Kode: Kode: B.49 JUDUL :
Pembuatan Standar Radionuklida 137cs Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2-al PascaPasca-iradiasi Untuk Digunakan Dalam Penelitian Maupun Industri Aslina Br.Ginting,Ir Noviarty, SST Dian Anggraini, Anggraini, Ir Rosika Kriswarini,Ir Arif Nugroho, Nugroho, ST
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012
LATAR BELAKANG
Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa : §Tusi PTBN-BATAN melakukan PIE (Post Irradiation Examination), perhitungan burn upmenghasilkan Limbah Radioaktif dengan aktivitas tinggi. Memiliki nilai ekonomis tinggi , dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan standar radioaktif Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi : §KTK zeolit Lampung sebesar 0,00196 meq/g zeolit, mampu mengikat cesium sebesar 267 µg 137Cs dan jari-jari atom Na, NH4, Cs dan Sr adalah 358, 331, 329 dan 412 pm, sehingga Cs akan lebih cepat dan tepat bertukar dengan NH4+ . Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap: Preparasi sampel, pemisahan radionuklida 137Cs dari hasil fisi lainnya (ASTM E692-00 dan ASTM E320-79) dengan metode Penukar ion menggunakan zeolit Lampung, Metode Pengendapan CSClO4 , Analisis radionuklida 137Cs menggunakan Spektrometer-γ, Pengkemasan paduan 137Cs-Zeolit dan larutan 137Cs, Sertifikasi radionuklida 137Cs untuk dijadikan bahan standar. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa § Limbah radioaktif hasil kegiatan PIE mengandung unsur-unsur uranium, transuranium dan radionuklida 137Cs (dengan waktu paruh 30,17 th) serta hasil fisi lainnya, sehingga belum memenuhi persyaratan pengelolaan limbah yang ada di BATAN. §Pengadaan standar radionuklida 137Cs masih tergantung dari industri luar negeri dan masih diimport dari Eropa maupun Amerika Serikat § Harganya mahal, pengadaan maupun transportasinya memerlukan persyaratan ketat dan harus mendapat izin persetujuan BAPETEN dan IAEA. § BATAN sebagai institusi pemerintah perlu melakukan pembuatan standar radionuklida 137Cs dari limbah bahan bakar nuklir U3Si2-Al pasca-iradiasi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Pembuatan standar radionuklida 137Cs dari limbah PEB menggunakan metode Penukar Ion dan metode Pengendapan. Fokus Kegiatan Membuat bahan standard point radionuklida 137Cs dan standar larutan radionuklida 137Cs dari hasil pemisahan radionuklida 137Cs yang terdapat dalam limbah PEB. Desain Penelitian Standar radionuklida 137Cs dibuat dalam bentuk standard point tertutup dan dalam wadah botol. Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Preparasi sampel, pemisahan radionuklida 137Cs dengan metode penukar ion menggunakan zeolit Lampung dan metode pengendapan CsClO4, pengukuran aktivitas (Bq) menggunakan spektrometer-γ, pengkemasan , uji banding , sertifikasi , pembuatan laporan. Perkembangan dan Hasil Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
Dalam penyelesaian penelitian ini TIDAK dilakukan koordinasi dengan Lembaga lain diluar BATAN • Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan • Nama lembaga yang diajak koordinasi • Strategi pelaksanaan koordinasi • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Hasil Kegiatan Dapat Dimanfaatkan : § Lingkungan § Penelitian § Industri Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Sebagai sumber standar , kalibrasi alat, dan sumber radiasi γ. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Di Industri : Pengawetan Makanan, Konstruksi, Pertambangan. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Pengadaan sumber standar radionuklida 137Cs tidak tergantung dari luar negeri dengan harga lebih murah.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
Rancangan Pengembangan ke depan § Melalukan pembuatan radionuklida 137Cs dengan aktivitas yang lebih besar dari 500kBq atau sesuai dengan permintaan pengguna sumber radionuklida 137Cs di pasaran (industri) § Mengembangkan metode pengkemasan radionuklida 137Cs sesuai dengan kebutuhan industri Strategi Pengembangan ke depan § Melakukan kerja sama dengan Batan Teknologi Persero dan PTKMR yang mempunyai tugas untuk melakukan pemasaran bahan radioaktif. § Melakukan kerja sama dengan Pusat Produksi Radioisotop (PRR-BATAN) untuk melakukan pengkemasan radionuklida 137Cs dengan aktivitas tinggi. Tahapan Pengembangan ke depan § Bermitra dengan industri dalam melakukan penelitian dukungan pembelian peralatan dan pendanaan penelitian Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
karena dibutuhkan
6
FOTO KEGIATAN •Foto Koordinasi dengan pihak terkait di PTKMR
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
•Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan Tidak ada dilakukan sosialisasi pemanfaatan dengan pihak manapun Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH Aslina Br.Ginting,Ir Noviarty, SST Dian Anggraini, Anggraini, Ir Rosika Kriswarini,Ir Arif Nugroho, Nugroho, ST