UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL DAN AL-MA’UN MELALUI METODE PRACTICEREHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : YUDI SUKAMTO NIM 114 12 023
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016 i
ii
iii
iv
v
MOTTO
َو اَوَو ْد ا َو َّس ْد َو ا اْد ُق ْد َو َو ااِل ِّذل ْد ِل ا َوَف َو ْد ا ِل ْد ا ُق َّس ِل ٍرا Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qomar: 17) (Departemen Agama RI, t.th, Al-Qura’an dan Terjemahan, Duta Ilmu, Surabaya, 2005:769 )
“Teruslah merayu diri dengan al-Qur’an”
vi
PERSEMBAHAN
Bapak dan ibu tercinta, yang selalu mendo’akan dengan tulus ikhlas dan senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil. Terimakasih yang tiada habis kepada mereka berdua.
Kakakku tersayang yang telah memberi dukungan sepenuhnya.
Adikku tercinta belajar yang sungguh-sungguh dan gapailah cita-citamu setinggi mungkin.
Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga, terimakasih atas ilmunya yang telah diberikan kepada saya, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
Keluarga besar SD Negeri Baleagung yang telah memberikan motivasi kepada peneliti
Teman-teman ekstensi 2012 IAIN Salatiga
Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL DAN AL-MA’UN MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). 4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya guna memberikan bimbingan serta arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. viii
6. Bapak Sariyo, S.Pd, selaku kepala sekolah di SD Negeri Baleagung yang telah memberi waktu untuk penelitian. 7. Semua dewan Guru SD Negeri Baleagung, yang telah memberi dukungan. 8. Kepada kedua orang tuaku yang saya sayangi dan cintai, yang selalu mendoakan saya setiap langkahku. Mendukung serta memberi bantuan baik materiil maupun non materiil. 9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 10. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini. Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 09 Februari 2016 Penulis
ix
ABSTRAK Sukamto, Yudi. 2016. Upaya Peningkatan Menghafal Surat Al-Ma’un dan Al-Fiil Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah M.Pd Kata Kunci : Menghafal surat Al-Maun dan Al-Fiil, Metode Practice-Rehearsal Pairs. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan menghafal surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Pertanyaan ini yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana meningkatkan hafalan surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus. Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, pada siklus I siswa yang mendapat nilai kategori tinggi berjumlah 45%, kategori sedang 45%, kategori rendah 10%. Sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai kategori tinggi 75%, kategori sedang 25%, dan ketegori rendah 0%. Penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs bisa meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Tahun 2015/2016. Maka prestasi belajar siswa meningkat setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs. Berdasarkan hasil yang dicapai ini, maka disarankan agar pembelajaran dapat berjalan maksimal harus disertai dengan berbagai metode pembelajaran sehingga akan memotivasi siswa untuk lebih menggali potensi yang ada pada dirinya dan memudahkan siswa untuk dapat memahami materi dengan cepat.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ...................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................
v
MOTTO .............................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK .........................................................................................................
x
DAFTAR ISI ......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
4
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................
5
E. Kegunaan Penelitian ..................................................................
5
F. Definisi Operasional ..................................................................
6
G. Metode Penelitian ......................................................................
7
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 10
xi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Hafalan Surat-surat pendek .......................................................... 12 1.
Pengertian Al-Qur’an ........................................................... 12
2.
Pengertian Menghafal............................................................ 15
3.
Pengertian Surat-surat Pendek .............................................. 19
4.
Belajar Untuk Meningkatakan Hafaln Surat-surat Pendek…………………………………………………….
21
B. Metode Practice-Rehearsal Pairs .................................................. 25 1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal Pairs ........................... 26 2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal Pairs................. 28 C. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-surat Pendek Dengan Metode Practice-Rehearsal Pairs ............................................................... 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Siklus I ......................................................................................... 32 B. Siklus II.. ...................................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian ......................................................................... 42
B.
Pembahasan ............................................................................... 47
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan ............................................................................... 50
B.
Saran .......................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 52 LAMPIRAN …………………………………………………………………… 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Observasi Siswa Siklus I ..................................................................... 36 Tabel 3.3 Observasi Siswa Siklus II ................................................................... 40 Tabel 3.2 Observasi untuk Guru Siklus I ............................................................ 36 Tabel 3.4 Observasi untuk Guru Siklus II ........................................................... 40 Tabel 4.1 Penilaian Siklus I ................................................................................ 44 Tabel 4.2 Penilaian Siklus II .............................................................................. 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 54
Lampiran 2
Silabus ........................................................................................ 59
Lampiran 3
Riwayat Hidup .......................................................................... 60
Lampiran 4
Daftar Siswa ................................................................................ 61
Lampiran 5
Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 62
Lampiran 6
Lembar soal ………………………………………………….... 63
Lampiran 7
Dokumentasi .............................................................................. 66
Lampiran 8
Lembar Konsultasi …………………………………………….. 75
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Menyikapi perkembangan pada era globalisasi saat ini yang semakin pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mentalmental yang tangguh perlu disiapkan melalui pendidikan. Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam kehidupan manusia dimasa depan. Pendidikan yang diselenggarakan harus mampu mencetak sumber daya manusia yang lebih siap untukterjun dan berperan aktif dalam kehidupan nyata. Konkretnya, pendidikan itu harus mampu menyiapkan tenaga-tenaga terampil yang mampu melayani dirinya sendiri dan orang lain serta dapat mengisi dan berperan aktif diberbagai sendi kehidupan serta kompetitif. Tantangan pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) dimasa depan disadari akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Guru merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas berhasilnya proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Fungsi pendidikan agama Islam juga mempunyai beberapa sasaran.Pertama, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang mempunyai keseimbangan antara kemampuan kognitif dan psikomotor disatu pihak serta 1
kemampuan efektif dipihak lain. Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan menghasilkan manusia yang berkepribadian, tetapi menjunjung nilai-nilai budaya yang luhur, serta mempunyai wawasan serta memupuk jati dirinya. Kedua, tujuan pendidikan untuk mencapai nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan ahlaq mulia yang senantiasa menjaga harmonisasi hubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya (Said Agil Husni Al Munawar, 2003 :5-6). Dari semuanya tujuan itu yang akan dicapai adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa, berahlaq mulia, maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian diharapkan bahwa bangsa Indonesia yang terkenal religius ini akan menjadi bangsa yang kuat dan maju serta makmur dan sejahtera, terutama maju dalam dunia pendidikan sebagai basis pembangunan suatu bangsa. Salah satu usaha guru yaitu dengan melalui pemilihan metode yang baik. Pembelajaran dengan metode yang benar berarti membantu guru agar tercapai peningkatan hasil belajar siswa.Karena motivasi dan hasil belajar menghafal surat-surat pendek kurang memuaskan masih rata-rata kelas 60. Metode yang tepat akan sangat menunjang pencapain tujuan pembelajran dengan lebih baik sehingga hasil belajar yang diharapkan juga akan lebih meningkat mencapai rata-rata kelas 7,5. Untuk memiliki kemampuan itu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru mendapatkan kesempatan berperan aktif mengembangkan 2
pengetahuan dan keterampilan sendiri, melalui PTK juga diharapkan gurumampu sebagi pekerja yang profesional dan mampu membuat guru lebih percaya diri untuk mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dari fenomena itu dituntut bagaimana kreativitas guru dalam memecahkan masalah.Seorang guru dapat mendesain model pembelajaran yang bisa menarik minat siswa untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Erat kaitannya dengan hal itu pendidikan Agama mempunyai kedudukan yang tinggi dan paling utama, karena pendidikan agama menjamin untuk memperbaiki akhlaq dan mengangkat derajat yang tinggi, serta bahagia dalam hidup dan kehidupannya. Sementara tujuan dari pendidikan Agama Islam adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta dapat untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Abdul Majid, 2012:16). Karena kurang kesadaran akan pentingnya ilmu Agama, maka dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) di SD mengalami banyak kendala, terutama yang berhubungan dengan membaca dan menghafal suratsurat pendek. Hal itu disebabkan karena kurang dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari terutama dirumah, juga kurangnya dukungan dari lingkungan
3
sekitar. Oleh sebab itu pembelajaran menghafal surat-surat pendek ini sangat mengalami kesulitan. Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian menghafal surat pendek al-Ma’un (107). Dari siswa yang berjumlah 14 siswa hanya 5 siswa yang tuntas menghafal surat pendek al-Ma’un (107), sisanya hanya mampu menghafal 3 sampai 4 ayat. Dari latar belakang masalah diatas maka penulis akan memberikan judul penelitian ini dengan judul “Upaya Peningkatan Menghafal Surat AlMa’un dan Al-Fiil Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatan hafalan surat al-Fiil dan al-Ma’un pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian terhadap proses pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
4
Untuk meningkatkan hafalan Surat al-Fiil dan al-Ma’un melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ”Metode PracticeRehearsal Pairs dapat meningkatkan kemampuan siswa menghafal surat alFiil dan al-Ma’un pada pembelajaran PAI”.
E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini membantu memperbaikai proses pembelajaran PAI dan Metode Practice-Rehearsal Pairs akan mempermudah siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Membantu meningkatkan hasil pembelajaran PAI. b. Kegitan pembelajaran siswa didalam kelas menjadi lebih menarik. c. Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan. 2. Bagi Guru a. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran. b. Menerapkan
Metode
Practice-Rehearsal
pembelajaran yang sesui. 3. Bagi Sekolah a. Memberikan sumbangan pengetahuan. 5
Pairs
pada
materi
b. Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya dalam perolehan prestasi belajar dan penguasaan keterampilan. Dalam
Metode
Practice-Rehearsal
Pairs
ini
semua
siswa
mempraktekkan hafalan surat-surat pendekdengan teman sebangkaunya denga cara bergantian menghafalkan (saling menyimak) sampai semua pasangan masing-masing berhasil menghafalkan surat-surat pendek.
F. Definisi Operasional Adapun definisi dari judul penelitian ini akan dijelaskan satu persatu. Menghafal adalah suatau aktivitas menanamkan suatau materi verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:29).Yang dimaksud dalam hafalan ini adalah usaha siswa untuk menghafalkan surat-surat pendek pada pembelajaran PAI. Surat-surat pendek yaitu “sejumlah surat yang terdapat dalam juz Amma (juz 30) (Kakanwil Depag, 2004:15). Surat pendek yang akan dijadikan materi dalam penelitian ini adalah surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107). Metode Practice-Rehearsal Pairs (Simulasi berpasangan) merupakan cara mudah dan sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mempraktekkan suatau keterampilan atau langkah-langkah dengan teman belajarnya. Cara ini bertujuan
untuk
meyakinkan dan memastikan bahwa masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan tepat dan benar (Zuhdiyah, Fitri Oviyani, M.Hasbi, Al Imron, Qori Kartika dan Karliana Inderawati, 2014:63). 6
Dari fakta hasil pembelajaran PAI tersebut, maka perlu adanya metode pembelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar dan menghafal surat pendek. Menyikapi hal ini maka penulis akan menerapkan Metode PracticeRehearsal Pairs (praktek berpasangan). Penulis akan mengambil surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sebagai bahan penelitian. Karena dalam pembelajaran ini nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 7,5.
G. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (action research). Peneliti Tindakan Kelas adalah “suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis refleksi terhadap berbagai “aksi” atau tindakan yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata didalam kelas berupa kegiatan belajar-mengajar untuk memperbaikai kondisi pembelajaran yang dilakukan (Basuki Wibawa, 2003:9). Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan hafalan surat al-Fiil dan al-Ma’un pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs. Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian secara bertahap. Apabila pada siklus I belum mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5 maka penulis akan melanjutkan pada siklus-siklus berikutnya. Adapun urutan-urutan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut: 7
1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus dalam penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, abservasi dan refleksi yang semuanya terangkum dalam satu kegiatan. 2. Sobyek penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang.Berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. 3. Langkah-langkah siklus penelitian Adapun langkah-langkah siklus penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan ?
(Suharsimi Arikunto, 2008:16) 8
Apabila pada siklus II (dua) belum mencapai nilai KKM yang ditentukan maka akan dilanjutkan pada tahap siklus berikutnya yaitu siklus III (tiga), siklus IV (empat) dan seterusnya sampai penelitian ini mencapai nilai KKM yang ditentukan. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian atau alat-alat yang membantu mempermudah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. RPP b. Tes praktek c. Lembar observasi peserta didik d. Lembar observasi guru e. Silabus f. Materi 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2005:100). Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode observasi Metode observasi yaitu metode dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek. Dalam hal ini peneliti terjun langsung untuk memperoleh data penelitian. 1). Kolaborasi 2). Wawancara 9
3). Dokumentasi 6. Analisis Data Aanalisis
data
merupakan
usaha
untuk
memilih,
memilah,
membuang, menggolongkan, serta menyusun kedalam kategorisasi, mengklasifikasikan data (Supardi, 2008:132). Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis ini untuk memastikan bahwa dengan penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupataen Magelang. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka, untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian dideskripsikan. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut: a.
Membandingkan pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
b.
Pencapain pemahaman dalam menghafal surat al-Ma’un dan al-Fiil yang tepat.
H.
Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis akan menyusun dengan sistematika sebagai berikut: 10
BAB I
: PENDAHULAUAN Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan
Penelitian,
Hipotesis
Tindakan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Oprasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan tentang Upaya peningkatan Hafalan Surat-surat Pendek Melalui Metode PracticeRehearsal Pairs, Surat al-Fiil dan al-Ma’un. Metode Practice-rehearsal Pairs. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-surat pendek dengan Metode Practice-rehearsal Pairs.
BAB III
:
PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini merupakan deskripsi penelitian yang meliputi (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi).
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan deskripsi setiap siklus (data hasil pengamatan/evaluasi) refleksi keberhasilan, kegagalan serta pembahasan tiap siklus.
BAB V
: PENUTUP Bab akhir yang mencakup kesimpulan serta saran.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hafalan Surat-surat Pendek Sebelum mengetahui lebih jelas tentang pengertian surat-surat pendek maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang pengertian alQur’an.Karena surat-surat pendek merupakan bagian dari al-Qur’an. 1. Pengertian Al-Qur’an Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada “pungkasan” para Nabi dan Rasul, dengan perantara Malaikat Jibril a.s. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir. Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas (Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, 2001:3). Al-Qur’an menurut bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan dan bacaan (Budihardjo, 2012:1). Secara etimologi berdasarkan bahasanya, lafal al-Qur’an berasal dari bahsa Arab dari akar qara’at yang berarti membaca (Mustamir, 2007:1). Sedangkan al-Qur’an menurut istilah, ada beberapa pendapat, yaitu: a. Menurut Shubhi al-Shalih, dalam Budihardjo, (2012:2), al-Qur’an adalah kalam Allah yang berupa mu’jizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, tertulis dalam mushhaf, dinuklikan secara mutawatir dan merupakan ibadah bagi yang membacanya. 12
b. Menurut Muhammad Ismail Ibrahim, dalam Budihardjo, (2012:2), alQur’an adalah kalam Tuhan yang diturunkan melalui al-Ruh al-Amin (Malaikat Jibril) kepada penutup para Nabi dan Rasul, yaitu Nabi Muhammad Saw. Sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat manusia. c. Menurut Muhammad Salim Muhsin, dalam Budihardjo, (2012:2), alQur’an adalah kalam Allah yang duturunkan kepada Nabi kita Muhammad Saw, tertulis didalam mushhaf, dinuklikan kepada kita dengan mutawatir, ibadah bagi orang yang membacanya dan diakhiri dengan surat yang terpendek. d. Menurut Muhammad Abu Syahbah, dalam Budihardjo, (2012:2), alQur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada junjungan kita Muhammad Saw. Yang lafazhnya merupakan mu’jizat, ibadah bagi yang membacanya, dinuklikan
secara mutawatir, berfaedah untuk
menguatkan dan meyakinkan, ditulis dalam mushhaf, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas, merupakan petunjuk Allah kepada makhluk-Nya, hukum Tuhan untuk penghuni dunia, penutup kitab-kitab samawy dan untuk kebahagiaan manusia didunia dan akhirat. Dengan menganalisis unsur-unsur setiap pengertian diatas dan membandingkan
antara
pengertian
yang
lainnya,
maka
dapat
disimpulkanal-Qur’an yaitu: Kalam Allah, merupakan mu’jizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril, 13
ditulis dalam mushaf dinuklikan secara mutawatir sebagai ibadah bagi yang membacanya, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Naas, dan Sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat manusia. Allah Swt, menurunkan al-Qur’an untuk umat manusia dengan sejumlah maksud dan tujuan. Semua itu adalah untuk membahagiakan ketika hidup didalam dunia dan juga kelak diakhirat. Al-Qur’an diturunkan juga mempunyai fungsi dan tujuan, diantara fungsi dan tujuan al-Qur’an adalah sebagai berikut: 1). Sumber Pokok Ajaran Islam Fungsi al-Qur’an diturunkan adalah sebagai pokok ajaran Islam, yang mendasari ajaran-ajaran hukum, dan peraturan bagi umat manusia. 2). Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia Manusia mempunyai sifat lupa, sebab manusia dalam bahasa Arabnya adalah kata Insan berasal dari kata Nasiya yang berarti lupa, maka fungsi turunnya al-Qur’an adalah juga sebagai pemberi peringatan dan pemberi pelajaran bagi kehidupan manusia.Dalam memberi peringatan kepada manusia, al-Qur’an, baik kisah yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif yang pernah terjadi atau dialami oleh orang-orang terdahulu, dengan maksud agar manusia masa sekarang dapat mengambil pelajaran atau menjadikannya sebagai peringatan baginya.
14
Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk bagi kehidupan manusia, petunjuk al-Qur’an itu dapat diklasifikasikan kedalam dua bentuk: Pertama kitab suci al-Qur’an menjadi petunjuk bagi umat manusia,
sehingga
perjalanan
hidupnya
dapat
mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Kedua Allah Swt menurunkan al-Qur’an agar manusia mendapat petunjuk dan bimbingan, sehingga mereka menjadi orang-orang yang bertaqwa (Budihardjo, 2012:13-21). 2. Pengertian Menghafal Adapun pengertian tentang menghafal adalah sebagai berikut: Menghafal adalah suatau aktivitas menanamkan suatau materi verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:29). Menghafal al-Qur’an merupakan suatu keutamaan yang besar, dan posisi itu sangat didambakan oleh semua orang yang benar, dan seorang yang bercita-cita tulus, serta berharap pada kenikmatan duniawi dan ukhrawi agar manusia nanti menjadi warga Allah dan dihormati dengan penghormatan yang sempurna (Muhammad Syah Putra, 2013:22). Sebagaiman
firman
Allah
ayat: 29-30:
15
dalam
al-Qur’an
surat
al-Fathir
Artinya : 29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diamdiam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. 30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (Departemen Agama, 2005: 866). Secara umum, menghafal al-Qur’an diartikan sebagai proses memasukkan ayat-ayat al-Qur’an, huruf demi huruf, kedalam hati untuk terus memeliharanya hingga akhir hayat. Menurut bahasa, hifz adalah itqan, berarti
menguatkan
(Deden
Muhammad
Makhyaruddin,
2015:92).
Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat: 9
Artinya : 9. Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya (Departemen Agama, 2005: 499). Sebagaimana ungkapan Hasan Al-Bashri, W.(110 H), dalam Deden Muhammad Makhyaruddin, (2015:42), sejatinya seorang penghafal alQur’an bukanlah sekedar menghafal huruf-hurufnya, melainkan juga menegakkan hukum-hukumnya.
16
Menghafal al-Qur’an mempunyai faedah-faedah yang penting, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Jika disertai dengan amal saleh dan kikhlasan, maka ini merupakan kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat.
b.
Orang yang menghafal al-Qur’an akan mendapatkan anugerah dari Allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang. Karena itu, para penghafal al-Qur’an lebih cepat mengerti,teliti, dan lebih hati-hati karena banyak latihan untuk mencocokan ayat serta membandingkannya dengan ayat lainnya.
c.
Menghafal al-Qur’an merupakan bahtera ilmu, karena akan mendorong seseorang yang menghafal al-Qur’an untuk berprestasi lebih tinggi dari pada teman-temannya yang tidak hafal al-Qur’an, sekalipun umur kecerdasan, dan ilmu mereka berdekatan. .
d.
Penghafal al-Qur’an memiliki identitas yang baik, ahklak, dan perilaku yang baik.
e.
Penghafal al-Qur’an mempunyai kemampuan mengeluarkan fonetik Arab dari landasannya secara alamai, sehingga bisa fasih berbicara dan ucapannya benar.
f. Jika penghafal al-Qur’an mampu menguasai arti kalimat-kalimat didalam al-Qur’an, berarti ia telah banyak menguasai arti kosa-kata bahasa Arab, seakan-akan ia telah menghafalkan sebuah kamus bahasa Arab. g.
Seorang penghafal al-Qur’an setiap waktu akan selalu memutar otaknya agar hafalan al-Qur’annya tidak lupa. Hal ini akan menjadikan
17
hafalannya kuat. Ia akan terbiasa menyimpan memori dalam ingatannya (Muhammad Syah Putra, 2013:20). Dari beberapa uraian diatas, tentang faedah menghafal al-Qur’an maka dapat disimpulkan, bahwa menghafal al-Qur’an akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya benteng dan perisai hidup pedoman
dalam
menjalankan
kehidupan,
menjadikan
baginya
kedudukan dihati manusiadan kemuliaan. Ucapan pemiliknya selamat dan lancar berbicara, membantu daya ingat, mencerdaskan dan meningkatkan IQ serta menambah keimanan. Ada beberapa metode untuk menghafal al-Qur’an menurut para ahli sebagai berikut: 1). Bin-Nazhar Yaitu membaca dengan cermat ayat-ayat al-Qur’an yang akan dihafal dengan melihat mushaf al-Qur’an secara berulangulang. 2). Tahfizh Yaitu menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat al-Qur’an yang telah dibaca berulang-ulang secara bin-nazhar. 3). Talaqqi Yaitu menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang guru atau instruktur. 4). Takrir Yaitu mengulang hafalan atau men-sima’-kan hafalan yang pernah dihafalkan /sudah disima’-kan kepada guru tahfizh. 18
5). Tasmi’ Yaitu memperdengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada perseorangan maupun kepada jamaah (Sa’dulloh S.Q, 2008:52-54). Dari beberapa metode diatas, metode yang paling mudah untuk diterapkan dalam menghafal al-Qur’an yaitu metode Tahfizh, karena menghafal satu baris, beberapa kalimat, atau sepotong surat pendek sampai tidak ada kesalahan. Setelah satu baris atau beberapa kalimat tersebut mudah dapat dihafal dengan baik, lalu ditambah dengan merangkaikan baris yang kalimat berikutnya sehingga sempurna.Kemudian rangkaian ayat tersebut diulang kembali sampai benar-benar hafal. 3. Pengertian Surat-surat Pendek Adapun yang dimaksud surat-surat pendek dalam al-Qur’an adalah sejumlah surah yang terdapat dalam juz 30 (Kakanwil Depak Propinsi Jateng, 2004:15). Ada banyak cara menghafal surat-surat pendek, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Perbanyak mendengar sebelum memulai menghafal, bisa dengan kaset murattal atau mendengarnya dengan khusyu’ dari para imam shalat yang kebanyakan dari mereka sering membaca surat-surat pendek dalam shalat magrib, isya, dan subuh. Atau yang lebih sering lagi pada
19
saat shalat tarawih diBulan Ramadhan, dimana kebanyakan imam membaca surat-surat pendek. b. Perbanyak membaca surat-surat pendek tersebut sehingga ketika kita mulai menghafalnya mak lidah kita sudah akrab dengan ayat-ayat yang akan kita hafal. Kemudian setelah kita yakin benar bahwa suratsurat tersebut sudah kita hafal, baru kemudian pindah ke surat berikutnya. c. Jangan lupa untuk membacanya dihadapan seorang teman yang bacaan atau hafalan al-Qur’annya lebih baik dari kita atau seorang guru tahfizh al-Qur’an untuk menyimak hafalan kita, ini harus kita lakukan untuk menghindari salah baca dan salah menghafal. d. Lakukan pengulangan (muraja’ah)secara teratur, terutama kita baca dalam shalat lima waktu atau dalam shalat sunnah. e. Usahakan membaca hafalan sesuai dengan urutan yang tercantum didalam al-Qur’an, misalnya kita membaca surat al-Qari’ah, atTakatsur kemudian surat al-Ashr terus sampai surat an-Nas. Sehingga kita mampunmengurutkan hafalan kita sesuai urutan yang ada dalam al-Qur’an
(http://www.sholihah.web.id/2015/11/bagaimana-cara-
cepat-menghafal-surat-pendek.html, diakses 9 Desember 2015 jam 15.30 WIB). Ada
pendapat
lain
yang
menyebutkan
bahwa
proses
pembelajaran hafalan surat pendek yaitu: disajikan melalui pendekatan klasikal dengan variasi pendekatan individual, dihafal bersama20
samabertahap dan berulang-ulang, dan bukti kelulusannya didata dalam data prestasi hafalan (Kakanwil Depag Propinsi Jateng, 2004:18). Dari beberapa uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menghafal
surat-surat
pendek
diutamakan
dengan
membaca
hafalannya berulang-ulang, kemudian bacaan yang telah dihafalnya disimak orang lain agar hafalnya tersebut dapat dibenarkan apabila terdapat kesalahan. 4. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek Pemahaman anak terhadap proses pembelajaran merupakan kunci pokok keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus selalu berusaha agar anak dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan secara optimal.Berbagai upaya ditempuh agar anak dengan mudah menangkap materi pembelajaran. a. Pengertian Belajar Berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian belajar yaitu: 1). Menurut James O. Whittaker, dalam Syaiful Bahri Djamarah, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. 2). Menurut Cronbach, dalam Syaiful Bahri Djamarah, berpendapat bahwa lerarning is shown by change in behavior as a result experience. Belajar sebagai suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengamalan. 21
3). Sedangkan menurut Howard L. Kingskey, dalam Syaiful Bahri Djamarah, Mengatakan bahwa lerrning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arati luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch merumuskan leraning is change is performance as a result of practice. 4). Sebagiamana menurut Drs.Slameto, dalam Syaiful Bahri Djamarah,
juga
merumuskan
tentang
pengertian
belajar.
Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagi hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:12-13). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkain kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Syah dalam Lilik Sriyanti (2011:18-19) menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu: a). Perubahan intensional Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu dilakukan dengan sengaja dan didasari. Maksudnya, perubahan 22
sebagai hasil belajar bukanlah sutau kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan didasari sebelum aktifitas mengajar. b). Perubahan itu pisitif dan aktif Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif.Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat, dan sesuai yang diharapkan
oleh
individu.Kemudian
perubahan
bersifat
aktif,
maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya. c). Perubahan itu efektif dan fungsional Perubahan
sebagai
ciri
belajr
bersifat
efektif
dan
fungsional.Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna.Perubahan yang berhasil guna adalahperubahan yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu.Sedangkan perubahan yang bersifat fungsional artinya perubahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat. Kalau diamati ternyata pendapat para ahli tentang pengertian belajar itu hanya berbeda redaksinya namun hakekatnya adalah samayaitu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Jadi syarat disebut belajar adalah: Pertama, adanya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menghafalkan surat-surat prndek menjadi hafal, dari hafalan yang tidak lancar menjadi lancar dan sebagianya.
23
Kedua, adanya latihan atau pengalaman, misalnya latihan meenghafalkan ayat-ayat al-Qur’an dan sebagainya.Jadi seseorang itudikatakan
sudah
belajar
jika
dapat
dibuktikan
dengan
kelakuannya.Apa bila selesai belajar tetapi tidak ada perubahan tingkah laku pada dirinya, maka berarti belum bisa dikatakan bahwa dirinya telah mengalami proses belajar. Selain siswa yang belajar hal lain yang tak kalah pentingnya yang harus
diperhatikan
guru
dalam
mengajar
adalah:
Menanamkan
pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat. b. Prinsip-prinsip Mengajar Diantra beberapa prinsip-prinsip mengajar adalah sebagai berikut: 1). Pengajaran hendaknya menarik minat Minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Bila siswa telah berminat dalam kegiatan belajar-mengajar maka hampair dapat dipastikan proses belajar-mengajar itu akan berjalan dengan baik dan hasil belajar yang didapatkan akan optimal. Bila minat telah muncul maka perhatian pasti akan mengikutinya. Bagaimana menjaga perhatian agar jangan berkurang atau hilang? Kunci tersebut terletak pada jalan pengajaran. Jalan pengajaranialah langkah-langkah belajarmengajar dalam proses pengajaran. 2). Partisipasi murid dalam kegiatan belajar-meengajar Minat yang telah muncul diikuti oleh tercurahnya perhatian pada kegiatan belajar-mengajar, dengan sendirinya telah membawa 24
siswa kedalam suasana partisipasi aktif dalam kegiatan nelajarmengajar.Prinsip ini sangat penting didalam ilmu mengajar. 3). Prinsip pengulangan Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga keutuhan hubungan-hubungan itu. Dalam perencanaanya memang dengan sengaja dituliskan, misalnya dengan menyatakan bahwa sebelum memulai proses pengajaran perlu diulangi (Ahmad Tafsir, 2008:2324). Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan
prinsip
mengajar yaitu hal yang penting bagi seorang guru maupun siswa, untuk dapat memberikan bantuan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru, melihat daya-daya yang ada pada peserta didik yang terdiri dari daya minat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Sehingga daya-daya tersebut dapat berkembang.
B. Metode Practice Rehearsal Pairs Dalam menggunakan metode mengajar guru dapat memilih metode yang paling tepat diterapkan. Dalam pemilihan metode tersebut banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain: 1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan, kematangan, perbedaan individu lainnya. 2. Tujuan yang hendak dicapai.
25
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan. 4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pilihan metode yang akan digunakan. 5. Kemampuan mengajar untuk menentukan, mencakup kemampuan fisik, keahliannya (Ahmad Tafsir, 2008:33). Untuk mempermudah menghafal surat-surat pendek, telah ditetapkan sebuah sistem pendekatan agar al-Qur’an dapat dipahami secara langsung sehingga memperoleh kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan.Didalam alQur’an telah ditetapkan tentang bagaimana cara-cara yang benar memahami al-Qur’an (Muhammad Djarot Sensa, 2005:34). Diantara metode yang dijadikan pedoman dalam memahami al-Qur’an adalah sebagai berikut: a. Qara’at (membaca). b. Yashitu (memperhatikan dengan cermat). c. Yastami’u (mendengarkan). Dalam penerapan ini, ketiga metode tersebut dijadikan dalam satu kesatuan menghafal surat pendek yang akan dilakukan.Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam Metode Practice-Rehearsal pairs. 1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal pairs Menurut Kamus Inggris-Indonesia “Practice artinya: Praktek, Rehearsal artinya: Latihan, dan Pairs artinya: Pasangan” (Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, 2005: 442, 475, 416). 26
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan Practice-Rehearsal Pairs adalah Praktek latihan berpasangan Metode Practice-Rehearsal pairs (praktek berpasangan) adalah cara mudah dan sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mempraktekkan suatu keterampilan atau langkah-langkah dengan teman belajarnya. Cara ini bertujuan untuk meyakinkan dan memastikan bahwa masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan tepat dan benar (Zuhdiyah dkk, 2014:63). Metode Practice-Rehearsal pairs lebih menekankan kerja sama antar siswa pada suatu praktek keterampilan atau prosedur tertentu. Artinya, dalam suatu pembelajaran, siswa bukan hanya dituntut untuk mengerti suatu materi saja, namun lebih dari itu, aktif dalam praktek keterampilan atau prosedur sebagai persiapan dalam kehidupan nyata. Dengan ini, mereka secara aktif menggunakan seluruh inderanya, baik untuk menemukan ide pokok
dari
materi
pembelajaran,
memecahkan
persoalan
atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang terjadi pada kehidupan nyata. Selain itu, proses pembelajaran juga harus silaksanakan dengan suasana menyenangkan dan mengesankan. Metode ini merupakan metode secara berpasangan yang nantinya masing-masing pasangan praktikan akan saling menyimak hafalan satu dengan yang lainnya, sehingga apabila terdapatkesalahan bacaan maka dapat dibenarkan oleh pasangannya masing-masing. Hal ini akan dilakukan
27
secara berulang-ulang sampai kedua pasangan praktikan dapat menguasai materi hafalan yang diberikan. Adapun kelebihan Metode Practice-Rehearsal pairs antara lain: a. Terbentuknya kerja sama antar siswa sehingga sesama praktikan akan saling memberikan motivasi satu sama lain. b. Cocok jika diterapkan untuk materi-materi yang bersifat psikomotorik. c. Dapat meningkatkan partisipasi antar siswa. d. Interaksi lebih mudah dan lebih banyak kesempatan untuk masingmasing pasangan. e. Mendidik siswa berfikir sistematis. Sementara kelemahan-kelemahan dari Metode Practice-Rehearsal pairs antara lain: 1. Apabila ada salah satu siswa dari pasangan praktek ada yang belum tuntas menguasai materi, maka pasangannya harus menunggu dan juga membantu agar siswa yang terlambat menguasai materi tersebut bisa mencapai keberhasilan dari materi yang harus dikuasai. 2. Tidak cocok digunakan pada materi yang bersifat teoritis. 3. Jika antar pasangan tidak aktif, maka akan sedikit ide yang muncul. 4. Jika pasangannya banyak maka akan membutuhkan waktu yang banyak. 2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal pairs Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal pairs adalah sebagai berikut: a. Guru membagikan lembar materi. 28
b. Guru diikuti siswa membaca materi sampai suasana menjadi riang gembira dan bermakna. c. Guru membentuk pasanagan-pasangan
siswa sambil memberikan
penjelasan. Dalam setiap pasangan, buat dua peran a) penjelas atau pendemonstrasi, dan b) pengecek atau pengamat. d. Guru memanggil pasangan pertama untuk maju kedepan kelas. Siswa yang bertugas sebagai penjelas atau demonstrator menjelaskan atau mendemonstrasikan cara membaca yang telah ditentukan. Pengecek /pengamat bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau demontrasi yang dilakukan temannya (sesuai atau tidak sesuai, tepat atau tidak tepat). e. Pasangan bertukar peran. Proses diteruskan pasangan lain sampai semua keterampilan atau prosedur terakhir dapat dikuasai (Zuhdiyah dkk, 2014:65).
C.
Keterkaiatan Antara Menghafal Surat-surat Pendek dengan Metode Practice-Rehearsal Pairs Menghafal surat-surat pendek memerlukan waktu yang cukup lama dan sebaiknya secara berulang-ulang. Untuk menjaga agar surat-surat pendek dihafalkan dibaca dengan benar, sebaiknya disimak orang lain. Hal ini dilakukan supaya teman yang menyimak hafalan bisa membenarkan apabila terjadi kesalahan pada saat menghafalkan. Metode Practice-Rehearsal Pairs adalah metode berpasangan yang memungkinkan masing-masing pasangan saling berkerja sama. Hal ini 29
sesuai dengan cara yang digunakan untuk mempercepat menghafal suratsurat pendek. Dalam metode ini dalam melaksanakan penelitian, dengan cara membentuk siswa secara berpasangan dalam satu bangkau. Masing-masing pasangan bergantian, siswa yang duduk dibangkau sebelah kanan menyimak kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menghafalkan.Hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua pasangan bisa hafal. Dari pernyataan diatas jelas sekali adanya keterkaitan antara Metode Practice-Rehearsal Pairs dengan menghafal surat-surat pendek. Metode Practice-Rehearsal Pairs ini sangat penting karena mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Guru dapat mengadaptasi teori-teori dan temuan-temuan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang dibinanya. Kemudian yang teori-teori diadaptasi itu dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan proses pembelajaran . Selain itu, guru akan mengetahui teori mana yang tepat maupun yang tidak sesuai dengan praktek yang mereka lakukan. Untuk itu guru harus mampu memilih teori-teori dengan tepat agar diperoleh hasil yang lebih bermakna, sesuai dengan permasalahan, yaitu masalah yang benar-benar dirasakn dan dialami.
30
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, dan dilaksankan dengan dua siklus. Siklus I (pertama) dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 Januari 2016. Sedangkan siklus II (dua) dilaksanakn pada hari selasa tanggal 19 Januari 2016 yaitu jam 11.30 sampai dengan selesai. Waktu antara siklus pertama dan siklus kedua berselang satu minggu sesuai dengan jadwal pelajaran PAI pada kelas V. Sementra itu latihan menghafal biasanya dilaksanakan mengambil waktu-waktu luang seperti pada jam istirahat dan sebagainya sesuai kemauan siswa dalam menghafalkan karena dibiasakan untuk selalu berlatih tanpa mengganggu kesenangan mereka untuk bermain dan melakukan hal yang mereka senangi dalam memanfaatkan waktu istirahat mereka. Karena latihan diluar jam pelajaran, maka sebelumnya telah ada kesepakatan antara guru dengan semua siswa untuk menentukan kapan waktu untuk latihan. Siswa juga diberi tugas oleh guru untuk menghafalkan suratsurat pendek dirumah bersama dengan temannya. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Gerabag Kabupaten Magelang yang berjumlah 14 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Kondisi
31
kemampuan berfikir masing-masing bervariasi, ada yang cerdas, sedang, ada juga yang mempunyai daya tangkap lemah. Latar belakang mereka dari keluarga petani yang pendidikan orang tuanya berbeda-beda dan rata-rata hanya tamatan Sekolah Dasar. Hal ini dapat berpengaruh pada proses pendidikan di SD kurang mendukung anak-anaknya belajar dirumah, disebabkan karena minimnya pengetahuan yang mereka miliki. Rencana penelitian dalam penelitian ini berupa prosedur kegiatan dalam Penelitian Tindakn Kelas, yang secara bertahap dilaksanakan dalam siklus. Tiap siklus mempunyai tahapan-tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut ini deskripsi pelaksanaan tiap siklus dari penelitian ini: A. Suklus I 1. Perencanaan Dalam kegiatan perencanaan ini, sebelum guru memasuki kelas, guru terlebih dahulu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi surat al-Fiil (105) dan al-M’un (107) sebagai persiapan mengajar didalam kelas. Guru menyiapkan materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sebanyak 14 lembar yang nantinya akan dibagikan pada semua siswa didalam kelas. Guru juga menyiapkan alat penilaian berupa tes praktek materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) yang akan dijadikan alat
32
penilaian dalam mengevaluasi siswa. Jumlah soal yang akan diberikan sebagai bahan penilaian berjumlah 2 soal. 2. Pelaksanaan a. Tahap I Pada tanggal 12 Januari 2016 di SD Negeri Baleagung, pukul 11.30 bel berbunyi menandakan sudah akan dimulainya kegiatan pembelajaran disekolah ini. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) bersama peneliti memasuki ruang kelas V SD Negeri Baleagung. Suasana diruang kelas pada siang itu terasa gaduh.Siswa ada yang berlarian, bercanda, Sofyan Ridho dan Ahmad Basori berlari tergesa-gesa memasuki kelas karena melihat guru PAI dan peneliti sudah memasuki ruang kelasdan semua siswa sudah tenang guru mengorganisir kelas. Peneliti berdiri dibelakang kelas untuk mengikuti proses pembelajaran didalm kelas. Pada pukul 11.40 pelajaran dimulai.Sebelum memasuki materi pelajaran, guru terlebih dahulu mengadakan apersepsi pada siswa “siapa yang pernah sudah sholat berjam’ah dan mendengar imam membacakan surat pendek al-Fiil dan al-Ma’un?Semua siswa menjawab semua sudah”. Setelah
guru
selesai
memberikan
apersepsi,
guru
memerintahkan semua siswa membuka dan menyimak penjelasan guru dari materi buku cetak PAI halaman 71-76. Guru 33
memberitahukan pada siswa bahwa materi yang akan dipakai dalam pembelajaran ini adalah Metode Practice-Rehersal Pairs, metode ini merupakan metode yang menyenangkan karena nantinya semua siswa akan berkerjasama dan saling menyimak hafalan satu dengan yang lain pada teman dalam satu bangkaunya. Kemudian guru menjelaskan dan membacakan materi surat al-Fiil dan al-Ma’un. Sebelumnya guru terlebih dahulu memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu”siswa harus mampu menghafal surat al-Fiil dan al-Ma’un”. Pertama, guru membacakan surat
al-Fiil
kemudian siswa
menirukan. Selanjutnya guru membacakan sekali lagi kemudian siswa menirukan. Setelah selesai kemudian guru membaca surat alMa’un. Guru juga membacakan sebanyak dua kali kemudian semua siswa menirukan seperti surat al Fiil. b. Tahap II Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan metode yang sudah dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan dalam satu bangkau, siswa yang duduk disebelah kanan terlebih dahulu menghafalkan kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menyimak. Proses tersebut akan dilakukan sampai masing-masing pasangan sudah mampu menghafalkan. Pada awalnya, proses pembelajaran didalam kelas berjalan baik dan suasana kelas 34
tenang.Seperempat jam kemudian peneliti memberitahukan pada guru bahwa Agus Cahyo Saputra, Sofyan Ridho, Ahmad Basori dan Riyan Febri Pratama kurang bersemangat dan bercanda. Guru mrnghampiri
mereka
dan
bertanya
sebab
mereka
tidak
menghafalkan. Riyan menjawab bahwa menghafalkan surat-surat pendek sangat sulit karena menggunakan bahasa Arab. Guru memberi nasehatbahwa dengan membaca surat pendek berulangulang dan berusaha, pasti nanti akan cepat hafal. c. Tahap III Beberapa saat kemudian, guru bertanya pada semua siswa apakah sudah siap apabila diadakan penilaian?Semua siswa sanggup. Pada tes praktikyang akan dilaksanakan, guru akan menyuruh maju satu persatuuntuk menghafal surat al-Fiil dan alMa’un. Guru menyuruh siswa majusatu persatu berdasarkan nomor urutpada absensi siswa. Siswa yang maju urutan pertama adalah Ahmad Basori kemudian diteruskan sampai pada absen yang terakhir.Saat tes parktek berlangsung Ahmad Basori dan Sofyan Ridho kurang lancar dan belum sepenuhnya hafalsurat pendek alFiil dan al-Ma’un, mereka hanya mendapat nilai 55. Ahmad Basori sebenarnya tidak bodoh, hanya saja dia kurang memperhatikan saat guru menerangkan.Sementara Sofiyan Ridho memang daya tangkapnya terhadap pelajaran sedikit lemah dan butuh waktuyang lama untuk menerima pelajaran yang 35
diberikan.Pukul 12.40 guru selesai mengadakan tes praktik. Guru memberi tugas pada siswa untuk menghafal surat al-Fiil dan alMa,un dirumah. Setelah semua siswa memasukkan buku pelajaran kedalam tas, ketua kelas Sofiyan Ridho memimpin berdo’a, kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru keluar bersama peneliti, saat itu suasana kelas kembali ramai. 3. Observasi Tabel 3.1 Lembar Observasi Siswa Siklus I No
Keterangan
Ya
Tidak
1
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan
√
2
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
√
3
Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas
4
Siawa aktif dalam kegiatan pembelajaran
5
Siswa membaca berulang-ulang materi yang diberikan
√
6
Siswa menghafal materi yang diberikan
√
√ √
Tabel 3.2 Lembar Observasi untuk guru Siklus I No
Keterangan
Ya
1
Guru memberikan appersepsi
√
2
Guru dapat motivasi siswa
√
36
Tidak
No
Keterangan
Ya
Tidak √
3
Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa
4
Guru memberi penjelasan ulang
√
5
Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa
√
6
Guru optimal dalam pengolaan waktu
√
4. Refleksi Guru dan peneliti berdiskusi tentang proses pembelajaran yang baru dilaksanakan dan ternyata masih terdapat kekurangan dari pembelajaran tersebut dan perlu adanya perbaikan pembelajaran pada pembelajaran berikutnya agar kesulitan siswa dalam menghafal dapat diatasi. Siswa masih banyak kesulitan dalam menghafalkan dan merasa bosan.Hal itu disebabkan karena guru kurang jelas dalam membacakan surat-surat pendek, guru juga tidak berkeliling kelas untuk memantau siswa pada saat menghafalkan. Oleh karena itu, peneliti memberi masukkan kepada guru agar penelitian atau siklus kedua yang akan datang guru lebih jelas dalam menerangkan dan memberi contoh menghafalkan secara berulang-ulang. Apabila diperlukan, guru berkeliling kelas untuk memastikan bahwa semua siswa menghafalkan tanpaada yang bermalas-malasan dan tidak memperhatikan. Dengan cara seperti ini siswa diharapkan akan lebih giat menghafalkan karena guru memperhatikan mereka dari jarak yang 37
dekat. Hal ini juga memudahkan siswa apabila salah satu dari mereka yang belum lancar. Hasil tes yang diperoleh siswa dalam siklus I ini belum semuanya dapat mencapai dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II.
B. Siklus II 1. Perencanaan Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas, terlebih dahulu guru menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada pembelajaran yang lalu kemudian menyiapkan rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Guru akan mengecek tempat duduk siswa. Guru juga akan menyuruh siswa menghafal surat-surat pendek dengan mengganti tulisan Arab dengan tulisan latin untuk memudahkan dalam menghafal. 2. Pelaksanaan a. Tahap I Pukul 11.30 guru bersama peneliti memasuki kelas V. Suasana kelas tampak tenang, semua siswa sudah masuk kedalam kelas. Guru bertanya sispa yang belum hafal surat-surat pendek yang sudah ditugaskan untuk dihafalkan dirumah. Nadila meminta guru untuk membacakan lagi surat al-Fiil dan al-Ma’un secara pelan-pelan dan keras. 38
Guru membacakan sekali lagi dengan suara yang lebih jelas dan membacanya dengan pelan. Setelah selesai, guru membentuk siswa secara berpasangan dengan Ahmad Basori, Ruyan Febri Pratama berpasangan denga Ahmad Iqbal.Guru juga menyuruh siswa untuk mengganti tulisan Arab dengan tulisan agar lebih mudah menghafalkan.Setelah sudah hafal siswa menggantinya dengan tulisan Arab lagi agar mereka terbiasa menghafal dengan tulisan Arab.Setelah guru selesai mengatur siswa, kemudian semua siswa menghafalkan secara berpasangan dan membaca berulang-ulang.Saat semua siswa menghafalkan, guru berkeliling kelas untuk memantau jalannya hafalan.Semua siswa terlihat bersemangat menghafalkan. b. Tahap II Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan metode yang sudah dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan dalam satu bangkau, siswa yang duduk disebelah kanan terlebih dahulu menghafalkan kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menyimak. Guru menyuruh pasangan Dewi Irawati dan Nadila Nur Azalina untuk menghafalkan dengan suara yang keras dibangkau mereka. Kemudian guru mengadakan tes praktik. Guru menunjuk siswa berdasarkan absensi kelas. Menunggu teman yang maju menghafalkan, siswa yang lain menghafalkan dibangkau masingmasing. Pada praktik kali ini Ahmad Basori dan Sofyan Ridho sudah 39
hafal surat al-Fiil dan al-Ma’un walaupun hafalannya belum lancar dan kadang terdiam beberapa saat untuk mengingat-ingat hafalannya. Tes praktik selesai pada pukul 12.45. c. Tahap III Guru memberitahukan pada siswa bahwa praktik hari ini nilai siswa sudah mencapai rata-rata diatas 7,5. Kemudian guru menyuruh ketua kelas Sofyan Ridho memimpin berdo’a, kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru dan peneliti meninggalkan kelas Vdengan suasana yang sedikit ramai karen semua siswa merasa senang mereka mendapat nialai yang bagus. 3. Observasi Table 3.3 Lembar Observasi Siswa Siklus II No
Keterangan
Ya
1
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan
√
2
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
√
3
Siswa membaca berulang-ualng materi yang diberikan
√
4
Siawa aktif dalam kegiatan pembelajaran
√
5
Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas
√
6
Siswa menghafal materi yang diberikan
√
40
Tidak
Table 3.4 Lembar Observasi untuk guru Siklus II No
Keterangan
Ya
1
Guru memberikan appersepsi
√
2
Guru dapat motivasi siswa
√
3
Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa
√
4
Guru memberi penjelasan ulang
√
5
Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa
√
6
Guru optimal dalam pengolaan waktu
√
Tidak
4. Refleksi Setelah memberikan
pembelajaran hasil
didalam
pengamatan
pada
kelas guru.
berakhir, Peneliti
peneliti
dan
guru
mendiskusikan tentang hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan peningkatan-peningkatan yang terjadi pada siklus II ini baik dari cara guru menyampaikan materi maupun dari siswa dalam menghafalkan surat al-Fiil dan al-Ma’un. Setelah diadakan perbaikan-perbaikan pada siklus II ini berhasil evaluasi siswa rata-rata sudah mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5 maka penulis memutuskan bahwa peneliti ini berakhir pada tahap siklus II.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini, peneliti akan membahas pelaksanaan siklus Idan siklus II sesuai dengan urutan tujuan penelitian yang sudah peneliti sajikan pada bab I. Hasil penelitian dalam proses pembelajaran PAI menghafal surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Siklus I Pada pelaksanan siklus I guru sudah menjelaskan tentang materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) pada siswa dengan memberikan contoh cara membacanya. Setelah selesai menerangkan kemudian guru membagi siswa menjadi pasangan-pasangan sesuai dengan bangkau masing-masing untuk menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’uan (107) dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs. Akan tetapi pada siklus I ini partisipasi siswa untuk menghafalkan surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) belum maksimal. Ada beberapa siswa yang merasa jenuh kemudian malas untuk menghafalkan Hal ini disebabkan karena mereka bahwa menghafalkan surat pendek alFiil (105) dan al-M’un (107) sangat sulit. Karena dalam menghafal suratsurat pendek mengenai sikap, minat, masih ada siswa yang kurang memperhatikan. 42
Dalam pelaksanaan siklus I ini siswa masih kurang pengetahuan atau kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar, atau dalam kemampuan mengingat masih kurang. Kemampuan memahami makna materi juga masih berkurang, dan tingkat pengetahuan berfikir yang rendah. Pada kemampuan menguraikan materi kedalam komponen-komponen atau faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti.Dalam kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru, sehingga mempunyai kemampuan tingkat berfikir yang lebih tinggi dari pada kemampuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan tes praktik dengan menyuruh siswa satu persatu untuk maju kedepan kelas dan menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107). Dari hasil tes praktek yang diberikan guru, hanya sedikit dari siswa yang memperoleh nilai rata-rata KKM yaitu7,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I, penggunaan Metode PracticeRehearsal Pairs belum sepenuhnya berhasil. Dari hasil pembelajaran yang diperoleh pada siklus I, maka perlu adanya peningkatan perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II.
43
Tabel 4.1Menghafal Surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus I Aspek yang dinilai
No
Nama
Al-Fiil (105)
AlMa’un (107)
Hafalan
Hafalan
Keterangan
NA T
S
√
1
Agus Cahyo Saputro
40
34
74
2
Ahmad Basori
30
25
55
3
Ahmad Iqbal
35
33
68
√
4
Bakti Firmansyah
40
25
65
√
5
Bunga Silih Sari
35
50
85
6
Dewi Irawati
34
30
64
√
7
Erna Sari
34
40
74
√
8
Kholifatul Mukfiroh
45
50
95
√
9
M.Tafdilul Baihaqi
45
40
85
√
10
Nadila Nur Azalina
32
40
72
11
Nurul Jamilah
50
50
100
√
12
Riyan Febri Pratama
40
50
90
√
44
R
√
√
√
Aspek yang dinilai
No
Nama
Al-Fiil (105)
AlMa’un (107)
Hafalan
Hafalan
Keterangan
NA T
13
Sofyan Ridho
25
30
55
14
Syeva Raisa. A
40
40
80
S
R
√ √
Keterangan : a. Siswa kategori tinggi dalam menghafal surat pendek berjumlah 6 dari 14 siswa atau 45%. b. Siawa kategori sedang dalam menghafal surat pendek berjumlah 6 dari 14 siswa atau 45%. c. Siawa kategori rendah dalam menghafal surat pendek berjumlah 2 dari 14 siswa atau 10%. 2. Pelaksanaan siklus II Pada pelaksanan siklus II, guru berusaha memperbaiki kekurangankekurangan yang terjadi pada siklus I, guru menerangkan kembali dengan cara mencontohkan cara membaca surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) secara berulang-ulang, guru juga berkeliling kelas untuk menyimak hafalan surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107). Setelah dipastikan semua siswa sudah hafal, maka guru memberikan tes praktik seperti pada siklus I. 45
Pada siklus II ini, seluruh siswa sudah memperoleh nilai diatas rata-rata KKM yaitu 7,5. Hal ini karena waktu antara siklus I dan II dilaksanakannya penelitian berjarak 1 minggu, sehingga semua siswa sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan belajar dan menghafal surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) dirumah bersama pasangan praktik mereka sehingga pada saat siklus II pada saat dilaksanakan mereka sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tabel 4.2 Menghafal Surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus II Aspek yang dinilai
Keterangan
AlNo
Al-Fiil
Ma’un
Nama
NA
(105)
T
(107) Hafalan
Hafalan √
1
Agus Cahyo Saputro
40
38
78
2
Ahmad Basori
40
45
85
3
Ahmad Iqbal
36
43
79
4
Bakti Firmansyah
45
50
95
√
5
Bunga Silih Sari
40
50
90
√
6
Dewi Irawati
50
50
100
√
7
Erna Sari
35
44
79
46
S
√ √
√
R
Aspek yang dinilai
Keterangan
AlNo
Al-Fiil
Ma’un
Nama
NA
(105)
T
(107) Hafalan
Hafalan
8
Kholifatul Mukfiroh
50
50
100
√
9
M.Tafdilul Baihaqi
50
50
100
√
10
Nadila Nur Azalina
38
40
78
11
Nurul Jamilah
50
50
100
√
12
Riyan Febri Pratama
45
50
95
√
13
Sofyan Ridho
45
45
90
√
14
Syeva Raisa. A
50
50
100
√
S
R
√
Keterangan : a. Siswa kategori tinggi dalam menghafal surat pendek berjumlah 10 dari 14 siswa atau 75%. b. Siawa kategori sedang dalam menghafal surat pendek berjumlah 4 dari 14 siswa atau 25%. c. Siawa kategori rendah dalam menghafal surat pendek berjumlah 0 dari 14 siswa atau 0%.
47
Ini dibuktikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari pencapaian siklus I, siswa yang mendapatkan kategori nilai tinggi sebanyak 45%, kategori nilai sedang 45%, kategori nilai rendah sebanyak 10%. Sedangkan pencapaian nilai pada siklus II, kategori nilai tinggi senbanyak 75%, kategori nilai sedang sebanyak 25%, sedangkan kategori nilai rendah sebanyak 0%. B. Pembahasan 1. Siklus I Pada siklus I peneliti sudah mempersiapkan penelitian sebaik mungkin. Alat peraga berupa materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107), sudah dipersiapkan untuk mempermudah proses pembelajaran PAI dikelas V. Pada
awal
pembelajaran
guru
sebagai
pengajar
sudah
menyampaikan tujuan pembelajaran pada semua siswa kelas V. Guru juga menjelaskan bahwa metode yang akan digunakan yaitu Metode Practice-Rehearsal Pairs merupakan metode yang menyenangkan karena metode ini merupakan metode yang mengharuskan semua siswa bekerja sama dengan teman atau pasangannya untuk saling menyimak hafalan mereka masing-masing sehingga dalam proses belajar mengajar mereka tetap bisa belajar dalam suasana yang menyenangkan. Guru mengatur siswa secara berpasangan untuk menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs. Pada saat proses pembelajaran dilaksanakan terdapat beberapa siswa yang kurang bersemangat dalam 48
menghafalkan karena menurut mereka menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) ini sangat sulit sehingga pada saat disuruh menghafalkan mereka merasa bosan. Karena ditemukan beberapa siswa yang kurang memperhatikan dalam pengajaran dan setelah diketahui penyebabnya, maka guru menerangkan kembali suratal-fiil (105) dan al-Ma’un (107). Setelah guru selesai menjelaskan kemudian guru memberikan evaluasi berupa tes praktek. Dari hasil yang diperoleh dari tes praktik yang diberikan ternyata belum mencapai target. Hanya beberapa siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata KKM yaitu 7,5. Metode Practice-Rehearsal Pairs
yang digunakan belum
sepenuhnya berhasil karena ada sebagian siswa dari pasangan praktek belum mencapai target yang ditentukan sehingga dari masukan yang diberikan peneliti pada guru selaku pengajar perlu adanya perbaikanperbaikan yang harus dilakukan pada siklus II. 2.
Siklus II Pada siklus II ini ditemukan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi sekaligus peningkatan perbaikan yang dihasilkan siswa dalam menghafal surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) dengan perolehan yang dicapai kesuluruhan siswa memperoleh nilai di atas rata-rata 7,5.
49
Metode Practice-Rehearsal Pairs dan penggunaan alat peraga foto copy materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sudah digunakan maksimal oleh guru dan siswa, itu dibuktikan dengan perolehan nilai siswa yang secara keseluruhan memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan. Rentang waktu antara siklus I dan siklus II yang berjarak 1 minggu digunakan siswa untuk menghafalkan surat al-Fiil (105) dan alMa’un (107) dengan pasangan praktek membuahkan hasil yang memuaskan sehingga pada pertemuan siklus II semua siswa sudah dapat memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan. Maka peneliti dan guru pengajar memutuskan bahwa penelitian dari Penelitian Tindakan Kelas ini berakhir pada siklus II. Tabel 4.3 Hasil Penilaian hafalan surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus I dan Siklus II Siklus No
Kategori
Sikus I
Siklus II
1
Tinggi
45%
75%
2
Sedang
45%
25%
3
Rendah
10%
0%
50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hafalan suratsurat pendek pada kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2015/2016. Pada siklus I siswa yang tuntas menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107), kategori nilai tinggi 45%, kategori nilai sedang 45%, kategori nilai rendah 10%. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas menghafalkan kategori nilai tinggi 75%, kategori nilai sedang 25%, kategori nilai rendah 0%. Dengan demikian penggunaan Metode Practice-Rehearsal Pairs dalam pembelajaran PAI di Sekolah Dasar dapat merangsang siswa untuk memahami dan menemukan pemecahan masalah yang ditemuinya selama proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru dalam memodifikasi keadaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat serta berlatih keterampialan siswa dalam mengkomunikasikan hasil suatu kegiatan baik secara lisan maupun secara tertulis. Dengan kata lain, penggunaan Metode Practice-Rehearsal Pairs pada pembelajaran
lebih
meningkatkan
51
kemampuan
pemahaman
siswa,
mengefektifkan pencapaian tujuan, baik tujuan secara umum maupun khusus dan meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran Dari uraian penelitian diatas peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran PAI khususnya hafalan surat pendek guru sebaiknya
menggunakan
Metode
Practice-Rehearsal
Pairs
agar
memudahkan siswa dalam menghafalkan, karena metode ini membentuk kerja sama siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa secara keseluruhan. 2. Apabila guru mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran maka sebaiknya segera melakukan penelitian agar masalah pembelajaran segera dapat diselesaikan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ash-Shabuni, Syekh Muhammad. 2001. Ihtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta: Pustaka Amani. Arikunto, Suharsimi. 2005. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Budihardjo.2012. Pembahasan Ilimu-ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Lokus Darot Sensa, Muhammad. 2005. Kecerdasan-Kecerdasan Bentukan Al-Qur’an. Jakrta Selatan. Departemen Agama, 2005. Al-Qur’an dan Terjemah, Surabaya: Duta Ilmu. Djamarah , Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Echols, John M., dan Hassan Shadily, 2005. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Husin al-Munawar, Said Agil.2003.Aktualisasi Nilai-nilai al-Qur’an Dalam Sistem Pendidikan Islam. Jakarta Selatan: Ciputat Prees. Kantor Wilayah Departemen Agama Profinsi Jawa Tengah.2004.Kurikulum Pendidikan Taman al-Qur’an. Semarang. Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Makyaruddin, Deden Muhammad. 2015. Rahasia Nikmatnya Menghafal AlQur’an. Jakarta Selatan: Noura Books. Mustamir. 2007. Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat Al-Qur’an. Yogyakarta: Lingkaran. Sa’dulloh, S.Q. 2008.9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarata: Gema Insani. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarat PT Bumi Aksara. Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. STAIN Salatiga Press. 53
Syah Putra, Muhammad. 2013. Mudah dan Praktis Menghafal Juz Amma dan Asmaul Husna. Surabaya: Quntum Media. Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bndung: PT Remaja Rosdakarya. Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta Press. Zuhdiyah, Oviyani Fitri, Hasbi.M, Al-Imron, Kartika Qori, danInderawati Karlina. 2014. Aplikasi Model Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah. Palembang: Noer Fikri Offist. http//www.sholihah.web.id/2015/11/bagaimana-cara-cepat-menghafal-suratpendek.html, diakses 9 Desember 2015.
54
55
56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Baleagung
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: V /2
Standar Kompetensi
: Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek Pilihan
Kompetensi Dasar
: Menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit ( 1 x pertumuan)
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menghafal surat al-Fiil 2. Siswa dapat menghafal surat al-Ma’un
Karakter Siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines), Tanggung Jawab (Responsibility), Berani (Courage), Ketulusan (Honesty), Intregitas (Intregity), Peduli (Caring) dan Jujur (Fairnes). Materi Pembelajaran : Surat Al- Fiil dan Al-Ma’un Surat Al-Fiil ayat 1-5
سورةا افي ا ب ما هللا ا حم ا ا حيما Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang 1.
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
2.
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan ka’bah) itu sia-sia?
3.
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4.
Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, 57
5.
Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Surat Al-Ma’un ayat 1-7
سورةا ام عو ا ب ما هللا ا حم ا ا حيما Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang 1.
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2.
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3.
Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5.
(Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6.
Orang-orang yang berbuat riya,
7.
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
Metode Pembelajaran :1.Metode Practice-Rehearsal Pairs 2.Membaca bersama Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1.
Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi: » Tadarus bersama surat yang telah dihafal siswa » Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan » Memperkenalkan bahan ajar melalui fitur Mutiara Islam dan Sepenggal Kisah
2.
Kegitan Inti 58
Ekplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: » Siswa diminta membacakan Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un secara bersma-sama » Siswa disuruh menghafalkan surat Al-Fiil dan Al-Ma’un Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: » Siswa berlatih menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un » Siswa mengemukakan pendapat tentang menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un » Siswa menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un » Siswa mengulang-ulang hafalan Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un secara klasikal, kelompok dan individu » Siswa diminta menulis Surat Al-Fiil dan AlMa’un dibuku tugas Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmsi, guru: » Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa » Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: » Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada dihalaman » Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang seputar surat AlFiil dan Al-Ma’un » Siswa diminta menyimpulkan kisah dan sepenggal kisah menggunakan bahasa sendiri » Siswa diminta mendengarkan dan menyimak bacaan intisari yang dibacakan guru » Siswa diminta mengerjakan latihan yang ada dihalaman, ditulis dibuku tugas 59
» Mengakhiri pelajaran dengan berdo’a, penutup dan salam Alat / Sumber Belajar : 1. Teks lafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un beserta artinya dikertas 2. Buku Pendidikan Agama Islam kelas V SD 3. Buku Tajwid 4. Kaset/CD tentang Al-Qur’an 5. Al-Qur’an (juz amma) Penilaian: Indikator Pencapaian Target
Teknik Penilaian
Menghafalkan Surat Al- Fiil
Tes Lisan
Menghafalkan Ma’un
Surat
Al-
Tes Lisan
60
Bentuk Instrumen / Soal Instrumen Hafalan
Hafalan
Hafalkan Surat Al-Fiil !
Hafalkan Surat Al-Ma’un !
Lembar Penilaian Jumlah P r Skor o d u k
Performan N
Nama Siswa
o Pengeta huan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
61
P r a k t e k
S i k a p
N i l a i
1 0 1 1 1 2 1 3 1 4
Mengetahui Kepala SD Negeri Baleagung
Baleagung,8, Januari 2016 Guru Pendidikan Agama Islam
Sariyo, S.Pd NIP. 19590122197911 1 002
Nurul Maunah, S.Pd.I
62
Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi
SILABUS PEMBELAJARAN : SD Negeri Baleagung :V : 2 (Dua) : Pendidikan Agama Islam : Memahami Al-Qur’an Surat Pendek Pilihan
Kompe tensi Dasar
Materi Pokok/ Pemba hasan
Kegiata n Pembel ajaran
Indik ator Penca paian komp etensi
Mengha falkan Surat al-Fiil (105)
Surat al-Fiil
Siswa membac a dan menghaf al Surat al-Fiil (105)
Dapat memb aca dan mengh afal Surat al-Fiil (105)
(105)
Penilaian Te kn ik
Bentuk Insteru men
Cont oh Instr umen
Te s lis an
Mengha falkan maju satu persatu
Hafal kan Surat alFiil (105)
Al ok asi W akt u
Su mb er Bel aja r
2 X 45 me nit
» Buku Pendidika n Agama Islam SD » Teks Surat alFiil di karton atau papan tulis » Al-Qur’an (juz
63
amma)
Mengha falkan Surat alMa’un (107)
Surat alMa’un (107)
Siswa membac a dan menghaf alkan Surat alMa’un (107)
Dapat memb aca dan mengh afal Surat alMa’un
Te s lis an
Mengha falkan Maju satu persatu
Hafal kan Surat alMa’u n (107)
2x 45 me nit
» Buku Pendidika n Agama Islam SD » Teks Surat alMa’un di karton atau papan tulis » Al-Qur’an (juz amma)
64
RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tanagan dibawah ini : 1.
Nama
: YUDI SUKAMTO
2.
Tempat tgl lhr
: Temanggung, 10 Oktober 1987
3.
Agama
: Islam
4.
Alamat Rumah
: Dsn Krempong Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung
5.
Nama Orang Tua a. Ayah
: Isri
b. Pekerjaan
: Petani
c. Ibu
: Mutimah
d. Pekerjaan
: Petani
e. Alamat Rumah
: Dsn Krempong Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung
6.
Riwayat Pendidikan a. SD Negeri Krempong III Tahun 2000 b. MTs Mu’alimin Kandangan Tahun 2003 c. Program Paket C Setara SMA/MA Sekar Puri Temanggung Tahun 2011 d. IAIN Salatiga Tahun 2012 sampai sekarang
Demikian riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 09 Februari, 2016 Penulis
YUDI i
SUKAMTO
DAFTAR SISWA PENELITIAN TINDAKAN KELAS SISWA KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG TAHUN 2016 No
Nama Siswa
L/P
1
Agus Cahyo Saputro
L
2
Ahmad Basori
L
3
Ahmad Iqbal
L
4
Bakti Firmansyah
L
5
Bunga Silih Sari
P
6
Dewi Irawati
P
7
Erna Sari
P
8
Kholifatul Mukfiroh
P
9
M. Tafdilul Baihaqi
L
10
Nadiala Nur Azalina
P
11
Nurul Jamilah
P
12
Riyan Febri Pratama
L
13
Sofyan Ridho
L
14
Syeva Raisa. A
L
ii
SURAT KETERANGAN Assalamu’alaikum,wr,wb. Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah SD Negeri Baleagung menerangkan bahwa : Nama
: YUDI SUKAMTO
NIM
: 114-12-023
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Benar-benar melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Mulai tanggal 12 Januari sampai tanggal 19 Januari Tahun 2016, dalam rangka penyusunan sekripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL DAN AL-MA’UN MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSALPAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016” Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaiman semestinya. Wassalamu’alaikum, wr,wb.
Baleagung, 10 Februari 2016 Kepala Sekolah
Sariyo, S.Pd. NIP: 19590122197911 1 002
iii
SOAL TES
Nama : Kelas:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar ! 1. Surat al-Fiil ada ……… ayat a. 6 ayat
c. 8 ayat
b. 5 ayat
d. 7 ayat
2. Surat al-Ma’un ada ………. Ayat a. 9 ayat
c. 7 ayat
b. 8 ayat
d.
6 ayat
3. Surat al-Fiil ayat yang ke 3 berbunyi………..
اع َوْدي ِل ْدما َوْديَف ًر اَوبَو بِلي َوا َو َو َو َو ُق ْدما َو َو ْد ٍر ا َو ْد ُق ٍرا ااااااااااااا َو ْدَور َوس َو َوc. وو َوَف ِل ي ِل مابِل ِل رةٍرا ِل ِل b. اس ِّذ ي ٍرا d. ما ِلييَو ْد ِلي ٍرا ْد ْد َو َو ْد َواَو ْدما َو ْد َو ْد ا َو ْدي َو ُق ْد a.
4. Surat al-Ma’un ayat yang ke 5 berbunyi…….....
ِل َّس ِل ِل يما َو َولا َو ا ال ا َو ُق ُّعا اْديَوي َو ِل ْدم َو ِّذي َوا َوَف َووْد ٌلاا ُق
ِل اس ُق و َوا اَّس ِلل َو ا ُق ْدم َو اع ْد ا َو َو ِل ْدم َو b. d. ْدم عُقو َوا َو َو ْدمَوَف ُقو َو ا ا َو اَّس ِل 5. Apa kelanjutan bunyi lafal berikut ini .……… ل َو ا ُق م َو ِلاا ا ِل a. س ُق و َوا c. ْدم ْد ِلي ِلا َو َو b. ُقَف اُق َوا d. يم َو ُق ُّعا اْديَويِل َوا َو a.
c.
iv
6. Apa kelanjutan bunyi lafal berikut ini ْد ِلي ٍرا
ا ِل اَو........َواَو ْدما َو ْد َو ا c. ا بِلَو ْد َو ِلا
َوع َوْدي ِل ْدما b. بِل ِل َو َوراةٍر d. م َو ْدي َو ُق ْدا اع َو ا َو َو ِلاا ا ِل 7. ْدم ْد ِلي ِلا َو َو ا َو ُق ُّع َوlafal yang bergaris bawah disebut mad ……… a.
a.
Madwajib muttasil
c. Mad lazim kilmi mutsaqal
b.
Mad jaiz munfasil
d. Mad thobi’i
8. Tanda baca waqof yang harus berhenti sejenak tanpa nafas disebut ………
9.
a. Saktah
c. Jaiz
b. Washol
d. Lazim
اع َوْدي ِل ْدما َوْديَف ًر اَوبَو بِلي َوا َو ْدَور َوس َو َو
lafal yang bergaris bawah adalah bacaan…….
a. Idhar
c. iqlab
b. Idghom
d. ikhfaa’
10.Tanda baca waqof jaiz yaitu………… a. م
c. صلى
b. ال
d. ج
v
JAWABAN SOAL TES
1. 2. 3. 4. 5.
B C A C B
6. 7. 8. 9. 10.
D D A A D
vi
SD NEGERI BALEAGUNG
vii
viii
ix
KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG
x
xi
KBM MENGGUNAKAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS
xii
xiii
xiv
GURU MENGADAKAN EVALUASI
xv
xvi
i
ii