Pengaruh Jenis Minyak Goreng dan Lama Penyimpanan Terhadap
Mutu Emping Melinjo (Gne/urn gnernon)
Bellika NaiballO
The Speech Of Marhusip
(A Case Study ofpre-Wedding Conversation ofToba Batak Society)
Fellty Debora Napitupulu
Analisa Fisika Pada Air Sumur Warga Di Sekitar Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Marialla Br Slirbakti
Mengenal Aspek Kompositoris dalam Komposisi Sumatran Fiesta
Karya Ben M. Pasaribu
Alice Juliet Panggabeall
Hubungan Antara Burnout dengan Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja
Psikologis pada Pegawai Administrasi dan Keuangan di
Universitas HKBP Nommensen Medan
K{lri"a ll1. Brllhmalla
Inovasi Model PembclujanJll Pencapnian Konsep lIllluk Mcningkatkan
Kemampuan PemallJlllan dan Kreativitas Matematika Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika di FKIP Universitas
HKBP NOllllllcnscll Medun Tahun Ajaran 201312014
Fri,~I.(f B. S;tllwl1l1 (/(111 AglI.n nan/o J. B. IIII/tlur"I. Pengaruh Perilaku Individu Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik (Kajian teoritis dari sudut prespektif Ilmu Administrasi) Mmltlng Sitorus
Preeklampsia
Peranan Faktor Imunologis.
Leo Simalljllllttlk
~
lrfP- o:=£:t oc:::::u Volume 22
v Nomor3
Pengaruh Jenis Minya Penyimpanan terhadap
.Betlikll Naibaho
(Gnetum gnemon) Fettty Debora Napi/upulu
The Speech Of Marbusip Wedding Conversation of
Marialla Br Surbakti
Analisa Fisika Pada Air Lokasi Tempat Pembuan Bintang
Mengenal Aspek K ompo Sumatran Fiesta Karya Be
v / Ance Juliet
Pangg abean
T
Karina M BraJ",wna
Hubungan Antara Bu Techadap Lingkungan Pegawai Administrasi dan HKBP Nommensen Medan
Friska B. Siahaall Agusmanto J.B. Hutauruk
Inovasi Model Pembelaj untuk Meningkatkan Kern Kreativitas Matematika M Pendidikan Matematika di Nommensen Medan Tahun
:'\
dQJI
Monang SiJorus
Pengaruh Perilaku Indivi Kualitas Pelayanan Publik prespektif IImu Administra
Leo Simanjuntak
Preeklampsia
Peranan
MajaJab I1m Universitas HKBP N
Pro Deo et Patria Redaksi
MENGENAL ASPEK KOMPOSITOR SUMA'fRAN FIESTA KARYA
Ance Juliet Pangg
ABSTRACT
pas.com.
A-fetode Journal
I.
Sumur Pos, rglwiki/ ~Press
_0Il
ta.
uari 2 nd,
This topic entitled composition studies thr by Ben. M Pasaribu which explains about M composition of Sumatran Fiesta with styles an structure and concept that are used in modern harmony, rythmn which is used setting complex and asimetric like 518, 718, JJ14 and also the flu way ofmaking analysis ofmusic structure which with the form, scales, rythmn and harmony. T concept of Sumatran Fiesta which is created Pasaribu. The uniqueness if this composition is the aspects which are in the Modern Music vi scale, rythmn, basic ofharmony andform.
Keyword: Komposisi, Musik Modern, Strllktllr M
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seni musik sebagai hasil cipta, rasa dan menjadi sarana ekspresi yang bemilai estetis. Fo musik dilihat dari perspektif hubungan musik d hubungan musik dengan bentuk, isi, dan susun menjadi perhatian penulis dalam hal ini. Hal ini sangat berhubunganlberkaitan d etimologis, komposisi berarti 'menyusun', komposisi dianggap sebagai suatu pekerjaan ya dan ketaatan pada aturan-aturan yang telah dit bahwa musik yang digubah atau dicipta hams m tertentu. Jadi komposisi adalah suatu istilah menyusun suatu karya musik, baik vokal, instru yang diwuj udkan dalam bentuk notasi tertulis a menyusun komposisi. Musik adalah hasil keJja manusia. Didal melibatkan segenap potensi yang ada dalam dir yang utuh. Ben Pasaribu, adalah komposer I Modem Indonesia telah banyak berpartisipasi da bangunan dunia musik kita di Indonesia. B
1890
ISSN 0853-0203
komposi Sumatran Fiesta menggunakan konsep Serialisme. Pada bagian rythmn, banyak meniru rythmn Gordang Sambilan. Selain itu, dalam rythmn ditemukan adanya change meters (metrum yang berubah-ubah) dan 3/8, 5/8, 6/8, 7/8, ada juga pola ritme yang dimainkan secara teknik hocket. Sedangkan harmoni sebagai unsur warna suara oleh karena banyak menggunakan interval kuint, interval septim yang menghasilkan efek drone. Dalam karya ini terdapat beberapa aspek Modern di dalamnnya yang merupakan sisi penting dan sebuah komposisi, seperti: kronologi, dasar tangga nada, dasar harmoni, dasar riime dan bentuk.
1.2. Rum usan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa hal yang perlu untuk dikaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimanakah struktur musik dalam karya Sumatran Fiesta? 2. Bagaimanakah gaya atau kecirikhasan yang terdapat pada komposisi Sumatran Fiesta tersebut? 3. Apakah aspek Musik Modern terdapat dalam komposisi Sumatran Fiesta tersebut? 1.3. Tujoan PeneUtian Berdasarkan rumusan masalah di atas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi Sumatran Fiesta Karya .Ben Pasaribu. Tujuan umum ini dijabarkan menjadi tujuan khusus sebagai berikut: 1. Untuk memahami gaya atau kecirikhasan yang terdapat pad a komposisi terse but? 2. Untuk mengetahui struktur musik pada· komposisi ters but secara mendetail dari sebuah karya musik. 3. Untuk mengetahui aspek Musik Modern yang terdapat didalam komposisi tersebut. 1.4. ManIaat/Kootribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bennanfaat dalam berbagai hal antara lain: 1. Untuk memberi sumbangan bagi para pembaca atau penelitian lanjutan terhadap gaya atau kecirikhas~ yang terdapat dalam komposisi Sumatran Fiesta Karya Ben Pasaribu.
1892 ISSN 0853-0203
onesia dan dan tujuan
isi ini telah Komposisi ..... Struktur ~ melodi,
klan rythmn, ditemukan '8. 7/8, ada oni sebagai fit, interval rapa aspek komposisi, tuk.
rlu untuk
komposisi
nr.m Fiesta
elitian fii ibu. J...omposisi
"
Sebagai infonnasi yang lebih mendalam men Bentuk, melodi, titme dan hannoni) pada kom Ben Pasaribu. seeara mendetail atau keseluruha 3. Sebagai informasi yang lebib mendaiam bagi lanjutan terbadap aspek musik Modern yang Sumatran Fiesta karya Ben Pasaribu.
n. TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan sejarah musik merupakan sa pendekatan kearah pemahaman musikal. Menge idiomatika musik: seperti harmoni, irama, melodi komposisi musik: d ipisah-pisah pengertiannya, hubungan ciptaan seni, bahan-bahan itu secara keseluruhan yang utuh dan lengkap. (Amir Pasaribu . Suatu komposisi yang ada dianggap mem khusus dari sebuah komposisi, suatu permulaan a yang telah mapan, gaya dan estetika dari suatu era diciptakan, gaya khusus atau keeirikahasan dari ko yang telah dieiptakan, prinsip-prinsip struktur da 1979, hal. 146). Menurut Prier (1996), sebuah karya mu sejumlah nada yang tersusun dalam ruang-ruang b musik ' memotong' dan memperhatikan detail k musik. Keseluruhan berarti: memandang awal dan kata lain dari segi struktur lagu. Menurut I. Budilinggono (1993), bila peneiptaannya, yang pertama sekali muneul adala diformulasikan menjadi musik melalui gambaran proses analisis musik justru menghendaki arah ya baru akan sampai kepada ide kalau sudah melalu peneiptaan dan proses anal isis dapat digambarkan s
Proses penciptaan
lut secara
Ide
komposisi
---bentuk:
•
Proses anahsa
tara lain:
lanjutan Sumatr811
Hadjar Pamadhi, (2008) menyatakan bah umum dapat dikelompokkan dalam tiga maeam, y nya, melodi, irama dan hannoni. Karya musik belum dapat memberi arti ap diatas kertas. Dengan dem ikian secara jelas men haru s dimainkan, sehingga sekumpulan ide mus ik bryn musik dapat d itangkap serta dirasakan oleh
1892 ISSN 0853-0203
3.1. Metode Dasar Metode dasar yang akan diterapkan di dalam penelitian ini adalah me deskriptif. Dengan kata lain, penelitian ini dimaksudkan untuk membuat desk atau gambaran secara lengkap, faktual dan teliti mengenai fakta-fakta, sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki. Selanjutnya, metode ini mendasari penelitian ini khususnya di dalam hal pengumpulan data mau penganalisaan data.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Ada beberapa metode yang diterapkan di dalam pengumpulan data, ya (1) metode wawancara, (2) metode observasi, (3) metode kepustakaan. Wawan dilakukan untuk mendapatkan keterangan-keterangan serta pengala perorangan yang mungkin sulit diperoleh dari baban-bahan tertolis. Ada wawancara dilakukan langsung dengan composer Ben M. Pasaribu. Semen melalui metode kepustakaan diharapkan dapat memperoleh data-data ter tentang Mengenal Aspek Kompositoris terhadap Komposisi Sumatran F Karya Ben Pasaribu.
Metode observasi dimungkinkan untuk dapat membandingkan apa y disebutkan informan serta a pa yang dilakukan informan. Data juga dikurnpu deDgan earn merekam ke d UB karya tersebut dengan menggunakan perang perekam audio-visual.
3.3. Metode Analisis
Prosedur analisis data akan dilakukan sebagai berikut: .
a. Seleksi Data
Seleksi data dilakukan dalam rangka memilih dan merangkum data sesuai den kebutuhan penelitian tentimg Mengenal Aspek Kompositoris terhadap Kompo . Sumatran Fiesta Karya Ben Pasaribu. h. KlasifIkasi Data engklasifIkasian data . dilakukan untuk menyusun data dasar kriteria pembagian tertentu.
c. Deskripsi Data
18 [SSN 0853-0203
91-1906
.'a yaitu, dengan tif agar dung :ersebut.
Pada langkah ini, data diuraikan dengan sebaik gambaran yangjelas dan terperinci tentang data kh substansi peneJitian. d. Interpretasi Data interpretasi berusaha mencari hubnngan antar dan memberikan pemahaman yang jelas mengenai M terhadap Komposisi Sumatran Fiesta Karya Ben Pas
e. Menarik Kesimpulan Langkab akhir adalah menarik kesimpulan, yait ringkas dan padat apa yang dltemu~an dari pembaha
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
_yaitu:
anc.ara ~aman
Adapun
mentara
tertulis
I Fiesta
yang Ipulkan rangkat
)a
iengan lposisi
a dan
4.1. Komposisi Sumatran Fiesta Karya ·Ben P Struktur Musik Menurut William E. Brandt dalam Hana analisis merupakan bagian terpenting dan teori musi ke arab pemabaman musikal. Amir Pasaribu (1986, hal. 12) menyatakan bangunan dalam idiomatika music seperti harmoni, dalam ilmu teori dan komposisi music dipisah-pisa bilamana dalam hubungan ciptaan seni, bahan-baha bukan satu keseluruhan yang utuh dan lengkap. P dilakukan oIeh penulis sendiri, oleh karena penulis a Studi Seni Musik pada Fakultas Bahasa dan Seni U Medan. Komposisi Sumatran Fiesta diciptakan ta menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Bagian pertama, birama 1-46 dengan tem 2. Bagian kedua, birama 47-54 dengan tem 3. Bagian ketiga, birama 55-117 dengan tem Komposisi Sumatran Fiesta ini, memiliki Struktur M 1. Bagian pertama, dikaji dari segi: • Melodi • Ritme • Harmoni 2. Bagian kedua, dikaji dari segi: • Melodi • Ritme • Harmoni 3. Bagian ketiga, dikaji dari segi: • Melodi
1894
ISSN 0853-0203
jalan melompat interval ters, kuart, dan oktaf). Pada birama 33-36 terdapat unsu kontras terhadap bagian se belurnnya (birama 9-3 2) dimana konsep serialis kembali lagi dimainkan oleh flute. Keseluruhan bagian ini, melodi disusun dengan pola ritme yang berbe namun mempunyai keterikatan dengan bagian yang lainnya (seperti pada ce dan contra bass).
FI"~ ~ -mim i t =;IP ~
"'WI
I j.
bvq·r f rJq
~ 83§ 1 ~ 6i:S ~
~
r= IPJ PIk4J @ i till .~ ~ , I
1"
C'.lLO
.
+mp += 1'11\
+
..
+
I .
:t
--
:t: .'
-
:t.
--
......,...
-
Gambar. 1. melo di disusun dengan poJa ritme yang berbeda
Harmoni, Dalam karya ini hannoni bukan sebagai penyangga harmoni, tetapi leb dekat sebagai'warna suam' yang meniru bunyi Gordang Sambilan. Hannoni yan dipakai lebih bersifat perkusif Ini dapat diJihat daTi pemakaian interval sekund kuint dan cluster. Contohnya pada birama 10, nada ES-B (violin), nada D-A (celJo) dengan interval kuint namun jika dimainkan bersamaan maka hasilny sangat perkusif.
ISSN 0853-0203
1891-1906
C':LLIj III! .t pU~
. konsep violin dan
C, :\f) :")S
Gambar.2. a. interval kuin
,... " 0'
I
r
VIOLIH
.!/ l1lf
g berbeda " pada ceUo
.
'l:-'"""~ C~LL n
~
•
~
-...
b. In
Pada violin terdapat teknik yang dim birama 16 ketukan ke dua, interval yang d dihasilkan selain perkusif juga menghasilk
:::::trirnne:7rff:~il
Gambar.3. Ritme harmonik dengan mema Ritme, Ritme bagian pertama, banyak menir ini dapat dilihat pada birama 15-28, dimana f sebagai ri,::!:
eta pi lebm norn yang J sekunda, ida D-AS I hasilnya
-
" ,co
d JIJifJiiLEglj I
t
·1') rj I!±f
$. [(t ern 1
Gambar.4. Pola ritme Pola ritme Gordang Sambilan pad a memainkan pola ritme sebagai berikut; r.i:iISS
~:-~
~
Ir
=~
IJ
Gambar. 5. Contra bass memainkan nada C
1896
ISSN 0853-0203
Bagiao kedua, Melodi, Melodi disusun dengan konsep seria.lisme yang dimainkan dengan sebuah motif yang diulang secara bergantian oleh masing-masing inslrwnent. Motif tersebut sebagai berikut: I11f
mf
!'If P
p
H OLIIt
Gam bar.7. melodi dengan konsep 'serialisme dan motif diulang secara bergantian Dengan nada GES-AS-D_ ES. Ritme ini juga meropakan melodi pokok sedangkan yang lainnya sebagai counter metodi. Menurut Delamont Gordon daJam bukunya "Modem Twelve Tone Technique "(1973, hal. 5) menyatakan bahwa musik serialisme juga mempunyai bermacam-macam corak dalam penulisan meJodi, Misalnya karakter tematis yang tradisionat pada melodi yang menjadi dasar melodi dari bermacam-macam perbedaan. Karaktr melodi ini diciptkan tergantung pada eiri atau kekhasan para komponis-komponis dan penentuan corak ini ada pada pembentuk ritme. (Contoh melodi: G# - A - D - C# - E - G - C - F - Eb - F# - B Bb).
1898 lSSN 0853-0203
Teknik SeriaJisme dieiptakan oleh tahun 1920 an dan paling banyak diguna Sistem ini pada hakekatnya ada1a11 sumber suatu deretan keduabelas nada dalam saIU ok istiJab 'tone row' atau deretan nada. Dere mencakup melodi. harmoni, dan kontrapu nada. (Griffiths: 1980)1al. 162).
Barrooni. Harmoni disusun seeara kontra mempunyai peranan yang sarna pentingnya. r - 5' 4 ---,
t"1t ~ f. :;:
VLun
ff f r= -r=
:
~I
1;..01 I0Il"'"
b
p
•
-t, "1:
\n (\ Lr~
C':LLO
~
bergantian sedangkan un bukunya hwa musik ;an melodi. Bsar meJodi ptung pada j ada pada 1- F# - B
I
1898
~-t.
~
~'.
, p pin .,(
~
".
.....
""",,oizz • P
~,
.r"--I
./
<: .J1~SS j
Gambar.8. Harmoni disusu Ritme,
DaJam musik Modem, ritme-ritme walaupun ada banyak juga yang masih m Kesemuanya !Oi tergantung dari ide dan g komposisi. (Stein: 1979). Keseluruhan bagian kedua ini dipers
~r-' p
~".. ~
edalibl-" n metro:''! prrlll hngian ked un i . m erubah-ubah) muJai dari m~tru m 3/8, ~
pin -
~
~
CI'1.LO
, p pin .(
~
p
r--.
.,/
I
"
pit.:
-.,.~~
.
~l
p
8 I
fIl - - -
mp
r.".
-
,
'1
Gambar. 9. Change Mete~ (metrutn yang berubah-ubah) Bagian ketiga, Melodi Melodi disusun dengan konsep serialisme tetapi unsur melodi tidak be menonjoL lni karena unsur ritme yang lebih dominan dan melodi terde sebagai counter saja. Melodi tampakjelas pada bagian pembukaan (birama 55 yang dibawakan flute: pada birama 99-110 dibawakan contra bass.
1 .",.,.,., T
f\OC1
n~n'1
1891-1906 5:4 fTt.~~
I
~f "'1 ...
.L I
-
- ---.
~
,
V;'('j;:
~
.p(
r
.
po
:1
~
VWLDl
~,.
~':t~
p
pitt-
I
ft ,
.....
,.......
""
caLO
, ,
P
IPint...
J
9:
r.nl,,),)
t- f?J
~
;- t
P
,
l'
r
~f'
~-f-
1'1.'-'1"';;
~ . begitu
I(st
p
j
-
b
iiiOo,j
p
'/ lew;
p
ter-dengar a 55-58)
7'\.
~~ b.
~r
-t ,
CELUl
rip
P
6Y1~ .• rV~ ,~~~
lIP
.
1+--.
_.,.b:t
b.
Gambar.lO. MeJodi menggunakan k
Barrooni,
Uosur barmOID sebagai warna suam. Pada septim dan birama 62-69 terdapat 1 nterval kumt efek drone, kemudian efek drone ini muncul l dibawakan oleh contra bass, 0. ",SI
IT $ P
~.
I! J\
If I '
Gambar. 11. a. Efek drone dengan interval
1900 ISSN 0853-0203
Gambar.ll. c. Efek drone dengan interval septim (F-E) Ritme, Ritme pad a bagian ketiga ini menirukan ritme talempong, dibawakan violin dan cello
f
staccato
I
(birama 60-73) Gambar.12. Nuansa Ritme Talempong Pada birama 74-81 terdapat pola ritme yang dimainkan secara hocket antara violin, cello dan contra bass.Pola ritme tersebut sebagai berikut
,.
~
-
,..
"""
,
f -
-
pit.. - -,..
'"
- - -
,.
~
..
r
f
I
i pl.,z - I0Il
I I
!
pin -
=..
I I
•
. ..
-
Gambar.13. teknik hocket dimainkan flute, violin, cello dan contra bass.
Kemudian pada birama 75-110 terdapat pola ritme talempong yang diu seperti terlihat di bawah ini:
ISSN 0853-0203
:) 1891-1906
I r---l
~-d.
,.
I
,
Vf' 'LI'i
l
.
,
a.esc
p
~t.acc.to
-
'~ ';;),M
-:j.
1
wakan oleh
:i:
Pada birama 111-117 merupakan akbir kompo tempo cepaf: dengan mengambil motif ritme da merupakan puncak dari komposisi inj, dimana saling bersahutan dan sampai pada birama 1 tanda fff (fortisisisimo) yaitu sangat kerns sekal Pola ritme akhir komposisi tersebut sebagai ber
•
""-l-"'T 'J._ ..
r r" L.n,-::'
... r
~?f9
r. ,:~ _ : L!~
-
..r
p"
<:' '-;-::'Lt.ry
=t: "r
.
b;
"
"'P
r.>
i-C} ': r:. l l/I.;\$
antara flute,
•
"t-:
...
'" if-"
mp
.......1""":";:;
~
-#-
r::::;;.
'" t"
If:t; :;= ~..--
.l
'.-;C-I.t[ l
~ mr ~
~··: i , ! , ' )
r :>
.it.,..
-.r ~ r:. " ,'1 is
= ill
a. bass. [l(t diul!lng,
r.-
!
~-'
I
i
~
~P 7
= I; "'::-', ">
Gambar.14. komposisi ini berakhir dengan tand Kerassekali.
4.2. Gaya atan Kecirikhasan yang terdapat p Ben Pasaribu, seorang komposer y keeirikhasan Komposisi Musik Modern. Se menyelesaikan program pendidikan musik d Etnomusikologi dari USU Medan (1985) dan M komposisi musik eksperimental di Wesleyen disamping jtu beberapa pendidikan khusus di M Gaudeamus Centrum Hedendaagse Muziek, Am
1902 ISSN 0853-0203
dari tiga gerakan dimana komponis menekankan pola ritme yang diangkat da pola ritme Gordang Sambi Ian yang merupakan ansambel masyarakat Mandailing. Sumatran Fiesta, karya ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 4. Bagian pertama, birama 1-46 dengan tempo cepat (MM=80) 5. Bagian kedua, birama 47-54 dengan tempo lambat(MM=96) 6. Bagian ketiga, birama 55-117 dengan tempo cepat (MM=80) Gaya atau kecirikhasan dari komposisi Ben Pasaribu adalah komposi diciptakan berlatar beJakang budaya Indone ia dan budaya barat tetapi denga suatu pendekatan dan tujuan yang sangat unil<. Unsur musik daIam komposisiny merupakan unsur concept art dengan materi musik yang selalu sangat terbatas da sangat menonjol. Konsep B en Pasaribu dapat disebut semacam Neo ritualisme Materi yang terbatas dan sangat abstrak, digunakan bentuk suam prose 'ritualisasj' melalui cara atau praktek penerapannya.
4.3.Beberapa Aspek Musik Modera yang terdapat dalam Komposis Sumatra n Fiesta
Suatu komposisi yang ada dianggap mempunyai hubungan dengan: 1. Bentuk khusus dan sebuah komposisi 2. Suatu permulaan atau modifikasi dari suatu poJa yang telah mapan 3. Gaya dan estetika dari suatu masa dimana komposisi tersebut diciptakan 4. Komposisi-komposis i dan gaya khusus dari komponisnya 5. Prinsip-prinsip struktur dasar yang dicontohkan. ( Stein: 1979. Hal. 146) Sebuah koinposisi musik dapat dilihat dari segi st:rukt.umya. Struktur lagu adaIah pola susunan bagian-bagian yang membentuk suatu lagu. Sebual k mp sisi tercipta tidak dengan proses yang serta merta langsung menjad komposisi yang utuh, namun dilakukan dengan dimulai dari bagian yang paling keci1 atau sederhana. Proses menyusun bagian-bagian rnusik menjadi karya yang utuh dilakukan dengan berbagai teknik yang dipiJih sesuai kebutuhan. Struktur dan konsep yang dipergunakan dalam komposisi Sumatran Fiesta m rupakan struktur dan konsep yang dipergunakan dalam komposisi Musik Modem, ditinj au dari segi bentuk, penggunaan tone row (serialisme), tangga nada, harmoni, dan ritme. Beberapa aspek yang penting dalam komposisi ini, ditinjau dari segi: kronologi, bentuk, dasar melodi, dasar ritme, dasar tangga nada, dan dasar harmoni. Seperti
1904 ISSN 0853-0203
j
komposisi
yang terdiri gkat dari andailing.
proses
m.1ur Iagu ~
Sebuah ~ menjadi g paling ~a yang ruk'tur dan struktur ari. segi ntme. nologi, ~ . Seperti
r r
~
penjelasan tentang dasar-dasar teknik kompo Mack yang menyatakan bahwa: "sejajar dengan perkembangan harm musik dapaL diubah juga. WaJaupzm suka kembali kepada berbagai mode dipakai secara muJIak, melainkan seb dan kombinasi bani, bahkan untu tertentu. Hal ini disebabkan oleh keku seorang "epigo/l " (ketinggalan zaman Beberapa aspek yang penting dalam dan terperinci, menurut pembagian yang diber diuraikan sebagai berikut: Krono)ogi : 1950 Dasar Tangga nada: dua belas nada dengan p tangga nada lebih kecil variasi nada dalarn wakt Dasar Harmoni memainkan secara bersa dari nada-nada dengan i yang lebih kompleks, b kekuatan luar dari bunyi Dasar Ritme bebas, kompleks, peca Kompleks, notasi-notasi Bentuk musik elektronis, bentuk dan terus-menerus serta musik minimal, bentuk bentuk yang merupaka bentuk dalarn seksi-sek 237). Beberapa aspek musik Modern yang terdapat antara lain:
Kronologi : Komposisi ini diciptakan Dasar Tangga Nada: dua belas nada dengan p tangga nada lebih kecil variasi nada dalam wakt po Iyfoni. Dasar Harmoni memainkan secara bersam dari nada-nada dengan i yang lebih kompleks, b kekuatan luar dari bunyi. Dasar Ritme bebas, kompleks, peca Kompleks, notasi-notas berubah-ubah (change m
1904 SN 0853-0203
materi musik yang selalu sangat terbatas dan sangat menonjoJ. Konsep Pasaribu dapat disebut semacam Neo rituaJisme. Materi yang terbatas dan sa abstrak, digunakan bentuk suatu proses 'rituaJisasi' melalui cara atau pra penerapannya. DAFrAR PUSTAKA
Ammer, Christine 1972. Harper 's Dictionary of Music, New York: Harpe Row Publishers. Bance, Pono, 2003. Kamus Musi!. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Budilinggono, I. 1993. Benluk dan Ana/isis Musik. Jakarta: Direktw- Jend Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Christ William and Delone Richard. 1975. Introduction 10 Materillis and StnlC ofMusic (prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey) Delamot Gordon. 1973. Modern Twelve-Tone-Technique Kendor Music Delevan: New York Griffiths Pau~ 1980. Serialism. The New grove Dict. Of Music.
Hananto Owi Paulus.20 11. JumaJ flmiah Musi/c, vol. 2 no.2 Salatiga: Prog Studt Musik Falrultas Seni Pertunjukan Universitas Kristen Satya Waca Mack Dieter, 1995. Sejarah Musilcjilid 3. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Pasaribu, Amir. 1986. Analisis Musik Indonesia. Jakarta: PT. Pantja Simpati.
Prier Karl-Edmund Sj tanpa tahun. nmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Mu Liturgi. Stein, Leon,1979. Structure and Style Princetown, Music.
ew Jersey: Summy Bich
19 rSSN 0853-0203