ANALISIS KESALAHAN DALAM PENGGUNAAN SIMPLE PAST TENSE OLEH SISWA SMA NEGERI 2 MANADO
JURNAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sastra
KRISTANTI HARJONO 110912042 SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO 2015
ABSTRACT This research, entitled “Error Analysis in The Use of Past Tense by Students of SMA Negeri 2 Manado,” is an attempt to identify, classify and analyze the kinds of errors in the use of past tense by students in Senior High School. This research is expected to give a contribution for the readers, in terms of understanding about the error analysis especially in the use of simple past tense. The method used in this research is descriptive method. Ellis’s theory is used to explain how to analyze the use of past tense by students in SMA Negeri 2 Manado. Data was taken from 48 students in XI MIA 2 and XI MIA 4 of SMA Negeri 2 by teaching and giving them several tests (fill in the blank, true or false and essay) containing simple past tense material. The result of this research shows that there are three kinds of errors made by students; there are omission, misinformation and misordering. Errors of omission made by students are omission verb ending (-ed, -d), did, not, regular and irregular verb, and to be. Errors of misinformation are regular and irregular verb, past form of irregular verb, to be, and to do. Errors of misordering are verb and object, subject, and time compliment. Key word : simple past tense, error analysis, omission, misinformation and misordering.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terdapat berbagai macam bahasa didunia, salah satunya adalah bahasa Inggris. Dalam mempelajari bahasa Inggris siswa akan menemukan beberapa kesulitan, menyebabkan error dalam menggunakan bahasa Inggris. Ellis (2001:17) mengatakan bahwa error berbeda dengan mistake. Error menggambarkan adanya jurang pemisah pada pengetahuan pelajar. Sedangkan mistake menggambarkan kesalahan yang sesekali muncul dalam tindakan. Kesalahan dalam penggunaan bahasa Inggris ditemukan di dalam tata bahasa, pengucapan dan kosakata. Salah satu contoh kesalahan yang ditemukan dalam tata bahasa adalah penggunaan tenses. Tenses terbagi menjadi 16 kategori dan salah satunya ialah simple past tense. Simple past tense adalah bentuk kalimat simple tense yang digunakan ketika berbicara tentang tindakan yang telah selesai atau peristiwa di masa lalu. Di SMA Negeri 2 Manado penggunaan simple past tense akan ditemukan dalam mata pelajaran bahasa Inggris siswa di kelas sebelas pada semester pertama/semester ganjil. Dalam menggunakan simple past tense siswa masih membuat kesalahan. Mereka sering menggunakan bentuk dasar dari kata kerja (V1) ketika membahas tentang peristiwa yang telah terjadi atau peristiwa pada masa lampau, yang seharusnya menggunakan bentuk lampau dari kata kerja (V2). Ini menjadi alasan mengapa penulis tertarik dan memilih topik ini. 1.2
Rumusan Masalah 1
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang ditelusuri dalam penelitian ini yaitu “jenis-jenis kesalahan apa yang dibuat oleh siswa-siswi di SMA Negeri 2 Manado dalam penggunaan simple past tense. 1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis jenis-jenis kesalahan apa yang dibuat oleh siswa-siswi di SMA Negeri 2 Manado dalam pembelajaran simple past tense. 1.4
Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini menguatkan teori kesalahan Ellis bahwa ada tiga jenis kesalahan dan ini dapat diterapkan dalam analisis kesalahan dalam penggunaan simple past tense. 2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran bahasa, memberikan informasi kepada pembaca mengenai kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan simple past tense dan agar supaya para pembaca dapat memahami dan mengerti tentang pemakaian simple past tense dengan baik dan benar sesuai dengan tata bahasa. 1.5
Studi Pustaka 1. “Analisis Kesalahan Preposisi pada Teks Deskripsi oleh Siswa Madrasah Aliyah Nurul Huda Dowora di Tidore” oleh Muttmainna (2014). Dia menggunakan teori Aarts dan Aarts (1982) untuk mengidentifikasi preposisi dalam bahasa Inggris dan menggunakan teori Kmant (1991) untuk menganalisis tentang kesalahan preposisi. 2. “Analisis Kesalahan dalam Tulisan Siswa (Suatu Kajian Linguistik Terapan)” oleh Supit (2004). Dia menggunakan teori Richard (1974) yang mengklasifikasikan dua jenis kesalahan di dalam mempelajari bahasa kedua 3. “Analisis Kesalahan dalam Penggunaan Simple Past Tense oleh Siswa SMA Advent Klabat Manado)” oleh Tamboto (2012). Dia menggunakan teori Ellis (1997) untuk menganalisis jenis kesalahan dalam penggunaan simple past tense. 4. “Kesalahan-kesalahan Gramatikal Bahasa Inggris Dalam Karangan Deskriptif oleh Siswa SMK N. 1 Amurang” oleh Runtuwene (2013). Dia menggunakan teori Lennon (1991) dan menemukan 27 jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam teks deskriptif.
1.6
Kerangka Teori
Simple past tense digunakan untuk berbicara tentang kegiatan atau situasi yang dimulai dan berakhir di masa lalu (Azar, 1993:18). Dalam mempelajari past tense siswa terkadang membuat kesalahan atau error. Dalam penelitian ini teori Ellis (1997) akan digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam penggunaan simple past tense.
2
Ellis (1997) mengidentifikasi tiga kesalahan dalam bahasa pembelajaran, yaitu kesalahan penghilangan (Omission), kesalahan penggunaan bentuk (Misinformation) dan kesalahan penempatan (Misordering). 1.7
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan diselesaikan melalui langkahlangkah sebagai berikut: 1. Persiapan Peneliti membaca beberapa buku yang berhubungan dengan analisis kesalahan dalam penggunaan simple past tense dan juga penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan simple past tense. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di SMA Negeri 2 Manado. Khususnya pada kelas XI MIA 2 dan XI MIA 4. Data dikumpulkan dalam 2 tahap. Pertama, peneliti memberikan materi tentang simple past tense dengan cara mengajar di kelas , kedua, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk tes yang mengandung materi tentang simple past tense. Bentuk tes berupa melengkapi kalimat, true or false dan menyusun karangan dalam bentuk simple past tense (essai). 3. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diidentifikasi, diklasifikasikan dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan teori Ellis (1997).
II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1
Identifikasi, Klasifikasi dan Analisis Kesalahan dalam Penggunaan Simple Past Tense
Penulis telah mengidentifikasi kesalahan dalam penggunaan simple past tense yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 2 Manado, khususnya kelas XI MIA 2 dan XI MIA 4 berdasarkan hasil test yang dikumpulkan yang kemudian diklasifikasi dan dianalisis kedalam 3 jenis kesalahan berdasarkan teori dari Ellis (1997). 2.1.1 Kesalahan Penghilangan (Omission) Kesalahan penghilangan (omission) adalah jenis kesalahan ketika pelajar menghilangkan bagian – bagian yang dibutuhkan pada sebuah kalimat simple past tense. Kesalahan penghilangan (omission) yang ditemukan yaitu : 1.
Kesalahan penghilangan verb ending (-ed, -d) pada kata kerja beraturan (regular verb) Dalam simple past tense perubahan kata kerja yang digunakan adalah perubahan bentuk kedua dari kata kerja. Kata kerja beraturan (regular verb) adalah bentuk kata kerja yang diperoleh dengan menambahkan “d” atau “ed” dari bentuk dasar kata kerja. 3
Contoh kalimat kesalahan penghilangan verb ending (-ed, -d) pada kata kerja beraturan (regular verb) yang ditemukan dalam data ialah:
We play tennis
Kesalahan yang ditemukan pada kalimat di atas yaitu adanya penghilangan akhiran –ed atau –d pada kata kerja. Kalimat di atas seharusnya menjadi : We played tennis “Kami bermain tenis” 2.
Kesalahan Penghilangan Kata Bantu Did pada Kalimat Tanya dan Kalimat Negatif Kata bantu did adalah bentuk lampau dari kata bantu do. Kata bantu did memiliki fungsi gramatikal yang sangat penting yang disebut dengan kata kerja bantu (auxiliary verb) do (do, does, did) digunakan untuk membentuk kalimat pertanyaan dan kalimat negatif dalam pola simple past tense. Contoh kalimat kesalahan penghilangan kata bantu did pada kalimat tanya dan kalimat negatif yang ditemukan dalam data ialah:
You watch that new television show?
Kesalahan yang ditemukan pada kalimat di atas yaitu adanya penghilangan kata bantu did pada kalimat tanya. Kalimat di atas seharusnya menjadi : Did you watch that new television show? “Apakah kamu menonton acara televisi yang baru itu?” 3.
Kesalahan Penghilangan Kata Bantu Not pada Kalimat Negatif Kata bantu not adalah kata bantu yang diperlukan untuk membuat suatu kalimat negatif. Contoh kalimat kesalahan penghilangan kata bantu not pada kalimat negatif yang ditemukan dalam data ialah:
We did like it. It was really boring!
Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat negatif berdasarkan konteks dalam satu paragraph. Kalimat di atas seharusnya menjadi : We did not like it. It was really boring! “Kami tidak menyukai itu. Itu benar-benar membosankan!” 4.
Kesalahan Penghilangan Kata Kerja Beraturan (Regular Verb) dan Tidak Beraturan (Irregular Verb) Contoh kalimat kesalahan penghilangan kata kerja beraturan (Regular verb) dan tidak beraturan (irregular verb) yang ditemukan dalam data ialah:
Which one did you most?
Pada kalimat di atas terjadi kesalahan penghilangan kata kerja. Bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi : Which one did you like most? “Mana yang paling kamu sukai?”
4
5.
Kesalahan Penghilangan To Be To be adalah kata pelengkap dalam sebuah kalimat yang merupakan penyambung dari satu kata ke kata yang lainnya. Verb to be yang digunakan dalam kalimat simple past tense adalah was dan were. Contoh kalimat kesalahan penghilangan to be dapat dilihat pada kalimat di bawah ini :
It funny
Kesalahan yang ditemukan pada kalimat di atas yaitu adanya penghilangan to be. Bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi : It was funny “Itu lucu” 2.1.2 Kesalahan Penggunaan Bentuk (Misinformation) Kesalahan penggunaan bentuk (Misinformation) adalah kesalahan penggunaan bentuk tata bahasa kedalam bentuk tata bahasa lain. Kesalahan penggunaan bentuk (Misinformation) yang ditemukan di dalam data adalah : 1.
Kesalahan Penggunaan Bentuk Kata Kerja Beraturan (Regular Verb) dan Tidak Beraturan (Irregular Verb) Pada bentuk simple past tense kata kerja atau verb terbagi menjadi dua bagian yaitu kata kerja beraturan (regular verb) dan kata kerja tidak beraturan (irregular verb). Kedua bentuk kata kerja beraturan (regular verb) dan kata kerja tidak beraturan (irregular verb) ini merupakan suatu bentuk yang sangat penting dalam suatu kalimat simple past tense. Kesalahan penggunaan bentuk kata kerja beraturan (regular verb) dan tidak beraturan (irregular verb) dapat dilihat pada kalimat di bawah ini : I feel so happy Kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penggunaan bentuk kata kerja. Bentuk kalimat yang benar ialah : I felt so happy “Saya merasa sangat senang”
2.
Kesalahan Penggunaan Bentuk Lampau (Past Form) dari Kata Kerja Tidak Beraturan (Irregular Verb) Kata kerja beraturan (regular verb) adalah bentuk kata kerja yang diperoleh dengan menambahkan "d" atau "ed" dari bentuk dasar dari kata kerja. Kata kerja tidak beraturan (irregular verb) adalah bentuk kata kerja yang mengalami perubahan yang tidak teratur. Peneliti menemukan bahwa dalam data terdapat kata kerja tidak beraturan yang diubah menjadi bentuk dari kata kerja beraturan yang menyebabkan kalimat tersebut menjadi gramatikal. Kesalahan penggunaan bentuk lampau (past form) dari kata kerja tidak beraturan (irregular verb) dapat dilihat pada contoh kalimat berikut ini : Rebecca rideed her bicycle Kesalahan yang ditemukan pada kalimat di atas yaitu adanya kesalahan penggunaan bentuk lampau (past form) dari kata kerja tidak beraturan (irregular verb). 5
Kalimat di atas seharusnya menjadi : Rebecca rode her bicycle “Rebecca mengendarai sepeda nya”
3.
Kesalahan Penggunaan Bentuk To Be Dalam kalimat simple past tense verb to be yang digunakan adalah was dan were. Was digunakan ketika subjek dalam kalimat berbentuk tunggal (singular) dan were digunakan ketika subjek dalam kalimat berbentuk jamak (plural). Kesalahan dalam penggunaan bentuk to be dapat dilihat pada kalimat di bawah ini : They wasn’t in Rio last night Pada kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penggunaan to be was dan were. Bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi : They weren’t in Rio last night “Mereka tidak berada di Rio tadi malam”
4.
Kesalahan Penggunaan Bentuk To Do Kesalahan penggunaan bentuk to do yang ditemukan dalam data adalah sebagai berikut: Do you have dinner last night? Pada kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penggunaan bentuk to do. Bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi : Did you have dinner last night? “Apakah Anda memiliki makanan kemarin malam?”
2.1.3 Kesalahan Penempatan (Misordering) Kesalahan dalam penempatan (Misordering) adalah kesalahan dalam menempatkan kata – kata dalam urutan yang tidak tepat. Bentuk kalimat dalam simple past tense hampir sama dengan kalimat S-P-O-K (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan) dalam bahasa indonesia. Hanya yang membedakan, dalam simple past tense kata kerja yang digunakan dalam bentuk lampau (past form): Subject + Past Form of the Verb (Verb II) + Object + Time Compliment. 1.
Kesalahan penempatan kata kerja dan objek
Karin at the supermarket saw her English teacher two days ago Kalimat di atas kurang tepat karena kata kerja dan objek ditulis setelah subjek. Bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi :
Karin saw her English teacher at the supermarket three days ago “Karin melihat guru bahasa Inggris-nya di supermarket tiga hari lalu”
2.
Kesalahan penempatan subjek
In the newspaper I reading an interesting article
Kalimat di atas kurang tepat karena penempatan subjek biasanya berada pada awal kalimat. Bentuk kalimat di atas seharusnya menjadi :
I read an interesting article in the newspaper “Saya membaca sebuah artikel yang menarik di surat kabar” 6
3.
Kesalahan penempatan kata keterangan waktu
Yesterday at the park jack lost his pocketknife
Kalimat di atas kurang tepat karena penempatan keterangan waktu biasanya ditulis pada akhir kalimat, tapi jika terdapat penekanan pada keterangan waktu kalimat tersebut menjadi tepat.
Jack lost his pocketknife at the park yesterday. “Jack kehilangan pisau saku ditaman kemarin”
III. 3.1
KESIMPULAN
Kesimpulan
Setelah menganalisis data yang terkumpul, ditemukan kesalahan dalam penggunaan simple past tense yang kemudian dapat digolongkan ke dalam jenis kesalahan penghilangan (Omission), kesalahan penggunaan bentuk (Misinformation) dan kesalahan penempatan (Misordering). Kesalahan - kesalahan tersebut telah dibagi sesuai dengan kategori masing – masing seperti dibawah ini : 3.1.1 Kesalahan Penghilangan (Omission) Kesalahan – kesalahan penghilangan yang dilakukan siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Kesalahan penghilangan verb ending (-ed, -d) pada kata kerja beraturan (regular verb) 2. Kesalahan penghilangan kata bantu did pada kalimat tanya dan kalimat negatif 3. Kesalahan penghilangan kata bantu not pada kalimat negatif 4. Kesalahan penghilangan kata kerja beraturan (regular verb) dan tidak beraturan (irregular verb) 5. Kesalahan penghilangan to be 3.1.2 Kesalahan Penggunaan Bentuk (Misinformation) Kesalahan – kesalahan penggunaan bentuk yang dilakukan siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Kesalahan penggunaan bentuk kata kerja beraturan (regular verb) dan tidak beraturan (irregular verb) 2. Kesalahan penggunaan bentuk lampau (past form) dari kata kerja tidak beraturan (irregular verb) 3. Kesalahan penggunaan bentuk to be 4. Kesalahan penggunaan bentuk to do 3.1.3 Kesalahan Penempatan (Misordering) Kesalahan – kesalahan penempatan yang dilakukan siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 7
1. Kesalahan penempatan kata kerja dan objek 2. Kesalahan penempatan subjek 3. Kesalahan penempatan kata keterangan waktu
8
DAFTAR PUSTAKA
Azar, Betty Schrampfer. 1993. Fundamentals of English Grammar. Jakarta : Binarupa Aksara. Brown, H. Douglas. 2007. Principles of Languages Learning Teaching. New York : Pearson Education. Inc. Corder, S. Pit. 1973. Introducing Applied Linguistics. New Zealand : Penguin Books Ltd. Ellis, Rod. 1997. Second Language Acquisition. New York : Oxford University Press. Kachru, B. 1985. The Three Circle Model. Available: http://www.ukessays.co.uk/essays/english-language/the-three-circlemodel.php (Copyright © 2003 - 2015 - UK Essays is a trading name of All Answers Ltd, a company registered in England and Wales). Last Update 5 Maret 2015. Khanafi, Imam. 2013. Belajar Inggris http://www.belajaringgris.net/simple-past-tense-800.html. Last Update 20 April 2015 Lailafathimah, 2014. Implementasi Permendiknas no 22, 23 dan 24 http://lailafathimah.blogspot.com/2014/11/implementasi-permendiknas-no-2223-dan.html. Last Update 10 March 2015. Littlewood, William T. Foreign and Second Language Learning. New York : Cambridge University Press. Mutmainna, Wahyuni Wulandari. 2014. “Analisis Kesalahan Preposisi pada Teks Deskripsi oleh Siswa Madrasah Aliyah Nurul Huda Dowora Di Tidore”. Manado : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sam Ratulangi Manado. Pavlik, Cheryl. 2004. Grammar Sense 2. New York : Oxford University Press. Runtuwene, Winly Jovi. 2013. “Kesalahan-kesalahan Grammatikal Bahasa Inggris dalam Karangan Deskriptif oleh Mahaiswa SMK N. 1 Amurang”. Manado : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sam Ratulangi. Supit, Novita. S. D. 2004. “Analisis Kesalahan dalam Tulisan Siswa Di Manado”. Manado : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sam Ratulangi Manado. Tamboto, Anastasia. 2012. “Analisis Kesalahan dalam Penggunaan Simple Past Tense oleh Siswa SMA Advent Klabat Manado”. Manado : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sam Ratulangi
9
English Page.com. Online. Available: http://www.englishpage.com/verbpage/simplepast.html. Last Update 15 April 2015. Mediawidya.blogspot.com.Online.Available: http://mediawidya.blogspot.com/2013/01/kebijaksanaan-pemerintah-dalamupaya.html. Last Update 3 Maret 2015. Tenses Definition. Available: http://teflpedia.com/Tense:_definition. Last Update 10 Maret 2015.
10