Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
USAHA KECIL MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA BELI KEBUTUHAN BAGI MASYARAKAT AKIBAT INFLASI Oleh ; Bakti Toni Endaryono, SE. MM Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Bina Cipta Madani ABSTRAK Dengan dimulainya membuka usaha kecil mikro/ berwirausaha maka dapat mengangkat tingkat daya beli masyarkat dan dapat pula mengangkat produk lokal agar masyarakat tidak terkena dampak inflasi menurut harga konsumen tahun 2016 bulan maret sebesar 4.45% karena dengan inflasi tersebut maka semakin sulit masyarakat untuk dapat membeli barang dan jasa yang ada disekitar . dan dengan kebijakan pemerintan melalui perpres no 98 tahun 2014 diharapkan masyarakat dapat mendorong kepada pemerintah setempat untuk dapat difasilitasi dalam melaksanakan usaha kecil mikro agar masyarakan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan untuk keluarga khususnya dan masyarakat umumnya serta dapat meningkatkan potensi yang ada dilokal masyarakat Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi berdasarkan UU mengenai Bank Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Berdasarkan PMK No.66/PMK.011/2012 tentang Sasaran Inflasi tahun 2013, 2014, dan 2015 tanggal 30 April 2012 sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk periode 2013 – 2015, masing-masing sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% masing-masing dengan deviasi ±1%.
18
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
ABSTRACT With the start of opening a small business micro it can lift the purchasing power of the community and can also lift the local products that people are not affected by inflation of 4.45% due to inflation it is increasingly difficult for communities to buy goods and services that exist around. and with pemerintan policy through Presidential Regulation No. 98 of 2014 is expected to encourage the community to the local government to be facilitated in carrying out small business micro-order the Community to improve the welfare and income for families in particular and society in general and to improve the existing potentials at local community Target or targets inflation is the inflation rate to be achieved by Bank Indonesia, in coordination with the Government. Inflation targeting is based on the Law on Bank Indonesia conducted by the Government. In the Memorandum of Understanding between the Government and Bank Indonesia, the inflation target set for the next three years through the Finance Minister Regulation (PMK). Based on the PMK 66 / PMK.011 / 2012 Inflation Target in 2013, 2014 and 2015 April 30, 2012 the inflation target set by the Government for the period 2013 to 2015, respectively 4.5%, 4.5% and 4% respectively with a deviation of ± 1%. Pada tahun 1998 tepatnya pada bulan mei terjadi berbagai permasalahan di Indonesia diantaranya adalah kerisis kepercayaan kepada pemerintah sehingga terjadilah pergantian kepemimpinan yang mengakibatkan terjadinya permasalahan besar baik dibidang social dan ekonomi Mulai saat itulah terjadinya krisis ekonomi dengan istilahnya adalah inflasi dimana semua barang baik jasa maupun barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak ada sehingga sulitnya masyarakat untuk mendapatkanya, di tahun itulah banyak terjadi kerusuhan dimana – mana baik dipusat Jakarta maupun di seluruh daerah kabupaten/kota yang ada di Indonesia adapun tingkat inflasi
menurut harga konsumen pada bulan maret 2016 sebesar 4.45% dari sumber www. bi.go.id Angka target atau sasaran inflasi dapat dilihat pada web site Bank Indonesia atau web site instansi Pemerintah lainnya seperti Departemen Keuangan, Kantor Menko Perekonomian, atau Bappenas. Sebelum UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sementara setelah UU tersebut, dalam rangka meningkatkan kredibilitas Bank Indonesia maka sasaran inflasi ditetapkan oleh Pemerintah. Situasi terkini bagi para industry rumahan atau IR diindonesia adalah menurut data dari KPP dan PA bersama IPB dengan 19
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
survey tahun 2011 di provinsi SUMBAR, JABAR,SLSEL, dan SUMSEL disebutkan bahwa ; pekerja IR didominasi perempuan 73% dan 27% laki-laki serta usaha terbanyak : industry pangan 76%, kerajinan 8% industry pengolahan 6%, konveksi 5%, jasa 4% dan sisanya adalah pertenakan, pertanian dan perikanan.
merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Definisi bisnis dapat dimengerti dari definisi beberapa tokoh, seperti: 1. Menurut Mahmud Machfoedz , Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
1. Pengertian Bisnis Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas
2. Menurut Brown dan Petrello (1976), “Business is an institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba. 3. Menurut Steinford ( 1979), “Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, 20
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya. 4. Menurut Griffin dan ebert (1996), “Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar. 5. Menurut Hughes dan Kapoor, “Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa
guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur. 6. Menurut Allan Afuah (2004), Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen. 7. Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996), Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka. 8. Menurut Musselman dan Jackson (1992), Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalamaktivitastersebut. 2. Konsep Dasar Bisnis - Bisnis menuru Griffin adalah organisasi yang menyediakan barang ataupun jasa dengan maksud mendapatkan laba. 21
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
- Bisnis adalah suatu kegiatan yang terorganisasi dengan mengelola faktor- factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang mempunyai nilai tambah (value) bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang optimal dan memberikan manfaat kepada kebutuhan masyarakat dan memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan
Inti dari teori kuantitas ini sebagai berikut : (a) Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang beredar, baik uang kartal maupun uang giral. (b) Laju inflasi juga ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang beredar dan oleh harapan (ekspektasi) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang
Teori Teori Inflasi yang menjelaskan mengenai inflasi, sebagai berikut : 1. Teori Kuantitas Teori ini merupakan pandangan dari teori klasik. Menurut teori ini sebab naiknya harga barang secara umum yang cenderung akan mengarah pada inflasi ada tiga : sirkulasi uang atau kecepatan perpindahan uang dari satu tangan ke tangan yang lain begitu cepat (masyarakat terlalu komsumtif), terlalu banyak uang yang dicetak dan diedarkan ke masyarakat, dan turunnya jumlah produksi secara nasional. Teori Kuantitas adalah teori yang membahas mengenai inflasi, tetapi dalam perkembangannya teori ini mengalami penyempurnaan oleh para ahli ekonomi Universitas Chicago, sehingga teori ini juga dikenal sebagai model kaum moneteris. Teori kuantitas ini menekankan pada peranan jumlah uang beredar dan harapan masyarakat mengenai kenaikan harga terhadap timbulnya inflasi.
Dampak Inflasi | Dampak Inflasi secara umum yaitu : 1. Dampak inflasi dari sudut ekonomi, inflasi mengakibatkan terjadinya redistribusi pendapatan dan distorsi harga, distorsi penggunaan uang, serta distorsi pajak. 2. Dampak Inflasi dari sudut Sosial, akibat lanjut dari redistribusi pendapatan adalah kecemburuan sosial yang semakin tinggi dan bahkan dapat memicu kerusuhan atau krisis sosial (penjarahan dan perampasan). Dampak Inflasi Secara khusus yaitu inflasi dapat menghambat atau mengganggu proses pertumbuhan di sektor riil. Hal ini dikarenakan dengan terjadinya inflasi maka tingkat pembelian masyarakat (permintaan agregat) akan mengalami penurunan dan selanjutnya penurunan ini akan menyebabkan pihak produsen harus mengurangi tingkat produksi yang 22
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
berujung mkepada pemutusan hubungan kerja dan bertambahnya pengangguran. Selain itu, di saat terjadi inflasi maka suku bungan yang ditetapkan otoritas moneter juga meningkat. Oleh karena itu, sektor riil pada saat suku bunga tinggi mengalami kesulitan dana baik untuk meningkatkan produksi atau mengembangkan usahanya karena semakin tingginya dalam biaya modal. Sekian dari informasi ahli mengenai teori teori inflasi dan dampak inflasi, semoga tulisan informasi ahli mengenai teori teori inflasi dan dampak inflasi dapat bermanfaat.
4,5%, dan 4% masing-masing dengan deviasi ±1%. Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya ke depan sehingga tingkat inflasi dapat diturunkan pada tingkat yang rendah dan stabil. Pemerintah dan Bank Indonesia akan senantiasa berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan tersebut melalui koordinasi kebijakan yang konsisten dengan sasaran inflasi tersebut. Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu (anchor) pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan (Lihat Peraturan Menteri Keuangan tentang sasaran inflasi 2013, 2014, dan 2015)
Penetapan Target Inflasi Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi berdasarkan UU mengenai Bank Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Berdasarkan PMK No.66/PMK.011/2012 tentang Sasaran Inflasi tahun 2013, 2014, dan 2015 tanggal 30 April 2012 sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk periode 2013 – 2015, masing-masing sebesar 4,5%,
Sumber data yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini adalah ; Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara penulis dan informan. Data ini bisa divalidasi menggunakan triangulasi. Serta data tersebut didapat dengan cara survey lapangan dan wawancara kepada 23
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
para ibu’ atau kelompok yang baru melakukan usaha kecil dengan kategori IR 1(pemula). Adapun IR 1 (pemula) adalah para usaha kecil mikro yang masih memiliki banyak keterbatasan baik secara bahan baku, tenaga kerja, kondisi tempat kerja dan modal, maka dengan adanya memulai usaha sejak dini maka tingkat pendapatan bagi keluarga akan bertambah, adapun kreteria bagi usaha kecil terdiri dari IR 1, IR 2 dan IR 3, tingkat IR 1 diartikan sebagai tingkat pemula dengan kondosi 60% masyarakat kita baru memulai, untuk IR 2 diartikan sebagai tingkat berkembang dengan kondisi 30% masyarakat kita mulai berkembang dengan usahanya sedangkan IR 3 diartikan sebagi tingkat maju dengan kondisi 10% masyarakat kita memiliki usaha. Tiap tipe dan kategori tersebut mempunyai kebutuhan dekungan yang berbeda dan bentuk – bentuk pendampingan yang berbeda juga. Adapun jenis usaha tersebut diatas mengacu kepada peraturan menteri nomor 1 Tahun 2015 tentang rencana strategis kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tahun 2015-2019 Metode kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penulisan ini metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth
analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif. Dalam metode ini penulis melakukan diskusi secara langsung kepada masyarakat terkait dengan pembahasan diatas dan melakukan survey lapangan kebeberapa desa yang berada dikabupaten pandeglang Sehingga hasil yang didapat dalam penulisan ini adalah dengan memulainya usaha Mikro kecil untuk Mengurangi tingkat kemampuan daya beli kepada masyarakat : a. Dengan tingkat inflasi menurut harga konsumen pada tahun 2016 bulan maret sebesar 4.45% sumber www.bi.go.id maka sangat sulit bagi masyarakat khususnya masyarakat minoritas dibawah garis kemiskinan untuk bisa membeli barang – barang kebutuhan pokok sehingga diharapkan dapat memulai dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk membuka usaha dengan kategori super mikro atau industry rumahan dengan memanfaatkan kebijakan pemerintah seperti perpres No 98 tahun 2014 tentang perizinan untuk usaha mikro kecil yang dapat diakses ditingkat desa dan kecamatan 24
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
b. Dengan memulainya usaha kecil miro kecil diharapkan setiap kalangan masyarakat dapat mendorong potensi yang ada pada masyarakat setempat untuk dapat memanfaatkan sumber daya lokal agar dapat meningkatkan produk lokal dikalangan masyarakat c. Adanya perpres no 98 tahun 2014 maka setiap masyarakat dapat pula mendorong kebijakan khususnya peerintah daerah agar selalu memperhatikan
masyarakatnya bawah dengan PERDA yang sudah diatur di masing – masing kabupaten/kota d. Pengaruh dengan memulainya usaha kecil mikro saat ini adalah untuk mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakt khususnya masyarakat pinggiran dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang ada, dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya dan masyarakat umumnya
TABEL 1.1 DATA USAHA KECIL MIKRO NAMA KELOMPOK
JENIS USAHA
QUANTITY
HARGA/KG
ANGGREK
EMPING
60
35.000
MELATI
DODOL TOMAT
30
15.000
MAWAR BODAS
KECEPREK
60
45.000
Dari data tabel diatas bahwa para anggota masyarakat yang mengatas namakan kelompok setiap melakukan kegiatan usaha seperti kelompok anggrek dapat memproduksi emping setiap hari sebanyak 2kg dan diakumulasi selama satu bulan sebanyak 60kg dan dengan harga rata-rata per kilo sebesar 35.000, untuk kelompok melati dengan usaha dodol tomat dalam setiap hari dapat memproduksi 1kg dan diakumulasi selama 1 bulan menjadi 30kg
dengan harga rata- rata sebesar 15.000, dan kelompok mawar bodas dengan usaha keceprek dengan hasil 60kg dalam satu bulan dengan harga rata-rata sebesar 45.000, sehingga dari table diatas disimpulkan bahwa setiap kelompok masyarakat berpeluan untuk mendapatkan penghasilan lebih besar pada saat melakukan kegiatan usaha kecil dibandingkan sebelum melakukan kegiatan usaha kecil
25
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
TABEL 1.2 DATA KEBUTUHAN MASYARAKAT JENIS KEBUTUHAN RATA-RATA JUMLAH KONSUMSI BERAS 4 orang 10 liter MINYAK GORENG 4 orang 2 liter GULA 4 orang 1 kg Dari data table diatas dijelaskan bahwa setiap keluarga yang berjumlah 4 orang untuk memenuhi kebutuhan selama 1 bulan yang terdiri dari beras.minyak dan gula seperti beras rata-rata dikonsumsi selama 1 bulan sebanyak 10 liter dengan harga rata-rata sebesar 9.500 untuk minyak goreng selama 1 bulan sebanyak 2 liter dengan harga rata – rata sebesar 19.500 dan untuk gula selama 1 bulan sebanyak 1kg dengan harga rata-rata 13.000 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan usaha kecil maka setiap masyarakat dapat mamanuhi kebutuhan pokok yang terdapat pada table 1.2
HARGA 9.500 /liter 19.500/liter 13.000/kg
kebijakan pemerintan melalui perpres no 98 tahun 2014 diharapkan masyarakat dapat mendorong kepada pemerintah setempat untuk dapat difasilitasi dalam melaksanakan usaha kecil mikro agar masyarakan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan untuk keluarga khususnya dan masyarakat umumnya serta dapat meningkatkan potensi yang ada dilokal masyarakat. B. SARAN Dengan dihasilkan tulisan ini maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya; a. Agar pemerintah khususnya daerah baik kabupaten/kota untuk memperhatikan masyarakat bawah dengan membuat kebijakan melalui PERDA dengan benar – benar berfihak kepada masyarakat bawah b. Mengurangi adanya pasar modern agar produk asli lokat terangkat karena selama ini lebih banyak didominan oleh produk dari pasar modern
A.
KESIMPULAN Dengan dimulainya membuka usaha kecil mikro maka dapat mengangkat tingkat daya beli masyarkat dan dapat pula mengangkat produk lokal agar masyarakat tidak terkena dampak inflasi sebesar 0.75% karena dengan inflasi tersebut maka semakin sulit masyarakat untuk dapat membeli barang dan jasa yang ada disekitar . dan dengan 1926
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017
c.
Memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dalam menjalankan usaha kicil mikro (super mikro)
- http://kammilashaffirah.blogspot.c om/2010/10/makalah-pengantarbisnis.html - Pengelolaan Bisnis Dalam era Globalisasi “ Pandji Anoraga” 2007 penerbit Rineka cipta - Adrian Sutedi, 2012. Hukum Keuangan Negara. Penerbit Sinar Grafika : Jakarta. - http;//www. bi.go.id
DAFTAR PUSTAKA
-
http://www.slideshare.net/djhony/be berapa-definisi-bisnis-menurut-paraahlihttp://wartawarga.gunadarmad/20 09/12/definisi-dan-pengertian-bisnis/
27 20