Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
OLEH: FAJAR EKO DAMAR PRASETIO NPM: 11.1.01.09.0169
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2016
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Motto:
.
Segala sesuatu membutuhkan proses, maka berjuang dan nikmati saja proses tersebut.
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Karya sederhana ini ku persembahkan kepada: Ayahku (SUDARMAWAN), Ibuku (MARILAH) dan Adikku (DWIKY) yang selalu mendo’akan dan mengiringi setiap langkahku. Siswa-siswi SD PELANGI BANGSA GROGOL yang saya sayangi.
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak FAJAR EKO DAMAR PRASETIO : Upaya Meningkatkan Kebugaran Jasmani dengan Senam Irama Pada Siswa Kelas I SD Pelangi Bangsa Grogol, Skripsi, PENJASKESREK, FKIP UNP Kediri, 2015. Kata kunci
: Senam irama, Kebugaran jasmani
Pendidikan jasmani bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor seseorang. Dalam melaksanakan tugasnya guru PJOK diharapkan dapat memiliki kreatifitas untuk meningkatkan keterampilan siswa melalui pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, agar siswa lebih antusias untuk mengikuti pelajaran sehingga tujuan pendidikan jasmani dapat tercapai. Namun pada kenyataannya pendidikan jasmani di sekolah dasar kurang menarik dan inovatif sehingga siswa merasa mudah bosan. Hal ini menjadikan siswa kurang tertarik melakukan kegiatan olahraga, yang menjadikan kurangnya kebugaran jasmani para siswa. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah apakah senam irama dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa?. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD Pelangi Bangsa Kec. Grogol Kab. Kediri yang berjumlah 24 siswa. Instrument yang digunakan berupa Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Prosedur pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus, jika siklus pertama belum berhasil maka dapat dilakukan siklus berikutnya hingga target ketuntasan dapat tercapai. Dari hasil penelitian yang diterapkan pada siswa kelas 1 SD Pelangi Bangsa Grogol disimpulkan bahwa latihan dengan menggunakan senam irama dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sehingga tujuan pendidikan jasmani dapat
I. PENDAHULUAN
tercapai.
A. Latar Belakang Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan
merupakan
nasional.
lembaga
Sekolah
formal
dalam
masyarakat yang memiliki peran penting dalam mengantarkan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik. Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkahlaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan anak melalui pengajaran dan latihan. Menurut Drs. Adang Suherman, MA “ Pendidikan pada dasarnya merupakan rekontruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami individu agar segala sesuatu yang baru menjadi lebih terarah dan termakna “. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada pendidikan formal, mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai Perguruan Tinggi. Dalam melaksanakan
tugasnya
guru
PJOK
diharapkan dapat memiliki kreatifitas untuk meningkatkan keterampilan siswa melalui pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, agar siswa lebih antusias
untuk
mengikuti
Pendidikan jasmani merupakan salah satu bentuk pendidikan yang ada di Indonesia
yang
bertujuan
untuk
membentuk dan mengembangkan aspek kognitif, seseorang. Nasional
afektif
dan
Menurut
psikomotor
Badan
Pendidikan
Standar
(2006:702)
menyatakan bahwa : Pendidikan
jasmani
merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruan,
bertujuan
mengembangkan
untuk
aspek
kebugaran
jasmani, merupakan keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan hidup bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih
dan
terencanakan
secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan pembelajaran dalam PJOK menurut BSNP ( 2006: 513-514) meliputi permainan
dan
olahraga,
aktivitas
pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dan kesehatan. Dalam kurikulum KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) materi PJOK kelas 1 terdapat ; Standart Kompetensi ( SK ) :
pelajaran
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
9.
Menampilkan
perasaan
keseimbangan dan ketepatan dengan
melalui musik dan gerak
irama musik sehingga senam irama baik
berirama serta nilai yang
dilakukan untuk meningkatkan kebugaran
terkandung didalamnya
jasmani.
Kompetensi Dasar ( KD ) : 9.1
9.2
Namun
pada
kenyataannya
Menampilkan gerak bebas
pendidikan jasmani di sekolah dasar
berirama
diorientesikan
kurang menarik dan inovatif sehingga
dengan arah mengikuti bunyi
siswa merasa mudah bosan. Hal ini
– bunyian secara individu
menjadikan
siswa
serta nilai estetika
melakukan
kegiatan
Menampilkan gerak bebas
menjadikan
berirama
diorientasikan
jasmani para siswa. Hal ini dibuktikan
dengan arah menggunakan
pada tes kebugaran jasmani pada siswa
tertarik
olahraga,
kurangnya
yang
kebugaran
secara
kelas 1 dengan usia antara 7 – 8 tahun di
berpasangan / kelompok kecil
SD Pelangi Bangsa Ds. Grogol Kec.
serta nilai estetika
Grogol Kab. Kediri, dari 24 siswa yang
bunyi
–
kurang
bunyian
Berdasarkan SK dan KD diatas guru
mengikutui tes kesegaran jasmani hanya
bertugas mengajarkan gerak berirama
5 anak yang masuk dalam kategori baik.
kepada peserta didiknya, agar mereka
Dari data diatas membuktikan kurangnya
mengerti dan dapat melakukan gerak
kebugaran jasmani siswa kelas 1 di SD
berirama baik secara individu maupun
Pelangi Bangsa.
kelompok.
Berdasar pemaparan diatas, peneliti
Senam merupakan aktivitas jasmani yang
efektif
untuk
mengoptimalkan
menggunakan latihan senam irama yang jadikan
bahan
penelitian
untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak.
meningkatkan kebugaran jasmani siswa
Gerakan senam dapat meningkatkan daya
kelas 1 SD Pelangi Bangsa Grogol.
tahan, kekuatan, kelentukan, koordinasi dan keseimbangan.
B. Identifikasi Masalah 1. Kurangnya antusias para siswa untuk
Senam irama sangat menarik untuk
mengikuti pelajaran PJOK.
dipelajari karena mengandung gerakan
2. Guru kurang kreatif dan inovatif
yang indah dengan diiringi musik yang
dalam kegiatan belajar mengajar.
menjadikan Untuk
suasana
melakukan
diperlukan
riang
gembira.
senam
kelentukan,
irama,
3. Rendahnya
tingkat
kebugaran
jasmani siswa.
koordinasi,
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
C. Pembatasan Masalah Berdasar
latar
G. Hipotesis Tindakan belakang
diatas
Hipotesis adalah simpulan sementara
peneliti memfokuskan permasalahan pada
atau
pembelajaran senam
jawaban
sementara
dengan
menggunakan
menggambarkan
untuk
meningkatkan
masalah yang tingkat kebenarannya baru
irama
kebugaran jasmani.
hasil
yang
pemecahan
merupakan kebenaran teoritis. Sehingga,
Variabel Bebas
: Senam irama
masih
Variabel Terikat
: Kebugaran jasmani
kebenarannya
siswa
diperlukan
penelitian.
pembuktian
melalui
Menurut
tindakan
Sutrisno
Hadi
hipotesis adalah suatu pernyataan yang lemah kebenaranya, oleh karena itu perlu
D. Rumusan Masalah Apakah
senam
irama
dapat
meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas 1 SD Pelangi Bangsa Grogol ?
diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian
ini
dapat
ditarik
sebuah
simpulan sementara tentang pengaruh senam irama terhadap kebugaran jasmani.
E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh senam
Dengan melakukan senam irama
irama terhadap peningkatan kebugaran
dapat meningkatkan kebugara jasmani
jasmani siswa kelas 1 SD Pelangi Bangsa
siswa kelas 1 SD Pelangi Bangsa Grogol.
Grogol. II. METODE PENELITIAN F. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti untuk memperoleh pengetahuan meningkatkan
dalam kebugaran
A. Subjek dan Setting Penelitian
upaya
Subjek penelitian ini adalah siswa
jasmani
kelas 1 SD Pelangi Bangsa Kec. Grogol
melalui pembelajaran senam irama
Kab. Kediri yang berjumlah 24 anak. Dipilihnya siswa kelas 1 sebagai subjek
2. Bagi siswa dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani. Selain itu, siswa antusias dan tertarik dengan pelajaran olahraga karena pembelajarannya
yang
menyenangkan.
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
penelitian karena ; 1. Kurangnya
minat
siswa
dalam
mengikuti pelajaran olahraga 2. Kegiatan
pembelajaran
yang
disampaikan guru kurang kreatif dan inovatif
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Tujuan pendidikan jasmani belum tercapai
akan dilakukan secara bersiklus yang
Penelitian diakukan di halaman SD Pelangi Bangsa Kec. Grogol Kab. Kediri. B. Prosedur Penelitian
tindakan kelas dengan menggunakan kuantitatif.
Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan oleh praktisi pendidikan (khususnya Guru, dosen dan instruktur) dalam proses pembelajaran
di
Tindakan
kelas.
Penelitian
bertujuan
untuk
mengembangkan
keterampilan-
keterampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan baru untuk
dimulai dengan siklus pertama, jika siklus pertama tidak berhasil maka dapat
dilakukan
hingga
target
pembelajaran
Penelitian ini berbentuk penelitian
pendekatan
Prosedur pelaksanaan penelitian ini
memecahkan
masalah
dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata. Hal ini sesuai dengan
siklus
berikutnya
ketuntasan dalam
dalam
kelas
dapat
tercapai. Disini Peneliti merencanakan 2 Siklus yang akan dilakukan dalam penelitian
terhadap
mencapai
target
siswa
untuk
ketuntasan
pembelajaran secara klasikal. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah
model
penelitian
yang
dikemukakan oleh Arikunto. Suharsimi Arikunto
(2006:16)
mengemukakan
bahwa dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan
dan
refleksi.
Adapun
tahapan – tahapan tersebut digambarkan sebagai berikut.
pendapat Arikunto (2008:3) bahwa: “Penelitian
tindakan
kelas
adalah
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk memecahkan masalah yang ada
dilapangan
sehingga
tujuan
pendidikan jasmani dapat tercapai.
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Gambar 3.1 Model Siklus Data yang diperoleh dari observasi
Setelah dua minggu peneliti akan mengambil data
belajar mengajar akan dianalisis dan
secara kuantitatif.
dijadikan bahan untuk menentukan
Perencanaan
tindakan berikutnya. Di samping itu,
-
seluruh data yang digunakan berguna untuk mengambil kesimpulkan dari tindakan
yang
dilakukan.
kebugaran siswa
Menyiapkan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran -
Data
Menyiapkan media pendukung senam
irama
berupa
dianalisis dalam persentase dengan
Sistem dan Laptop
menggunakan rumus yang dikemukakan
Pelaksanaan Tindakan
oleh Suharsimi Arikunto yaitu:
Kegiatan Awal
F
P=
X 100
N
Keterangan :
-
Siswa dibariskan menjadi 3 baris
-
Guru
Kegiatan Inti
N = jumlah anak dalam satu kelas
Pelaksanaan
hasil
dari
tes
tersebut
penelitihan
-
Guru berinteraksi dengan siswa dengan melakukan tanya jawab
akan
tentang kegiatan senam yang baru selesai dilakukan siswa.
dengan
menggunakan senam irama.
untuk
Kegiatan Akhir
dijadikan pedoman bagi peneliti untuk melakukan
siswa
dan
Bangsa bersama.
dengan
kondisi kebugaran jasmani para siswa
mengajak
melakukan Senam SD Pelangi
kelas 1 SD Pelangi Bangsa diukur
menggunakan TKJI untuk mengetahui
Guru
membimbing
Dalam Pra penelitian para siswa
jasmani
mendemonstrasikan
Bangsa” didepan -
Pra Penelitian
Guru
gerakan “Senam SD Pelangi
Penelitian
Tindakan Kelas
dan
manfaat
para siswa
F = frekuensi nilai siswa
kebugaran
menjelaskan
melakukan senam irama kepada
P = angka presentasi
Tahapan
Sound
-
Guru
membubarkan
barisan
siswa, untuk masuk dalam kelas SIKLUS I Dalam Siklus I selama dua minggu anak – anak diperkenalkan tantang
untuk dapat mengikuti pelajaran berikutnya. Pengamatan
senam irama dan rangkaian gerakannya. FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Setelah
dua
minggu
-
diperkenalkan dengan senam irama, peneliti
mulai
melakukan
Menyiapkan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. -
Menyiapkan media pendukung
pengambilan data dengan pendekatan
senam
kuantitatif
Sistem dan Laptop.
pengaruh
untuk senam
mengetahui
irama
terhadap
irama
Kegiatan Awal
Refleksi
tahap
melakukan
refleksi
peneliti
pengumpulan
dan
pembelajaran
yang
telah
Para siswa dikumpulkan di Lab. Komputer
-
Guru memutarkan video senam “SD Pelangi Bangsa”.
pengolahan data para siswa selama proses
Sound
Pelaksanaan Tindakan
tingkat kebugaran jasmani siswa.
Pada
berupa
-
Setelah pemutaran video para
berlangsung dalam Siklus I. Data –
siswa diajak ke lapangan untuk
data
melakukan senam bersama.
tersebut
mengetahui
diteliti
tingkat
untuk
kebugaran
-
jasmani siswa selama Siklus I dan sebagai
pedoman
ketuntasan
Siswa dibariskan menjadi 3 baris.
-
Guru memberi semangat pada
pembelajaran yang disampaikan oleh
para siswa dengan menggunakan
guru
yel – yel atau kata – kata
terhadap
peserta
didiknya.
Apabila Siklus I masih belum sesuai
semangat
target
bersemangat untuk mengikuti
pembelajaran
maka
akan
agar
dilakukan Siklus berikutnya yaitu
kegiatan
olahraga
Siklus II.
senam irama.
para
siswa
khususnya
Kegiatan Inti SIKLUS II
-
Guru memimpin kegiatan senam
Dalam Siklus II sebelum melakukan
irama didepan para siswa dan
senam para siswa diputarkan video
mengajak dua orang siswa untuk
gerakan senam “SD Pelangi Bangsa”.
membantu
Sama dengan siklus I, Siklus II ini
gerakan
dilakukan selama dua minggu dan
Bangsa.
kemudian diambil data kebugaran siswa
Kegiatan Akhir
secara kuantitatif.
-
Perencanaan
Guru
mendemonstrasikan
Senam
memberi
SD
Pelangi
penghargaan
kepada siswa dengan bertepuk tangan dan memberikan kata –
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kata semangat (yel – yel) agar
Siklus berikutnya hingga penelitian
para siswa selalu bersemangat
berhasil.
melakukan kegiatan olahraga. -
Guru
membubarkan
barisan
siswa, untuk masuk dalam kelas
C. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas dengan
untuk dapat mengikuti pelajaran
pendekatan
berikutnya.
menggunakan Tes Kesegaran Jasmani
Pengamatan
kuantitatif
ini,
Indonesia (TKJI) sebagai alat pengukur
Dalam Siklus II setelah dua
kebugaran
jasmani
siswa.
Tes
minggu mengikuti kegiatan senam
kebugaran Jasmani Indonesia adalah
irama, peneliti mulai melakukan
serangkaian tes dan pengukuran kondisi
pengambilan
dengan
fisik bagi anak dan remaja indonesia.
untuk
Rangkaian tes dan pengukuran tersebut
mengetahui pengaruh senam irama
dibuat dengan mengacu pada keadaan
terhadap kebugaran jasmani siswa
dan kemampuan anak dan remaja
dan dijadikan tolak ukur untuk
Indonesia, jadi lebih sesuai untuk
mengetahui peningkatan kebugaran
mengukur kondisi kebugaran fisik anak
setelah dilakukannya Siklus II.
dan remaja Indoneisa.
data
pendekatan
kuantitatif
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
Refleksi Pada melakukan
tahap
refleksi
peneliti
pengumpulan
dan
pengolahan data para siswa selama proses
pembelajaran
yang
telah
(TKJI)
dikatagorikan
laki dan Perempuan. 1. Usia 6 s/d 9 tahun 2. Usia 10 s/d 12 tahun
data
untuk
3. Usia 13 s/d 15 tahun
kebugaran
4. Usia 16 s/d 19 tahun
mengetahui
diteliti
tingkat
jasmani siswa selama Siklus II dan sebagai
pedoman
ketuntasan
Berdasarkan subjek penelitian yaitu Siswa SD kelas 1 dengan usia 7-8 tahun
pembelajaran yang disampaikan oleh
maka penelitian ini masuk dalam
guru
katagori 1 anak Usia 6 s/d 9 tahun.
terhadap
peserta
didiknya.
Apabila Siklus II masih belum sesuai
Adapun rangkaian tes sebagai berikut.
target
a. Petunjuk Umum
pembelajaran
maka
akan
4
kelompok dan dibedakan antara Laki-
berlangsung dalam Siklus II. Data – tersebut
menjadi
dilakukan Siklus berikutnya yaitu FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1) Peserta tes diharapkan sudah
d. Jenis Tes
makan pagi sedikitnya 2 jam
Jenis tes yang dipergunakan untuk
sebelum melakukan tes.
sekolah dasar kelas 1 adalah :
2) Pada
waktu
disarankan
melakukan agar
tes,
memakai
pakaian olahraga dan bersepatu. 3) Peserta
hendaknya
telah
mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes. Untuk ini perlu
1) Lari cepat 30 meter 2) Angkat tubuh 60 detik 3) Baring duduk 30 detik 4) Loncat tegak 5) Lari 600 meter e. Penilaian
diberikan kesempatan mencoba
Hasil dari tes dicatat dan dinilai
gerakan yang akan dilakukan.
sesuai norma penilaian dalam TKJI
4) Peserta diharapkan melakukan pemanasan lebih dahulu sebelum melakukan tes.
f. Pelaksanaan 1) Tes lari cepat 30 meter Tujuan
5) Diusahakan agar perpindahan pelaksanaan jenis tes yang satu
:
untuk
mengetahui kecepatan lari seseorang Perlengkapan
:
ke jenis tes berikutnya bagi
a) Lintasan lurus, rata dan
setiap siswa tidak ada waktu
tidak licin, batas – batas
istirahat.
lintasan, jarak antara garis
6) Peserta
yang
tidak
dapat
melakukan satu jenis tes atau lebih dinyatakan gagal.
start dan garis finish 30 meter. b) Peluit
b. Tujuan Tes
c) Stopwatch
untuk mengukur dan menentukan
d) Formulir tes
tingkat kesegaran jasmani
e) Alat tulis Pelaksanaan
:
a) Sikap permulaan Peserta c. Perlengkapan
mengambil
posisi
start jongkok dibelakang garis
Lapangan, stopwatch, nomor dada, palang tunggal, papan
bersekala
start b) Gerakan
sentimeter dengan ukuran 30 x 150
Melakukan
cm,
sesuai aba – aba start jongkok
serbuk
kapur,
penghapus,
formulir tes dan alat tulis, peluit. FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
gerakan
start
“ Bersedia, Siap, Ya” simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c) Lari diulang apabila :
a) Sikap
permulaan,
(1). Pelari mencuri start
berbaring terlentang di atas
(2). Pelari tidak melewati
lantai atau rumput dengan
garis finish
kedua lutut lurus. Kedua
(3). Pelari tidak berlari pada lintasannya
tangan memegang palang tunggal. Telapak tangan
d) Penilaian
menghadap ke arah kepala.
Hasil yang dicatat adalah waktu
yang
dicapai
oleh
b) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan
kedua
pelari untuk menempuh jarak
lengan
30 meter. Adapun norma
menyentuh palang tunggal
penilaiannya sebagai berikut:
kemudian
Umur 6 s/d 9 tahun Putra
Nilai
< 5.8
detik
detik
5.6 – 6.1
5.9 – 6.6
detik
detik
6.2 – 6.9
6.7 – 7.8
detik
detik
7.0 – 8.6
7.9 – 9.2
detik
detik
8.7 – dst
9.3 – dst
dagu
kembali
ke
sikap awal. Gerakan ini dihitung satu kali.
Putri
< 5.5
sehingga
5
c) Selama
melakukan
gerakan, mulai dari kepala 4
sampai ujung kaki tetap merupakan garis lurus.
3
d) Gerakan
ini
dilakukan
berulang – ulang tanpa 2
istirahat
sebanyak
mungkin selama 30 detik. 1
e) Dinyatakan gagal apabila : (1)
Pada
waktu
mengangkat badan, dagu 2) Tes angkat tubuh 60 detik Tujuan
:
untuk
mengukur
kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu Perlengkapan
:
a) Palang tunggal b) Stopwatch
tunggal. (2)
:
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
Pada
mengangkat
waktu badan,
pinggul tidak lurus dengan badan dan kaki. (3)
c) Formulir tes dan alat tulis Pelaksanaan
tidak menyentuh palang
Pada
waktu
mengangkat badan, lutut tidak lurus. simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
f) Penilaian : yang dihitung adalah
angkatan
dilakukan
–
c) Pada aba
aba “Ya”,
yang
peserta bergerak mengambil
dengan
sikap duduk sehingga kedua
sempurna
sikunya menyentuh kedua
Untuk penilaian kelompok umur
paha, kemudian kembali ke
6 – 9 tahun melakukan pull-up
sikap permulaan. Gerakan
dan menahan tubuhnya pada
ini dihitung satu kali.
posisi diatas selama 60 detik. Adapun
norma
d) Gerakan dilakukan berulang
penilaiannya
- ulang selama 30 detik.
sebagai berikut:
e) Gerakan
Umur 6 s/d 9 tahun
dianggap
gagal,
bilamana Nilai :
Putra
Putri
(1) Kedua tangan terlepas
40 detik keatas
33 detik keatas
sehingga 5 jari – jarinya tidak
22 – 39 detik
18 – 32 detik
terjalin 4 lagi.
09 – 21 detik
09 – 17 detik
(2) Kedua siku tidak sampai 3
03 – 08 detik
03 – 08 detik
paha 2 Penilaian 1 : yang dihitung adalah
00 – 02 detik
00 – 02 detik
jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan
3) Tes baring duduk 30 detik Tujuan
:
untuk
penilaiannya sebagai berikut:
mengetahui ketahanan otot perut. Perlengkapan
:
lapangan,
stopwatch, peluit, formulir tes, alat tulis Pelaksanaan
:
a) Berbaring terlentang, kedua kaki ditekuk, kedua telapak tangan
diletakkan
dibelakang kepala dengan jari – jari terjalin. b) Seorang
membantu
memegang atau menekan kedua
pergelangan
sempurna. Adapun norma
kaki
Umur 6 s/d 9 tahun Putra
Putri
17 keatas
15 keatas
13-16
11-14
kali
kali
07-12
04-10
kali
kali
02-06
02-03
kali
kali
00-01
00-01
kali
kali
Nilai
5 4
3
2
1
peserta agar tidak terangkat. 4) Tes loncat tegak FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tujuan
:
untuk
mengukur
tenaga
eksplosif
tungkai
tangan
sehingga
meninggalkan bekas.
seseorang
(2) Ulangi loncatan sampai
Perlengkapan
tiga kali berturut – turut.
:
a) Dinding datar b) Papan
Penilaian : penilaian berdasar
berwarna
gelap
berukuran 30 x 150 cm, bersekala
sentimeter
dipasang pada dinding
pada selisih tinggi raihan.
Raihan tanpa loncatan Adapun
c) Kapur
norma
penilaiannya
sebagai berikut :
d) Formulir tes dan alat tulis
Umur 6 s/d 9 tahun
Pelaksanaan
Putra
:
a) Sikap permulaan
Nilai
Putri
38 cm
38 cm
keatas
keatas
30-37 cm
30-37 cm
4
Siswa berdiri tegak
22-29 cm
22-29 cm
3
dekat papan, kaki rapat,
13-21 cm
13-21 cm
2
tangan yang
Dibawah
Dibawah
1
13 cm
13 cm
(1)
Ujung jari dioleskan
pada serbuk kapur (2)
–
Nilai = Raihan tertinggi
dekat
pada
papan
5
diangkat lurus keatas, telapak
tangan
ditempelkan papan
pada bersekala
sehingga
a. Tinggi raihan tanpa loncatan b. Tinggi
raihan
dari
loncatan
raihan
dari
loncatan
raihan
dari
loncatan
pertama
meninggalkan
bekas
raihan jarinya.
c. Tinggi kedua
b) Gerakan
d. Tinggi
(1) Siswa mengambil awalan dengan
sikap
menekukkan
lutut,
kemudian
Hasil yang dicatat adalah :
meloncat
ketiga
5) Tes lari jauh 600 meter Tujuan
:
setinggi mungkin sambil
daya
menepuk papan dengan
pernapasan
untuk
tahan
mengukur
jantung
dan
Perlengkapan : FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a)
Lapangan
penilaiannya
b)
Peluit
sebagai berikut :
c)
Stopwatch
Umur 6 s/d 9 tahun
d)
Formulir tes
Putra
Putri
e)
Alat tulis
Sd 2’39”
Sd 2’53”
5
Pelaksanaan :
2’40”-
2’54”-3’-
4
a) Permulaan : Peserta berdiri
3’00”
23”
3’01”-
3’24”-
3’45”
4’08”
start berdiri
3’36”-
4’09”-
:
4’48”
5’03”
Dibawah
Dibawah
4’48”
5’03”
dibelakang
garis
start
dengan sikap
b) Gerakan (1) Pada
aba
–
“Siap”,
aba
peserta
Nilai
3
2
1
mengambil sikap start berdiri, bersiap untuk berlari.
Untuk
kebugaran
jasmani
peserta lari menuju
menjumlahkan semua nilai dari lima item
garis finish
tes tersebut kemudian cocokan dengan
menempuh jarak 600
table berikut
meter
siswa,
dengan
cara
Jumlah nilai kebugaran siswa = nilai T1 + Lari diulang bilamana
nilai T2 + nilai T3 + nilai T4 + nilai T5
pelari mencuri start (4)
mengklasifikasi
Pada aba – aba “Ya”,
(2)
(3)
D. Teknik Analisis Data
Tabel 3.1 Hasil TKJI
Lari dianggap gagal
bilamana ada pelari tidak
No.
Jumlah Nilai
1
22 – 25
melewati
Baik Sekali (BS)
garis finish Penilaian : Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk jarak
Klasifikasi
menempuh 600
Adapun
2
18 – 21
Baik (B)
3
14 – 17
Sedang (S)
4
10 – 13
Kurang (K)
5
05 – 09
Kurang Sekali (KS)
meter. norma
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk menentukan Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal (P) adalah sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Jumlah siswa P
yang tuntas
=
Jumlah
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian yang diterapkan
X 100
pada siswa kelas 1 SD Pelangi Bangsa
seluruh siswa
dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan
Kriteria Prosentase ketuntasan dibagi
dengan menggunakan senam irama dapat
menjadi 4 katagori :
meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
Tabel 3.2 Prosentase Ketuntasan
B. Saran
Klasikal 1. Meningkatkan kebugaran jasmani Kategori
Prosentase
dengan senam irama menuntut guru untuk lebih kreatif agar para siswa
Tuntas
76% - 100%
Kurang
56% - 75%
Sangat kurang
36% - 55%
2. Gerakan senam irama harus mudah
Jelek
0% - 35%
dilakukan dan diikuti para siswa.
atau peserta didik tertarik untuk melakukan kegiatan olahraga.
3. Perlunya
kesabaran
membimbing E. Rencana Jadwal Penelitian Rencana
jadwal
Sedangkan
penelitian
pra
dapat
agar
dapat
siswa
mengikuti gerakan senam irama akan
dilaksanakan terhitung pada bulan April 2015.
untuk
dengan baik dan benar. 4. Dalam melakukan kegiatan olahraga
penelitian
buatlah suasana menjadi gembira
dilaksanakan pada tanggal 16 September
agar para siswa tidak mudah bosan
2015 dan penelitian dengan pemberian
dan jenuh.
tindakan yang berupa latihan senam irama dimulai tanggal 21 September – 17 Oktober 2015, latihan dilakukan mulai
IV. DAFTAR PUSTAKA
jam 07.00 WIB sampai selesai dan
Masri’an, Aminarti, Suwarjo, Sunarsih Sri,
dilakukan secara rutin setiap hari efektif
Sukrisna, H. Asy’ari. 2009. Pendidikan
masuk sekolah.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tamat Tisnowati, Mirman Moekarto. 2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakart: Universitas Terbuka. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2011. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. IMTIMA Suherman Adang. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fenanlampir Albertus, Muhyi F. Muhammad. 2015 Tes & Pengukuran dalam Olahraga. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET Suherman Adang. Evaluasi Pengajaran Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Setiaji Heri. 2013. Tes & Pengukuran Olahraga. Kediri: UNP Kediri Syahara Sayuti. Pembelajaran Senam dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Arikunto Penelitian
Suharsimi. Suatu
(2002).
Pendekatan
Prosedur Praktek.
Jakarta: PT Rieneka Cipta. Tim Penyusun. 2013. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri
FAJAR EKO DAMAR PRASETIO | 11.1.01.09.0169 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 20||