Untaian Hikmah Lingkungan
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf
Untaian Hikmah Lingkungan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf Hak Cipta © RECOFTC dan YAKOBI 2016 Berau, Indonesia Semua foto adalah milik RECOFTC Penelaah Ahli: KH. Burhanuddin Harahap (Rois Suriyah Nahdlatul Ulama Berau) Saifun Nashor Editor: Andi F Yahya Fakhrizal Nashr Tim Penyusun: H. Asrul Sani Rahman Duka Muhammad Arsyad, S.Pd.I Niel Makinuddin Ibnu Ubaidillah Wahidin, S.HI Bambang Kontributor: • YAKOBI Muhammad Fajri Gilang Ramadhan Sariadi Nurul Auliani Saputri Mirnawati Zakiah • RECOFTC Februanty Suyatiningsih Perancang Grafis: Arief Darmawan
Publikasi ini dapat digandakan untuk tujuan pendidikan atau tujuan non-komersial tanpa persetujuan tertulis dari pemegang hak cipta sepanjang sumbernya disebutkan dengan jelas. Penggandaan dengan tujuan dijual kembali atau tujuan komersial lainnya tidak diizinkan tanpa persetujuan tertulis dari pemegang hak cipta. Publikasi ini dikembangkan melalui program Grassroots Capacity Building for REDD+ in Asia dari RECOFTC - The Center for People and Forests yang didanai oleh Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad). Pendapat yang dinyatakan pada publikasi ini tidak dapat serta merta dianggap sebagai pandangan RECOFTC dan Norad.
Ucapan Terima Kasih Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kemampuan dan kekuatan kepada tim penyusun sehingga dapat menyelesaikan buku Untaian Hikmah Lingkungan sebagai salah satu buku referensi tentang lingkungan dari sudut pandang Islam, khususnya Alquran, hadist dan kitab-kitab Salaf. Salawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya, para penerus dan pewarisnya, yang menjadi petunjuk menuju jalan kebenaran-Nya. Buku ini disusun atas kerjasama berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: KH. Burhanuddin Harahap, H. Asrul Sani, Ustadz Rahman Duka, M.Pd. dan Bapak Niel Makinuddin (TNC) yang telah membantu memfasilitasi proses, memberikan bimbingan dan motivasi kepada semua pihak yang berpartisipasi, baik secara pribadi maupun kelembagaan. KH. M. Ramli, Drs. H. Djailani, Para Pimpinan Pondok Pesantren Labanan Makarti, Pondok Pesantren Riyadussholihin, Pondok Pesantren Al-Adnan, Pondok Pesantren Al-Kholil, Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Labanan cabang Lerboyo Kediri serta para masyaikh lainnya, baik yang telah berpartisipasi maupun yang telah memberikan apresiasi dalam penyusunan buku ini. Rumadi, Ketua Lakpesdam PBNU dan Asman Azis, Ketua Lakpesdam Provinsi, yang telah membantu dalam lokakarya finalisasi draft buku Untaian Hikmah Lingkungan “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf” untuk penguatan dan perluasan jaringan belajar bagi para ulama atau tokoh agama di tingkat Provinsi di Kota Balikpapan. Tim sebagai fasilitator sejak inisiasi awal, yaitu Gilang Ramadhan, Sariadi Hamda, Nurul Aulia, Zakiah, Asri, Mirnawati Yunus, Okitibri Pribadi, Tedy Tadir, Chigo, Ramahdani, Vita Dyah Forentina, Rizal dan Fakhrizal Nashr. Kepada Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) atas dukungan finansial dan RECOFTC - The Center for People and Forests melalui Program Grassroots Capacity Building for REDD+ in Asia atas pendampingan dan kepercayaan dalam melaksanakan program ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi seluruh umat Islam, khususnya warga Nahdliyyin. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin. Wallahulmuwafiq Ilaa Aqwamith Thoriq, Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
ii
Kata Pengantar Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena rahmat dan izin-Nya jualah buku Untaian Hikmah Lingkungan “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf” dapat diselesaikan. Buku ini berawal dari rangkuman Lokalatih Perspektif Al-Quran, Hadits dan Kitab Salaf dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Kabupaten Berau pada tahun 2012. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan energi, manusia kerap melupakan prinsipprinsip pengelolaan berkelanjutan dan menyebabkan banyak kerusakan lingkungan contohnya pembukaan lahan hutan untuk pertanian, perumahan dan industri mengakibatkan kerusakan hutan dan berkurangnya penyerapan karbon di udara. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Menghadapi pemasalahan tersebut, saya menyambut baik perampungan buku ini. Tentunya akan menjadi sangat menarik untuk menyimak bersama permasalahan lingkungan yang tengah kita hadapi dan kemudian diangkat dan dibahas berdasarkan sudut pandang Islam yang bersumber dari Alquran, hadits dan kitab-kitab salaf. Sudah sepatutnya kita membuat perubahan besar dengan mengarusutamakan lingkungan pada seluruh keputusan yang kita ambil dalam setiap pergerakan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, perkantoran dan perusahaan yang ada, hingga lingkungan masyarakat. Namun di sisi lain, dalam pengambilan dasar keputusan, tidak dapat dipungkiri kita juga terkadang harus melihat dari sudut pandang lain, misalnya Islam dengan Alquran sebagai pedomannya. AllahSubhanahu SubhanahuWa WaTa’ala Ta’alaberfirman berfirmandalam dalam Surah Al-Hijr Ayat - 20: Allah Surah Al-Hijr Ayat 1919 - 20:
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ٍ ِ .ﲔ َ ْ ﺶ َوَﻣ ْﻦ ﻟَ ْﺴﺘُ ْﻢ ﻟَﻪُ ﺑَِﺮا ِزﻗ َ َض َﻣ َﺪ ْدﻧ َ َواْﻷ َْر َ َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓْﻴـ َﻬﺎ َﻣ َﻌﺎﻳ. ﺎﻫﺎ َواَﻟْ َﻘْﻴـﻨَﺎ ﻓْﻴـ َﻬﺎ َرَواﺳ َﻲ َواَﻧْـﺒَْﺘـﻨَﺎ ﻓْﻴـ َﻬﺎﻣ ْﻦ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ْﻲء َﻣ ْﻮُزْون
Artinya: Artinya: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan “dantumbuhkan Kami telah menghamparkan bumimenurut dan menjadikan gunung-gunung Kami padanya segala sesuatu ukuran danpadanya Kami telah menjadikan dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran dan Kami menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) telah makhluk-makhluk untukmu di bumi keperluan-keperluan dan (Kami menciptakan pula) makhlukyang kamu sekali-kali bukan pemberi rezekihidup, kepadanya’’. makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya’’.
Demikian pengantar singkat ini, dengan memohon ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan diiringi doa restu semoga buku ini dapat menjangkau umat muslim di Kabupaten Berau dan umat muslim Indonesia pada umumnya. Semoga apa yang kita cita-citakan bersama dapat kita capai dengan ridho dan berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Wabillahitaufiq Wal Hidayah, Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bupati Kabupaten Berau 2010-2015 Drs. H. Makmur HAPK., M.M.
iii
Kata Pengantar Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah Seru Sekalian Alam, yang menciptakan ekosistem alam saling bertautan antara satu dengan yang lainnya, baik alam yang tampak maupun yang tidak tampak. Salawat dan salam semoga Allah berikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, para keluarga dan sahabatnya. Rasa syukur ini juga semakin bertambah dengan terbitnya buku Untaian Hikmah Lingkungan: Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits, dan Kitab Salaf, yang merupakan kerja bersama antara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Berau dan Yayasan Komunitas Belajar Indonesia (YAKOBI) yang didukung oleh RECOFTC - The Center for People and Forest. Selamat atas terbitnya buku ini, buah kerja keras yang telah dilakukan oleh teman-teman dari rangkaian lokakarya dan pertemuan yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir (2012-2015). Buku Untaian Hikmah Lingkungan “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf” ini sangat diperlukan untuk mengungkap nilainilai yang Allah ciptakan untuk manusia. Sebagian besar nilai kehidupan tersebut harus diungkap dan diangkat melalui pemikiran. Semakin sering kita kaji maka semakin banyak nilai yang terungkap yang bermanfaat bagi umat manusia. Tata alam semesta dapat kita baca dengan nama-nama surah dengan memahami latar belakang atau alur kenapa surah tersebut diberi nama demikian Nahdhatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial keagamaan (Islam) sudah sepatutnya aktif dan ikut terlibat dalam mendorong proses-proses perubahan sosial ke arah yang lebih baik, termasuk dalam konteks isu kerusakan lingkungan dan eksploitasi SDA, yang merupakan isu yang sangat penting di Kalimantan Timur. Kami berharap buku ini bisa menjadi bacaan yang menarik dan membantu dalam membaca ayat-ayat yang tersirat dalam lingkungan yang ada di depan mata kita. Dengan membaca dan mengimplementasikannya semoga kita dapat memperoleh nilai-nilai kehidupan yang penuh makna, yang dapat mengantarkan kita menuju kehidupan yang hakiki. Wallahulmuwafiq Ilaa Aqwamith Thoriq, Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Rais Syuriah PCNU Kab. Berau KH. Burhanudin Harahap
Ketua PWNU Kalimantan Timur KH. M. Rasyid, S.Pd.I
iv
Daftar Isi Ucapan Terima Kasih Kata Pengantar Pendahuluan
i ii vii
Panduan Penggunaan Buku
1
Untaian Hikmah Lingkungan
2
1.
Penciptaan Bumi dan Alam Semesta a. Al-Anbya’ (Surah 21 Ayat 30, 31 dan 32) b. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 29) c. Al-An‘aam (Surah 06 Ayat 1) d. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 54) e. Yunus (Surah 10 Ayat 3) f. Al-Furqaan (Surah 25 Ayat 59) g. At-Taubah (Surah 09 Ayat 36) h. Al-Anbya’ (Surah 21 Ayat 33) i. An-Nuur (Surah 24 Ayat 45) j. Al-Furqaan (Surah 25 Ayat 54) k. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 26)
3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 6
2.
Tujuan Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam a. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 22) b. An-Nahl (Surah 16 Ayat 65) c. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 30) d. Az-Zukhruf (Surah 43 Ayat 10) e. An-Nahl (Surah 16 Ayat 81)
9 9 9 9 10 10
3.
Anjuran Menjaga Sumber Daya Alam a. Huud (Surah 11 Ayat 116) b. Al-Qashash (Surah 28 Ayat 77)
13 13 13
v
4.
Insentif dan Motivasi dalam Pelestarian Alam a. Al-Qashash (Surah 28 Ayat 83) b. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 56) c. Al-Jaatsiyah (Surah 45 Ayat 22)
5.
Larangan dan Sanksi dari Perusakan Sumber Daya Alam a. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 85)
21 21
6.
Akibat Perusakan Sumber Daya Alam a. Ar-Ruum (Surah 30 Ayat 41) b. Al-Mu’minuun (Surah 23 Ayat 71) c. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 27) d. Asy-Syuuraa (Surah 42 Ayat 30)
25 25 26 26 27
7.
Peringatan, Ancaman dan Sanksi terhadap Perusakan Sumber Daya Alam a. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 205) b. As-Syu’araa’ (Surah 26 Ayat 151 – 152) c. Ali-Imraan (Surah 03 Ayat 63) d. Al-Ahqaaf (Surah 46 Ayat 3) e. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 56) f. Adz-Dzaariyaat (Surah 51 Ayat 41 – 42)
8.
Arahan dan Solusi terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam a. Muhammad (Surah 47 Ayat 22)
18 18 18 19
28 28 28 28 28 28 29 29 33 33
Pernyataan Bersama Dan Rekomendasi Para Ulama
34
Bacaan Inspiratif Menjaga Sumber Air Minum Tabalar Pohon Bakau Kehidupan Jejaring Komunitas Pendukung Konservasi di Kabupaten Islam dan Transformasi Perilaku Hijau Bumi dan Perubahan Iklim Program Karbon Hutan Berau Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan
38 39 42 44 46 49 51 54
Daftar Pustaka
56
vi
Pendahuluan Banyaknya kegiatan manusia yang dilakukan dengan cara yang tidak ramah lingkungan dan tidak memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam, telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Salah satu akibat dari kerusakan lingkungan yang saat ini dirasakan paling mengancam adalah terjadinya pemanasan global. Suhu bumi menjadi lebih panas dan mengakibatkan perubahan iklim yang berdampak kepada kesejahteraan manusia. Hal ini dapat dirasakan dan dilihat dengan makin banyaknya bencana yang terjadi, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan cuaca ekstrim yang menyebabkan terjadinya badai, wabah penyakit dan sebagainya. Untuk mengurangi dampak tersebut, berbagai upaya secara nasional dan lokal telah dilakukan. Kabupaten Berau telah menginisiasi berbagai program konservasi yang puncaknya adalah pencanangan Program Karbon Hutan Berau pada tahun 2008. Inisiatif tersebut mendapatkan dukungan dari Kementerian Kehutanan pada Januari 2010 dengan menjadikan Kabupaten Berau sebagai salah satu daerah percontohan untuk kegiatan pengurangan emisi karbon melalui program perbaikan tata kelola lingkungan menggunakan skema Program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation). Inisiatif program REDD+ di Kabupaten Berau merupakan serangkaian kegiatan yang saling berhubungan untuk mengurangi dampak kerusakan dan penggundulan hutan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca yang dapat berdampak bagi kehidupan manusia. Kegiatan ini sangat membutuhkan kepedulian dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya pemerintah dan organisasi masyarakat sipil saja. Salah satu upaya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengurangan emisi karbon adalah melalui sosialisasi dan peningkatan pemahaman dan pengetahuan. Upaya tersebut harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dengan dukungan RECOFTC - The Center for People and Forests melalui Program Peningkatan Kapasitas Akar Rumput tentang REDD+ di Asia melakukan kegiatan pelatihan dan penyadartahuan untuk masyarakat agar mereka memahami peranan hutan untuk kehidupan dan pentingnya menjaga lingkungan dan melakukan kegiatan ramah lingkungan. Selama kegiatan berlangsung, dan RECOFTC memahami bahwa penduduk Kabupaten Berau yang mayoritas beragama Islam menempatkan ulama sebagai tokoh utama dalam tatanan sosial, budaya dan politik. Hal ini menyebabkan pelibatan peran ulama dalam kegiatan sosialiasi dan penyadartahuan tentang lingkungan menjadi penting. YAKOBI merangkul Pengurus Cabang Nadhatul Ulama untuk bekerja sama dalam memprakarsai satu buku yang berisi ringkasan informasi tentang pelestarian lingkungan yang diambil dari Alquran, hadis dan kitab-kitab salaf. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para ulama dan asatidz dalam memberikan materi pembelajaran tentang lingkungan di masyarakat. Selain itu, buku ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat melaksanakan ajakan dan anjuran yang disampaikan karena berasal dari sumber yang sangat diyakini oleh masyarakat yang beragama Islam.
1
Panduan Penggunaan Buku Buku Untaian Hikmah Lingkungan terbagi menjadi tiga bagian pokok pembahasan. ______________________________________________ Bagian pertama berupa kompilasi ayat-ayat Alquran, hadis dan penjelasan kitab-kitab salaf yang terangkum dalam delapan pokok bahasan, yaitu: 1. Penciptaan Bumi dan Alam Semesta 2. Tujuan Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam 3. Anjuran Menjaga Sumber Daya Alam 4. Insentif dan Motivasi dalam Pelestarian Alam 5. Larangan dan Sanksi dari Perusakan Sumber Daya Alam 6. Akibat Perusakan Sumber Daya Alam 7. Peringatan Ancaman dan Sanksi Terhadap Perusakan Sumber Daya Alam 8. Arahan dan Solusi terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam ______________________________________________ Bagian kedua terkait dengan pernyataan bersama dan rekomendasi para ulama PC NU Kabupaten Berau yang dirumuskan pada tahun 2012 dan tambahan masukan selama pertemuan konsultasi akar rumput berlangsung. ______________________________________________ Bagian ketiga berupa artikel inspiratif sebagai langkah konkret berbagai pihak, terutama ulama, pemerintah dan penggiat konservasi yang memberikan cerita inspiratif dari berbagai sudut pandang.
2
Untaian Hikmah Lingkungan Kompilasi ayat-ayat Al-Quran, hadis dan kitab salaf tentang pengelolaan alam dan lingkungan yang dapat dijadikan acuan dalam memberikan masukan, arahan dan anjuran sesuai dengan kondisi yang ada.
Untaian Hikmah Lingkungan Kompilasi ayat-ayat Al-Quran, hadis dan kitab salaf tentang pengelolaan alam dan lingkungan yang dapat dijadikan acuan dalam memberikan masukan, arahan dan anjuran sesuai dengan kondisi yang ada.
1. Penciptaan Bumi dan Alam Semesta 1. Penciptaan Bumi dan Alam Semesta
Sebagaimana yang dalam beberapa teori penciptaan bahwa alam Sebagaimana yang kitakita tahutahu dalam beberapa teori penciptaan bahwa alam semesta semesta ini pada milyaran tahun yang lalu hanya berupa gugusan yang beputar ini pada milyaran tahun yang lalu hanya berupa gugusan yang beputar sangat cepat sangat kecepatan cepat melebihi Allah jauh telahsebelumnya mengabarkan jauh melebihi cahaya.kecepatan Allah telahcahaya. mengabarkan di dalam sebelumnya di dalam banyak ayat-ayat Alquran diantaranya: banyak ayat-ayat Alquran diantaranya: a.
a. Al-Anbya’ (Surah 21 Ayat 3132) dan 32) Al-Anbya’ (Surah 21 Ayat 30, 3130, dan
ِ َّ ِ َّ َن َّ ين َك َفُروا أ اُهَا َو ََج ََْنَا ِم َن ُ َض َكانَتَا َرتْقاً فَ َفتَ ْقن َ الس َم َوت َو ْاْل َْر َ أ ََوََلْ يََر الذ ِ ﴾ َو ََج ََْنَا ِِف ا ْْل َْر٠٣﴿ لْ َمآ ِء ُك َّل َشي ٍء َح ٍي أَفَ ََل يُ ْؤِمنُو َن يد بِِ ْم َ ِض َرَو ِاس َي أَن ََت ْ ًالس َمآءَ َس ْقفاً ََّّْم ُفوظا َّ ﴾ َو ََج ََْنَا٠٣﴿ َو ََج ََْنَا فِ َيها فِ َجاَجاً ُسبَُلً لَ َََّْ ُه ْم يَ ْهتَ ُدو َن ِ ﴾٠٣﴿ ضو َن ُ َوُه ْم َع ْن آيَاِتَا ُم َْ ِر
Artinya: Artinya: 30. “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan 30.bumi “Dan orang-orang yangsuatu kafiryang tidakpadu, mengetahui bahwasanya langit ituapakah keduanya dahulu adalah kemudian Kami pisahkan dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” hidup. Maka mereka tiada juga beriman?” 31. “Dan telah Kamimengapakah jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami (pula)supaya di bumibumi itu 31. “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunungjadikan yang kokoh jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi 32. “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.”
32. “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang Al-Baqarah (Surah Ayat mereka berpaling dari02 segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat b. b.Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 29) 29) padanya.”
ِ ِ هو الَّ ِذي خَْق لَ ُكم َّما ِِف اْلَر الس َمآ ِء فَ َس َّو ُاه َّن َسْب َع َّ استَ َوى إِ ََل َ َ ْ َّض ََجيَاً ُُث ْ َُ ٍ َسو ﴾٣٢﴿ ات َوُه َو بِ ُك ِل َش ْي ٍء َعِْيم َ
Artinya: Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia Mengetahui segala sesuatu.”
berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Al-An‘aam (Surah 06 Ayat c. c.Al-An‘aam (Surah 06 Ayat 1) 1)
ِ َّ ِ ِ َّ ا ْْلم ُدِ للِ الَّ ِذي خَْق ْين َك َفُروا َ السم َوات َواْل َْر َ َ َْ َ ض َو ََج ََ َل الظُُّْ َمات َوالن َ ُّور ُُثَّ الذ ﴾َ ٣﴿ بَِربِِم يَ َْ ِدلُون
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
3
4 | Untaian Hikmah Lingkungan
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.” d. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat d. Al-A’raaf (Surah 07 54) Ayat 54)
ِ َّ إِ َّن ربَّ ُكم للا الَّ ِذي خَْق ٍ ِ ِ َ ات واْلَر َْاستَ َوى َع َ َ ْ َّض ِِف ستَّة أَيَّام ُُث ُ ُ َ ْ َ السم َو ٍ لَْر ِش ي ْغ ِشي الَّْيل النَّهار يطُْْبه حثِ يثاً والشَّمس والْ َقمر والنُّجوم مس ََّّر ات ُ َْ َ َ ُ َ ُ َ ََ َ َ ْ َ ْ َ ُُ َ َ َ َ ْ ِ ُّ اْلَْق واْلَمر تَبارَك للا ر ِ ِ ﴾٤٥﴿ ني َ ب الْ ََالَم َ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ُبأ َْم ِره أَالَ لَه
Artinya: Artinya: “Sesungguhnya TuhanTuhan kamu ialah Allah yang telahyang menciptakan langit dan bumi dalam “Sesungguhnya kamu ialah Allah telah menciptakan langit dan enambumi masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan yangmalam mengikutinya dengan (diciptakan-Nya pula) matahari, dan kepada siangcepat, yang dan mengikutinya dengan cepat, dan bulan (diciptakan-Nya bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”hak Allah. perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah
Maha Suci Allah, semesta alam.” Yunus (Surah 10Tuhan Ayat 3) 3) e. e. Yunus (Surah 10 Ayat
ِ َّ إِ َّن ربَّ ُكم للا الَّ ِذي خَْق ٍ ِ ِ َ ات واْلَر استَ َوى َعَْ الْ ََْر ِش َ َ ْ َّض ِِف ستَّة أَيَّام ُُث ُ ُ َ ْ َ السم َو ِ ِ ِ اعبُ ُدوهُ أَفََلَ تَ َذ َّكُرو َن ْ َيُ َدبُِر اْل َْمَر َما ِمن َشفي ٍع إِالَّ ِمن بَ َْد إِ ْذنِِه ذل ُك ُم للاُ َربُّ ُك ْم ف ﴾٠﴿ Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam Artinya: enam masa, kemudian Dia bersemayam atas menciptakan `Arsy untuk mengatur segala “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allahdiyang langit dan bumi dalam urusan. yangbersemayam akan memberi kecuali sesudah ada segala izinenam Tiada masa,seorangpun kemudian Dia di syafa`at atas `Arsy untuk mengatur Nya, (Zat)Tiada yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. ada izinurusan. seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah Maka kamu tidak mengambil pelajaran?” Nya,apakah (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka
apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” Al-Furqaan (Surah 25 Ayat f. Al-Furqaan (Surah 25 59) Ayat 59)
f.
ِ َّ الَّ ِذي خَْق ٍ ِِ استَ َوى َعَْ الْ ََْر ِش َ السم َوات َو ْاْل َْر َ َ ْ َّض َوَما بَْي نَ ُه َما ِِف ستَّة أَيَّام ُُث ﴾٤٢﴿ ًاسأ َْل بِِه َخبِريا َّ ْ َالر ْح ُن ف
Artinya: Artinya: “Yang menciptakan langit bumi ada antara keduanya “Yang menciptakan langit dandan bumi dandan apa apa yangyang ada antara keduanya dalamdalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) (Muhammad) tentang Dia.” tentang Dia.”
5
At-Taubah(Surah (Surah0909 Ayat g. g. At-Taubah Ayat 36)36)
ِ ِ َند للاِ اثْنَا َع َشر َش ْهراً ِِف كِت موات َّ اب للاِ يَ ْوَم َخَْ َق َ ُّهوِر ِع ُ إِ َّن ع َّدةَ الش َ الس َ ِ ِواْلَرض ِمْن ها أَرب َة حرم ذل ْين الْ َقيِ ُم فََلَ تَظِْْ ُمواْ فِي ِه َّن أَن ُف َس ُك ْم َوقَاتُِْوا َ ُ ُ َ َْ َ َ ْ َ ُ ك الد ِ ِ َّ ني َكآفَّةً َك َما يُ َقاتُِْونَ ُك ْم َكآفَّةً َو ْاعَْ ُمواْ أ ﴾٠٣﴿ ني َ َن للاَ َم َع الْ ُمتَّق َ الْ ُم ْش ِرك
Artinya: Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya1 diri kamu dalam bulan yang empat2 itu, dan perangilah kaum menganiaya1 diri kamu dalam bulan yang empat2 itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” h. Al-Anbya’ (Surah 21 33) Ayat 33) h. Al-Anbya’ (Surah 21 Ayat
ٍ ََْوهو الَّ ِذي خَْق الَّْيل والنَّهار والشَّمس والْ َقمر ُكلٌّ ِِف ف ﴾٠٠﴿ك يَ ْسبَ ُحو َن ََُ ََ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ
Artinya: Artinya: “Dan Dialah yang telahtelah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. “Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” i. An-Nuur An-Nuur (Surah (Surah24 24Ayat Ayat45) 45)
i.
َو للاُ َخَْ َق ُك َّل َدآبٍَّة ِمن َّمآ ٍء فَ ِمْن ُه ْم َّمن َيَْ ِشي َعَْ بَطْنِ ِه َوِمْن ُهم َّمن َيَْ ِشي ِ ْ ََْعَْ ِر َْج ني َوِمْن ُهم َّمن َيَْ ِشي َعَْ أ َْربَ ٍع ََيُْْ ُق للاُ َما يَ َشآءُ إِ َّن للاَ َعَْ ُك ِل ﴾٥٤﴿ َش ْي ٍء قَ ِدير
Artinya: Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” j. Al-Furqaan (Surah 25 Ayat j. Al-Furqaan (Surah 25 Ayat 54) 54)
ِ ِ ﴾٤٥﴿ ًك قَ ِديرا َ َُّوُه َو الَّذي َخَْ َق ِم َن الْ َمآء بَ َشراً فَ َج َََْهُ نَ َسباً َو ِص ْهراً َوَكا َن َرب Artinya:
1 “Danjanganlah Dia (pula) menciptakan manusia dari air, lalu jadikan Maksudnya kamuyang menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yangDia dilarang, sepertimanusia melanggar 1Maksudnya janganlah mengadakan kamu menganiaya dirimu dengan perbuatan yang dilarang, 3 kehormatan bulan itu dengan dan mengerjakan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” itu (punya) keturunan dan peperangan. mushaharah 2
seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
Muharram, Rajab, Zulqaidah dan Zulhijjah adalah bulan-bulan yang dihormati dan dalam bulan-bulan tersebut tidak 2Muharram, boleh diadakan peperangan. Rajab, Zulqaidah dan Zulhijjah adalah bulan-bulan yang dihormati dan dalam bulan-
bulan tersebut tidak boleh diadakan peperangan.
7
6 | Untaian Hikmah Lingkungan
Artinya: “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya)keturunan dan mushaharah3 dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” k. k. Al-Baqarah Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 26) (Surah 02 Ayat
26)
ِ َّ ْين َآمنُوا ْ َإِ َّن للاَ الَ يَ ْستَ ْحيِي أَن ي َ ََُب َمثََلً َّما ب َ ض ِر َ وضةً فَ َما فَ ْوقَ َها فَأ ََّما الذ ِ َّاْل ُّق ِمن َّربِِم وأ ََّما ال ذ ًين َك َفُرواْ فَيَ ُقولُو َن َماذَا أ ََر َاد للاُ ِب َذا َمثََل َْ ُفَيَ ََْْ ُمو َن أَنَّه َْ َ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ﴾٣٣﴿ ني َ يُض ُّل بِه َكثرياً َويَ ْهدي بِه َكثرياً َوَما يُض ُّل بِه إِالَّ الْ َفاسق
Artinya: Artinya: “Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk “Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atauatau yanglebih lebih rendah itu. Adapun orang-orang beriman, maka mereka yang rendah daridari itu. Adapun orang-orang yang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang disesatkan Allah, dan dengan Dengan perumpamaan itu banyak orang yang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidaktidak ada ada 4 akan disesatkan Allah kecuali orang-orang yang suka berbuat dosa (fasiq).” akan disesatkan4 Allah kecuali orang-orang yang suka berbuat dosa (fasiq).” ___________________________________________________________________
Berikut adalah hadishadis dan keterangan dalamdalam kitab kuning yang mendukung ayat-ayat Berikut adalah dan keterangan kitab kuning yang mendukung di atas: ayat-ayat di atas:
Menurut diterangkan kitab Fathul Baari Shohih Syarah Bukhori Shohih Menurut hadishadis yang yang diterangkan dalam dalam kitab Fathul Baari Syarah Bukhori (karya Al-Imam Al-Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqolani) (karya Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqolani) juz 2 halaman 783: juz 2 halaman 783:
ِ َ أحد ِمن طَ ِري ِق أَيب ميمونة عن أيب هري رَة " قُْت يارس َخ ْربِن ْ ول للا أ ْ ْ َْ ى ََُ ُ َ َوُرِو َ َْ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ِ ُك ُّل َشي ٍء خْق ِمن اْملاَِء " إسنَاده ص: قال، عن ُك َّل َشي ٍء .حْيح َ ُُ ْ َْ َ َ ْ ْ
Artinya: Artinya: Diriwayatkan dari Imam dari Abi Maimunah dari Abibeliau Hurairah Diriwayatkan dari Imam AhmadAhmad dari jalur Abijalur Maimunah dari Abi Hurairah beliau bertanya kepada Ya Rasulullah: Yaberitahukan Rasulullah,kepada beritahukan kepada kami bertanya kepada Rasulullah: Rasulullah, kami tentang tentangsegala terciptanya segala sesuatu, Rasulullah Setiap segala terciptanya sesuatu, Rasulullah menjawab: Setiapmenjawab: segala sesuatu diciptakan sesuatu diciptakan dari air. (Sanad Shahih) dari air. (Sanad Shahih)
3
Mushaharah artinya hubungan kekeluargaan yang berasal dari perkawinan, seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya.
4
Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjukpetunjuk Allah.
7
Sedangkan menurut kitabkitab Fiqhul Islam Islam Waadillatuhu (karya As-Syaikh Wahbah Sedangkan menurut Fiqhul Waadillatuhu (karya As-Syaikh Zuhaili) juz 6 halaman 400: Wahbah Zuhaili) juz 6 halaman 400:
ِ اَْلَر ِ واْمل مُْوَكةُ نَوع. أَرض مَُْوَكة وأَرض مباحة: ان ِ اضي نَوع ، َع ِامَرة َو َخَراب: ان َ ْ ْ ْ َ َ َ َُ ْ َ ْ ْ ْ َْ َ ِ واْملباحةُ نَوع ِ َ نَوع ُهو ِمن مرافِ ِق اْلب َْ ِد لِ َِْل ْحتِط: ًان أَيْضا ونَ ْوع،اب َوَر ِع ْي اْمل َو ِاشي َ ْ َ َُ َ َ ُ ْ ْ َ َ َ ،ض اْمل َوات أ َْوَما يُ َس َّم اْآلن أ َْمَلَ َك الد َّْولَِة اْ َلَ َّام ِة س ِم ْن ُمَرافِ ِق َها َوُه َو اْْل َْر لي ُ ْ َ َ َ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ود بِ ْاْل َْر ِ وأ ََّما.ا َ ه َي الَّ ْت يُْنتَ َف ُع بَا من س ْك َن أ َْو َزَر: ض اْ َلَامَرِة ُص ُ َواْملَْق َ اعة أ َْو َغْي َرَه ِ فَ ِهي اَلْمََُْرْوفَةُ بِ ْاْل َْر: ض اْْلََراب َوِه َي الَِّت اِنْ َقطَ َع: ض اَلْمَ ْمُْ ْوَكةُ اْلغَ ِامَرِة ُ اْْل َْر َ ِ َو َسنُ َْ ِطي ُهنَا فِ ْكَرة إِ َْجَالِيَّة َع ْن.استِثْ َم َار أ َْو َغ ِْريُِهَا ْ َمآ ُؤَهاأ َْو ََلْ تَ ْشتَغل بِ َس ْكن أَ ِو ٍ ُح ْك ِم ُك ِل أ َْر .ض ٍ هو أَنَّه َال ََيوز ِْل: ض املمُْوَك ِة الَ ِامرة ف فِْي َها ِم ْن َغ ِْري َ صَّر َ ََحد أَ ْن يَت َ ُ ْ ُ ُ َ ُ َ َ ْ ِ ُح ْك ُم اْل َْر ِ إِ ْذ ِن ص .احبِ َها َ ِ ه ِذهِ اْْلَرض ِمْك لِص: اب الَِّت اِنْ َقطَع م ُاؤها ِ اْلَر ِ ُح ْك ُم اْل َْر َو،احبِ َها َ َ ََ ُ ْ َ َْ ض ِ ث َّ إِنْطَال ُ ت إَنَّهُ ََيُ ْوُز لَه بَْي َُ َها َو ِهبَتُ َها َو إِ ََج َارِتا َو تُ ْوِر َّ الزَما ُن َعَْ َخَرابَا َح ِ فص .كما لُّْ َقطَِة ْ فَِإ ْن ََلْ يُ ََْر،احبُ َها َ َعْنهُ إِ َذا َم َ َ ات َه َذا إِ َذا عُ ِر ُ ْ فَ ُح ْك ُم َها ُح،ف
Artinya: Artinya: Hukum-hukum pertanahan dalam lingkup pemerintahan atau negara ada dua: Hukum-hukum pertanahan • Tanah yang sudah dimiliki dalam lingkup pemerintahan atau negara ada dua: ― Tanah yang sudah • Tanah yang belum dimiliki dimiliki Tanah yang belum dimiliki Tanah―yang sudah dimiliki ada dua macam: dimiliki ada dua macam: • Tanah Tanahyang yangsudah berpenghuni ― Tanah yang berpenghuni • Hutan belantara Hutan belantara Tanah―yang belum dimiliki (bebas) juga ada dua macam: dimiliki (bebas) ada dua macam: • Tanah Tanahyang yangbelum merupakan bagian darijuga kekayaan negara ― Tanah yang merupakan bagian dari kekayaan negara • Tanah yang bukan merupakan bagian dari kekayaan negara
― Tanah yang bukan merupakan bagian dari kekayaan negara
Bentuk beberapa kekayaan kekayaan negara, negara, baik Bentukdari daritanah tanah tersebut tersebut termasuk termasuk sebagian sebagian dari dari beberapa baik untuk kawasan hutan lindung, maupun untuk menjaga kelestarian marga satwa untuk kawasan hutan lindung, maupun untuk menjaga kelestarian marga satwa (tanah (tanah kawasan budidaya kehutanan). kawasan budidaya kehutanan).
13
8 | Untaian Hikmah Lingkungan
Tanah yang bukan bagian dari kekayaan negara, yaitu bumi yang belum dimanfaatkan atau yang sekarang dinamakan tanah yang dikuasai negara pada umumnya (tanah kawasan budidaya non kehutanan). Yang dimaksud dengan bumi yang berpenduduk, yaitu bumi yang bisa di manfaatkan, dijadikan hunian atau dibuat lahan pertanian. Adapun tanah khorob (yang telah dibuka) adalah tanah yang telah jelas kepemilikannya bagi sekelompok masyarakat, dan juga tanah tersebut telah terputus pengairannya, belum layak dibuat lapangan pekerjaan, dibuat hunian, ditanami buah-buahan, dan di sana akan dicurahkan suatu pemikiran yang konkret mengenai hukum pertanahan. Hukum tanah bersertifikat (kepemilikan), yaitu tanah yang tidak diperbolehkan seseorang untuk menggarapnya tanpa seizin pemiliknya. Hukum tanah tandus yang telah terputus pengairannya adalah tanah kepemilikan meskipun tanah tersebut gersang dalam kurun waktu sangat lama sampai tanah tersebut boleh dijual, dihibahkan, dipekerjakan pada orang lain atau diwariskan oleh pemiliknya bila ia sudah mati. Dalam hal ini jika telah jelas kepemilikannya. Jika belum diketahui kepemilikannya maka hukumnya sebagaimana luqotoh (temuan). Dari beberapa dalil di atas dapat diketahui bahwa sesungguhnya penciptaan alam semesta itu karena kekuasaan-Nya dan harus dipergunakan dengan bijaksana oleh manusia.
9
2. Tujuan Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam 2. Tujuan Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kitatelahtelah memaklumi bahwa membuat sesuatu pasti ada tujuan Kita memaklumi bahwa membuat sesuatu pasti ada tujuan pemanfaatannya. pemanfaatannya. alam oleh yangAllah diciptakan diri setiap Itulah hukum alam Itulah yang hukum diciptakan pada oleh diri Allah setiappada makhluk-Nya. makhluk-Nya. Begitu juga halnya Allah SWT dengan semua ciptaan-Nya, Begitu juga halnya Allah SWT dengan semua ciptaan-Nya, sebagaimana diterangkan sebagaimana dalam ayat-ayat Alquran: dalam ayat-ayat diterangkan Alquran: a. Al-Baqarah (Surah 02 22) Ayat 22) a. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat
ِ َّ السمآء بِنآء وأَنزَل ِمن ِالَّ ِذي َجَل لَ ُكم اْلَرض ف َخَر َج و ا اش ر ً َّ َ ْ الس َمآء َمآءً فَأ َ َ ً َ َ َ َ َ ْ ُ َ ََ َ ِ بِِه ِمن الثَّمر ﴾٣٣﴿ َنداداً َوأَنتُ ْم تَ ََْْ ُمو َن َ ات ِرْزقاًلَّ ُك ْم فََلَ ََْت ََُْواْ ِلِلِ أ ََ َ Artinya: Artinya:
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit atap, “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan sebagai langit sebagai dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan ituhujan segala sebagai rezki untukmu; karena itukarena janganlah kamu itubuah-buahan segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; itu janganlah kamu 5 mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. 5 mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
b. An-Nahl (Surah 16 65) Ayat 65) b. An-Nahl (Surah 16 Ayat
ِ ِ ِِالسمآ ِء مآء فَأَحيا ب ِ وللا أ ك َر ْل ا ه َ ض بَ َْ َد َم ْوِتَا إِ َّن ِِف ذل َ ْ َ ُ َ َ ْ ً َ َ َّ َنزَل م َن ﴾٣٤﴿ َآليَةً لَِق ْوٍم يَ ْس َمَُو َن
Artinya: Artinya: “Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkanNya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarNya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).”
mendengarkan (pelajaran).” c. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat c. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat 30) 30)
ِ ِ اعل ِِف اْلَر ِ ال ربُّك لِْمْئِ َك ِة إِِن َج ِ ََت ََ ُل فِ َيها َمن َْ ض َخْي َفةً قَالُواْ أ ْ َ َ َ َ َ ََوإ ْذ ق ِ ِ ِ ِ ِ ي ْف ِسد فِيها ويس ِف ال إِِن َ َك ق َ َس ل ُ ْ ََ َ ُ ُ ُ ك الد َمآءَ َوََْن ُن نُ َسب ُح ِبَ ْمد َك َونُ َقد ﴾٠٣﴿ أ َْعَْ ُم َما الَ تَ ََْْ ُمو َن
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa 5 Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat Sekutu ialah segala sesuatu yang disembah disamping menyembah Allah, seperti berhala-berhala, dewa-dewa dan sebagainya. kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 5
10 | Untaian Hikmah Lingkungan
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
d. Az-Zukhruf (Surah 43 10) Ayat 10) d. Az-Zukhruf (Surah 43 Ayat
ِ ﴾٣٣﴿ ض َم ْهداً َو ََج ََ َل لَ ُك ْم فِ َيها ُسبَُلً لَّ َََّْ ُك ْم تَ ْهتَ ُدو َن َ الَّذي ََج ََ َل لَ ُك ُم ْاْل َْر
Artinya: Artinya: “Yang menjadikan untuk kamu sebagai tempat menetap Dia membuat “Yang menjadikan bumibumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan dan Dia membuat jalan-jalan di atas untuk supaya mendapat petunjuk.” jalan-jalan di atas bumibumi untuk kamukamu supaya kamukamu mendapat petunjuk.” An-Nahl(Surah (Surah1616 Ayat 81) e. e. An-Nahl Ayat 81)
اْلِبَ ِال أَ ْكنَاناً َو ََج ََ َل لَ ُك ْم ْ َوللاُ ََج ََ َل لَ ُكم ِمَّا َخَْ َق ِظَلالً َو ََج ََ َل لَ ُكم ِم َن ِ ِ ِاْل َّر وسراب ِ ِسراب ك يُتِ ُّم نِ َْ َمتَهُ َعَْْي ُك ْم لَ َََّْ ُك ْم َ يل تَقي ُكم بَأْ َس ُك ْم َكذل َ َ َ َ َْ يل تَقْي ُك ُم َ ََ ﴾١٣﴿ تُ ْسِْ ُمو َن
Artinya: Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu tempattempat bernaung dari apa dari yangapa telahyang Dia ciptakan, “Dan Allah menjadikan bagimu bernaung telah Dia dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang (baju Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian memelihara kamumemelihara dalam peperangan. Allah menyempurnakan besi) yang kamu Demikianlah dalam peperangan. DemikianlahnikmatAllah Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” ___________________________________________________________________
Dalam kitab Umdatul Qori, bab Wakalatul Amin (karya Syaikh Badaruddin Al-Aini) 12 halaman 155,Wakalatul Rasulullah bersabda diriwayatkan oleh Dalam kitabjuz Umdatul Qori, bab Amin (karyayang Syaikh Badaruddin Al-Aini) Anas bin Malik: juz 12 halaman 155, Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
ٍ ََوذكر َعِْي ابْ ِن َعْبد اْ َلَ ِزيز ِف (املنتَّب) بِِإ ْسنَ ٍاد َح َس ٍن َع ْن أَن اَل َ ََ َس َر ِض َي للاُ ت ِ ِ ال رسو ُل للاِ صَّْ للا عَْي ِه وسَّْم " إِ ْن قَام َح ِد ُك ْم فَ ِسْي َْة َّ ت َ الس َ َ اعةُ َوبِيَد أ َ ْ ُ َ َ ََعْنهُ ق َ ََ َْ ِِ سها فَْيَ ْغ ِر ْس َها َ َاستَط ْ فَان َ اع أَ ْن َالتَ ُق ْوَم َح َّت يَ ْغ ِر
Artinya:Artinya: Jika tiba haritiba kiamat, di tangan satusalah di antara ada bibit kurma, Jika hari dan kiamat, dan disalah tangan satukalian di antara kalian ada bibit jika ia mampu untuk tidak bangkit (dari tempatnya) sebelum menanamnya kurma, jika ia mampu untuk tidak bangkit (dari tempatnya) maka sebelum tanamlah (bibit tersebut).
menanamnya maka tanamlah (bibit tersebut).
11
Lahan konservasi menuru
Berdasarkan hadis di atas, Rasulullah sangatsangat menegaskan tentang 7 perilaku manusia Berdasarkan hadis di atas, Rasulullah menegaskan tentang perilaku halaman 233 disebut Lahan konservasi menurut Islam yang diterangkan dalam kitab Fathul Baari juz dan agar umat manusia selaku khalifah selalu berbuat baik dan memberdayakan manusia dan agar umat manusia selaku khalifah selalu berbuat baik dan diriwayatkan oleh Ibnu Ab 7 halaman 233 disebut dengan hima, sesuai dengan hadis Nabi yang sumber daya alam yang adadaya dengan sebaik-baiknya dengan mengubah pola hidup memberdayakan sumber alam yang ada dengan sebaik-baiknya dengan Hafidz AbuAlAbdillah Mu diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dalam kitab Shohih Bukhori (karya Al-Imam kemengubah arah yang lebihhidup baik. ke arah yang lebih baik. Hafidz Abu pola Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim binAl-Bukhoriy) Al-Mughirohjuz 8 halam ___________________________________________________________________
Al-Bukhoriy) 8 halaman 191,kitab haditsFathul nomorBaari 2197: (karya Al-Imam Al-Hafidz Hal tersebut juz dikuatkan dalam Ahmad bin Ali bin dalam Hajar kitab Al-Asqolani) juz (karya 7 halaman 233Al-Hafidz mengenai larangan Hal tersebut dikuatkan Fathul Baari Al-Imam Ahmad bin pemanfaatan lahan: Ali bin Hajar Al-Asqolani) juz 7 halaman 233 mengenai larangan pemanfaatan lahan:
ِالِل ِ اب عن عب ي ٍ ِن ِشه ِ ن ب د َّ ُ َ ْ ْ َ َ ْ ِ ِ ِ ٍ ََّْحدَّثَنَا ََْيَي بْ ُن بُ َك ٍْري َحدَّثَنَا ال الِل بْ ِن ن و ي ن ع ث ي َّ س َع ْن ابْ ِن ش َهاب َع ْن عُبَ ْيد ُ ُ َ ْ ُ ْ َ ِ ومَنَاه أَ ْن َيَْنَع،المأََكَّنان الْمح ِمي وهو ِِخ ََلف الْمَباح اْلِمََجِث ب بْوَن َْ الص ََّامةَُِهوقَ ا َّ ِ اء ي ح اْل ن م ل ْ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ َ َ َ ٍ َ َ ُ َ َ َ َ ِ ِ َ َ َّ ال أَ َّن ث َج ن ب ب َ الص الِل ي ض ر اس ب ع ن اب ن ع ة ب ت ع ن ب َن أ ا م ه ن ع الِل د ب ع َ ََّامةَ ق َّ َّ َّ َّ ُْ ْ ْ َ ِ ِِ ِ َ َ َْ َ ْ َ ُ َْ ُ َ َ َ ِ ِْ ْ َ َِ ََِّب ِ َّ ِ ن ال َن أ ا ن غ ْ ب َ لَر ُسوله َوقَم َ ٍ اتَّ ليَتَ َوفَّر ف ِيه الْ َكََّل فَتَ ْر َعاهُ َمِ َو َ النرسَذل َول َن ََجالنح اْل َْر وصرةسَوولَيُِْنَِهعوقَغ ْري ص اشإَِّالَم الِلَِم َو ك ال ْ ْغنَوا،الَهب َْا ِ ِ ِ َْ َ ُ َ َّ ْ َّ ِ الِل ْ ص ح ال ال ق م ْ س و ه ي ْ ع َِّب أ ل و لِل ََ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َّ َ َ َِ َ َ َ َ ََْ َُّ َ َِّ َ ُ َ ِ اْلْي َف َِالربَ َذةَِعْند الشَّاف ف َو َِن ا ْْلِم ََيْتَص ِب َّ َّ َ ة أ ة ي ْ َّ ِ َ َّ َّ َ َّ ح ة ذ ب الر و ف ر الس الِل ْ ص ح م ْ س و ه ي ْ ع ر م ع َن أ و يع َّق ن ال َّ َ َ َ ََ َ َ َArtinya: َْ ُ َ Artinya: ََّ َ َ َ َّ ََ َ َ ُ َ َ Artinya:
Lahan konservasi adalah tempat yang dilindungi, yaituyaitu tempat yang tidakberhak bolehboleh Yang membuat tan Artinya: Lahan konservasi adalah tempat yang dilindungi, tempat yang tidak dimiliki, maksudnya dilarang mengelola lahan tersebut supaya berkembang biak dimembuat Nya. Rasulullah Yang berhak membuat tanah larangan/lahan konservasi hanya Allah dan rasuldimiliki, maksudnya dilarang mengelola lahan tersebut supaya berkembang biak 6 dalamnya berbagai macam habitat sehingga bisa bermanfaat untuk satwa tertentu Umar membuat tanah laran Nya. Rasulullah membuat tanah larangan, yaitu Naqi , dan begitu juga sahabat di dalamnya berbagai macam habitat sehingga bisa bermanfaat untuk satwa 7 bukanmembuat yang lainnya. Menurut pandangan Imam Syafi’i yang Syaraf lebih rojih, lahan Umar tanah larangan yang disebut tanah daerah dan Zabadah . tertentu bukan yang lainnya. Menurut pandangan Imam Syafi’i yang lebih rojih, konservasi ditentukan oleh pemerintah. lahan konservasi ditentukan oleh pemerintah. ___________________________________________________________________ Lahan konservasi menurut Islam yang diterangkan dalam kitab Fathul Baari juz Lahan konservasi menurut Islam yang diterangkan dalam kitab hadis Fathul Nabi Baari juz 7 7 halaman 233 disebut dengan hima, sesuai dengan yang halaman 233 disebut hima,dalam sesuaikitab dengan hadisBukhori Nabi yang diriwayatkan diriwayatkan oleh dengan Ibnu Abbas Shohih (karya Al-Imamoleh AlIbnu AbbasAbu dalam kitab Shohih Bukhori Al-Imam Al-Hafidz Abdillah Hafidz Abdillah Muhammad bin(karya Isma’il bin Ibrohim bin Abu Al-Mughiroh Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Al-Mughiroh Al-Bukhoriy) juz 8 halaman Al-Bukhoriy) juz 8 halaman 191, hadits nomor 2197: 191, hadits nomor 2197:
ٍ ث َعن يونُس َعن ابْ ِن ِشه الِلِ بْ ِن َّ اب َع ْن عُبَ ْي ِد َ ْ َ ُ ْ ُ َحدَّثَنَا ََْي ََي بْ ُن بُ َك ٍْري َحدَّثَنَا الَّْْي ِالِل ِ عب ِ اس ر ٍ ِ ِ َّ ال أَ َّن َ الص الِل ي ض ب ع ن اب ن ع ة ب ت ع ن ب َن أ ا م ه ن ع د َ ََّامةَ ق َّ َّ َّ َّ ْ َ ْ َ َ ُ َ ْ ْ ْ َْ ُ ُ َ ب بْ َن ََجث َ ْ َ َ َ َ َِّ ول َّ ال بََْغَنَا أ َِّب َ َر ُس َ َالِلُ َعَْْي ِه َو َسَّْ َم ق َ َال َال ِحَ إَِّال َِّلِلِ َولَِر ُسولِِه َوق َّ َّْص َّ َِن الن َ الِل ِ ِ َّ َّْص َّ يع َوأ َالربَ َذة َّ ف َو َ السَر َّ ََن عُ َمَر َح َ َ الِلُ َعَْْيه َو َسَّْ َم َحَ النَّق
Artinya: Artinya: Yang berhak membuat tanah larangan/lahan konservasi hanya AllahAllah dan rasul-Nya. Yang berhak membuat tanah larangan/lahan konservasi hanya dan rasul6 6 Rasulullah membuat tanah larangan, yaitu Naqi , dan begitu juga sahabat Nya. Rasulullah membuat tanah larangan, yaitu Naqi , dan begitu jugaUmar sahabat 7 membuat tanah larangan yang disebut daerah dan Zabadah. Umar membuat tanah larangan yangtanah disebut tanahSyaraf daerah Syaraf dan Zabadah7.
Naqi ( )نَ ِـقىadalah sebuah tempat Naqi ( )نَ ِـقىadalah adalah sebuah tempat di Muzzaimah yang terletak di tengah-tengah Wadil Aqik (ـيك Naqi sebuah tempat di Muzzaimah yang terletak di tengah-tengah Wadil Aqik berjarak 20 farsakh ) َو ِادالْ َـع ِقyang yang berjarak 20 farsakh (mil) dari Madinah. ِ ِ (7 ) َوادالْ َـعقـيكyang berjarak 20 farsakh (mil) dari Madinah. 7 Yang memiliki kewenangan kon Yang memiliki kewenangan konservasi adalah Negara. 7 Yang memiliki kewenangan konservasi adalah Negara. 6
66
21
12 | Untaian Hikmah Lingkungan
Selanjutnya,dikuatkan dikuatkanpula puladalam dalamkitab kitabTafsir Tafsir Ibnu Katsir 1 halaman Selanjutnya, Ibnu Katsir juzjuz 1 halaman 88:88:
ِ َجيَاً ُُث است وى إِ ََل السم ِ َِ ض ِ اْلر آء فَ َسوا ُهن َسْب َع ْ ُه َوالذي َخَْ َقَْ ُك ْم ما ِِف َ ََْ ٍ ِ َ السمآ ِء واْ ِالستَ واء ههنَا م ِ ،ص ِد َواْ ِْلقْ بَ ِال ْ ضمن َم َْ َن اْل َق ُ ُ ُ َ ْ َ َ َّ َي قَصد إ ََل ْ َس َوات أ ِْلَنَّهُ َعدَّي بِِإ ََل
Artinya: Yang dimaksud dalam tafsir tersebut, penciptaan bumi dan apa yang terkandung di Artinya: dalamnya semuanya untuk kepentingan makhluk khususnya di dalam Yang dimaksud dalam tafsir tersebut, penciptaan bumi danmanusia. apa yangDan terkandung ayat ini mengandung suatuuntuk makna bahwa Allah sengajakhususnya menciptakan semuanya di dalamnya semuanya kepentingan makhluk manusia. Danitu di ada tujuannya danmengandung masa depan yang tiada Allah terbatas. dalam ayat ini suatumanfaatnya makna bahwa sengaja menciptakan ___________________________________________________________________ semuanya itu ada tujuannya dan masa depan yang manfaatnya tiada terbatas.
Dandalam dalamkitab kitabBahrul BahrulMadiid Madiid (karya (karya Al-Sayyid Al-Sayyid Ahmad Ahmad bin bin Muhammad Dan Muhammad bin bin A-Mahdibin binUjaibah UjaibahAl-Hasaniy Al-HasaniyAl-Idrisiy Al-IdrisiyAl-Syadziliy Al-SyadziliyAl-Farisiy Al-FarisiyAbu AbuAbbas) Abbas A-Mahdi 2 halaman 95 – 96: juz) juz 2 halaman 95-96:
َِ : {اْْلم ُدِلِلِ} أي: ول اْْل ُّق َج َّل َج ََللَه إذ،َجْي ِع اْ َمل ِام ِد إََِّّنَا يَ ْستَ َحقها للا ُ َ َ َ ُ يَ ُق َْ ْ مشتمْة ع، {الذي خْق السموات} الت تُ ِظُّْكم.مابكم من نَمة فمن للا وَّمَلً لنزول الرحات و اْلمطار،اْلنوار الت تضيء عْيكم وفيها، وفيها نبات مَاشكم ِف الَادة،{و}خْق{اْلرض} الت تُقُّْكم،عْيكم وبجة، وفواكه ومثار، مشتمْة عْ ِبار وأهنار،قراركم ِف حياتكم وبَد ماتكم ، راحة ْلبدانكم وقْوبكم، {وَجَل الظْمات} الت تسرتكم،أزهار ونِوار {و} َجَل {النور} الذي فيه مَاشكم.كظْمات الْيل الذي هوَّمل السكون {يَدلون} عنه، {ُث الذين كفروا} بَد هذا كْه.وقوام أبدانكم و أنَامكم .سوونه ِف الَبادة مَه َ ُ في، أويَدلون به سواه،إَل غريه
Keterangan: Keterangan: Penciptaan langit yang meliputi di dalamnya adalah cahaya yang bisa menerangi Penciptaan langit yang sebagai meliputi tempat di dalamnya adalah Rahmat cahaya yang bisa menerangi manusia dari kegelapan, menurunkan dan mencurahkan manusia dari kegelapan, sebagai tempat menurunkan Rahmat dan mencurahkan air hujan. Sedangkan bumi, bisa untuk mencukupi berbagai macam kebutuhan air hujan. manusia sebagaimana mestinya, seperti untuk tempat tinggal tatkala hidup, Sedangkan bumi, bisa untuk mencukupi berbagai macam kebutuhan manusia juga tempat mengubur tatkala meninggal, yang diciptakan meliputi lautan, sungai, sebagaimana untuksebagai tempatbahan tinggalmakanan, tatkala hidup, juga tempat berbagai macammestinya, tumbuhanseperti dan hewan pakaian, mengubur tatkala meninggal, yang diciptakan meliputi lautan, sungai, berbagai tempat tinggal (perumahan), bahkan untuk alat transportasi manusia.
macam tumbuhan dan hewan sebagai bahan makanan, pakaian, tempat tinggal (perumahan), bahkan untuk alat transportasi manusia. 23
13
3. Anjuran Menjaga Sumber Daya Alam 3. Anjuran Menjaga Sumber Daya Alam Allah alam semesta semestabeserta beserta manfaatnya makhluk Allahmenciptakan menciptakan alam manfaatnya bagibagi makhluk hidup.hidup. Allah Allah juga memberikan anjuran-anjuran cara memanfaatkan alam dengan sebaik juga memberikan anjuran-anjuran cara memanfaatkan alam dengan sebaik mungkin sehingga keseimbangan ekositem akan senantiasa terjaga dan terhindar mungkin sehingga keseimbangan ekositem akan senantiasa terjaga dan dari berbagai bencana akibat kerusakan alam, sebagaimana diterangkan dalam terhindar dari berbagai bencana akibat kerusakan alam, sebagaimana ayat-ayat Alquran: diterangkan dalam ayat-ayat Alquran: a.
a. Huud (Surah 11 Ayat Huud (Surah 11 Ayat 116) 116)
ِ فََْوالَ َكا َن ِمن الْ ُقر ِ ون ِمن قَ ْبِْ ُك ْم أ ُْولُواْ بَِقيَّ ٍة يَْن َه ْو َن َع ِن الْ َف َس ِاد ِِف اْل َْر َّض إِال ْ ُ َ ِ َّقَِْيَلً ِمَّن أَجني نا ِمْن هم واتَّبع ال ِ ِِ ﴾٣٣٣﴿ ني ذ َ ين ظََْ ُمواْ َما أُتْ ِرفُواْ فيه َوَكانُواْ ُُْم ِرم َ َ َ َ ْ ُ َ َْ ْ
Artinya: Artinya: “Maka mengapa tidak adadari dariumat-umat umat-umatyang yangsebelum sebelumkamu kamuorang-orang orang-orang yang “Maka mengapa tidak ada mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah KamiKami selamatkan antara mereka, dan orang-orang yang zalimhanya hanya mementingkan selamatkan di di antara mereka, dan orang-orang yang zalim mementingkan kenikmatan yang mewah yang mereka, dan mereka orangkenikmatan yang mewah yang adaada padapada mereka, dan mereka adalahadalah orang-orang orang yang berdosa.” yang berdosa.” b. Al-Qashash (Surah 28 Ayat b. Al-Qashash (Surah 28 Ayat 77) 77)
ِواب ت ِغ ف ِ َ صيب ِ َاك للا الدَّار ْاآل ِخرَة وَال تَنس ن َح ِسن َك َما ت آ ا يم َ َ ْ ك م َن الدُّنْيَا َوأ َ َ َ َ َ ُ َ َْ َ ِِ ِ ك َوَال تَْب ِغ الْ َف َس َاد ِِف ْاْل َْر ﴾٧٧﴿ ين ُّ ض إِ َّن للاَ َال َُِي َ َح َس َن للاُ إِلَْي ْأ َ ب الْ ُم ْفسد
Artinya:
Artinya: “Dan carilah padaapa apayang yangtelah telahdianugerahkan dianugerahkanAllah Allahkepadamu kepadamu(kebahagiaan) (kebahagiaan) “Dan carilah pada 8 negeri akhirat 8 , dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) negeri akhirat , dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
8
Yang dimaksud kampung akhirat adalah kebahagiaan dan kenikmatan setelah dibangkitkan lagi dari kematian, yaitu surga.
14 | Untaian Hikmah Lingkungan
Dalam At-Tirmidziy (karya (karya Syaikh SyaikhAbi AbiIsaIsa Muhammad Isa Dalamkitab kitab Sunan Sunan At-Tirmidziy Muhammad binbin Isa bin bin Muroh) juz 3 halaman 239, hadis nomor 2053 Cetakan Darul Fikri: Muroh) juz 3 halaman 932, hadis nomor 9503 Cetakan Darul Fikri:
َحدَّثَنَا: ال َ َ ق، الر ْحَ ِن بْ ُن َم ْه ِد ٍي َ َ ق، َحدَّثَنَا َُّمَ َّم ُد بْ ُن بَشَّا ٍر َّ َحدَّثَنَا َعْب ُد: ال ٍ ِيب ب ِن أَِيب ثَاب ِ عن ميم، ت ٍ ِون بْ ِن أَِيب َشب َع ْن أَِيب ذَ ٍر، يب ْ ِ ِ َع ْن َحب، ُس ْفيَا ُن ُ َْ ْ َ ِ ِ َّ َّْول للاِ ص َوأَتْبِ ِع، ت ُ ال ِِل َر ُس َ َ ق: ال َ َق َ ات َِّق للا َحْيثُ َما ُكْن: الِلُ َعَْْيه َو َسَّْ َم َ ِ َّ ِِ ٍ َّاس ِِبُُْ ٍق َح َس .ن َ َو َخالق الن، السيئَةَ اْلَ َسنَةَ َتَْ ُح َها
Artinya: Dari Abi Dzar, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Bertakwalah kepada Allah di mana Artinya: pun kamu keburukan dengan niscaya kebaikan kepada itu akan Allah Dari Abi berada, Dzar, iairingilah berkata, Rasulullah SAWkebaikan bersabda: Bertakwalah menghapusnya berinteraksilah dengan budi pekerti yang baik. di mana pundan kamu berada, dengan iringilahmanusia keburukan dengan kebaikan niscaya ___________________________________________________________________ kebaikan itu akan menghapusnya dan berinteraksilah dengan manusia dengan
budi pekerti yang baik.
Haliniiniselaras selarasdengan denganketerangan keterangandalam dalam kitab kitab Jam’u Jam’u Al-Jawami’ Al-Jawami’ atau atau disebut Hal jugaAl-Jami’u Al-Jami’uAl-Kabir Al-Kabir(karya (karya Al-Imam Al-Imam As-Suyuthi) As-Suyuthi) juz juz 11 halaman halaman 5868, juga Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin bin Malik: Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Anas Malik:
إن قامت الساعة وىف يد أحدكم فسيْة فإن استطاع أن ال تقوم حت يغرسها وابن، والبَّارى ىف اْلدب، وعبد بن حيد، وأحد، فْيغرسها (الطيالس والضياء عن هشام بن زيد بن، وابن َجرير، والبزار، وابن أىب عمر، منيع ، 121/3( وأحد، )9502 رقم، 970 أنس عن َجده) أخرَجه الطيالس (ص والبَّارى ىف اْلدب، )1910 رقم، 300 وعبد بن حيد (ص، )13551 رقم : ) قال اهليثم03/1( والبزار كما ىف ُممع الزوائد، )172 رقم، 102/1( املفرد 9 . )9711 رقم، 903/7( والضياء. رَجاله أثبات ثقات Artinya: “Jika tiba hari kiamat, dan di tangan salah satu di antara kalian ada bibit kurma, Artinya: jika ia mampu untuk tidak bangkit (dari tempatnya) sebelum menanamnya maka “Jika tiba hari kiamat, dan di tangan salah satu di antara kalian ada bibit kurma, tanamlah (bibit tersebut). ”Hadis riwayat At-thoyalisi, Ahmad, Abdu Ibnu Hamid, jika ia mampu untuk tidak bangkit (dari tempatnya) sebelum menanamnya maka Bukhori dalam bab Adab Al-Mufrod, Al-Bazzar, Ibnu Jarir dan Ai-Dliya’u yang tanamlah (bibit tersebut).” Hadis riwayat At-thoyalisi, Ahmad, Abdu Ibnu Hamid, diceritakan dari Hisyam bin Zaid bin Anas dari ayahnya. 9
Bukhori dalam bab Adab Al-Mufrod, Al-Bazzar, Ibnu Jarir dan Ai-Dliya’u yang diceritakan dari Hisyam bin Zaid bin Anas dari ayahnya.
Hadist ini juga diriwayatkan oleh Al-imam Atthoyalisi dalam kitabnya hal 257 no 2068, Imam Ahmad dalam musnadnya juz 3 hal 168 no 13004, Imam Abdu bin Hamid dalam kitabnya hal 366 no 1216, Imam Bukhori Dalam musnadnya bab Al-adabul Mufrod juz 1 hal 168 no 479, Imam Al-Bazzar sebagaimana keterangan dalam kitab Majmuk Al-zawaidi juz 4 hal 63 Al- Hisyam berpendapat “ rijal/periwayat hadits ini kuat dan dapat dipercaya” dan Al-Dliyak juz 7 hal 263 no 2714
27
15
Dalam As-Suyuthi) Dalamkitab kitabAl-Asbah Al-AsbahWa WaAl-Nadhoir Al-Nadhoirfifi Al-Ushul Al-Ushul (karya (karya Al-Imam AsjuzSuyuthi) 1 halaman 87: juz 1 halaman 87:
ِ ب الْم ِِ ِ ِ ِ ِ ض َ صال ِح " فَِإ َذا تَ ََ َار َ َ ِ ْ َوه َي " َد ْرءُ الْ َم َفاسد أ َْوََل م ْن ََج، قَاع َدة َخام َسة ِ ََّن اعتِنَاء الشَّا ِرِع بِالْمْن ِهي ِ ، م ْفس َدة ومصَْحة ؛ قُ ِدم دفْع الْم ْفس َدةِ َغالِبا َّ ات ْل ْ ً َ ْ ََ َ َ َ َ َ َ ُ ََ ِ ِ ِ أَش ُّد ِمن اعتِنائِِه بِالْمأْمور الِلُ َعَْْي ِه َو َسَّْ َم { إ َذا أ ََمْرتُ ُك ْم َ َك ق َّ َّْص َْ ْ َ َ َول َذل، ات َ ال ََُ ِ وِمن َُثَّ س.} بِأَم ٍر فَأْتُوا ِمْنه ما استَطََتُم وإِذَا نَهيتُ ُكم عن َشي ٍء فَاَجتَنِبوه وم َح ْ ُ ْ َ ُ ُ ْ ْ ْ َ ْ َْ َ ْ ْ ْ َ ُ ِ ِ َّ ِِف تَرك ب َض الْو ِاَجبات بِأَدَن مش َّق ٍة َكالْ ِقي ِام ِِف َ َ َْ ْوالطَّ َه َارةِ َوََل. َ َ َ َْ ْ َ َوالْفطْ ِر، الص ََلة ِ ِ ِْ يسامح ِِف وىف.وصا الْ َكبَائِر ومن فروع ذلك ُ َو ُخ: اْلقْ َدام َعَْ الْ َمْن ِهيَّات ً ص ْ َ َُ الفوائد إال إذا حتققت الضرورة
Artinya: Artinya: Kaidah yang kelima adalah ’Mencegah kerusakan itu lebih diutamakan daripada mengambil keuntungan atau kemaslahatan’. Kaidah yang kelima adalah ’Mencegah kerusakan itu lebih diutamakan daripada
mengambil keuntungan atau kemaslahatan’.
Tatkala disodorkan antara kerusakan dan kebaikan, maka yang harus didahulukan adalah mencegah kerusakan, karena pelarangan itu lebih ditekankan daripada perintah dalam tuntunan agama. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ”Jika kalian diperintahkan suatu perkara maka kerjakanlah dengan semampu kalian, dan jika kalian dilarang atas suatu perkara maka jauhilah”. Oleh karena itu, diperbolehkan meninggalkan beberapa kewajiban dan menggantinya dengan yang lebih ringan, misalnya berdiri waktu shalat bisa dilakukan dengan duduk tetapi, sebagaimana diterangkan dalam kitab Fawaid, tidak boleh melakukan larangan dengan alasan apapun kecuali darurat. ___________________________________________________________________
Begitu
juga
dalam
kaidah
Ushul
Fiqih
terdapat
ungkapan
“maa
laayatimmulwaajib”. Al-wajibu dalam kitab ungkapan Bahrul Muhit fi Ushul Al Fiqqih Begitu juga dalam kaidah Ushul Fiqih terdapat “maa laayatimmulwaajib”. (karya Al-Imam Badruddin Abu Abdillah binFiqqih Abdillah Al-Zarkasyi Al-Syafi’i) Al-wajibu dalam kitab Bahrul Muhit fi Ushul Al (karya Al-Imam Badruddin juz Abdillah 2 halaman 147: Abu bin Abdillah Al-Zarkasyi Al-Syafi’i) juz 2 halaman 147:
وهي أَّنا اليتم الواَجب إال به فهو واَجب لوقيل باستحالة تكْيف ما اليطاق وقال أبو اْلسني ِف املَتمد ليس اْلَلف ِف تسمية اْلمر حقيقة لبطَلنه وال ِف أن صيغة التفَل موَجودة ِف اْلمر ْلن اْلس يدفَه بل ِف أنه هني عن ضده ِف ويشرتط ِف هذا، الواَجب املراد به عني املأموربه.)املَن (ما ال يتم الواَجب ،مقدورا عْيه الواَجب الذي َجَْت الوسيْة واَجبة له أن يكون هذا الواَجب ً ٍ ووسائْه تسقط ْلن حكم،فحينئذ يسقط ]ْلنه سيأيت أنه [ال واَجب مع الَجز29
أن صيغة التفَل موَجودة ِف اْلمر ْلن اْلس يدفَه بل ِف أنه هني عن ضده ِف ويشرتط ِف هذا، الواَجب املراد به عني املأموربه.)املَن (ما ال يتم الواَجب الواَجب الذي َجَْت الوسيْة واَجبة له أن يكون هذا الواَجب ،مقدورا عْيه ً ٍ ووسائْه تسقط ْلن حكم،فحينئذ يسقط ]ْلنه سيأيت أنه [ال واَجب مع الَجز ، فإذا سقطت أوسقط املقصد سقطت الوسيْة ِف اْلمْة،الوسائل حكم املقاصد “ كماسيأيت ِف بَض االستثناءات
16 | Untaian Hikmah Lingkungan
Artinya: Artinya: Sesuatu yang dapat menunjang kesempurnaan padapada hal-hal yang diwajibkan maka Sesuatu yang dapat menunjang kesempurnaan hal-hal yang diwajibkan hukumnya juga wajib. maka hukumnya juga wajib.
Keterangan:
Keterangan: Ini adalah dalil dipandang dari ilmu Ushul Fiqih bahwasanya memelihara Ini adalah dalil dipandang dari ilmu Ushul Fiqih bahwasanya memelihara lingkungan lingkungan hukumnya wajib. Kemudian dikarenakan memelihara lingkungan itu hukumnya wajib. Kemudian dikarenakan memelihara lingkungan itu wajib jadi sesuatu wajib jadi sesuatu yang berhubungan dengan kewajiban tersebut hukumnya juga yang berhubungan dengan kewajiban tersebut hukumnya juga wajib. Contohnya wajib. Contohnya seperti shalat dan wudhu, demikian juga sama halnya seperti seperti shalat dan wudhu, demikian juga sama halnya seperti menjaga lingkungan menjaga lingkungan dalam hal yang kecil seperti membuang sampah pada dalam hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya.
tempatnya. Kaidah Ushul Fiqih dalam kitab Ashbah Wan Nadloir (karya Al-Imam Kaidah Ushul Abdurahman Fiqih dalam kitab Ashbah Wan Nadloir (karya Jalaluddin bin Abi Bakar As-Suyuthi ) juz 1Al-Imam halamanJalaluddin 83: Abdurahman bin Abi Bakar As-Suyuthi ) juz 1 halaman 83:
ِ الْ َق ض َرَر َوََل َّ ُاع َدة َ صَّْ للاُ َعَْْي ِه َو َسَّْ َم { ََل ْ أ. الضََّرُر يَُز ُال: ُالرابِ ََة َ َُصُْ َها قَ ْولُه ِ ِ ِ ِ ْ َخَر ََجهُ َمالك ِِف الْ ُم َوطَّأ َع ْن َع ْم ِرو بْنِ ََْي ََي َع ْن أَبِيه ُمْر َس ًَل َوأ ْ ض َر َار } أ َُخَر ََجه ٍ َِيث أَِيب س ِ وِمن ح ِد،اْلاكِم ِِف الْمستَ ْدرِك والْب ي ه ِقيُّ والدَّارقُطِِْن اْلُ ْد ِر ِي ْ يد َ ْ َ َ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ُ َْ َِن ه ِذه ِ الص ِام ٍ َّاَج ْه ِم ْن َح ِديثِ ابْ ِن َعب َّ اس َوعُبَ َاد َة بْ ِن ْ ت ْ َوأ َ َّ اعَْ ْم أ. َ َخَر ََجهُ ابْ ُن َم ِ ِ اع َدةَ ي ْنب ِِن عَْي ها َكثِري ِمن أَب و ِ ِ الْ َق ِ ِ الرُّد بِالَْي يع أَنْ َو ِاع َ اب الْف ْق ِه ِم ْن َذل َْ َّ : ك َْ َ ََ ُ َو ََج،ب َْ ْ 31 ِ و َغريَذل، وإِفْ ََل ِس الْم ْش ِرتي، والتََّ ِزي ِر،وط ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ،ك ر ش م ل ا ف ص و ل ا ف َل ت اخ ن م : ر ا ي اْل َ ْ َ َ ُ َْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ْ َْ َ ْ ْ ِ ْ وال. ِْلَنَّها ش ِرعت لِ َدفْ ِع ضرِر الْ ِقسم ِة،ُالش ْفَة ِِ ،اص ص ق َُْ َ َ ُّ َو،َوا ْْلَ ْجُر بِأَنْ َواعه ُ َ َ َْ ََ ِ ِ ِِ ،ِضاة ْ َو َ َوالْ ُق،ب ْاْلَئ َّمة َ َو،ات ُ اْلُ ُد ُ َوالْ َك َّف َار،ود ُ ُ َون،ُ َوالْق ْس َمة،ض َما ُن الْ ُمْت َْف ُص ِ وق،الصائِ ِل ِال الْم ْش ِرك ِ وفَس ُخ النِ َكاح بِالَْي،ِ والْب غَاة،ني ِْ أَْو،وب ،اْل ْع َسا ِر ت ُ َ َ ُُ ُ َ َّ َوَدفْ ُع ْ َ َُ ِ ِ أَو متَ َد،َّح َدة ِ اع َدةِ الَِّت قَب َْها مت ِ وِهي مع الْ َق،ك .اخَْة ُ ْ ُ َْ َ َ َ َ َ أ َْو َغ ِْري َذل
Artinya: Kaidah yang keempat: Bahaya itu harus dihilangkan. Dasarnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Muwatha
17
Artinya: Kaidah yang keempat: Bahaya itu harus dihilangkan. Dasarnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Muwatha dari Amr bin Yahya dari bapaknya dengan hadis mursal. Dan diriwayatkan juga oleh Imam Hakim, Imam Baihaqi, Imam Daruquthni dalam kitab Mustadrok dari Hadis Abi Sa’id Al-khudri. Dan hadis ini juga diriwayatkan dari Imam Ibnu Majah dari Hadis Ibnu Abbas dan Ubadah bin Shomit. Ketahuilah bahwa kaidah ini mendasari banyak bab fiqih di antaranya: menolak aib dan berbagai macam pilihan dari berbedabedanya sifat yang disyaratkan, hukuman ta’zir, pailitnya pembeli, dan lain-lain. Dan pelarangan dengan berbagai macam bentuknya dan ganti rugi karena hal tersebut disyari’atkan untuk mencegah sulitnya pembagian harta. Dan qishos, hudud, denda, jaminan barang yang dirusakkan, sumpah, mengangkat pemimpin, peradilan, menolak perampokan, membunuh orang musyrik, pemberontakan, rusaknya pernikahan karena aib atau kemiskinan, dan lain-lain. Kaidah ini satu kesatuan dengan kaidah sebelumnya atau termasuk bertautan. Perlu diketahui bahwa yang termasuk dalam kaidah ini banyak ditemukan di dalam bab-bab Ushul Fiqih, di antaranya: Raddul aib (larangan menyebar aib). Dari semua macam pilihan yang berbeda-beda sifat serta syarat yang tertentu seperti, sangsi, pemboikotan, dan lain-lain. Begitu juga dengan pencegahan banyak macamnya, juga perjodohan. Karena semuanya disyari’atkan dalam Agama Islam agar mencegah adanya bahaya (dloror) dalam tiap bagian. Masalah pidana, penetapan peraturan, hukuman, jaminan barang yang rusak, pembagian hak, penegakan kedaulatan (pemerintah), perhakiman dan lain lain. Semuanya dapat memakai dalil sebelumnya ataupun dalil ini.
Begitu juga dengan pencegahan banyak macamnya, juga perjodohan. Karena semuanya disyari’atkan dalam Agama Islam agar mencegah adanya bahaya 18 | Untaian Hikmah Lingkungan (dloror) dalam tiap bagian. Masalah pidana, penetapan peraturan, hukuman, jaminan barang yang rusak, pembagian hak, penegakan kedaulatan (pemerintah), perhakiman dan lain lain. Semuanya dapat memakai dalil sebelumnya ataupun dalil ini.
4. Insentif dan Motivasi dalam Pelestarian Alam 4. Insentif dan Motivasi dalam Pelestarian Alam
Manusia sebagai khalifatullah di muka bumi memiliki perananperanan penting dalam menjaga, Manusia sebagai khalifatullah di muka bumi memiliki penting dalam memanfaatkan dan merawat alam semesta. Oleh karena itu, memahami peran menjaga, memanfaatkan dan merawat alam semesta. Oleh karena dan itu, fungsi kita dalam memelihara keseimbangan alam dan lingkungan akan memberikan memahami peran dan fungsi kita dalam memelihara keseimbangan alam dan nilai insentif bagi kita, nilai sekaligus nilai motivasi sebagai lingkungan akankehidupan memberikan insentifmemberikan bagi kehidupan kita, sekaligus khalifah agar terus menjaga dan melestarikan alam semesta sehingga memberikan memberikan nilai motivasi sebagai khalifah agar terus menjaga dan melestarikan nilai manfaat terhadap kehidupan. alam semesta sehingga memberikan nilai manfaat terhadap kehidupan.
Untukmenjaga menjaga keseimbangan keseimbangan ekosistem ekosistem alam alam semesta semesta ini, pemanfaatannya Untuk pemanfaatannya perludiatur diatur yang memiliki kewenangan dengan masyarakat melibatkan perlu oleholeh pihakpihak yang memiliki kewenangan dengan melibatkan masyarakat berlebihan melalui pendekatan kesejahteraan dan sehingga tidaksehingga berlebihantidak melalui pendekatan kesejahteraan dan batasan-batasan/ batasan-batasan/aturan-aturan yang tidakpihak. merugikan semuajuga pihak. Masyarakat aturan-aturan yang tidak merugikan semua Masyarakat dilibatkan untuk jugaserta dilibatkan turut serta menjaga alam dan lingkungannya melalui turut menjagauntuk alam dan lingkungannya melalui pengelolaan dan pelestariannya. pengelolaan dan pelestariannya. Istilah insentif dan motivasi ini tercantum dalam Istilah insentif dan motivasi ini tercantum dalam firman Allah SWT: firman Allah SWT: a. Al-Qashash (Surah 28 Ayat a. Al-Qashash (Surah 28 83) Ayat 83)
ِِ ِ ك الد ِ ِ يدو َن عُُْواً ِِف ْاْل َْر ُض َوَال فَ َساداً َوالْ ََاقِبَة ُ ين َال يُِر ُ َ ْت َ َّار ْاآلخَرةُ َْجن ََُْ َها لَّْذ ﴾١٠﴿ ني لِْ ُمت َِّق َ Artinya: Artinya: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin “Negeri akhiratdiriitu, untuk orang-orang tidak ingin menyombongkan dan Kami berbuatjadikan kerusakan di (muka) bumi. Danyang kesudahan menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
b. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 56)
b. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 56)
ِ ِض ب َ َد إ ِ ت للاِ قَ ِريب َ َصَلَح َها َو ْادعُوهُ َخ ْوفاً َوطَ َمَاً إِ َّن َر ْح ْ ْ َ ِ َوالَ تُ ْفس ُدواْ ِِف اْل َْر ِِ ِ ﴾٤٣﴿ ني َ م َن الْ ُم ْحسن
Artinya: Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) “Dan janganlah membuat kerusakan di rasa mukatakut bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dankamu berdoalah kepada-Nya dengan (tidak akan diterima) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada 33 diterima) dan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat orang-orang yangharapan berbuat baik.”
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
19
c.
Al-Jaatsiyah (Surah 45 Ayat 22) c. Al-Jaatsiyah (Surah 45 Ayat 22)
ِ َّ وخَْق للا ِ ٍ اْل ِق ولِتُجزى ُك ُّل نَ ْف ت َوُه ْم َال ْ َس ِبَا َك َسب َ السم َوات َو ْاْل َْر َ ْ َ َْ ِض ب ُ َ ََ ﴾٣٣﴿ يُظَْْ ُمو َن
Artinya: Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.” dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan ___________________________________________________________________
dirugikan.”
Dalam hadis yang diterangkan dalam kitab Shohih Bukhari (karya Al-Imam Dalam hadis diterangkan dalambin kitab Shohih (karya AlAl-Hafidz Abuyang Abdillah Muhammad Isma’il) juzBukhari 8 halaman 118, Al-Imam nomor 2152:
Hafidz Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il) juz 8 halaman 118, nomor 2152 :
ٍ َِحدَّثَنا قُت يبةُ بن س الر ْحَ ِن بْ ُن الْ ُمبَ َارِك َّ يد َحدَّثَنَا أَبُو َع َوانَةَ ح و َح َّدثَِِن َعْب ُد َ ُ ْ َْ َ َ َ ٍ ِس ب ِن مال ول ُ ال َر ُس َ َق,ال َ َك َر ِض َي للاُ َعْنهُ ق َ ْ ِ ََحدَّثَنَا أَبُو َع َوانَةَ َع ْن قَتَ َاد َة َع ْن أَن ِللا ِ ِ صَّْ للاُ َعَْْي ِه َو َسَّْم " َما ِم ْن ُم ْسِْ ٍم يَ ْغ ر ُس َغْر ًسا أ َْو يَْزَرعُ َزْر ًعا فَيَأْ ُك ُل مْنه َ ُ َ ِ ِ ِ ال لَنَا ُم ْسِْم َحدَّثَنَا أَبَا ُن َ َ َوق," ص َدقَة َ يمة إَِّال َكا َن لَهُ بِه َ طَْي ر أ َْو إنْ َسان أ َْو َب صَّْ للاُ َعَْْي ِه َو َسَّْ َم ِ َِحدَّثَنَا قَتَ َادةُ َحدَّثَنَا أَنَس َع ْن الن َ َِّب
Artinya: Artinya: Seorang menanam tanaman atau berkebun lalu dimakan oleh burung, Seorangmuslim muslimyang yang menanam tanaman atau berkebun lalu dimakan oleh 10 manusia atau hewan lainnya maka akanmaka memperoleh pahala sedekah. burung, manusia atau hewan lainnya akan memperoleh pahala sedekah.10 ___________________________________________________________________ Di dalam buku Shahih Muslim juz 3, kitab Mastaqat halaman 64:
Di dalam buku Shahih Muslim juz 3, kitab Mastaqat halaman 64:
ما من مسْم يغرس غرسا إال كان ما: قال رسول للا صْ للا عْيه وسْم أكل منه له صدقة وما سرق منه له صدقة وما أكل السبع منه فهو له صدقة .وما أكْت الطري فهو له صدقة وال يزرعه احد إال كان له صدقة
Artinya: Artinya: Bersumber dari Jabir, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah Bersumber dari Jabir, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda: ‘Seorang muslim yang menanam suatusuatu tanaman kemudian dimakan, bersabda: ‘Seorang muslim yang menanam tanaman kemudian dimakan, dicuri, dimakan binatang buas dandan burung maka untuknya nilai nilai sedekah’. dicuri, dimakan binatang buas burung maka untuknya sedekah’.
10
Hadist ini juga diriwayatkan Imam Muslim melalui jalur lain, yaitu dari Aban dari Qotadah dan dari sahabat Anas R.a.
35
20 | Untaian Hikmah Lingkungan
Kaidahnya diterangkan dalam kitab Bahrul Muhit fi Usulil Fiqih (karya Al-Imam Badruddin Abu Abdillah Abdillah Al-Syafi’i) juz 4 halaman Kaidahnya diterangkan dalambin kitab BahrulAl-Zarkasyi Muhit fi Usulil Fiqih (karya Al-Imam 142: Badruddin Abu Abdillah bin Abdillah Al-Zarkasyi Al-Syafi’i) juz 4 halaman 142:
ِ َّ أ ِ اعل ي ْفَل الْ ِفَل ِْلََجِْها فَيحصل له أ ص ِد الْ ِف َْ ِل َو ِاال ْمتِثَ ِال ْ َََجُر ق ْ ََجَران أ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ َن الْ َف ِ ِ ِ َوأََجر ق .ََجِْ َها ْ ُْ َ ْ صد الْف َْ ِل ْل
Artinya: Artinya: Sesungguhnya seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan niat maka Sesungguhnya seseorang yangberbuat melakukan suatu niat. perbuatan dengan niat maka untuknya dua pahala, yaitu pahala dan pahala untuknya dua pahala, yaitu pahala berbuat dan pahala niat. ___________________________________________________________________
Juga dalam kitab Jaami’ Al-Hadits (karya Imam Al-Suyuthi) juz 19 halaman 267: Juga dalam kitab Jaami’ Al-Hadits (karya Imam Al-Suyuthi) juz 19 halaman 267:
مامن مسْم يغرس غرسا إال كان له من اْلَجر بقدرما خرج من مثرة ذلك (الغرس ( ابن النجارعن أنس )الطرباَن عن أىب أيوب
Artinya: Artinya: Tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali ia akan mendapatkan pahala Tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali ia akan mendapatkan sesuai hasil panen dari kebun itu. (HR. At-Thabrani dari Abi Ayyub)
pahala sesuai hasil panen dari kebun itu. (HR. At-Thabrani dari Abi Ayyub)
21
5. Larangan dan Sanksi dari Perusakan Daya Alam 5. Sumber Larangan dan Sanksi dari Perusakan Sumber Daya Alam Banyak perbuatan yang mengakibatkan kerugian manusia dan makhluk lainnya,
Banyak yang hutan mengakibatkan kerugian dan makhluk lainnya, sepertiperbuatan pembakaran yang sering terjadimanusia telah menimbulkan korban seperti pembakaran hutan yang sering terjadi telah menimbulkan korban berbagai terhadap terhadap masyarakat berupa gangguan aktivitas dan merebaknya masyarakat berupa gangguan merebaknya berbagai macam penyakit. macam penyakit. Perbuatanaktivitas tersebutdan tidak bisa ditolerir, hukumnya haram dan Perbuatan tersebut tidak bisa ditolerir, hukumnya haram dan sanksinya di sanksinya berat di hadapan Allah SWT, sebagaimana tercantum dalamberat firmanhadapan Allah SWT, sebagaimana tercantum dalam firman-firman-Nya: firman-Nya:
a. Al-A’raaf (Surah 07 85) Ayat 85) a. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat
ال يَا قَ ْوِم ْاعبُ ُدواْ للاَ َما لَ ُكم ِم ْن إِل ٍه َغْي ُرهُ قَ ْد َ َاه ْم ُش ََْيباً ق ُ َخ َ َوإِ ََل َم ْديَ َن أ ِ ِ ِ ِ َاءه ْم َوال ُ ََّاس أَ ْشي َ ََجآءتْ ُكم بَينَة من َّرب ُك ْم فَأ َْوفُواْ الْ َكْي َل َوالْم َيزا َن َوالَ تَ ْب ََّ ُسواْ الن ِ ِ ِض ب َ َد إ ِِ ِ ﴾١٤﴿ ني َ صَلَح َها ذل ُك ْم َخْي ر لَّ ُك ْم إِن ُكنتُم ُّم ْؤمن ْ ْ َ ِ تُ ْفس ُدواْ ِِف اْل َْر
Artinya: Artinya: “Dan (Kami mengutus) penduduk Madyan mereka, saudaraSyu`aib. mereka, “Dan (Kami telahtelah mengutus) kepadakepada penduduk Madyan saudara Syu`aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimuTuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan dan janganlah Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan timbangan janganlah kamu kurangkankamu bagi kurangkan bagi manusia takaran dan timbangannya, dan manusia barang-barang takaranbarang-barang dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat janganlahdi muka kamubumi membuat di muka Yang bumi demikian sesudahitu lebih Tuhan kerusakan sesudah kerusakan Tuhan memperbaikinya. memperbaikinya. Yang demikian itu lebih yang baik beriman”. bagimu jika betul-betul kamu baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang orang-orang yang beriman". ___________________________________________________________________ Selain diriwayatkan pula hadis mengenai larangan pemanfaatan dari Selain itu,itu, diriwayatkan pula hadis mengenai larangan pemanfaatan lahanlahan dari Ibnu Ibnu Umar dalam kitab Fathul Baari (karya Al-Imam Al-Hafidz Ahmad bin Ali Umar dalam kitab Fathul Baari (karya Al-Imam Al-Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar bin Hajar Al-Asqolani) juz 5 halaman 45: Al-Asqolani) juz 5 halaman 45:
روى من حديث ابن عمر "أن النِب صْ للا عْيه وسْم ح النقيع ْليل .املسْمني ترع فيه" أخرَجه أحد من طريقه
Artinya: Dan diriwayatkan dari hadis Ibnu Umar ‘Sesungguhnya Nabi Muhammad Artinya: Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang untuk menggembalakan kuda Dan diriwayatkan dari hadis Ibnudaerah Umar Naqi’ ‘Sesungguhnya Nabi Muhammad milik orang-orang Islam di dalamnya’. Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang daerah Naqi’ untuk menggembalakan
kuda milik orang-orang Islam di dalamnya’.
Hadis di atas dapat diartikan bahwa tidak ada hak bagi seseorang membuat larangan pemakaian tanah terhadap masyarakat, kecuali dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ulama berpendapat bahwa pelarangan pemakaian tanah yang belum pernah dipakai dibenarkan
atasLingkungan dapat diartikan 22Hadis | Untaiandi Hikmah
bahwa tidak ada hak bagi seseorang membuat larangan pemakaian tanah terhadap masyarakat, kecuali dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ulama berpendapat bahwa pelarangan pemakaian tanah yang belum pernah dipakai jika pelarangan ditetapkan pengganti Rasulullah dibenarkan jikatersebut pelarangan tersebutoleh ditetapkan olehposisi pengganti posisi Shallallahu Rasulullah ‘Alaihi Wasallam sebagai khalifah, termasuk oleh pemerintah, selama pelarangan Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai khalifah, termasuk oleh pemerintah, selama tersebut tidak tersebut merugikan umat secara menyeluruh. pelarangan tidak merugikan umat secara menyeluruh. Adabeberapa beberapa aturan menyangkut kawasan lindung dalam Madzhab Maliki, Ada aturan menyangkut kawasan lindung dalam Madzhab Maliki, yaitu: yaitu: • Kawasan tersebut adalah kebutuhan umat, bukan untuk kepentingan pemimpin ― perseorangan. Kawasan tersebut adalah kebutuhan umat, bukan untuk kepentingan atau pemimpin atau perseorangan. • Luas kawasan tersebut tidak sampai menyulitkan manusia. ― Luas kawasan tersebut tidak sampai • Tempatnya berada pada lokasi yang tidakmenyulitkan dihuni olehmanusia. masyarakat dan tidak ― Tempatnya berada pada lokasi tidak dihuni oleh masyarakat dan dipergunakan untuk lahan pertanian danyang pekebunan. tidakuntuk dipergunakan untuk pertanian umum. dan pekebunan. • Bertujuan perlindungan danlahan kemaslahatan ― Bertujuan untuk perlindungan dan kemaslahatan umum.
Selain itu, dari hadis di atas dapat pula disimpulkan bahwa wilayah tertentu yang Selain itu, dari hadis di atas dapat pula disimpulkan bahwa wilayah tertentu yang dijadikan kawasan lindung harus dijaga kelestariannya. dijadikan kawasan lindung harus dijaga kelestariannya. __________________________________________________________________
Padakitab kitab Sunan Al Kubro Imam Al-Baihaqi) juz 6 69 halaman 69 Pada Sunan Al Kubro (karya(karya Imam Al-Baihaqi) juz 6 halaman diceritakan diceritakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang diriwayatkan diriwayatkan dari Amr Bin Yahya Al Mazanidari dari ayahnya, dari Abi Said Al Khudri: dari Amr Bin Yahya Al Mazani dari ayahnya, Abi Said Al Khudri:
ِ َّ أ َ َول للاِ صْ للا عْيه وسْم ق َ َن َر ُس َ ض َّار َ ضر َار َم ْن َ َ « ال: ال ُضَّره َ ضَرَر َوالَ إ ٍ تَ َفَّرد بِِه عثْما ُن بن َُّم َّم.» اق ش َّق للا عَْي ِه ِ الد ن ع د َّر َاوْرِد ِى َ ُْ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ للاُ َوَم ْن َش َ
Artinya: Artinya:boleh melakukan perbuatan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, Tidaklah Tidaklah boleh perbuatan yang sendiri dan orang barang siapa yangmelakukan membuat celaka orang lain membahayakan maka Allah akan diri mencelakakannya. lain, barang yang orang membuat celaka lain maka Allah akan Dan barang siapasiapa mempersulit lain maka Allahorang akan mempersulitnya. mencelakakannya. Dan barang siapa mempersulit orang lain maka Allah akan __________________________________________________________________
mempersulitnya. Dalamkitab kitabAl-Jami’u Al-Jami’uli-Ahkami li-Ahkami Al-Qur’an Al-Qur’an (karya (karya Syaikh Syaikh Al-Faqih Dalam Al-Faqih Al-Imam Al-Imam Al-Muhaddits Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi bin Farah Al-Muhaddits Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Bakar Abi Bakar bin Al-Anshoriy) juz 7juz halaman 226:226: Farah Al-Anshoriy) 7 halaman
ِ ض ب َ َد إِص ِ – َلح َها} ِف مسألة واحدة ْ ْ َ ِ {و ال تُ ْفس ُدوا ِِف ْاْل َْر َ : قوله تَاَل ْ فهو ع.أنه سبحانه هن عن كل فساد قل أوكثر بَد صَلح قل أوكثر ، مَناه ال تَوروا املاء املَني: وقال الضحاك.الَموم عْ الصحيح من اْلقوال .و ال تقطَوا الشجر املثمر ضرارا
Artinya: Artinya: Allah berfirman “Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah Allah berfirman “ Janganlah kalian berbuat muka bumi setelah Allah membuat kemaslahatan”. Dalam hal ini, Allah kerusakan SubhanahudiWa Ta’ala melarang membuat kemaslahatan”. Dalam hal ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala perbuatan yang bisa menjadikan kerusakan, baik skala kecil maupun besarmelarang dan
perbuatan yang bisa menjadikan kerusakan, baik skala kecil maupun besar dan larangan tersebut bersifat umum berdasarkan pendapat-pendapat yang benar. Imam Dhohak berpendapat bahwa yang dimaksud dari ayat ini adalah, “Janganlah kalian merusak mata air yang mengalir, dan janganlah menebang pohon yang sedang berbuah dengan tanpa tanggung jawab”.
23
larangan tersebut bersifat umum berdasarkan pendapat-pendapat yang benar. Imam Dhohak berpendapat bahwa yang dimaksud dari ayat ini adalah, “Janganlah kalian merusak mata air yang mengalir, dan janganlah menebang pohon yang sedang berbuah dengan tanpa tanggung jawab”. ___________________________________________________________________
Sedangkan menurut kaidah Ushul Fiqihdalam dalamkitab kitabGhomaz Ghomaz Uyunuil Uyunuil Bashoir Sedangkan menurut kaidah Ushul Fiqih Bashoir Syarah Ashbah Wan Nadloir Lissuyuthi juz 2 halaman 93: Syarah Ashbah Wan Nadloir Lissuyuthi juz 2 halaman 93:
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ضَرٍر َ َِي َال ب ْ أ، الضََّرُر يَُز ُال: َوه َي ُم َقي َدة ل َق ْوهل ْم، الضََّرُر َال يََز ُال بالضََّرِر: ُالثَّالثَة
Artinya: Artinya: “Bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan mendatangkan bahaya yang lain.” “Bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan mendatangkan bahaya“Bahaya yang lain.” Kaidah ini sebagai pembatas pada perkataan para ulama yang berbunyi itu Kaidah ini sebagai pembatas pada perkataan para ulama yang berbunyi harus dihilangkan, maksudnya tanpa menimbulkan bahaya lain”. “Bahaya itu harus dihilangkan, maksudnya tanpa menimbulkan bahaya lain”. ___________________________________________________________________
Dalam keterangan kitab Fawaidhul Janiyah (karya Syekh Yasin Al-Padangi)
Dalam keterangan kitab Fawaidhul Janiyah (karya Syekh Yasin Al-Padangi) halaman 246 – 247: halaman 246 – 247:
الضرر ) أي اليباح ِف اْلسَلم ( والضرار ) وِف رواية و ال إضرار واملَن اليباح إدخال الضرر عْ إنسان ِف ما حتت يده من مْك أومنفَة غالبا و ال َيوز ْلحد أن يضر أخاه املسْم ومن ذلك الوتد ِف أرض اْلار ال َيوز ودفع الصائل (قوله الضرر) الضرر إْلاق مفسدة لْغري مطْقا ِبَلف.والقصاص وغري ذلك )الضرار فهو إْلاق مفسدة بالغري عْ وَجه املقابْة (قوله أي اليباح ِف اْلسَلم أشاربه إَل أن خرب ال َّمذوف وأن املنفي اْلكم ال َّمْه –إَل أن قال–واملَن ال وظاهر اْلديث حتري مسائر أنواع: تضروا أنفسكم و ال غريكم قال ابن حجر الضرر إال لدليل
Artinya: Artinya: Tidak boleh berbuat dloror dalam IslamIslam dan tidak dliror, dalam riwayat Tidak boleh berbuat dloror dalam danboleh tidakberbuat boleh berbuat dliror, dalam lain idlror. lain Artinya tidak bolehtidak membahayakan orang lain dengan yangsesuatu berada riwayat idlror. Artinya boleh membahayakan orang sesuatu lain dengan dalam umumnya berupa kemanfaatan. yangkekuasaannya, berada dalampada kekuasaannya, padakepemilikan umumnya atau berupa kepemilikan atau Dan seseorang tidak diperbolehkan membahayakan saudara muslimnya. Olehsaudara karena kemanfaatan. Dan seseorang tidak diperbolehkan membahayakan itu,muslimnya. tidak bolehOleh membuat tapal batas di tanah tetangga, mencegah perampokan, karena itu, tidak boleh membuat tapal batas di tanah tetangga, qishas, dan lain-lain. (Perkataan laa dan dloror) al dloror itu mendatangkan kerusakan mencegah perampokan, qishas, lain-lain. (Perkataan laa dloror) al dloror itu pada orang lain secara mutlak. Berbeda dengan al dliror, yaitu membuat kerusakan mendatangkan kerusakan pada orang lain secara mutlak. Berbeda dengan al disebabkan orang lain atas jalan muqobalah, (maksud perkataan tidak dibolehkan dliror, yaitu membuat kerusakan disebabkan orang lain atas jalan muqobalah,
(maksud perkataan tidak dibolehkan dalam Islam) mengisyaratkan bahwa khobarnya “La” dibuang dan sesungguhnya yang dinafikan itu adalah hukumnya, bukan kedudukannya artinya, dan janganlah kamu membuat kerusakan terhadap diri kalian sendiri dan tidak pula kepada orang lain. Ibnu Hajar berkata: lahiriah
24 | Untaian Hikmah Lingkungan
dalam Islam) mengisyaratkan bahwa khobarnya “La” dibuang dan sesungguhnya yang dinafikan itu adalah hukumnya, bukan kedudukannya artinya, dan janganlah kamu membuat kerusakan terhadap diri kalian sendiri dan tidak pula kepada orang lain. Ibnu Hajar berkata: lahiriah hadis ini mengharamkan segala macam kerusakan. ___________________________________________________________________
Dalam kitab Al-Hawi Lilfatawi (karya Imam Jalauddin bin Abi Bakrin As-
Dalam kitab Al-Hawi Lilfatawi (karya Imam Jalauddin bin Abi Bakrin As-Suyuthi) Suyuthi) juz 1 halaman 138 diterangkan: juz 1 halaman 138 diterangkan:
قال ِف املغِن وهوأَجل كتب اْلنابْة وعْ منواله نسج الشيخ َّميي الدين و ما قرب من الَامر وتَْق ِبصاْله من: النووي كتابه شرح املهذب مانصه طرق هو مسيل مائه ومطرح قمامت هو مْق ترابه وآالته فَل َيوز إحياؤه وكذلك ماتَْق مب صاحل القرية كفنائها ومرع ماشيتها،بغري خَلف ِف املذهب وَّمتطبها وطرقها ومسيل مياهها الَيْك باْلحياء وال نَْم فيه أيضاً خَلفاً عن وكذلك حرمي البئر والنهر والَني وكل مْوك الَيوز إحياء ما تَْق،أهل الَْم ( من أحيا أرضاً ميتة يف غريحق مسلم: ِبصاْله لقوله عْيه الصَلة و السَلم
فهي له) فمفهومه أَّنا تَْق به حق مسْم الَيْك باْلحياء انته
Artinya: Artinya: “Diterangkan Kitab Mughni paling berpengaruh dalam “Diterangkan dalamdalam Kitab Mughni yaitu kitabyaitu palingkitab berpengaruh dalam Madzhab Madzhab Hambali atas dasar keterangan yang diperoleh, As-Syekh Muhyiddin Hambali atas dasar keterangan yang diperoleh, As-Syekh Muhyiddin An-Nawawi An-Nawawi mengutip pada kitabnya yaitu Syarah Al-Muhaddzab perkara mengutip pada kitabnya yaitu Syarah Al-Muhaddzab pada perkara yang pada telah dinash: yang telah dinash: “Lahan yang dekat dengan khalayak dan terkait dengan “Lahan yang dekat dengan khalayak dan terkait dengan kemaslahatannya, seperti kemaslahatannya, seperti untuk jalan, pembuangan saluran air, debu, pembuangan sampah, untuk jalan, saluran air, pembuangan sampah, maka dalam hal pembuangan debu, maka(pemanfaatan dalam hal lahan) sepertiuntuk ini dikuasai”. tidak boleh ada “ihya” seperti ini tidak boleh ada “ihya” Hal demikian lahan) dikuasai”. Hal demikian tidakyang ada perbedaan dalam tidak(pemanfaatan ada perbedaan dalamuntuk pendapat madzhab, sama halnya berhubungan pendapat madzhab, sama halnya yang berhubungan dengan kenegaraan dengan kenegaraan seperti bangunan-bangunannya, jalanannya, tempat perairannya jalanannya, tempat perairannya dan seperti lain-lain,bangunan-bangunannya, maka hal tersebut tidak bisa menjadikan kepemilikan meskidan ikut lain-lain, andil maka hal tersebut tidak bisa menjadikan kepemilikan meski ikut dalam perawatannya, sebab tidak diperkenankan merawat suatu hal agar andil bisa dalam perawatannya, sebab tidak diperkenankan merawat suatu bersama. hal agar bisa memilikinya apabila hal tersebut berhubungan dengan kemaslahatan memilikinya apabila hal tersebut berhubungan kemaslahatan bersama. Sebagaimana Sabda Rasulullah, “Barang siapa yangdengan mengolah lahan kosong (mati) Sabda Rasulullah, “Barang siapakosong yang mengolah kosong yangSebagaimana bukan hak kepemilikan umat Islam, maka lahan (bumi mati)lahan tersebut (mati) yang bukan hak kepemilikan umat Islam, maka lahan kosong (bumi menjadi miliknya”. Maksudnya lahan yang berhubungan dengan kemaslahatan mati) 11 tersebut miliknya”. Maksudnya berhubungan dengan muslim makamenjadi tidak boleh dimiliki secara pribadi lahan denganyang cara mengolahnya. kemaslahatan muslim11 maka tidak boleh dimiliki secara pribadi dengan cara mengolahnya.
11 Mafhum mukholafahnya kemaslahatan halayak umum. Nabi memakai kata muslim karena mayoritas, sebagaimana pula di Kabupaten Berau yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
25
Demikian juga kawasan yang terkait dengan kemaslahatan seperti tempat gembala dan tempat mengambil kayu bakar, jalan-jalan dan saluran airnya. Kesemuanya juga kawasan dengan kemaslahatan seperti dan tempat ituDemikian tidak dapat dikuasai untuk yang dimilikiterkait dengan cara “ihya” (menghidupkanya), gembala dan tempat mengambil kayu bakar, jalan-jalan dan saluran airnya. kami tidak melihat adanya khilaf di antara ulama. Setiap lahan yang telah dimiliki Kesemuanya itu tidakdilakukan dapat dikuasai dimilikikemaslahatanya, dengan cara “ihya” orang juga tidak mungkin ihya untukuntuk kepentingan (menghidupkanya), dan Shallallahu kami tidak melihat adanya khilaf di antara sebagaimana sabda Nabi ‘Alaihi Wasallam: ”Barang siapa ulama. yang Setiap lahan yang tanah telah yang dimiliki mungkin ihya untuk menghidupkan matiorang di luar juga yang tidak telah dimiliki olehdilakukan orang Islam maka kemaslahatanya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi iakepentingan berhak memilikinya”. Dari hadis ini diperoleh pemahaman bahwa sesuatu yang Wasallam: ”Barang siapa muslim yang menghidupkan tanah(oleh yangorang mati di luarsebab yang telah terkait dengan hak seorang tidak dapat dimiliki lain) dimiliki“ihya” oleh (mengelolanya), orang Islam maka ia berhak memilikinya”. Dari ikut hadis ini diperoleh adanya karena hak pengelolaan tersebut dalam pemahaman bahwa sesuatu yang terkait dengan hak ihya seorang muslim tidak dapat kepemilikan barangnya. Seandainya diperbolehkan terhadap harta yang dimiliki (oleh orang lain) sebab “ihya” (mengelolanya), dimiliki orang lain, niscaya akan batal adanya adanya hak kepemilikan tersebut. karena hak
pengelolaan tersebut ikut dalam kepemilikan barangnya. Seandainya diperbolehkan hak ihya terhadap harta yang dimiliki orang lain, niscaya akan batal adanya hak kepemilikan tersebut.
6. 6. Akibat Perusakan Sumber Daya Alam Akibat Perusakan Sumber Daya Alam
Jika anjuran dari syar’i tersebut di atas dilanggar maka akan berakibat rusaknya
Jika anjuran dari syar’i tersebut di atas dilanggar akanatau berakibat rusaknya lingkungan beserta ekosistemnya. Misalnya tanahmaka longsor serangan hama lingkungan beserta ekosistemnya. Misalnya tanah longsor atau serangan hama dan dan penyakit pada tanaman pangan yang akan berdampak langsung pada penyakit pada tanaman pangan yang akan berdampak langsung pada semua makhluk, semua makhluk, khususnya manusia, baik dari segi materi atau non materi. khususnya manusia, baik akan dari segi materi atau non materi. akan Upaya pemulihannya membutuhkan biaya yangUpaya besarpemulihannya dan waktu yang membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang panjang. panjang.
Alamyang yangkita kitatempati tempatiselama selama ini ini dan Alam dan segala segala keanekaragaman keanekaragaman isinya isinya merupakan merupakan hadiah dan karunia yang harus dijaga kelestariannya sebagai tanggung hadiah dan karunia yang harus dijaga kelestariannya sebagai wujudwujud tanggung jawab jawab kita selaku khalifah di muka bumi ini. Namun, sangat disayangkan bahwa kita selaku khalifah di muka bumi ini. Namun, sangat disayangkan bahwa kerusakan kerusakan alam, baik biotik maupun darat dan di laut menjadi sebuah alam, baik biotik maupun abiotik, di daratabiotik, dan di di laut menjadi sebuah fenomena yang fenomena yangHal lazim ditemukan.oleh Hal ulah ini disebabkan oleh ulah tangan-tangan lazim ditemukan. ini disebabkan tangan-tangan jahil manusia yang jika jahilsegera manusia yang jikaakan tidakmengakibatkan segera diantisipasi akanekosistem mengakibatkan rusaknya tidak diantisipasi rusaknya alam yang pada ekosistem alam yang pada gilirannya berdampak pada bencana global berupa gilirannya berdampak pada bencana global berupa kekeringan, pemanasan suhu kekeringan, pemanasan suhulongsor bumi,dan pencemaran bumi, pencemaran udara, banjir, sebagainya.udara, banjir, longsor dan sebagainya. a. Ar-Ruum (Surah 30 Ayat 41) 41) a. Ar-Ruum (Surah 30 Ayat
ِ ِ ِ ظَهر الْ َفساد ِِف الْب ِر والْبح ِر ِِبا َكسبت أَي ِدي الن ض الَّ ِذي َع ِمُْوا َ َْ ََّاس ليُذي َق ُهم ب ْ ْ ََ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ ﴾٥٣﴿ لَ َََّْ ُه ْم يَْرَِجَُو َن
Artinya: Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan “Telahmanusia, nampaksupaya kerusakan darat dankepada di lautmereka disebabkan karena perbuatan tangan Allah di merasakan sebahagian dari (akibat) tangan manusia, supaya Allah merasakan mereka sebahagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalankepada yang benar).”
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Berbagai bencana yang membahayakan semua makhluk akibat kerusakan alam sebagaimana terjadi pada umat-umat terdahulu diabadikan dalam Alquran sebagai peringatan kepada kita.
26Berbagai | Untaian Hikmah Lingkungan bencana yang
membahayakan semua makhluk akibat kerusakan alam sebagaimana terjadi pada umat-umat terdahulu diabadikan dalam Alquran sebagai peringatan kepada kita.
b. Al-Mu’minuun (Surah 23 Ayat b. Al-Mu’minuun (Surah 23 Ayat 71) 71)
ِ ِ اْل ُّق أَهوآءهم لََفس َد ِ اهم َّ ت ُ السم َو ُ َض َوَمن في ِه َّن بَ ْل أَتَْي ن ُ ات َو ْاْل َْر َ ْ ُ َ ْ َْ َولَو اتَّبَ َع ِ ِ ِ ِ ﴾٧٣﴿ ضو َن ُ بِذ ْك ِره ْم فَ ُه ْم َعن ذ ْك ِرهم ُّم َْ ِر
Artinya: Artinya: kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan “Andaikata “Andaikata menuruti hawa nafsu mereka,Kami pastitelah binasalah langit dan bumi ini, dan kebenaran semua yangituada di dalamnya. Sebenarnya mendatangkan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan telah itu.”
mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari itu.” c. Al-Baqarah (Surah 02 27) Ayat 27) c. kebanggaan Al-Baqarah (Surah 02 Ayat
ِ َّ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ وص َل ُ ين يَن ُق َ ُضو َن َع ْه َد للا من بَ َْد ميثَاقه َويَ ْقطََُو َن َما أ ََمَر للاُ بِه أَن ي َ ال ذ ِ اْل ِ َويُ ْف ِس ُدو َن ِِف اْل َْر ﴾٣٧﴿ اسُرو َن َ ِض أُولَئ َْ ك ُه ُم Artinya::
“(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu Artinya: teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk “(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orangteguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk orang yang rugi.” menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah ___________________________________________________________________
orang-orang yang rugi.” Dalam kitab Syarah Sunan Abi Dawud juz 29 halaman 377 disebutkan: Dalam kitab Syarah Sunan Abi Dawud juz 29 halaman 377 disebutkan:
عن سَيد بن َّممد بن َجبري بن مطَم عن عبد للا بن حبشي رضي للا عنه (من قطع سدرة صوب للا: قال رسول للا صْ للا عْيه وآله وسْم: قال هذا اْلديث: فقال، سئل أبو داود عن مَن هذا اْلديث.)رأسه ِف النار ً من قطع سدرة ِف فَلة يستظل با ابن السبيل والبهائم عبثا: يَِن،َمتصر وظْماً بغري حق يكون له فيها صوب للا رأسه ِف النار
Artinya: Dari Sa’id bin Muhammad bin Jabir bin Muth’im, dari Abdillah bin Habsyi R.A. Artinya: berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Barang siapa menebang Dari Sa’id bin Muhammad bin Jabir bin Muth’im, dari Abdillah bin Habsyi R.A. pohon bidara, maka Allah akan mencelupkan kepalanya di dalam api neraka. berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Barang siapa Abu Dawud ditanya tentang makna hadis ini, maka dia berkata: hadis ini diringkas: menebang pohon bidara, maka Allah akan mencelupkan kepalanya di dalam api Barang siapa menebang pohon bidara di tanah lapang yang dijadikan tempat neraka. Abu Dawud ditanya tentang makna hadis ini, maka dia berkata: hadis ini berteduh bagi musafir dan hewan ternak dengan sia-sia dan secara zalim maka diringkas: Barang siapa menebang pohon bidara di tanah lapang yang dijadikan Allah akan mencelupkan kepalanya dalam api neraka.
tempat berteduh bagi musafir dan hewan ternak dengan sia-sia dan secara zalim maka Allah akan mencelupkan kepalanya dalam api neraka.
27
Sebagaimanaditerangkan diterangkan dalam dalam kitab 3 3 Sebagaimana kitabBahru BahruAl-‘Ulum Al-‘Ulumli liSamaraqondi Samaraqondijuzjuz halaman 363: halaman 363:
ونقص الثمار لْناس، قحط املطر: {ظَ َه َر الفساد ِِف الرب و البحر}يَِن : نقص النبات ِف الرب لْدواب والوحوش؛ وِف البحر يَِن: يَِن. والدواب س القرى واملدائن ِبراً ملا َيري فيها. رضني نقصان الثمار والزرع ْ القرى واْال فإنه الَيرج منها الْؤلؤ، البحر نفسه ْلنه إذا َل يكن مطر: ويقال. من اْلهنار ِ من أذنب: ويقال. ِبا عمْوا من املَاصي: ت أَيْ ِدى الناس} أي ْ َسب َ {ِبَا َك خصماؤه، والطري والذر، والدواب والوحوش،ذنباً فجميع اْلْق من اْلنس واْلن . فيضر بأهل الرب والبحر، ْلنه َينع املطر باملَصية،يوم القيامة
Artinya: Artinya: {Telah nampak kerusakan di darat dan di laut} yakni kekurangan hujan (kemarau {Telah nampak kerusakan di darat dan di laut} yakni kekurangan hujan (kemarau berkepanjangan), berkurangnya persediaan buah-buahan bagi manusia dan berkepanjangan), berkurangnya persediaan buah-buahan bagi manusia binatang, yakni di daratan berkurangnya persediaan makanan binatang ternak dan binatang, yakni liar, di daratan berkurangnya persediaan ternak maupun binatang {disebabkan ulah perbuatan tanganmakanan manusia},binatang yakni sebab maupun binatang liar, {disebabkan perbuatan manusia}, yakni sebab perbuatan mereka yang durhaka akanulah ketetapan Allahtangan yang membahayakan perbuatan mereka yanglautan. durhaka akan ketetapan Allah yang membahayakan penghuni daratan maupun penghuni daratan maupun lautan. ___________________________________________________________________
d. Asy-Syuuraa (Surah 42 Ayat d. Asy-Syuuraa (Surah 42 Ayat 30) 30)
ٍ ِ ِ ﴾٠٣﴿ ت أَيْ ِدي ُك ْم َويَ َْ ُفوا َعن َكثِ ٍري ْ ََصابَ ُكم من ُّمصيبَة فَبِ َما َك َسب َ َوَمآ أ
Artinya: Artinya: “Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh “Dan apatanganmu musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan perbuatan sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besaroleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan(dari kesalahan-kesalahanmu).”
kesalahanmu).”
51
28 | Untaian Hikmah Lingkungan
7. Peringatan, Ancaman dan Sanksi terhadap Peringatan, Ancaman dan Sanksi terhadap Perusakan Sumber Daya 7. Perusakan Sumber Daya Alam Alam Manusiadengan dengankelebihan kelebihanakal akaldan dansegala segalapotensinya potensinya memiliki memiliki tugas tugas pokok pokok dan Manusia dan utama, yaitu memanfaatkan dan menjaga alam beserta lingkungan. utama, yaitu memanfaatkan dan menjaga alam beserta lingkungan. Jadi, merusakJadi, dan merusak dan mengeksploitasi alam secara berlebihan walaupun dengan tetap dalih mengeksploitasi alam secara berlebihan walaupun dengan dalih kemaslahatan kemaslahatan tetap tidak bisa dibenarkan. Peringatan, ancaman dan sanksi, baik tidak bisa dibenarkan. Peringatan, ancaman dan sanksi, baik berupa sanksi administratif berupa sanksi administratif pemerintah, sanksi moral, sanksi dan dari pemerintah, sanksi moral,dari sanksi sosial dan sebagainya, harus sosial diberikan. sebagainya, harus diberikan. Dalil tentang peringatan, ancaman dan sanksi bagi Dalil tentang peringatan, ancaman dan sanksi bagi perusak alam berdasarkan perusakhadis alamdan berdasarkan Alquran, Alquran, kitab kuning, antarahadis lain: dan kitab kuning, antara lain: a. Al-Baqarah (Surah 02 205) Ayat 205) a. Al-Baqarah (Surah 02 Ayat
ِ ِ ِ ِ وإِ َذا تَوََّل سَ ِِف اْلَر ب ْ ك ُّ َّس َل َوللاُ الَ َُِي َ اْلَْر َ ْض ليُ ْف ِس َد فيِ َها َويُ ْه ََ َ َ ْ ْ ث َوالن ﴾٣٣٤﴿ ال َف َس َاد
Artinya: Artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan tidak menyukai kebinasaan.”
Allah tidak menyukai kebinasaan.” b. As-Syu’araa’ (Surah 26 151 Ayat– 151 b. As-Syu’araa’ (Surah 26 Ayat 152)– 152)
ِ َّ﴾ ال٣٤٣﴿ وَال تُ ِطيَوا أَمر الْمس ِرفِني ِ ين يُ ْف ِس ُدو َن ِِف ْاْل َْر ض َوَال ذ َ َ ْ ُ َْ ُ ََ ﴾٣٤٣﴿ ن َ صِْ ُحو ْ ُي
Artinya: Artinya: “Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas. Yang kerusakan di mukaperintah bumi dan tidak mengadakan perbaikan”. “Danmembuat janganlah kamu mentaati orang-orang yang melewati batas. Yang
membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan".
c. Ali-Imraan (Surah 03 63) Ayat 63) c. Ali-Imraan (Surah 03 Ayat
ِِ ِ ِ ِ َّ ِ ﴾٣٠﴿ ين َ فَإن تَ َول ْواْ فَإ َّن للاَ َعْيم بالْ ُم ْفسد
Artinya: Artinya: “Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesungguhnya “Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesungguhnya Allah Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.”
d. Al-Ahqaaf (Surah 46 Ayat 3) d. Al-Ahqaaf (Surah 46 Ayat 3)
ِ َّات و ْاْلَرض وما ب ي ن هما إَِّال بِا ْْل ِق وأََج ٍل ُّمس ًّم وال ِ السمو ين َك َفُروا ذ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َما َخَْ ْقنَا َ ِ ﴾٠﴿ ضو َن ُ َع َّما أُنذ ُروا ُم َْ ِر
Artinya: “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
29
Artinya: “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
e. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 56)
e. Al-A’raaf (Surah 07 Ayat 56)
ِ ِض ب َ َد إ ِ ت للاِ قَ ِريب َ َصَلَح َها َو ْادعُوهُ َخ ْوفاً َوطَ َمَاً إِ َّن َر ْح ْ ْ َ ِ َوالَ تُ ْفس ُدواْ ِِف اْل َْر ِِ ِ ﴾٤٣﴿ ني َ م َن الْ ُم ْحسن
Artinya: Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat orang-orang yang berbuat baik.”
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
f.
Adz-Dzaariyaat (Surah 51 Ayat – 42) f. Adz-Dzaariyaat (Surah 51 41 Ayat 41 – 42)
ٍ ِ َْالريح ال ِ ِ َوِِف َع ٍاد إِ ْذ أ َْر َسْنَا َعَْْي ِهم ت َعَْْي ِه ق ْ َ﴾ َما تَ َذ ُر من َش ْيء أَت٥٣﴿ يم َ َ َ ُ ﴾٥٣﴿ الرِمي ِم َّ إَِّال ََج َََْْتهُ َك Artinya: Artinya:
“Dan juga pada (kisah) `Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang “Dan juga pada (kisah) `Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan suatupun yang dilandanya, melainkan membinasakan. Angin itu tidak membiarkan suatupun yang dilandanya, dijadikannya seperti serbuk.” melainkan dijadikannya seperti serbuk.” ___________________________________________________________________
Diterangkan dalam kitab Bustanul Akhbar fi Syarahi (karya Diterangkan dalam kitab Bustanul Akhbar fi Syarahi Nailul Nailul AuthorAuthor (karya Syaikh Syaikh Faishol bin Abdul Aziz) juz 5 halaman 208: Faishol bin Abdul Aziz) juz 5 halaman 208:
ٍِ ِ ِ َن أَبا ب ْك ٍر ِ وشا َإَل الش فَ َََّر َج َيَْ ِشي،َّام ً ُث َُجي َ ََ َالصديق ب َ َ َّ َو َع ْن ََْي ََي بْ ِن َسَيد أ ِ ِإن م: ال يك َ فَ َق،اْلربَ ِاع ُ َوَكا َن يَِز،يد بْ ِن أَِيب ُس ْفيَا َن َ َم َع يَِز َ وص َ ِْيد أ َِم َري ُربُ ٍع ِمنْ ت ُ ْ ك ٍ ِ َو ال تَ ْقطَ ْع َش َجًرا، َو ال َكبِ ًريا َه ِرًما،صبِيًّا َ َو ال، ال تَ ْقتُ ْل ْامَرأًَة: بِ ََ ْش ِر خَلل ِ َ َو ال تَ َْ ِقَرن، َو ال بََِ ًريا إال لِ َمأْ َكَْ ٍة،ً َو ال تَ َْ ِقَر َّن َشاة،ب َع ِامًرا ْ َو ال ُُتَ ِر،ُمثْمًرا ِ . ُأعْنه ْ ُ َو ال ََْت،ََ ََنَْلً َو ال ُحتَ ِرقْهُ َو ال تَ ْغُْ ْل َ َّ َرَواهُ َمالك ِِف الْ ُم َوط. ُب Artinya: Dari Yahya bin Said menceritakan bahwa Abu Bakar As-Sidik radhiAllahu ‘anhu mengirim pasukan ke Negeri Syam, lalu dia keluar berjalan bersama Yazid bin Abu Sufyan yang merupakan salah satu panglima pasukan tersebut. Aku berpesan kepadamu 10 hal: 1. jangan engkau sekali-kali membunuh wanita, 2. anak-anak, 3. orangtua renta, 4. jangan menebang pohon yang sedang berbuah, 5. jangan engkau menghancurkan bangunan, 6. jangan memotong kambing atau unta kecuali untuk dimakan,7. jangan membakar pohon kurma, 8. jangan
30 | Untaian Hikmah Lingkungan
Artinya: Dari Yahya bin Said menceritakan bahwa Abu Bakar As-Sidik radhiAllahu ‘anhu mengirim pasukan ke Negeri Syam, lalu dia keluar berjalan bersama Yazid bin Abu Sufyan yang merupakan salah satu panglima pasukan tersebut. Aku berpesan kepadamu 10 hal: 1. jangan engkau sekali-kali membunuh wanita, 2. anak-anak, 3. orangtua renta, 4. jangan menebang pohon yang sedang berbuah, 5. jangan engkau menghancurkan bangunan, 6. jangan memotong kambing atau unta kecuali untuk dimakan,7. jangan membakar pohon kurma, 8. jangan menggenanginya dengan air (yang menyebabkan mati), 9. jangan korup, dan 10. jangan licik/jangan menjadi penakut. (HR. Malik dalam kitab Muwatho’) ___________________________________________________________________
Dikutip dari kitab Kamalul Mu’allim Syarah Shohih Muslim (karya Qadhi
Dikutip dari kitab Kamalul Mu’allim Syarah Shohih Muslim (karya Qadhi Iyadh) Iyadh) juz 3 halaman 189: juz 3 halaman 189:
والدارم وأحد عن عبد للا بن عمرو- والْفظ له- فقد أخرج النسائ صف ْوًرا فَ َما فَـ ْوقَـ َها بِغَِري َح ًق َها َسأَ َل للا َعز َو َجل ْ ( َم ْن قَـتَ َل ع: يرفَه قال ( َحق َها أَ ْن: ال َ َ فَ َما َحق َها ؟ ق، يا رسول للا: َع ْنـ َها يَـ ْوَم اْ ِلقيَ َام ِة! قيل ِ ِبن قتل، س َها فَـيـ ْرَمى ِبَا) كالضحايا َ ْتَ ْذبـ َح َها فَـتَأْ كلَ َها َوََل تَـ ْقطَ ْع َرئ لْكربى، عصفورا بغري حقها
ِبن قتل، كاْلضاح، ض الدارم، 1 27 ، 1 00 / 9 املسند، 973 / 3 . 21 / 9 شيئا من الدولب عبثا
Artinya: “Barang siapa membunuh burung dan selainnya dengan tanpa memperhatikan Artinya: haknya makasiapa Allahmembunuh akan mempertanyakan tersebut di hari tanpa qiyamat kelak“, “Barang burung dan hal selainnya dengan memperhatikan Sahabat bertanya: Wahai utusan Allah apakah hak hewanditersebut? Rasulullah haknya maka Allah akan mempertanyakan haldari tersebut hari qiyamat kelak“, menjawab: Haknya adalah dengan menyembelihnya maka ia akan menerimanya Sahabat bertanya: Wahai utusan Allah apakah hak dari hewan tersebut? danRasulullah jangan engkau penggalHaknya kepalanya kemudian membuangnya. menjawab: adalah dengan menyembelihnya maka ia akan ___________________________________________________________________ menerimanya dan jangan engkau penggal kepalanya kemudian
Sejalan dengan keterangan dalam kitab Shahih Ibnu Hiban juz 13 halaman membuangnya. 214: Sejalan dengan keterangan dalam kitab Shahih Ibnu Hiban juz 13 halaman 214:
عن عمرو بن الشريد قال سَت الشريد يقول سَت رسول للا صْ للا عْيه ِ ص ُفورا َعبثًا َع َّج إِ ََل للاِ َعَّز وَج َّل ي وم اْ ِلقيام ِة ي ُقو ُل يار ب َ ً ْ ْ ُ َم ْن قَتَ َل ع:وسْم يقول َ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ .إِ َّن فََُلنًا قَتَ َِِْن َعبَثًا َوََلْ يَ ْقتُْ ِِن لِ َمْن َف ََ ٍة
Artinya: Diceritakan dari Sayyid Umar bin Syarid berkata: Aku mendengar Syarid, beliau berkata: Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membunuh seekor burung
31
Artinya: Diceritakan dari Sayyid Umar bin Syarid berkata: Aku mendengar Syarid, beliau berkata: Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membunuh seekor burung dengan sia-sia (tanpa maksud tertentu) maka burung tersebut akan mengadukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala di hari kiamat nanti, seraya berkata wahai Tuhan, si fulan telah membunuhku dengan sia-sia dan dia membunuhku tidak dengan tujuan yang bermanfaat.” ___________________________________________________________________
Diterangkan pula dalam kitab Hadits Umdah Al-Qori’ Syarah Shohih Bukhori
Diterangkan pula dalam kitab Hadits Umdah Al-Qori’ Syarah Shohih Bukhori (karya Syaikh Badaruddin Al-Ainiy) juz 18 halaman 443: (karya Syaikh Badaruddin Al-Ainiy) juz 18 halaman 443:
روى النسائي من حديث عبدللا بن حبشي قال قال رسول للا َم ْن قَطَ َع ب للاَ َرأْ َسهُ ِِف النَّا ِر وعن عروة مرفوعا َنوه مرسَل ص َّو ِس ْد َرًة َ َ Artinya: Artinya:
Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang menebang pohon Rasululllah Shallallahu Wasallam bersabda, “Siapa yang menebang (dengan sia sia) maka Allah akan menjungkirbalikkan kepalanya ke dalam neraka.” pohon (dengan sia sia) maka Allah akan menjungkirbalikkan kepalanya ke ___________________________________________________________________ dalam neraka.”
As-Syaikh Romli pernah diminta pendapatnya mengenai “Pencemaran Lingkungan”
As-Syaikh Romli diminta pendapatnya mengenai “Pencemaran Lingkungan” sebagaimana yangpernah beliau tulis dalam kitabnya Fatawi Al-Romli juz 3 halaman 13 – 14: sebagaimana yang beliau tulis dalam kitabnya Fatawi Al-Romli juz 3 halaman 13-14:
فتاوى الرمْي َجزء الثالث ص –سئل عما َجرت به الَادة من عمل النشادر خارج البْد ْلن ناره يوقد بالروث والكْس فإذا مشت اْلطفال دخانه حصل هلم منه ضرر عظيم ِف الغالب ورِبا مات بَضهم منه فَمل شَّص مَمل نشادر ِف وسط البْد وأوقد عْيه ِبا ذكر فشم دخانه طفل رضيع فمرض مرضا شديدا فهل اْليقاد حرام فيأُث به ويَزر عْيه وَيب اْلنكار عْيه وَينع منه ويضمن فأَجاب بأنه َيرم عْيه اْليقاد املذكور إذا غْب عْ ظنه تضرر الغري،ماتْف به به فيأُث به ولْحاكم تَزيره عْيه وَيب اْلنكار عْيه بسببه ومنَه منه ويضمن ماتْف بسببه مطْقا
Artinya: Imam Romli ditanya mengenai suatu kebiasaan yang telah berlaku dari kebiasaan Kaum Nasyadir di luar desa, karena apinya yang dipakai membakar kotoran ternak dan kapur, jikalau asapnya terhirup oleh seorang anak, pada umumnya akan sangat berbahaya, dan terkadang bisa menimbulkan kematian. Kemudian seseorang mengerjakan pekerjaan Kaum Nasyadir tersebut di tengah pedesaan, membakar kotoran ternak dan kapur, sehingga asapnya terhirup oleh bayi yang sedang menetek ibunya, sehingga menjadikan anak tersebut sakit parah. Apakah hal itu bisa dikategorikan haram, sehingga orang tersebut berdosa
32 | Untaian Hikmah Lingkungan
Artinya: Imam Romli ditanya mengenai suatu kebiasaan yang telah berlaku dari kebiasaan Kaum Nasyadir di luar desa, karena apinya yang dipakai membakar kotoran ternak dan kapur, jikalau asapnya terhirup oleh seorang anak, pada umumnya akan sangat berbahaya, dan terkadang bisa menimbulkan kematian. Kemudian seseorang mengerjakan pekerjaan Kaum Nasyadir tersebut di tengah pedesaan, membakar kotoran ternak dan kapur, sehingga asapnya terhirup oleh bayi yang sedang menetek ibunya, sehingga menjadikan anak tersebut sakit parah. Apakah hal itu bisa dikategorikan haram, sehingga orang tersebut berdosa dan memberikan sanksi padanya? Apakah wajib mengingkari perbuatannya? Haruskah mencegahnya? Haruskah dia menanggung akibatnya? Imam Romli menjawab, “Sesungguhnya hal tersebut dikategorikan sebagaimana Anda sebut tadi, jika hal yang umum menurut pandangannya bisa membahayakan orang lain, maka hal itu hukumnya haram, wajib bagi pengadilan memberikan hukuman padanya, wajib ingkar atas perbuatannya, wajib mencegah perbuatannya, dan wajib menanggung kerusakan yang disebabkan perbuatannya secara mutlak”.
33
8. Arahan dan Solusi terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam
8. Arahan dan Solusi terhadap Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk alam beserta beserta Untukmenunjang menunjangtercapainya tercapainya cita-cita cita-cita hidup hidup sejahtera sejahtera dengan dengan alam ekosistemnya yang terpelihara maka diperlukan kerja sama dengan semua pihak. ekosistemnya yang terpelihara maka diperlukan kerja sama dengan semua Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menjalin persaudaraan melalui pihak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menjalin persaudaraan penguatan tali silaturahmi semua elemen sebagaimana anjuran melalui penguatan talidengan silaturahmi denganmasyarakat semua elemen masyarakat Allah SWT. sebagaimana anjuran Allah SWT. a. Muhammad (Surah 47 22) Ayat 22) a. Muhammad (Surah 47 Ayat
ِ فَ َه ْل َع َسْيتُ ْم إِن تَ َولَّْيتُ ْم أَن تُ ْف ِس ُدوا ِِف ْاْل َْر ﴾٣٣﴿ ض َوتُ َق ِطَُوا أ َْر َح َام ُك ْم
Artinya: Artinya: “Makaapakah apakah kiranya kamu berkuasa, kamu membuat kerusakan di “Maka kiranya jikajika kamu berkuasa, kamu akanakan membuat kerusakan hubungan kekeluargaan?” kekeluargaan?” dimuka mukabumi bumi dan dan memutuskan memutuskan hubungan Apabila silaturahmi yang kuat terjalin di antara semua elemen masyarakat, kesulitan apapun akan terpecahkan dengan berbagai solusi yang terhimpun dari masyarakat tersebut, baik berupa pemikiran, tenaga maupun dana. Untuk memberikan arahan dan solusi terhadap kondisi terkini yang dihadapi oleh Kabupaten Berau dan sebagai dukungan ulama terhadap upaya perbaikan lingkungan, para ulama yang berkumpul di Gedung NU- membuat pernyataan bersama dan rekomendasi pada tahun 2012 sebagaimana tertuang pada Bab 2.
34
Pernyataan Bersama dan Rekomendasi Para Ulama “Urun Rembuk Para Ulama dan Tokoh Masyarakat Nahdlathul Ulama dalam diskusi terfokus Perspektif Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf dalam Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur tahun 2012.”
“Urun Rembuk Para Ulama dan Tokoh Masyarakat Nahdlathul Ulama dalam diskusi terfokus Perspektif Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf dalam Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur tahun 2012.”
DalamKitab Kitab Ibn Qudamah Mughni halaman 337-338: Dalam Ibn Qudamah Al Al Mughni halaman 337-338:
ِ ِ ِ َّ َْف اْ ِْلمام ع صَْ َح ِة هذه القاعدة َ ُ َ ُ صَّر ْ الرعيَّة َمنُ ْوط بالْ َم َ َ ت: القاعدة اْلامسة نص عْيها الشافَي “Tasharuful imam ‘alarro’iyyati manuthun bil mashlahah”
“Tasharuful imam ‘alarro’iyyati manuthun bil mashlahah”
Artinya: Artinya: Kebijakan pemerintah harus berdasarkan pertimbangan kemaslahatan umat. pemerintah harusditerapkan berdasarkan pertimbangan kemaslahatan umat. Ini IniKebijakan adalah kaidah yang harus menurut Imam Syafi’i.
adalah kaidah yang harus diterapkan menurut Imam Syafi’i.
Keterangan: Keterangan: Kebijakan pemerintah dalam menentukan (memberi izin pemanfaatan lingkungan) Kebijakan pemerintah dalam menentukan (memberi izin pemanfaatan dan memberi sanksi harus berpegang pada kaidah ushul fiqih tersebut.
lingkungan) dan memberi sanksi harus berpegang pada kaidah ushul fiqih tersebut.
Kepada Pemangku Kebijakan Kepada Pemangku Kebijakan
Bupati pertambangan, perkebunan perkebunan dan dan Bupati Berau Berau agar agar dalam dalam memberikan memberikan izin izin pertambangan, eksploitasi sumber daya alam dandan yangyang lainnya yangyang menjadi kewenangannya harus eksploitasi sumber daya alam lainnya menjadi kewenangannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan, baik terkait dengan tata ruang harus disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan, baik terkait dengan wilayah maupun tata guna lahan, dan harus memperhatikan dukung dan daya daya tata ruang wilayah maupun tata guna lahan, dan harus daya memperhatikan tampung lingkungan. Meningkatkan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dukung dan daya tampung lingkungan. Meningkatkan pemantauan dan reklamasi lahanpelaksanaan setelah digunakan dengan masyarakat. Meningkatkan pengawasan reklamasi lahan melibatkan setelah digunakan dengan melibatkan pengawasan secara efektif terhadap konsistensi kegiatan pertambangan supaya masyarakat. Meningkatkan pengawasan secara efektif terhadap konsistensi tidak menimbulkan dampak bagi kelangsungan lingkungan hidup. Tidak memberikan kegiatan pertambangan supaya tidak menimbulkan dampak bagi kelangsungan izin monopoli hidup. pertambangan kepada pihak lingkungan Tidak memberikan izintertentu. monopoli pertambangan kepada pihak
tertentu.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan agar mengkreasikan budaya penanaman pohon Dinastradisi Pariwisata dan Kebudayaan budaya penanaman dalam lokal, seperti dalam pestaagar adat,mengkreasikan perkawinan, penikahan, penerimaan pohon tradisi lokal, seperti pejabat, dalam pesta adat, perkawinan, penikahan, siswa dandalam karyawan baru, pelantikan dan lain-lain.
penerimaan siswa dan karyawan baru, pelantikan pejabat, dan lain-lain.
Dinas agar memasukkan pelestarian lingkungan ke dalam bidang studi DinasPendidikan Pendidikan agar memasukkan pelestarian lingkungan ke dalam bidang muatan lokal (kurikulum) SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan mengajarkan pemberian studi muatan lokal (kurikulum) SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan mengajarkan dan penanaman pohon kepada para siswa, misalnya dengan menjadikan pemberian dan penanaman pohon kepada para siswa, misalnya sebagai dengan syarat penerimaan siswa baru atau dengan mewajibkan setiap alumninya menanam pohon. Kementerian Agama agar menganjurkan kepada seluruh Kepala KUA untuk menanam pohon bagi calon pengantin.
35
36 | Pernyataan Bersama dan Rekomendasi Para Ulama
37
Kepada Pemerintah Adakalanya pemberian izin pemanfaatan lahan untuk pertambangan harus dibatasi, selektif dan berkeadilan, serta semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat umum (maslahah‘ammah).
Kepada Penegak Hukum Agar dapat bekerja lebih teliti, cermat dan bertanggung jawab dalam menindak tegas dan memberi hukuman terhadap oknum dan perusahaan yang melanggar dan menyimpang dari undang-undang dan peraturan yang berlaku. Membuat undangundang yang memberi sanksi tegas kepada petugas lingkungan. Mengkaji ulang dan mengganti ketentuan peraturan perundang-undangan yang hanya menguntungkan sekelompok orang dan tidak menjamin pemanfaatan pertambangan untuk kesejahteraan masyarakat dan kedaulatan nasional.
Kepada Para Pengusaha Agar mentaati seluruh ketentuan perizinan secara benar, termasuk ketentuanketentuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Melaksanakan reklamasi dan restorasi terhadap lahan yang rusak akibat kegiatan pertambangan sebelum meninggalkan lokasi pertambangan. Melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar agar lebih sejahtera. Memikul tanggung jawab sosial untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Mentaati kewajiban zakat atas hasil tambangnya sesuai ketentuan kepada Badan Amil Zakat Nasional atau kelembagaan masyarakat yang lain.
Kepada Tokoh Agama Agar mengembangkan pemahaman dan pengamalan dalam aspek perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Tokoh agama diharapkan dapat memberikan panduan keagamaan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.
38
Bacaan Inspiratif Bagian ini berisi upaya dan pengalaman ulama dan para penggiat konservasi dalam melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.
39
Menjaga Sumber Air Minum Tabalar Oleh: Wahidin, S.HI. (PC NU Kabupaten Berau)
Pada tahun 1976, seorang warga setempat yang bernama Ali Ahmad menemukan sumber mata air yang terletak di Jalan Ruaban RT. 02 Kampung Tubaan Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau12 yang bersumber dari bawah tanah Gunung Ruaban. Sumber mata air ini biasa disebut pam air oleh masyarakat setempat dan dijadikan sebagai sumber air minum yang dapat dikonsumsi langsung. Sumber air ini adalah satu-satunya yang tidak mengandung kapur di lima kecamatan yang berada di sepanjang wilayah pesisir. Hal ini mendorong masyarakat Kecamatan Tabalar untuk melindungi dan menjaga sumber air minum melalui penerapan beberapa aturan tidak tertulis. Aturan yang harus diikuti oleh masyarakat antara lain hanya boleh menimba air tidak boleh menggunakan mesin untuk mengambil air dan air yang diambil tidak boleh diperjualbelikan dengan alasan agar tidak ada pihakpihak yang ingin menguasai untuk kepentingan sendiri. Sumber air minum tabalar dikelilingi oleh hutan dengan luas lahan sekitar 200 Ha yang termasuk dalam kawasan hutan lindung berstatus KBK (Kawasan Budidaya Kehutanan). Di wilayah ini juga beroperasi beberapa perusahaan. Perusahaan dan masyarakat bersepakat untuk membuat wilayah/zona penyangga di sekitar sumber mata air tersebut dimana dalam radius tertentu dari mata air tidak diperbolehkan melakukan aktivitas seperti membakar dan menebang pohon. Hal ini dilakukan dengan kesadaran bersama apabila ada penebangan dan pembakaran dapat mengurangi kualitas air dan merusak mata air yang ada. Sumber mata air yang keluar dari bawah gunung dan terletak di muara sungai yang berbatasan dengan laut, dimana pada saat air laut pasang dapat membuat mata air tersebut tenggelam oleh air laut namun tetap mengeluarkan air tawar merupakan suatu tanda kebesaran dan kuasa Allah. Bila suatu peraturan (menjaga dan melestarikan hutan) yang sebagaimana diceritakan diatas tidak di indahkan, maka jangankan cari air bersih untuk mandi, untuk minum atau makan sehari-haripun akan kesulitan karena rusaknya lingkungan dan ekosistemnya, sebagaimana kita telah di ingatkan dalam Al-qur’an: AlAlBaqarah Baqarah(Surat (Surat02, 02,Ayat Ayat12) 12)
)٣٣( أَال إِنَّ ُه ْم ُه ُم الْ ُم ْف ِس ُدو َن َولَ ِكن الَّ يَ ْشَُُرو َن
Artinya: Artinya: “Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, “ Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat tetapi mereka tidak sadar”.
kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”.
12
Hal tersebut bagi kita, Tubaan sebagaimana diterangkan dalam Sumber data darijuga Bapakmerupakan Komala Pontas,ujian Kepala Kampung Al-qur’an: Al Mulk. Surat 67, Ayat 2
ِ ِ )٣( َح َس ُن َع َمَلً َوُه َو الْ ََ ِز ُيز الْغَ ُفور َ الَّذي َخَْ َق الْ َم ْو ْ ت َوا ْْلَيَوَة ليَْب َُْوُك ْم أَيُّ ُك ْم أ
40 | Bacaan Inspiratif
)٣٣( أَال إِنَّ ُه ْم ُه ُم الْ ُم ْف ِس ُدو َن َولَ ِكن الَّ يَ ْشَُُرو َن
Artinya: “ Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”. Hal tersebut juga merupakan ujian bagi kita, sebagaimana diterangkan dalam Al-qur’an: Hal tersebut juga merupakan ujian bagi kita, sebagaimana diterangkan dalam Al-qur’an: Al Mulk (Surat 67, Ayat 2) Al Mulk. Surat 67, Ayat 2
ِ ِ )٣( َح َس ُن َع َمَلً َوُه َو الْ ََ ِز ُيز الْغَ ُفور َ الَّذي َخَْ َق الْ َم ْو ْ ت َوا ْْلَيَوَة ليَْب َُْوُك ْم أَيُّ ُك ْم أ
Artinya: Artinya: “(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara “(Allah) mati dan Dia menguji kamu, siapa di kamu yangYang lebih menjadikan baik amalnya. Dan Diahidup, Mahasupaya Perkasa lagi Maha Pengampun.” antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha ___________________________________________________________________
Pengampun.”
Diterangkan dalam Hadits yang tercantum pada Kitab Fathul Baari (karya Al-imam Diterangkan dalam Hadits yang tercantum pada Kitab Fathul Baari (karya AlAl-hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar Al-asqolani) Bab Fathu ManIstabro-a Lidinihi imam Al-hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar Al-asqolani) Bab Fathu ManIstabroJuz 1 halaman a Lidinihi Juz 186: 1 halaman 186:
حدثنا أبو نَيم حدثنا زكريا عن عامر قال سَت النَمان بن بشري يقول سَت رسول للا صْ للا عْيه وسْم يقول "اْلَلل بني واْلرام بني وبينهما مشبهات اليَْمها كثري من الناس فمن اتق املشبهات استربأ لدينه وعرضه ومن وقع ىف الشبهات كراع يرع حول اْلم يوشك أن يوقَه اال وإن لكل مالك ح اال وإن ح للا ِف أرضه َّمارمه اال إن ىف اْلسد مضغة إذا صْحت صْح اْلسد .كْه وإذا فسدت فسد اْلسد كْه اال وهي القْب
Artinya: Artinya: “Halal adalah jelasjelas dan haram juga jelas. Adapun antaranyadiadalah musyabihat “Halal adalah dan haram juga jelas.di Adapun antaranya adalah (tidak jelas) tidak diketahui oleh diketahui banyak manusia, makamanusia, barang siapa takut musyabihat (tidak jelas) tidak oleh banyak makayang barang siapa pada musyabihat tidak jelasatau maka bebas dari larangan yangperkara takut pada perkaraatau musyabihat tidak jelas maka bebasagamanya dari larangan dan sebaliknya, siapa yang jatuh padayang perkara musyabihat seperti hal agamanya danbarang sebaliknya, barang siapa jatuh pada perkara musyabihat seorang menggembala daerah hima (tanah larangan) seperti pengembara hal seorangyang pengembara yangdimenggembala di daerah himamaka (tanah jatuh pada sesuatu yang meragukan (larangan), ketahuilah bahwa sesuatu yang larangan) maka jatuh pada sesuatu yang meragukan (larangan), ketahuilah dimiliki larangannya. Maka ketahuilah sesungguhnya larangan Allah bahwaseseorang sesuatu ada yang dimiliki seseorang ada larangannya. Maka ketahuilah disesungguhnya muka bumi adalah sesuatu yang ketahuilah sesungguhnya bahwa larangan Allah di diharamkan, muka bumi adalah sesuatu yang diharamkan, diketahuilah dalam jasad manusia terdapat gumpalan darah jika ia baik maka baiklahgumpalan jasad sesungguhnya bahwa di dalam jasad manusia terdapat seluruhnya jikamaka ia rusak makajasad rusaklah seluruhnya. Ketahuilah adalah hati.” darah jika dan ia baik baiklah seluruhnya dan jika ia rusakiamaka rusaklah seluruhnya. Ketahuilah ia adalah hati.” Keterangan:
69
Musyabihat maknanya adalah sesuatu yang tidak jelas tentang halal atau haramnya. Hima maknanya adalah Muhma, yaitu yang terlarang bagi orang lain (lahan konservasi). Hadits ini mengandung dua pengertian pokok: 1. Sangat ditekankan kepada seorang muslim untuk menghindari sesuatu yang tidak jelas tentang kehalalannya.
41
Keterangan: Musyabihat maknanya adalah sesuatu yang tidak jelas tentang halal atau haramnya. Hima maknanya adalah Muhma, yaitu yang terlarang bagi orang lain (lahan konservasi). Hadits ini mengandung dua pengertian pokok: 1. Sangat ditekankan kepada seorang muslim untuk menghindari sesuatu yang tidak jelas tentang kehalalannya. 2. Tubuh sehat dan selamat hanya jika jiwa dan hatinya sehat dan selamat. Dalam Hadits ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, membandingkan antara sesuatu yang dapat dilihat yaitu Hima seorang raja terhadap sesuatu yang tidak dapat dilihat yaitu hima Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Perbandingan yang tercantum dalam Hadits ini secara tidak langsung telah memberikan legitimasi kepada seorang raja atau penguasa untuk membuat tanah larangan (lahan konservasi) selama bertujuan untuk maslahat umum dan tidak merugikan orang lain. “Maka marilah kita jaga alam semesta ini dengan sebaik-baiknya. Insya Allah rahmat dan keberkahan akan dicurahkan Allah kepada kita. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.”
42 | Bacaan Inspiratif
Pohon Bakau Kehidupan
Oleh: Ustad Arsyad, S.Pd.I (PC NU Kabupaten Berau) Bapak Padlan tinggal di pinggiran muara sungai, seperti halnya kebanyakan masyarakat Berau lainnya. Pekerjaannya sehari-hari adalah bertani di pagi hari dan mencari udang di sungai pada malam hari. Penghasilannya tidak seberapa namun beliau selalu bersyukur dan sabar dalam menjalaninya. Terkadang ketika mencari udang hingga larut malam tidak ada satupun yang dia dapat dan pulang dengan tangan kosong dan hal ini sering terjadi. Menurut bapak Padlan kondisi ini disebabkan oleh makin berkurangnya pohon bakau disekitar muara sungai yang biasa dijadikan perlindungan dan rumah bagi udangudang tersebut. Selain itu banyak masyarakat yang menangkap udang dengan cara menyetrum. Kedua hal ini menyebabkan udang semakin menjauh ke tengah dan susah ditangkap. Luasan hutan bakau yang semakin sedikit juga disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang membangun rumah di pinggir sungai dan muara sungai bukan ditempat yang sudah disediakan oleh pemerintah. Padahal ini membahayakan bagi mereka juga, karena seringkali apabila ada kapal yang melintas di sungai maka gelombang akan menghempas rumah. Terkadang sampah kayu dan ranting ikut terhempas dan menabrak tiang rumah. Demikian juga yang bapak Padlan rasakan sehari-hari. Rumah seperti terkena gempa bumi dan puting beliung setiap ada kapal yang melintas. Suatu hari saya mengusulkan kepada Bapak Padlan untuk pindah dari bantaran sungai dan tinggal ditempat yang lebih aman. Awalnya beliau menolak karena sudah terbiasa tinggal disana dan juga bergantung hidup pada bertani dan sungai selama puluhan tahun. Namun setelah diberi pemahaman dan diingatkan akan bahayanya tinggal ditempat ini, akhirnya beliau memutuskan untuk pindah. Hal ini dilakukan untuk menghidarkan diri dari kemudharatan. Setelah pindah rumah, saya dan bapak Padlan memulai kegiatan menanam bakau dilokasi bekas rumahnya. Tentunya dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi semula sehingga bapak Padlan bisa mendapatkan hasil yang lebih baik ketika mencari udang. Sekarang banyak masyarakat yang mengikuti jejak kami, mereka menanam bakau dipinggiran sungai agar udan bisa kembali ke pinggir dan mereka bisa menangkap udang dengan mudah. Saya jadi teringat pada salah satu bacaan di Kitab Salaf dalam kitab mazhab al-arbaah: “Berbuat kebaikan dan menjauhkan kemudaratmudaratan”
43
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melalui hadits–hadits diatas menekankan kepada umatnya sebagai khalifah di muka bumi untuk menjaga lingkungan hidup, sehingga keseimbangan terhadap sistem, kehidupan dan eksositem tetap terjaga dan berjalan dengan normal.
Bahwasyariat syariatIslam Islammelalui melaluihadits-hadts hadits-hadts Rasulullah Rasulullah Shallallahu Shallallahu ‘Alaihi Bahwa ‘Alaihi Wasallam Wasallam sangat memperhatikan kebutuhan umatnya serta mepertimbangkan maslahat sangat memperhatikan kebutuhan umatnya serta mepertimbangkan maslahat umum, umum, sehingga tidak terjadi pertentangan antara kepentingan perseorangan sehingga tidak terjadi pertentangan antara kepentingan perseorangan dengan dengan kepentingan umum. kepentingan umum. Bahwasyariat syariatIslam Islammelalui melaluihadits-hadits hadits-haditsdiatas diatas meberikan meberikan hak-hak hak-hak kepada kepada umat Bahwa Islam untuk mengelola tanah dengan benar dengan ketentuan tidak bertentangan Islam untuk mengelola tanah dengan benar dengan ketentuan bertentangan dengan syariat Islam sendiri dan dengan kepentingan umum. dengan syariat Islam ituitu sendiri dan dengan kepentingan umum. Seumpama menghindari kerusakan, kerusakan, Seumpamadalam dalampenerapan penerapan dilapangan dilapangan sulit sulit untuk untuk menghindari maka dengan makaharus harusbertanggung bertanggungjawab jawabuntuk untuk meperbaikinya meperbaikinya serta serta meminimalisir dengan sekecil-kecilnya pada dampak yang akan timbul, sehingga pemulihannya tidak akan sekecil-kecilnya pada dampak yang akan timbul, sehingga pemulihannya tidak mengalami kesusahan. akan mengalami kesusahan. Dari simpulkan dengan dengan keterangan keterangan dari darikitab kitabTafsir Tafsir Daricerita ceritacerita ceritadiatas diatas bisa bisa kita kita simpulkan Ibnu Katsir Surah Al-Qashash Juz 3 halaman 529 diterangkan: Ibnu Katsir Surah Al-Qashash Juz 3 halaman 529 diterangkan:
{ وال تنس نصيبك من الدنيا} أي ما أباح للا فيها من املآكل واملشارب واملل ابس واملساكن واملناكح فإن لربك عْيك حقا ولنفسك عْيك حقا وْلهْك ع ليك حقا ولزورك عْيك حقا فآتك لذي حق حقه { وأحسن كما أحسن للا إليك } أي أحسن إَل خْقه كما أحسنه وإليك { و ال تبغ الفساد ِف اْلرض } أي التكن ُهتك ِبا أنت فيه أن تفسد به } ِف اْلرض وتسيء إَل خْق للا { إن للا ال َيب املفسدين
Artinya: Artinya: “dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, “dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, sebab Allah Subhanahu Wa Ta’ala punya hak, dirimu punya hak, keluargamu sebab Allah Subhanahu Wa Ta’ala punya hak, dirimu punya hak, keluargamu ada hak atas kamu, maka tepatilah haknya masing-masing, dan berbuat baiklah ada hak atas kamu, maka tepatilah haknya masing-masing, dan berbuat (pada ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala) sebagaimana Allah telah berbuat baik baiklah (pada ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala) sebagaimana Allah telah kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) (jangan sampai engkau menjadikankepentinganmu dalam mencari penghidupan bumi, (jangan sampai engkau menjadikan kepentinganmu dalam mencari dengan berbuat kerusakan di dunia). Sesungguhnya Allah tidak menyukai penghidupan dengan berbuat kerusakan di dunia). Sesungguhnya Allah tidak orang-orang yang berbuat kerusakan.”
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
44 | Bacaan Inspiratif
Jejaring Komunitas Pendukung Konservasi di Kabupaten
Oleh: Gilang Ramadhan, Nurul Auliani S, Mirnawati dan Zakiah (Yayasan Komunitas Belajar Indonesia) Setelah hampir satu tahun wara-wiri ikut meramaikan berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai Program Karbon Hutan Berau (PKHB) di Kabupaten Berau yang menjadi salah satu pilot project REDD+ di Indonesia. Akhirnya, tiba kesempatan bagi personel Yayasan Komunitas Belajar Indonesia (YAKOBI) untuk memahami lebih dalam tentang Perubahan Iklim dan konsep REDD+ dalam suatu Pelatihan ToT Perubahan Iklim dan REDD+ yang digelar di Kantor Pusdiklat Kehutanan Bogor pada 26 Maret 2012. Personel YAKOBI bersama dengan KSM Nemdoh Nemkay dan Pokja REDD+ menjadi satu-satunya perwakilan Kabupaten Berau dari unsur masyarakat sipil di antara widyaiswara BDK Kehutanan dari berbagai daerah. Rasa canggung yang semula ada mencair seiring dengan perjalanan waktu dan kami dapat beradaptasi dengan situasi pelatihanala pegawai negeri sipil saat itu. Pelatihan ini memberikan pengetahuan yang berbeda dari kegiatan sebelumnya dan menjawab banyak pertanyaan yang kami temukan di lapangan tentang bagaimana menyampaikan fenomena Perubahan Iklim dengan cara yang mudah dan sederhana. Kami juga mendapatkan referensi pemangku kepentingan kunci lainnya yang perlu dilibatkan untuk memperoleh informasi dalam program REDD+. Kondisi yang kami alami terutama pada implementasi Program Karbon Hutan Berau di Kabupaten dimulai dengan penyadartahuan dan penjangkauan untuk membangun kesadaran masyarakat dan pemangku kunci yang belum sepenuhnya memahami konsep REDD+ skala kabupaten. Untuk memantapkan penyampaian materi, kami mengakses banyak informasi mengenai program-program lingkungan dan konservasi yang telah dilakukan untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran di Kabupaten Berau. Perkenalan kami dengan RECOFTC membuka pemahaman baru tentang isu REDD+. Tim YAKOBI juga dilibatkan dalam program peningkatan kapasitas akar rumput yang dilaksanakan di Kabupaten Berau dengan menyelenggarakan beberapa sesi pelatihan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pemangku kepentingankunci di tingkat tapak mengenai fenomema perubahan iklim dan program REDD+ yang sudah dimulai di Kabupaten Berau sejak tahun 2008. Sebuah perjalanan inspiratif yang mempertemukan kami dengan berbagai kelompok kunci di masyarakat dan memberikan banyak temuan pembelajaran. Tim YAKOBI berhasil melatih guru melalui pendekatan pengajaran dengan menggunakan panggung boneka untuk memahami fenomena perubahan iklim di lingkungan rumah dan sekolah. Pengalaman belajar bersama guru-guru di 5 sekolah
45
pada tahun pertama, berkembang menjadi jaringan 25 sekolah di tahun kedua. Kegiatan ini memberikan wadah bagi para guru yang telah dilatih untuk saling terhubung, bertukar pengalaman, cerita dan refensi materi mengajar. 1 sekolah yang menjadi pilot sekolah adiwiyata di tingkat Kabupaten, menjadi magnet bagi sekolah lainnya yang saat ini telah masuk dalam proses penilaian sekolah adiwiyata. Melalui kegiatan ToT dan konsultasi, tim YAKOBI berhasil menumbuhkan semangat belajar enam kelompok PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga) kampung di Kecamatan Biduk-biduk untuk memahami isu perubahan iklim serta mengimplemetasikan tindak lanjutnya untuk khalayak yang lebih luas. Kegiatan ini menguatkan kepercayaan diri ibu-ibu PKK yang telah dilatih untuk berbicara menyampaikan padangannya dan melakukan pengajaran bagi anggota PKK yang lain. Seorang Ibu PKK di Kampung Teluk Sulaiman Kecamatan Biduk –Biduk kini telah di dengar pandangannya dan diberikan peran oleh pemerintahan kampung untuk mengelola program pembinaan kampung Pendampingan yang dilakukan YAKOBI juga menyasar kelompok yang selama ini belum diintervensi oleh LSM lain, yaitu ulama NU dan masyarakat adat di Kampung Lesan Dayak. Melaui workshop dan FGD, Ulama dan Da’I NU berhasil mensarikan hikmah dari sumber-sumber Islam berisi perintah, anjuran dan larangan tentang pelestarian alam dan lingkungan, yang dogunakan sebagai bahan materi untuk penyadaran bagi jamaah. Bermula dari pembahasan ini seorang Dai menyeru dan menyakinkan masyarakat agar mempertahankan kawasan hutan kampung dari tawaran investasi perkebunan sawit karena kawasan tersebut fungsi ekologis sebagai daerah tangkapan air (DTA) yang sumber airnya menjadi satu-satunya sumber air bersih bagi 6 kampung hingga akhirnya melalui dukungan multpihak kawasan hutan ini ditetapkan menjadi kawasan lindung dan ekowista. Melalui pendekatan budaya, masyarakat adat Kampung Lesan Dayak berhasil menemukenali kembali tentang hubungan hutan dan identitas warisan adat leluhur dengan melakukan pengajaran dan penuturan kepada generasi muda –mudi masyarakat. Sehingga kawasan hutan lindung di tempat mereka tinggal dapat terus terjaga. Semua sesi belajar memberikan tambahan pengalaman yang bermanfaat bagi fasilitator lokal untuk menyampaikan perubahan iklim kepada masyarakat luas. Setidaknya isu lingkungan berhasil mengubah perspektif mereka untuk menggerakkan dan mengubah kampung dengan kemampuan masyarakat secara mandiri dan bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat. Melalui proyek penyadartahuan akar rumput ini, pertemuan YAKOBI bersama dengan kelompok guru, kelompok PKK, Ulama NU dan masyarakat adat Lesan melahirkan jaringan komunitas yang cukup kuat untuk menciptakan gerakan warga, mengembangkan program pendidikan lingkungan dan mendukung program konservasi kedepan di tingkat kabupaten.
46 | Bacaan Inspiratif
Islam dan Transformasi Perilaku Hijau
Oleh: Gilang Ramadhan dan Fakhrizal Nashr (Yayasan Komunitas Belajar Indonesia) Ketika membuka buku Kamus Al-Quran yang disusun oleh Deni Hamdani Firdaus S.Pd.I, saya menemukan sembilan ayat untuk kata ‘pohon’. Cerita tentang pohon yang berada di surga yang diperuntukan untuk golongan kanan, pohon di neraka yang diperuntukan untuk orang yang zalim dan pohon di bumi yang memberikan manfaat untuk energi dan sumber pangan untuk manusia. Saya teruskan mencari kata ‘alam‘ dan menemukan sebanyak tiga puluh tiga kali. Tafsirnya menjelaskan tentang Tuhan semesta alam, pemanfaatan alam oleh manusia, manusia diutus menjadi rahmat bagi semesta alam, anjuran untuk memperhatikan dan merenungkan alam semesta, proses penciptaan alam, dan masa kejadian penciptaan alam. Lalu saya berpikir bahwa pohon-pohon itulah yang dalam jumlah banyak menghimpun menjadi hutan dan membentuk hubungan saling ketergantungan menjadi sebuah ekosistem alam. Di dalam sistem yang khas tersebut kita dapat merasakan suasana sejuk ketika berjalan melewati tajuk pohon di siang hari. Kehadiran hutan tersebut tentunya memberikan berbagai manfaat untuk manusia. Namun, kehadirannya menuntut tanggung jawab yang besar di dunia yang akan berdampak di akhirat kelak. Ketika perubahan iklim terjadi berupa perubahan rata-rata cuaca harian pada jangka waktu yang panjang, makakita akan sering mendengar bahwa saat ini orang merasakan musim panas lebihpanas atau musim hujan lebih basah. Perubahan suhu yang berlangsung di desa pada musim panas beberapa waktu terakhir dapat menunjukkan iklim yang telah berubah dibandingkan pada masa muda para orang tua dan sesepuh kita.
Penyebab Perubahan Iklim Tuhan menciptakan atmosfer bumi terdiri dari beberapa jenis dan lapisan gas. Salah satu gas yang penting adalah karbon dioksida, umumnya dikenal sebagai CO2. Kegiatan manusia seperti industri, transportasi dan penebangan hutan menyebabkan terjadinya pelepasan gas karbon dioksida ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida dan gas lainnya, yang dikenal sebagai gas rumah kaca, membuat lapisan atmosfer lebih tebal dan dapat menahan lebih banyak panas dari matahari. Panas yang terperangkap akan meningkatkan suhu bumi dan mengakibatkan pemanasan secara global. Kondisi inilah yang dikenal sebagai efek gas rumah kaca. Karbon dioksida memiliki pengaruh lebih besar pada pemanasan global karena proporsinya yang lebih banyak di antara gas rumah kaca lainnya di atmosfer. Perubahan tingkat kandungan karbon dioksida di atmosfer dapat memicu perubahan yang tak terduga pada sistem cuaca dan kemudian pada pola iklim bumi.
47
Peran Hutan dalam Perubahan Iklim Hutan berikut tanah di bawahnya, yang ada di seluruh dunia saat ini diperkirakan menyimpan lebih dari satu triliun ton karbon. Jumlah tersebut dua kali lebih besar dari jumlah karbon yang ada di atmosfer atau setara dengan berat sekitar 2.000 kali berat total tujuh miliar manusia yang hidup di dunia, dengan perkiraan berat ratarata 70 kg per orang. Ketika hutan bertambah padat dan luas, hutan akan berfungsi sebagai “penyerap karbon” yang mengambil karbon di atmosfer dan menyimpannya. Sebaliknya, hutan juga dapat menjadi “sumber emisi karbon” jika semua hutan ditebangi atau diubah peruntukannya dan hilang. Kita dapat membayangkan berapa besar karbon dioksida yang akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Hal ini akan menyebabkan perubahan besar pada sistem cuaca dan pola iklim. Mempertahankan keutuhan hutan akan membantu mengurangi emisi karbon dioksida di atmosfer dan memperlambat efek perubahan iklim. Deforestasi di berbagai belahan dunia memberikan kontribusi 12-17% emisi karbon dioksida secara global setiap tahun. Jika kita kehilangan hutan, kita tidak hanya akan kehilangan fungsi hutan sebagai penyerap karbon, tetapi juga karbon yang telah tersimpan di dalam tanah dan tumbuhan akan terlepas kembali ke atmosfer dan turut memperparah perubahan iklim. Hutan lebih dirasakan fungsinya dalam mengatasi perubahan iklim daripada sekedar menyerap gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Hutan berperan menjaga tutupan awan, memantulkan sinar matahari keluar dari atmosfer, mendorong transformasi air menjadi uap, dan meningkatkan kelembaban di atmosfer yang akan mendinginkan udara. Selain itu, hutan juga membantu dalam melakukan strategi penyesuaian mata pencaharian manusia yang diakibatkan oleh perubahan iklim melalui penyediaan fungsi-fungsi lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup. Lebih dari 1,6 milyar orang di seluruh dunia memiliki mata pencaharian yang bergantung pada sumber daya hutan. Hutan akan menjadi sumber penting bagi pendapatan dan pemenuhan gizi pada saat terjadi tekanan iklim dan kegagalan panen.
Dampak Perubahan Iklim Dampak perubahan iklim pada sistem alam dan manusia sebagian besar masih belum dapat dipastikan. Namun, masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan akan menjadi masyarakat pertama yang akan terkena dampak jika hutan menghilang lebih cepat dibandingkan yang dapat kita pulihkan. Hal ini terjadi karena ketergantungan mereka yang sangat tinggi pada hutan, baik sebagai sumber makanan, tempat tinggal, obat-obatan, dan kebutuhan hidup sehari-hari lainnya. Kehidupan masyarakat tersebut akan semakin dipersulit oleh dampak ikutan dari hilangnya hutan, seperti menurunnya akses pada air dan makanan yang berkualitas, terjadinya banjir atau kekeringan yang ekstrim, dan lain-lain.
48 | Bacaan Inspiratif
Kondisi di atas menempatkan masyarakat sekitar hutan menjadi aktor yang sangat penting dalam perlindungan dan pengelolaan hutan. Cara penggunaan atau pengelolaan hutan mereka juga akan berdampak signifikan pada perubahan iklim global. Hutan menjadi lebih rentan terhadap berbagai perusakan, seperti perambahan dan penebangan liar, jika masyarakat lokal tidak sepenuhnya terlibat. Namun, jika masyarakat terlibat aktif dalam perlindungan dan pengelolaan hutan yang ada di sekitar mereka, berbagai penyebab kerusakan hutan dapat diatasi sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida ke atmosfer. Selain itu, peningkatan kebutuhan pangan dan bahan bakar, peningkatan jumlah kemiskinan di pedesaan, dan penegakan hukum yang lemah merupakan tantangan tambahan dalam mengatasi perubahan iklim. Islam, agama yang kita anut mengajak untuk melihat konsep keadilan secara kritis dan menelusuri akar permasalahan lingkungan. Sekarang adalah saatnya mengorganisir berbagai komunitas, masyarakat desa, aktivis lingkungan, akademisi, pelaku usaha dan pemerintah untuk mengelola sumber daya hutan yang dapat menguatkan fondasi moral komunitas kita. Melalui transformasi perilaku hijau untuk kehidupan dan kemandirian, kita akan terhubungkan dengan alam semesta. Kita akan menyadari bahwa tanda-tanda Tuhan Semesta Alam ada di sekeliling kita dan kita bergerak menuju keadilan saat menjaga keseimbangan yang telah diciptakan oleh Allah.
49
Bumi dan Perubahan Iklim
Oleh: Niel Makinuddin (TNC - The Nature Conservancy) Pohon sebagai salah satu bentuk kehidupan di muka bumi disebut sebagai tumbuhan jika berjumlah satu batang saja. Namun, jika pohon memiliki jumlah yang banyak atau berjamaah maka disebut dengan hutan. Jadi, hutan merupakan jamaah pohon, tumbuhan atau tanaman. Hutan memiliki banyak fungsi. Pertama, hutan menjadi sumber pakan mahluk hidup. Banyak penelitian yang telah dilakukan di hutan Kalimantan, termasuk di antaranya Berau. Tumbuhan berkhasiat obat saja sudah teridentifikasi lebih dari 300 jenis, bahkan ada yang bisa mengobati HIV. Jika dibandingkan dengan Eropa dan Amerika, apalagi dengan Arab Saudi yang ekosistemnya adalah gurun/padang pasir, Indonesia diberikan anugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Kedua, hutan berfungsi sebagai produsen oksigen dan penyimpan air. Berjalan di lapangan luas yang tidak berpohon akan terasa panas tapi jika berjalan di lapangan luas yang ditumbuhi banyak pohon maka akan terasa sejuk karena adanya oksigen dan angin. Sejak diciptakan Allah, pohon secara turun-temurun berfungsi untuk memproduksi oksigen. Oksigen merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup.Selain itu, pohon berfungsi untuk menyimpan air. Satu pohon sebesar paha orang dewasa bisa menampung air sebanyak 20-50 liter tergantung dari tingginya. Apabila pohonpohon tersebut ditebang, maka tidak ada lagi penyangga/penampung air, terutama pada saat hujan turun sehingga dapat mengakibatkan banjir. Akhir-akhir ini, pemanasan bumi adalah sebuah istilah yang sering terdengar di telinga. Dulu, bumi ini terlalu dingin sehingga tidak ada tumbuhan dan makhluk lain yang bisa hidup. Allah kemudian menciptakan gas-gas rumah kaca di atmosfir yang terdiri dari berbagai jenis gas. Gas rumah kaca ini berfungsi untuk memerangkap sinar matahari sehingga sinar yang jatuh ke bumi tidak semuanya kembali, dan menjaga suhu bumi agar tetap hangat sehingga sesuai untuk kebutuhan makhluk hidup untuk hidup. Namun dalam perjalanan kehidupan manusia, banyak aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar minyak dari fosil, seperti mobil, pabrik dan perkotaan, yang memproduksi lebih banyak gas rumah kaca sehingga menggangu batas normal komposisi gas rumah kaca. Hal ini mengakibatkan gas-gas rumah kaca tersebut semakin banyak (tebal) dan berdampak pada suhu bumi yang meningkat (panas) karena semakin banyak sinar matahari yang tertahan. Kondisi yang disebut dengan pemanasan global ini memicu terjadinya fenomena perubahan iklim di dunia. Jika suhu bumi naik satu derajat saja, pengunungan es akan mulai menghilang, misalnya es abadi di puncak gunung Kilimanjaro dan gletser Papua dan Himalaya sudah mulai berkurang. Terumbu karang juga menjadi rusak, bahkan spesies lain akan terancam punah. Selain itu, dapat memicu badai, kekeringan, dan kebakaran hutan yang akan menjadi masalah yang sangat serius.
50 | Bacaan Inspiratif
Lihat saja kejadian kebakaran hutan di Kalimantan Timur pada tahun 1982/1983. Kebakaran yang terjadi menghabiskan 3,6 juta ha hutan. Kebakaran terjadi Lihat saja kebakaran hutan Timur tahun yang 1982/1983. Lihat sajakejadian kejadian kebakaran hutandidi Kalimantan Kalimantan Timur pada pada tahun 1982/1983. pada tahun 1997/1998 menghabiskan hutan lebih luas lagi, yaitu sekitar ha. Kebakaran yang terjadi ha Kebakaran yang terjadi Kebakaran yang terjadimenghabiskan menghabiskan3,6 3,6juta juta ha hutan. hutan. Kebakaran yang5,2 terjadi Jika dikalkulasikan satu hektar memiliki nilai kayu sekitar 20 milliar maka bisa pada tahun 1997/1998 menghabiskan hutan lebih luas lagi, yaitu sekitar 5,2 ha. pada tahun 1997/1998 menghabiskan hutan lebih luas lagi, yaitu sekitar 5,2 ha. dibayangkan berapa triliun uang negara yang terbakar. Hal tersebut hanya dinilai Jikadikalkulasikan satu hektar memiliki nilai kayu sekitar 20 milliarmaka bisa Jika dikalkulasikan satu hektar memiliki nilai kayu sekitar 20 milliar maka bisa dari segi materi, belum dari segi keanekaragaman hayati yang tak ternilai. dibayangkan berapa triliun uang negara yang terbakar. Hal Hal tersebut hanya dinilai dari dibayangkan berapa triliun uang negara yang terbakar. tersebut hanya dinilai segi materi, belum dari segi keanekaragaman hayati tak ternilai. dari segi materi, belum dari segi keanekaragaman hayati yang takayat ternilai. Berdasarkan kamus al-fasad (kerusakan) makayang surat Ar-Rum 41 berikut merupakan kata kuncinya, yang berbunyi: Berdasarkankamus kamusal-fasad al-fasad(kerusakan) (kerusakan)maka makasurat suratAr-Rum Ar-Rumayat ayat 41 41 berikut Berdasarkan berikut merupakan kata kuncinya, yang berbunyi: merupakan kata kuncinya, yang berbunyi:
ِ ت اَيْ ِدي الن ظَ َهَر اْل َف َس ض الَّ ِذى َْ ََّاس لِيُ ِذيْ َق ُه ْم ب اد ِىف اْلبَ ِر َو اْلبَ ْح ِر ِِبَا َك َسب ْ ُ َ َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ت اَيْدي الن ض الَّذى ظََِهَر اْل َف ََّس ْ َادم يِىفرَِجاَْلبَوِرنَو اْلبَ ْح ِر ِبَا َك َسب ُ َ َْ ََّاس ليُذيْ َق ُه ْم ب ه َ ْ ُ ِ َْ ْ ُ ََْ ََع ِمُْ ْوا ل َََّْ ََعمُْ ْوا ل َُ ْو َنkarena ُه ْم يَْرَجperbuatan “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
“Telah nampak kerusakan di darat dan di agar laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki merasakan sebagian akibat “Telah nampak kerusakan di darat dan dimereka laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian akibat dari dari perbuatan mereka, supaya mereka kembali ke jalan yang benar” (QS 30: 41) tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali ke jalan yang benar” (QS 30: 41)
dari perbuatan mereka, supayabumi mereka kembali ke jalan yang benar” (QS banyak 30: 41) Langit akan marah jika “aurat” kita diumbar terus-menerus. Semakin bencana alam maka semakin banyak dana APBD/APBN yang akan dihabiskan Langitakan akanmarah marahjika jika “aurat” “aurat” bumi kita Semakin banyak Langit kitadiumbar diumbarterus-menerus. terus-menerus.Semakin banyak hanya untuk penanggulangan bencana. Jika kita perhatikan data 1985, bencana alam maka semakin banyak APBD/APBN akantahun dihabiskan bencana alam maka semakin banyak danadana APBD/APBN yang yang akan dihabiskan hanya kawasan hutan pulau Kalimantan sudah mulai bolong-bolong. Pada tahun 2000, hanya untuk penanggulangan bencana. Jika kitadata perhatikan data tahun 1985, untuk penanggulangan bencana. Jika kita perhatikan tahun 1985,kawasan hutan wilayah Kutai Samarinda, sudah Pasir mulai hinggabolong-bolong. Kalimantan Barat mulai kawasan hutanTimur, pulau Kalimantan Pada sudah tahun 2000, pulau Kalimantan sudah mulai bolong-bolong. Pada tahun 2000, wilayah Kutai Timur, terbuka tutupan hutannya. Pada tahun 2010 telah nampak pembukaan lahan di wilayah Kutai Kalimantan sudah mulai Samarinda, PasirTimur, hinggaSamarinda, Kalimantan Pasir Barat hingga sudah mulai terbukaBarat tutupan hutannya. Kabupaten Berau. Ketika wilayah Berau sudah mulai banyak terbuka, saat itu terbuka hutannya. tahun 2010 nampak Berau. pembukaan di Pada tahuntutupan 2010 telah nampakPada pembukaan lahantelah di Kabupaten Ketikalahan wilayah pula kualitasBerau. air danKetika udara wilayah akan menurun. Kabupaten Berau sudah mulai banyak terbuka, saat itu Berau sudah mulai banyak terbuka, saat itu pula kualitas air dan udara akan menurun. pula kualitas air dan udara akan menurun. Manusia dapat diibaratkan seperti ulat yang memakan daun. Pada konteks manusia yang berpuasa, puasa dapat mengubah ulat manusia menjadi Manusia dapat diibaratkan seperti ulatseharusnya yang memakan daun. Pada konteks Manusia dapat diibaratkan seperti ulat yang memakan daun. Pada konteks yang berpuasa,dan puasa seharusnya dapat mengubah ulat menjadi kepompong dan kepompong kemudian bermetamorfosis sempurna menjadi kupu-kupu. manusia yang berpuasa, puasa seharusnya dapat mengubah ulat menjadi kemudian bermetamorfosis sempurna menjadi kupu-kupu. Namun, pada kenyataannya, Namun, pada kenyataannya, manusia tetaplah menjadi ulat. Bangsa ini secara kepompong dan kemudian bermetamorfosis sempurna menjadi kupu-kupu. manusia menjadiyang ulat.berfungsi Bangsa inisebagai kolektif masih banyak yang berfungsi kolektiftetaplah masih ulat. Fakta yang tidak bisaini dibantah Namun, pada banyak kenyataannya, manusiasecara tetaplah menjadi ulat. Bangsa secara sebagai ulat. perlu Fakta dipertanyakan yang tidak bisakepada dibantahdiri danmasing-masing tidak perlu dipertanyakan kepada dan tidak karena kolektif masih banyak yang berfungsi sebagai ulat. Fakta yang tidak bisapenduduk dibantah diri masing-masing karena pendudukIslam Indonesia mayoritas beragama yang Indonesia mayoritas beragama yang seharusnya peduliIslam terhadap dan tidak perlu dipertanyakan kepada diri masing-masing karena penduduk seharusnya peduli terhadap lingkungan dan tidak berbuat kerusakan. lingkungan dan tidak berbuat kerusakan. Indonesia mayoritas beragama Islam yang seharusnya peduli terhadap lingkungan danyang tidakmengandung berbuat kerusakan. Sebuah hadis makna yang luar biasa untuk memotivasi kita Sebuah hadis yang mengandung makna yang luar biasa untuk memotivasi kita dalam dalam menggalakkan pelestarian lingkungan, Sebuah hadispelestarian yang mengandung makna yangberbunyi: luar biasa untuk memotivasi kita menggalakkan lingkungan, berbunyi: dalam menggalakkan pelestarian lingkungan, berbunyi:
ِ رسول للا صْ للا عْيه وسْم " إِ ْن قَام:عن انس ابن مالك قال َّ ت ُاعة َ الس َ ِ ِ اع ُة الس ت ام رسول للا صْ للا عْيه:قال ِعنِ انسِ ابن ِمالك َ وسْم فَ"ْيإغْنِر قسَهَا فَْي ْفََّل ِ ِ ِ َ ا سه ر غ ي ت ح م و ق ت ال ن أ اع ط ت اس ن ا ف َ َوبِيَ ِد أ ْ َ َ َ ْ ِ ْ َ َ ِ ْ َ َّ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ِ َِ َح ِد ُك ْم فَ ِسْي َْة سها فَْيَ ْغر ْس َها فَْيَ ْف ََ ْل اع َحد ُك ْم فَسْي َْة فَا وبيد أ َاست َ املكثطَر ْ مسندن َ ين أ ْن َالتَ ُق ْوَم َح َّت يَ ْغر باىف: َ"رَواه َاحد املكثرينkalian مسندadaباىف "رواه احد “Jika tiba hari kiamat, dan di tangan salah satu di antara bibit: kurma, “Jika tiba hari kiamat, dan di tangan salah satu di antara kalian ada bibit kurma, jika ia mampu untuk tidak bangkit (dari tempatnya) sebelum menanamnya maka jika ia tiba mampu untuk tidak (dari tempatnya) sebelum menanamnya maka “Jika hari kiamat, danbangkit di tangan salah satu di antara kalian ada bibit kurma, lakukanlah.” (Hadis Riwayat Imam Ahmad)
lakukanlah.” Imam(dari Ahmad) jika ia mampu(Hadis untukRiwayat tidak bangkit tempatnya) sebelum menanamnya maka lakukanlah.” (Hadis Riwayat Imam Ahmad)
51
Program Karbon Hutan Berau
Oleh: Muhammad Fajri (Sekretariat POKJA REDD+ Kabupaten Berau) Program Karbon Hutan Berau (PKHB) merupakan salah satu inisiatif Kabupaten Berau dalam menanggapi pemanasan global. Inisiatif lokal yang sejalan dengan inisiatif global dan sudah dirasakan dampaknya. Inisitiaf program ini berawal dari konferensi beberapa negara di PBB COP 13 yang diselenggarakan di Bali dan dihadiri oleh 180 perwakilan negara, NGO, media dan swasta yang membicarakan mengenai fenomena perubahan iklim. Konferensi ini menjadi ajang diskusi antara negara-negara maju yang menghasilkan emisi yang sangat besar dengan negara-negara berkembang yang memiliki hutan relatif luas dan mampu mengurangi emisi karbon penyebab perubahan iklim. Hutan sebagaimana diketahui memiliki peran yang cukup penting untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Pertemuan COP 13 memunculkan skema Reducing Emissions from Deforestation and Degradation (REDD), sebuah mekanisme pengurangan emisi dari kerusakan dan penurunan kualitas tutupan hutan. Pada pertemuan ini, Indonesia berkomitmen membantu mengurangi emisi sebesar 26% dari berbagai sektor penghasil gas rumah kaca. Indonesia juga berkomitmen untuk menambahkan hingga 41% kemampuan pengurangan emisi pada tahun 2020. Pertemuan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Berau. Hasil pertemuan tersebut menjadi bahan diskusi panjang dari tingkat nasionalhingga daerah, termasuk Kabupaten Berau yang hingga 70% dari wilayahnya adalah tutupan hutan yang luas sehinga memiliki peluang yang cukup besar untuk menjalankan skema. Pemerintah Kabupaten Berau kemudian membentuk kelompok kerja yang disebut dengan Pokja REDD berdasarkan SK Bupati No. 716 tahun 2009 yang diketuai olehPejabat Asisten II Kabupaten Berau. Sejak saat itu Berau ditunjuk sebagai salah satu daerah percontohan skema REDD dari sekian banyak daerah lain di Indonesia yang mengusulkan skema serupa. Di Kabupaten Berau, skema ini diwujudkan dengan nama Program Karbon Hutan Berau (PKHB) yang wilayah programnya mencakup sekitar 971.000 ha dan pelaksanaanya didukung oleh berbagai pihak seperti NGO, institusi pemerintah dan universitas. Kabupaten Berau sebagai daerah uji coba melakukan berbagai persiapan terkait, yaitu memastikan pengelolaan hutan yang lebih baik, penyiapan data dan informasi dasar, pengembangan strategi pembangunan kabupaten yang ramah lingkungan, dan memastikan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik. Visi PKHB adalah terwujudnya Kabupaten Berau sebagai model pembangunan berbasis pengelolaan SDA berkelanjutan yang rendah emisi. Maksudnya, pengelolaan sumber daya alam tetap dilakukan dengan asas keberkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga dapat menekan emisi yang dihasilkan.
52 | Bacaan Inspiratif
Memastikan peran dan pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan program PKHB di tingkat akar rumput merupakan bagian yang penting dilakukan. Oleh karena itu, PKHB juga membuat analisis potensi risiko-risiko sosial yang mungkin timbul dan perlu diperhatikan, seperti: • Hilangnya/pengalihan kendali masyarakat atas hutan kepada Pemerintah. • Pengusiran. • Ketidakadilan/kesemena-menaan kontrak. • Pengurangan akses kepada pemanfaatan lahan. • Potensi terjadinya konflik akibat dari pengaturan ulang kekuatan/ sumber kesejahteraan. • Meningkatkan harga pangan dan kebutuhan hidup lainnya. • Terjadinya korupsi serta ketiadaan akuntabilitas dan transparansi. Selain risiko sosial, skema PKHB juga memiliki potensi manfaat sosial, yaitu: • Memberikan (tambahan) keuntungan ekonomi. • Memberikan pendapatan berjangka panjang. • Menciptakan pekerjaan bagi masyarakat. • Meningkatkan kapasitas masyarakat. • Potensial untuk menciptakan kegiatan komplementer. • Memelihara kehidupan tradisional/identitas kultural berbasis sumberdaya hutan. • Memperbaiki jasa lingkungan. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan manfaat dan mengurangi risiko tersebut adalah melalui pelibatan masyarakat. Masyarakat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan berperan aktif dalam strategi yang dilakukan, seperti berpartisipasi secara kelembagaan dan semua program dikonsultasikan kepada masyarakat, dan memberikan penyampaian kepada masyarakat manfaat apa saja yang mereka dapatkan dan tergambar dengan jelas. Peran aktif masyarakat dalam strategi pengurangan emisi: • Hutan produksi: pengelolaan hutan secara kolaboratif, pembagian pendapatan/ keuntungan dengan pemegang konsesi, pemetaan HCVF bersama, danpembentukan masyarakat pemantau. • Hutan lindung: masyarakat sebagai pengelola kawasan lindung, dan pemanfaatan hasil hutan nonkayu. • Perkebunan kelapa sawit: peningkatan keterlibatan masyarakat dalam skema lahan plasma, pengaturan pembagian pendapatan, pemetaan HCVF, dan pemantauan yang lebih efektif.
53
Strategi PKHB untuk masyarakat: • Memfasilitasi pembangunan dan kesinambungan forum-forum masyarakat berbasis bentang alam. • Melakukan kajian dan survei sosio-ekonomi untuk mengidentifikasi kebutuhan bantuan pembangunan dan kebutuhan peningkatan kesempatan ataupun kapasitas pada kampung-kampung di dalam dan sekitar kawasan hutan. • Mengembangkan pilihan-pilihan mata pencaharian yang mengurangi tekanan terhadap lingkungan dan mendukung pembangunan ekonomi rendah karbon. • Melibatkan masyarakat dalam strategi berbasis sektoral dan lokasi. Beberapa contoh peran dan keterlibatan masyarakat dalam PKHB: • Pengelolaan hutan berbasis masyarakat. • Perencanaan tata guna lahan kampung. • Peningkatan fungsi lahan perladangan. • Budidaya tanaman perkebunan skala rumah tangga. • Penanaman pohon. • Penguatan kelompok masyarakat. • Pemanfaatan hasil hutan nonkayu. • Terlibat aktif dalam pemberantasan penebangan ilegal. • Pemantauan kegiatan pemanenan kayu oleh HPH.
54 | Bacaan Inspiratif
Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan Oleh: Sariadi Hamda (Yayasan Komunitas Belajar Indonesia)
Merupakan suatu kebanggaan bagi saya sebagai anak muda untuk memfasilitasi kegiatan bersama ulama sejak tahun 2012 sampai 2015 tentang perubahan iklim dan pelestarian lingkungan Meskipun penampilan saya santai dan terkesan tidak rapi, namun sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengingatkan bahwa isu lingkungan itu penting. “Urun rembuk seperti ini adalah nilai-nilai yang sudah lama hilang dan diingatkan oleh anak-anak muda”, ujar KH Rasyid, Ketua PWNU Provinsi Kalimantan Timur, pada penghujung Workshop di Balikpapan. Meskipun ide dan usulan kegiatan pembahasan tentang lingkungan berasal dari anak muda dan dari luar NU, namun kegiatan ini didukung oleh berbagai unsur dalam NU seperti LAPEKSDAM dan GUSDURIAN sehingga ulama dari berbagai kabupaten di Kalimantan Timur bisa saling bertemu dan membahas masalah lingkungan. Selama melakukan kegiatan bersama ulama tentu saya perlu mengembangkan pendekatan yang sedikit berbeda. Saya berupaya untuk menyesuaikan diri dan menggunakan berbagai metode sehingga bisa diterima ulama. Ada satu metode yang saya gunakan untuk mencairkan suasana yaitu melalui permainan dalam setiap kegiatan. Hal ini membantu untuk saling belajar dan mengenal. Setelah mengenal ulama dengan dekat, ternyata mereka bisa menyesuaikan dengan anak muda. Kuncinya adalah memahami tugas dan tanggungjawab masing-masing. Bagaimana menempatkan diri sehingga merasa nyaman untuk kedua belah pihak dan memberikan penghargaan terhadap porsi masing-masing. Selama proses kegiatan tersebut saya juga mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran baru dalam memahami Alquran. Apapun yang kita lakukan di dunia telah terdapat di dalam Al-Quran. Sudah tertuliskan dengan rapih tinggal bagaimana manusia memaknainya. Pada satu sesi pelatihan saya mendengarkan bahwa dalam pelestarian lingkungan sekecil apapun yang kita lakukan akan mendapatkan balasan yang luar biasa dari Tuhan. Setitik perilaku merusak bumi akan mendapatkan hukuman sebagai balasan yang setimpal selama hidup di dunia dan akhirat kelak. Selama perjumpaan dengan YAKOBI, para ulama dapat menerima anak-anak muda apa adanya sehingga proses fasilitasi bisa berlangsung dengan baik. Sehingga pengetahuan bisa mengalir dari ulama tentang keislaman, Al-Quran, Hadist dan pendapat ulama klasik mengenai kelola SDA.
55
Mengkoordinasikan kegiatan dengan ulama memiliki tantangan tersendiri, ada sesi A sampai Z yang harus dilakukan. Para ulama punya banyak agenda dakwah masingmasing dan menyatukan mereka dalam satu waktu merupakan salah satu tantangan yang cukup sering dihadapi. Tantangan besar adalah ketika akan mengadakan workshop di tingkat propinsi. Dimana saya harus mengumpulkan para ulama dari beberapa kabupaten. Mulai dari menghubungi ulama, mengkonfirmasi kehadiran, menyiapkan materi dan sebagainya. Walhasil proses perampungan buku Untaian Hikmah Lingkungan “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf” berlangsung cukup lama karena inisiatif menulis ditempuh dengan mencari ulama yang paham dan mampu menulis terlebih dahulu. Sebanyak tujuh ulama dari kabupaten akhirnya terhimpun dan mampu menyelesaikan bab pertama dari buku tersebut. Para ulama saat ini punya pola pikir yang lebih baik. Sebagian ulama sudah lama menantikan pengetahuan tentang pengelolaan SDA. Agama bukan hanya terkait hanya dengan zina, dosa dan mencuri. Namun juga terkait kerusakan lingkungan yang perlu meneliti kembali Al-Quran dengan lebih baik. Saat ini PC NU Kabupaten Berau telah memasukan isu lingkungan sebagai salah satu program kerja. Pada tingkat provinsi dan nasional lembaga NU memberikan apresiasi kepada YAKOBI. Saat ini PC NU memiliki keyakinan bahwa NU di Berau dan para alim ulamanya bisa berbuat dalam aksi nyata untuk pelestarian lingkungan melalui buku panduan yang dibuat.
56
Daftar Pustaka Al-Qur’an Digital Player Version 2.1.0.0 Copyright ©2005-2007, Wawan Sjachriyanto. Reciter, Ali Abdurahman Al-Hudzaifi, Muhammad Ayyub. www.sahryainforma.com
Al-Sayyid Ahmad bin Muhammad bin al-Mahdi bin Ujaibah al-Hasaniy al-Idrisiy al-Syadziliy al-Farisiy Abu Abbas, Kitab Bahrul Madid, Juz 2 Hal 95-96, Dar al-Kotob al-Ilmiyah – Bairut 2002
Al-Imam al- Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar alAsqolani, Kitab Fathul Baari syarah Shohih Al-Bukhori, Juz 2 Hal 783, Dar Al-Ma’rifat – Bairut 1995 Masehi/1415 Hijriyah
Al-Syaikh Abi Isa Muhammad bin Isa bin Muroh, Kitab Sunan At-tirmidziy, Juz 3 Hal 239, hadist no 2053. Cetakan Darul Fikri 2005
Al-Imam al- Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqolani, Kitab Fathul Baari syarah Shohih Al-Bukhori, Juz 7 Hal. 233. Dar Al-Ma’rifat – Bairut 1995 Masehi/1415 Hijriyyah Al-Imam al- Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqolani, Kitab Fathul Baari syarah Shohih al-Bukhori, Juz 5 Hal 45, Dar al-Ma’rifat – Bairut 1995 Masehi/1415 Hijriyah Al-Imam al- Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqolani, Kitab fathul Baari syarah Shohih Al-Bukhori, Juz 1 Hal 186, Dar Al-Fikr 1984 Al-Imam al-Hafidz imad ad-din abi al-fida’Ismail Ibnu Umaribnu Katsir al-Dimisqy, kitab Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1 Hal 88. Dar al-Kotob-al-IlmiyahBairut 2012 Masehi/ 1433 Hijriyyah Al-Imam al-Hafidz Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin al-Mughiroh, Kitab Al-Bukhoriy, Juz 8 Hal 191, hadits no 2197, Dar Ibnu Katshir al-yamamah – Bairut 1993 Al-Syaikh Mahmud bin Ahmad bin Musa Badaruddin al-Aini, Kitab Umdat al-Qori syarah shohih Al-Bukhori Bab Wakalat al-Amin, Juz 12 Hal 155. Dar Al-Turast Al-Aroby – Bairut 2010 Masehi As- Syaikh Zuhaili Wahbah, Kitab Fiqhul Islam waadilatuhu, Juz 6. Dar Al-fikr-damsik-1984
Al-Imam Jalaluddin bin Abi Bakar As-Suyuthi, Kitab Jam’u Al-Jawami’ atau disebut juga Al-Jami’u Al-Kabir, Juz 1 Hal 5868, Dar al-fikr 2005 Al-Imam Jalaluddin bin Abi Bakar As-Suyuthi, Kitab Al-Asybah Wa Al-Nadhoir fi Al-Ushul, Juz 1 Hal 87, Dar Al-Kotob Al-Imliyyah – Bairut 1990 Al-Imam Badaruddin Muhammad bin Bahadur bin Abdillah al-Zarkasyi al-Syafi’i, Kitab Bahrul Muhit fi Ushul Alfiqih, Juz 2 Hal 147, Dar Al-Kotob Al-Ilmiyyah – Bairut 1994 Al-Imam Jalaluddin bin Abi Bakar As-Suyuthi, Kitab Ashbah Wan Nadloir, Juz 1 Hal 83 Dar Al-Kotob Al-ilmiyyah – Bairut 1990 Al-Imam Al-Hafidz Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin al-Mughiroh, kitab Al-Bukhoriy, Juz 8 Hal 118, hadist no: 2125, Dar Ibnu Katshir al-Yamamah – Bairut 1993 Al-Imam Abi al-Husain Muslimah bin al-Hajjaji bin Muslim al-Qusyairi al-Naisaburly, buku Sahih Muslim, Kitab Mastaqat. Juz 3 Hal 64, Dar Al-Thaiyyibah 2006 Al-Imam Badruddin Muhammad bin Bahadur bin Abdillah al-Zarkasy al-Syafi’i, Kitab Bahrul Muhit fi Ushul al Fiqih, Juz 4 Hal 142, Dar al-Kotob al-Ilmiyah – Bairut 1994
57
Al-Imam Jalaluddin Abu al-Fadl Abdurrahman bin Abi Bakar As-Suyuthi, Kitab Jaami’u al-Hadits, Juz 19 Hal 267, Dar Al fikr Al-Imam al-Hafidz Ahmad bin Husain al-Baihaqi, Kitab Al-Sunan Al-Kubro, Juz 6 Hal 69, Dar al-Kotob al-Ilmiyyah – Bairut 2003 Al-Imam al-Muhaddits Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Abi Bakar bin Farah al-Anshoriy al-Qutubiy, Kitab Al-Jami’u li-Ahkami Al-Qur’an, Juz 7 Hal 226, Dar al-Kotob al-Mishriyyah 1964 Al-Syaikh al-Imam Ahmad bin Muhammad Makiy Abu al-Abbas Syihabuddin al-Husainy, Kitab Ghomaz al-Uyuni al-Bashoir syarah Ashbah Wan Nadloir Lissuyuthi, Juz 2 Hal 93, Dar al-Kotob al-Ilmiyyah – Bairut 1985 Masehi /1405 Hijriyah Al-Syekh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa al-Padangi al-Makiyyi, Kitab Fawaidhu al-Janiyah Hasyiah ‘ala al-Mawahib al-Saniyyah Syarah Faroidu al-Bahiyyah ‘ala Madzhabi al-Syafiyyah, Hal 264-247, Dar al-Basyair al-Islamiyyah 1996 Masehi/1417 Hijriyah Al-Imam Jalaluddin bin Abi Bakrin as-Suyuthi, Kitab Fawaidhu al-Janiyah Hasyiah’ala al-Mawahib al-Saniyyah Syarah Faroidu al-Bahiyyah ‘ala Madzhabi al-Syafiyyah, Hal 246 -247, Dar al-Basyair al-Islamiyyah 1996 Masehi/1417 Hijriyah Al-Imam Jalaluddin bin Abi Bahkrin as-Suyuthi, Kitab Al-Hawi li al-Fatawi Fi al-Fiqih al-Syafiiy, Juz 1 Hal 138, Dar al-Fikr 2004 Masehi/1424 Hijriyah
Al-Imam Abi Dawud Sulaiman al-Asy ‘abi, Kitab Suanan Abi Dawud, Bab fi qoth’u al-Sidar, Hadis no 5239, Myassasah al-Rayyan – Bairut, 1998 Masehi/1419 Hijriyah Al-‘allamah Nashrun bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim, Kitab Bahru al-‘Ulumu Li al-Samaraqondi, Juz 3 Hal 363, Dar al-Kotob al-Ilmiyyah – Bairut 2010 Al-Syaikh Faishol bin Abdul Aziz Alu Mubarok, Kitab Bustanu al-Ahbar Mukhtashar Nailu al-Author, Juz 5 Hal 208, Dar al-Syibliyya al-Riyadh, 1998 Masehi/1419 Hijriyah Al-Qodhiiyadh (‘iyadh bin Musa bin ‘Iyadh), Kitab Ikmal A-Mu’allim Bi Fawaidi Muslim syarah Shohih al-Muslim, Juz 3 Hal 189, Dar al-Wafa’ 1998 Masehi/1419 Hijriyah Al-Imam al-Hafidzh Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Muadz bin Ma’bad bin Sahid Abu Hatim al-Tamimy, Kitab Shahih Ibnu Hiban, Juz 13 Hl 214, Dar Muassah al-Risalah, 1993 Masehi/1414 Hijriyah Al-Syaikh Mahmud bin ahmad bin Musa Badaruddin al-Aini, Kitab Umdat al-Qori Syarah Shohih al-Bukhori, Juz 18 Hal 443, Dar al-Turast al-Aroby – Bairut 2010 Masehi Al-Imam al- hafidz Imad ad-din abi al-fida’ Ismail Ibnu Umaribnu Katsir al-Dimisqy, Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Juz 3 Ha; 529. Dar al-Kotob al-Ilmuyah – Bairut 2012 Masehi/1433 Hijriyyah Al-Imam Muwaffaquddin Abu Muhammad ‘Abdullah bin Muhammad Ibnu Qudamah, Kitab Al-Mughni Syarah Mukhtashar al-Khiraqo, Hal 337-338, dar Alamul Kutub, 1997
Tentang PC NU Kab Berau Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H / 31 Januari 1926 M. Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyah diniyah adalah wadah para ulama dan pengikut-pengikutnya, lahir dengan tujuan Dakwah Islamiyah, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam berhaluan Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi, dalam bidang fiqih mengikuti salah satu madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali), serta dalam bidang tasawwuf mengikuti madzhab Imam Al-Junaid Al-Baghdadi dan Imam Abu Hamid Al-Ghazali.
Tentang Yayasan Komunitas Belajar Indonesia (YAKOBI) Yayasan Komunitas Belajar Indonesia (YAKOBI) merupakan lembaga nirlaba yang berkomitmen untuk menciptakan komunitas belajar yang kreatif, berdaya, antusias dan dinamis di Kabupaten Berau melalui peningkatan kualitas dan kapasitas komunitas belajar yang bertujuan untuk membangun kemandirian dan kemerdekaan terhadap kebutuhan pendidikan bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa. YAKOBI mendorong tumbuhnya komunitas-komunitas belajar yang mandiri dengan pendekatan pendidikan informal sebagai pusat pengajaran, pengetahuan, dan informasi dalam bentuk mobilisasi kelas masyarakat. Proses belajar kreatif, menyenangkan dan keberanian menggambarkan mimpi digunakan sebagai metode untuk menggali pengetahuan dan kebanggaan lokal untuk meningkatkan kapasitas dan mentalitas SDM lokal di Kabupaten Berau. YAKOBI - Yayasan Komunitas Belajar Indonesia Jl. Dr. Sutomo No.09, RT.02, Tanjung Redeb, Berau 77311, Kalimantan Timur, Indonesia. Telp (0554) 2020326 www.yakobi.org
Tentang RECOFTC - The Center of People and Forest RECOFTC - The Center of People and Forest adalah organisasi nir-laba dengan spesialisasi dalam pengembangan kapasitas dalam perhutanan masyarakat dan mempunyai kedudukan yang khas dan penting di khazanah kehutanan. RECOFTC terlibat dalam jaringan-jaringan strategis dan kemitraan efektif dengan pemerintah, organisasi-organisasi nir-laba, masyarakat madani, sektor swasta, masyarakat setempat serta lembaga-lembaga penelitian dan kependidikan di seluruh kawasan Asia-Pasifik dan bahkan lebih luas dari itu. Dengan pengalaman internasional lebih dari 25 tahun dan pendekatan yang dinamis pada pengembangan kapasitas - yang mencakup penelitian dan analisa, lokasi ujicoba dan demonstrasi, serta produk - produk pelatihan - RECOFTC memberikan solusi inovatif untuk masyarakat dan hutan. Misi RECOFTC adalah memperkuat kemampuan untuk hak-hak yang lebih kuat, tata kelola (governance) yang lebih baik dan keadilan bagi semua warga masyarakat setempat dalam bentang alam kehutanan berkelanjutan di kawasan Asia dan Pasifik Kantor Program Indonesia Pusdiklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Ishak Djuarsa, Gunung Batu Kotak Pas 141, Bogor 16118. Indonesia. Tel. (62-251) 8338444/ Fax. (62-251) 8338444 www.recoftc.org
Untaian Hikmah Lingkungan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Menurut Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Salaf
Berisi ringkasan informasi tentang ayat-ayat dalam Al Quran, hadits dan kitab salaf yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan. Bagaimana Al Quran menganjurkan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, bagaimana memanfaatkannya dan juga apa akibat yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan. Informasi ini dapat digunakan oleh para ulama dan asatidz ketika memberikan pelajarang tentang islam dan lingkungan di masyarakat agar masyarakat lebih memahami dan juga memiliki keinginan untuk menjaga lingkungannya sesuai anjuran dalam Al Quran, hadits dan kitab salaf
“Sudah sepatutnya kita membuat perubahan besar dengan mengarusutamakan lingkungan pada seluruh keputusan yang kita ambil dalam setiap pergerakan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, perkantoran dan perusahaan yang ada, hingga lingkungan masyarakat. Semoga buku ini dapat menjangkau umat muslim di Kabupaten Berau dan umat muslim Indonesia pada umumnya.” Drs. H. Makmur HAPK., M.M. (Bupati Kabupaten Berau 2010-2015)