Hubungan Kemampuan Kerja Dan Motivasi Dengan Kinerja Pegawai Di Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Oleh : Oktaviana Tri Setyorini, Endang Larasati, Susi Sulandari*) Jurusan Administrasi Publik Fakultas ilmu Sosial dan ilmu Politik
Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 12693 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465404 Laman :http//www.fisip.undip.ac.id email
[email protected] Email:
[email protected]
Abstract Less than optimal performance of employees at Central Agency of Statistics in Batang has prompted the authors to conduct the study, entitled "Relationship Work Ability and Motivation With Employee Performance at Central Agency of Statistics in Batang ". The main problem in this study is less optimal level of work ability and motivation. This study aimed to determine the relationship and determination of each independent variable with the ability to work and motivation of employees in the performance of the Central Agency of Statistics in Batang. This type of research is explanatory research. The data were collected by distributing questionnaires to the respondents and conduct interviews. This study used a sample of 32 respondents to the poll saturated sample technique. Analysis of the data in this study using quantitative methods. Analysis tool used in this research is the analysis of Rank Correlation Coefficient Kendall, Kendall concordance coefficient, and the coefficient of determination by using SPSS version 16.0 The results of this study indicate that there is a positive and significant relationship between the independent variable and motivation with the ability to work performance of employees in BPS, Batang. The magnitude of the relationship of each variable is as follows: the ability to work (0.453) and motivation (0.439). Relations between the two independent variables together to employee performance 0.763 with the influence of 58.21%. Keywords: employee performance, work ability and motivation 1
PENDAHULUAN
Batang antara lain masih terdapat
A. Latar Belakang
pegawai yang harus mengulangi
Negara merupakan organisasi
pekerjaannya
dikarenakan
adanya
yang terdapat di suatu wilayah yang
kesalahan dalam bekerja. Kesalahan
mempunyai kekuasaan tertinggi yang
yang dilakukan oleh para cenderung
sah. Tujuan dari suatu negara adalah
disebabkan
untuk
mewujudkan pembangunan
pemahaman mereka atas tugas-tugas
nasional yang adil dan merata untuk
yang diberikan. Kinerja pegawai
kesejahteraan
seluruh
warganya.
yang kurang optimal juga bisa dilihat
Keberhasilan
dari
pembangunan
dari data-data yang dihasilkan oleh
nasional tidak terlepas oleh peran
pegawai di Badan Pusat Statistik
para pegawai dalam menjalankan
yang kurang akurat. Kemudian masih
tugas pemerintahan. Kinerja pegawai
terdapat pegawai yang terlambat
di Indonesia diharapkan mampu
dalam masuk kerja yang hal tersebut
meningkatkan
dengan
dapat membuat pekerjaan semakin
lebih baik. Instansi pemerintah di
menumpuk sehingga pegawai tidak
Indonesia terutama pada Badan Pusat
akan maksimal dalam mengerjakan
Statistik, masalah mengenai kinerja
pekerjaan yang menumpuk tersebut.
pegawai menjadi sangat penting, hal
Kinerja
tersebut mengingat ruang lingkup
optimal di Badan Pusat Statistik
kegiatan dalam Badan Pusat Statistik
Kabupaten
itu mengemban misi nasional bangsa
optimal
Indonesia yaitu memberikan data
faktor diantaranya kemampuan kerja
atau informasi sebagai bahan dalam
dan motivasi. Kemampuan yang
perencanaan pembangunan semua
lemah
sektor pemerintahan. Oleh karena itu
terdapat pegawai yang tidak bisa
pegawai di Badan Pusat Statistik
menggunakan
diharapkan mempunyai kinerja yang
dengan
memadai
komputer.
kinerjanya
untuk
mencapai
misi
oleh
kurangnya
pegawai
yang
Batang
disebabkan
bisa
terlihat
yang
kurang
oleh
faktor-
dari
peralatan
maksimal Padahal
kurang
salah
masih
kantor satunya
pekerjaan
di
tersebut. Permasalahan yang ada di
Badan Pusat Statistik sebagian besar
Badan Pusat Statistik Kabupaten
menggunakan
komputer
dalam
2
penyelesaiannya. Batang masih statistik
BPS
Kabupaten
kekurangan
yang
SDM
profesional
kompeten
sesuai
dengan
tugasnya.
Kemudian,
dan bidang
kurangnya
kinerja pegawai di Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. 4. Untuk dan
mengetahui determinasi
kerja
dan
hubungan kemampuan
motivasi
dengan
motivasi dari para pegawai Badan
kinerja pegawai di Badan Pusat
Pusat Statistik Kabupaten Batang
Statistik Kabupaten Batang.
dapat terlihat salah satunya dari para pegawai yang saat jam kerja malah asyik membaca koran, menonton televisi
dan
mengobrol
dengan
pegawai lain. Selain itu motivasi dari para pegawai yang kurang bisa terlihat
dari
masih
banyaknya
pegawai yang terlambat masuk ke kantor serta keluar masuk kantor
C. Teori C.1 Teori Kinerja Pegawai Kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai pegawai, dalam menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
organisasi,
dan
hasil
kerjanya tersebut disesuaikan dengan
untuk urusan pribadi.
hasil
kerja
yang
diharapkan
organisasi, melalui kriteria-kriteria B. Tujuan Penelitian
atau standar kinerja pegawai yang
1. Untuk mendeskripsikan kinerja pegawai, kemampuan kerja dan motivasi di Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. 2. Untuk dan
mengetahui determinasi
Anwar Prabu Mangkunegara (2010: 9) kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas
hubungan kemampuan
kerja dengan kinerja pegawai di Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. 3. Untuk
berlaku dalam organisasi. Menurut
maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan
hubungan
waktu
dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan diberikan
mengetahui
periode
tanggung
jawab
kepadanya.
yang
Menurut
Kneith Davis dalam Anwar Prabu
dan determinasi motivasi dengan
3
Mangkunegara (2010: 13) faktor
mengungkapkan
yang mempengaruhi kinerja yaitu :
kemampuan
ada
dasar
beberapa
yang
harus
dimiliki oleh seorang pegawai untuk a. Faktor
kemampuan
Kemampuan
kerja
mengatur menjadi dapat
(Ability), untuk
pekerjaan tanggung
yang
jawabnya
mempengaruhi
kinerja
seorang pegawai.
mencapai efektivitas dan efisiensi kerja
antara
lain
kemampuan
interaksi, kemampuan konseptual, dan
kemampuan
teknis.
Ketiga
kemampuan dasar tersebut
akan
digukakan sebagai indikator didalam
b. Faktor motivasi (Motivation),
penelitian ini.
motivasi terbentuk dari sikap karyawan
dalam
menghadapi
C.3 Motivasi
situasi kerja. Kedua
Menurut Mangkunegara (2010:
faktor
tersebut
yaitu
61), motivasi terbentuk dari sikap
kemampuan kerja dan motivasi akan
(attitute) pegawai dalam menghadapi
digunakan
situasi
sebagai
variabel
kerja
di
organisasinya.
independent didalam penelitian ini.
Motivasi merupakan kondisi atau
Kemudian
energi
indikator
yang
akan
yang
menggerakkan
diri
digunakan untuk mengukur kinerja
pegawai yang terarah atau tertuju
pegawai
dalam
penelitian
ini
untuk mencapai tujuan organisasi.
menurut
John
Miner
dalam
Menurut Gitosudarmo dalam Edy
Sudarmanto (2009:11-12) antara lain
Sutrisno (2009 : 117) motivasi
kualitas,
adalah suatu faktor yang mendorong
kuantitas,
penggunaan
waktu dalam kerja, dan kerjasama.
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Indikator yang
C.2 Kemampuan Kerja
akan digunakan untuk mengukur
Menurut Robbins (2008:57-61) kemampuan
(ability)
adalah
kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
kegiatan.
Rosenzweig
Kast (2007:
dan
motivasi dalam penelitian ini yaitu faktor internal yang terdiri dari motif dan
pengharapan
serta
faktor
eksternal yang terdiri dari insentif
JE. 20) 4
dan pengaruh lingkungan (Hasibuan
persepsi
2000: 163).
berbagai pertanyaan dalam kuisioner.
D. Metode Penelitian
D.5 Skala Pengukuran Dalam
D.1 Tipe Penelitian
para
responden
penelitian
ini,
atas
skala
Tipe penelitian yang digunakan
pengukuran yang digunakan yaitu
adalah tipe penelitian eksplanatori
skala ordinal, yaitu mengurutkan
penelitian
menjelaskan
responden
menurut
tingkatannya.
hubungan kausal antara variabel-
Tingkatan
tersebut
menggunakan
variabel melalui pengujian hipotesa
skala Likert yang mengkategorikan
untuk mengetahui hubungan antara
menjadi empat pilihan tingkatan
kemampuan
jawaban responden dalam kuesioner.
dengan
kerja
dan
motivasi
dengan kinerja pegawai. D.6 Teknik Pengumpulan Data Ada
D.2 Populasi Populasi
yang
akan
diteliti
beberapa
pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh
dalam penelitian yaitu :
pegawai
1. Kuesioner
Badan
Pusat
Statistik
Kabupaten Batang yaitu berjumlah
teknik
2. Wawancara
32 orang. D.7 Teknik Pengolahan Data D.3 Sampel
Teknik pengolahan data yang
Sampel dalam penelitian ini adalah
digunakan dalam penelitian ini yaitu
seluruh
editing, koding dan tabulasi.
pegawai
Badan
Pusat
Statistik Kabupaten Batang yaitu berjumlah 32 orang. D.4 Sumber Data
D.8 Teknik Analisis Data Teknik
analisis
data
yang
Sumber data yang digunakan
digunakan adalah analisa Koefisien
dalam penelitian ini adalah data
Korelasi Rank Kendall, Koefisien
primer. Data primer diperoleh secara
Konkordansi Kendall, dan Koefisien
langsung dari sumber asli. Dalam
determinasi dengan menggunakan
penelitian ini data primer berupa
program SPSS versi 16.0.
5
masing-masing, para pegawai di
PEMBAHASAN Berdasarkan dapat
hasil
diketahui
penelitian
bahwa
kinerja
Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang
juga
sudah
mempunyai
pegawai di Badan Pusat Statistik
kemampuan dalam menyelesaikan
Kabupaten Batang tergolong baik.
masalah yang muncul di saat mereka
Hal tersebut dikarenakan karena para
sedang
pegawai
tingkat
memiliki kemampuan berkomunikasi
ketelitian yang cukup baik, pegawai
yang baik dengan rekan kerjanya
yang
absen
sehingga hubungan kerja diantara
bekerja, pegawai yang menggunakan
pegawai juga dapat berjalan dengan
jam kerja secara efektif sehingga
baik dan akrab. Namun, masih
menyebabkan
cepat
terdapat masalah yaitu penempatan
selesai, pegawai sering tepat waktu
sebagian pegawai dalam pekerjaan
dalam
yang
yang
jarang
memiliki
melakukan
pekerjaan
menyelesaikan
pekerjaan,
bekerja,
pegawai
belum
sesuai
dengan
hasil pekerjaan yang sesuai dengan
pendidikan
target
pegawai tempuh, serta para pegawai
tupoksi
jumlah hasil
serta kerja
tupoksi.
Namun,
temuan
dilapangan
pencapaian yang sesuai
masih
terdapat
yaitu
para
yang
formal
juga
yang
kurang
pernah
mendapatkan
pendidikan non formal. Berdasarkan
hasil
penelitian
pegawai masih kurang terlalu paham
pada variabel motivasi di Badan
terhadap tugas yang telah diberikan,
Pusat Statistik Kabupaten Batang
para pegawai yang jarang melakukan
tergolong
kerjasama
dikarenakan
dengan
ketidaksesuaian
pegawai
jumlah
lain,
pekerjaan
dengan jumlah pegawai yang ada. Pengkajian
pada
variabel
mereka
tinggi.
Hal
kebutuhan-kebutuhan
sebagian
terpenuhi,
tersebut
antara
besar
sudah
lain
yaitu
kebutuhan akan kebutuhan fisiologis
kemampuan kerja di Badan Pusat
yang
Statistik Kabupaten Batang tergolong
makan, minum, istirahat dan juga
baik.
kehidupan pokok sehari-hari untuk
Hal
tersebut
dikarenakan
meliputi
kemampuan menggunakan prosedur
keluarga
kerja yang ada sesuai dengan tupoksi
seringkali
mereka.
kebutuhan
Pegawai
memiliki
akan
juga
kesempatan
6
untuk mengembangkan pengetahuan
ditingkatkan itu akan meningkatkan
dan keterampilan serta kesempatan
kinerja
bersosialisasi dengan rekan kerja
tersebut
diluar kegiatan kantor yang hal
signifikasinya dengan menggunakan
tersebut
suatu
uji Z (Sugiyono, 2004: 315) dengan
kebutuhan pegawai. Pegawai juga
nilai z hitung yang dihasilkan sebesar
memiliki antusias yang tinggi untuk
3,644. Nilai Z tabel dengan a = 5%
menjadi pegawai teladan dan untuk
= 1.96. Karena diperoleh nilai z
memperoleh
hitung (3,644) > z tabel (1,96), hal
juga
merupakan
kenaikan
jabatan.
pegawai.
Nilai
kemudian
di
kemampuan
uji
Keinginan pegawai tersebut dapat
ini
memotivasi
untuk
memiliki hubungan yang signifikan
melaksanakan pekerjaannya dengan
terhadap kinerja pegawai. Sedangkan
baik. Selain itu seringnya kompetisi
besar pengaruhnya diperoleh dari
yang terjadi diantara pegawai di
hasil perhitungan nilai KD yaitu
Badan Pusat Statistik Kabupaten
sebesar 20,52%. Secara statistik,
Batang juga membuat motivasi dari
hipotesis yang menyatakan adanya
para pegawai itu sendiri cukup tinggi
hubungan
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
antara
Pegawai di Badan Pusat Statistik
dengan kinerja pegawai (Y) terbukti
Kabupaten Batang juga termotivasi
dapat diterima.
apabila melihat keberhasilan rekan
Variabel
pegawai
berarti
korelasi
positif
dan
kemampuan
kerja
signifikan
kerja
motivasi
(X1)
memiliki
kerja dalam menyelesaikan pekerjaan
hubungan yang positif dan signifikan
dengan baik yang hal tersebut dapat
dengan kinerja pegawai. Hal tersebut
meningkatkan
dapat
semangat
pegawai
dalam bekerja. Variabel memiliki
korelasi kemampuan
hubungan
kerja
yang positif
Artinya,
kinerja
dibuktikan dengan nilai korelasi
tersebut
sebesar apabila
sebesar
dengan sebesar
apabila
nilai 0,439.
motivasi
ditingkatkan itu akan meningkatkan
dengan kinerja pegawai. Hal tersebut
sebesar
dibuktikan
pegawai.
Nilai
kemudian
korelasi di
uji
0,453.
Artinya,
signifikasinya dengan menggunakan
kemampuan
kerja
uji Z (Sugiyono, 2004: 315) dengan
7
nilai z hitung yang dihasilkan sebesar
hubungan
3,531. Nilai Z tabel dengan a = 5%
antara
= 1.96. Karena diperoleh nilai z
motivasi dengan kinerja pegawai.
hitung (3,531) > z tabel (1,96), hal
Dengan demikian, hipotesis mayor
ini
memiliki
dalam penelitian ini diterima. Besar
hubungan yang signifikan terhadap
pengaruhnya diperoleh dari hasil
kinerja pegawai. Sedangkan besar
perhitungan nilai KD yaitu sebesar
pengaruhnya diperoleh dari hasil
58,22%,
perhitungan nilai KD yaitu sebesar
bahwa
19,27%. Secara statistik, hipotesis
motivasi secara bersama-sama dapat
yang menyatakan adanya hubungan
memberi pengaruh sebesar 58,22%
positif dan signifikan antara motivasi
terhadap kinerja. Sedangkan sisanya
(X2) dengan kinerja pegawai (Y)
41,78%
terbukti dapat diterima.
variabel lain yang tidak diamati.
berarti
motivasi
Adanya hubungan yang positif
positif
kemampuan
Artinya
adalah
kerja
kepemimpinan.
motivasi
(X2)
terhadap kinerja pegawai (Y) yang dibuktikan dari hasil perhitungan Koefisien
Konkordasi
Kendall
dengan hasil W = 0,763 dengan χ2 sebesar 48,825. Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan χ2 tabel dengan dk = 2 dan % adalah sebesar 5,991 dengan kriteria pengujiaannya adalah jika χ2 hitung> χ2 tabel maka hipotesis diterima. Berdasarkan tersebut,
hasil
diperoleh
perhitungan χ2
hitung
(48,825) > χ2 tabel (5,991) sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
dan
menunjukkan kerja
pengaruh
dan
dari
Variabel lain tersebut atara lain iklim organisasi,
dan
signifikan kerja
kemampuan
dan signifikan antara kemampuan (X1)
dan
sistem
kerja,
dan
PENUTUP A. Kesimpulan Kinerja pegawai di Badan Pusat Statistik
Kabupaten
Batang
menunjukkan hasil kinerja pegawai yang
baik
responden
yaitu
sebanyak
(43,75%).
14 Ini
menunjukkan bahwa pegawai dapat menyelesaikan
berbagai
pekerjaannya dengan baik. Kemampuan kerja pegawai di Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang menunjukkan hasil yang baik
ada
8
yaitu
sebanyak
16
responden
dapat
disimpulkan
bahwa
adanya
(50,00%). Ini menunjukkan bahwa
hubungan yang positif dan signifikan
pegawai memiliki kemampuan dalam
antara kemampuan kerja (X1) dan
menyelesaikan
motivasi (X2) dengan kinerja pegawai
pekerjaan
yang
di Badan Pusat Statistik Kabupaten
menjadi tanggungjawabnya. Motivasi di di Badan Pusat Statistik
Kabupaten
Batang
menunjukkan hasil yang tinggi yaitu sebanyak 16 responden (50,00%). Ini menunjukkan motivasi
pegawai
yang
memiliki
tinggi
dalam
melaksanakan setiap pekerjaannya. Variabel memiliki
kemampuan
hubungan
kerja
yang positif
dapat disimpulkan bahwa kedua yang
diuji
mempunyai
hubungan positif dan signifikan antara kemampuan kerja dengan kinerja pegawai yang hipotesisnya dapat diterima. Variabel hubungan
yang
memiliki
positif
dengan
disimpulkan bahwa kedua variabel yang diuji mempunyai hubungan dan
signifikan
antara
motivasi dengan kinerja pegawai yang hipotesisnya dapat diterima.
Berdasarkan
kesimpulan
dan
hasil dalam penelitian ini, maka dapat direkomendasikan kepada BPS Batang
meningkatkan
untuk
kinerja
dapat
dilakukan berbagai upaya antara lain: 1. Perlunya
peningkatan
kinerja
pegawai di Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang yaitu melalui peningkatan
kepahaman
atas
tugas dan kewajiban terhadap pekerjaan dengan cara pemimpin
menggunakan
Kendall
langsung kepada pegawai yang bersangkutan atas tugas yang diberikan.
Perlu
penambahan
pegawai
W
adanya dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan cara
penambahan
honorer mahasiswa
Berdasarkan hasil analisis data dengan
B. Saran
harus memberikan penjelasan motivasi
kinerja pegawai. Sehingga, dapat
positif
dapat diterima.
Kabupaten
terhadap kinerja pegawai. Sehingga,
variabel
Batang. Dengan demikian hipotesis
atau
pegawai
mengijinkan
untuk
magang.
Kemudian perlu membiasakan para
pegawai
untuk
saling 9
membantu
dan
bekerjasama
kerja khususnya yang berkaitan
dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan
khususnya apabila mengerjakan
kenyamanan
pekerjaan
dengan memberikan cctv di
yang
saling
keamanan pegawai
dalam
dilakukan dengan membentuk
menambah
tim-tim kerja diantara pegawai.
(satpam), kemudian memberikan
adanya
peningkatan
kesempatan
kantor
yaitu
berhubungan. Kerjasama dapat
2. Perlu
lingkup
dan
tenaga
dan
keamanan
kepada
para
kemampuan kerja pegawai yang
pegawai untuk mencoba tugas-
dapat dilakukan dengan cara
tugas baru.
menempatkan
pegawai
yang
sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memberikan kesempatan
kepada
pegawai
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan secara khusus sesuai dengan
bidang
tugasnya.
Pelatihan yang harus diberikan kepada pegawai yaitu mengenai pelatihan dalam pengoperasian komputer mengingat pekerjaan yang
ada
di
Badan
Statistik
Kabupaten
sebagian
besar
komputer.
Pusat Batang
menggunakan
Pelatihan
diutamakan yaitu
yang pelatihan
microsof exel. 3. Perlu
adanya
peningkatan
DAFTAR PUSTAKA Kast, Fremont E dan James E.Rosenzweig.2007. Organisasi dan Manajemen: Jilid I. Jakarta: Bumi Aksara Malayu S.P Hasibuan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Gunung Agung. Jakarta Mangkunegara, Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
motivasi yang dapat dilakukan dengan
cara
meningkatkan
sarana dan prasarana penunjang
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
10