UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS II MI AL MASTHURIYAH BEKASI
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh SITI FAHRIAH NIM 809018300832
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Siti Fahriah, NIM 809018300832, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi. Skripsi. Jakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar IPS siswa di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa pretest dan postest, serta instrumen nontes berupa lembar observasi, catatan lapangan, dan lembar wawancara. Hipotesis tindakannya adalah penggunaan Teknik Jigsaw ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi dengan materi ajar Masalah Sosial. Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM > 70. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw sangat efektif terhadap hasil belajar siswa yang diterapkan dalam pembelajaran IPS, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata N-Gain siklus I adalah 0,35 dengan kategori sedang. Sedangkan siklus II rata-rata N-Gainnya mencapai 0,81 dengan kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi, pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teknik Jigsaw sangat efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Setelah belajar dengan teknik Jigsaw siswa menjadi lebih aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Pembelajaran IPS, Metode Pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw
v
ABSTRACT
Siti Fahriah, NIM 809018300832, Expedient Enhancement of Learning Result at the Subject of Social Studies through Cooperative Learning Technique of Jigsaw in the II Grade at MI Al Masthuriyah Bekasi. Thesis. Jakarta: Study Program of Pedagogic of Madrasah Ibtidaiyah in the Faculty of Tarbiyah Science and Pedagogic of UIN Syarif Hidayatullah. 2014 The purpose of this study was to determine the effectiveness of using the Jigsaw method of cooperative learning techniques to the improvement of student learning outcomes in social studies class II MI Al Masthuriyah Bekasi. The methods used in this study is the method of Classroom Action Research ( CAR). This research method using Classroom Action Research ( CAR), which consists of two cycles, and each cycle includes planning, implementation, observation, and reflection. The instrument used is a test instrument in the form of pretest and posttest, as well as instruments such as sheet nontes observation, field notes, and interview sheet. Hypothesis actions Jigsaw is the use of this technique is expected to improve student learning outcomes in social studies class II MI Al Masthuriyah Bekasi Social problem with teaching materials. ial studies learning, this is evidenced by the increased IPS student learning outcomes from the first cycle to the second cycle. The average value of N-Gain first cycle was 0.35 with a medium category. While the second cycle the average N-Gainnya reached 0.81 with the high category. Based on the results of research conducted in class II MI Al Masthuriyah Bekasi, on social studies learning by applying the Jigsaw cooperative learning model technique can be concluded that learning to use the Jigsaw technique is very effective in order to improve student learning outcomes IPS. After learning the techniques Jigsaw students become more active and fun in the learning process .
Keywords : Learning Outcomes, Social Learning, Cooperative Learning Method Jigsaw techniques
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi”, ini akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak sekali hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitankesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuan, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA.Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Fauzan, MA. Ketua Program Studi PGMI, atas bimbingan dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Seluruh Dosen PGMI yang telah bersedia dengan ikhlas berbagi ilmu dengan penulis, selama penulis menempuh studi di PGMI FITK UIN Syarif Hidayatullah 4. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan utama dan perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut memberikan pelayanan dan fasilitas serta buku-buku yang penulis perlukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Mukhsin, S.Ag. Kepala Sekolah di MI Al Masthuriyah Bekasi, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitan di MI Al Masthuriyah Bekasi. 6. Seluruh rekan-rekan guru di MI Al Masthuriyah Bekasi yang telah membantu dalam menyelasaikan skripsi ini. 7. Suami tercinta, anak-anak penulis, dan keluarga penulis yang telah mendukung dan memberikan bantuannya selama ini. 8. Teman-teman seperjuangan di TPG.B yang telah banyak membantu selama perkuliahan.
vii
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan spiritual hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah Subhanahu Wata’ala, amiin. Walaupun disadari dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dunia pendidikan.
Jakarta, 18 September 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iv ABSTRAK ........................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ..............................
2
C. Pembatasan Fokus Penelitian .............................................
3
D. Perumusan Masalah Penelitian ..........................................
3
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ..............................
3
: KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ........................
5
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 21 C. Hipotesis Tindakan ............................................................. 24
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat, dan Waktu Penelitian ........................................... 25 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ......... 25 C. Subyek Penelitian ............................................................... 28 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................ 29 E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................. 29
ix
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 32 G. Data dan Sumber Data ....................................................... 33 H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 33 I. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 36 J. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan .................................. 36 K. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................... 37 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .............................. 38
BAB IV
: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................... 39 B. Analisis Data ...................................................................... 43 C. Pembahasan ........................................................................ 59
BAB V
: KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................... 61 B. Implikasi .............................................................................. 61 C. Saran .................................................................................... 63
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 25 Tabel 4.2 Rekapitulasi Peserts Didik MI Al Masthuriyah Bekasi Tahun Ajaran 2009 – 2013 ......................................................................... 41 Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik MI Al Masthuriyah Bekasi Tahun Ajaran 2012 – 2013 ..................................................................................... 41 Tabel 4.4 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I .............................. 47 Tabel 4.5 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I.............................. 48 Tabel 4.6 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus I Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi .................................................................... 49 Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ............................. 54 Tabel 4.8 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ........................... 55 Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus II Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi ................................................................... 56
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Bagan Hasil Belajar ....................................................................
6
Gambar 2.2
Pembentukan Kelompok Jigsaw ................................................. 18
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir Mekanisme Pembelajaran dengan Model Cooperative Learning ................................................................. 24
Gambar 3.4
Alur Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 27
Gambar 3.5
Alur Penelitian Tindakan Kelas Melalui Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ....................................................................... 28
Gambar 3.6
Ikhtisar Teknik Instrumen Pengumpulan Data ........................... 36
Gambar 4.7
Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi ....................................... 40
Gambar 4.8
Grafik Nilai Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I .......... 50
Gambar 4.9
Grafik Nilai Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II ......... 58
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Izin Bimbingan Skripsi ................................................... 67
Lampiran 2.
Surat Izin Penelitian Skripsi ..................................................... 68
Lampiran 3.
Surat Keterangan Peneltian ...................................................... 69
Lampiran 4.
Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................ 70
Lampiran 5.
Lembar Observasi Guru Siklus I .............................................. 71
Lampiran 6.
Lembar Catatan Lapangan Siswa ............................................. 73
Lampiran 7.
Lembar Observasi Siswa Siklus II ........................................... 74
Lampiran 8.
Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................ 75
Lampiran 9.
Lembar Catatan Lapangan Siswa ............................................. 77
Lampiran 10. Lembar Wawancara Dengan Siswa ......................................... 78 Lampiran 11. RPP Siklus I ............................................................................. 80 Lampiran 12. RPP Siklus II ............................................................................ 85 Lampiran 13. Materi Ajar Peristiwa Penting Dalam Keluarga Dan Macam-Macam Dokumen Pribadi ........................................... 90 Lampiran 14. LKS Siklus I Soal Pre Test dan Post Test ................................ 96 Lampiran 15. LKS Siklus II Soal Pre Test dan Post Test ............................... 100 Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi Siklus I ......................................................................... 104 Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi Siklus II ....................................................................... 105 Lampiran 18. Daftar Referensi ....................................................................... 106 Lampiran 19. Profil Penulis ............................................................................ 108
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar yang bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya. Dalam pelajaran IPS lebih mengutamakan pada keterampilan proses dalam belajar, pemilihan metode yang tepat dan pembelajaran berpusat pada cara belajar siswa aktif (CBSA), adalah salah satu cara yang akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan yang demikian, lulusan sekolah pendidikan dasar diharapkan dapat mengembangkan pribadinya sebagai warga masyarakat yang secara minimal mampu berdiri di atas kaki sendiri dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan keterampilan yang dapat diraih dalam pelajaran IPS adalah sangat luas. Keterampilan-keterampilan yang harus dikembangkan oleh guru meliputi keterampilan untuk memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap. Tetapi pada kenyataan dilapangan banyak persoalan yang ditemui, salah satunya adalah hasil belajar siswa yang masih rendah. Persoalan pendidikan di tingkat dasar sangatlah kompleks, karena menyangkut berbagai pihak, salah satunya adalah guru. Proses belajar tidak sekedar menghafal fakta-fakta atau konsepkonsep saja, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Oleh karena itu agar terjadi belajar bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya
1
2
secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan dan penyajiannya disajikan dalam berbagai metode pembelajaran. Hasil observasi awal di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi hasil belajar IPS masih tergolong rendah, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS masih berpusat pada guru dengan metode konvensional ceramah sehingga membuat siswa pasif, keadaan siswa yang kurang antusias dan interaktif dalam mengikuti pelajaran IPS. Hal ini perlu dicarikan solusi, terutama metode-metode mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun kurang maksimal. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditekankan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw adalah suatu metode pembelajaran kooperatif
yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dengan demikian jelas bahwa belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan penjelasan guru. Pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan kooperatif atau kerja kelompok yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok secara bergotong royong (kooperatif) akan menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkanuraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Area dalam penelitian kelas ini adalah kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi dan berdasarkan latar belakang masalah, maka dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut :
3
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS. 2. Pola mengajar guru yang bersifat konvensional. 3. Siswa pasif dalam pembelajaran Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
C. Pembatasan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka pembatasan fokus penelitian ini adalah: 1. Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi yaitu dengan penugasan kerja kelompok dan menggunakan media gambar yang sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. 2. Materi pelajaran IPS pada penelitian ini adalah peristiwa penting dalam keluarga dan dokumen pribadi.
D. Perumusan Masalah Penelitian Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi? 2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw
dalam pembelajaran IPS pada materi ajar peristiwa penting dalam keluarga dan dokumen pribadi?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian 1. Tujuan Hasil Penelitian: a. Mendeskripsikan bahwa penerapan strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tehnik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas II di MI AL Masthuriyah Bekasi.
4
b. Mendeskripsikan kesan peserta didik terhadap pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tehnik jigsaw pada mata pelajaran kelas II di MI AL Masthuriyah Bekasi. c. Untuk meningkatkan perkembangan perilaku sosial yang positif pada siswa dengan proses belajar mengajar menggunakan strategi kooperatif metode jigsaw.
2. Kegunaan Hasil Penelitian: a. Manfaat Teoritis: Diharapkan penelitian ini sebagai masukan untuk menambah serta memperkaya pengetahuan dan metode mengajar khususnya dalam pelajaran IPS. b. Manfaat Praktis: 1. Bagi siswa: Memudahkan siswa dalam mengembangkan ketrampilan berpikir dalam pemahaman konsepkonsep IPS, melalui pembelajaran kooperatif sehingga dapat meningkatnya hasil belajar IPS siswa. 2. Bagi guru:
Guru memiliki kreatifitas dalam mengembangkan model pembelajaran, strategi, metode dan dapat menciptakan media pembelajaran IPS.
3. Bagi sekolah : Tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
5
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti 1. Hasil Belajar Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.1 Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa disekolah, secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:faktor internal dan faktor eksternal siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yaitu:faktor lingkungan dan faktor instrumental pada diri siswa. 1. Faktor-faktor lingkungan,terbagi dua yaitu faktor lingkungan alam/non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk faktor lingkungan non sosial/alam seperti:keadaan suhu,kelembaban udara,waktu (pagi,siang,malam), tempat letak gedung sekolah dan sebagainya. Yang termasuk faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. 2. Faktor-faktor instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/ materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan untuk mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. b. Faktor-faktor kondisi dari dalam diri siswa (internal) yaitu:faktor kondisi siswa berupa faktor kondisi fisiologis siswa dan faktor psikologis siswa. 1. Faktor fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. 2. Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar 1
Sudjana N, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1989) h. 22
5
6
siswa adalah : faktor minat,bakat,intelegensi,motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti, kemampuan persepsi,ingatan,berfikir,dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa.2 Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar pada setiap orang dapat di ikhtisarkan dalam gambar 2.1 berikut ini: Lingkungan
Alam Sosial
Luar (Eksternal)
Kurikulum / bahan ajar Instrumental
Guru / Pengajar Sarana dan fasilitas Administrasi/Manajemen
Faktor Fisiologis Dalam (Internal) Psikologi
Kondisi Fisik Kondisi Panca Indera Bakat Minat Intelegensi/Kecerdasan Motivasi Kemampuan Kognitif
Gambar 2.1 Bagan Hasil Belajar 2. Hasil Belajar IPS Hasil belajar IPS adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami belajar IPS meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dimasa yang akan datang. Pendidikan IPS terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan IPS. Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Di dalam undang-undang pendidikan no 20 tahun 2003 dikatakan bahwa: 2
Sabri A, Psikologi Pendidikan (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1995) h. 60
7
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3 Pengertian
IPS
merujuk
pada
kajian
yang
memusatkan
perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Berbagai dimensi manusia dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Aktivitas manusia dilihat dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang dan masa depan. Aktivitas manusia yang berkaitan dalam hubungan dan interaksinya dengan aspek keruangan atau geografis. Aktivitas sosial manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam dimensi arus produksi, distribusi dan konsumsi. Selain itu dikaji pula bagaimana manusia membentuk seperangkat peraturan sosial dalam menjaga pola interaksi sosial antar manusia dan bagaimana cara manusia memperoleh dan mempertahankan suatu kekuasaan. Pada intinya, fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial (homo socius). Karakteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya untuk mengembangkan kompetensi sebagai warga negara yang baik. Warga negara yang baik berarti yang dapat menjaga keharmonisan hubungan di antara masyarakat sehingga terjalin persatuan dan keutuhan bangsa. Hal ini dapat dibangun apabila dalam diri setiap orang terbentuk perasaan yang menghargai terhadap segala perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, etnik, agama, kelompok, budaya dan sebagainya. Bersikap terbuka dan senantiasa memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang atau kelompok untuk dapat mengembangkan dirinya. Oleh karena itu pendidikan IPS memiliki tanggung jawab untuk dapat melatih siswa dalam membangun sikap yang demikian.
3
Rozak, dkk Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan (Jakarta:FITK PRESS UIN Syarif Hidayatullah, cet-1, 2010) h. 4
8
Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan sejumlah aktivitas sosialnya. Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasi dan disederhanakan untuk kepentingan pendidikan. Dengan demikian pengembangan pendidikan IPS pada setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/fusi. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berpikir abstrak. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar siswa. Demikian juga halnya tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa. Dengan demikian seorang guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran IPS harus dibekali dengan sejumlah pemahaman tentang karakteristik pendidikan IPS yang meliputi pengertian dan tujuan pendidikan IPS. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan IPS adalah disiplin ilmu-ilmu sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalahmasalah sosial. Pendidikan IPS di SD telah mengintegrasikan bahan pelajaran tersebut dalam satu bidang studi. Materi pelajaran IPS merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu.
3. Pendekatan dalam Pembelajaran IPS Pendekatan pembelajaran merupakan landasan sikap dan persepsi guru tentang bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan. Landasan sikap dan persepsi guru ini akan menjadi dasar bagi tindakan guru dalam melaksanakan aktifitas proses pembelajaran.
9
Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang bisa menjadi landasan sikap dan persepsi tersebut, sebagai berikut: Pendekatan lingkungan,
pendekatan
konsep,
pendekatan
inkuiri,
pendekatan
keterampilan proses, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan induktif-deduktif, pendekatan nilai, pendekatan komunikatif, pendekatan kesejarahan dan pendekatan tematik. Dalam pendekatan lingkungan, IPS sebagai mata pelajaran yang membelajarkan
siswa
untuk
bermasyarakat,
perlu
memperhatikan
lingkungan sebagai topik kajian, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik. Pendekatan ini bisa diawali dari lingkungan siswa yang paling dekat yaitu keluarga, untuk menanamkan nilai moral dan aktifitas bermasyarakat. Guru perlu mencermati lingkungan sebagai aspek yang berperan dalam membentuk perilaku siswa, seperti: lingkungan kauman, lingkungan perdagangan, lingkungan pertanian dan sebagainya. Pendekatan konsep, menekankan bahwa pemahaman konsep sangat
mempengaruhi
perilaku
siswa.
Konsep
tentang
keadilan,
kesejahteraan, demokrasi, kerjasama, tanggung jawab, dan sebagainya, merupakan konsep-konsep yang harus dipahami siswa, bukan sekedar diketahui atau dihafalkan. Pemahaman ini akan membimbing siswa untuk bisa menghayati yang pada akhirnya mampu mengamalkan dalam perilaku sehari-hari. Pendekatan inkuiri, diawali dengan suatu pertanyaan atau permasalahan
yang
mengajak
siswa
untuk
ikut
berfikir
dalam
memecahkan permasalahan. Dalam proses inkuiri, akan tumbuh dan berkembang secara spontan rasa ingin tahu dan berpartisipasi dalam pemecahan masalah melalui tanya jawab yang didesain oleh guru. Dalam kegiatan berinkuiri bisa menghasilkan suatu gagasan, ide, solusi, atau menemukan sesuatu yang dicarinya. Pendekatan
keterampilan
proses,
bertujuan
menumbuhkan
keterampilan yang berkaitan dengan suatu proses tertentu yang perlu dilatihkan. Menanamkan perilaku tertentu biasanya perlu dilatih dan dibiasakan sehingga nanti akan muncul perilaku yang diharapkan dalam
10
bermasyarakat. Keterampilan proses bisa dimulai dari mencari informasi sampai nanti bisa menginformasikannya. Sumber-sumber menumbuhkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPS antara lain peta, globe, gambar atau foto, grafik, diagram dan sebagainya. Pendekatan pemecahan masalah, akan mengenalkan siswa pada masalah-masalah dalam kehidupan di masyarakat. Misalnya masalah lingkungan hidup yang tidak bersih, tata tertib di sekolah yang belum dipatuhi,masalah
narkoba,
kenakalan
remaja,kemiskinan
dan
sebagainya,bisa kenalkan pada siswa dan untuk mengungkap bagaimana respon siswa terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat. Pendekatan induktif, diawali dari mengemukakan kenyataankenyataan yang ada di dalam masyarakat berikut fakta dan datanya. Guru dapat mengangkat contoh-contoh kongkrit, dan kenyataan yang ada di dalam masyarakat, kemudian ditarik generalisasinya dari fakta dan data tersebut menjadi sebuah konsep. Misalnya tentang kemiskinan, korupsi, lapangan pekerjaan, kesejahteraan dan sebagainya. Pendekatan deduktif, diawali dari konsep-konsep yang telah dipahami oleh siswa kemudian dicarikan contoh-contoh fakta dan data pendukungnya di masyarakat. Pendekatan induktif dan deduktif menjadi saling menunjang untuk menanamkan konsep pada siswa. Untuk siswa Sekolah Dasar, pembelajaran bisa dimulai dari yang kongkrit menuju abstrak, dari yang sederhana menuju kompleks, dari yang mudah menuju sulit dan dari yang dekat menuju ke yang jauh. Pendekatan nilai, dikembangkan untuk menumbuhkan sikap dan toleransi siswa dalam berperilaku dimasyarakat, menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab sosial dengan didasari oleh pengetahuan dan keterampilan sosial. Sikap demokratis dan semangat bekerjasama maupun berkompetisi perlu ditumbuhkan sejak dini. Pendekatan komunikatif, mengutamakan efektifitas komunikasi guru dan siswa. Pendekatan ini memperhatikan tingkat kematangan kognitif siswa dan sekuensial materi atau istilah bahasa yang digunakan guru adalah bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa.
11
Bahasa dan istilah-istilah yang digunakan guru haruslah dimengerti dan dipahami sehingga tidak terjadi miskonsepsi atau salah pengertian. Pendekatan kesejarahan, mengungkap peristiwa masa lalu yang bisa dijadikan contoh (baik maupun tidak baik) bagi siswa,sehingga siswa bisa mengambil makna dan hikmahnya dari peristiwa masa lalu tersebut. Belajar dari nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan maupun peristiwa-peristiwa lain dimasa lalu perlu dikembangkan untuk menjadi contoh pengalaman dan pedoman bagi masa mendatang. Pendekatan tematik, dikembangkan untuk memberikan wawasan siswa yang komprehensif terhadap tema yang ditampilkan. Misalnya tema lingkungan hidup, hasil pembangunan, demokratisasi dan sebagainya bisa dikembangkan pada pemahaman siswa yang lebih komprehensif. Dalam penelitian ini, peneliti memakai pendekatan keterampilan proses dengan memakai media gambar dan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan dengan pengemasan rencana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAIKEM ).
4. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Jean Piaget, adalah seorang psikolog berasal dari Swiss menyatakan bahwa anak membangun dunia kogniti mereka sendiri karena anak mampu mengolah informasi yang diterima untuk mengembangkan gagasan baru,tidak hanya sekedar menerima informasi dari lingkungan. Terdapat dua hal penting dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menghubungkan informasi baru kedalam pengetahuan mereka sebelumnya. Akomodasi terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.4 Menurut Piaget perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : tahap sensor motorik (sejak lahir sampai 2 tahun), tahap pra
4
Dinar,w , Psikologi Anak Usia Dini (Jakarta : PT. Indeks , cet-1 2008), h. 40
12
operasional (usia sekitar 2-7 tahun), tahap Operasional Konkret (usia 7-12 tahun), dan tahap Operasional Formal (usia sekitar 11-15 tahun).
1.
2.
3. 4. 5.
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah : Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.5
5. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran konstektual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Terdapat lima struktur dalam belajar kelompok ini yaitu : saling ketergantungan, positif, tanggung jawab individual, interaksi personal dan keahlian bekerja sama. Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilakuk bersama dalam bekerja atau membantu di antara dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.6 Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konsttuktivisme.
Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil
yang
tingkat
kemampuannya
berbeda.
Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. 5
Yudhawati R, dkk, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Jakarta : PT. Prestasi Pustaka, cet-1, 2011) h. 45 6 Amri S, dkk , Konstruksi Pengembangan Pembelajaran (Surabaya : PT. Prestasi Pustaka, cet1,2010) h. 90
13
Dalam belajar kelompok, siswa dibekali dengan berbagai keterampilan dalam berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga
bergantung
pada
kesediaan para
anggotanya
untuk
saling
mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
6. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Kooperatif Strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan pembelajaran sebagai dasar pijakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Jenis-jenis strategi pembelajaran kooperatif diantaranya adalah : Mencari Pasangan, Bertukar Pasangan, Berpikir-BerpasanganBerempat, Berkirim Salam dan Soal, Kepala Bernomor, Kepala Bernomor Berstruktur, Dua Tinggal Dua Tamu, Keliling Kelompok, Kancing Gemerincing, Keliling Kelas, Lingkaran Kecil Lingkaran Besar, Tari Bambu, Jigsaw, Bercerita Berpasangan. Keunggulan dari strategi pembelajaran kooperatif adalah: 1. Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 2. Optimalisasi partisipasi siswa. 3. Adanya struktur yang jelas memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan dengan sesama siswa dalam suasana bergotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. 4. Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. 5. Meningkatkan penerimaan. 6. Meningkatkan hubungan positif. 7. Motivasi instrinsik makin besar. 8. Percaya diri yang tinggi. 9. Perilaku dalam tugas lebih terstruktur 10. Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya. 11. Siswa mengartikan “apa yang guru bicarakan” kepada “apa yang dikatakan siswa” untuk PR mereka.
14
12. Siswa meningkat dalam “kolaborasi kognitif”. Mereka mengorganisasi pikirannya untuk dijelaskan ide pada temanteman sekelas mereka. Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran kooperatif ini adalah 1. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. 2. Dapat terjadi siswa yang sekedar menjalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. 3. Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta memerlukan waktu khusus.7 a) Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw Metode mengajar (metode pembelajaran) merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses pembelajaran. Setiap metode mengajar (metode pembelajaran) masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam membentuk pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang lain saling menunjang. Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa ingris yaitu gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu
sebuah
teka
teki
yang
menyususn
potongan
gambar.
Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (jigsaw), yaitu siswa melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Tehnik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al. sebagai metode Coopertive Learning. Tehnik ini bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Tehnik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis dan berbicara. Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran,
7
Masitoh, dkk Strategi Pembelajaran (Jakarta : Depag, cet-1, 2009) h. 249
15
seperti
Ilmu
Pengetahuan
Alam,
Ilmu
Pengetahuan
Sosial,
Matematika, Agama dan Bahasa. Dalam tehnik ini,guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesame siswa dalam suasana bergotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Langkah-langkah dalam tehnik Jigsaw adalah sebagai berikut : 1. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat bagian, 2. Sebelum bahan pelajaran diberikan, guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Guru bisa menuliskan topik dipapan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini dimaksud untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru. 3. Siswa dibagi dalam kelompok berempat. 4. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. Dan seterusnya. 5. Kemudian, siswa disuruh membaca/mengerjakan bagian mereka masing-masing. 6. Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenai yang dibaca/dikerjakan masing-masing. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. 7. Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian guru membagikan cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa, Siswa membaca bagian tersebut. 8. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakuan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.8
b) Pembagian Peran Dalam Pembelajaran Tehnik Jigsaw Dalam model pembelajaran Jigsaw, guru berperan sebagai fasilitator baik itu fasilitator kelompok asal maupun fasilitator 8
Ibid, h. 247
16
kelompok ahli. Sedangkan siswa menjalani dua peran yaitu sebagai peneliti dan pengajar. 1. Siswa sebagai peneliti Ketika seorang siswa berperan sebagai peneliti atau pencari jawaban atas materi yang telah dibagi, siswa tersebut akan tergabung dengan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli ini, siswa yang mempunyai materi yang sama saling bertukar pendapat terhadap materi yang dipelajari. Kelompok ahli yang diisi oleh siswa dari kelompok asal ini akan mempelajari lebih dalam terhadap materi yang telah ditentukan. Semua anggota kelompok ahli diharuskan untuk menyampaikan pemahamannya terhadap materi sehingga anggota kelompok ahli yang lain dapat memiliki tambahan pemahaman. Dan pemahaman inilah yang dijadikan sebagai bekal oleh setiap siswa untuk menjalankan perannya yang kedua yakni peran sebagai pengajar. 2. Siswa sebagai pengajar Setelah siswa berdiskusi di kelompok ahli, siswa akan menjalankan perannya yang kedua yaitu menjadi orang yang mengajarkan. Setiap anggota dari kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal. Kelompok asal inilah yang biasanya disebut kelompok Jigsaw. Dalam kelompok asal, setiap siswa akan memberi pemahaman materi sesuai dengan yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli kepada anggota lain dalam kelompok Jigsaw. Hal tersebut dilakukan secara bergantian sampai materi yang dipelajari semuanya telah dijelaskan. Agar pelaksanaan pembelajaran Cooperative Learning dapat berjalan dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model pembelajaran Cooperative Learning khususnya tipe Jigsaw dan menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
17
2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan kelas heterogen. 3. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran Cooperative Learning. 4. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber. 5. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
tehnik
Jigsaw adalah
sebagai berikut: 1. Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok. Jumlah anggota kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Kelompok ini disebut kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). 2. Setiap siswa anggota kelompok asal diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. 3. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG). 4. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. 5. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 6. Guru memberikan evaluasi Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang
18
lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif. Untuk lebih jelasnya tehnik pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:
Kelompok Asal 1
Kelompok Asal 2
Kelompok Asal 3
Kelompok Asal 4
Kelompok Asal 5
Kelompok Asal 6
Kelompok Asal 7
Kelompok Ahli 1
Kelompok Ahli 2
Kelompok Ahli 3
Kelompok Ahli 4
Kelompok Ahli 4
Belajar Materi 1
Belajar Materi 2
Belajar Materi 3
Belajar Materi 4
Belajar Materi 5
Kelompok Asal 8
Gambar 2.2. Pembentukan Kelompok Jigsaw
7. Media Pembelajaran IPS Istilah media berasal dari bahasa Latin, yaitu bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media itu lebih populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah aplikasi komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan (massage), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
19
peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.9 Penggunaaan media secara kreatif dapa memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan performance mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
1) Manfaat Media Pembelajaran Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehinga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci, yaitu: 1) menyampaikan materi pembelajaran dapat diseragamkan 2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik 3) proses pembelajaran lebih intensif 4) efisiensi dalam waktu dan tenaga 5) meningkatkan kualitas hasil belajar anak didik 6) media memungkinkan proses belajar dapat didlakukan di mana saja dan kapan saja
2) Jenis-Jenis Media Pembelajaran 1. Media Cetak, contohnya: buku, majalah dan modul, selain itu tulisan/ bagan/ gambar yang difoto kopi ataupun hasil reproduksi sendiri, dapat juga dikategorikan sebagai media cetak. 2. Media Elektronik, contohnya: Perangkat Slide atau film bingkai, Film strips, Rekaman, Overhead Transparansi , Video Tape/Video Casette. 3. Media Realita, adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realita tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak peserta didik melihat langsung (observasi) 9
Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Makasar : Universitas Negeri Makasar ) h. 111
20
benda nyata tersebut ke lokasinya. Media realita sangat bermanfaat terutama bagi peserta didik yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang langka, peserta didik diajak melihat anoa, badak, harimau, yang ada di kebun binatang. Media yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah media visual berbasis cetakan yaitu foto dan gambar “peristiwa penting dalam keluarga dan dokumen pribadi”.
8. Sumber Belajar Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian tempat ini merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal yang baru. Sebab belajar pada hakikatnya adalah mendapatkan hal-hal baru. Macam-Macam Sumber Belajar, yaitu: 1. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan sebagainya. 2. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya. 3. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya. 4. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik, dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku tulis, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya. 5. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.10
10
Majid A, Perencanaan Pembelajaran (Bandung PT. Remaja Rosda Karya, cet-8, 2011) h. 171
21
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Skripsi I Nyoman Sudana dengan judul “ Penerapan Model Jigsaw Untuk meningkatkan Prestasi Belajar Permainan Bola”, SMP Negeri 4 Nusa Penida, Klungkung. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model
Jigsaw dalam
pembelajaran Permainan Bolavoli. Penelitian terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIc SMPN 4 Nusa Penida yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 perempuan. Objek penelitian adalah: (1) unjuk kerja keterampilan teknik passing dalam permainan bolavoli, (2) prilaku bermain, dan (3) pemahaman konsep gerak dasar passing dan permainan bolavoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 4 Nusa Penida, baik pada aspek keterampilan teknik dasar passing, prilaku passing dan bermain bola voli, maupun pemahaman tentang teknik dasar passing dan aturan permainan bola voli. Ketiga aspek prestasi belajar di atas mengalami peningkatan dari pembelajaran siklus I ke siklus II. 2. Artikel Penelitian Sumiati, NIM F34209502 , dengan judul “ Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Cooperative Learning Tehnik Jigsaw”, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung Pura Pontianak 2012. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 41 Kecamatan Sungai Kakap dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pendekatan kooperatif learning teknik Jigsaw. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 41 Sungai Kakap yang berjumlah 35 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukan Pendekatan cooperative learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa dalam pembelajaran IPS
22
di kelas IV SDN 41 Kecamatan Sungai Kakap dari rata-rata 55,71% pada siklus I menjadi 76,66% pada siklus 2 (mengalami peningkatan sebesar 20,95%). Aktivitas mental siswa dari rata-rata 54,28% pada siklus I, menjadi 75,23% pada siklus 2 (mengalami peningkatan sebesar 20,95%). Selanjutnya, aktivitas emosional siswa rata-rata 57,85% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus 2 (mengalami penigkatan sebesar 27,86%).
Kerangka Berpikir Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Belajar adalah mengalami artinya belajar dapat terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Selain sebagai makhluk individu, peserta didik juga merupakan makhluk sosial yang memiliki sifat ketergantungan terhadap peserta didik lain, sehingga mereka saling membutuhkan. Dan untuk memenuhi kebutuhannya, maka mereka akan berkelompok. Dengan adanya segala perbedaan yang ada pada peserta didik dan kebutuhan mereka akan hidup bersosialisasi, mereka dapat saling berdiskusi, bekerja sama dan saling melengkapi kekurangan masing-masing. Dengan melihat kenyataan bahwa peserta didik merupakan makhluk individu dan sosial, guru dapat menjadikan hal ini sebagai dasar dalam menentukan metode apa sebaiknya diterapkan pada saat proses belajar mengajar di kelas. Salah satu rendahnya hasil belajar IPS siswa adalah penyampaian materi ajar yang diberikan oleh guru selalu konvensional sehingga siswa kurang tertarik dan membosankan. Oleh karena itu, pelajaran IPS yang menyulitkan
agar
tidak membosankan dan
mudah dipahami
dapat
disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif terjadi pencapaian tujuan secara bersama-sama yang sifatnya merata dan menguntungkan setiap anggota kelompoknya. Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai suatu
23
struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok Pada dasarnya cooperative learning tehnik Jigsaw mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam sruktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif salah satunya dengan tehnik Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, pembelajaran dengan metode pembelajaran
kooperatif
dengan
tehnik
Jigsaw
diharapkan
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi pada pembelajaran IPS. TARGET PEMBELAJARAN 1. Penguasaan materi/konsep 2. Sikap dan keterampilan sosial
PROGRAM PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran
PEMBENTUKAN KELOMPOK DAN PENGARAHAN/PENGKONDISIAN SISWA UNTUK BEKERJA SAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM KELOMPOK BELAJAR Pengembangan pengetahuan dan keterampilan pebelajar dalam suasana belajar berkelompok.
Peer Tutor (Tutor Sebaya)
HASIL KERJA KELOMPOK PENYAJIAN/UNJUK KERJA SISWA/ KELOMPOK SISWA
PROSES KERJA KELOMPOK
Belajar Kolaboratif
Pemberian Hadiah dan Kritik Siswa
CATATAN OBSERVASI GURU MENGENAI KERJA SISWA
WAWANCARA Analisis dan Refleksi
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Mekanisme Pembelajaran dengan Model Cooperative Learning
24
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan konsepsi teoretik dan prosedur pelaksanaan yang direncanakan, dapat
dirumuskan hipotesis
tindakan
sebagai
berikut:
"Penerapan pembelajaran Teknik Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi”.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas II MI MI Al Masthuriyah Bekasi pada bulan 05 Februari 2013 sampai tanggal 19 Maret 2013. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian NO
KEGIATAN FEB
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
MARET
BULAN APRIL MEI
JUNI
JULI
Pembuatan Proposal Seminar Proposal Bahan ajar dan instrumen Observasi sekolah & pelaksanaan pembelajaran Pengumpulan data Analisis Data Penyusunan hasil Pelaporan hasil
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti berperan aktif sejak proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan dan bersifat kuantitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Proses pembelajaran diharapkan setelah melakukan penelitian tindakan kelas ini hasil belajar IPS siswa akan meningkat dari sebelumnya. 2. Rancangan Siklus Penelitian Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian), dan akan dilanjutkan dengan tiga siklus. Siklus adalah satu putaran kegiatan berurutan yang kembali ke langkah semula. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu: a. Perencanaan (Planning) b. Pelaksanaan tindakan (Acting) c. Pengamatan (Observing) d. Refleksi (Reflecting)
25
26
a. Perencanaan (planning) Pada tahap ini peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Selain itu pada tahap ini juga peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi,lembar wawancara untuk guru dan siswa, dan soal yang harus dikerjakan oleh siswa yaitu berupa lembaran soal pre test,post test dan media gambar.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya yaitu melakukan penelitian tindakan kelas.
c. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses penelitian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh guru kelas yang berperan sebagai kolaborator. Sebagai kolaborator guru membantu peneliti untuk mengamati dan menilai dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw.
d. Refleksi (Reflecting) Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan kolaborator. Sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Hasil
27
analisis
tersebut
juga
akan
digunakan
sebagai
acuan
untuk
merencanakan tindakan selanjutnya. Secara lebih rinci prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan dengan gambar 3.4 alur penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar 3.4 Alur Penelitian Tindakan Kelas Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya. Alur penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini:
28
Kondisi awal siswa : Hasil belajar IPS siswa rendah. Siswa kurang aktif dalam pembelajaan. Interaktif di dalam kelas tidak terlihat. Metode guru megajar tidak terlihat. Metode guru mengajar bersifat konvensional.
Melakukan Penelitian Tindakan Kelas
Memakai Metode Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw
Kondisi akhir siswa : Hasil belajar IPS siswa meningkat. Siswa aktif dalam pembelajaran. Interaktif di dalam kelas sudah terlihat. Guru melakukan inovasi dalam penggunaan metode mengajar
Gambar 3.5 Alur Penelitian Tindakan Kelas Melalui Pembelajaran Kooperatif Jigsaw C. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
29
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peneliti bertindak sebagai guru, selain mengajarkan materi peneliti juga membuat dan merancang rencana pembelajaran serta mengevaluasi jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti berkolaborasi dengan guru IPS MI Al Masthuriyah Bekasi.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahap penelitian tindakan kelas ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan atau pra siklus dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh masih memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada tindakan III, dan seterusnya. Prosedur utama dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Penelitian Pendahuluan a. Observasi kegiatan belajar mengajar Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran IPS di kelas II MI Al Masthuriyah
Bekasi.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dan aktivitas di dalam kelas pada mata pelajaran IPS.
b. Wawancara dengan guru dan siswa Wawancara dilaksanakan terhadap siswa dan guru kelas untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran IPS, aktivitas belajar siswa, dan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS di kelas MI Al Masthuriyah Bekasi.
2. Kegiatan Penelitian (Siklus I) a. Tahap Perencanaan Waktu pelaksanaan: Tanggal 18 Februari 2013.
30
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan:
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dengan metode teknik Jigsaw.
Instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM,
lembar
observasi
siswa,
media
gambar,
pedoman
wawancara untuk guru dan siswa.
Lembaran soal pre test dan soal untuk tes pada akhir siklus I.
Media gambar dengan materi ajar “Dokumen Pribadi dan Benda Berharga”
b. Tahap Pelaksanaan Waktu pelaksanaan: Tanggal 19 Februari 2013. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah :
Pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti yang dalam hal ini sebagai pelaksana tindakan menyampaikan materi ajar “Dokumen Pribadi dan Benda Berharga”.
Pada saat peneliti melaksanakan tindakan, pengamatan kelas dilakukan oleh observer yang telah disiapkan sebelumnya.
Melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Melakukan pre test diawal pembelajaraan dan post test diakhir pembelajaran.
c. Tahap Observasi Waktu pelaksanaan: Tanggal 19 Februari 2013. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan tehnik Jigsaw dan
aktivitas
berlangsung.
belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran
31
d. Tahap Refleksi Waktu pelaksanaan: Tanggal 19 Februari 2013. Pada tahap ini peneliti dan Observer melakukan:
Analisis terhadap hasil pengamatan Observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I.
Hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
3. Kegiatan penelitian (Siklus II) a. Tahap Perencanaan Waktu pelaksanaan: Tanggal 04 Maret 2013. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode teknik Jigsaw.
Instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi siswa.
Media gambar tentang materi ajar “Peristiwa Penting dalam Keluarga”
Pedoman wawancara untuk guru dan siswa.
Soal pre tes di awal pembelajaran dan post tes pada akhir siklus II.
Pada kegiatan ini peneliti juga mempersiapkan hal-hal apa saja yang diperlukan pada saat pelaksanaan siklus II. Hal-hal tersebut adalah materi apa saja yang akan dibahas, hasil refleksi dari siklus I, bagaimana cara melaksanakannya dan juga aktivitas-aktivitas apa saja yang harus diperbaiki dari siswa dan guru sehingga pada siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa lebih meningkat dari siklus I, keinginan siswa untuk belajar IPS menjadi lebih meningkat dan penggunaan metode Jigsaw dapat diterapkan dengan baik.
b. Tahap Pelaksanaan Waktu pelaksanaan: Tanggal 05 Maret 2013.
32
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah:
Pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti melaksanaan tindakan menyampaikan materi ajar “Peristiwa Penting dalam Keluarga”.
Pada saat peneliti melaksanakan tindakan,
pengamatan kelas
dilakukan oleh observer yang telah disiapkan sebelumnya.
Melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Melakukan pre test diawal pembelajaraan dan post test diakhir pembelajaran.
c. Tahap Observasi Waktu pelaksanaan: Tanggal 05 Maret 2013.
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan tehnik Jigsaw dan
aktivitas
belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. d. Tahap Refleksi Waktu pelaksanaan: Tanggal 05 Maret 2013. Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukan indikator
keberhasilan
tercapai,
maka
penelitian
dihentikan.
Penyempurnaan akan dilakukan apabila data yang diperoleh masih terdapat kekurangan pada siklus sebelumnya dan akan dilanjutkan ke siklus III. F. Hasil Interpensi Tindakan Yang Diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan melihat indikator keberhasilan adalah rata-rata persentase keaktifan siswa dalam belajar dapat mencapai 80% dan rata-rata tes hasil belajar IPS siswa pada setiap akhir siklus harus mencapai lebih atau sama dengan 70 dan tidak ada siswa yang
33
mendapat nilai kurang dari 70 (KKM 70) dan ketuntasan hasil belajar IPS siswa mencapai 80%. G. Data dan Sumber Data Sumber data diperoleh dari siswa siswi kelas MI Al Masthuriyah Bekasi. dan data yang diperoleh berupa situasi dan suasana kelas saat proses pembelajaran berlangsung dan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode Jigsaw. Sumber data yang diperlukan pada umumnya berasal dari tiga kelompok, yakni: a) Tenaga kependidikan, terutama guru, wali kelas, pembimbing, dan kepala sekolah. b) Siswa itu sendiri. c) Para orang tua siswa.11 H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu: 1. Instrumen Tes Tes adalah sejumlah tugas yang harus dikerjakan siswa dan berdasarkan pretasinya mengerjakan tugas-tugas tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang aspek-aspek tertentu dari kepribadian siswa. Aspekaspek tertentu yang dimaksud dapat berupa prestasi akademik, bakat, sikap, minat,dan lain-lain. Tes hasil belajar IPS siswa di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima bahan ajar dan untuk mengetahui dalam
pelajaran
peningkatan kemampuan kognitif
siswa
IPS khususnya materi ajar “Peristiwa Penting Dalam
Keluarga dan Dokumen Pribadi” melalui metode Jigsaw. Tes hasil belajar diberikan sebanyak dua kali setaip siklusnya, yang diawali dengan pre test (tes sebelum diadakan 11
Sudjana, N. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, cet14, 2009) h. 63
34
penelitian) dan diakhiri dengan post test (tes setelah selesai diberikan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw).
2. Instrumen Non Tes Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dilihat dari kerangka kerjanya, observasi dibedakan dua jenis, yaitu: 1. Observasi berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai observer telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan jelas dan tegas. 2. Observasi tak berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai observer tidak dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan observer hanya dibatasi oleh tujuan obervasi itu sendiri. Apabila dilihat dari teknis pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui tiga cara, yaitu: 1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diselidiki. 2. Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik teknik maupun alat tertentu. 3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara iktu ambil begian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.12 b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui peracakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara atau guru dengan orang yang diwawancarai atau peserta didik tanpa melalui perantara. 12
Arifin Z, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Teknik Prosedur (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, cet-5, 2013) h. 154
35
Wawancara tidak langsung adalah pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang lain atau media. Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya. Tujuan wawancara adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. 2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah. 3. Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.13 c. Skala Sikap Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun berupa objek-objek tertentu. Sikap mengacu kepada perbuatan atau perilaku seseorang, tetapi tidak berarti semua perbuatan identik dengan sikap. Perbuatan seseorang mungkin saja bertentangan dengan sikapnya. Guru perlu mengetahui norma-norma yang ada pada peserta didik, bahkan sikap peserta didik terhadap dunia sekitarnya, terutama terhadap mata pelajaran dan lingkungan sekolah. Jika terdapat sikap peserta didik yang negatif, guru perlu mencari suatu cara atau teknik tertentu untuk menempatkan sikap negatif itu menjadi sikap yang positif.
d. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas,suasana kelas,pengelolaan kelas,interaksi guru dengan siswa dan aspek lainnya yang perlu dicatat. Secara ringkas teknik instrument pengumpulan data seperti sudah dijelaskan diatas, dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:
13
Ibid, h. 158
36
PENILAIAN
Non Tes
Tes
Tes Lisan Skala Sikap Daftar Periksa (Checklist) Kuesioner Studi Kasus Portofolio
Tes Tertulis
Uraian Terbatas / tertutup / terstruktur bebas / terbuka
Tes Perbuatan
Objektif Pilihan ganda benar / salah menjodohkan isian singkat
Gambar 3.6 Ikhtisar Teknik Instrumen Pengumpulan Data I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, melakukan wawancara, membuat catatan lapangan, dan merekapitulasi nilai hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes pada setiap akhir siklus. Setelah semua data terkumpul penelitian bersama kolaborator (guru mata pelajaran IPS) melakukan analisis dan evaluasi data untuk membuat kesimpulan mengenai peningkatan hasil belajar IPS siswa juga tentang kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (trustworthiness) Study 1. Validitas Sebuah instrument penilaian dikatakan baik apabila memiliki validitas yang tinggi. Yang dimaksud validitas adalah kemampuan instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam
37
penilaian hasil belajar, biasanya ada tiga aspek yang hendak dinilai, yaitu aspek kognitif, aspek pskimotor, dan aspek afektif. Validitas adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Caranya adalah dengan membandingkan skor peserta didik yang didapat dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku. Misalnya, nilai ujian akhir semester peserta didik dalam salah satu mata pelajaran dibandingkan dengan nilai ujian akhir semester pada mata pelajaran yang lain.
2. Reliabilitas Instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila instrument tersebut dapat menghasilkan hasil pengukuran yang ajeg. Suatu tes dapat dikatakan reliable jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang disusun dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap sama. Instrumen disebut reliable mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Analisis data merupakan unsur penting dalam penelitian. Seluruh data yang telah terkumpul tidak akan berarti jika tidak dianalisis. Sebelum dianalisis, peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dari berbagai sumber. Peneliti lalu memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan
38
guru pada proses pembelajaran , catatan lapangan, dan respon siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif . Hasil analisis data akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian maupun proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini. Diakhir siklus peneliti menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai pos test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain Klasifikasi N-GAIN Besarnya Gain (g) Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Ideal – Skor Pre Test
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapan-tahapan dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan 80% maka penelitian dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
39
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Latar Penelitian 1.1 Sejarah Singkat MI Al Masthuriyah Bekasi Yayasan Pendidikan Islam Al Masthuriyah dirintis sejak tahun 1970. Pada saat itu aktifitas pendidikan yang dilakukan adalah Majlis Ta’lim / Pengajian dan Dakwah Islam yang dilakukan dari rumah ke rumah. Diawali dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 1980, kemudian mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs), barulah pada tahun 1988 Yayasan Pendidikan Al Masthuriyah Taman Kanak-Kanak (TK) guna pengembangan yayasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Sampai saat ini lembaga pendidikan Al Masthuriyah telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang menjalankan program pendidikan mulai dari jenjang Taman KanakKanak sampai dengan Madrasah Tsanawiyah. MI Al Masthuriyah adalah lembaga
pendidikan Islam
ditingkat dasar yang diselenggarakan oleh YPI Al Masthuriyah dibawah naungan Departemen Agama yang mempunyai keunggulan di bidang Agama Islam. Secara fisik citra yang ditampilkan adalah bernafaskan Islam, sehingga terkesan berwibawa, sejuk, rapih dan indah. Cerminan pokok yang ditampilkan MI Al Masthuriyah adalah Islami dan terkesan modern, serta dihuni oleh orang-orang yang dekat dengan Allah SWT, ramah terhadap sesame, santun, selalu tersenyum, serta peduli terhadap lingkungannya.
1.2 Letak Sekolah MI Al Masthuriyah berada dalam lingkungan perkampungan yang mayoritas masih berpenduduk pribumi, lembaga pendidikan Al Masthuriyah berlokasi di Jalan Cikunir Raya no. 49 Jakamulya Bekasi Selatan.
39
40
1.3 Struktur Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Wakasek 1. Kurikulum 2. Kesiswaan
Administrasi
Ka. TU
Ka. Perpustakaan
Dewan Guru
Ka. Lab IPA
Ka. Lab Komputer
BP/BK
Wali Kelas
Peserta Didik Gambar 4.7 Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi
Keterangan Struktur Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi tahun ajaran 2012/2013 Kepala sekolah
: Mukhsin, S.Ag
Wakasek Bagian Kurikulum
: Setiyowati, SE
Administrasi
: Acep Ismail, S.Pd
Ka. TU / Staff
: 1. Sabilillah 2. Neneng Ukh
Ka. Laboraturium Komputer
: Supriyadi
41
Ka. Perpustakaan
: Sri Mulyati, S.Pd.I
Ka. Laboratorium IPA
: Maesri, MS. S.Pd
BP / BK
: Taufik Hidayat, S.Pd
Wali Kelas I
: Evi Novianti dan Sri Sodakhah
Wali Kelas II
: Siti Fahriah dan Rosyadah
Wali Kelas III
: Riska Fauziah, S.Pd dan A. Fatah
Wali Kelas IV
: Ila Nafila, S.Pd dan Syifaurrahman
Wali Kelas V
: Abdul Halim, S.Pd.I
Wali Kelas VI
: Abdul Aziz
1.4 Data Kondisi Peserta Didik Jumlah peserta didik di MI Al Masthuriyah Bekasi, lima tahun terakhir mengalami peningkatan dan juga penurunan, seperti di jelaskan dalam tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Rekapitulasi Peserta Didik MI Al Masthuriyah Bekasi Tahun Ajaran 2009-2013 No Tahun Ajaran Jumlah Peserta didik Keterangan 1. 2. 3. 4. 5.
2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2011 2011 -2012 2012 - 2013
293 296 308 308 307
Jumlah peserta didik di MI Al Masthuriyah Bekasi untuk tahun ajaran 2012-2013 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik MI Al Masthuriyah Bekasi Tahun Ajaran 2012-2013 No. Kelas Rombel Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6.
I 2 II 2 III 2 IV 2 V 1 VI 1 Total Peserta Didik
41 14 33 29 20 24 161
24 30 28 19 24 21 146
65 44 61 48 44 45 307
42
1.5 Kegiatan-Kegiatan Siswa di Al Masthuriyah Bekasi a. Kegiatan Intra Kurikuler Kegiatan Intra Intra Kurikuler adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses belajar mengajar kelas dan alokasi waktu tertentu. Kegiatan Intra Kurikuler mengacu pada petunjuk pelaksanaan kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen Agama, dan secara keseluruhan terkait dengan materi pelajaran, jumlah kredit, dan jumlah pelajaran tertentu. Kegiatan Intra Kurikuler di MI Al Masthuriyah antara lain adalah: 1. Pembinaan minat baca, tulis dan hitung 2. Pembinaan kepribadian 3. Pembinaan peduli lingkungan 4. Pembinaan keterampilan 5. Apresiasi karya seni
b. Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan Ekstra Kurikuler bertujuan untuk agar peserta didik dapat lebih memperkaya dan memperluas wawasan, mendorong pembinaan nilai / sikap, serta memungkinkan penerapan lebih lanjut pelajaran yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dengan kurikulum, baik program inti maupun khusus. Kegiatan Ekstra Kurikuler yang ada di MI Al Masthuriyah Bekasi antara lain: 1. Pramuka 2. Seni Musik 3. Kursus Komputer (TIK) dan Internet 4. Drumband
c. Kegiatan Insidental Kegiatan incidental ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, pemakahaman, dan pengalaman kepada peserta didik tentang berbagai pengetahuan yang sekiranya menjadi kebutuhan peserta didik serta memiliki urgensi yang sangat tinggi bagi peserta
43
didik. Kegiatan incidental yang dilaksanakan di MI Al Masthuriyah Bekasi antara lain adalah: 1. Perkemahan / kemping yang dilaksanakan 1 kali dalam 2 tahun 2. Kegiatan keagamaan dan sosial seperti Tarhib Ramadhan, Buka puasa bersama, Mabit (Malam Bina Iman Taqwa), Baksos, Kegiatan Kerohanian (Maulid, Isra Mi’raj dan lain-lain), Pentas Seni dan Kreasi, Bea Siswa peserta didik yang berprestasi. 3. Studi Wisata yang dilaksanakan 1 kali dalam 2 tahun 4. Penyuluhan kesehatan peserta didik (golongan darah) yang dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun.
B. Analisis Data 1. Pra Siklus (Pra Penelitian) Sebelum penelitian peneliti mengadakan
pertemuan pada hari
senin tanggal 04 Februari 2013 dengan kepala sekolah MI Al Masthuriyah Bekasi. Dalam pertemuan itu menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Kepala sekolah memberikan ijin dan waktu penelitian akan dimulai tgl 05 Februari 2013. Peneliti berdiskusi dengan wali kelas II untuk meminta data tentang kelas II, yaitu data tentang kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam pengelompokan belajar dengan model yang akan dilaksanakan. Kelas II yang dijadikan sumber data penelitian. Data hasil belajar IPS kelas II tergolong masih rendah yaitu banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (KKM 70). Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1. Perencanaan tindakan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi (pengamatan) dan Pengumpulan Data 4. Refleksi Data yang peneliti peroleh pada setiap siklus, akan dikelolah dan dianalisa apakah sesuai target atau tidak. Apabila ada kendala dan kekurangan maka akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Penelitian ini
44
dilakukan di kelaa II MI Al Masthuriyah Bekasi dengan jumalah siswa 22 terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 2.
Siklus Penelitian Pertama tanggal 19 Februari 2013 Hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kendala yang ditemui dilapangan digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2013 di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi sebanyak 22 orang, terdiri dari 12
dengan jumlah siswa
orang laki-laki dan 10
orang
perempuan pada mata pelajaran IPS materi ajar “peristiwa penting dalam keluarga dan dokumen pribadi”. Penelitian
tindakan kelas ini dalam
setiap siklus dibagi dalam 4 (empat) tahapan yaitu: 1. Perencanaan tindakan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi dan Pengumpulan Data 4. Refleksi Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan 1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan. 2) Guru mempersiapkan alat peraga gambar macam-macam dokumen pribadi. 3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja. 4) Guru mempersiapkan lembaran pre test untuk pribadi dan lembar kerja siswa untuk kelompok. 5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total semua siswa 22 orang. 6) Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw.
45
b. Pelaksanaan tindakan 1). Sebelum di mulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “Nama-Nama Hari”, untuk menumbuhkan minat belajar dan konsentrasi siswa. 2). Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar macam-macam dokumen pribadi. 3). Pre test diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar “macam-macam dokumen pribadi”). 4). Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam dokumen pribadi” 5). Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) siswa kepada tiap-tiap kelompok asal. 6). Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan mengerjakan LKK yang diberikan. 7). Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK. 8). Guru
memantau
dan
memfasilitasi
peserta
didik
dan
mengingatkan kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap anggota kelompok. a). Untuk kelompok yang mendapat materi macam-macam dokumen pribadi, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi macam-macam dokumen pribadi.
Peserta didik yang telah paham membantu teman sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
46
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. b). Untuk kelompok yang mendapat materi benda-benda berharga, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi bendabenda berharga.
Peserta didik yang telah paham membantu teman sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing.
c). Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar pengetahuan. d). Peserta didik dalam setiap kelompok menanggapi dan mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya. e). Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada temannya 9). Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan jawaban LKK yang telah didiskusikan dan mempresentasikannya di depan kelas. 10). Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta didik. 11). Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus I. 12). Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Pengumpulan Data Dalam penelitian siklus I ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan
47
siswa dalam belajar melalui pengamatan yang di catat oleh observer. Pada siklus I ini, keaktifan guru belum begitu terlihat, juga keaktifan siswa dalam pembelajaran belum begitu terlihat, dibuktikan dengan masih banyaknya nilai hasil belajar IPS yang masih rendah, hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan semangat dan motivasi siswa, kurang dalam penggunaan media pembelajaran, kurang menguasai metode pembelajarn kooperatif tehnik Jigsaw dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam mempelajari kembali materi pelajaran. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I No. Komponen Yang Dinilai Skor Keterangan 1 2 3 4 √ 1. Apersepsi, salam dan mempersiapkan materi ajar √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP √ 4. Menggunakan media pembelajaran √ 5. Penjelasan metode pelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw √ 6. Penguasaan materi pembelajaran √ 7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √ 8. Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli √ 9. Berkeliling kelas, memantau kerja kelompok siswa √ 10. Menjawab pertanyaan siswa dan mengarahkan siswa sesuai dengan metode tehnik Jigsaw √ 11. Menarik kesimpulan √ 12. Memberikan evaluasi dan penghargaan kepada kelompok penampil terbaik √ 13. Berdoa dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya 29 Jumlah Skor Sedang
48
Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Interpretasi 32 ≥ 52 Tinggi 21 ≥ 31 Sedang < 20 Rendah
Aktifitas siswa pada siklus I dengan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw ini belum memuaskan karena guru masih kurang bisa membawa siswa untuk aktif menjawab pertanyaan, siswa masih banyak yang belum mengerti yang mana kelompok asal dan kelompok ahli, dan kurangnya guru memberikan siswa waktu untuk mempelajari materi yang akan ditanyakan oleh guru serta
masih
banyak siswa yang juga belum mengerti tentang metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw yang sedang mereka jalani. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus I seperti dijelaskan dalam tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Instrumen Pengamatan Aktivitas siswa Siklus I No. Komponen Yang Dinilai Skor 1 2 3 4 √ 1. Mempersiapkan diri untuk belajar 2. Mengerjakan tes awal (pre test) √ √ 3. Memperhatikan secara seksama penjelasan dari guru √ 4. Siswa membentuk kelompok memakai pola duduk sesuai dengan pola bangku Jigsaw √ 5. Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli √ 6. Membaca materi yang diberikan √ 7. Kooperatif dalam memberikan dan menjelaskan materi dari kelompok asal ke kelompok ahli kepada rekannya √ 8. Mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya √ 9. Keberanian menjawab pertanyaan 10. Siswa dapat menyelesaikan soal latihan pre √ test dan post test 23 Jumlah Skor
Keterangan
Sedang
49
Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
Interpretasi 32 ≥ 52 Tinggi 21 ≥ 31 Sedang < 20 Rendah
Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus I ini masih sangat rendah, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan penjelasan materi ajar dari guru yang masih kurang. Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus I Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah Nomor Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
Pre Test
Post Test
N- Gain
Interpretasi
50 70
60 80 60 70 70 70 85 60 90 70 75 70 60 70 75 70 70 60 70 70 90 70 1565 71,14
0,25 0,5 0,14 0,5 0,2 0,2 0,75 0,25 1 0,3 0,25 0,3 0,14 0,3 0,25 0,5 0,2 0,14 0,3 0,2 1 0,2 7,87 0,35
Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Tinggi Rendah
55 50 65 65 70 50 80 60 70 60
55 60 70 50 65
55 60 65 85 65 1375 62,50
54,54 31,81 13,63
Sedang
50
Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah : Siswa yang mendapat nilai rendah ada
: 12 siswa
Siswa yang mendapat nilai sedang ada
:
7 siswa
Siswa yang mendapat nilai tinggi ada
:
3 siswa +
Jumlah
: 22 siswa
Klasifikasi N-GAIN Besarnya Gain (g) g ≥ 0,7 0,3 ≤ g ≤ 0,7 g < 0,3
Interpretasi Tinggi Sedang Rendah
Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Ideal – Skor Pre Test Dalam siklus I ini kategori N gain masih terlihat hasil belajar dengan interpretasi sedang. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pre test dan post test siswa pada siklus I ini terlihat pada grafik gambar 4.8 berikut ini: 54.54 60 50 31.81
40 30
13.63 20 10 0 Rendah
Sedang
Tinggi
Gambar 4.8 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I
51
d. Refleksi Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tahnik Jigsaw, tampak sekali siswa masih terlalu kaku dan belum menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tertawa saat pelaksanaan metode tehnik Jigsaw berlangsung, kelompok ahli masih mendominasi kelompok asal, sedangkan kelompok asal belum bisa memahami materi ajar sepenuhnya, dan jawaban siswa masih banyak yang kurang memuaskan yang menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai apa yang di harapkan. Karena itu peneliti perlu melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan pada siklus dua. Hasil belajar IPS siswa pada siklus I baru mencapai 13%, sedangkan target hasil belajar IPS siswa adalah 80%, maka peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II 3.
Siklus
Penelitian Kedua tanggal 05 Maret 2013
Penelitian kedua dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa pada siklus I belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian tindakan kelas siklus I ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II. Kegiatan yang dilakukan di siklus kedua ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan 1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan. 2) Guru mempersiapkan alat peraga gambar macam-macam peristiwa penting dalam keluarga. 3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja. 4) Guru mempersiapkan lembaran pre test untuk pribadi dan lembar kerja siswa untuk kelompok. 5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III
52
berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total semua siswa 22 orang. 6) Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw
b. Pelaksanaan tindakan 1). Sebelum di mulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “satu-satu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan minat belajar dan konsentrasi siswa. 2). Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar macammacam peristiwa penting dalam keluarga. 3). Pre test diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar “macam-macam peristiwa penting dalam keluarga”). 4). Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam peristiwa penting dalam keluarga”. 5). Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) siswa kepada tiap-tiap kelompok asal. 6). Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan mengerjakan LKK yang diberikan. 7). Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK. 8). Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap anggota kelompok. a). Untuk kelompok yang mendapat materi peristiwa masa kecil yang menyenangkan, melakukan kegiatan:
53
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa masa kecil yang menyenangkan.
Peserta
didik
yang
telah
paham
membantu
teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. b). Untuk kelompok yang mendapat materi peristiwa masa kecil yang menyedihkan, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa masa kecil yang menyedihkan.
Peserta
didik
yang
telah
paham
membantu
teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. c). Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar pengetahuan. d). Peserta
didik
dalam
setiap
kelompok
menanggapi
dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya. e). Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada temannya 9). Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan
jawaban
LKK
yang
telah
didiskusikan
dan
mempresentasikannya di depan kelas. 10). Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan kesempatan bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta didik. 11). Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus II. 12). Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
54
c. Observasi dan Pengumpulan Data Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam belajar melalui pengamatan yang di catat oleh observer. Pada siklus II ini, keaktifan guru sudah meningkat, juga keaktifan siswa dalam pembelajaran sudah meningkat, dibuktikan dengan meningkatnya nilai hasil belajar IPS, hal ini terjadi karena guru dapat membangkitkan semangat dan motivasi siswa, penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dan menarik, guru menguasai metode pembelajarn kooperatif tehnik Jigsaw dan guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam mempelajari kembali materi pelajaran. Pembagian kelompok asal dan ahli juga sudah berjalan dengan baik, hal ini disebabkan siswa sudah memahami pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II No. Komponen Yang Dinilai Skor Keterangan 1 2 3 4 √ 1. Apersepsi, salam dan mempersiapkan materi ajar √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran √ sesuai RPP √ 4. Menggunakan media pembelajaran √ 5. Penjelasan metode pelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw √ 6. Penguasaan materi pembelajaran √ 7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √ 8. Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli √ 9. Berkeliling kelas, memantau kerja kelompok siswa √ 10. Menjawab pertanyaan siswa dan mengarahkan siswa sesuai dengan
55
11. 12. 13.
metode tehnik Jigsaw Menarik kesimpulan Memberikan evaluasi dan penghargaan kepada kelompok penampil terbaik Berdoa dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya Jumlah Skor Keterangan : 1 = Kurang 2 = cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
√ √ √ 47
Tinggi
Interpretasi 32 ≥ 52 Tinggi 21 ≥ 31 Sedang < 20 Rendah
Aktifitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw ini meningkat karena guru bisa membawa siswa untuk aktif menjawab pertanyaan, siswa sudah mengerti yang mana kelompok asal dan kelompok ahli, dan guru memberikan siswa waktu yang cukup untuk mempelajari materi yang akan ditanyakan oleh guru serta siswa sudah
mengerti tentang metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw yang sedang mereka jalani. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Instrumen Pengamatan Aktivitas siswa Siklus II No.
Komponen Yang Dinilai 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mempersiapkan diri untuk belajar Mengerjakan tes awal (pre test) Memperhatikan secara seksama penjelasan dari guru Siswa membentuk kelompok memakai pola duduk sesuai dengan pola bangku Jigsaw Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Membaca materi yang diberikan Kooperatif dalam memberikan dan menjelaskan materi dari kelompok asal ke kelompok ahli kepada rekannya
Skor 2 3 √ √ √
Keterangan 4
√ √ √ √
56
8. 9. 10.
√
Mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya Keberanian menjawab pertanyaan Siswa dapat menyelesaikan soal latihan pre test dan post test Jumlah Skor Keterangan : 1 = Kurang 2 = cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
√ √ 35
Tinggi
Interpretasi 32 ≥ 52 Tinggi 21 ≥ 31 Sedang < 20 Rendah
Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus II sudah mengalami peningkatan, karena siswa sudah memahami tentang materi ajar, dan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus II ini dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus II Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah Nomor Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pre Test
Post Test
N- Gain
Interpretasi
60 80
70 90 90 70 90 90 90 90 70 90 85 90 85 90 85 70 90 90 90 85
0,3 1 1 0,2 1 1 1 1 0,3 1 0,75 1 0,75 1 0,75 0,3 1 1 1 0,75
Sedang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
85 65 75 65
85 85 60 70 70 75 70 65 70 60 70 70 70 70
57
21 22 Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
85 70 1575 71,59
90 85 1875 85,23
1 0,75 17,85 0,81
Tinggi Tinggi Tinggi
4,54 13,63 81,81
Keterangan : Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah : Siswa yang mendapat nilai rendah ada
: 1 siswa
Siswa yang mendapat nilai sedang ada
: 3 siswa
Siswa yang mendapat nilai tinggi ada
: 18 siswa +
Jumlah
: 22 siswa
Klasifikasi N-GAIN Besarnya Gain (g) Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Ideal – Skor Pre Test Dalam siklus II ini kategori N gain terlihat hasil belajar dengan interpretasi Tinggi. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pre test dan post test siswa pada siklus II ini terlihat pada grafik gambar 4.9 berikut ini:
58
81.81 90 80 70 60 50 40 13.63
30 20
4.54
10 0 Rendah
Sedang
Tinggi
Gambar 4.9 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II
d. Refleksi Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang di capai sudah memuaskan, hal ini di karenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, tampak sekali siswa antusias dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca materi, dan seriua ketika pelaksanaan metode tehnik Jigsaw berlangsung, kelompok ahli tidak mendominasi kelompok asal, sedangkan kelompok asal sudah bisa memahami materi ajar sepenuhnya, dan jawaban siswa sudah memuaskan sehingga hasil belajar siswa mencapai seperti apa yang di harapkan. Karena itu peneliti merasa cukup melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, dan tidak akan melakukan tindakan pada siklus tiga. Hasil belajar IPS siswa pada siklus II sudah mencapai 81,81%, sedangkan target hasil belajar IPS siswa adalah 80%, maka peneliti memutuskan untuk mengakhiri pendelitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II saja.
59
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dari dua siklus yang dilakukan dari tanggal 05 Februari
2013 sampai 19 Maret 2013 di kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, terlihat adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini pada setiap siklus yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan mengalami perubahan yang disebabkan adanya perubahan sikap siswa dan hasil belajar IPS siswa. Pada siklus I persentase aktivitas guru secara keseluruhan baru mencapai 55,76%, persentase aktivitas siswa secara keseluruhan 57,5%, dan siswa yang mencapai nilai 60 keatas atau siswa yang tuntas hanya 3 orang (13,63%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 atau siswa yang belum tuntas sebanyak 12 orang (54,54%), dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dengan memakai penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,35 dengan kategori sedang. (KKM 70). Pada siklus I peneliti dan guru kolaborasi menganalisa penyebab hasil evaluasi masih rendah yaitu karena: 1). proses pembelajaran belum begitu terarah karena penerapan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw belum efektif 2). siswa tidak terbiasa belajar dalam kelompok sehingga dalam mengerjakan tugas kelompok masing-masing siswa masih mementingkan diri sendiri dari pada anggota kelompok lainnya 3). penjelasan guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang mengerti apa yang disampaikan guru dan siswa belum mengerti dan memahami mana yang disebut kelompok asal dan mana yang disebut kelompok ahli. Sedangkan target yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa mencapai 80 %, namun pada siklus I ini hasil belajar siswa baru mencapai 13,63%, maka perlu diberikan perlakuan siklus II. Pada siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,38%, persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 87,5% dan hasil evaluasi siswa
60
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar mencapai 18 orang (81,81%), jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang (4,54%), dan ratarata yang diperoleh pada siklus II dengan memakai penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,81 dengan kategori tinggi. (KKM 70). Pada siklus II hasil evaluasi masih sudah memuaskan karena: 1). masih siswa sudah mengerti materi pelajaran dalam masing-masing kelompok sehingga pada saat mengerjakan tugas kelompok siswa dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. 2). pada saat diskusi tidak ada yang mengganggu teman. 3). keaktifan kelompok tidak didominasi lagi oleh anak yang pintar saja. 4). Pembagian kelompok asal dan kelompok ahli berjalaan dengan baik. Target yang diharapkan pada siklus II ini adalah hasil belajar IPS siswa mencapai 80% dan hasil yang didapat pada siklus II ini mencapai 82%. Karena hasil pada penelitian tindakan kelas di siklus II ini sudah mencapai hasil yang diharapkan, maka peneliti memutuskan untuk mengakhiri penenlitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II saja.
61
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dikelas II MI Al Masthuriyah Bekasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi. Metode pembelajaran teknik Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Dalam menerapkan model pembelajaran tipe ini, disaat kerja kelompok peneliti lebih menekankan guru harus memperhatikan, mendengarkan, dan membimbing siswa dalam kerja kelompok dan memberikan reward (hadiah / pujian) bagi siswa yang bekerja dengan baik. Pembagian anggota kelompok juga harus diperhatikan, agar dalam satu kelompok tidak didominasi oleh siswa yang cerdas saja.
B. Implikasi Dari penelitian yang telah dilakukan dapat implikasi yang ditemukan peneliti simpulkan sebagai berikut : 1. Pada siklus I persentase aktivitas guru secara keseluruhan baru mencapai 55,76%, persentase aktivitas siswa secara keseluruhan 57,5%, dan siswa yang mencapai nilai 60 keatas atau siswa yang tuntas hanya 3 orang (13,63%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 atau siswa yang belum tuntas sebanyak 12 orang (54,54%), dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dan rata-rat yang diperoleh pada siklus I dengan memakai penghitunganN-gain didapatkan nilai 0,35 dengan kategori sedang. (KKM70). 2. Pada siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,38%, persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 87,5% dan hasil evaluasi siswa 61
62
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar mencapai 18 orang (81,81%), jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang (4,54%), dan ratarata yang diperoleh pada siklus II dengan memakai penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,81 dengan kategori tinggi. (KKM 70). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi.pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif yang aktif, efektif dan sistematis yang dilaksanakan dalam 2 siklus dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPS materi “Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi” di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi.
C. Saran a. Manfaat Teoritis: Diharapkan penelitian ini sebagai masukan untuk menambah serta memperkaya pengetahuan dan metode mengajar khususnya dalam pelajaran IPS. b. Manfaat Praktis: 1. Bagi siswa: Memudahkan siswa dalam mengembangkan ketrampilan berpikir dalam pemahaman konsep-konsep IPS, melalui pembelajaran kooperatif sehingga dapat meningkatnya hasil belajar IPS siswa. 2. Bagi guru: Guru memiliki kreatifitas dalam mengembangkan model pembelajaran, strategi, metode dan dapat menciptakan media pembelajaran IPS. 3. Bagi sekolah: Tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
63
64
DAFTAR PUSTAKA
Abdul M. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, cet8, 2011. Amri S. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pusta Karya, 2010. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya cet-5, 2013. Budiningsih A. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Darwyan dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media cet-1, 2009. Dinar W. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks, 2008. Faisal S. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007. Fatra M dkk. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. cet-1: 2010. Hamzah dkk. Belajar dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012. Hartono R. Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Jakarta: Diva Press, 2010. Hisnu, T. Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD/MI kelas II, Depdiknas. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Depag, 2009. Muhadi. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Shira Media, 2011. Muslich M. Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: 2010. Nana S.
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989. PLPG Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24. Universitas Negeri Makassar, 2009. Ratna Y, dkk. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka, cet-1, 2011. Rozak, dkk. Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang Pendidikan, cet-1, Jakarta: 2010.
64
65
Sabri A. Psikologi Pendidikan.Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2010. Sanjaya W. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: kencana, 2011. Sapriya dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS, 2006. Supriatna, dkk. Pendidikan IPS di SD.Bandung: UPI PRESS, 2008. Supardan D. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi aksara, 2009.
66
LAMPIRAN
67 KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010 01 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/145/2013 Lamp. : Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 05 Maret 2013
Kepada Yth. Fauzan, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama NIM Jurusan Semester Judul Skripsi
: Siti Fahriah : 809018300832 : PGMI DUAL MODE : VIII (Delapan) : Upaya meningkatan hasil belajar Ips Melalui pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw siswa Di kelas II MI AL Masthuriyah Bekasi
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 Maret 2013, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
68 KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010 01 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/146/2013 Lamp. : Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 19 Februari 2013
Kepada Yth. Kepala sekolah MI Al Masthuriyah Bpk Mukhsin, S.Ag Di Tempat Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama NIM Jurusan Semester Tahun Akademik Judul Skripsi
: : : : : :
Siti Fahriah 809018300832 PGMI DUAL MODE VIII (Delapan) 2012/2013 Upaya meningkatkan hasil belajar ips Melalui pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw siswa kelas II MI AL Masthuriyah Bekasi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang bapak pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan Penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan 4. Mahasiswa yang bersangkutan
69
SURAT KETERANGAN No. 003/MI.AM/III/2013 Yang bertanda tangan dibawah ini, kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Masthuriyah, menerangkan bahwa Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang identitasnya sebagai berikut: Nama
: SITI FAHRIAH
NIM
: 809018300832
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Semester
: VIII (Delapan)
Tahun Akademik
: 2012 / 2013
Jenjang
: Strata Satu (S1)
Adalah benar telah melaksanakan penelitian pada sekolah/madrasah kami mulai tanggal 19 Februari sampai 19 Maret 2013 guna mendapatkan data yang diperlukan sebagai bahan penyusunan skripsi/tugas akhir yang berjudul: UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK JIGSAW SISWA KELAS II MI AL MASTHURIYAH BEKASI Demikianlah Surat Keterangan ini kami buat dan kami sampaikan kepada yang bersangkutan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bekasi, 20 Maret 2013 Kepala Madrasah
Mukhsin, S.Ag.
70
Lampiran 4.
Lembar Observasi Siswa Siklus I
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA Mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran MI Al Masthuriyah Bekasi / II Peristiwa Penting Dalam Keluarga Selasa 19 Feburari 2013 07.05 – 08.15 Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda SIKLUS I No. Pernyataan SKOR 1 2 3 4 1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √ 2. Siswa mengajukan pertanyaan terkait materi √ pembelajaran 3. Siswa menjawab pertanyaan terkait materi √ pembelajaran yang diajukan guru atau temannya 4. Siswa mengemukakan ide yang terkait materi √ pembelajaran 5. Siswa memperlihatkan kesungguhan dalam √ mengerjakan tugas 6. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan metode √ kooperatif tehnik Jigsaw untuk menyelesaikan tugasnya 7. Setiap kelompok ahli saling kooperatif mengajarkan √ kelompok asal 8. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya √ Jumlah 10 12 Nilai Akhir 22 Rata-rata Sedang Tujuan Sekolah/kelas Materi Hari/tanggal Waktu Petunjuk
: : : : : :
Pengamat Siti Fahriah Keterangan Skor :
1 2 3 4
= kurang = sedang = baik = sangat baik
Interpretasi 26 ≥ 32 Tinggi 21 ≥ 25 Sedang < 20 Kurang
71
Lampiran 5. Lembar Observasi Guru Siklus I Lembar Observasi Guru Dalam KBM Tujuan Sekolah/kelas Materi Hari/tanggal Waktu NO 1.
2.
3.
4.
5.
6.
: : : : :
Mengamati keterampilan guru selama proses pembelajaran MI Al Masthuriyah Bekasi / II Peristiwa Penting Dalam Keluarga Selasa 19 Feburari 2013 07.05 – 08.15 ASPEK YANG DIAMATI NILAI 1 2 3 Keterampilan Membuka Pelajaran : a. Salam, membaca doa, mengecek kehadiran siswa √ b. Menyampaikan materi ajar √ c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ d. Memberikan pre test √ Keterampilan Interaksi Dalam Pembelajaran a. Keterampilan menjelaskan materi dan membentuk kelompok kooperatif tehnik Jigsaw b. Kejelasan menyampaikan materi ajar c. Memakai alat peraga / media pembelajaran d. Membentuk kelompok e. Memberikan nomor kelompok untuk kelompok asal dan kelompok ahli Kegiatan Dalam Metode Kooperatif Tehnik Jigsaw a. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompoknya b. Berkeliling kelas memantau kerja kelompok siswa c. Mengambil nomor secara acak, dan memanggil kelompok yang mendapat nomor tersebut untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Keterampilan Bertanya a. Penyebaran pertanyaan b. Pemindahan giliran dari kelompok satu ke kelompok yang lain c. Pemberian waktu berfikir Keterampilan Memberi Penguat a. Penguatan Verbal b. Penguatan Non Verbal Keterampilan Menggunakan Waktu a. Menggunakan waktu secara efektif dan proposional dalam setiap kelompok Jigsaw b. Memulai dan mengakhiri pelajaran sesuai jadwal
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
4
72
7.
Keterampilan Menutup Pelajaran a. Mengulang kembali materi yang telah diajarkan b. Membubarkan kelompok Jigsaw c. Memberikan post test d. Membaca doa dan salam JUMLAH SKOR KATEGORI
√ √ √ √ 56 Sedang Pengamat Rosyadah
Keterangan Skor :
1 2 3 4
= kurang = sedang = baik = sangat baik
Interpretasi 72 ≥ 92 Tinggi 51 ≥ 71 Sedang < 50 Kurang
73
Lampiran 6. Lembar Catatan Lapangan Siswa Tujuan : Mengamati kegiatan aktifitas siswa selama proses pembelajaran Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II Materi : Peristiwa Penting Dalam Keluarga Hari/tanggal : Selasa 19 Febuari 2013 Waktu : 07.05 – 08.15 Siklus. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
I.
Menyelesaikan soal pre test
Siswa AM, DS tidak serius mengerjakan soal dan hanya menggangu teman yang lain.
Membentuk kelompok dengan metode kooperatif tehnik Jigsaw
Siswa FH, Z selalu mengganggu teman dalam berdiskusi dan tidak mengerjakan tugas dengan tekun Siswa ST, AZ, tidak antusias dalam kerja kelompok
Kooperatif dalam diskusi kelompok
Mempresentasikan
Siswa MY, KH tidak berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Menyelesaikan Post test
Tidak semua siswa antusias dan bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan
Guru kurang memotivasi siswa dan terlalu cepat dalam menjelaskan, jadi ada sebagian siswa yang tidak paham dan tidak mengerjakan pre test dengan serius. Guru kurang perhatian kepada semua siswa, jadi karena tidak diperhatikan maka siswa mencari perhatian guru. Masih ada sebagian siswa yang masih memilih teman dalam kerja kelompok, dan belum bisa memahami mana kelompok asal dan kelompok ahli, guru lalu memberikan pengarahan kepada siswa Kurangnya motivasi dan reward dari guru, guru lalu memberikan motivasi dan reward kepada siswa tersebut. Pembelajaran dengan metode kooperatif tehnik Jigsaw belum berhasil dilaksanakan dengan baik. Pengamat Siti Fahriah
74
Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa Siklus II INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA Mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran MI Al Masthuriyah Bekasi / II Dokumen Pribadi Selasa 05 Maret 2013 07.05 – 08.15 Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda SIKLUS I No. Pernyataan SKOR 1 2 3 4 1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √ 2. Siswa mengajukan pertanyaan terkait materi √ pembelajaran 3. Siswa menjawab pertanyaan terkait materi √ pembelajaran yang diajukan guru atau temannya 4. Siswa mengemukakan ide yang terkait materi √ pembelajaran 5. Siswa memperlihatkan kesungguhan dalam √ mengerjakan tugas 6. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan metode √ kooperatif tehnik Jigsaw untuk menyelesaikan tugasnya 7. Setiap kelompok ahli saling kooperatif mengajarkan √ kelompok asal 8. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya √ Jumlah 15 12 Nilai Akhir 27 Rata-rata Tinggi Tujuan Sekolah/kelas Materi Hari/tanggal Waktu Petunjuk
: : ; : : :
Pengamat Siti Fahriah Keterangan Skor :
1 2 3 4
= kurang = sedang = baik = sangat baik
Interpretasi 26 ≥ 32 Tinggi 21 ≥ 25 Sedang < 20 Kurang
75
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II Lembar Observasi Guru Dalam KBM Tujuan Sekolah/kelas Materi Hari/tanggal Waktu NO 1.
2.
3.
4.
5.
6.
: : : : :
Mengamati keterampilan guru selama proses pembelajaran MI Al Masthuriyah Bekasi / II Dokumen Pribadi Selasa 05 Maret 2013 07.05 – 08.15 ASPEK YANG DIAMATI NILAI 1 2 3 Keterampilan Membuka Pelajaran : a. Salam, membaca doa, mengecek kehadiran siswa √ b. Menyampaikan materi ajar √ c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ d. Memberikan pre test √ Keterampilan Interaksi Dalam Pembelajaran a. Keterampilan menjelaskan materi dan membentuk kelompok kooperatif tehnik Jigsaw b. Kejelasan menyampaikan materi ajar c. Memakai alat peraga / media pembelajaran d. Membentuk kelompok e. Memberikan nomor kelompok untuk kelompok asal dan kelompok ahli
√ √ √ √ √
Kegiatan Dalam Metode Kooperatif Tehnik Jigsaw a. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompoknya b. Berkeliling kelas memantau kerja kelompok siswa c. Mengambil nomor secara acak, dan memanggil kelompok yang mendapat nomor tersebut untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
√ √ √
Keterampilan Bertanya a. Penyebaran pertanyaan b. Pemindahan giliran dari kelompok satu ke kelompok yang lain c. Pemberian waktu berfikir Keterampilan Memberi Penguat a. Penguatan Verbal b. Penguatan Non Verbal Keterampilan Menggunakan Waktu a. Menggunakan waktu secara efektif dan proposional dalam setiap kelompok Jigsaw b. Memulai dan mengakhiri pelajaran sesuai jadwal
4
√ √ √ √ √ √ √
76
7.
Keterampilan Menutup Pelajaran a. Mengulang kembali materi yang telah diajarkan b. Membubarkan kelompok Jigsaw c. Memberikan post test d. Membaca doa dan salam JUMLAH SKOR KATEGORI
√ √ √ √ 75 Tinggi Pengamat Rosyadah
Keterangan Skor :
1 2 3 4
= kurang = sedang = baik = sangat baik
Interpretasi 72 ≥ 92 Tinggi 51 ≥ 71 Sedang < 50 Kurang
77
Lampiran 9. Lembar Catatan Lapangan Siswa Tujuan : Mengamati kegiatan aktifitas siswa selama proses pembelajaran Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II Materi : Dokumen Pribadi Hari/tanggal : Selasa 05 Maret 2013 Waktu : 07.05 – 08.15 Siklus. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
II.
Menyelesaikan soal pre test
Semua siswa serius mengerjakan soal
Membentuk kelompok dengan metode kooperatif tehnik Jigsaw Kooperatif dalam diskusi kelompok
Semua siswa antusias membentuk kelompok, berdiskusi dan mengerjakan tugas dengan tekun Semua siswa antusias dalam kerja kelompok
Mempresentasikan
Siswa berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas semua siswa antusias dan bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan
Menyelesaikan Post test
Guru dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga siswa dapat mengerjakan pre test dengan serius. Guru perhatian kepada semua siswa, dan memantau jalannya diskusi kelompok Siswa sudah tebiasa dengan metode kooperatif tehnik Jigsaw dan sudah bisa memahami mana kelompok asal dan kelompok ahli, guru selalu memberikan pengarahan kepada siswa guru selalu memberikan motivasi dan reward kepada siswa tersebut. Pembelajaran dengan metode kooperatif tehnik Jigsaw berhasil dilaksanakan dengan baik. Pengamat Siti Fahriah
78
Lampiran 10. Lembar Wawancara Dengan Siswa Wawancara 1 dengan siswa nilai rendah. Guru
: Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS hari ini ?
Siswa
: Biasa saja
Guru
: Apakah kamu mengerjakan semua tugas yang telah diberikan ?
Siswa
: Ya, tapi tidak semua.
Guru
: Apakah kamu mengalami kesulitan dengan mengerjakan tugas secara berkelompok ?
Siswa
: Ya, karena kelompok didominasi dengan anak yang pintar saja, jadi saya tidak ikut mengerjakan tugas yang diberikan. Saya juga belum memahami apa itu metode Jigsaw. Tetapi saya senang karena guru memperhatikan saya selama pembelajaran berlangsung.
Wawancara 2 dengan siswa nilai sedang. Guru
: Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS hari ini ?
Siswa
: Senang.
Guru
: Apakah kamu mengerjakan semua tugas yang telah diberikan ?
Siswa
: Ya, tapi tidak semua.
Guru
: Apakah kamu mengalami kesulitan dengan mengerjakan tugas secara berkelompok ?
Siswa
: Ya, karena penjelasan guru terlalu cepat, dalam kerja kelompok tidak semua mau bekerja. Saya juga belum paham yang dimaksud dengan kelompok ahli dan kelompok asal. Saya juga senang belajarnya tidak seperti biasa, bisa pindah-pindah duduknya.
Wawancara 1 dengan siswa nilai tinggi. Guru
: Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS hari ini ?
Siswa
: Ya, karena saya bisa berdiskusi dan bekerja kelompok dengan metode kooperatif tehnik Jigsaw yang selama ini saya belum pernah saya lakukan.
Guru
: Apakah kamu mengerjakan semua tugas yang telah diberikan ?
79
Siswa
: Ya, tapi tidak semua tugas karena kerja kelompok jadi berbagi dengan teman yang lain.
Guru
: Apakah kamu mengalami kesulitan dengan mengerjakan tugas secara berkelompok ?
Siswa
: Tidak, saya senang karena tugas yang diberikan menjadi ringan kalau dikerjakan bersama-sama. Saya juga senang saya termasuk kedalam kelompok ahli. Semoga setiap hari guru dalam mengajar metodenya selalu berbeda, jadi senang belajarnya.
Interpretasi hasil wawancara Dari hasil wawancara diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut : 1. Siswa yang pintar banyak mendominasi dalam mengerjakan tugas kelompok. 2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam bekerja kelompok, 3. Siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran. 4. Sebagian siswa kurang tertarik dengan pelajaran IPS. 5. Siswa merasa senang jika guru dalam mengajar menggunakan metode yang berbeda-beda. 6. Siswa merasa senang jika guru memberikan reward kepada siswa yang berprestasi
80
Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: MI Al Masthuriyah
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: II/I
Pertemuan ke
: Pertama
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
I. Kompetensi Dasar 1.1 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
II. Indikator 1. Menunjukkan dokumen diri dan keluarga 2. Menyebutkan contoh-contoh dokumen diri dan keluarga 3. Menjelaskan cara merawat dokumen pribadi
III. Tujuan Pembelajaran Setelah mengamati alat peraga, memakai metode kooperatif tehnik Jigsaw, berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari guru: 1. Siswa dapat menunjukkan dokumen diri dan keluarga (kerja keras, gemar membaca) 2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh dokumen diri dan keluarga (kreatif, gemar membaca) 3. Siswa dapat menjelaskan cara merawat dokumen pribadi (kreatif, kerja keras)
IV. Materi Pembelajaran: Dokumen Diri dan Benda Berharga (terlampir) V. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran JIgsaw
81
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
PemberianTugas
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit) 1. Guru mengucap salam dan tegur sapa, mengecek kehadiran siswa, dan membaca do’a bersama. 2. Guru menyiapkan RPP dan materi ajar “Macam-Macam Dokumen Diri”, media pembelajaran, lembaran pre test, LKK, dan lembaran observasi. 3. Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja. 4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total semua siswa 22 orang. 5. Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw
B. Kegiatan Inti (50 menit) B.1 Eksplorasi (15 menit) 1. Memotivasi siswa dan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “satusatu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan minat belajar dan konsentrasi siswa. 2. Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar “Macam-Macam Dokumen Diri dan Benda Berharga” 3. Guru lalu menerangkan materi ajar “Macam-Macam Dokumen Diri dan Benda Berharga”
82
B.2 Elaborasi (30 menit) 1.
Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.Tiap anggota kelompok diberikan nomor.
2.
Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) siswa kepada tiap-tiap kelompok asal.
3.
Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau pertanyaan
yang
berbeda.
Peserta
didik
mencermati
dan
mengerjakan LKK yang diberikan. 4.
Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK.
5.
Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap anggota kelompok.
a). Untuk kelompok yang mendapat materi “macam-macam dokumen diri” melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi macammacam dokumen diri.
Peserta
didik
yang
telah
paham
membantu
teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. b). Untuk kelompok yang mendapat materi “benda-benda berharga”, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi benda-benda berharga.
Peserta
didik
yang
telah
paham
membantu
teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali
83
kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. c)
Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar pengetahuan.
d) Peserta
didik
dalam
setiap
kelompok
menanggapi
dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya. e)
Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada temannya
6.
Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan
jawaban
LKK
yang
telah
didiskusikan
dan
mempresentasikannya di depan kelas.
B.3 Konfirmasi (5 menit) 1.
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta didik.
C. Kegiatan Penutup (10 Menit) 1. Guru membubarkan kelompok jigsaw, semua siswa kembali ke tempat duduk semula 2. Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus I. 3. Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya tentang peristiwa penting dalam keluarga.
VII. Media / Alat dan Sumber Belajar Buku IPS, untuk SD/MI kelas II semester I,. Kuswanto dkk, BSE Pusat Perbukuan, Jakarta: 2008 LKS IPS REIS untuk kelas II, Karmawan A, CV. Pustaka Mulia, Jakarta 2010
84
Gambar / Poster macam-macam peristiwa penting dalam keluarga Lembar Observasi, Pre test dan LKK VIII. Penilaian No
Indikator Pencapaian
1.
1.1Memelihara dokumen dan
koleksi
benda
berharga miliknya
Teknik Penilaian Penilaian Non Tes, pre test dan post test Penilaian Sikap (pengamatan perilaku), dan Penilaian keberanian dalam mengeluarkan pendapat Tes Lisan dan Tertulis
Bentuk Instrumen Penilaian Observasi, Kooperatif Diskusi Kelompok Metode Jigsaw
Instrumen Bentuk Pilihan Ganda Uraian Singkat Tes Unjuk Kerja
IX. Kriteria Ketuntasan Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Masthuriyah Bekasi.
Mengetahui Kepala Sekolah
Bekasi, 19 Februari 2013
MI Al Masthuriyah Bekasi
Guru bidang studi IPS
( Mukhsin, S.Ag )
( Siti Fahriah )
85
Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: MI Al Masthuriyah
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: II / I
Pertemuan ke
: Kedua
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
I. Kompetensi Dasar 1.3 Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
II. Indikator 1. Mengidentifikasi peristiwa penting dalam keluarga 2. Menjelaskan peristiwa penting dalam keluarga 3. Menyebutkan contoh-contoh peristiwa penting dalam keluarga
III. Tujuan Pembelajaran Setelah mengamati alat peraga, memakai metode kooperatif tehnik Jigsaw, berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari guru : 1. Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa penting dalam keluarga (kerja keras, gemar membaca) 2. Siswa dapat menjelaskan peristiwa penting dalam keluarga (kerja keras, gemar membaca) 3. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh peristiwa penting dalam keluarga (kreatif, kerja keras)
86
IV. Materi Pembelajaran Peristiwa-Peristiwa Penting Dalam Keluarga (materi ajar terlampir) V. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran JIgsaw
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
PemberianTugas
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit) 1. Guru mengucap salam dan tegur sapa, mengecek kehadiran siswa, dan membaca do’a bersama. 2. Guru menyiapkan RPP dan materi ajar “macam-macam peristiwa penting dalam keluarga”, media pembelajaran, lembaran pre test, LKK, dan lembaran observasi. 3. Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja. 4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total semua siswa 22 orang. 5. Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw B. Kegiatan Inti (50 menit) B.1 Eksplorasi (15 menit) 1. Memotivasi siswa dan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “satusatu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan minat belajar dan konsentrasi siswa. 2. Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar macammacam peristiwa penting dalam keluarga.
87
3. Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam peristiwa penting dalam keluarga”.
B.2 Elaborasi (30 menit) 1.
Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.Tiap anggota kelompok diberikan nomor.
2.
Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) siswa kepada tiap-tiap kelompok asal.
3.
Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau pertanyaan
yang
berbeda.
Peserta
didik
mencermati
dan
mengerjakan LKK yang diberikan. 4.
Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK.
5.
Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap anggota kelompok.
a). Untuk kelompok yang mendapat materi “peristiwa masa kecil yang menyenangkan”, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa masa kecil yang menyenangkan.
Peserta
didik
yang
telah
paham
membantu
teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. b). Untuk kelompok yang mendapat materi “peristiwa masa kecil yang menyedihkan”, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa masa kecil yang menyedihkan.
88
Peserta
didik
yang
telah
paham
membantu
teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing. c)
Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar pengetahuan.
d) Peserta
didik
dalam
setiap
kelompok
menanggapi
dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya. e)
Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada temannya
6.
Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan
jawaban
LKK
yang
telah
didiskusikan
dan
mempresentasikannya di depan kelas.
B.3 Konfirmasi (5 menit) 1.
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta didik.
C. Kegiatan Penutup ( 10 Menit ) 1. Guru membubarkan kelompok jigsaw, semua siswa kembali ke tempat duduk semula 2. Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus II. 3. Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
89
VII. Media / Alat dan Sumber Belajar Buku IPS, untuk SD/MI kelas II semester I,. Kuswanto dkk, BSE Pusat Perbukuan, Jakarta: 2008 LKS IPS REIS untuk kelas II, Karmawan A, CV. Pustaka Mulia, Jakarta 2010 Gambar / Poster macam-macam peristiwa penting dalam keluarga Lembar Observasi, Pre test dan LKK VIII. Penilaian No
Indikator Pencapaian
1.
1.3 Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
Teknik Penilaian Penilaian Non Tes, pre test dan post test Penilaian Sikap (pengamatan perilaku), dan Penilaian keberanian dalam mengeluarkan pendapat Tes Lisan dan Tertulis
Bentuk Instrumen Penilaian Observasi, Kooperatif Diskusi Kelompok Metode Jigsaw
Instrumen Bentuk Pilihan Ganda Uraian Singkat Tes Unjuk Kerja
IX. Kriteria Ketuntasan Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Masthuriyah Bekasi.
Mengetahui Kepala Sekolah
Bekasi, 19 Februari 2013
MI Al Masthuriyah Bekasi
Guru bidang studi IPS
( Mukhsin, S.Ag )
( Siti Fahriah )
90
Lampiran 13. Materi Ajar Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Macam-Macam Dokumen Pribadi
“DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA”
1. Dokumen Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercatat dan dipakai sebagai bukti nyata. Dokumen dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Dokumen pribadi, seperti foto, akta kelahiran, piagam, ijazah, KTP, rapor, SIM, dan lain-lain. 2. Dokumen keluarga, seperti album, kartu keluarga, sertifikat rumah, dan lain-lain.
2. Koleksi Benda Berharga Koleksi benda berharga adalah benda-benda yang kita miliki yang dianggap mempunyai nilai tambah. Benda berharga dalam keluarga, antara lain :
91
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Televisi Mobil Lemari es ( kulkas ) Uang Jam dinding Perhiasan Telepon, dan lain-lain
1. Cara Memelihara Dokumen dan Koleksi Benda Berharga 1. Foto: dimasukkan album, disampul plastik, dimasukkan pigura. 2. Akta kelahiran, piagam, ijazah, KTP, Kartu Keluarga, SIM, dan STNK: dilaminating 3. Album, BPKB, kartu nikah, sertifikat, dan rapor: disampul 4. Patung, uang, piala, perhiasan: dimasukkan lemari 5. Guci, radio: diletakkan di atas buffet 6. Jam dinding ditempel di tembok
Cara menjaga kebersihannya: 1. Dokumen sebaiknya diperiksa satu bulan sekali atau dua bulan sekali 2. Benda-benda berharga dibersihkan minimal seminggu sekali.
Tujuan memelihara dokumen dan benda berharga: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dokumen tidak tercecer Dokumen terjaga kerapiannya Dokumen terjaga kebersihannya Dokumen awet dan tahan lama Dokumen tidak mudah rusak Dokumen tidak hilang Dokumen mudah diambil bila perlu.
Tempat Menyimpan dokumen dan Barang Berharga 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Map Dompet Album Lemari Buffet Kotak Koper, dan lain-lain.
92
Contoh Gambar Macam-Macam Dokumen
SIM C
NPWP PAJAK
RAPORT
AKTA KELAHIRAN
SIM C
BUKU NIKAH
93
KARTU KELUARGA
KTP
KTP
SERTIFIKAT
94
PERISTIWA PENTING DALAM KELUARGA SK : Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis. KD : Memahami dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita.
Keluarga adalah ikatan kekerabatan yang tersiri dari ayah, ibu, dan anak. Kadangkadang didalam keluarga ada kakek dan nenek serta pembantu. Di dalam sebuah keluarga tentu pernah mengalami peristiwa. Peristiwa adalah kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Peristiwa ada yang menyenangkan ada pula yang menyedihkan.
A. Peristiwa Menyenangkan. Peristiwa menyenangkan adalah peristiwa yang membuat kita tertawa. Peristiwa menyenangkan itu antara lain sebagai berikut. 1. Peristiwa lahirnya seorang anggota keluarga. 2. Pesta pernikahan. 3. Peristiwa khitanan. 4. Merayakan hari ulang tahun. 5. Merayakan hari raya/lebaran. 6. Peristiwa wisuda.
B. Peristiwa Menyedihkan. 1. Nilai di Rapor yang jelek. 2. Sakit. 3. Terjatuh dari sepeda. 4. Uang saku hilang.
C. Urutan Peristiwa Penting dalam Keluarga. Setiap keluarga mengalami peristiwa penting. Peristiwa penting dalam keluarga dimulai dari pernikahan. Peristiwa pernikahan ada yang meriah, ada juga yang sederhana. Setelah pernikahan, maka muncullah keluarga baru. Biasanya keluarga baru tersebut kemudian mempunya anak. Peristiwa kelahiran juga merupakan peristiwa yang menyenangkan.
95
Urutan kejadian dalam keluarga adalah sebagai berikut: Pernikahan
Ibu hamil
Anak lahir
masuk SD
Dikhitan
Adik belajar
Anak usia balita
masuk sekolah TK
Setiap peristiwa melalui beberapa urutan kejadian. Contohnya peristiwa pernikahan. Urutan pertama keluarga lelaki melamar gadis. Urutan kedua lamaran diterima. Kedua belah pihak menentukan hari dan tanggal pernikahan. Pesta pernikahan dilaksanakan. Urutan peristiwa penting dalam keluarga disebut kronologis
96
Lampiran 14. LKS PRE TEST DAN POST TEST SIKLUS I Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Surat yang tertulis sebagai bukti atau keterangan disebut …………… a. koleksi b. identitas c. dokumen 2. Yang bukan termasuk dokumen pribadi adalah ……….. a. KTP b. kartu keluarga c. SIM 3. Yang termasuk dokumen keluarga adalah …………… a. piagam penghargaan b. raport c. kartu keluarga 4. Dokumen yang berisi tentang identitas diri disebut …………. a. dokumen diri b. dokumen keluarga c. dokumen kerja 5. Ketika mengendarai mobil harus memiliki …………. a. STNK dan SIM b. SIM dan KTP c. STNK dan KTP 6. Dokumen pribadi yang berisi nilai hasil belajar disebut ……………… a. akta kelahiran b. raport c. piagam penghargaan 7. Surat bukti keterangan tentang kelahiran seseorang disebut …………. a. akta kelahiran b. buku nikah c. kartu keluarga 8. Kartu keluarga berisi catatan tentang …………. a. data-data tetangga b. data-data seluruh warga c. data-data anggota keluarga 9. Surat tanda tamat belajar disebut ……………… a. ijazah b. raport c. piagam penghargaan 10. Akta kelahiran agar tidak rusak sebaiknya ……… a. dibungkus b. diberi sampul c. dilaminating 11. Contoh dokumen pribadi adalah ……….. a. Raport b. Ijazah c. Semua Benar 12. Lulus dari sekolah mendapatkan …………… a. Ijazah b. KTP c. STNK 13. Ketika anak lahir, orang tua harus membuatkan … a. KTP b. SIM c. Akte Kelahiran
97
14. Kalau masih pelajar, kita memiliki kartu ………….. a. mahasiswa b. pelajar 15. Berapa lama jangka waktu KTP …. a. 2 tahun b. 3 tahun Kunci Jawaban pre test dan post tes siklus I 1. C
6. A
11. C
2. A
7. A
12. A
3. A
8. B
13. C
4. B
9. C
14. B
5. A
10. A
15. C
SKOR PENILAIAN Skor setiap soal = 6 Skor total
= 15 x 6 = 90
c. pajak c. 5 tahun
98
LEMBAR KERJA KELOMPOK ASAL SIKLUS I a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Dokumen yang hanya bisa dipergunakan oleh orang yang memilikinya disebut dokumen ..... Pribadi Kartu Tanda Penduduk atau KTP dikeluarkan oleh kantor .............. Kelurahan Untuk mengetahui nama-nama anggota keluarga dapat dilihat pada …. Kartu keluarga KTP, ijazah, STTB, perlu di laminating agar ....... Tidak cepat rusak Koleksi buku cerita yang kita miliki agar rapi dan awet sebaiknya disimpan di dalam ........... Lemari Album foto dipergunakan untuk menyimpan .............. foto Kita dapat melihat kembali kenangan-kenangan saat masih kecil melalui ........... album foto KTP diberikan kepada orang yang telah berumur ………… 17 tahun Akte kelahiran dibuat di kantor ...................catatan sipil Sebutkan 3 macam dokumen pribadi ! KTP, SIM, Akte Kelahiran
99
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI I Menyebutkan macam-macam dokumen pribadi 1. Sebutkan 3 macam dokumen pribadi ! KTP, SIM, Akte Kelahiran 2. Akte kelahiran dibuat di kantor ...................catatan sipil 3. Kartu Tanda Penduduk atau KTP dikeluarkan oleh kantor .............. Kelurahan 4. Dokumen yang hanya bisa dipergunakan oleh orang yang memilikinya disebut dokumen ..... Pribadi LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI II Menyebutkan cara-cara merawat dokumen pribadi 1. Sebutkan tempat menyimpan dokumen dan barang berharga …. Map, Dompet, Album, Lemari, Buffet, Kotak, Koper 2. Bagaimana cara merawat foto agar awet dan tidak cepat kotor ? dimasukan di dalam album, disimpan ditempat kering 3. Agar tidak cepat rusak Ijazah di .............. laminating 4. Koleksi buku cerita yang kita miliki agar rapi dan awet sebaiknya disimpan di dalam ........... Lemari
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI III Menyebutkan manfaat/kegunaan dokumen pribadi 1. Apa saja manfaat akta kelahiran bagi kamu ? (sebutkan 3) sebagai tanda lahir, untuk mengurus pendaftaran sekolah, untuk mengurus pembuatan KTP 2. Kita dapat melihat kembali kenangan-kenangan saat masih kecil melalui ............. album foto 3. Bukti prestasi belajar di sekolah bisa dilihat di ............ Raport 4. Untuk mengetahui nama-nama anggota keluarga dapat dilihat pada …. Kartu keluarga
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI IV Menyebutkan syarat-syarat memiliki SIM, STNK, KTP 1. Sebutkan syarat-syarat membuat SIM, KTP, STNK .........berumur 17 tahun 2. Kalau kita mengendarai motor, syaratnya kita membawa ..............SIM 3. KTP diberikan kepada orang yang telah berumur ………… 17 tahun 4. Apa kepanjangan dari KTP, SIM, STNK ……… Kartu Tanda Penduduk, Surat Izin Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan
100
Lampiran 15. LKS SIKLUS II SOAL PRE TEST DAN POST TEST Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Peristiwa ada yang menyenangkan dan ada yang …. a. Mengerikan b. Menakutkan
c. Menyedihkan
2. Masuk ke sekolah dasar termasuk pengalaman …. a. Menyenangkan
b. Menyedihkan
c. Pertama
3. Pengalaman menyenangkan akan membuat kita …. a. Bahagia
b. Menangis
c. Pusing
4. Pengalaman menyedihkan akan membuat kita … a. Bahagia
b. Menangis
c. Menyanyi
5. Dirawat dirumah sakit termasuk pengalaman …. a. Menyedihkan
b. Menyenangkan
6. Peristiwa menyenangkan membuat anggota keluarga . . . . a. bahagia b. sedih 7. Jatuh dari sepeda termasuk peristiwa . . . . a. tidak menyenangkan
b. kurang menyenangkan
c. Menakutkan c. menderita c. menyenangkan
8. Contoh peristiwa menyenangkan adalah . . . . a. kematian
b. kelahiran
c. sakit
9. Contoh peristiwa tidak menyenangkan adalah . . . . a. pernikahan
b. kelahiran
c. sakit
10. Ulang tahun dirayakan . . . tahun sekali. a. satu
b. dua
c. tiga
11. Meninggalnya orang tercinta harus kita . . . . a. biarkan
b. ikhlaskan
c. pedulikan
12. Ketika sakit kita baru merasakan pentingnya . . . . a. kesehatan
b. kekayaan
c. kehormatan
13. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah . . . . a. banyak tidur
b. makan yang bergizi
c. bermain sepanjang hari
14. Cerita yang disusun secara urut disebut . . . . a. lengkap
b. singkat
c. kronologis
15. Peristiwa yang menyenangkan sebaiknya . . . . a. dilupakan
b. dikenang
c. dibiarkan
101
Kunci Jawaban pre test dan post tes siklus II 1. C
6. A
11. B
2. A
7. A
12. A
3. A
8. B
13. B
4. B
9. C
14. C
5. A
10. A
15. B
SKOR PENILAIAN Skor setiap soal = 6 Skor total
= 15 x 6 = 90
102
LEMBAR KERJA KELOMPOK ASAL SIKLUS II 1. Peristiwa yang pernah dialami disebut juga ........ pengalaman 2. Kehabisan tiket kereta api , adalah pengalaman .... menyedihkan 3. Tidak naik kelas , adalah pengalaman …….. menyedihkan 4. Ulang tahun selalu diperingati setiap .................... satu tahun 5. Contoh peristiwa menyenangkan adalah ............ berlibur bersama keluarga 6. Peristiwa ada yang menyenangkan dan ada yang .... menyedihkan 7. Pengalaman menyenangkan akan membuat kita .... bahagia 8. Masuk ke sekolah dasar termasuk pengalaman .... menyenangkan 9. Dirawat di rumah sakit termasuk pengalaman .... menyedihkan 10. Sebutkan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam keluargamu ! Ulang tahun, rekreasi
103
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI I Menyebutkan Peristiwa masa kecil yang menyenangkan 1. Peristiwa yang pernah dialami disebut juga ........ pengalaman 2. Ulang tahun selalu diperingati setiap .................... satu tahun 3. Contoh peristiwa menyenangkan adalah ............ berlibur bersama keluarga 4. Dibelikan sepeda baru oleh ayah, termasuk pengalaman …… menyenangkan
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI II Menyebutkan Peristiwa masa kecil yang menyedihkan 1. Uangku jatuh di jalan, termasuk pengalaman ……….. menyedihkan 2. Jatuh dari pohon, termasuk pengalaman ……….. menyedihkan 3. Ketika ibu sakit , termasuk pengalaman …………… menyedihkan 4. Dirawat di rumah sakit termasuk pengalaman .... menyedihkan LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI III Menyebutkan Peristiwa masa sekarang yang menyenangkan 1. Sebutkan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam keluargamu ! Ulang tahun, rekreasi 2. Paman datang dari desa, membawa oleh-oleh , adalah pengalaman …. menyenangkan 3. Ibu guru memberikan aku hadiah, karena aku juara satu, termasuk pengalaman … menyenangkan 4. Kakek mengajak saya berjalan-jalan ke taman, termasuk pengalaman ……… Menyenangkan LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI IV Menyebutkan Peristiwa masa sekarang yang menyedihkan 1. Terlambat datang ke sekolah, lalu dihukum guru, termasuk pengalaman … menyedihkan 2. Peristiwa ada yang menyenangkan dan ada yang .... menyedihkan 3. Kehabisan tiket kereta api , adalah pengalaman .... menyedihkan 4. Tidak naik kelas , adalah pengalaman …….. menyedihkan
104
Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar No 1.
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis Indikator
2. 3.
Menyebutkan macammacam dokumen pribadi Kegunaan SIM Kegunaan dokumen pribadi
4.
Merawat dokumen Jumlah
Keterangan : C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Aplikasi
C4
: Sintesis
C5
: Evaluasi
C1 √
Kemampuan C2 C3 C4 √ √
No. Item C5 1,2,3,4 11 5, 6,7, 8, 9,12, 13,14,15 10,
105
Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar No 1.
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya Indikator Menyebutkan macam-macam peristiwa penting dalam keluarga Menyebutkan contoh peristiwa menyenangkan Menyebutkan contoh peristiwa menyedihkan Memahami peristiwa penting dalam keluarga
2. 3. 4.
Jumlah Keterangan : C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Aplikasi
C4
: Sintesis
C5
: Evaluasi
C1 √
Kemampuan C2 C3 C4
√
C5
No. Item 1,6,
√
2,3,8,
√
4,5,7,9, 11, 10,12, 13,14, 15 15
106
107
108
Lampiran 19. Biodata Penulis
Siti Fahriah, lahir di Bekasi, 05 Februari 1985. Anak ke 2 dari 6 bersaudara, pasangan dari H. Bahrudin dan Siti Juminah. Beralamat di Jl. Cikunir Raya Rt 01 Rw 03 No. 53 Jaka Mulya Bekasi Selatan17146.
Mengawali pendidikan di SD Al Masthuriyah lulus tahun 1997, kemudian melanjutkan ke MTs Al Masthuriyah lulus tahun 2000, kemudian melanjutkan ke SMA Ziyadaturrahman lulus tahun 2003, dan melanjutkan pendidikan di FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta lulus tahun 2014.
Pengalaman mengajar :
dari tahun 2007 – 2009 di TK Assuryaniyah Arafat dari tahun 2009 – sekarang mengajar di MI Al Masthuriyah dari tahun 2005 – sekarang mengajar di TPA Al Istiqomah