
Anggota Pelaksana 4
a. Nama Lengkap
: Haris Kasminto Aji
b. NIM
: 0806330945
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Elektro e. Perguruan Tinggi
: Universitas Indonesia
f. Alamat
: Ungaran, Rt02/Rw03, Kebumen Jawa Tengah
g. Riwayat Pendidikan : 2008 – .....
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2005-2008
SMA N 1 Kebumen
1996-2002
SD N 1 Ungaran
2002-2005
SMP N 3 Kutowinangun
Nama dan Biodata Dosen Pembimbing 1. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir. Wahidin Wahab M.Sc., Ph.D.
2. NIP
: 1953.1125.1979.0210.01
3. Jabatan Fungsional
: Dosen
4. Jabatan Struktural
: Dosen
5. Fakultas/Program Studi
: Teknik/ Teknik Elektro
6. Perguruan Tinggi
: Universitas Indonesia
7. Bidang Keahlian
: Otomasi dan Robotika
8. Waktu untuk kegiatan PKM
: 1 jam/minggu
15
Dengan ini kami menyatakan bahwa data informasi yang diberikan diatas adalah benar.
Dosen Pembimbing,
Ketua Pelaksana,
(Ir. Wahidin Wahab M.Sc., Ph.D.)
(Wisnu Indrajit)
Anggota Pelaksana,
Anggota Pelaksana,
(Haris Kasminto Aji)
(Imam Askolani)
Anggota Pelaksana,
Anggota Pelaksana,
(Samudera Al Hakam)
(Lauren)