Universitas Trisakti Fakultas Ekonomi
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PEMERIKSAAN DARI AUDITOR INSPEKTORAT PROPINSI DKI JAKARTA
Diajukan Oleh :
Frida Martiya Ningtyas Nim : 023.08.0240
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI 2012
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Trisakti University Economic Fakulty
THESIS
FACTORS THAT AFFECTS QUALITY OF EXAMINATION OF AUDITOR INPEKTORAT’S IN DKI JAKARTA
Submitted by :
Frida Martiya Ningtyas Nim : 023.08.0240
SUBMITTED IN PARTIAL FULFILLMENT OF THE REQUIREMENT FOR THE AWARD OF “ECONOMIC BACHELOR AT THE FACULTY OF ECONOMIC” 2012
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS EKONOMI
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
1.
Nama
:
Frida Martiya Ningtyas
2.
Nim
:
023080240
3.
Jurusan
:
Akuntansi
4.
Bidang/Konsentrasi Skripsi
:
Audit Pemerintah
5.
Judul Skripsi
:
Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta, Januari 2012 Mengetahui,
Menyetujui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Pembimbing Skripsi
(Dr. Muhamad Nuryatno, Ak, MM)
(Hasnawati, SE, Ak, MKom.)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
TRISAKTI UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS
THESIS APPROVAL
1.
Name
:
Frida Martiya Ningtyas
2.
Nim
:
023080240
3.
Majoring
:
Accounting
4.
Concentration
:
Government Auditing
5.
Thesis Title
:
Factors that affects quality of examination of auditor inspectorat’s in DKI Jakarta.
Jakarta, Januari 2012 Acknowledged by,
Approved by,
Head Major of Accounting
Thesis Advisor
(Dr. Muhamad Nuryatno, Ak, MM)
(Hasnawati, SE, Ak, MKom.)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS EKONOMI
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI 1.
Nama
:
Frida Martiya Ningtyas
2.
Nim
:
023080240
3.
Jurusan
:
Akuntansi
4.
Bidang/Konsentrasi Skripsi
:
Audit Pemerintah
5.
Judul Skripsi
:
Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI Tanggal
: 14 Februari 2012, KETUA
: (Christina Dwi Astuti SE, MM)
Tanggal
: 14 Februari 2012, PEMBIMBING: (Hasnawati SE, Ak, MKom)
Tanggal
: 14 Februari 2012, ANGGOTA
: (Raden Rosiyana Dewi SE, MSi)
Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Jakarta,
Februari 2012
Mengetahui Ketua Jurusan Akuntansi
(Dr. Muhamad Nuryatno, Ak, MM)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
TRISAKTI UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS
THESIS LEGALIZATION FORM 1.
Name
:
Frida Martiya Ningtyas
2.
Nim
:
023080240
3.
Majoring
:
Accounting
4.
Concentration
:
Government Auditing
5.
Thesis Title
:
Factors that affects quality of examination of auditor inspectorat’s in DKI Jakarta.
THESIS EXAMINER COMMITE Date
: February 14, 2012. CHAIRMAN : (Christina Dwi Astuti SE, MM)
Date
: February 14, 2012. ADVISOR
: (Hasnawati SE, Ak, MKom)
Date
: February 14, 2012. MEMBER
: (Raden Rosiyana Dewi SE, MSi)
Excepted and accepted as a requirement for bachelor degree in economics. Jakarta, February 14, 2012 Acknowledged by Head Major of Accounting
(Dr. Muhamad Nuryatno, Ak, MM)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama
:
Frida Martiya Ningtyas
Nim
:
023080240
Jurusan
:
Akuntansi
Menyatakan skripsi ini adalah murni hasil karya saya sendiri. Apabila saya mengutip dari hasil karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang ada. Saya bersedia dikenakan sanksi pembantalan apabila terbukti melakukan tindakan plagiat.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Frida Martiya Ningtyas Nim : 023080240
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan ridhoNya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Trisakti. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada : 1.
Keluargaku tercinta. Bapak,dan Ibu (Tarsino Hadiyanto dan Rubinem) serta Adik ku Elin. Karena berkat kehadiran dan dukungan mereka baik moril maupun materil penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Harto Sentono yang senantiasa memberikan banyak masukan beserta dukungan.
2.
Ibu Hasnawati, SE, Ak, MCom selaku Dosen pembimbing Skripsi yang selalu bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan penulis bimbingan, masukan, petunjuk, semangat, dan banyak hal lainnya yang sangat berguna bagi penulis.
3.
Bapak Dr. Muhamad Nuryatno, Ak, MM, selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
4.
Bapak Prof. Dr. Sofyan. S. Harahap, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
5.
Almarhun Mbah ku tercinta dan tersayang serta almarhum Pakde Djimin yang baik hati. Karena pesan dan kehadiran mereka mampu membuat penulis terpacu untuk berjuang ditengah pasang surut dalam proses penulisan skripsi ini.
6.
Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti yang telah membekali penulis pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
7.
Terima kasih untuk sahabat – sahabat Gigalzku tercinta. Noni, Krisna, Wt, Anggi, dan Winda. Sahabat – sahabat yang senantiasa tetap menyemangati saya disaat saya berkeluh kesah dan merasa lelah.
8.
Terima kasih yang sebesar – besarnya untuk Kak Anggi dan Om.
9.
Terima kasih untuk teman – teman Tralala ku, Maya, Berfit, Nci, Ncul, Teteh, yang secara tidak langsung membuat saya terpacu untuk tetap bersemangat mengerjakan skripsi ini dan membantu saya dalam merilekskan pikiran saya sejenak sehingga tidak terlalu tegang.
10. Terima kasih untuk teman – teman seperjuanganku KU-B Maya, Berfit, Ncul, Teteh, Nci, Madam Ani, Rina, Selly, Mahdina, Ancha, Alip, Pipi, Fajar, Demimski, Yunita, Dinche dan Fanni yang selalu menjadi teman bertukar fikiran, belajar bersama dan bermain bersama. Kalian akan selalu menjadi teman terbaik ku. 11. Terima kasih untuk teman – teman Neroku Wita, Fanny, Rezi, Eva, Qnan, dan Lini atas segala persahabatan dan cerita indah yang kalian berikan. 12. Terima kasih untuk sahabatku yang begitu setia mendampingiku dari semenjak Sembilan setengah tahun yang lalu, Noni Putri Ayusejati, atas motivasi,
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
semangat, dan masukan yang diberikan dan persahabatan yang indah dalam suka dan duka. 13. Terima kasih untuk mbak yang menjaga rumah, Mbak Mul, yang senantiasa mengingatkan dan menyajikan makanan serta minuman untukku terlebih disaat berkutat dengan penulisan skripsi ini. Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang mampu membuat skripsi ini menjadi lebih baik lagi demi kesempurnaan skripsi ini agar dapat bermanfaat bagi penulisan pribadi dan orang lain.
Jakarta, Januari 2012
Penulis (Frida Martiya Ningtyas)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR ISI Halaman TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
i
THESIS APPROVAL
ii
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
iii
THESIS LEGALIZATION FORM
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Masalah Penelitian
6
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Penelitian
7
E. Sistematika Penelitian
8
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka
10
II.1 Definisi Audit
10
II.2 Audit Internal Pemerintah
12
II.3 Kode etik APIP
14
II.4 Standar Kinerja Audit
23
II.5 Teknik Komunikasi Audit
29
II.6 Kualitas Pemeriksaan
34
B. Pengembangan Hipotesis
37
II.1 Pengaruh Kepatuhan Auditor Pada Kode Etik APIP Terhadap Kualitas Pemeriksaan
37
II.2 Pengaruh Kepatuhan Auditor Pada Standar Kinerja Audit Terhadap Kualitas Pemeriksaan
38
II.3 Pengaruh Penggunaan Teknik Komunikasi Audit Terhadap Kualitas Pemeriksaan
38
C. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu
39
D. Kerangka Pemikiran
42
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
43
B. Populasi dan Sampel
43
C. Metode Pengumpulan Data
45
III.1 Instrumen Penelitian
45
III.2 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
46
III.3 Model Analisis Data dan Uji Statistik
48
III.3.1 Model Analisis Data
48
III.3.2 Uji Kualitas Data
50
III.3.3 Uji fit Model
51
III.3.4 Uji Hipotesis
52
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data
56
IV.1 Deskriptif Lokasi
56
IV.2 Karakteristik Responden
57
IV.3 Analisis Data
61
IV.3.1 Kode Etik APIP Mempengaruhi Kualitas Pemeriksaan
61
IV.3.2 Standar Kinerja Audit Mempengaruhi Kualitas Pemeriksaan
69
IV.3.3 Teknik Komunikasi Audit Mempengaruhi Kualitas Pemeriksaan
77
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
83
B. Implikasi Penelitian
84
C. Keterbatasan Penelitian
85
D. Saran
85
DAFTAR PUSTAKA
86
LAMPIRAN
91
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
Tinjauan atas penelitian terdahulu
Tabel 2
Auditor inspektorat provinsi DKI Jakarta
39
Periode 31 Juni 2010
44
Tabel 3
Definisi operasional variabel
47
Tabel 4
Pengumpulan data
56
Tabel 5
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
57
Tabel 6
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
58
Tabel 7
Karakteristik responden berdasarkan umur
58
Tabel 8
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
59
Tabel 9
Karakteristik responden berdasarkan jabatan fungsional Auditor
60
Tabel 10
Analisis validitas data keseluruhan kode etik APIP
61
Tabel 11
Analisis validitas data per indikator kode etik APIP
62
Tabel 12
Analisis validitas data keseluruhan kode etik APIP Tanpa kompetensiq
Tabel 13
63
Analisis validitas data per indikator kode etik APIP Tanpa kompetensi
64
Tabel 14
Uji reliabilitas variabel kode etik APIP
64
Tabel 15
Pengujian Goodness of Fit model kode etik APIP
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tanpa kompetensi Tabel 16
Uji f pengaruh kode etik APIP terhadap kualitas Pemeriksaan
Tabel 17
65
66
Uji T pengaruh kode etik APIP tanpa kompetensi terhadap Kualitas pemeriksaan
66
Tabel 18
Analisis validitas data keseluruhan standar kinerja audit
70
Tabel 19
Analisis validitas data per indikator standar kinerja audit
70
Tabel 20
Analisis validitas data keseluruhan standar kinerja audit Tanpa perencanaanq
Tabel 21
71
Analisis validitas per indikator standar kinerja audit tanpa Perencanaan
72
Tabel 22
Uji reliabilitas variabel standar kinerja audit
72
Tabel 23
Pengujian Goodness of Fit model standar kinerja audit Tanpa perencanaan
Tabel 24
Uji f pengaruh standar kinerja audit terhadap kualitas Pemeriksaan
Tabel 25
74
Analisis validitas data keseluruhan teknik komunikasi Audit
Tabel 27
74
Uji T pengaruh standar kinerja audit tanpa perencanaan Terhadap kualitas pemeriksaan
Tabel 26
73
78
Analisis validitas data per indikator teknik komunikasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Audit
78
Tabel 28
Uji reliabilitas variabel teknik komunikasi audit
79
Tabel 29
Pengujian Goodness of Fit model teknik komunikasi audit
79
Tabel 30
Uji f pengaruh teknik komunikasi audit terhadap kualitas Pemeriksaan
Tabel 31
80
Uji T pengaruh teknik komunikasi audit terhadap kualitas Pemeriksaan
81
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1
Kerangka pemikiran
42
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Uji validitas kode etik APIP
xix
Lampiran 2
Uji validitas kode etik APIP tanpa kompetensi
xx
Lampiran 3
Uji reliabilitas kode etik APIP
xxi
Lampiran 4
Regresi kode etik APIP
xxii
Lampiran 5
Uji validitas standar kinerja audit
xxiii
Lampiran 6
Uji validitas standar kinerja audit tanpa perencanaan
xxiv
Lampiran 7
Uji reliabilitas standar kinerja audit
xxv
Lampiran 8
Regresi standar kinerja audit
xxvi
Lampiran 9
Uji validitas teknik komunikasi audit
xxvii
Lampiran 10 Uji reliabilitas teknik komunikasi audit
xxviii
Lampiran 11 Regresi teknik komunikasi audit
xxix
Lampiran 12 Kuesioner
xxx
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas pemeriksaan auditor inspektorat pada inspektorat DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu. Faktor – faktor tersebut antara lain adalah kepatuhan kepada kode etik APIP, kepatuhan kepada standar kinerja audit, dan teknik komunikasi audit. Kode etik diukur oleh kompetensi, integritas, kerahasiaan, dan objektifitas. Standar kinerja audit diukur oleh perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian, serta dokumentasi. Data diperoleh dengan memberikan kuesioner pada auditor inspektorat di DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu dengan metode survey. Total responden yang terlibat adalah sebanyak 84 responden. Analisis yang digunakan menggunakan metode regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan integritas, pengumpulan dan pengujian, dokumentasi, dan teknik komunikasi audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan. Sedangkan untuk objektifitas, kerahasiaan, dan supervisi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan.
Kata Kunci
:
Kode Etik APIP, Standar Kinerja Audit, Teknik Komunikasi Audit, Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
ABSTRACT
This study discusses the factors that affect the quality of examination of the auditor inspectorate’s in Jakarta, Lima City Region, and the Kepulauan Seribu. These factors include adherence to the code of ethics APIP, adherence to standards of performance audits, and audit communication techniques. Code of Conduct is measured by the competence, integrity, confidentiality, and objectivity. Audit performance standards measured by the planning, supervision, collection and testing, and documentation. Data obtained by giving a questionnaire to the auditor inspectorate’s in Jakarta, Lima City Region, and Kepulauan Seribu with survey methods. Total respondents who are involved are as many as 84 respondents. The analysis used multiple regression methods. The results showed integrity, collection and testing, documentation, and audit communication techniques have a significant effect on the quality of examination. As for objectivity, confidentiality, and supervision no significant effect on the quality of the examination. Keywords : APIP Code of Conduct, Performance Auditing Standards, Technical Communication Audit, Quality of Examination
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Sedangkan professional menurut KBBI adalah : 1. Bersangkutan dengan profesi. 2. Pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. 3. Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir). Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persyaratan utama dari suatu profesi adalah tuntutan kepemilikan keahlian tertentu yang unik. Dengan demikian setiap orang yang mau bergabung dalam suatu profesi tertentu dituntut memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh orang awam atau orang kebanyakan. Selain itu, para anggota profesi dituntut untuk memberikan hasil pekerjaan yang memuaskan karena adanya konpensasi berupa pembayaran untuk melakukannya. Hal ini mewajibkan adanya komitmen terhadap kualitas hasil pekerjaannnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998, mendefinisikan etik sebagai : 1. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
2. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat, sedangkan etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) Jadi, kode etik pada prinsipnya merupakan sistem dari prinsip-prinsip moral yang diberlakukan dalam suatu kelompok profesi yang ditetapkan secara bersama. Kode etik profesi merupakan ketentuan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap mereka yang menjalankan tugas profesi tersebut (auditor internal). Bagi suatu profesi, kode etik sangat diperlukan karena tanpa kode etik, maka setiap individu dalam suatu komunitas akan memiliki tingkah laku yang berbeda-beda yang dinilai baik menurut anggapannya dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu nilai etika atau kode etik diperlukan oleh masyarakat, organisasi, bahkan negara agar semua berjalan dengan tertib, lancar, teratur, dan terukur. Kepercayaan masyarakat dan pemerintah atas hasil kerja auditor ditentukan oleh objektifitas, kompetensi, kerahasiaan, dan integritas moral atau kejujuran para auditor dalam menjalankan pekerjaannya. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap auditor dapat merendahkan martabat profesi auditor secara keseluruhan, oleh karena itu organisasi auditor berkepentingan untuk mempunyai kode etik yang dibuat sebagai prinsip moral atau aturan prilaku yang mengatur hubungan antara kerja auditor. Seorang auditor dalam menjalankan profesi dituntun oleh standar audit. Salah satu pengertian standar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. Standar audit antara lain diperlukan sebagai
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
ukuran mutu, pedoman kerja, batas tanggung jawab, alat pemberi perintah, alat pengawasan, dan kemudahan bagi umum. Standar merupakan kriteria atau ukuran mutu kinerja yang harus dicapai, berbeda dengan prosedur yang merupakan urutan tindakan yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu standar tertentu. Standar audit adalah ukuran mutu pekerjaan audit yang ditetapkan oleh organisasi profesi audit, yang merupakan persyaratan minimum yang harus dicapai auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Standar audit diperlukan untuk menjaga mutu audit supaya profesi auditor tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat. Untuk meyakinkan pembaca laporan audit, maka auditor harus mencantumkan dalam laporannya bahwa auditnya telah dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku. Penerapan Teknik Komunikasi Audit (TKA) yang tepat dalam setiap kegiatan audit dapat membantu pelaksanaan audit sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien, (efektif dalam arti, audit dapat mencapai hasil-hasil yang diinginkan; efisien karena proses audit dapat dilaksanakan dengan lancar sehingga dapat mencapai tujuan audit). Teknik Komunikasi Audit (TKA) merupakan teknik keterampilan berkomunikasi dan penerapannya oleh auditor yang wajib diterapkan dalam kegiatan audit. Komunikasi merupakan bagian dari audit yang dimulai dari perencanaan penugasan, pelaksanaan pengujian, hingga pemantauan tindak lanjut. Hal ini ditujukan untuk mencapai tujuan audit, yaitu : 1. Memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam pengujian audit 2. Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan tim audit 3. Meningkatkan mutu audit
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
4. Memperbaiki citra auditor internal Pengawasan intern yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri dari audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan bersifat membantu agar sasaran yang ditetapkan organisasi tercapai, dan secara dini menghindari terjadinya penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan wewenang, pemborosan, dan kebocoran. Tujuan dari pengawasan itu sendiri adalah untuk meningkatkan pemberdayagunaan aparatur negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan menuju terwujutnya pemerintahan yang baik dan bersih. Auditor APIP yang bertugas melakukan pengawasan intern adalah pegawai negeri yang mendapat tugas antara lain untuk melakukan audit. Auditor APIP ini meliputi auditor di lingkungan BPKP, Inspektorat Jenderal Department, Unit Pengawasan LPND, dan Inspektorat Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang dalam menjalankan tugas auditnya wajib menaati Kode Etik APIP yang berkaitan dengan statusnya sebagai pegawai negeri, Standar kinerja audit APIP sebagaimana diatur dalam
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
No.
PER/04/M.PAN/03/2008 dan No. PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008, serta harus menerapkan teknik komunikasi audit dalam kinerja audit agar dapat mencapai tujuan audit secara efektif dan efisien. Penelitian oleh Sarundajang (2004) mengatakan kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) pengawasan saat ini masih memperihatinkan. Khususnya pada
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Bawasda. Berdasarkan hasil survey ADB tahun 2003 bahwa tenaga auditor yang berlatar belakang pendidikan akuntansi di Bawasda sedikit sekali (kurang dari 1%). Sementara Bawasda juga melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan hasilnya belum memenuhi prinsip akuntansi. Untuk mengatasi hal ini tentu ada program sumber daya manusia dibidang akuntansi dan diperlukan rekrutmen tenaga kerja untuk dijadikan auditor. Bawasko/Bawasda
adalah
lembaga
pengontrol/pengawas
terhadap
lembaga teknis, pelaksana, dan perencana. Berdasarkan Surat Menpan No. B/2009/M.PAN/10/2004 perihal perubahan Bawasda menjadi Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten, dan Inspektorat Kota dengan sebutan Kepala Inspektorat adalah Inspektur Provinsi, Inspektur Kabupaten, dan Inspektur Kota. Tugas pokok Inspektorat yaitu membantu peminpin di daerah tersebut dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerahnya
di
bidang
pengawasan
(MenPAN
PER/05/M.PAN/03/2008). Inspektorat juga berperan sebagai pengawas intern dan malaksanakan tugas pengawasan intern pemerintah. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sukriah, et. al (2009) dimana dalam penelitiaan tersebut terdapat empat variabel independen yang terdiri dari pengalaman kerja, independensi, objektifitas, integritas, dan satu variabel dependen dari penelitian tersebut adalah kualitas pemeriksaan. Dalam penelitian ini, penulis menambahkan variabel lain yang tidak terdapat didalam penelitiaan sebelumnya namun merupakan faktor pendukung dari variabel dependen. Variabel yang ditambahkan penulis dalam penelitian terhadap kualitas pemeriksaan adalah variabel standar kinerja audit yang diukur oleh
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
indikator perencanaan, supervisi, pengembangan dan pengujian, serta dokumentasi, lalu variabel teknik komunikasi audit. Sehingga di dalam penelitiaan ini terdapat tiga variabel independen yaitu kode etik APIP (yang diukur dengan indikator kompetensi, integritas, kerahasiaan, dan objektifitas), variabel standar kinerja audit (yang diukur dengan indikator perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian, dan dokumentasi), variabel teknik komunikasi audit, serta variabel dependennya adalah kualitas pemeriksaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan fenomena yang terjadi di lapangan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PEMERIKSAAN DARI AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI DKI JAKARTA.
B.
Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka ada pun rumusan masalah yang akan dikemukakan pada penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh kepatuhan auditor Inspektorat pada kode etik APIP terhadap kualitas pemeriksaan ? 2. Apakah terdapat pengaruh kepatuhan auditor Inspektorat pada standar kinerja audit APIP terhadap kualitas pemeriksaan ?
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan teknik komunikasi audit oleh auditor inspektorat terhadap kualitas pemeriksaan ?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk : 1.
Mengetahui apakah terdapat pengaruh kepatuhan auditor Inspektorat pada kode etik APIP terhadap kualitas pemeriksaan.
2.
Mengetahui apakah terdapat pengaruh kepatuhan auditor Inspektorat pada standar kinerja audit APIP terhadap kualitas pemeriksaan
3.
Mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan teknik komunikasi audit oleh auditor inspektorat terhadap kualitas pemeriksaan
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain : 1.
Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan sebagai salah satu sumber informasi atau pengetahuan dalam hal pengawasan internal pemerintah sekaligus sebagai sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu audit khususnya audit pemerintah.
2.
Bagi pemerintah Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu sebagai informasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
mengenai bagaimana keadaan kode etik, standar kinerja, dan teknik komunikasi audit serta pengaruhnya terhadap kualitas pemeriksaan sehingga diharapkan para inspektur dapat meningkatkan kualitas pemeriksaan yang nantinya tentu akan membawa perubahan positif terhadap kinerja satuan kerja pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu. 3.
Bagi pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan pustaka bagi yang berminat mendalami pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama auditing.
4.
Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain yang membacanya, terutama untuk menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.
E.
Sistematika Penulisan
Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas dalam penyusunan penelitian ini, terlebih dahulu akan diuraikan secara singkat isi materi pokok yang akan dibahas pada setiap bab, yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini memaparkan mengenai latar belakang masalah yang menggambarkan isi penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan yang berupa uraian singkat mengenai bab-bab penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Bab ini membahas teori dasar mengenai audit, kode etik APIP, standar kinerja audit, teknik komunikasi audit, dan hipotesis kemungkinan pengaruhnya terhadap kualitas pemeriksaan. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan uraian tentang metode penelitian yang berisi tentang gambaran umum dalam meneliti masalah, definisi operasional variable, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas penjabaran secara rinci mengenai data-data yang telah dikumpulkan dan analisis data sampel yang telah diolah dengan uji kualitas data dan uji regresi berganda. Serta menyajikan pembahasan hasil penelitian dengan membandingkan data yang terkumpul dengan menggunakan landasan teori tertentu.
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup atas pembahasan skripsi dimana penulis berusaha untuk memberikan suatu kesimpulan yang diambil dari seluruh penelitian yang dilakukan dan memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka mengandung sejumlah literatur yang dijadikan sebagai referensi dalam kepentingan penelitian, terutama yang digunakan dalam tinjauan pustaka dan pembahasan hasil penelitian. LAMPIRAN
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A.
Kajian Pustaka
II.1. Definisi Audit Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaiaan antara informasi kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. (dalam Auditing and assurance service. Arens, Elder dan Beasley, 2008:12). Setiap lembaga pemerintah memiliki departemen internal auditing yang diharapkan dapat memberikan investigasi untuk lembaga pemerintahan tersebut. Dan langkah-langkah dalam proses audit adalah : a.
Perencanaan audit, merupakan tahap yang vital dalam audit. Perencanaan audit yang matang akan sangat menentukan kesuksesan audit. Perencanaan audit yang baik merupakan faktor penting bagi tersediannya bukti audit (evidence) yang cukup dan kompeten untuk mendukung isi laporan audit.
b.
Pelaksanaan audit, merupakan suatu proses yang dijalankan oleh eksekutif (Kepala Daerah, Instansi/Dinas, dan segenap personel) yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
tujuan yang terdiri dari atas : keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi. c.
Pelaporan audit diwujudkan dalam kertas kerja yaitu catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuatnya berkenaan dengan pelaksanaan audit. Pemerintahan memiliki tiga audit sektor publik yang terbagi berdasarkan
jenisnya yaitu sebagai berikut : 1.
Audit Keuangan (Financial Audit) Secara spesifik definisi dari audit atas laporan keuangan merupakan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor independen dengan tujuan untuk mengekspresikan suatu opini yang jujur mengenai posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor merupakan media yang mengepresikan opini auditor atau dalam kondisi tertentu, menyangkal suatu opini.
2.
Audit Kinerja (Performance Audit) Audit kinerja adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja entitas atau program/kegiatan pemerintahan yang diaudit.
3.
Audit Investigasi (Special Audit) Auditor investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan lingkup tertentu yang
dibatasi
periodenya
dan
lebih
spesifik
kepada
area-area
pertanggungjawaban yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
penyalahgunaan wewenang, dengan hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang ditentukan.
II.2. Audit Internal Pemerintah Internal auditor adalah seseorang yang bekerja sebagai karyawan pada suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen (dalam buku Arens, Elder, dan Beasley. 2008:12). Sementara dalam Permenpan No. PER/05/M.PAN/03/2008 menyatakan bahwa auditor intern adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mempunyai jabatan fungsional auditor dan/atau pihak lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah untuk dan atas nama APIP. Terdapat tiga tipe auditor yaitu auditor independen, auditor intern, dan auditor pemerintah. Auditor yang bekerja pada bidang pemerintahan adalah auditor pemerintah yang didefinisikan sebagai auditor professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak auditor yang bekerja di instansi pemerintah namun umumnya yang di sebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di BPKP, BPK, Inspektorat, dan Instansi Pajak.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Badan Pengawas Daerah (Bawasda) atau yang sekarang ini lebih dipopulerkan dengan sebutan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota merupakan suatu lembaga pengawasan di lingkungan pemerintahan daerah, baik untuk tingkat Provinsi, kabupaten, atau kota, memainkan peran yang sangat penting dan signifikan untuk kemajuan dan keberhasilan pemerintah daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan pemerintah di daerah dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh inspektorat dikoordinasikan oleh Kepala Inspektorat. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 23 Tahun 2007, Kepala Inspektorat, baik di tingkat Provinsi, kabupaten, dan kota disebut dengan Inspektur Proponsi, dan Inspektur Kabupaten/Kota. Kegiatan yang dilakukan oleh Inspektorat adalah kegiatan pemeriksaan (audit) yang meliputi : 1.
Pemeriksaan secara berkala dan komprehensif terhadap kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah, barang daerah, dan urusan pemerintahan.
2.
Pemeriksaan dana desentralisasi.
3.
Pemeriksaan dana dekonsentrasi.
4.
Pemeriksaan tugas pembantuan.
5.
Pemeriksaan terhadap kebijakan pinjaman dan hibah luar negeri. Selain pemeriksaan tersebut, auditor Inspektorat dapat juga melakukan
pemeriksaan tertentu dan pemeriksaan terhadap laporan mengenai indikasi kemungkinan terjadinya tindak penyimpangan, korupsi, kolusi, dan nepotisme di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pelaksanaan kegiatan pengawasan ini
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
dikoordinasikan oleh Kepala Inspektorat, yang dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 23 Tahun 2007, Kepala Inspektorat, baik ditingkat Provinsi, kabupaten, dan kota disebut dengan Inspektur Jenderal, Inspektur Provinsi, dan Inspektur Kabupaten/Kota.
II.3. Kode Etik APIP Kode etik APIP dimaksudkan sebagai pegangan atau pedoman bagi para pejabat dan auditor APIP dalam bersikap dan berperilaku agar dapat memberikan citra APIP yang baik serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap APIP (dalam buku pusdiklatwas BPKP. 2008:5). Kode etik APIP ini diberlakukan bagi seluruh auditor dan pegawai negeri sipil yang diberi tugas oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjut. Isi kode etik APIP ini memuat dua komponen, yaitu : 1.
Prinsip-prinsip perilaku Tuntutan sikap dan perilaku auditor dalam melaksanakan tugas pengawasan dilandasi oleh beberapa prinsip perilaku yaitu integritas, kerahasiaan, kompetensi, independensi dan objektifitas. a.
Integritas Auditor dituntut untuk memiliki kepribadian yang dilandasi oleh sikap jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal. Bersikap dan bertindak jujur merupakan tuntutan untuk
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
dapat dipercaya. Hasil pengawasan yang dilakukan auditor dapat dipercaya oleh pengguna apabila auditor dapat menjunjung tinggi kejujuran. Sikap jujur ini juga didukung oleh sikap berani untuk menegakkan kebenaran. Tidak mudah diancam dengan berbagai ancaman. Bijaksana berarti auditor melaksanakan tugasnya dengan tidak tergesa-gesa melainkan berdasarkan pembuktian yang memadai. Auditor dinilai bertanggung jawab apabila dalam penyampaian hasil pengawasannya seluruh bukti yang cukup, kompeten, dan relevan. b.
Kerahasiaan Auditor harus menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi
yang
memadai,
kecuali
diharuskan
oleh
peraturan
perundang-undangan. Auditor hanya mengungkapkan informasi yang diperolehnya kepada yang berhak untuk menerimanya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. c.
Kompetensi Dalam melaksanakan tugasnya auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Tuntutan ini bukan saja dilakukan berdasarkan penugasan keikutsertaan dalam seminar, lokakarya atau pelatihan dari instansinya saja melainkan juga dilakukan secara mandiri oleh auditor yang bersangkutan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
a) Keahlian Auditor harus mempunyai pengetahuan keterampilan dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Agar tercipta kinerja audit yang baik, maka auditor harus memiliki kriteria tertentu dari setiap auditor yang diperlukan untuk
merencanakan
audit,
mengidentifikasi
kebutuhan
professional auditor dan untuk mengembangkan teknik dan metodologi audit. Untuk itu, maka auditor APIP harus memiliki latar belakang pendidikan formal minimal Strata Satu (S-1) atau yang setara. Kompetensi teknis yang harus dimiliki oleh setiap auditor pada
umumnya
adalah
auditing,
akuntansi,
administrasi
pemerintahan dan komunikasi. Sedangkan khusus bagi auditor investigasi diharuskan memiliki kompetensi tambahan, yaitu 1) Pengetahuan tentang prinsip-prinsip, praktik-praktik dan teknik
audit
investigasi,
termasuk
cara-cara
untuk
memperoleh bukti dari pihak-pihak tertentu. 2) Pengetahuan tentang penerapan hukum, peraturan, dan ketentuan lainnya yang terkait dengan audit investigasi. 3) Kemampuan memahami konsep kerahasiaan dan perlindungan terhadap sumber informasi.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
4) Kemampuaan menggunakan peralatan komputer, perangkat lunak, dan sistem terkait secara efektif dalam rangka mendukung proses audit investigasi yang terkait dengan kejahatan dalam lingkungan dunia maya dengan teknologi informasi. Auditor harus mempunyai sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor
(JFA)
dan
mengikuti
pendidikan
dan
pelatihan
professional berkelanjutan (continuing professional education). Pendidikan
sertifikasi
jabatan
fungsional
auditor
adalah
kompetensi dasar auditor yang harus memiliki oleh setiap auditor sesuai dengan jenjangnya masing-masing sebelum ditugaskan dalam
penugasan
audit.
Auditor
diwajibkan
untuk
terus
meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, seperti keikutsertaan dalam konferensi, seminar, kursus, program pelatihan di kantor sendiri dalam bidang yang terkait dalam penugasan audit dan berpartisipasi dalam proyek penelitian yang memiliki substansi di bidang audit. b) Kecermatan professional Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan. Penggunaan keahlian secara
cermat
dan
seksama
mewajibkan
auditor
untuk
melaksanakan tugasnya secara serius, teliti, dan menggunakan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
seluruh kemampuan dengan pertimbangan profesionalnya dalam melaksanakan tugas audit. d.
Independensi dan Objektif Dalam hal yang berkaitan dengan audit, APIP harus independen dan harus objektif dalam pelaksanaan tugasnya. Independensi dan objektifitas tersebut dapat dicapai melalui status APIP dalam organisasi dan penciptaan kebijakan untuk menjaga objektifitas auditor terhadap auditi. Status APIP dalam organisasi yang ditempatkan langsung di bawah pimpinan tertinggi instansi adalah contoh keindependensian yang tinggi dari APIP. Independensi auditor dapat ditinjau dan dievaluasi dari dua sisi, yaitu : a) Independensi praktisi Independensi praktisi yakni independensi yang nyata atau faktual yang diperoleh dan dipertahankan oleh auditor dalam seluruh rangkaian kegiatan audit. Independensi dalam fakta ini merupakan tinjauan terhadap kebebasan yang sesungguhnya kondisi ideal yang perlu diwujutkan oleh auditor. Apabila auditor sungguh-sungguh
memiliki
kebebasan
demikian,
maka
independensi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit dapat dipenuhi.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
b) Independensi profesi Independensi profesi yakni independensi yang ditinjau menurut citra (image) auditor dari pandangan publik atau masyarakat umum terhadap auditor yang bertugas. Independensi menurut tinjauan ini sering pula dinamakan independensi dalam penampilan (independensi in appearance). Independensi menurut tinjauan ini sangat krusial karena tanpa keyakinan publik bahwa seorang auditor adalah independen, maka segala hal yang dilakukannya
serta
pendapatnya
tidak
akan
mendapatkan
penghargaan dari publik atau pemakainya. Agar independensi menurut tinjauan penampilan ini dapat memperoleh pengakuan publik, maka cara yang efektif untuk mewujutkannya adalah dengan menghindari segala hal yang dapat menyebabkan penampilan auditor dalam kaitannya dengan kliennya mendapat kecurigaan dari publik. Kebijakan untuk menjaga objektifitas auditor terhadap audit dapat dituangkan dalam bentuk ketentuan seperti tidak diperkenankannya seorang auditor melakukan audit pada auditi tertentu selama tiga tahun berturut-turut, dilakukannya rotasi atau mutasi penugasan audit, larangan seorang auditor melakukan audit pada auditi yang pejabatnya memiliki hubungan keluarga, dan sebagainya.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Jika independensi atau objektifitas terganggu, baik secara faktual maupun penampilan, maka gangguan tersebut harus dilaporkan kepada pimpinan APIP. Auditor dapat menyampaikan keberatan
atas
penugasan
audit
yang
dapat
menggangu
independensi dan objektifitasnya sehingga pimpinan dapat menggantikannya dengan orang lain yang tidak terganggu keindependensian dan objektifitasnya. Seorang auditor tidak diizinkan melakukan penugasan audit pada suatu audit tertentu apabila yang bersangkutan memiliki hubungan keluarga, sosial, dan hubungan lainnya yang dapat mengganggu independensi dan objektifitas. Demikian pula tidak diperkenankan auditor yang memberikan jasa review atau konsultasi atas suatu kegiatan atau instansi tertentu untuk terlibat dalam suatu penugasan audit pada instansi yang sama atau sebaliknya. 2.
Aturan perilaku Aturan perilaku mengatur setiap tindakan yang harus dilakukan oleh auditor dan sesuai dengan prinsip-prinsip auditor : a.
Integritas, dalam prinsip ini auditor dituntut untuk : 1) Dapat melaksanakan tugasnya secara jujur, teliti, bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh 2) Dapat menunjukan kesetiaan dalam segala hal yang berkaitan dengan profesi dan organisasi dalam melaksanakan tugas.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
3) Dapat
mengikuti
perkembangan
peraturan
perundang-
undangan dan mengungkapkan segala hal yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan profesi yang berlaku. 4) Dapat menjaga citra dan mendukung visi dan misi organisasi. 5) Tidak menjadi bagian kegiatan illegal atau mengikatkan diri pada tindakan-tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi auditor atau organisasi. 6) Dapat menggalang kerja sama yang sehat diantara sesama auditor dalam pelaksanaan audit. 7) Dapat saling mengingatkan, membimbing, dan mengoreksi perilaku sesama auditor. b.
Independensi dan Objektifitas, dalam prinsip ini auditor dituntut untuk : 1) Mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan mungkin dapat mengubah pelaporan kegiatan-kegiatan yang diaudit. 2) Tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu penilaian
yang
tidak
memihak
atau
yang
mungkin
menyebabkan terjadinya benturan kepentingan. 3) Menolak suatu pemberian dari auditi yang terkait dengan keputusan maupun pertimbangan profesionalnya
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
c.
Kerahasiaan, dalam prinsip ini auditor dituntut untuk : 1) Secara hati-hati menggunakan dan menjaga segala informasi yang diperoleh dalam audit. 2) Tidak akan menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan organisasi atau dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
d.
Kompetensi, dalam prinsip ini auditor dituntut untuk : 1) Melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan standar audit. 2) Terus
menerus
meningkatkan
kemahiran
professional,
keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan. 3) Menolak untuk melaksanakan tugas apabila tidak sesuai dengan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki. Penegakan disiplin atas pelanggaran kode etik profesi adalah suatu tindakan positif agar ketentuan tersebut dipatuhi secara konsisten. Itulah sebabnya Peraturan Menteri Negara Pemberdayagunaan Aparatur Negara
No.
PER/04/M.PAN/03/2008
tanggal
31
Maret
2008
menetapkan kebijakan atas pelanggaran kode etik APIP ini. Kebijakan atas pelanggaran kode etik yang berupa pernyataan ketentuan tersebut adalah : a.
Tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik tidak dapat diberi toleransi, meskipun dengan alasan tindakan tersebut dilakukan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
demi kepentingan organisasi atau diperintahkan oleh pejabat yang lebih tinggi. b.
Auditor tidak diperbolehkan untuk melakukan atau memaksa karyawan lain melakukan tindakan melawan hukum atau tidak etis.
c.
Pimpinan APIP harus melaporkan pelanggaran kode etik oleh auditor kepada pimpinan organisasi.
d.
Pemeriksaan, investigasi dan pelaporan pelanggaran kode etik ditangani oleh Badan Kohormatan Profesi, yang terdiri dari pimpinan APIP dengan anggota yang disesuaikan dengan kebutuhan.
II.4. Standar kinerja audit APIP Standar kinerja audit APIP adalah kriteria atau ukuran mutu minimal untuk melakukan kegiatan audit yang wajib berpedoman oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Standar kinerja audit APIP memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut: a.
Tujuan standar kinerja audit APIP adalah : 1.
Menetapkan prinsip-prinsip dasar untuk mempresentasikan praktik-praktik audit yang seharusnya
2.
Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern yang memiliki nilai tambah
3.
Menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja audit
4.
Mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses oraganisasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
5.
Menilai, mengarahkan dan mendorong auditor untuk mencapai tujuan audit
b.
6.
Menjadi pedoman dalam pekerjaan audit
7.
Menjadi dasar penilaian keberhasilan pekerjaan audit
Fungsi standar kinerja audit APIP adalah : 1.
Pelaksanaan
tupoksi
(tugas
pokok
dan
fungsi)
yang
dapat
merepresentasikan praktik-praktik audit yang seharusnya, menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit yang memiliki nilai tambah serta menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja audit 2.
Pelaksanaan koordinasi audit oleh APIP
3.
Pelaksanaan perencanaan audit oleh APIP
4.
Penilaian efektifitas tindak lanjut hasil pengawasan dan konsistensi penyajian laporan hasil audit Standar kinerja audit APIP dalam hal ini berkaitan dengan standar
pelaksanaan kinerja yang mendeskripsikan sifat kegiatan audit kinerja dan menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan dan mengelola pekerjaan audit yang dilakukan oleh auditor. Standar kinerja audit APIP adalah sebagai berikut : a.
Perencanaan Dalam merencanakan audit kinerja, auditor harus mempertimbangkan berbagai hal, termasuk sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan auditi terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan (abuse). Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
1) Laporan hasil audit sebelumnya serta tindak lanjut atas rekomendasi yang material. 2) Sasaran audit dan pengujian yang diperlukan untuk mencapai sasaran audit yang dimaksud. 3) Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi organisasi, program, aktivitas atas fungsi yang diaudit. 4) Sistem pengendalian intern auditi termasuk aspek penting lingkungan tempat beroperasinya auditi. 5) Pemahaman tentang hak dan kewajiban serta hubungan timbal balik antara auditor dengan auditi, dan manfaat audit bagi kedua belah pihak. 6) Pendekatan audit yang paling efisien dan efektif. 7) Bentuk, isi, dan pengguna laporan hasil audit. Auditor harus merancang auditnya untuk mendeteksi adanya ketidakpatuhan
terhadap
perundang-undangan,
kecurangan,
dan
ketidakpatutan (abuse). Dalam merencanakan pengujian untuk mendeteksi adanya ketidakpatuhan, auditor harus mempertimbangkan perkembangan peraturan-peraturan yang baru dan kerumitan peraturan perundang-undangan tersebut. di samping itu, auditor harus mempertimbangkan resiko terjadinya kecurangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap tujuan audit. Auditor harus menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk mendeteksi
kemungkinan
adanya
ketidakpatuhan
terhadap
peraturan
perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan serta melaporkan jika
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
dijumpai hal-hal tersebut kepada pihak-pihak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b.
Supervisi Pada setiap tahap audit kinerja, pekerjaan auditor harus disupervisi secara memadai untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas dan meningkatnya kemampuan auditor. Supervisi yang dilakukan secara terus menerus selama pekerjaan audit harus diarahkan ke substansi maupun metodologi audit, untuk mengetahui : 1) Pemahaman anggota tim audit atas rencana audit. 2) Kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar audit. 3) Kelengkapan bukti yang terkandung dalam kertas kerja audit untuk mendukung simpulan dan rekomendasi. 4) Kelengkapan dan akurasi laporan audit Kegiatan supervisi dilakukan secara berjenjang. Dimulai dari ketua tim auditor mereview pekerjaan anggota tim, pengendali teknis mereview pekerjaan ketua dan anggota tim, pengendali mutu mereview pekerjaan pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim. Supervisi dilakukan untuk memastikan bahwa : 1) Tim audit memahami tujuan dan rencana audit. 2) Audit dilaksanakan sesuai dengan standar audit. 3) Prosedur audit telah diikuti. 4) Kertas kerja audit memuat bukti-bukti yang mendukung temuan dan rekomendasi.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
5) Tujuan audit telah dicapai c.
Pengumpulan dan pengujian bukti Auditor harus mengumpulkan dan menguji bukti untuk mendukung kesimpulan dan temuan audit kinerja. Oleh karena audit dapat didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengujian bukti untuk melihat kesesuaian informasi yang terkandung dalam bukti tersebut dengan suatu kriteria yang mendasarinya, maka proses pengumpulan dan pengujian bukti adalah inti dari audit. 1.
Pengumpulan Bukti Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup, kompeten, dan relevan. Bukti audit dapat digolongkan menjadi bukti fisik, bukti dokumen, bukti kesaksian, dan bukti analisis. Bukti yang cukup berkaitan dengan jumlah bukti yang dijadikan dasar penarikan suatu kesimpulan audit. Penentuan kecukupan bukti didasarkan pada pertimbangan keahlian auditor secara professional dan objektif. Bukti yang kompeten adalah bukti yang sah yang dapat diandalkan untuk menjamin kesesuaiannya dengan fakta. Bukti tersebut sah apabila bukti tersebut memenuhi persyaratan hukum dan peraturan perundang-undangan. Bukti yang dapat diandalkan berkaitan dengan sumber perolehan dan cara perolehan bukti itu sendiri.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Bukti audit disebut relevan jika bukti tersebut secara logis mendukung pendapat atau argumentasi yang berhubungan dengan tujuan dan kesimpulan audit. 2.
Pengujian Bukti Auditor harus menguji bukti audit yang dikumpulkan. Pengujian bukti dimaksudkan untuk menilai keaslian bukti yang dikumpulkan terkait dengan kesesuaian antara informasi yang terkandung dalam bukti tersebut dengan kriteria yang telah ditemukan. Teknik audit dalam melakukan pengujian bukti dapat dilakukan seperti konfirmasi, inspeksi,
pembandingan,
penelusuran
hingga
bukti
asal,
dan
wawancara. d.
Dokumentasi Auditor harus menyiapkan dan menatausahakan dokumen audit kinerja dalam bentuk kertas kerja audit. Dokumen audit harus disimpan secara tertib dan sistematis agar dapat secara efektif diambil kembali, dirujuk, dan dianalisis. Dokumen audit yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan auditor yang berpengalaman tetapi tidak mempunyai hubungan dengan audit tersebut dapat memastikan bahwa dokumen audit tersebut dapat menjadi bukti yang mendukung kesimpulan, temuan, dan rekomendasi auditor. Dokumen audit harus berisi hal-hal sebagai berikut :
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
1.
Tujuan, lingkup, dan metodologi audit, termasuk kriteria pengambilan pengujian yang digunakan.
2.
Dokumentasi pekerjaan yang dilakukan untuk mendukung pertimbangan professional dan temuan auditor.
3.
Bukti tentang review supervisi terhadap pekerjaan yang dilakukan.
4.
Penjelasan auditor mengenai standar yang tidak diterapkan, apabila ada, alasan dan akibatnya. APIP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar mengenai
pengamanan dan penyimpanan dokumen audit selama waktu tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokumen audit dapat berupa dokumen tertulis secara manual maupun dalam format elektronik. Dokumen audit dapat dijadikan sarana review terhadap kualitas pelaksanaan audit.
II.5. Teknik Komunikasi Audit Teknik komunikasi selama pelaksanaan audit dapat membantu kegiatan audit itu sendiri. Komunikasi selama pelaksanaan audit terjadi antara : a.
Auditor dengan rekan-rekan intern timnya Sebelum berhubungan dengan pihak luar, auditor harus sudah memiliki mekanisme komunikasi intern yang memadai sehingga tim audit menjadi kompak dan memiliki persepsi serta tujuan yang sama. Keberhasilan komunikasi internal dalam suatu tim audit sangat menunjang kelancaran pelaksanaan audit sehingga kegiatan audit dapat
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
diselesaikan tepat waktu dan tepat kualitas. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, masing-masing auditor dalam tim audit perlu memerhatikan aturan perilaku antar auditor berikut ini. 1.
Penggalangan kerjasama yang sehat Manusia punya kecenderungan untuk menolong sesama. Kecenderungan ini dapat didorong untuk muncul dalam perilaku jika disadari dengan jelas keuntungan yang didapat dari bekerja sama. Para anggota tim audit harus menyadari bahwa tujuan audit akan lebih mudah tercapai jika mereka saling bekerja sama, dibanding bekerja secara individual. Penggalangan kerjasama yang sehat juga dapat terjadi jika ada suasana saling menghargai. Para anggota tim saling menyadari kontribusi masingmasing dalam mencapai tujuan audit dan menghargai kontribusi tersebut. Cara paling cepat menggalang kerjasama yang sehat adalah dengan mulai membantu rekan anggota tim untuk menyelesaikan tugasnya.
2.
Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan Setiap orang memiliki keinginan untuk diterima kehadirannya dalam suatu kelompok. Ketika sekelompok orang menyadari bahwa mereka memiliki kesamaan tujuan dan identitas, maka suasana kebersamaan dan rasa kekeluargaan akan timbul. Suasana tersebut rusak, jika ada individu dalam
kelompok
memanfaatkan
anggota
kelompok
lain
untuk
kepentingan pribadinya, dan menonjolkan diri dihadapan auditi dengan mengecilkan kehadiran anggota tim lainnya.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Kemunikasi intern tim terjadi mulai dari tahap perencanaan audit hingga pelaporan sesuai dengan tahapan yang ada dalam standar kinerja audit APIP. Berikut ini ciri-ciri penting komunikasi intern tim yang terjadi pada tahap-tahap audit : a)
Komunikasi pada tahap perencanaan audit Komunikasi intern dalam satu tim umumnya dimulai saat surat tugas audit diterima tim.
b)
Komunikasi selama pelaksanaan audit Tujuan komunikasi selama pelaksanaan audit antara lain untuk mengetahui apakah tim audit : 1) Melaksanakan program audit sebagaimana mestinya. 2) Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam audit. 3) Mengatasi masalah yang dijumpai dalam audit
c)
Komunikasi pada penyiapan konsep laporan hasil audit Komunikasi intern tim yang dilakukan pada tahap penyiapan konsep laporan hasil audit bertujuan antara lain : 1) Kesepakatan tim atas hasil-hasil audit. 2) Penyusunan laporan hasil audit. 3) Review kertas kerja audit dan laporan oleh pengendali teknis dan pengendali mutu.
b.
Auditor dengan pihak auditi Komunikasi antara auditor dengan auditi adalah hal yang tidak bisa diabaikan, karena keberhasilan pelaksanaan audit memerlukan dukungan dan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
kerjaama dari auditi. Pengumpulan informasi terhambat jika auditi bersikap tertutup dan tidak mau bekerja sama. Komunikasi antara auditor dengan auditi juga perlu untuk mengurangi kesan keliru bahwa auditor adalah pihak yang “mencari-cari kesalahan semata” yang menjadi sumber terjadinya sikap tertutup, menghindar, atau menghambat dari auditi. Agar terwujut komunikasi yang baik dengan auditi, setiap auditor perlu memperhatikan aturan perilaku auditor dalam interaksi dengan pihak auditi meliputi: a) Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai auditor b) Menjalin interaksi yang sehat dengan auditi 1) Berkomunikasi secara persuasif. 2) Memperlakukan pihak auditi sebagai subjek, bukan objek. 3) Memahami kesibukan auditi dengan tetap menjaga kelancaran dan ketepatan pelaksanaan audit. c) Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan auditi 1) Menjaga independensinya terhadap auditi dengan cara menolak melaksanakan penugasan audit terhadap auditi yang memiliki hubungan pribadi atau kekeluargaan, keuangan, dan hubungan lainnya dengan dirinya. 2) Tidak memanfaatkan auditi sebagai sumber untuk memperoleh keuntungan pribadi. 3) Mencari informasi atau data dengan tidak terbelit-belit atau mengadaada.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
4) Menumbuhkan dan membina sikap positif. d) Menggalang kerja sama yang sehat dengan auditi 1) Tidak mencari informasi dari pihak yang tidak kompeten tentang masalah dan atau orang yang diaudit. 2) Tidak membicarakan hal-hal negatif pihak auditi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan. 3) Saling mempercayai, menghargai, dan dapat bekerja sama dengan auditi sesuai dengan tujuan audit. 4) Bersifat mendidik atau membina terhadap auditi dengan cara membantu, mendorong, dan membimbing bila ada permasalahan yang timbul dalam pekerjaannya dengan tidak merusak integritas, objektifitas dan independensi dalam pelaksanaan audit. 5) Tidak memberikan perintah yang bersifat pribadi kepada auditi c.
Auditor dengan pihak-pihak luar Selain dengan auditi, auditor juga berkomunikasi dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan penugasan audit. Komunikasi dengan pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut : 1) Komunikasi auditor dengan Instansi Teknis yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang kompeten tentang suatu permasalahan yang dijumpai oleh tim audit yang memerlukan penjelasan dan untuk meminta konfirmasi atau penegasan tentang suatu permasalahan yang diduga akan menimbulkan kontroversi dengan pihak auditi.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
2) Komunikasi auditor dengan pihak ketiga yang ada hubungannya dengan auditi. 3) Komunikasi auditor dengan nara sumber/pakar. 4) Komunikasi auditor dengan instansi penyidik (kejaksaan/kepolisian), dimaksud untuk meningkatkan keberhasilan penanganan penyelamatan keuangan/kekayaan negara/daerah guna meningkatkan daya cegah atas kemungkinan timbulnya perbuatan yang dapat merugikan keuangan atau kekayaan negara/daerah dikemudian hari.
II.6. Kualitas pemeriksaan DeAngelo (dalam Eunika Christina : 13) mendefinisikan kualitas audit sebagai keuntungan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Secara sederhana, standar adalah ukuran mutu. Dengan standar ini pihak yang diaudit (auditee), pihak yang memakai laporan audit, dan pihak-pihak lain dapat mengukur mutu kerja auditor. Dalam kode etik APIP dan standar kinerja audit APIP memuat persyaratan professional auditor, mutu pelaksanaan audit, dan persyaratan laporan audit yang professional dan bermutu. Berdasarkan Standar Profesional Audit Internal (SPAI : 1997) audit yang dilaksanakan auditor dapat berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. Standar auditing mencakup mutu professional, auditor independen, pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Pengertian kualitas audit menurut Malan (dalam Fitriawati : 39) adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi atas tindakan dan kejadian ekonomi, kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan dan kemudian mengkomunikasikannya kepada pihak pemakai. Menurut Ika Sukriah et al. (2009 : 8), kualitas audit pemeriksaan/kualitas pemeriksaan adalah probabilitas dimana seorang pemeriksa atau auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Kualitas pemeriksaan adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Yang menjadi indikator dalam kualitas pemeriksaan yaitu kelemahan pengendalian intern, penyimpangan dari peraturan perundangundangan, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan, kerahasiaan informasi, dan tindak lanjut dari rekomendasi. Kualitas pemeriksaan dipengaruhi oleh kode kepatuhan kepada etik auditor, standar audit, dan penggunaan teknik komunikasi dalam audit. Laporan hasil pemeriksaan yang telah disusun merupakan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor (Pusdiklatwas BPKP, 2008). Cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan telah dibuat secara wajar, lengkap, dan objektif adalah dengan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
mendapatkan review dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa. Laporan hasil audit kinerja harus tepat waktu, lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, serta jelas dan seringkas mungkin. Agar suatu informasi bermanfaat secara maksimal, maka laporan hasil audit harus tepat waktu. Agar menjadi lengkap, maka laporan hasil audit harus memuat semua informasi dari bukti yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran audit, memberikan pemahaman yang benar dan memadai atas hal yang dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi laporan hasil audit. Laporan yang akurat berarti informasi yang disajikan didukung oleh bukti yang benar dan temuan telah disajikan dengan tepat. Perlunya keakuratan didasarkan atas kebutuhan untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan bahwa apa yang dilaporkan memiliki kredibilitas dan dapat diandalkan. Laporan yang objektif berarti informasi yang disajikan itu seimbang (adil) dalam isi maupun redaksinya, tidak memihak sehingga pengguna laporan dapat diyakinkan oleh fakta yang disajikan. Laporan objektif juga memiliki pengertian tidak menyesatkan. Auditor yang menyampaikan laporan hasil audit harus berdiri netral. Agar laporan itu meyakinkan, maka laporan harus dapat menjawab sasaran audit, menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi yang logis. Informasi yang disajikan harus cukup meyakinkan pengguna laporan untuk mengakui validitas temuan dan manfaat penerapan rekomendasi. Laporan yang jelas adalah laporan yang mudah dibaca dan dipahami. Untuk itu, maka laporan menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, lugas dan tidak
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
teknis. Pengorganisasian laporan secara logis, akurat dan tepat dalam menyajikan fakta merupakan hal yang penting dalam memberikan kejelasan dan pemahaman bagi pengguna laporan hasil audit. Laporan yang ringkas adalah laporan yang tidak lebih panjang dari yang diperlukan untuk menyampaikan dan mendukung pesan.
B.
Pengembangan Hipotesis
II.1. Pengaruh Kepatuhan Auditor Pada Kode Etik APIP Terhadap Kualitas pemeriksaan Kualitas pemeriksaan dapat dicapai bila auditor memiliki kepatuhan terhadap standar kode etik yang telah ditentukan/berlaku. Auditor sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit dan sebagai pengawas agar terciptanya good governance harus senantiasa meningkatkan pengetahuan dan menerapkannya sesuai denga kode etik sebagai seorang auditor. Dengan kepatuhan terhadap kode etik yang tinggi, diharapkan auditor dapat meningkatkan kualitas pemeriksaannya. Kode etik tersebut akan diukur dengan melihat faktor-faktor dari integritas, kompetensi, kerahasiaan, dan objektifitas Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis yang dibangun adalah : H1
:
Kepatuhan
auditor
Inspektorat
kepada
kode
etik
mempengaruhi kualitas pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
APIP
II.2
Pengaruh Kepatuhan Auditor Pada Standar kinerja audit APIP Terhadap Kualitas pemeriksaan Standar merupakan kriteria atau ukuran mutu kinerja yang harus dicapai.
Standar audit merupakan ukuran mutu pekerjaan audit yang ditetapkan oleh organisasi profesi audit, yang merupakan persyaratan minimum yang harus dicapai auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Standar audit ini diperlukan untuk menjaga mutu kualitas pemeriksaan yang dilakukan. Mutu atau kualitas dari hasil pemeriksaan dijaga supaya profesi auditor tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat. Untuk meyakinkan pembaca laporan audit, maka auditor harus mencantumkan dalam laporannya bahwa auditnya telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku. Oleh karena itu, kepatuhan auditor terhadap standar audit yang berlaku dapat mempengaruhi mutu atau kualitas dari hasil pemeriksaan. Standar kinerja dari auditor dilihat dengan melihat ketepatan dalam setiap prosedur yang harus dijalankan dalam melakukan audit yaitu perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian, serta dokumentasi. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis yang dibangun adalah : H2
:
Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit APIP berpengaruh terhadap kualitas pemeriksaan.
II.3. Pengaruh Penggunaan Teknik Komunikasi Audit Terhadap Kualitas pemeriksaan Komunikasi adalah bagian integral dalam audit. Mulai dari perencanaan penugasan, pelaksanaan pengujian, hingga pemantauan tindak lanjut, semuanya
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
memerlukan keterampilan komunikasi untuk menghasilkan yang terbaik. Dengan menerapkan keterampilan berkomunikasi, pelaksanaan audit akan berjalan secara efektif dan efisien sehingga dapat mewujutkan tujuan audit tersebut. setiap auditor harus mempunyai teknik komunikasi yang memadai sehingga menjadi kompak, memiliki persepsi dan tujuan yang sama, serta dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dari pihak lain.
Keberhasilan komunikasi audit sangat menunjang
kelancaran pelaksanaan audit sehingga kegiatan audit dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat kualitas. Jika seorang auditor tidak mempunyai keahlian dalam berkomunikasi, maka kualitas dari hasil pemeriksaan dapat terganggu. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya, bila auditor yang bekerja didalam tim tidak dapat bekerja sama, maka tidak dapat mengerjakan tugasnya secara efektif dan efisien serta tidak dapat saling membantu. Sementara dalam pencarian informasi, maka auditor akan menemukan sumber yang menjadi tertutup, menghindar, atau menghambat dari auditi karena auditor tidak dapat berkomunikasi dengan baik sehingga auditi keliru memberi kesan kepada auditor yang dianggap auditor hanya “mencari-cari kesalahan semata” . Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis yang dibangun adalah : H3
:
Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat berpengaruh terhadap kualitas pemeriksaan.
C. Sebelum
Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu melakukan
penelitian
ini,
terdapat
penelitian-penelitian
terdahulu yang telah dilakukan. Berikut adalah tinjauan atas penelitian terdahulu : Tabel 1. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Peneliti
Judul Penelitian
Variabel
Hasil Penelitian
Terdahulu Alim (2007)
Pengaruh
Kompetensi dan
Kompetensi
kompetensi dan
independensi
berpengaruh
independensi
sebagai variabel
signifikan terhadap
terhadap kualitas
independen.
kualitas auditor.
auditor dengan
Kualitas auditor
Interaksi
etika auditior
sebagai variabel
kompetensi dan
sebagai variabel
dependen, dan etika
etika auditor tidak
moderasi
auditor sebagai
berpengaruh
variabel moderasi
signifikan terhadap kualitas auditor
Sososutikno
Hubungan tekanan
Variable
Tekanan anggaran
(2003)
anggaran waktu
independen adalah
waktu secara
dengan perilaku
tekanan anggaran
langsung tidak
disfungsional serta
waktu dan variabel
memiliki hubungan
pengaruhnya
dependennya adalah
negative terhadap
terhadap kualitas
kualitas auditor
kualitas auditor
auditor Meier dan
How to improve
Perception of
Pengalaman dalam
Fuglister (1992)
audit quality :
auditors,
melakukan audit
perception of
perceptions of
mempunyai
auditor and clients
client, audit quality
dampak yang signifikan terhadap kualitas audit
Alia Ariesanti (2001)
Persepsi auditor
Variabel
Pengalaman tidak
terhadap kualitas
independennya
berpengaruh
auditor
adalah pengalaman.
terhadap keahlian
Variabel
auditor, sehingga
dependennya adalah
pengalaman tidak
kualitas audit.
berpengaruh pula
Variabel
terhadap kualitas
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
interveningnya
audit
adalah keahlian auditor Batubara (2008)
Analisis pengaruh
Variabel
Latar belakang
latar belakang
independnen : latar
pendidikan,
pendidikan,
belakang,
kecakapan
kecakapan
pendidikan,
professional,
professional,
kecakapan
pendidikan
pendidikan
professional,
berkelanjutan, dan
berkelanjutan, dan
pendidikan
independensi
independensi
keberlanjutan,
pemeriksaan secara
pemeriksaan
independensi
simultan
terhadap kualitas
pemeriksaan. Dan
berpengaruh
pemeriksaan (Studi
variabel
signifikan terhadap
empiris pada
dependennya adalah
kualitas
Bawasko Medan)
kualitas
pemeriksaan
pemeriksaan
Bawasko Medan. Secara parsial hanya latar belakang yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pemeriksaan pada Bawasko Medan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
D.
Kerangka Pemikiran Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Kepatuhan Kepada Kode Etik APIP
Kepatuhan Kepada Standar kinerja audit APIP
Kualitas Hasil Pemeriksaan
Teknik Komunikasi Audit
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kausal, Umar (2008) menyebutkan model kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Peneliti menggunakan model penelitian ini untuk membuktikan empiris dan menganalisis kepatuhan auditor inspektorat pada kode etik APIP dan standar kinerja audit APIP, serta teknik komunikasi audit terhadap kualitas pemeriksaan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu.
B.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu yang berjumlah 84 (delapan puluh empat) orang berdasarkan Rekapitulasi Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Periode 31 Juni 2010 yag terdiri dari :
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tabel 2. Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Periode 31 Juni 2010 No.
Uraian
Jumlah
1
Sekretariat
4 orang
2
Irban Bidang Pemsus
10 orang
3
Irban Bidang Perekonomian
11 orang
4
Irban Bidang Keuangan dan Aset
1 orang
5
Irban Bidang Pembangunan
8 orang
6
Irban Bidang Kesmas
9 orang
7
Itbanko Jakarta Barat
3 orang
8
Itbanko Jakarta Pusat
9 orang
9
Itbanko Jakarta Selatan
6 orang
10
Itbanko Jakarta Timur
10 orang
11
Itbanko Jakarta Utara
9 orang
12
Itban Kab. Adm Kep. Seribu
4 orang
Jumlah
84 orang
Jenis penelitian ini adalah sensus, karena seluruh elemen populasi digunakan menjadi data penelitian. Penggunaan sensus dikarenakan elemen populasi relatif sedikit dan bersifat heterogen. Metode yang digunakan adalah metode survey yang merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
C.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu dengan jumlah 84 kuesioner.
III.1. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan untuk auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu dan data yang diperoleh dari Sub Bagian Administrasi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti yang sebelumnya dan ditambahkan beberapa indikator oleh peneliti yang mengacu pada variabel dan indikator penelitian yang diambil berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Pemeriksaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2007 tanggal 30 Mei 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
III.2. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu Kode Etik APIP (X1), Standar kinerja audit APIP (X2), dan Teknik Komunikasi Audit (X3), serta satu variabel dependen yaitu Kualitas pemeriksaan (Y). a.
Kepatuhan kepada Kode Etik APIP (X1) Kode etik APIP dimaksudkan sebagai pegangan atau pedoman bagi para pejabat dan auditor APIP dalam bersikap dan berperilaku agar dapat memberikan citra APIP yang baik serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap APIP. Kode etik APIP ini diberlakukan bagi seluruh auditor dan pegawai negeri sipil yang diberi tugas oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjut. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran likert.
b.
Kepatuhan kepada Standar kinerja audit APIP (X2) Standar kinerja audit APIP dalam hal ini berkaitan dengan standar pelaksanaan kinerja yang mendeskripsikan sifat kegiatan audit kinerja dan menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan dan mengelola pekerjaan audit yang dilakukan oleh auditor. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran likert.
c.
Teknik Komunikasi Audit (X3) Hal ini ditinjau dari kemampuan auditor dalam menerapkan atau menggunakan teknik komunikasi yang baik dan sesuai dengan teknik komunikasi audit yang telah diatur dalam melaksanakan tugasnya. Teknik
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
komunikasi yang baik dapat memudahkan auditor dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran likert. d.
Kualitas pemeriksaan (Y) Kualitas hasil pemeriksaan dalam penelitian ini adalah nilai bobot suatu laporan sehingga dapat digunakan kembali oleh pengguna laporan audit yang diperoleh dari serangkaian kegiatan auditor yang melakukan tugasnya dengan efektif yaitu dengan cara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tindak lanjut pemeriksaan, serta konsistensi laporan audit (Menpan 2008). Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Variabel Dependen Adalah auditor yang melaksanakan tugasnya dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, Kualitas melaksanakan Auditor (Y) perencanaan, efektifitas tindak lanjut, serta konsistensi laporan audit.
Variabel Independen Auditor harus mematuhi kode etik yang Kepatuhan ditetapkan. Pelaksanaan Kepada Kode audit mematuhi kode etik Etik APIP yang berlaku dalam (X1) peraturan sebagai seorang auditor APIP
Indikator
Skala
1. Melaksanakan dengan efektif 2. Mempersiapkan KKP 3. Melaksanakan perencanaan dan koordinasi audit 4. Menilai efektifitas tindak lanjut hasil audit 5. Konsistensi penyajian laporan hasil audit
Likert
1. 2. 3. 4.
Kompetensi Integritas Kerahasiaan Objektifitas
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Likert
Kepatuhan Kepada Standar kinerja audit APIP (X2)
Teknik Komunikasi audit (X3)
Pelaksanaan audit harus mengacu kepada Standar Audit yang telah di tetapkan oleh APIP
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor dituntut untuk menggunakan teknik komunikasi seorang auditor sehingga tujuan dapat dicapai secara efisien dan efektif
Sesuai dengan standar pelaksanaan kinerja audit yang telah ditentukan, yaitu : 1. Perencanaan 2. Supervisi 3. Pengumpulan dan pengujian bukti 4. Dokumentasi 1. Auditor dengan rekan satu timnya 2. Auditor dengan pihak auditi 3. Auditor dengan pihakpihak luar
Likert
Likert
III.3. Model Analisis Data dan Uji Statistik II.3.1. Model Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analusis). Menurut Sugiyanto (2004) analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini penulis merumuskan ke dalam tiga persamaan regresi berganda yaitu adalah sebagai berikut : •
Persamaan Pertama Persamaan pertama ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana kode etik yang diukur melalui kompetensi, integritas, kerahasiaan, dan objektifitas secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Y = a + b1 KOMP + b2INT + b3KRHS + b4OBJEK + e
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Dimana :
•
Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
KOMP
=
Kompetensi
INT
=
Integritas auditor
KRHS
=
Kerahasiaan auditor terhadap data-data ataupun sumber data
OBJEK
=
Objektifitas auditor dalam melaksanakan audit
e
=
error
Persamaan Kedua Persamaan kedua ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana standar kinerja audit yang diukur melalui perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian data, serta dokumentasi secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Y = a + b1PLAN + b2SUPER + b3PP + b4DOK + e Dimana :
•
Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
PLAN
=
Perencanaan
SUPER
=
Supervisi
PP
=
Pengumpulan dan pengujian data
DOK
=
Dokumentasi
e
=
error
Persamaan Ketiga Persamaan kedua ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana teknik komunikasi audit yang digunakan oleh auditor saat melakukan audit mempengaruhi kualitas audit.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Y = a + b1TKA + e Dimana : Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
TKA
=
Teknik komunikasi audit
e
=
error
III.3.2. Uji Kualitas Data Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. 1.
Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan. Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2000). Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbach’s alpha bantuan software SPSS. Koefisien ini merupakan koefisien yang paling sering digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item, baik untuk format benar atau salah atau bukan, seperti format pada skala Likert sehingga koefisien ini merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
mengevaluasi internal consistency. Hasil dari perhitungan tersebut, suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Alpha yang dihasilkan menunjukan nilai Alpha >0,60 (dalam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Ghozali, 2004 : 42). 2.
Uji Validitas Dalam penelitian yang menggunakan instrumen maka instrumen penelitian tersebut harus memiliki syarat valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2006 : 267). Uji validitas dihitung dengan menggunakan korelasi person dan setelah dilakukan pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua pertanyaan. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat dalam kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung > r table) maka instrumen tersebut dikatakan valid.
III.3.3. Uji fit Model Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas (kepatuhan terhadap kode etik APIP, kepatuhan terhadap standar kinerja audit, dan teknik komunikasi audit) akan diikuti oleh variabel terikat (kualitas pemeriksaan) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai Adj. R Square (R²).
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2005).
III.3.4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat ratarata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk jawaban positif atau negetif. Interval jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 5, dan jawaban point 4 dan point 5 merupakan jawaban positif karena jawaban point 4 adalah setuju dan point 5 adalah sangat setuju. Untuk menguji hipotesis dari faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas audit dari auditor inspektorat propinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu secara simultan dengan uji f, dan secara parsial dengan Uji T. 1.
Uji f Uji f menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji f adalah sebagai berikut : 1) Kode Etik APIP Ho
:
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP tidak
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kualitas
pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Ha
:
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pemeriksaam.
2) Standar Kinerja APIP Ho
:
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit tidak berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pemeriksaan.
Ha
:
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kualitas
pemeriksaam. 3) Teknik Komunikasi Audit Ho
:
β = 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat tidak
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kualitas
pemeriksaan. Ha
:
β ≠ 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pemeriksaam.
Pada table ANOVA didapat uji f yang menguji semua sub variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan menggunakan derajat 95% atau taraf nyata 5% serta derajat kebebasan df1 dan df2 untuk mencari nilai F table. Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima. 2.
Uji T Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan Uji T, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Adapun langkahlangkah dalam pengambilan keputusan untuk Uji T adalah sebagai berikut : 1) Kode Etik APIP Ho :
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
Ha :
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaam.
2) Standar Kinerja APIP Ho :
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
Ha :
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
3) Teknik Komunikasi Audit Ho :
β = 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Ha :
β ≠ 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaam.
Untuk mencari t tabel dengan df = N-2, taraf nyata 5 % dapat dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah: b.
Jika t tabel > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
c.
Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a.
Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak
b.
Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskriptif Data
IV.1. Deskripsi Lokasi Lokasi penelitian ini adalah kantor Inpektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor Inpektorat Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 84 (delapan puluh empat) orang. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuesioner pada 84 orang auditor Inpektorat Provinsi DKI Jakarta. Dari 84 eksemplar yang dibagikan seluruhnya kembali. Seluruh kuesioner yang kembali, dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 4. Pengumpulan Data Keterangan
Jumlah
Persentase
84
100
Kuesioner yang kembali
84
100
Kuesioner yang dapat digunakan dalam
84
100
Kuesioner yang dikirim berjumlah 84 eksemplar
penelitian
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
IV.2. Karakteristik Responden Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (table 4.2) menunjukan bahwa auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta yang paling banyak berjenis kelamin pria sebanyak 56 orang atau 66,67% dan berjenis kelamin wanita sebanyak 28 orang atau 33,33%.
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persen
Pria
56
66,67
Wanita
28
33,33
Total
84
100,00
Hasil penelitian berdasarkan masa kerja (Tabel 4.3) menunjukan bahwa auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta mempunyai masa kerja paling banyak 1115 tahun sebanyak 31 orang atau 36,91%, 16-20 tahun sebanyak 28 orang atau 33,33%, lebih dari 20 tahun sebanyak 17 orang atau 20,24%, 6-10 tahun sebanyak 4 orang atau 4,76%, lalu kurang dari 5 tahun juga sebanyak 4 orang atau 4,76%.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja
Frekuensi
Persen
≤ 5 tahun
4
4,76
6 – 10 tahun
4
4,76
11- 15 tahun
31
36,91
16 – 20 tahun
28
33,33
> 20 tahun
17
20,24
Total
84
100,00
Hasil penelitian berdasarkan umur (tabel 4.4) menunjukan bahwa auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta memiliki usia antara 41-50 tahun sebanyak 55 orang atau 65,48%, lalu 31-40 tahun sebanyak 17 orang atau 20,24%, umur 51-60 tahun sebanyak 10 orang atau 11,90% dan yang paling sedikit berusia 20-30 tahun sebanyak 2 orang 2,38%. Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur
Frekuensi
Persen
20 – 30 tahun
2
2,38
31 – 40 tahun
17
20,24
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
41 – 50 tahun
55
65,48
51 – 60 tahun
10
11,90
Total
84
100,00
Hasil penelitian berdasarkan Tingkat Pendidikan (Tabel 4.5) menunjukan bahwa auditor Inpektorat Provinsi DKI Jakarta memiliki tingkat pendidikan tertinggi Sarjana (S1) sebanyak 57 orang atau 67,86%, lalu Pascasarjana (S2) sebanyak 19 orang atau 22,62%, D3 sebanyak 4 orang atau 4,76%, dan yang paling sedikit SLTA dan S3 sebanyak 2 orang atau 2,38%. Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persen
SLTA
2
2,38
D3
4
4,76
S1
57
67,86
S2
19
22,62
S3
2
2,38
Total
84
100
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Hasil penelitian berdasarkan jabatan fungsional auditor (Tabel 4.7) menunjukan bahwa auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta memiliki jabatan auditor pertama sebanyak 43 orang atau (51,19%), auditor muda sebanyak 23 orang atau (27,38%), auditor pelaksana lanjutan sebanyak 11 orang atau (13,10%), auditor penyelia sebanyak 5 orang atau (5,95%), lalu yang paling sedikit adalah auditor pelaksana sebanyak 2 orang atau (2,38%). Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Fungsional Auditor Jabatan Fungsional Auditor
Frekuensi
Persen
Auditor Pelaksana
2
2,38
Auditor Pelaksana Lanjutan
11
13,10
Auditor Penyelia
5
5,95
Auditor Pertama
43
51,19
Auditor Muda
23
27,38
Auditor Madya
-
-
84
100
Total
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
IV.3. Analisis Data IV.3.1 Kode Etik Mempengaruhi Kualitas Pemeriksaan Kode etik mempengaruhi kualitas audit diukur melalui beberapa indikator yang terdiri dari kompetensi, integritas, kerahasiaan, dan objektifitas. Berikut adalah persamaan dari pengaruh kode etik terhadap kualitas pemeriksaan : Y = a + b1KOM + b2INT + b3KRHS + b4OBJEK + e Dimana : Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
KOM
=
Kompetensi auditor
INT
=
Integritas auditor
KRHS
=
Kerahasiaan auditor terhadap data-data ataupun sumber data
OBJEK
=
Objektifitas auditor dalam melaksanakan audit
e
=
error
a.
Uji Kualitas Data 1) Uji Validitas Tabel 10. Analisis validitas data keseluruhan Kode Etik APIP KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.756 93.260 10 .000
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Pengujian validitas keseluruhan atas variabel Kode Etik APIP memiliki nilai KMO sebesar 0,756 yaitu lebih besar dari 0,5 yang berarti data tersebut valid. Tabel 11. Analisis validitas data per indikator Kode Etik APIP
Kompetensi Integritas Kerahasiaan Objektifitas Anti-Image Correlative
0.346
Kesimpulan Tidak Valid
Kualitas Pemeriksaan
0.717
0.836
0.834
0.717
Valid
Valid
Valid
Valid
Sementara itu analisis untuk pengujian validitas perindikator yang dijadikan pengukuran untuk variabel Kode Etik APIP yang dilihat pada tabel anti image correlation dari matriks diagonal untuk kompetensi memiliki nilai 0,346, integritas memiliki nilai 0,717, kerahasiaan memiliki nilai 0,836, objektifitas memiliki nilai 0,834, dan untuk kualitas pemeriksaan memiliki nilai 0,717. Nilai anti image correlation dari integritas, kerahasiaan, objektifitas, dan kualitas pemeriksaan lebih besar dari 0,5 maka data valid, sementara untuk nilai anti image correlation dari kompetensi kurang dari 0,5 maka data dinilai tidak valid. Oleh karena itu kompetensi yang merupakan salah satu faktor pengukuran kode etik harus dihapus.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tabel 12. Analisis validitas data keseluruhan Kode Etik APIP tanpa kompetensi KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.762 92.453 6 .000
Pengujian validitas keseluruhan atas variabel Kode Etik APIP dengan menghapus pengukuran terhadap kompetensi memiliki nilai KMO sebesar 0,762 yaitu lebih besar dari 0,5 yang berarti data tersebut valid. Tabel 13. Analisis validitas data per indikator Kode Etik APIP tanpa kompetensi
Integritas Kerahasiaan Objektifitas
Kualitas Pemeriksaan
Anti-Image Correlative
0.716
0.836
0.852
0.720
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil analisis secara perindikator dari statistik deskriptif kode etik APIP dengan menghapus pengukuran terhadap kompetensi maka keseluruhan data dinilai valid dengan nilai anti image correlation lebih besar dari 0,5 yaitu integritas 0,716, kerahasiaan 0,836, objektifitas 0,852, dan kualitas pemeriksaan 0,720.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
2) Uji Reliabilitas Tabel 14. Uji Reliabilitas Variabel Kode Etik APIP R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Scale Mean If Item Deleted INT KRHS
76,3214 81,4881
Scale Variance If Item Deleted 60,1485 64,1083
Corrected Item-Total Correlation
Alpha If Item Deleted
0,6834 0,5100
0,5803 0,6345
OBJEK
69,6786
47,3533
0,4786
0,5739
KP
42,3333
22,7791
0,6232
0,5854
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
84.0
N of Items = 4
.6641
Berdasarkan tabel 6.1 uji reliablitas untuk variabel Kode Etik APIP mempunyai nilai Cronbach Alpha sebesar 0,6641 yang nilainya lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dimana indikator kompetensi telah dihilangkan dan indikator tersebut hanya terdiri dari integritas, kerahasiaan, objektifitas, dan kualitas pemeriksaan dinilai reliabel.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
b.
Uji Regresi Berganda 1)
Uji Koefisien Determinasi (Pengujian Goodness of Fit Model) Tabel 15. Pengujian Goodness of Fit Model Kode Etik APIP Tanpa Kompetensi Model Summary b Model 1
R .690a
R Square .476
Adjusted R Square .456
Std. Error of the Estimate 3.69423
Durbin-W atson 1.956
a. Predictors: (Constant), Objektifitas, Kerahasiaan, Integritas b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari hasil pengolahan regresi berganda diketahui bahwa Adjusted R Square = 0,456. Artinya seluruh indikator (objektifitas, kerahasiaan, dan integritas) mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (kualitas pemeriksaan) sebesar 45,6% sedangkan sisanya (100%-45,6% = 54,4%) mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. 2)
Uji f (Uji Serentak) Hipotesa untuk pengaruh Kode Etik APIP terhadap Kualitas Pemeriksaan H1
: Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP mempengaruhi kualitas pemeriksaan.
Dari hasil pengujian regresi berganda diperoleh tabel uji f (Uji serebtak) adalah sebagai berikut :
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tabel 16. Uji f pengaruh Kode Etik APIP terhadap Kualitas Pemerikasaan ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 992.247 1091.789 2084.036
df 3 80 83
Mean Square 330.749 13.647
F 24.235
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Objektifitas, Kerahasiaan, Integritas b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari tabel anova diatas diketahui bahwa p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP yang diukur melalui integritas, kerahasiaan, dan objektifitas secara bersama-sama mempengaruhi kualitas pemeriksaan. 3)
Uji T (Uji Parsial) Tabel 17. Uji T pengaruh Kode Etik APIP tanpa kompetensi terhadap Kualitas pemeriksaan Coefficientsa
Model 1 (Constant) Integritas Kerahasiaan Objektifitas
Unstandardized Coefficients B Std. Error 13.803 4.002 1.715 .337 .607 .331 .263 .146
Standardized Coefficients Beta .498 .172 .164
t 3.449 5.094 1.834 1.801
Sig. .001 .000 .070 .075
Collinearity Statistics Tolerance VIF .685 .748 .792
a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari tabel pengujian T (Uji Parsial) di atas dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
1.460 1.336 1.263
Variabel
Beta
Constant
13,803
Integritas
1,715
T stat
Sig.
Kesimpulan -
5,094
0,000
Ho ditolak, maka secara statistik integritas
berpengaruh
signifikan
terhadap kualitas pemeriksaan Kerahasiaan
0,607
1,834
0,070
Ho diterima, maka secara statistik kerahasissan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap hasil kualitas pemeriksaan. Objektifitas
0,263
1,801
0,075
Ho diterima, maka secara statistik objektifitas
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap hasil kualitas pemeriksaan.
Sehingga dari tabel di atas dapat ditarik nilai dari uji analisis regresi berganda yang telah dikemukakan sebelumnya sebagai berikut : c.
Pembahasan Uji analisis regresi berganda pada penelitian berupa uji koefisien determinasi (R2) dan uji hipotesis yang dibedakan menjadi uji serentak untuk mengetahui bagaimana pengaruh keseluruhan variabel independen yang ada terhadap variabel dependen dan uji parsial untuk melihat bagaimana pengaruh signifikansi tiap-tiap variabel independen yang ada terhadap variabel dependen. Dari hasil uji koefisien determinasi didapat bahwa nilai R2 sebesar
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
0,456 atau 45,6% sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh indikator dalam pengujian kode etik yang terdiri dari integritas, kerahasiaan, dan objektifitas mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (kualitas pemeriksaan), sedangkan sisanya 54,4% mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. Dari uji hipotesisnya dengan menggunakan uji f (Serentak) diketahui bahwa nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti bahwa kepatuhan auditor inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu yang diukur melalui integritas, kerahasiaan, dan objektifitas secara bersamasama mempengaruhi kualitas pemeriksaan. Sementara itu dari hasil Uji T (parsial) diketahui bahwa nilai sig. untuk masing-masing indikator pengukuran yang digunakan untuk variabel kode etik yang terdiri dari integritas dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa indikator integritas secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan, kerahasiaan dengan nilai sig. 0,07 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa indikator kerahasiaan secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan, dan objektifitas dengan nilai sig. 0,75 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa indikator objektifitas secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan. Adapun arah hubungan antara indikator pengukuran kode etik yang terdiri dari integritas, kerahasiaan, dan objektifitas terhadap kualitas
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
pemeriksaan. Arah hubungan integritas terhadap kualitas pemeriksaan adalah searah, karena nilai koefisien regresi β dari hasil perhitungan koefisien regresi berganda bertanda positif, yang artinya bahwa inspektorat yang menggunakan auditor dengan integritas tinggi maka tingkat kualitas pemeriksaannya tinggi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alim dkk (2007) dan Sukriah dkk (2008) dimana penelitian tersebut memuat beberapa indikator pengukuran kode etik APIP yaitu integritas dan objektifitas dan menemukan hubungan yang signifikan searah antara integritas dan objektifitas terhadap kualitas pemeriksaan. sementara untuk indikator kerahasiaan yang terdapat dalam pengukuran kode etik APIP merupakan indikator pengukuran tambahan yang dimasukkan serta dapat mempengaruhi kualitas pemeriksaan.
IV.3.2.
Standar
Kinerja
Audit
Mempengaruhi
Kualitas
Pemeriksaan Standar kinerja audit dimana diukur dengan beberapa indikator yang terdiri dari perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian, dan dokumentasi. Persamaan kedua ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana standar kinerja audit yang diukur melalui perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian data, serta dokumentasi secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Y = a + b1PLAN + b2SUPER + b3PP + b4DOK + e Dimana : Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
b
=
Koefisien arah regresi
PLAN
=
Perencanaan
SUPER
=
Supervisi
PP
=
Pengumpulan dan pengujian data
DOK
=
Dokumentasi
e
=
error
a.
Uji Kualitas Data 1)
Uji Validitas Tabel 18. Analisis validitas data keseluruhan Standar Kinerja Audit KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.726 125.188 10 .000
Pengujian validitas keseluruhan atas variabel Kode Etik APIP memiliki nilai KMO sebesar 0,726 yaitu lebih besar dari 0,5 yang berarti data tersebut valid. Tabel 19. Analisis validitas data per indikator Standar Kinerja Audit
Perencanaan Supervisi
Kualitas Pengujian & Dokumentasi Pengumpulan Pemeriksaan
Anti-Image Correlative
0.434
0.828
0.681
0.846
0.673
Kesimpulan
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sementara itu analisis untuk pengujian validitas perindikator yang dijadikan pengukuran untuk variabel Standar Kinerja Audit yang
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
dilihat pada tabel anti image correlation dari matriks diagonal untuk perencanaan memiliki nilai 0,434, supervisi memiliki nilai 0,828, pengumpulan dan pengujian memiliki nilai 0,681, dokumentasi memiliki nilai 0,846, dan untuk kualitas pemeriksaan memiliki nilai 0,673. Nilai anti image correlation dari supervisi, pengumpulan dan pengujian, dokumentasi, dan kualitas pemeriksaan lebih besar dari 0,5 maka data valid, sementara untuk nilai anti image correlation dari perencanaan kurang dari 0,5 maka data dinilai tidak valid. Oleh karena itu perencanaan yang merupakan salah satu faktor pengukuran standar kinerja audit harus dihapus. Tabel 20. Analisis validitas data keseluruhan Standar Kinerja Audit tanpa perencanaan KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.730 123.661 6 .000
Pengujian validitas keseluruhan atas variabel standar kinerja audit dengan menghapus pengukuran terhadap perencanaan memiliki nilai KMO sebesar 0,730 yaitu lebih besar dari 0,5 yang berarti data tersebut valid.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tabel 21. Statistik deskriptif per indikator Standar Kinerja Audit tanpa perencanaan
Supervisi
Pengujian & Kualitas Dokumentasi Pemeriksaan Pengumpulan
Anti-Image Correlative
0.835
0.678
0.848
0.675
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil analisis secara perindikator dari statistik deskriptif standar kinerja audit dengan menghapus pengukuran terhadap perencanaan maka keseluruhan data dinilai valid dengan nilai anti image correlation lebih besar dari 0,5 yaitu supervisi 0,835, pengumpulan dan pengujian 0,678, dokumentasi 0,848, dan kualitas audit 0,675. 2)
Uji Reliabilitas Tabel 22. Uji Reliabilitas Variabel Standar Kinerja Audit R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Scale Mean If Item Deleted SUPER PP
80,9643 71,9405
Scale Variance If Item Deleted 62,2517 46,4422
Corrected Item-Total Correlation
Alpha If Item Deleted
0,4299 0,7858
0,7125 0,5267
DOK
72,8929
51,5426
0,5894
0,6169
KP
41,4881
16,7107
0,7235
0,6996
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
84.0
N of Items = 4
.6985
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Berdasarkan tabel 6.2 uji reliablitas untuk variabel Standar Kinerja Audit mempunyai nilai Cronbach Alpha sebesar 0,6985 yang nilainya lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dimana indikator perencanaan telah dihilangkan dan indikator tersebut hanya terdiri dari supervisi, pengumpulan dan pengujian, dokumentasi, dan kualitas pemeriksaan dinilai reliabel. b.
Uji Regresi Berganda 1)
Uji Koefisien Determinasi (Pengujian Goodness of Fit Model) Tabel 23. Pengujian Goodness of Fit Model Standar Kinerja Audit Tanpa Perencanaan Model Summaryb Model 1
R R Square .780a .608
Adjusted R Square .594
Std. Error of the Estimate 3.19378
Durbin-W atson 1.947
a. Predictors: (Constant), dokumentasi, supervisi, pengujian & pengumpulan b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari hasil pengolahan regresi berganda diketahui bahwa Adjusted R Square = 0,594. Artinya seluruh indikator (dokumentasi, supervisi, pengumpulan dan pengujian) mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (kualitas pemeriksaan) sebesar 59,4% sedangkan sisanya (100%-59,4%) 40,6% mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. 2)
Uji f (Uji Serentak) Hipotesa untuk pengaruh Standar Kinerja Audit terhadap Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
H2 : Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit APIP berpengaruh terhadap kualitas pemeriksaan. Tabel 24. Uji f pengaruh Standar Kinerja Audit terhadap Kualitas Pemerikasaan ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1268.016 816.020 2084.036
df 3 80 83
Mean Square 422.672 10.200
F 41.437
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), dokumentasi, supervisi, pengujian & pengumpulan b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari tabel anova diatas diketahui bahwa p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit APIP yang diukur melalui supervisi, pengumpulan dan pengujian, serta dokumentasi secara bersama-sama mempengaruhi kualitas pemeriksaan. 3)
Uji T (Parsial) Uji T untuk pengaruh Standar Kinerja Audit terhadap Kualitas pemeriksaan Tabel 25. Uji T pengaruh Standar Kinerja Audit tanpa Perencanaan terhadap Kualitas pemeriksaan Coefficientsa
Model 1 (Constant) supervisi pengujian & pengumpulan dokumentasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 10.859 3.576 -.019 .343
Standardized Coefficients Beta -.004
t 3.037 -.055
Sig. .003 .956
Collinearity Statistics Tolerance VIF .776
1.289
1.694
.219
.667
7.734
.000
.658
1.519
.484
.222
.185
2.179
.032
.677
1.476
a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Dari tabel pengujian T (Uji Parsial) di atas dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut Variabel
Beta
Constant
10,859
Supervisi
-0,019
T stat
Sig.
Kesimpulan -
-0,055 0,956
Ho diterima, maka secara statistik supervisi
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap hasil kualitas pemeriksaan. Pengumpulan
1,694
7,734
0,000
dan pengujian
Ho ditolak, maka secara statistik pengumpulan
dan
pengujian
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas pemeriksaan Dokumentasi
0,484
2,179
0,032
Ho ditolak, maka secara statistik dokumentasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan
Sehingga dari tabel di atas dapat ditarik nilai dari uji analisis regresi berganda yang telah dikemukakan sebelumnya sebagai berikut : c.
Pembahasan Dalam uji koefisien determinasi yang ada dalam uji regresi berganda, standar kinerja audit mendapat nilai R2 sebesar 0,594 atau sebesar 59,4% yang berarti bahwa seluruh indikator yang terdiri dari supervisi, pengumpulan dan pengujian, serta dokumentasi mampu menjelaskan variasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
dari variabel dependennya yaitu kualitas pemeriksaan, sedangkan sisanya sebesar 40,6% mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. Untuk pengujian hipotesis dibedakan menjadi dua pengujian yaitu uji f atau pengujian secara serentak dan Uji T atau pengujian perindikator.dalam pengujian secara serentak (Uji f) diperoleh nilai sig. dari standar kinerja audit adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa kepatuhan auditor inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu terhadap standar kinerja audit APIP yang diukur melalui supervisi, pengumpulan dan pengujian, serta dokumentasi secara bersama-sama mempengaruhi kualitas pemeriksaan. sementara itu dalam pengujian secara parsial (Uji T) untuk indikator supervisi dengan nilai sig. 0,956 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa indikator supervisi secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan, indikator pengumpulan dan pengujian dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa indikator pengumpulan dan pengujian secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan, serta indikator dokumentasi dengan nilai sig. 0,032 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa indikator dokumentasi secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan. Adapun arah hubungan dari indikator pengukuran standar kinerja audit terhadap kualitas pemeriksaan dimana arah hubungan indikator
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
pengumpulan dan pengujian terhadap kualitas pemeriksaan adalah positif karena nilai koefisien regresi β dari hasil perhitungan koefisien regresi berganda bertanda positif yang berarti bahwa jika tingkat pengumpulan dan pengujian akan barang bukti audit tinggi maka kualitas pemeriksaan tinggi, selanjutnya adalah arah hubungan indikator dokumentasi terhadap kualitas pemeriksaan yang berarah positif karena nilai koefisien regresi β dari hasil perhitungan koefisien regresi berganda bertanda positif yang berarti bahwa tingginya tingkat dokumentasi dari dokumen maka tinggi pula tingkat kualitas pemeriksaan. Variabel penelitian ini merupakan variabel tambahan yang dimasukan ke dalam penelitian serta mendukung terjadinya variabel dependen yang ada hasil penelitian ini adalah signifikan dan searah anatara standar kinerja audit dengan tingkat kualitas pemeriksaan.
IV.3.3
Teknik
Komunikasi
Audit
Mempengaruhi
Kualitas
Pemeriksaan Persamaan kedua ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana teknik komunikasi audit yang digunakan oleh auditor saat melakukan audit mempengaruhi kualitas audit. Y = a + b1TKA + e Dimana : Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
TKA
=
Teknik komunikasi audit
e
=
error
a.
Uji Kualitas Data 1)
Uji Validitas Tabel 26. Analisis validitas data keseluruhan Teknik Komunikasi Audit KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.500 27.939 1 .000
Pengujian validitas keseluruhan atas variabel teknik komunikasi audit memiliki nilai KMO sebesar 0,500 yaitu lebih besar dari 0,5 yang berarti data tersebut valid. Tabel 27. Analisis validitas data per indikator Teknik Komunikasi Audit
Anti-Image Correlative
Teknik Komunikasi Audit 0.500
Kualitas Pemeriksaan 0.500
Pengujian dengan melihat nilai anti image correlation dari matriks diagonal variabel teknik komunikasi audit memiliki nilai 0,500 yang berarti lebih besar sama dengan 0,5. Oleh karena itu, data tersebut dinilai valid.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
2) Uji Reliabilitas Tabel 28. Uji Reliabilitas Variabel Teknik Komunikasi Audit R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Scale Mean If Item Deleted TKA KP
Scale Variance If Item Deleted 25,1089 24,7137
47,6071 41,2381
Corrected Item-Total Correlation
Alpha If Item Deleted
0,5387 0,5387
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
84.0
N of Items = 2
.7002
Berdasarkan tabel 6.3 uji reliablitas untuk variabel Teknik Komunikasi Audit mempunyai nilai Cronbach Alpha sebesar 0,7002 yang nilainya lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator teknik komunikasi audit dinilai reliabel b.
Uji Regresi Berganda 1)
Uji Koefisien Determinasi (Pengujian Goodness of Fit Model) Tabel 29. Pengujian Goodness of Fit Model Teknik Komunikasi Audit Model Summaryb Model 1
R R Square .539a .290
Adjusted R Square .282
Std. Error of the Estimate 4.24723
Durbin-W atson 2.174
a. Predictors: (Constant), Teknik Komunikasi Audit b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Dari hasil pengolahan regresi berganda diketahui bahwa koefisien determinasi R2 = 0,282. Artinya seluruh indikator (teknik komunikasi audit) hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (kualitas pemeriksaan) sebesar 28,2% sedangkan sisanya (100%-28,2%) 71,8% mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. 2)
Uji f (Serentak) Hipotesa untuk pengaruh Teknik Komunikasi Audit terhadap Kualitas Pemeriksaan H3
: Penggunaan
Teknik
komunikasi
Auditor
Inspektorat
berpengaruh terhadap kualitas pemeriksaan. Tabel 30. Uji f pengaruh Teknik Komunikasi Audit terhadap Kualitas Pemerikasaan ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 604.843 1479.192 2084.036
df 1 82 83
Mean Square 604.843 18.039
F 33.530
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Teknik Komunikasi Audit b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari tabel anova diatas diketahui bahwa p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat mempengaruhi kualitas pemeriksaan. 3) Uji T (Uji Parsial)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Uji T untuk pengaruh Teknik Komunikasi Audit terhadap Kualitas pemeriksaan Tabel 31. Uji T pengaruh Teknik Komunikasi Audit terhadap Kualitas pemeriksaan a Coefficients
Model 1 (Constant) Teknik Komunikasi Au
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 25.214 3.895 .543 .094 .539
t 6.474 5.790
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .000 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Dari tabel pengujian T (Uji Parsial) di atas dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut Variabel
Beta
Constant
25,214
Teknik
0,543
T stat
Sig.
Kesimpulan -
5,790
0,000
Ho ditolak, maka secara statistik
komunikasi
teknik komunikasi audit berpengaruh
audit
signifikan
terhadap
pemeriksaan
Sehingga dari tabel di atas dapat ditarik nilai dari uji analisis regresi berganda yang telah dikemukakan sebelumnya sebagai berikut : c.
Pembahasan Untuk uji koefisien determinasi, teknik komunikasi audit memiliki nilai R2 sebesar 0,282 yang artinya bahwa seluruh indikator dari variabel teknik komunikasi audit hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
kualitas
dependen (kualitas pemeriksaan) sebesar 28,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 71,8% mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. Dalam uji f atau pengujian hipotesis secara serentak, diketahui bahwa nilai sig. untuk teknik komunikasi audit adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa penggunaan teknik komunikasi auditor inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan kepulauan Seribu mempengaruhi kualitas pemeriksaan. Dan begitu pula dengan pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial (Uji T) yang mendapat nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,005 maka Ho ditolak yang berarti bahwa teknik komunikasi audit secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan. Adapun arah hubungan antara teknik komunikasi audit terhadap kualitas pemeriksaan dimana arahnya adalah positif karena nilai koefisien regresi β dari hasil perhitungan koefisien regresi berganda bertanda positif yang artinya bahwa semakin baik teknik komunikasi audit diterapkan maka semakin baik kualitas pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas pemeriksaan pada instansi pemerintah yaitu inspektorat yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu. Penelitian ini melibatkan pengujian terhadap 84 auditor pemerintah yang terdiri dari auditor madya, auditor muda, auditor pertama, auditor penyelia, auditor pelaksana lanjutan, dan auditor pelaksana berdasarkan rekapitulasi auditor inspektorat Provinsi DKI Jakarta periode 31 Juni 2010. Dalam penelitian ini digunakan tiga variabel independen untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas pemeriksaan. Hasil pengolahan data terhadap ketiga variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kepatuhan terhadap Kode Etik APIP a) Hasil uji hipotesis secara bersama-sama/serentak, kode etik yang diukur melalui
integritas,
kerahasiaan,
dan
objektifitas
bersama-sama
mempengaruhi kualitas pemeriksaan. b) Hasil uji hipotesis yang dilakukan secara individual/parsial, indikator kode etik untuk integritas berpengaruh signifikan dan searah terhadap kualitas pemeriksaan, sementara itu untuk indikator kerahasiaan dan objektfitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
2.
Kepatuhan terhadap Standar Kinerja Audit a) Hasil uji hipotesis secara bersama-sama/serentak, standar kinerja audit yang diukur melalui supervisi, pengumpulan dan pengujian, serta dokumentasi secara bersama-sama mempengaruhi kualitas pemeriksaan. b) Hasil uji hipotesis yang dilakukan secara parsial/individu, untuk indikator pengumpulan dan pengujian serta dokumentasi berpengaruh signifikan dan searah terhadap kualitas pemeriksaan, sementara untuk indikator supervise tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan.
3. Teknik Komunikasi Audit a) Hasil dari uji hipotesis yang dilakukan secara serentak/bersama-sama, teknik komunikasi audit yang digunakan oleh auditor berpengaruh terhadap kualitas pemeriksaan. b) Hasil uji hipotesis secara individual/parsial, penggunaan teknik komunikasi audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksaan.
B.
Implikasi Penelitian
Implikasi penelitian yang dapat dikemukakan antara lain : a) Informasi yang tercantum dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kaji ulang untuk inspektorat beserta instansi yang terkait untuk menganalisis peraturan yang terkait ataupun menyusun peraturan yang akan datang. b) Informasi yang tercantum diharapkan mampu menjadi bahan pembelajaran khususnya kepada kepala bagian inspektorat terkait perlu memberikan contoh
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
berperilaku serta motivasi yang tinggi kepada auditornya untuk dapat lebih menguatkan kepatuhan terhadap kode etik yang berlaku.
C.
Keterbatasan penelitian
Penelitian ini tentunya memiliki keterbatasan – keterbatasan baik dalam pengambilan sampel, metodologi penelitian maupun dari hasil penelitian ini sendiri, kelemahan – kelemahan tersebut adalah karena penelitian ini bersifat lokalisasi dan tidak bersifat generalisasi karena penelitian ini dilakukan pada inspektorat satu daerah yaitu DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu. Sementara karakteristik inspektorat dari suatu daerah dengan daerha lain berbeda sehingga hasil dari penelitian ini tidak dapat dijadikan bahan acuan untuk keseluruhan inspektorat se Indonesia.
D.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran berikut : a) Variabel lain yang kemungkinan memberikan pengaruh pada kualitas pemeriksaan sebaiknya ditambahkan ke dalam model, misalnya loyalitas, kecukupan waktu, Program Kerja Pemeriksaan (PKP), dan lain – lain. b) Menambah luas wilayah yang akan diteliti sehingga dapat diperbandingkan antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR PUSTAKA Alim, M. Nizarul. Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti. 2007. Jurnal. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makasar. Arens, Elder, and Beasley. 2008. Auditing and assurance service. Cetakan 12. Pearson International Edition. Ariesanti, Alia. 2001. Persepsi Auditor Terhadap Kualitas Auditor. (tesis) Batubara, Khairuddin. 2009. Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. (tesis) Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, Dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas pemeriksaan. (tesis). Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Nomer 12 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat jenderal departemen pendidikan nasional. Budi, Sasongko. Basuki dan Hendaryatno. 2004. Jurnal. Internal Auditor dan Dilema Etika. SNA VII. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta 1998. Fuglister. 1992. How to Improve Audit Quality : Perception of Auditor and Clients. (tesis) Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro Semarang. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomer 22 Tahun 2010 dan Nomer 03 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintahaan Di daerah Dan Angka Kreditnya. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomer 102 Tahun 2009 tentang Organisasi dan tata kerja Inspektorat. Peraturan Inspektur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2007 Tentang Inspektorat.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No.B/2009/M.PAN/10/2004 Tentang perubahan Bawasda menjadi Inspektorat Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahaan Di Daerah Dan Angka Kreditnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 12 Tahun 2005 tentang Organisasi dan tata kerja inspektorat jenderal departemen pendidikan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Permenpan Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 Pengawasan Intern Pemerintah.
tentan
Standar
Audit
Aparat
Pusdiklatwas BPKP. 2007. Teknik Komunikasi Audit. Edisi Keempat. Pusdiklatwas BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Kelima. Sososutikno. 2003.Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Auditor. (tesis)
Perilaku
Sukriah, Ika. Akram dan Biana Acha Inapty. 2009. Jurnal. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 1
UJI VALIDITAS KODE ETIK APIP
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.756 93.260 10 .000
Anti-image Matrices Kualitas Kompetensi Integritas Kerahasiaan Objektifitas Pemeriksaan Anti-image Covariance Kompetensi .985 -.013 .013 .094 -.048 Integritas -.013 .517 -.145 -.114 -.256 Kerahasiaan .013 -.145 .718 -.082 -.123 Objektifitas .094 -.114 -.082 .752 -.127 Kualitas Pemeriksaan -.048 -.256 -.123 -.127 .522 Anti-image Correlation Kompetensi .346a -.018 .015 .109 -.066 Integritas -.018 .717a -.238 -.183 -.493 Kerahasiaan .015 -.238 .836a -.111 -.201 Objektifitas .109 -.183 -.111 .834a -.203 Kualitas Pemeriksaan -.066 -.493 -.201 -.203 .717a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 2
UJI VALIDITAS KODE ETIK APIP TANPA KOMPETENSI
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.762
Approx. Chi-Square df Sig.
92.453 6 .000
Anti-image Matrices
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
Integritas Kerahasiaan Objektifitas Kualitas Pemeriksaan Integritas Kerahasiaan Objektifitas Kualitas Pemeriksaan
Integritas Kerahasiaan Objektifitas .517 -.145 -.115 -.145 .718 -.084 -.115 -.084 .761 -.258 -.123 -.125 .716a -.238 -.183 -.238 .836a -.114 -.183 -.114 .852a -.495 -.201 -.197
Kualitas Pemeriksaan -.258 -.123 -.125 .524 -.495 -.201 -.197 .720a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 3
UJI RELIABILITAS KODE ETIK APIP
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Scale Mean If Item Deleted INT KRHS
76,3214 81,4881
Scale Variance If Item Deleted 60,1485 64,1083
Corrected Item-Total Correlation
Alpha If Item Deleted
0,6834 0,5100
0,5803 0,6345
OBJEK
69,6786
47,3533
0,4786
0,5739
KP
42,3333
22,7791
0,6232
0,5854
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
84.0
N of Items = 4
.6641
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 4
REGRESI KODE ETIK APIP
Regression
Model Summaryb Model 1
R R Square .690a .476
Adjusted R Square .456
Std. Error of the Estimate 3.69423
Durbin-W atson 1.956
a. Predictors: (Constant), Objektifitas, Kerahasiaan, Integritas b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 992.247 1091.789 2084.036
df
Mean Square 330.749 13.647
3 80 83
F 24.235
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Objektifitas, Kerahasiaan, Integritas b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Integritas Kerahasiaan Objektifitas
Unstandardized Coefficients B Std. Error 13.803 4.002 1.715 .337 .607 .331 .263 .146
Standardized Coefficients Beta .498 .172 .164
t 3.449 5.094 1.834 1.801
Sig. .001 .000 .070 .075
Collinearity Statistics Tolerance VIF .685 .748 .792
a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
1.460 1.336 1.263
Lampiran 5
UJI VALIDITAS STANDAR KINERJA AUDIT
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.726
Approx. Chi-Square df Sig.
125.188 10 .000
Anti-image Matrices
Anti-image Covariance Perencanaan supervisi pengujian & pengumpulan dokumentasi Kualitas Pemeriksaan Anti-image Correlation Perencanaan supervisi pengujian & pengumpulan dokumentasi Kualitas Pemeriksaan
Perencanaan .975 .080
supervisi .080 .769
pengujian & pengumpulan -.004 -.115
dokumentasi .046 -.148
Kualitas Pemeriksaan -.064 -.002
-.004
-.115
.377
-.083
-.248
.046 -.064 .434a .092
-.148 -.002 .092 .828a
-.083 -.248 -.006 -.213
.637 -.120 .058 -.211
-.120 .387 -.104 -.003
-.006
-.213
.681
-.169
-.650
.058 -.104
-.211 -.003
a
-.169 -.650
.846a -.241
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
-.241 .673a
Lampiran 6
UJI VALIDITAS STANDAR KINERJA AUDIT TANPA PERENCANAAN
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.730
Approx. Chi-Square df Sig.
123.661 6 .000
Anti-image Matrices
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
supervisi pengujian & pengumpulan dokumentasi Kualitas Pemeriksaan supervisi pengujian & pengumpulan dokumentasi Kualitas Pemeriksaan
supervisi .776
pengujian & pengumpulan -.115
dokumentasi -.154
Kualitas Pemeriksaan .003
-.115
.377
-.083
-.251
-.154 .003 .835a
-.083 -.251 -.213
.639 -.118 -.218
-.118 .392 .006
-.213
.678
-.169
-.654
-.218 .006
a
-.169 -.654
.848a -.237
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
-.237 .675a
Lampiran 7
UJI RELIABILITAS STANDAR KINERJA AUDIT
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Corrected Item-Total Correlation
Alpha If Item Deleted
SUPER PP
Scale Mean Scale If Item Variance Deleted If Item Deleted 80,9643 62,2517 71,9405 46,4422
0,4299 0,7858
0,7125 0,5267
DOK
72,8929
51,5426
0,5894
0,6169
KP
41,4881
16,7107
0,7235
0,6996
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
84.0
N of Items = 4
.6985
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 8
REGRESI STANDAR KINERJA AUDIT
Regression
Model Summaryb Model 1
R R Square .780a .608
Adjusted R Square .594
Std. Error of the Estimate 3.19378
Durbin-W atson 1.947
a. Predictors: (Constant), dokumentasi, supervisi, pengujian & pengumpulan b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1268.016 816.020 2084.036
df 3 80 83
Mean Square 422.672 10.200
F 41.437
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), dokumentasi, supervisi, pengujian & pengumpulan b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Coefficientsa
Model 1
(Constant) supervisi pengujian & pengumpulan dokumentasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 10.859 3.576 -.019 .343
Standardized Coefficients Beta -.004
t 3.037 -.055
Sig. .003 .956
Collinearity Statistics Tolerance VIF .776
1.289
1.694
.219
.667
7.734
.000
.658
1.519
.484
.222
.185
2.179
.032
.677
1.476
a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 9
UJI VALIDITAS TEKNIK KOMUNIKASI AUDIT
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.500 27.939 1 .000
Anti-image Matrices
Anti-image Covariance Anti-image Correlation
Teknik Komunikasi Audit Kualitas Pemeriksaan Teknik Komunikasi Audit Kualitas Pemeriksaan
Teknik Komunikasi Audit .710 -.382 .500a -.539
Kualitas Pemeriksaan -.382 .710 -.539 .500a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 10
UJI RELIABILITAS TEKNIK KOMUNIKASI AUDIT
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Scale Mean Scale If Item Variance Deleted If Item Deleted 47,6071 25,1089 41,2381 24,7137
TKA KP
Corrected Item-Total Correlation
Alpha If Item Deleted
0,5387 0,5387
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
84.0
N of Items = 2
.7002
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Lampiran 11
REGRESI TEKNIK KOMUNIKASI AUDIT
Regression
Model Summaryb Model 1
R .539a
R Square .290
Adjusted R Square .282
Std. Error of the Estimate 4.24723
Durbin-W atson 2.174
a. Predictors: (Constant), Teknik Komunikasi Audit b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 604.843 1479.192 2084.036
df 1 82 83
Mean Square 604.843 18.039
F 33.530
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Teknik Komunikasi Audit b. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Teknik Komunikasi Audit
Unstandardized Coefficients B Std. Error 25.214 3.895 .543 .094
Standardized Coefficients Beta .539
t 6.474 5.790
Sig. .000 .000
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
1.000
Lampiran 12
KUESIONER
Yth. Bapak/Ibu Responden Bersamaan ini saya sangat berharap partisipasi Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner dalam rangka penelitian saya yang berjudul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PEMERIKSAAN DARI AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI DKI JAKARTA, LIMA WILAYAH KOTA, DAN KEPULAUAN SERIBU. Kuesioner ini terdiri atas sejumlah pertanyaan. Keberhasilan penelitian ini sangat tergantung dari partisipasi Bapak/Ibu dalam menjawab kuesioner. Atas pertisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih dan perhargaan yang setinggi-tingginya. Cara Pengisian Kuesioner Bapak/Ibu cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia (rentang angka dari 1 sampai 5) sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Setiap pernyataan mengharapkan hanya satu jawaban. Setiap angka akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu: 1
= Sangat tidak setuju (STS)
2
= tidak setuju (TS)
3
= Netral (N)
4
= Setuju (S)
5
= Sangat setuju (SS)
Untuk pertanyaan yang tidak ada pilihannya, Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi yang dialami pada pekerjaan saat ini. Hormat Saya,
Peneliti
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
IDENTITAS RESPONDEN
1.
Jenis kelamin
:
Pria
Wanita
2.
Umur
:
20 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun
3.
Pendidikan terakhir
:
S3; S2; S1; D3; SLTA
Dengan jurusan ................................... 4.
Jabatan
:
5.
Keikutsertaan dalam Diklat Fungsional Auditor
6.
Masa kerja
:
.................................................... Ya
Tidak
< 5 tahun 6 – 10 tahun 11 – 15 tahun 16 – 20 tahun > 20 tahun
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL KODE ETIK No.
PERTANYAAN
STS (1)
TS (2)
NILAI N (3)
S (4)
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut : INTEGRITAS Melaksanakan tugas mentaati peraturan perundang-undangan 1. dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab Harus bersikap jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab 2. dalam melakukan tugas sesuai dengan profesinya Melaksanakan tugasnya tidak tergesa-gesa, melainkan dengan 3. pembuktian yang memadai KERAHASIAAN Hanya mengungkapkan informasi yang diperoleh kepada yang berhak 4. menerimanya sesuai perundangundangan Menghargai nilai dan kepemilikan 5. dari informasi yang diterima OBJEKTIFITAS Audit bebas dari usaha-usaha manajerial (objek pemeriksaan), kepentingan pribadi maupun pihak 6. lain yang dapat mempengaruhi hasil audit. Auditor menolak menerima penugasan audit bila pada saat bersamaan sedang mempunyai 7. hubungan kerjasama dengan pihak yang diperiksa Auditor tidak boleh memihak kepada siapapun yang mempunyai 8. kepentingan atas hasil pekerjaannya tidak melakukan audit lebih dari 9. tiga tahun pada auditi yang sama
10.
Mengungkapkan fakta material
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
SS (5)
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL STANDAR KINERJA AUDIT APIP No.
PERTANYAAN
STS TS (1) (2) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut : PERENCANAAN Standar kinerja audit harus sesuai dengan perkembangan perundang1. undangan Tim audit harus memahami rencana 2. audit SUPERVISI Pekerjaan auditor selalu dikoreksi oleh pengendali mutu untuk 3. memastikan kualitas dari hasil audit Dalam melakukan pekerjaan kompleksitas, auditor junior selalu 4. didampingin oleh auditor senior PENGUMPULAN DAN PENGUJIAN Bukti harus dapat diandalkan untuk menjamin kesesuaiannya dengan fakta dan mendukung secara logis argumen 5. yang berhubungan dengan tujuan audit Kekeliruan dalam mengumpulkan dan pemilihan bukti serta informasi dapat 6. menghambat proses penyelesaian pekerja Perolehan bukti diuji dengan 7. konfirmasi, inspeksi, dan wawancara Melakukan pengembangan atas temuan berdasarkan kondisi, kriteria, sebab dan akibat yang terkait dengan ketidak-ekonomisan, ketidak8. efisienan, ketidak-efektifan, dan ketidakpatuhan terhadap perundangundangan. DOKUMENTASI Pelaporan dilakukan dengan bentuk dokumen yang harus disiapkan dalam 9. bentuk kertas kerja dengan format manual maupun format elektronik Dokumen berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan 10. pelaporan audit berisikan informasi yang cukup
NILAI N (3)
S (4)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
SS (5)
11. 12.
Penyimpanan dilakukan secara tertib dan sistematik selama 20 tahun kedepan Review kualitas hasil pemeriksaan dapat dilakukan dengan acuan dokumen audit yang ada
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL TEKNIK KOMUNIKASI AUDIT No.
PERTANYAAN
STS TS (1) (2) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut : Penggalangan kerjasama yang sehat dan suasana saling menghargai serta 1. membantu rekan tim menyelesaikan tugasnya Suasana kebersamaan dan kekeluarga dalam tim timbul karena kesamaan 2. tujuan dan identitas Tidak memanfaatkan rekan lain untuk kepentingan pribadi dan menonjolkan diri dengan mengecilkan rekan lain 3. merusak sinergi dalam tim dan dapat mempengaruhi kualitas audit Meminimkan kesan keliru bahwa auditor merupakan pihak yang mencari 4. kesalahan-kesalahan semata
5.
Penampilan auditor harus sesuai dengan profesi dan tugas yang diembannya
6.
Berkomunikasi secara persuasif dan memperlakukan auditan sebagai subjek
7. 8. 9. 10.
NILAI N (3)
S (4)
Tidak terbelit-belit atau mengada-ada dalam mencari informasi dan membina sikap positif Bersikap mendidik atau membina auditan dengan membantu, mendorong, dan membimbing Sifat yang dibentuk tidak merusak integritas, objektifitas, dan independensi dalam pelaksanaan audit Auditor harus memiliki keahlian untuk melakukan wawancara serta kemampuan membaca cepat
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
SS (5)
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN No.
PERTANYAAN
STS TS (1) (2) Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut : Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor harus mematuhi kode etik 1. yang ditetapkan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NILAI N (3)
S (4)
Saat menerima penugasan, auditor menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodelogi pemeriksaan Dalam semua pekerjaan auditor harus direview oleh atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil pemeriksaan dibuat Proses pengumpulan dan pengujian bukti harus dilakukan dengan maksimal untuk mendukung kesimpulan, temuan audit serta rekomendasi yang terkait Auditor menatausahakan dokemen audit dalam bentuk kertas kerja dan disimpan dengan agar dapat secara efektif diambil dan dianalisis Untuk kualitas hasil pemeriksaan yang terbaik, auditor memerlukan keterampilan komunikasi dalam setiap kinerja auditor Penerapan keterampilan berkomunikasi, pelaksanaan audit dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga dapat mewujutkan tujuan audit Keberhasilan komunikasi audit sangat menunjang kelancaran pelaksanaan audit sehingga kegiatan audit dapat diselesaikan tepat waktu dan kualitas Laporan hasil pemeriksaan memuat temuan dan simpulan hasil pemeriksaan secara objektif, serta rekomendasi yang konstruktif Laporan harus mengemukakan penjelasan atau tanggapan pejabat/pihak objek pemeriksaan tentang hasil pemeriksaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
SS (5)
11.
Laporan yang dihasilkan harus akurat, lengkap, objektif, meyakinkan, jelas, ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335