UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA PENGEMBANGAN AREA D DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG
TUGAS AKHIR
YELLA RISA LESTARI L2D009059
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG JULI 2013
UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA PENGEMBANGAN AREA D DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
YELLA RISA LESTARI L2D009059
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG JULI 2013 ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini diajukan oleh : NAMA
: Yella Risa Lestari
NIM
: L2D009059
Jurusan
: Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas
: Teknik
Judul Proposal
: Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
TIM PENGUJI
Pembimbing
: Ir. Nurini, MT
( ……………………………)
Penguji I
: Ir. Fitri Yusman, MSP
( ……………………………)
Penguji II
: Ir. Djoko Suwandono, MSP
( ……………………………)
Semarang, 19 Juli 2013 Mengetahui, Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Dr.-Ing. Asnawi, ST iii
NIP. 19710724 199702 1 001
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Akhir yang berjudul, “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang” ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NAMA
: Yella Risa Lestari
NIM
: L2D009059
Tanda Tangan
: ......................................
Tanggal
: 19 Juli 2013
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: Yella Risa Lestari
NIM
: L2D009059
Jurusan
: Perencanaan Wilayah & Kota
Fakultas
: Teknik
Jenis Karya : Tugas Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/ Non-eksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalih media/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal
:
Juli 2013
Yang menyatakan
Yella Risa Lestari
v
ABSTRAK
Pembangunan di kota-kota besar yang semakin lama semakin berkembang lebih mengutamakan pada pembangunan ruang terbangun yang tidak diimbangi dengan ruang terbuka. Dalam pembangunan, harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yaitu dengan penyediaan ruang terbuka. Ruang terbuka sendiri memiliki proporsi sebesar 30% dari pembangunan dalam suatu kawasan.. Semakin sedikitnya ruang terbuka dalam suatu kawasan, maka semakin berkurangnya tempat yang tersedia bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai tempat interaksi. Berkurangnya ketersediaan tempat interaksi tersebut dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Semarang adalah normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat. Selain di fungsikan sebagai ruang terbuka hijau, normalisasi sungai tersebut juga bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang selama ini terjadi, serta sebagai sarana rekreatif bagi publik dan juga sebagai daerah inspeksi pengamanan daerah aliran Sungai Banjir Kanal. Dalam normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat, juga terdapat pembangunan river amenity atau area kenyamanan yang terbagi menjadi 7 area. Meskipun proyek Banjir Kanal Barat belum selesai secara total, namun sudah banyak masyarakat yang datang dan memanfaatkan lokasi tersebut sebagai ruang terbuka publik. Salah satu area yang sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah area D yang difungsikan sebagai kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga & rekreasi. Meskipun proyek belum selesai dan masyarakat sudah mulai banyak yang mengunjungi, maka perlu mengeidentifikasi mengenai kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang. Melalui penelitian ini, akan menjawab pertanyaan “Bagaimana hubungan kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang?” Guna menjawab pertanyaan penelitian tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang teknik pengumpulan datanya melalui kuesioner, observasi dan wawancara dengan respondennya yaitu pengunjung area D Banjir Kanal Barat Semarang, tokoh masyarakat, dan instansi terkait, sedangkan pengumpulan data sekunder dengan survei instansi dan kajian literatur. Alat analisis yang digunakan adalah analisis crosstab. Adapun tahapan analisis yang dilakukan berupa mengidentifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik yang terdiri dari komponen fisik, aktivitas, dan makna, mengidentifikasi karakteristik pengunjung area D yang terdiri dari karakteristik sosial-ekonomi dan pola kunjungan, mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas, menganalisis kualitas ruang terbuka publik, menganalisis tingkat kenyamanan pengunjung ruang publik, yang kemudian menganalisis hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Output penelitian berupa temuan hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yaitu area D dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Hasil analisis crosstab menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung cukup erat dan saling berkaitan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka publik yang berkualitas merupakan ruang terbuka publik yang mampu memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya, dan juga semakin tingginya tingkat kenyamanan pengunjung, maka semakin berkualitas pula ruang terbuka publik tersebut. Kata Kunci: Normalisasi Sungai, Kualitas Ruang Publik, Tingkat Kenyamanan Pengunjung
vi
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur
kehadirat
Tuhan
Yang
Mahakuasa
yang
telah
berkenan
menganugerahkan kesempatan sehingga laporan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D Di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang” dapat diselesaikan oleh penyusun. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk menjawab penelitian mengenai hubungan kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang. Area D merupakan salah satu area kenyamanan yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Proyek pembangunan ini berjalan dari Bulan Oktober 2009 hingga Bulan November 2013. Area D dipilih menjadi wilayah penelitian karena di area ini aktivitas yang dilakukan lebih beragam dibanding area lain, sehingga penyusun dapat mengidentifikasi dan menganalisis mengenai kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung, dimana aktivitas menjadi salah satu aspek yang berpengaruh. Selain itu, fasilitas di area D juga cukup banyak seperti panggung terbuka, bendungan, dan jembatan yang kebanyakan orang menyebutnya jembatan suramadu. Area D dapat menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Semarang, karena dengan adanya pembangunan area D maka dapat menjadi tempat wisata yang gratis dan tidak perlu mengeluarkan biaya dan juga dapat menghilangkan kesan kumuh yang selalu melekat pada bantaran sungai. Pembangunan area D saat ini belum selesai dilakukan, oleh karena itu diperlukan studi lanjut yang membahas mengenai kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung, agar laporan tugas akhir ini dapat tersusun sempurna sesuai dengan perkembangan wilayah penelitian. Pada
kesempatan
ini
penyusun
mengucapkan
terima
kasih
kepada
semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, kritik, saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan laporan tugas akhir ini di kemudian hari. Akhirnya penyusun berharap dengan disusunnya laporan tugas akhir ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengembangkan area D dan juga berguna bagi pembaca.
Semarang, Juli 2013 Penyusun
1
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga dengan izin dan kelancaran yang diberikan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D Di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang”. Penyusun ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah berperan penting dalam proses penyusunan tugas akhir ini, yaitu: 1. Orang tua, kakak, adik dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, perhatian dan dukungan, serta kasih sayang yang tidak ternilai dan tidak tergantikan; 2. Bapak Dr. -Ing. Asnawi Manaf, ST selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro; 3. Ibu Ir.Nurini, MT selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, arahan, kritik, pencerahan dan pembelajaran yang sangat berarti; 4. Bapak Ir.Fitri Yusman, MSP selaku dosen penguji I yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan penelitian ini; 5. Bapak Ir. Djoko Suwandono, MSP selaku dosen penguji II yang juga memberikan masukan demi kesempurnaan penelitian ini; 6. Seluruh dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang telah mengajar saya sehingga banyak ilmu yang diterima guna menyelesaikan penelitian ini; 7. Mukhammad Munirul Aziz yang telah memberikan semangat, bantuan, dan dukungan moril; 8. Semua teman Planologi UNDIP Angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu per satu; 9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan penelitian ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, Juli 2013 Penyusun
2
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................. xvi
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1 1.1
Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................................................4
1.3
Tujuan dan Sasaran .................................................................................................5 1.3.1
Tujuan ......................................................................................................5
1.3.2
Sasaran .....................................................................................................5
1.4
Manfaat Penelitian ..................................................................................................5
1.5
Ruang Lingkup........................................................................................................6 1.5.1
Ruang Lingkup Wilayah ..........................................................................6
1.5.2
Ruang Lingkup Materi.............................................................................8
1.6
Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ................................9
1.7
Keaslian Penelitian..................................................................................................9
1.8
Kerangka Pikir ......................................................................................................11
1.9
Metode Penelitian ................................................................................................12 1.9.1 Pendekatan Penelitian .............................................................................. 12 1.9.2 Obyek Penelitian ...................................................................................... 12 1.9.3 Proses Penelitian ...................................................................................... 13
1.10
Definisi Operasional ...........................................................................................13
1.11
Kebutuhan Data Penelitian ..................................................................................14
1.12
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................17
1.13
Teknik Sampling .................................................................................................19 1.13.1 Teknik Sampling Insidental ....................................................................19 1.13.2 Purposive Sampling ................................................................................20
1.14
Teknik Pengolahan Data .....................................................................................20
1.15
Analisis Data .........................................................................................................21
3
1.15.1 Teknik Analisis .......................................................................................22 1.15.2 Kerangka Analisis ..................................................................................25 1.16
BAB II
Sistematika Pembahasan .......................................................................................26
KAJIAN LITERATUR HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DAN TINGKAT KENYAMANAN PADA PENGEMBANGAN AREA D DI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG .....................................................................27 2.1
2.2
Ruang Publik .......................................................................................................27 2.1.1
Pengertian Ruang Publik ........................................................................27
2.1.2
Tipologi Ruang Publik ...........................................................................27
2.1.3
Kriteria Ruang Publik .............................................................................34
2.1.4
Fasilitas dalam Ruang Publik .................................................................35
2.1.5
Kualitas Ruang Publik ............................................................................48
2.1.6
Komponen Pembentuk Identitas Ruang Publik ......................................49
Bantaran Sungai Sebagai Ruang Terbuka Publik ................................................49 2.2.1
Sungai .....................................................................................................50
2.2.2
Normalisasi Sungai .................................................................................51
2.2.3
Waterfront ..............................................................................................52
2.3
River Amenity .....................................................................................................53
2.4
Karakteristik Pengunjung ....................................................................................55
2.5
Sintesa Literatur ...................................................................................................56
2.6
Variabel Penelitian ..............................................................................................58
BAB III GAMBARAN UMUM AREA KENYAMANAN PADA KAWASAN BANJIR KANAL BARAT SEMARANG .....................................................................................60 3.1
Gambaran umum Kondisi Lapangan dan Proyek NormalisasiBanjir Kanal Barat60
3.2
Sejarah Normalisasi Banjir Kanal Barat ................................................................63
3.3
Gambaran Umum Wilayah Studi ..........................................................................63 3.3.1
Kondisi Area D .........................................................................................65
3.3.2
Kondisi Fasilitas di Area D ......................................................................70
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA PENGEMBANGAN AREA D DI BANJIR KANAL BARAT ........................................................................................74 4.1
Identifikasi Karakteristik Pengunjung ..................................................................74
4
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.1.1
Karakteristik Sosial-Ekonomi .............................................................75
4.1.2
Karakteristik Pola Kunjungan .............................................................78
Identifikasi Komponen Pembentuk Identitas Ruang Terbuka Publik .................83 4.2.1
Fisik .....................................................................................................83
4.2.2
Aktivitas ..............................................................................................86
4.2.3
Makna ..................................................................................................89
Identifikasi Kelengkapan dan Kondisi Fasilitas di Area D .................................90 4.3.1
Jalur Pemandu .....................................................................................90
4.3.2
Street Furniture ....................................................................................92
4.3.3
Jalur Pedestrian ...................................................................................97
4.3.4
Pintu Masuk ........................................................................................98
4.3.5
Areal Parkir .........................................................................................99
4.3.6
Fasilitas Penunjang Keamanan ..........................................................100
Analisis Kualitas Ruang Terbuka Publik ...........................................................101 4.4.1
Kualitas Fungsional ...........................................................................102
4.4.2
Kualitas Visual ..................................................................................105
4.4.3
Kualitas Lingkungan .........................................................................107
Analisis Tingkat Kenyamanan Pengunjung ......................................................109 4.5.1
Sirkulasi .............................................................................................109
4.5.2
Tempat Peneduh ................................................................................112
4.5.3
Kebisingan .........................................................................................113
4.5.4
Aroma ................................................................................................114
4.5.5
Keamanan ..........................................................................................115
4.5.6
Kebersihan .........................................................................................116
4.5.7
Keindahan .........................................................................................117
Analisis Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan
Pengunjung pada Pengembangan Area D di Banjir Kanal Barat .....................................118 4.6.1
Analisis Hubungan antara Kualitas Fungsional Area D dengan Tingkat
Kenyamanan Pengunjung .....................................................................................119 4.6.2
Analisis Hubungan antara Kualitas Visual Area D dengan Tingkat
Kenyamanan Pengunjung .....................................................................................126 4.6.3
Analisis Hubungan antara Kualitas Lingkungan Area D dengan Tingkat
Kenyamanan Pengunjung .....................................................................................130
5
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................................................135 5.1
Kesimpulan ...........................................................................................................135
5.2
Rekomendasi .........................................................................................................136
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
TABEL I.1
Keaslian Penelitian..................................................................................................9
TABEL I.2
Kebutuhan Data ..................................................................................................15
TABEL I.3
Form Observasi Wilayah Amatan .......................................................................17
TABEL I.4
Infromasi yang Ingin Diperoleh ..........................................................................20
TABEL I.5
Variabel yang Digunakan dalam Analisis Crosstab ..............................................23
TABEL II.1
Karakteristik Jalur Pedestrian .............................................................................40
TABEL II.2
Persyaratan Tanaman Berdasarkan Fungsinya ....................................................45
TABEL II.3
Ringkasan Kajian Literatur .................................................................................56
TABEL II.4
Variabel Penelitian ..............................................................................................58
TABEL IV.1
Output Analisis Hubungan Kualitas Fungsional dengan Tingkat Kenyamanan
Pengunjung Area D .........................................................................................................................119 TABEL IV.2
Output Analisis Hubungan Kualitas Visual dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Area D .............................................................................................126
TABEL IV.3
Output Analisis Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Tingkat Kenyamanan
Pengunjung Area D .........................................................................................................................130
7
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1
Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ................................9
GAMBAR 1.2
Kerangka Pikir ....................................................................................................11
GAMBAR 1.3
Kerangka Analisis ...............................................................................................25
GAMBAR 2.1
Taman Nasional Gunung Leuser...........................................................................28
GAMBAR 2.2
Beach Road Solar Tower Foster ...........................................................................28
GAMBAR 2.3
Ruang Terbuka Hijau Taman Rukun Warga.........................................................28
GAMBAR 2.4
Ruang Terbuka Hijau Taman Rukun Tetangga ....................................................29
GAMBAR 2.5
Simpang Lima Semarang ......................................................................................29
GAMBAR 2.6
Taman Menteri Supeno Semarang ........................................................................30
GAMBAR 2.7
Tugu Muda Semarang ...........................................................................................30
GAMBAR 2.8
Pasar Johar Semarang ...........................................................................................30
GAMBAR 2.9
Jalan sebagai Ruang Publik...................................................................................31
GAMBAR 2.10 Playground di Hudson Spring Park .......................................................................31 GAMBAR 2.11 Jalan Pahlawan sebagai Ruang Komunitas ...........................................................32 GAMBAR 2.12 Jalur Hijau .............................................................................................................32 GAMBAR 2.13 Atrium ...................................................................................................................32 GAMBAR 2.14 Neighborhood Space .............................................................................................33 GAMBAR 2.15 Waterfront Park Portland ......................................................................................33 GAMBAR 2.16 Prinsip Perencanaan Tangga .................................................................................37 GAMBAR 2.17 Dimensi Standar Ramp .......................................................................................38 GAMBAR 2.18 Lampu Penerangan ..............................................................................................46 GAMBAR 2.19 Tempat Duduk ....................................................................................................47 GAMBAR 2.20 Tempat Sampah ..................................................................................................47 GAMBAR 2.21 Pagar Pengaman ...................................................................................................48 GAMBAR 2.22 Canal Partner LLC ...............................................................................................50 GAMBAR 2.23 Mill Creek ...........................................................................................................50 GAMBAR 2.24 Brock Valley Nature Trail ...................................................................................51 GAMBAR 2.25 Iklim dalam Elemen Kenyamanan ......................................................................54 GAMBAR 2.26 Kebisingan dalam Elemen Kenyamanan ............................................................54 GAMBAR 2.27 Aroma dalam Elemen Kenyamanan ...................................................................54 GAMBAR 3.1
Denah Pekerjaan Perbaikan Banjir Kanal Barat/Kali Garang .............................60
GAMBAR 3.2
Area Kenyamanan Sungai .....................................................................................61
8
GAMBAR 3.3
Rehabilitasi Bendungan Simongan .....................................................................62
GAMBAR 3.4
Jogging Track .......................................................................................................62
GAMBAR 3.5
Panggung Terbuka ...............................................................................................62
GAMBAR 3.6
Area D Kenyamanan Sungai ................................................................................64
GAMBAR 3.7
Lokasi Area D ......................................................................................................65
GAMBAR 3.8
Kondisi Fisik Area D ...........................................................................................65
GAMBAR 3.9
View di Area D .....................................................................................................66
GAMBAR 3.10 Aktivitas pada Pagi, Sore, dan Malam Hari .........................................................66 GAMBAR 3.11 Jenis Aktivitas .....................................................................................................67 GAMBAR 3.12 Jenis Dagangan ...................................................................................................67 GAMBAR 3.13 Lomba Mewarnai pada Acara Hari Air Nasional ...............................................68 GAMBAR 3.14 Peringatan Hari Air Nasional ..............................................................................68 GAMBAR 3.15 Stand-Stand Pengisi Acara Hari Air Nasional ....................................................69 GAMBAR 3.16 Kondisi Parkir di Hari Air Nasional ...................................................................69 GAMBAR 3.17 Nonton Bareng Liga Inggris di Banjir Kanal Barat ..............................................70 GAMBAR 3.18 Jalur Pedestrian atau Jogging Track ....................................................................70 GAMBAR 3.19 Panggung Terbuka ..............................................................................................71 GAMBAR 3.20 Pintu Masuk ........................................................................................................71 GAMBAR 3.21 Areal Parkir .........................................................................................................72 GAMBAR 3.22 Tempat Sampah ..................................................................................................72 GAMBAR 3.23 Fasilitas Peneduh ................................................................................................72 GAMBAR 3.24 Kondisi Jalur Refleksi, Tempat Duduk, dan Lampu Penerangan .......................73 GAMBAR 3.25 Pembatas di Area D ............................................................................................73 GAMBAR 4.1
Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Jenis Kelamin ...............................75
GAMBAR 4.2
Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Kelompok Usia .............................75
GAMBAR 4.3
Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Tempat Tinggal Pengunjung ........76
GAMBAR 4.4
Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Jenis Pekerjaan .............................77
GAMBAR 4.5
Tujuan Kunjungan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu.............78
GAMBAR 4.6
Tujuan Kunjungan ..............................................................................................79
GAMBAR 4.7
Frekuensi Kunjungan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ......80
GAMBAR 4.8
Teman Perjalanan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ............80
GAMBAR 4.9
Lama Waktu Kunjungan Pengunjung Berdasarkan Pembagian Waktu ...............81
GAMBAR 4.10 Cara Melakukan Perjalanan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...................................................................................................................82 GAMBAR 4.11 Komponen Fisik Pembentuk Identitas Area D ....................................................84
9
GAMBAR 4.12 Lingkungan Sekitar Area D ................................................................................85 GAMBAR 4.13 Aktivitas Penting di Area D .................................................................................86 GAMBAR 4.14 Aktivitas Pilihan di Area D ..................................................................................87 GAMBAR 4.15 Aktivitas Sosial di Area D ...................................................................................88 GAMBAR 4.16 Aktivitas di Area D ...............................................................................................88 GAMBAR 4.17 Rambu di Area D ................................................................................................91 GAMBAR 4.18 Kondisi Tangga di Area D ..................................................................................92 GAMBAR 4.19 Kursi Taman di Area D ........................................................................................92 GAMBAR 4.20 Kondisi Lampu Penerangan di Area D ................................................................93 GAMBAR 4.21 Kondisi Tempat Sampah di Area D ....................................................................94 GAMBAR 4.22 Kondisi Vegetasi di Area D .................................................................................95 GAMBAR 4.23 Tanaman Peneduh dan Penyerap Kebisingan di Area D ......................................96 GAMBAR 4.24 Tanaman Pemecah Angin dan Pembatas Pandang di Area D ..............................96 GAMBAR 4.25 Kondisi Jalur Pedestrian di Area D ......................................................................98 GAMBAR 4.26 Kondisi Pintu Masuk di Area D ..........................................................................99 GAMBAR 4.27 Kondisi Areal Parkir di Area D ..........................................................................100 GAMBAR 4.28 Pagar Pembatas di Area D .................................................................................101 GAMBAR 4.29 Drainase sebagai Pembatas di Area D ...............................................................101 GAMBAR 4.30 Pendapat Pengunjung Mengenai Jalur Pedestrian Berdasarkan Pembagian Waktu ..................................................................................................................103 GAMBAR 4.31 Areal Parkir Pengunjung Berdasarkan Pembagian Waktu ................................104 GAMBAR 4.32 Pendapat Pengunjung Mengenai Keberadaan Pedagang Berdasarkan Pembagian Waktu .................................................................................................................106 GAMBAR 4.33 Pendapat Pengunjung Mengenai Penghijauan di Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ..............................................................................................107 GAMBAR 4.34 Pendapat Pengunjung Mengenai Pengelolaan dan Perawatan di Area D Berdasarkan Pembagian Waktu .........................................................................108 GAMBAR 4.35 Pendapat Pengunjung Mengenai Jalur Pedestrian di Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ..........................................................................................................................109 GAMBAR 4.36 Jalur Pejalan Kaki yang Dijadikan Tempat Berjualan dan Parkir .......................110 GAMBAR 4.37 Jalur Pejalan Kaki yang Sesuai dengan Fungsinya ............................................110 GAMBAR 4.38 Pintu Masuk Area D ...........................................................................................111 GAMBAR 4.39 Pendapat Pengunjung Mengenai Pintu Masuk Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ..............................................................................................112 GAMBAR 4.40 Pendapat Pengunjung Mengenai Tempat Peneduh Area D Berdasarkan
10
Pembagian Waktu ...............................................................................................113 GAMBAR 4.41 Pendapat Pengunjung Mengenai Tingkat Kebisingan Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...............................................................................................113 GAMBAR 4.42 Pendapat Pengunjung Mengenai Aroma Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...............................................................................................111 GAMBAR 4.43 Pendapat Pengunjung Mengenai Keamanan Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...............................................................................................116 GAMBAR 4.44 Jumlah Pengunjung yang Berpendapat Mengenai Kebersihan Area D ..............116 GAMBAR 4.45 Sampah Berserakan di Area D .........................................................................117 GAMBAR 4.46 Jumlah Pengunjung yang Berpendapat Mengenai Keindahan di Area D ...........118
11
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A FORM KUESIONER LAMPIRAN B REKAPAN HASIL KUESIONER LAMPIRAN C HASIL WAWANCARA LAMPIRAN D HASIL ANALISIS CROSSTAB LAMPIRAN E LEMBAR ASISTENSI
12
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Ruang terbuka publik merupakan ruang wadah aktivitas sosial yang melayani dan juga
mempengaruhi kehidupan masyarakat kota. Ruang terbuka juga merupakan wadah dari kegiatan fungsional maupun aktivitas ritual yang mempertemukan sekelompok masyarakat dalam rutinitas normal kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan periodik (Carr,1992). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya. Ruang terbuka merupakan elemen penting dalam perancangan kawasan yang memperhatikan estetika lingkungan. Selain itu, ruang terbuka juga sebagai penyeimbang dalam pembangunan di suatu kawasan. Fungsi ruang terbuka berkitan dengan kebutuhan masyarakat, dimana ruang terbuka memenuhi kebutuhan yang menunjang segala aktivitas. Kebutuhan yang dimaksud seperti yang terdapat dalam buku karya Mohammad Danisworo yang berjudul “Perancangan Urban”, antara lain:
Kebutuhan cahaya matahari dan sirkulasi udara
Kebutuhan kesan persepektif dan vista pada pemandangan kota
Kebutuhan rekreasi dan komunikasi sosial
Kebutuhan keseimbangan ekosistem
Kebutuhan penghubung suatu tempat dengan tempat yang lain
Pada pembangunan saat ini kurang memperhatikan ketersediaan ruang terbuka yang dijadikan sebagai ruang publik. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya ketersedian tempat berinteraksi antar masyarakat yang berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat. Ruang terbuka publik tidak hanya berbentuk taman, melainkan dapat berbentuk lapangan, pasar, playground, bantaran sungai dan sebagainya. Ruang terbuka publik yang terdapat di bantaran sungai biasanya tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka, melainkan sebagai pengendali banjir. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 2011, sungai merupakan alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air didalamnya, mulai dari hulu sampai muara dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sungai sebagai
13
sumber air memiliki fungsi yang penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan juga berfungsi sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan pembangunan nasional. Sungai memiliki fungsi ekonomi, yaitu sebagai konsumsi dan kebutuhan berbagai aktivitas seperti industri, perdagangan dan jasa,pertanian dan wisata yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Melihat fungsi sungai yang tidak kecil dalam kehidupan, maka perlu dilakukannya pengaturan sungai yang meliputi perlindungan, pengembangan, pengunjungan dan pengendalian sungai dari segala bentuk pencemaran yang mengakibatkan tidak berfungsinya kembali sungai yang tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya. Pengaturan sungai tersebut juga dapat mengatasi banjir. Salah satu bentuk pengaturan sungai untuk mengatasi banjir adalah normalisasi sungai. Normalisasi sungai merupakan upaya untuk menciptakan kondisi sungai dengan lebar dan kedalaman tertentu, sehingga mampu mengalirkan air dan tidak terjadi luapan dari sungai tesebut. Kegiatan yang dilakukan dalam normalisasi sungai berupa pembersihan sungai dari endapan lumpur dan memperdalam agar kapasitas sungai dalam menampung air dapat meningkat. Permasalahan banjir juga merupakan permasalahan utama yang terjadi di Kota Semarang. Banjir yang terjadi pada dasarnya disebabkan oleh faktor antroposentrik, faktor alam, dan faktor teknis. Faktor antroposentrik adalah aktivitas dan perilaku manusia yang lebih cenderung mengakibatkan luasan banjir semakin meningkatnya. Beberapa faktor antroposentrik yang juga merupakan faktor non teknis penyebab banjir pada kota Semarang, yaitu pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, misalnya terjadinya perubahan tata guna lahan pada daerah-daerah lindung seperti daerah perbukitan dan daerah pegunungan sehingga menimbulkan problem peningkatan run-off dan banjir kiriman. Permasalahan banjir di Kota semarang sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda, yang pada jaman itu pemerintah kolonial Belanda membangun Banjir Kanal Barat dan Timur serta beberapa drainase, saluran dan kolam retesi. Namun perkembangan perkotaan di Kota Semarang tidak diiringi dengan keberadaan fasilitas pengendali banjir dan rob sehingga banjir dan rob tidak dapat dihindarkan (Bappeda Semarang). Kondisi Kali Garang (Banjir Kanal Barat) memiliki sedimentasi dengan jumlah yang cukup besar. Pada tahun 1990, sedimentasi yang semakin parah mengakibatkan Banjir Kanal Barat tidak mampu menampung debit air. Hal ini menyebabkan, penampang sungai tidak mampu mengalirkan debit banjir periode 50 tahun sekitar 740 m3/detik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 1992-1993 disusun masterplan pengembangan drainase perkotaan Kota Semarang. Oleh karena itu, dilakukannya normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat dengan kegiatan pengerukan dan pelebaran dasar Kali Garang sepanjang 9,2 km. Normalisasi Banjir Kanal Barat bertujuan untuk: 1. mengurangi banjir dan kerusakan genangan banjir di sepanjang Sungai / Garang Barat,
14
2. mengembangkan sumber daya air untuk penggunaan kota di Kota Semarang dan untuk mengurangi kerusakan genangan di daerah pusat utara Kota Semarang; 3. meningkatkan kondisi lingkungan di sepanjang sungai dan daerah perkotaan dan kondisi kehidupan penduduk di wilayah proyek normalisasi. Selain dilakukan proyek normalisasi pada permukaan aliran sungai, juga diimbangi dengan penataan di bantaran sungai di tahun berikutnya, namun, pada saat itu belum tersedianya wadah bagi masyarakat untuk memanfaatkan area tersebut sebagai area rekreasi yang nyaman. Pada tahun 2012, mulai dilakukannya penataan DAS Banjir Kanal Barat yang terfokus pada area untuk rekreasi masyarakat. Berdasarkan data dari BPDAS Djratun Seruna Jawa Tengah, proyek penataan Banjir Kanal Barat ini bernama proyek kenyaman sungai (River Amenity) yang terbagi menjadi 7 area mulai dari Tugu Suharto hingga Marina di Laut Jawa. Pembangunan area kenyamanan sungai ini bertujuan agar dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk dapat berekreasi di pinggir kanal dengan layak. Selain itu dengan adanya area kenyamanan di Sungai Banjir Kanal Barat, maka dapat dijadikan potensi wisata yang dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mengunjungi dan memanfaatkan area kenyamanan sebagai ruang terbuka publik. Area D merupakan salah satu area kenyamanan yang terdapat di Sungai Banjir Kanal Barat yang letaknya di sepanjang Sungai Banjir Kanal Barat dari Jalan Siliwangi hingga Bendungan Simongan. Area D juga merupakan area yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat baik di sekitar Sungai Banjir Kanal Barat maupun dari jarak yang jauh dengan tujuan yang beragam, seperti rekreasi, bermain ,berdagang, dan sebagainya. Pembangunan area kenyamanan sungai di area D berupa penyediaan ruang publik berupa jalur pedestrian, panggung terbuka, dan fasilitas olahraga dan rekreasi. Area D juga tergolong pembangunan yang baru dan hampir selesai dilaksanakan, sehingga pemanfaatannya belum optimal. Oleh karena itu, dapat dioptimalkan dengan optimalisasi potensi dari fasilitas yang dimiliki seperti adanya panggung terbuka yang saat ini telah dimanfaatkan untuk acara seperti nonton bareng, senam, dan Hari Air Nasional. Selain dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada, ruang terbuka publik juga memperhatikan
kenyamanan bagi pengunjungnya. Untuk mengukur tingkat kenyamanan
pengunjungnya juga perlu mengetahui karakteristik pengunjung berupa karakteristik sosialekonomi dan pola kunjungannya, mengkaji kualitas ruang publiknya agar sesuai dengan kriteria ruang publik yang dapat menampung aktivitas dan meningkatkan kenyamanan pengunjung ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang. Area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat merupakan area pengembangan dengan kategori kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga dan rekreasi. Sebagai langkah
15
perancangan kawasan khususnya ruang terbuka publik, maka diperlukan penelitian yang mengidentifikasi kualitas ruang publik yang memperhatikan aspek kenyamanan, kriteria dan komponen kualitas ruang terbuka publik agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukannya peningkatan pengembangan ruang publik dalam penataan Banjir Kanal Barat Semarang yang memperhatikan tingkat kenyamanan pengunjung. 1.2
Rumusan Masalah Pembangunan area kenyamanan di Banjir Kanal Barat salah satunya sebagai wujud
penyediaan ruang terbuka publik yang mampu menampung aktivitas interaksi sosial didalamnya. Banjir Kanal Barat juga termasuk tipologi ruang publik berupa waterfront yang dikembangkan menjadi river amenity. Banjir Kanal Barat memiliki keunikan, khususnya dalam ruang publik karena biasanya ruang publik berbentuk taman. Permasalahan yang biasanya terjadi dalam ruang publik adalah keterbatasan fungsi fasilitas dan kualitas ruang publik yang dapat mengurangi tingkat kenyamanan bagi pengunjung ruang publik. Adapun permasalahan yang muncul pada area kenyamanan Banjir Kanal Barat, antara lain: 1. Kebutuhan ruang terbuka publik di kawasan sekitar Banjir Kanal Barat; Kelurahan Bulustalan dan Kelurahan Cabean dan Bojong Salaman yang terletak di barat dan timur kawasan Banjir Kanal Barat merupakan kawasan permukiman padat yang tidak memiliki ruang terbuka untuk dijadikan sebagai ruang publik. Dengan tidak adanya ruang terbuka publik, maka tidak tersedia pula tempat interaksi antara masyarakat sekitar, padahal merupakan kawasan permukiman padat yang sudah jelas memiliki penduduk yang cukup banyak. 2. Permasalahan aspek fisik pada area kenyamanan di Banjir Kanal Barat; Permasalahan aspek fisik yang terjadi berupa kurangnya ketersediaan tempat parkir, sehingga menggunakan pedestrian sebagai lahan parkir. Selain itu, banyaknya limbah yang dibuang melalui Kali Garang dan Kali Banjir Kanal Barat yang membuat kualitas air sungai lambat laun semakin menurun. Hal tersebut dapat mempengaruhi potensi air sungai untuk dioptimalkan sebagai area rekreasi yang dapat mengurangi kebersihan dalam area tersebut. Selain itu, tidak jelasnya aksesibilitas untuk memasuki area kenyamanan pada kawasan Banjir Kanal Barat. 3. Permasalahan pada aspek kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik; Permasalahan aspek kenyamanan yang terjadi yaitu pada sirkulasi dimana terdapat penggunaan sirkulasi untuk kepentingan yang berbeda berupa pedestrian yang digunakan sebagai tempat parkir motor dan tempat berjualan, dan keamanan, dimana sebelum adanya petugas keamanan atau tukang parkir, area ini cukup rawan karena terjadi pemalakan,
16
bahkan hingga pembunuhan. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengunjung yang mengunjungi area ini. Berdasarkan permasalahan diatas, maka muncul suatu pertanyaan penelitian (reserach question), yaitu: “Bagaimana hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang?”
1.3
Tujuan dan Sasaran
1.3.1
Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas
ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang. 1.3.2
Sasaran Guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran yang akan dicapai
adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik yang terdiri dari fisik, aktivitas, dan makna; 2. Mengidentifikasi karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D di Banjir Kanal Barat; 3. Mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas dalam pemanfaatan ruang di area kenyamanan; 4. Menganalisis kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan; 5. Menganalisis tingkat kenyamanan pengunjung ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat;
6. Menganalisis hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada
Pemerintah dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas ruang publik yang memperhatikan tingkat kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi pengunjung yang menggunakan ruang terbuka publik agar dapat mengetahui fungsi Banjir kanal Barat sebagai ruang terbuka publik.
17
1.5
Ruang Lingkup
1.5.1
Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah sepanjang ruas Banjir Kanal Barat dari
Jembatan Siliwangi hingga Bendungan Simongan yang terletak di perbatasan Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan dengan Kelurahan Cabean dan Bojong Salaman di Kecamatan Semarang Barat. Proyek yang dilakukan di wilayah penelitian belum selesai dan masih tahap penyelesaian. Proyek tersebut akan selesai pada bulan November 2013. Adapun batas wilayah studinya yaitu: Utara
: Jembatan Siliwangi, Area C Proyek Kenyamanan Sungai
Timur
: Permukiman Kelurahan Bulustalan
Selatan
: Bendungan Simongan
Barat
: Permukiman Kelurahan Cabean dan Bojong Salaman
Pemilihan wilayah studi tersebut, didasarkan pada pembangunan area kenyamanan di Banjir Kanal Barat. Area kenyamanan tersebut dibangun menjadi beberapa area, yaitu area A yang bertujuan untuk permukiman baru dan kelestarian tempat bersejarah, area B yang bertujuan untuk olahraga dan rekreasi, area C yang bertujuan untuk wahana air baru dan komunikasi & rekreasi, area D yang bertujuan untuk kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga & rekreasi, area E yang bertujuan untuk kelestarian lingkungan sungai, dan olahraga & rekreasi, area F yang bertujuan untuk kelestarian lingkungan sungai dan komunikasi & rekreasi, serta area G yang bertujuan untuk kelestarian tempat bersejarah dan permukiman lokal. Dari 7 area tersebut yang menjadi wilayah studi adalah area D karena aktivitas yang terjadi selama pembangunan area kenyamanan Banjir Kanal Barat, dimana aktivitas di area D lebih beragam dan pengunjung yang mengunjungi area D lebih banyak dibandingkan dengan area lainnya. Selain itu, kategori pembangunan area D adalah sebagai lansekap sungai, kelestarian tempat bersejarah, olahraga dan rekreasi. Hal ini menarik untuk diteliti, karena untuk mengetahui kualitas ruang terbuka publik yang dapat menampung aktivitas, apakah dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya atau tidak.
18
19
1.5.2
Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kualitas ruang terbuka
publik terhadap pembangunan area kenyamanan di Banjir Kanal Barat Semarang, dimana pengunjung ruang terbuka publik di area kenyamanan menjadi fokus utama dalam kajian kualitas ruang terbuka publik. Adapun kedalaman penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: Analisis karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat. Data yang dicari adalah karakteristik sosial-ekonomi berupa jenis kelamin, usia pengunjung, daerah asal, dan status pekerjaan pengunjung. Selain itu, juga terdapat karakteristik pola kunjungan yang terdiri dari tujuan kunjungan, frekuensi kunjungan, teman perjalanan, lama waktu kunjungan, waktu berkunjung, dan cara melakukan perjalanan. Data tersebut didapatkan dari observasi langsung ke sepanjang area D dan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung yang menjadi respondennya. Keluaran yang diharapkan adalah dapat mengetahui karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat. Analisis komponen pembentuk identitas ruang publik yang terdiri dari fisik, aktivitas, dan makna. Data yang dicari berupa kondisi fisik, karakteristik aktivitas serta makna yang terjadi di wilayah studi. Data tersebut diperoleh dari observasi langsung dengan melihat jenis aktivitas apa saja yang terdapat di pembangunan area kenyamanan. Keluaran yang diharapkan adalah mengetahui karakteristik aktivitas yang terjadi. Analisis tingkat kenyamanan pengunjung. Materi ini berisi tentang elemen-elemen yang mempengaruhi kenyamanan pengunjung, berupa sirkulasi, iklim, kebisingan, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan. Data yang dicari adalah persepsi tiap pengunjung mengenai kenyamanan di area D Banjir Kanal Barat. Analisis kualitas ruang terbuka publik. Materi ini berisi kualitas ruang terbuka public yang terdiri dari kualitas fungsional, kualitas visual, dan kualitas lingkungan. Data tersebut diperoleh dari observasi langsung. Keluaran yang diharapkan adalah dapat mengetahui komponen-komponen apa yang dapat meningkatkan kualitas ruang terbuka publik. Analisis kualitas ruang publik yang dikaitkan dengan tingkat kenyamanan pengunjung dalam area kenyamanan. Materi ini berisi tentang kualitas ruang terbuka publik yang diidentifikasi serta dikaji mengenai kriteria dan kualitas ruang publik. Dari data-data yang telah diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis. Keluaran yang diharapkan adalah dapat mengetahui hubungan kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat.
20
1.6
Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota Posisi penelitian dalam disiplin ilmu perencanaan wilayah dan kota dalam penelitian kajian
kualitas ruang terbuka publik pada area kenyamanan di Banjir Kanal Barat termasuk dalam lingkup perancangan kota atau urban design. Adapun posisi penelitian dalam disiplin ilmu perencanaan wilayah dan kota dapat dilihat pada gambar berikut: Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan Wilayah
Perencanaan Kota
Karakteristik Pengunjung
River Amenity (tingkat kenyamanan)
River Amenity (tingkat kenyamanan)
Perancangan Kota
Karakteristik Sosial
Ruang Terbuka Publik
Karakteristik Pola Kunjungan
Kriteria Ruang Publik
Kualitas Ruang Publik
Kriteria Umum dalam Kelengkapan Fasilitas Publik
Kualitas Ruang Terbuka Publik yang Memperhatikan Aspek Kenyamanan Masyarakat Sumber: Analisis Peneliti, 2013
GAMBAR 1.1 POSISI PENELITIAN DALAM ILMU PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
1.7
Keaslian Penelitian TABEL I.1 KEASLIAN PENELITIAN
No. 1.
Nama Peneliti Dini Haryanti, ST
Judul Penelitian Kajian Pola pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang
Lokasi, Tahun Penelitian Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang, 2008
Tujuan
Metode
Hasil Penelitian
Mengkaji mengenai kecenderungan pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan sebagai dasar dalam arah pengembangan ruangruang terbuka publik di
Kualitatif deskriptif dan metode kualitatif rasionalistik
kajian mengenai kecenderungan pemanfaatanpemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Bundaran Simpang Lima untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan
21
No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Lokasi, Tahun Penelitian
Tujuan
Metode
Kawasan Bundaran Simpang Lima
2.
Katiti Wulansari
3
Wili Rendanikusuma
4
Yella Risa Lestari
Karakteristik Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Canal Saint-Martin, Paris untuk Aktivitas Masyarakat Pengaruh Penataan Bantaran Sungai Bau-Bau Terhadap Pola Hunian Masyarakat di Kelurahan Tomba dan Bataraguru Kota Bau-Bau
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pembangunan Area D di Banjir Kanal Barat Semarang
Hasil Penelitian sebagai dasar dalam arah pengembangan ruang-ruang terbuka publik Kawasan Bundaran Simpang Lima karakteristik pemanfaatan ruang tepi sungai di canal SaintMartin, Paris, Perancis untuk aktivitas manusia.
Sepanjang Canal SaintMartin, Paris, Perancis, 2012
Untuk mengetahui karakteristik pemanfaatan ruang tepi sungai di canal Saint-Martin, Paris, Perancis untuk aktivitas manusia.
Kuantitatif dan teknik kualitatif deskriptif
kawasan perumahan yang ada di bantaran Sungai BauBau di Kelurahan Tomba dan Bataraguru Kota Bau-Bau Propinsi Sulawesi Tenggara Area Kenyamanan D pada Pengembangan Banjir Kanal Barat, Semarang, 2013
Untuk mengetahui pengaruh penataan bantaran Sungai Bau-Bau terhadap pola hunian masyarakat di Kelurahan Tomba dan Bataraguru Kota Bau-Bau Propinsi Sulawesi Tenggara
Kuantitatif dan teknik analisis statistik deskriptif
Pengaruh program penataan bantaran sungai Bau-Bau yang dilaksanakam oleh Pemerintah kota BauBau dalam perubahan kualitas lingkungan pada masyarakat yang tinggal di Kelurahan Tomba dan Bataraguru
Untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang
Kuantitatif
Hubungan kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pembangunan area D Banjir Kanal Barat Semarang
Sumber: Analisis Peneliti, 2013
22
1.8
Kerangka Pikir Banjir dan peningkatan jumlah sedimentasi Banjir Kanal Barat Semarang Penataan sungai dan bantaran sungai
Pembangunan River Amenity (Area Kenyamanan Sungai)
Normalisasi Sungai
Area D: jembatan SiliwangiBendungan Simongan
Menampung aktivitas manusia dan sebagai wadah interaksi sosial antar manusia, serta menjadi tempat wisata
Latar Belakang
Pembangunan Area Kenyamanan Sungai dengan penyediaan ruang terbuka publik berupa jalur pedestrian, panggung terbuka, dan fasilitas olaharaga dan rekreasi
Kurangnya penyediaan fasilitas pendukung dan penunjang keamanan yang mempengaruhi kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik
Kurangnya penyediaan fasilitas yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung ruang terbuka publik yang dapat mempengaruhi kualitas ruang terbuka publik di area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang
Perumusan Masalah
“Bagaimana hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang?”
Reserach Question
Mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang
Tujuan
Identifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik
Identifikasi karakteristik pengunjung Banjr Kanal Barat
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis Deskriptif Kuantitatif Identifikasi tingkat kenyamanan pengunjung ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat
Identifikasi kriteria dan kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis Crosstab
Analisis
Sumber:Analisis Peneliti, 2013
GAMBAR 1.2 KERANGKA PIKIR
Mengetahui bentuk kualitas dan kriteria ruang terbuka publik yang yang sesuai dengan kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang Kesimpulan dan rekomendasi mengenai hubungan antara kualitas 23 tingkat kenyamanan ruang terbuka publik yang sesuai dengan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang
Output
1.9
Metode Penelitian
1.9.1
Pendekatan Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas ruang terbuka publik
dengan tingkat kenyamanan pengguna pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menggunakan teori-teori yang ada untuk diuji sesuai dengan permasalahan dan kondisi empiris. Menurut Creswell & John W (1994:153) penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif meliputi tahap pengujian suatu teori, pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian yang muncul dari teori, mengoperasionalkan konsep atau variabel, dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel tersebut sehingga menghasilkan kesimpulan dan saran dari penelitian. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Dalam penggunaan instrumen tersebut dapat mengguanan variabel-variabel penelitian yang berfungsi untuk mengukur suatu kondisi empiris atau permasalahan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan ini harus tepat dan dapat merepresentasikan sampel dari suatu populasi (Cresswell, 1994). 1.9.2
Obyek Penelitian Dalam penelitian mengenai hubungan kualitas ruang dengan tingkat kenyamanan pengguna
pada pembangunan Area D di Banjir Kanal Barat Semarang, memiliki obyek penelitian yang terdiri dari tempat penelitian, materi penelitian, dan pelaku penelitian. Adapun penjabaran dari obyek penelitian tersebut, antara lain:
Tempat penelitian yang akan dilakukan yaitu di kawasan Banjir Kanal Barat Semarang. Fokus tempat penelitian disesuaikan dengan tema yang diangkat, yaitu pada pembangunan area kenyamanan sungai yang digunakan sebagai ruang terbuka publik, yaitu area D pada pengembangan kawasan Banjir Kanal Barat.
Materi penelitian yang akan diangkat terdiri dari mengidentifikasi karakteristik pengunjung Banjir Kanal Barat, mengidentifikasi aktivitas dan fasilitas didalamnya, mengidentifikasi kriteria dan kualitas ruang terbuka publik, yang kemudian dikaitkan dengan tingkat kenyamanan pengguna di area D Banjir Kanal Barat. Terakhir melakukan kesimpulan dan rekomendasi terhadap hasil penelitian. Obyek penelitian terdiri dari orang-orang yang terlibat dalam proses penelitian, diantaranya adalah pengunjung area D kawasan Banjir Kanal Barat, petugas keamanan atau tukang parkir, serta instansi terkait pengembangan kawasan.
24
1.9.3
Proses Penelitian Pertanyaan penelitian akan menjadi bahan orientasi dalam menentukan fokus utama
penelitian yang isinya berdasarkan kondisi fisik, kualitas ruang terbuka publik, dan tingkat kenyamanan pengunjung. Untuk mencapai fokus utama penelitian maka terdapat tahapan dalam penelitian yang isinya adalah: 1. Tahapan Persiapan Tahapan awal dari persiapan adalah permasalahan yang terjadi terkait dengan hubungan kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang. Dari pengidentifikasian permasalahan tersebut maka dapat ditarik suatu pertanyaan penelitian yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dilakukannya penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian, maka dapat melakukan studi literatur, sehingga mendapatkan landasan teori untuk melakukan penelitian. Landasan teori tersebut membahas mengenai kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung, yang selanjutnya akan dikaitkan. Dari landasan teori tersebut, dapat menentukan variabel apa saja yang akan digunakan, yang kemudian dapat menentukan kebutuhan data dan teknik pengumpulan data. 2. Tahapan Pengumpulan Data Tahapan pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dapat dilakukan dengan penentuan lingkup data yang dibutuhkan, penetapan lokasi survey, penyusunan form observasi, form wawancara, form kuesioner dengan responden. Kemudian data yang dikumpulkan diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, wawancara yang telah disusun serta observasi langsung ke lapangan. 3. Tahapan Pengolahan Data Tahapan pengolahan data dilakukan untuk mengumpulkan, memilih, dan menyajikan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini 4. Tahapanan Analisis Data Data yang telah diolah kemudian dianalisis. Analisis yang akan dilakukan mengacu pada kerangka analisis yang telah disusun dan berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. 5. Kesimpulan Hasil Penelitian Dari beberapa tahapan yang telah dilakukan, maka dilakukaan penarikan kesimpulan terhadap hasil dari kegiatan yang dilakukan. 1.10
Definisi Operasional Definisi operasional merupakan unsur dalam penelitian yang menunjukkan cara untuk
mengukur suatu variabel. Definis operasional bertujuan untuk memberikan batasan maupun 25
pemahaman yang sama agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam penelitian. Substansi dalam penelitian ini terdiri dari:
Hubungan Hubungan dapat diartikan sebagai kesinambungan yang terjadi antara dua objek, dimana keeratan antar objek tersebut dapat diukur dengan indikator dari tiap obyek. Hubungan dalam penelitian ini fokus pada ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung area D di banjir Kanal Barat.
Kualitas Ruang Terbuka Publik Kualitas ruang publik memiliki komponen yang digunakan sebagai acuan dalam menilai suatu kualitas ruang terbuka publik. Kualitas ruang publik terdiri dari kualitas fungsional, kualitas visual, dan kualitas lingkungan.
Tingkat kenyamanan pengunjunag area D kawasan Banjir Kanal Barat Tingkat kenyamanan pengunjung dapat diukur dengan menggunakan indikator yang terdiri dari sirkulasi, iklim, kebisingan, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan. Berdasarkan pada definisi-definisi operasional di atas, maka penelitian ini merupakan studi
yang mengkaitkan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Pembahasan mengenai data-data penelitian yang digunakan, akan terkait dengan definisi-definisi di atas. 1.11
Kebutuhan Data Penelitian Kebutuhan data penelitian disusun untuk mempermudah dalam penyusunan penelitian,
dimana data penelitian merupakan suatu elemen dasar yang sangat penting dan harus ada dalam setiap penelitian. Kebutuhan data juga dapat membantu dalam pelaksanaan survey primer dan sekunder agar data yang didapatkan lebih tersusun secara sistematis dan terarah. Berdasarkan variabel yang telah disusun, kebutuhan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
26
Tujuan
Mengetahui karakteristik ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pembangunan area D di Banjir Kanal Barat Semarang
Sasaran Identifikasi karakteristik pengunjung Banjir Kanal Barat
Identifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik
Identifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas dalam pemanfaatan ruang di area kenyamanan Identifikasi kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan
TABEL I.2 KEBUTUHAN DATA Analisis Variabel Kebutuhan Data Data Metode Pengumpulan Data Bentuk Data Area Deskriptif Karakteristik sosial dan Survey Kuesioner Penyebaran kenyamanan pola kunjungan kuantitatif data primer (Pengunjung) hasil sungai dalam pengunjung kuesioner pengembang an kawasan Banjir Kanal Barat Kondisi fisik, Jenis aktivitas yang Deskriptif Survey Observasi Foto/gambar aktivitas, dan dilakukan kuantitatif data primer Wawancara Penyebaran makna ruang Kondisi vegetasi, dan hasil publik kualitas estetika wawancara Dampak pengembangan Penyebaran area D hasil kuesioner Kondisi fisik Kondisi street furniture Deskriptif Survey Observasi Foto/gambar fasilitas kuantitatif data primer Kuesioner dan fasilitas pendukung Pernyataan ruang terbuka (pengunjung) hasil publik kuesioner
Kualitas fisik, visual dan lingkungan ruang terbuka publik
Kondisi pedestrian dan aksesibilitas Pengelolaan ruang terbuka publik
Deskriptif Survey kuantitatif data primer Survey data sekunder
27
Observasi Wawancara Studi literatur
Foto/gambar Pernyataan hasil wawancara Dokumen
Tahun Data 2013
Output Mengetahui karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat
2013
Mengetahui komponen yang berpengaruh dalam pembentukan ruang publik
2013
Mengetahui kelengkapan dankondisi eksisting fasilitas
2013
Mengetahui kualitas ruang terbuka publik dalam pengembangan kawasan Banjir Kanal Barat
Tujuan
Sasaran
Identifikasi tingkat kenyamanan pengguna ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat Identifikasi hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengguna area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang
Variabel
Kebutuhan Data
Faktor-faktor Kondisi sirkulasi, iklim, yang bising, aroma, keamanan, mempengaru kebersihan, dan keindahan hi tingkat kenyamanan
Karakteristik ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik
Hasil dari identifikasi kelengkapan fasilitas Hasil dari identifikasi kualitas ruang terbuka publik Hasil dari identifikasi tingkat kenyamanan
Analisis Data
Metode Pengumpulan Data
Deskriptif Survey kuantitatif data primer Survey data sekunder
Analisis Survey faktor data primer Survey data sekunder
Sumber: Analisis Peneliti, 2013
28
Bentuk Data
Tahun Data
Output
Observasi Kuesioner (pengunjung) Studi literatur
Foto/gambar Pernyataan hasil wawancara Dokumen
2013
Mengetahui tingkat kenyamanan pengunjung area D Banjir Kanal Barat
Studi literatur
Dokumen
2013
Mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung
1.12
Teknik Pengumpulan Data Dalam tahapan pengumpulan data, terdiri dari 3 kategori, yaitu teknik pengumpulan data,
kebutuhan data, dan kompilasi data.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara, serta teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan survey instansi dan kajian literatur. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, adalah sebagai berikut: -
Teknik pengumpulan data primer Teknik pengumpulan data primer merupakan kegiatan pengumpulan data yang bersifat memberikan data dan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui observasi, kuesioner (angket), dan interview (wawancara) (Sugiyono, 2012:137-146). a. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2008: 145). Observasi yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati obyek penelitian, antara lain: Aktivitas yang dilakukan dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat Kondisi fisik dan fasilitas yang tersedia dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat Kualitas ruang publik dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat Kriteria umum dalam kelengkapan fasilitas publik Adapun alat yang digunakan untuk melakukan observasi adalah kamera digital untuk memvisualisasikan obyek amatan, alat tulis, dan form observasi. Untuk lebih jelasnya mengenai form observasi, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. TABEL I.3 FORM OBSERVASI WILAYAH PENELITIAN
Wilayah Amatan Area D pada kawasan Banjir Kanal Barat Semarang
Variabel Amatan
Objek Amatan
Aktivitas yang Jenis aktivitas yang dilakukan dalam area D dilakukan dalam area kawasan Banjir Kanal Barat D Fasilitas dan ketersediaan ruang yang dapat menampung aktivitas tersebut Kondisi fisik dan Kelengkapan fasilitas yang tersedia fasilitas yang tersedia Kondisi fisik dari fasilitas tersebut
29
Instrumen Check list (form observasi) alat tulis kamera Check list (form
Wilayah Amatan
Variabel Amatan
Objek Amatan
Kualitas ruang publik Point-point dalam kualitas ruang publik, meliputi: ruang khusus, pedestrian, aksesibilitas, kerapihan dan kenyamanan, manajemen kota, dan ragam visual Kriteria umum dala tampak yang menarik (visual interest), kelengkapan fasilitas kejelasan dan kenikmatan, ketajaman (faktor publik pemandangan, karakter, serta pencapaiannya), point of interest, estetika
Instrumen observasi) alat tulis kamera Check list (form observasi) alat tulis kamera Check list (form observasi) alat tulis kamera
Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2013
b. Kuesioner (angket) Menurut Sugiyono (2012), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner menjadi teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan dikukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Adapun responden dalam pembagian kuesioner penelitian ini adalah pengunjung area D dalam kawasan Banjir Kanal Barat. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner bersifat tertutup namun tidak membatasi jawaban dari obyek penelitian dan membebaskan obyek untuk mengungkapkan jawabannya. c. Interview (wawancara) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, yang biasanya dilakukan jika ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Wawancara juga digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Data wawancara dalam penelitian ini hanya bersifat melengkapi data hasil kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tokoh masyarakat sekitar kawasan Banjir Kanal Barat untuk mengetahui dampak yang dialami masyarakat sekitar dengan adanya ruang terbuka publik di lingkungan mereka. Adapun perangkat yang digunakan dalam melakukan wawancara antara lain form wawancara, alat tulis, dan alat perekam. -
Teknik pengumpulan data sekunder Teknik pengumpulan data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung terhadap wilayah studi. Pengumpulan data sekunder
30
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kajian literatur dan survey instansi. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini, antara lain: a. Kajian Literatur Literatur merupakan acuan dan landasan dari apa yang akan diteliti dan digunakan sebagai pemahaman dasar mengenai obyek dasar dari penelitian. Lietartur yang terkait dengan kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung berasal dari buku, jurnal, dokumen resmi, web resmi, dan sebagainya. b. Survey Instansi Selain kajian literatur, pengumpulan data sekunder juga dilakukan dengan survey ke instansi yang terkait. 1.13
Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan objek yang akan di
wawancarai dan diberikan kuesioner guna mendapatkan data dan informasi yang diperlukan yang terkait dengan kondisi eksisting wilayah studi. Teknik sampling ini bertujuan untuk mempelajari sesuatu yang terdapat dalam populasi tanpa mempelajari semua yang ada dalam populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Namun, dalam pengambilan sampel harus benar-benar representatif. Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental dan purposive sampling. 1.13.1 Teknik Sampling Insidental Teknik sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Pemilihan teknik sampling insidental dalam penelitian ini, berdasarkan pada obyek penelitian yaitu pengunjung area D Banjir Kanal Barat, dimana obyek penelitian tersebut tidak memiliki kriteriakriteria khusus untuk dijadikan sebagai sampel, serta memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai pengunjung area D Banjir Kanal Barat. Dalam melakukan teknik sampling ini, peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih kasus-kasus yang representatif dari populasi. Dalam penelitian ini, jumlah sampel ditetapkan berdasarkan waktu dilakukannya aktivitas, 50 pengunjung di hari libur (weekend) dan 50 pengunjung di hari kerja berdasarkan waktu kunjungan yaitu pagi, siang sampai sore dan malam hari. Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 100 sampel. Penentuan jumlah sampel sebanyak 100 responden berdasarkan pada jumlah pengunjung yang di area D, dimana pada saat hari libur atau akhir pekan, jumlah pengunjung mencapai 300, sehingga dengan
31
mengambil sampel sebanyak 100 responden, dapat mewakili dari semua pengunjung yang mengunjungi area D. Selain ditentukan berdasarkan waktu aktivitas, jumlah sampel juga dikategorikan berdasarkan usia, yaitu usia dibawah 17 tahun, 18-25 tahun, dan diatas 25 tahun, yang kemudian disebar disepanjang area D. 1.13.2 Purposive Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini selain insidental sampling adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik sampling yang digunakan dalam teknik wawancara. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D 2008: 85). Oleh karena itu, narasumber yang menjadi sasaran dalam penelitian ini ditekankan pada pihak tertentu. Adapun kriteria bagi informan yaitu pihak-pihak yang mengetahui kondisi lingkungan area D: Instansi pemerintahan yaitu Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Tokoh masyarakat yang memiliki peran dalam pengelolaan area D Unit sampel yang diambil disesuaikan dengan criteria-kriteria tertentu berdasarkan informasi yang ingin diperoleh dapat dilihat pada table dibawah ini. TABEL I.4 INFORMASI YANG INGIN DIPEROLEH No. 1.
2.
Nara Sumber Informasi Instansi pemerintahan yaitu Balai Besar Wilayah Tujuan normalisasi sungai dan pembangunan area kenyamanan Sungai Pemali Juana Permasalahan dalam pembangunan area kenyamanan Pengelolaan dan perawatan area kenyamanan Keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan merawat area kenyamanan Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas ruang publik Tokoh masyarakat yang memiliki peran dalam Pengelolaan dan perawatan area D Struktur organisasi dalam pengelolaan dan pengelolaan area D perawatan area D
Sumber: Analisis Peneliti, 2013
1.14
Teknik Pengolahan Data Tahapan pengolahan data dilakukan untuk mengumpulkan, memilih, dan menyajikan data
dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data terdiri dari: 1. Pengkodean Pengkodean merupakan pemberian nama dan kode pada data atau informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber. Pengkodean bertujuan untuk memudahkan dalam membaca data dengan mengelompokkan data tersebut berdasarkan masing-masing kategori. Data yang
32
telah diberikan kode, kemudian akan dianalisis. Adapun klasifikasi informasi menurut sumber perolehan informasi, antara lain: kuesioner (K), wawancara (W), observasi (O), dokumen (D). Bentuk penyajian data dari pengkodean yang telah dijelaskan, sebagai berikut: a…../b…../c…../d….. Keterangan : Bagian a
: menunjukkan jenis informasi dan cara perolehan (K, W, O, D)
Bagian b
: menunjukkan posisi responen (P untuk privat dan G sebagai pemerintah)
Bagian c
: menunjukkan nomor responden
Bagian d
: menunjukkan nomor halaman
Sedangkan kode jenis responden dengan keterangan sebagai berikut : 01
: pemerintah
02
: pengunjung
03
: tokoh masyarakat
Contoh pemberian kode: K-02 2. Verifikasi Data Verifikasi data merupakan pengecekan data secara umum dengan mengacu pada titik amatan yang telah disusun. Data yang diverifikasi misalnya mengenai kondisi eksisting aktivitas dan fasilitas. 3. Klasifikasi Data Klasifikasi data merupakan pengelompokkan data berdasarkan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, klasifikasi data dilakukan mengenai identifikasi fasilitas, karakteristik pengunjung, kualitas ruang terbuka publik, dan tingkat kenyamanan pengunjung. 4. Validasi Data Validasi data merupakan penilaian data apakah sudah cukup mewakili kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung area D Banjir Kanal Barat Semarang. 5. Penyajian Data Penyajian data merupakan hasil akhir dari tahapan pengolahan data yang disajikan dalam bentuk deskriptif, tabel, grafik, diagram, foto, peta, dan sebagainya. 1.15
Analisis Data Tahapan analisis data merupakan tahapan yang mengungkap hasil penelitian yang telah
dilakukan, memperoleh informasi yang didapat dari menjawab tujuan penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh dan diolah terkait kualitas ruang terbuka publik di area D Banjir Kanal Barat Semarang.
33
1.15.1 Teknik Analisis Berdasarkan tujuan dan sasaran dalam penelitian, dapat dirumuskan beberapa tahapan analisis, yang meliputi: 1. Identifikasi karakteristik pengunjung Dalam melakukan identifikasi karakteristik pengunjung area D menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Karakteristik pengunjung dapat dilihat dari karakteristik sosialekonomi dan karakteristik pola kunjungan. Hasil dari analisis ini adalah peneliti dapat mengetahui karakteristik pengunjung serta dapat teridentifkasinya kebutuhan pengunjung dalam memanfaatkan area D. 2. Identifikasi komponen pembentuk identitas ruang terbuka publik Identifikasi komponen pembentuk identitas ruang terbuka publk dapat dilihat dari aspek fisik, aktivitas dan makna ruang terbuka publik. Indikator tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif deskriptif yang didapatkan dari data hasil kuesioner, observasi, dan wawancara. 3. Identifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas Dalam melakukan identifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas, menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam analisis terdiri dari kondisi street furniture, vegetasi, dan sebagainya. 4. Analisis kualitas ruang terbuka publik Analisis kualitas ruang terbuka publik dapat dilihat dari kualitas fungsional, visual, dan lingkungan. Analisis tersebut dapat menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. 5. Analisis tingkat kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik Analisis tingkat kenyamanan pengunjung menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalan analisis ini terdiri dari sirkulasi, iklim, kebisingan, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan. 6. Analisis hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung Dalam analisis ini, hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung dari data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Dalam menganalisis hubungan tersebut, menggunakan analisis crosstab (tabulasi silang). Analisis crosstab (tabulasi silang) merupakan analisis dasar untuk hubungan antar variabel kategori (nominal atau ordinal). SubMenu Crosstab digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. Dengan demikian ciri tabulasi silang adalah adanya dua variable atau lebih yang mempunyai hubungan dan umumnya berupa data kualitatif. Analisis data kategorik untuk peubah ganda
34
(Multivariate) diawali dengan tabel kontingensi. Perhitungan persentase kolom, baris, atau persentase total akan mempermudah interpretasi hasil analisis. Tabulasi silang dapat memberikan masukan atau pandangan mengenai sifat hubungan, karena penambahan satu atau lebih variabel pada analisis kualifikasi silang dua arah adalah sama dengan mempertahankan masing-masing variabel tetap konstan. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: (Sugiyono, 2012):
Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah tingkat kenyamanan pengunjung yang terdiri dari beberapa indikator.
Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.. dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat yaitu kualitas ruang terbuka publik yang terdiri dari kualitas fungsional, visual, dan lingkungan yang terdiri dari beberapa indikator. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL I.5 Variabel yang Digunakan dalam Analisis Crosstab Variabel Kualitas Fungsional
Variabel Terikat
Kualitas Visual
Kualitas Lingkungan
Variabel Bebas
Tingkat Kenyamanan Pengunjung
Indikator Aktivitas Lama waktu kunjungan Kondisi pedestrian Kondisi parkir kendaraan pengunjung Pendapat pengunjung mengenai pembangunan area D Vitalitas di area D yaitu keberadaan pedagang Pendapat pengunjung mengenai penghijauan di area D Pengelolaan dan Perawatan Sirkulasi Iklim Kebisingan Aroma Keamanan Kebersihan Keindahan
Sumber: Analisis Peneliti, 2013
Analisis crosstab yang digunakan pada penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan dan keeratan hubungan antar variabel yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0. Adapun hubungan dan keeratan hubungan dapat dilihat output yang dihasilkan yaitu:
35
Chi-Square Test Pada tabel chi-square test, dilihat nilai asymp sig. yang dapat menunjukkan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, berdasarkan hipotesis, yaitu: Ho
: tidak ada hubungan antara baris dan kolom atau kualitas ruang terbuka publik berhubungan dengan tingkat kenyamanan pengunjung.
H1
: ada hubungan antara baris dan kolom atau kualitas ruang terbuka publik tidak berhubungan dengan tingkat kenyamanan pengunjung.
Adapun dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu:
-
Jika nilai probabilitas >0,05 maka Ho diterima
-
Jika nilai probabilitas <0,05 maka Ho ditolak
Analisis Asymtotic Standard Error Analisis ini dapat dilihat dari tabel Symmetric Measures, dimana nilai value phi, cramer’s V dan contingency coefficient dapat menunjukkan erat atau tidaknya hubungan antara variabel, yang ditentuka apabila nilai tersebut semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel semakin erat.
36
1.15.2 Kerangka Analisis INPUT
PROSES
Karakteristik Pengunjung Banjir Kanal Barat Karakteristik Sosial-Ekonomi Karakteristik Pola Kunjungan
Analisis Karakteristik Pengunjung (Analisis Kuantitatif Deskriptif)
Komponen Pembentuk Identitas Ruang Publik Jenis aktivitas yang dilakukan Kondisi vegetasi, dan kualitas estetika Dampak pengembangan area D
Analisis Komponen Pembentuk Identitas Ruang Publik (Analisis Kuantitatif Deskriptif)
Kondisi dan Kelengkapan Fasilitas Kondisi street furniture dan fasilitas pendukung
Analisis Kondisi dan Kelengkapan Fasilitas (Analisis Kuantitatif Deskriptif)
Kualitas Ruang Terbuka Publik Kondisi pedestrian dan aksesibilitas Pengelolaan ruang terbuka publik
Analisis Kualitas Ruang Terbuka Publik (Analisis Kuantitatif Deskriptif)
OUTPUT
Mengetahui karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat
Mengetahui komponen pembentuk identitas ruang publik
Mengetahui kelengkapan dan kondisi fasilitas dalam pemanfaatan ruang di area kenyamanan
Mengetahui kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan
Tingkat Kenyamanan Pengunjung Kondisi sirkulasi, iklim, bising, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan
Analisis Tingkat Kenyamanan (Analisis Kuantitatif Deskriptif)
Mengetahui tingkat kenyamanan pengguna ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Hasil dari identifikasi kelengkapan fasilitas Hasil dari identifikasi kualitas ruang terbuka publik Hasil dari identifikasi tingkat kenyamanan
Analisis Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung (Analisis Crosstab)
Mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengguna area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang
Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2013
GAMBAR 1.3 KERANGKA ANALISIS
26
1.16
Sistematika Pembahasan BAB I
PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup wilayah dan materi, kedudukan penelitian dalam lingkup perencanaan wilayah dan kota, keaslian penelitian, posisi penelitian dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota, kerangka pikir, serta sistematika penulisan.
BAB II
KAJIAN LITERATUR HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DAN TINGKAT KENYAMANAN PADA PENGEMBANGAN AREA D DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG Bab ini berisi tentang teori-teori mengenai sungai, ruang terbuka publik, komponen pembentuk identitas ruang terbuka publik, karakteristik pengunjung, tingkat kenyamanan pengunjung, serta kualitas ruang terbuka public. Kajian literatur tersebut dapat digunakan untuk menunjang penelitian dan memperkuat pemahaman dalam penelitian yang dilakukan. Dari kajian tersebut akan diperoleh sintesa literatur dan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian.
BAB III GAMBARAN UMUM AREA KENYAMANAN PADA KAWASAN SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG Bab ini berisi tentang gambaran umum normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat, area kenyamanan khususnya area D, serta fasilitas-fasilitas yang terdapat di area D. BAB IV ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG AREA D DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT Bab ini menjelaskan mengenai analisis yang dilakukan berdasarkan sasaransasaran yang telah disusun sebelumnya, yaitu terdiri dari analisis karakteristik pengunjung, analisis komponen pembentuk identitas ruang terbuka publik, analisis kelengkapan dan kondisi fasilitas di area D, analisis kualitas ruang terbuka publik, analisis tingkat kenyamanan pengunjung, serta analisis hubungan ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung di area D Banjir Kanal Barat. BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi mengenai kesimpulan tentang hubungan kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung di area D, serta rekomendasi bagai pemerintah setempat maupun pemerintah kota.