JUPE UNS, Vol 1 No 3 .Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar |Juli, 2013 UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN SMK KABUPATEN KARANGANYAR Linda Erviyana, Wahyu Adi, Sri Sumaryati *Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) upaya peningkatan profesionalisme guru program keahlian akuntansi dalam proses pembelajaran. (2) kendala-kendala yang menghambat upaya peningkatan profesionalisme guru program keahlian akuntansi dalam proses pembelajaran. (3) upaya yang dilakukan guna mengatasi kendala yang menghambat upaya peningkatan profesionalisme guru program keahlian akuntansi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan untuk pengumpulan data digunakan purposive sampling dan snowball sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) upaya peningkatan profesionalisme guru program keahlian akuntansi dalam proses pembelajaran telah dilakukan oleh tiga pihak yaitu dinas Dikpora, kepala sekolah, dan guru program keahlian akuntansi. Dinas Dikpora telah mengadakan workshop dan seminar. Kepala sekolah mengadakan rapat sekolah, workshop, supervisi, memberikan reward, mendorong untuk membuat karya ilmiah dan studi lanjut, sedangkan guru program keahlian akuntansi mengikuti workshop dan seminar, aktif di MGMP, mengikuti sertifikasi, studi lanjut, dan belajar dari berbagai media. (2) kendala yang menghambat upaya peningkatkan profesionalisme guru program keahlian akuntansi ada dua macam yaitu kendala dari dalam berupa banyaknya pekerjaan guru dan kendala dari luar berupa kurangnya sarana prasarana, keterbatasan anggaran, dan MGMP akuntansi kurang aktif. (3) upaya untuk mengatasi kendala yang terjadi oleh guru program keahlian akuntansi yaitu membagi waktu sebaik mungkin, tidak menunda pekerjaan, mengajukan permohonan kepada sekolah, memanfaatkan sarana prasarana semaksimal mungkin, dan menyusun jadwal pertemuan MGMP. Kepala sekolah dan Dinas Dikpora dapat mengadakan kegiatan di waktu senggang, memenuhi sarana prasarana yang belum tersedia, meningkatkan anggaran, mengadakan workshop dan seminar melalui MGMP, dan memberikan uang stimulan. Kata kunci: kompetensi guru, peningkatan profesionalisme guru, proses pembelajaran.
ABSTRACT The objectives of this study was (1) to investigate the effort of improving the accounting program teachers professionalism in learning process, (2) to investigate the problems that constraint the effort of improving the accounting program teachers professionalism in learning process, and (3) to investigate the solutions to overcome the problems occurring in the effort of improving the accounting program teachers professionalism in learning process.
2|Jupe UNS, Vol 1.No 3Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar |Juli, 2013 This study belonged to qualitative descriptive research and, for data collection, purposive sampling and snowball sampling was used. Data collection method used was interview, observation, and documentation. The result of the study showed that (1) the effort of improving the accounting program teachers professionalism in learning process have been done by three parties, such as education, youth, and sport department; headmasters, and the accounting program teachers. The department have been by conducting workshops and seminars. Headmasters are by conducting school meetings, workshops, supervisions; giving rewards; encouraging for the teachers conduct erudition and further education, while the accounting program teachers are by participating workshops and seminars, actively participating in MGMP, participating certification, further education, and learning through various medias. (2) Problems faced in the effort of improving the accounting program teachers professionalism in learning process were classified into two, which are the internal problems is the large number of tasks to do by the teachers and the eksternal problems are the lack of infrastructure, the lack of budget, and the low level of participation in the MGMP of Accounting (3) The efforts to overcome the problems occurring by the accounting program teachers were: managing the time as good as possible, not delaying the tasks to be done, file a repetition to headmasters, as maximally as possible use the available infrastructure, and arranging meeting schedule agreed. The headmasters and departement can create some activities in free time, provide infrastructure that was not available yet, increase the budget, conduct workshop as well as seminars through MGMP, and provide stimulant money. Key words: teacher competence, teachers’ professionalism improvement, learning process
PENDAHULUAN
Malaysia diurutan 61, negara Brunai Daru-
Pada era globalisasi dewasa ini,
salam diurutan 33, dan negara Singapura
persaingan di dunia kerja semakin kompe-
diurutan 26. Dalam lingkup Asia Tenggara
titif. Untuk menghadapi persaingan terse-
kualitas sumber daya manusia Indonesia
but dibutuhkan sumber daya manusia yang
berada diurutan 6 dibawah negara Phili-
berkualitas. Posisi kualitas sumber daya
pina. Singapura menjadi negara yang me-
manusia (SDM) Indonesia bila dibanding-
miliki kualitas sumber daya manusia yang
kan dengan negara lainnya cukup mempri-
paling tinggi di Asia Tenggara.
hatinkan. Berdasarkan catatan Human De-
Wahana untuk mewujudkan sum-
velopment Report tahun 2011, kualitas
ber daya manusia yang berkualitas adalah
sumber daya manusia Indonesia berada di
pendidikan. Oleh karena itu, kualitas pen-
urutan 124 negera di dunia. Kualitas sum-
didikan harus senantiasa ditingkatkan. Usa-
ber daya manusia Indonesia ini di bawah
ha untuk meningkatkan kualitas pendidik-
negara Philipina yang berada diurutan 112,
an yang paling mendasar adalah melalui
negara Thailand diurutan 103, negara
proses pembelajaran di sekolah. Dalam
3 | JUPE UNS, Vol. 1,No. 3,Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 meningkatkan kualitas sumber daya manu-
pendidikan dewasa ini disebabkan rendah-
sia di sekolah, guru merupakan salah satu
nya kemampuan guru dalam mengelola
komponen yang menentukan keberhasilan
proses pembelajaran”(2011). Salah satu pe-
dalam mencapai tujuan pendidikan, sehing-
nyebab rendahnya kemampuan guru da-
ga untuk mencapai keberhasilan tersebut
lam mengelola proses pembelajaran adalah
guru harus dibina dan dikembangkan seca-
belum terpenuhinya kualifikasi akademik
ra terus-menerus.
sebagai seorang pendidik seperti yang telah
Menurut Undang-Undang No 14
diamanatkan di dalam Undang-Undang No
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
1 ayat 1, guru adalah pendidik profesional
yang mensyaratkan bahwa seorang pendi-
dengan tugas utama mendidik, mengajar,
dik wajib Sarjana atau diploma 4. Menurut
membimbing, mengarahkan, melatih, me-
data yang dikeluarkan oleh Dinas Pendi-
nilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
dikan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010,
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
belum semua tenaga pendidik dapat meme-
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
nuhi kualifikasi akademik sebagai pendi-
menengah. Untuk mewujudkan pendidikan
dik. Di jenjang SMK, jumlah guru yang
yang berkualitas dibutuhkan guru profesi-
sudah mengenyam pendidikan sarjana baru
onal.
guru
22.744 guru atau 68,6% dari 33.136 guru.
dapat
Untuk kabupaten Karanganyar, dari jumlah
menjalankan tugasnya secara pofesional,
seluruh guru baik guru TK, SD, SMP,
yang memiliki ciri-ciri yaitu ahli di bidang
SMA, dan SMK masih terdapat 6.444 guru
keguruan baik teori maupun praktek,
yang belum memenuhi kualifikasi akade-
bergabung
profesi
mik atau sebesar 52,89% dari 12.185 guru.
keguruan, memiliki latar belakang pendi-
Selain harus memenuhi kualifikasi
dikan keguruan, melaksanakan kode etik
akademik, guru juga harus memenuhi kom-
guru, memiliki otonom dan rasa tang-
petensi yang telah diamanatkan dalam
gungjawab, mempunyai semangat untuk
Undang-Undang No 14 tahun 2005 pasal 8,
mengabdikan diri kepada masyarakat, dan
yang menyatakan
bekerja atas panggilan hati nurani.
memiliki kualifikasi akademik, kompeten-
Menurut Cahyana (2010)
profesional
adalah
dengan
guru
yang
organisasi
bahwa
guru
wajib
Musriadi dan Jumaidi (mengutip
si, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
Departemen pendidikan dan kebudayaan,
rohani, serta memiliki kemampuan untuk
2005: 73) menegaskan bahwa “rendahnya
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
4 | JUPE UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 Adapun kompetensi guru menurut Undang-
efektif dan menarik dengan peserta didik,
Undang No 14 tahun 2005 pasal 10 ayat
sesama pendidik dan tenaga kependidikan,
(1) meliputi kompetensi pedagogik, kom-
orang tua dan wali peserta didik, dan
petensi profesional, kompetensi kepriba-
masyarakat.
dian, dan kompetensi sosial.
Sekolah
Kompetensi pedagogik merupakan
Menengah
Kejuruan
(SMK) merupakan lembaga pendidikan
kemampuan guru dalam mengelola proses
yang
pembelajaran yang meliputi pemahaman
sumber daya manusia yang terampil dan
terhadap
didik,
kompetitif sehingga nantinya diharapkan
perancangan dan pelaksanaan pembelajar-
bisa langsung memasuki dunia kerja.
an, evaluasi hasil belajar, dan pengem-
Firdaus
bangan peserta didik untuk mengaktuali-
menjelaskan bahwa tujuan SMK adalah
sasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
menyiapkan peserta didik sesuai bidang
Adapun kompetensi profesional merupa-
keahliannya, yakni (1) memasuki lapangan
kan kemampuan pendidik yang meliputi
kerja serta dapat mengambangkan sikap
penguasaan materi pembelajaran secara
profesional dalam lingkup keahliannya, (2)
luas dan mendalam sehingga memungkin-
mampu memilih karier, mampu berkompe-
kannya untuk membimbing peserta didik
tensi dan mampu mengembangkan diri
guna memperoleh kompetensi yang telah
dalam lingkup keahlian yang dipilih dan
ditetapkan, penguasaan dan penghayatan
ditekuni, (3) menjadi tenaga kerja tingkat
atas landasan dan wawasan kependidikan,
menengah untuk mengisi kebutuhan Dunia
serta penguasaan proses-proses kependi-
Usaha atau Dunia Industri (DU/DI). Untuk
dikan. Kompetensi kepribadian merupa-
mencapai tujuan tersebut seorang guru
kan kemampuan personal pendidik yang
diharapkan mampu memberikan bekal baik
mencerminkan kepribadian yang mantap
secara akedemik, keterampilan maupun
dan stabil, dewasa, arif dan bijaksana,
moral kepada peserta didiknya sehingga
berwibawa, serta memiliki akhlak yang
nantinya bisa menghasilkan lulusan yang
mulia dan memiliki perilaku yang dapat
memiliki keterampilan, moral serta mampu
diteladani oleh peserta didik, sedangkan
bersaing diera global.
karakteristik
peserta
bertujuan
dan
untuk
Bardawi
menghasilkan
(2009:
22)
kompetensi sosial merupakan kemampuan
Di kabupaten Karanganyar sendiri
pendidik sebagai makhluk sosial dalam
terdapat 31 Sekolah Menengah Kejuruan.
berkomunikasi dan berinteraksi secara
Dari 31 Sekolah Menengah Kejuruan
5 | JUPE UNS, Vol. 1,No. 3,Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 tersebut terdapat 7 sekolah yang memiliki
kapasitas yang sesuai dengan bidangnya
program keahlian akuntansi yaitu SMK
sehingga guru mampu berperan dalam
Negeri 1 Karanganyar, SMK Wikarya Ka-
proses pembelajaran dengan maksimal.
ranganyar, SMK Muhamadiyah 2 Karang-
Pendapat tersebut senada dengan pendapat
anyar, SMK Bakti Karya Karanganyar,
Muhson (2004) yang menyatakan bahwa
SMK Negeri Jumantono, SMK Negeri Je-
profesionalisme merupakan paham yang
nawi, dan SMK Negeri Jatipuro. Program
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus
keahlian akuntansi merupakan program ke-
dilakukan oleh orang yang profesional.
ahlian di sekolah menengah kejuruan bis-
Menurut Zamania (2009) upaya
nis manajemen yang menghasilkan lulusan
peningkatan kompetensi guru dilakukan
dengan memiliki pengetahuan, keterampil-
oleh guru, kepala sekolah atau lembaga.
an, nilai, serta sikap yang terintegrasi dan
Upaya peningkatan kompetensi yang dila-
kecakapan kerja di bidang akuntansi. Oleh
kukan guru sendiri antara lain dengan
karena itu, guru program keahlian akun-
mengikuti penataran dan mengikuti semi-
tansi hendaknya membekali para siswanya
nar/diskusi, memanfaatkan media cetak
agar ketika lulus nanti memiliki pengeta-
atau media massa dan media elektronik.
huan, keterampilan, nilai, sikap dan keca-
Adapun upaya lembaga pendidikan atau
kapan kerja di bidang akuntansi, sehingga
kepala sekolah misalnya dengan meng-
siswa tersebut mampu bersaing di dunia
adakan lokakarya (workshop), melakukan
kerja pada nantinya.
supervisi, mendukung ide-ide baru dari
Seorang guru harus selalu mening-
guru, memotivasi guru untuk membuat
katkan profesionalismenya secara terus
karya tulis ilmiah, mengadakan rapat guru,
menerus sehingga pengetahuan yang dimi-
dan memberikan penghargaan (reward)
liki selalu berkembang dan tidak keting-
pada guru yang berprestasi
galan jaman atau up-to-date. Alasan pe-
Dalam upaya peningkatan profesi-
ningkatan profesionalisme guru selain ka-
onalisme guru masih ditemukan berbagai
rena adanya tuntutan perkembangan jaman
kendala. Kendala utama dalam upaya pe-
juga karena menjadi suatu keharusan bagi
ningkatan profesionalisme guru adalah ma-
setiap guru dalam rangka memperbaiki
salah pembiayaan. Kurangnya anggaran
kualitas pendidikan. Agar kualitas pendi-
baik dari APBN, APBD provinsi, APBD
dikan meningkat dibutuhkan guru yang
kabupaten menghambat upaya peningkatan
benar-benar ahli, profesional, dan memiliki
profesionalisme guru. Selain itu kurangnya
6 | JUPE UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 motivasi dan pengawasan dari supervisi
pada landasan teori yang digunakan,
sekolah serta kurangnya kemauan, kesadar-
keingintahuan pribadi, karakteristik empi-
an, dan dorongan dalam diri guru tersebut
ris yang dihadapi dan sebagainya. Sumber
untuk meningkatkan profesionalismenya.
data yang digunakan di sini tidak sebagai
Oleh karena itu, diperlukan adanya kerja-
yang mewakili populasinya tetapi lebih
sama antara lembaga pendidikan, supervisi
cenderung mewakili informasinya. Menge-
sekolah, dan guru serta kesadaran dalam
nai teknik snowball sampling, pada saat
diri seorang guru tersebut untuk mening-
pelaksanaannya, pengumpulan dan pilihan
katkan profesionalismenya.
informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Peniliti bisa meminta
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif.
Menurut
petunjuk dari informan pertama untuk
Moleong
memberikan arahan terkait pemilihan in-
(mengutip pendapat kirk dan miller, 1986)
forman yang bisa memberikan informasi
“penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
lebih mendalam.
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
Untuk pengumpulan data, peneliti
fundamental bergantung pada pengamatan
menggunakan teknik wawancara, obser-
manusia dalam kawasannya sendiri dan
vasi, dan dokumentasi. Untuk menguji
berhubungan dengan orang-orang tersebut
keabsahan data, peneliti menggunakan
dalam bahasanya dan dalam peristilah-
triangulasi sumber dan triangulasi metode.
annya”. Sumber data dalam penelitian ini
Menurut Sutopo (2002: 78) triangulasi
adalah informan, tempat atau lokasi, dan
sumber merupakan cara yang mengarahkan
dokumen, sebagaimana dikemukakan oleh
peneliti agar dalam mengumpulkan data,
Lofland dan Lofland (1984: 47), “Sumber
peneliti
data utama dalam penelitian kualitatif ialah
sumber data yang tersedia. Artinya, data
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
yang sama atau sejenis akan lebih mantap
data tambahan seperti dokumen dan lain-
kebenarannya apabila digali dari beberapa
lain” (Moleong, 2006: 157).
sumber yang berbeda, sedangkan triangu-
wajib
menggunakan
beragam
Teknik sampling yang digunakan
lasi metode merupakan cara yang dilaku-
dalam penelitian ini adalah purposive
kan peneliti untuk mengumpulkan data
sampling dan snowball sampling. Dalam
dengan menggunakan beberapa metode
purposive sampling, peneliti mendasarkan
yang berbeda dengan tujuan untuk menguji
7 | JUPE UNS, Vol. 1,No. 3,Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 kemantapan informasinya. Dalam analisis
valuasi proses dan hasil belajar, meman-
data peneliti menggunakan teknik analisis
faatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
interaktif. Artinya dalam pengumpulan
kepentingan pembelajaran, serta melaku-
data peneliti membuat reduksi data dan
kan tindakan reflektif untuk peningkatan
sajian data. Setelah semua data terkumpul
kualitas pembelajaran.
peneliti menarik simpulan berdasarkan
Mengenai kompetensi kepribadi-
reduksi data dan sajian data yang telah
an, guru program keahlian akuntansi di
dibuat.
Kabupaten Karanganyar sudah memiliki kemampuan personal untuk bertindak se-
HASIL DAN PEMBAHASAN
suai dengan norma agama, hukum, sosial,
Hasil analisis data menunjukkan
dan kebudayaan nasional Indonesia, me-
bahwa ada empat kompetensi guru yang
nampilkan diri sebagai pribadi yang man-
harus dipenuhi oleh seorang guru yaitu
tap, stabil, dewasa, arif, dan bijaksana,
kompetensi pedagogik, kompetensi kepri-
menunjukkan etos kerja, tanggungjawab
badian, kompetensi sosial, dan kompetensi
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
profesional. Guru program keahlian akun-
rasa percaya diri, serta menjunjung tinggi
tansi di Kabupaten Karanganyar sudah me-
kode etik profesi guru.
nguasai keempat kompetensi guru profesi-
Terkait kompetensi sosial, guru
onal tersebut. Terkait kompetensi peda-
program keahlian akuntansi di Kabupaten
gogik guru program keahlian akuntansi di
Karanganyar sudah memiliki kemampuan
Kabupaten Karanganyar sudah mampu me-
untuk bersikap inklusif, bertindak objektif,
mahami karakteristik peserta didik, me-
dan tidak diskriminatif, berkomunikasi
nguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
secara efektif, empatik, dan santun, ber-
pembelajaran, mengembangkan kurikulum
adaptasi di tempat bertugas di seluruh
terkait mata pelajaran yang diampu, me-
Republik Indonesia, serta berkomunikasi
nyelenggarakan pembelajaran yang mendi-
dengan komunitas profesi sendiri dan pro-
dik, memanfaatkan teknologi informasi
fesi lain.
dan komunikasi untuk kepentingan pembe-
Mengenai kompetensi profesional,
lajaran, memfasilitasi pengembangan po-
guru
program
keahlian
tensi peserta didik, berkomunikasi secara
Kabupaten Karanganyar sudah memiliki
efektif, empatik, dan santun dengan peserta
kemampuan
didik, menyelenggarakan penilaian dan e-
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
untuk
akuntansi
menguasai
di
materi,
8 | JUPE UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 yang mendukung mata pelajaran yang
bantuan finansial. Guru program keahlian
diampu, menguasai standar kompetensi
akuntansi dalam meningkatkan profesi-
dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
onalismenya yaitu aktif mencari informasi
diampu, mengembangkan materi pembela-
dan mengikuti kegiatan workshop maupun
jaran yang diampu secara kreatif, me-
seminar baik yang diadakan oleh Dinas
ngembangkan keprofesionalan secara ber-
Dikpora maupun oleh lembaga lainnya,
kelanjutan, memanfaatkan teknologi infor-
aktif di forum Musyawarah Guru Mata
masi dan komunikasi untuk mengem-
Pelajaran
bangkan diri.
Kabupaten Karanganyar, mengikuti pro-
(MGMP)
akuntansi
SMK
Upaya peningkatan profesional-
gram sertifikasi guru, studi lanjut, dan
isme guru program keahlian akuntansi
belajar dari berbagai media seperti media
dalam proses pembelajaran di Kabupaten
cetak dan internet.
Karanganyar telah dilakukan oleh tiga
Dalam upaya peningkatkan profe-
pihak yaitu Dinas Pendidikan, Pemuda,
sionalisme guru program keahlian akun-
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar,
tansi dalam proses pembelajaran di Kabu-
kepala sekolah, dan guru program keahlian
paten
akuntansi. Upaya peningkatan profesional-
kendala yang menghambat yang dibedakan
isme guru program keahlian akuntansi
menjadi dua macam yaitu kendala internal
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan,
dan kendala eksternal. Kendala internal
Pemuda, dan Olahraga yaitu mengadakan
berupa banyaknya pekerjaan guru yang
seminar dan workshop. Adapun upaya
harus dikerjakan. Kendala eksternal yaitu
peningkatan profesionalisme guru program
1) kurangnya sarana prasarana yang men-
keahlian akuntansi yang dilakukan oleh
dukung upaya peningkatan profesionalisme
kepala sekolah yaitu mengadakan rapat
guru program keahlian akuntansi dalam
sekolah, mengadakan workshop, mengada-
proses pembelajaran. 2) Terbatasnya ang-
kan pengawasan (supervisi), memberikan
garan untuk mengadakan kegiatan pening-
penghargaan (reward) untuk guru-guru
katan profesionalisme guru. 3) Kurang
yang berprestasi, mendorong guru-guru
aktifnya forum MGMP akuntansi SMK
untuk membuat karya tulis ilmiah (KTI)
Kabupaten Karanganyar.
Karanganyar
terdapat
kendala-
seperti modul dan penelitian tindakan kelas
Adapun upaya untuk mengatasi
(PTK), dan mendorong guru untuk studi
kendala-kendala yang menghambat upaya
lanjut dengan memberikan motivasi dan
peningkatan profesionalisme guru yaitu
9 | JUPE UNS, Vol. 1,No. 3,Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 terkait pekerjaan guru yang terlalu banyak
proses pembelajaran SMK
bisa diatasi dengan membagi waktu sebaik
Karanganyar, maka dapat diambil sim-
mungkin dan tidak menunda-nunda peker-
pulan yaitu 1) Upaya peningkatan profesi-
jaan. Selain itu kepala sekolah maupun
onalisme guru program keahlian akuntansi
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
dalam proses pembelajaran telah dilakukan
bisa mengadakan kegiatan di waktu guru
oleh tiga pihak yaitu dinas pendidikan,
tidak terlalu banyak pekerjaan, misalnya
pemuda dan olahraga, kepala sekolah, serta
diwaktu jeda atau awal tahun pembelajar-
guru program keahlian akuntansi itu sen-
an. Terkait kurangnya sarana prasarana,
diri. Upaya peningkatan profesionalisme
guru bisa mengajukan permohonan kepada
guru program keahlian akuntansi dalam
sekolah dan memanfaatkan sarana prasa-
proses pembelajaran yang dilakukan oleh
rana yang ada semaksimal mungkin. Selain
dinas pendidikan, pemuda dan olahraga
itu kepala sekolah dan dinas berusaha
yaitu mengadakan workshop dan seminar.
untuk memenuhi sarana prasarana yang
Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah
belum tersedia. Terkait kurangnya ang-
yaitu mengadakan rapat sekolah, work-
garan, kepala sekolah dan dinas bisa me-
shop, supervisi (pengawasan), memberikan
ningkatkan anggaran setiap tahunnya, se-
penghargaan (reward), mendorong untuk
lain itu dinas bisa melakukan workshop
membuat karya ilmiah dan studi lanjut.
maupun seminar melalui MGMP secara
Upaya yang dilakukan oleh guru program
berkala. Hal tersebut bisa meminimalisir
keahlian akuntansi di Kabupaten Karang-
anggaran.
kurang
anyar yaitu dengan mengikuti kegiatan
aktifnya forum MGMP, bisa diatasi dengan
workshop dan seminar, aktif di forum
menyusun jadwal pertemuan yang disepa-
MGMP, mengikuti program sertifikasi,
kati oleh guru program keahlian akuntansi
studi lanjut, dan belajar dari berbagai
se-SMK Kabupaten Karanganyar. Dinas
media. 2) Kendala-kendala yang meng-
juga bisa memberikan uang stimulan untuk
hambat upaya peningkatan profesionalisme
mengaktifkan forum tersebut.
guru program keahlian akuntansi yaitu
Selanjutnya
terkait
Kabupaten
kendala dari dalam diri guru program SIMPULAN
keahlian akuntansi adalah banyaknya pe-
Berdasarkan pembahasan menge-
kerjaan yang harus dilakukan oleh guru,
nai upaya peningkatan profesionalisme
sedangkan kendala dari luar diri guru
guru program keahlian akuntansi dalam
program keahlian akuntansi berupa ku-
10 | JUPE UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 rangnya sarana prasarana, keterbatasan
onalisme guru. 2) Kepala sekolah hen-
anggaran, dan kurang aktifnya forum
daknya lebih aktif memberikan motivasi
MGMP
Kabupaten
dan dorongan kepada guru-guru program
Karanganyar. 3) Upaya mengatasi kendala
keahlian akuntansi untuk meningkatkan
yang
peningkatan
profesionalismenya dan melengkapi sarana
profesionalisme guru program keahlian
prasana di sekolah untuk menunjang pe-
akuntansi yaitu (a) membagi waktu sebaik
ningkatan profesionalisme guru. 3) Dinas
mungkin, tidak menunda-nunda pekerjaan
pendidikan, pemuda dan olahraga hendak-
dan kepala sekolah dan Dinas Dikpora bisa
nya memberikan dorongan melalui sosiali-
mengadakan kegiatan di waktu guru tidak
sasi kepada guru program keahlian akun-
terlalu banyak pekerjaan. (b) mengajukan
tansi untuk meningkatkan profesional-
permohonan kepada sekolah, memanfaat-
ismenya sebagai guru dan memberikan
kan sarana prasarana yang ada semaksimal
dukungan baik moral maupun materiil.
akuntansi
menghambat
SMK
upaya
mungkin dan kepala sekolah dan dinas berusaha untuk memenuhi sarana prasara-
UCAPAN TERIMAKASIH
na yang belum tersedia. (c) meningkatkan
Terimakasih penulis sampaikan ke-
anggaran setiap tahunnya dan dinas bisa
pada: 1) Pembimbing I dan II yang telah
melakukan workshop maupun seminar me-
dengan sabar memberikan bimbingan,
lalui MGMP secara berkala. (d) menyusun
arahan dalam penyusunan jurnal ini; 2)
jadwal pertemuan dan memberikan uang
Tim Redaksi JUPE yang telah memberikan
stimulan.
bantuan dan pengarahan sehingga jurnal ini dapat dimuat; 3) Sekretaris Dinas Dikpora yang telah memberikan ijin untuk meng-
SARAN Berdasarkan hasil penelitian di
adakan penelitian di Kabupaten Karang-
atas, maka saran yang dapat diberikan
anyar. 4) Seluruh informan yang telah
adalah sebagai berikut: 1) Guru program
memberikan
keahlian akuntansi, hendaknya lebih me-
sangat berguna dalam penelitian ini. 5)
numbuhkan kesadaran, kemauan, niat, ser-
Prodi Pendidikan Ekonomi, khususnya
ta tanggungjawab untuk selalu mening-
BKK Pendidikan Akuntansi.
katkan profesionalisme guru dan lebih aktif dalam mencari informasi tentang kegiatan yang bisa meningkatkan profesi-
informasi-informasi
yang
11 | JUPE UNS, Vol. 1,No. 3,Hal 1 s/d 11 Linda Erviyana, Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Program Keahlian Akuntansi dalam Proses Pembelajaran SMK Kabupaten Karanganyar, Juni 2013 DAFTAR PUSTAKA Cahyana, Ade. (2010). Pengembangan Kompetensi Profesional Guru dalam Menghadapi Sertifikasi. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 16, Nomor 1, Januari 2010. Firdaus dan Barnawi. (2012). Profil guru SMK profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz. Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Muhson, Ali. (2004). Meningkatkan Profesionalisme Guru: Sebuah Harapan. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Agustus 2004. Musriadi & Jumaidi, A. (2011). Pelaksanaan Supervisi Klinis Dalam Meningkatkan Profesional Guru Pada SMA Negeri 1 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu Volume 10, Nomor 1, September 2011. Sutopo H.B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Zamania. (2009). Upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam proses belajar mengajar di Raudlatul Athfal Al-Ikhlas Sukodadi Lamongan. Skripsi. Malang: Fakultas Tarbiah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Nomor 74 tahun 2008 Tentang Guru. Undang-Undang Nomor 16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasin Akademik dan Kompetensi Guru.