USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIMBINGAN KELOMPOK SEBAGAI BENTU USAHA PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU ANAK
BIDANG KEGIATAN:
Pelayanan Masyarakat Diusulkan oleh: 1. Fatmawati : 13.21.015259 2. Sischa noer rohmah : 13.22.01476 3. Khairunnisa : 14.22.015451 4. Yurita : 13.21.015262 5. Risna : 13.21.015255
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA PALANGKA RAYA 2015
PENGESAHAN PKM- PENERAPAN TEKNOLOGI (PKM-M) Judul Kegiatan :
1. Bidang Kegiatan 2. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: PKM-M
f. Alamat email 3. Anggota Pelaksana /Penulis 4. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: : 3 orang
5. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber lain (sebutkan . . . ) 6. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Fatmawati : 13.21.015259 : Bimbingan Konseling : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya :
: Rida Respati, ST.,MT : 1115017501 :
: Rp 11.600.000 ,:: 3 bulan Palangkaraya, September 2015 Ketua Pelaksana Kegiatan
Fatmawati NIM.13.21.015259
. ,
Dosen Pendamping
Rida Respati, ST.,MT NIDN. 1115017501
.
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi Ringkasan BAB. I.Pendahuluan A. B. C. D. E.
Latar Belakang ............................................................................................... 4 Rumusan masalah ........................................................................................... 5 Tujuan ............................................................................................................ 5 Target Luaran .................................................................................................. 5 Kegunaan Program.......................................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Dan perilaku ............................................................................ 6 1. Fase – fase perkembangan.......................................................................... 6 2. Perilaku ...................................................................................................... 7 a. Pengertian Perilaku ............................................................................... 7 b. Jenis-jenis Perilaku ................................................................................ 7 B. Pembentukan Perilaku pada anak .................................................................... 8 1. Pembentukan perilaku anak ....................................................................... 8 2. Pembentukan Perilaku Menyimpang Pada Anak ...................................... 8 3. Solusi meminimalisir perilaku buruk pada anak ...................................... 10 BAB III. METODE PELAKSANAAN PROGRAM Metode Pelaksanaan Program ............................................................................... 11 BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 1. Anggaran Biaya ......................................................................................... 12 2. Jadwal Kegiatan......................................................................................... 13
Daftar Pustaka Lampiran
3
Ringkasan Anak-anak adalah pengcopy yang baik, ketika anak mendengar, melihat dan merasakan situasi dilingkungan sekitarnya maka hal tersebut bisa menjadi objek yang menarik untuk ditirukan. Begitu juga perilaku pada diri anak-anak itu sendiri. Lingkungan disekitarnya lah ynag dapat membentuk perilakunya. Petugas utama pembentuk perilaku anak ini adalah orang tua, hal ini dikarenakan orang tua adalah lingkungan yang pertama dan terdekat pada anak-anak. Selanjutnya akan tiba saatnya orang tua tidak mampu memenuhi semua kebutuhan pengembangan potensi anak pada diri anak, maka tiba saatnya anak mengenal dan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat disekitarnya.Dengan demikian maka akan semakin besar pula potensi anak akan terbawa pengaruh negatif lingkungan luar. Akan tetapi perlu diketahui pula pada masa ini orang tua masih memegang peran penting, karena pada masa ini orang tua dapat menjadi pedoman dan petunjuk bagi anak. Perilaku anak pada usia dini dapat mempengaruhi perilakunya dimasa selanjutnya, perilaku negatif manusia yang sulit dirubah itu bisa saja memang bawaan dari masa kecilnya. Dengan kata lain, ketika manusia sudah mempunyai bekal perilaku yang negatif dari masa kecilnya, akan sulit bagi kita untuk merubah perilaku negatif tersebut untuk bisa menjadi lebih baik. Maka dari itu penanaman dan pembentukan perilaku baik atau positif itu perlu ditanamkan sejak usia anak-anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membahas mengenai perilaku anak, tentu saja membahas mengenai sesuatu hal yang rumit, karena pada dasarnya perilaku setiap anak itu berbeda - beda. Ketika perilaku anak menjadi tidak baik siapa yang harus bertanggung jawab, sebagaian dari kita akan berfikir bahwa orang tuanya yang telah salah atau bahkan gagal mendidik anaknya. Akan tetapi, sadarkah kita orang tua bukanlah pelaku tunggal dalam pembentukan perilaku anak yang buruk ini. Pada setiap tahunnya fase perkembangan anak akan terus berjalan, dan tentu saja anak setiap fasenya anak akan memerlukan fasilitas baru untuk mengembangkan fungsi – fungsinya, terutama fungsi intelektual dan membentuk kepribadian anak. Dalam hal ini orang tua tidak akan cukup memberikan semua itu, maka pada akhirnya anak harus berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dengan kata lain pembentuk dan pencipta perilaku buruk terhadap anak ini adalah orang tua dan lingkungan sekitarnya. Penerus bangsa, anak – anak perlu di didik agar nantinya pada masa mendatang mampu meneruskan serta memimpin dan mengembangkan bangsa kita. Akan tetapi bagaimana jika penerus bangsa kita mempunyai perilaku yang kurang baik, atau bahkan tidak baik. Pada saat ini tingkat kedewasaan anak – anak telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Jika saja kedewasaannya ini dalam hal pola pikir tentu saja akan membawa hal postif bagi perkembangan sosialnya, yang jadi masalah adalah ketika anak – anak mengikuti gaya serta tingkah laku orang dewasa yang belum pantas
4
mereka lakukan, hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap fase perkembangan anak. Orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perilaku anak. sebagai contoh saat ini banyak anak – anak yang mencetak prestasi di dunia internasional (anak – anak berbakat di dunia). Akan tetapi berkaitan dengan hal tersebut banyak pula anak – anak yang melakukan tindakan – tindakan melanggar norma budaya dan agama. Perilaku anak dapat berkembang menjadi baik atau buruk itu tergantung dari peranan orang tua atau keluarganya serta lingkungannya. Maka dari itu, diperlukan perhatian khus dari orang tua untuk mengontrol tindakan anak agar perilakunya tidak menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku. Menurut coles (2000 : 79) “ ...bahkan dari umur 6 bulan ada anak – anak yang membuat hidup kita mudah, dan ada pula yang membuat hidup kita susah bahkan ada anak yang membuat kita bingung...” Dengan demikian,secara tidak langsung peryataan ini mengatakan bahwa perilaku anak yang berbeda – beda dapat memberikan kita kemudahan,kesulitan dan bahkan membingungkan. Perilaku anak ini dapat dipengaruhi oleh keadaan dikeluarganya, hal ini dikarenakan bagi seorang anak kelurga adalah pedoman dan pembimbing anak untuk mengenal dunia luar. Maka diperlukan usaha yang ekstra dari orang tua untuk dapat menjaga anak tetap dalam nilai dan norma yang ada. Dengan kata lain walaupun lingkungan juga merupakan faktor pendukung dalam pembentukan perilaku anak. Akan tetapi keluarga (orang tua) lah yang sangat memegang pengaruh penting, B. Rumusan Masalah 1. Apa hubungan fase - fase perkembangan dan perilaku anak? 2. Bagaimana proses pembentukan perilaku pada anak ? 3. Bagaimana cara meminimalisir perilakuburuk pada anak ?
C. Tujuan Program 1. Untuk mengetahui hubungan fase – fase perkembangan dan perilaku anak 2. Untuk mengetahui proses pembentukan perilaku pada anak 3. Untuk mengetahui cara meminimalisir perilaku buruk pada anak D. Luaran Yang Diharapkan Target luaran yang akan dicapai dari kegiatan ini yaitu agar masyarakat mengetahui Bahwa peran orang tua sangat berperan untuk perkembangan anak untuk meningkatakan pengetahuan sehingga dapat lebih optimal.
5
E. Kegunaan Program Melalui kegiatan ini diharapkan agar orang tua lebih memperhatikan proses pembentukan perilaku anak, karena pada dasarnya pembentukan perilaku seseorang di pengaruhi oleh pembentukan perilakunya sejak kecil. Sehingga, ketika pebembentukan perilaku baik seseorang sudah ditanamkan sejak dini maka ddiharapkan perilakunyadi kemudian hari akan baik pula. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Masa anak - anak adalah masa manusia mulai belajar segala hal, awal mulanya anak akan akan belajar di lingkunagn keluarganya (orang tua). Akan tetapi akan tiba saatnya anak harus belajar mengenai lingkungannya, anak mulai berinteraksi dengan lingkungannyapada usia 1 – 5 tahun (priode estetis). Priode estetis adalah masa pengenalan pertama anak terhadap dunia luar, sehingga orang tua sangat diperlukan untuk membimbing anak. pada masa ini anak akan mengangap segala sesuatu yang dilihat, didengar, itu adalah hal yang biasa dan sederhana, hal ini sependapat dengan pernyataan berikut kartono (2007) Pada masa 1-5 tahun anak akan cepat mengenal lingkungannya, akan tetapi pengenalannya ini bersifat tidak menyeluruh atau tidak secara detail,namun hal ini masih dibatasi oleh rasa “belum sadar”,sehingga anak akan melihat dengan pandangan yang primitif dan sederhana (COMPLEX-QUALITA). Ada beberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan anak terutama perilakunya, menurut Bronfenbrener (dalam Bunga dan Ekowarni 2010:online), seorngan pencetus teori ekologi mengungkapkan bahwa lingkungan sosiokultural anak sangat mempengaruhi perkembangan anak. Lingkungan itu dimulai dari lingkungan yang sangat dekat dengan anak yaitu hubungannya dengan keluarga, meluas pada teman sebaya, sekolah, dan masyarakat. Selain itu, Skinner (dalam Thedora W 2013:35) menganggap bahwa orang dewasa turut mengambil alih dalam membentuk perilaku anak, sehinga anak tumbuh dengan mengkonfirmasi tingkah lakunya dengan ekspektasi dan konvensi budaya setempat, Skinner meyakini bahwa tingkah laku anak-anak dibentuk dengan pengaruh positif maupun negatif, dari apa yang diinginkan orang dewasa terhadapnya. A. Perkembangan Dan perilaku 1. Fase – fase perkembangan Perkembangan adalah proses sesorang untuk mengalami perubahan, baik itu perubahan yang lebih baik atau sebaliknya, bagi seorang anak ketika mereka melalui fase perkembangan maka akan memerlukan bantuan dari orang dewasa agar mampu melewati fase – fasenya itu dengan baik. Berkenaan dengan hal tersebut ada salah satu teori yang menyatakan perkembangan adalah sebagai berikut, Menurut Hawadi (2011) dalam Desmita (2012) ” perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
6
kemampuan,sifat dan ciri-ciri yang baru.Didalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia ,yang anakwali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. Adapun fase – fase perkembangan secara umum yang dikemukakan oleh kartono (2007) adalah sebagai berikut, yaitu: a. b. c. d. e.
Fase Pranatal Periode Vital (0-2 tahun) Periode Estetis (1-5 tahun) Periode Intelektual (6-12 tahun) Periode Pueral (remaja 12-14 tahun)
Fase – fase perkembangan yang dilalui anak akan mempengaruhi bagi kehidupan selanjutnya. Melalui beberapa rangkaian fase anak, dimulai dari pengenalan pertama sampai masa selanjutnya tentu saja akan saling berkaitan dan berhubungan sehingga akan memperoleh suatu hasil perilaku yang baik atau buruk. Hasil yang diperoleh ini tentu saja tergantung dari bagaimana orang tua membentuk dan membina perilaku anak. 2. Perilaku a. Pengertian perilaku Berdasarkan ensiklopeanak amerika, perilaku anak diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi atau prilaku tertentu. Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan meghasilkan suatu reaksi atau perilaku tertentu. Bimo (2001) dalam zein (2005 : 23). Pandangan behavioristik mengatakan bahwa perilaku sebagai respon terhadap stimulus, akan sangat ditentukan oleh keadaan. Priau manusia itu sendiri terdiri dari perilaku tampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak tampak (convert behavior). Perilaku yang tampak ini adalah seperti berjalan, berbicara, bereaksi, berpakain, dan sebagainya, sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah seperti berfikir dan pengetahuan. b. Jenis – jenis perilaku Manusia pada dasarnya memiliki perilaku yang unik, akan tetapi didalam perilaku yang unik itu terdapat jenis – jenisnya. Jenis – jenis perilaku pada manusia menurut skinner (1976 ) zein (2005 : 24) jenis – jenis perilaku adalah sebagai berikut : 1) Perilaku yang alami (innate behavior) Perilaku ini ada sejak organisma dilahirkan, yaitu berupa reflex – reflex dan insting – insting, perilaku yang refleksif merupakan perilaku yang terjadi sebagai reaksi spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan, contohnya adalah berkedip, menarik jari ketika terkena api dan lain – lain. 2) Perilaku yang operan (operant behavior) 7
Perilaku ini dibentuk dari proses belajar, perilaku ini dikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak. Pada perialaku refleksif pada dasarnya tidak dapat dikendalikan, berbeda dengan halnya perilaku operan. Hal ini karena perilaku refleksif adalah perilaku alami, sedangkan perilaku operan adalah perilaku yang didapat dari proses belajar. Sehingga perilaku ini dapat dikendalikan. B. Pembentukan Perilaku pada anak 1. Pembentukan perilaku anak Pembentukan perilaku pada anak menurut zein (2005) dapat dipengaruhi oleh 2 factor, yaitu : 1. Factor intern Factor intern adalah factor yang ada pada diri individu yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar, seperti : pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan seterusnya. 2. Faktor ekstern Faktor eksternal adalah factor dari luar. Meliputi, lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik. Seperti : iklim, manusia, social ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor intern dan ekstern ini merupakan penentu dari perilaku mahluk hidup termasuk perilaku manusia. Faktor intern merupakan konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku mahluk hidup. Sedangakan, factor lingkungan ekstern adalah merupakan kondisi atau lahan perkembangan perilaku tersebut. Perilaku manusia pada umumnya terbentuk melalui proses belajar, yang jadi permasalahannya adalah bagaimana cara pembentukanya. Pembentukan perilaku menurut zein (2005) dapat menggunakan 3 cara, yaitu sebagai berikut : 1. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan adalah pembentukan perilaku dengan cara membiasakan diri anak untuk berperilaku yang diharapkan, yang akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. . 2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)adalah pembentukan perilaku dengan cara pengertianPembentukan perilaku dengan menggunakan model. 3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model adalah pembentukan perilaku dengan cara memberikan contoh. 2. Pembentukan perilaku menyimpang pada anak. Perilaku anak pada masa awal pengenalan (usia 1-5 tahun) akan berdampak pada perilakunya kedepan, hal ini dikarenakan pada masa itu perilaku anak akan mulai 8
dibentuk. Peranan orang tua dan lingkungan sebagai faktor ekstern pada masa ini akan sangat berpengaruh pada perkembangan perilaku anak. Apabila ketika masa pengenalan pertama anak di ajarkan oleh orang tuanya hal atau perilaku yang kurang baik, maka akan sulit untuk mengajarkan perilaku baik itu dimasa mendatang kepada anak. Contoh perilaku buruk yang ekstrim dan menjadi berita heboh a. Pengaruh orang tua Setiap orang tua tentunya ingin melakukan dan memberikan yang terbaik untuk anaknya, akan tetapi pada saat ini ada orang orang tua yang memiliki pemikiran bahwa yang terbaik untuk anaknya adalah dengan cara memanjakan anak atau bahkan sebaliknya ada orang tua yang mendidik anaknya dengan sistim militer (cara mendidik yang tegas dan keras). Hal yang demikian memang tidak salah, akan tetapi dapat menimbulkan dampak – dampak tertentu pada anak. Dampak yang ditimbulkan oleh cara mendidik orang tua yang kurang tepat adalah sebagai berikut : 1) Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan a) Ketika masih kecil anak dimanjakan oleh orang tuanya, hal ini bisa saja akan menjadi bawaan ketika masa dewasanya kelak, rasa manja itu dapat menimbulkan ego berlebih pada diri anak dan dapat mengurangi rasa empatinya terhadap orang lain. 2) Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) a) Berkuarangnya etika dan sopan santun pada anak. Hal ini bisa saja terjadi karena anak dapat dengan leluasa memperoleh tontonan yang tidak patut mereka tiru. Seperti yang telah dijelaskan pada masa pengenalan pertama anak mengartikan segala sesuatu yang dilihat adalah hal sederhana. Jadi, ketika anak melihat suatu kegiatan, baik itu hal baik atau buruk maka anak akan menganggap hal tersebut sama, dan tidak masalah apabila mereka menurutinya. Sebagai contoh, pada saat ini acara televisi berlomba – lomba menapilkan acara komedi yang bertujuan untuk menghibur pemirsa. Tapi jika diperhatikan acara ini dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan perilaku anak. Acara yang bergendre komedi saat ini sering kali menapilkan sesuatu yang seharusnya tidak ditunjukan pada hal layak terutama pada anak – anak. Misalnya, ketika ada pelawak memukul atau pun menghina lawan mainnya, bahkan yang lebih tua, hal ini justru dianggap lucu. Demikaian pula menurut pengertian anak hal ini adalah sesuatu yang lucu dan merupakan hal yang menghibur. Lalu, bagaimana jika anak melakukan hal demikian, misalnya kepada orang tua,kakak atu saudara lainnya yang lebih tua. Kesalahan pemahaman atau pengertian pada anak ini adalah merupakan tanggung jawab orang tua, orang tua yang dapat membimbing dan meluruskan kesalah pahaman dan pengertian tersebut. 9
3) Pembentukan perilaku dengan menggunakan model a) Ketika orang tua mendidik anaknya dengan keras, maka bisa saja bukannya anak patuh justru lebih menetang terhadap orang yang lebih tua darinya, Bahkan dapat membangkang kepada orang tuanya sendiri. b) Orang tua adalah panutan anak, jadi segala tindakan orang tua harus diperhatikan dengan baik. Karena, ketika orang tua melakukan prilaku yang tidak baik. Maka anak bisa meniru hal tersebut. Sebagai contoh, ketika orang tua pulang kerja dan merasa sangat lelah, ia berkata pada anaknya “ nak nanti kalau ada yang cari ayah, bilang saja ayah tidak ada dirumah” hal yang seperti ini mungkin terlihat sepele. Tapi, tanpa disadari dengan cara ini orang tua telah mengajarkan anaknya untuk berbohong. b. Pengaruh lingkungan Lingkungan, adalah tempat belajar kedua anak setelah keluarga. Dengan demikian selain peranan orang tua, lingkungan juga membawa pengaruh untuk perkembangan perilaku anak. contohnya : 1) Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan buruk a) Perilaku anak yang suka berbicara kasar ( jorok ), Pada saat anak berada dilingkungan orang – orang yang suka berbicara kasar dan jorok maka bisa jadi anak akan menjadi imitasi dari perilaku orang – orang yang ada dilingkungannya. 2) Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) yang salah a) Perilaku anak yang suka berkelahi, ketika anak berada dilingkungan yang banyak terjadi kekerasan. Maka, bisa saja anak akan juga melakukan hal yang sama, karena menurut pengertian anak hal tersebut adalah sesuatu yang menyenangkan (keren) sehingga mereka juga akan melakukannya. 3) Pembentukan perilaku dengan menggunakan model yang salah Pada umumnya anak seusia ini suka mengikuti atau menirukan yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Berkitan dengan contoh – contoh sebelumnya, orang – orang dewasa disekitarnya adalah panutan bagi mereka. Jadi perilaku buruk pada orang dewasa adalah model perilaku buruk pada diri anak – anak. 3. Solusi meminimalisir perilaku buruk pada anak Pencipta dan pembentuk perilaku pada anak adalah orang tua dan lingkungannya itu sendiri. Perilaku baik atau buruk adalah tangung jawab dari orang tua, karena orang tua adalah tempat pertama anak – anak belajar sebelum mengenal dunia. Cara mendidik orang tua inilah yang akan sangat berpengaruh pada perilaku anak. solusi yang dapat membentuk perilaku anak dengan baik adalah sebagai berikut : 1. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan baik 10
Dengan mengjarkan kebiasaan yang baik kepada anak, maka hal ini akan menjadi filter agar anak – anak tidak memiliki perilaku buruk yang dapat diperoleh dari orang – orang disekitarnya. Contohnya : a.) Untuk meminimalisir perilaku kurangnya rasa empati pada anak, orang tua seharusnya tidak terlalu memanjakan anak. Orang tua bisa mengajarkan rasa empati terhadap sesama. Misalnya dengan membisakan anak untuk tolong menolong atau berzakat. b.) Lingkungan terkadang memang memberi pengaruh negatif pada perilaku anak, akan tetapi anak juga perlu berinteraksi dengan lingkungannya agar kepribadiannya dapat berkembang. Selain dengan memanjakan anak – anak dengan alat bermain di dalam rumah, orang tua juga bisa membiasakan mengajak anak untuk bermain terjun di lapangan. Sehingga anak dapat lebih mengenal lingkungannya. Akan tetapi tetap dalam pengawasan orang tua. 2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) yang benar Lambat laun anak mau tidak mau harus berinteraksi dengan dunia luar, tentu saja orang tua tidak dapat memungkiri hal tersebut. Dengan demikian orang tua juga harus siap menerima resiko apabila anak terpengaruh oleh hal – hal negatif dari lingkungan sekitar, untuk meminimalisir hal tersebut maka orang tua di harapkan menanamkan prilaku baik , dan memberikan pengertian – pengertian kepada anak mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik Contohnya, anak dibiasakan mengucapkan terimakasih pada saat memperoleh sesuatu, Contohnya, ketika di dalam kelas jangan ribut, karena akan menggangu teman yang lain.Misalnya orang tua akan menjadi contoh bagi anak – anaknya. BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan dari pembuatan proposal ini maka telah disusun beberapa langkah kegiatan yang akan dilaksanakan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah administrasi surat menyurta, survey lapangan, berkoordinasi dengan ketua RT, pengenalan program, persiapan, pelaksanaan program dan evaluasi kegiatan. Sedangkan untuk tahap-tahap pelaksanaan program pengembangan self management pedagang mikro di kelurahan kalampangan adalah sebagai berikut : 1. Menyelesaikan administrasi 2. Survey lapangan lanjutan 3. Berkoordinasi dengan ketua RT, serta penyiapan tempat untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling Penyewaan alat dan bahan-bahan lainnya. 11
4. Pengenalan program kepada masyarakat, Pengenalan dalam bentuk pemberian penjelasan dan informasi kepada masyarakat. 5. Pelaksanaan program penyuluhan masyarakat. 6. Monitoring pasca pelaksanaan PKM Pengabdian kepada Masyarakat.Pemantauan kinerja dari output kegiatan yang telah dilaksanakan. 7. Penyusunan Laporan Laporan disusun setelah pelaksanaan seluruh program selesai dilaksanakan.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Anggaran Biaya No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengeluaran Kertas HVS Tinta Print (Hitam, Biru, Merah, Kuning) Printer Alat Tulis Kantor (Atk) Projektor (LCD) Penggandaan Total
Jumlah
Biaya (Rp.)
1 Rim 4 botol
40.000 120.000
1 unit 1 Paket
700.000 100.000
1 unit
6.000.000 250.000 7.170.000
B. Biaya Perjalanan No. 1.
Pengeluaran Biaya Transport Total
Jumlah
Biaya (Rp.)
5 orang
1.000.000.00 1.000.000.00
C. Biaya Penyuluhan No.
Pengeluaran
1.
Konsumsi (Nasi + Snack) Tempat Penyuluhan Spanduk Kebersihan Total
2. 3. 4.
Jumlah
Biaya (Rp.)
50 orang
1.625.000
1 tempat 2 buah 2 orang
1.000.000 600.000 200.000 3.425.000
12
Total keseluruhan No. 1. 2. 3.
Rincian Biaya
Biaya (Rp)
Anggaran Biaya Biaya Perjalanan Biaya Penyuluhan Total
7.170.000 1.000.000 3.425.000 11.595.000
A. Jadwal Kegiatan Kegiatan PKM M ini direncanakan selama 3 bulan. Tabel Rencana Kegiatan Bulan Ke Bulan Ke No. Jenis Kegiatan I II Pembuatan permohonan ijin 1. penyuluhan 2. Penyewaan tempat 3. Pembuatan Spanduk sosialisasi Sosialisasi tentang Peningkatan 4. Kesadaran Orang Tua Terhadap Pembentukan Perilaku Anak 5. Pelaporan Hasil Penyuluhan
13
Bulan Ke III
DAFTAR PUSTAKA Bunga dan Ekowarni. 2010. Jurnal Perkembangan.(online)https://beatriksbunga.wordpress.com/2010/03/30/jurnalperkembangan/. Diakses 02-12-2014 Coles, Robert. 2000. Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak (Psikologi perkembangan). Bandung:CV Mandar Maju. Thedora W, gnes. 2013. Memahami Perkembangan Anak. Jakarta: PT Indeks. Zein, Yetty, Asmar dan Eko Suryani. 2005. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta:Fitramaya.
14
BIODATA KETUA A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM/NIDN 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP
Fatmawati Perempuan Bimbingan dan Konseling 13.21.015259 Wisata II, 29 September 1995
[email protected]
085828042548
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM M.
Palangkaraya, 10 Oktober 2015 Ketua Pelaksana
Fatmawati 13.21.015259
15
BIODATA ANGGOTA A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7
Nomor Telepon/HP
Risna Perempuan Bimbingan Konseling 13.21.015255 Palangkaraya, 01 July 1995
[email protected] 085828864064
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM M. Palangkaraya, 10 Oktober 2015 Anggota Pelaksana
Risna 13.21.015255
16
BIODATA ANGGOTA B. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7
Nomor Telepon/HP
Khairunnisa Perempuan Pendidikan Ekonomi 14.22.015451 Kereng Bangkirai, 09 Maret 1996
[email protected] 082158085036
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM M. Palangkaraya, 10 Oktober 2015 Anggota Pelaksana
Khairunnisa 14.22.015451
17
BIODATA ANGGOTA C. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7
Nomor Telepon/HP
Yurita Perempuan Bimbingan Konseling 13.21.015262 Palangkaraya, 26 Juli 1996
[email protected] 085751332162
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM M. Palangkaraya, 10 Oktober 2015 Anggota Pelaksana
Yurita 13.21.015262
18
BIODATA ANGGOTA D. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7
Nomor Telepon/HP
Sischa Noer Rahmah Perempuan Pendidikan Ekonomi 13.22.014768 Palangkaraya, 19 September 1995
[email protected] 085754724911
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM M. Palangkaraya, 10 Oktober 2015 Anggota Pelaksana
Sischa Noer Rohmah 13.22. 014768
19