USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENDAYAGUNAAN “PRE- URAT” (PREBIOTIK UMBI TERATAI (Nymphaea pubescens Willd)) UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS PROBIOTIK DALAM PRODUK YOGURT PREBIOTIK DAN PROBIOTIK
BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN (PKM-P)
Diusulkan oleh: Noviana Cahyani Tyastuti
09/286793/PT/05763
2009
Ari Surya Sukarno
09/285178/PT/05700
2009
Eni Robiyati
09/289382/PT/05797
2009
Ismiatun
10/302068/PT/05926
2010
Pranegari Rembulaning Wulandaru
11/317701/PT/06172
2011
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011
HALAMAN PENGESAHAN : Pendayagunaan “Pre-Urat” (Prebiotik Umbi Teratai (Nymphaea pubescens Willd) Untuk Meningkatkan Viabilitas Probiotik dalam Yogurt Prebiotik dan Probiotik : () PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-K : ( ) Kesehatan ( ) Pendidikan ( ) MIPA ( ) Teknologi dan ( ) Sosial Ekonomi Rekayasa ( ) Humaniora () Pertanian
A. Judul Kegiatan
B.
Bidang Kegiatan
C.
Bidang Ilmu
D. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
: : : : :
Noviana Cahyani Tyastuti 09/286793/PT/05763 Ilmu dan Industri Peternakan Universitas Gadjah Mada Ringin Mulya RT/RW 01/04, Ringin Putih, Karangdowo, Klaten 085647101966 :
[email protected] Pelaksana : 4 orang
f. Alamat Email Anggota Kegiatan/Penulis F. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP G. Biaya Kegiatan Total: a. Dikti b. Sumber Lain H. Jangka Waktu Pelaksanaan E.
: : Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D : 197018091995121001 : Perumahan Bambu Asri, Sleman 081903703039 : Rp. 10.000.0000,00 : : 5 bulan Yogyakarta, 07 Oktober 2011
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Pengembangan Usaha
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Edi Suryanto Ir., M.Sc., Ph.D) NIP.19600707 198603 1 003
( Noviana Cahyani Tyastuti ) NIM 09/286793/PT/05763
Mengetahui, Direktur Kemahasiawaan Universitas Gadjah Mada
Dosen Pembimbing
(Drs. Haryanto, M.Si) NIP 19580502 198703 1 002
(Widodo, S.p., M.Sc., Ph.D.) NIP 19701809 1995121 001
1
A. JUDUL Pendayagunaan “Pre- Urat” (Prebiotik Umbi Teratai (Nymphaea Pubescens Willd)) Untuk Meningkatkan Viabilitas Probiotik dalam Yogurt Prebiotik dan Probiotik B. LATAR BELAKANG MASALAH Susu merupakan bahan pangan bergizi tinggi karena mengandung nutrisi yang lengkap. Menurut Goff and Hill (1993), komposisi kimia susu terdiri atas air 87% dan padatan total 13% yang tersusun atas padatan bukan lemak 9%; lemak 4%; laktosa 4,7%; protein 3,5% dan mineral 0,8. Bagi sebagian masyarakat, kandungan laktosa di dalam susu ternyata dapat menyebabkan lactose intolerance. Hal ini dapat dicegah dengan cara fermentasi susu, dimana produk fermentasi susu salah satunya adalah yogurt. Produk susu fermentasi dapat memanfaatkan mikrobia seperti L. acidophillus menghasilkan susu acidophillus, Bifidobacterium sp menghasilkan susu bifidus, dimana protein akan diubah menjadi monomer asam amino, laktosa diubah menjadi glukosa dan galaktosa sehingga dapat diserap oleh tubuh. Salah satu bentuk penganekaragaman produk fermentasi susu adalah susu kesehatan. Produk susu fermentasi dapat diperkaya dengan adanya penambahan probiotik. Sifat probioik sangat spesifik artinya tidak semua Bakteri Asam Laktat (BAL) dapat bersifat probiotik, dan hanya strain tertentu yang spesifik untuk kesehatan, setelah dibuktikan secara klinis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan probiotik secara umum ditargetkan untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus sehingga menjaga kesehatan saluran cerna, dengan jumlah 106 - 108 cfu/ml mikrobia hidup. Sedangkan prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dapat dicerna dengan segera sehingga dalam saluran usus mendukung pertumbuhan probiotik. Penganekaragaman jenis makanan seperti yogurt kesehatan dapat diperkaya dengan penambahan prebiotik. Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dapat dicerna dengan segera sehingga dalam saluran usus mendukung pertumbuhan
2
probiotik.
Produk prebiotik lokal, terkandung
didalam tanaman eksotis dan
ekonomis yaitu bunga teratai bagian umbi. Di Cina, umbi teratai putih dapat digunakan sebagai obat disentri dengan cara menumbuk halus umbi yang sudah di bersihkan kemudian diseduh dengan segelas air matang panas, didinginkan, disaring, hasil saringan diminum sekaligus. Hal tersebut dilakukan juga di negara Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan sebuah penelitian tentang potensi umbi teratai putih (Nymphaea pubescens Willd) yang mampu membuat sebuah rekomendasi pembuatan prebiotik untuk meningkatkan viabilitas probiotik dalam produk susu fermentasi. C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pemikiran-pemikiran yang telah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa permasalahan adanya prebiotik dalam produk
susu fermentasi menjadi
penting untuk meningkatkan viskositas probiotik, sehingga kualitas produk tersebut akan semakin baik. Maka dari itu, diperlukan usaha penemuan prebiotik alternatif. Salah satu sumber bahan alami potensial lokal Indonesia adalah umbi teratai putih (Nymphaea pubecens Willd). Umbi tanaman ini diduga mempunyai kandungan oligosakarida yang dapat digunakan sebagai prebiotik. Dengan demikian, pengembangan umbi teratai putih sebagai prebiotik alternatif diharapkan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas produk olahan susu fermentasi seperti yogurt. D. TUJUAN Berdasarkan
permasalahan
yang
telah
diungkapkan,
penelitian
ini
dilaksanakan bertujuan untuk mengkaji potensi dan penggunaan prebiotik dalam umbi teratai putih (Nymphaea pubescens Willd) dalam rangka pengembangan makanan fungsional (Functional Food) yakni yogurt kaya prebiotik dan probiotik.
3
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Menambah diversifikasi pangan dan membuka cakrawala baru dalam aplikasi ekstrak umbi teratai putih (Nymphaea pubescens Willd) sebagai prebiotik dalam yogurt yang kaya akan prebiotik dan probiotik sebagai makanan fungsional (Functional Food) dan mengembangkan produk olahan yogurt berbasis pangan lokal sebagai bentuk penganekaragaman produk pangan. F. KEGUNAAN Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah menciptakan produk olahan yogurt kaya probiotik dan prebiotik berbasis pangan lokal sebagai penganekaragaman produk pangan. Keberhasilan pengembangan produk ini akan membantu optimalisasi peran probiotik dalam sistem pencernaan dan meningkatkan kesehatan melalui penurunan penyakit pencernaan. G. TINJAUAN PUSTAKA Yogurt Komposisi utama susu tersusun atas kandungan lemak, protein, laktosa (disakarida), abu dan padatan total (total solid). Susu juga mengandung sejumlah kecil komponen lainnya seperti garam mineral, pigmen, enzim, vitamin dan leukosit (white blood corpucles) (Widodo, 2003). Salah satu produk fermentasi susu yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah yogurt kesehatan. Menurut Rahayu dan Sudarmadji (1989), yogurt adalah bahan pangan hasil fermentasi susu oleh bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus) yang mempunyai flavour yang khas, tekstur semi padat dan halus, kompak serta dengan rasa asam yang segar. Yogurt yang baik mempunyai pH 4,4 - 4,5, asam laktat 0,85 - 0,95%, kadar laktosa 4 - 5% dan kadar bahan kering 14 - 16% (Tamime dan Robinson, 1989). Kualitas yogurt dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu pengamatan sensoris dan pengukuran kimia, fisik, dan mikrobiologis. Selain sebagai makanan, yogurt dapat dikembangkan sebagai makanan kesehatan. Manfaat yang dapat diperoleh adalah
4
mencegah diare, mencegah peningkatan kadar kolesterol darah yang terlalu tinggi, bahkan dinyatakan dapat membantu melawan kanker. Yoghurt juga dikonsumsi karena kesegarannya, aroma dan teksturnya yang khas (Chandan dan Shahani 1993). Probiotik Bakteri Asam Laktat Bakteri asam laktat (BAL) mempunyai peranan penting dalam proses pengolahan berbagai produk susu seperti yoghurt, keju, mentega, kefir, yakult dan berbagai susu asam lainnya. Sampai tahun 1990-an, hanya ada 5 genus BAL diketahui yaitu: Streptococcus, Pediococcus, Leuconostoc, Lactobacillus, dan Bifidobacterium (Fuller, 1989). Lactobacillus bulgaricus Lactobacillus bulgaricus merupakan bakteri asam laktat yang termasuk dalam gram positif, berbentuk batang, bakteri fakultatif anaerob, dan tidak berspora (Holt, et al., 1994). Bakteri ini tergolong homofermentatif karena hanya mampu menghasilkan asam laktat pada produk utama dari fermentasi glukosa. Bila yang di fermentasi adalah gula pentosa, maka hasilnya adalah asam asetat (Fardiaz, 1992). Salah satu keuntungan dari Lactobacillus bulgaricus adalah dapat menghasilkan enzim yang mengubah glukosa atau laktosa selain membentuk asam laktat dan aktivitas proteolitiknya lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri asam laktat lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dari fermentasi oleh bakteri ini memiliki cita rasa dan nilai gizi tinggi (Varnam dan Sutherland, 1994). Umbi Teratai Putih (Nymphaea Pubescens Willd) Menurut Anonimus (2009), klasifikasi botani tanaman teratai adalah sebagai berikut: Diviso Kelas Ordo Familia Genus Spesies
: Spermathophyta (tumbuhan berbiji) : Monocotyl (tumbuhan berbiji tunggal) : Nymphales : Nymphaceae : Nymphaea : Nympahea alba, N. tuberosa, N. pubescens, N. stellata, N. nouchali, dll
5
Teratai adalah tanaman air yang tumbuh di daerah bersuhu 20-30◦C. ekologi tanaman ini adalah perairan yang tenang dan lembab, memerlukan banyak sinar matahari dengan pH air netral sampai asam. Teratai memiliki akar yang kat, panjang dan berumbi. Umbi akar teratai terutama mengandung air 73,5%, kandungan lemak dan protein rendah, tetapi karbohidrat tinggi (25,0%) (Assik, 1999). Umbi teratai putih lebih banyak mengandung zat tepung dibandingkan yang merah. Tepung yang rasanya agak manis tersebut jika dimasak terlebih dahulu akan membantu sistem pencernaan karena dapat memperkuat system kerja lambung, selain itu dapat memperlancar air seni dan menjaga elastisitas pembuluh darah (Anonim, 2009). H. METODE PENELITIAN Materi Bahan Bahan yang digunakan untuk pembuatan yoghurt prebiotik dan probiotik, ekstraksi oligosakarida umbi teratai, dan uji fisiko kimia dan mikrobiologi yaitu: susu sapi segar, susu skim, ekstrak umbi teratai, starter bakteri (Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus), H2SO4,
Na2SO4, K2SO4, ZnSO4,
Na2S2O3, aquadest, indikator PP, buffer fosfat pH 4 dan 7, etanol 70%, dan MRS (deMan Rogosa Sharpe) Alat Alat yang digunakan untuk pembuatan yoghurt prebiotik dan probiotik, ekstraksi umbi teratai, dan uji fisiko-kima, uji sensoris, dan mikrobiologi yaitu autoclave, thermometer, beaker glass, erlenmeyer, labu ukur, timbangan digital, pengaduk, pH meter, tissue, pipet tetes,vortex, sentrifuge, cawan petri, lampu spirtus, kertas saring, timer, tabung reaksi, bomb kalorimeter, Laminar Air Flow (LAF), mikropipet, makropipet; yellow tip, blue tip, colony counter, spatula, inkubator, waterbath, termometer, inkubator (Memmer), biuret, petridish, blender, kain saring, saringan, penumbuk, tabung sentrifus, tabung spektro, rak tabung reaksi, jarum ose
6
colony counter, mikropipet, yellow tip, blue tip, penangas, lampu spiritus, aluminium foil. Metode Ekstraksi umbi teratai putih (Nymphaea pubescens Wiild) Proses ekstraksi umbi teratai putih mengikuti metode Muchtadi (1989) yaitu Sebanyak 500 gram tepung umbi teratai putih (Nymphaea pubescens Willd), dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1 (w/v) dan dikukus pada suhu 100◦C selama 30 menit. Kemudian keringkan dalam oven pada suhu 55◦ C selama 18 jam. Selanjutnya digiling dan disaring dengan ayakan hingga tepung kukus umbi teratai dapat terkumpul. Pada proses ekstraksi 10 gram tepung kukus umbi teratai putih di suspensikan kedalam 100 ml etanol 70% dan diaduk pada suhu ruang. Setelah itu dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring steril. Kemudian disentrifuse dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit dan disaring kembali. Filtrat yang diperoleh dipekatkan menggunakan evaporator vakum pada suhu 40◦C Penyiapan kultur stater Kultur Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Pusat Studi Pangan dan Gizi, UGM. Kultur tersebut dikembangkan atau diperbanyak dalam medium deMan Rogosa Sharpe (MRS) broth yang telah disterilisasi dengan tekanan 15 psi selama 15 menit. Medium MRS broth ditambah dengan jus tomat steril (Ray et al., 1997) sebagai sumber fruktosa dengan perbandingan 4:1. MRS broth yang telah diinokulasi sel bakteri diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Kultur yang telah diperbanyak kemudian digunakan untuk persiapan stater. Penyiapan starter menggunakan metode yang dianjurkan oleh Ouwehand et al, (2001). Kultur dalam media cair sebanyak 2% diinokulasikan ke dalam 100 ml susu skim steril (v/v) yang telah disterilisasi pada suhu 110°C dengan tekanan 13 psi selama 10 menit dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 20 jam sehingga berbentuk curd, dan ini disebut mother starter. Mother starter diinokulasikan ke dalam susu skim steril dengan volume 100 ml sebanyak 5% dan
7
diinkubasi 37oC selama 20 jam dan hasilnya disebut bulk starter. Bulk starter kemudian diinokulasikan ke dalam susu yang akan di fermentasi sebanyak 2%. Pembuatan Yoghurt Prebiotik dan Probiotik Pembuatan yoghurt mengikuti metode Dave and Shah (1997). Adapun bagan pembuatan yoghurt prebiotik dan probiotik rendah kalori adalah sebagai berikut: Susu segar 500ml + skim 6% Pasteurisasi (80-85◦C selama 30 menit) Suhu diturunkan hingga 42-45◦C + Ekstrak umbi teratai (0%, 4%, 8% dan 12%) Inokulasi Streptoccocus thermopillus dan Lactobacillus bulgaricus (1:1/v:v) sebanyak 2%
Inkubasi pada suhu 42◦C selama 6 jam
Yogurt prebiotik dan probiotik
Uji Kualitas Mikrobiologis Yogurt Uji viabilitas bakteri. Metode uji viabilitas Streptococcus thermopillus dan Lactobacillus bulgaricus dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) (Hadiwiyoto, 1994). Medium MRS agar ditambah dengan bile salt sebanyak 0,15% (Vinderola dan Reinheimer, 1999). Cawan petri steril diberi medium MRS agar yang telah disterilisasikan dengan suhu 121°C selama 15 menit sebanyak kurang lebih 20 ml dan didinginkan hingga memadat. Sampel produk dibuat pengenceran dengan mencampur 1 ml sampel dengan 9 ml aquades steril untuk pengenceran 10-1, dari pengenceran 10-1 diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung yang berisi aquades steril 9 ml menjadi pengenceran 10-2 dan seterusnya hingga pengenceran 10-5, 10-6, dan 10-7. Sampel sebelum inkubasi dan setelah inkubasi dilakukan pengenceran 106
,10-7, dan 10-8. Pengenceran yang dikehendaki diambil sebanyak 0,1 ml dan ditanam
8
ke dalam cawan petri berisi medium agar yang telah memadat. Segera setelah inokulasi sampel diratakan menggunakan drigalski untuk meratakan sel-sel mikrobia, kemudian diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 37°C selama 24 sampai 48 jam. Setelah inkubasi jumlah bakteri dihitung dengan menghitung koloni yang tumbuh dikalikan pengenceran. Untuk menghitung total BAL dilakukan dengan metode TPC juga tetapi media agar yang digunakan tanpa penambahan bile salt. Uji total bakteri asam laktat . Perhitungan total bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Sampel dibuat pengenceran dengan mencampur 1 ml sampel dengan 9 ml aquades steril untuk pengenceran 10-1 dan seterusnya hingga diperoleh pengenceran 10-7. Pengenceran yang dikehendaki diambil sebanyak 0,1 ml dan diinokulasikan dalam cawan petri berisi medium agar yang telah padat. Segera setelah penaburan, sampel diratakan dengan menggunakan drigalski yang sebelumnya disterilisasi dengan lampu pijar, dan diinkubasi dengan posisi terbalik pada temperatur 37°C selama 24 jam. Setelah inkubasi jumlah bakteri dihitung dengan menghitung jumlah koloni (Hadiwiyoto, 1994). Uji pH. Nilai pH diuji dengan metode potensiometer menggunakan pH meter (Hadiwiyoto, 1994). Uji keasaman. Nilai keasaman dihitung dengan metode Mann’s acid test (Hadiwiyoto, 1994). Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 9 ml, ditambah indikator PP 1% sebanyak 5 tetes. Sampel dititrasi menggunakan NaOH 0,1 N sampai warna berubah menjadi merah muda. Jumlah NaOH yang diperlukan untuk titrasi dicatat dan persen keasaman dihitung dengan rumus: Keasaman (%) =
(ml NaOH - N NaOH x 0,09) Volume sampel (ml)
x 100%
Uji kadar laktosa. Kadar laktosa ditentukan dengan cara titrasi untuk mengukur kadar laktosa dalam filtrat (Sudarmadji et al., 1997). Sampel sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan ditambah 5 ml ZnSO4 dan digojok. Setelah itu ditambah 5 ml larutan NaOH dan digojok, kemudian diencerkan sampai tanda dengan aquades. Larutan didiamkan selama 10 menit untuk pengendapan.
9
Sebanyak 5 ml filtrat ditambah 20 ml aquades, 20 ml KI dan 50 ml Chloramine-T, dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditutup serta dibiarkan selama 90 menit. Sejumlah 10 ml larutan 2 N HCl ditambahkan dalam sampel dan dititrasi dengan 0,1 N Na2S2O3 sampai berwarna kuning pucat. Setelah itu ditambah indikator pati dan dititrasi sampai warna abu-abu. Larutan blanko dibuat dengan mengganti 25 ml susu dengan 25 ml aquades. Larutan blanko dititrasi sama seperti pada larutan contoh. Uji kadar protein. Kadar protein ditentukan dengan menggunakan metode Kjeldahl seperti disitasi oleh Sudarmadji et al. (1997). Sebanyak 1 g sampel ditambah dengan 1,2 g tablet Kjeltab dimasukkan dalam labu Kjeldahl, ditambah 12 ml H2SO4 dan dipanaskan diatas kompor listrik (didestruksi) sampai berwarna jernih kemudian didinginkan. Selanjutnya didestilasi dan destilat yang dihasilkan ditampung dalam erlenmeyer. Destilat yang diperoleh kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai berubah warnanya dari biru menjadi merah muda dan dicatat banyaknya HCl yang diperlukan. I. JADWAL PELAKSANAAN Nama Kegiatan Ke-1
Ke-2
Bulan Ke-3
Ke-4
Ke-5
1.
Pengambilan sampel umbi teratai (Nymphaea pubescens Willd) 2. Analisis proksimat (kadar air, karbohidrat, lemak, protein), warna dan bentuk umbi teratai putih 3. Ekstraksi dan analisis kimia umbi teratai putih sebagai hasil ekstrak oligosakarida dalam umbi teratai putih 4. Pembuatan yogurt prebiotic dan probiotik menggunakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus 5. Pengujian yogurt prebiotik dan probiotik
J. RANCANGAN BIAYA No Nama Alat dan Bahan Bahan habis pakai 1 Bakteri yoghurt dan probiotik 2 susu sapi segar 3 MRS 4 Bile salt 5 Agar 6 Skim Milk Powder
Harga Satuan 2 strain 15 L 50 g 15 g 1 pack 3 pack
Rp 235,000.00 Rp 7,500.00 Rp 18,500.00 Rp 6,000.00 Rp
42,000.00
Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp
470,000.00 112,500.00 925,000.00 90,000.00 6,500.00 126,000.00
10
7 Umbi Teratai Putih 8 Etanol 70% 9 Etanol 30% 10 Yellow tips 2-200 ul 11 Blue tips 100-1000 ul 12 Petridish steril 13 Aquadest 14 Tomat 15 L-cystein HCL 16 Kalium Iodida (KI) 17 Gliserol 18 NaOH 19 Alumunium Foil 20 H2SO4 21 gas 23 Nilai pH 24 keasaman 25 kadar laktosa 26 protein 27 mikrobiologi Alat penunjang 28 kertas A4 29 Tinta Print Hitam 30 Buku Log 31 Bolpoin 32 kertas payung 33 karet gelang 34 label harga 35 tas kresek putih 36 plastik 37 Tisu gulung 38 cup 39 kain kasa 40 kertas saring 41 kain saring 42 kapas pembalut Lain-lain 43 Sewa Laboratorium 44 sewa laboratorium lembur 45 Analisis Proksimat umbi teratai 46 Analisis Proksimat ekstrak umbi teratai 47 Analisis Proksimat 48 transportasi 49 komunikasi 50 51
Narasumber publikasi Total
20 kg 0.5 L 0.5 L 1 pack 1 pack 1 pack 20 L 0.5 kg 3g 20 g 35 g 0.1 L 3 pack 0,1 L 1 tabung 4x3 sampel 4x3 sampel 4x3 sampel 4x3 sampel 4x3 sampel
Rp 25,000.00 Rp 45,000.00 Rp 30,000.00 Rp 130,000.00 Rp 13,000.00 Rp 250,000.00 Rp 1,750.00 Rp 13,000.00 Rp 50,000.00 Rp 8,500.00 Rp 1,000.00 Rp 50,000.00 Rp 15,000.00 Rp 85,000.00 Rp 96,000.00 Rp 18,000.00 Rp 30,000.00 Rp 25,000.00 Rp 23,000.00 Rp 37,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000.00 22,500.00 15,000.00 130,000.00 130,000.00 250,000.00 35,000.00 6,500.00 150,000.00 170,000.00 35,000.00 5,000.00 45,000.00 8,500.00 96,000.00 216,000.00 360,000.00 300,000.00 276,000.00 444,000.00
1 pack 1 pack 1 buah 5 buah 5 gulung 3 pack 3 bungkus 4 pack 3 bungkus 2 gulung 5 bungkus 2 bungkus 23 lembar 1m 2 bungkus
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
35,000.00 35,000.00 25,000.00 2,500.00 1,500.00 8,000.00 8,000.00 15,000.00 5,000.00 3,000.00 8,000.00 26,000.00 3,500.00 18,000.00 32,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
35,000.00 20,000.00 25,000.00 12,500.00 7,500.00 24,000.00 24,000.00 60,000.00 15,000.00 6,000.00 40,000.00 52,000.00 80,500.00 18,000.00 64,000.00
14 hari 1x3 sampel 3x3 sampel 4x3 sampel
Rp Rp Rp Rp
25,000.00 83,000.00 83,000.00 83,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
500,000.00 350,000.00 249,000.00 747,000.00 996,000.00 400,000.00 250,000.00
2 Narasumber
Rp 500,000.00
Rp 1,000,000.00 Rp 100,000.00 Rp 10,000,000.00
11
K. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Klasifikasi Tanaman Teratai. Institut Pertanian Bogor Assik, Abu Naim. 1999. Pengenalan Beberapa Jenis Teratai dan Analisa Potensi Hayati Sebagai Sumber Pangan dan Pakan. Buletin THP No 1 Volume VI Chandan, R.C. dan Shahani, K.M. 1993. Yoghurt. Di dalam Hui (ed.). Dairy Science and Technology Handbook-Product Manufacturing. New York. Collin, M. D. 1999. Probiotics, prebiotics, and synbiotics: approaches for modulating the microbial ecology of the gut. Am. J. Clin. Nutr 1999; 69 (sppl): 1052 S – 7S. Fardiaz. S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Fuller, R. 1989. A review, Probiotics in man and animals. Journal of Applied Bacteriology 66 : 365 – 378. Goff, H. D and Hill, A. R. 1993. Chemistry and physics. In: Hui, Y. H (eds). Dairy Science and Technology Handbook: Principles and Properties. VCH Publishers Inc. P: 1-61 Holt, J. G., N. R. Krieg, P. H. A.Sneath,J.T. Staley, and S.T. Williams, 1994. Bergeys’Manual of Determinative Bacteriology, 9th ed Williams and Williams, Baltimore, p.556 Muchtadi, D., 1989. Evaluasi nilai gizi pangan. Depdikbud, Dirjen Dikti-PAU IPB Rahayu, K dan S. Sudarmadji. 1989. Mikrobiologi Pangan, Fermentasi Pangan dari Protein Hewani. PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tamime, A.Y. dan Robinson, R.K. 1989. Yoghurt Science and Technology. New York: Pergamon Press. Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu. Cetakan I. Lacticia Press. Yogyakarta.
12
L. LAMPIRAN Biodata Ketua Pelaksanan Kegiatan Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Hobi Cita-cita Alamat
: : : : : :
No. Telp/Handphone Email
: :
Noviana Cahyani Tyastuti Perempuan Klaten/06 November 1991 Menulis, browsing Pengusaha, dosen Ringin Mulya RT/RW 01/04 Ringin Putih, Karangdowo, Klaten 085647101966
[email protected] Ketua Pelaksana Kegiatan
Noviana Cahyani Tyastuti
Biodata Anggota Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Hobi Cita-cita Alamat No. Telp/Handphone Email
: : : : : :
Eni Robiyati Perempuan Kab. Semarang/ 27 Maret 1991 Mendengarkan music Pengusaha Lingkungan Manggis Rt 02 Rw 08, Bawen, Kab. Semarang : 085747350315 : eni.robiyati.ugm.ac.id Anggota Pelaksana Kegiatan
Eni Robiyati
13
Biodata Anggota Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Hobi Cita-cita Alamat No. Telp/Handphone Email
: : : : : : : :
Ari Surya Sukarno Laki-laki Muntilan/ 22 Januari 1991 Baca buku PNS Jl. Pemuda 14 Muntilan 08562962439
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan
Ari Surya Sukarno
Biodata Anggota Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Hobi Cita-cita Alamat No. Telp/Handphone Email
: : : : : : : :
Ismiatun Perempuan Yogyakarta / 15 Februari 1991 Diskusi, traveling Nutrition fighter, akademisi-birokrat Jl. Glagahsari UH 4/609, Yogyakarta 08985147393
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan
Ismiatun
14
Biodata Anggota Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Hobi Cita-cita Alamat No. Telp/Handphone Email
: : : : : : : :
Pranegari Rembulaning Wulandaru Perempuan Magetan/ 11 Juli 1993 Pump it up Pengusaha Jl. Manggis 64d, magetan, Jawa Timur 085649028117
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan
Pranegari Rembulaning Wulandaru
15
Biodata Dosen Pendamping Nama Lengkap
: Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D
NIP
: 19701809 199512 1 001
Golongan Pangkat
: III C
Jabatan Fungsional
: Lektor
Jabatan Struktural
: Kepala Laboratorium Pangan Hasil Ternak
Fakultas/Program Studi
: Peternakan/ Ilmu dan Industri Peternakan
Perguruan Tinggi
: Universitas Gadjah Mada
Bidang Keahlian
: Bioteknologi Susu
Alamat
: Perum Bambu Asri I/ 6A
No. Telp/Handphone
: 081903703039
Email
:
[email protected] Dosen Pendamping
(Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D) NIP. 19701809 199512 1 001