Kode/Rumpun Ilmu :421/Teknik Sipil
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
Judul:
PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA SAMBUNGAN BALOK TINGGI DAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENGEKANGAN
Tim Peneliti : Ninik Catur Endah Yuliati, ST., MT (Ketua)
NIDN : 0004097001
Ir. Agus Subiyanto, MSc (Anggota)
NIDN : 0712085403
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG MARET 2013 i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Daftar Isi Ringkasan
1
Bab-1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
3
1.2 Tujuan Khusus
3
1.3 Urgensi Penelitian
4
1.4 Temuan dan Inovasi
4
Bab-2 : Tinjauan Pustaka 2.1 State of The Art
5
2.2 Studi Penelitian Terdahulu
9
Bab-3 : Metode Penelitian 3.1 Rancangan Penelitian
13
3.2 Rancangan Benda Uji
13
3.3 Instrumen Penelitian
14
3.4 Setting Pengujian
17
Bab-4 : Biaya dan Jadwal Penelitian 4.1 Anggaran Biaya
18
4.2 Jadwal Penelitian
18
Daftar Pustaka
19
LAMPIRAN-1 : Justifikasi Anggaran
20
LAMPIRAN-2 : Dukungan sarana dan prasarana penelitian
22
LAMPIRAN-3 : Susunan Organisasi Tim Peneliti
23
LAMPIRAN-5 : Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
24
LAMPIRAN-6 : Surat Pernyataan dari Ketua Peneliti
31
1
RINGKASAN Permasalahan utama yang menjadi dasar penelitian ini adalah sering terjadinya keruntuhan pada konstruksi beton bertulang, salah satunya adalah konstruksi balok tinggi dan sambungan antara kolom dan balok tinggi . Keruntuhan ini sangat dipengaruhi oleh model perkuatan tulangannya. Pemakaian tulangan yang kurang dan perubahan perilaku konstruksi akibat pembebanan dapat mengakibatkan keruntuhan dini yang berakibat kegagalan konstruksi. Perbaikan yang pernah dilakukan diantaranya adalah penambahan tulangan geser longitudinal dapat meningkatkan kapasitas geser ultimit dan kekakuan geser balok tinggi (Ninik, 2006). Sedangkan pemberian perkuatan berupa pengekangan pada balok tinggi (Ninik, 2008) dapat memperbaiki kapasitas momen dan daktilitas balok. Penelitian ini akan dikembangkan pada konstruksi sambungan antara balok tinggi dan kolom beton bertulang yang menerima tegangan geser terbesar. Pada tahun-1 pengujian dilakukan terhadap 12 (dua belas) sambungan balok-kolom dengan variasi pengekangan didaerah tumpuan dan jalur tekan balok seperti pada hasil penelitian sebelumnya. Target yang ingin dicapai pada tahun ke-1 adalah diperolehnya desain penulangan optimal pada balok sebagai bagian dari sambungan balok kolom. Sedangkan pada tahun kedua pengujian dilakukan terhadap 12 (dua belas) joint balok kolom dengan pengekangan pada balok berdasarkan hasil optimal penelitian tahun ke-1 dan diberikan pengekangan kolom pada jalur tekan dan tumpuan berdasarkan konsep desain strut and tie. Target hasil penelitian tahun ke-2 adalah memperoleh desain menyeluruh mengenai penulangan yang optimal pada konstruksi sambungan balok kolom baik pada bagian balok maupun pada bagian kolomnya. Metode yang dipakai adalah eksperimental laboratorium dengan membuat model benda uji berdasarkan prototype di lapangan dengan perbandingan skala geometrik 1 : 4. Target khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah usulan model penulangan sambungan balok tinggi dan kolom dengan pemberian perkuatan berupa pengekangan pada tumpuan dan jalur tekan pada sambungan balok kolom berdasarkan konsep strut and tie . Model dan desain penulangan yang diusulkan tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan terhadap pemakaian tulangan yang optimal pada sambungan balok tinggi dan kolom untuk mencegah kerusakan serta meningkatkan kinerjanya sehingga pemakaian balok tinggi dalam konstruksi teknik sipil dapat dipertanggungjawabkan.
Kata Kunci : balok tinggi, sambungan balok kolom, pengekangan 2
BAB-1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balok tinggi pada beton bertulang sering digunakan pada konstruksi yang banyak menerima tegangan geser seperti balok penghubung, struktur lepas pantai (caisson, dermaga), dinding geser, dinding penahan, sistem pondasi (roof foundation), serta balok diafragma. Penulangan yang kurang mencukupi pada daerah konsentrasi geser yang cukup besar, salah satunya pada bagian sambungan balok kolom sangat rentan terhadap keruntuhan struktur. Tegangan geser yang diterima konstruksi, misalnya pada gedung tinggi akibat gaya gempa seringkali mengakibatkan terjadinya kegagalan pada balok tinggi dan sambungan balok kolom yang berakibat runtuhnya konstruksi gedung secara keseluruhan. Model keruntuhan yang seperti ini juga terlihat pada hasil penelitian yang telah dilakukan Eka dan Ninik pada tahun 2006 dimana kegagalan konstruksi terjadi pada daerah tumpuan, dimana terjadi distribusi beban geser cukup besar sebelum balok runtuh secara tiba-tiba. Kegagalan getas seperti ini tentu menjadikan perlunya balok tinggi dilakukan rekonstruksi untuk model penulangannya. Penelitian yang pernah dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut di atas diantaranya adalah bahwa pemberian tulangan geser longitudinal dapat meningkatkan kapasitas beban retak geser, beban ultimit balok tinggi, kekakuan geser dan kuat geser balok tinggi namun dengan jenis keruntuhan yang tidak daktail pada bagian tumpuan (Ninik, 2006). Perkuatan balok tinggi dengan pengekangan pada tumpuan dan jalur tekan balok juga memberikan hasil terjadinya peningkatan kapasitas beban retak geser, beban ultimit balok tinggi, kekakuan geser dan kuat geser balok tinggi serta dapat meningkatkan daktilitas struktur balok tinggi (Ninik, 2008). Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, maka pada penelitian ini akan dikembangkan pada sambungan balok dan kolom sebagai bagian dari portal balok kolom. Pada tahun ke-1, perkuatan diberikan pada balok untuk mengetahui model keruntuhan sambungan sedangkan pada tahun ke-2 perkuatan diberikan pada bagian balok dan kolom untuk mengetahui model keruntuhan sambungan.
1.2. Tujuan Khusus Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Pada tahun ke-1. a) Memperoleh model perkuatan (pengekangan) dan penulangan pada balok tinggi sebagai bagian dari konstruksi portal balok kolom. 3
b) Mengetahui karakteristik keruntuhan pada sambungan balok dan kolom akibat perkuatan berupa pengekangan pada bagian balok b. Pada tahun kedua adalah : a) Memperoleh model perkuatan (pengekangan) dan penulangan pada balok tinggi dan kolom sebagai bagian dari konstruksi portal balok kolom. b) Mengetahui karakteristik keruntuhan pada sambungan balok dan kolom akibat perkuatan berupa pengekangan pada bagian balok dan kolom berdasarkan konsep strut and tie.
1.3. Urgensi (Keutamaan) Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa kegagalan balok tinggi yang bersifat getas terjadi di daerah tumpuan balok tinggi, dimana terjadi distribusi beban geser cukup besar sebelum balok runtuh secara tiba-tiba (Eka dan Ninik, 2006). Untuk memperoleh optimalisasi perkuatan geser pada balok tinggi agar tidak terjadi keruntuhan geser yang terlalu dini baik pada daerah lapangan maupun daerah tumpuan, diberikan tambahan perkuatan berupa tulangan pengekang pada tumpuan dan jalur tekan balok (Ninik, 2008). Pada prakteknya di lapangan, konstruksi balok tidak bisa dipisahkan dari kolom yang menjadi bagian dari konstruksi secara keseluruhan. Sambungan balok dan kolom merupakan bagian konstruksi yang menerima tegangan geser terbesar akibat beban yang diterima konstruksi. Sambungan balok dan kolom merupakan penopang utama konstruksi gedung secara keseluruhan. Oleh karena itu penelitian ini menjadi sangat penting untuk dilakukan sebagai kelanjutan penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan pengamatan pada pola keruntuhan dan daktilitasnya sehingga akan diperoleh model penulangan yang utuh untuk bagian balok dan kolom.
1.4. Temuan dan Inovasi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan temuan dan inovasi dalam bidang Teknik Sipil guna menunjang pembangunan. Temuan dan inovasi yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Diperolehnya desain model penulangan yang optimal pada bagian balok tinggi dan kolom sebagai bagian dari konstruksi gedung. b. Diketahuinya pola retakan dan model keruntuhan keruntuhan yang daktail pada sambungan balok dan kolom.
4
c. Penerapan hasil penelitian pada perencanaan konstruksi yang menggunakan balok tinggi agar diperoleh desain konstruksi yang handal, nyaman dan aman bagi penggunanya.
BAB-II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State of the Art Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh balok tinggi adalah rasio perbandingan bentang geser terhadap tinggi balok (a/d) atau rasio bentang bersih terhadap tinggi efektif (ln/d). Untuk balok dengan beban terpusat rasio a/d < 1,0 atau balok yang menerima beban merata rasio ln/d < 5, panjang bentang geser (a) harus kurang dari 2 kali tinggi balok, dimensi tinggi balok jauh lebih besar dari lebar balok. Kuat geser balok tinggi menurut ACI Code 1995 ditentukan sebagai berikut : Vu = Ø ( Vc + Vs )
(1)
Vc = 3,5 2,5 Mu 1,9 f c' 2500 w Vu d bw d Vu d Mu
(2)
Avv 1 ln / d Avh 11 ln / d Vs = fy d sv 12 sh 12
(3)
Distribusi tegangan pada balok tinggi ditengah bentang tidak linear seperti terlihat pada Gambar-1. Besarnya tegangan tarik maksimum pada sisi bawah melebihi besarnya tegangan tekan maksimum. Analisa elastis pada balok tinggi harus memperhitungkan distribusi non-linear dari regangan yang terjadi akibat beban. Pada balok tinggi beban retak pertama terjadi pada 1/3 sampai ½ dari beban ultimitnya. Setelah retak terbentuk, tegangan terdistribusi kembali dan menjadi tidak ada gaya tarik yang melintang pada retakan. Hasil analisa elastis distribusi tegangan balok yang mengakibatkan retak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menggambarkan arah retakan dan aliran gaya-gaya pasca retak yang terjadi. 0.72 h
C 2/3 h
T
Ln
Gambar-1 : Distribusi tegangan lentur pada balok tinggi (Sumber : Nawy EG, 1990)
5
Trajektori tegangan utama yang terbentuk pada balok tinggi diatas dua tumpuan terjadi lintasan tegangan yang curam dan pemusatan tegangan tarik pada tengah bentang serta pemusatan tegangan tekan di tumpuan, untuk balok yang dibebani pada sisi atas maupun pada sisi bawah balok (Gambar-2). Garis putus-putus adalah trajektori tegangan tekan yang arahnya sejajar dengan tegangan tekan utama sedangkan garis penuh adalah trajektori tegangan tarik yang sejajar dengan tegangan tarik utama. Retak diharapkan terjadi pada arah tegak lurus garis trajektori tarik atau sejajar dengan garis trajektori tekan. Pada kasus balok tinggi dengan beban terpusat di tengah bentang maka tegangan tekan terjadi pada garis sejajar yang menghubungkan antara titik beban dengan tumpuan balok dan tegangan tarik utama sejajar pada sisi bawah balok. Tegangan lentur pada sisi bawah balok untuk keseluruhan bentang relatif tetap.
(a) Beban pada sisi atas balok
(b) Beban pada sisi bawah balok
Gambar-2 : Trajektori tegangan utama pada balok tinggi Sumber : Tan Kh, 2004) Beberapa jenis keruntuhan balok dapat dijelaskan seperti pada Gambar-3, dimana pemberian rasio a/d sangat berpengaruh kepada model keruntuhan balok yang terbentuk. Karakteristik keruntuhan pada balok dengan rasio a/d < 1, dipengaruhi secara signifikan oleh tegangan geser. Retak diagonal terbentuk mula-mula pada jarak sekitar 1/3 tinggi balok dari sisi bawah dan secara bersamaan retak merambat kearah tumpuan dan titik beban. Retak diagonal yang terbentuk menyebabkan adanya daerah tekan lengkung (arch zone) yang saling berhubungan pada balok dan mengakibatkan kapasitas gesernya bertambah.
6
Gambar-3 : Model keruntuhan balok (Sumber : Winter, 1991)
Dalam prakteknya, beton dapat dikekang dengan memberikan tulangan transversal, biasanya dalam bentuk baja spiral atau sengkang dengan spasi yang rapat. Beton menjadi terkekang ketika mendekati kekuatan uniakial, regangan transversal atau melintang menjadi sangat besar sebab retak internal secara bertahap dan beton menyokong berlawanan dengan tulangan transversal yang mempergunakan reaksi pengekangan terhadap beton. Jadi tulangan transversal memberikan pengekangan pasif. Pertimbangan yang sangat berbeda diantara pengekangan oleh baja spiral dan pengekangan oleh sengkang persegi seperti yang diilustrasikan pada Gambar 4. Bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk pengekangan yang lain, penulangan spiral melingkar merupakan pengekangan yang paling ideal dan efektif dalam memberikan sumbangan kekangan lateral. Spiral memberikan distribusi tegangan kekangan yang sama merata ke sekeliling inti penampang. Sengkang berbentuk persegi pada penampang beton persegi memberikan pengaruh pengekangan yang kurang efektif, karena distribusi tegangan kekangan tidak merata pada sekelilingnya.
7
(a)
(b)
Gambar 4 : Pengekangan kolom dengan sengkang persegi (a) dan tulangan spiral (b) (sumber : Park., R, Priestley M.J.N and Gill, W.D, 1982) Sisi luar baja transversal tidak terkekang, dan selimut atau kulit beton diharapkan mempunyai sifat tegangan-regangan yang berbeda dari pada didalam tulangan transversal. Selimut beton biasanya mulai terkelupas setelah tegangan pengekangan tercapai, terutama jika muatan baja transversal sangat besar. Jika muatan baja transversal rendah, selimut beton akan cenderung untuk terkelupas dengan mudah dan akan cenderung untuk menekuk (Park and Priestley, 1982). Persyaratan Pengekangan Menurut ACI 318M-95 dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada seluruh tinggi kolom harus dipasang tulangan transversal. 1. Spasi maksimum tulangan :
¼ dari dimensi terkecil, 8 x diameter tulangan memanjang
100 mm
2. Pada daerah sendi plastis harus di kekang sesuai syarat pada daerah sendi plastis sepanjang I0 dengan panjang I0 tidak boleh kurang dari :
Tinggi komponen dimensi struktur, untuk Nu,k 0,3. Ag. f’c
11/2 x tinggi komponen dimensi sruktur, untuk Nu,k > 0,30. Ag. f’c
1/6 x ln
450 mm
3. Rasio Volumetrik Sengkang Persegi menurut ACI 318M-95
Ash 0,3.s.hc.
f' c Ag 1 fyh Ach
(4)
atau tidak boleh kurang dari (Sabariman dan Rufi’i, 2000) Ash 0.09.s.hc.
f' c fyh
(5)
8
2.1. Studi / Penelitian Terdahulu Pada balok yang dibebani dengan dua titik beban, pola retak balok dengan sengkang miring cenderung kearah sisi tekan balok secara vertikal, sedangkan daerah antara titik beban dengan tumpuan, pola retak berbentuk diagonal. Pola keruntuhan balok pada rasio a/d yang kecil (a/d = 0,8) adalah terkelupasnya beton didaerah tumpuan, sedangkan untuk rasio a/d lebih dari 1,0 akan terjadi pola keruntuhan tarik diagonal. (Ninik, 2006). Usulan perhitungan untuk balok tinggi yang berlobang pada bagian badan telah dibuat dengan mengacu pada model strut and tie yang sederhana dimana pengaruh kemiringan penulangan geser menjadi pertimbangan utama. Penulangan geser yang miring berfungsi untuk menahan retak diagonal yang terjadi pada balok tinggi (Tan, etc., 2004). Pengaruh letak beban pada balok tinggi dengan penulangan geser yang bervariasi (f’c > 55 MPa) juga telah diteliti. Beberapa variasi letak beban, antara lain ; balok dibebani pada tepi atas balok seluruhnya, pada tepi bawah balok serta kombinasi tepi atas dan tepi bawah balok dengan ratio Ptop/Pbottom masing-masing 1:1 dan 2:1. Sedangkan variasi pemberian tulangan geser, antara lain ; tulangan utama dimiringkan, tulangan geser vertikal serta kombinasi tulangan geser vertikal dan horizontal. Penelitian ini juga menjelaskan bidang defleksi balok, lebar retak yang terbentuk, pola retak, model keruntuhan, beban retak diagonal, kekuatan layan dan ultimit. Hasil yang diperoleh bahwa letak beban pada pembebanan balok tinggi tidak terlalu mempengaruhi beban ultimit dan kekakuan balok tetapi berpengaruh pada pola retak dan keruntuhan balok (Tan and Wei, 1999). Perbaikan kerusakan pada balok tinggi dapat dilakukan dengan memberikan sistem perkuatan dari luar balok yang disebut “clamping stirrup externally”, baik untuk balok tinggi konvensional maupun balok tinggi prategang dimana sistem ini dapat merubah mekanisme peralihan gaya dalam balok tinggi sehingga dapat menerima beban lebih dari semestinya. Penempatan perkuatan yang paling baik adalah pada bagian tengah-tengah bentang geser (Teng, 1996). Perkuatan dengan sistem external tersebut juga memberikan asumsi bahwa jika balok tinggi sudah mengalami retak diagonal maka perbaikan yang dapat dilakukan secara eksternal tidak memberikan tambahan perkuatan yang cukup berarti.
9
Kotsovos dkk, (1993) mengenalkan suatu konsep mengenai Konsep Jalur Gaya Tekan (Compressive Force Path Concept) yang disalurkan ke tumpuan. Keadaan ini menyebabkan tegangan tarik yang dapat mengurangi kekuatan tekan beton dan menyrbabkan keruntuhan pada jalur tekan. Hal ini menjadi dasar penelitian yang dilakukan oleh Ziara, dkk (1995) yang menyatakan bahwa penurunan kapasitas lentur karena pengaruh tegangan geser dapat dihindarkan dengan memperlakukan jalur tekan balok sebagai kolom terkekang (confined), oleh karena itu pada daerah jalur tekan dipasang tulangan lateral khusus (tulangan pengekang) disamping sengkang sebagai tulangan pemikul geser. Singh dkk, pada tahun 2006 menyatakan bahwa daerah kerusakan (D-Region) balok tinggi berdasarkan teori lenturan berupa keruntuhan yang bersifat anchorage pada daerah tumpuan balok tinggi menerus dapat diperbaiki dengan konsep desain berdasarkan strut and tie. Pada penelitiannya mengenai pengekangan yang dilakukan pada jalur tekan balok beton ringan batu apung, Dionisius, (2007) menyatakan bahwa pengekangan pada jalur tekan sangat berpengaruh pada perbaikan moment-curvatur. Peningkatan moment-cuvatur ini merupakan indikasi bahwa daktilitas balok juga meningkat. Dengan batasan rasio beban aksial tekan sebesar 10% dari kapasitas kolom maka daktilitas akan terpenuhi yakni sama dengan 16, tetapi pada rasio beban yang lebih dari 10% dan kurang dari 20% daktilitas kolom tidak tercapai (Sabariman, 2000). Hasil-hasil penelitian tersebut di atas akan dijadikan acuan dalam menentukan rasio beban kapasitas, jumlah tulangan longitudinal pada kolom serta rasio penulangan yang tepat untuk sambungan kolom dan balok tinggi. Pengamatan dilakukan terhadap pola retak dan rambatan retak serta model keruntuhan yang terjadi pada daerah sambungan yang diberi perkuatan berupa tulangan pengekang yang dipasang dengan spasing bervariasi yaitu tanpa tulangan pengekang, pengekang pada daerah tumpuan dan jalur tekan balok serta pengekang pada kolom dengan konsep strut and tie, dengan asumsi adanya penambahan tulangan pengekang akan membantu mengurangi tegangan tarik pada saat terjadi retak diagonal. Pada penelitian yang akan dilakukan, pembebanan diberikan pada tepi atas balok, tetapi pengamatan displacemen dilakukan pada sisi atas dan sisi bawah dari titik beban yang diberikan. Hal ini berasumsi pada kondisi yang sebenarnya terjadi dilapangan, dimana beban yang bekerja pada balok hanya dari sisi atas balok saja. Secara detail, studi pendahuluan yang telah dilakukan dan akan dikembangkan dalam penelitian ini tergambar dalam Peta Jalan Penelitian seperti pada gambar-5. 10
1. Perkuatan Balok Tinggi Dengan Tulangan Longitudinal (Ninik,2006) 2. Perkuatan Balok Tinggi dengan tulangan geser miring (Tan dkk, 2004) 3. Letak Beban berpengaruh pada pola retak dan model keruntuhan balok (Tan and Wei, 1999) 4. Perkuatan eksternal tidak meningkatkan kinerja balok tinggi (Teng, 1996) 5. Keruntuhan balok tinggi diperbaiki dengan konsep strut and tie (Singh, 2006)
Model & Desain Penulangan Sambungan balok kolom Dengan pengekangan pada balok
UPAYA PENINGKATAN KINERJA BALOK ,SAMBUNGAN BALOK KOLOM
1. Pengekangan balok dapat mereduksi keruntuhan pada jalur tekan balok (kotsovos,1993) 2. Meningkatkan kapasitas lentur dengan pengekangan balok (Ziara,1995) 3. Pengekangan dapat memperbaiki moment curvature (Dionisius, 2007) 4. Pengekangan balok dapat meningkatkan kapasitas dan kinerja (ninik, 2008) 5. Pengekangan kolom dapat meningkatkan daktilitas (Sabariman, 2000)
Model & Desain Penulangan Sambungan kolom- Balok Tinggi yang optimal
Model & Desain Penulangan Sambungan balok kolom Dengan pengekangan pada balok dan kolom
Gambar-5 : Peta Jalan Penelitian
BAB-III METODE PENELITIAN Permasalahan yang terjadi pada struktur sambungan balok tinggi dan kolom yang paling sering terjadi adalah terjadinya keruntuhan yang terlalu awal dan belum terpenuhinya konsep daktilitas konstruksi. Keruntuhan yang terjadi cenderung pada daerah tumpuan dengan pola keruntuhan adalah keruntuhan geser tekan (shear compression failure) yakni keruntuhan akibat hancurnya beton didaerah tekan balok. Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan kinerja dan kapasitas sambungan balok kolom melalui perbaikan model perkuatan pada balok dan kolom, diantaranya rekonstruksi model penulangan geser (sengkang maupun tulangan pengekang) dan pemberian perkuatan berupa pengekangan. Diagram alir mengenai penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan seperti pada gambar-6 berikut.
11
Perkuatan balok tinggi dengan pengekangan
Perkuatan balok dengan tulangan longitudinal
jumlah tulangan
Pengekangan pada tumpuan dan jalur tekan balok tinggi (Ninik, 2008)
Pengekangan balok beton ringan (Dionisius, 2007)
Lokasi tulangan
Pengekangan pada tumpuan dan jalur tekan balok normal (Tan, 2004)
Konsep Jalur tekan balok (Kotsovos, 1993)
Desain strut &Tie pada daerah kerusakan balok tinggi (B.Singh, 2006) Desain sambungan balok tinggi-kolom
Kegagalan balok dan sambungan balok - kolom
Pengekangan pada jalur tekan balok dengan spasing 65 dan 32,5 Pengekangan pada tumpuan balok dengan spasing 65 ; 32,5
Tahun I : Desain sambungan dengan perkuatan pengekangan pada balok
Indikator capaian : defleksi balok, Geser ultimit, Momen ultimit, Pola retak dan pola keruntuhan sambungan balok kolom Luaran tahun ke-1 : model penulangan sambungan balok kolom dengan perkuatan pada balok tinggi
Konstruksi yang daktail
Pengekangan pada balok dan jalur tekan kolom berdasar konsep strut &tie Pengekangan pada balok dan tumpuan kolom berdasar konsep strut &tie Indikator capaian : rotasi joint, defleksi balok, Geser ultimit, Momen ultimit, Pola retak dan pola keruntuhan sambungan balok kolom
Tahun II : Desain sambungan dengan perkuatan pengekangan pada balok dan kolom berrdasarkan strut & tie
Luaran tahun ke-2 : model penulangan sambungan balok kolom dengan perkuatan pada balok dan kolom
Gambar-6 : Bagan Alir Penelitian
12
3.1. Rancangan Penelitian Pada tahun ke-1 penelitian difokuskan pada pengujian sambungan balok tinggi dan kolom sebanyak 12 (dua belas) joint balok-kolom (lihat Gambar-7) dengan penulangan geser longitudinal dan sengkang yang sama pada balok pada penelitian Ninik, 2008, tetapi pengekang diberikan pada daerah jalur tekan dan tumpuan balok saja, kolom tanpa pengekang. Penulangan lentur dipakai 4 10 mm pada sisi tarik dan 2 10 mm pada sisi tekan, sengkang 6 10 mm. Variasi spasing pengekangan 65 mm dan 32,5 mm. Mutu beton yang digunakan fc’ = 20 MPa, sedangkan ukuran penampang balok (13x40) cm dan kolom (30x35) cm yang direncanakan dengan konsep balok lemah kolom kuat. Hasil yang diperoleh pada tahun ke-1 ini adalah model perkuatan yang optimal pada balok tinggi. Pada tahun kedua, dilakukan pengujian sambungan balok tinggi dan kolom sebanyak 12 (dua belas) joint balok-kolom (lihat Gambar-7) dengan spesifikasi yang sama dengan tahun ke-1 tetapi pengekang diberikan pada daerah jalur tekan atau tumpuan balok, serta jalur tekan dan tumpuan kolom. Pada penelitian tahun kedua ini hasil yang ingin diperoleh adalah model perkuatan sambungan balok kolom dengan pengekangan optimal pada balok dan kolom. Karena keterbatasan kapasitas alat uji maka dibuat pemodelan pada benda uji dengan memakai teori Phi Buckingham, dengan mengambil skala geometrik 1 : 4 terhadap prototypenya.
3.2. Rancangan Benda Uji Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, maka klasifikasi dan penomoran benda uji pada penelitian ini direncanakan seperti terlihat pada tabel 1 dan tabel 2 berikut : Tabel 1 : Rancangan Spesifikasi Benda Uji pada tahun pertama Varian benda uji Varian-1 Varian-2 (Lokasi Kekangan) (Spasing Kekangan)
Kode Benda Uji
Jumlah
Kekangan
Spasing 65 mm
JBK-KBJT 65
3
Pada jalur tekan Balok
Spasing 32,5 mm
JBK-KB JT 32,5
3
Kekangan
Spasing 65 mm
JBK-KB T 65
3
Pada tumpuan Balok
Spasing 32,5 mm
JBK-KB T 32,5
3
Jumlah Benda Uji
12 Joint
13
Tabel 2 : Rancangan Spesifikasi Benda Uji pada tahun kedua Varian benda uji Varian-2 (Spasing Kekangan)
Varian-1 (Lokasi Kekangan)
Kode Benda Uji
Jumlah
Kekangan optimal balok berdasarkan tahun ke-1 dan pengekangan pada jalur tekan kolom
Spasing 65 mm
JBK-KKJT 65
3
Spasing 32,5 mm
JBK-KKJT 32,5
3
Kekangan optimal balok berdasarkan tahun ke-1 dan pengekangan pada daerah tumpuan kolom
Spasing 65 mm
JBK-KKT 65
3
Spasing 32,5 mm
JBK-KKT 32,5
3
Jumlah Benda Uji
12 Joint
Detail benda uji pada tahun ke-1 dan tahun ke-2 adalah seperti terlihat pada gambar-7 sedangkan tahapan penelitian untuk tahun ke-1 dan tahun ke-2 beserta luaran dan capaian indikatornya dijelaskan pada gambar – 8. 3.3 Instrumen Penelitian Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Loading Frame, kapasitas 25 ton 2. Hidraulic Jack dan Pump Hidrolis, kapasitas 50 ton 3. Load Cell, kapasitas 30 ton 4. Load Indicator, type digital dengan ketelitian 5 kg. 5. Dial Gauge, maksimal pembacaan 30 mm, ketelitian 0,01 mm. 6. Dial Holder, type magnetic 7. Universal Testing Machine, kapasitas 30 ton 8. Compression Testing Machine, kapasitas 100 ton 9. Cetakan silinder, diameter 15 cm, tingi 30 cm. 10. Alat Slump Test 11. Vibrator External 12. Strain gauge 13. Crack Detector, ketelitian 0,001 mm
14
30 cm
60 cm
30 cm
60 cm
Confinement Ř6 mm 2Ø10 mm
100 cm
40 cm
6Ø6 mm
2Ø10 mm
40 cm
40 cm
6Ø6 mm
40 cm
100 cm 2Ø10 mm
2Ø10 mm
Ø6-100 mm
Ø6-100 mm 13 cm
13 cm
JBK - TK
Ø6-100 mm
Ø6-100
30 cm
30 cm a) Joint balok-kolom tanpa pengekangan
b) Joint balok-kolom dengan pengekangan pada jalur tekan atau tumpuan balok
8Ø12 mm
35 cm
JBK - KB
35 cm
8Ø12 mm
Confinement Ř6 mm 2Ø10 mm
40 cm
6Ø6 mm
40 cm
100 cm 2Ø10 mm Ø6-100 mm 13 cm
Ø6-100 mm 30 cm
JBK - KBK
60 cm
c) Joint balok-kolom dengan pengekangan pada balok dan kolom
Gambar-7: Penulangan pada benda uji joint (penelitian tahun ke-1 dan ke-2) 15
TAHUN-1
START
PEMBUATAN JOINT
Varian-1 Lokasi Pengekangan (Tumpuan & Jalur Tekan balok)
Varian-2 Spasing Pengekangan (65 m dan 32,5 mm)
PENGUJIAN JOINT
Varian-3 ( rasio a/d = 0,6 ; 0,8 ; 1,0 ) HASIL PENGUJIAN (Lendutan balok, Momen & Geser Ultimit, Kekakuan Balok, Pola Retak, Rotasi Joint)
Model Penulangan Geser dan Pengekangan Balok pada joint TAHUN-2
PEMBUATAN JOINT
Varian-1 Lokasi Pengekangan (Tumpuan & Jalur Tekan Kolom)
APLIKASI PENULANGAN /PENGEKANGAN BALOK PADA JOINT
Varian-2 Spasing Pengekangan Bolom
PENGUJIAN JOINT
HASIL PENGUJIAN (Rotasi joint, Momen & Geser Ultimit, Kekakuan Joint, Pola Retak)
Model Penulangan dan Pengekangan daerah Joint Balok-Kolom
MODEL PENULANGAN/ PENGEKANGAN BALOK DAN KOLOM
Gambar-8 : Alur dan Tahapan Penelitian 16
3.4 Setting Pengujian Pada tahun ke-1 dan ke-2 pengujian sambungan balok-kolom dilakukan dengan memakai Loading Frame dengan skema pembebanan seperti terlihat pada Gambar-9. Pembacaan yang dilakukan pada pengujian tersebut adalah data beban yang diberikan setiap kenaikan 100 kg, beban saat retak awal balok, beban saat kondisi ultimit tercapai, displacemen pada titik beban (digunakan untuk menghitung rotasi joint). Pengamatan yang dilakukan adalah pola retak yang terjadi mulai retak awal sampai kondisi ultimit tercapai.
Hidraulic-Jack Load cell Dial gauge& statif
Pin supporting
Load Indicator Benda Uji
Loading Frame
L Gambar 9 : Rencana Pengujian Sambungan balok-kolom (Sumber : Ninik, 2013)
17
BAB-4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Ringkasan anggaran biaya penelitian selama 3 (tiga) tahun dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel-4.1 : Rincian Anggaran Biaya Penelitian
No
Biaya yang diusulkan (Rp) Tahun-1 Tahun-2
Jenis Pengeluaran
1 Gaji & Upah (30%)
19.710.000
2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan (30-40%)
26.190.000
3 Perjalanan (15-25%)
10.000.000
12.000.000
9.500.000
9.500.000
65.400.000
68.750.000
4 Publikasi, seminar, laporan (maks 15%) Jumlah Jumlah anggaran selama 2 tahun (Rp)
19.710.000 27.540.000
134.150.000
4.2 Jadwal Penelitian Rencana pelaksanaan
penelitian dilakukan selama 2 (dua) tahun dengan rincian
jadwal sebagai berikut : No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tahun ke-1 (bulan)
Kegiatan Persiapan bahan Pemeriksaan dan pengujian bahan penelitian Pembuatan dan perawatan benda uji Pengujian benda uji Analisa Data dan Monev Seminar dan Laporan Tahun ke-1 Persiapan bahan Pembuatan dan perawatan benda uji Pengujian benda uji Analisa Data dan Monev Seminar dan Laporan Tahun ke-2
1
2
X
X
3 4
X
5
6
7
X
X
Tahun ke-2 (bulan)
8
9 10
X
X
11 12
1 2
3
4
5
X
X
X
6
7
X
X
8
9
X
X
10
11
12
X
X
X
X
X
X X
X
X
X
X X
X
X
X
X
18
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1983, ACI Committee 318, Building Code Requirements for Reinforced Concrete (ACI 318-83), American Concrete Institute, Detroit, 1983, 111pp. Anonim, 1996, ACI Code 318-95, Building Code Requirements for Structural Concrete, Portland Cement Association, Illinois, Chichago Dionisius, 2007, Perbaikan Perilaku Momen-Kurvatur Balok Beton ringan Bertulang SubstitusiAgregat Batu Apung Dengan Pengekangan Tulangan lateral pada Jalur Tekan, Laporan Penelitian Hibah Penelitian Program PHK A2 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unmer Malang. Eka dan Ninik, 2006, Tinjauan Rambatan Retak dan Pola Keruntuhan Pada Balok Tinggi, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unmer Malang. Kotsovos, MD; J. Bobrowski 1993, Design Model for Structural Concrete Based on the Consept of Compressive Force Path, ACI Structural Journal, Detroit, Vol. 90, No.1, pp. 12-20 Nawy E.G, 1990, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Eresco Bandung Ninik, 2006, Optimalisasi Pemakaian Tulangan Geser Longitudinal Pada Struktur Balok Tinggi Beton Bertulang, Laporan Penelitian Program Hibah Kompetisi A2 Jurusan Teknik Sipil FT. Universitas Merdeka Malang. Ninik, 2008, Rekonstruksi Penulangan Balok Tinggi dengan Pemakaian Tulangan Pengekang untuk Mencegah Keruntuhan yang Terlalu Dini, Laporan Penelitian Program Hibah Kompetisi A2 Jurusan Teknik Sipil FT. Universitas Merdeka Malang. Park., R, Priestley M.J.N and Gill, W.D, 1982, Ductility of Square-Confined Concrete Coloumns, Journal of the Structural Division, ASCE, vol 108, p.929-950. Sabariman, B & Rufi’I, 2000, Analisis Pengaruh Gaya Aksial Tekan Konstan Terhadap Daktilitas Kolom Terkekang, Majalah Wahana, Edisi 39-4, Nov 2000. Singh, B, Kaushik SK, Naveen KF, Sharma S, 2006, Design of a Continuos Deep Beam Using The Strut and Tie Method, Asian Jornal of Civil Engineering (Building and Housing), Vol. 7, No. 5, p. 461-477 Tan, K.H., C.Y Tang, and K.Tong, 2004, Shear Strength Prediction of Pierced Deep Beams with Inclined Web Reinforcement, Magazine of Concrete Research, Vol.56, Issue.8, pp.443-452. Tan, K.H and Weng, L.W, 1999, High-strength Concrete Deep Beams with Different Web Reinforcement under Combined Loading, Australian Conference on the Mechanics of Structures and Materials, 8-10 December 1999, Sydney. Teng, Susanto., Fung-Kew.K., Soon-Ping. P., Lingwei W.G, and Tan K.H, 1996, Performance of Strengthened Concrete Deep Beams Predamaged in Shear, ACI Structural Journal, Vol.93, No.2, March-April 1996, pp159-171. Ziara, M; Haldane, D; Kuttab, AS, 1995, Flexural Behavior of Beams with Confinement, ACI Structural Journal, Detroit.
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-1 : Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Honor dan upah Honor
Honor/jam (Rp)
Waktu (jam/mgg)
Minggu
Ketua peneliti
30.000
12
36
Anggota peneliti
20.000
10
30
Tukang kayu dan tukang besi
12.500
20
3
sub total (Rp)
Honor per Tahun (Rp) Th-1
Th-2
12.960.000
12.960.000
6.000.000
6.000.000
750.000
750.000
19.710.000
19.710.000
2. Peralatan penunjang Material
Justifikasi pemakaian
Kuantitas
Harga Peralatan Penunjang (Rp) Harga satuan (Rp) Th-1
Th-2
Sewa alat uji tekan beton
Uji tekan silinder beton
15
50.000
750.000
750.000
Sewa alat loading frame
Uji specimen sambungan balok kolom
12
75.000
900.000
900.000
Sewa alat uji tarik baja
Uji tarik tulangan baja
9
150.000
1.350.000
1.350.000
1
500.000
500.000
500.000
4
100.000
400.000
400.000
1
500.000
500.000
500.000
Sewa Load cell, load indicator, dial gauge Sewa Katrol Sewa Forklift
Pengamatan defleksi pada uji sambungan balok kolom Alat bantu pengujian sambungan balok kolom Alat bantu pengujian sambungan balok kolom
Sewa eksternal vibrator
Alat bantu pemadatan beton
1
250.000
250.000
250.000
Sewa Cncrete Mixer
Alat pencampur material beton
6
75.000
450.000
450.000
Sewa alatcrack detector
Pengamatan retak pada pengujian sambungan balok kolom
12
300.000
3.600.000
3.600.000
20
3. Bahan habis pakai Material
Justifikasi pemakaian
Kuantitas
Harga satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th-1
Th-2
Semen
bahan uji per m3
10
75.000
750.000
750.000
Pasir kali
bahan uji per m3
2
150.000
300.000
300.000
Kerikil split 2/3
bahan uji per m3
3
190.000
570.000
570.000
Besi beton dia-12 mm, ulir
bahan pembuatan benda uji
10
85.000
850.000
850.000
Besi beton dia-10 mm, polos
bahan pembuatan benda uji
15
60.000
900.000
900.000
Besi Beton dia-6 mm, polos
bahan pembuatan benda uji
15
40.000
600.000
600.000
Kawat bendrat
bahan pembuatan benda uji
5
50.000
250.000
250.000
Multiplek, 12 mm
bahan pembuatan benda uji
15
150.000
2.250.000
2.250.000
Kayu Meranti 4/6 @ 4 m, halus
bahan pembuatan benda uji
20
10.000
200.000
200.000
Papan Meranti 2/20
bahan pembuatan benda uji
20
15.000
300.000
300.000
Paku
bahan pembuatan benda uji Alat bantu pengujian sambungan balok kolom Penutup pada saat perawatan beton Pengamatan deformasi tulangan pada saat pengujian sambungan balok kolom Pengamatan deformasi tulangan pada saat pengujian sambungan balok kolom Pengujian sambungan balok kolom
10
5.000
50.000
50.000
1
450.000
450.000
2
75.000
150.000
28
300.000
8.400.000
36
300.000
-
Profil INP 20, 1,5 m Plastik terpal ukuram 3,5 x 4 m Straian gauge baja Straian gauge baja Olie Hidrolis
150.000 10.800.000
2
50.000
100.000
100.000
Kertas HVS ukuran A4
Penyusunan laporan dan pencatatan data pengujian
5
40.000
200.000
200.000
Spidol Warna
Pengamatan retak pada pengujian sambungan balok kolom
5
60.000
300.000
300.000
Eksternal hardisk
Pencatatan data pengujian
1
600.000
600.000
2
75.000
150.000
150.000
2
60.000
120.000
120.000
sub total (Rp)
17.490.000
18.840.000
Refill printer, warna Refill printer, hitam
Penyusunan laporan dan pencatatan data pengujian Penyusunan laporan dan pencatatan data pengujian
-
4. Perjalanan Perjalanan
Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
Harga satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th-1
Th-2
Perjalanan ke Jakarta pp
publikasi penelitian 2 orang
2
2.500.000
Perjalanan ke Jakarta pp
pengurusan HKI
2
2.500.000
5.000.000
5.000.000 5.000.000
Perjalanan ke Surabaya
pengadaan bahan pengujian
4
500.000
2.000.000
2.000.000
Perjalanan ke Solo pp
publikasi penelitian 2 orang
2
1.500.000
3.000.000
sub total (Rp)
10.000.000
12.000.000
5. Lain-lain Kegiatan Biaya seminar nasional Biaya daftar Jurnal Nasional Terakreditasi
Justifikasi Kegiatan
Harga satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th-1 Th-2
Yogyakarta dan Surakarta
2
1.750.000
3.500.000
3.500.000
Publikasi penelitian
2
1.500.000
3.000.000
3.000.000
1
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2
500.000
1.000.000
1.000.000
sub total (Rp)
9.500.000
9.500.000
Total anggaran yang diperlukan setiap tahun (Rp)
65.400.000
68.750.000
Penyusunan laporan penelitian Seminar penelitian
Kuantitas
untuk pengayaan penelitian
Total anggaran yang diperlukan selama dua tahun (Rp)
134.150.000
21
LAMPIRAN-2 : Dukungan Sarana dan Prasarana 3.1 Laboratorium Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang, tetapi untuk beberapa pengujian dilakukan dengan bekerjasama dengan institusi eksternal. Beberapa laboratorium yang digunakan sebagai penunjang pelaksanaan penelitian ini, antara lain : Laboratorium Struktur dan Teknologi Beton FT-UMM Laboratorium ini digunakan untuk melakukan pengujian Sambungan Balok-Kolom (tahun ke-1 dan ke-2). Peralatan yang tersedia pada laboratorium ini untuk pengujian tersebut antara lain ; Rigid Floor, Loading Frame, Load Cell, Dial Gauge. Laboratorium Logam dan Metalurgi FT-UNMER Laboratorium ini dikelola dibawah Fakultas Teknik UNMER, disamping pemakaian untuk kegiatan praktikum mahasiswa, unit ini juga menerima beberapa pengujian dari luar institusi, baik untuk keperluan instansi pemerintah maupun swasta. Peralatan yang terdapat pada laboratorium ini untuk menunjang kegiatan penelitian ini adalah Universal Testing Machine untuk melakukan uji tarik baja. Peralatan ini juga setiap tahun dilakukan kalibrasi untuk menjamin validitas dan akurasi data.
Laboratorium Struktur FT-UNIBRAW Laboratorium ini berada diluar institusi UNMER, dimana penggunaan laboratorium ini berkaitan dengan pemakaian peralatan untuk menunjang pengujian Sambungan Balok-Kolom, antara lain ; Crack Detector dan Strain Indikator 3.2 Peralatan utama yang digunakan Nama Alat Loading Frame Hidraulic Jack Pump Hidrolis Load Cell Load indocator Dial Gauge
Lokasi Lab Struktur dan Tek Beton FT-UMM Lab Struktur dan Tek Beton FT-UMM Lab Struktur dan Tek Beton FT-UMM Lab Struktur dan Tek Beton FT-UMM Lab Struktur dan Tek Beton FT-UMM Lab Struktur dan Tek Beton FT-UMM
Compression Testing Machine Vibrator External
Lab Beton FT-UNMER
Concrete Mixer
Lab Beton FT-UNMER
Universal Testing Machine Crack Detector Strain indicator
Lab Metalurgi dan Logam FT-UNMER Lab Struktur FT-UNIBRAW Lab Struktur FT-UNIBRAW
Lab Beton FT-UNMER
Kegunaan Uji struktur Pemberian beban struktur balok dan joint Pompa pembebanan secara hidrolis Pengukuran beban pada balok dan joint Display beban secara digital Mengukur besarnya displacemen pada balok Menguji tekan beton silinder Melakukan pemadatan pada beton segar Melakukan pembuatan beton segar Menguji tarik baja Mengukur lebar retak Mengukur regangan baja dalam beton
Kemampuan Kapasitas beban, 25 ton Vertical clearence 3 m’ Kapasitas beban maksimal 50 ton Kapasitas beban maksimal 50 ton Kapasitas beban maksimal 30 ton Ketelitian sampai 5 kg Ketelitian sampai 0,01 mm
Kapasitas maks 2000 kN Kapsitas maksimal 0,8 m3 Kapasitas maks, 3000 kN Ketelitian sampai 0,001 mm Ketelitian sampai 0,01 mikron
22
LAMPIRAN-3 : Susunan Organisasi Tim Peneliti No
1
2
Nama / NIDN
Ninik Catur E.Y, ST., MT / 0004097002
Ir. Agus Subiyanto, MT / 0712085403
Instansi Asal
UNMER Malang
UNMER Malang
Bidang Ilmu
Teknik Sipil
Teknik Sipil
Alokasi waktu (jam/minggu)
12
10
Uraian Tugas Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan implementasi proposal secara menyeluruh Melakukan analisa hasil uji fisik material semen, mortar dan beton Melaksanakan analisa hasil uji mekanik mortar dan beton Melaksanakan analisa hasil uji durabilitas (permeabilitas dan absorbsi) pada beton Mengawasi pelaksanaan pengujian secara keseluruhan pada penelitian. Menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir penelitian Melaksanakan analisa dan interpretasi hasil uji komposisi kimia bahan semen dan fly-ash Melaksanakan analisa hasil uji reaktifitas bahan fly-ash dan semen Menyusun laporan dan kajian yang berkaitan dengan aspek kimia terkait dengan penelitian ini
23
LAMPIRAN-4 : Nota Kesepahaman MoU LAMPIRAN-5 : Biodata Ketua dan Anggota Peneliti 1. Ketua Peneliti a. Identitas Diri 1
Nama Lengkap
Ninik Catur Endah Yuliati, ST., MT
2
Jabatan Fungsional
Lektor
3
NIDN/NIP
0004097002/197009042005012001
4
Tempat tanggal lahir
Malang, 04 September 1970
5
Alamat Rumah
6
Telpon
Jl. Akordion Perum. Mutiara Jingga No. 26 Malang (0341) 487357
7
Telpon HP
08123355145
8
Alamat Kantor
Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang Jl. Taman Agung no 1 Malang
9
Telpon & Fax
(0341) 568395, 567617 / (0341) 564994
10
E-mail
[email protected]
11
Web Site
-
12
Lulusan yang Telah dihasilkan
S1 = > 40 orang 1. Mekanika Teknik I 2. Mekanika Teknik II
13
Mata kuliah yang diampu
3. Struktur Jembatan 4. Struktur Beton Pratekan 5. Struktur Beton Bertulang
B. Riwayat Pendidikan No.
Program
S1
S2
1
Nama PT
2 3 4 5
Bidang Ilmu Tahun Masuk Tahun lulus Judul Skripsi, Thesis dan Disertasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta T. Sipil 1995 1998 Karakteristik Dinamik Balok Beton Pratekan
6
Nama Pembimbing/Promotor
Universitas Merdeka Malang T. Sipil 1989 1994 Analisis Balok Voute Menggunakan Metode Kolom Analogi 1. Ir. Tjaturono 2. Ir. Susiyanto Yitno Soemarto
S3
1. Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES. DEA 2. Dr. Ing. Ir. Andreas Triwiyono
24
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan Jml (juta) Sumber
Jabatan
2006
Optimalisasi Pemakaian Tulangan Geser Longitudinal Pada Struktur Balok Tinggi Beton Bertulang
Ketua
PHK-A2 Jurusan Teknik Sipil UNMER Malang
30
2008
Rekonstruksi Penulangan Pada Balok Tinggi Dengan Pemakaian Tulangan Pengekang (Confined Reinforcement) Untuk Mencegah Keruntuhan Balok Yang Terlalu Dini
Ketua
PHK-A2 Jurusan Teknik Sipil UNMER Malang
30
2009
Pengaruh Pengekangan Pada Jalur Tekan Terhadap Kapasitas Geser dan Lentur Balok Tinggi Beton Bertulang
Ketua
Mandiri
6
2011
Kajian terhadap Pola rambatan Retak dan Pola Keruntuhan Pada Balok Tinggi Beton bertulang Akibat pengekangan
Ketua
Mandiri
5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
1
2006
2
2007
Tim Penyusun Perencanaan Pengembangan Pariwisata Kota Malang
3
2007
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Di Desa Sukomulyo Kec. Pujon Kab. Malang
Pendanaan Jml (juta) Sumber
Tim Evaluasi Program Aksi Mengatasi Dampak Kenaikan BBM & Kemiskinan (PAM-DKB) Provinsi Jawa Timur)
Anggota Tim Pelaksanan Program Hi-Link Universitas Merdeka Malang (Program Multi Tahun DP2M Dikti) “Pemanfaatan Limbah Sapi Perah Sebagai Energi Alternatif Biogas”
4
2007-2009
5
2008
6
2009sekarang
Anggota Komite Sekolah SDN kauman I Malang untuk bidang sarana dan Prasarana Pendidikan
7
2010
Anggota Tim Evaluasi Patroli Pencemaran Lingkungan Skala Propinsi Jawa Timur.
Anggota Tim Penyusun Studi Kelayakan Pendirian Poltek Kota Malang
25
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir Nama Jurnal
Tahun
1
2005
Pengaruh Penggunaan Epoxy terhadap Pull Out Resistance Tulangan Baja
MEDIA TEKNIK Volume 3 Nomer SIPIL Jurnal 1/ Peb 2005 Teknik Sipil
2
2006
Peningkatan Kapasitas Balok Tinggi dengan Pemakaian Tulangan Geser Longitudinal
“Diagonal” Jurnal Vol. 7 No. 2/Juni Ilmu-Ilmu Teknik 2006
3
2006
Peningkatan Geser balok Tinggi Dengan Pemakaian Tulangan Geser Longitudinal
PROSIDINGSemi ISBN : 979 - 796 nar Nasional 09 - 0 Teknik Sipil
4
2007
Perilaku dan Peningkatan Kapasitas Balok Tinggi Dinamika Teknik Volume 7 Nomer Akibat Perubahan Rasio Bentang Geser dan Sipil Jurnal Teknik 1/Januari2007 Tinggi Efektif Balok (a/d) Sipil
2009
Perilaku dan Kapasitas Balok Tinggi dengan Perkuatan Tulangan Pengekang.
Proseeding Seminar Nasional Teknik Sipil V ITS-Surabaya
ISBN.
Perubahan Perilaku Lentur Balok Tinggi Akibat Perkuatan Dengan Tulangan Pengekang
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Bidang Ilmu-Ilmu Eksakta LPPM Unmer Malang
Vol.XXI No. 2 Desember 2010
5
6
2010
Judul Artikel Ilmiah
Volume/ Nomor/Tahun
No.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
Seminar Nasional Peran Teknologi Teknik Sipil dalam Pembangunan Nasional
Peningkatan Geser Balok Tinggi Dengan Pemakaian Tulangan Geser Longitudinal
Desember 2006 Univ. Muhammadiyah Malang
2
Seminar Nasional Teknik Sipil V
Kapasitas dan Daktilitas Balok Tinggi Akibat Perkuatan dengan Tulangan Pengekang
Pebruari 2009 ITS - Surabaya
26
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Judul Buku
Tahun
Struktur Beton Pratekan
2012
Jumlah Halaman
Penerbit
88
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Bersaing. Malang, 22 April 2013 Pengusul,
(Ninik Catur Endah Yuliati, ST., MT NIDN : 000409702
27
b. Anggota Peneliti : a. Identitas Diri 1
Nama Lengkap
Ir. Agus Subiyanto, MT
2
Jabatan Fungsional
Lektor
3
NIDN/NIP
0712085403/421 - FT
4
Tempat tanggal lahir
Kediri, 12 Agustus 1954
5
Alamat Rumah
6
Telpon
Jl. Bukit Tanggul P - 8 Malang (0341) 561176
7
Telpon HP
08123381358
8
Alamat Kantor
Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang Jl. Taman Agung no 1 Malang
9
Telpon & Fax
(0341) 568395, 567617 / (0341) 564994
10
E-mail
[email protected]
11
Web Site
-
12
Lulusan yang Telah dihasilkan
S1 = > 40 orang 1. Teknik Pelaksanaan Konstruksi
13
Mata kuliah yang diampu
2. Teknik Pengendalian Proyek 3. Manajemen Konstruksi
B. Riwayat Pendidikan No.
Program
1
Nama PT
2 3 4 5
Bidang Ilmu Tahun Masuk Tahun lulus Judul Skripsi, Thesis dan Disertasi
6
Nama Pembimbing/Promotor
S1
S2
Universitas Merdeka Malang T. Sipil 1975 1986 Perencanaan Tubuh BendunganMrican Barage
Institut Teknologi Bandung T. Sipil 1990 1994 Penerapan Program Linier Pada Optimasi Produksi Beton Ready Mix
Ir. Socheh Machmud
Dr. Ir. Puti Farida Tamin
S3
28
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun
Judul Penelitian
2009
Kajian Pemetaan Potensi Pencemaran Industri Rokok Berbasis Kewilayahan Propinsi Jawa Timur
2010
Kajian Analisa Resiko Bencana Tsunami di Propinsi Jawa Timur
Jabatan
Pendanaan Jml (juta) Sumber
Anggota
Bidang Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur
Anggota
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
1
2007
2
2007
3
2008
Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Pengembangan Baru Desa di Propinsi Jawa Timur
4
2009
Pembangunan Pondok Pesantren Al Amin
5
2009
Tim Penyusun Buku Panduan Inspeksi Industri Hasil Tembakau dan pendukungnya
6
2009
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana di Propinsi Jawa Timur
7
2010
Evaluasi Patroli Pencemaran Lingkungan Skala Propinsi Jawa Timur.
8
2011
Pembuatan Miniatur Pengelolaan Sampah Skala Rumah Tangga Melalui Model Pemberdayaan Partisipasi Adaptif
Pendanaan Jml (juta) Sumber
Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan Wilayah Terpadu Antar Desa (PWTAD) di Propinsi Jawa Timur Penyusunan Perencanaan Pengembangan Pariwisata Kota Malang
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
Nama Jurnal
Judul Artikel Ilmiah
Volume/ Nomor/Tahun
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
29
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul Buku
Jumlah Halaman
Tahun
Penerbit
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
1 I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Penyusunan Rencana Strategi Pengelolaan Persampahan Skala Provinsi
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
2010
Propinsi Jawa Timur
Aktif
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Bersaing. Malang, 22 April 2013 Pengusul,
Ir. Agus Subiyanto, MT NIDN : 0712085403
30
31