USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Daya Repelan Minyak Atsiri Bunga Kamboja Putih (Plumeria alba) Dalam Sediaan Lotion Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti. BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN
Disusun oleh : Ketua
Tiaz Lusiana Perdana
1021111043/2011
Anggota
Vivi Yunita sari
1021111047/2011
Mila Mawarni
1021211047/2012
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN FARMASI” SEMARANG 2013
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan
2. 3.
4. 5.
6. 7.
: Daya Repelan Minyak Atsiri Bunga Kamboja Putih (Plumeria alba) Dalam Sediaan Lotion Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Bidang Kegiatan : PKM-P Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Tiaz Lusiana Perdana b. NIM : 1021111043 c. Jurusan : D3 Analis Farmasi dan Makanan d. Institut : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang e. Alamat rumah dan No telp/ HP : Perum. BWB I blok 0/6 RT/RW : 006/008 Pekuncen, Wiradesa, Kab. Pekalongan, (0285) 4416839/085642646865 f. Alamat E-mail :
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dyan Wigati, S.Farm., Apt b. NIY : YP. 040309006 c. Alamat Rumah dan No telp./HP : Ngaliyan, Semarang / 085741464462 Biaya Kegiatan Total : Rp 7.500.000,Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan Semarang, 21 September 2013
Menyetujui Ketua Prodi D3 Analis Farmasi dan Makanan
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Bekti Nugraheni M Sc., Apt) NIY. YP. 020907002
(Tiaz Lusiana Perdana) NIM. 1021111043
Puket III Bid. Kemahasiswaan & Hubungan Masyarakat
Dosen Pendamping
(A.Ariani Hesti Wulan S, S.Si., Apt.) NIY. YP. 04024003
(Dyan Wigati S.Farm., Apt.) NIY. YP. 040309006
DAFTAR PUSTAKA RINGKASAN BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1 1.1 Latar belakang………………………………………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………......
1
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………. 2 1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………...
2
1.5 Luaran Penelitian…………………………………………………………...
2
1.6 Kontribusi Penelitian…………………………………………………….....
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….
3
2.1 Kamboja Putih (Plumearia alba)…………………………………………..
3
2.2 Kandungan Kimia Bunga Kamboja Putih…………………………………
3
2.3 Minyak Atsiri……………………………………………………………...
3
2.4 Cara Memperoleh Minyak Atsiri………………………………………….
4
2.5 Daya Repelan……………………………………………………………...
4
2.6 Lotion……………………………………………………………………...
4
2.7 Nyamuk Aedes Aegypti…………………………………………………..
5
2.8 Morfologi dan Siklus Hidup Aedes Aegypti……………………………..
5
2.9 Proses Penularan…………………………………………………………
6
2.10 Komatografi Lapis Tipis (KLT)………………………………………..
6
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………..
7
3.1 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….
7
3.2 Analisa Data………………………………………………………………..
7
3.3 Alat dan Bahan…………………………………………………………….
7
3.4 Prosedur Kerja……………………………………………………………..
8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN………………………………
9
4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………………...
9
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………...
9
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
RINGKASAN Penelitian yang berjudul “Daya Repelan Minyak Atsiri Bunga Kamboja Putih (Plumeria alba) Dalam Sediaan Lotion Terhadap Nyamuk Aedes aegypti.” Dilatar belakangi oleh keinginan memanfaatkan limbah bunga kamboja yang banyak terdapat di tempat-tempat pemakaman yang biasanya hanya menjadi sampah yang berserakan di pemakaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bunga kamboja putih dapat digunakan sebagai anti nyamuk, dan berapakah dosis yang tepat sebagai anti nyamuk. Minyak atsiri dari bunga kamboja putih diproses menjadi bentuk lotion. Dalam sediaan lotion konsentrasi minyak atsiri bunga kamboja putih dibuat berbedabeda yaitu 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Uji kemurnian untuk minyak atsiri dipilih dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Nyamuk yang digunakan untuk uji ini adalah nyamuk Aedes aegypti. Metode yang digunakan untuk uji adalah EC 90 yaitu efektif consentration yang mampu menolak 90% nyamuk selama 3 jam yang dihitung dengan menggunakan analisa probit berdasarkan data yang didapat dari jumlah hinggapan nyamuk di tangan yang diolesi lotion.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pada musim penghujan, pemukiman yang tidak sehat, saluran air mampet, banjir menambah buruk lingkungan dan memungkinkan nyamuk berkembang biak. Sehingga dapat menyebabkan bermunculan banyak penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan lain sebagainya. Salah satu penyakit yang sering muncul pada musim penghujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Hampir setiap tahun wabah ini muncul dan jumlah penderitanya setiap tahun meningkat cukup tajam bahkan dapat dipastikan dapat memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Saat ini dipasaran telah tersedia banyak obat pembasmi nyamuk, mudah didapat dan praktis untuk digunakan, tetapi kebanyakan produk tersebut berbahan kimia, oleh karena itu dilakukan penelitian tentang penolak nyamuk dengan menggunakan bahan alam. Tanaman yang digunakan adalah kamboja Putih (Plumeria alba). Digunakan tanaman bunga kamboja putih karena, selain tanaman ini memiliki zat yang mengandung minyak atsiri dan diduga dapat berfungsi sebagai penolak nyamuk dan limbah bunga kamboja putih sangat banyak jumlahnya di daerah pemakaman yang kemudian membusuk begitu saja tanpa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Oleh karena itu dilakukan penelitian apakah minyak atsiri dalam tanaman bunga kamboja putih dapat digunakkan untuk menolak nyamuk. Minyak atsiri dicampurkan dengan sediaan lotion agar mudah dan praktis digunakan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1.
Apakah minyak atsiri bunga kamboja putih (Plumeria alba) dalam lotion mempunyai daya repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti ?
1
2.
Berapa konsentrasi lotion dalam minyak atsiri bunga kamboja putih yang paling efektif menolak 90% nyamuk Aedes aegypti?
3.
Apakah peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga kamboja putih (4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%) dalam sediaan lotion dapat meningkatkan daya repelannya?
1.3. Batasan Masalah Batasan dalam penelitian ini adalah bunga kamboja putih yang berjatuhan namun masih segar, di ambil di daerah pemakaman wilayah kota Semarang. Dan nyamuk yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yaitu yang berumur 3-5 hari yang telah dipuasakan 24 jam dan steril (tidak mengandung virus dengue). 1.4. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui daya repelan minyak atsiri dari bunga kamboja putih (Plumeria alba). 2. Mengetahui konsentrasi lotion dalam minyak atsiri bunga kamboja putih yang paling efektif untuk menolak 90% nyamuk Aedes aegypti dan mengetahui pengaruh daya repelan pada peningkatan konsentrasi minyak atsiri bunga kamboja putih (4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%) dalam sediaan lotion. 1.5. Luaran Penelitian Memberikan informasi ilmiah mengenai potensi daya repelan minyak atsiri dalam bunga kamboja putih (Plumeria alba) yang dapat digunakan sebagai sediaan lotion anti nyamuk dan memperkenalkan produk baru dari bahan alam kepada masyarakat. 1.6. Kontribusi Penelitian 1. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam memanfaatkan bahan alam menjadi produk jadi yang berkhasiat sebagai repelan (menolak nyamuk); 2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan potensi daya repelan minyak atsiri bunga kamboja putih (Plumeria alba).
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kamboja Putih (Plumeria alba) Nama tanaman yang digunakan adalah kamboja putih (Plumeria alba). Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo
: Gentianales
Famili
: Apocynaceae
Genus
: Plumeria
Spesies
: Plumeria alba
(Adrian dan Endang Sulistyorini, 2009)
2.2. Kandungan Kimia Bunga Kamboja Putih Tanaman
kamboja
agoniadin, plumierid,
putih
asam
(Plumeria alba) plumerat,
mengandung
lipeol,
dan
senyawa asam
serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga
mengandung
minyak
atsiri
antara
lain geraniol,
farsenol,
sitronelol,
fenetilalkohol dan linalool (Adrian dan Endang Sulistyorini, 2009).
2.3. Minyak Atsiri Minyak atsiri juga dikenal dengan minyak eteris atau minyak terbang (essensial oil, volatile oil) merupakan minyak yang mudah menguap dan bisa dijadikan suatu ciri khas dari suatu jenis tumbuhan. Sifat fisik terpenting dari minyak atsiri adalah sangat mudah menguap pada suhu ruangan, sehingga sangat berpengaruh dalam penentuan metode analisis yang akan digunakan untuk menentukan komponen kimia dan komposisinya dalam minyak asal (Ketaren, 1985).
3
Fungsi minyak atsiri yang paling luas dan paling umum diminati adalah sebagai pengharum, baik itu sebagai parfum untuk tubuh, kosmetik, pengharum ruangan, pengharum sabun, pasta gigi, sebagai penolak serangga (sebagai repelan), pemberi rasa atau aroma pada makanan maupun produk rumah.
2.4. Cara Memperoleh Minyak Atsiri Untuk mendapatkan minyak atsiri dari bunga kamboja putih (Plumeria alba) yaitu dengan penyulingan uap (steam Destilation). Uap yang digunakan memiliki tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfir dan dihasilkan dari penguapan air yang berasal dari suatu pembangkit uap air (Ketaren, 1985 : 61-67).
2.5. Daya Repelan Repelan adalah bahan yang digunakan untuk melindungi manusia, hewan dan tumbuhan dari serangga dengan cara membuat penolakan terhadap serangga pengganggu karena adanya pengaruh aroma yang kuat dari suatu senyawa. Repelan yang mempunyai zat aktif tunggal atau lebih pada umumnya berada dalam bentuk cairan, lotion, pasta, krim, stik, atau berbentuk semprotan. Kebanyakan repelan mengurangi serangan nyamuk dan gigitan serangga selama 30 menit - 2 jam (Gennaro, 1985 : 1256).
2.6. Lotion Lotion merupakan sediaan atau preparat cair yang dimaksudkan untuk pemakaian luar pada kulit. Lotion merupakan kosmetik pelindung yang dimaksudkan untuk digunakan pada kulit sebagai pelindung atau pelembab atau untuk obat karena sifat bahan-bahannya. Lotion dimaksudkan segera kering pada kulit setelah pemakaian dan meninggalkan lapisan tipis dari komponen obat pada permukaan kulit (Ansel, 1989 : 519).
4
2.7. Nyamuk Aedes aegypti Kingdom : Animalia Phyllum : Arthropoda Kelas
: Insekta
Ordo
: Diptera
Famili
: Culicidae
Genus
: Aedes
Spesies
: Aedes aegypti
2.8. Morfologi dan Siklus Hidup Aedes aegypti Perbedaan nyamuk Aedes aegypti jantan dan Aegypti betina berada pada palpus maxilla. Nyamuk jantan dengan bagian mulut yang lemah dan tidak mampu menembus kulit manusia dan digolongkan dalam pemakan tumbuh-tubuhan atau cairan tanaman.
Aedes jantan
Aedes betina
Gambar 2. Perbedaan kepala nyamuk Aedes aegypti jantan & betina Keterangan : 1. Antena 2. Labelum 3. Palpus 4. Proboscis Untuk berkembangbiak nyamuk dewasa bertelur di air, telur menetas menjadi larva (jentik) setelah tujuh hari. Jentik akan mengalami empat proses pergantian kulit
5
(instar). Proses ini menghabiskan waktu 7-9 hari. Setelah itu jentik berubah menjadi pupa, fase ini membutuhkan waktu 2-5 hari. Setelah melalui fase itu pupa akan keluar dari kepompong menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air (Baehaki, 1993 : 3-4).
2.9. Proses Penularan Cara penularan penyakit demam berdarah dengue adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sumber penularan adalah penderita viremia (penderita yang mengandung virus didalam tubuhnya) yang lamanya antara 4-7 hari, yaitu 1-2 hari sebelum demam sampai 3-5 hari setelah mulai demam. Setelah nyamuk menghisap darah penderita viremia, maka virus akan berkembang biak dulu dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari, setelah itu baru dapat menukarkan penyakit selama hidupnya ( Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 1989 : 3).
2.10.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah metode kromatografi cair yang paling
sederhana, yang digunakan sebagai metode pemisah fisikokimia. Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam), ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisahkan berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita (awal). Setelah plat atau lapisan ditaruh di dalam lapisan bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang
cocok
(fase
gerak),
pemisahan
terjadi
selama
perambatan
kapiler
(pengembangan) selanjutnya senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan (dideteksi) dengan penampak bercak (Stahl, 1985 : 3). Jarak pengembangan pada kromatografi dinyatakan dengan angka Rf (Retardation Factor) atau Rf. Rf
=
Jarak titi k pusat bercak dari titik awal Jarak garis batas dari titik awal
(Stahl, 1985:17)
6
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Teknik Pengumpulan Data Data yang diambil dengan metode eksperimental dengan menghitung banyaknya jumlah nyamuk yang hinggap pada permukaan tangan yang diolesi dengan lotion minyak atsiri bunga kamboja putih (Plumeria alba).
3.2. Analisis Data Daya repelan yang diuji ditentukan berdasarkan daya proteksi yang dihitung dengan rumus: Daya Proteksi =
K-R x 100% K
Keterangan: K : banyaknya hinggapan pada kontrol R : banyaknya hinggapan pada perlakuan (Komisi Pestisida, 1995) Uji yang digunakan untuk membedakan efek dari tiap perlakuan, dilakukan uji Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%
3.3.Alat dan Bahan 1.
Alat yang digunakan Dandang destilasi, alat-alat gelas, pendingin liebig, pipa alonga,
corong pisah, pipa kapiler, botol penyemprot chamber, mortir dan stamper, water bath, lampu UV 254 nm, oven, kurungan uji, Aspirator, pH meter, viskosimeter stormer, mikroskop photo mikrograf, obyek glass dan cover, anak timbang, termometer, statif dan klem.
7
2.
Bahan-bahan yang Digunakan Tanaman bunga kamboja putih segar, Na2SO4 anhidrat, aquadestilata,
lempeng silika gel GF 254 nm, N- heksan, etil asetat, anisaldehid-H2SO4, asam stearat, setil alkohol, gliserol, TEA, metil paraben, parafin cair, minyak atsiri bunga kamboja putih, nyamuk Aedes aegypti betina umur 3-5 hari dan steril (bebas dari virus dengue).
3.4.Prosedur Kerja Skema Kerja Penelitian Bunga Kamboja Putih Didestilasi Campuran air dan minyak Corong pisah
Fase air
Fase minyak dan tapaktapak air Na2SO4 anhidrat
dibuang Minyak atsiri
Uji pH dan Hitung rendemen
Dibuat sediaan lotion
Uji KLT
8
Uji lotion : Organoleptis pH Tipe Emulsi Daya Sebar Sifat Alir Viskositas Stabilitas
Uji daya repelan
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya No 1 2 3 4
Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang Bahan habis pakai Perjalanan Lain-lain Jumlah
Biaya (Rp) 1.875.000 2.625.000 1.875.000 1.125.000 7.500.000
4.2. Jadwal Kegiatan Kegiatan
Bulan 1 1
2
3
Bulan 2 4
1
2
3
Bulan 3 4
A. Persiapan Studi pustaka Penyusunan Usulan Program B. Pelaksanaan Program Studi pustaka Persiapan alat dan bahan Penelitian pendahuluan Analisa hasil Penelitian utama Analisa hasil uji Survei lapangan Rekapitulasi data Analisa data kuisioner C. Penyusunan Laporan Pembahasan ditingkat kampus Pengiriman
9
1
2
3
Bulan 4 4
1
2
3
Bulan 5 4
1
2
3
4
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi 4. diterjemahkan oleh Ibrahim ,Farida. Jakarta :Universitas Indonesia Press Flona serial. 2006. Herba dan tanaman hias Penangkal Nyamuk & Polusi udara. Jakarta: PT samarinda utama Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka Tranggono, Retno dan Lutifah,Fatima. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Word Health Organization. 1998. Demam Berdarah Dengue Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota PKM-P 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Tiaz Lusiana Perdana
b. NIM
: 1021111043
c. Program Studi
: D3 Analis Farmasi dan Makanan
d. Perguruan Tinggi
: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang
e. Waktu untuk kegiatan PPIM
: 20 jam/ minggu
2. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Vivi Yunita Sari
b. NIM
: 1021111047
c. Program Studi
: D3 Analis Farmasi dan Makanan
d. Perguruan Tinggi
: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang
e. Waktu untuk kegiatan PPIM
: 18 jam/ minggu
3. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Mila Mawarni
b. NIM
: 1021211047
c. Program Studi
: D3 Analis Farmasi dan Makanan
d. Perguruan Tinggi
: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang
e. Waktu untuk kegiatan PPIM
: 18 jam/ minggu
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
No a. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 b. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Barang Bahan habis pakai Bunga Kamboja Putih Na2SO4 Aquadestilata N-heksan Etil asetat Anisaldehid H2SO4 Asam Asetat Glasial Lempeng KLT Asam Stearat Setil alkokol Gliserol TEA Metil paraben Parafin Cair Nyamuk Aedes Aegypti betina umur 3-5 hari Kain Kola Peralatan Penunjang Dandang destilasi Kurungan uji Aspirator Pot Sampel Mortir + Stamper Corong pisah Botol semprot Termometer Obyek glass dan cover
Harga Satuan (Rp)
Satuan
Jumlah
Kg Kg Liter liter liter liter liter liter lembar kg kg liter liter 250 g liter
10 kg 1 kg 500 liter 500 ml 1 liter 20 ml 1 liter 50 ml 1 lembar 3 kg 3 kg 10 liter 1 liter 250 mg 3 kg
600.000,11.000,250.000,13.000,19.000,60.000,13.000,17.600,114.400,84.000,198.000,410.000,242.000,55.000,98.000,-
3.500,- ekor
120 ekor
420.000,-
10.000,- lembar
2 lembar
20.000,-
2 buah 1 buah 1 buah 25 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 dus
1.100.000,150.000,200.000,50.000,75.000,80.000,120.000,30.000,70.000,-
60.000,11.000,500,26.000,19.000,3.000.000,13.000,352.000,114.400,28.000,66.000,41.000,242.000,55.000,28.000,-
550.000,150.000,200.000,2.000,75.000,80.000,120.000,30.000,70.000,-
buah buah buah buah buah Buah Buah Buah dus
Total (Rp)
c. 1
Biaya Kegiatan Transportasi pembelian bahan dan alat ke Jogja
2
Transportasi pembelian nyamuk ke Salatiga Transportasi pencarian bahan di daerah pemakaman sekeliling Semarang Sewa Lab dan alat Biaya determinasi Lain lain Biaya fotokopi dan penjilidan Dokumentasi dan cetak foto hasil penelitian
3
4 5 d. 1 2 3
Pembelian kertas A4
4
Pembuatan poster
200.000,- orang
400.000,-
150.000,- orang
2 orang
300.000,-
25.000,- orang
3 orang
75.000,-
200.000,- bulan 100.000,-
5 bulan
1.000.000,100.000,-
500.000,-
500.000,-
370.000,-
370.000,-
35.000,- rim 150.000,Jumlah
2 orang
3 rim
105.000,150.000,7.500.000,-
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Ketua Tiaz Lusiana Perdana (Mengkoordinasi tugas dan melakukan penelitian)
Anggota 1 Vivi Yunita Sari (Membuat laporan dan melakukan penelitian)
Anggota 2 Mila Mawarni (Mengkoordinasi pembelian bahan dan melakukan penelitian)