UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGARUH RASA KEBERSAMAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI DI DALAM PROGRAM PENINGKATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK)
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh: ARYA DWIHENING PUTRA L2D 007 010
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG JUNI 2011
ABSTRAKSI
Dunia perencanaan mencakup ruang lingkup fisik dan sosial di kalangan masyarakat. Sejalan dengan waktu, ilmu perencanaan mulai berkembang dari sebatas kajian perencanaan fisik menuju kajian perencanaan sosial. Menurut kajian teori perencanaan yang diungkapkan oleh John Friedman, kajian ilmu perencanaan sosial terbagi menjadi dua, yakni perencanaan yang bersifat top down dan perencanaan yang bersifat bottom up. Berdasarkan dua jenis ilmu perencanaan sosial tersebut, para ahli mulai mengembangkan metode-metode praktis dalam upaya merekayasa kondisi sosial, ekonomi, dan budaya guna mengarahkan pembangunan masyarakat menuju kondisi pembangunan yang madani. Inilah permulaan terbentuknya sebuah metode pengembangan masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk melakukan sebuah observasi secara menyeluruh terhadap salah satu program pengembangan masyarakat bernama PLP-BK atau Noto Deso yang dilakukan di Kelurahan Kutoharjo Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa bagaimana pengaruh antara tumbuhnya sebuah rasa kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong antara sesama warga terhadap keikutsertaan masyarakat di dalam pelaksanaan program Noto Deso. Untuk memeriksa hubungan serta pengaruh akan rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi dalam program Noto Deso digunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, serta penggunaan teknik pengumpulan data self-administered quisionare. Dengan metode inilah variabel penelitian dapat didefinisikan untuk selanjutnya diolah dalam analisis korelasi bivariate. Adapun variabel penelitian yang digunakan ialah variabel karakteristik individu, rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi. Analisis korelasi yang dilakukan terhadap variabel penelitian digunakan untuk membuktikan hipotesis awal yakni untuk membuktikan pengaruh antara rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi masyarakat di dalam pelaksanaan program Noto Deso. Output analisis yang dihasilkan menunjukan sebuah fakta yang menarik yakni berdasarkan uji korelasi antara variabel karakteristik individu, rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi dengan menggunakan standar uji koefisien korelasi dan signifikansi kendall dapat dibuktikan bahwa ketiga variabel saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hal ini dibuktikan dengan standar sigfikansi yang dihasilkan menunjukkan angka korelasi yang sangat erat hingga 99%. Sehingga dapat dikatakan bahwa rasa kebersamaan memang mempengaruhi tingkat partsipasi secara langsung. Dengan pengetahuan akan kondisi rasa kebersamaan masyarakat yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam penerapan program (PLP-BK), kesesuaian progres perencanaan pembangunan sosial di wilayah tersebut akan dapat teridentifikasi, sehingga rekayasa pembangunan sosial dapat dioptimalisasikan secara maksimal.
Kata Kunci: Pengembangan Masyarakat, Rasa Kebersamaan, Tingkat Partisipasi, Korelasi, Noto Deso
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua berkah dan lindungan–Nya sehingga penulis diberi kekuatan dan kelancaran untuk dapat menyelesaikan produk penelitian tugas akhir dengan judul Pengaruh Rasa Kebersamaan Masyarakat Terhadap Tingkat Partisipasi Di Dalam Program Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas. Atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan produk proposal penelitian ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada; 1.
Bapak Dr. rer. nat. Ir. Imam Buchori selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
2.
Bapak Dr. –Ing Asnawi Manaf, ST selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan pada penulis.
3.
Bapak Dr. –Ing Asnawi Manaf, ST dan Ibu Anita Ratnasari, ST, MT selaku Dosen Penguji yang telah memberi banyak masukan bagi penulis.
4.
Teristimewa kepada Ibu dan Ayah, atas kesabaran, perhatian, kasih sayang, bimbingan dan bantuan baik moral maupun material. Insya Allah!
5.
Keluarga besar Rohis Al Madinah dan FSMM’16 serta INSANI 2011 atas kesabaran, perhatian, kasih sayang, bimbingan dan bantuan baik moral maupun materialnya.
6.
Teman – teman Planologi angkatan 2007 terima kasih atas bantuan dan support yang diberikan pada penulis.
7.
Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa produk tugas akhir berupa penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang bermanfaat bagi perbaikan laporan ini. Semoga produk tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, 07 September 2011
Arya Dwihening Putra
vi
DAFTAR ISI
COVER TUGAS AKHIR ............................................................................................................. i HALAMAN ORISINALITAS...................................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ................................................. iv ABSTRAK ..................................................................................................................................... v KATA PENGANTAR................................................................................................................... vi DAFTAR ISI.................................................................................................................................. vii DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah......................................................................................................................3 1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian ......................................................................................4 1.3.1 Tujuan.................................................................................................................................4 1.3.2 Sasaran................................................................................................................................4 1.3.3 Manfaat Penelitian ..............................................................................................................4 1.4 Ruang Lingkup.............................................................................................................................5 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial ................................................................................................5 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial.......................................................................................................5 1.5 Kerangka Pemikiran.....................................................................................................................6 1.6 Posisi Penelitian ...........................................................................................................................7 1.7 Keaslian Penelitian.......................................................................................................................8 1.8 Metodologi Penelitian ..................................................................................................................9 1.8.1 Pendekatan Dalam Penelitian .............................................................................................9 1.8.2 Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 10 1.8.3 Kebutuhan dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 13 1.8.3.1 Kebutuhan Data....................................................................................................... 13 1.8.3.2 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................... 14 1.8.4 Teknik Sampling Penelitian.............................................................................................. 15 1.8.5 Populasi Sampling Penelitian ........................................................................................... 16 1.8.6 Pengolahan Data ............................................................................................................... 17 1.8.6.1 Penentuan Variabel Individu dan Komunitas.......................................................... 17
vii
1.8.6.2 Kuantifikasi Data .................................................................................................... 18 1.8.7 Proses Pengolahan Data Dengan Metode Correlation ...................................................... 18 1.8.8 Penyajian Data dan Kerangka Analisis............................................................................. 19 1.9 Sistematika Pembahasan ............................................................................................................ 20
BAB II KAJIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI SUDUT PANDANG LITERATUR ................................................................................................................................. 21 2.1 Kajian Literatur Rasa Kebersamaan Masyarakat ...................................................................... 21 2.1.1 Komunitas dan Rasa Kebersamaan Masyarakat (Community Sentiment) ....................... 21 2.1.2 Konsep Modal Sosial....................................................................................................... 22 2.1.3 Konsep Aktivitas Manusia............................................................................................... 23 2.1.4 Konsep Volunteerism ...................................................................................................... 24 2.1.5 Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Konteks Pembangunan ...................................... 26 2.2 Kajian Literatur Aktivitas Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas .......... 29 2.2.1 Konsep Pengembangan Dari Bawah................................................................................ 29 2.2.2 Peningkatan Kualitas Lingkungan ................................................................................... 31 2.2.3 Konsep Pengembangan Masyarakat ................................................................................ 32 2.3 Pola Asumsi Kajian Literatur.................................................................................................... 33 2.4 Sintesis Teori............................................................................................................................. 34 2.5 Variabel Terpilih ....................................................................................................................... 34
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI.................................................................. 38 3.1 Gambaran Umum Kecamatan Kaliwungu ................................................................................ 38 3.1.1 Kondisi Fisik.................................................................................................................... 38 3.1.2 Kondisi Topografi dan Morfologi ................................................................................... 40 3.1.3 Kondisi Hidrologi dan Hidrogeologi ............................................................................... 43 3.1.4 Kondisi Geologi Lingkungan .......................................................................................... 47 3.1.5 Kondisi Tata Guna Lahan................................................................................................ 49 3.1.6 Kondisi Kependudukan ................................................................................................... 49 3.1.7 Konstelasi Wilayah Makro dengan Mikro....................................................................... 51 3.2 Gambaran Umum Kelurahan Kutoharjo ................................................................................... 52 3.2.1 Kondisi Fisik.................................................................................................................... 52 3.2.2 Kondisi Tata Guna Lahan................................................................................................ 54 3.2.3 Kondisi Kependudukan ................................................................................................... 54 3.2.4 Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas Kelurahan Kutoharjo........ 56
viii
BAB IV PENGARUH RASA KEBERSAMAAN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PLP-BK (NOTO DESO) .......................................... 57 4.1 Pengaruh Rasa Kebersamaan Terhadap Partisipasi Warga Kelurahan Kutoharjo .................... 57 4.2 Identifikasi Variabel Penelitian Karakteristik Individu............................................................. 60 4.3 Identifikasi Variabel Penelitian Rasa Kebersamaan Masyarakat.............................................. 62 4.4 Identifikasi Variabel Penelitian Tingkat Partisipasi Masyarakat .............................................. 63 4.5 Membuktikan Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Partisipasi Warga............ 65 4.6 Membuktikan Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Rasa Kebersamaan Warga ........... 69 4.7 Membuktikan Pengaruh Rasa Kebersamaan Masyarakat Terhadap Tingkat Partisipasi .......... 77
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ....................................................................... 82 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 82 5.2 Rekomendasi ............................................................................................................................. 84
LAMPIRAN................................................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 86
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.......................................................................................................... 8 Tabel 1.2 Tabel Kebutuhan Data..................................................................................................... 13 Tabel 2.1 Perbandingan Antara Partisipasi Sebagai Cara dan Tujuan ............................................ 26 Tabel 2.2 Sintesis Teori Kajian Literatur ........................................................................................ 34 Tabel 2.3 Variabel Terpilih Kajian Literatur................................................................................... 37 Tabel 3.1 Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu............................................................................. 38 Tabel 3.2 Jumlah Kelurahan, Dukuh, RW, dan RT Kecamatan Kaliwungu................................... 38 Tabel 3.3 Panjang Sungai dan Debit Air Sungai Kabupaten Kendal .............................................. 43 Tabel 3.4 Curah Hujan Kecamatan Kaliwungu............................................................................... 45 Tabel 3.5 Penggunaan Lahan Kecamatan Kaliwungu..................................................................... 49 Tabel 3.6 Luasan Tanah Kering Kecamatan Kaliwungu ................................................................ 49 Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Kecamatan Kaliwungu....................................................................... 49 Tabel 3.8 Tabel Penggunaan Lahan Kelurahan Kutoharjo ............................................................. 54 Tabel 3.9 Tabel Jumlah Penduduk Kutoharjo Berdasarkan Kelompok Umur ................................ 54 Tabel 3.10 Tabel Rincian Kegiatan PLP-BK Tahap Satu Kelurahan Kutoharjo ............................ 56
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................................... 6 Gambar 1.2 Posisi Penelitian .......................................................................................................... 7 Gambar 1.3 Scope Of Work............................................................................................................ 10 Gambar 1.4 Alur Penentuan Populasi Sampel Penelitian ............................................................... 16 Gambar 1.5 Populasi Sampel Penelitian ......................................................................................... 17 Gambar 1.6 Kerangka Analisis Penelitian ...................................................................................... 19 Gambar 2.1 Hirarki Partisipasi Tangga Warga Negara................................................................... 27 Gambar 2.2 Pola Asumsi Kajian Literatur ...................................................................................... 33 Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Kaliwungu................................................................... 39 Gambar 3.2 Peta Topografi Kecamatan Kaliwungu ....................................................................... 41 Gambar 3.3 Peta Kelerengan Kecamatan Kaliwungu ..................................................................... 42 Gambar 3.4 Peta Hidrogeologi Kecamatan Kaliwungu .................................................................. 44 Gambar 3.5 Peta Curah Hujan Kecamatan Kaliwungu................................................................... 46 Gambar 3.6 Peta Geologi Lingkungan Kecamata Kaliwungu ........................................................ 48 Gambar 3.7 Peta Tata Guna Lahan Kecamatan Kaliwungu............................................................ 47 Gambar 3.8 Peta Konstelasi Wilayah Makro Dengan Mikro.......................................................... 51 Gambar 3.9 Peta Administrasi Kelurahan Kutoharjo...................................................................... 53 Gambar 3.10 Peta Tata Guna Lahan Kelurahan Kutoharjo............................................................. 55 Gambar 4.1 Antusiasme Warga Dalam Sosialisasi Massal Noto Deso........................................... 57 Gambar 4.2 Hipotesis Awal Analisis .............................................................................................. 59 Gambar 4.3 Ilustrasi Proses Korelasi Bivariate............................................................................... 64 Gambar 4.4 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Tingkat Partisipasi ................................. 66 Gambar 4.5 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Alasan Ikut Noto Deso........................... 70 Gambar 4.6 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Frekuensi Silaturahim............................ 72 Gambar 4.7 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Iuran Mingguan ..................................... 74 Gambar 4.8 Output Korelasi Rasa Kebersamaan dan Tingkat Partisipasi ...................................... 78
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Konsepsi perencanaan dalam sudut pandang pembangunan berada di tahapan awal proses pengembangan. Sedangkan konsep perencanaan itu sendiri memiliki pengertian suatu aktivitas universal manusia, berupa keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada (Catanese, 1916). Munculnya alternatif ini berkaitan dengan fungsi dari perencanaan itu sendiri, yakni sebagai problem solving atau penyelesai masalah. Alternatif-alternatif yang dihasilkan merupakan solusi dari keadaan yang berlangsung secara dinamis terus mengalami perubahan dengan dampak yang berbeda-beda. Sedangkan fungsi perencanaan ialah sebagai pengatur atau pengendali (unsur manajemen). Faktor perencanaan inilah yang menjadi kunci sukses dalam sebuah pembangunan. Perencanaan yang baik akan menghasilkan pembangunan yang baik, sedangkan perencanaan yang buruk akan menghasilkan pembangunan yang buruk pula. Salah satu cabang ilmu perencanaan dalam konteks pembangunan praktis ialah pengembangan masyarakat, dimana ilmu pengembangan masyarakat ialah sebuah konsep yang berkaitan dengan upaya peningkatan atau pengembangan, dan merupakan tipe tertentu dalam perubahan menuju kearah yang positif. Singkatnya community development merupakan suatu tipe perencanaan tertentu sebagai upaya yang disengaja untuk memacu peningkatan atau pengembangan masyarakat (Cook, 1994). Sedangkan Giarci (2001) memandang community development sebagai suatu hal yang memiliki pusat perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk tumbuh dan berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya. Terminologi pembangunan yang dikemukakan dalam konteks pengembangan masyarakat seringkali dikaitkan dengan konsep pembangunan incremental, karena sifatnya yang praktis dan tepat guna, selain itu tipe pembangunan dengan metode pengembangan masyarakat juga diadopsi salah satu jenis perencanaan sosial yakni Bottom Up, dimana pembangunan fisik maupun sosial akan terjadi dengan sendirinya, ketika masyarakat ikut paham akan makna dan proses pembangunan itu sendiri sehingga mereka akan bergerak secara mandiri dalam penyelenggaraan pembangunan. Konteks inilah yang sering disebut dengan proses Social Learning.
1
2
Proses Social learning tidak dapat terjadi dengan sendirinya, terdapat langkah awal dalam mempelopori proses pembelajaran tersebut, sehingga masyarakat sebagai pelaku utama dalam sistem pengembangan masyarakat, harus berpartisipasi dalam membangun masyarakatnya sendiri, inilah yang menjadi kunci pembangunan berbasis masyarakat. Berdasarkan pola pikir diatas pengembangan masyarakat memiliki satu poin penting yakni masyarakat itu sendiri. Menurut Soekanto (1990) Masyarakat memiliki pengertian anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi disebut sebagai masyarakat dan dengan kriteria tertentu yakni memiliki social relationships yang kuat antara satu dengan lainnya. Dengan mengambil pokok uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa masyarakat setempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasar pembentukan masyarakat adalah interakasi diantara para anggotanya. Kajian-kajian mengenai pengembangan dan pembangunan berbasis masyarakat telah banyak dikemukakan oleh para ahli perencanaan, khususnya dibidang partisipasi masyarakat. Berbagai produk hasil kajian pembangunan berbasis masyarakat kini telah banyak digunakan dalam mempercepat proses pembangunan di wilayah yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah, khususnya wilayah pedesaan terpencil, hal ini dimaksudkan untuk mengubah pola pikir perencanaan sosial Top Down yang dirasa kurang efektif menjadi pola pikir Bottom Up yang praktis. Adapun berbagai metode yang dihasilkan dalam proses pengembangan masyarakat biasanya digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, seperti penyediaan perumahan sehat berbasis masyarakat, peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas, penyediaan sarana prasarana perkotaan dan lain sebagainya. Program pengembangan masyarakat juga telah dilaksanakan di Indonesia, terutama Jawa Tengah. Umumnya program pengembangan masyarakat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penyediaan sarana dan prasarana permukiman, seperti perumahan, jalan, sarana kebersihan dan lain sebagainya, karena sifatnya yang praktis. Penelitian ini dirancang untuk membuktikan pengaruh dari sebuah komunitas akan keikutsertaan warga dalam program pengembangan masyarakat, yang diteliti dari sebab - sebab warga yang bersangkutan berpartisipasi dalam proses pembangunan. Identifikasi terhadap kualitas implementasi program pengembangan masyarakat ini dilakukan di Kabupaten Kendal Kecamatan Kaliwungu, Kelurahan Kutoharjo. Penelitian dilakukan karena sarana dan prasarana di desa tersebut dinilai kurang memadai dalam menunjang kualitas hidup permukiman pedesaan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat porgres pelaksanaan peningkatan kualitas lingkungan, terutama dibidang permukiman. Kelurahan Kutoharjo merupakan kelurahan dengan mayoritas kawasan yang sangat minim dengan sarana dan prasarana, meskipun terdapat beberapa embrio pertumbuhan disana yang dinilai sangat potensial bagi pertumbuhan perekonomian warga.
2
3
Penelitian yang diangkat dalam penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memeriksa apakah sebuah masyarakat, dengan berbagai macam individu didalamnya yang memiliki rasa kepemilikan akan komunitas (Community Sentiment) mampu mempengaruhi keinginan masyarakat tersebut untuk berpartisipasi dalam penerapan program pembangunan berbasis masyarakat, sehingga dapat terkaji dengan baik apakah program implementasi perencanaan (PLP-BK) berjalan progresif atau sebaliknya. Sehingga penelitian ini dapat menghasilkan sebuah rekomendasi perencanaan sosial yang ideal.
1.2 Perumusan Masalah Salah satu dasar pemikiran perencanaan partisipatif khususnya pengembangan masyarakat ialah bagaimana kebutuhan primer masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Atas dasar sasaran jangka singkat tersebut, pemerintah dengan bantuan pihak luar negeri yakni World Bank, melakukan inisiasi dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pedesaan kurang mampu sesuai dengan arahan dan tujuan yang tertera di Millenium Development Goals melalui kinerja PNPM Masyarakat Desa yang diselenggarakan di berbagai tempat di Indonesia. Salah satu pelaksanaan program PNPM MD ini ialah peningkatan kualitas lingkungan masyarakat yang diterapkan di Kabupaten Kendal Kecamatan Kaliwungu Kelurahan Kutoharjo. Pelaksanaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman masyarakat tersebut dilaksanakan melalui program PLP-BK atau peningkatan lingkungan permukiman berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk menerapkan proses social mobilization kepada masyarakat di Kelurahan Kutoharjo dalam rangka optimalisasi potensi permukiman dalam mendukung kehidupan perekonomian warga. Program pengembangan masyarakat ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap keadaan permukiman warga yang mengkhawatirkan. Program PLP-BK tidak selamanya dapat berjalan mulus selama masa penerapannya, terdapat beberapa permasalahan krusial di awal pelaksanaan program pengembangan masyarakat, yakni belum terlalu relevannya strategi yang ditawarkan oleh program PLP-BK sehingga masyarakat Kelurahan Kutoharjo belum siap untuk bekerja sama terutama dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan PLP-BK, sehingga pada tahap awal kinerja program sebagian masyarakat belum dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini merupakan masalah yang serius dalam konteks pengembangan masyarakat karena objek utama rekayasa pengembangan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri. Penelitian ini disusun dengan melihat perumusan masalah mengenai keterbutuhan proses pembangunan akan tenaga masyarakat Kelurahan Kutoharjo untuk ikut berpartisipasi dalam program PLP-BK, karena pada akhirnya masyarakat di kelurahan tersebut harus mampu menjalankan program secara mandiri tanpa bantuan dari pihak penyelenggara program pengembangan masyarakat.
3
4
Diperlukan sebuah penelitian untuk menilai seberapa besar pengaruh rasa kebersamaan komunitas Kelurahan Kutoharjo terhadap keinginan masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaan program partisipatif yang diterapkan, sehingga keterbutuhan akan tenaga masyarakat dapat terpenuhi dan program perencanaan partisipatif yang diterapkan dan dilaksanakan oleh warga dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu akan muncul sebuah Research Questions dalam penelitian ini yakni dapatkah dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara rasa kebersamaan akan sebuah komunitas (Community Sentiment) terhadap keinginan masyarakat untuk berpartisipasi didalam peningkatan kualitas lingkungan perumahan (PLP-BK) di Kelurahan Kutoharjo?
1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Tujuan dari dilakukannya studi ialah untuk memeriksa serta membuktikan pengaruh rasa kebersamaan sebuah komunitas (Community Sentiment) berupa motivasi maupun demotivasi terhadap keinginan masyarakat untuk turut serta berpartisipasi terhadap penerapan program pengembangan masyarakat (PLP-BK) di Kelurahan Kutoharjo.
1.3.2 Sasaran Adapun sasaran penelitian yang akan dicapai berdasarkan tujuan diatas ialah sebagai berikut:
1. Identifikasi variabel penelitian karakteristik individu 2. Identifikasi variabel penelitian rasa kebersamaan 3. Identifikasi variabel penelitian tingkat partisipasi 4. Membuktikan hubungan karakteristik individu masyarakat terhadap tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Kutoharjo dalam program PLP-BK
5. Membuktikan hubungan karakteristik individu terhadap rasa kebersamaan masyarakat Kelurahan Kutoharjo
6. Membuktikan pengaruh rasa kebersamaan masyarakat yang tumbuh di tengah masyarakat terhadap tingkat partisipasi warga dalam program PLP-BK di Kelurahan Kutoharjo
1.3.3 Manfaat Penelitian Potensi utama yang dimiliki masyarakat Kelurahan Kutoharjo ialah kuatnya rasa kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong dari setiap warganya, hal ini disinyalir mampu mempengaruhi keikutsertaan masyarakat terhadap pelaksanaan program pengembangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut dikembangkanlah sebuah metode untuk merekayasa tumbuhnya rasa kebersamaan antar masyarakat di Kelurahan Kutoharjo agar pelaksanaan program dapat berjalan.
4
5
Dengan pola pikir tersebut penelitian ini dirancang untuk membuktikan seberapa besar pengaruh potensi kebersamaan masyarakat yang dimiliki oleh warga kelurahan terhadap keinginan warga untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat PLP-BK. Sehingga rekomendasi yang akan dihasilkan dapat mendukung kinerja dari pelaksanaan program peningkatan kualitas lingkungan di Kelurahan Kutoharjo kedepannya.
1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Fokus penelitian ini ditujukan untuk memeriksa dan membuktikan rasa kebersamaan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan (PLP-BK), dengan mengacu kepada perkembangan potensi kemasyarakatan yang terdapat di Kelurahan Kutoharjo yang meliputi beberapa hal berikut ini : 1. Mengidentifikasi fokus atau variabel penelitian yang dilihat dari sisi individu masyarakat dalam melaksanakan kegiatan noto deso di Kelurahan Kutoharjo 2. Melakukan observasi mendalam mengenai potensi rasa kebersamaan akan sebuah komunitas (community sentiment) di masyarakat Kelurahan Kutoharjo. 3. Melakukan observasi mendalam mengenai kualitas partisipasi masyarakat dalam kegiatan noto deso di Kelurahan Kutoharjo berdasarkan absen kegiatan warga 4. Melakukan uji korelasi terhadap potensi kemasyarakatan rasa kebersamaan dengan keinginan masyrakat untuk berpartisipasi dalam penerapan program pengembangan masyarakat Sedangkan ruang lingkup materi yang akan disajikan dalam penyusunan laporan mencakup aspek-aspek yang terkait dalam upaya pengembangan masyarakat dalam penerapan perencanaan partisipatif. Materi-materi lain yang terkait ialah materi yang berhubungan dengan pengertian sebuah komunitas dalam satu kelompok masyarakat dan pengaruhnya terhadap aktivitas kehidupan serta materimateri yang berkaitan dengan penerapan perencanaan partisipatif. Penyusunan laporan penelitian ini merupakan rangkaian dari materi penyusunan neighbourhood development untuk Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) atau yang disebut dengan istilah Noto Deso.
1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Detail penjelasan mengenai ruang lingkup wilayah dan gambaran umum mengenai pelaksanaan program Noto Deso hingga saat ini akan dijelaskan di BAB III gambaran umum peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas Kelurahan Kutoharjo.
5
6
1.5 Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Sumber : Analisis Penyusun, 2011
6
7
1.6 Posisi Penelitian
Gambar 1.2 Posisi Penelitian Sumber : Analisis penyusun, 2011
Secara umum ilmu perencanaan wilayah dan kota memiliki cakupan aspek yang cukup luas baik itu secara keruangan maupun sektoral. Aspek keruangan yang dibahas dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota meliputi kawasan, kota ataupun wilayah sedangkan secara sektoral melingkupi sektor prasarana kota / wilayah, permukiman, tata guna lahan, perancangan, manajemen kota, pengembangan wilayah, tata ruang dan sebagainya. Penelitian ini merupakan salah satu penerapan proses dari perencanaan perdesaan dalam ruang lingkup program PNPM MD. Desa yang tumbuh dengan mengandalkan potensi aktivitas kemasyarakatannya dan sumber daya lokal sangat menarik untuk dikaji sebagai sebuah bahan penelitian, untuk kemajuan desa tersebut di masa yang akan datang. Penelitian ini akan menggunakan aspek sektoral dan spasial. Aspek spasial yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Kelurahan Kutoharjo, Kabupaten Kendal. Aspek sektoral yang diteliti adalah kondisi pelaksanaan program PNPM MD yakni PLP-BK di Kutoharjo. Kemudian kedua aspek tersebut akan digabungkan sehingga akan diketahui pengaruh dari komunitas masyarakat Kutoharjo terhadap keikutsertaan dalam program dan dampaknya kepada perkembangan desa secara menyeluruh. 7
8
1.7 Keaslian Penelitian Nama No
Peneliti
Lokasi dan Judul Penelitian
Tahun
Materi Penelitian
Penelitian
1.
Taupik Mulyadi
Kajian Pengembangan Masyarakat Lokal Dalam Mendukung Pembangunan Pariwisata di Kawasan Tawangmangu
Semarang Penelitian ini membahas : (2006) untuk memberi arahan mengenai pengembangan masyarakat lokal di kawasan Tawangmangu agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang mendukung aktivitas pariwisata
2.
I Gede Putu Mariantara
Pemberdayaan Desa Adat/Pakraman Baler Bale Agung dan Partisipasi Masyarakat Miskin Dalam Program Community Based Development
Bali (2008) Penelitian ini membahas : bagaimana dan mengapa pemberdayaan desa adat/pakraman dilakukan dan mengapa partisipasi masyarakat miskin belum dapat terlaksana secara optimal, serta melakukan kajian terhadap prajuru dan pemerintah dalam penguatan dan peningkatan peran dalam rangka mengurangi masyarakat miskin di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Sumber: Analisis Penyusun, 2011
8
Teknik
Hasil
Analisis
Penelitian
Metode analisis pendekatan campuran dengan analisis kualitatif deskriptif Analisis kondisi eksisting pariwisata Analisis partisipasi masyarakat Analisis kebutuhan Metode analisis kualitatif deskriptif dengan mengikuti paradigma naturalistik Pembangunan teori berlandaskan percakapan di lapangan Pemakaian informan secara purposive snowball
Diperlukan diversifikasi produk wisata yang unik dan kreatif Peningkatan pelayanan dengan penambahan sarpras Aplikasi strategi pengambangan masyarakat Adanya studi untuk membuka khasanah dan menggali potensi lokal, agar dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembangunan Pemberian kemampuan oleh pemerintah kepada desa adat/pakraman Pelaksanaan program CBD di desa adat/pakraman, serta menjaga kestabilan ekonomi untuk masa yang akan datang
9
1.8 Metodologi Penelitian 1.8.1 Pendekatan Dalam Penelitian Dalam penelitian berjudul ”pengaruh rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi warga Kelurahan Kutoharjo dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas” ini, pendekatan penelitian yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif atau campuran antara kuantitatif dan narasi secara deskriptif, dimana hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yang ingin mendapatkan hasil dari penggabungan dua analisis yakni perhitungan akan data yang bersifat numerik dan analisis deskriptif sebagai metode penjelasan hasil output perhitungan. Pendekatan secara kuantitatif deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan serangkaian perhitungan-perhitungan menggunakan metode yang dianggap tepat selanjutnya dikombinasikan dengan melakukan pemaparan atas informasi yang diperoleh dari responden yang merupakan subjek hasil Quisioner maupun analisis data-data numerik yang diambil dari data statistik program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Kutoharjo. Dengan kata lain, pendekatan ini bertujuan untuk saling melengkapi antara pendekatan kuantitatif dengan pendekatan secara narasi deskriptif. Spesifikasi penggunaan pendekatan kuantitatif deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang berkaitan dengan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis bersifat kuantitatif. Penggunaan pendekatan ini untuk mengolah datadata numerik terutama partisipasi masyarakat dalam program PLP-BK yang dilihat dari keaktifan warga dalam mengikuti kegiatan PLP-BK (absen kegiatan), penilaian produk perencanaan berupa PS (pemetaan swadaya) dan RPLP (rencana peningkatan lingkungan permukiman) yang dinilai berdasarkan mutu kualitas dan kesesuaian analisis produk perencanaan Data-data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Adapun pada tahap selanjutnya dalam analsis yang bersifat kuantitatif ialah penggunaan metode analisis korelasi (bivariate correlation) untuk mencoba untuk mencari hubungan antara tiga jenis variabel yang akan diuji berdasarkan penilaian terhadap ketiga variabel penelitian, variabel tersebut adalah karakteristik individu, rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menghasilkan output korelasi yang menunjukan keterikatan antar variabel penelitian serta pengaruh satu sama lainnya. Hasil dari analisis di tersebut masih berupa angka-angka, sehingga diperlukan deskripsi yang tepat terhadap output analisis tersebut guna menjawab hipotesis yang telah disusun sebelumnya. Pendekatan Deskriptif, yaitu pendekatan yang berkaitan dengan pengolahan data yang bersifat non numerik. Dalam pendekatan ini, maka akan dilakukan deskripsi terhadap hasil dari analisis korelasi (bivariate correlation) yang masih berbentuk numerik, sehingga penarikan jawaban kesimpulan dan rekomendasi akan penelitian ini dapat dilakukan.
9
10
1.8.2 Teknik Analisis Data Dalam melakukan poses pengolahan data yang didapatkan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Kutoharjo langkah-langkah yang diambil akan mengacu kepada alur pendekatan penelitian yang dipakai. Adapun alur ini diterjemahkan secara lebih lugas dan sederhana melalui proses singkat yang dinamakan dengan Scope Of Work. Dengan penggunaan Scope Of Work penelitian secara tepat, pengolahan data akan lebih mudah karena akan bersifat terperinci dan terfokus kepada lima klaster utama. Hal ini disebabkan oleh jenis penelitian yang akan menggunakan tipe pengambilan data Convinient Sampling dimana data-data yang akan diakuisisi telah nampak dengan jelas, yakni terbagi atas beberapa klaster. Adapun rancangan Scope Of Work dalam ”pengaruh rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi masyarakat kelurahan kutoharjo dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas” ialah sebagai berikut:
Gambar 1.3 Scope Of Work Penelitian Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
Berdasarkan pola pikir yang dirancang dalam Scope Of Work penelitian, data penelitian akan didapatkan berdasarkan klaster-klaster masyarakat sesuai dengan tingkatan partisipasi yang mereka jalankan dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas. Klaster partisipasi tersebut didapatkan berdasarkan hasil olahan data sekunder yang telah ada yakni data PS (Pemetaan Swadaya), data RPLP (Rencana Peningkatan Lingkungan Pernukiman) dan data absen warga dalam mengikuti program penyusunan produk rencana PLP-BK yang diadakan di Kelurahan Kutoharjo. Adapun pembagian klaster-klaster masyarakat berdasarkan keinginan mereka berpartisipasi dalam program terbagi menjadi lima kelas yakni : o
Klaster sangat aktif (merupakan warga dengan tingkat partisipasi sangat tinggi)
o
Klaster aktif (merupakan warga dengan tingkat partisipasi tinggi) 10
11
o
Klaster cukup aktif (merupakan warga dengan tingkat keikutsertaan biasa)
o
Klaster kurang aktif (merupakan warga dengan tingkat partisipasi rendah)
o
Klaster tidak aktif (warga dengan tingkat partisipasi sangat rendah) Data-data yang diperoleh berdasarkan survey terhadap klaster masyarakat diolah dengan cara
kuantitatif sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sebuah indeks partisipasi atau klaster partisipasi per RW yang dibutuhkan untuk menilai mengapa masyarakat Kelurahan Kutoharjo turut berpartisipasi dalam program atau sebaliknya. Proses analisis ini dinilai sangat krusial, karena tahap ini menghasilkan sebuah grafik partisipasi yang berfungsi sebagai acuan dalam proses pengambilan sampel. Proses penilaian produk perencanaan pemetaan swadaya dan RPLP untuk menghasilkan klaster partisipasi per RW dapat disimak pada (Lampiran 1.1 - 1.9). Output berupa klaster partisipasi per RW selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat grafik partisipasi per individu. Jika pada tahap awal klaster partisipasi hanya digunakan untuk menandai keikutsertaan masyarakat secara makro maka pada tahap penyusunan grafik partisipasi tingkat keikutsertaan masyarakat akan difokuskan kepada level individu atau warga per orang yang lebih rinci dalam mengikuti kegiatan Noto Deso dari tahap awal hingga tahap akhir. Sehingga setelah grafik partisipasi dihasilkan, pengambilan sampel akan dilakukan berdasarkan hasil grafik partisipasi per individu yang menyatakan lima kelas sebagaimana klaster partisipasi per RW yakni sangat aktif, aktif, cukup aktif, malas, dan sangat malas. Dan semua output hasil perhitungan dan penyajian akan grafik partisipasi akan dicantumkan dalam sistem informasi noto deso sebagai salah satu metode agar portofolio keberjalanan kegiatan noto deso di Kelurahan Kutoharjo dapat disebarluaskan dengan mudah. Adapun proses perhitungan klaster partisipasi individu dan pembuatan tampilan sistem informasi noto deso dapat di simak pada (Lampiran 1.10 - 1.18). Setelah tahap analisis data sekunder selesai untuk menghasilkan grafik partisipasi, dimulailah tahap survey lapangan sebagai metode untuk melakukan observasi terhadap masyarakat dalam melaksanakan program Noto Deso. Adapun proses survey lapangan dengan penggunaan metode quisioner digunakan untuk melakukan observasi secara menyeluruh akan kondisi masyarakat Kelurahan Kutoharjo dan untuk menghasilkan variabel penelitian sesuai dengan sasaran penelitian yang telah disusun sebelumnya yakni sebagai berikut:
1. Identifikasi variabel penelitian karakteristik individu 2. Identifikasi variabel penelitian rasa kebersamaan 3. Identifikasi variabel penelitian tingkat partisipasi Dengan menggunakan ketiga variabel penelitian di atas, peneliti akan melakukan proses analisis korelasi (bivariate correlation) antar variabel untuk membuktikan pengaruh antara rasa kebersamaan masyarakat terhadap tingkat partisipasi di dalam program PLP-BK (Noto Deso). Tiga variabel penelitian tersebut merupakan hasil penggambaran secara spesifik yang dilakukan berdasarkan pertanyaan11
12
pertanyaan quisioner yang diajukan kepada setiap responden di kelima klaster keikutsertaan peserta dalam program. Adapun spesifikasi tiga variabel penelitian tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan quisioner yang disortir sebagai penggambaran variabel penelitian ialah sebagai berikut: Variabel karakteristik individu Merupakan gambaran ciri-ciri atau karakter responden secara individual yang dilihat berdasarkan pertanyaan quisioner akan: a. Berapa umur responden b. Berapa rata-rata penghasilan responden per bulan c. Apakah responden termasuk kedalam kepengurusan perangkat desa d. Seberapakah waktu yang responden sisihkan untuk mengikuti kegiatan Noto Deso e. Ketertarikan responden terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan di Kelurahan Kutoharjo f. Seberapa lama tahun responden telah menetap di Kelurahan Kutoharjo Variabel rasa kebersamaan masyarakat Merupakan gambaran ciri-ciri atau karakter responden akan rasa kebersamaan, kekeluargaan yang tumbuh antar sesama warga yang dilihat berdasarkan pertanyaan quisioner akan: a. Alasan responden mengikuti kegiatan Noto Deso b. Frekuensi silaturahim responden terhadap warga lainnya dalam satu RT c. Iuran warga per minggun yang responden berikan berdasarkan loyalitas nya Variabel tingkat partisipasi masyarakat Merupakan gambaran ciri-ciri atau karakter responden akan keikutsertaan dalam program, yang dilihat berdasarkan grafik partisipasi warga dalam sistem informasi Noto Deso. Ketiga variabel terpilih dalam penelitian yang telah dihasilkan berdasarkan survey hingga proses sortir quisioner merupakan variabel yang akan diproses melalui tahapan korelasi dengan spesifikasi metode bivariate correlation. Dengan alat analisis korelasi, diharapkan akan terbentuk sebuah kesesuaian terutama pengaruh antara variabel rasa kebersamaan dan variabel tingkat partisipasi. Adapun variabel karakteristik individu digunakan untuk melihat bagaimana kondisi perorangan warga Kelurahan Kutoharjo terhadap kedua variabel utama yakni rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa tahap analisis korelasi antara karakteristik individu dengan rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel rasa kebersamaan maupun tingkat partisipasi layak untuk digunakan dalam tahap korelasi selanjutnya terutama dalam membuktikan pengaruh antara rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi masyarakat di dalam program PLP-BK atau Noto Deso. Adapun analisis korelasi yang dilakukan akan mengacu kepada standar signifikansi uji yakni 0,01 atau 0,05 sesuai dengan angka signifikansi yang dihasilkan serta standar nilai koefisien korelasi yang bernilai plus (+) atau minus (-) sebagai penanda hubungan korelasi antar dua variabel penelitian yang diuji dalam uji bivariate correlation.
12
13
1.8.3 Kebutuhan dan Teknik Pengumpulan Data 1.8.3.1 Kebutuhan Data Dalam mencapai tujuan penelitian, langkah selanjutnya ialah merinci kebutuhan akan data yang akan digunakan dalam pelaksanaan analisis. Data merupakan instrumen yang menggambarkan mengenai kondisi dan karakteristik obyek yang diteliti. Data sangat dibutuhkan oleh peneliti dengan tujuan membuktikan dan menjawab pertanyaan penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dalam bentuk kualitatif atau narasi, yang didapatkan dari pelaksanaan quisioner maupun observasi lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data yang didapatkan dari berbagai macam sumber terutama instansi kerja kelurahan terkait. Kebutuhan data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada (Tabel 1.2) dibawah ini: Tabel 1.2 Tabel Kebutuhan Data Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
Jenis Data
Bentuk Data
No
Sasaran
Manfaat Analisis
Data
1
identifikasi kualitas produk perencanaan yang dihasilkan warga dalam program Noto Deso (PLP-BK) melalui Analisis Produk Perencanaan
Mengetahui tingkat keaktifan warga dalam melaksanakan program PLP-BK di Kelurahan Kutoharjo
Data rekap PS dan RPLP Kelurahan Kutoharjo
2
identifikasi keaktifan warga dalam program PLP-BK dengan bantuan Analisis Sistem Informasi Noto Deso
Mengetahui tingkat keaktifan warga dalam melaksanakan program PLP-BK di Kelurahan Kutoharjo
Data rekap absen warga dalam mengikuti pertemuan
Membuktikan hubungan karakteristik individu terhadap rasa kebersamaan masyarakat dan tingkat partisipasi
mengetahui kondisi keikutsertaan warga akan program PLP-BK berdasarkan data primer yang didapatkan dengan cara quisioner dan observasi
Data hasil survey quisioner dan observasi berdasarkan klaster kerajinan warga
Primer
Data Tertulis
Membuktikan pengaruh rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi dalam melaksanakan program PLP-BK
Melakukan uji korelasi antara variabel rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi dengan tujuan untuk melihat pengaruh antara rasa kebersamaan terhadap partisipasi warga
Data hasil survey quisioner dan observasi baik secara individual maupun komunitas
Primer
Data Tertulis
3
4
13
Sumber
Sekunder
Data Tertulis dan Gambar
BKM Kelurahan
Sekunder
Data Tertulis dan pembuatan sistem info
BKM Kelurahan
Hasil quisioner dan observasi terhadap warga berdasarkan klaster yang ditentukan Hasil quisioner dan observasi terhadap warga berdasarkan klaster yang ditentukan
14
1.8.3.2 Teknik Pengumpulan Data Secara umum dapat dikatakan bahwa sumber data tersebar secara seimbang baik data primer maupun sekunder, sehingga proses akuisisi data harus melalui tahapan yang sistematis agar kevalidan dan ketepatan data dapat dimaksimalkan. Proses pengumpulan data dibagi menjadi dua langkah yakni tahapan pra survey dan tahapan survey utama. Tahap Pra Survey Merupakan tahapan yang dilaksanakan agar survey utama dapat berjalan dengan baik dan efisien. Adapun beberapa yang dilakukan dalam tahapan pra survey ialah kegiatan yang berkaitan dengan identifikasi karakeristik awal yang dibagi atas beberapa pembahasan yakni: o
Persiapan rancangan pelaksanaan survey yang terdiri dari penyusunan rancangan kebutuhan data, jadwal pelaksanaan survey awal, serta penetapan waktu survey utama, penyusunan draft quisioner serta rancangan observasi guna mendapatkan gambaran dan karakteristik warga di Kelurahan Kutoharjo
o
Survey awal dilakukan untuk mengidentifikasi semua hal dasar terkait kondisi lingkungan dan fenomena yang terjadi di lapangan. Adapun target yang telah diharapkan dapat tercapai dalam survey awal ialah sebagai berikut:
Mendapatkan data-data sekunder yang akan dipakai dalam analisis penelitian seperti data rekap PS, data rekap RPLP, data absen kegiatan PLP-BK.
Menentukan wilayah fisik dari klaster kerajinan warga yang telah ditentukan untuk mempermudah melakukan survey quisioner dan observasi terhadap masyarakat Kelurahan Kutoharjo
o
Penyusunan dokumen – dokumen penting atau surat – surat yang akan digunakan dalam proses birokrasi perizinan survei ataupun pengumpulan data termasuk terhadap perizinan instansi – instansi terkait disamping menyiapkan alat – alat yang akan dibutuhkan dalam proses pengumpulan data.
Tahap Survey Utama Terbagi atas proses pengumpulan data primer dan sekunder serta penentuan titik detail klaster tingkat kerajinan warga secara lebih akurat guna mempermudah peneliti dalam menentukan orang individu maupun komunitas yang hendak dilakukan quisioner terhadapnya. Berikut penjelasan tahapan per data yang diambil. o
Teknik pengumpulan data primer terbagi menjadi dua metode yakni:
Quesioner Kerlinger (2000 : 780) menyatakan bahwa quesioner adalah alat atau instrumen yang didalamnya memuat pertanyaan atau butir untuk direspon oleh individu yang dapat diajukan sebagi bandingan terhadap wawancara. Sedangkan menurut Kartono (1996 :
14
15
217) menyatakan bahwa kuesioner adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum dengan cara mengedarkan formulir atau daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban tertulis seperlunya.
Observasi Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Kartono, 2005 :30). Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi aktivitas masyarakat dalam mengikuti pelaksanaan program PLP-BK, dan mengidentifikasi kondisi sarana prasarana permukiman sebagai basis analisis yang akan dilakukan.
o
Teknik pengumpulan data sekunder yakni dengan cara survei instansional, yaitu mendapatkan data yang diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian. Survei ini dilakukan dengan metode telaah dokumen setelah data yang diperlukan penyusun.
1.8.4 Teknik Sampling Penelitian Dalam menetapkan jumlah sampel dan quesioner pada prinsipnya tidak ada peraturan yang ketat secara mutlak menentukan berapa jumlah sampel tersebut yang akan diambil dari suatu populasi (Kartono, 1996). Adapun jumlah sampel dalam studi menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Madyana A.M (1999: 127), yaitu:
N x Z 2 x 0,25 n (N .1)d 2 .{Z 2 x 0,25} keterangan: n = besar sampel yang disyaratkan N= jumlah populasi total (total warga yang mengikuti program di Kelurahan Kutoharjo) d = tingkat presisi/ reabilitas = 10 % = 0,1 Z = nilai Z pada tabel d = 0,1 yaitu 1,6449
Dalam studi ini, nilai derajat kecermatan yang diambil adalah sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan studi sebesar 90%. Selanjutnya untuk penetapan jumlah sampel adalah sebagai berikut.
300 x (1,6449) 2 x 0,25 n (300 .1)(0,1) 2 {(1,6449) 2 x 0,25} = 100 ≈ 100 orang sampel, artinya setiap klaster akan diambil sebanyak 20 orang sampel.
15
16
Dengan menggunakan jumlah sampel sebanyak 100 orang maka penelitian untuk melihat rasa kebersamaan yang tumbuh ditengah masyarakat Kelurahan Kutoharjo dapat dilakukan dengan pemilihan teknik sampling yang sesuai dengan karakteristik sampel yang akan diambil, maka dalam penelitian ini menggunakan jenis pengambilan sampel dengan tipe Convinient Sampling. Adapun gambaran secara singkat mengenai proses teknik sampling penelitian dijelaskan dalam (Gambar 1.4) berikut :
Gambar 1.4 Alur Penentuan Populasi Sampel Penelitian Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
1.8.5 Populasi Sampling Penelitian Penelitian dalam melihat hubungan rasa kebersamaan masyarakat terhadap keinginan mereka untuk berpartisipasi dalam program PLP-BK akan menggunakan teknik Convinient Sampling, dimana pengambilan sampel dengan teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan jenis Purposive Sampling. Definisi dari Convinient Sampling adalah pengambilan sampel yang akan diambil atau dipilih dengan pertimbangan kemudahan peneliti dari setiap kumpulan data yang telah jelas dan sangat detail keberadaannya (Sampling Procedures, 2009). Hal ini disebabkan telah terumuskan dengan baik akan data absen yang menunjukan data perorangan di setiap kelurahan yang melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat PLP-BK sehingga dapat ditentukan klaster kerajinan warga yang juga berfungsi sebagai teknik populasi sampling dan berguna sebagai landasan awal pengambilan data primer. Klaster populasi sampling sebagaimana yang telah dijelaskan diatas terbagi atas lima klaster utama (yang diubah namanya agar memudahkan penelitian) terdiri dari: o
Klaster partisipasi sangat aktif
o
Klaster partisipasi aktif
o
Klaster partisipasi cukup aktif
o
Klaster partisipasi rendah
o
Klaster partisipasi sangat rendah
16
17
Dari kelima klaster yang ditentukan diharapkan pembagian sampel dengan pembagian merata disetiap klasternya setiap sebanyak 20 orang sampel. Sehingga metode quisioner yang diterapkan akan tepat guna dan observasi lapangan dapat dipermudah.
Gambar 1.5 Populasi Sampel Penelitian (Klaster Partisipasi Warga) Kelurahan Kutoharjo Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
Keterangan : 1. Setiap klaster memiliki 20 Sampel yang akan diambil 1.8.6 Pengolahan Data Dalam mengelola data yang diperoleh dengan metode quisioner, peneliti harus menggunakan beberapa langkah agar data respons yang didapatkan tidak bias dan tepat guna. Sesuai dengan pengertiannya quisioner atau (Self-Administered Questionnaire) merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden (Soehartono, 2004). Penggunaan teknik quisioner harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan responden agar setiap pertanyaan yang diajukan akan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Penelitian dalam melihat pengaruh rasa kebersamaan warga untuk mengikuti program PLP-BK akan lebih banyak menggunakan tipe pertanyaan tertutup yang digunakan sebagai metode pengisian quisioner agar data-data yang berupa respons dan jawaban warga tidak mengalami dinamisasi yang terlalu besar dan akan memudahkan proses pengolahan data dalam penelitian ini. Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam mengelola data jawaban quisioner ialah sebagai berikut: 1.8.6.1 Penentuan Variabel Individu dan Komunitas Dengan melihat pembagian jumlah populasi sampel pada (Gambar 1.5) diatas maka setiap klaster partisipasi warga akan memiliki jenis responden yang spesifik yakni responden individual yang akan menjelaskan berbagai keterangan seperti tingkat pendidikan warga, tingkat pendapatan dan tingkat kepuasan warga akan sarana prasarana permukiman, dan anima masyarakat akan program PLP-BK serta variabel komunitas yang akan menjelaskan perihal keterikatan akan komunitas dan keterbutuhan akan komunitas individual tersebut.
17
18
1.8.6.2 Kuantifikasi Data Merupakan langkah lanjutan setelah penentuan dua variabel dan proses pengumpulan data melalui quisioner dan observasi lapangan selesai, yakni dengan melakukan proses kuantifikasi hasil jawaban yang diberikan setiap orang yang menjadi objek penelitian, sesuai dengan pembagian variabel diatas maka proses kuantifikasi data terbagi menjadi dua yakni sebagai berikut: Variabel Individu Sesuai dengan proses kuantifikasi yang dilakukan berdasarkan dua variabel, khusus untuk variabel individu proses kuantifikasi quisioner lebih ditekankan pada penyajian pertanyaan quisioner yang lebih menekankan kepada data yang ingin didapatkan seperti tingkat pendidikan individual, tingkat pendapatan individual, dan tingkat kepuasan akan sarana dan prasarana permukiman yang terdapat di Kelurahan Kutoharjo. Adapun penilaian kuantifikasi yang akan dilakukan terhadap responden terbagi menjadi empat poin yakni: Poin 4 untuk sangat baik Poin 3 untuk baik Poin 2 untuk biasa Poin 1 untuk kurang Poin-poin ini adalah penilaian yang akan diberikan terhadap berbagai pertanyaan yang disajikan melalui quisioner yang dibuat untuk responden dengan variabel individual, sehingga pada akhir survey quisioner, proses analisis korelasi akan lebih mudah dan tidak bias. Variabel Komunitas Sama halnya dengan variabel individu, proses kuantifikasi variabel komunitas akan dinilai berdasarkan penyajian pertanyaan quisioner dengan penilaian berbasis empat poin, pertanyaan yang diajukan di quisioner untuk variabel komunitas terdiri dari lima buah pertanyaan, adapun hal yang hendak diketahui dalam survey quisioner variabel komunitas adalah tingkat keterikatan akan sebuah komunitas dan tingkat keterbutuhan warga akan keberadaan komunitas.
1.8.7 Proses Pengolahan Data Dengan Metode Correlation Setelah data didapatkan dari hasil survey quisioner, data akan mengalami proses pengolahan dengan metode analisis Correlation. Dengan penggunaan metode pengolahan korelasi, dua variabel yakni individu dan komunitas akan mengalami proses tabulasi dan perbandingan dengan tabel statistik untuk menguji validitas data hasil olahan. Dari output pengolahan data, diharapkan muncul sebuah pembuktian secara logis akan pengaruh rasa kebersamaan, yang didapatkan berdasarkan variabel komunitas, serta keterikatannya dengan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program PLP-BK yang datanya didapatkan dari variabel individual (quisioner).
18
19
1.8.8 Penyajian Data Hasil olahan data yang dilakukan perlu ditampilkan secara representatif dan informatif. Dalam hal ini bahwa data yang disampaikan mudah dipahami dan juga baik untuk diperhatikan. Dalam hal ini penyajian data yang dilakukan perlu perhatikan tentang alur deskriptif untuk narasi data yang sertai dengan tabel, grafik, gambar maupun peta yang mudah dipahami dan proporsional sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini grafik yang disajikan harus sesuai dengan informasi yang ingin disajikan. Sedangkan, untuk peta yang disampaikan sebaiknya merupakan peta terbaru dan telah di crosscheck di lapangan. Setelah mengetahui keberadaan hubungan antara dua jebis variabel yang diteliti dengan metode kuantitatif (Correlation) proses selanjutnya adalah untuk memaparkan data hasil olahan dengan cara teknik analisis kualitatif deskriptif.
Gambar 1.6 Kerangka Analisis Penelitian Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
19
20
1.9 Sistematika Pembahasan Pembahasan Tugas Akhir dengan judul Pengaruh Rasa Kebersamaan Terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat Di Dalam Program Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK), dibagi kedalam lima bagian yang berkaitan satu dengan lainnya, yang merupakan dasar penulisan proposal penelitian ini dengan sistematika pembahasan seperti berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab I secara keseluruhan terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan studi, sasaran studi, ruang lingkup materi dan wilayah studi, kerangka pikir studi, posisi penelitian, keaslian penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II
KAJIAN
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
MELALUI
SUDUT
PANDANG LITERATUR Bab II secara keseluruhan berfungsi sebagai bahan referensi dan pembanding dalam
melakukan
identfifikasi
serta
pembahasan
berdasarkan
literatur
perencanaan. Bagian ini akan menguraikan literatur terkait dengan pengembangan masyarakat dan metode-metode yang dipakai dalam implementasi perencanaan yang dilakukan. BAB III
GAMBARAN
UMUM
PENGARUH
RASA
KEBERSAMAAN
MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI Bagian ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran umum Kecamatan Kaliwungu dan Kelurahan Kutoharjo khususnya terkait dengan program peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang dilakukan disana, serta pihak pihak yang terlibat di dalamnya. Selain itu diuraikan pula gambaran mengenai penerapan program-programnya secara ringkas di Kelurahan Kutoharjo. BAB IV
PENGARUH
RASA
KEBERSAMAAN
TERHADAP
TINGKAT
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PLP-BK Pada bagian ini diuraikan secara mendetail mengenai analisis yang dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh. Analisis yang dilakukan terdiri dari Analisis Produk Perencanaan, Analisis Sistem Informasi Noto Deso, Analisis Kelas Individu, serta Analisis Kelas Komunitas BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Menguraikan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas
20