WARUNG MAK PAR Kali ini kita akan membagikan cerita tentang makanan. Nasi goreng? Bakso? Sate? Jawabannya BUKAN tapi Lalapan. Lalapan yang satu ini sudah sangat terkenal di kalangan mahasiswa. Mahasiswa hebat ya bisa tau mana yang enak dan murah haha. Nama warungnya adalah Warung Mak Par. Alamatnya yaitu di Jalan Joyo Taman Sari Kota Malang, tepat di kawasan Perumahan Dosen Politeknik di Joyogrand. (MZ). Setiap hari ratusan porsi terjual di warung ini. Harga per porsi berupa sepotong ayam krispi dan sepotong gorengan dijual dengan harga Rp 8.500,sangat murah kann?? Pemiliknya adalah Ibu Suparmi,76 tahun. Umurnya bisa dibilang sudah tidak muda lagi tapi Ibu Suparmi dengan dibantu 10 orang tenaga kerja. Ada yang bersih – bersih, memasak, menyiapkan makanan dan minuman supaya pelanggan tetap merasa nyaman selama berada disini.
Usaha ini sudah berdiri sejak 25 tahun yang lalu. Di Warung Mak Par juga menjual beraneka macam sambal yaitu sambal bawang, sambal tomat, sambal kacang, dan sambal kecap dengan menu andalannya Ayam Krispi dan Ayam Goreng. Nah buat kalian yang doyan pedas bisa milih sepuasnya tuh hehe Sejak dulu menu Mak Par sangat sederhana, hanya ayam crispy dan gorengan, biasanya dengan tambahan tempe goreng tepung. Namun sekarang ada tambahan variasi gorengan selain tempe goreng tepung juga ada tahu goreng tepung dan rondo royal (tape singkong goreng tepung). Soal rasa gak usah di ragukan lagi karena rasa sambalnya sudah melegenda di lidah konsumen setianya. Bagi netizen yang suka sambal boleh mencoba sambal bawang,
dijamin deh mulut dan bibir kita akan bergetar menikmati sensasinya. Bagi netizen yang tidak suka dengan sambal boleh mencoba sambal tomat maupun sambal lainnya. Semua sambal rasanya sama saja tergantung selera masing – masing. Pengunjung warung Mak Par sebagian besar adalah mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa kampus terdekat (Unisma, Uniga, UIN, UB, ITN, Unitri), mahasiswa kampus yang jauh (UM, Unmer, STIKI, Univ Kajuruhan) juga mennjadi pelanggan setia Mak Par. Warung Mak Par ini banyak diketahui mahasiswa karena sering dibicarakan temen satu kampus dan menyebar karena rasa pedas sambal dan kenikmatan ayam krispi yang membuat penasaran insan muda. Bagi mahasiswa sih kalau bicara soal makanan yang penting enak dan murah. Tempat ini menjadi salah satunya loh yaa. Jika ada tempat makan atau nongkrong yang murah dan enak pasti sangat ramai sekali. Bisa dibayangkan dong begitu ramainya tempat Warung Mak Par ini yaaa. Warung Mak Par buka pukul 07.30 dan pasti langsung ramai dan tutupnya di malam hari. Parkiran depan warung Mak Par juga selalu penuh. Tak hanya sepeda motor, tapi juga kendaraan roda empat. Ini artinya mahasiswa pas-pasan sampai yang kaya raya menjadi pelanggan setia Mak Par haha Saat sedang ramai, antrian pengunjung ‘mengular’ sampai ke halaman depan. Bahkan pernah suatu ketika pelanggan baru bisa dilayani setelah antri satu jam. Bukan karena pelayanan lambat, tapi karena ramainya pengunjung. Menurut Mak Par, Mak Par tidak pernah terpengaruh dengan keadaan jika cabai sedang naik dan harga makanannya pun tidak ikut naik juga beserta rasa sambal yang tetap extra pedas. Dalam sehari, Mak Par membutuhkan cabai kira-kira sebanyak 10 kg. Setiap hari bisa menghabiskan hingga lebih dari 50 kg Beras dan kurang lebih 300 kg Daging Ayam. Dari bahan sebanyak itu, Mak Par menjual ratusan porsi, baik yang dimakan di tempat maupun dibungkus. Masalah porsi jangan ditanyaa, porsinya jumbo loohh. Sekarang admin langsung ke sana deh mumpung lapar hahaha “Biasanya paling ramai itu siang sampai sore. Ketika makan
siang dari jam 10 sampai jam 3 sore sering sekali buntu, rapet hingga yang jualan tidak terlihat dari luar” kata Mbak Tini, salah satu pegawai warung Mak Par yang juga ikut membantu mengelola warung itu.
Sekilas suasana warung mak par Nahh itu tuh salah tempat makan yang enak dan murah yang cocok di kantong mahasiswa. Tunggu apalagi yuk langsung ke Warung Mak Par. YUK MOJOK !!! Muntaha zanuardana
WARKOP DKI, PERKENALAN BUDAYA DAN ATMOSFIR PINGGIRAN IBU KOTA Malang sepertinya tidak akan pernah habis dari yang namanya kuliner dan tempat wisata dengan harga yang bersahabat bagi masyarakat. Makanya banyak mahasiswa yang datang ke malang untuk kuliah di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Untuk yang satu ini, sangat direkomendasikan buat netizen semuanya baik mahasiswa ataupun wisatawan yang mampir ke malang,namanya adalah Warkop DKI. Dari namanya aja uda kebayang kan ini tempat apa?tapi ini bukan film komedi Warkop DKI itu yaa. Ini adalah Warkop DKI (Warung Kopi DKI). Pasti banyak yang bertanya – tanya kenapa namanya Warkop DKI? Menurut Manajernya,Raden M Riyanto, Warkop DKI dibuka karena Ownernya, Mbak Arifianti, sangat mengidolakan komedian Warkop DKI dan agar para customer bisa merasakan bagaimana suasana warung kopi yang ada di Jakarta. Jadi buat netizen yang ingin merasakan bisa datang kesini dan bagi yang rindu dengan warung kopi yang ada di Jakarta juga bisa datang kesini. Siapa saja boleh datang kesini hehe :D. Lalu alasan mengapa berlokasi di Malang karena di Malang belum ada warung kopi yang menyajikan makanan dan minuman khas Jakarta. Sedangkan alasan berlokasinya di Jalan Belakang RSSA No.19 karena keterbatasan modal dan jika berlokasi di daerah kampus cukup mahal. Kita doain aja supaya bisa berkembang lagi dan bisa buka di dekat kampus biar anak – anak mahasiswa irit bensin hahaha Ini nih menu andalannya yaitu kue pancong. Wahhh saya sendiri belum pernah nyobain kue pancong tuh. Kue pancong diharapkan
bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang budaya dari Jakarta. Sekalian sembari menikmati makanan dan minuman yang disajikan kita juga diajari tentang budaya lohh. Buat yang belum tahu kue pancong itu apa,berikut penjelasannya. Kue pancong itu sebenarnya bukan asli makanan betawi tapi kue pancong itu adalah asli makanan ornag sunda. Dalam perkembanganya ada 2 jenis pancong yaitu kue pancong Jakarta yang memakai kelapa dalam pembuatanya dan kue pancong Sunda yang memakai susu, karamel, mesis dll dalam pembauatanya. Yang terakhir inilah yang dijual di WARKOP DKI. Ternyata Warkop DKI sangat bersahabat dan rasa kekeluargannya sangat dekat dengan mahasiswa, salah satunya dengan orda (organisasi daerah) yang ada di Malang yaitu orda tangerang, HiMAKSI, HORE dan beberapa orang dari FORSIMAJA dan sempat berkerjasama dnegan MALANG FODIS dan Radio MAS FM. Namun selain itu Warkop DKi juga memiliki beberapa kelemahan strategi pemasaran misalnya dalam bentuk sosial media. Tanpa sosial media pun Warkop DKI tetap ramai kok gimana kalau ada sosial media yaaa?? Kedepannya Warkop DKI segera membuka cabang di luar Malang sehingga masyarakat bisa merasakan sensasinya. Salah satu pelanggan setia Warkop DKI, Mas Adib Rahman, berpendapat bahwa Warkop DKI sangat sering dikunjungi karena Mas Adib semasa SMA bertempat tinggal di Jakarta. Jadi bisa mengingatkan kembali kerinduan waktu dulu dan tempat juga tidak begitu luas dan selalu di ramai dan juga Warkop DKI bisa buka dengan waktu yang lebih awal lagi karena Warkop DKI buka pukul 4 sore. Jadi buat netizen yang senang kopi, nongkrong, dan murah tempat ini bisa dikunjungi. Apalagi yang rindu dengan kota asal Jakarta atau hanya ingin mencoba sensasi rasa warung kopi di Jakarta, tempat ini sangat direkomendasikan. Yuk Mojok !!!